Gen Z, Generasi Tanpa Masa Depan?

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 24 พ.ย. 2024

ความคิดเห็น • 1.8K

  • @MUHAMMADFARRELFAHREZI-q2k
    @MUHAMMADFARRELFAHREZI-q2k ปีที่แล้ว +1440

    saya adalah gen z, lebih tepatnya tahun 2005. saya setuju dengan general view terhadap gen z bahwa kami cenderung lemah, atau semua harus di "serve on a silver platter". saya melihat sekitar saya yang seumuran, mereka cenderung untuk mudah putus asa, memprioritaskan perasaan dibanding pikiran, socially awkward, dan selalu mengeluh. saya sedang berusaha untuk menerapkan sikap - sikap yang bertolak belakang dengan yang saya jelaskan diatas.

    • @TheXardiaz
      @TheXardiaz ปีที่แล้ว +35

      You can do it 👏🏻👏🏻👏🏻

    • @kiddi_kiddiii
      @kiddi_kiddiii ปีที่แล้ว +15

      Semngat 🫶

    • @kasa_17
      @kasa_17 ปีที่แล้ว +55

      Saya 2002. Dan saya melakukan seperti anda. Tapi di cap aneh oleh lingkungan

    • @thariqmarufahmed5038
      @thariqmarufahmed5038 ปีที่แล้ว +48

      Guys tapi jan panik, jan berkecil hati. aku thn 97 ada temen nongky thn 2003 dia punya pemikiran yg bagus bnget tentang financial planning dan ide usaha yg dia kemukakan kebanyakan gaada di fikiran ku. Aku sales snack home industri dan ga jarang aku menimba ilmu dari anak muda seperti dia hehehe

    • @Attatadu
      @Attatadu ปีที่แล้ว +51

      saya 2003, juga sangat merasakan ketempean diri ini. dan saat ini aku lagi berproses mendaur ulang semua pikiran dan mental dengan mencari referensi di yt dan sampai ketemu chanel ini. dan setelah aku telaah ini chanel isinya padat, detail dan jelas. luv banget ❤❤

  • @lilynatalia2752
    @lilynatalia2752 ปีที่แล้ว +1002

    Cukup benar, bekerja dengan Gen-Z rasanya kayak naik turun... jujur saja memang mereka adalah pribadi-pribadi yang kreatif dan inovatif dalam segi pemikiran, karena banyaknya info dan trend yang mudah di akses sehingga mereka tumbuh dengan banyak ide.. tapi untuk segi action entah kenapa mereka sangat kurang.. saya rasa karena banyaknya informasi sehingga menjadikan mereka bingung untuk melangkah - takut untuk ambil keputusan. Sebenarnya sangat melengkapi generasi sebelumnya yang dimana cenderung lebih pemikir dan matang dalam setiap langkah.
    Saya generasi Millenial, memiliki beberapa anak buah gen-z.... yang saya tangkap sejauh ini, mereka butuh pemimpin yang tegas bukan pemarah, pemberi arah dan solusi yang baik, serta bisa menjadi teman yang baik. Menjadi sosok yang bisa di contoh bagi mereka baik dalam sikap dan pola pikir. BTW saya juga masih belajar menjadi pribadi yang lebih baik dalam memimpin.. kehilangan beberapa anak tim, membuat stress sehingga dari saya juga perlu belajar

    • @dayniz_
      @dayniz_ ปีที่แล้ว +88

      Saya gen z, baca ini stuju bgt.. wkwk

    • @Supriadi-sz7ys
      @Supriadi-sz7ys ปีที่แล้ว +36

      Gen Z nyari/minta loker yg ga bikin gabut

    • @seninlegend3165
      @seninlegend3165 ปีที่แล้ว +9

      ​@@Supriadi-sz7ysriil

    • @Ne174K
      @Ne174K ปีที่แล้ว +2

      Nice Nice Nice

    • @meilanylutfiana6252
      @meilanylutfiana6252 ปีที่แล้ว +74

      kalau dari saya, anak Gen-Z yg endingnya dibilang mental tempe karena pada awalnya kita ingin memberikan yang terbaik, tetapi senior2 kita tuh knapa ragu untuk kasih kepercayaan sm kita. dan seiya nya diberi kepercayaan untuk pertama kali lalu ada miss sedikit disitu mereka malah mencaci bukan bantu support

  • @mailajaya123
    @mailajaya123 ปีที่แล้ว +158

    setuju koh, gw umur 22 semakin sering ngobrol sama orang-orang tua/sepuh dengerin pengalaman mereka hidup gw jadi makin bersyukur atas kehidupan gw yang sekarang. Nilai2 yang disebutkan di video... gua dapetin dari "ngobrol" tadi dan akhirnya berefek ke kinerja gw sekarang dan lebih fokus buat ngerjain secara maksimal apa yang bisa gw kerjain sekarang, terbuka untuk peluang baru dan lebih bisa mengelola emosi serta nafsu.

    • @31detik
      @31detik 21 วันที่ผ่านมา

      Gen Z larinya mental health, apa lagi masalah kerjaan hahaha, dia kira ketika semua mental health dunia bakalan berubah berpihak kedia haha, lucu asli

  • @ngakakkocak9889
    @ngakakkocak9889 ปีที่แล้ว +336

    gw sbg gen z sangat setuju, sampe skrng pun kadang mikir kok kenapa gw gasekuat generasi sebelumnya ya dalam menghadapi masalah, sosialisasi, financial dan pekerjaan, ngerasa ga tahan banting dn bener bngt kadang gw terhambat sama pemikiran gw mulu yang dimana maunya balance instan happy. tpi skrng gw ud mulai paham dn ingin break the limit. dan syukrnya skrng udah mulai ada perubahan sedikit demi sedikit, and then didukung juga sama perkembangan zaman yang gw saksiin dari kecil hingga skrng sdh dewasa, itu bnr bnr luar biasa dan menghasilkan banyak perubahan, kyk kebebasan pendapat, problem solving yang lebih mudah, dan wawasan yang lebih terbuka pada pandangan dunia.

    • @Gegebening
      @Gegebening ปีที่แล้ว +9

      Padahal Gen Z juga hasil didik generasi siapa? Kenapa rata2 Gen Z jadi gini? Berarti yg ngedidik… isi sendiri ah takut diserang orang tua 🤭🤭

    • @ahmadpadli2707
      @ahmadpadli2707 ปีที่แล้ว +9

      @@Gegebening klo menurut gw si karna gen z skrg punya tameng justifikasi yg namanya sosial media, dmn mereka ngeluh trs ada org²yg support mereka dgn bareng²ngeluh seperti kata bang timotyh ronald

    • @civ6435
      @civ6435 11 หลายเดือนก่อน +5

      *_Dulu bawahan mikir jangan sampe atasan marah, kalo sekarang atasan mikir jangan sampai bawahan ngambek bahkan balik marah._*
      Ini real perbandingan *pengalaman* gw dulu masih jd staff & sekarang saat gw punya staff..
      _Kadang bertanya dlm hati : _*_"Salah apa gw dulu yg berusaha jd staff yg baik & bisa diandalkan, kenapa sekarang kena sial jd atasan capeek bgt serasa gak guna punya staff ??"_*

    • @han_if_fik_krie_4549
      @han_if_fik_krie_4549 9 หลายเดือนก่อน

      @civ6435 gw juga ngerasain apa yang lo rasain..... Sekarang buat bawahan harus ekstra sabar dengan kondisi senior kita ketika memimpin

    • @han_if_fik_krie_4549
      @han_if_fik_krie_4549 9 หลายเดือนก่อน

      Berbeda dengan senior kita memimpin kita

  • @hasanthafih8872
    @hasanthafih8872 ปีที่แล้ว +999

    Yang sering dibilang motivator " jadi seorang entrepreneur harus melawan arus jangan mengalir saja " yang gak pernah dibilang " ada momen dimana kita harus taat dan mengikuti satu sistem "

    • @DATCHARTS
      @DATCHARTS ปีที่แล้ว +45

      simpelnya jalani finite game dan adaptif dengan sitem yang ada juga infinite game.

    • @TackleOneOne
      @TackleOneOne ปีที่แล้ว +99

      Kalo modal lu cukup, punya bekingan kuat, lu boleh ngelawan arus. Kalo ngga ada support system, just flow in stream.

    • @diftaarifaputra
      @diftaarifaputra ปีที่แล้ว +16

      I vs world

    • @alistairrobinson3153
      @alistairrobinson3153 ปีที่แล้ว +68

      motivator emang toxic omongan mereka itu kosong, cuman berdasarkan apa yang terjadi di dunianya sendiri bukan berdasarkan realita ! di kira hidup kaya lagi masak indomie kali ye tinggal sat set langsung sukses, nggak bro, hidup itu kaya lagi masak lapis legit butuh ilmu & wisdom luar biasa untuk bisa sukses, jadi jangan obsess sama motivator, jadi orang tuh harus pragmatis karena idealis hanyalah untuk si tajir dan anak pejabat

    • @withaditriono
      @withaditriono ปีที่แล้ว +3

      Motivator yang mana sih yang bilang kek gitu bang?

  • @rezapratomo5141
    @rezapratomo5141 ปีที่แล้ว +135

    Sebagai seorang pendidik. yang hari ini berinteraksi dengan generasi selanjutnya, saya memiliki beberapa poin penting tentang chapter 3 : Intergenerational Learning. Berikut beberapa pemikiran saya :
    1. Paradigma terhadap ilmu.
    Banyak generasi saat ini belum bisa membedakan antara hikmah, ilmu dan informasi. Sebagai analogi saya ingin mengibaratkan tentang bahan makanan. Telur, gula, garam, air dan ragi adalah analogi informasi. Bagaimana mencampur seluruh bahan tadi menjadi adonan adalah ilmu. Sementara hikmah adalah kemampuan untuk memilih output dari adonan tersebut, sebagai contoh Cakwe dan Odading terbuat dari adonan yang sama, namun menghasilkan dua bentuk yang berbeda. Paradigma terhadap ilmu yang benar akan menghasilkan tindakan yang benar dalam realitas sosial hari ini.
    2. Paradigma terhadap mentor atau pengajar.
    Kondisi pendidikan kita saat ini, dimana guru, mentor atau pembimbing dipandang sebelah mata oleh siswa, hal ini merupakan dampak dari sistem pendidikan kita saat ini. Kualitas guru yang dihasilkan, banyaknya tugas administratif yang mereduksi peran guru sebagai pendidik hingga pola interaksi antara guru dan siswa yang sangat terbatas. Hal ini berimbas pada mindset pola interaksi gen Z dengan mentornya, dimana mereka merasa sudah memiliki kebebasan dalam memilih informasi. Terkait dengan poin sebelumnya, hikmah, ilmu dan informasi tidak dapat dilepaskan dari peran pembimbing, sehingga melalui peran mentor inilah gen Z mampu memilah dan memilih informasi serta analisis untuk keputusan yang diambil.
    Solusinya bagaimana? Kumpulkan sebanyak mungkin informasi yang ada, oleh menjadi ilmu dan belajarlah untuk mengambil hikmah kepada guru yang benar. Pada akhirnya kesabaran untuk melakukan itu semua dan daya tahan untuk menjalani akan memberikan hasil yang (mungkin) dapat dinikmati di masa depan.

  • @Hlmyy_
    @Hlmyy_ ปีที่แล้ว +230

    Gw sendiri sebagai gen Z emang ngerasa relate, rasanya kek punya mental loyo bgt, kena kritik/hujat dikit langsung down. Padahal kalo dipikir lebih lagi aslinya kritikan itu bisa buat instrospeksi diri

    • @KidsChannelTanpaIklan
      @KidsChannelTanpaIklan 7 หลายเดือนก่อน

      Healing dulu bro. Ke laut dulu

    • @kyooritugamaa
      @kyooritugamaa 6 หลายเดือนก่อน +3

      bener, kadang cara pandang orang yang kena kritik tu beda sampe down dan ga introspeksi kesalahannya

    • @satrofajar
      @satrofajar 6 หลายเดือนก่อน +3

      😅Gen z bukanya nganggur karena ga dapet kerja.. Tapi emang males kerja.. Karna di sekolahnya udah sangat enak.. Ga belajar, ga ngerjain pr bisa lulus.. Giliran di dunia kerja langsung syok banyak kerjaan.. Ga kuat kerja intinya.. Karena kebiasaan di manja di sekolah. Bisa seenaknya. .
      Gaji buruh yg cuma 8-15jt juga dianggap sangat ngepass bagi gen z 😅
      Gen z paling males jadi petani atau guru karrna dianggap kerjaan hina dengan gaji rendah😂

    • @INFINITE.ZERO.ONE.11
      @INFINITE.ZERO.ONE.11 6 หลายเดือนก่อน +3

      ​​@@satrofajarlu kira nyari kerja mudah?😂
      Udahlah syarat kerja spekk Superman

    • @PrasetyaSuputra
      @PrasetyaSuputra 6 หลายเดือนก่อน +1

      😅Memang umr kita gede bgt sehingga ekspetasi perusahaan pasti gede.. umr kita bisa 2-3x lipat gaji pns..
      Gen Z Yang ga ada skill yah wajar kesingkir apalagi yg males dan kelakuanya suram😅😂
      Paling enak jadi kang parkir bisa 20-30jt sebulan..
      Kalo jadi petani atau guru mah auto suram 😂 cape + mengenazkan..
      Ortu jaman sekarang ngasih hp ke anak dan ga di awasi.. kalo anak toxic dan ngaco gara2 hp tinggal nyalahin guru 😂😅

  • @codgj
    @codgj 11 หลายเดือนก่อน +93

    Apakah kalian pernah terpikirkan?: "Mungkin ada gen Z yang individual disebabkan merasa rendah diri. Tidak ingin menjalin hubungan sosial dengan siapa pun karena takut memberi efek negatif ke orang lain berbagai generasi karena menyadari bahwa dirinya belum bisa menjadi manusia yang baik/normal/membahagikan di mata orang lain karena ada skill sosial yang belum dia kuasai. Takut hidup orang lain jadi hancur/memburuk ketika mereka hidup bersamanya. Berdasarkan pengalamannya dia belum pernah berhasil menjalin hubungan jangka panjang dengan siapapun dengan baik, bahkan takut menjalin hubungan sosial dengan keluarganya sendiri. Rendah diri" Itu yang pernah aku alami sebagai anak kelahiran 2005.

    • @Vlognocommentary
      @Vlognocommentary 9 หลายเดือนก่อน +1

      You're not alone , 2000' here

    • @indraagusrahman
      @indraagusrahman 4 หลายเดือนก่อน +2

      Apa yang kamu pikirkan sama terhadap kekhawatiran diriku selama ini, terkadang aku melakukan semua kegiatan itu sendiri karena aku takut itu tidak sepaham dengan kemampuan orng lain.

    • @robilarifin2758
      @robilarifin2758 3 หลายเดือนก่อน +3

      Coba kumpul dgn orang yg lebih tua n percaya kata2 gw. Senegatif apapun lu, seburuk apapun lu, mereka masih lebih brengsek dari yg Lu kira.
      Jd gausah takut bergaul tuh bebas ambil yg baik buruknya tapi jgn pernah lupain tmn lu.

  • @deanbowie3774
    @deanbowie3774 ปีที่แล้ว +103

    Gen Z itu jika diarahin baik2 dan dlm lingkungan supportif mereka bakal nunjukin sesuatu yg hebat, byk Gen Z itu mau nurut mau belajar ini itu dr Gen lain tetapi hrs dlm keadaan supportif, bukan keras yg militeristik kyk Boomer. Ya itu Gen Z yg baik, tp gk sedikit nemuin songongnya minta ampun atau seenak sendiri. Bergaul dg banyak Gen membuat kita jd lebih bisa bijak dan ambil masing2 buah yg baik

    • @pintyopriambodo5548
      @pintyopriambodo5548 ปีที่แล้ว +19

      Makanya dikatain mental tempe, apa2 harus sesuai/suportif.
      Buktikan kalo gen Z bisa berhasil meski berada di lingkungan yg sulit.
      Tunjukkan kalo gen Z bisa survive bahkan dalam keadaan terburuk sekalipun.

    • @amara8325
      @amara8325 ปีที่แล้ว +8

      Emang lemah Bang, Minta nya di elus-elus, di timang-timang, di Alem-alem... Bangun Woy... Dunia yg sebenarnya itu Jauh lebih keras

    • @ailee2762
      @ailee2762 ปีที่แล้ว +15

      ​@@pintyopriambodo5548bukannya menjadi terlalu keras dalam bersikap juga ga baik ya? Ditambah mental setiap orang kan berbeda beda? Bukannya juga baik jika kita menciptakan lingkungan yang supportif untuk memutus pola rantai itu?

    • @reezwave
      @reezwave ปีที่แล้ว +9

      ​@@ailee2762betul, jangan menormalisasikan lingkungan sulit kalau lingkungan suportif masih bisa diraih.

    • @siryan6898
      @siryan6898 ปีที่แล้ว +8

      ​@@pintyopriambodo5548mental tempe tetapi pemikiran jauh lebih luas bre, ada yang dikorbankan yaitu mental ada yang ditingkatkan yaitu pemikiran, manusia itu penuh dengan batasan, ada yang naik ada juga yang turun

  • @loocydity6119
    @loocydity6119 ปีที่แล้ว +93

    Setuju. Aku jg Gen Z, ngerasa kagum sama org2 yang bisa komit dlm 1 hal selama 10 tahun keatas dimana aku dikit2 merasa bosan dan kehilangan motivasi. Ak jg sadar dg kelemahan generasi kita yg kadang2 sok paling benar dan gamau dengerin kata org tua. Yg paling aku sedih adlh makin kesini makin kurang etika dalam pergaulan dan kesopanan, udh jarang bertatakrama, silaturahmi dan cenderung individualis krn arus globalisasi dan westernisasi.
    Sgt disayangkan, tp aku ngerasa Gen Z jg pny keunggulan dmn anak2nya lebih kritis dan realistis. Cuma ya, kadang itu jg yg jd bumerang dan melahirkan problem2 diatas tadi..

    • @anakmedan2000
      @anakmedan2000 11 หลายเดือนก่อน +7

      kek nya yang capek jelek itu gen Z kota deh "anak manja"
      coba liat gen Z gen Z anak anak kampung miskin sejak kecil mental tangguh pejuang pekerja keras dan komitmen.
      lagian perusahaan2 indo pada bego2 ngeluh2 gen Z tapi bikin syarat loker maksimal umur nya si gen Z (24 tahun).

    • @civ6435
      @civ6435 11 หลายเดือนก่อน

      Kalo keunggulan itu tidak jd bumerang, kalo jd bumerang berarti bukan keunggulan..
      _Itu tepatnya _*_"potensi"_*_ , dimana potensi itu bisa jd negatif, bisa jd positif.._ Naah mayoritas Gen Z gak punya analisis tajam beginian, logika mrk bisa dibilang ok sebetulnya, tp rapuh & cetek/dangkal krn dlm hal mikir pun mrk instant, effortless.

    • @hitsinlyrics110
      @hitsinlyrics110 11 หลายเดือนก่อน +2

      Kalo sebagai Pekerja ga terlalu dibutuhin Ke 'kritisan' dan Ke 'realistisan' gen Z, yang di butuhin Sabar dan Ketangguhannya, mungkin lebih cocok ke Wirausaha

    • @thejackal7937
      @thejackal7937 5 หลายเดือนก่อน +1

      Wooooww gen z disini beda2 banget ya. Keren keren.
      Beda sama mayoritas gen z di instagram dan di beberapa konten youtube lain.
      Komen2 mereka di tempat lain bikin gw pengen ngeruqyah mereka 😅

    • @josephstalinbinlenin5420
      @josephstalinbinlenin5420 5 หลายเดือนก่อน

      ​@@hitsinlyrics110Benar, saya lihat-lihat Gen-Z itu gk punya "mental buruh".
      Mereka banyak yang lebih milih buka usaha sendiri. Dari ide usaha, bahkan ke pemasaran pun mereka cukup unggul.
      Banyak juga yang lebih milih pekerjaan yang nyaman, meski gajinya tidak seberapa. Istilahnya gk neko-neko lah, asalkan lingkungannya ramah.
      Jadi, Gen-Z itu menurut saya punya "harga diri yang tinggi".

  • @okty_r_wells
    @okty_r_wells ปีที่แล้ว +49

    Semua terlalu gampang, tapi jg generasi yg berani speak up dan bukan generasi yg bisa diatur dan lebih kritis, tahu kualitas dirinya dan tidak takut untuk mengambil keputusan. Setiap generasi pasti ada kelemahan.

  • @BrLee-nb2xu
    @BrLee-nb2xu ปีที่แล้ว +85

    Bener banget bang, problem ane selama ini emang konsistensi. Gampang banget ngerasa bosen. Ujung-2nya sekarang cuma bisa mengagumi orang2 yang kuat konsisten ngerjain suatu hal.

    • @monstrousamigo
      @monstrousamigo ปีที่แล้ว

      eh sama bre

    • @galihwitra9740
      @galihwitra9740 10 หลายเดือนก่อน

      Mungkin itu krn kita msh rmja jd msh labil dn suka untk mng explore hal² baru yg mna yg cocok buat kita

  • @callasky
    @callasky ปีที่แล้ว +123

    Omg.. baru juga bahas ini kemarin sama temen seperjuangan.
    Kerasa banget impactnya. Saat ini gw proses resignation karena sudah tidak bisa lagi beradaptasi pada generasi baru ini. Prinsipnya sudah berbeda jauh dengan prinsip bekerja gw.
    Beberapa hal contoh atas demands para GenZ yang sampai ke gw di tempat kerja yang gw rasa amat tidak make sense:
    1. Tidak punya skill khusus tapi ingin mendapatkan kompensasi atas biaya kost. Bruh, gaji u 3 kali lipat dari gaji gw ketika mulai kerja 10 tahun lalu, plan your finance better lah.. Cari kost yang lebih murah, dan nongkrong gk harus ke kafe, kan?
    2. Ketika diberlakukan WFO, pada bingung "trus kalau hujan gimana?". U kira ngaruh? Sebelum pandemi kita juga full WFO bisa survive kok, kenapa sekarang jadi masalah?
    3. Cara berfikir yang mana "kalau stress dan kena mental, maka kerjaan saya harus dikurangi". Kan beda banget sama prinsip temen2 satu angkatan gw dimana kita pada "kalau stress dan kena mental, kita harus make sure agar kualitas perkerjaan tidak kena dampaknya."
    Maaf jadi nge-rant... Saya stress akut 🙏

    • @successgeneration6041
      @successgeneration6041 ปีที่แล้ว +11

      Menurut saya itu yg bilang point 1 2 3 gen z yang lebay sekali. Ampun

    • @jonnyroy89
      @jonnyroy89 ปีที่แล้ว

      @@successgeneration6041 ini ga lebbay kok

    • @amara8325
      @amara8325 ปีที่แล้ว +3

      Tampol aja Bang Pala nya, Nggak tau diri Amat wkwkwk

    • @d0naldtrump334
      @d0naldtrump334 ปีที่แล้ว +24

      Saya sebagai gen z pun membenarkan apa yang anda bilang. Pengalaman saya lead kelompok tugas organisasi dan kuliah selama 8 semester membuat saya sungguh terheran-heran hingga sekarang. Beberapa contoh tambahan kelakuan yg membuat saya terheran-heran dengan generasi saya sendiri:
      1. Banyak maunya tapi gak memberikan kontribusi balik secara maksimal, seperti: dikasih fleksibilitas waktu dalam mengerjakan proyek tapi malah jadinya ghosting parah
      2. Terlalu memprioritaskan diri sendiri tanpa memikirkan dampak ke orang lain, seperti ada teman saya yg dengan pedenya mau request permohonan pengunduran waktu sidang skripsi ke univ karena doi mau liburan ke luar negeri. Alasannya sungguh diluar nalar katanya udh booking ticket dari 1 tahun lalu sayang kalo ludes....
      3. Semuanya ingin mengerti "dia", tapi gk mau mengerti keadaan orang lain
      Apalagi yang katanya searang bonus demografi bakal gimana tuh kedepannya...

    • @successgeneration6041
      @successgeneration6041 ปีที่แล้ว +2

      @@d0naldtrump334 wkwkwk serius? Kacau sih haha

  • @codgj
    @codgj 11 หลายเดือนก่อน +78

    Generasi tempe = Generasi yang berasal dari banyak individu lalu bersatu untuk kebaikan, seperti bagaimana proses terbentuknya tempe, dari kedelai-kedelai disatukan oleh alat pemersatu berupa ragi, lalu terbentuklah tempe dengan segala manfaat yang dihasilkannya🤤

    • @xmas-y2o
      @xmas-y2o 3 วันที่ผ่านมา

      Hingga akhirnya dimakan dan jadi tai😂

    • @gemmisyahputra1943
      @gemmisyahputra1943 2 วันที่ผ่านมา

      Eluh tau filosofi tempe LEMBEK, MUDAH DI HANCURKAN😂😂😂

    • @codgj
      @codgj 2 วันที่ผ่านมา

      @@xmas-y2o Setidaknya telah bermanfaat ke tubuh orang yg mengkonsumsinya, meskipun setelahnya tidak diinginkan untuk tetap ada😂

    • @codgj
      @codgj 2 วันที่ผ่านมา

      @@gemmisyahputra1943 Mudah dihancurkan, untuk diolah jadi masakan yang lebih bercita rasa oleh chef handal😂

  • @aditya-rk1sf
    @aditya-rk1sf ปีที่แล้ว +48

    video ini aslinya banyak sekali pelajaran kehidupan yang penting bagi gen z, mungkin masih banyak yang ga suka karna tadi "kebebasan"

  • @codgj
    @codgj 11 หลายเดือนก่อน +71

    Sisi positif dari konten-konten yang mengkritik gen z adalah kami gen z haruslah selalu meningkatkan kualitas kehidupan kami, baik sebagai anak, keluarga, pelajar, masyarakat, WNI, dan sebagi manusia di dunia. Mari sesuaikan dengan agama, budaya, norma masing-masing daerah, dan negara kita Indonesia. Agama kita, Pancasila, dan UUD 1945 berjalan searah kok.

  • @abankmuhammad5071
    @abankmuhammad5071 ปีที่แล้ว +33

    Ada yg bilang generasi sekarang adalah korban kesuksesan orang tuanya. Dengan pemikiran "anak saya jangan sampai merasakan kesusahan seperti bapaknya", akhirnya mereka sangat amat memanjakan anaknya. Uang dan fasilitas diberikan jor²an. Efeknya si anak terbiasa instan dan gak mau capek.

    • @mardijonomardi4324
      @mardijonomardi4324 5 หลายเดือนก่อน +2

      Setuju dengan pendapat anda, sekolah dengan antar jemput mobil pribadi, ya memang alasannya demi keselamatan anak mengingat banyaknya kejahatan masa kini, sedangkan kejahatan disebabkan oleh keserakahan / ketidak adilan dan juga ledakan jumlah penduduk

  • @codgj
    @codgj 11 หลายเดือนก่อน +26

    Untuk sadar kesalahan diri, aku rasa semua orang di semua generasi pasti punya problem ini gak cuman orang-orang di generasi gen z. Apa yakin semua orang di generasi selain gen z, udah secara holistik mengenali kesalahan mereka??? Bisa jadi mereka menganggap sesuatu itu benar padahal sebenarnya itu salah, bisa jadi karena kesalahpahaman yang bisa disebabkan banyak faktor, baik internal maupun eksternal.

  • @lujmamaharani2507
    @lujmamaharani2507 ปีที่แล้ว +21

    Sebagai generasi z ini relate banget sih. Gen z terlahir dimana semua serba ada . Dan itu yg bisa menjadi faktor generasi Z menjadi generasi probelmatik . Perihal dari gangguan mental dan lain sebagainya.
    Nah dengan perkembangan teknologi yg berkembang pesat di era gen Z itu juga menjadi faktor generasi Z ber mental lemah.
    Nah faktor utama nya juga gen Z susah untuk berfikir realistis. Tapi itu semua juga tergantung dari lingkungan sekitar nya sih😅 terimakasih sudah membuat video edukasi tentang generasi Z so incredible❤

  • @breakhart
    @breakhart ปีที่แล้ว +195

    salah satu faktor nya juga menurut gw adalah edukasi. pendidikan yg diterima Gen Z masih ga sanggup mengikuti perkembangan era digital informasi, terutama sekolah sebagai pendidikan resmi. dulu di era informasi terbatas, sistem pendidikan yg ada mmg bisa dibilang cukup, tapi kondisi sekarang sering kalah dan beberapa kali bertolak belakang dengan informasi yg mereka bisa dapat sendiri, tapi para pendidik ga bisa "menjelaskan" masalah nya yg terjadi akhirnya mereka didikte "pokoknya begini". dari situ akhirnya terbentuklah Gen Z yg skrg

    • @flowerinkplant
      @flowerinkplant ปีที่แล้ว +20

      Sekolah itu hanya sebagian, org tua nya yg lbh penting! Kl dibiarin main hape terus, manja, ya jadilah tempe itu. blm pernah ngerasain kan ngasih satu tugas. Tapi anaknya mangkir, dan ortunya malah ngasih alesan penguat utk si anak spy gak melakukan tgs tsb. Bahkan mengkritik/mendikte gurunya. Saya guru btw! Biarlah tempe jadi tempe dimakan sama cabe sajalah biar makin enak. 😅

    • @breakhart
      @breakhart ปีที่แล้ว +6

      @@flowerinkplant oh iya tentu dari situ ada, cuma karena masih bukan ortu jadi ga komen terlalu banyak disitu. cuma yg saya lihat, karena tugas anak = tugas ortu, karena si anak ga belajar kalo ga diawasin ortu, ini hal yg agak susah sih mmg 😅

    • @islaholidays
      @islaholidays ปีที่แล้ว +10

      ​@@breakhartrespek your conversation both
      Saya tadi langsung berekspektasi, kalau komentator 1 dg lainnya beda pendapat, biasanya ujung2nya ngata²in, "mata lho, dst." Ternyata tidak. Seperti inilah yg mesti dibudayakan antar netizen. Tp mmng kita tdk bs kontrol. Setidaknya kalian berdua sdh melakukannya di komentar ini. Salam hormat. 🙏👍

    • @10minutesmeme50
      @10minutesmeme50 ปีที่แล้ว +5

      sekolah sebagian hahaha, lu ga mikir anak yg sekolah dri pagi pulang jam 4 sore tiap hari lu bilang sebagian? lu aja jdi guru mental kek gitu diomel dikit udh diem. Lu seharusnya kuat sama pendirian lu klo memang guru, klo lu memang ngasih tugasnya masuk akal ya jelasin dong klo mereka salah. apa jangan-jangan lu yg mental tempe ga berani mengutarakan pendapat yang benar??@@flowerinkplant

    • @andreasvalerian3176
      @andreasvalerian3176 ปีที่แล้ว +3

      ​@@flowerinkplantkurikulum nya memang perlu penyesuaian. dari awal sekolah memang harus sesuai jurusan yg di minati. karena manusia pada hakekat nya memang punya skill dan keunggulan yg beda beda. jadi penyeragaman kurikulum sekolah dari sd sampai sma kayanya sudah gak relevan. contoh : murid ga bagus di matematika malah di paksa les sampai sore/malam buat lulus ujian matematika. padahal dia bagus di pelajaran seni misalnya. Harus nya pelajaran seni nya di asah terus sampai sangat bagus dan jadi profesional. bukan nya abisin waktu belajar matematika

  • @roidigitalcraft472
    @roidigitalcraft472 ปีที่แล้ว +19

    setuju gw, bnyak banjir informasi terutama di sosmed, meskipun fikiran dan hati gw kuat tp tetep aja bisa goyah seperti hoax dan disinformasi membuat kita bingung hrus percaya yg mana, mangkanya kebanyakan sosmed gw blok dan fokus ke hobi dan bisnis yg gw jalanin

  • @arief.pramana
    @arief.pramana ปีที่แล้ว +20

    Memang bener sih. Kebetulan staff saya kebanyakan gen Z. Anaknya pinter2 & kreatif. Cuma kadang ngeyelnya kebangetan. Padahal kalo mau belajar, kita harus mau dengarkan semua. Baru kita pilah sendiri mana yg baik utk improvement atau enggak.
    Kalo mereka mau lebih mendengar, belajar dari pengalaman yg lebih tua, sabar pada proses, saya percaya gen Z bakal jauh lebih hebat dibanding generasi sebelumnya.

  • @chazimfikri2306
    @chazimfikri2306 ปีที่แล้ว +87

    Kalau aku sebagai gen z jujur ngelihat berbagai banyak value hidup seseorang tersebar sampe susah fokus dalam sesuatu, kepikiran peluang lainnya.,Dan juga suka over informasi sampe suntuk, butuh melakukan sesuatu yang sederhana untuk membuat ketenangan..😅

    • @gatraaaaa99
      @gatraaaaa99 ปีที่แล้ว +3

      Nah ini gen z cerdas.. semangat dek

    • @bayuadiw8370
      @bayuadiw8370 ปีที่แล้ว +3

      Jangan kebanyakan main sosmed

    • @jonathansukanto3052
      @jonathansukanto3052 ปีที่แล้ว

      betul

    • @kkoesoemo
      @kkoesoemo ปีที่แล้ว

      ​@@bayuadiw8370betul, rehat sosmed sekali2 cobain deh. Mindblowing fix

    • @D0.1234
      @D0.1234 ปีที่แล้ว +3

      Generasi banyak ngeluh 😅

  • @ashlleyne
    @ashlleyne ปีที่แล้ว +44

    Saya gen z fresh student di SMA dan saya sangat setuju dengan semua opini bang raymond karena saya rasakan sendiri dan ada orang-orang yang melakukan itu di lingkungan saya. Tapi saya relate dengan soal gen z lemah karena banyak teman-teman saya saat ini itu berada di masalah itu, saya ingin bahas tentang 1 teman saya dulu yang punya banyak masalah dan lebih tepatnya mental health, dia pernah coba untuk bundir beberapa kali sampai ke bk berkali-kali. Kejadian itu sudah lama sekitar 3 tahun lalu waktu masih SMP, saya bisa dianggap teman dekatnya dia yang selalu menjaga dia untuk tetap stabil. Singkat cerita suatu hari dia bener2 mau untuk bangkit dan dia merintis usaha setelah saya coba untuk memberi dia semangat dan confidence. Sampai2 dia sering bolos untuk berjualan di pandemi dan hampir di DO karena selalu absent di kelas. 2 tahun berlalu dia sekarang anak SMA di kelas yang bisa dibilang punya cash flow yang sangat bagus di usia dia saat ini bahkan dia already had employees in his business.
    Key takeawaynya saya rasa memang kesabaran dia, kegigihan dia dan willing to do something dia itu lemah banget di awal, memang harus terus di support untuk bangkit, karena jujur saya harus sangat bersabar pas menghadapi dia.

    • @Fares12-n2c
      @Fares12-n2c 11 หลายเดือนก่อน

      Kalau boleh tahu usaha atau bisnis apa yg dilakukannya kak.🙏😅
      Biar saya termotivasi juga dengan usahanya 🔥🙏

    • @MiskaNaraya
      @MiskaNaraya 11 หลายเดือนก่อน

      What? Gen Z dengan maslaah mental seperti itu dan dengan segala kerapuhannya yg membuatnya hampir bunuh diri dan sampai kemudian dia berada di suatu titik dimana dia punya usaha dan karyawan? Are you kidding me? Wow... Tapi paragraf terakhir kalimat mu (yang mendeskripsikan watak dia) sangat bertentangan dengan deskripsi di awal paragraf mu tentang sifat dia. Gimana caranya dalam waktu yang relatif singkat seseorang dengan mental problem yang akut (suicidal thought) bisa berubah? Jangan bilang kalao takdir atau bim sala bim!

  • @bicarabicaraa
    @bicarabicaraa ปีที่แล้ว +37

    Nama Generasi yang Didasarkan Pada Umur
    Berikut merupakan nama generasi yang didasarkan pada umurnya yang dituliskan dalam laman Beresford Research menggunakan data dari Pew Research Center dan Biro Sensus AS:
    Perang Dunia II dari tahun 1922 - 1927, saat ini berusia 96 - 101 tahun
    Pasca Perang dari tahun 1928 - 1945, saat ini berusia 78 - 95 tahun
    Boomer I dari tahun 1946 - 1954, saat ini berusia 69 - 77 tahun
    Boomers II atau Generasi Jones dari tahun 1955 - 1964, saat ini berusia 59 - 68 tahun
    Gen X dari tahun 1965 - 1980, saat ini berusia 43 - 58 tahun
    Milenial dari tahun 1981 - 1996, saat ini berusia 27 - 42 tahun
    Gen Z dari tahun 1997 - 2012, saat ini berusia 11 - 26 tahun

    • @Seujung_kuku
      @Seujung_kuku 11 หลายเดือนก่อน +1

      Hah? 98 termasuk gen z?
      Tiiiiidaaaakkkkkk.....!!!!!

    • @NPRO_GRT
      @NPRO_GRT 11 หลายเดือนก่อน +2

      Milenial 82😊

    • @HaikalAdanunareswara
      @HaikalAdanunareswara 10 หลายเดือนก่อน +1

      D-Generation X

  • @tjahangontv3591
    @tjahangontv3591 ปีที่แล้ว +33

    Saya generasi 80-an. Menarik Koh. Terlepas dari itu, kurang fair melihat gen Z dengan kebutuhan2 di lingkungan masa lalu seperti "persatuan" dll. Coba kita perkirakan lingkungan 5-10 tahun ke depan di saat mereka dewasa Koh... kelihatannya nature dan karakter Gen Z akan compatible dengan situasi saat itu. Yang terjadi saat ini adalah karakter mereka udah menyesuaikan ke kondisi dan kebutuhan masa depa. Misalnya, mereka gak sabaran dengan kondisi kerja sekarang karena nanti tools mereka akan lebih cepat.

    • @bowonetpreneur894
      @bowonetpreneur894 ปีที่แล้ว +2

      Weak generation

    • @alfiakbar8725
      @alfiakbar8725 11 หลายเดือนก่อน +1

      mohon maaf kalau saya pahami gen z mulai 1997-2012 kalau saya lihat digoogle. kalau yg generasi awal mereka sudah dewasa dan komplek masalah

  • @medychaemhandyksa9853
    @medychaemhandyksa9853 ปีที่แล้ว +99

    saya gen z tapi lebih percaya proses, cari ilmu dari text book atau paper, atau dari ahlinya langsung, ga suka foya2 dan lebih suka nabung. Thanks a lot Mas Raymond atas ilmu dan masukkannya, Mas Raymond yang menjadi salah satu sumber inspirasi saya.

    • @zahidazril9101
      @zahidazril9101 ปีที่แล้ว +5

      Sama
      Teman saya sering ikut trend
      Dan GK bisa berpikir/tidak suka berpikir
      Saya gen Z

    • @SuperKnockDOWN100
      @SuperKnockDOWN100 ปีที่แล้ว +8

      Berarti anda gen z yang minoritas. Good for you!

    • @kevinredstory8807
      @kevinredstory8807 ปีที่แล้ว +6

      gen Z yg lagi berhemat ekstrim hadirrr 😂 yg lain makan BBQ kita makan kangkung 🤣

    • @rissoconner
      @rissoconner ปีที่แล้ว

      ​@@kevinredstory8807tempe jg bg

    • @rissoconner
      @rissoconner ปีที่แล้ว

      sm bg, bedanya sy msih skolah

  • @Just_Fun_17
    @Just_Fun_17 ปีที่แล้ว +98

    Sedikit banyak gua sepakat sama lu bang.
    "Tidak semuanya salah Gen Z dan tidak semuanya semata-mata salah dari generasi sebelumnya."
    Akan tetapi dari individu nya saja yang memang belum siap dalam beberapa faktor karena memang saat ini semuanya serba instan dan kita terlalu "gagap" dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat.
    Pada intinya semua kembali kepada individu nya masing-masing, karena setiap individu punya cara berpikir dan cara menyikapi situasi dan keadaannya masing-masing.

    • @hamspace4100
      @hamspace4100 ปีที่แล้ว +3

      setuju balik lagi ke mindset individu

    • @irza-9
      @irza-9 ปีที่แล้ว +2

      gen milenial, gen x , juga masih banyak yang dzhalim terhadap hak-hak gen z. Misal Koruptor,dll. Pola asuh diktator dirumah, disekolah masih banyak dimana", Saya lebih setuju kalau ini masalah masing" individu termasuk gen z , milenial, x. untuk intropeksi diri dimana letak kesalahannya mencoba untuk saling memahami, kerjasama, dan kalau sudah mentok ya tentu minta pertolongan Tuhan yang maha esa , Allah subahana wa ta'ala

  • @codgj
    @codgj 11 หลายเดือนก่อน +10

    Penyebab ada gen z yang rentan "dikit-dikit bundir" tentu bermacam-macam dan sangat mungkin sama penyebabnya dengan yang pernah dialami generasi sebelumnya, bisa karena kurangnya edukasi tentang efek bundir terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

  • @oouaauu
    @oouaauu ปีที่แล้ว +26

    jujur kena banget , opini koh raymond so deep. yes, aku ngerasain dikit ngeluh2 mental. beneran terasa kyk buah yang matang tapi kelewat matang. lembek gituhhhhh. makasih koh atas pov nya, indonesia maju mulai dari diri kita ❤ yang penting selalu mau belajar dan berkembang

  • @gerryerio
    @gerryerio ปีที่แล้ว +6

    I was lucky enough dgn lahir ditahun 80an. Generasi Millenial yang ngalamin banyak transisi.
    Analog to digital. Tv tabung smpai tv digital. Hp layar kuning sampai semua hp dgn hightech nya. Belum lagi our glorious days music 90s and 2000s and many more!!
    Generasi gw masih percaya dgn proses, dedikasi, komitmen, disiplin, dan nilai kesatuan. Tapi generasi gw pun tidak kuper dgn segala teknologi, dan arus informasi.
    Learn from us...our last generation yg jadi jembatan generasi analog to generasi digital.
    In the end, proses is EVERYTHING!!!
    Ttap berkembang, belajar, berkomitmen, and approachable yaa gen z ke semua generasi, include my generation. Ganbatte!!!!

    • @boelxz
      @boelxz ปีที่แล้ว

      yorosiku, senpai🙏

  • @kravhdsvx2521
    @kravhdsvx2521 ปีที่แล้ว +52

    gw kelahiran 2003 dan ofc masuk ke generasi Z. Gw pribadi dengan umur yg sebentar lagi ke 21 tahun memang merasa generasi gw lebih loyo ketimbang generasi sebelumnya dalam beberapa hal terutama pekerjaan. Mulai dari ingin kerjaan gampang tapi return gede dan paling parah adalah keluhan di "Mental Health" tapi gw pribadi berpikir khusus generasi di 2005 kebawah itu walaupun termasuk Gen Z tetapi ga separah gen Z 2005 keatas karna gen 2005 kebawah masih sempat merasakan siklus kehidupan gen milenial kebawah karna perubahan zaman digitalisasi yang cukup signifikan. tapi ga melepas paradigma bahwa emang gen Z lebih weak dalam pekerjaan yg lebih mengarah ke fisik tetapi secara otak Gen Z lebih kritis terhadap perkembangan zaman dan jika dimanfaatkan atau kolaborasi dengan gen sebelum nya bisa menghasilkan sesuatu yg meledak sih.

  • @adisaputro1793
    @adisaputro1793 ปีที่แล้ว +137

    Siklus hidup bermasyarakat itu dibagi jadi 4 generasi: Generasi pertama sebagai perintis, Generasi kedua sebagai pejuang, Generasi ketiga sebagai penikmat, Generasi keempat sebagai penghancur. Dan siklus ini terus berulang selama peradaban manusia masih ada

    • @mnatth
      @mnatth ปีที่แล้ว +2

      Masa sih 😂

    • @hamdanniam1841
      @hamdanniam1841 ปีที่แล้ว +17

      Ya memang begitu. Tanam, tumbuh, panen, mati, balik tanam lagi. Begitu seterusnya. Siklus.

    • @gatraaaaa99
      @gatraaaaa99 ปีที่แล้ว +4

      @@mnatth coba cek data dari pwc.. 90% bisnis keluarga gitu KNTD

    • @novanoplekklewangvlog8761
      @novanoplekklewangvlog8761 ปีที่แล้ว

      Yo'i

    • @budijohanahmadbudijohan2272
      @budijohanahmadbudijohan2272 ปีที่แล้ว +10

      Lima generasi : Generasi veteran/traditional, Baby boomer, Gen X, Milenial dan Pasca-Milenial (setelah gen Z).
      Tell me jika ada lagi bro... HAHAHAHAHAHAHA.. generasi new Jalisco ada kah🤣🤣🤣🤣

  • @hamdanniam1841
    @hamdanniam1841 ปีที่แล้ว +10

    Ciri khas gen Z adalah dikit2 healing utk menjaga kesehatan mentalnya. Lbh existensialism daripada esensialism. Udah ah, yg petg produktif saja bagus, tdk jadi beban. Kurangi game & medsos jika tdk menghasilkan apa2 tp malah stress. 😂

  • @derymukarram2141
    @derymukarram2141 ปีที่แล้ว +15

    yang dijelasin bang Raymond, "kenapa bukan salah kalian" dalam perspektif sosiologi karena memang adanya "konstruksi sosial". konstruksi itu terjadi karena adanya interaksi yang berbuah konsensus (kesepakatan) bersama, sesimpel : Zaman boomer interaksi yang terjadi hanya lewat tatap muka, mulut ke mulut, tongkrongan dst.. zaman gen Z, interaksi bisa lewat manapun website, ig, fb, tiktok, Twitter dst. implikasinya.. kalo tuntutan hidupnya keras (tiap zaman), ngeluh ala gen boomer cukup di tongkrongan dan jadi kesepakatan anak2 tongkrongan nya, tapi ketika gen z ngeluh apalagi di sosial media semua orang bisa ikut terpengaruh baik secara langsung maupun gak langsung, dan jadi konsensus banyak orang.
    contoh paling kecil, darimana kawan-kawan tahu istilah mental health itu? dari interaksi mulut ke mulut, atau sosial media?
    dan masih banyak cara konstruksi sosial yang menyebabkan gen z bermental tempe, tapi yang jelas.. kontruksi itu dibangun, tapi untuk ikut arus sosial.. itu pilihan kawan-kawan sendiri pada ujungnya.

  • @juliustaft886
    @juliustaft886 ปีที่แล้ว +22

    paling kerasa sih banyaknya informasi yang didapat membuat anxiety bisa w bilang benar. tuntutan generasi sebelumnya yang berlebihan tpi tidak memberi arahan yang baik, berujung jelekin gen z berakhir tampa solusi dimana perpecahan makin jadi. beberapa anak muda yg lingkungan keluarganya emang dah g baik yang pasti berimbas ke si anak itu sendiri

  • @hometipi4645
    @hometipi4645 ปีที่แล้ว +14

    Ini gua setuju banget sama poin yang "tidak menikmati proses" atau lebih tepatnya "suka yang instant" atau "gampang bosenan" karena terjadi sama gua sendiri,
    Jadi gua sendiri kelahiran 98 termasuk gen Z awal-awal, gua ngerasaain banget kenapa makin gede makin ilang kek rasa senang atau adrenalin saat achieve sesuatu, atau berproses akan suatu hal, contoh paling gampang main game, dulu kecil gua bisa ngabisin berhari2 atau bahkan berbulan2 mainin game yang sama sampe tamat dan nikmatin prosesnya, kalau sekarang (mungkin juga faktor usia) main game 1 hari itu pasti udah bosen, kek binge nya cuma sekejap doang,
    Contoh lainnya gua itu buat projek game, (gua pengen jadi pembuat game/developer game) sifat yang mudah bosenan dan gak menikmati proses ini tuh kebawa saat gua ngerjain projekan game, jadi misal ada 1 ide game pengen gua buat, itu gua buat dari awal projeknya, trus biasanya bertahan paling beberapa hari dan bosen alias berenti, ini gua ngerasa karena terlalu banyak hal instan di kehidupan gua jadinya gampang banget untuk bosen akan suatu hal, ini gua kadang ngerasa kok gua lack motivation banget, kayanya emang harus back to the basic sebentar, tinggalin semua kemudahan dan semua ke-instanan ini biar bisa ngerasaain adrenalin dan kesenangan saat pencapaiaan akan sesuatu

  • @waridhusnaidi1007
    @waridhusnaidi1007 ปีที่แล้ว +4

    caranya itu simple. belajar dari pengalaman orang lain, perbanyak sosialisasi terutama dengan generasi sebelum Gen Z, kurangi media sosial bukan berarti membuang tapi cukup dibatasi. tetap sabar dan teguh untuk mencapai tujuan. memang rezeki atau untuk mencapai sukses itu kehendak-Nya. namun tugas manusia itu wajib berusaha sekeras mungkin dan hasilnya Tuhan yang menentukan. tetap semangat dan kuat untuk kita semua. Wassalamualaikum

  • @hilmizulfan
    @hilmizulfan ปีที่แล้ว +16

    wdyt bang about orang dulu dengan modal kerja kerja kerja doang jg mereka pada bisa beli rumah mobil , sedangkan d zaman yg sekarang dengan kerja kerja doang tu cuman cukup buat diri sendiri , karna d zaman kita akses uang keluar tu mudah, akses olshop , lingkungan pergaulan yg suka hangout, even akses buat dapet uang jg lebih mudah

    • @Suckmabalzz
      @Suckmabalzz ปีที่แล้ว +2

      Jaman skrg masih bisa kerja kerja doang tapi bisa beli mobil,rumah,dll. Tapi memang lebih susah dibanding generasi sebelumnya, gw banyak kenalan millenial-gen z yg kerja doang tapi penghasilan perbulan 20jt up, pinter pinter aja cari niche kerjaan/skill yang high paying.

  • @bayuaji-c7y
    @bayuaji-c7y ปีที่แล้ว +6

    Aku milenial sudah merasakan dimana punya banyak uang dan dalam waktu 3 th bangkrut ,semua aset hampir di bank semua, tabungan tidak punya, dah gitu kelur kerja usaha sepi parah, untung aku tinggal di desa, mulai membaca peluang didesa, dan bismilah tahun dpt aku dan suami mau ternak kambing, karena modal kecil tapi balik modal dan untungnya cepat, belum lagi kotorannya bisa diolah u/ pupuk dan harganya 1 sak lumayan buat beli pakannya, intinya mending perbanyak aset entah dengan cara nabung, beli tanah, atau berternak kambing,sapi,uanggas yg penting produktif. Dan ingat hidup sesuai kantong kita, jangan memaksa.insyallah damai hidup kita.

  • @codgj
    @codgj 11 หลายเดือนก่อน +26

    Teknologi zaman sekarang ini tentunya punya dampak positif dan negatifnya, tergantung bagaimana bijaknya pengguna teknologi tersebut. Mungkin untuk gen z yang saat ini masuk tahap remaja dan dewasa awal akan lebih mudah terbawa arus negatif/penyimpangan dalam berteknologi karena berada di masa labil jika tidak melakukan disiplin dalam berteknologi dengan baik dan benar. Apakah hanya remaja dan dewasa muda yg bise melenceng dalam berteknologi? Semua generasi bisa

    • @codgj
      @codgj 11 หลายเดือนก่อน +6

      Disiplin dalam berteknologi dengan baik, benar, dan sehat

    • @Alexbtyans
      @Alexbtyans 11 หลายเดือนก่อน +8

      Jangan lupa, penyedia wadah-wadahnya, penyebar pengaruh negatifnya kebanyakan adalah generasi yang lebih tua daripada gen z. Yang ciptakan dan menggunakan sosmed ig/twitter/aplikasi/web bokep/narkoba/dll adalah gen yg lebih tua dulu, dan tidak jarang mereka gen yg lebih tua juga lah yang mempromosikan kesukaan mereka yang negatif2 tersebut. Dan benar katamu masanya gen z saat ini adalah masa labil yang butuh prinsip hidup yg benar yg harus dipegang teguh biar gak terdampak efek negatif dari gen yg lebih tua maupun sesama gen z lainnya

    • @codgj
      @codgj 11 หลายเดือนก่อน +5

      @@Alexbtyans cukup wajar kan ya kalo gen z di umurnya sekarang ada yang belum dewasa kepribadiannya? Semua gen aku rasa kalo di masanya gen z sekarang, pasti belum semuanya dewasa, bahkan saat umurnya udah dewasa pun, sangat mungkin banyak gen yang lebih tua dari gen z yg belum dewasa secara kepribadian.

  • @MantanKaryawan89
    @MantanKaryawan89 ปีที่แล้ว +34

    Gw sebagai gen Milenial, selalu kagum sama cara gen z. Saat melihat masalah mereka cepat menemukan problem solving. Iya mereka memang cepet menemukan "problem solving" tapi (sebagian) dari mereka sayangnya ga sabaran dan ga menikmati proses.

    • @zulqarnain2961
      @zulqarnain2961 ปีที่แล้ว +1

      Contohnya?

    • @UrangMinangIndonesia
      @UrangMinangIndonesia ปีที่แล้ว

      @@zulqarnain2961 Penting banget diberi contoh?

    • @zacruegaming7911
      @zacruegaming7911 ปีที่แล้ว +5

      correct, mereka lemah di proses itu sebabnya banyak yang gagal dan hancur kalo mereka tidak di support mentor yang tepat

    • @zulqarnain2961
      @zulqarnain2961 ปีที่แล้ว +1

      @@UrangMinangIndonesia berarti klaim mu gak bisa dipercaya

    • @UrangMinangIndonesia
      @UrangMinangIndonesia ปีที่แล้ว +4

      @@zulqarnain2961 Kalau lebih 'diperhatiin' pasti bisa dilihat alasannya. Sekarang zaman digitalisasi dimana seseorang bisa berpikiran dan berwawasan dengan lebih luas sehingga lebih cepat menemukan "problem solving" karena pemikiran dan banyaknya akses itu sendiri. Dan karena sekarang adalah zaman dimana segalanya itu bisa diperoleh secara instan. Makanya anak muda zaman sekaranng menjadi kurang sabaran dan kurang menikmati proses. Kalau masih mau dikasih contoh, ya saya juga termasuk salah satunya :V

  • @jamurjogja2470
    @jamurjogja2470 5 หลายเดือนก่อน +3

    Kirain Dulu orang tuaku mendidik secara keras karena jahat, ternyata dari situ jadi lebih kreatif, lebih disiplin, lebih kuat mental gak semuanya jdi instan.
    Semoga Allah memberikan kemudahan semua orang dalam menjalani kehidupan.

  • @reworks2347
    @reworks2347 ปีที่แล้ว +33

    Karyawan saya bbrp adalah Gen Z, bentar2 butuh healing, sering ga masuk dgn berbagai alasan, ngarep harta warisan doank, tdk percaya akan proses kesuksesan yg butuh perjuangan dan waktu yg cukup lama. Rekening di Bank selalu kosong, cara ngomongnya kayak CEO padahal masih karyawan dan banyak sekali makan temen. Semoga seiring waktu berjalan mrk akan beradaptasi dengan kerasnya dunia ini. Good luck

    • @Hatano_Rin
      @Hatano_Rin 11 หลายเดือนก่อน +3

      "Rekening bank selalu kosong" ngerasa sih sebagai Gen Z susah buat nabung 😢 entah kenapa sulit nahan godaan gaya hedon

    • @aerty03
      @aerty03 11 หลายเดือนก่อน +1

      Setuju, saya selaku Gen-z kerja admin + packing dll. Di 3 bulan kerja gapernah ambil libur. Karena coba mengamati kerjaan & kemungkinan masalah dikerjakan. Pas udh kerja hampir 2 tahun, dapet rekan kerja yg blm apa2 minta healing. Sering banget libur.. Baru ditegur sekali mentalnya udh down.
      Untuk sekarang kalo soal tabungan saya juga blm ada, soalnya blm kemaren baru selesai nabung buat beli motor bekas😂

    • @civ6435
      @civ6435 11 หลายเดือนก่อน +1

      Relate bro faktual bgt di dunia kerja yg katanya mestinya Profesional.. 🤣🤣
      *_Dulu bawahan itu mikir jangan sampe atasan marah, kalo sekarang atasan mikir jangan sampai bawahan ngambek bahkan balik marah._*
      Ini real perbandingan *pengalaman* gw dulu masih jd staff & sekarang saat gw punya staff..
      _Kadang bertanya dlm hati : _*_"Salah apa gw dulu yg berusaha jd staff yg baik & bisa diandalkan, kenapa sekarang kena sial jd atasan capeek bgt serasa gak guna punya staff ??"_*

  • @codgj
    @codgj 11 หลายเดือนก่อน +11

    Healing itu gak cuman sering dilakukan gen z aja, cuman emang kata healing lebih sering dipakai anak gen z. Selama healingnya gak ganggu pendidikannya, gak ganggu hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan sekitar, dan malah bisa menjaga ataupun meningkatkan kesejahteraannya, kenapa gak boleh? Dan healing ekstrovert itu berbeda dengan introvert. Orang-orang kebanyakan mungkin menganggap orang yang sering berwisatq dianggap healing dengan konotasi yang negatif, padahal coba pikir apa negatifnya??? Kalo healingnya negatif, itu berarti bukan healing namanya. Healing ya berarti bener-benar menyembuhkan dengan benar dan sehat.

  • @edesias984
    @edesias984 ปีที่แล้ว +4

    Sbnrnya gampang buat betah gen z.jgn ada tekanan internal.knp karena gen z ga peduli teknan dr luar.tp klo dlm lingkungan krja 1 timnya udah ada tekanan paling males genz.di dalam tim kok perlu tekanan ngapain malah ga membangun.hrsnya lngsng mikir gmn solusi bkn nyari masalahnya dan nyalah"in
    Gen z itu paling cepet kerjanya krena mikir gmn cra ngrjainnya biar cpt dia pntr nemu celah.tp paling g suka sm tekanan internal.tekanan eksternal gen z paling kebal.

  • @rbdium
    @rbdium ปีที่แล้ว +105

    bener bang, aku suka bgt anxiety dan kebanyakan beban pikiran yang bahkan kalo ga aku pikirin juga ga bakal kejadian. kalo masalah akademis oke aku aman aja mempelajari semuanya tp gatau knp tb tb suka kebayang / terpikir hal hal buruk dan segala malapetaka gitu lah kyk nanti di masa depan jadi orang susah, kebayang nanti kena musibah, kehilangan orang, dll. belum lagi terpikirkan oleh masalah yang udah/belum selesai. intinya suka dihantui masalah yang sudah ataupun belum terjadi... bener bener bingung banget arah hidup harus kemana. masuk kampus top udah, belajar udah, tapi aku gatau harus ngapain, saking banyaknya pressure dari pihak internal (fam) maupun external (masyarakat) yang membuat saya seakan diberi tanggung jawab berat yang bahkan aku gatau hrs gimana mengerjakannya. jujur saja merasa bodoh iya tapi gatau hrs bagaimana.

    • @rbdium
      @rbdium ปีที่แล้ว +12

      not me writing all of those text while depressed in the corner of my room 😂

    • @wellplayedggwp295
      @wellplayedggwp295 ปีที่แล้ว +12

      ​@@rbdium solusinya segera buru2 terbuka sama orang2 terdekat, curhat sama orangtua tentang apa yg membuat kamu overthinking, kamu butuh teman bicara, nanti kalau semuanya udah lepas bakal lebih enakan.

    • @iamadit8863
      @iamadit8863 ปีที่แล้ว +9

      Emg gen z banget, relatable.

    • @rbdium
      @rbdium ปีที่แล้ว +11

      @@wellplayedggwp295 semua udah kucoba sih, paling gaenak emg ngmg sama ortu apalagi tb tb malah diceramahin dan semua hal yg aku ceritain ditolak mentah mentah wkwkw makanya aku gapernah lg wkwk

    • @earthplatinum00009
      @earthplatinum00009 ปีที่แล้ว +5

      Apa kabar buat gen z yg nilai akademisnya biasa2 aja dan ga masuk universitas top? :)

  • @MIFZLIRIK
    @MIFZLIRIK 11 หลายเดือนก่อน +2

    Sangat betul, tapi Gen Z insyaAllah akan bikin dunia berwarna. Mereka pintar pintar kok. Cuman mentalnya saja yang harus dihilangkan.

    • @edwinle9330
      @edwinle9330 25 วันที่ผ่านมา

      orangnyaa juga kalo bisa

  • @shiridara97
    @shiridara97 ปีที่แล้ว +22

    Plot twist :
    Cepat atau lambat, negara ini akan dikepalai oleh generasi gen z 😁

    • @sandioropka10
      @sandioropka10 10 หลายเดือนก่อน

      Dan bahkal hancur bangsa ini

    • @levitating_mochi4859
      @levitating_mochi4859 10 หลายเดือนก่อน

      ya mau gamau pemimpin di masa depan ya bakal dipimpin sama generasi selanjutnya. yang penting itu gimana kita mendidik generasi penerus dengan baik, benar, supportif.

  • @galerygelar
    @galerygelar ปีที่แล้ว +6

    kayaknya tergantung banget individu dan keluarganya sekarang mah. Karena tantangan zaman sekarang lebih berat juga dalam hal: disinformasi dan terlalu banyak informasi sehingga sebagian gen z kadang keliatan or merasa lebih tahu padahal kulit2nya aja, belum mendalami udah setop belajar dan pindah ke hal lain (distraction banyak banget), climate change, kerusakan alam dan fasilitas karena perang, globalisasi yang punya dampak negatif, dst. kekuatan generasi sekarang mereka lebih mudah akses informasi dan lebih cepet researchnya mustinya. Masih belajar untuk memahami gen z, karena emang saya gen x.

  • @emberpecah606
    @emberpecah606 ปีที่แล้ว +39

    Gen Z itu sedikit kerja, banyak minta nya.
    di press dikit curhat di medsos, ada kasus bunuh diri malah di support parah nya lagi pada pengen ikut bunuh diri jg 😂😂

    • @tobiramasenju2204
      @tobiramasenju2204 ปีที่แล้ว +5

      gue pernah liat temen kerja ane gen z war SW tentang kerjaan nya nyinyirin temen nya pake konten2 tiktod jedag jedug pula .. ane yg gen milenial cuma bs nyimak dan menghadeuh

    • @maslimwidjaja1963
      @maslimwidjaja1963 5 หลายเดือนก่อน +1

      Baguslah supaya mengurangi para pecundang yg hanya jd beban negara aja , hidup jg hny ngeluh.

  • @Hello_VVolf
    @Hello_VVolf ปีที่แล้ว +4

    Semangat buat para Gen Z yang melawan arus dan berusaha beda. Walau orang kadang ngeliat kalian aneh, tapi sesungguhnya kalian lah yang bener

  • @codgj
    @codgj 11 หลายเดือนก่อน +7

    Kalo gw gen z yg kalau gak suka itu bukan ke orangnya, tapi ke sikapnya. Aku sayang semua manusia, karena kita sekaum, saudara sekemanusiaan, kalo diiman ku manusia itu keturunan Adam dan Hawa yang merupakan manusia pertama dan kedua, so kita saudara, ke saudara itu sayang dan peduli. Di TH-cam gw gak bakal mencet dislike button kalo gw gak suka kontenya, cukup dalam hati gw berpendapat kalo pendapat/sikap mereka gw gak setuju. Ya kayak pas di sekolah kita diajarin sikap kita ke orang yg kena HIV Aids, jauhi penyakitnya, bukan orangnya.

  • @ernesputra3231
    @ernesputra3231 ปีที่แล้ว +3

    Setuju, banjir informasi salah satu yg mbuat hidup lebih ribet, kita jdi tau sesuatu yg harusnya kita ga prlu tau, itu justru mbuat kita overthinking, jd trlalu sibuk membandingkan.

  • @AbdilHasaniS
    @AbdilHasaniS ปีที่แล้ว +9

    Gen Z kerja santai pengen hasil besar, kerja Nol Besar

  • @olah_rasa1080
    @olah_rasa1080 ปีที่แล้ว +2

    Quotes yang dipake pas opening video itu perkataannya ibnu kholdun, ilmuan islam asal mesir yang wafat di abad ke 14 Masehi. Makna harfiyahnya mirip banget, ungkapan beliau begini :
    الأوقات الصعبة تصنع رجالاً أقوياء.. الرجال الأقوياء يصنعون أوقاتاً جيدة.. الأوقات الجيدة تصنع رجالاً ضعفاء.. الرجال الضعفاء يصنعون أوقاتاً صعبة.

  • @fergadipa
    @fergadipa ปีที่แล้ว +8

    Ditambah sama fenomena influencer yang suka bilang "wah murah banget!"

  • @luffman4587
    @luffman4587 ปีที่แล้ว +3

    Jika berlanjut keturunan kita bakal hewan peliharaan bagi A.I di masa depan nantinya, bahkan bisa jauh lebih parah.
    Dunia selalu dikendaliin oleh yg kuat dan pintar, dan itu berlaku sejak zaman dinosaurus, apalagi di masa depan kalau teknologi udah sampai di titik dimana independent A.I terelisasi, dimana A.I ini pastinya jauh lebih kuat dan pintar dari manusia,
    Bayangin aja, manusia butuh 13 tahun untuk belajar, sedangkan A.I bisa lakuin 13 tahun tersebut dalam hitungan menit.

  • @AryoPrahasto
    @AryoPrahasto ปีที่แล้ว +25

    Gen Z lahir di zaman serba mudah sehingga pencarian mereka berpusat pada kebahagiaan instan. Beda generasi² sebelumnya yang ditempa dari pergumulan hidup sehingga tahan menunda kebahagiaan.

    • @buahkelapaliar8829
      @buahkelapaliar8829 ปีที่แล้ว +11

      Bukan. Lebih tepat-nya generasi sebelumnya itu bisa punya mentalitas seperti itu karena ketidak cukupan informasi sehingga ngeliat dari kacamata kuda. Sedangkan gen Z itu dapet banyak informasi sehingga bisa liat perspektif dari berbagai arah yang ujung-ujungnya mau melangkah malah bimbang.

    • @Ghost707.
      @Ghost707. ปีที่แล้ว +2

      ​@@buahkelapaliar8829benar... ada yang bilang A, ada yang bilang B, ada yang bilang C. Setelah lama bergelut akhirnya take action, ternyata masih banyak salah. Akhirnya pusing sendiri, mengurung diri, melakukan hikikimori, anxiety, mengakhiri diri.

    • @fifah9003
      @fifah9003 ปีที่แล้ว +1

      Masalah menunda "kebahagiaan" lebih enak dibaca sebagai ambisi sih. sebagian gen z juga jadi lebih tahan untuk menunda apa yang dia ambisikan, seluruh lingkungannya Udah banyak yang begitu tapi dia gak memaksakan diri untuk mencapai ambisi yang bahkan mungkin kalo gak terelalisasikan pun sebenernya ya gak begitu berdampak ke kehidupannya, dan kalo terealisasikan pun yaa paling hanya dapat kebahagiaan sesaat.
      sebenernya ini dari pola pikir kita juga, kalo kita ngerasa motor butut itu cukup maka motor itu cukup, kalo kita merasa motor butut itu gak cukup ya gak cukup. Begitu juga untuk bahagia, yang bikin kita gak bahagia itu ya mungkin saja pikiran kita sendiri (diluar dari faktor lingkungan tempat bersosialisasi dan tempat tinggal)
      Cara untuk memperbaiki kebiasaan memaksakan diri untuk ambisi begini adalah kita harus tau apa yang sebenernya memang perlu apa yang engga, haha udah kaya pelajaran SD aja tentang kebutuhan primer dan sekunder sampe tersier. Tapi ini harus diingatkan lagi sih soalnya marketing produk yang wow dan video orang Hedon itu bikin kita ngerasa perlu semuanya padahal sebenernya engga, belum lagi faktor lingkungan semua orang sekarang mau generasi apapun banyak yang berlomba-lomba untuk mencapai ambisinya entah itu soal pangkat, gaya, atau entahlah.

  • @Anonymusbleky
    @Anonymusbleky 7 หลายเดือนก่อน +3

    Hanya curahan hati dari orang biasa di gen z
    Saya ingat sejarah pas jaman kolonial belanda dimana pribumi indonesia tidak di berikan pendidikan, dan ketika di beri pendidikan muncullah tokoh pejuang pahlawan yang bergerak untuk mengubah negrinya.
    Hebat ya Meraka benar2 hebat.
    Berbeda dengan kita hanya orang - orang dari generasi gen z. Yang mereka orang2 berpendidikan menyebut kami generasi terkutuk,pemalas, Mental healt, Aneh, generasi bahaya, racun, Lagibete, tidak punya masa Depan, sok tau, SDM rendahh. . . . . . . . . . . . . .

  • @JohsonClint
    @JohsonClint ปีที่แล้ว +23

    gw sebagai generasi gen z, gw tahu kalo realita nya rata2 gen z itu udah lingkungan nyaman. Kesenangan ini yang bikin generazi ini hanyut.

    • @zahidazril9101
      @zahidazril9101 ปีที่แล้ว +2

      Dan ikut trend
      Sering ikutan ikutan

    • @zahidazril9101
      @zahidazril9101 ปีที่แล้ว +2

      Dan saya gen Z

    • @andrecow7450
      @andrecow7450 6 หลายเดือนก่อน +1

      Karena hp dan internet kurang2in bermedia sosial dan dimulai gabung komunitas2 didesa kalian seperti karangtaruna, keagamaan dll

  • @Mijaronlinedan1890
    @Mijaronlinedan1890 ปีที่แล้ว +2

    Intinya adalah kunci hidup itu tidak lepas dari "sabar dan syukur."

  • @anandapricilliaanggraini5586
    @anandapricilliaanggraini5586 11 หลายเดือนก่อน +3

    Aku sebagai gen z setuju banget, menurut aku nilai kesabaran gen z cenderung rendah. Banyak temen dan termasuk aku sendiri maunya serba instan dan ga memperhatiin informasi yang mereka serap beneran true atau ga. Dan jujur aja banyak yang punya sikap seakan akan tidak terlalu menghargai generasi sebelumnya. Walaupun bukan mayoritas, tp lingkunganku banyak seperti itu. Dan itu kenapa kadang kalo ikut project bareng generasi lain seperti boomers dan x sering dikucilkan gitu anak kecil bisa apa, jadi wadah kita untuk sharing opening kadang suka diremehkan.

  • @sn5301679
    @sn5301679 ปีที่แล้ว +7

    Di zaman now
    - Boomer & gen Z: kebanjiran informasi, bingun nyaring bahkan gampang kena hoax. Yang satu sudah terlalu tua, yang satu masih muda
    Gen X dan millenial: prime age & dewasa, bisa memanfaatkan teknologi yang ada... bukti? Tuh2 pendiri2 perusahaan teknologi macam facebook, tesla, amazon dkk

  • @kumaladharma2492
    @kumaladharma2492 ปีที่แล้ว +3

    bener, saya gen z tapi seneng nanya dari lintas generasi perspektif hidup mereka dan cara mereka survive di situasi tertentu untuk belajar sabar dan mengenal proses. jadi bisa belajar nilai hidup ke generasi boomer atau gen x dan bisa berpikir kreatif layaknya gen z bahkan gen alpha . terpenting adalah kita open minded menerima nasehat dan saran dari generasi yang lebih tua dan bahkan mungkin lebih muda dari kita karena ruang belajar bisa dari berbagai generasi

  • @artmosphereID
    @artmosphereID ปีที่แล้ว +6

    gw milenial yg nyerempet2 gen z aka 1994, gw juga sebenernya orang yg suka ngeluh soal dunia kerja di company. Tapi gw tau, klo mau sukses itu ya harus kerja keras (yg mana ga selalu harus dari kerja di company), jadi ketika gw ngeluh soal dunia kerja, gw ambil keputusan lain yang tetep bisa bikin gw tetep elevate/leverage hidup, such as berbisnis, dagang, freelance, etc.
    Nah yang gw liat dari anak2 yg gen z ini mereka tuh banyak ide, kreatif, tapi gak punya motivasi dan passion, udah gitu terlalu banyak informasi masuk ke kepala kali yak, jadi mereka tuh ga take action...

  • @ahmadjuandana
    @ahmadjuandana ปีที่แล้ว +21

    Kalian gen z yang masih ngerasain pendidikan yang keras dari ortu maupun sekolah, BERSYUKUR... Krn kerasnya pendidikan itulah yang membiasakan kalian untuk hidup di dunia yg keras... YOK, JANGAN MAU DIBILANG LEMBEK.

  • @decamber5658
    @decamber5658 ปีที่แล้ว +9

    akhirnya kejawab, dua kali nonton video ini dan dua kali juga dibuat sadar. sempet benci sama teknologi yang buat aku ngerasa lonely, terpaku dan yakin untuk jadi individualis tapi ternyata itu ga buat aku membaik. dan benar, kita yang harus terima dan nyeimbangi era digital ini. thankyou kak udah speak up. aku ngerasa ada dorongan power setelah nonton video ini

    • @sihamhamda47
      @sihamhamda47 ปีที่แล้ว +1

      Bener, gw juga ngerasain hal yang sama. Rasanya kepengen vakum lama dari pake internet tapi pas sinyal ilang atau listrik mati atau kuota abis malah langsung muncul rasa ga nyaman (gara gara tugas kuliah sekarang diberitahu nya lewat online melalui website e-learning kampus, bukan lewat papan pengumuman lagi kaya jaman sebelum covid)

    • @J0gangBae
      @J0gangBae 11 หลายเดือนก่อน

      Semua itu tergantung bagaimana cara mu menggunakan nya apakah kamu budak teknologi atau kamu yang memperbudak teknologi

  • @zhangm3127
    @zhangm3127 ปีที่แล้ว +12

    “Lebih mementingkan kebahagian diri, dari pada kerja” somehow emng bener, dan mostly pasti ga senang kalau di bilang dan diingetin ke mereka nya begitu

  • @GMTV69
    @GMTV69 10 หลายเดือนก่อน +2

    yg gw gasuka dari gen z, dikit² mental health, ovt, depresi hasil self diagnose, dll dimana itu semua hasil pikiran mereka sendiri aja.

  • @MuhammadAthallahArsyaf
    @MuhammadAthallahArsyaf ปีที่แล้ว +5

    Gimana ga gangguan mental, orang hidup dalam era digital dan apa-apa serba media sosial. Terlalu banyak pencitraan jadinya banyak unrealistic goals dari Generation Z (saya salah satunya). Inilah arti sesungguhnya dari “ignorance is bliss”.

  • @mohfuad-ws1ji
    @mohfuad-ws1ji 5 หลายเดือนก่อน +1

    Alhamdulillah, gen z walau banyan kekurangan tapi mau terima kritik dan sadar dg kesalahan . Jika sikap itu dibarengi usaha utk memperbaiki diri maka target indonesia emas 2045 bisa terwujud.

  • @gojosatoru1537
    @gojosatoru1537 10 หลายเดือนก่อน +5

    Sebagai kelahiran 2006, kadang suka jijik sama argumen pembelaan dari gen z,contoh aja ketika mereka playing victim nyalahin orang tua mereka pas pengaruh sosial media udah memengaruhi dia,eh pas orangtua ambil tindakan dengan nyita hp si anak, langsung berasa dunia hancur😂,pernah temen ku sampe curhat panjang² soal issue keluarga nya & anggep kayak di anak tirikan,terus pas aku sadar dia gak bawa hp terus ku tanya dan dia jawab lagi disita,dari situ gw tau dia cuman lagi lampiasin kekesalan nya karena hp disita😂, ngomong panjang lebar & bilang gk disayang ortu ternyata cuman karena hp disita
    Gak kebayang beberapa tahun kedepan ketika mereka punya anak,soalnya ada orangtua zaman sekarang yang punya pemikiran macam gen z,ujung ujungnya ketika si anak bikin masalah dan ditegur guru,si ortu malah bela si anak dengan dalih² kesehatan mental(persis sama Gen Z yg suka healing buat fokusin kesehatan mental nya), kacau dah semoga ketika gw punya anak dan dia punya temen,semoga dijauhi dari temen yg ortunya punya pemikiran macam gitu deh😂,bahaya bisa² ikut terpengaruh juga

  • @murniati6211
    @murniati6211 10 หลายเดือนก่อน +2

    Setuju anaoisanya. Anak2 sekarang ga sabaran, terlalu pede, maunya instant dan kurang ngehormatin orang yg lebih tua, ngerasa paling pinter sendiri, etc.

  • @iamadit8863
    @iamadit8863 ปีที่แล้ว +10

    Faktanya kalo banyak data yg di bilang disini cuma setengah dari populasi gen z. Banyak data ngomongin 50% ± . Kl generasi sebelumnya jd mukul rata semua gen z kayak gitu dan ga mau berurusan sama gen z (gamau hire, ga mau dimintain pendapat, tempat berpendapat diminimalisir dll), gen z yang setengah nya jd kasian dapet stereotip nya

  • @Channel-mypro
    @Channel-mypro ปีที่แล้ว +2

    Yang Jadi Masalah Utama juga adalah MORAL DAN AKHLAK, BUKAN CUMA ANAK ZMN NOW DIKASIH UANG BNYK TERUS BISA MEMBUAT HIDUP MEREKA PASTI BAHAGIA DAN SUKSES DUNIA AKHIRAT! ini parah sih zaman dimana orang bnyk yg pamer harta , bnyk penipuan, keserakahan , korupsi, blm lagi masa anak kecil udh bnyk yg bully teman nya, ada anak muda yg bunuh diri, belum lagi masalah perzinaan aborsi dan miras/narkoba.. ini semua perlu dukungan penuh orang tua untuk membina agama pada anak anak nya, MENTAL HEALTH IS SO IMPORTANT, you can not get happy inside without leading a good life.

    • @Adrianiq1551
      @Adrianiq1551 หลายเดือนก่อน

      Iya faktor yang mempengaruhi itu banyak, tapi yang lebih mendekati itu faktor pendidikan, pembelajaran, influencer yang mereka suka, dan agama, yang semua itu dibawa sama generasi sebelumnya. Pemikiran/kesadaran juga bergantung pada hal tersebut.

  • @nimatusshalihah5955
    @nimatusshalihah5955 ปีที่แล้ว +8

    Gen Z itu dibentuk oleh generasi sebelumnya. Mereka dididik dengan solusi generasi sebelumnya. Generasi sebelumnya ni menemukan masalah buat solusi, solusinya digunakan gen Z. Jadi gen Z ini dapet dampak negatif baik buruk dari solusi yang diciptain gen sebelumnya

  • @therearenofactsonlyinterpr3780
    @therearenofactsonlyinterpr3780 6 หลายเดือนก่อน +3

    gen jet
    semuanya tentang "saya"
    "saya" ngak bahagia
    "saya" sakit mental
    "saya" gaji kecil
    kalau melarat..
    kalau beruntung.. lagi2 semua tentang saya
    "saya" unik
    "saya" berkontribusi
    "saya" eksis di sosmed
    nggak pernah mikirin tentang perusahaan, komunitas, masyarakat, negara
    selalu tentang saya saya saya

    • @dfdtdfdx
      @dfdtdfdx 6 หลายเดือนก่อน

      Center of the universe syndrome = narcissist

    • @troy-montez-kadena-indihoy6206
      @troy-montez-kadena-indihoy6206 6 หลายเดือนก่อน

      Sepertinya setiap generasi yang "lebih muda" begitu
      karena
      *people in the younger generations are more likely to have grandiose fantasies and to overestimate their abilities*

  • @fame9959
    @fame9959 6 หลายเดือนก่อน +3

    tapi gw percaya disaat gen z pas sudah memimpin pemikiran nya bakal lebih luas sehingga bisa membimbing gen alpha dan sama sama menjadikan indonesia emas di tahun 2045 nanti

  • @larrytoruan8918
    @larrytoruan8918 ปีที่แล้ว +33

    Ingin berkomentar tentang ini. Saya berada di generasi paling tua di Z dan dari pembukaan video dapat dikatakan 100% benar. Generasi kami paling problematik karena sebenarnya kami sudah hampir "gila". Bayangkan tuntutan kami untuk menyerahkan seluruh tenaga fisik dan mental 1000% setiap hari, 24/7 non-stop karena kemudahan informasi yang menunjukkan bahwa dunia di dekade ini paling baik dari sebelumnya dan tidak punya masalah. Padahal, hal-hal busuk udah banyak terungkap tapi banyak orang tidak peduli dan justru melemparkan keresehan yang dimiliki kepada yang lebih muda.
    Sebagai contoh beberapa kolom komentar di video ini. Ingin gaya bekerja ala" militeristik dengan alasan supaya punya mental kuat. Sepertinya, orang" ini belum mengenal yang namanya PTSD. Iya, meskipun kamu bisa terlihat kuat macam baja 10 inci, tapi tidak menutup kemungkinan akan punya trauma yang hampir tidak bisa hilang. Parahnya, mereka tidak peduli karena yang penting tujuan "bersama" harus selesai. Kalau sudah tidak mampu, buat apa digunakan kan ? Maka dari itu kenapa muncul banyak masalah yang sebenarnya gak masuk akal karena sudah hampir diambang batas kegilaan. Sebenarnya sudah menunjukkan tanda" trauma tapi tidak ada yang peduli.
    Dan saya merasakan hal ini. Saya justru berfikir saya bukan apa" kalau belum memberikan nyawa saya buat memuaskan hasrat banyak orang, baik untuk yang terdekat maupun yang jauh. Komentar mengenai perbandingan udah cukup banyak saya melihat dan bahkan merasakannya dari lingkungan keluarga sendiri. Bayangkan saja soal bekerja dan karir, kamu sudah harus punya segalanya (rumah, istri, tabungan bermiliar-miliar) dibawah 25 tahun. Kemudian soal ilmu sebagai pondasi kita buat hidup dan bekerja, tuntutan kita yaitu menguasai lebih dari tiga skill sekaligus sangat dalam dengan waktu sesingkat-singkatnya. Contohnya, kursus skill memasak yang kalau bisa udah level masterchef dalam waktu kurang dari enam bulan. Dan alasannya kenapa ? Karena udah serba instan, informasi udah dimana" jadi harusnya udah gampang. Cacat logika memang, dan kenyataannya hal tersebut tidak mungkin dipenuhi bagi mereka yang masih terlalu muda untuk pengalaman sebesar itu. Justru yang masuk akal, yang punya pengalaman senior" lebih dari sepuluh tahun lah yang seharusnya menerima tugas seperti itu. Tapi sekali lagi, tidak ada yang peduli bahkan kalau sampai mempersembahkan nyawa sekalipun. Dan semuanya itu demi tujuan hidup yang katanya supaya bisa lebih baik.
    Pesan saya cuma satu, kalau memang menganggap generasi ini lemah sebaiknya mulai perang saja supaya kami yang lemah ini tidak menjadi masalah buat kalian para orang" yang lebih tua. Tapi kalau memang masih punya hati nurani dan rasional, segera berbenah diri supaya masalah terdekat, terjauh, terkecil dan terbesar sekalipun bisa diperbaiki. Hal ini tidak hanya menyangkut soal pengertian terhadap sebuah generasi, tapi hal-hal lainnya yang berkaitan karena adanya perubahan-perubahan dalam waktu singkat ataupun lama.

    • @vitaeunoia8142
      @vitaeunoia8142 ปีที่แล้ว +3

      menulis dengan sepenuh jiwa raga😁👍

    • @AnehBinAjaib
      @AnehBinAjaib ปีที่แล้ว +3

      Mengeluh tidak akan menghasilkan apapun. Jika tidak bisa cukup angkat tangan. Gk usah banyak bacot. Malu noh di negara maju lainnya anak muda masih semangat walaupun merasa terbebani. Namun mereka happy.
      Pertanyaannya apakah negara ini ingin menjadi negara maju atau negara yg berkembang dan ngambang?
      Karena nasib negara ini ada ditangan generasi penerus.

    • @adimasguntur
      @adimasguntur ปีที่แล้ว +3

      Typical, yg di suru berubah orang lain hahaha

    • @iqbalazizi5422
      @iqbalazizi5422 ปีที่แล้ว +3

      ​@@AnehBinAjaibcontoh negara maju yg anak mudanya masih semangat walau terbebani dimana gan? Abisnya di beranda yt gw adanya malah sama2 memprihatinkan jg.

    • @MuhamadFarhan-t1h
      @MuhamadFarhan-t1h ปีที่แล้ว +7

      ​@@adimasgunturoh lu tipe senior bullying berasa sangat berkontribusi pada industri modern dunia

  • @VioleEvy2298
    @VioleEvy2298 ปีที่แล้ว +22

    Kesel karena gen Z lemah, tapi disisi lain w seneng karena mereka generasi paling sensitif dalam melihat.
    W udh ngerasain China atau India, yg katanya "maju" akan populasi, ekonomi kuat tapi nyatanya itu cukup ilusi karena warga yg bawah itu terinjak sampe mampus.
    Kerja 12 jam lebih hanya untuk mengisi perut, gawd damn, w gak heran Milenial dan Gen Z menengah pada pindah Ausie atau Eropa wkwkw.

  • @codgj
    @codgj 11 หลายเดือนก่อน +5

    Mungkin gen z yang lu kenal kayak gitu semua, tapi gen z yang gw kenal banyak yg gak gitu

  • @rh2576
    @rh2576 ปีที่แล้ว +5

    Gen Z makanan kami para orang2 tua
    Karna mereka konsumtif, mereka keinginannya tinggi..
    Pinter2an aja kita ngikutin maunya mereka apa, kita jual ke mereka. Entertaint ? Travel ? Hehe

  • @sibiru9816
    @sibiru9816 ปีที่แล้ว +2

    bukan dislike yg didapat tp like, karena yg nonton konten ini kebanyakan orng yg lebih niat belajar untuk lebih baik atau bahkan mencontoh generasi lain yg lebih baik

  • @adilmakmuruntuksemua
    @adilmakmuruntuksemua ปีที่แล้ว +4

    Gen Z pintar dalam satu bidang. Sehingga sulit untuk mencetak ilmuwan di Indonesia

  • @AnggiFaradina
    @AnggiFaradina 7 หลายเดือนก่อน +2

    Mereka"yang hidup sebelum Gen Z,gw sll salut sama mereka.Pinter bgt dan gk aneh,gk kyk gw konyol,dasar gw ini tempe....

  • @zakiroyhan
    @zakiroyhan ปีที่แล้ว +6

    Mungkin problem kita sebagai gen z itu terlalu banyaknya informasi yang masuk sehingga kita jadi overwhelm duluan, sedangkan effort actionnya aja belum ada wkwkwkwk. dan berlaku the other way around.

  • @decreatieveowp4706
    @decreatieveowp4706 ปีที่แล้ว +12

    Duh 3thn ini kerja sama gen z plus ngajar juga bener cobaan bgtt 😭
    Lg jelasin g di dengerin, tugas g ngerjain, udh di kasih kelonggaran waktu msh g ada itikad baik,, eh pas dpt nilai jelek protesnya udh ky demo minta kenaikan gaji.. hadeuh tanggung jawab g ada tp banyak nuntut hak capek bgt.. udh gtu mirisnya apa2 orang tua turun tangan jd males bgt udh jd mahasiswa tp klo ada problem irg tua turun tangan udb ky ngajar anak2 TK.
    Di kantor juga sama.. training tim baru ngajarin smpe mulut berbusa tp g ngerti lg mereka g paham2.. pas di tanya bilangnya paham kaa oke kaa... tp pas di lakuin ancur semua...
    Cobaan bgtt 🙈🙈🙈

    • @finalepisode6723
      @finalepisode6723 ปีที่แล้ว +5

      Itu sih gen z yg dungu ya bro, gua sbg gen z tapi alhamdulilah jauh dari apa yg lu bilang. Tergantung point of view itu mah😂

  • @zulfa881
    @zulfa881 ปีที่แล้ว +7

    Klo anak gue yg gen Z tanya,knp org jaman dulu pd sabar dan kuat menghadapi masalah..
    Jawaban gue: krn orang2 jaman dulu pikiran nya gak se rumit anak gen Z 😂 org jaman dulu mmg gak se inovatif dn se kreatif gen Z tp kami sllu bisa menyederhanakan hal2 rumit.

    • @Ps4LiveGaming
      @Ps4LiveGaming 11 หลายเดือนก่อน +1

      Salah.. Orng jaman dulu kreativ.. Tanpa adanya atau proses orng dulu.. Gk akan ada pesawat yy terbang njirr.. Semuah bisa karena orng dulu..

    • @pritt-i3r
      @pritt-i3r 15 วันที่ผ่านมา

      True sy jg sempet baca tulisan dr seorang stoic,yg hobby baca,emang generasi jmn dulu 1700 an keatas effortnya ga main2,seharian di lab,baca buku dlk,sampai tercipta penemuan fenomenal,dari mesin uap,telepon,listrik,obat2an,ilmu kedokteran dan pasti ada tandanya dari arsitektur maupun musik2 klasik....yg jls skrg gw pcy,dg kualitas leluhur.​@@Ps4LiveGaming

  • @Izzy-official
    @Izzy-official ปีที่แล้ว +5

    Tapi emang jujur saya yang hidup diera gen z ngerasa kenapa temen² dikit² motivasi la, dikit² sakit hati la, terus kalo diajak kerja sama susah kaya dikiranya pikiran dia aja yang bener jadi yang lain ga perlu bantu, terus bener banget maunya yang langsung padahal semua itu butuh proses 😭😭😭😭 jujur saya tertekan digen z ini bingung mau gmn 😞

  • @daffarafiecena5096
    @daffarafiecena5096 ปีที่แล้ว +4

    4:58 real bgt apa yg kita alami skrg terutama kebebasan memilih informasi baik media resmi atau bukan (terlebih menjelang thn politik) justru kita terjebak dlm dystopia kita sendiri seolah-olah sebuah hal yg wajar.

  • @Bitbot_Jalod
    @Bitbot_Jalod ปีที่แล้ว +25

    Salah satu alasan gen Z termasuk Saya mengapa malas karena generasi sebelumnya membandingkan2 terus dengan zamannya dengan yang ada sekarang. Apalagi rata2 gen Z dominan Pria belum berkeluarga sebab sudah langsung ingin cepat2 punya aset entah itu tanah maupun rumah padahal ilmu sudah berikan bahwa sukses itu gak instan. KECUALI Orang tuanya Jef Bezos. Ini juga ada rasa ingin balas dendam dengan generasi sebelumnya yang merasa mendidiknya sudah benar

    • @yatimfitriantohidayat7119
      @yatimfitriantohidayat7119 ปีที่แล้ว +5

      Oramg membandingkan kok jadi alasan malas.klau aslinya rajin dan pekerja keras ya pasti gk males lah.
      Jgn mncri pembenaran, main game aja sana. 😂😂😂

    • @AlvianArdan
      @AlvianArdan ปีที่แล้ว +4

      ​@@yatimfitriantohidayat7119ok yatim, aku mau maen game aja. U aja yang urus dunia.

    • @amara8325
      @amara8325 ปีที่แล้ว +2

      Lemah, Apapun selalu dijadikan Alasan, ya Dibandingkan lah, Stress lah, Butuh Helaing Lah, ini lah itu lah.. dah Lah, pasti dibandingkan lah, di usia kalian zaman Dulu Bapak Kalian Udah Berusaha, Kerja, Berkompetisi, Nah Kalian Kebanyakan Nongkrong, Rebahan
      Lu ngerti nggak intinya kenapa Orang tua membanding²kan, itu tuh karena Mereka pengen lihat anak-anaknya Berusaha, Gerak apapun Hasilnya nanti Nggak Terlalu jadi Maslah, yg Penting Gerak ada Upaya, bukan Cuman Rebahan Ama Berak doang wkwkw

    • @Bitbot_Jalod
      @Bitbot_Jalod ปีที่แล้ว +5

      @@yatimfitriantohidayat7119 tapi percaya atau nggak. Mental kami gen Z baik2 saja sih. Kami kan belum terjebak dengan sistem, belum berkeluarga dan informasi bisa semudah mungkin dengan AI. Jadi ini gak ada hubungannya dengan faktor yang malas?
      Main game sekarang kan sudah dapat uang, tinggal dibisnisin aja. Masa kata "bermain" bukan kata kerja?
      Gen Boomer gaptek, kesempatan gen Z dapat uang lewat mengajar wkwkw
      Nah, jadi males lagi nih kurang tantangan!

    • @Khann_2102
      @Khann_2102 ปีที่แล้ว +2

      ​@@yatimfitriantohidayat7119Buset ngetik aja kaga bener

  • @codgj
    @codgj 11 หลายเดือนก่อน +7

    Apakah semua orang di satu generasi punya ciri-ciri/sifat yang sama? Dimana pada kenyataannya semua orang punya perspektifnya masing-masing sesuai dengan faktor-faktor yang berbeda-beda. Contohnya karena berbeda negara, pendidikan, teknologi, budaya, pengalaman. Generasi boomer di desa apakah pasti sama pemikirannya dengan generasi boomer di kota?

  • @rizputri1167
    @rizputri1167 ปีที่แล้ว +2

    semua generasi bisa kena mental healt tergantung diri sendiri menanganinya
    aku yg 98' punya prinsip
    ✨alhamdullilah aku masih waras didunia yg war wer wor,
    gak usah cari masalah/drama karna masih miskin,
    gk ush ngurusin orang lain..diri sendiri aja belum bisa✨

  • @greedwtson
    @greedwtson ปีที่แล้ว +5

    Saya gen z, 🫠 selama saya hidup, saya kebingungan.
    Ya bener kata abang, gen z kebanjiran informasi, 🫠 dan itu nyata, padahal informasi udah saya pilah mana yang saya implementasi mana yang di lupakan. Tetap aja, malah ke serap semua.
    Blom selama 1 tahun lamar gak dapet dapet kerja. Sabar perlu, tapi ya 🫠 relasinya kagak ada.

  • @rizkiandikarahmadani8652
    @rizkiandikarahmadani8652 29 วันที่ผ่านมา +1

    Katakanlah kehidupan generasi zaman sekarang itu ibarat anak bayi umur 1 bulan tapi dicekoki untuk makan nasi. Maka seperti itulah keadaan generasi zaman sekarang, menerima segala akses dan informasi yang bahkan belum pada waktunya.
    Contohnya, keponakan saya umur 5 tahun sudah dikasih semacam hiburan sosial media yang harusnya itu menjadi konsumsi orang dewasa. Makanya wajar kenapa mental dan moral generasi zaman sekarang itu kebanyakan pada sakit semua.

  • @intanyp30
    @intanyp30 11 หลายเดือนก่อน +4

    Generasi Z adalah generasi yg sadar. Sudah mulai lepas dari rasa sisa2 penjajahan. Mereka sadar akan kesehatan mental, dan mengutamakan kesehatan mental. Bahwa mental yg baik bukan brti ia harus d tempa, tanda mental yg baik adalah semakin besarnya merasa kasih syg sesama manusia.
    Bukan menjadi "romusa" d sebuah perusahaan...
    Jangan salah artikan itu kelemahan, tp karena mereka mulai sadar. Bahwa kerja keras dilandasi paksaan bukan jalan terbaik menikmati kehidupan. Mereka mulai meninggalkan hidup dg mode bertahan, dan kerja keras sprti gen sebelumnya.
    Fyi sy bukan generasi Z tp saya melihat adanya peningkatan kesadaran dr masa kemasa.

    • @Pembunuh-Zionis-Pesek
      @Pembunuh-Zionis-Pesek 11 หลายเดือนก่อน

      Gen z gen cogil lembek, gw gen z mengakui itu

    • @howtoanswer3419
      @howtoanswer3419 5 หลายเดือนก่อน

      YA elu salah gaul berarti.. Dah tuwir tapi mikirnya masih kek Gen Z. Mental tempeee

  • @adityaapasyaa
    @adityaapasyaa ปีที่แล้ว +4

    Gen z ikut idealismenya dan ya gue percaya gen setelah gen z yg bisa menyatukan para gen z karena gen z udah punya kemampuan dibidangnya masing2.

  • @erwinsyahbana6074
    @erwinsyahbana6074 ปีที่แล้ว +5

    sepertinya menjadi pribadi yang klasik tidak sepenuhnya buruk

  • @xnuxuz
    @xnuxuz ปีที่แล้ว +6

    setuju ko gua pernah diposisi dimana ngerasa get everything information i need as a gen z as a sandwhich generation, tapi hidup gw stuck disitu siitu aja, bikin plan a - z but not making action and then not impact anything malah kebanyakan mikir dan akhirnya pusing sendiri sampe sampe gada plan yang sesuai sama keinginan kita, dan akhirnya nambah stress juga wkwkwk, belum lagi kita sering dibikin insecure sama pencapaian orang lain.