Saka Tatal Ajukan PK Terkait Kasus Pembunuhan Vina

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 5 ก.ย. 2024
  • Jelang sidang peninjauan kembali Saka Tatal pekan depan, pihak kuasa hukum Saka Tatal telah menyiapkan sejumlah bukti atau novum baru. Tidak hanya itu, sejumlah pakar akan turut dihadirkan sebagai saksi ahli. Dan untuk membahas terkait hal ini Syaza Wisastro telah terhubung dengan kuasa hukum Saka Tatal Titin Prialianti.
    Website: www.cnnindonesia.com
    Facebook: / cnnindonesia
    Instagram: / cnnindonesiatv
    Twitter: / cnniddaily
    TikTok: / cnnindonesia
    Spotify: CNN Indonesia

ความคิดเห็น • 5

  • @manunggaljaya4499
    @manunggaljaya4499 หลายเดือนก่อน +1

    Bu Titin pengacara Hebat...❤

  • @jukenkenji5382
    @jukenkenji5382 หลายเดือนก่อน +1

    Buat saka tatal tetap semangat semoaga apa yang di inginkan sesuai dari harapan mu...

  • @WongAwam-fq5el
    @WongAwam-fq5el หลายเดือนก่อน +1

    CCTV taruhannya nama besar Polri sbg institusi. Jadi kemungkinannya tdk akan diperlihatkan isinya sampai kapapun karena yg terekam bukanlah para terpidana, para dpo maupun PS, melainkan pelaku yg lain atau mungkin juga cuma kecelakaan lalulintas.
    Jika benar para terpidana, Saka, PS, dan para dpo terekam CCTV sedang membunuh atau membuang korban, pastilah CCTV tsb sdh diputar di sidang praperadilan PS utk mengalahkan PS, sehingga mustahil para pengacara berikutnya berani mengajukan PK serta menuntut Aep, dede, RT pasren, dan kahfi. Wajah para dpo juga pasti sdh dicantumkan di daftar dpo berdasarkan rekaman CCTV.
    *************
    Bukti autopsi pertama dari rumah sakit dimana vina pertama kali dibawa kesana, sama sekali tdk melihat adanya sperma dan bukti penganiayaan, sehingga dianggap tewas krn kecelakaan tunggal. Bukti sperma berasal dari hasil autopsi KEDUA setelah vina DIMAKAMKAN. Tapi tdk dijelaskan sperma siapa, apakah milik eki (kekasih vina) ataukah 11 org yg dituduh pelaku. Kemungkinan besar sperma milik eki karena cuma sedikit spermanya.
    Jika sperma milik 11 pelaku, tentu saja sperma akan berceceran di tubuh dan pakaian vina, bukan cuma di dalam kemaluan, sehingga seharusnya rumah sakit tempat vina pertama kali dibawa akan melihat banyaknya sperma tersebut.
    Sangat janggal hasil autopsi kedua ini, apakah autopsi rekayasa juga supaya klop (pas) dgn cerita kronologis yg sdh dikarang sebelumnya?!
    Boleh jadi hanya kasus kecelakaan tunggal lalulintas. Sedikitnya bekas lecet pada motor korban disebabkan cuaca sedang gerimis, sehingga dampak gesekan antara motor dgn aspal tdk parah. Boleh jadi karena ngerem mendadak pakai rem depan sehingga korban terpental dari motornya dgn kepala membentur aspal, pembatas jalan atau tiang jalan, sedangkan posisi motor cuma tersungkur dan menggesek aspal dgn jarak yg PENDEK, sehingga motor tdk rusak parah.
    ***********
    Di channel Kang Dedi, Dede sudah mengakui kebohongannya bhw pada malam kejadian dia dan Aep benar membeli rokok di warung Madura, tetapi mereka tdk pernah melihat para terpidana nongkrong, kemudian melakukan pelemparan batu dan pengejaran kpd korban. Malam itu suasana jalan sepi dan tdk ada sekumpulan org2 nongkrong bareng di depan smp 11.
    Dede sudah bersedia mencabut kesaksiannya di 2016. Hal ini menambah sempurna dugaan kebohongan Aep dan Rudiana.
    Kejujuran Dede bhw pada malam kejadian tdk ada sekumpulan org2 yg nongkrong bareng di depan smp 11 mengindikasikan bhw para terpidana kemungkinan besar benar mereka menginap di rumah kontrakan RT Pasren.
    Kejujuran Dede juga meruntuhkan semua cerita REKAYASA (kebohongan) ttg SELURUH kronologis kejadian pembunuhan yg dituduhkan kpd PS dan para terpidana.
    Diperkuat lagi dgn pengakuan nenek yg memandikan jenazah vina. Si nenek tdk melihat adanya luka bekas tusukan senjata tajam seperti yg dimuat dlm cerita kronologi kejadian pembunuhan dimana Perong (yg diduga PS) dan Rivaldi (Ucil) dituduh menusuk vina dgn samurai pendek milik Rivaldi.
    **************
    Cerita rekayasa kronologi kejadian bukan dari Aep, karena Aep tdk tahu ttg dani, andi, andika, dan perong dlm cerita tsb.
    Kemungkinan besar cerita kronologi PELEMPARAN sampai pembunuhan dikarang oleh Rudiana dan timnya. Aep dan Dede cuma nurut saja apa yg sdh dikarang oleh Rudiana. Aep hampir mustahil mampu mengarang cerita secara detil ttg peran setiap pelaku.
    Aep menuduh para terpidana melakukan PELEMPARAN batu kpd korban karena sekedar mengikuti cerita PELEMPARAN yg sdh dikarang tim Rudiana, bukan karangan Aep.
    Hal janggal lainnya adalah kesaksian (BAP) Aep dilakukan di bawah SUMPAH, padahal ketika seseorang di BAP tdk perlu disumpah.
    Diduga tujuan BAP Aep di bawah SUMPAH agar Aep SENGAJA tdk dihadirkan oleh pihak polisi di sidang 2016 maupun praperadilan PS 2024 supaya kebohongannya tdk terbongkar di depan sidang. Jadi karena Aep sdh diambil sumpahnya ketika di BAP, maka di pengadilan tdk perlu hadir dan diambil sumpah. Ini semacam trik kotor dan licik dari para oknum penyidik, jaksa, dan hakim 2016.
    ***********
    Dede mengaku beli rokok berdua Aep di warung Madura sekitar jam 7an, kemudian kembali lagi ke tempat cucian motor. Lalu Dede pulang ke rumahnya sekitar jam 8an. Jadi hampir mustahil Aep kembali lagi beli rokok di warung madura SENDIRIAN pada jam kejadian dan mengaku melihat pelemparan batu dan pengejaran kpd korban.
    ********
    Dede mengulangi kebohongannya pada 2024 menjelang sidang praperadilan PS adalah karena keterpaksaan, meskipun tdk ada pihak yg memaksa.
    Situasi dan kondisi yg dihadapi Dede saat berbohong di 2024 :
    (1) Dede tdk didampingi pengacara.
    (2) Bukan cuma Dede, siapapun akan takut jika berada di kantor polisi utk di BAP, meskipun penyidik tdk menakuti dan mengintimidasi.
    (3) Dede serba salah, bingung, dan takut. Jika dia berkata jujur, dia takut dituduh sbg saksi palsu di 2016 dan takut dimasukkan penjara pada saat itu juga, atau takut dia akan dihabisi jika berkata jujur. Akhirnya dia TERPAKSA mempertahankan kebohongannya agar bisa pulang ke rumah dgn aman dan selamat.
    Jadi harus dimaklumi mengapa Dede mengulangi kebohongannya. Yang paling penting dan harus dihargai adalah kemauan kuat dari Dede dan Liga Akbar utk berkata jujur meskipun resikonya mereka bisa dipenjara karena kesaksian palsu pd 2016 yg diduga atas permintaan dan bujukan Rudiana.
    Sebenarnya tdk layak Dede dan Liga Akbar masuk penjara karena kebohongan mereka bukan keinginan mereka, tetapi bujukan dari Rudiana dan timnya. Saat itu mereka tdk ada pengacara yg mendampingi sehingga tdk ada kuasa utk menolak bujukan utk berbohong.
    Sy berharap para netizen, seluruh masyarakat, dan para pengacara juga membela Dede dan Liga Akbar agar tdk sampai masuk penjara.
    **********
    Semoga hakim PK mencermati perkembangan yg ada dan tdk mengulangi kebotolan para hakim 2016.
    *************
    Si Pitruk botol, RazManiak, Eliza Syaraf, mereka adalah para juru congor pihak yg diduga pembuat rekayasa, mereka terlalu parah kebotolannya karena meyakini keputusan hakim 2016 sdh pasti benar, mustahil keliru, meskipun mereka sendiri tahu tdk ada SATUPUN bukti2 SCIENTIFICNYA. Mereka menganggap SEMUA hakim sama dgn malaikat, mustahil salah dan keliru. Padahal mereka juga tahu tdk sedikit oknum hakim yg bisa dibayar.
    Si Petruk botol ini kayaknya ahli juga membuat rekayasa dan kebohongan.
    ***********
    Cuma org2 yg parah level kebotolannya yg masih meyakini PS bisa dijadikan tersangka kembali jika ada bukti2 yg baru serta meyakini keputusan hakim 2016 pasti benar, mustahil keliru.
    Mereka pura2 buta bhw seluruh masyarakat luas, mantan petinggi polri, dan para ahli melihat banyak sekali kejanggalan yg dilakukan oknum penyidik di 2016. Bahkan Kapolri pun mengakui tdk ada satupun bukti2 SCIENTIFIC yg berkaitan LANGSUNG dgn perbuatan MERENCANAKAN dan membunuh yg dituduhkan kpd para terpidana dan PS.
    Begitupula mantan Wakapolri menyatakan bhw salah satu kelemahan para penyidik adalah alat bukti BELUM DITEMUKAN, tapi beberapa calon tersangka sudah ditangkap.
    Bagaimana mungkin akan ada bukti scientific yg BARU yg bisa menjerat PS, sedangkan bukti cctv yg sdh ada saja, sekarang tdk jelas keberadaannya.
    Bahkan mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan menduga bukti2 scientific sdh tdk ada karena mungkin sdh dibuang ke sungai utk menutupi dugaan rekayasa (kebohongan besar).
    Parah sekali botolnya org2 yg masih yakin PS dan para terpidana adalah pelaku yg sebenarnya.

  • @a-z9047
    @a-z9047 หลายเดือนก่อน

    Woi pak itu lamaran kerja gw di acc donk

  • @HenkyMizella
    @HenkyMizella หลายเดือนก่อน

    *PRIORITAS FOKUS TANGKAP IPTU RUDIANA, BUBAR SAJA ..