Kenapa Pintar di Sekolah Justru Bisa Berbahaya?

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 6 มิ.ย. 2024
  • Anak yang pintar di bangku sekolah memiliki stereotipe bahwa mereka lebih unggul daripada yang lainnya, maka gak heran ketika di bangku sekolah banyak anak yang ambisius mengejar nilai yang bagus.
    Tapi pernah gak sih lu liat anak yang pintar di sekolah, tapi justru ketika lulus malah gak jadi apa-apa, bahkan kalah sama anak yang di sekolah biasa-biasa aja?
    Nah di video kali ini gua mau bahas kenapa pintar di sekolah justru bisa berbahaya, gua akan jelasin secara rasional dan gua harap lu tonton video nya sampai abis supaya lu gak setengah-setengah menyerap informasi nya
    So, disimak sampe abis!
    ======================
    Time Stamps:
    00:00 Pendahuluan
    01:51 Bab 1 | Ilusi Juara Kelas
    07:10 Bab 2 | Kekurangan Sistem Pendidikan
    08:48 Penutup
    ======================
    Visit More:
    darisuara.id?ig...
    www.tiktok.com/@darisuara?_t=...
    ======================
    Hastags:
    #sekolah #pendidikan #keuangan

ความคิดเห็น • 1K

  • @Bocahtuanakal1010
    @Bocahtuanakal1010 4 หลายเดือนก่อน +602

    Sepertinya banyak yg mengsalahartikan isi video ini. Yg bikin gagal bukan krn pintar dlm akademisnya selama sekolah ya, tp sifat2 jelek kek individualis, merasa lebih pintar dr orang lain, kurang sosialisasi dsb. Lah ni pd komennya ngaco, sekolah scamlah smacemnya lah😂. Kalo kalian masih sekolah jadi pintar dan berprestasi dlm akademik itu masih hal yg bagus kok, setidaknya orang tua kalian jd bangga dgn kalian dan itu bs motivasi mereka bwt jd lebih baik lg😊

    • @darisuara
      @darisuara  4 หลายเดือนก่อน +65

      Ambil sendiri mahkota mu, king 👑

    • @Remonzo100
      @Remonzo100 4 หลายเดือนก่อน +5

      Burger

    • @Irmarawit
      @Irmarawit 4 หลายเดือนก่อน +23

      Videonya menggiring opini bro kesannya bersaing sekolah itu ga penting, di luar sekolah, dunia kerja lebih parah persaingannya..

    • @namikazedevj46
      @namikazedevj46 4 หลายเดือนก่อน +27

      Yang jelek itu rajin doang tapi ga tau tujuan, biasanya mereka yang mentok disitu-situ, kayak saya juga xD
      Herannya juga kalau ada yang komunikatif dengan teman, lebih-lebih dengan guru dibilang caper, penjilat, dll yang negatif
      Padahal pebisnis dan pekerja level manajerial mereka bisa sukses dengan skill komunikasi yang baik

    • @matagarudasatrio7889
      @matagarudasatrio7889 4 หลายเดือนก่อน +4

      Kaya nya lu kalo di bandingin sama binatang lebih pinter binatang deh soal nya lu jelasin panjang lebar sambil ketawa itu menunjukan lu sebatas IQ jongkok g lebih sukses dari binatang dan udah itu aja padahal lu sendiri yg ngecat dan d cat lu g ada lawakan tapi lu ketawa di cat lu sendiri itu arti nya lu cuma anak setres gila penuh tekanan yg mentertawakan diri lu sendiri yg tak mampu menerima kenyataan dan kehabisan obat.

  • @EduKasihChannelYT
    @EduKasihChannelYT 4 หลายเดือนก่อน +849

    Ini benar-benar bukan nyindir gw lagi sih. Tapi memukul gw. Dan gw sadar, kalo gw masih gak bisa lepas dari lingkaran ini. Gw masih belum bisa ambil keputusan gw sendiri. Dengan video ini pikiran gw mulai tercerahkan.

    • @Logeraso20284
      @Logeraso20284 4 หลายเดือนก่อน +50

      Gua malah mikir, kalau elo pintar kenapa gak kaya, pertanyaan ini bikin gua kesindir sendiri

    • @jigsawcopycat9856
      @jigsawcopycat9856 4 หลายเดือนก่อน +63

      Itulah sebabnya kalau gua punya anak, anak gua hanya disekolahin di TK & SMK aja dalam arti belajar bersosialisasi aja, di umur SD & SMP gua suruh dia melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti sholat, mengaji, baca buku, bantu ortu, & mencari skillnya BUKAN gua suruh melakukan hal-hal yang menghabiskan waktu & tenaga hanya untuk melakukan hal-hal yang TIDAK diinginkan seperti mengerjakan sesuatu yang ada di sekolah, wkwkwkwk

    • @nataliayosiratna9511
      @nataliayosiratna9511 4 หลายเดือนก่อน +2

      ​@@Logeraso20284sy banget ini

    • @agilbelajarid1979
      @agilbelajarid1979 4 หลายเดือนก่อน +15

      definisi sukses dulu dibahas.
      karena sukses itu depends on pov masing2

    • @basoamir972
      @basoamir972 4 หลายเดือนก่อน +30

      ​@@Logeraso20284 Jgn menghakimi diri seperti itu bro, sebenarnya kepintaran itu adlh anugerah dari tuhan yg diberikan melalui akal dan pikiran, terlepas kedepannya kita kaya atau tdk itukan relatif tergantung dari kondisi lingkungan yg kita tempati karena kita itu merupakan produk yg terbentuk dari 5 sampai 6 org yg mempengaruhi disekitar kita.
      Pribahasanya seperti ini jika anda bergaul dgn penjual minyak wangi maka anda akan kepercik wanginya.
      Jika Anda bergaul dgn tukang las maka anda akan kepercik apinya. OK

  • @arwidyayusuf4167
    @arwidyayusuf4167 4 หลายเดือนก่อน +16

    Gw dulu juara kelas,, setelah hidup di dunia nyata,, sekarang anak gue gak harus juara kelas,, sekolah untuk belajar sosialisasi saja,, karna pada akhirnya sekolah yg diinget teman2nya bukan pelajaranya😅😅

  • @nim4036
    @nim4036 4 หลายเดือนก่อน +15

    1. Skill, bukan hanya IQ
    2. Kerjasama, bukan sendirian
    3. Menganggap dirinya lebih pintar dr orang lain, tdk peduli saran orang lain
    4. Gampang bosan
    5. Kebanyakan mikir gak langsung gerak
    6. Tidak berfikir kritis, cuman menghafal bukan pemahaman
    Faktor kegagalan orang pintar di sekolah
    Tp tidak semua orang pintar/bodoh di sekolah gak bisa sukses

    • @zator3687
      @zator3687 4 หลายเดือนก่อน +1

      1. Skill IQ = ok
      2. Yg pintar stelah dewasa cenderung menyendiri karna punya iq tinggi tidak begitu memiliki iq selaras dengan yang lain.
      3. Ok.
      4. Bosan Karna sudah tau banyak informasi/tidak memiliki rasa ingin tau lagi. Ok
      5. Banyak mikir karna terlalu tau dan takut gagal.
      6. Ok.

    • @adams546
      @adams546 2 หลายเดือนก่อน

      Orang pinter itu gagal karna dia berpikir dia sudah pintar jadinya malas berusaha. Orang ga pinter merasa dia kurang jadi dia terus berusaha. Sesimpel itu kok

  • @meosusi
    @meosusi 4 หลายเดือนก่อน +17

    Temen gw juara 1 dari SD smpe SMA juara 1 olimpiade, dia jadi milyader, punya bnyak perusahaan, dan punya banyak aset. Tau knp? Yup ortunya gk cm kaya, orang dalem dan koneksinya banyak wkwkwkwk

  • @Sesilia678
    @Sesilia678 4 หลายเดือนก่อน +18

    Bener banget, aku adalah salah satunya. Di sekolah aku dikenal anak alim alias selalu taat peraturan, nilai harus bagus, gak buat yang aneh2 dan juga hampir semuanya arahan org tua. Dan aku sadar itu membuatku jdi org yg trlalu monoton. Akhirnya sampai skrg pun kebawa, ya meskipun ada sisi positifnya tetapi berdampak bagi kehidupanku di dunia kerja. Membuat keputusan sendiri dengan cepat jdi susah, karna terbiasa diarahin. Kemampuan verbalku juga krg karna di skolah krg pergaulan. Untungnya aku masih diberi kesempatan, skrg puji Tuhan aku punya teman2 yang bisa diajak ngobrol dan lingkungan kerja yg membuat mindsetku sedikit demi sedikit brubah, dan jdi lebih terbuka lagi. Untuk teman2 yg lain semangat ya ! kalian juga pasti bis

  • @zrr11112
    @zrr11112 4 หลายเดือนก่อน +15

    Jawabannya simple kok,.karna kita di sekolah itu materinya udah ada, jadi kita hanya mengkaji materi yg ada & belajar materi tsb ( alias nurut ). Dan rata" orang pinter itu ambisius. Nah saking ambisius nya, trus gagal
    Susah untuk bangkit nya 😅
    Dan kalupun dah bangkit, mereka udah g ambisius lagi. Jadi milih ngikutin alur ajah ( kerja aman) 😅😅😅

  • @NotFound-fg7gl
    @NotFound-fg7gl 4 หลายเดือนก่อน +16

    Disaat banyak Pro Kontra😂, saya izin share:
    "Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain"(HR. Ahmad)
    Karena kesuksesan tidak diukur dari seberapa banyak uangamu, melainkan seberapa banyak kamu meringankan beban orang lain.

    • @Logeraso20284
      @Logeraso20284 4 หลายเดือนก่อน

      Tapi gak semua Kebaikan itu bermanfaat ya, ada juga kebaikan yang justru membawa petaka, kepada orang lain jadi pikirkan lagi

    • @MuhammadSlamet-po8oc
      @MuhammadSlamet-po8oc 3 หลายเดือนก่อน

      Kalau membawa petaka itu si bkan kebaikan namany.malapetaka​@@Logeraso20284

    • @bijisiapabijigw
      @bijisiapabijigw 2 หลายเดือนก่อน

      ​@@Logeraso20284 yang penting udh punya niat baik

  • @OrangUtanItuForestans-IQ97
    @OrangUtanItuForestans-IQ97 4 หลายเดือนก่อน +13

    _"Untuk menjadi Mahir, tidak cukup hanya semua._
    _Untuk menjadi Ahli, hanya cukup satu/ beberapa."_
    Kata dosen di semester pertama.
    😅😅

  • @sasmitadwidhananta
    @sasmitadwidhananta 4 หลายเดือนก่อน +20

    Yap ini benar, sebagai tambahan, pandanganku karena guru di sekolah jg merupakan karyawan, yg otomatis mindset yg diajarkan sebagai karyawan, bayangkan kalau guru yg ngajar kita dari TK,SD,SMP, SMA sampai Kuliah adalah seorang pengusaha yang sukses, otomatis mindset yg diajarkan adalah mindset pengusaha, yakin deh lulus banyak yg jadi pengusaha dan buka banyak lapangan kerja, bukan pada bersaing jadi karyawan. Oleh karena itulah diseluruh negara bahkan negara maju sekalipun seperti amerika, jepang, australia, gaada tuh yang benar-benar bisa "memperbaiki" sistem pendidikannya. Selain itu, sistem pendidikan kita jg diciptakan dengan sengaja untuk membuat kita menjadi orang yg minim literasi keuangan, yang tujuannya menciptakan generasi konsumtif untuk membantu perputaran ekonomi ditiap negara. Makanya bahkan dinegara maju sekalipun akan selalu ada kelas bawah, menengah, dan atas. Hanya kemauan tiap orang untuk menjadi lebih baik dan kemampuan mengembangkan dirilah yang akan membedakan kelas sosial tersebut🙏

    • @Ga-Bo-Ot
      @Ga-Bo-Ot 4 หลายเดือนก่อน +3

      Jgn menganggap menjadi karyawan itu kegagalan. Pengusaha juga engga bisa bergerak kalau engga ada karyawan. Pengusaha dan karyawan itu posisi yg harusnya harmoni. Sama dgn teori dan praktek. Praktek tdk akan ada kalau tdk ada teori, teori baru akan muncul setelah praktek. Pengusaha tdk akan berhasil tanpa sokongan tim/karyawannya, karyawan tdk akan sukses tanpa visi usaha pengusahanya.

    • @sannisianakbaik
      @sannisianakbaik 4 หลายเดือนก่อน +1

      Tapi bisa juga satu negara Indonesia jadi pengusaha. Karyawannya tinggal cari aja dari negara lain. Kayak negara Qatar,dsana pribuminya jadi pengusaha smua dan yg jadi karyawan pekerja asing dari India,Bangladesh,Pakistan.

  • @Sandy-ls4mf
    @Sandy-ls4mf 4 หลายเดือนก่อน +17

    Disekolah gak di ajarkan cara mencari uang cuma di ajarkan mendapatkan nilai yg bagus.
    Sedangkan orang bodoh dan yg kreatif di luar sekolah pasti ada berpikiran buat kedepan untuk mendapat duit.
    Karna di dunia ini tuh bagaimana lu bersaing dengan Miliran orang untuk mendapatkan uang bukan mendapatkan nilai.
    Ini menurut gua

    • @letsarray5712
      @letsarray5712 4 หลายเดือนก่อน

      Savage

    • @muhamaddefi196
      @muhamaddefi196 4 หลายเดือนก่อน +1

      Sbnrnya hampir mirip2 si bro,,
      Cuman kiasan aja,, nilai=uang,,
      Klo mau u dpt nilai yg bagus brrti u harus lebih giat lagi,,
      Klo u mau dpt uang yang yg bnyk y brrti u harus lbih giat juga,jgn malas2an intinya,,
      Cuman,, y e mang gtu,sistem disekolahan,anak sedari kecil udah diajarin jdi budak corporate, tunduk pda aturan yg ada,, bukan berfikir secara kreatif.

  • @ajisalam130
    @ajisalam130 4 หลายเดือนก่อน +16

    Kalo didunia kerja itu koneksi itu penting. Makanya kadang gue mikir kenapa banyak film anak orang miskin dikuliahin di kampus orang kaya. Itu supaya pas lulus udah punya koneksi

    • @laskarcell9598
      @laskarcell9598 4 หลายเดือนก่อน +1

      lebih halusnya koneksi= org dalam.

    • @tunggulgusang1008
      @tunggulgusang1008 4 หลายเดือนก่อน

      anak-anak orang kaya sendiri disekolahkan orangtuanya di sekolah2 dan kampus khusus orang kaya yang biaya nauzubillah tujuannya memang untuk merajut tali silaturahmi alias koneksi dan relasi

    • @DonnyArdo
      @DonnyArdo 4 หลายเดือนก่อน

      Tanpa org dalam anda tak akan mendapat koneksi🤣

  • @cahyots
    @cahyots 4 หลายเดือนก่อน +22

    Yg jarang diajarkan di sekolah : publik speaking, melatih kepercayaan diri, tingkatkan minat bakat muridnya.

    • @GoingForth
      @GoingForth 4 หลายเดือนก่อน +4

      Eh malah diajarin Mtk minat, padahal muridnya kagak minat 😂

    • @krakatau2528
      @krakatau2528 4 หลายเดือนก่อน

      Di ajarin kok public spiking, di sekolah2 elit wkwkkwkw.... Mangkanya belajarlah agar masuk sekolah elit. Berteman lah dgn min 1 org aja yg kaya raya, siapa tau bisa angkat derajatmu

    • @krakatau2528
      @krakatau2528 4 หลายเดือนก่อน +4

      @@GoingForth sebenernya MTK itu dasar hidup, goblg aja sih yg ga mikir mtk penting

    • @GoingForth
      @GoingForth 4 หลายเดือนก่อน +2

      @@krakatau2528 Yg gw omongin Mtk minat di SMA, bukan Mtk dasar ya.

    • @GoingForth
      @GoingForth 4 หลายเดือนก่อน +2

      @IndraLesmana938 Pasti anak buahnya tukang ngopi 50k di hotel

  • @-sSvSs-
    @-sSvSs- 4 หลายเดือนก่อน +15

    Dengan sekolah setidaknya lu bisa tau basicnya entah itu nulis, ngitung, praktek, etitude, bersosialisasi, sama agama.
    Sukses juga kaga mandang bodoh atau pinternya orang mau dulunya orangnya juara kelas kek, tukang tawuran kek semua bisa sukses. Asal mau ngakalin, koneksi, ordal, apalagi privelege.
    Kaya lu min sukses di youtube karena lu ada privelege entah lu punya komputer, mic, sound recorder, atau ya tim editing. Sukses orang beda beda min, ada yang dari akademik, fisik, komunikasi, mekanik, banyak lagi. Tapi setidaknya dengan sekolah lu bisa tau dasarnya.
    Contoh aja maaf bukan ngehina tapi fakta aja, hampir rata rata petukang/kuli nganggap edukasi teknik pembangunan itu kaga penting, dan ternyata apa kerja asal asalan, alat alat kadang kaga lengkap harus dari tuan rumah, ujung ujungnya rumah yang di kerjain jadi bahan experiment.
    Beda ama petukang luar yang mau dapet sertifikat kerja ngedetail, peralatan lengkap, hasil sesuai bayaran.
    Dan ya menurut gw lu itu cuman opini pribadi. Karena mungkin lu kaga pinter di bidang akademik tapi pinter di bidang media sosial.

  • @rinaaaf
    @rinaaaf 4 หลายเดือนก่อน +11

    Setuju sekali dengan chapter 2
    Kebetulan aku adalah seorang tentor di bimbel, dan aku menyadari apa yg dikatakan di video ini.
    Semua ilmu itu penting, tapi dasar-dasar nya saja.
    Aku sudah berhenti menggunakan soal pilihan ganda yg klise, dan menggantinya jadi sebuah kalimat pernyataan, kemudian diberi pilihan Benar/Salah. Kembali lagi, bukan hafalan yang aku tekankan.
    Kadang aku juga bikin soal out of the box.
    Aku lebih sering meminta mereka bikin project sederhana bersama2, supaya mereka belajar teamwork dan tanggung jawab.
    Aku lebih sering meminta mereka menjelaskan sesuatu dengan versi original mereka sendiri
    Ketika mereka selesai ujian di sekolah, aku selalu kasih tau bahwa nilai rendah jgn terlalu dipikirkan. Itu sudah cukup jadi gambaran kemampuan. Fokus saja ke subjek yg sering dapat nilai terbaik
    Aku juga kasih tau mereka bahwa aku nggak nuntut mereka dapat hasil yg bagus selama belajar di bimbel, aku merasa sendiri, terkadang kita perlu suatu ilmu pada masanya, dan mungkin mereka lgi nggak butuh pelajaran yg aku sampaikan itu
    Kalau ditanya kenapa nggak ngajar di sekolah, jawabannya
    Ketuntasan minimal siswa, administrasi guru overload, sistem yg kaku, serta upah yg masih di luar logika

    • @rinaaaf
      @rinaaaf 4 หลายเดือนก่อน

      @@putraunj jgn remehin profesi itu dgn nyebut "hanya jadi guru" tolong ya.. dalam arti sebenarnya, guru itu amat baik. Mayoritas kita aja yg sering nyeleweng

  • @peoplepower563
    @peoplepower563 4 หลายเดือนก่อน +8

    Sekolah itu ibarat kolam yg tenang, sedangkan di luar sekolah ibarat lautan yg luas yg pasti cobaannya makin berat.
    Pasti akan beda output didikan dalam sekolah dan luar sekolah.

  • @ahmadasad7001
    @ahmadasad7001 4 หลายเดือนก่อน +14

    Ijazah adalah bukti anda pernah sekolah, bukan bukti anda pernah berfikir.
    - rocky gerung -

    • @ahmadasad7001
      @ahmadasad7001 4 หลายเดือนก่อน

      @@megumiayaka9271 sekolah non formal

    • @Darth-Andeddu.
      @Darth-Andeddu. 4 หลายเดือนก่อน

      ​@@megumiayaka9271 "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699)

  • @ypmyp
    @ypmyp 4 หลายเดือนก่อน +13

    Buat kalian yang emang pinter secara akademis dan selesai nonton video ini gua harap kalian ga menyesali kondisi kalian. Saran saya tetaplah pintar tetapi hilangkan sifat sifat yang timbul karena kepintaran kalian seperti, individualis dan egois. Jangan cuman ngandelin nilai sekolah kalian, belajar skill lainya karena pintar di sekolah ga bisa bikin lu jadi apa apa!

    • @charlie1151
      @charlie1151 4 หลายเดือนก่อน

      Pinter di sklh tu cman pride pas masa skolah aja, gw ngerasain dlu, skrg udah kerja, cma jdi babu perusahaan😢, kdang gw berfikir, gw dulu sepinter dan serajin ini di kls, tpi knp nasib gw skrg kek gini ya? 😂

    • @charlie1151
      @charlie1151 4 หลายเดือนก่อน

      Apalagi kerjaan gw gak sesuai passion gw, karena ya gw bingung sama apa yg gw suka dan gak gw suka😢

    • @tedyabaguskaruniawan9728
      @tedyabaguskaruniawan9728 3 หลายเดือนก่อน

      Gue menyesal bang, dulu rajin pas terjun ke dunia nyata gagal total , asli bingung ,sosialisasi kurang , bergaul kurnag ,temen sdikit banget bahkan hampir gak ada

  • @hdnr666
    @hdnr666 4 หลายเดือนก่อน +18

    Tergantung jg dr privilege keluarga dr harta sampai koneksi.

    • @greshahariaputra4151
      @greshahariaputra4151 4 หลายเดือนก่อน +2

      sepintar apapun seorang kalau tdk ada modal ya jadi anak buah, contohnya aja Tesla

    • @bahyatuslailiah6541
      @bahyatuslailiah6541 4 หลายเดือนก่อน

      Setuju. Selemot² nya lu berpikir tapi klo lu punya privilege & harta ya lu bisa aja instan jadi PNS 😅

    • @adityaaprizal2841
      @adityaaprizal2841 4 หลายเดือนก่อน

      ​@@greshahariaputra4151 modal bisa dari investor

  • @user-vz3pd3nh4t
    @user-vz3pd3nh4t 4 หลายเดือนก่อน +14

    Obama US President kuliah di Harvard lulus cum laude
    Warren Buffet salah satu orang terkaya dunia sudah paham seluruh teori bisnis dan manajemen sebelum kuliah dan melampaui dosen di kampusnya
    Sandiaga Uno lulus S1 dan S2 Summa Cum Laude
    Charlie Munger, vice president Berkshire Hathaway, founder salah satu law firm terbesar di US dan disebut PERPUSTAKAAN BERJALAN oleh Bill Gates... IQ dan rangkingnya selalu tertinggi selama pendidikan sekolah dan militer
    Bill Ackman founder investment fund 5 besar di US lulus Harvard cum laude

    • @upupup150
      @upupup150 4 หลายเดือนก่อน

      privilege juga pengaruh 😂

  • @salmanfaris5800
    @salmanfaris5800 4 หลายเดือนก่อน +12

    Intinya kenali diri sendiri, jangan sekedar mikir, lakukan sekarang juga

  • @takayya-qu9sx
    @takayya-qu9sx 4 หลายเดือนก่อน +13

    Intinya jadilah dirimu sendiri
    - jauhi hal negatif
    - percaya diri kita bisa
    - jangan takut menyoba
    - berani ambil resiko
    - perkembangan skilll
    jujur gua orangnya b aja disekolah terkadang tolol jg
    tpi gua punya pedoman "coba aja dluu, jangan takut gagal karena semua sudah direncanakan Tuhan"

    • @Zphrya
      @Zphrya 4 หลายเดือนก่อน

      same

    • @ncs_xoxo
      @ncs_xoxo 4 หลายเดือนก่อน

      Siapp bang, betul
      Btw sekarang abang umur berapa, dan sudah jadi apa ? 🗿

    • @takayya-qu9sx
      @takayya-qu9sx 4 หลายเดือนก่อน

      @@ncs_xoxo masih sekolah aku bang

  • @choe395
    @choe395 4 หลายเดือนก่อน +8

    Klo kata gue ya tetep harus pintar di sekolah (klo bisa).
    Orang pinter itu belum tentu sukses, tp orang sukses dan yg bisa mempertahankanya pasti pinter.

  • @ivonnekharisman5983
    @ivonnekharisman5983 4 หลายเดือนก่อน +10

    Tergantung sistem pendidikan di sekolah, lingkungan dan dukungan orangtua. Anak-anak harus bergaul guna meningkatkan sosial skill nya namun jangan salah pilih pergaulan.

    • @zorozoro3252
      @zorozoro3252 4 หลายเดือนก่อน

      Ya gitulah, kadang anak anak yg ranking kebanyakan penyendiri , krna selalu dipaksa mengejar prestasi, sampe lupa yang paling penting itu skill sosial, critical thinking, public speaking dll yang harusnya jadi mata pelajaran wajib di sekolah negeri,

  • @fitriaulala2720
    @fitriaulala2720 2 หลายเดือนก่อน +8

    Gw sekarang kelas 3 MTs, dan akhir² ini gw mencoba mengerti dan nerapin kata 'Why' atau lebih kompleksnya 'What, Why, How'.
    'What' kayak "apasih yang gw dapet dari sekolah ini?" "Apakah ada hal yang patut gw beri perhatian agar membantu gw dalam kehidupan bermasyarakat nantinya?".
    'Why' "Mengapa gw harus sekolah? (Tentunya untuk mendapat ilmu pengetahuan yang gak diajarin orang tua dan lingkungan sekitar gw) Dan menurut gw sekolah itu gak sepenuhnya gak guna, ada beberapa hal yang bisa gw ambil dari situ, mulai dari minat, bakat dan lain lain. Juga mengajarkan gw tentang tujuan dan alasan 'kenapa gw milih tujuan itu', tentunya "apakah tujuan itu relevan atau gak?".
    'How' bagaimana caranya gw bisa wujudin tujuan itu? Step by step apa yang harus gw jalani?. Nah disini gw sadar bahwa sebagian besar gak diajarin disekolah gw saat ini, dan gw merasa bahwa gw harus nyari alternatif lain. Kayak misalnya dari buku atau belajar dari internet. Ningkatin Life Skill juga penting selain belajar belajar dan belajar,, karna ilmu pengetahuan tanpa praktek nyata itu menurut gw cuman sekedar omong kosong.
    Jadi intinya, sekolah itu penting. Tapi jangan terpaku dan kaku oleh hal yang cuman diajarin di sekolah, karna apa yang diajarkan di sekolah itu gak semuanya bisa kepake buat bertahan hidup di masyarakat. Di sisi lain, pengenalan terhadap diri sendiri, pengembangan diri dan skill itu lebih menguntungkan dibanding pengembangan teori tapi gak ada aksi nyata.

  • @OmniscientRe
    @OmniscientRe 4 หลายเดือนก่อน +18

    Saya dari fraksi siswa yg lumayan pinter pas sekolah dan lumayan sukses pas udah lulus. Lulus kuliah 2013, Lulus cpns 2014 akhir.
    Mayoritas temen kuliah saya jg lumayan sukses. di bumn ada, pegawai kantoran ada, perusahaan asing ada. Yg ga kerja jg ada tp kebanyakan yg cewe.
    Jadi teman2 semua kalo ngeliat konten ginian jgn sampe depresi. Usaha kalian buat belajar, buat skripsi, dan hal2 akademik lainnya itu ga akan sia2. Kurangi nonton reels, tiktok, shorts dan sejenis itu. Saya ngerasain bgt jd susah konsen krn sempet kecanduan nonton yt shorts. Nonton video diatas 10 menit aja jd sungkan bgt.
    Oh iya kemampuan sosialisasi itu ga penting2 amat. Asal tau norma, kapan mesti bicara, kapan mesti diam. Kalian bakal melewati hidup just fine😅

    • @barcano9600
      @barcano9600 4 หลายเดือนก่อน

      tp katanya social skills itu penting jd bingung saya, soalnya saya kurang dalam hal itu

    • @OmniscientRe
      @OmniscientRe 4 หลายเดือนก่อน +6

      @@barcano9600 kmu tipe pelajar yg lurus2 aja atau rada pembangkang? Klo dr pengalaman saya. Siswa yg sekolah nya lurus2 aja, ga akan punya banyak masalah dalam bersosialisasi. Baik dalam masyarakat maupun dunia kerja.
      Bedakan bersosialisasi dengan pandai "basa-basi" atau yg lebih parah "penjilat".
      Bersosialisasi ya itu td, tau norma, sopan santun, ga nyela orang bicara dll.
      Anak yg paling "asik" di tongkrongan belum tentu pandai bersosialisasi.
      Sedikit tips di dunia kerja indonesia. Mayoritas orang Indonesia senang bgt nyeritain hidupnya, entah keluh kesah ataupun prestasi masa lalu. Dengerin aja jangan dipotong, sebisa mungkin pasang muka antusias walopun rasanya susah bgt.
      Niscaya hidupmu tenteram di tempat kerja.

    • @zharina9209
      @zharina9209 4 หลายเดือนก่อน +2

      ​@@OmniscientReparagraf terakhir lu baru aj bbrp bulan gw terapin dlm hidup gw, asli cuy gw dah setahun kerja di tempat yg sama, baru bbrp bulan ini jg gw bisa akrab & mulai dikenal sama org-org di tempat kerja😂
      Untung gw g telat sadar kalau org udh g suka sama kita, apapun pasti diupayakan buat nyingkirin kita, masalahnya kerjaan yg gw dpt udh termasuk enak, gaji jg lumayan, masa iya gw buang gitu aja wkwk

    • @Lalalis001
      @Lalalis001 4 หลายเดือนก่อน

      tp sosialisasi itu penting bukan bermaksud sombong apa gmn tp ibu saya pintar dan unggul di sekolah dulu dan tertutup banget, ibu saya masuk ke 5 contoh orang pintar itu, saya sebagai anaknya merasa mamh saya terlalu terpaku sm teori tnpa memilikirkan pandangan orang itu beda dan jd seakan apa yg di katakan mmh saya tuh 100% bnr, kemampuan sosial dia terlihat bngt kurang ketika sidang promosi s3 di tanya oleh profesor pertanyaan yg mengarah ke kemampuan bersosialisasi, di situ ibu saya terlihat tidak maksimal dan kurang jelas dan ragu ketika menjawab , ayah saya tau kelemahan mamah saya tuh di sana makanya ayah saya nekenin ke saya dan adek saya kalo kemampuan sosial itu penting karna cara pikir seseorang dlm menerima dan menghadapi sesorang di dunia sosial itu beda antara orang cenderung tertutup sama yang suka bersosialisasi. itu berdasarkan pengamatan sikap dari orang terdekat saya jd bisa aja gk semua orang pintar begitu.

    • @rusticcloud3325
      @rusticcloud3325 4 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@Lalalis001 Poinnya kan "asal tau norma, kapan mesti bicara dan kapan mesti diam", jangan bahas ke mana-mana. Kasus Ibumu mungkin betul perlu diperbaiki, tapi gak wajib buat setiap orang jadi supel. Yang penting norma dan pemosisian diri.

  • @juliuswilhelm27
    @juliuswilhelm27 3 หลายเดือนก่อน +9

    sekolah hanya menjadikan kita karyawan/budak perusahan, contohnya harus mematuhi aturan,segan terhadap guru,dan harus banyak menghapal agar saat kerja nanti kita terbiasa tugas yang diberikan, walapun gitu gua ga mandang sekolah itu ga penting, tapi yang penting itu ijazah karena itu tanda kita udah masuk jenjang tinggi(faktanya) tapi yang paling ga bisa didapatkan disekolah adalah mindset+kritis guru pun hanya memberikan teori ga praktek,jangan minder nilai jelek sih kata gua ga ngaruh selagi masih bisa makan😅

  • @Tina_rambu
    @Tina_rambu 4 หลายเดือนก่อน +7

    Videonya ku save, ya. Masih kerja, entar baru kutonton.
    Btw, beban anjj dapat sebutan 'anak pintar' tapi tidak sukses:((
    Entah nyambung atau tidak dengan konten video tersebut. Izin curhat, Saya terhitung salah satu siswa unggul di sekolahku. Biasa guru2 & teman2 sebut anak pintar. Walaupun faktanya hanya modal bisa sedikit MTK & English. Dulu di sekolah sejak SMP, saya mulai ambisius dapet rangking supaya bisa dilirik guru & punya teman banyak. Karena pengalaman SD sangatlah buruk. pernah tahan kelas, saking buruknya.
    Masa SMP/SMK jadi masa paling menyenangkan bagiku saat itu. Saya menikmati setiap pelajaran yg masuk. Setelah terhempas ke dunia kerja (tidak kuliah), saya baru sadar saya ternyata tidak laku, wkwk. Iya saya tidak punya skill apa2. Operasikan komputer untuk basic skill pun belum bisa saat itu. Benar2 cuma bisanya bersih2 alhasil jadi art di ibukota.
    Di sisi lain saya juga beban sebetulnya, selaluuu dihadapkan pertanyaan & pernyataan seperti ini. Dibanding²kan sama teman² yg kurang beruntung dalam akademik saat di sekolah, tapi kuliah & bbrp dpt tempat kerja lebih bagus. Good for them.
    Bukan brarti kami yg unggul akademik tidak bisa kerja kok. Saya pribadi saya rasa saya bisa. Ini semua hanya tentang habits, saya juga lebih percaya kekuatan praktek dibanding teori. Hanya saja tidakkk dikasih kesempatan karena miskin & jelek. In fact, di dunia kerja yg diutamain itu fisikk. Tak salah sih. Demi kenyamanan pelayanan publik. Tapi itulah kendala saya pribadi mengapa sering gagal kerja formal sejak lulus sekolah 2021. Karena fisik.

  • @akbarberlian
    @akbarberlian 4 หลายเดือนก่อน +14

    Bagi kalian yang tidak kaya, sekolah adalah jalur termurah untuk sukses. Intinya jangan salah pilih jurusan dan universitas saat kuliah. Old man here ask me anything ! (With manner)

    • @Jynue
      @Jynue 4 หลายเดือนก่อน

      Permisi bang, apakah dengan selalu berpikiran untuk tidak menceritakan masalah pribadi ke orang lain meskipun teman itu sudah sangat dekat, apakah itu bisa berdampak buruk ke masa depan kita nanti ?
      Pertanyaan kedua, kini saya sudah kehilangan tujuan saya untuk kuliah, saya sering tunda-menunda untuk mencari tempat kuliah saya saat menjelang kelulusan, seakan saya sudah tidak dapat membayangkan masa depan saya, karena merasa masa depan saya masih abu-abu, bagaimana caranya untuk buka peluang itu kembali ?

    • @akbarberlian
      @akbarberlian 3 หลายเดือนก่อน

      @@Jynue Masalahmu masalah psikis ini dek. Minta petunjuk yg diatas saja, minta restu orang tua. Sisanya tinggal gaspol kalo sdh dpt hidayah

  • @faris5785
    @faris5785 4 หลายเดือนก่อน +17

    Tim ga peduli nilai sekolah ☝🏻

  • @mistermaster1945
    @mistermaster1945 4 หลายเดือนก่อน +16

    Gue jebolan ptn top 10, dari sd ampe sma biasa2 aj, bahkan hampir ga naik kelas pas sma gegara kimia dapet 4, kuliah juga biasa2 aj tapi ntah kenapa temen2 lebih percaya pekerjaan saya dan penjelasan saya dari pada temen saya yg paling pintar, kemampuan bhs iggris saya pun lumayan toefl 540, lulus kuliah ikut rekrutmen sana sini ga tembus2 ampe capek evaluasi diri berulang kali, bahkan ngelamar di perusahaan ecek2 pun ga di terima, akhirnya kerja jadi kurir cuman ini pekerjaan yg ga pake tas tes aneh2, namun besar harapan saya bisa kerja di perusahaan multinational, tapi keknya ga mungkin, umur makin nambah lagian pengalaman kurir nilai plusnya di mana coba??
    Jadi biasa2 aj ga pinter dan ga sukses itu ada dan itu SAYA😂

    • @javaridho6259
      @javaridho6259 4 หลายเดือนก่อน

      jangan menyerah dan tetap semangat bro, emang belum waktunya aja. gua yakin suatu saat lu juga bisa sukses

    • @nabilaufaanshori269
      @nabilaufaanshori269 4 หลายเดือนก่อน

      Kurir dengan TOEFL 540 itu keren sih,

    • @yoshimiyamada175
      @yoshimiyamada175 4 หลายเดือนก่อน

      Toefl 540 sih keren

  • @dickydermawan7106
    @dickydermawan7106 4 หลายเดือนก่อน +12

    Misleading. Anak yang sukses secara akademik, selama sekolahnya sibuk mikirin ilmu, bukan rempong mikirin kepatuhan pada aturan. Aturan2 sekolah selalu simpel, mendidik. dan mudah diikuti.
    Justru yang salah adalah aturan2 yang dipakai di kehidupan nyata itu tidak akademis karena penuh dengan muatan kepentingan. Sekolah berbasis ilmiah, kehidupan nyata berbasis kekuasaan. Akibatnya tidak banyak lahan yang tersisa di kehidupan nyata buat mereka yang ilmiah. Itu saja. Kuat2an. Yang menang kadang mafia otot, dan sukar dipungkiri juga adanya mafia hukum. Aturan hukum juga biasa banget diubah secara tak tau malu (dan jelas ga ada landasan ilmiahnya) demi memuluskan kepentingan. Debat2an di kehidupan nyata juga cuma ilmiah2an. Yang ada kuat2an.

  • @annasangjeomstore9427
    @annasangjeomstore9427 หลายเดือนก่อน +7

    Karena cuma teori doang lihat banyak professor tp dilapangan nol, mk anak hrs di ajarkan pikiran kritis, dikasih soal yg secara standart tdk bisa tp anak bisa cari solusi dgn membuat rumus baru, justru ini yg buat anak cerdas di sekolah dan di kehidupan nyata

  • @RadenSYH
    @RadenSYH 4 หลายเดือนก่อน +8

    Bre bahas deh soal
    Niat + Daya Juang + Konsistensi berbanding lurus ama hasil yg lu pengen.
    Menurut gue ini penting. Mau lu ngejar nilai akademis, jago usaha atau lu mau kejar impian apapun. Rumus yg tadi penting buat kita aware.
    Btw gua suka kualitas video lu bre

    • @Motifdiri
      @Motifdiri 4 หลายเดือนก่อน

      Stuju gan

    • @cupofjoen
      @cupofjoen 4 หลายเดือนก่อน

      Paling setuju.

  • @faridrahman1257
    @faridrahman1257 4 หลายเดือนก่อน +13

    Sekolah itu penting tapi kebanyakan ilmunya kurang related di dunia nyata

  • @adityaapasyaa
    @adityaapasyaa 4 หลายเดือนก่อน +6

    Gue setuju pinter di sekolah dan gagal di hidup nyata karena terlalu patuh pada aturan dan di real life hidup itu kreatif dan inovatif yg mengharuskan org utk out of the box. Dan gue sempet terperangkap di zona ini.

  • @danielwang5540
    @danielwang5540 4 หลายเดือนก่อน +8

    😊 kalo menurut ku kalo org cerdas di akademis knp bisa gagal di dunia karir, itu karena mereka hanya jago teori aja, trus kurang mau action dlm perjuangan karir yg lebih maksimal lagi, pola pikiran mereka terlalu menuntut ingin perfect trus, dan pada kenyataan nya tidak sesuai ekspektasi yg terjadi.. jadi lebih bagus kelola mental jadi kuat dan siap bertarung di dunia nyata.. ini lebih baik...😊

  • @SmookyEzz
    @SmookyEzz 4 หลายเดือนก่อน +13

    Mereka yg di sekolah pintar secara akademis menurut gw kebanyakan mereka punya kemampuan menghafal yg baik, sedangkan di kehidupan nyata terutama di dunia kerja yg dibutuhkan bukan kemampuan menghafal, tapi kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan membuat suatu hal yg baru

    • @DanuDahnilCaniago-uh6eb
      @DanuDahnilCaniago-uh6eb 4 หลายเดือนก่อน

      Iya, serta pengambilan keputusan juga bang

    • @haryadipandawa428
      @haryadipandawa428 4 หลายเดือนก่อน

      Gw malah sulit kalo menghapal😂

    • @shirokustore
      @shirokustore 4 หลายเดือนก่อน

      Aku dulu di sekolah bisa dibilang dianggap pinter sih, walau cm 10 besar, krena pelajaran yg ku kuasai cm 4 matematika, fisika, kimia, dan TIK.
      Alasannya, karena ingatan buruk, aku benci hafalan, dan paling benci kalo ada guru mtk, fisika, kimia, bilang "hafalkan rumus ini ya."

    • @haryadipandawa428
      @haryadipandawa428 4 หลายเดือนก่อน

      @@shirokustore sama bang paling ga suka menghapal

  • @julysusanto9303
    @julysusanto9303 4 หลายเดือนก่อน +8

    Apapun yang terjadi janganlah meremehkan sekolah. Pendidikan itu penting.

  • @romancenime0120
    @romancenime0120 4 หลายเดือนก่อน +9

    Dunia kerja itu lebih butuh softskill, sedangkan di sekolah cuma diajarin hardskill. Nah gimana caranya ngelatih softskill waktu sekolah? Ya ikut ekskul salah satunya. Karena di ekskul secara tidak langsung kita belajar diskusi, mecahin masalah, kepemimpinan, memperluas relasi dll.

  • @nfatiha7
    @nfatiha7 4 หลายเดือนก่อน +10

    Saya merasa tersindir, selama saya sekolah, Alhamdulillah sering diranking 10 besar, bahkan pernah diposisi 1
    Tp setelah kuliah (lebih tepatnya smt 5 ke atas), saya menyadari beberapa, terlalu nurut sm peraturan, terlalu fokus terhadap akademik, kurang bergabung diluar kegiatan formal, kurang bersosialisasi, terlalu fokus ke diri sendiri, berpikir semua bisa dikerjakan meskipun hanya sendiri
    Dampaknya :
    Takut untuk melakukan sesuatu hal yg berisiko sehingga sgt ragu keluar dr zona nyaman, kurang bisa menyampaikan sesuatu kpd org lain secara jelas, sulit memulai komunikasi secara terlebih dahulu (terutama dg org baru), cenderung tertutup
    Hmpir 1½ tahun ini saya msih perbaiki dan saya akan terus perbaiki
    Hasilnya :
    Yg saya rasa, sudah bisa memulai komunikasi secara terlebih dahulu (tp msih krg bisa terhadap org yg pertama kali saya temui/kenal)
    Mulai bisa menyampaikan sesuatu secara jelas terhadap org lain (meskipun blm yg mahir)
    Tetapi msih blm berani keluar dr zona nyaman

  • @dioilham6006
    @dioilham6006 4 หลายเดือนก่อน +10

    Valid di kehidupan gw, gw dulu emang terkenal pemalas, tapi nggak dengan nilai. Nilai gw paling rendah 80, dan itu masih banyak anak² jauh lebih baik di kelas bahkan di sekolah.
    Banyak yang ngeremehin gw, karena gw sering gak memperhatikan pelajaran, ya emang betul di katakan, kalau hafalan itu bisa di gantikan, dari situ sering dihukum karena gak hafal rumus.
    Semua itu jadi lebih baik di kuliahan, gw kuliah di poltek negeri, dan di sana apa yang di ajarkan di sekolah dulu bener² berbeda dan lebih rasional di kampus.
    Di perkuliahan sering bisnis hanya untuk iseng, dan akhirnya beneran jadi gede. Begitu juga karir, 3 tahun lulus gw sendiri sekarang jadi manager & konsultan. Ya tapi itu semua menyudahi petualangan di dunia industri, dan sekarang gw sendiri jadi guru & sebagai konsultan, di tambah lagi punya usaha & kantor sendiri.
    Bener gak nyangka, anak pemalas, direndahin, & diremehkan sekarang jadi gini.
    Dulu dijauhin, sekarang di hindari. Sering kalau ada nikahan teman, saat gw nimbrung pada pulang 😅😅😅

    • @stevenborneogaming3473
      @stevenborneogaming3473 4 หลายเดือนก่อน

      Kenapa tuh semua teman lu pada pulang

    • @linegetrich9875
      @linegetrich9875 4 หลายเดือนก่อน +1

      Temen nya tukang buli, suka pamer harta padahal belum punya apa2, dan punya​ penyakit hati...@@stevenborneogaming3473

    • @dioilham6006
      @dioilham6006 4 หลายเดือนก่อน

      Nelan ludah sendiri, gw dulu sering di hina, sekarang lebih dari mereka

    • @Maxtru-kf2rx
      @Maxtru-kf2rx 4 หลายเดือนก่อน +1

      Kebalik ama gw,, Gw dulu 1 dari 2 orang akademis terbaik lah di kelas,, bahkan di 1 sekolah,, dan itu mulai dari sd ampe sma,, tapi stelah lulus gw punya 101 pikiran cemerlang tapi 0 aksi😔

    • @dioilham6006
      @dioilham6006 4 หลายเดือนก่อน +1

      @@Maxtru-kf2rx aksi nggak perlu langkah besar & banyak mikir. Lebih baik mulai langkah kecil dengan pemikiran sederhana, kalau meningkat bisa diskusi atau minta saran ke orang di percaya. Yang penting mulai aja dulu, dari receh menjadi bernilai.
      Gagal itu sudah biasa, yang penting bagaimana belajar dari kegagalan, dari kegagalan itu, dapat memulai langkah lebih baik

  • @nayakacreativity3639
    @nayakacreativity3639 4 หลายเดือนก่อน +11

    Saya waktu masih sekolah termasuk anak yg ranking 5 besar, waktu sd malah sering bgt ranking 1 (bukan sombong ya cuma cerita dikit) tapi di rumah belajarnya secukupnya aja kok, nggak ada tekanan juga dari orang tua atau siapapun, dan kadang² juga suka telat masuk sekolah, alhamdulillah sampai kuliah masih stabil, apalagi masuk kuliah yg sesuai dengan cita² ❤
    Intinya jangan memaksakan diri, sesuaikan dg kemampuan kita

  • @alimh8048
    @alimh8048 4 หลายเดือนก่อน +18

    Sponsor orang tua juga sangat berpengaruh banyak sih menurut ku.
    Karena sangat membantu sekali untuk meraih kesuksesan, semakin kaya orang tua kita semakin banyak peluang untuk mencapai sebuah keberhasilan/ kesuksesan di dunia nyata

    • @achmadmoveit8121
      @achmadmoveit8121 4 หลายเดือนก่อน +1

      "Life Difficulty Setting"
      - Lahir di Keluarga Kaya : Beginner
      - Lahir di Keluarga Berkecukupan : Easy
      - Lahir di Keluarga Kelas Menengah : Hard
      - Lahir di Keluarga Miskin : Veteran Mode

    • @DonnyArdo
      @DonnyArdo 4 หลายเดือนก่อน +1

      Kita semua ini sebenarnya sama tapi yg membedakan adalah keberuntungan. Kalo lah anda bisa memilih anda memilih terlahir jd anak org kaya wkwk
      Tp balik lg kita semua sama yg membedakan adalah keberuntungan. Keberuntungan bsa jadi petaka kalo dia sombong krna itu ujian. Dan miskin pun ujian kalo dia gk sabar atas ujian kemiskinan itu

    • @sannisianakbaik
      @sannisianakbaik 4 หลายเดือนก่อน

      Sayang sekali waktu di alam roh manusia gak bisa request ke Tuhan mau lahir di keluarga mana. Atau minimal dikasih roda keberuntungan yg bisa kita putar sndiri utk nentuinnya.

    • @DonnyArdo
      @DonnyArdo 4 หลายเดือนก่อน

      @@sannisianakbaik nah itu lah yg disebut takdir. Dan itu hanya kekuasaan Tuhan. Malaikat aja bertanya kpd tuhan tntang manusia tp tuhan berkata aku lebih mengetahui dari apa yang tidak kau ketahui. Intinya misteri, dan misteri hanya pencipta kehidupan yg mengetahui nya. Kehidupan ini semua misteri. Dan akan banyak hal yg akan terungkap massa.

  • @muhammadshobrian
    @muhammadshobrian 4 หลายเดือนก่อน +10

    Ini cuma berlaku di indo, orang orang pintar akan diarahkan ke lingkaran sekolah atau akademis, akhirnya ya ga maju2
    Di negara maju, pintar dianggap pintar ketika orang itu ahli di bidangnya, misal pandai bermusik ya bakal diarahkan ke bidang itu

  • @APNugie
    @APNugie หลายเดือนก่อน +9

    justru itu sifat bos, orang pinter di sekolah itu punya sifat bos. yang salah itu orang tua dan keluarganya, kalau orang tua dan keluarga bisa support ekonomi pasti topcer.
    contoh anak paman gw, dia pinter tapi kurang dalam kreativitas, kalau ngomong cuma sudut pandang dia sendiri, kalau bergaul jg gatau posisi kek org pendiem bingung mo ngapain.
    orang tuanya support dia, sekolah kedokteran dia lulus, profesi juga memuaskan hasilnya. dibikinin klinik praktik kecil gitu, jd dokter kampung, sekarang kliniknya udah berkembang ada rawat inapnya. dan dia masih seperti yg dulu sifatnya egois, aneh, tapi tim dokter praktik kliniknya bagus, pinter ngobrol pinter kerja.
    yang gua pengen bilang, orang pinter dan orang buruk sosial nya itu ga buruk, asal ekonomi bagus. yg masalah kalau kalian pinter, tapi ga ada keluarga yg paham tentang km, ga support atau malah jadi beban buat km, sulit kalau itu

  • @agungfood
    @agungfood 4 หลายเดือนก่อน +7

    Pendapat saya:
    Sistem sekolah/perguruan tinggi di Indonesia masih perlu perbaikan dari beberapa aspek, diantaranya adalah;
    1. Aspek penggalian minat dan bakat siswa masing-masing.
    2. Aspek wawasan lingkungan.
    3. Aspek kewirausahaan.
    4. Aspek komunikasi interaktif.
    5. Aspek etika kehidupan.
    6. Aspek literasi keuangan.
    7. Aspek pengetahuan hukum undang undang.
    8. Aspek kejujuran yg diterapkan dilingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.
    Dari semua aspek diatas, dapat diterapkan apabila ada peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik sekolah/perguruan tinggi sehingga membuat mereka mampu menyusun sistematika program utk para siswa/mahasiswa namun jika kesejahteraan mereka kurang. Dapat mengakibatkan Mereka tidak fokus mengajar dan menerapkan program tersebut.

    • @RepublikAnime
      @RepublikAnime 4 หลายเดือนก่อน

      Semua aspek diatas dapat ditemui pada jurusan Manajemen FE.

  • @marwanputra8888
    @marwanputra8888 4 หลายเดือนก่อน +7

    Betul, nasib nggak ada yg tau... Malah yg nakal disekolah bisa jd sukses

  • @Halz2323
    @Halz2323 4 หลายเดือนก่อน +9

    Banyak aturan sekolah di indo yg memang tertuju untuk jd karyawan seperti razia rambut, baju di masukan, belajar dari pagi sampai sore, siswa dibebani tugas², terkadang sya berpikir jika sistem dan aturan sekolah di indo menjadikan banyak pekerja bukan orang yg cerdas atau pintar. Setiap saya memikirkan sekolah yg terlintas di kepala sya adalah keseragaman. Siswa harus punya nilai yg bagus di berbagai macam pelajaran jika salah satu jelek maka harus diperbaiki karena adanya KKM, jika salah satu jelek maka nilai KKM nya bolong dan akan di ancam tidak naik kelas. Sementara kemampuan siswa berbeda dan tidak boleh sama ratakan. Bnyk sekali siswa yg berbakat tapi bakat nya di hancurkan oleh sistem sekolah yg seharusnya sekolah adalah tempat mengasah kemampuan agar jd orng hebat di masa depan tapi malah di seragamkan dan dipaksa bagus di mata pelajaran yg tdk di sukai. Ini pemikiran sya tentang sekolah yg katanya sekolah membuat masa depan jd cerah, jika ada yg salah dari ketikan sya mhon di koreksi karena ini hanya pemikiran sya..

    • @YukaJumne
      @YukaJumne 4 หลายเดือนก่อน +1

      yah gitulah gan, hampir keseluruhan sekolah sisitemnya sperti miniatur kecil penjajahan yang di ulang lagi, dulu orang2 tertekan dengan tuntutan pajak paksa dng konsekuen siksa dll, di sekolah orang2 sterss dipaksa paham semua pelajaran dari guru yang sudah dijadwalkan dan peraturan layaknya taruna masa dini, dan yang pertanyaannya apakah setiap guru di sekolah bisa mengajar semua mata pelajaran yang ada diskolah, dan alhasil itu tak sedikdit pemberontak persetan skolah dan lbih mencari kebebasan unutk mendapatkan apa yang mereka ingin ketahui dan ingin bisa mereka lakukan karena tidak ada di skolah sebab sistem belajar dan peraturan mengekan rasa ingin tahu dan ingin bisa mereka karena standar kepintaran tertinggi seperti disama ratakan(KKM), yang sebenarnya cara sederhana seseorang untuk paham adlah kebebasan untuk belajar namun malah rasa ingin tahu mereka yang bebas direnggut paksa haknya oleh keseragaman belajar yang sistemis dan segala parameter nilai yang mengurung , dan ironi hal itu sudah universal dialami sejak sekolah menengah setelah dasar, mungkin kita suara untuk kebebsan untuk belajar, "liberasi belajar"

  • @spyderrmen
    @spyderrmen 4 หลายเดือนก่อน +8

    standard gagal dan sukses menurut tiap individu itu berbeda2. jadi gabisa di generalisasiin

  • @Glowalin_aja.
    @Glowalin_aja. 4 หลายเดือนก่อน +19

    1 lagi bang
    (Jangan jadikan vedio alssan buat Lo malas malesan di sekolah)

    • @Ajfvjhfvjug
      @Ajfvjhfvjug 4 หลายเดือนก่อน +5

      Membuka pola pikir baru

  • @vali8624
    @vali8624 4 หลายเดือนก่อน +7

    Rill bnget, dulu gw anak paling bodoh disekolah selalu rank 1 dari belakang, setelah lulus itu semua gw jadiin motivasi/instropeksi diri untuk memperbaiki diri yg lebih baik, dan hasilnya nyata skrg gw malah pinter nyari duit sndiri dan paling kaya dari teman2 seusiaku dulu.... 🔥🔥🔥

    • @premscatfish6822
      @premscatfish6822 4 หลายเดือนก่อน

      lu bego juga bokap lu tajir

  • @bababoey_65
    @bababoey_65 4 หลายเดือนก่อน +8

    kadang juga hidup diluar ekspetasi guys,
    kalo aku pribadi sementara ini flat sih ya, sekolah nilai biasa aja, ranking mesti ditengah2, lulus sma 2 taun lalu, utbk ketolak, ambil ikatan dinas 2 kali ketolak, coba masuk bintara polri ketolak, mau masuk jalur mandiri / univ swasta kuurungkan karna mahal, sempet nganggur 1 taun,
    sekarang kerja sambil kuliah, syukur punya orang bisa bantu aku buat keluar dari keterpurukan, tapi aku belum anggap ini sebagai kesuksesanku, aku masih sebut ini batu loncatan, karna aku masih harus lebih baik dari ini, selama masih diijinkan sama Tuhan wkwk, kalo udah kepentok ya udah😂
    tpi aku mau cerita agak panjang gpp ye
    aku punya teman (lebih tua) dia kakak dari dua bersaudara, ibu sudah meninggal, adiknya sekarang udah selesai kuliah tpi belum dapat pekerjaan tetap,
    si kakaknya ini aku akui nalarnya diatas rata2 kalo dibandingin temen2 yang lain, dulu udah sampe semester 7 kuliah prodi psikologi di Semarang (nama kampus swasta tidak usah kusebut), udah skripsian, ditolak 3 kali, entah kenapa, akhirnya dia resign mungkin karna dah nggak sanggup membiayai, atau emang udah frustasi aja, sempet nganggur setaunan
    terus mulai usaha, sekarang usaha jualan kopi sama iseng pelihara sepasang sugar glider, sekarang jadi jualan sugar glider, dan katanya lumayan juga penghasilannya buat dia, dia bilang belum puas sih sama keadaannya, kalo ada peluang lebih baik, dia bakal ambil gitu sih,
    semua kesempatan diambil aja kalo emang memungkinkan,

  • @m.agussantoso
    @m.agussantoso 4 หลายเดือนก่อน +13

    Ini harus disuarakan di berbagai tempat. Gw dari SD sampe SMP dulu selalu langganan juara umum, dan gw sadar betapa tolol nya gw secara "street" itu setelah gw liat cara adik gw yg di sekolahnya b aja bisa ngerjain ini itu (dia megang event gereja dan gw rasa event yg dia orkestra itu luar biasa). Masuk SMA gw gabung banyak kegiatan, coba pelajari orang-orang sekitar gw baik positif dan negatif, gw ambil kerjaan kerjaan babu yg bisa nge upskill "street smart" gw, sembari menjaga akademik gw ttp "diatas rata-rata tapi gak sampai juara umum". And I'm happy that I did that.. I got into top 3 school, dan tbh yg ngebawa gw ke proyek-proyek selama gw kuliah adalah "street smart", okay lo mmg harus ttp ngerti teorinya, tapi itu ga cukup menn. Dari proyek proyek itu gw bisa merangkak kemana-mana, dan puji Tuhan skrg hidup gw cukup lurus, bisa punya penghasilan yg menurut gw tinggi, dan gw bisa kerja di tempat yg orang-orangnya bikin gw happy walau pekerjaannya berat 😊.
    Buat yg masih ngejar ranking, pls sadar, lo ranking 1 di sekolah lo yg di kota biasa aja itu ga ada artinya kalau mau dilawanin sama ranking di sma top indonesia macam sman8 jkt atau sman3 malang.. jadi lo harus menambah kepintaran lo di buku dengan kepintaran jalanan 😊. Semangat 🎉

    • @Dyyaz
      @Dyyaz 4 หลายเดือนก่อน +1

      Hei bro, gue cukup tertarik sama istilah lu yang disebut "street smart".
      Bisa lu jelasin lebih bro gimana itu? Apa contohnya dan gimana perbandingannya?

    • @m.agussantoso
      @m.agussantoso 4 หลายเดือนก่อน +3

      @@Dyyaz Ini ilmu gw dapet dari bokap gw yg notabene masa kecilnya adalah anak jalanan yg tinggal di emperan toko dan kolong kolong jembatan.
      Street smart itu adalah intuisi yang berkembang sedikit demi sedikit dari experience.
      Contohnya: common sense, bisa berkomunikasi sama segala macam orang, peka sama lingkungan, peka terhadap situasi, PD. Orang Indonesia sering nyebut ini sebagai ilmu-ilmu kehidupan.. gimana kita nyelesaikan masalah kita sehari-hari.
      Contohnya, seorang ketua osis yang bisa bikin pensi meriah, keren, dengan dana yang minimal dan tanpa bantuan sekolah jauh lebih keren daripada orang yang langganan juara umum. Karena ilmu negosiasi, mengatur orang, membaca lingkungan, mengetahui apa yang diinginkan orang.. itu jauh lebih susah daripada ilmu dimensi tiga.
      Bisa improvisasi buat nyelesaiin masalah lo. Bisa membangun network. Bisa punya pendirian. Bisa melakukan hal hal berdasarkan data, bukan gut feeling.
      Itulah street smart. Gw belum bisa disebut street smart, tapi gw setiap hari mencoba untuk bisa jadi street smart.
      Tapi, bukan berarti ninggalin sekolah ya ☺️. Sekolah tetap penting, tapi jangan berfokus sama akademik aja.. akademik harus dijaga, tapi jangan lupakan sekitarmu jg.

    • @hafizittahada3924
      @hafizittahada3924 3 หลายเดือนก่อน

      @@m.agussantoso sip makasih bang ilmunya

  • @i_zoru
    @i_zoru 3 หลายเดือนก่อน +12

    gw ada beberapa hot take untuk persoalan ini :
    1. ilusi juara kelas:
    gw rasa emg ada bener nya , tapi ini bisa jadi lebih ke kesombongan karena bisa meraih juara kelas, yang ada kemungkinan tertanam "gw bisa semuanya, jadi gw gaperlu siapa-siapa", dan permasalahannya juga ngerambat sampe bangku kuliah, dan akhirnya ketika masuk ke dunia kerja ya pada kaget / shock ternyata lu ga ngerti apa2 dan akhirnya lu mau minta bantuan, tapi elu gengsian karena pemikiran tersebut udah tertanam lama dari masa remaja di sekolah. yang akhirnya lu akan menelan realita pahit kalau lu bisa gagal, bisa jatuh, dan butuh manusia lain
    gw sempet ngalamin gini juga.
    2. kesalahan sistem sekolah
    ini sempet viral karena ada yang nge state sekolah itu straight scam (u know who), tapi gw sebagai mahasiswa ada beberapa hot take kenapa ini bisa jadi 50/50 ada benarnya:
    - kecurangan yang di normalisasi
    note: gw yakin bagian ini tergolong sensitif, karena emg 80% orang udah terlibat.
    ini udah sering gw denger kabar2 gini di sekolah2 yang ada di kota atau daerah, dan bahkan juga yang terlibat kepsek dan petinggi2 di sekolah yang jadi dalang juga. di kampus juga begitu, dosen yang terang2 an nawarin jasa joki , dan lumayan juga harganya, ada yang 1jt untuk tugas akhir, ada yang bisa ampe 20jt untuk skripsi, gw juga sempet di offer untuk ngejoki absen dengan harga 300k / sekali hadir, tapi gw tolak karena resiko tinggi.
    "kenapa ngak lu ekspose aja?"
    terakhir orang nge ekspose (kiki putra alias kiki kong), dia dimusushin abis2 an,
    dan pertanyaannya, apa lu berani ngebela yang meng ekspose ? paling juga join joki kebanyakan.
    selama bisnis joki dan bentuk kecurangan lainnya laku keras, jangan harap lulusan S1 di indo sepenuhnya berkualitas atau bahkan bebas korupsi.

  • @LulusanSDNegeri
    @LulusanSDNegeri 4 หลายเดือนก่อน +13

    Dalam keluarga besar gue lah satu-satunya yang bisa dibilang paling bodoh secara akademisi, tapi terbukti sekarang gue paling cepet sukses diantara mereka. Bukan pamer atau sombong.
    Yang gue lihat orang-orang yang pintar akademis cenderung lebih "terkekang, ragu-ragu, dan terencana" dalam menjalani kehidupan real. Btw umur gue 30an ya

  • @sonyraihan_
    @sonyraihan_ 4 หลายเดือนก่อน +12

    Maaf sebelumnya kalo terkesan curhat tapi mau share pengalaman gw disini🙏
    Jadi gifted kid kadang agak sial, tapi untung nya gw cepet bisa belajar skill, dari video ini sebenernya gw selalu ngerasa gw ga lebih baik dari orang lain, dari kecil gw selalu "ahead from the others" otak gw bekerja dalam konsep/visual/bahasa inggris, dimana emang agak sulit buat komunikasi dan segala macem, dan
    "Raihan gabisa ngeja, tapi bisa langsung baca"
    Dan guru tk gw terkejut, bisa langsung baca tapi ga paham cara ngeja, gw bisa paham konsep nada dan ritme pas sd dan kalo gw denger sebuah lagu gw bisa mainin itu di keyboard,
    Dulu gw ranking 2,3,4 pas sd (swasta) dan pas smp(negeri) langsung anjlok karena culture shock mungkin, tapi agak mendingan di smk karena ada skill yang masih bisa di fokusin
    Tapi sekarang gw bener bener ketinggalan jauh sama temen temen gw yg udah wisuda, gw selalu ke trigger dengan hal itu dan setiap gw mau ngerjain skripsi, iya akademik merupakan pengalaman buruk buat gw, gw mulai gabisa megang dokumen atau ketik ketik dan pasti langsung nyerah, gw selalu stress setiap ada tugas, gw selalu merasa gagal meskipun itu blm dikerjain, gw selalu "ingin pergi" (iya "pergi" yg itu) dan beberapa faktor lain yang ga relate disini
    Sekarang gw masih mencoba untuk ngerjain skripsi, bisa lulus, dan coba counseling ke psikiater (mohon doanya 🙏)

    • @kikuokuroki6939
      @kikuokuroki6939 4 หลายเดือนก่อน +1

      Semoga keadaannya membaik Kak 🙏🙏🙏

    • @evacitra9765
      @evacitra9765 4 หลายเดือนก่อน +1

      Semangat, kakak!

    • @whitedeer2993
      @whitedeer2993 4 หลายเดือนก่อน +1

      semangat kak, pasti kakak bisa

  • @user-tk7fw4gj7b
    @user-tk7fw4gj7b 4 หลายเดือนก่อน +7

    Saya pernah jadi juara kelas, dan rasanya ada kesombongan di dalam hati. Walaupun saat ketemu temen rasa kesombongannya di rahasiakan. Tapi pas udah kerja dan berumah tangga serta udah sering ikut kajian. Sekarang baru nyesel kalau yang saya perbuat salah.
    Seharusnya, dulu pas waktu sekolah bahwa kepintaran itu hanya titipan Sang Pencipta (Allah). harusnya dulu ketika ngeliat temen nggak bisa ngerjain tugas dan di hukum guru, saya membantunya dan berbagi ilmu.

  • @barryAlbar7_
    @barryAlbar7_ 4 หลายเดือนก่อน +8

    Ini pesan buat para ortu :
    Disaat pengambilan raport anak, dan melihat raport anak mu kurang memuaskan, Perlu diingat!
    Ada calon musisi yang tidak harus terampil dalam matematika
    Ada calon pebisnis yang tidak harus pintar dalam nilai Ipa
    Ada calon atlit yang lebih mementingkan fisik daripada arti sebuah nilai fisika dan sejarah
    Ada calon konten kreator dan fotografer yang mengambil sudut arti pandang yang berbeda.
    Jika sekiranya anakmu paling hebat dan teratas anggap saja itu bonus. Dan bila tidak, jangan rampas harga diri dan kepercayaannya. Siapa lagi kalau bukan kalian support sistemnya. Jadi jangan jadikan nilai raport tuk bisa sukses. Setiap anak membawa rezeki nya masing2 bisa jadi anak yang kurang pintar dalam akademis bisa menjadi calon anak sukses yg membawa rezeki keberkahan untuk ortu dan keluarga nya.
    Salam sukses untuk kalian semua

    • @user-hi8mp9dd6k
      @user-hi8mp9dd6k 4 หลายเดือนก่อน

      Saya seorang ibu, anak saya smp kls 2, entah sudah brp kali saya dipanggil guru bp akibat kelakuannya, saya memindahkan dia ke sekolah yg baru karena saya berfikir pergaulan dan teman2nyalah yg menyebabkn itu, tp ditmpt yg baru diapun menemukan cirkle yg sama, entahlah.,saya berharap dia bisa naik kelas itupun cukup

    • @barryAlbar7_
      @barryAlbar7_ 4 หลายเดือนก่อน

      @@user-hi8mp9dd6k Berikanlah amanah dan nasehat yang tepat agar setiap anak bisa tumbuh dengan akal sehat. Semoga membantu

  • @rasy-ih3jq
    @rasy-ih3jq 4 หลายเดือนก่อน +16

    Gw ranking 1 di sekolah gw, gw ga bodoh, dan ga pinter juga, lah kenapa jadi ranking 1? karena gw sering memperhatikan guru dan langsung mengerjakan tugas yg di kasi sma guru. Bisa dibilng gw ranking 1 bukan karena pintar, tapi karena rajin aja. Gw lgsg gangerti apa" klo ga merhatiin guru yg lagi nyampain materi. Jadi ya gtu,banyak di kelas gw yang pintar pintar minus nya mereka lebih milih berleha" dan ketika pembagian ranking mereka malah panas dingin gw gangerti kenapa mereka manfaatin otak mereka cuman buat malas malasan doang.

    • @rasy-ih3jq
      @rasy-ih3jq 4 หลายเดือนก่อน +7

      tapi aneh nya banyak yg blg gw pinter pdhl ga sepinter itu, gw cmn bener bener serius dalam belajar gaada waktu buat main di waktu belajar gitu aja sih, gw tau waktu belajar sma waktu main jadi gw bisa ranking 1 karena itu

    • @rendranuryuliadi748
      @rendranuryuliadi748 4 หลายเดือนก่อน

      Intinya belajar aja dengan sungguh sungguh

    • @peroasting_amatir
      @peroasting_amatir 4 หลายเดือนก่อน

      Alamak bang, coba lu di sekolah favorit, sekedar merhatiin guru ranking terakhir di kelas juga kek gitu ?
      Ngerjain tugas ? Gak ada satupun siswa yg lupa

    • @rasy-ih3jq
      @rasy-ih3jq 4 หลายเดือนก่อน +1

      @@peroasting_amatir betul, status sekolah juga berpengaruh banget buat masa depan.Temen gw yg ranking 2 kebawah tapi di sekolah yang lumayan tinggi tetep aja gw kalah klo soal ngejar nilai

  • @arieffadhilah6457
    @arieffadhilah6457 4 หลายเดือนก่อน +6

    Orang tua di Indonesia melihat kesuksesan itu dari penghasilan, penghasilan tinggi itu disebut sukses, dan bagi laki laki saat kerumah pacarnya, apa yg ditanyakan orang tua pacarnya? Kerja dimana? Itu patokan penghasilan, jadi engga perlu pinter, yg penting lu bisa cari uang banyak yaa lu disebut sukses, engga sekolah pun asal pinter puter uang dan berpenghasilan tinggi lu akan disebut sukses!!! Intinya penghasilan lu. Yaaa ga, begitu kan kalian saat kerumah pacar ditanya orang tuanya kerja dimana, bukan nilai saat sekolah 😅

  • @Nabila0205
    @Nabila0205 4 หลายเดือนก่อน +5

    Pintar disekolah tdk akn berbahaya selama dia menjalin komunikasi yg baik dgn org lain trutma orgtua,krn org tua akn mngarahkan tjuan hdup kita.
    Sya dlu sll juara kelas tp introvert,sya sgt trsiksa dgn kepribadian ini,lalu sya brusha merubah cra pandang ttg khidupan&mncoba mngasah diri agar lbh komunikatif. Skrg sya sdar bhwa mnjalin komunikasi yg baik dgn org lain trutma menuruti nasehat org tua adlh sdh bnar. Smakin ksini sya jg smakin sdar bhwa slain memiliki kcerdasan akademis ,kita jg hrs memiliki koneksi yg bgus &ksemptan/modal utk mnjdi sukses kdepannya.

    • @KYI_EDITS
      @KYI_EDITS 4 หลายเดือนก่อน

      Masih kurang itu, tapi gw gk mau ngasi tau takut nya pesaing dunia kerja gw tambah banyak😂😂

  • @myersonshareetque2076
    @myersonshareetque2076 4 หลายเดือนก่อน +10

    Anak yg sering dpt 90-100 d sekolah bisa nangis tantrum atau ngambek banget ketika dpt 80 atau 70 an
    Dan yg biasa biasa saja mau dpt brppun ttp bersyukur(sejauh pngalsmn yg saya lihat)
    untuk mnsyukuri apa yg didapat biasanya anak juara kls gk mengerti hal itu

    • @fiper253
      @fiper253 4 หลายเดือนก่อน +3

      ​@IndraLesmana938 Pola pikirmu rusak.

    • @cupofjoen
      @cupofjoen 4 หลายเดือนก่อน

      Buat yg masih sekolah, sadarlah kalo nilai memuaskan itu hasil kerja keras pemahaman, dan bukan hafalan. Ketahui juga, sistem pendidikan dasar dan menengah di Indonesia itu jauh banget dari kata sempurna. Jadi santai aja kalo nilai jelek (apalagi matematika). Ingat cita2mu, fokus pada pelajaran yang penting dan relevan buat kamu. Dan jangan lupa bersenang senang.

    • @zahranf.a.9864
      @zahranf.a.9864 4 หลายเดือนก่อน

      Kelas lu doang sih

  • @darrentalvinnoli8133
    @darrentalvinnoli8133 4 หลายเดือนก่อน +7

    Tergantung
    Klo pintar di sekolah dan memahami dan rajin anda bisa sukses
    Tapi klo pintarnya gaada usaha gmana mau sukses
    🥸

  • @BombomCatandchicken
    @BombomCatandchicken 3 หลายเดือนก่อน +8

    Yg penting maksimal dulu gays....bukan msalah prestasi. Melatih daya juang anak dan menekan kemalasan

    • @KAWAI_SENJU
      @KAWAI_SENJU 3 หลายเดือนก่อน

      Nahhh ini gw setuju sih,related

  • @b.u.g.b.u.g
    @b.u.g.b.u.g 4 หลายเดือนก่อน +9

    Simplenya karena lingkungan dan aturan sosial. Jadi itulah kenapa saat berada disituasi terpuruk ada aja orang yang bilang *_"jadilah dirimu sendiri"_* artinya jangan terlalu peduli pada segala hal diluar dirinya, ntah itu aturan atau pandangan seseorang. Dalan rangka mencapai tujuan pikirkan hal yang perlu dilakukan tanpa memikirkan pandangan dan penilaian orang lain. Malu dan pesimis harus dilawan. Yah asal tujuannya baik sih, kalo pakai motivasi kek gini sebagai tameng buat maling ya janganlah🗿

  • @muzz4mmil
    @muzz4mmil 4 หลายเดือนก่อน +6

    Dulu di sekolah saya paling blo'on, rengking terakhir, sering direndahkan, sering dibuli. Sekarang, saya punya bisnis desain internasional, bisa bahasa Arab, rencana mau tinngal di Madinah. Teman2 saya yang paling pinter di sekolah gimana? Cuma sibuk pacaran pake mobil hasil orang tuanya. Masih dendam sama dia, karena dia selama di sekolah sama sekali gak menghargai saya, tapi sadar, dendam itu gak baik :(

    • @muzz4mmil
      @muzz4mmil 4 หลายเดือนก่อน +1

      Tambahan: makanya saya gak pernah mau ikut reonian, karena reonian cuma ajang pamer harta doang. Padahal harta peninggalan orang tuanya, bukan hasil perjuangan dia. Makan tuh rengking satu

    • @zaynabds
      @zaynabds 4 หลายเดือนก่อน +4

      Nggak salah juga sih menanfaatkan dan merawat pemberian orangtua. Hanya saja orangtua kalau salah asuh bisa parah

    • @muzz4mmil
      @muzz4mmil 4 หลายเดือนก่อน +1

      @@zaynabds Gak ada salahnya sama sekali bro kalo seorang anak memanfaatkan pemberian orang tua. Saya hanya meyindir mereka aja. Karena saya masih sakit hati sama perlakuannya.

  • @nell9400
    @nell9400 4 หลายเดือนก่อน +6

    Justru kebanyakan yg 'pinter' di sekolah itu setelah lulus sukses, karna dasarnya yg 'pinter' di sekolah itu sebenernya rajin, bukan yg beneran yg paling pinter/cerdas. Dan kesuksesan milik orang rajin/tekun/ambisius, bukan milik orang pinter tapi males.

  • @techatmosphere
    @techatmosphere 4 หลายเดือนก่อน +12

    pintar di sekolah memperbesar kemungkinan untuk kita sukses dengan mengurangi effort untuk mencapai goal yang kita inginkan. Salah satunya bekerja di perusahaan besar. Bahkan untuk jadi pengusaha pun punya skill2 khusus yang diperlukan untuk memperbesar kemungkinan untuk kaya dan mempertahankannya

    • @Ujick46
      @Ujick46 4 หลายเดือนก่อน +3

      Uniknya, pendidikan skill itu adalah hal yg sangat minim di sekolah

    • @sannisianakbaik
      @sannisianakbaik 4 หลายเดือนก่อน

      Sementara itu saya diluar sekolah lebih tahu dan mempelajari banyak hal dibandingkan di sekolah. Sebab sekolah Indonesia hanya terpaku dgn buku yg sifatnya kaku, tdk sesuai realita kehidupan yg dinamis.

  • @junaedirobert7731
    @junaedirobert7731 4 หลายเดือนก่อน +4

    Tujuan sekolah bukan menjadikan org sukses... tp untuk menjadikan org budak korporat yg baik...😊😊😊

  • @fanndf8740
    @fanndf8740 4 หลายเดือนก่อน +6

    Betul bang, lagi ngerasain sekarang setelah lulus dari sekolah, dulu karena tuntutan orang tua 😢😢, teman juga gk ada, benar benar sendiri sekarang dan lagi berjuang mengasah skill. #curhat

  • @rizzdoge
    @rizzdoge 4 หลายเดือนก่อน +7

    Ya intinya pendidikan di kita tuh masih kurang relate bagi kehidupan sehari-hari, misalnya pendidikan ekonomi atau pendidikan komunikasi yang bisa dibilang penting untuk kehidupan bermasyarakat

  • @dedeal-ghifari8461
    @dedeal-ghifari8461 4 หลายเดือนก่อน +17

    Di kehidupan nyata pintar doang gak cukup, butuh modal dan good looking juga pastinya.... Eh ordal juga sih wkwk
    Dan fun fact nya adalah kebanyakan orang pintar di indo itu kalangan ekonomi menengah ke bawah 😂😂
    .
    .
    Kalau hanya melihat dari satu sudut pandang saja konten kayak gini akan jadi pembenaran anak sekolah buat males2an..

    • @rifkywageyo477
      @rifkywageyo477 4 หลายเดือนก่อน +3

      your opinion is matter, but not for everyone

    • @dedeal-ghifari8461
      @dedeal-ghifari8461 4 หลายเดือนก่อน

      @@rifkywageyo477 yepp bro.. Ibarat nya yahh orang dg ekonomi terbatas tuhh merintis by their self dan baru start.. dan org yg "kurang pintar tapi kaya" itu dirintis oleh ortunya,...
      Yaa pastinya si pintar tadi tuhh lebih duluan merasa kewalahan dibandingkan si kaya, akan lebih duluan kena mental juga awokwok..
      Dibalik org2 sukses tuh kebanyakan dirintis oleh ortunya (fakta yg disembunyikan oleh motivator 😃)... Kita yg baru start sebenarnya sedang merintis anak cucu kita... jiahhhh Wkwkwk
      It is what it is... Namanya juga idupp

  • @EnsiklopediaDasar
    @EnsiklopediaDasar 4 หลายเดือนก่อน +6

    Ini bikin gw terkagum sekaligus tertampar. Gw tipe org yg suka bet dibidang akademik, apalagi sejarah. Tetapi gw agak sedikit gasuka materi sejarah di sekolah yg basisnya masih hafalan, padahal gw itu orgnya lebih suka berfikir kritis daripada menghafal. Pada akhirnya, meskipun gw mampu memahami materinya keseluruhan dan bisa bikin jawaban yang bahkan gaada di google, kalah sama mereka yg mengandalkan hafalan teks book. Gw selalu berharap kalo sistem pendidikan kita itu nanti lebih mengedepankan pemikiran kritis dibandingkan hafalan, meskipun udah ada kurmer, Masih kurang sih menurut saya.

  • @kartikaayu1298
    @kartikaayu1298 4 หลายเดือนก่อน +5

    Sama seperti yang di anjurkan Maudy Ayunda.. kalo soal2 di sekolah itu sebaiknya lebih banyak essay daripada pilihan ganda, karna dengan soal essay, murid dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, dan berani dalam menjawab.

  • @AzabManaAzab
    @AzabManaAzab 4 หลายเดือนก่อน +10

    Bener banget
    Temen saya yang sekolah pinter banget pas SMA sekarang dia cuma jadi guru PNS
    Sedang dua teman saya belajar biasa banget sering bolos dan nakal sekarang ada yang jadi kurir go food dan ada yang jadi buronan kasus pembacokan
    Ya emang begitulah kehidupan 🤣🤣

    • @laler7687
      @laler7687 4 หลายเดือนก่อน

      😁😂😂

    • @fredidwi7234
      @fredidwi7234 4 หลายเดือนก่อน

      Kalau anda jadi apa...?😅

    • @tunggulgusang1008
      @tunggulgusang1008 4 หลายเดือนก่อน +1

      begitulah bang, terlalu menggenalisir bahwa orang pintar disekolah tidak sukses dan kalau malas dan bodoh bisa sukses
      nyatanya kehidupan tidak sesederhana itu
      ada yang pintar sukses ada pula yang pintar tidak sukses
      ada bodoh dan malas tidak sukses dan ada juga yang bodoh dan malas sukses karena previlege

    • @AzabManaAzab
      @AzabManaAzab 4 หลายเดือนก่อน

      Punya warung sembako ​@@fredidwi7234

    • @AzabManaAzab
      @AzabManaAzab 4 หลายเดือนก่อน

      ​@@tunggulgusang1008pinter

  • @mrpirmansyah2185
    @mrpirmansyah2185 หลายเดือนก่อน +6

    chance anak berprestasi masih tinggi kok,pertama tama lu cari nilai bagus dulu,tapi jangan lupa untuk bersosial.
    temen lu jadi boss karena modal tinggi,lu jadi pengelolanya.
    kalo soal kreatifitas,china aja sanggup copycat produk amerika.

  • @masguppy9491
    @masguppy9491 4 หลายเดือนก่อน +8

    5 years old : gifted kid
    30 years old : mentally depressed guy
    Biasanya yg kecilnya pinter tp udeh tuanya jd depressi gegara males berkembang, dan merasa udeh bisa segala hal, 😭😭😭

    • @bijisiapabijigw
      @bijisiapabijigw 2 หลายเดือนก่อน

      Untung udh ngerasain hidup susah sejak TK.. jadi gk kaget lagi dgn kerasnya kehidupan orang dewasa, minimal udh siap secara mental

  • @pepecoinsz
    @pepecoinsz 4 หลายเดือนก่อน +9

    Ga ada yg menjamin ke suksesan kecuali allah swt.
    Semua ini opini y guys ya
    Bisa kita terima/ngga

  • @nabilaatha3608
    @nabilaatha3608 4 หลายเดือนก่อน +5

    Bener juga. Makasih ya bang, saya tersadar. Kalau opini saya sih ya, pintar di akademis itu nggak salah, karena justru itu akan membuka peluang lebih besar untuk mempersiapkan kehidupan di luar. Tapi hanya sekedar pintar aja emang nggak menjamin, saya setuju soal itu. Karena hidup bukan sekedar teori tekstual. Makanya disamping ilmu akademik, banyak juga skill sosial dan skill lain yang harus kita punya sebagai persiapan.
    Jadi ya,buat kalian yang track akademisnya bagus teruskan, karena itu adalah tanda kalian sungguh-sungguh. Dan yang merasa kurang, jangan pernah berfikir kalau kalian gagal, dan jangan pula langsung mikir otomatis sukses setelah liat ini. Yang penting kita semua belajar skill-skill yang bakal berguna. Jangan individualis, jangan merasa paling pintar, bangunlah kehidupan sosial yang baik, juga cara berfikir dan menjalankannya.

  • @lahhhh1908
    @lahhhh1908 4 หลายเดือนก่อน +8

    Sebenarnya kita perlu sekolah supaya tahu bahwa sekolah itu tidak berguna. Nah orng yang mikir gitu biasanya gak dapet ilmu apapun, dari sekolah. sebenarnya kalian semua salah,sekolah ada satu hal penting. selain mencari ilmu yang gak penting. Ada satu hal yang penting yaitu sosialisasi

  • @shrexs
    @shrexs 4 หลายเดือนก่อน +6

    Pelajaran: jangan hanya mempelajari pelajaran yg hanya ada di sekolah

  • @paipai412
    @paipai412 4 หลายเดือนก่อน +6

    Thx bang, video ini fyp disaat aku yang udah lulus dari sekolah tapi gak jadi apa2, dimana banyak benernya. Aku ranking 1 di bidang akademis tapi itu gak ada gunanya di dunia kerja yang dimana lebih mengandalkan skill teknik, aku suka belajar, sempet kepikiran buat jadi pengajar, tapi gak semua orang menjalani kehidupan sesuai keinginan. Dan bener banget, aku tipe yang bosenan ngejalanin sesuatu tanpa hasil yang nyata, tanpa tantangan. Kayak di sekolah, kalau belajar=>nilai bagus=>juara sekolah=>dapat reward nah itu hasil yang pasti tapi pas di kehidupan nyata, gak ada namanya kepastian di hasil, ngelakuin ini belum tentu kek gitu, hasilnya bisa begini bisa begitu, dan ini yang bikin kebanyakan mikir daripada banyak aksi, thx bg auto saskreb

  • @joshuamy31yt31
    @joshuamy31yt31 หลายเดือนก่อน +6

    bener bang gw juga ngalamin ini dan bisa dibilang lingkaran setan kali ya,, apalagi pas gw lihat bab 2 divideo ini tentang soal² ujian yg terlalu statis yg jawabannya udh ada di google dan internet padahal itu faktor awal kenapa juga di Indonesia banyak orang yg gak jujur karna sistem ini, sistem ujian yg mengharuskan siswa agar mendapatkan nilai yg bagus untuk naik kelas sedangkan siswa yg kurang pemahaman juga pasti akan menyontek dan membuat anak² penerus bangsa udh mempunyai sifat licik dan curang (gak jujur) kebanyakan sih begitu,, dan juga sistem ujian sebenarnya gausah di adakan kalo jawabannya statis doang dan membuat siswa harus terus menghafal dan menghafal... syukur sekarang gw udh mulai lepas dari lingkaran setan ini.. yg dulu ranggking terus skrng mulai sadar soal ini,, kita kebanyakan taat aturan sekolah untuk nilai dan melakukan semuanya tanpa kreatifitas... thanks edukasinya bang

  • @why2767
    @why2767 4 หลายเดือนก่อน +10

    Sebenar ny gpp pintar di sekolah tapi harus ada yg bimbing juga tentang hal lain oleh orang tua entah speaking atau bisnis ,berhubung mungkin maaf orang tua kita jaman dulu pendidikan gk tinggi jadi hanya disuruh sekolah supaya pintar,dan saat kita dewasa baru tau/nyadar apa yg sebenar nya harus dilakukan Karena kita mengenyam pendidikan sendiri.menurut ku kedepan nya jika kita berpendidikan generasi selanjutnya akan lebih baik asal tidak kecanduan teknologi kaya hp atu game,menurut pendapat saya

    • @why2767
      @why2767 4 หลายเดือนก่อน

      Aku sendiri ngalamin ,sebenar nya kita butuh kaya mentor buat bimbing apa yg penting untuk dilakukan untuk sukses

    • @user-ch7xs9vu9m
      @user-ch7xs9vu9m 4 หลายเดือนก่อน

      ​@@why2767kok sepemikiran bang

  • @wayaetani
    @wayaetani 4 หลายเดือนก่อน +14

    Kebanyakan dulu yg pinter itu hanya menghapal bukan berfikir... 😂
    anak males, biasanya berfikir untuk tetep bisa lulus walaupun bodoh...
    Termasuk saya.. 😊

    • @Alwanhaikallllll
      @Alwanhaikallllll 4 หลายเดือนก่อน +1

      Setuju Saya pun juga bodoh 😊

  • @narutodanboruto8984
    @narutodanboruto8984 4 หลายเดือนก่อน +5

    Anak gw. Gw suruh nikmati apa yang lu suka selagi itu positif... Masalah sekolah mah santai aja...

  • @Gunawan-rs5gw
    @Gunawan-rs5gw 4 หลายเดือนก่อน +10

    Gue tinggal di kampung , pas SD selalu dapat rank 1/2 dikelas walau murid nya cuma 18 org. Pas masuk SMP gue masuk ke sekolah favorit di kota gue, dan dari SD gue cuma 2 org yang bisa masuk, gue dan teman gue rank 2. Pas di SMP kebetulan atau gimana, gue masuk kelas unggulan,no 1 dari 10 kelas. Nah disitu lah muncul masalahnya, banyak murid murid yang saling adu peringkat pas SD karena mereka kebanyakn dari SD swasta dan emng terkenal dengan murid murid pintarnya. Giliran gue ditanya, gue jawab jujur gue rank 1 mereka pada gak percaya, tapi pas gue bilang murid nya cuma 18 org mereka semua ketawa.
    Gue langsung jelasin keadaan sekolah gue dikampung, emng murid nya sedikit karena warganya juga gak banyak. Tapi makin hari mereka makin parah, ditambah lagi dikelas unggulan itu di unggulkan untuk bisa berbahasa Inggris. Gue yang di SD cuma beberapa kali belajar bahasa Inggris akhirnya kaget, terus langsung di kucilkan karena gak bisa dia ajak komunikasi sama mereka yang udah lancar bahasa Inggris.
    Tahun kedua gue kecampak ke kelas bayangan, yaitu no 2. Dan disitu gue mulai agak nyaman sekolah disana karena mereka gak mandang dari mana gue berasal, dan mereka welcome ke gue karena walaupun tercampak dari kelas unggulan, gue tetaplah pernah menjadi anak kelas unggulan. Mereka juga gak pelit pengetahuan, gak kaya di kelas unggulan yang cuma mementingkan diri sendiri, karena takut di saingi satu sama lain. Mental gue ditahun pertama yang sempat hancur bahkan gue setiap pergi sekolah nangis karena gak mau sekolah, akhirnya pelan pelan gue bisa bertahan sampai tamat. Setelah tamat gue gak pernah mau lagi kesekolah itu buat reuni atau segala macam, nyesek kalo ingat.
    Makasih kalo mau baca sampe abis, Momen pas SMA gue rank 2 lagi, cuman gue penyakit an. Jadi gue nganggur sekarang horeee!!!

    • @wawanadi-ew6yj
      @wawanadi-ew6yj 4 หลายเดือนก่อน

      Semangat bg💪

    • @auliajustkidding
      @auliajustkidding 4 หลายเดือนก่อน

      Serius nganggur bang?

    • @Gunawan-rs5gw
      @Gunawan-rs5gw 4 หลายเดือนก่อน

      @@auliajustkidding serius bang, kemaren kerja kena batu karang, operasi kata dokter udah bersih tiba-tiba sakit lagi rupanyaa pembekakan ginjal + batu ginjal

    • @auliajustkidding
      @auliajustkidding 4 หลายเดือนก่อน +2

      @@Gunawan-rs5gw astagfirullah bang, semoga cepet sembuh. Amiin.

    • @Gunawan-rs5gw
      @Gunawan-rs5gw 4 หลายเดือนก่อน

      @@auliajustkidding amin, thanks

  • @Ekslyfe
    @Ekslyfe 4 หลายเดือนก่อน +6

    Sbnernya setiap anak itu pinter di bidangnya masing-masing. Hanya saja pendidikan di indonesia terlalu dipaksakan dan disama ratakan. Alhasil anak yg pinter ngelukis dipaksa jadi pinter matematika, gimana mau menonjol kalau bakatnya aja dikesampingkan sm sekolah. Ini yg baru saya sadari ketika saya sekolah di negara maju . Gak mau ngebandingin sih, tapi emang seharusnya pendidikan di indo tu pinter gak cuma di akademik aja. Dan sbnernya sdm indo tu bagus tapi karena gaada wadah untuk kepintarannya jadinya indonesia gak maju maju.
    Dan kesuksesan, pinter aja ga cukup, tapi gimana cara dia mengatur emosinya (EQ) gak cuma diliat dari IQ nya. Privilege dan hoki juga play role di kesuksesan seseorang.

  • @almeide_ps
    @almeide_ps 4 หลายเดือนก่อน +8

    Makin kesini makin sadar, kalo yg paling penting itu Relasi & Orang Dalam (Orang Tua & Relasi Mereka Juga masuk ke Orang dalam ya)
    ..
    Sedang Pintar saat di Sekolah itu Bonus..

  • @MJusan13
    @MJusan13 4 หลายเดือนก่อน +6

    Gak tau ini aku aja atau banyak yang lainnya, kenapa siswa siswi yang belum pintar selalu di bilangan "gak papa bodoh bukan berarti gagal", tapi siswa siswa yang pintar selalu di bilangin "jangan terlalu percaya diri, pintar bukan berarti akan sukses." Karna aku banyak di bilangin itu.

    • @randomppl7430
      @randomppl7430 4 หลายเดือนก่อน +2

      Mereka cuma cari pembenaran aja

  • @Irmarawit
    @Irmarawit 4 หลายเดือนก่อน +5

    Kalo sudah di luar sekolah semua tergantung "keberuntungan", tapi kebanyakan orang yg kuliah di UI, ITB, UGM..rata-rata punya kerjaan, atau punya usaha. Kalau masuk Bank begitu masuk posisinya sudah manager. Nah, pas untuk ke atasnya yg harus pinter cari muka supaya naik level, kalo kerja di perusahaan keluarga sih, jangan harap bisa sampe level atas 😂

  • @accountgame7516
    @accountgame7516 4 หลายเดือนก่อน +7

    Relate sama kehidupanku, jadi terlalu kaku dan tidak bisa mengambil keputusan sendiri
    Merasa lebih nyaman jika mengikuti panduan di luar pikiran sendiri & ga percaya diri dalam bertindak

  • @Ga-Bo-Ot
    @Ga-Bo-Ot 4 หลายเดือนก่อน +9

    Sebenarnya gini, masalahnya yg mengejar nilai bagus dgn mengikuti sistem sekolah kenapa bisa tdk berhasil di luar sekolah, dikarenakan dia tdk berhasil menyesuaikan diri dgn sistem di luar sekolah.
    Peradaban itu selalu ada sistem aturan dan tujuan. Kalau kita tdk bisa mengikuti sistem dan tidak mengerti tujuan, akhirnya akan menyebabkan tersesat dan berakhir menjadi gagal.
    Kecerdasan akademis itu sebenarnya sbg basic. Jd masalahnya bukan seberapa banyak kita tau tp bgmana kita bisa memnfaatkan hal yg kita tau. menurut sy org yg menghafal itu bukan pintar tp berwawasan. Sehingga orang yg pintar itu harus memiliki 3 aspek yakni berwawasan, cerdas dan bijak. Cerdas yg sy maksud itu kemampuan dlm mengolah informasi dari memanfaatkan wawasn yh diperoleh. Kemudian bijak adalah kemampuan mengutarakan atau mempraktekan informasi yg telah diolah dan dirangkai dlm alam berpikir.
    Jd yg bermasalah saat ada yg kita katakan pintar di kelas tp gagal di luar adalah karena orangnya tdk mampu mengolah informasi yg diperoleh dan tdk mampu mewujudkan hal itu dlm lisan dan perbuatan.

    • @darisuara
      @darisuara  4 หลายเดือนก่อน +8

      Bener banget, karena sistem di dunia luar itu memang lebih kompleks daripada sistem yang teratur di sekolah

    • @Ga-Bo-Ot
      @Ga-Bo-Ot 4 หลายเดือนก่อน

      @@darisuara sukses itu masalah tujuan. Kadang juga bisa jd bias karen kitanya yg kurang menghargai diri sendiri. Atau kadang memang kita yg merasa sukses tp sebenarnya telah banyak bikin kegagalan di bidang lain. menurut sy yg penting kita bisa petakan yg pengen dicapai apa berdasarkan dgn kemampuan yg kita miliki. Semua orang bisa sukses menurut versi diri merek masing2.

  • @basoamir972
    @basoamir972 4 หลายเดือนก่อน +6

    Memang sih ada benarnya juga yg kreator sampaikan tp sebenarnya bgni kepintaran itu adlh anugerah dari tuhan yg diberikan melalui akal dan pikiran, terlepas kedepannya kita kaya atau tdk itukan relatif tergantung dari usaha dan kondisi lingkungan yg kita tempati karena kita itu merupakan produk yg terbentuk dari 5 sampai 6 org yg mempengaruhi disekitar kita.
    Pribahasanya seperti ini jika anda bergaul dgn penjual minyak wangi maka anda akan kepercik wanginya.
    Jika Anda bergaul dgn tukang las maka anda akan kepercik apinya.

  • @saturneuzs
    @saturneuzs 4 หลายเดือนก่อน +5

    Pinter itu mutlak syarat orang bisa memiliki skill atau profesionalitas, yang ikut menentukan orang pinter ada yang sukses atau tidak adalah KEPRIBADIAN yang dimiliki. Tolonglah lah jangan share ilmu menyesatkan. Orang pinter kalo kepribadian buruk nggak akan berguna kepintarannya. Orang bodoh kalo kepribadian bagus bisa sukses misal dia punya kepribadian ulet, gigih, motivasinya tinggi ya bisa sukses. INTELEGENSI DAN KEPRIBADIAN ITU BERBEDA TAPI SALING KETERKAITAN

  • @ImRageT
    @ImRageT 4 หลายเดือนก่อน +10

    Di ingat ya ges. Ini konten pendapat pribadi si pembuat konten

  • @notsospecial417
    @notsospecial417 4 หลายเดือนก่อน +5

    pintar itu tidak menjamin kesuksesan, tapi lebih membukakan jalan alias privilege lebih. privilege memilih sekolah, privilege alumni, privilege koneksi, privilege cumlaude. yg terakhir saya mengalami sendiri waktu daftar ASN dan ingin bekerja di Jawa, cuma ada formasi cumlaude waktu itu. untuk hub sosial menurutku lebih ke karakter masing2. tapi mindset untuk berani ambil risiko sperti membuka bisnis aq akui agak kureng, meski ya ada juga teman yg IPKnya tertinggi toh sukses juga berbisnis dan menggurita. yg nilai biasa2 aja jadi sukses ada, yg gak sukses juga pastinya ada. jadi semua ini relatif, seperti halnya apa makna dari sukses itu sendiri relatif.

  • @fuu6490
    @fuu6490 4 หลายเดือนก่อน +9

    Ga pintar di sekolah, Ga punya teman, Gagal di masa depan, Pekerjaan ga jelas, Masih jadi beban ortu padahal umur mendekati 30.
    Saya ☝️🤪

    • @mariccak
      @mariccak 4 หลายเดือนก่อน

      gue gamau diposisi ky lu bg, psti lu malas kan? gue mau hindarin yg ky gt😢😢😢 ;( msa depanku msi jauh

    • @salmanfahri6605
      @salmanfahri6605 4 หลายเดือนก่อน

      astagfirullah

  • @achmadlyraa
    @achmadlyraa 2 หลายเดือนก่อน +8

    kata "pintar" yang dimaksud disini yaitu pintar dalam mata pelajaran formal yang dikasih sekolah. Bukan pelajaran yang dia butuhin untuk di dunia pekerjaan atau cita citanya nanti. Misal, bayangkan aja cita cita programmer disuruh belajar kalkulus, kimia, fisika buat apa

    • @zoey5104
      @zoey5104 2 หลายเดือนก่อน +2

      Lu pasti bercanda kalo programmer gak butuh kalkulus dan fisika, tuh game developer sama data scientist mereka masa cuman asal koding aja?