Jalur seorang Food Critic or Food Reviewer itu bukan untuk semua orang , Dibutuhkan dedikasi , knowledge mendalam tentang dunia kuliner serta experience yang banyak untuk mendalami jalur ini dibutuhkan juga etiquette , instinct indra yang tajam dan kemampuan narasi perkataan yang bagus juga diperlukan untuk bisa mengeksekusi jalur seperti ini Kayak seni ya , semua orang memang bisa menikmati seni namun nggak semua orang mau punya dedikasi untuk terjun ke dunia seni sebagai seorang artist
netijen kita monmaap masih byk yg kurang literasi.. butuh konten2 edukasi dari yg bener2 praktisi f&b tersertifikasi, yg ga hanya modal viral.. semangat terus para praktisi f&b
@@rayjansonradiointinya konten edukasi fnb bnyak yg bagus.. cma emg konten "review jujur" lebih menjual, rating ny meroket kalo ada ara ara ny, dan itu lah yg menjadikan ekosistem buruk di dunia fnb karna konten bagus2 tertutupi oleh "ara ara" 😂
Izin koreksi dari sisi teknik bang, untuk MEP itu kepanjangan Mechanical Electrical Plumbing. Hal untuk mengurus mekanik, listrik dan pemipaan dalam hal management bangunan itu salah satu bagian penting selain sipil dan arsitektur
Hampir setiap episode yang ada Kevindra selalu gua applaud. Bener-bener ngasih insight baru buat gua dalam menikmati makanan ataupun dining scene. Ngomong-ngomong soal review, please invite Gwen, rayyyy. Berhubung Pak Bondan udah ga ada, mungkin anaknya bisa kasih pandangan mendiang yg super legend itu.
Kata alm Pak Bondan dulu: "Nggak ada orang yang mau bikin produk jelek. Jadi kalau ada yang kurang, beritahukan sama pemiliknya, kalau bagus beritahu kawan" 😊
Undang ko Nex carlos aja chef. Wkkk. Biar si code blu tambah panas sama food vloger along terkenal pada saat ini Chef Kali chef Arnold menang vs code blu. undang lagi ke pod cast Bicara perjalanan karir beliau. Dan keluarga nya terutama adiknya Reynolds poernomo. Thank vhef
WOOOWO makasih Bang Ray, di mention! Kali ini bener2 daging smua kupasannya, apalagi dengan ahlinya sejak sedekade terakhir! Bener deh, seneng banget ada respon dari ahli, apalagi sejak ngikuti sebulan trakhir berselewiran di gastronusa dan podcas ini soal "review jujur". Jujur, liat kondisi konten FnB yang penuh "review jujur" jadi bikin kangen sama Pak Bondan......
Kenapa di negara kek Jepang , Korea , China , Hongkong , Singapore , Thailand sama Vietnam sudah tersentuh Michelin star dalam lanskap FnB negara bersangkutan ?? Karena pemerintah setempatnya ngerahin Tourism Fund dalam jumlah fantastik untuk mengamankan deal eksklusif dgn pihak Michelin Apalagi Standar para Tim Food Critic Michelin sudah jelas tinggi , Pasti menuntut dari segi kebersihan , konsistensi kualitas makanan serta pelayanan , Watak masyarakat Indonesia yng nggak bisa jaga rahasia juga pasti membuat tim Michelin pastinya ogah untuk kerja sama dgn pemerintah Indonesia ketika tim Michelin di situasi tertentu minta jaga kerahasiaan Karena Tim Michelin nggak mencantumkan kebijakan yang bersifat inklusif yng mencakup semua negara , maka Indonesia juga nggak masuk dalam daftarnya Michelin
Michelin bisa masuk memang butuh support pemerintah. Buat restoran, memang butuh kebersihan, kosstensi dan service. Tapi soal watak masyarakat indonesia soal jaga rahasia gak bisa jadi penyebabnya. Dari segi masyarakat, perlu adanya dukungan dari bagaimana mereka memberikan value dan menssuport industri F&B dan pariwisata, dari yang kecil aja, mulai dari mengapresiasi makanan.
Bener. Prinsipnya sama ternyata, review mobil, motor, bahkan bus hingga pesawat juga gitu, enggak boleh ngomong kendaraan ini oke apa enggak. Kudu komperhensif, intinya kritiknya harus membangun dan sopan.
Really like this particular one video, thanks Ko Ray udah undang Kevindra, cukup lama ngikutin dia semenjak Street Food Asia bahas jajanan pasar, sampai ke Feastin. Guys please help, gw semalem nonton podcast ini sampe habis dan denger Kevindra ada mention satu video dari seorang kritikus NY Times or media luar apa gitu, katanya it is really a good watch ttg how he writes his critic tapi gw ga nemu-nemu udah drag berkali-kali videonya maju mundur, pingin banget nonton videonya!! Semoga ada yg notice jg haha
Saya pikir itu bukan ulasan jujur ya, tapi semacam mengulas tanpa pengetahuan (memadai). Jadi yang dibicarakan sekadar hal yang subjektif, mengata-ngatai, dsb. Padahal, banyak sekali yang bisa dibicarakan di dunia boga. Bahkan kata "boga" sendiri bisa diubek.
masak udah susah payah, orang lain gampangnya ngejelekin dengan embel jujur 🤣 sebuah definisi "kalo ngomong doank gampang"ya begini nih, bahayanya penontonnya mengamini bahwa yang di riview jujur itu bener dan bagus inilah kekurangan kemajuan teknologi dan gampangnya dapet perhatian dari netizen 😁
Karna gua besar dengan tontonan Pak Bondan Winarno, buat gua role model terbaik kritikus makanan ya beliau. Beliau selalu riset restauran yg mau didatengin, ga pernah jatohin restauran/makanan yg menurut beliau kurang. Secara pengalaman ga usah diragukan, beliau juga yg buat komunitas jalan sutra. Jadi buat gua ga nyaman liat food reviewer model code blu dan kokyruma, yg secara attitude sangat jauh dengan Pak Bondan.
Apa itu etika, ga perlu lah. Dateng bilang ke resto sebagai food flogger, minta makanan dan minuman, review in silent, bayar pake viewer, kalo ga mau kasih review jelek dan edit pake narasi si paling ahli gastronomi 😂
LOL, ada ya Michelin bintang 5? resto paling bagus se bimasakti kali ya itu :D. Emang sih banyak yang reviewer abal2 tapi saya tidak setuju jika review harus objektif, karena yang namanya review itu selalu subjektif, ya tergantung selera yang nge-review. Rasa ya juga harus di review dong, klo ke asinan ya bilang ke asinan buat reviewer, klo hambar ya bilang hambar. Sayang sih ya tidak ada nilai tolak ukur untuk ke 6 profil rasa seperti halnya tingkat kepedasan. Klo ada kan gampang jadinya ngereview, bilang aja asinnya adalah 100 satuan garam, jadi buat gua pas banget, dll
Itu kan kata ko biru wkwkwk. Tapi itu agak kontradiktif ketika lu bilang review harus tetap subjektif tapi pengen ada tolok ukurnya, itu sih jatuhnya objektif. Kalo subjektif murni opini atau perspektif si review dan itu ga bisa jadi tolok ukur apalagi kesimpulan
@@GhafurRandom Bukan kontradiktif bro, tapi harapan. Harapan gue sih bisa objektif, dengan berbagai satuan rasa seperti yang gua bilang. Tapi nyatanya kan ga bisa begitu, karena masih belum ada tolak ukur 6 rasa, jadi mau ga mau ya harus dan pasti subjektif.
@@rayjansonradio ya setuju banget bro, mangkanya saya bilang review tidak akan pernah bisa objektif. Kalau review mau objektif tidak boleh menilai rasa Dan kalau makanan tidak dinilai rasa terus dinilai apanya dong? Presentasi? Dekor restoran? Kebersihan? Dan kecepatan pelayanan? Klo itu aja mah namanya bukan review makanan ya tapi review tempat makanan Dan pelayanan. Kecuali tentunya jika ada nilai tolak ukur yang baku untuk ke 6 tipe rasa. Nah itu bisa objektif. Kayak tingkat kepedasan suatu hot sauce misalnya. Orang A bisa bilang pedas, orang B bisa bilang tidak pedas. Tapi karena ada skala scoville jadinya bisa memberi penilaian secara objektif bahwa hot sauce nya sepedas 100.000 skala scoville misalnya.
hahahahah halah NEGARA DENGAN INDEX KORUPSI TINGGI,DITOPANG DENGAN RATAAN IQ 70 AN NGOMONGIN ETIKA......RESTORAN ADA ULETNYA REVIEWNYA PELAN2, RESTORAN NUNGGUNYA LAMA HARUS SABAR, RESTORAN YANG SERVINGNYA GA SESUAI FOOD SAFETY HARUS DIMAKLUMIN,RESTORAN YANG KITCHENNYA GA SESUAI STANDARD HACCP YA HARUS DITOLELIR HAHHAHAHHAHAHAH......KALO MAU BENERIN DUNIA FB DAN GA MAU DIKRITIK ( LIAR) BENERIN DULU SDM, SERTIFIKASI PEKERJA ( BERAPA YANG KERJA DI DUNIA FB NON HOTEL ADA SERTIFIKATNYA) BUKA - BUKAAN DAH, TRAINING FOOD HANDLER,HACCP,FOOD SAFTY MINIMAL (NON HOTEL ADA GA ? KAGA ADA KAN?)...MENDING BIKIN PODCAST JGN CUMA NGATUR MARKET HOW TO DO, BUT AS A PLAYER U MUST KNOW WHAT TO DO.......
Jalur seorang Food Critic or Food Reviewer itu bukan untuk semua orang , Dibutuhkan dedikasi , knowledge mendalam tentang dunia kuliner serta experience yang banyak untuk mendalami jalur ini
dibutuhkan juga etiquette , instinct indra yang tajam dan kemampuan narasi perkataan yang bagus juga diperlukan untuk bisa mengeksekusi jalur seperti ini
Kayak seni ya , semua orang memang bisa menikmati seni namun nggak semua orang mau punya dedikasi untuk terjun ke dunia seni sebagai seorang artist
betul, karena balik lagi, komentar mereka seperti pisau bermata dua
Kayaknya di indo musti ada edukasi dan campaign mengenalkan ke masyarakat awam antara food critics, food reviewer dengan food vlogers deh..
netijen kita monmaap masih byk yg kurang literasi.. butuh konten2 edukasi dari yg bener2 praktisi f&b tersertifikasi, yg ga hanya modal viral.. semangat terus para praktisi f&b
sebenarnya bukan butuh konten edukasi aja, kontennya udah ada, tapi ketertarikan mereka yang belum smua nya ada :')
@@rayjansonradiointinya konten edukasi fnb bnyak yg bagus.. cma emg konten "review jujur" lebih menjual, rating ny meroket kalo ada ara ara ny, dan itu lah yg menjadikan ekosistem buruk di dunia fnb karna konten bagus2 tertutupi oleh "ara ara" 😂
@@rayjansonradioah bener juga, netijen juga lebih tertarik sama gosip dan skandal. Emang susah sih.
netijen kita kurang literasi elu juga kan ? gatau dah gw lu ngerti literasi apa kagak hihi
Izin koreksi dari sisi teknik bang, untuk MEP itu kepanjangan Mechanical Electrical Plumbing. Hal untuk mengurus mekanik, listrik dan pemipaan dalam hal management bangunan itu salah satu bagian penting selain sipil dan arsitektur
Thank you informasinya!
Ini harus diviralin, kalo bisa ko potong2 argumen yg cocok taro di toktok buat ngedukasi sdm disana jg
harus, tapi pasti challenging. entah mengapa tapi masyarakat toktok klo udah ngebelain orang mati-matian banget
Pada ngK nyampe kak nalarnya
jangan lupa tag kita hahaha
Satu2 nya f&b reviewer yg saya baca, dengerin, dan look up. Thx for this Kevin
Ini bukunya kevindra pernah kita jadikan course setiap bab nya ,and sukses ,supaya semua tau sejarah makanan di jakarta dr thn 18 an hingga sekarang👍
Suka bgt nontonin TH-cam ini krn selalu menghadirkan orang² pinter, kreatof dan inovatif. Isinya konsisten ga ikut²an.
Thank you
Hampir setiap episode yang ada Kevindra selalu gua applaud. Bener-bener ngasih insight baru buat gua dalam menikmati makanan ataupun dining scene. Ngomong-ngomong soal review, please invite Gwen, rayyyy. Berhubung Pak Bondan udah ga ada, mungkin anaknya bisa kasih pandangan mendiang yg super legend itu.
Sekali lagi saya usulkan: sudah saatnya dibuat lagi film Chef versi Indonesia, yang mengadaptasi dari film chef 2014.
Saya juga menunggu itu masyarakat indo paham bagaimana perjuangan profesi fnb Indonesia
Sebab dengan adanya film tersebut, dapat memberikan gambaran yang nyata terhadap bisnis kuliner.
isu soal chef ada aja, reviewer lah, rasis lah, work life balance lah, bikin restoran dianggap gampang lah dll
Gw suka kontennya karena menambah wawasan, gw suka suaranya ray renyah banget dan sound nya enak buat didengar. Semoga makin banyak yang nonton ya pak
thank you
Kata alm Pak Bondan dulu: "Nggak ada orang yang mau bikin produk jelek. Jadi kalau ada yang kurang, beritahukan sama pemiliknya, kalau bagus beritahu kawan" 😊
Undang ko Nex carlos aja chef. Wkkk. Biar si code blu tambah panas sama food vloger along terkenal pada saat ini
Chef Kali chef Arnold menang vs code blu. undang lagi ke pod cast
Bicara perjalanan karir beliau. Dan keluarga nya terutama adiknya Reynolds poernomo. Thank vhef
WOOOWO makasih Bang Ray, di mention!
Kali ini bener2 daging smua kupasannya, apalagi dengan ahlinya sejak sedekade terakhir! Bener deh, seneng banget ada respon dari ahli, apalagi sejak ngikuti sebulan trakhir berselewiran di gastronusa dan podcas ini soal "review jujur".
Jujur, liat kondisi konten FnB yang penuh "review jujur" jadi bikin kangen sama Pak Bondan......
thank you!
Ya ampun kevin, dulu masih kontestan masterchef, sekarang udah jadi food reviewer. Keren juga dulu sampe masuk netflix
Bpk ray. Makasih banget buat podcastnya. Sehat-sehat bpk ray
Kenapa di negara kek Jepang , Korea , China , Hongkong , Singapore , Thailand sama Vietnam sudah tersentuh Michelin star dalam lanskap FnB negara bersangkutan ??
Karena pemerintah setempatnya ngerahin Tourism Fund dalam jumlah fantastik untuk mengamankan deal eksklusif dgn pihak Michelin
Apalagi Standar para Tim Food Critic Michelin sudah jelas tinggi , Pasti menuntut dari segi kebersihan , konsistensi kualitas makanan serta pelayanan , Watak masyarakat Indonesia yng nggak bisa jaga rahasia juga pasti membuat tim Michelin pastinya ogah untuk kerja sama dgn pemerintah Indonesia ketika tim Michelin di situasi tertentu minta jaga kerahasiaan
Karena Tim Michelin nggak mencantumkan kebijakan yang bersifat inklusif yng mencakup semua negara , maka Indonesia juga nggak masuk dalam daftarnya Michelin
Michelin bisa masuk memang butuh support pemerintah. Buat restoran, memang butuh kebersihan, kosstensi dan service. Tapi soal watak masyarakat indonesia soal jaga rahasia gak bisa jadi penyebabnya. Dari segi masyarakat, perlu adanya dukungan dari bagaimana mereka memberikan value dan menssuport industri F&B dan pariwisata, dari yang kecil aja, mulai dari mengapresiasi makanan.
Bener. Prinsipnya sama ternyata, review mobil, motor, bahkan bus hingga pesawat juga gitu, enggak boleh ngomong kendaraan ini oke apa enggak. Kudu komperhensif, intinya kritiknya harus membangun dan sopan.
Really like this particular one video, thanks Ko Ray udah undang Kevindra, cukup lama ngikutin dia semenjak Street Food Asia bahas jajanan pasar, sampai ke Feastin. Guys please help, gw semalem nonton podcast ini sampe habis dan denger Kevindra ada mention satu video dari seorang kritikus NY Times or media luar apa gitu, katanya it is really a good watch ttg how he writes his critic tapi gw ga nemu-nemu udah drag berkali-kali videonya maju mundur, pingin banget nonton videonya!! Semoga ada yg notice jg haha
Million Dollar Critic with Giles Coren
Gudeg bu prih yg di bawa sama nex carlos dr jogja.
Semoga tahun ini 100ribu subscribers
AMINN!!!!
Fix jadi podcast favorit aku skrg ❤
Thank you
akhirnya yang ditunggu tunggu
My brother 👏👏👏
Saya pikir itu bukan ulasan jujur ya, tapi semacam mengulas tanpa pengetahuan (memadai). Jadi yang dibicarakan sekadar hal yang subjektif, mengata-ngatai, dsb. Padahal, banyak sekali yang bisa dibicarakan di dunia boga. Bahkan kata "boga" sendiri bisa diubek.
Dengerin proper food reviewer ngomong kok jd pengen eating out somewhere and have a good time ya 😊
Yuk coba!!! Nanti share and tag us😊
Sangatt sukaa
Hatur nuhun om ilmunyah 😊
Gudeg bu prih yg sama nex carlos kayaknya
Fix, poinnya spt yang disebut Narsum tadi, karena masyarakat kita literasinya rendah.
Pantes nge review film ada yang penjelasan nya kurang detailed. Nge review makanan aja kurang literasi.
masak udah susah payah, orang lain gampangnya ngejelekin dengan embel jujur 🤣
sebuah definisi "kalo ngomong doank gampang"ya begini nih, bahayanya penontonnya mengamini bahwa yang di riview jujur itu bener dan bagus
inilah kekurangan kemajuan teknologi dan gampangnya dapet perhatian dari netizen 😁
Karna gua besar dengan tontonan Pak Bondan Winarno, buat gua role model terbaik kritikus makanan ya beliau. Beliau selalu riset restauran yg mau didatengin, ga pernah jatohin restauran/makanan yg menurut beliau kurang. Secara pengalaman ga usah diragukan, beliau juga yg buat komunitas jalan sutra. Jadi buat gua ga nyaman liat food reviewer model code blu dan kokyruma, yg secara attitude sangat jauh dengan Pak Bondan.
It's easy to get famous on TikTok
we all know about it :)
Apa itu etika, ga perlu lah. Dateng bilang ke resto sebagai food flogger, minta makanan dan minuman, review in silent, bayar pake viewer, kalo ga mau kasih review jelek dan edit pake narasi si paling ahli gastronomi 😂
Aku tau om Michelin kan merk ban 😂 , yg ada gambar mumy nya kan
Bibendum kak ehehehe
Emang bener... pabrik ban yang bikin.
bukan mumi bang, itu pocong
Itu mumi atau apasih
👍👍
Aaah kayanya gua tau nih gudeg SCBD wkwk
si biru itu siapa?
Kalau makanan tidak enak langsung komplain ke si pembuat jika enak sebarkan ke semua orang
Micheline at least wibu indonesia pada tau kok... gara gara nonton anime masak masak wkwk
List bukunya apa aja Ko Ray?
Mau baca😄
Jakarta: A Dining History, Gastropolitan: A Gastronomic Journey through Jakarta's Contemporary Food Scene, The Art of Restaurant Review,
@@rayjansonradio Terima kasih Ko Ray
God bless you and your family☺
Fansnya kode biru ko ga keliatan ini ? 😂
ga berani nonton hahaha
takut tertampar kenyataan kalo idolanya Kong Tai doang
Beliau ini yang ada di food netflix kan?
Mirip kontestan mci 1 or 2 waktu itu beliau lagi tahap belajar. Ada moment Chef marinka sepertinya support dia.
Yes betul
betull
LOL, ada ya Michelin bintang 5? resto paling bagus se bimasakti kali ya itu :D. Emang sih banyak yang reviewer abal2 tapi saya tidak setuju jika review harus objektif, karena yang namanya review itu selalu subjektif, ya tergantung selera yang nge-review. Rasa ya juga harus di review dong, klo ke asinan ya bilang ke asinan buat reviewer, klo hambar ya bilang hambar. Sayang sih ya tidak ada nilai tolak ukur untuk ke 6 profil rasa seperti halnya tingkat kepedasan. Klo ada kan gampang jadinya ngereview, bilang aja asinnya adalah 100 satuan garam, jadi buat gua pas banget, dll
Itu kan kata ko biru wkwkwk. Tapi itu agak kontradiktif ketika lu bilang review harus tetap subjektif tapi pengen ada tolok ukurnya, itu sih jatuhnya objektif. Kalo subjektif murni opini atau perspektif si review dan itu ga bisa jadi tolok ukur apalagi kesimpulan
@@GhafurRandom Bukan kontradiktif bro, tapi harapan. Harapan gue sih bisa objektif, dengan berbagai satuan rasa seperti yang gua bilang. Tapi nyatanya kan ga bisa begitu, karena masih belum ada tolak ukur 6 rasa, jadi mau ga mau ya harus dan pasti subjektif.
taste palette orang aja beda-beda bro, ketika 1 orang bilang asin, belum tentu orang lainnya asin
@@rayjansonradio ya setuju banget bro, mangkanya saya bilang review tidak akan pernah bisa objektif. Kalau review mau objektif tidak boleh menilai rasa Dan kalau makanan tidak dinilai rasa terus dinilai apanya dong? Presentasi? Dekor restoran? Kebersihan? Dan kecepatan pelayanan? Klo itu aja mah namanya bukan review makanan ya tapi review tempat makanan Dan pelayanan.
Kecuali tentunya jika ada nilai tolak ukur yang baku untuk ke 6 tipe rasa. Nah itu bisa objektif. Kayak tingkat kepedasan suatu hot sauce misalnya. Orang A bisa bilang pedas, orang B bisa bilang tidak pedas. Tapi karena ada skala scoville jadinya bisa memberi penilaian secara objektif bahwa hot sauce nya sepedas 100.000 skala scoville misalnya.
Fans code blue cocoknya di cekokin podcast yg bgini,,biar jgn bego2 amat dan doyan ngebacot yg gak jelas
isinya daging semua
kevin gua inget banget lu di cium sama Rin rin marinka di MCI 1
Setau Gw Bintang Michelin Itu 1 sampe 3
Urusan ormas juga ribet ✌🏻 preman2
hahahahah halah NEGARA DENGAN INDEX KORUPSI TINGGI,DITOPANG DENGAN RATAAN IQ 70 AN NGOMONGIN ETIKA......RESTORAN ADA ULETNYA REVIEWNYA PELAN2, RESTORAN NUNGGUNYA LAMA HARUS SABAR, RESTORAN YANG SERVINGNYA GA SESUAI FOOD SAFETY HARUS DIMAKLUMIN,RESTORAN YANG KITCHENNYA GA SESUAI STANDARD HACCP YA HARUS DITOLELIR HAHHAHAHHAHAHAH......KALO MAU BENERIN DUNIA FB DAN GA MAU DIKRITIK ( LIAR) BENERIN DULU SDM, SERTIFIKASI PEKERJA ( BERAPA YANG KERJA DI DUNIA FB NON HOTEL ADA SERTIFIKATNYA) BUKA - BUKAAN DAH, TRAINING FOOD HANDLER,HACCP,FOOD SAFTY MINIMAL (NON HOTEL ADA GA ? KAGA ADA KAN?)...MENDING BIKIN PODCAST JGN CUMA NGATUR MARKET HOW TO DO, BUT AS A PLAYER U MUST KNOW WHAT TO DO.......
Apa yang udah lu lakuin buat F&B Indonesia?
Semua berawal dari foodvloger abal2, jadi rusuh.
ga tertarik toffin stop spam omongin itu
PAPUA TIDUR DI ATAS EMAS
BERJALAN TANPA ALAS
#BOBONSANTOSO2024
#BOBONSANTOSO
Gak ghibahin food reviewer gak fyp
Pengemis views indeed ckckckckck
Ini namanya dikasi pov yg beda brow. Tau kepanjangan pov kagak?
entah ini bait aja apa gimana, tapi komentar lo ini membuktikan klo kalian itu selain malas membaca, malas mendengarkan dan malas mencerna juga
nah ini dia makhluk contoh sdm rendah yang dbahas spanjang video ya yg begini2 wkwkw
calon pengikut sekte sesat, kalau gak mau tau kebenaran 😢
Here comes the dum dum, womp womp