Rumah makan di Padang biasa di sebut AMPERA : Amanat Penderitaan Rakyat. Dulu, zaman Belanda yg biasanya makan di rumah makan "ampera" Itu pada umum nya orang belanda (org berada/org kaya) Kalaupun pribumi yg mau beli (untuk satu porsi) makan pasti dibungkus, biar bisa di makan bareng² sama keluarganya di rumah, makanya klo di bungkus biasanya porsinya lebih banyak..
Praz pabayak lah baco sejarah minang dan belajar adat istiadat minang biar ndk malu malu in jawab pertanyaan2 yang berkaitan dengan minang. Soalnyo praz kini lagi jdi icon minang di circle komedi di ibu kota.
Beberapa cerita Angku saliah sejak turun temurun di Masyarakat VII Koto Sungai Sariak 1. Angku saliah dapat memprediksi masa depan 2. Doa doa yang di panjatkan Angku Saliah selalu mustajab 3. Mempunyai ilmu raga sehingga bisa berada di lokasi yang berbeda dalam waktu yang sama 4. Cerita masyarakat bahwa dlu ada Banjir air bah lalu Angku Saliah melempar kerikul sehingga air bah membelok sehingga tidak masuk kampung. Itu sebagian cerita yang dipercaya dan sudah ada sejak turun temurun sehingga dihormati masyarakat Pariaman terutama di Negeri Asal Ungku Saliah yaitu Nagari Sungai Sariak
Oleh Yal Aziz BAGI orang Minangkabau masa lalu, surau tak hanya digunakan untuk shalat dan belajar mengaji saja, tetapi juga berfungsi sebagai tempat belajar ilmu beladiri silat bagi anak nagari berbagai suku. Bahkan dari surau banyak lahir generasi muda Minang yang sukses sebagai pemimin bangsa. Secara ilmiah, Surau adalah lambang kesakralan yang mencerminkan sikap religius, sopan santun serta kepatuhan generasi muda kepada Allah Yang Maha Kuasa. Bahkan bisa dikatakatan, perkembangan anak-anak suku Minangkabau ditentukan dari banyaknya porsi waktu yang mereka habiskan sebagai bagian hidupnya sehari-hari di Surau. Sebalinya, jika seorang anak lebih banyak berada di Lapau (warung, pen) tanpa pernah mengaji di Surau, maka orang menyebut mereka parewa. Sebaliknya, jika waktu yang dihabiskan oleh seseorang lebih banyak di Surau, maka orang itu disebut urang siak atau pakiah. Karena itu, dari aspek mental keagamaan, bagi masyarakat tradisional Minang, terutama kaum pria-nya, fungsi Surau jauh lebih penting dalam membentuk karakter mereka di kemudian hari. Bagi orang Minang masa lalu, peranan Surau selain untuk memperoleh informasi keagamaan, juga dijadikan ajang bersosialisasi sesama anak nagari. Bahkan sejak berumur 6 tahun, anak laki-laki di Minangkabau telah akrab dengan lingkungan Surau. Kemudian jika kita lihat struktur bangunan rumah tradisional orang Minangkabau yang dikenal dengan Rumah Gadang memang tidak menyediakan kamar bagi anak laki-lakinya. Bahkan, setelah berumur 6 tahun, anak laki-laki di Minangkabau seperti terusir dari rumah induk. dan hanya pada maktu siang hari mereka boleh bertempat di rumah guna membantu keperluan sehari-hari. Sedangkan pada waktu malam, mereka harus menginap di Surau. Selain karena tidak disediakan tempat, mereka juga merasa risih untuk berkumpul dengan urang sumando (suami dari kakak/adik perempuan) dan mendapat ejekan dari orang-orang karena masih tidur dengan ibu. Dalam ucapan yang khas, lalok di bawah katiak mande. Di Surau mereka bukan hanya sekedar menginap atau tidur. Tapi banyak aktifitas penting yang mereka lakukan di Surau. Seperti belajar silat, adat istiadat, randai, indang menyalin tambo yang dilaksanakan berbarengan dengan aktifitas keagamaan seperti belajar tarekat, mengaji, shalat, salawat, barzanji dan lainnya. Karakter pembentukan Islam tradisional sesungguhnya berangkat dari aktifitas seperti ini. Secara fakta, bisa diatakan sangat besar fungsi dan peranan Surau bagi perkembangan generasi muda Minang pada masa lalu. Untuk sunguh sangat sebuah ironi, bila sitem pembelajaran seperti Surau yang sangat strategis ini mengalah pada perubahan. Soalnya, Surau mewadahi proses lengkap dari sebuah regenerasi masyarakat Minang, sesuatu yang sulit dicari tandingannya dalam kultur manapun di dunia ini. Kemudian adat budaya yang mengacu pada konsepsi alam takambang jadi guru yang melahirkan kebijkasanaan sehingga orang Minangabau harus tahu di nan-ampek (kato mandaki, kato manurun, kato mandata dan kato malereang), adalah bentuk kearifan yang diperoleh melalui pelatihan terpadu yang mengintegrasikan antara konsepsi ideologis dengan norma-norma budaya dan praktis lewat lembaga semacam Surau. Seiring dengan berkembangnya Islam, Surau menjadi aset yang dapat dipergunakan untuk menyebarkan dan mengenalkan konsep-konsep dasar Islam. Kedatangan Syekh Burhanuddin di penghujung abad ke-17 dengan mendirikan Surau di daerah Ulakan Pariaman menjadi titik awal dari terbentuknya karakter tradisional Islam hampir di seluruh wilayah penyebaran maupun pengaruhnya. Hal itu disebabkan karena kemampuan Tarekat Syattariyah yang dibawa oleh Burhanuddin sangat mengakomodasi tradisi lokal. Aspek-aspek tasauf yang dikandung dalam ajaran ini-sebagaimana halnya dengan pengalaman-pengalaman awal islamisasi di wilayah nusantara-memudahkan diterimanya Islam, karena memiliki kesamaan-kesamaan dengan ajaran Hindu/Budha yang telah terlebih dahulu dipraktekkan. Bahkan kedekatan emosional masyarakat Minangkabau dengan Surau menjadi faktor kunci lestarinya pemahaman tradisional di Ranah Minang dan buah dari sebuah interaksi antara dua kultur yang saling berdialog. Sudut pandang kelompok modernis terhadap Surau tradisional sesungguhnya melepaskan ikatan-ikatan kultural ini yang telah terjalin demikian lama sehingga memunculkan bentuk-bentuk Islam tradisi yang mapan di wilayah Minangkabau. Kini rasanya, sudah saatnya pula pengambil keputusan dan pembaut peraturan daerah untuk duduk semeja lagi memikirkankan bagaimana mengembalikan budaya atau kebiasaan orang Minangkabau menyiapkan generasinya dengan sistem Surau. Caranya, bisa saja para ninik mamak dan cerdik pandai yang disukung oleh pemerintah daerah, apa itu di DPRD atau gubernur, lebih serius mengembalikan sistem pendidikan generasi muda Minangkabau dengan roh dari Surau. Semoga rubuhnya Surau Kami sebagaimana ungkapan budayawan Minang, A A Nafis, dalam karya satranya, tegak kembali. (penulis waratwan tabloidbijak.com dan plt ketua JMSI Sumbar).
Konsep Surau di Minang Kabau dulu mirip konsep mesjid di jaman Rasulullah yg gak melulu hanya untuk shalat. tp tidak jg membicarakan politik di dalam mesjid.
FYI, Kenapa nasi padang dibungkus lebih banyak dr pada makan di tempat? 1. Dari segi sejarah, dahulu yang bisa makan di tempat, di rumah makan atau resto hanya orang2 belanda atau mereka yg punya kasta elit. Pribumi jelata hanya boleh beli bungkus bawa pulang. Krna pekerja rumah makan rata2 pribumi, mereka mengakalinya dengan memberi porsi lebih besar untuk sesama pribumi yg hanya bisa beli bungkus bawa pulang. Makanya di padang dikenal dengan istilah AMPERA akronim dari Amanat Penderitaan Rakyat. 2. Dari segi cost. Makan di tempat artinya menggunakan fasilitas piring, sendok, gelas, space, dll yg semuanya itu ada hitungannya (gaji karyawan yg cuci piring, penyusutan aset, dll) sehingga porsinya lebih dipangkas, sedangkan bawa pulang nasi hanya dibungkus kertas atau daun pisang sehingga cost jauh lebih kecil.
Sebagai warga ber-KTP Padang Izin nambahin Padang : Nama kota, daerah, wilayah Minangkabau/Minang : Nama suku, budaya, adat istiadat Keturunan Minang dilanjutan dari sisi ibu (matrilineal) Saya suku Sunda, istri Minang Anak saya dapat dua suku, Sunda dan Minang Anak laki-laki akan meneruskan suku Sunda Anak perempuan meneruskan suku Minang Kalau dibalik Misalkan saya suku Minang, istri suku Jawa Maka anak bisa dikatakan "indak basuku" alias tidak mempunyai suku ------- Untuk nama-nama seperti Koto, Piliang, Chaniago, Jambak, Guci, dan istri saya Sikumbang Dalam istilah bahasa Indonesia, itu disebut marga/klan/famili Tapi bagi warga Minang, itu disebut suku Jadi, kalau orang tanya, "A suku?" alias apas sukunya. Pastinya akan jawab, Koto, Piliang, Chaniago, Jambak, Guci, dsb. ------ Berkaitan kembali ke atas Harusnya gak ada orang Padang, harusnya orang Minang. Kalau merujuk orang Padang, ya orang yang tinggal di Kota Padang. Sementara, Sumatra Barat yang selinear dengan Minangkabau punya banyak daerah. Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kota Pariaman, Kab. Padang Pariaman, Kab. Sijunjung Rumah Makan Padang -> Rumah Makan (Khas) Minang Bahasa Padang -> Bahasa Minang ____ Juga contoh lain : Teman saya bersuku Minang, warga Bukittinggi. Kalau ditanya orang dari daerah lain, "Orang Padang, ya?" Harusnya bisa diluruskan "Sukunya apa? "Minang" atau "Dari daerah/asal/asli mana?" "Bukittinggi"
Takuruang nak dilua, taimpik nak diateh” merupakan salah satu pepatah Minang yang artinya, terkurung hendak di luar, terhimpit hendak ke atas. Pepatah ini mengajarkan untuk selalu berjuang menghadapi masalah. Kegagalan apapun yang menghampiri, hendaknya membuat orang tersebut terus berusaha
kenapa nasi padang lebih banyak isinya dibungkus daripada makan ditempat adalah karena orang minang memiliki sifat kekeluarga an yang kuat. mindset orang padang yang berjualan nasi padang dipadang adalah orang yang akan membeli nasi padang itu adalah keluarga nya juga, sanak saudara, satu rumpun dan suku. dan orang padang yang membeli nasi padang pasti makan bersama dengan keluarga, satu bertiga atau satu berdua. maka dari itu isinya yang dibungkus lebih banyak.
Nasi padang di bungkus keliatan lebih banyak itu karena melar. Nasi panas, disiram kuah, dibungkus rapet, dibawa jalan..sampe rumah melar..porsinya mah sama aja.
@@lukmanherdianto2484 ga gt sih.. pernah gw liat ketika makan di tempat cm di ksh 1 centong batok doang nasi yg di sajiin.. Gilirn di bawa plg di ksh 2 centong batok untuk nasi nya
Bener sih ini, pernah denger begini jg alasan nya knp klo di bw plg itu dpt nya lbh bnyk.. Krna bisa di makan bersama keluarga (berbagi dgn org serumah)
Yg saya tau, menuruy cerita2 org2 tua dri suku padang yg saya tau, awal mula terjadi rendang itu krn dri kebiasaan org minang yg perantau. Tiba2 memikirkan lauk, yg bisa di bawa k atas kapal dan tahan lebih lama selama perjalanan di laut. Lalu terciptalah rendang yg d masak sengaja lebih lama supaya kuahnya lebih kering dan bisa tahan lama selama di perjalanan.
Pada komen berat2 segala macam pake sumber, padahal pembicaraan yg diharapkan itu ringan, klo mau banyak teori ya bukan bg prazz lah yg jadi narasumber nya Karna ini praz teguh woyyy ❤️
takuruang di lua (terkurung di luar) tahimpik di ateh (terhimpit di atas) artinya : walaupun mendapatkan masalah kita bisa memcahkan masalahnya contoh : Moh Hatta di pernah di asingkan belanda, tetapi Beliau tidak lupa membawa buku2 nya..
Saya bantu jawab Bib, kenapa warung nasi di Padang kalau dibungkus lebih banyak daripada makan di tempat. Dulu orang beli nasi biasanya bapak atau orang yang punya tanggung jawab utk menafkahi keluarga, jadi nasi yang dibeli itu bukan untuk sendiri tapi juga buat keluarga di rumah, dan penjaga warung pun ngerti kalo makan nya dibawa pulang itu buat sekeluarga di rumah maka dari itu nasi nya dilebihin Bib.
Intinya gini, pada jaman penjajahan dulu yg makan di warung nasi itu org belanda, org pribumi gak boleh makan ditempat, sehingga jika ada pribumi yg mau beli nasi mesti sembunyi2 dan yg punya warung karna kasihan bungkusin ekstra buat keluarganya, makanya warung padang di padang namanya AMPERA singkatan dari amanat penderitaan rakyat
30:11 koreksi Bib, Da Praz, aksara Minangkabau itu sebenarnya ada, cuman karena tradisi lisan yg sangat kuat jadi penggunaan aksara Minangkabau itu jarang dipakai, dan sampai pada titik penulis aksaranya udh gada lagi, jadi byk yg mengira aksara Minangkabau itu gada, padahal sebenarnya ada cuman tradisi penggunaan aksaranya gk jalan
Meski ada beberapa jawaban dari bang praz yg kurang tepat atau ia kelihatan ragu-ragu dengan jawabannya. Setidaknya saya mengapresiasi dengan usaha beliau untuk menjawab sebaik mungkin
koreksi: takuruang ndak dilua, tahimpik nak di ateh itu (terkurung maunya diluar, terhimpit maunya diatas) makna yang sebenarnya: walaupun badan terkurung, atau dalam posisi terhimpit, pikiran ga boleh terkurung atau terhimpit, pikiran harus lepas untuk memikirkan jalan keluar dari masalah yang ada
Sekedar sharing. Kalau org minang laki2 menikahi perempuan yg bukan org minang, istrinya bisa diangkat jd kemenakan suatu suku, tentunya dg syarat beragama islam. Jd tiba di istri dan anak bisa mempunyai suku di salah satu suku minang yg mengangkat kemenakan tsb. Dan juga ada juga syarat penyambutan (biasanya acara berdoa bersama dan menyemblih seekor kambing sebagai bahan menu utama makan bersama, biasanya digulai). Jd intinya, adat minangkabau itu tak juga kaku. Maaf kalau ada salah kata ya 😊😊 Salam dari Solok, Kubuang Tigo Baleh.
@ekatina Lamtim mba, sy bantu jawab ya, ninik mamak itu setara paman kl di daerah lain. Tp zaman diminang perannya sgt sentral merhatiin anaknya dan jg kemenakan/keponakannya. Sdh kyk bapak sendiri. Beliau bs negur atau marahin ponakannya kl dirasa krg ajar atau berlaku ga benar. Atau jika ninikmamaknya mampu/kaya, bs bantu ekonomi adik perempuannya, misal bantu biaya sekolah keponakannya. Gitu. ,Emang ada jg Ninik mamak ga bener, misal ga pedulian sm ponakan. Biasa itu disuku mana" ada aj yg begitu.
Owh baru tau sebutan musholla kalau di Jatim sama dengan di Kalsel.... Di Kalsel nyebut musholla sama bib langgar juga kalau disini nyebutnya.... Dan mengenai foto foto ulama itu di Kalsel betul bib Dimana mana ada foto Abah Guru Sekumpul btw saya orang Martapura kira kira dari rumah saya ke kubah Abah Guru Sekumpul kira kira 10 menitan sampe pake kendaraan terimakasih bib sudah membahagiakan kami sebagai orang Kalsel Karena sudah menceritakan kebiasaan yg baik dari orang Kalsel yaitu memajang foto Abah Guru Sekumpul dimana mana tempat itu suatu kebanggaan dikenal sampai keluar daerah
Ayah saya dulu ke surau tidak hanya pergi shalat, juga sekalian tidur, bareng2 teman seangkatannya. Dan nasi Padang itu kenapa banyak kalau dibungkus, itu ada sejarahnya. Dan oranj minang dulu tidak boleh nikah sama orang luar minang, salah satu contoh jika nikah sama orang jawa gak boleh. Tapi sekarang sudah banyak yang nikah samq orang luar minang. "Sayang ka anak baberangan, sayang ka kampuang batinggaan" (marantau) Di Padang ada tuh nama tempatnya 'padang pasir'
Betul bang praz kalau orang Minangkabau apa apa harus musyawarah Ninik mamak anak cucu dikumpulkan dalam satu ruang semua kegiatan hentikan dulu, disitu semua pendapat atau keresahan dimusyawarahkan agar dapat titik tengah nya. kebetulan keluarga dari kabupaten Agam diatas pegunungan adat disana masih kental saya yang dari kota biasanya cuek aja pas disana canggung 🤣
Ada huruf bhs Minangkabau praz, huruf Arab Melayu. Smpi awal 90an msh bljr itu waktu SD. Sejak reformasi sdh ga lg. Tp sy lihat" msh ada lho prusahaan luar yg nyari penerjemah bhs Arab Melayu itu. Pastinya fee-nya mahal krn sdh jarang yg bisa.
Karena orang minang dari zaman dahulu suka merantau, maka oleh ibu atau neneknya dikasih bekal rendang. ..kenapa rendang karena makanan ini tahan berbulan-bulan. Terima kasih peras taguih. Anda minang banget.
Aku punya temen orang padang, karna jualan nasi padang di sebelah kedaiku. Orangnya baik semua suami istri. Suka di tambahin kalo beli nasi padang 😁 suka becanda juga orangnya
Izin menambahkan jawaban pertanyaan, kenapa nasi Padang kalau di Bungkus lebih banyak? jawabannya, karena orang rumah makan selalu berfikir nasi yang dibungkus akan dimakan bersama keluarga, jadi porsinya dibanyakin. atau kalau mau makan sendiri tidak pusing lagi untuk cari nasi tambahnya.
Tambahan ya bib, kebetulan saya orang pariaman. Tuanku saliah bisa di perhatikan janggut dr fotonya berlafadz allah, makam beliaupun ada banyak karna di tiap2 daerah di pariaman ada beliau, bukan beliau yg berpindah2 tapi jumlah beliau yg ganda. Dan waktu beliau wafat jasad beliau hilang ketika ingin di makamkan hanya tinggal kain kafannya saja.
Sekedar info, ungku saliah adalah ulama yg sangat dihormati, kalo ngk salah ungku saliah juga keturunan habib dan konon cerita nya ungku saliah bisa jadi banyak seperti cerita siliwangi, ada org ketemu dia di makkah padahal dia dirumah juga ada di tempat tahlilan juga ditemukan
Betul Pak. Hidup itu ga pasti ke depannya, entah sakit keras, atau wafat meninggalkan anak yg masih kecil". Itu harus dipikirkan. Jgn habiskan pendapatanmu semua bulan itu jg, krn kl ada apa" dgn kamu, siapa yg mau menopang kehidupan keluargamu. Kasian masa dpn anak".
Assalamu'alaikum , Bib coba undang Jendral Dharma Parengkung dong, beliau pandangannha tentang kejadian saat ini cukup menarik untuk dibahas dgn habib krn pandangan beliau banyak didasari ajaran Islam, padahal beliau kristen, mungkin kalo dgn habib akan lebih menarik pembahasannya.
Sedikit sy tambahin ya ... kenapa makan Nasi padang di tempat porsi nasinya lebih sedikit ... Menurut sejarah jaman belanda dulu, yg makan di tempat/warung/restoran itu kebanyakan org2 kalangan atas atw kompeni dkk. jd wajar porsi nasi ny dikit lauknya bny... krn mahal n di mahalin. Nah ... kalo dibungkus porsinya bny krn rata2 yg beli pribumi dan pejuang ... jd sbg bentuk bantuan perjuangan melawan penjajah. *di padang umumnya knp ga ada Habib ... krn suku minang itu Matrilinial jd garis keturunannya di akui dari marga/suku nya ibu dst.
Kenapa Ada Rendang, jadi makan yg di angetin terus. Karna zaman dahulu belum ada kulkas buat penyimpanan makanan makanya masakan rendang itu selalu di angetin agar bisa bertahan berhari2. Dan juga untuk bekal makanan orang2 minang zaman dahulu untuk berangkat haji pake kapal laut yg bisa menghabiskan waktu berbulan2 di atas kapal karna zaman dahulu belum ada pesawat jadi untuk naik haji masih pake kapal laut, nah dari situlah rendang ini jadi bekal makanan untuk berangkat haji krna dia bisa bertahan lama.
Yang ane tau knpa makan nasi padang itu kalo makan ditempat lebih sedikit dibanding dibungkus.. Mungkin karna di padang kan juga pernah dijajah oleh Belanda.. Jadi banyak orang-orang Belanda itu makan di tempat rumah makan padang karna mereka bangsawan yang mungkin tidak banyak makan nya.. Makanya suguhan nasi padang kalo makan di tempat itu lebih sedikit.. Kalau dibungkus karna warga sekitar itu gak enak juga makan ditempat makanya dibungkus makanan itu saat dibungkus porsinya lebih banyak karna warga nya adalah pekerja.. Dan yang dikata bang pras soal ada juga rumah makan nasi padang itu banyak nasinya ada kayak emang sudah restoran terkenal kayak rumah makan sederhana. Nah itu bisa kita minta makan seperti makan prasmanan atau makan yang biasa kayak nasi satu sendok sama sambal yang diminta.. Itu sih menurut ane.. Kalo ane salah koreksi ya teman2 padang 🖐
16:04 Mau nambahin sedikit, maaf kalau gimana-gimana Sebagai keturunan minang, aku sempet nanya tentang foto Ungku, kenapa di rumah atau di tempat usaha saudara aku pada pajang foto Ungku Ga semua foto Ungku Saliah di jadiin jimat untuk usaha, di keluarga besar aku foto Ungku Saliah hanya untuk penanda kalau yang punya toko atau tuah rumah orang pariaman, agar tidak ada pernikahan sesama suku, jadi kalau ke tempat makan baru (baru kenal penjualnya) bisa saling lebih kenal dan jadi keluarga. Bahkan biasanya itu diurutin silsilah anak siapa, cucu siapa eyang nya siapa..... Hanya info maaf jika ada kesalahan 🙏🙏🙏🙏
di padang itu bs dibilang islami drpd kota2 lain selain aceh ya... kita kecil2 SD, tiap sore selalu ngaji ke mesjid, kalo SMP SMA kita ngajinnya malem, trus ada wirid remaja di mesjid tiap malam minggu. hari minggu subuh2 kita ada acara didikan subuh, bocil2 disuruh bangun pagi pas adzan subuh ke mesjid ngantuk2 kita tampil depan mesjid. kalo bulan puasa semua pelajar wajib pesantren 1 bulan di mesjid, bbrpa jam. ada yg dr subuh, ada yg mulai siang, ada yg abis dzuhur.. 😅 blom tentu bocil2 daerah lain ngerasain kaya gt
sekedar menanggapi pertanyaan dari habib, kenapa nasi padang, porsi nya lebih banyak di bungkus dari pada makan di tempat? dari yang gua denger dari cerita-cerita nenek dan kakek gua dulu, waktu masa2 penjajahan, yang makan di tempat itu hanya kaum2 elite, atau kalangan menengah keatas, dan biasanya makan dengan porsi sedikit, langsung kenyang, sedangkan pribumi nya membeli nasi itu dibungkus untuk di bawa pulang kerumah, satu bungkus itu cukup untuk sekeluarga, dengan harga yang murah, mangkanya nama restoran nasi padang itu kalo di sumatera barat nama nya "AMPERA" (Amanat Penderitaan Rakyat), kalau ada yang salah atau kurang, maaf yaa
Ada pengalaman pulang kerja jam 7an, naik angkot padang yg full lampu kelap kelip. Kebetulan mama vc Dikira dugem,,'astaghfirullah kau nak, ndak betul kau tu lagi'😅
Ijin ciek da praz... Setau Wak nasi Padang Baa kok bnyk kalau dibungkuih,krno Ado maso waktu dulu tu urang sdg krisis jd utk Bali nasi ko susah,makonyo itu bnyk di agiah nasi Jo sayua dan kuah da praz.. Lembaga adat msh Ado d Padang da praz KAN kerapatan adat Nagari LKAAM lembaga kerapatan adat alam Minangkabau...kalau ndk salah ketua nyo kini pak Fauzi Bahar... Mokasi da praz
Bib, di banjarmasin juga nyebutnya langgar. langgar artinya disini ada 2, bisa diartikan musholla, bisa diartikan tabrak. Jadi di banjarmasin itu kadang2 sholatnya ditabrak bib.
Rumah makan di Padang biasa di sebut AMPERA : Amanat Penderitaan Rakyat. Dulu, zaman Belanda yg biasanya makan di rumah makan "ampera" Itu pada umum nya orang belanda (org berada/org kaya) Kalaupun pribumi yg mau beli (untuk satu porsi) makan pasti dibungkus, biar bisa di makan bareng² sama keluarganya di rumah, makanya klo di bungkus biasanya porsinya lebih banyak..
Praz pabayak lah baco sejarah minang dan belajar adat istiadat minang biar ndk malu malu in jawab pertanyaan2 yang berkaitan dengan minang. Soalnyo praz kini lagi jdi icon minang di circle komedi di ibu kota.
Kalau soal itu tanya aja ama tanboykun beliau banyak tau soal history minang
Batuah.. semngat da
Emang kau tau semua?
Batua, semangat praz
@@kampoengmaniang7314 tau semua nanya apa kamu tentang Minang biar saya jawab?
Makasih bib sm mas pras nyuguhin konten diawal tahun, jd ada temen buat yg lg kurang sehat dirumah aja
Mantap ini Bib jadi sekmen baru tentang keberislaman di berbagai provinsi di Indonesia
Beberapa cerita Angku saliah sejak turun temurun di Masyarakat VII Koto Sungai Sariak
1. Angku saliah dapat memprediksi masa depan
2. Doa doa yang di panjatkan Angku Saliah selalu mustajab
3. Mempunyai ilmu raga sehingga bisa berada di lokasi yang berbeda dalam waktu yang sama
4. Cerita masyarakat bahwa dlu ada Banjir air bah lalu Angku Saliah melempar kerikul sehingga air bah membelok sehingga tidak masuk kampung.
Itu sebagian cerita yang dipercaya dan sudah ada sejak turun temurun sehingga dihormati masyarakat Pariaman terutama di Negeri Asal Ungku Saliah yaitu Nagari Sungai Sariak
Sehat2 terus Uda Praz..Terimakasih udah menginspirasi Kawla muda Minang untuk selalu berada di Jalur Positif
Toleransi Ber agama yang luar biasa, Salut sama yang punya Konten..
Oleh Yal Aziz
BAGI orang Minangkabau masa lalu, surau tak hanya digunakan untuk shalat dan belajar mengaji saja, tetapi juga berfungsi sebagai tempat belajar ilmu beladiri silat bagi anak nagari berbagai suku. Bahkan dari surau banyak lahir generasi muda Minang yang sukses sebagai pemimin bangsa.
Secara ilmiah, Surau adalah lambang kesakralan yang mencerminkan sikap religius, sopan santun serta kepatuhan generasi muda kepada Allah Yang Maha Kuasa. Bahkan bisa dikatakatan, perkembangan anak-anak suku Minangkabau ditentukan dari banyaknya porsi waktu yang mereka habiskan sebagai bagian hidupnya sehari-hari di Surau.
Sebalinya, jika seorang anak lebih banyak berada di Lapau (warung, pen) tanpa pernah mengaji di Surau, maka orang menyebut mereka parewa. Sebaliknya, jika waktu yang dihabiskan oleh seseorang lebih banyak di Surau, maka orang itu disebut urang siak atau pakiah. Karena itu, dari aspek mental keagamaan, bagi masyarakat tradisional Minang, terutama kaum pria-nya, fungsi Surau jauh lebih penting dalam membentuk karakter mereka di kemudian hari.
Bagi orang Minang masa lalu, peranan Surau selain untuk memperoleh informasi keagamaan, juga dijadikan ajang bersosialisasi sesama anak nagari. Bahkan sejak berumur 6 tahun, anak laki-laki di Minangkabau telah akrab dengan lingkungan Surau.
Kemudian jika kita lihat struktur bangunan rumah tradisional orang Minangkabau yang dikenal dengan Rumah Gadang memang tidak menyediakan kamar bagi anak laki-lakinya. Bahkan, setelah berumur 6 tahun, anak laki-laki di Minangkabau seperti terusir dari rumah induk. dan hanya pada maktu siang hari mereka boleh bertempat di rumah guna membantu keperluan sehari-hari.
Sedangkan pada waktu malam, mereka harus menginap di Surau. Selain karena tidak disediakan tempat, mereka juga merasa risih untuk berkumpul dengan urang sumando (suami dari kakak/adik perempuan) dan mendapat ejekan dari orang-orang karena masih tidur dengan ibu. Dalam ucapan yang khas, lalok di bawah katiak mande.
Di Surau mereka bukan hanya sekedar menginap atau tidur. Tapi banyak aktifitas penting yang mereka lakukan di Surau. Seperti belajar silat, adat istiadat, randai, indang menyalin tambo yang dilaksanakan berbarengan dengan aktifitas keagamaan seperti belajar tarekat, mengaji, shalat, salawat, barzanji dan lainnya. Karakter pembentukan Islam tradisional sesungguhnya berangkat dari aktifitas seperti ini.
Secara fakta, bisa diatakan sangat besar fungsi dan peranan Surau bagi perkembangan generasi muda Minang pada masa lalu. Untuk sunguh sangat sebuah ironi, bila sitem pembelajaran seperti Surau yang sangat strategis ini mengalah pada perubahan. Soalnya, Surau mewadahi proses lengkap dari sebuah regenerasi masyarakat Minang, sesuatu yang sulit dicari tandingannya dalam kultur manapun di dunia ini.
Kemudian adat budaya yang mengacu pada konsepsi alam takambang jadi guru yang melahirkan kebijkasanaan sehingga orang Minangabau harus tahu di nan-ampek (kato mandaki, kato manurun, kato mandata dan kato malereang), adalah bentuk kearifan yang diperoleh melalui pelatihan terpadu yang mengintegrasikan antara konsepsi ideologis dengan norma-norma budaya dan praktis lewat lembaga semacam Surau.
Seiring dengan berkembangnya Islam, Surau menjadi aset yang dapat dipergunakan untuk menyebarkan dan mengenalkan konsep-konsep dasar Islam. Kedatangan Syekh Burhanuddin di penghujung abad ke-17 dengan mendirikan Surau di daerah Ulakan Pariaman menjadi titik awal dari terbentuknya karakter tradisional Islam hampir di seluruh wilayah penyebaran maupun pengaruhnya. Hal itu disebabkan karena kemampuan Tarekat Syattariyah yang dibawa oleh Burhanuddin sangat mengakomodasi tradisi lokal. Aspek-aspek tasauf yang dikandung dalam ajaran ini-sebagaimana halnya dengan pengalaman-pengalaman awal islamisasi di wilayah nusantara-memudahkan diterimanya Islam, karena memiliki kesamaan-kesamaan dengan ajaran Hindu/Budha yang telah terlebih dahulu dipraktekkan.
Bahkan kedekatan emosional masyarakat Minangkabau dengan Surau menjadi faktor kunci lestarinya pemahaman tradisional di Ranah Minang dan buah dari sebuah interaksi antara dua kultur yang saling berdialog. Sudut pandang kelompok modernis terhadap Surau tradisional sesungguhnya melepaskan ikatan-ikatan kultural ini yang telah terjalin demikian lama sehingga memunculkan bentuk-bentuk Islam tradisi yang mapan di wilayah Minangkabau.
Kini rasanya, sudah saatnya pula pengambil keputusan dan pembaut peraturan daerah untuk duduk semeja lagi memikirkankan bagaimana mengembalikan budaya atau kebiasaan orang Minangkabau menyiapkan generasinya dengan sistem Surau.
Caranya, bisa saja para ninik mamak dan cerdik pandai yang disukung oleh pemerintah daerah, apa itu di DPRD atau gubernur, lebih serius mengembalikan sistem pendidikan generasi muda Minangkabau dengan roh dari Surau. Semoga rubuhnya Surau Kami sebagaimana ungkapan budayawan Minang, A A Nafis, dalam karya satranya, tegak kembali. (penulis waratwan tabloidbijak.com dan plt ketua JMSI Sumbar).
Konsep Surau di Minang Kabau dulu mirip konsep mesjid di jaman Rasulullah yg gak melulu hanya untuk shalat. tp tidak jg membicarakan politik di dalam mesjid.
Lah tingga namo se lai tu nyo. Rang minang kini banyak nan galie, pancilok, busuak ati.
Litak den bacoe😁
@@andikafaradillasandy pantat tipis
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
FYI, Kenapa nasi padang dibungkus lebih banyak dr pada makan di tempat?
1. Dari segi sejarah, dahulu yang bisa makan di tempat, di rumah makan atau resto hanya orang2 belanda atau mereka yg punya kasta elit. Pribumi jelata hanya boleh beli bungkus bawa pulang. Krna pekerja rumah makan rata2 pribumi, mereka mengakalinya dengan memberi porsi lebih besar untuk sesama pribumi yg hanya bisa beli bungkus bawa pulang. Makanya di padang dikenal dengan istilah AMPERA akronim dari Amanat Penderitaan Rakyat.
2. Dari segi cost. Makan di tempat artinya menggunakan fasilitas piring, sendok, gelas, space, dll yg semuanya itu ada hitungannya (gaji karyawan yg cuci piring, penyusutan aset, dll) sehingga porsinya lebih dipangkas, sedangkan bawa pulang nasi hanya dibungkus kertas atau daun pisang sehingga cost jauh lebih kecil.
Beli nasi padang dibgks di manapun slalu blg, "nasinya sdkt aja ya" dan sy ttp hrs teriak STOP CUKUP 😄
@@vickyyuliestri6400 sudah SOP 😂
@@nontonyoutube9169 next time nyendok sndr aja nasinya 😞
Sebagai warga ber-KTP Padang
Izin nambahin
Padang : Nama kota, daerah, wilayah
Minangkabau/Minang : Nama suku, budaya, adat istiadat
Keturunan Minang dilanjutan dari sisi ibu (matrilineal)
Saya suku Sunda, istri Minang
Anak saya dapat dua suku, Sunda dan Minang
Anak laki-laki akan meneruskan suku Sunda
Anak perempuan meneruskan suku Minang
Kalau dibalik
Misalkan saya suku Minang, istri suku Jawa
Maka anak bisa dikatakan "indak basuku" alias tidak mempunyai suku
-------
Untuk nama-nama seperti Koto, Piliang, Chaniago, Jambak, Guci, dan istri saya Sikumbang
Dalam istilah bahasa Indonesia, itu disebut marga/klan/famili
Tapi bagi warga Minang, itu disebut suku
Jadi, kalau orang tanya, "A suku?" alias apas sukunya.
Pastinya akan jawab, Koto, Piliang, Chaniago, Jambak, Guci, dsb.
------
Berkaitan kembali ke atas
Harusnya gak ada orang Padang, harusnya orang Minang.
Kalau merujuk orang Padang, ya orang yang tinggal di Kota Padang.
Sementara, Sumatra Barat yang selinear dengan Minangkabau punya banyak daerah.
Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kota Pariaman, Kab. Padang Pariaman, Kab. Sijunjung
Rumah Makan Padang -> Rumah Makan (Khas) Minang
Bahasa Padang -> Bahasa Minang
____
Juga contoh lain :
Teman saya bersuku Minang, warga Bukittinggi.
Kalau ditanya orang dari daerah lain, "Orang Padang, ya?"
Harusnya bisa diluruskan
"Sukunya apa? "Minang"
atau
"Dari daerah/asal/asli mana?" "Bukittinggi"
Ndg akan bisa di rubah kyk nyo doh da, dima2 pun kalau di tanyo pasti jawek ee org padang!!! Heran
Takuruang nak dilua, taimpik nak diateh” merupakan salah satu pepatah Minang yang artinya, terkurung hendak di luar, terhimpit hendak ke atas. Pepatah ini mengajarkan untuk selalu berjuang menghadapi masalah. Kegagalan apapun yang menghampiri, hendaknya membuat orang tersebut terus berusaha
Betul Pak. Sy dl diajarin ini artinya fight sampai habis. Selama nyawa masih dikandung badan, harus terus berjuang dlm hidup. Jgn patah semangat.
Ciluah 😅
mantap banget ini syuting nya bener2 nyantai + cuaca hujan , pasti rilex banget tiap obrolannya
Saya muslim .allahumma syali alla muhammad semoga chanel ini semakin membuat bangga islam aamiin
Untuk komedi minang ada Grup Balerong pimpinan Yus Dt. Parpatiah, semoga bisa jadi referensi komedi minang yang bermartabat..
Mantaaap uda pras bisa menjelasakan tentang pilosofi minang adat basandi syarak syarak bersandikan kitabullah, mantaaap 😊😊😊
❤❤❤
kenapa nasi padang lebih banyak isinya dibungkus daripada makan ditempat adalah karena orang minang memiliki sifat kekeluarga an yang kuat. mindset orang padang yang berjualan nasi padang dipadang adalah orang yang akan membeli nasi padang itu adalah keluarga nya juga, sanak saudara, satu rumpun dan suku. dan orang padang yang membeli nasi padang pasti makan bersama dengan keluarga, satu bertiga atau satu berdua. maka dari itu isinya yang dibungkus lebih banyak.
Nasi padang di bungkus keliatan lebih banyak itu karena melar. Nasi panas, disiram kuah, dibungkus rapet, dibawa jalan..sampe rumah melar..porsinya mah sama aja.
Betul bangg
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
@@lukmanherdianto2484 ga gt sih.. pernah gw liat ketika makan di tempat cm di ksh 1 centong batok doang nasi yg di sajiin..
Gilirn di bawa plg di ksh 2 centong batok untuk nasi nya
Bener sih ini, pernah denger begini jg alasan nya knp klo di bw plg itu dpt nya lbh bnyk..
Krna bisa di makan bersama keluarga (berbagi dgn org serumah)
Yg saya tau, menuruy cerita2 org2 tua dri suku padang yg saya tau, awal mula terjadi rendang itu krn dri kebiasaan org minang yg perantau. Tiba2 memikirkan lauk, yg bisa di bawa k atas kapal dan tahan lebih lama selama perjalanan di laut. Lalu terciptalah rendang yg d masak sengaja lebih lama supaya kuahnya lebih kering dan bisa tahan lama selama di perjalanan.
Dari semua konten praz sama habib ja'far aku lihat rambutnya mas praz yg berubah sepundak Dan skrg lebih kalem pembawaannya
Pada komen berat2 segala macam pake sumber, padahal pembicaraan yg diharapkan itu ringan, klo mau banyak teori ya bukan bg prazz lah yg jadi narasumber nya
Karna ini praz teguh woyyy ❤️
Podcast dengan Ust. Nur Cahya a.k.a Dzawin Nur bib... seru kayaknya
Up
Selalu seneng dengerin obrolan Habib ja'far
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
Semoga ada segmen seperti ini selanjutnya
Seru obrolannya berbagai macam d bahas ga terasa sdh habis aja, sehat terus bib biar bsa bikin video menenangkan trus
takuruang di lua (terkurung di luar)
tahimpik di ateh (terhimpit di atas)
artinya : walaupun mendapatkan masalah kita bisa memcahkan masalahnya
contoh : Moh Hatta di pernah di asingkan belanda, tetapi Beliau tidak lupa membawa buku2 nya..
Saya bantu jawab Bib, kenapa warung nasi di Padang kalau dibungkus lebih banyak daripada makan di tempat.
Dulu orang beli nasi biasanya bapak atau orang yang punya tanggung jawab utk menafkahi keluarga, jadi nasi yang dibeli itu bukan untuk sendiri tapi juga buat keluarga di rumah, dan penjaga warung pun ngerti kalo makan nya dibawa pulang itu buat sekeluarga di rumah maka dari itu nasi nya dilebihin Bib.
Intinya gini, pada jaman penjajahan dulu yg makan di warung nasi itu org belanda, org pribumi gak boleh makan ditempat, sehingga jika ada pribumi yg mau beli nasi mesti sembunyi2 dan yg punya warung karna kasihan bungkusin ekstra buat keluarganya, makanya warung padang di padang namanya AMPERA singkatan dari amanat penderitaan rakyat
Masya Allah salam dari Banjarbaru bib makasih sudah di sebut Banjarbaru nya 🙏
30:11 koreksi Bib, Da Praz, aksara Minangkabau itu sebenarnya ada, cuman karena tradisi lisan yg sangat kuat jadi penggunaan aksara Minangkabau itu jarang dipakai, dan sampai pada titik penulis aksaranya udh gada lagi, jadi byk yg mengira aksara Minangkabau itu gada, padahal sebenarnya ada cuman tradisi penggunaan aksaranya gk jalan
Meski ada beberapa jawaban dari bang praz yg kurang tepat atau ia kelihatan ragu-ragu dengan jawabannya. Setidaknya saya mengapresiasi dengan usaha beliau untuk menjawab sebaik mungkin
koreksi: takuruang ndak dilua, tahimpik nak di ateh itu (terkurung maunya diluar, terhimpit maunya diatas) makna yang sebenarnya: walaupun badan terkurung, atau dalam posisi terhimpit, pikiran ga boleh terkurung atau terhimpit, pikiran harus lepas untuk memikirkan jalan keluar dari masalah yang ada
Kalau ka indo nyo alun tapek artinyo gitu lai da 🙏😁
Ini artinya prinsip hidup di perantauan,mau untung terussss
Mantab banget Bib, podcast terniat, Bela-belain podcast sambil ujan-ujanan.... keren keren keren
Sekedar sharing.
Kalau org minang laki2 menikahi perempuan yg bukan org minang, istrinya bisa diangkat jd kemenakan suatu suku, tentunya dg syarat beragama islam.
Jd tiba di istri dan anak bisa mempunyai suku di salah satu suku minang yg mengangkat kemenakan tsb.
Dan juga ada juga syarat penyambutan (biasanya acara berdoa bersama dan menyemblih seekor kambing sebagai bahan menu utama makan bersama, biasanya digulai).
Jd intinya, adat minangkabau itu tak juga kaku.
Maaf kalau ada salah kata ya 😊😊
Salam dari Solok, Kubuang Tigo Baleh.
Tu nan dikecek an malakok yo sanak?
Klo tentang ninikmamak tau gk bang? Dy tu setara apa ya? RT/RW/kepala desa atau apa?
@ekatina Lamtim mba, sy bantu jawab ya, ninik mamak itu setara paman kl di daerah lain. Tp zaman diminang perannya sgt sentral merhatiin anaknya dan jg kemenakan/keponakannya. Sdh kyk bapak sendiri. Beliau bs negur atau marahin ponakannya kl dirasa krg ajar atau berlaku ga benar. Atau jika ninikmamaknya mampu/kaya, bs bantu ekonomi adik perempuannya, misal bantu biaya sekolah keponakannya. Gitu. ,Emang ada jg Ninik mamak ga bener, misal ga pedulian sm ponakan. Biasa itu disuku mana" ada aj yg begitu.
Owh baru tau sebutan musholla kalau di Jatim sama dengan di Kalsel.... Di Kalsel nyebut musholla sama bib langgar juga kalau disini nyebutnya....
Dan mengenai foto foto ulama itu di Kalsel betul bib Dimana mana ada foto Abah Guru Sekumpul btw saya orang Martapura kira kira dari rumah saya ke kubah Abah Guru Sekumpul kira kira 10 menitan sampe pake kendaraan terimakasih bib sudah membahagiakan kami sebagai orang Kalsel Karena sudah menceritakan kebiasaan yg baik dari orang Kalsel yaitu memajang foto Abah Guru Sekumpul dimana mana tempat itu suatu kebanggaan dikenal sampai keluar daerah
Angkot padang hampir sama kaya di balikpapan...
full modif,full musik n ada komunitas nya...
Kita bilangnya taksi,kalo yg pake argo ya taksi argo 😁
Da Praz kapan mau upload "Pacah Paruik" lagi? Lah taragak cigok komedi Da Praz, dkk😁🙏🏻
Collab Mantap Habib dan Bang Praz🔥👍
Habib kapan keliling Indonesia..
Mampir ke Sumtra barat pasti seru..
Semoga suatu hari nanti bisa ketemu habib Husein Ja'far..🙏
Seru nonton konten habib pas mau tidur karena gak ada sponsor jd gak ganggu pas pejamin mata, serasa pakek youtube premium
"pengiriman cepat gratis ongkir"
"pengiriman cepat gratis ongkir"
" Pengiriman cepat gratis ongkir ~ "
Pinjol banyak sponsornya 😂
Alhamdulillah seperti biasa video habib ga ada iklan
Ajakin satu persatu komika dong bib, dan kulik asal daerahnya dan masa lalunya serta tentang agama yg di peluknya, seru tuh bib syukron.
11:43 hanya Praz Teguh yang berani nepok habib waktu bercanda 😂
Hbs mas2 jawa skg ke padang uda praz ,sukses bib jafar 🔥
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
Semoga sehat & sukses selalu kagem Habib & Bang Pras
MANTAP NIH KREATIFNYA .. EDITAN VIDEONYA JADI LEBIH ENAK DILIHAT DAN KERENNN BANGET...
Ayah saya dulu ke surau tidak hanya pergi shalat, juga sekalian tidur, bareng2 teman seangkatannya.
Dan nasi Padang itu kenapa banyak kalau dibungkus, itu ada sejarahnya.
Dan oranj minang dulu tidak boleh nikah sama orang luar minang, salah satu contoh jika nikah sama orang jawa gak boleh. Tapi sekarang sudah banyak yang nikah samq orang luar minang.
"Sayang ka anak baberangan, sayang ka kampuang batinggaan" (marantau)
Di Padang ada tuh nama tempatnya 'padang pasir'
Mantap.. 👍👍.. semoga jadi tutorial yg bermanfaat bagi semua..
Betul bang praz kalau orang Minangkabau apa apa harus musyawarah Ninik mamak anak cucu dikumpulkan dalam satu ruang semua kegiatan hentikan dulu, disitu semua pendapat atau keresahan dimusyawarahkan agar dapat titik tengah nya. kebetulan keluarga dari kabupaten Agam diatas pegunungan adat disana masih kental saya yang dari kota biasanya cuek aja pas disana canggung 🤣
Ada huruf bhs Minangkabau praz, huruf Arab Melayu. Smpi awal 90an msh bljr itu waktu SD. Sejak reformasi sdh ga lg. Tp sy lihat" msh ada lho prusahaan luar yg nyari penerjemah bhs Arab Melayu itu. Pastinya fee-nya mahal krn sdh jarang yg bisa.
Karena orang minang dari zaman dahulu suka merantau, maka oleh ibu atau neneknya dikasih bekal rendang. ..kenapa rendang karena makanan ini tahan berbulan-bulan. Terima kasih peras taguih.
Anda minang banget.
Aku punya temen orang padang, karna jualan nasi padang di sebelah kedaiku. Orangnya baik semua suami istri. Suka di tambahin kalo beli nasi padang 😁 suka becanda juga orangnya
Musik penutupnya O Holy Night, 😍🥰
Fotonya tuangku saliah kiramaik .... Asal Pariaman 👍 tuanku Sholeh keramat kalau dibahasa Indonesia
Izin menambahkan jawaban pertanyaan, kenapa nasi Padang kalau di Bungkus lebih banyak? jawabannya, karena orang rumah makan selalu berfikir nasi yang dibungkus akan dimakan bersama keluarga, jadi porsinya dibanyakin. atau kalau mau makan sendiri tidak pusing lagi untuk cari nasi tambahnya.
Tambahan ya bib, kebetulan saya orang pariaman. Tuanku saliah bisa di perhatikan janggut dr fotonya berlafadz allah, makam beliaupun ada banyak karna di tiap2 daerah di pariaman ada beliau, bukan beliau yg berpindah2 tapi jumlah beliau yg ganda. Dan waktu beliau wafat jasad beliau hilang ketika ingin di makamkan hanya tinggal kain kafannya saja.
Sekedar info, ungku saliah adalah ulama yg sangat dihormati, kalo ngk salah ungku saliah juga keturunan habib dan konon cerita nya ungku saliah bisa jadi banyak seperti cerita siliwangi, ada org ketemu dia di makkah padahal dia dirumah juga ada di tempat tahlilan juga ditemukan
Cpt bgt subscribe jeda nulis naik, selamat habib udh subscribe 1 M. Sehat terus dan selalu dalam lindungan Allah SWT habib husein, aamiin
orang padang bukan pelit. tapi penuh perhitungan.
Betul Pak. Hidup itu ga pasti ke depannya, entah sakit keras, atau wafat meninggalkan anak yg masih kecil". Itu harus dipikirkan. Jgn habiskan pendapatanmu semua bulan itu jg, krn kl ada apa" dgn kamu, siapa yg mau menopang kehidupan keluargamu. Kasian masa dpn anak".
Mantap bib salam kenal dari Kutai timur
Kalimantan timur 👍👍👍🙏🙏
Kontennya habib selalu bermanfaat, penuh dgn ilmu... Terimakasih bib
Assalamu'alaikum , Bib coba undang Jendral Dharma Parengkung dong, beliau pandangannha tentang kejadian saat ini cukup menarik untuk dibahas dgn habib krn pandangan beliau banyak didasari ajaran Islam, padahal beliau kristen, mungkin kalo dgn habib akan lebih menarik pembahasannya.
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
suara hujan nya makin adem tenang dengerinnya
Ketawanya Praz bikin nular njir bikin gw ikut ketawa.
No AdSense,,, barokallah bib 🥰😍😙
ALHAMDULILLAH, 2022.
BISMILLAH, 2023.
MasyaAllah bib... Ilmunya berberkah
18:19 ado nedi gampo, ado mak pono mak lepoh banyak da prass, ado ajo buset.
Habib gak masang Adsense mungkin karena habib menginginkan penontonnya untuk fokus dengan materi tanpa adanya iklan.
Nah nyebut film tenggelam nya kapal van der wijck ini film terbaik yg pernah saya tonton 2014 kalo gasalah
Kama ikua ang..kama ayah ang agiah boom duaar
Sama saya bang waktu kecil ampe SMP kalo malem tidur di mushola /langgar/surau..
Ini take nya sambil hujan”an bib??? Niat bgt😂😂 insight baru lagi nih cerita”nyaa 👍
SUKU PILIANG HADIR ☝☝☝✨🦋
Selamat Tahun Baru, untuk kalian semua, semoga sehat selalu, semakin sukses
Sedikit sy tambahin ya ...
kenapa makan Nasi padang di tempat porsi nasinya lebih sedikit ...
Menurut sejarah jaman belanda dulu, yg makan di tempat/warung/restoran itu kebanyakan org2 kalangan atas atw kompeni dkk. jd wajar porsi nasi ny dikit lauknya bny... krn mahal n di mahalin.
Nah ... kalo dibungkus porsinya bny krn rata2 yg beli pribumi dan pejuang ... jd sbg bentuk bantuan perjuangan melawan penjajah.
*di padang umumnya knp ga ada Habib ... krn suku minang itu Matrilinial jd garis keturunannya di akui dari marga/suku nya ibu dst.
Praz Smart
Selalu bikin Ngakak Guling2
Kenapa Ada Rendang, jadi makan yg di angetin terus. Karna zaman dahulu belum ada kulkas buat penyimpanan makanan makanya masakan rendang itu selalu di angetin agar bisa bertahan berhari2. Dan juga untuk bekal makanan orang2 minang zaman dahulu untuk berangkat haji pake kapal laut yg bisa menghabiskan waktu berbulan2 di atas kapal karna zaman dahulu belum ada pesawat jadi untuk naik haji masih pake kapal laut, nah dari situlah rendang ini jadi bekal makanan untuk berangkat haji krna dia bisa bertahan lama.
Yang ane tau knpa makan nasi padang itu kalo makan ditempat lebih sedikit dibanding dibungkus.. Mungkin karna di padang kan juga pernah dijajah oleh Belanda.. Jadi banyak orang-orang Belanda itu makan di tempat rumah makan padang karna mereka bangsawan yang mungkin tidak banyak makan nya.. Makanya suguhan nasi padang kalo makan di tempat itu lebih sedikit.. Kalau dibungkus karna warga sekitar itu gak enak juga makan ditempat makanya dibungkus makanan itu saat dibungkus porsinya lebih banyak karna warga nya adalah pekerja.. Dan yang dikata bang pras soal ada juga rumah makan nasi padang itu banyak nasinya ada kayak emang sudah restoran terkenal kayak rumah makan sederhana. Nah itu bisa kita minta makan seperti makan prasmanan atau makan yang biasa kayak nasi satu sendok sama sambal yang diminta.. Itu sih menurut ane.. Kalo ane salah koreksi ya teman2 padang 🖐
16:04
Mau nambahin sedikit, maaf kalau gimana-gimana
Sebagai keturunan minang, aku sempet nanya tentang foto Ungku, kenapa di rumah atau di tempat usaha saudara aku pada pajang foto Ungku
Ga semua foto Ungku Saliah di jadiin jimat untuk usaha, di keluarga besar aku foto Ungku Saliah hanya untuk penanda kalau yang punya toko atau tuah rumah orang pariaman, agar tidak ada pernikahan sesama suku, jadi kalau ke tempat makan baru (baru kenal penjualnya) bisa saling lebih kenal dan jadi keluarga.
Bahkan biasanya itu diurutin silsilah anak siapa, cucu siapa eyang nya siapa.....
Hanya info maaf jika ada kesalahan
🙏🙏🙏🙏
di padang itu bs dibilang islami drpd kota2 lain selain aceh ya...
kita kecil2 SD, tiap sore selalu ngaji ke mesjid, kalo SMP SMA kita ngajinnya malem, trus ada wirid remaja di mesjid tiap malam minggu. hari minggu subuh2 kita ada acara didikan subuh, bocil2 disuruh bangun pagi pas adzan subuh ke mesjid ngantuk2 kita tampil depan mesjid. kalo bulan puasa semua pelajar wajib pesantren 1 bulan di mesjid, bbrpa jam. ada yg dr subuh, ada yg mulai siang, ada yg abis dzuhur..
😅 blom tentu bocil2 daerah lain ngerasain kaya gt
sekedar menanggapi pertanyaan dari habib, kenapa nasi padang, porsi nya lebih banyak di bungkus dari pada makan di tempat? dari yang gua denger dari cerita-cerita nenek dan kakek gua dulu, waktu masa2 penjajahan, yang makan di tempat itu hanya kaum2 elite, atau kalangan menengah keatas, dan biasanya makan dengan porsi sedikit, langsung kenyang, sedangkan pribumi nya membeli nasi itu dibungkus untuk di bawa pulang kerumah, satu bungkus itu cukup untuk sekeluarga, dengan harga yang murah, mangkanya nama restoran nasi padang itu kalo di sumatera barat nama nya "AMPERA" (Amanat Penderitaan Rakyat), kalau ada yang salah atau kurang, maaf yaa
Setuju sih, AdSense dinyalain, tapi dialirkan ke sedekah kalau misalkan habib tidak mau Terima AdSense.
Di padang Anak tahun 90an nyebut angkot oplet
Org padang didaerah ku 75% usaha nya Potocopy dan Toko ATK..
gua nungguin nasi padangnya di buka, kaga dibuka buka ampe abis
Mantap da
Waktu d pwk sya nonton beulang ulang lucu sya ketawa mulu 👍
Visioner habib
Ada pengalaman pulang kerja jam 7an, naik angkot padang yg full lampu kelap kelip. Kebetulan mama vc Dikira dugem,,'astaghfirullah kau nak, ndak betul kau tu lagi'😅
Menyimak bib.🙏
Kota Padang jauh lebih bebas dari kota/kabupaten lain di Sumatera Barat. Mungkin karena ibukota.
di purwokerto jg nyebut angkot itu kol, musholla kecil jg dibilang langgar
Ya kan Jawa juga
Ijin ciek da praz...
Setau Wak nasi Padang Baa kok bnyk kalau dibungkuih,krno Ado maso waktu dulu tu urang sdg krisis jd utk Bali nasi ko susah,makonyo itu bnyk di agiah nasi Jo sayua dan kuah da praz..
Lembaga adat msh Ado d Padang da praz
KAN kerapatan adat Nagari
LKAAM lembaga kerapatan adat alam Minangkabau...kalau ndk salah ketua nyo kini pak Fauzi Bahar...
Mokasi da praz
Dipekalongan juga sering nyebut angkutan dengan nama "qol"
Kol orange
Haloo prazz
Di agam ngak begitu2 banget
Adat sekarang menyesuaikan..
🤭🤭🤭🤭🤭
Bib, di banjarmasin juga nyebutnya langgar. langgar artinya disini ada 2, bisa diartikan musholla, bisa diartikan tabrak. Jadi di banjarmasin itu kadang2 sholatnya ditabrak bib.
Kalo becanda arab lebih gokil sih, gue sbg org padang ngeliat org arab becanda itu bener2 ngeri2 sedap 😂
gaara otw join kumpul 🤣
Manahan nahan baa da praz koooo
Gua nonton ini saking serunya, gua kagak jeda sedikitpun