Netflix di Titik Nadir. Strategi Perang Babi Buta di Tapal Batas.

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 1 มิ.ย. 2022
  • Netflix sang raja streaming sedang goyang. 25 tahun lalu, Netflix adalah si kecil Daud yang berhasil taklukkan Blockbuster, sang Goliat. Namun kini Netflix sudah jadi Goliat. Mampukah ia bertahan dari serangan Daud-daud raksasa yang menantangnya? Juga dari ancaman gejolak ekonomi dan politik yang mengintai? Seperti apa strategi perang Netflix? Kita temukan jawabannya di video ini.
    Dr. Indrawan Nugroho adalah CEO dan Co-founder CIAS, sebuah perusahaan konsultan inovasi dengan misi memampukan para talenta korporat dalam mendesain, mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan
    Kunjungi:
    www.cias.co
    www.indrawannugroho.com
    Follow me at:
    / indrawannugroho
    / indrawannugroho
    Disclaimer:
    Video ini merupakan ulasan sederhana terkait fenomena bisnis atau industri yang tengah terjadi untuk digunakan masyarakat umum sebagai bahan pelajaran atau renungan. Walaupun menggunakan berbagai referensi yang dapat dipercaya, video ini tidak diniatkan sebagai karya ilmiah maupun karya jurnalistik.
    Sumber Referensi:
    #corporateinnovation #cias #strategibisnis #konsultaninovasi

ความคิดเห็น • 1.2K

  • @budihendrawan165
    @budihendrawan165 2 ปีที่แล้ว +973

    lebih nyaman nonton narasi seperti ini Pak Indra dari pada model podcast, kemampuan narasi Anda memang jempolan..

    • @alifaivy1880
      @alifaivy1880 2 ปีที่แล้ว +7

      Setuju

    • @dzulumat6564
      @dzulumat6564 2 ปีที่แล้ว +29

      . .dan lebih setuju lagi kalo konten beginian dilebih perbanyakin, trutama bahas2 perusahaan / hal2 yg ngga terlalu asing dimata orang awam seperti saya, durasi 20 menitan kebawah aja seperti biasanya hehehe

    • @pluffs8
      @pluffs8 2 ปีที่แล้ว

      daripada si botak cepu

    • @dianadinda9283
      @dianadinda9283 2 ปีที่แล้ว +2

      setujuh

    • @yonatankrista496
      @yonatankrista496 2 ปีที่แล้ว +6

      Konten seperti ini sangat membuka wawasan yg lebar

  • @faizalsyamsul
    @faizalsyamsul 2 ปีที่แล้ว +566

    Menurut ane dulu Netflix bisa booming karena dia bisa “funneling” film2 dan series dari berbagai pemegang hak cipta ke dalam satu streaming service yang praktis. Sekarang para pemilik intellectual property film & series udah punya streaming service masing2 dan mencabut produk2 mereka dari Netflix sedangkan IP-IP Netflix masih belum bisa bersaing dengan big leagues semacam Disney, Paramount, HBO, dll. Netflix tanpa judul2 film menarik akhirnya jadi obsolete dan ujung-ujungnya semuanya jadi balik lagi terkotak-kotak, sama aja kayak channel2 di TV kabel

    • @Pastelpanda796
      @Pastelpanda796 2 ปีที่แล้ว +60

      Nayangin Anime aja jelek banget
      Udah gitu dibikin batch lagi
      Ga ngerti apa strateginya, WIBU aja nonton one Piece 1000 episode kuat seharian

    • @m.aununu.musaffa7466
      @m.aununu.musaffa7466 2 ปีที่แล้ว +13

      2x speed... re watch

    • @micahbell7376
      @micahbell7376 2 ปีที่แล้ว +28

      Plus film2 original netflix lama2 membosankan

    • @husnithalib1075
      @husnithalib1075 2 ปีที่แล้ว +77

      @@micahbell7376 + penuh kampanye LGbþț

    • @bangkokom
      @bangkokom 2 ปีที่แล้ว +20

      @@Pastelpanda796 njirr speedrun 1000 eps sehari
      Berarti 1 episode waktu nontonnya cuma 1,44 menit
      Intro sama opening song aja ga sampe segitu 😂😂😂😂

  • @Ivan-up7ny
    @Ivan-up7ny 2 ปีที่แล้ว +80

    15:00
    Kesuksesan akan selalu menghasilkan persaingan.
    Seberapa hebatnya Anda, akan selalu ada pemain lain yang lebih hebat.
    Seberapapun kokohnya bisa Anda, akan selalu ada kondisi yang tak terduga yang mampu menggoyang bahkan pondasi terkuat Anda.
    Maka, jadilah lincah di agile. Menarilah mengikuti irama situasi.
    Jangan statis!
    Jangan menunggu!
    Bergerak tapi salah itu lebih baik daripada menunggu.
    Karena dari salah kita bisa menemukan mana yang benar.
    Sementara menunggu hanya sekedar menunda kematian.

    • @alfiandahlan9610
      @alfiandahlan9610 2 ปีที่แล้ว

      Betul bang

    • @romanovsolinski729
      @romanovsolinski729 2 ปีที่แล้ว

      Sangat menginspirasi..

    • @vhave2896
      @vhave2896 2 ปีที่แล้ว

      Kasus Netflix sana kaya di company ini
      th-cam.com/video/HgisTxzMwYE/w-d-xo.html

  • @tukangGALON_SETURAN_UPN
    @tukangGALON_SETURAN_UPN 2 ปีที่แล้ว +15

    Pekerjaan saya hanya tukang antar galon. Tapi saya suka menonton channel ini karena ingin membuat saya terus bersemangat dalam menghadapi persaingan.!!!
    Terimakasih pak indrawan nugroho selalu memberi inovasi dan pesan pesan yg penuh semangat.

    • @galeririfai
      @galeririfai 2 ปีที่แล้ว +4

      sama , sya juga hanya buruh kecil freelancer . suka melihat video2 tentang wawasan dunia dan cara kerja sistem dunia . jdi skrg2 malah tau banget bagaimana ekonomi berjalan , per bank an , kapitalisme , cara kerja ideologi negara lain , dan banyak hal lain nya . terimakasih internet . hehe

    • @Trulyontube
      @Trulyontube 3 หลายเดือนก่อน

      semangat bang!

  • @danielpomadeshop6618
    @danielpomadeshop6618 2 ปีที่แล้ว +242

    Di indo netflix tergolong mahal, tapi kalo disney plus murah, malah bisa dibilang gartis, karna dapat di bundling paket internet telkomsel

    • @indradeddy6993
      @indradeddy6993 2 ปีที่แล้ว +13

      Ini karena pajak Indonesia yang tinggu

    • @The1enemyy
      @The1enemyy 2 ปีที่แล้ว +34

      Apalagi Disney kalo udah masuk ke layanan streaming film modalnya besar-besaran. Sekarang aja film2
      Disney+ udah mulai banyak yang akan datang

    • @user-gc1hg9sp9k
      @user-gc1hg9sp9k 2 ปีที่แล้ว +67

      @@indradeddy6993 bukan pajak yan tinggi bro, tapi netflix gagal dalam melokalisasi harga pasar. Beda dengan disney yang cukup berhasil berkat kerjasama dengan hotstar dan telkomsel

    • @Dunia.Imajiner
      @Dunia.Imajiner 2 ปีที่แล้ว +28

      Betul, ambil pket paling murah sudah dapat berlangganan disney. Mayan buat nonton series marvel terbaru

    • @backtopurrrfectagain6681
      @backtopurrrfectagain6681 2 ปีที่แล้ว +10

      Ya wajar sih kalau bundling dgn operator seluler. Namanya juga layanan streaming...

  • @trauma_a6773
    @trauma_a6773 2 ปีที่แล้ว +41

    Quotes Dr Indrawan yg terakhir deep banget.
    Bener bener ngerubah pandangan saya, karena saya pribadi yg takut keluar dari Comfort-zone.
    "Bergerak tapi salah itu lebih baik daripada menunggu, karena dari salah kita bisa menemukan mana yg benar. Sedangkan, menunggu hanya sekedar menunda kematian"

    • @unknownpeople8422
      @unknownpeople8422 2 ปีที่แล้ว +2

      iya, makanya orang banyak yg nunggu lampu merah dijalan karena sudah tau menerobos itu salah... hahahahha

  • @glassoflife3888
    @glassoflife3888 2 ปีที่แล้ว +8

    Jujur, awalnya aku ngakak nonton Avenger : Infinity War pake dubbing Indonesia.
    Tapi makin kesini rasanya itu makin keren, karena mata tidak harus diribetkan lagi utk liat subtitle.
    Mantap sihh Disney+ .

    • @rickydinto
      @rickydinto 2 ปีที่แล้ว

      Dulu pas Disney+ mengiklankan dengan adegan "Avengers, berkumpul" itu semua orang menertawakannya, kecuali saya padahal saya bisa memahami bahasa Inggris hanya dengan mendengarkannya tapi tetap saja lebih nyaman pake bahasa ibu, meskipun sejujurnya kesan yang saya rasakan saat menonton itu lebih asik pake bahasa asli tontonan tersebut, intinya pilihan itu penting.

    • @bangkokom
      @bangkokom 2 ปีที่แล้ว

      Awalnya gw berasa kyk nonton mahabarata wkwkwk tapi lama2 udah terbiasa

  • @dioilham6006
    @dioilham6006 2 ปีที่แล้ว +9

    Terlalu menuruti kaum LGHDTV dan akum SJW, terus ditambah lagi bioskop audah buka.
    Selain itu faktor saingan mualai banyak, mereka promo gede²an, bahkan ada yang bundling yang mebuat layanan streaming secara gratis

  • @mogamingalx3150
    @mogamingalx3150 2 ปีที่แล้ว +12

    Quote Yang Saya Dapatkan.
    "Lebih Baik Bergerak, Kalau Pun Salah, Akhirnya Kita Tahu Mana Yang Benar"
    "Daripada Diam, Itu Hanya Akan Memperlambat Kematian"
    Thanks Dok...

    • @sangksatria3167
      @sangksatria3167 2 ปีที่แล้ว

      Kadang sebuah pengalaman/ilmu harus dibayar mahal.

  • @misaldi2743
    @misaldi2743 2 ปีที่แล้ว +83

    6:55 Kalo Netflix ingin kembali berjaya keknya mereka harus mengkaji ulang poin ini sih. Dampak buruk ngerilis seluruh eps sekaligus mengakibatkan matinya hype series tsb. Akibatnya seriesnya kehilangan potensi free marketing melalui word-of-mouth (diskusi) dan user-generated content yg masif. Salah satu korbannya yaitu anime JoJo Stone Ocean

    • @bangkokom
      @bangkokom 2 ปีที่แล้ว +6

      Jojo mana digantung lagi 12 episode...malah buat kecewa kalau dibuat rutin mingguan atau bulanan malah bagus sebenernya

    • @misaldi2743
      @misaldi2743 2 ปีที่แล้ว +5

      @@bangkokom iya, masih belum paham kenapa mereka merilis sistem batch + nunggu berbulan2 tanpa komunikasi apapun (marketing macam apa ini😣)

    • @lennisuryani
      @lennisuryani 2 ปีที่แล้ว +12

      Setuju2. Bagusnya emang netflix release 1 episode perminggu untuk mempertahankan hype. 8 episode aja direlease perminggu, customer seenggaknya perlu subcribe 2 bulan kalo mau nonton seriesnya on-going

    • @atariartoria2207
      @atariartoria2207 2 ปีที่แล้ว +1

      Betul

    • @bajaputih9225
      @bajaputih9225 2 ปีที่แล้ว

      Squid game apakah original Netflix?

  • @emdotrod
    @emdotrod 2 ปีที่แล้ว +273

    Netflix adalah David ketika berhasil menggulingkan Goliath bernama Blockbuster. Tapi sekarang, Netflix tetaplah David yang digilas para Goliath seperti Disney, Warner Bros Discovery (dengan HBO Go/Max), NBCUniversal (dengan Peacock), Paramount (dengan Paramount+), ditambah juga perusahaan teknologi dengan modal lebih besar seperti Apple dan Apple TV+ dan juga Amazon dengan Amazon Prime Video yang baru-baru ini membeli studio MGM dan semua katalognya.

    • @udinnews2172
      @udinnews2172 2 ปีที่แล้ว +4

      Wah anda pintar sekali ya.................

    • @arthadwipayana7784
      @arthadwipayana7784 2 ปีที่แล้ว +24

      ​@Warganet mungkin karena mereka lihat Netflix sangat berjaya menjual streaming package, maka dari itu mereka memilih membuat platform sendiri dan memutus kerjasama dengan Netflix

    • @mvyt1911
      @mvyt1911 2 ปีที่แล้ว +14

      Harusnya Netflix rilis film di bioskop juga, jadi bisa bersaing dengan raksasa diatas.

    • @JagatRayaTribuana
      @JagatRayaTribuana 2 ปีที่แล้ว +5

      Ada lagi RCTI+, vidio, viu, mola, klikTV, dll

    • @LudiSeptian
      @LudiSeptian 2 ปีที่แล้ว +10

      ibarat produk unilever, wings, P&G, indofood, garudafood, sekarang masarin sendiri produknya lewat marketplace

  • @KimYang888
    @KimYang888 2 ปีที่แล้ว +129

    Yg bisa dipelajari dari Netflix?
    1. *Netflix melihat peluang dan tidak takut untuk menangkapnya.* Semua keputusan itu pasti beresiko karena belum terbukti.
    2. *Tidak pernah berhenti berinovasi.* Cari cara2 baru untuk memberikan lompatan nilai bagi pelanggan.
    3. *Ketika bisnis digoyang, maka menarilah.* Selama 25 thn Netflix sudah beberapa kali digoyang.
    Kesuksesan selalu menghasilkan persaingan. Seberapa kokoh bisnis Anda, pasti ada kondisi tak terduga yg mampu menggoyang pondasi terkuat Anda.
    *Be Agile! Jadilah lincah*. Menarilah mengikuti irama situasi.
    *Jangan statis, Jangan menunggu!*
    *Bergerak tapi salah itu lebih baik daripada diam menunggu.*
    *Karena dari salah, kita dapat belajar mana yang benar.*
    *Sementara menunggu hanya sekedar menunda kematian!*
    *Bagaimana dengan strategi bisnis kita?*

    • @zidanalfarizi2953
      @zidanalfarizi2953 2 ปีที่แล้ว

      makasih gan infonya 👍👍👍 good buat saya yang baru memulai bisnis

    • @zidanalfarizi2953
      @zidanalfarizi2953 2 ปีที่แล้ว +1

      ijin screenshot

    • @feryaj7061
      @feryaj7061 2 ปีที่แล้ว

      Suka quotes yg terakhir.
      Lebih baik bergerak meskipun salah daripada menunggu.
      Jgn nungguin lampu merah berubah jadi ijo, mending diterobos aja 😂🤣

    • @Newtron65
      @Newtron65 2 ปีที่แล้ว

      Nice bro

    • @vigordiasmountana8641
      @vigordiasmountana8641 2 ปีที่แล้ว

      15 menit gw puter2 ulang bagian 'be agile'. Gak nangkep kata2nya. Yg gw denger 'jadilah lincah bi eja' Untung ada komen lu bro. Gw bisa tidur nyenyak.. makasi ya

  • @naufalnugroho3911
    @naufalnugroho3911 2 ปีที่แล้ว +47

    Netflix berada dalam peak season pendapatan disaat kondisi sedang terbatas dikarenakan pandemi yang mana kebutuhan dan demand masyarakat terkait hiburan sangatlah tinggi untuk di rumah, disaat pandemi berangsur membaik kondisi ini pun membuat ketertarikan akan film kembali ke cinema dan ditunjang dengan website streaming film yang makin mudah diakses dan update film yang kompetitif. Semoga Netflix bisa memberikan keunggulan baru yang dapat meningkatkan value untuk kita kembali tertarik good luck!

    • @bangkokom
      @bangkokom 2 ปีที่แล้ว +7

      Kebutuhan nonton streaming tetep banyak sebenernya tapi harganya terlalu tinggi dibanding kompetitornya nawarin paket langganan lebih murah dan kualitas konten yg lebih bagus

  • @robbmyway1298
    @robbmyway1298 2 ปีที่แล้ว +15

    "Ketika bisnis digoyang maka MENARILAH..." 🥰🥰🥰

  • @yanuarpdt
    @yanuarpdt 2 ปีที่แล้ว +48

    Kalahnya Netflix dari HBO dan Disney+ ya karena Netflix revenue utamanya hanya dari subscription. Mereka harus ambil keuntungan sebanyak dan serasional mungkin dari subscription. Jadi, harganya mahal.
    Disisi lain, Disney+ dan HBO, mereka bisa "bakar uang", membuat harga subscription murah, supaya menggaet sebanyak mungkin orang untuk berlangganan. Rugi? Tentu. Tapi, HBO dan Disney+ tetap punya pemasukan lain dari bioskop, taman bermain, dan lain-lain. Jadi, gak terlalu pengaruh.

    • @ayupinatih8894
      @ayupinatih8894 2 ปีที่แล้ว

      Good point.

    • @vgenetik30
      @vgenetik30 2 ปีที่แล้ว

      Selain itu film/series di Netflix kurang bagus dibanding 2 pesaingnya

    • @yanuarpdt
      @yanuarpdt 2 ปีที่แล้ว +1

      @@vgenetik30 bagus atau tidaknya itu debatable sih. Tapi satu hal yang pasti, berkaitan dengan series Netflix, kebiasaan merilis semua episode dalam satu season itu rada ngaco sih.
      Mari bandingin series Netflix, Stranger Things, dirilis satu batch per season. Nah, Stranger Things itu akan jadi omongan orang hanya selama seminggu atau lebih. Paling lama sebulan. Kemudian vakum sampai season baru keluar. Di masa vakum itu, orang kadang berhenti subscribe.
      Disisi lain, Peacemaker, punya HBO Max. Rilis satu episode per Minggu. Jadi selama 8 episode, selama 8 Minggu, atau selama 2 bulan, pembicaraan tentang Peacemaker itu aktif. Dan, lebih ramai, karena orang-orang akan lebih berisik berteori tentang apa yang bakal kejadian di episode kedepannya. Secara ga langsung marketing gratis dalam jangka yang lebih panjang untuk Peacemaker juga HBO Max.

    • @vgenetik30
      @vgenetik30 2 ปีที่แล้ว

      @@yanuarpdt bagus atau tidak, memang debatable, tapi beneran kualitas film/series memang menurun akhir2 ini, kec series2 yg sudah ada dari awal Netflix booming. Bahkan rasanya sekadar dibuat untuk content. Kurang kurasi lebih tepatnya.
      Kalo soal langsung liris semua, saya juga rasa memang jadi nggak asyik..

    • @amirul40
      @amirul40 2 หลายเดือนก่อน

      ❤❤❤

  • @MasZeus123
    @MasZeus123 2 ปีที่แล้ว +60

    netflix sebenarnya masih oke. cuman memang persaingan yg keras. mau gimanapun masyarakat skrg punya banyak pilihan video stream dgn berbagai paket dari yg lokal sampe internasional... netflix kalo mau bersaing harus bisa merangkul dgn menyesuaikan produknya di tiap negara

  • @doviraka
    @doviraka 2 ปีที่แล้ว +55

    "Bergerak tapi salah itu lebih baik daripada diam menunggu. Karena dari salah kita bisa menemukan mana yang benar. Sedangkan menunggu hanya sekedar menunda kematian."

    • @andriy3159
      @andriy3159 2 ปีที่แล้ว +5

      Dari video sepanjang itu hanya ini yang gw tangkep 🤣

    • @syahrulramadhan3814
      @syahrulramadhan3814 2 ปีที่แล้ว +5

      @@andriy3159 ini memang poinnya hahah

    • @timunhitam8588
      @timunhitam8588 2 ปีที่แล้ว +3

      Bergerak juga bisa mempercepat kematian jika salah arah, tapi semua adalah spekulasi.. Paling tidak sudah berusaha

    • @andriy3159
      @andriy3159 2 ปีที่แล้ว +3

      @@timunhitam8588 Bagus ini sarannya.
      Yang lebih jadi masalah saat tidak sadar kalo sudah salah arah. Tapi baru sadar saat sampai ujungnya.

    • @yogyprayoga
      @yogyprayoga 2 ปีที่แล้ว +1

      Tidak berlaku untuk semua keadaan.

  • @rizalsukriyanto1489
    @rizalsukriyanto1489 2 ปีที่แล้ว +11

    Ya dari dulu kuatnya netflix dari series original Netflix dan dari dulu selalu mikir kalo suatu hari nanti pasti bakal jatuh juga dengan harga dalam pasar indo aja udah jadi yang tertinggi. Apalagi saya pengguna Disney plus, sangat merasa lebih worth it berlangganan aplikasi streaming lain jika hanya mencari sebuah tontonan untuk bersantai.

  • @nikoid3631
    @nikoid3631 2 ปีที่แล้ว +16

    saya liat kualitas konten netflix sangat berbeda dengan kompetitor lain. Netflix menggunakan strategi merilis banyak konten dari pada kualitas konten itu sendiri. Sekarang banyak ex pelanggan netflix pindah ke HBO dan Disney karena konten yang bagus dan tarif terjangkau, bukan hanya itu lisensi film juga banyak pindah dari netflix. Netflix itu target pemasaran kontennya mayoritas Gen Z, pandangan politik sayap kiri, LGBT dan permasalahan di US.

    • @bor2624
      @bor2624 2 ปีที่แล้ว

      Yups ...dan lbh bnyk propaganda nya, drpada hiburan

    • @bayuadiwicaksono6806
      @bayuadiwicaksono6806 2 ปีที่แล้ว

      Netflix jg gak bebas resolusinya, disney sekali murah tinggal pilih resolusi yg cocok

    • @denman288
      @denman288 ปีที่แล้ว

      Bener tuh, kebanyakan drakor, dan ada juga film/serial yg menyematkan isu lgbt yg terkesan dipaksakan padahal tidak ada relevansinya dgn inti cerita atau alur cerita utamanya, dan gak penting2 amat menyematkan scene2 tersebut, dan pelanggan2 di Asia gak semua welcome dgn hal tersebut

  • @ulatbulu8524
    @ulatbulu8524 2 ปีที่แล้ว +17

    Alasan : 1. Restrictions: biaya berlangganan sama dengan US tapi dapat konten yg terbatas. Mau diakali VPN tapi sering tidak tembus, sementara Nama besar lain tidak mempermasalahkan pelanggan memakai VPN. 2. Biaya mahal. 1 bulan di Netflix dapat 3/2 bulan di Apple TV, Amazon, Disney

    • @vioolaalo
      @vioolaalo 2 ปีที่แล้ว +1

      Paling enak sekarang Disney+ sih... (Menurut ku, saat ini)

    • @ntznbgzt
      @ntznbgzt 2 ปีที่แล้ว +2

      @@vioolaalo sebenernya karena murah aja, coba perbulan 70rb, belum tentu bisa gaet pelanggan dan ada kerjasama telkomsel. Soal tayangan dan koleksi konten ya netflix

    • @bangkokom
      @bangkokom 2 ปีที่แล้ว +1

      Kmrn2 langganan netflix cm dapet sebulan
      Sekali nyoba disney+ budget yg sama bisa dapet setahun
      Gokil

    • @meliodas9978
      @meliodas9978 2 ปีที่แล้ว

      @@vioolaalo gw brlnggnan 2 2 ny 🥴. kn film /serial ny beda . yg ad di netflix , gk ad di disney . gtu jg sebalik ny

    • @galeririfai
      @galeririfai 2 ปีที่แล้ว

      benar tuh no 1. . salah nya netflix yg paling utama meratakan harga berlangganan di smua negara dengan negara amrik . padahal ekonomi negara beda2 . hrus nya disesuaikan . sperti disney pasti hrga di amrik dan di Indonesia beda .

  • @alanromy3173
    @alanromy3173 2 ปีที่แล้ว +33

    Kenaikan Netflix juga disebabkan oleh kesadaran hukum dan kesadaran moral yang makin baik. “Kalau bisa bayar langganan legal untuk menonton banyak konten, kenapa harus nonton bajakan”, begitu kira-kira. Namun sekarang karena masing-masing studio besar mulai bikin sendiri, konsumen jadi bingung. Tidak ekonomis untuk berlangganan semua sekaligus, hanya untuk melihat konten spesial tertentu. Misal nonton Star Wars ke Disney+, GoT dan konten WB ke HBO, nonton EPL ke Mola, belum lagi sudah langganan Spotify untuk music dan Xbox gamepass untuk PC gaming.
    Ini bukan perang apps marketplace atau digital payment yang bakar modal karena target winer takes all, karena semua apps kontennya sama. Ini masing-masing studio punya konten berbeda, yang memaksa user untuk harus memilih antara langganan banyak (jadi mahal) atau langganan salah satu/dua saja. Bisa jadi lebih parah, bakal ada banyak yang balik ke bajakan lagi. Kecuali ada terobosan baru di pasar ini. Hmmm…

    • @ilyas123mh
      @ilyas123mh 2 ปีที่แล้ว +1

      Iya sih, selama ini saya langganan Netflix, tetapi pengen nnton series nya yg di disney, y jadi jadinya download seriesnya disney bajakan deh, masa' mau langganan 2 ya mencret uang saya

    • @rikynurf9600
      @rikynurf9600 2 ปีที่แล้ว +3

      @@ilyas123mh menurut saya desney lebih murah (kalo kita pake kartu perdana telkomsel) hanya dengan beli kuota sudah berlangganan disney.

    • @ilyas123mh
      @ilyas123mh 2 ปีที่แล้ว +1

      @@rikynurf9600 iya bener

    • @alanromy3173
      @alanromy3173 2 ปีที่แล้ว +1

      @@ilyas123mh nah iya kan, ada banyak yg sudah mulai balik ke pirate bay. Mungkin kadang harus “puasa”. Jaman dulu nonton film atau serial hanya jika disiarkan di TV swasta, itupun tunggu jadwal tayang. 😅

    • @artificialintelligence2368
      @artificialintelligence2368 2 ปีที่แล้ว

      Nah betul, harusnya mereka bersatu di netflix bukannya malah terpecah. User makin males, dan pikiran untuk nonton bajakan pasti mulai banyak lagi...secara bajakan itu lengkap walau iklannya ngeselin

  • @sutejocandi
    @sutejocandi 2 ปีที่แล้ว +16

    This vid explained way better than any course in MBA program..

  • @casciscus9143
    @casciscus9143 2 ปีที่แล้ว +5

    next time coba dong kasih saran atau ide2 agile nya apa aja. yg lebih teknis. sayng bgt analisisnya udah teknis tp lesson learned nya filosofis. 🔥🔥🔥

  • @asbee92
    @asbee92 2 ปีที่แล้ว +47

    Inovasi yang lumayan rasional adalah netflix berhenti dari layanannya sekarang dan beralih ke bisnis baru seperti fokus ke serial original atau movie original bersaing dengan studio besar seperti disney, paramount, universal, marvel studio, dll... karena kehausan dari pecinta film tidak akan berhenti dan itu menjadi peluang... netflix punya legalitas dari filmnya sehingga bisa bangkit kembali merebut tahta tersebut dari disney +, hbomax, qpple prime, dll...

    • @farrashafizh741
      @farrashafizh741 2 ปีที่แล้ว +1

      Pros/cons bikin serial original dibanding beli lisensi apa aja sih mas? Dari segi cost, lebih murah mana? Dari popularitas, lebih populer mana?

    • @anggasatria9861
      @anggasatria9861 ปีที่แล้ว

      bikin film ga murah bro, itupun film mereka kalah saing sama studio yg udah terkenal

  • @RahmatAliDM
    @RahmatAliDM 2 ปีที่แล้ว +23

    DocIndrawan. Tiga pelajaran yang amat inspiratif!! Memang, NETFLIX pandai mereposisi bisnisnya, pandai membaca trend, cakap menilai gejala-gejala sosio-kultur masyarakat, memperbaharui alogaritma, dan _hingga_ memproblematisir layanan company mereka sendiri. Sehingga, saat mereka merefresh-diri, realita Pasar menyambutnya dengan respon baik. NETFLIX sudah teruji oleh tempaan-tempaan zaman. Demikian sekadar komentar dari saya. Semoga berkenan!!

  • @artfilm3930
    @artfilm3930 2 ปีที่แล้ว +12

    Jawaban singkat dari pandanganku sebagai pengguna. Netflix mahal. Dibandingkan saingannya seperti Disney+ saya lebih pilih disney+ yang harganya terjangkau.. ya walaupun filmnya terbatas tapi dari segi keramahan harga dan kemudahan berlangganan masih lebih baik disney+.. menurutkku 👍

    • @meliodas9978
      @meliodas9978 2 ปีที่แล้ว

      gw sih disney + sma netflix sma sma jalan . soalny filmny kn gk sama, ad tg cmn tayang di netflix . ad yg cmn tayang di disney + . disney masih dkit film ny, cmn fress . krna bk updte film /serial trbru . gtu jg netflix

    • @dikinorman6646
      @dikinorman6646 2 ปีที่แล้ว

      aku ada disney+ dari zaman bundling ama hotstar + telkomsel ,tp aslinya kaga pernah ditonton ,koleksi film nya banyak yg kurang suka dan dikit ,justru saya pertahanin yg berbayar yaitu Netflix. semuanya balik ke selera sih

  • @rullyclub99
    @rullyclub99 2 ปีที่แล้ว +1

    Macam macam Indra.
    Indra I TechLife : bahas apple.
    Indra Frimawan : bahas jokes.
    Indrawan Nugroho : bahas Netflix.
    Kesimpulan : Film Jokes di Netflix nonton nya di IPad.

  • @HendieTanaman
    @HendieTanaman 2 ปีที่แล้ว +7

    menunggu hanya menunda kematian,,, closing yang mantap Pak Indrawan

  • @ReedWanadiOfficial
    @ReedWanadiOfficial 2 ปีที่แล้ว +8

    Beberapa saat lalu ketika Netflix mengumumkan akan membuat pelanggan bersama (sharing account) membayar lebih, ssaya prediksi, bukannya nambah penghasilan malah makin suram, ternyata benar

  • @thevandalish1094
    @thevandalish1094 2 ปีที่แล้ว +12

    selain itu jangan lupa juga bahwa netflix "tutup kuping" soal komplain para pengguna/penonton netflix soal kacau nya produksi film yang netflix adaptasi dari novel, game atau manga. Mulai dari jalan cerita atau yang biasa terjadi adalah kritik para penonton soal aktor yang dinilai kurang kompatibel dengan film adaptasi tersebut.
    netflix dulu dia merasa jadi "RAJA" karena merasa jadi yang "Pertama", saat ada OTT lain yang dirasa lebih "OK" dalam mengadaptasi film, para penonton OTT ini beralih kesana, atau menjadikan OTT lain sebagai opsional dari netflix..
    sekarang, keputusan fatal adalah netflix mau ngasih iklan, damn bruh, we pay netflix itu karena ga ada iklan salah satu nya, wajar kalo makin kabur lah para penonton..
    INTI NYA NETFLIX GA MENDENGAR APA PERMINTAAN PENONTON
    Dan bersembunyi dengan alasan sharing password dan username.

    • @hasbialfatah
      @hasbialfatah 2 ปีที่แล้ว

      Gas telegram :v

    • @naikdaun2715
      @naikdaun2715 2 ปีที่แล้ว

      Termasuk The Witcher series, bukannya sesuai buku malah jadi agenda politik liberal eQuaLItY woke bullsh*t

    • @thevandalish1094
      @thevandalish1094 2 ปีที่แล้ว

      @@naikdaun2715 yess indeed, netflix mana mau denger soal itu?

  • @ekoakbari6982
    @ekoakbari6982 2 ปีที่แล้ว +4

    Semoga Pak Indrawan direkrut jadi menteri perdagangan atau menteri ekonomi kreatif di kabinet selanjutnya.Agar bisa mengkontribusi kejelian dalam menilai pasar dunia yang semakin dinamis.

  • @greedislandaccompanyon8812
    @greedislandaccompanyon8812 2 ปีที่แล้ว +2

    Dari yang saya pahami Netflix turun di karenakan 3 Fatktor :
    1. Karena persaingan Disney, Dls.
    2. Pandemi Covid
    3. 10:50 Mendukung Ukraina
    dan Menolak syarat yang diberikan Rusia yaitu:
    1) Ukraina Menghentikan aksi militer.
    2) Ukraina mengubah konstitusinya untuk mengabadikan netralitas.
    3) Ukraina mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia.
    4) Ukraina mengakui republik separatis Donetsk dan Lugansk sebagai negara merdeka.
    Thx

  • @naugiavrilio
    @naugiavrilio 2 ปีที่แล้ว +34

    Tetapi gara2 pesaing kelas kakap itulah (pemain kelas kakap ga cuma di US, tapi di Indonesia juga dengan Mola, Vidio, Vision+) yang membuat Netflix harus memproduksi konten sendiri secara massive, tetapi konten-konten Netflix itu juga secara kualitas kadang Hit and Miss sih, cuma kuantitas nya aja yang banyak tapi kualitas nya agak kurang. ini menurut saya sih.

    • @user-gc1hg9sp9k
      @user-gc1hg9sp9k 2 ปีที่แล้ว +6

      apalagi raksasa kayak disney, HBO, CNBC, dan paramount sekarang bikin streaming sendiri.

    • @jordizola1602
      @jordizola1602 2 ปีที่แล้ว +3

      @@user-gc1hg9sp9k menurutku itu semua uda diprediksi netflix mkanya mereka rilis konten original, sebelum perusahan besar buat media strimingya sendiri,

    • @vioolaalo
      @vioolaalo 2 ปีที่แล้ว +4

      @@jordizola1602 yup, bener...

    • @nikoid3631
      @nikoid3631 2 ปีที่แล้ว +3

      benar sekali, banyak saya liat kualitas konten netflix sangat berbeda dengan kompetitor lain. Netflix menggunakan strategi merilis banyak konten dari pada kualitas konten itu sendiri. Sekarang banyak ex pelanggan netflix pindah ke HBO dan Disney karena konten yang bagus dan tarif terjangkau, bukan hanya itu lisensi film juga banyak pindah dari netflix. Netflix itu target pemasaran kontennya mayoritas Gen Z, pandangan politik sayap kiri, LGBT dan permasalahan di US.

  • @muchamadramadhan3119
    @muchamadramadhan3119 2 ปีที่แล้ว +3

    Penjelasan Singkat, Padat dan sungguh informative.
    Terima kasih atas tenaganya untuk research nya Pak Indra 🙏

  • @adidasukiputra
    @adidasukiputra 2 ปีที่แล้ว +1

    Yang paling mengukir dalam hati saya ketika pa indrawan membuat content "rise above the Crowd" ... Dan pa indrawan juga sangat mengerti dengan menguliti permasalahan perusahan besar lalu bagaimana mereka tetap besar.. Sesekali suka mendatangkan pakar dan membahas lebih ke sisi teknis... Terima kasih semoga Allah ganti yang lebih banyak

  • @danielstevenn
    @danielstevenn 2 ปีที่แล้ว +1

    Ilmunya selalu mantap! dosen online manajemen strategik saya sejak ambil mata kuliah manajemen strategik 2 thn lalu 🥰

  • @adifatra4676
    @adifatra4676 2 ปีที่แล้ว +61

    Menurut saya, kalau kompetitornya adalah produsen kelas kakap.Berarti posisi netflix yang sudah berhasil memproduksi beberapa film dan diterima dengan baik oleh pasar, perlu masuik ke bisnis layar lebar untuk membuka channel dan revenue stream yang terbuka luas sama dengan kompetitor lainnya.

    • @raniaafs2047
      @raniaafs2047 2 ปีที่แล้ว +4

      Makanya netflix mengaet kreator pembuat film biar bisa masuk layar lebar juga

    • @bennykurniawan7241
      @bennykurniawan7241 2 ปีที่แล้ว

      Bener juga, hybrid offline to online itu strategi terbaik.. slain jg original nya dibagusin lg mulai jelek2 rilisan skrg, sampah

  • @ayahhafizh
    @ayahhafizh 2 ปีที่แล้ว +3

    Sangat menarik Pak.
    Spt biasa, suplier dan distributor bisa berubah mjd kompetitor. Supplier punya modal kuat di konten. Netflix sbg aggregator harus lebih erat dg customer. Harganya harus lebih murah.
    Dg pemilik konten, tawarkan bagi hasil yg lebih menguntungkan. Operational cost harus ditekan

  • @RickoFerdiyanto
    @RickoFerdiyanto 2 ปีที่แล้ว +2

    wow durasi 15 menit tapi penjelasannya sangaaaat amaaat lengkaaap, berasa bgt nambah ilmunya❤❤❤❤

  • @muhammadaufa2672
    @muhammadaufa2672 2 ปีที่แล้ว

    Riset dari doktor Indra cukup lengkap. Inilah knp banyak orang menyukai video dr doktor Indra selain krn cara penyampaian beliau yg rapi dan mudah dipahami

  • @richardravenclaw
    @richardravenclaw 2 ปีที่แล้ว +5

    Ada pasar menengah dan menengah ke bawah yg menghilang karena dampak tekanan ekonomi dari covid. Sebenarnya bukan hanya Netflix, memang banyak brand yg juga mengalami apa yg terjadi dgn kemerosotan netflix

  • @SelyHaudy
    @SelyHaudy 2 ปีที่แล้ว +12

    Terimakasih pak atas konten ini. Ternyata sejarah netflix sudah panjang. Dinamikanya luar biasa, jatuh bangun. Ada ga yah retail yg kuat pegang sahamnya dr bisnis sewa dvd sampai sekarang.

  • @musk7644
    @musk7644 2 ปีที่แล้ว

    Jd teringat pernah ikut seminar anda secara zoom membahas kejayaan netflix dan keruntuhan daei kesombonga blockbuster

  • @rifanart1032
    @rifanart1032 2 ปีที่แล้ว +35

    Netflix harus mulai berani me release konten Film (atau mungkin series dalam tayangan terbatas?) Original ke bioskop untuk pemasukan tambahan, mulai kerja sama dengan provider untuk menekan harga langganan.
    HBO,Disney+ itu konten2 kebanyakan tayang di bioskop jadi ada double income disana, Apple+ hanya sebagai pelengkap dari Keseluruhan jualan Apple, Amazon Prime sendiri pun masih bagian dari perluasan bisnis Amazon.
    Netflix satu2 nya perusahaan yang sepertinya jualannya hanya mengandalkan dari konten streaming nya tanpa induk apapun tanpa me release konten nya di bioskop jadi menyebab kan harga langganan juga mahal.

    • @natawibisono8759
      @natawibisono8759 2 ปีที่แล้ว +4

      Iya sih bener kaya semacam solo player gitu ya netflix tanpa backupan apapun

    • @rockzs74r
      @rockzs74r 2 ปีที่แล้ว +1

      Apalagi ngeliat sukses Top Gun Maverick rela nunggu 2 tahun karena "maksa" rilis bioskop. Studio besar bakal sadar kalo ngelepas film mereka ke Netflix ga worth it. Kemungkinan Netflix untuk dapet film Blockbuster selain Knives out ya kecil.

    • @dikinorman6646
      @dikinorman6646 2 ปีที่แล้ว

      The Grey man nanti tayang di bioskop juga kalau ga salah ,tp masih terbatas di bioskop2 tertentu sih ,seengganya itu mulai dilihat sebagai perluasan sumber income buat Netflix

    • @sibin3732
      @sibin3732 2 ปีที่แล้ว

      Netflix udah lama main di bioskop, kan dia udah beberapa kali masuk nominasi Oscar.

    • @rockzs74r
      @rockzs74r 2 ปีที่แล้ว +1

      @@sibin3732 di rilis di bioskop nya Cuma biar masuk kualifikasi oscar. Bukan buat jualan. Film nya juga udah ada duluan di streaming. Maksudnya disini Netflix rilis ke bioskop exclusive duluan sebelum ke streaming nya. Dan rilis y

  • @rendypeter
    @rendypeter 2 ปีที่แล้ว +7

    "Bergerak tidak ada salahnya, sedangkan menunggu hanya menunda kematian", terima kasih Dr. Indra

  • @mr.kaiden7159
    @mr.kaiden7159 2 ปีที่แล้ว +19

    Hmm, namanya industri pasti ada fase growth, mature, dan decline, netflix streaming sudah mencapai mature, sekarang masuk fase decline. Jadi saya sangat setuju bahwa akan sangat sulit mencapai kejayaannya utk saat ini (netflix streaming)
    Mungkin jika metaverse sudah terrealisasi dan netflix bisa terjun ke dalamnya dan memanfaatkan peluang yg ada, maka tak mungkin bahwa netflix akan memasuki fase grwth lagi dan bahkan bisa melampaui kejayaan dari netflix streaming.

  • @MiftahYogi
    @MiftahYogi 2 ปีที่แล้ว

    Kalau lihat channel ini nggak perlu mencerna informasi lagi
    Semuanya disajikan rapi tanpa perlu basa basi
    Penonton sangat menikmati nilai edukasi yang tiada henti
    Semua orang wajib nonton dichannel ini
    Biar pas ngopi sama tmen2 bisa bahas hal2 edukatif kyk gini 🔥

  • @pernahtersakiti2492
    @pernahtersakiti2492 2 ปีที่แล้ว

    Idola baru, belajar banyak dengan bapak doktor cara menyampaikan informasi 🙏

  • @affanaliofficial5433
    @affanaliofficial5433 2 ปีที่แล้ว +5

    "Maka Jadilah Lincah! Belajar Mengikuti Situasi Jangan Statis/Diam Jangan Menunggu,Bergerak Tapi Salah Itu lebih Baik Daripada Diam Menunggu. Karena Dari Salah Kita Bisa Menemukan Yg Benar. Sementara Menunggu? Hanya Menunda Kematian"
    By: Dr.Indrawan Nugroho
    Hatur Nuhun Suhu Motivasinya😇🙏🙏

  • @imnotprince264
    @imnotprince264 2 ปีที่แล้ว

    Terima kasih sebelumnya. Saya salama seminggu ini marathon liat video dari bapak dan merasa terbantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan saya sedari lama.
    Cuma kalau boleh saya request, bisakah bapak menjelaskan tentang hubungan "provide" yang memengaruhi seseorang menjadi sukses. Ini bisa berupa ekonomi, lingkungan, orang tua, dkk. lalu nanti jg membahas apa dan bagaimana orang yang punya atau tidak "priviledge" tersebut sehingga membuat orang menjadi sukses.

  • @tiowii
    @tiowii 2 ปีที่แล้ว +8

    Netflix awalnya harus pake kartu kredit, hal yg tydac saya punya, skrg telat

  • @dinhobenyqno7606
    @dinhobenyqno7606 2 ปีที่แล้ว +8

    itu dari sisi perusahaan.. dan aku sekarang kaget melihat semakin maraknya konten terutama di yt membahas rekap alur cerita series/film... wes mantep gaperlu nonton pun udah diceritain dan dikasi cuplikan videonya di yt.. begimana tuh tanggapan perusahaan ya☺

    • @vslambada
      @vslambada 2 ปีที่แล้ว

      Menurutku sih tetap ada bedanya yg di ceritain tapi sdh paham tapi tetap penasaran mending nonton langsung

    • @Galol1
      @Galol1 2 ปีที่แล้ว

      ​@@vslambada Beda feelnya nonton langsung sama diceritain

    • @vslambada
      @vslambada 2 ปีที่แล้ว

      @@Galol1 iya makanya itu

  • @hereiscici
    @hereiscici 2 ปีที่แล้ว +3

    what a nice explanation! Thank u ✨

  • @donyjoe4456
    @donyjoe4456 2 ปีที่แล้ว +1

    " Menunggu Adalah Menunda Kematian ", Mantaaaff sekali om... !!

  • @amspiero9986
    @amspiero9986 2 ปีที่แล้ว +1

    Ternyata Penonton Chanel Pak Indra semuanya pintar-pintar..mempunyai ruang diskusi di komentar.. Apakah YOutube tidak bisa membaca peluang ini ? Inilah NETFLIX dan TH-cam yang kurang peka terhadap keinginan penonton.
    Sukses Pak Indra..Narasai bapak dalam menyampaikan Video luar Biasa.

  • @RizkhyDestatama
    @RizkhyDestatama 2 ปีที่แล้ว +9

    untuk selera lokal malah disney hotstar sekarang lebih menarik dan paketan dengan kuota telkomsel tapi bisa diakses di internet apapun. terus acara barat netflix isinya agenda woke, banyak lgbt, anak bangkang ke ortu demi cita2, seorang yang memberontak terhadap budayanya acara2 model seperti ini pasti juga berpengaruh di masyarakat yg konservatif. intinya kalau acara barat banyak yang menanamkan ide2 liberal ga jelas jadi ga asik. tayangan banyak jadi bingung terlalu banyak tapi ga cocok jadi seperti mencari hidden gems hanya untuk serial yang cocok untuk ditonton. menggali tumpukan sampah dulu sebelum mendapat berlian.

    • @lennisuryani
      @lennisuryani 2 ปีที่แล้ว

      Their woke agenda is just too much. 2 white gay boys pairing + chinese boy and black boy-turned-girl pairing + white girl and black girl lesbian pairing -> all these in one drama 😅

    • @rikynurf9600
      @rikynurf9600 2 ปีที่แล้ว

      di tambah disney+ memliki banyak fans dari marvel dan starwars.

    • @Anime-de9ym
      @Anime-de9ym 2 ปีที่แล้ว

      @@rikynurf9600 bayangin DCEU dibeli Disney.

    • @bonex234
      @bonex234 2 ปีที่แล้ว

      LGBT liberal mah di semua platform

  • @rahasiacoy3441
    @rahasiacoy3441 2 ปีที่แล้ว +3

    wkwkwkw kalo buka ig masi dapet iklan 'netflix cuman Rp. 195.000/tahun bergaransi! '

  • @albimumu
    @albimumu 2 ปีที่แล้ว

    Selalu suka pemaparan bapak ini, mudah dipahami dengan gaya khasnya

  • @Wahyuvisual
    @Wahyuvisual 2 ปีที่แล้ว +1

    15:30 best quotes, langsung semangat kerja abis denger ini

  • @RianY2K
    @RianY2K 2 ปีที่แล้ว +13

    Sejak kemunculan Disney+, sekarang Netflix jadi kurang menarik dari segi konten.
    Apalagi di Indonesia, konten film film Indonesia lebih banyak tersedia di Disney+

    • @anjaandi9971
      @anjaandi9971 2 ปีที่แล้ว +1

      haha iya sekaligus di tv kabel udh pasti ad disney+ dan netflix belum pernah kerjasama dengn tv kabel/sejenisnya, dan dari segi harga masih relevan ke disney+ dripada netflix

  • @pipithernawan2135
    @pipithernawan2135 2 ปีที่แล้ว +5

    dibanding platform lain, film dan serial eksklusif netflix masih yg terbaik

  • @mirzaabdiikroma6541
    @mirzaabdiikroma6541 2 ปีที่แล้ว +1

    Pak, mohon dibahas juga dong fenomena banyaknya PHK & Tutupnya Perusahaan Startup.. Pasti sangat menarik & menambah ilmu, terimakasiih.. 😊🙏

  • @erwhyienzsteri2547
    @erwhyienzsteri2547 2 ปีที่แล้ว

    Sangat menyenangkan menyimak semua pemaparan anda..
    ..
    Tetaplah konsisten...

  • @abrar4486
    @abrar4486 2 ปีที่แล้ว +13

    Bayangkan jika Netflix benar-benar akan bangkrut tak lama lagi, itu akan membuat banyak orang sangatlah kecewa, bahkan mengambil tindakan atas hal itu. Kini, berbeda dengan dulu, Netflix telah dipercaya hingga mempunyai fansbase tersendiri, masing-masing negara punya layanan Netflix terkadang tergantung padanya. Situasi sekarang; sutradara ² kakap Hollywood juga berhijrah kesana, namun apa yang terjadi bila Netflix bangkrut? Hal itu hanya menunjukkan kurangnya perhatian para investor Dan negosiator yang bekerjasama dengan Netflix, tetapi itu takkan terjadi.

  • @MrSundaayy
    @MrSundaayy 2 ปีที่แล้ว +35

    Menurutku Netflix itu mahal karena harga dipisah berdasarkan resolusi nya sedangkan kompetitor cukup 1 harga lebih murah bisa nonton full resolusi jadi bisa memanjakan mata pelanggannya. Kalau soal konten relatif ya baik Netflix atau kompetitor nya pasti ada yang bagus tergantung selera atau mood

    • @geirinarnet9170
      @geirinarnet9170 2 ปีที่แล้ว +1

      Yang SD saja 50rb

    • @nureinsimamora9922
      @nureinsimamora9922 2 ปีที่แล้ว

      Setuju 👍

    • @urayrandasandika10
      @urayrandasandika10 2 ปีที่แล้ว +1

      @@geirinarnet9170 Disney+ 20k sebulan bisa semua Resolusi

    • @mhdstudio1931
      @mhdstudio1931 2 ปีที่แล้ว +2

      Bener bro, ini paling krusial dr sisi pelanggan siapa sih yg gak mau dpt harga murah meriah bs ntn resolusi jernih. 😀

    • @artificialintelligence2368
      @artificialintelligence2368 2 ปีที่แล้ว

      Iya njir, benci gw pake L1, L2, L3. Selama hp support fullhd...ya kasih lah, hp gw bisa full HD tapi mentok di SD karna hardware

  • @ramaaputra7414
    @ramaaputra7414 2 ปีที่แล้ว

    Sangat bagus sekali..ilmu untuk saya..kasih kami soal setelah nonton video dong pak..biar bisa tercerna ..terima kasih banyak ilmunya..

  • @ResponKita
    @ResponKita 2 ปีที่แล้ว

    Analisis yang sangat tajam yang telah disampaikan beliau. Semoga terus produksi content" seperti ini Dr.
    Kami juga masih berusaha belajar untuk bisa memberikan content dengan pembahasan dan data yang detail. Salam Nuswantara

  • @wahyuadnyana2296
    @wahyuadnyana2296 2 ปีที่แล้ว +7

    Menurutku di quality film di dlm netflix itu sndiri. Belakangan ini, entah kenapa beberapa serialnya itu genrenya trlalu "dark". Kmudian, lanjutan episode dari season sbelum2nya sering tdk ada kepastian apakah akan ada season lanjutan/ tidak. Kadang2 nunggunya lama, aku berkesimpulan mungkin tdk ada lanjutannya. Akan tetapi, ending season sbelumnya itu masih menggantung. Paham gak sih?

  • @mvyt1911
    @mvyt1911 2 ปีที่แล้ว +7

    Harusnya Netflix rilis film di bioskop juga

  • @hansbrick123
    @hansbrick123 2 ปีที่แล้ว +2

    gue suka sih Netflix. Konten-konten film dan serialnya banyak dan berkualitas. Disney+ kalah jauh kalo melihat dari segi konten-konten saja. Disney+ cuma menang murah dan Netflix cenderung lebih mahal, tapi justru itulah yang menyebabkan gue berlangganan Disney+ dan tidak berlangganan Netflix.

  • @acenkbonix3848
    @acenkbonix3848 2 ปีที่แล้ว +2

    Wah wah harus putar otak kembali ini mah😎💪

  • @muhammadbagusdarmawan4066
    @muhammadbagusdarmawan4066 2 ปีที่แล้ว +5

    Is it possible for Netflix to open its own cinema to stream its original movie that people can enjoy only in big screen?

  • @pwd7006
    @pwd7006 2 ปีที่แล้ว +6

    Ada 2 aspek kenapa netflix mengalami kejatuhan
    Pertama netflix ya kehilangan hak siar
    Ke2 netflix kehilangan inovasi
    Alasan kenapa mreka kehilangan inovasi udah dibahas di streamer twitch sejak 2018 karna kejatuhan inovasi mreka bergantung ke anime(yg pasti anime ini sulit di prediksi,karna layanan streaming anime itu sudah ada pasarnya dan rata2 foreigner nonton anime pake vpn/streaming layanan macam funimation/crunchyroll termasuk gw pake funimation buat nonton anime)
    Yg parahnya lagi sejak kejatuhan mreka,mreka juga sering menciderai kualitas konten dengan woke agenda/politik akhirnya org2 yg dari luar US macam kita/eropa kesel dong

    • @nikoid3631
      @nikoid3631 2 ปีที่แล้ว +1

      Benar sekali, saya liat kualitas konten netflix sangat berbeda dengan kompetitor lain. Netflix menggunakan strategi merilis banyak konten dari pada kualitas konten itu sendiri. Sekarang banyak ex pelanggan netflix pindah ke HBO dan Disney karena konten yang bagus dan tarif terjangkau, bukan hanya itu lisensi film juga banyak pindah dari netflix. Netflix itu target pemasaran kontennya mayoritas Gen Z, pandangan politik sayap kiri, LGBT dan permasalahan di US. Jadi orang yang di luar US sangat bosan melihat ini lagi, seperti gak ada film yang lain gitu, dia itu ngejual bukan hanya US saja tapi di seluruh dunia.

  • @MonyetVietnam
    @MonyetVietnam 2 ปีที่แล้ว +1

    dari cerita perkembangan sampai jatuhnya netfilxnya aja udah bagus ditambah sama pak indra yg membawakan kontennya luar biasa penuh energi jujur ini jadi keren. AUTO SUBREK big applause 🙏🙏 lanjutkan konten yg sangat memotivasi

  • @RealizeAnima
    @RealizeAnima 2 ปีที่แล้ว

    semakin maju tekhnology,, semakin mudah akses bagi publik untuk membuat konten, semakin tersedianya platform publik untuk show off. maka pemilik market tidak lagi tercentral untuk para creator.. karena banyak opsi... dan film, animasi dll... semakin bergeser ke iklan yang dg semakin mudahnya akses maka bs jd menjadi seperti iklan pamflet..
    nantinya... pemilik wadah atau lahan yg menampung konten kreator dan mendukung animo masyarakat untuk membuat konten itulah yang menjadi leader untuk kondisi saat ini..
    branding business di masa lalu bermodel sentralisasi dan untuk masa kini bermodel desentralisasi.. menurut saya

  • @happy-happyday
    @happy-happyday 2 ปีที่แล้ว +3

    Menurut saya, mungkin netflix bisa mengembangkan usaha dengan membuat suatu wadah atau tempat hiburan seperti netflix box dimana kita bisa menikmati film yang kita mau dengan konsep 4D atau bahkan 5D. Jadi tidak sekedar nonton di tv, tapi kita user dapat menikmati film dengan experience yang lebih serasa masuk ke dalam film nya. Krn suatu technology begitu diinject pasti akan mendorong penjualan, saat penjualan sudah semakin menurun, harus diinject dengan teknologi baru.

    • @quosoon4709
      @quosoon4709 2 ปีที่แล้ว

      Pasti gagal karena orang gak punya devicenya di rumah

  • @0xerve
    @0xerve 2 ปีที่แล้ว +3

    Langganan netflix cuma kalo ada serial baru yg rilis aja.. disney+ gratisan dari telkomsel & langganan vidio 16rb/bulan utk nonton nba udah cukup rasa nya

  • @aaiwanku
    @aaiwanku 2 ปีที่แล้ว

    luar biasa, keren banget. Terima kasih Pak Indra

  • @syafashakayla9413
    @syafashakayla9413 2 ปีที่แล้ว

    Nice video pak, nontonnya ga berasa tau tau abis. Kereeen. Tolong diperbanyak konten yg seperti ini lg pak. Kekuatan Pak Indra ada di narasi dan pembahasan video seperti ini pak. Bukan sebagai penanya di podcast. Hehe. CMIIW

  • @nusz77
    @nusz77 2 ปีที่แล้ว +4

    Konten video netflix bisa jadi kurang menarik karena minim nya film2 box office yg baru. Namun dari segi kualitas gambar dan audio (bagi yg menggunakan home theatre di rumah) hanya netflix yg bisa menyajikan visual HDR dan audio dolby atmos seperti di bioskop..kualitas audio nya jauh mengungguli pesaing2 nya.
    Namun saya rasa rasio penikmat streaming yg menggunakan home theatre dibanding yg hanya menonton melalui audio di TV ato sekedar soundbar jauh lebih sedikit, dan kebanyakan konsumen tidak masalah dengan kualitas video yg tidak bagus dan audio yg asal stereo asalkan kontennya lebih kekinian dan box office.

    • @gogoride941
      @gogoride941 2 ปีที่แล้ว

      biarpun ada HT (Home Theater) lihat2 filmnya untuk menyalakan HT, kalau film laga atau action. jika film romance atau drama ngapain juga pake HT. hemat listrikk hehe

    • @hadiegi9723
      @hadiegi9723 2 ปีที่แล้ว

      Lah Amazon prime aja kualitas gambar dah diatas Netflix. Dah 4k dan HDR 10 aktif.full no sensor.

    • @nusz77
      @nusz77 2 ปีที่แล้ว

      Amazon prime sudah HDR jg tp kuakitas streaming nya masih bagus netflix menurut sy sih. Sama aplikasinya masih belum stabil utk transmisi audio nya, belum dolby atmos...mgkn krn TV saya jg bisa, cuman netflix di mana2 selalu native nya terpasang di semua TV, dan audio 5.1 ataupun atmos nya pasti bisa ditransmit melalui optical out di TV secara 5.1 atau melalui HDMI ARC nya. Aplikasi yg lain turun jd PCM stereo...Disney 5.1 nya masih okey...amazon prime setelah update 5.1 nya hilang outnya jd PCM stereo. Kalo Netflix outputnya pasti 5.1 jika konten nya 5.1 atau dolby atmos. Netflix lebih bening kalo menurut saya sih.

  • @HanaAuryHD
    @HanaAuryHD 2 ปีที่แล้ว +7

    netflix terlalu PD dengan hanya meyiapkan pembayaran via kartu kredit. sedangkan platform lain sudah kerja sama dengan pembayaran lokal yg lebih memudahkan dan memberi promo/potongan dengan harga yg lebih terjangkau.

    • @arisetyazein9601
      @arisetyazein9601 2 ปีที่แล้ว

      tul, ribet klo pake kartu kredit, gak semua orang pengen punya kartu kredit

    • @dikinorman6646
      @dikinorman6646 2 ปีที่แล้ว

      udah lama ko bisa pake debit ,akhir tahun 2021 malah dah bisa pake gopay

    • @1billion.viewss79
      @1billion.viewss79 ปีที่แล้ว

      Udh bs kok gopay ovo tsel

  • @bobmugiono172
    @bobmugiono172 2 ปีที่แล้ว +1

    thx penjelasannya pak👍👍😄

  • @Kadriwae
    @Kadriwae 2 ปีที่แล้ว +1

    Luar biasa ulasan nya Pak Dokter.

  • @rbr7330
    @rbr7330 2 ปีที่แล้ว +5

    sebenernya konten netflix banyak yg bagus, terutama seri yg Netflix Originals, tapi harga gk bisa bohong, terlalu mahal dibanding pesaingnya, mana yg paling murah cuma bisa di mobile

    • @urayrandasandika10
      @urayrandasandika10 2 ปีที่แล้ว

      Iya tuh ,klo di bandingin sama yg lain jelas Netflix kalah

  • @lesamiende
    @lesamiende 2 ปีที่แล้ว +10

    Netflix merupakan produk utama dari netflix sendiri, maka profit utama ya dari biaya layanan streaming, sedangkan kompetitornya bukan, disney+, merupakan salah satu produk dari disney yg merupakan bisa dibilang skrg disney profit utamanya dari keuntungan2 ip ip nya (mickey mouse, frozen, dan karakter2 lainnya yg dikemas dalam berbagai dimensi sprti, disneyland, merchandise bisa baju dll, apple tv, merupakan produk dari apple yg profit utama jualan gadget, amazon prime, yg merupakan produk dari amazon yg profit utama dari amazon web cloud service (ternyata amazon pun yg terkenal e commerce, pendapatan terbesarnya malah dari web cloud services nya). Sehingga kompetitor2 ini dapat menekan biaya layanan streamingnya dan (maybe( tetap untung atau at least ttp BEP, dibanding dgn netflix yg layanan streaming merupakan satu2nya sumber profit.

  • @nekowawolf-eth
    @nekowawolf-eth 2 ปีที่แล้ว

    thanks for information

  • @frans.nadeak
    @frans.nadeak 2 ปีที่แล้ว +1

    Terima kasih Mas Indra!

  • @ivannugrohopermono8569
    @ivannugrohopermono8569 2 ปีที่แล้ว +3

    Sy termasuk yg kecewa dengan netflix
    Serial kesayangan saya (sekaligus alasan sy berlangganan netflix) - star trek - menghilang dari berandanya
    Menyebalkan
    Segera berpindah ke mana star trek tsb terbang. Hehehe

  • @skynesst
    @skynesst 2 ปีที่แล้ว +9

    Kalau dari sudut pandang bisnis, saya sih simpati, sama netflix. Sedih, kasihan, kalau harus sampai bankcrupted. Tapi dari sudut pandang keimanan, karena netflix punya sikap barbar dalam mempertontonkan konten kaum lagibotak, maka rasanya saya juga pengen bilang...
    MODDARRR!!!

    • @alfiny9445
      @alfiny9445 2 ปีที่แล้ว

      Mereka jelas bgt mempromosikan LGBT , Yang jelas jelas bikin gua eneg bgt sama mereka

  • @bramnugraha
    @bramnugraha 2 ปีที่แล้ว

    Closingnya the best Prof 👍🏻

  • @izaazizaaz2500
    @izaazizaaz2500 2 ปีที่แล้ว

    Mantap

  • @wiranata1656
    @wiranata1656 2 ปีที่แล้ว +3

    Enak disney. Gratis klo bli paket telkomsel 😄

  • @yuliviantopradityo7518
    @yuliviantopradityo7518 2 ปีที่แล้ว +3

    Notif langsung gas, pas bngt lg buka netflix juga 😂

    • @tyokt9963
      @tyokt9963 2 ปีที่แล้ว

      Podo aku

  • @riansyahputra273
    @riansyahputra273 2 ปีที่แล้ว

    Menurutku, malah justru lebih berat apa yg di alami Netflix dr pd jaman pertengahan saat Netflix terjun ke streaming digital utk koleksi filmnya, krn hampir semua Productions film punya media ny sendiri sendiri, jikalau Netflix beralih utk coba produksi series atau film sendiri, pangsa pasarnya ya udh tentu kalah dgn Productions film yg nama dan pasarnya udah gede, ditambah modal yg bagaikan danau dan laut
    Netflix seperti ditekan dr seluruh penjuru mata angin, apakah mereka mampu bertahan atau justru bakalan join dan merger dgn salah satu Productions film yg gede itu

  • @ziberbee5460
    @ziberbee5460 2 ปีที่แล้ว

    ini bahasan pintar. patut di subscribe

  • @gunawanlee5182
    @gunawanlee5182 2 ปีที่แล้ว +3

    Case studynya... tolong keluarkan lebih banyak video2 seperti ini... kalau bisa per minggu atau per hari :P.... saya sangat menikmati video ini... terima kasih...

  • @masluqmanhakim.666
    @masluqmanhakim.666 2 ปีที่แล้ว +3

    Terima kasih Om. Sangat jelas & padat 🙏
    Sekarang saya jadi mengerti apa itu definisi NETFLIX yang sebenarnya. Saya tahunya NETFLIX gara-gara serial TV Marvel's DAREDEVIL (2015) silam yang sangat fenomenal itu. Dulu saya sering bertanya-tanya sendiri, NETFLIX ini apa sih sebenarnya, kok semakin banyak mini seri sampai beberapa season. Jujur agak bingung. Hehehehe... 😁
    Akhirnya saya tercerahkan

  • @kenz6382
    @kenz6382 2 ปีที่แล้ว +1

    Selalu Mantap narasi ya mudah di mengerti.

  • @valvovicdusan8266
    @valvovicdusan8266 2 ปีที่แล้ว

    Luar biasa dalam bernarasi dan video informasinya semakin membuat mengerti yang di sajikan 👍

  • @makmurhuda3658
    @makmurhuda3658 2 ปีที่แล้ว +3

    Saingan netflix bisnis nya bkn cuma distreaming doang jd saingannya pada hancur2 an harga karna yang mereka incer biar bisa jd top of mind customer