Viral !!! Puisi Mata Luka Sengkon Karta - Peri Sandi Huizche
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 29 ก.ย. 2024
- Puisi "Mata Luka Sengkon Karta"
Karangan :
• Peri Sandi Huizche
• Beni Setia
• Saifur Rohman
sumber : dennyjaworld.co...
makna : / mata-luka-sengkon-kart...
• follow me :
facebook | Teguh Dwipayana
instagram | @Teguh_dwipayana
TH-cam | Guh Official Channel
Terimakasih.
#Viral #Puisi #Indonesia
Sekarang HUT RI ke-79 sejak dari Puisi diatas terciptakan.
Petani masih terpinggirkan juga...bahkan semakin terhimpit dengan kebijakan Pejabat seolah DISENGAJA menghancurkan KETAHANAN PANGAN Indonesia.....Sumber Air ditambang....pupuk dikomersialisasikan...impor hasil bumi dibudayakan....Lengkap sudah penderitaan Petani.....Oleh Anjing" Kumpeni yang membabi buta itu....Mahasiswa.....Rakyat BUTUH kekuatanmu......!!!
sudh ijin blum tuh download video ini
Gimna caranya biar banyak subscribe kk
Sabar dan terus berusaha
Terbaik.... Serasa dibawa sampai merasakan saat kejadian ...
Puisi ter keren
Jas Merah
Kata Bungkaro
Sang Proklamator Indonesia 🇮🇩❤
Rakyat cuman tinggal maksiat nya ajhaaaaa dari ucapan /perilaku dari keras nya batu burung garuda
Puisi Terkeren yg pernah saya dengar ❤
Merinding.... Tegas..berisi...
Teruslah berkarya....💕💕💕
Aslii merinding aku
Sampai jiway yg terdalam aku akan selalu berusaha menjadi orang hebat seperti dia❤️👍
watermark logo kanan atas yg asli juga diganti, bijak lah, ga boleh seperti ini
sadis bener expresinya puisi keren
Mata Luka Sengkon Karta
Serupa Maskumambang Pupuh mengantarkan wejangan hidup Kecapi dalam suara sunyi menyendiri
Pupuh dan kecapi membalut nyeri Menyatu dalam suara genting
Terluka, melukai, luka-luka Menganga akibat ulah manusia
Terengah-engah dalam tabung dan selang Aku, seorang petani Bojongsari Menghidupi mimpi Dari padi yang ditanam sendiri
Kesederhanaan panutan hidup Dapat untung Dilipat dan ditabung
1974 tanah air yang kucinta Berumur dua puluh sembilan tahun Waktu yang muda bagi berdirinya sebuah Negara
Lambang garuda Dasarnya Pancasila Undang-undang empat-lima Merajut banyak peristiwa
Peralihan kepemimpinan yang mendesak Bung Karno diganti pak Harto Dengan dalih keamanan Negara
Pembantaian enam jendral satu perwira Enam jam dalam satu malam Mati di lubang tak berguna Tak ada dalam perang mahabharata Bahkan di sejarah dunia Hanya di sejarah Indonesia
Pemusnahan golongan kiri PKI wajib mati
Pemimpin otoriter REPELITA Rencana pembanguna lima tahun Bisa jadi rencana pembantaian lima tahun
Di tahun-tahun berikutnya Kudapati penembak misterius Tak ada salah apa lagi benar Tak ada hukum Negara
Pembantaian dimana-mana Diburu sampai got Dor di mulut Dor di kepala, Diikat tali Dikafani karung
Penguasa punya tahta Yang tidak ada Bisa diada-ada
Akulah sengkon yang sakit Berusaha mengenang setiap luka Di dada, di punggung, Di batuk yang berlapis tuberculosis
Malam Jumat, 21 November 1974
Setiap malam jum’at Yasin dilantunkan dengan khidmat Bintang-bintang berdzikir di kedipannya Suara-suara binatang melengkingkan pujian-pujian untuk Tuhan
Istriku masih mengenakan mukena Mengambilkan minum dari dapur
Di kejauhan terdengar warga desa gaduh 'Adili saja si keluarga rampok itu!' 'Ya… usir dari kampung ini!' 'Bakar saja rumahnya!' 'Betul!'
Dilubang bilik Ada banyak obor dan petromak menyala Teriakan tegas ‘Saudara sengkon, Saudara sudah dikepung ABRI Kalau mau selamat menyerahlah Saudara tidak bisa kabur’
Istriku kaget 'Kok kamu, kang?' Kebingungan 'Demi Allah saya tidak berbuat jahat!'
Masih dalam suara yang sama ‘Kalau saudara tidak mau keluar dalam hitungan tiga Kami akan mengeluarkan tembakan peringatan ‘Satu! Dua! Ti …’ Secepat yang kubisa
Di pintu, Ratusan warga mulai melontarkan sumpah serapah
Anjing...babi...bagong...tai...sampah
Segalanya ada di mulut warga Kata-kata tak mewakili perikemanusiaan Warga desa bengis seperti serigala Taka da rasa kasihan
Dari batu sampai bambu Dari golok sampai balok DIacung-acungkan ke arahku
Serentak berkata ‘Allahu Akbar’ Batu, bambu dan balok beterbangan ke arahku
‘Saudara-saudara sekalian Tolong hentikan Biar pengadilan yang menentukan hukuman’
Aku masih diselimuti kebingungan Disambut rajia seluruh badan Kepalaku ditodong senjata laras panjang Mendekati puluhan ABRI dan Polisi
Ya… gantung saja!’ ‘Dasar orang yang tak tahu diri!’ ‘Sampah masyarakat!’
Duk! dak! Aku dikerumuni pukulan warga ABRI dan Polisi ikut-ikutan menendang
‘Dor!’ Suara tembakan di langit terdengar sayu Aku terkapar di tanah
Seorang ABRI menggusurku Darah dan becek tanah bercampur di rubuh Aku dilemparkan ke atas bak mobil Kondisi diantara sadar atau tidak
Selang kejadian Sesosok tubuh dilemparkan lagi ke atas bak mobil Kuperhatikan wajah yang penuh luka itu ‘Karta’
Kami ditanngkap atas tuduhan perampokkan Juga pembunuhan***
Jas Merah
Mata Luka Sengkon Karta
Serupa maskumamba
Ubuh mengantarkan ujangan hidup
Kecapi dalam suara sunyi menyendiri
Ubuh dan kecapi membalut nyeri
Menyatu dalam suara genting
Terluka, melukai, luka-luka mengaga akibat ulah manusia
Terengah-engah dalam tabung dan selang
Aku seorang petani bojongsari menghidupi mimpi
Dari padi yang ditanam sendiri
Kesederhanaan panutan hidup
Dapat untung dilipat dan ditabung
1974 tanah air yang kucinta berumur 29 tahun
Waktu yang muda bagi berdirinya sebuah negara
Lambang garuda dasarnya pancasila undang-undang 45
Merajut banyak peristiwa
Peralihan kepemimpinan yang mendesak
Bung karno diganti pak harto
Dengan dalih keamanan negara
Pembantai 6 jendral 1 perwira 6 jam dalam 1 malam
Mati dilubang tak berguna
Tak ada dalam perang mahabarata
Bahkan disejarah dunia
Hanya disejarah indonesia
Pemusnahan golongan kiri
PKI wajib mati
Pemimpin otoriter repelita
Rencana pembangunan 5 tahun bisa jadi
Rencana pembantaian 5 tahun
Ditahun-tahun berikutnya
Kudapati penembak misterius
Tak ada salah apalagi benar
Tak ada hukum negara
Pembantaian dimana-mana diburu sampai gotdor
Dimulut dor dikepala diikat tali dikafani karung
Penguasa punya tahta yang tidak ada
Bisa diada ada
Akulah sengkon yang sakit berusaha mengenang setiap luka
Di dada di punggung di batu yang berlapis tuberpulosis
Malam jumat 21 november 1974
Setiap malam jumat yasin dilantunkan
Dengan hikmat bintang bintang berdzikir dikedipannya
Suara suara binatang melengkingkan pujian untuk tuhan
Istriku masih menggunakan mukena menggambilkan minum
Dari dapur dikejauhan terdengar
Warga desa gaduh
“Yaa!!! Adili saja si keluarga rampok itu usir saja dari kampung sini
Bakar saja rumahnya betull”
Dilubang pilih ada banyak obor dan petromak menyala
Teriakan tegas “sodara sengkon sodara sudah dikepung abri
Kalau mau selamat menyerahlah sodara tidak bisa kabur!”
Istriku kaget “Ko kamu kang”
Kebingungan “demi Allah saya tidak berbuat jahat” masih dengan suara yang sama
“Kalau sodara tidak mau keluar dalam hitungan 3 kami akan mengeluarkan tembakan peringatan
Satu.. dua... tiga..” secepatnya aku bisa dipintu ratusan warga
Mulai melontarkan sumpah serapah “anj***.. bab*.. bag****.. ta*.. sampah”
Segalanya ada dimulut warga katakata tak mewakili perikemanusiaan
Warga desa bengis seperti serigala
Tak ada rasa kasihan dari batu sampai bambu dari golok sampai balok diacung-acungkan
Kearah ku serentak berkata “Allahuakbar!!”
Batu bambu dan balok berterbangan kearahku
“Sodara sodara sekalian tolong hentikan biar dipengadilan
Yang memutuskan hukuman” aku masih diselimuti kebingungan
Disambut raja selurupan dan kepalaku ditodong senjata laras panjang mendekati
Puluhan abri dan polisi
“Ya!! Gantung saja dasar orang yang tak tau diri.... sampah masyarakat”
“ehhh Anj***.. gob**”
“Dulu aing pait garagara sia anj**”
Dung dakkk
Aku dikerumuni pukulan warga abri dan polisi
Ikut-iktan menendang
Dorr.. suara tembakan dilangit terdengar sayup
Aku terkapar ditanah, seorang abri menggusur ku
Darah dan becek tanah bercampur di rubuh
Aku dilemparkan ke atas bak mobil
Kondisi antara sadar dan tidak
Salam kejadian sesosok tubuh dilemparkan lagi keatas bak mobil
Ku perhatikan wajah yang penuh luka itu “karta”
Kami ditangkap atas tuduhan perampokan juga pembunuhan
Sengkon dan Karta
Mantap bung🇮🇩
Kalau bisa juga sekalian puisi untuk Tan Malaka. bung 🤝
Luar biasa 👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏
link donwload sumber video juga ga ada,
Puisinya keren,ngena bgt di telinga kita para pendengar...
Terus berkarya dan salam literasi
betul
Bagus banget
I absolutely need translation for this one
❤️❤️❤️
#GanyangPKI
#GanyangPKI
😭❤
Mantab
😍
Padahal saya punya videonya kalau gak salah tahun lalu, tapi masih terasa luar biasa.
Spesial...bos...
Hidup petani