Biografi Singkat Tara

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 19 มิ.ย. 2024
  • The Short Biography of Tara
    Biografi Singkat Tara
    Tara is one of the most important deities in Tibet, Nepal, and Mongolia.
    Tara adalah salah satu dewi yang terpenting di Tibet, Nepal, dan Mongolia.
    Her Tibetian name is Drolma, meaning “She Who Saves.”
    Nama Tibetnya adalah Drolma, yang berarti "Dia yang Menyelamatkan".
    Tara is the goddess of universal compassion, representing virtuous and enlightened actions.
    Tara adalah dewi welas asih semesta, yang melambangkan tindakan berbudi luhur dan tercerahkan.
    She also brings about longevity, protects earthly travel, and guards her followers on their spiritual journey to enlightenment.
    Ia juga membawa umur panjang, melindungi perjalanan duniawi, dan menjaga para pengikutnya dalam perjalanan spiritual menuju pencerahan.
    According to the Buddhist tradition, Tara was born out of the tears of compassion of Bodhisattva Avalokiteshvara.
    Menurut tradisi Buddhis, Tara lahir dari air mata welas asih Bodhisattva Avalokiteshvara.
    It is said that he wept as he looked upon the world of suffering beings, and his tears formed a lake in which a lotus sprung up.
    Dikatakan bahwa Ia menangis saat melihat penderitaan makhluk-makhluk di dunia, dan air matanya membentuk sebuah danau yang di dalamnya tumbuh teratai.
    When the lotus opened, Goddess Tara was revealed.
    Ketika teratai itu mekar, Dewi Tara pun muncul.
    But there is also another story concerning ancient Bodhisattba Tara.
    Tetapi ada juga cerita lain mengenai Bodhisattva Tara kuno.
    Eons ago, in another world system, Tara was a young princess named Yeshe Dawa, which means ‘Wise Moon’.
    Beribu-ribu tahun yang lalu / berjuta ion yang lalu, di suatu tatanan dunia lain, Tara adalah seorang putri muda bernama Yeshe Dawa, yang berarti 'Bulan yang Bijaksana'.
    The buddha of that world was named Tonyo Drupa.
    Ketika itu, buddha/ Buddha di dunia tersebut bernama Tonyo Drupa.
    From him Yeshe Dawa received spiritual teachings and soon achieved great results.
    Darinya / Dari-Nya Yeshe Dawa menerima ajaran spiritual dan tak lama kemudian mencapai hasil yang luar biasa.
    Seeing her remarkable achievements, a fellow monk suggested that she should now pray to be reborn as a male in order to progress further in her practice.
    Melihat pencapaiannya yang luar biasa, seorang rekan biksu menyarankan agar ia berdoa supaya terlahir kembali sebagai seorang pria agar bisa lebih maju dalam praktiknya.
    Yeshe Dawa replied:
    Yeshe Dawa menjawab:
    “Only weak-minded people see gender as a barrier in attaining enlightenment.
    “Hanya orang-orang yang berpikiran sempit yang melihat gender sebagai penghalang dalam mencapai pencerahan.
    However, it is true that there have been very few, who wished to work for the welfare of sentient beings, in a female form.
    Namun, memang benar bahwa hanya sedikit sekali yang ingin berupaya demi kesejahteraan makhluk hidup, sebagai seorang wanita.
    Therefore, since I have developed Bodhicitta as a woman, for all my lifetimes along the path I vow to be born as a woman, and in my final lifetime when I will attain Buddhahood, then, too, I will be a woman.”
    Oleh karena itu, karena saya telah mengembangkan Bodhicitta sebagai seorang wanita, selama masa hidup saya di sepanjang jalan, saya bersumpah untuk terlahir sebagai seorang wanita, dan pada masa hidup saya yang terakhir ketika saya akan mencapai ke-Buddha-an, saya juga akan menjadi seorang wanita."
    (The vow of Yeshe Dawa)
    (Sumpah Yeshe Dawa)
    After this, Yeshe Dawa entered the state of uninterrupted meditation for ten million years.
    Setelah itu, Yeshe Dawa menjalani meditasi tanpa henti selama sepuluh juta tahun.
    Buddha Tonyo Drupa predicted that in the future she will manifest the supreme enlightenment as Goddess Tara in many different world systems.
    Buddha Tonyo Drupa meramalkan bahwa di masa depan Ia akan mewujudkan pencerahan agung sebagai Dewi Tara di berbagai sistem dunia yang berbeda.
    Fortunately, one of them is also our human world.
    Untungnya / Syukurlah, salah satu di antaranya adalah dunia manusia.
  • บันเทิง

ความคิดเห็น •