Bu, izin bertanya bu. Kalau misalnya kita melkukan penelitian case control tapi populasinya sudah diketahui, maka rumus apa yg tepat kita gunakan bu? Terimakasih sebelumnya bu🙏
Assalamualaikum bu saya ijin tanya bu, bagaimana cara menentukan perbandingan jumlah sampel kasus dan sampel kontrol jika sampel yang kita miliki dalam jumlah sedikit atau dibawah 30 ? karna salah satu referensi yang saya dapatkan memiliki jumlah sampel kasus 20 sedangkan untuk perbandingan jumlah sampel kasus dan sampel kontrolnya ialah 1:2
Assalamualaikum ibu, mohon maaf saya izin bertanya. Untuk uji hipotesis dengan OR, bagaimana jika setelah memasukkan P2 dan OR pada aplikasi ternyata P1 yang didapatkan berbeda dengan yang tertera dalam artikel referensi? Terima kasih🙏🏻
Permisi ibu saya izin bertanya penelitian saya menggunakan 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat dan untuk besar sampel saya menggunakan rumus slovin apakah tetap bisa dilakukan penelitian nggih bu? Dan untuk menentuan teknik samplingnya yang sesuai memakai teknik apa saja nggih? Terima kasih bu
Apakah dipenelitian ini ada hipotesis yang akan dibuktikan? Jika ada, maka rumus slovin tidak bisa digunakan.. Oleh karena itu, jika ada hipotesis dalam penelitiannya, maka rumus samplingnya juga harus menggunakan rumus sampling untuk uji hipotesis ya.. Untuk perhitungan besar samplingnya, bisa menggunakan software sample size yang tersedia di link ini: kihariyadi.wordpress.com/2011/01/09/software-sample-size-ver-2-0/ Setelah diinstal, bisa memilih point 3 yaitu case control studies dan 3.2 hypotesis tests for an odds ratio Namun, jika dipenelitian ini tidak ada hipotesis, maka rumus slovin bisa digunakan.. Demikian penjelasan dari saya, semoga dapat dimengerti ya.. Terimakasih 🙏
Izin bertanya bu judul saya hubungan senam kebugaran lansia terhadap tingkat aktivitas fisik. Populasi 120 lansia. Apakah bisa menggunakan rumus uji hipotesis OR? atau rumus ketjie?
Ibu izin bertanya judul saya hubungan anemia pada ibu hamil terhadap kejadian stunting pada balita. Dan saya bingung untuk penentuan populasi dan jg sampelnya bu🙏
izin bertanya bu semoga dijawab, saya 3 variabel dengan independen 2 variabel. artikel yg di dapat 1 artikel dengan 1 variabel independen yg sama , dan 1 nya lagi 1 variabel independen yg sama jadi 2 variabel independen saya terpisah bu ada 1 1 varibel independen terpisah di 2 artikel. apakah salah tu ods ratio nya yg saya gunakan atau bagaimana bu ?
Baik Puja.. Untuk perhitungan besar sampelnya, masing-masing odds ratio dari masing-masing variabel independen, tetap dihitung ya.. Jadi hitung dulu besar sampel variabel 1 dengan odds nya dari artikel 1, kemudian hitung besar sampel variabel 1 nya lagi dengan odds nya dari artikel 2.. Jadi, nanti ada 2 hasil besar sampel, kemudian dari 2 hasil besar sampel ini dipilih besar sampel terbesar untuk dijadikan sampel dalam penelitian puja.. Semoga menjawab ya, terimakasih
Assqlamualaikum Wr Wb. Selamat pagi bu, mohon ijin mau menanyakan, desain studi penelitian saya cross sectional dengan sampel populasi sebanyak 150... Cara mengambil sampel menggunakan rumus lameshow apakah bisa bu?
Wa'alaikumsalam wr wb Rumus lemeshow bisa digunakan untuk desain penelitian deskriptif ataupun analitik dan bisa untuk desain studi cross sectional, case control, cohort dan experiment.. Hanya saja perlu diperhatikan desain studi cross sectionalnya pendekatan deskriptif atau analitik ya.. Terimakasih 🙏
aplikasinya disaya koh eror ya bu ketika memasukkan data. Input must be a number, padahal saya sudah memasukkan angkaa tetapi muncul seperti itu terus 🙏
Pastikan pengaturan number dan sistem bahasa nya sudah sesuai, dikarenakan tanda koma di bahasa indonesia berbeda dengan tanda koma di bahasa inggris, indonesia menggunakan , dan inggris menggunakan . Dan aplikasi ini juga hanya bisa digunakan di laptop windows ya, bukan mac Jadi, cek kembali ya.. Terimakasih
Assalamualaikum ibu Ijin bertanya, apakah boleh mengambil data P1 dan P2 serta OR dari penelitian sebelumnya yang judulnya berbeda, tetapi variabelnya sama, metode penelitiannya juga sama
Wa'alaikumsalam wr wb Tidak masalah judul artikel berbeda Meilania, yang penting variabel independen dan dependen yang akan diteliti sama dan metode penelitiannya juga sama ya..
@@indahpurnamasari3640 kalau subjeknya yg berbeda bagaimana bu? penelitian sebelumnya pakai responden, saya pakai berkas rekam medis. tapi var nya sama
@@anantadira untuk rekam medisnya juga mengarah ke responden kan? Cara ukur nya yang berbeda, penelitian terdahulu cara ukurnya wawancara (langsung), sementara ini cara ukurnya telaah dokumen (rekam medis/tidak langsung)
assalamualaikum ibu izin bertanya. judul penelitian saya faktor faktor yang berhubungan dengan tbdm... faktor2 tersebut ada 3 yang saya ukur. apakah saya harus mencari penelitian mempunyai 3 faktor yang sama dg saya ? karna saya coba cari cuma ada 2 faktor yg sama. trus ibu. kalau casecontrol itu di anggap sesuai standar jumlah sampel itu total dari sampel + kasus atau ,masing2 bu ? min 30
Wa'alaikumsalam wr wb P: apakah saya harus mencari penelitian mempunyai 3 faktor yang sama dg saya ? J: Sebaiknya ke3 faktor tersebut ada dipenelitian terdahulu, boleh berbeda artikel, atau 3 faktor ada di artikel yang sama.. Dikarenakan justifikasi memilih faktor tersebut, sebaiknya sudah ada dipenelitian sebelumnya.. Namun, untuk perhitungan besar sampel, boleh dari 3 faktor yang dianggap paling penting atau yang diprioritaskan.. P: kalau casecontrol itu di anggap sesuai standar jumlah sampel itu total dari sampel + kasus atau ,masing2 bu ? J: Hasil perhitungan besar sampel untuk desain case control, per masing-masing ya.. Kalau diperhitungan didapat 30 sampel, maka 30 sampel kasus dan 30 sampel kontrol Semoga bisa menjawab ya, terimakasih..
Bu.. tolong di balas ya bu.. maaf ini jauh dr ibu yg upload,, saya mau tanya, pajanan itu apa ya bu.. pada tabel rumus itu pajanan dan keluaran.. Sedangkan pny saya faktor risiko penyakit TB dengan kejadian Stunting.. Pajanannya yg mana dan keluaran yg mana ya bu .
Pajanan itu adalah variabel independen yakni penyakit TB nya Sedangkan keluaran itu adalah variabel dependen yakni kejadian stunting Begitu ya.. Terimakasih
Assalamualaikum, izin konsultasi ibu. Dalam penelitian saya ini pada suatu penyakit , di gen tersebut ada 2 polimorfisme. Apakah ada peranan polimorfisme yg di gen tersebut dalam menyebabkan penyakit tersebut, polimorfisme kesatu = 20 kasus dari 100 populasi , polimorfisme yg ke dua = 14 kasus dari 100 populasi, kira kira untuk penentuan sampel dan controlnya bagaimana ibu untuk rumus saya bingung dapat dapat dari mana p1 p0 dll , karena yg di ketahui hanya yg diatas kasus dan populasi? apa nanti kalau sudah di tentukan sampel dan Control ke dua polimorfisme itu tinggal di tambahin dan dibagi dua, ambil rata rata rata ibu?
@@nitasusanti1953 Tujuan penelitian nya apakah untuk mengetahui hubungan antara polimorfisme gen dengan terjadinya suatu penyakit? Berarti polimorfisme ini adalah variabel independen dan penyakitnya adalah varabel dependen. Jika variabel dependennya ingin diteliti menggunakan design case control, maka kasus nya adalah pasien yang menderita penyakit tersebut, sedangkan kontrolnya adalah pasien dengan karakteristik sama dengan kasus namun tidak menderita penyakit tersebut. Sedangkan polimorfisme ini bisa disesuaikan dengan definisi operasional dari variabel independennya, misalkan pajanannya adalah polimorfisme yang kesatu dan polimorfisme kedua, sedangkan yang tidak pajanannya adalah tidak polimorfisme/ selain polimorfisme kesatu dan kedua. Untuk perhitungan besar sampelnya, maka diperlukan artikel penelitian sebelumnya yang memiliki substansi yang sama dengan substansi yang akan ditelilti ini. Jadi nilai P1 dan P0 nya diperoleh dari artikel penelitian tersebut. Tinggal mencari dibagian hasil penelitian artikel sebelumnya, sebagai penentuan nilai P1 dan P0 sesuai dengan design penelitian case control. Semoga bisa membantu. Terimakasih🙏
Terima kasih ibu, ibu izin bertanya lagi kalau misalnya di Ket : P1 0,10 P2 0,046 Alfa 5 persen OR 2,3 apa kah benar z1- Alfa /2 itu 1,96 dan Z1 -beta/2 itu 0,76 ?
Kalau misalnya saya hitung sampel size 2.0 hasilnya sekitar 217 kalau nilai 1 - Beta 72 persen kalau 1 -beta nya 80 persen 271 hasil di sampel size 2.0 ibu, kalau menggunakan hitungan sendri dengan z1-alfa /2 dengan nilai 1,96 kmudian Z1 -beta 0,76 didapat nilai 20 sampel ibu, jdi control nya 40 ibu, bagaimana pendapat ibu?
Kalau misalnya sampel untuk di teliti besarnya 271 atau 217 terlalu besar ibu, soalnya sya meneliti kelainan Celah langit langit, ouw iya ibu yg tadi perhitungan nya sya pakai rumus uji hipotesis Odds Ratio (OR)
Izin menjawab ya.. Untuk variabel independen dengan 2 variabel pada design penelitian case control dan design penelitian lainnya, bisa dari 2 variabel tersebut, namun nanti dipilih jumlah sampel terbesar dari perhitungan besar sampel dari 2 variabel tersebut ya.. Semoga dapat membantu. Terimakasih 🙏
Permisi bu, izin bertanya perihal perhitungan sampel. saya memiliki 3 variabel independen yang akan diteliti. 2 variabel independek saya sudah pernah diteliti ditempat lain dengan metode case control juga sehingga untuk p1,p2, dan OR sudah ada. Namun terdapat 1 variabel independen saya yang sepertinya belum pernah diteliti bu. Izin bertanya bu apakah terdapat cara penentuan sampel meskipun variabelnya belum pernah diteliti bu ? Terimakasih bu
Bismillah, saya izin bertanya bu. Bila variabel independen yang diteliti itu bukan hanya 1 variabel, maka P2 dan OR dari variabel mana yang saya pilih?
Pertanyaan yang bagus.. Untuk variabel independen yang lebih dari 1, maka perhitungan besar sampelnya bisa diambil dari variabel yang menjadi fokus penelitian (faktor utama saja) Misalkan ada 6 variabel independen, nah dari ke-6 variabel ini yang menjadi faktor utama ada 4 variabel, maka perhitungan besar sampelnya dari ke-4 variabel ini saja.. Semoga jelas ya, terimakasih
Assalamu'alaikum wr.wb Selamat malam ibu izin bertanya jika kelompok kasusnya adalah BBLR prematur maka untuk kelompok kontrolnya dengan apa ibu, terimakasih
Wa'alaikumsalam wr wb Maaf saya baru membalas.. Menurut saya, untuk kontrol dari kasus BBLR Prematur adalah Normal Matur (Tidak BBLR Tidak Prematur) Terimakasih
Izin bertanya bu jika Case: kematian jemaah haji akibat penyakit kardiovaskular Kontrol: kematian jemaah haji akibat penyakit non kardiovaskular Untuk penentuan P1 dan P2 nya bagaimana ya, karena kebanyakan judul langsung mengarah pada jenis penyakit kardiovaskular yg lebih spesifik semisal (PJK). Sedangkan penelitian saya kardiovaskular secara umum, apakah penelitian terdahulu tsb bisa saya gunakan sebagai acuan penentuan p1 dan p2 ya? Terima kasih
Bismillah. Assalamualaikum ibu, izin bertanya ibu. Apakah untuk menentukan penelitian mana yang akan digunakan untuk menentukan P1 dan P0 nya itu syaratnya hanya penelitian sebelumnya hrus memiliki substansi yang sama dengan penelitian kita. Apakah hanya itu ibu? Karena ada video di youtube juga yg menjelaskan kalau harus menggunakan jurnal penelitian luar negeri ibu, menurut pengalaman ibu apakah memang harus menngunakan penelitian luar negeri atau bisa penelitian yang di Indonesia saja ibu tapi dengan syarat substansi penelitian sebelumnya dengan penelitian saya sama ibu?. Mohon arahannya ibu, terimakasih banyak sebelumnya bu 🙏
Wa'alaikumsalam wr wb Tidak ada ketentuan harus menggunakan jurnal penelitian luar negeri saja, jadi boleh dari jurnal penelitian dalam negeri dan atau luar negeri, dengan ketentuan bahwa artikel yang dirujuk memiliki substansi yang sama dengan yang akan diteliti dan beda proporsi P0 dan P1 juga sejalan dengan substansinya. Semoga bisa membantu ya, terimakasih.
Terimakasih atas penjelasannya ibu. Mohon izin bertanya ibu. Untuk kekuatan uji apakah hanya 80% jika ada yg lain Bagaimana sebaiknya memilih nilai kekuatan uji tersebut bu? Terimakasih bu
Power of the test tidak hanya 80%, namun ada nilai lainnya seperti 90%, 95%, 99% Nilai kekuatan uji akan sangat menentukan besar sampel yang diperoleh, semakin besar nilai kekuatan uji maka jumlah sampel yang diperoleh akan semakin besar Jadi sesuaikan dengan kemampuan dari peneliti dan juga dari substansi/ teori mengenai tema/ topik penelitian yang diangkat Misalkan penelitian sosial/ masyarakat bisa menggunakan kekuatan uji 80%, namun jika penelitian laboratorium (semua kondisi bisa dikontrol oleh peneliti), maka dapat menggunakan kekuatan uji yang lebih tinggi (90% atau 95%) Namun, harus hati-hati dalam meningkatan kekuatan uji, karena kesalahan tipe 1 atau alpha akan semakin besar (menaikkan power akan menurunkan CI/ menaikkan alpha) Semoga bisa dipahami ya, terimakasih👍
Assalamualaikum ibu, bismillah izin bertanya. jika variabel independen ada 2, maka yang diambil untuk P1 nya ditambah variabel 1&2 atau bagaimana nggeh ibu? terimakasih ibu
Wa'alaikumsalam wr wb Misalkan penelitian nya berjudul hubungan berat bayi lahir dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada balita (0-59 bulan) ya Ini ada 2 variabel independennya (berat bayi lahir dan panjang badan lahir) dan 1 variabel dependen yaitu kejadian stunting Nah, untuk perhitungan besar sampel nya, ini misalkan design penelitian nya case control, maka yang jadi kelompok case adalah balita yang stunting dan kelompok control adalah balita yang normal, penentuan stunting atau normal ini berdasarkan indikator tinggi badan menurut umur (TB/U) Besar sampelnya bisa dihitung dari variabel berat bayi lahir atau panjang badan lahir, atau kedua-duanya nanti dipilih sampel yang terbesar Langkah awal sebelum menghitung besar sampelnya adalah tentukan dulu kelompok terpapar/terpajan/exposure dan kelompok yang tidak terpapar/terpajan/exposure.. kelompok terpapar ini adalah kelompok yang lebih berisiko atau berpeluang lebih tinggi untuk mengalami case, begitu sebaliknya untuk kel yang tidak terpapar ya Jadi, penentuan P1 dan P2 untuk design case control nya adalah: Untuk variabel berat bayi lahir P1 : proporsi balita dengan berat bayi lahir rendah (kel terpapar) pada kelompok balita stunting (kel case/kasus) P2 : proporsi balita dengan berat bayi lahir rendah (kel terpapar) pada kelompok balita normal (menurut TB/U) (kel control/kontrol) Untuk variabel panjang badan lahir P1 : proporsi balita dengan panjang badan lahir
@@indahpurnamasari3640 terima kasih banyak atas penjelasannya, buk. Izin bertanya lagi, misalnya kita hanya memproleh jumlah sampel untuk 4 dari 7 variabel karena nilai p1 dan p2 tiga variabel lainnya tidak bisa dicari karna ga ada data dari penelitian terdahulu. Apa boleh kita biarkan saja dan memilih sampel terbesar dari jumlah sampel yg dari 4 variabel lainnya?
Bu, izin bertanya bu. Kalau misalnya kita melkukan penelitian case control tapi populasinya sudah diketahui, maka rumus apa yg tepat kita gunakan bu?
Terimakasih sebelumnya bu🙏
Assalamualaikum bu
saya ijin tanya bu, bagaimana cara menentukan perbandingan jumlah sampel kasus dan sampel kontrol jika sampel yang kita miliki dalam jumlah sedikit atau dibawah 30 ? karna salah satu referensi yang saya dapatkan memiliki jumlah sampel kasus 20 sedangkan untuk perbandingan jumlah sampel kasus dan sampel kontrolnya ialah 1:2
Assalamualaikum ibu, mohon maaf saya izin bertanya. Untuk uji hipotesis dengan OR, bagaimana jika setelah memasukkan P2 dan OR pada aplikasi ternyata P1 yang didapatkan berbeda dengan yang tertera dalam artikel referensi? Terima kasih🙏🏻
Permisi ibu saya izin bertanya penelitian saya menggunakan 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat dan untuk besar sampel saya menggunakan rumus slovin apakah tetap bisa dilakukan penelitian nggih bu? Dan untuk menentuan teknik samplingnya yang sesuai memakai teknik apa saja nggih? Terima kasih bu
Apakah dipenelitian ini ada hipotesis yang akan dibuktikan? Jika ada, maka rumus slovin tidak bisa digunakan.. Oleh karena itu, jika ada hipotesis dalam penelitiannya, maka rumus samplingnya juga harus menggunakan rumus sampling untuk uji hipotesis ya..
Untuk perhitungan besar samplingnya, bisa menggunakan software sample size yang tersedia di link ini: kihariyadi.wordpress.com/2011/01/09/software-sample-size-ver-2-0/
Setelah diinstal, bisa memilih point 3 yaitu case control studies dan 3.2 hypotesis tests for an odds ratio
Namun, jika dipenelitian ini tidak ada hipotesis, maka rumus slovin bisa digunakan..
Demikian penjelasan dari saya, semoga dapat dimengerti ya.. Terimakasih 🙏
Izin bertanya bu judul saya hubungan senam kebugaran lansia terhadap tingkat aktivitas fisik. Populasi 120 lansia. Apakah bisa menggunakan rumus uji hipotesis OR? atau rumus ketjie?
Ibu izin bertanya judul saya hubungan anemia pada ibu hamil terhadap kejadian stunting pada balita. Dan saya bingung untuk penentuan populasi dan jg sampelnya bu🙏
izin bertanya bu semoga dijawab, saya 3 variabel dengan independen 2 variabel. artikel yg di dapat 1 artikel dengan 1 variabel independen yg sama , dan 1 nya lagi 1 variabel independen yg sama jadi 2 variabel independen saya terpisah bu ada 1 1 varibel independen terpisah di 2 artikel. apakah salah tu ods ratio nya yg saya gunakan atau bagaimana bu ?
Baik Puja..
Untuk perhitungan besar sampelnya, masing-masing odds ratio dari masing-masing variabel independen, tetap dihitung ya..
Jadi hitung dulu besar sampel variabel 1 dengan odds nya dari artikel 1, kemudian hitung besar sampel variabel 1 nya lagi dengan odds nya dari artikel 2..
Jadi, nanti ada 2 hasil besar sampel, kemudian dari 2 hasil besar sampel ini dipilih besar sampel terbesar untuk dijadikan sampel dalam penelitian puja..
Semoga menjawab ya, terimakasih
baik terimakasih banyak bu atas penjelasannya@@indahpurnamasari3640
izin bertanya lagi bu, apakah untuk menggunakan or ini harus dengan penelitian dengan case control atau tidak bu ?
@@indahpurnamasari3640
Terimakasih atas penjelasannya Bu Indah. Jika berkenan mohon share link donwload software sample sizenya bu, nyari d google blm ketemu. Terimakasih
Bisa diunduh di link berikut ini ya.. kihariyadi.wordpress.com/2011/01/09/software-sample-size-ver-2-0/
Cara menentukan perbandingan 1:1 ituu gimana bu? Atau itu kita yang menentukan?
Assqlamualaikum Wr Wb. Selamat pagi bu, mohon ijin mau menanyakan, desain studi penelitian saya cross sectional dengan sampel populasi sebanyak 150... Cara mengambil sampel menggunakan rumus lameshow apakah bisa bu?
Wa'alaikumsalam wr wb
Rumus lemeshow bisa digunakan untuk desain penelitian deskriptif ataupun analitik dan bisa untuk desain studi cross sectional, case control, cohort dan experiment..
Hanya saja perlu diperhatikan desain studi cross sectionalnya pendekatan deskriptif atau analitik ya.. Terimakasih 🙏
Assalamualaikum wrwb bu jika berkenan bisakah saya minta materinya dan bahasa karna penjelasannya sangat mudah di mengerti terimakasih 🙏
aplikasinya disaya koh eror ya bu ketika memasukkan data. Input must be a number, padahal saya sudah memasukkan angkaa tetapi muncul seperti itu terus 🙏
Pastikan pengaturan number dan sistem bahasa nya sudah sesuai, dikarenakan tanda koma di bahasa indonesia berbeda dengan tanda koma di bahasa inggris, indonesia menggunakan , dan inggris menggunakan .
Dan aplikasi ini juga hanya bisa digunakan di laptop windows ya, bukan mac
Jadi, cek kembali ya.. Terimakasih
Assalamualaikum ibu
Ijin bertanya, apakah boleh mengambil data P1 dan P2 serta OR dari penelitian sebelumnya yang judulnya berbeda, tetapi variabelnya sama, metode penelitiannya juga sama
Wa'alaikumsalam wr wb
Tidak masalah judul artikel berbeda Meilania, yang penting variabel independen dan dependen yang akan diteliti sama dan metode penelitiannya juga sama ya..
Terima kasih ibu..
@@indahpurnamasari3640 kalau subjeknya yg berbeda bagaimana bu? penelitian sebelumnya pakai responden, saya pakai berkas rekam medis. tapi var nya sama
@@anantadira untuk rekam medisnya juga mengarah ke responden kan? Cara ukur nya yang berbeda, penelitian terdahulu cara ukurnya wawancara (langsung), sementara ini cara ukurnya telaah dokumen (rekam medis/tidak langsung)
Ibu software samplesizenya tdk bs d gunakan 🙏
assalamualaikum ibu izin bertanya. judul penelitian saya faktor faktor yang berhubungan dengan tbdm... faktor2 tersebut ada 3 yang saya ukur. apakah saya harus mencari penelitian mempunyai 3 faktor yang sama dg saya ? karna saya coba cari cuma ada 2 faktor yg sama.
trus ibu. kalau casecontrol itu di anggap sesuai standar jumlah sampel itu total dari sampel + kasus atau ,masing2 bu ? min 30
Wa'alaikumsalam wr wb
P: apakah saya harus mencari penelitian mempunyai 3 faktor yang sama dg saya ?
J: Sebaiknya ke3 faktor tersebut ada dipenelitian terdahulu, boleh berbeda artikel, atau 3 faktor ada di artikel yang sama.. Dikarenakan justifikasi memilih faktor tersebut, sebaiknya sudah ada dipenelitian sebelumnya.. Namun, untuk perhitungan besar sampel, boleh dari 3 faktor yang dianggap paling penting atau yang diprioritaskan..
P: kalau casecontrol itu di anggap sesuai standar jumlah sampel itu total dari sampel + kasus atau ,masing2 bu ?
J: Hasil perhitungan besar sampel untuk desain case control, per masing-masing ya.. Kalau diperhitungan didapat 30 sampel, maka 30 sampel kasus dan 30 sampel kontrol
Semoga bisa menjawab ya, terimakasih..
Bu.. tolong di balas ya bu.. maaf ini jauh dr ibu yg upload,, saya mau tanya, pajanan itu apa ya bu.. pada tabel rumus itu pajanan dan keluaran..
Sedangkan pny saya faktor risiko penyakit TB dengan kejadian Stunting..
Pajanannya yg mana dan keluaran yg mana ya bu .
Pajanan itu adalah variabel independen yakni penyakit TB nya
Sedangkan keluaran itu adalah variabel dependen yakni kejadian stunting
Begitu ya.. Terimakasih
Assalamualaikum, izin konsultasi ibu.
Dalam penelitian saya ini pada suatu penyakit , di gen tersebut ada 2 polimorfisme. Apakah ada peranan polimorfisme yg di gen tersebut dalam menyebabkan penyakit tersebut, polimorfisme kesatu = 20 kasus dari 100 populasi , polimorfisme yg ke dua = 14 kasus dari 100 populasi, kira kira untuk penentuan sampel dan controlnya bagaimana ibu untuk rumus saya bingung dapat dapat dari mana p1 p0 dll , karena yg di ketahui hanya yg diatas kasus dan populasi? apa nanti kalau sudah di tentukan sampel dan Control ke dua polimorfisme itu tinggal di tambahin dan dibagi dua, ambil rata rata rata ibu?
Terima kasih ibu sebelumnya 🙏
@@nitasusanti1953 Tujuan penelitian nya apakah untuk mengetahui hubungan antara polimorfisme gen dengan terjadinya suatu penyakit?
Berarti polimorfisme ini adalah variabel independen dan penyakitnya adalah varabel dependen. Jika variabel dependennya ingin diteliti menggunakan design case control, maka kasus nya adalah pasien yang menderita penyakit tersebut, sedangkan kontrolnya adalah pasien dengan karakteristik sama dengan kasus namun tidak menderita penyakit tersebut.
Sedangkan polimorfisme ini bisa disesuaikan dengan definisi operasional dari variabel independennya, misalkan pajanannya adalah polimorfisme yang kesatu dan polimorfisme kedua, sedangkan yang tidak pajanannya adalah tidak polimorfisme/ selain polimorfisme kesatu dan kedua.
Untuk perhitungan besar sampelnya, maka diperlukan artikel penelitian sebelumnya yang memiliki substansi yang sama dengan substansi yang akan ditelilti ini. Jadi nilai P1 dan P0 nya diperoleh dari artikel penelitian tersebut. Tinggal mencari dibagian hasil penelitian artikel sebelumnya, sebagai penentuan nilai P1 dan P0 sesuai dengan design penelitian case control.
Semoga bisa membantu. Terimakasih🙏
Terima kasih ibu, ibu izin bertanya lagi kalau misalnya di Ket : P1 0,10 P2 0,046 Alfa 5 persen OR 2,3 apa kah benar z1- Alfa /2 itu 1,96 dan Z1 -beta/2 itu 0,76 ?
Kalau misalnya saya hitung sampel size 2.0 hasilnya sekitar 217 kalau nilai 1 - Beta 72 persen kalau 1 -beta nya 80 persen 271 hasil di sampel size 2.0 ibu, kalau menggunakan hitungan sendri dengan z1-alfa /2 dengan nilai 1,96 kmudian Z1 -beta 0,76 didapat nilai 20 sampel ibu, jdi control nya 40 ibu, bagaimana pendapat ibu?
Kalau misalnya sampel untuk di teliti besarnya 271 atau 217 terlalu besar ibu, soalnya sya meneliti kelainan Celah langit langit, ouw iya ibu yg tadi perhitungan nya sya pakai rumus uji hipotesis Odds Ratio (OR)
Izin bertanya ibu,jika saya menggunakan case control dengan 2 variabel independen..penentuan samplingnya bagaimana nggeh?
Izin menjawab ya..
Untuk variabel independen dengan 2 variabel pada design penelitian case control dan design penelitian lainnya, bisa dari 2 variabel tersebut, namun nanti dipilih jumlah sampel terbesar dari perhitungan besar sampel dari 2 variabel tersebut ya..
Semoga dapat membantu. Terimakasih 🙏
Permisi bu, izin bertanya perihal perhitungan sampel. saya memiliki 3 variabel independen yang akan diteliti. 2 variabel independek saya sudah pernah diteliti ditempat lain dengan metode case control juga sehingga untuk p1,p2, dan OR sudah ada. Namun terdapat 1 variabel independen saya yang sepertinya belum pernah diteliti bu. Izin bertanya bu apakah terdapat cara penentuan sampel meskipun variabelnya belum pernah diteliti bu ? Terimakasih bu
Apakah sudah dicari di artikel jurnal international?
Assalamualaikum buk , bisa minta link bukunya buk?
Bismillah, saya izin bertanya bu. Bila variabel independen yang diteliti itu bukan hanya 1 variabel, maka P2 dan OR dari variabel mana yang saya pilih?
Pertanyaan yang bagus.. Untuk variabel independen yang lebih dari 1, maka perhitungan besar sampelnya bisa diambil dari variabel yang menjadi fokus penelitian (faktor utama saja)
Misalkan ada 6 variabel independen, nah dari ke-6 variabel ini yang menjadi faktor utama ada 4 variabel, maka perhitungan besar sampelnya dari ke-4 variabel ini saja..
Semoga jelas ya, terimakasih
Assalamu'alaikum wr.wb Selamat malam ibu izin bertanya jika kelompok kasusnya adalah BBLR prematur maka untuk kelompok kontrolnya dengan apa ibu, terimakasih
Wa'alaikumsalam wr wb
Maaf saya baru membalas.. Menurut saya, untuk kontrol dari kasus BBLR Prematur adalah Normal Matur (Tidak BBLR Tidak Prematur)
Terimakasih
@@indahpurnamasari3640 baik ibu terimakasih
Izin bertanya bu jika
Case: kematian jemaah haji akibat penyakit kardiovaskular
Kontrol: kematian jemaah haji akibat penyakit non kardiovaskular
Untuk penentuan P1 dan P2 nya bagaimana ya, karena kebanyakan judul langsung mengarah pada jenis penyakit kardiovaskular yg lebih spesifik semisal (PJK). Sedangkan penelitian saya kardiovaskular secara umum, apakah penelitian terdahulu tsb bisa saya gunakan sebagai acuan penentuan p1 dan p2 ya? Terima kasih
Penelitian terdahulunya bisa digunakan ya ityan..
Bismillah. Assalamualaikum ibu, izin bertanya ibu. Apakah untuk menentukan penelitian mana yang akan digunakan untuk menentukan P1 dan P0 nya itu syaratnya hanya penelitian sebelumnya hrus memiliki substansi yang sama dengan penelitian kita. Apakah hanya itu ibu? Karena ada video di youtube juga yg menjelaskan kalau harus menggunakan jurnal penelitian luar negeri ibu, menurut pengalaman ibu apakah memang harus menngunakan penelitian luar negeri atau bisa penelitian yang di Indonesia saja ibu tapi dengan syarat substansi penelitian sebelumnya dengan penelitian saya sama ibu?. Mohon arahannya ibu, terimakasih banyak sebelumnya bu 🙏
Wa'alaikumsalam wr wb
Tidak ada ketentuan harus menggunakan jurnal penelitian luar negeri saja, jadi boleh dari jurnal penelitian dalam negeri dan atau luar negeri, dengan ketentuan bahwa artikel yang dirujuk memiliki substansi yang sama dengan yang akan diteliti dan beda proporsi P0 dan P1 juga sejalan dengan substansinya.
Semoga bisa membantu ya, terimakasih.
Terimakasih atas penjelasannya ibu. Mohon izin bertanya ibu. Untuk kekuatan uji apakah hanya 80% jika ada yg lain Bagaimana sebaiknya memilih nilai kekuatan uji tersebut bu? Terimakasih bu
Power of the test tidak hanya 80%, namun ada nilai lainnya seperti 90%, 95%, 99%
Nilai kekuatan uji akan sangat menentukan besar sampel yang diperoleh, semakin besar nilai kekuatan uji maka jumlah sampel yang diperoleh akan semakin besar
Jadi sesuaikan dengan kemampuan dari peneliti dan juga dari substansi/ teori mengenai tema/ topik penelitian yang diangkat
Misalkan penelitian sosial/ masyarakat bisa menggunakan kekuatan uji 80%, namun jika penelitian laboratorium (semua kondisi bisa dikontrol oleh peneliti), maka dapat menggunakan kekuatan uji yang lebih tinggi (90% atau 95%)
Namun, harus hati-hati dalam meningkatan kekuatan uji, karena kesalahan tipe 1 atau alpha akan semakin besar (menaikkan power akan menurunkan CI/ menaikkan alpha)
Semoga bisa dipahami ya, terimakasih👍
@@indahpurnamasari3640terimakasih ibu, sangat membantu saya 😁🙏
Assalamualaikum ibu, bismillah izin bertanya. jika variabel independen ada 2, maka yang diambil untuk P1 nya ditambah variabel 1&2 atau bagaimana nggeh ibu? terimakasih ibu
Wa'alaikumsalam wr wb
Misalkan penelitian nya berjudul hubungan berat bayi lahir dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada balita (0-59 bulan) ya
Ini ada 2 variabel independennya (berat bayi lahir dan panjang badan lahir) dan 1 variabel dependen yaitu kejadian stunting
Nah, untuk perhitungan besar sampel nya, ini misalkan design penelitian nya case control, maka yang jadi kelompok case adalah balita yang stunting dan kelompok control adalah balita yang normal, penentuan stunting atau normal ini berdasarkan indikator tinggi badan menurut umur (TB/U)
Besar sampelnya bisa dihitung dari variabel berat bayi lahir atau panjang badan lahir, atau kedua-duanya nanti dipilih sampel yang terbesar
Langkah awal sebelum menghitung besar sampelnya adalah tentukan dulu kelompok terpapar/terpajan/exposure dan kelompok yang tidak terpapar/terpajan/exposure.. kelompok terpapar ini adalah kelompok yang lebih berisiko atau berpeluang lebih tinggi untuk mengalami case, begitu sebaliknya untuk kel yang tidak terpapar ya
Jadi, penentuan P1 dan P2 untuk design case control nya adalah:
Untuk variabel berat bayi lahir
P1 : proporsi balita dengan berat bayi lahir rendah (kel terpapar) pada kelompok balita stunting (kel case/kasus)
P2 : proporsi balita dengan berat bayi lahir rendah (kel terpapar) pada kelompok balita normal (menurut TB/U) (kel control/kontrol)
Untuk variabel panjang badan lahir
P1 : proporsi balita dengan panjang badan lahir
@@indahpurnamasari3640 terima kasih banyak atas penjelasannya, buk. Izin bertanya lagi, misalnya kita hanya memproleh jumlah sampel untuk 4 dari 7 variabel karena nilai p1 dan p2 tiga variabel lainnya tidak bisa dicari karna ga ada data dari penelitian terdahulu. Apa boleh kita biarkan saja dan memilih sampel terbesar dari jumlah sampel yg dari 4 variabel lainnya?
@@aremdaeum boleh.. 👍
@@indahpurnamasari3640 makasi banyak ibuk ^_^