ka mau nanya, kan hasil korelasi saya nilai Pearson korelasinya itu di atas 0,05, berarti kan gabisa ya dibandingkan dengan R tabel karna saya lebih dari 0,05, berarti itu gimana ya ka
Mohon arahan nya pak. Jadi untuk menentukan tinggi rendah nya korelasi di lihat nilai sig. Atau nilai pearson correlation pak? Soalnya saya lihat di contoh skripsi, yg dipakai nilai sig nya. Makanya saya kelimpungan karena nilai sig. Nya 0.000 dan kalo iya dilihat dari sig. Nya berarti sangat rendah. Dan itu sama dengan tidak ada hubungan😭
Oh, gini kaka, biar gampang dipahami ya. Jadi, untuk menentukan ada atau nggaknya hubungan antara dua variabel, kita lihat dulu dari nilai signifikansi (sig.). Kalau sig. < 0,05, berarti ada hubungan yang signifikan. Kalau sig. > 0,05, berarti nggak ada hubungan. Nah, setelah tahu ada hubungan, baru kita cek seberapa kuat hubungan itu lewat nilai Pearson Correlation (r). Nilainya antara -1 sampai 1: 0,00 - 0,19: Hubungannya sangat lemah. 0,20 - 0,39: Hubungannya lemah. 0,40 - 0,59: Hubungannya sedang. 0,60 - 0,79: Hubungannya kuat. 0,80 - 1,00: Hubungannya sangat kuat. Nah, kalau nilai sig. kaka 0,000, itu artinya hubungan signifikan banget (ada hubungan). Tapi nilai kekuatan hubungannya tetep harus dilihat dari nilai Pearson r. Misal, kalau r-nya kecil (contoh: 0,10), meskipun signifikan, hubungannya tetep lemah. Jadi nggak bisa cuma liat dari sig. doang buat nentuin "rendah" atau "nggak ada hubungan." Jadi kesimpulanya: - Pearson correlation (r) = kuat atau lemah hubungan antar variabel. - nilai sig. = signifikan atau tidak hubungan antar variabel. Semoga jelas ya, kaka! Kalau masih bingung, tanya lagi aja.
Berrti ada hubungan terbalik antara variabel x dan y. Artinya ketika satu variabel meningkat maka nilai variabel lainya cenderung menurun, dan sebaliknya.
terima kasih pak atas tutorialnya. sangat membantu dan mudah dipahami
auto "Subkreb" mantap kak terimakasih semoga berkah dari cabang tutorial,gua ngikutin data yang di kasih dosen malah kurang komplit
Sukses slalu kak!
ka mau nanya, kan hasil korelasi saya nilai Pearson korelasinya itu di atas 0,05, berarti kan gabisa ya dibandingkan dengan R tabel karna saya lebih dari 0,05, berarti itu gimana ya ka
Pak, saya kan mau uji korelasi berdasarkan hari, nah itu kan ada 7hari bagaimana ya caranya🙏
Mohon arahan nya pak. Jadi untuk menentukan tinggi rendah nya korelasi di lihat nilai sig. Atau nilai pearson correlation pak? Soalnya saya lihat di contoh skripsi, yg dipakai nilai sig nya. Makanya saya kelimpungan karena nilai sig. Nya 0.000 dan kalo iya dilihat dari sig. Nya berarti sangat rendah. Dan itu sama dengan tidak ada hubungan😭
Oh, gini kaka, biar gampang dipahami ya. Jadi, untuk menentukan ada atau nggaknya hubungan antara dua variabel, kita lihat dulu dari nilai signifikansi (sig.). Kalau sig. < 0,05, berarti ada hubungan yang signifikan. Kalau sig. > 0,05, berarti nggak ada hubungan.
Nah, setelah tahu ada hubungan, baru kita cek seberapa kuat hubungan itu lewat nilai Pearson Correlation (r). Nilainya antara -1 sampai 1:
0,00 - 0,19: Hubungannya sangat lemah.
0,20 - 0,39: Hubungannya lemah.
0,40 - 0,59: Hubungannya sedang.
0,60 - 0,79: Hubungannya kuat.
0,80 - 1,00: Hubungannya sangat kuat.
Nah, kalau nilai sig. kaka 0,000, itu artinya hubungan signifikan banget (ada hubungan). Tapi nilai kekuatan hubungannya tetep harus dilihat dari nilai Pearson r. Misal, kalau r-nya kecil (contoh: 0,10), meskipun signifikan, hubungannya tetep lemah. Jadi nggak bisa cuma liat dari sig. doang buat nentuin "rendah" atau "nggak ada hubungan."
Jadi kesimpulanya:
- Pearson correlation (r) = kuat atau lemah hubungan antar variabel.
- nilai sig. = signifikan atau tidak hubungan antar variabel.
Semoga jelas ya, kaka! Kalau masih bingung, tanya lagi aja.
Pak, mau tanya kalo pakek data sekunder 2 variabel bagaimana tabulasi data nya?
Di buat saja seperti biasa kak (sandingkan data X dan Y.
Misal:
n. | X | Y |
__________
1. | 5 | 2 |
2. | 3 | 1 |
3. Dst...
@@EndaChannel oiya baik Pak, kalo data nya 5 tahun pak dari 2018-2022 dalam bentuk persentase..
Sama saja kak.
@@EndaChannel oiya baik, mksih pak
ka mau nanya, apakah uji korelasi juga harus uji normalitas??
Iya kak, Harus!
Pak, kalau hasil nilai korelasnya minus cara interpretasi dgn tabel nya bagaimana ya pak?
Berrti ada hubungan terbalik antara variabel x dan y. Artinya ketika satu variabel meningkat maka nilai variabel lainya cenderung menurun, dan sebaliknya.
@@EndaChannel apakah hasil seperti itu bisa dipakai dan benar pak? Jika bisa apakah ada teori menurut para ahli untuk kasus seperti saya ini?
Untuk reverensi, ada baiknya cari dijurnal sja kak