- 37
- 26 955
Indah Purnama Sari
Indonesia
เข้าร่วมเมื่อ 28 ม.ค. 2016
Membahas mengenai dunia pendidikan keilmuan kesehatan masyarakat (public health) dengan kekhususan biostatistik
PEMANFAATAN MENDELEY
VIDEO PEMBELAJARAN PEMANFAATAN MENDELEY
MATA KULIAH PENULISAN ILMIAH
SEMESTER 5 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MATA KULIAH PENULISAN ILMIAH
SEMESTER 5 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
มุมมอง: 138
วีดีโอ
REGRESI LOGISTIK GANDA MODEL FAKTOR RISIKO DATA SURVEI
มุมมอง 6623 ปีที่แล้ว
VIDEO PEMBELAJARAN ANALISIS DATA SURVEY ANALISIS REGRESI LOGISTIK GANDA MODEL FAKTOR RISIKO DATA SURVEI (SPSS) SEMESTER 7 PEMINATAN BIOSTATISTIK DAN INFORMASI KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA Dataset dapat diunduh pada link berikut ini: bit.ly/DatasetPropinsi 0:00 Intro dan Konsep Regresi Logistik 7:10 Klasifikasi Regresi Logi...
ANALISIS DATA SURVEY: REGRESI LINIER GANDA
มุมมอง 2023 ปีที่แล้ว
VIDEO PEMBELAJARAN ANALISIS DATA SURVEY ANALISIS REGRESI LINIER GANDA PADA DATA SURVEY (SPSS) SEMESTER 7 PEMINATAN BIOSTATISTIK DAN INFORMASI KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BESAR SAMPEL UNTUK ESTIMASI PROPORSI DAN RATA-RATA (BESAR SAMPEL UNTUK SURVEY)
มุมมอง 1K3 ปีที่แล้ว
Besar Sampel untuk Estimasi Proporsi dan Rata-rata (Besar Sampel untuk Survey) MK Rancangan Sampel Peminatan Biostatistik dan Informasi Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya 0:00 Intro dan Outline 0:55 Penjelasan, Rumus dan Contoh Penggunaan Besar Sampel Estimasi Proporsi 7:55 Penjelasan, Rumus dan Contoh Penggunaan Besar Sampel Es...
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
มุมมอง 2743 ปีที่แล้ว
Kerangka Teori dan Kerangka Konsep Materi Pertemuan Ke-3 Mata Kuliah Aplikasi Penelitian Biostatistik Mahasiswa Semester 7 Peminatan Biostatistik dan Informasi Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Music: www.bensound.com
FERTILITAS 1
มุมมอง 7903 ปีที่แล้ว
Fertilitas Bagian 1 Definisi, Konsep, Sumber Data dan Ukuran-Ukuran Dasar Fertilitas MK Demografi Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Music: www.bensound.com
KONSEP EPSEM DAN PEMBOBOTAN DATA SURVEY
มุมมอง 2283 ปีที่แล้ว
Konsep EPSEM (Equal Probability of Selection Method) dan Pembobotan Data Survey MK Analisis Data Survey Peminatan Biostatistik dan Informasi Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Music: www.bensound.com
FAKTOR PENENTU BESAR SAMPEL DAN KOMPONEN BESAR SAMPEL DALAM JURNAL
มุมมอง 1473 ปีที่แล้ว
Video Pembelajaran Faktor Penentu Besar Sampel dan Komponen Besar Sampel dalam Jurnal MK Rancangan Sampel Semester 5 Peminatan Biostatistik dan Informasi Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Music: www.bensound.com
KOMPOSISI & DISTRIBUSI PENDUDUK
มุมมอง 4593 ปีที่แล้ว
Video Pembelajaran Mata Kuliah Demografi Kesehatan Pertemuan ke 2 Komposisi dan Distribusi Penduduk Semester 3 Prodi IKM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
KOMPOSISI & DISTRIBUSI PENDUDUK
มุมมอง 433 ปีที่แล้ว
Video Pembelajaran Mata Kuliah Demografi Kesehatan Pertemuan ke 2 Komposisi dan Distribusi Penduduk Semester 3 Prodi IKM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
ANALISIS UNIVARIABEL (DESKRIPTIF)
มุมมอง 3943 ปีที่แล้ว
Analisis Univariabel (Deskriptif) MK Manajemen Data Gizi Prodi S1 Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Link Dataset: bit.ly/dataset_analisisunivariabel Music: www.bensound.com
Uji Dua Sampel Independen: Uji Mann-Whitney
มุมมอง 2973 ปีที่แล้ว
Uji Dua Sampel Independen: Uji Mann-Whitney MK Biostatistik Non-Parametrik Prodi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Link Dataset: bit.ly/dataset_ujimann-whitney Music: www.bensound.com
Uji Dua Sampel Independen: Uji Median
มุมมอง 4353 ปีที่แล้ว
Uji Dua Sampel Independen: Uji Median MK Biostatistik Non-Parametrik Prodi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Link Dataset: bit.ly/dataset_ujimedian Music: www.bensound.com
Penggunaan Menu Transformasi: If Cases Menggunakan SPSS
มุมมอง 5153 ปีที่แล้ว
Penggunaan Menu Transformasi: If Cases Menggunakan SPSS
Penggunaan Menu Transformasi: Recode Menggunakan SPSS
มุมมอง 5873 ปีที่แล้ว
Penggunaan Menu Transformasi: Recode Menggunakan SPSS
Penggunaan Menu Transformasi: Compute Menggunakan SPSS
มุมมอง 5553 ปีที่แล้ว
Penggunaan Menu Transformasi: Compute Menggunakan SPSS
UJI KRUSKAL-WALLIS MENGGUNAKAN SPSS (ALTERNATIF UJI ONE WAY ANOVA)
มุมมอง 1713 ปีที่แล้ว
UJI KRUSKAL-WALLIS MENGGUNAKAN SPSS (ALTERNATIF UJI ONE WAY ANOVA)
ANALISIS REGRESI LOGISTIK GANDA MODEL FAKTOR RISIKO PADA DATA SURVEY (STATA)
มุมมอง 1.8K3 ปีที่แล้ว
ANALISIS REGRESI LOGISTIK GANDA MODEL FAKTOR RISIKO PADA DATA SURVEY (STATA)
ANALISIS DESKRIPTIF DATA SURVEY (SAMPEL NON-SRS) MENGGUNAKAN STATA
มุมมอง 4483 ปีที่แล้ว
ANALISIS DESKRIPTIF DATA SURVEY (SAMPEL NON-SRS) MENGGUNAKAN STATA
UJI CHI SQUARE TABEL 2XK DAN SELAIN 2X2 DAN 2XK PART 2
มุมมอง 1.4K3 ปีที่แล้ว
UJI CHI SQUARE TABEL 2XK DAN SELAIN 2X2 DAN 2XK PART 2
UJI CHI SQUARE 2X2 DAN UJI FISHER EXACT PART 1
มุมมอง 6743 ปีที่แล้ว
UJI CHI SQUARE 2X2 DAN UJI FISHER EXACT PART 1
Membuat Sertifikat Menggunakan Google Form Otomatis Kirim Part 2
มุมมอง 254 ปีที่แล้ว
Membuat Sertifikat Menggunakan Google Form Otomatis Kirim Part 2
Membuat Sertifikat Menggunakan Google Form Otomatis Kirim Part 1
มุมมอง 174 ปีที่แล้ว
Membuat Sertifikat Menggunakan Google Form Otomatis Kirim Part 1
ANALISIS DATA SURVEY: REGRESI LINIER GANDA
มุมมอง 4444 ปีที่แล้ว
ANALISIS DATA SURVEY: REGRESI LINIER GANDA
BESAR SAMPEL UNTUK SURVEY (POPULASI TERBATAS)
มุมมอง 2274 ปีที่แล้ว
BESAR SAMPEL UNTUK SURVEY (POPULASI TERBATAS)
Assalamualaikum buk , bisa minta link bukunya buk?
Cara menentukan perbandingan 1:1 ituu gimana bu? Atau itu kita yang menentukan?
Assalamualaikum wrwb bu jika berkenan bisakah saya minta materinya dan bahasa karna penjelasannya sangat mudah di mengerti terimakasih 🙏
Izin bertanya bu judul saya hubungan senam kebugaran lansia terhadap tingkat aktivitas fisik. Populasi 120 lansia. Apakah bisa menggunakan rumus uji hipotesis OR? atau rumus ketjie?
Ibu izin bertanya judul saya hubungan anemia pada ibu hamil terhadap kejadian stunting pada balita. Dan saya bingung untuk penentuan populasi dan jg sampelnya bu🙏
Assalamualaikum ibu, mohon maaf saya izin bertanya. Untuk uji hipotesis dengan OR, bagaimana jika setelah memasukkan P2 dan OR pada aplikasi ternyata P1 yang didapatkan berbeda dengan yang tertera dalam artikel referensi? Terima kasih🙏🏻
Assalamualaikum bu saya ijin tanya bu, bagaimana cara menentukan perbandingan jumlah sampel kasus dan sampel kontrol jika sampel yang kita miliki dalam jumlah sedikit atau dibawah 30 ? karna salah satu referensi yang saya dapatkan memiliki jumlah sampel kasus 20 sedangkan untuk perbandingan jumlah sampel kasus dan sampel kontrolnya ialah 1:2
Assqlamualaikum Wr Wb. Selamat pagi bu, mohon ijin mau menanyakan, desain studi penelitian saya cross sectional dengan sampel populasi sebanyak 150... Cara mengambil sampel menggunakan rumus lameshow apakah bisa bu?
Wa'alaikumsalam wr wb Rumus lemeshow bisa digunakan untuk desain penelitian deskriptif ataupun analitik dan bisa untuk desain studi cross sectional, case control, cohort dan experiment.. Hanya saja perlu diperhatikan desain studi cross sectionalnya pendekatan deskriptif atau analitik ya.. Terimakasih 🙏
assalamualaikum ibu izin bertanya. judul penelitian saya faktor faktor yang berhubungan dengan tbdm... faktor2 tersebut ada 3 yang saya ukur. apakah saya harus mencari penelitian mempunyai 3 faktor yang sama dg saya ? karna saya coba cari cuma ada 2 faktor yg sama. trus ibu. kalau casecontrol itu di anggap sesuai standar jumlah sampel itu total dari sampel + kasus atau ,masing2 bu ? min 30
Wa'alaikumsalam wr wb P: apakah saya harus mencari penelitian mempunyai 3 faktor yang sama dg saya ? J: Sebaiknya ke3 faktor tersebut ada dipenelitian terdahulu, boleh berbeda artikel, atau 3 faktor ada di artikel yang sama.. Dikarenakan justifikasi memilih faktor tersebut, sebaiknya sudah ada dipenelitian sebelumnya.. Namun, untuk perhitungan besar sampel, boleh dari 3 faktor yang dianggap paling penting atau yang diprioritaskan.. P: kalau casecontrol itu di anggap sesuai standar jumlah sampel itu total dari sampel + kasus atau ,masing2 bu ? J: Hasil perhitungan besar sampel untuk desain case control, per masing-masing ya.. Kalau diperhitungan didapat 30 sampel, maka 30 sampel kasus dan 30 sampel kontrol Semoga bisa menjawab ya, terimakasih..
Permisi ibu saya izin bertanya penelitian saya menggunakan 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat dan untuk besar sampel saya menggunakan rumus slovin apakah tetap bisa dilakukan penelitian nggih bu? Dan untuk menentuan teknik samplingnya yang sesuai memakai teknik apa saja nggih? Terima kasih bu
Apakah dipenelitian ini ada hipotesis yang akan dibuktikan? Jika ada, maka rumus slovin tidak bisa digunakan.. Oleh karena itu, jika ada hipotesis dalam penelitiannya, maka rumus samplingnya juga harus menggunakan rumus sampling untuk uji hipotesis ya.. Untuk perhitungan besar samplingnya, bisa menggunakan software sample size yang tersedia di link ini: kihariyadi.wordpress.com/2011/01/09/software-sample-size-ver-2-0/ Setelah diinstal, bisa memilih point 3 yaitu case control studies dan 3.2 hypotesis tests for an odds ratio Namun, jika dipenelitian ini tidak ada hipotesis, maka rumus slovin bisa digunakan.. Demikian penjelasan dari saya, semoga dapat dimengerti ya.. Terimakasih 🙏
Izin ibu, sebelumnya saya ingin bertanya bu. Judul penelitian saya itu faktor faktor yang mempengaruhi anemia pada remaja putri kelas x di smk n 9 kota Padang bu, untuk pembuatan kerangka teori nya tu bagaimana ya bu? Terimakasih Bu 🙏
Kerangka teori bisa dicari dari beberapa sumber antara lain: 1. www.researchgate.net/figure/Conceptual-framework-for-causes-of-childhood-anaemia-adapted-from-14_fig1_334019458 2. www.researchgate.net/figure/Conceptual-model-of-the-determinants-of-anaemia-reproduced-with-permission-from_fig7_275153478 3. www.researchgate.net/figure/Theoretical-framework-of-determinants-of-anemia-and-growth-failure-in-adolescents-Based_fig1_353370134 Dan lain sebagainya ya.. Silahkan dibaca dan pahami terlebih dahulu.. Terimakasih🙂
Assalamu'alaikum wr.wb Selamat malam ibu izin bertanya jika kelompok kasusnya adalah BBLR prematur maka untuk kelompok kontrolnya dengan apa ibu, terimakasih
Wa'alaikumsalam wr wb Maaf saya baru membalas.. Menurut saya, untuk kontrol dari kasus BBLR Prematur adalah Normal Matur (Tidak BBLR Tidak Prematur) Terimakasih
@@indahpurnamasari3640 baik ibu terimakasih
Terimakasih ilmunya bu😊❤ apakah boleh minta ppt nya bu?
Bu.. tolong di balas ya bu.. maaf ini jauh dr ibu yg upload,, saya mau tanya, pajanan itu apa ya bu.. pada tabel rumus itu pajanan dan keluaran.. Sedangkan pny saya faktor risiko penyakit TB dengan kejadian Stunting.. Pajanannya yg mana dan keluaran yg mana ya bu .
Pajanan itu adalah variabel independen yakni penyakit TB nya Sedangkan keluaran itu adalah variabel dependen yakni kejadian stunting Begitu ya.. Terimakasih
izin bertanya bu semoga dijawab, saya 3 variabel dengan independen 2 variabel. artikel yg di dapat 1 artikel dengan 1 variabel independen yg sama , dan 1 nya lagi 1 variabel independen yg sama jadi 2 variabel independen saya terpisah bu ada 1 1 varibel independen terpisah di 2 artikel. apakah salah tu ods ratio nya yg saya gunakan atau bagaimana bu ?
Baik Puja.. Untuk perhitungan besar sampelnya, masing-masing odds ratio dari masing-masing variabel independen, tetap dihitung ya.. Jadi hitung dulu besar sampel variabel 1 dengan odds nya dari artikel 1, kemudian hitung besar sampel variabel 1 nya lagi dengan odds nya dari artikel 2.. Jadi, nanti ada 2 hasil besar sampel, kemudian dari 2 hasil besar sampel ini dipilih besar sampel terbesar untuk dijadikan sampel dalam penelitian puja.. Semoga menjawab ya, terimakasih
baik terimakasih banyak bu atas penjelasannya@@indahpurnamasari3640
izin bertanya lagi bu, apakah untuk menggunakan or ini harus dengan penelitian dengan case control atau tidak bu ? @@indahpurnamasari3640
Izin bertanya bu jika Case: kematian jemaah haji akibat penyakit kardiovaskular Kontrol: kematian jemaah haji akibat penyakit non kardiovaskular Untuk penentuan P1 dan P2 nya bagaimana ya, karena kebanyakan judul langsung mengarah pada jenis penyakit kardiovaskular yg lebih spesifik semisal (PJK). Sedangkan penelitian saya kardiovaskular secara umum, apakah penelitian terdahulu tsb bisa saya gunakan sebagai acuan penentuan p1 dan p2 ya? Terima kasih
Penelitian terdahulunya bisa digunakan ya ityan..
Assalamualaikum Bu Indah, sebelumnya terimakasih banyak atas videonya yang sangat membantu. Mohon izin bertanya, untuk tabel selain 2×2 dan 2×K, misal uji chi square tidak memenuhi berarti dilakukan penggabungan sel saja yaa untuk alternatifnya. Apabila tidak bisa digabungkan, bagaimana ya Bu? Atau ada cara tertentu untuk melakukan penggabungan tersebut?
Terima kasih atas sharing ilmu yang sangat bermanfaat, Bu😊 Izin bertanya bu, apakah semua variabel (selain dependen & independen utama) adalah kandidat interaksi? Lalu apakah identifikasi interaksi dapat dilakukan secara bersamaan/semua variabel dalam 1x proses? Terima kasih🙏🏻
Izin bertanya kak kalau dependennya 2 kategori tetapi independennya 3 kategori kira-kira untuk mengetahui nilai pr nya bagaimana ya kak?
Untuk nilai PR nya bisa didapatkan dari analisis regresi logistik sederhana ya.. Terimakasih, semoga membantu.. 🙏
Bismillah. Assalamualaikum ibu, izin bertanya ibu. Apakah untuk menentukan penelitian mana yang akan digunakan untuk menentukan P1 dan P0 nya itu syaratnya hanya penelitian sebelumnya hrus memiliki substansi yang sama dengan penelitian kita. Apakah hanya itu ibu? Karena ada video di youtube juga yg menjelaskan kalau harus menggunakan jurnal penelitian luar negeri ibu, menurut pengalaman ibu apakah memang harus menngunakan penelitian luar negeri atau bisa penelitian yang di Indonesia saja ibu tapi dengan syarat substansi penelitian sebelumnya dengan penelitian saya sama ibu?. Mohon arahannya ibu, terimakasih banyak sebelumnya bu 🙏
Wa'alaikumsalam wr wb Tidak ada ketentuan harus menggunakan jurnal penelitian luar negeri saja, jadi boleh dari jurnal penelitian dalam negeri dan atau luar negeri, dengan ketentuan bahwa artikel yang dirujuk memiliki substansi yang sama dengan yang akan diteliti dan beda proporsi P0 dan P1 juga sejalan dengan substansinya. Semoga bisa membantu ya, terimakasih.
Assalamualaikum trims ilmunya bermanfaat 👍👍👍👍
Wa'alaikumsalam wr wb Terimakasih Pak.. 🙏
Izin bertanya bu, sumber buku regresi logistik ganda apa ya bu? Mohon dijawab ya bu
Izin bertanya ibu,jika saya menggunakan case control dengan 2 variabel independen..penentuan samplingnya bagaimana nggeh?
Izin menjawab ya.. Untuk variabel independen dengan 2 variabel pada design penelitian case control dan design penelitian lainnya, bisa dari 2 variabel tersebut, namun nanti dipilih jumlah sampel terbesar dari perhitungan besar sampel dari 2 variabel tersebut ya.. Semoga dapat membantu. Terimakasih 🙏
Apakah hasil chi square dan regresi logistik harus linear jika keduanya signifikan? Jika chi square berhubungan positif maka logistik juga harus hubungan positif? Kalau bentuk hubungannya berbeda, chi square RR>10 dan di regresi logistik OR<1 apakah menyalahi analisis? Terima kasih
Izin menjawab ya.. Hasil uji chi square dan regresi logistisk seyogyanya sama/ tidak jauh berbeda Namun, jika hasil terlalu berbeda maka perlu diperiksa kembali koding yang digunakan, apakah sudah sama untuk pemilihan kategori pembanding/ referens pada variabel tersebut Pemilihan pembanding/ referens ini ada dibagian categorical pada regresi logistik, nanti ada keterangan referens mana yang mau dipilih apakah last (koding terakhir/ besar) atau first (koding awal/ kecil) Sehingga nanti hasil uji chi square dan regresi logistik tidak terlalu jauh berbeda atau malah tidak menjadi kebalikan untuk nilai OR/PR nya Semoga dapat sedikit membantu. Terimakasih 🙏
Assalamualaikum, izin konsultasi ibu. Dalam penelitian saya ini pada suatu penyakit , di gen tersebut ada 2 polimorfisme. Apakah ada peranan polimorfisme yg di gen tersebut dalam menyebabkan penyakit tersebut, polimorfisme kesatu = 20 kasus dari 100 populasi , polimorfisme yg ke dua = 14 kasus dari 100 populasi, kira kira untuk penentuan sampel dan controlnya bagaimana ibu untuk rumus saya bingung dapat dapat dari mana p1 p0 dll , karena yg di ketahui hanya yg diatas kasus dan populasi? apa nanti kalau sudah di tentukan sampel dan Control ke dua polimorfisme itu tinggal di tambahin dan dibagi dua, ambil rata rata rata ibu?
Terima kasih ibu sebelumnya 🙏
@@nitasusanti1953 Tujuan penelitian nya apakah untuk mengetahui hubungan antara polimorfisme gen dengan terjadinya suatu penyakit? Berarti polimorfisme ini adalah variabel independen dan penyakitnya adalah varabel dependen. Jika variabel dependennya ingin diteliti menggunakan design case control, maka kasus nya adalah pasien yang menderita penyakit tersebut, sedangkan kontrolnya adalah pasien dengan karakteristik sama dengan kasus namun tidak menderita penyakit tersebut. Sedangkan polimorfisme ini bisa disesuaikan dengan definisi operasional dari variabel independennya, misalkan pajanannya adalah polimorfisme yang kesatu dan polimorfisme kedua, sedangkan yang tidak pajanannya adalah tidak polimorfisme/ selain polimorfisme kesatu dan kedua. Untuk perhitungan besar sampelnya, maka diperlukan artikel penelitian sebelumnya yang memiliki substansi yang sama dengan substansi yang akan ditelilti ini. Jadi nilai P1 dan P0 nya diperoleh dari artikel penelitian tersebut. Tinggal mencari dibagian hasil penelitian artikel sebelumnya, sebagai penentuan nilai P1 dan P0 sesuai dengan design penelitian case control. Semoga bisa membantu. Terimakasih🙏
Terima kasih ibu, ibu izin bertanya lagi kalau misalnya di Ket : P1 0,10 P2 0,046 Alfa 5 persen OR 2,3 apa kah benar z1- Alfa /2 itu 1,96 dan Z1 -beta/2 itu 0,76 ?
Kalau misalnya saya hitung sampel size 2.0 hasilnya sekitar 217 kalau nilai 1 - Beta 72 persen kalau 1 -beta nya 80 persen 271 hasil di sampel size 2.0 ibu, kalau menggunakan hitungan sendri dengan z1-alfa /2 dengan nilai 1,96 kmudian Z1 -beta 0,76 didapat nilai 20 sampel ibu, jdi control nya 40 ibu, bagaimana pendapat ibu?
Kalau misalnya sampel untuk di teliti besarnya 271 atau 217 terlalu besar ibu, soalnya sya meneliti kelainan Celah langit langit, ouw iya ibu yg tadi perhitungan nya sya pakai rumus uji hipotesis Odds Ratio (OR)
Mohon ijin bertanya gimana cara membedakan apakah penelitian kita termasuk kategorik berpasangan atau kategorik tidak berpasangan🙏
Kategorik berpasangan artinya kelompok sampel yang sama diberikan lebih dari 1 perlakukan. Misalkan suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan proporsi pengetahuan baik sebelum dan sesudah diberikan suatu intervensi. Kelompok sampel dilakukan 2 kali pengukuran yakni sebelum intervensi diukur skor pengetahuan kemudian dikategorikan menjadi baik dan kurang, setelah itu selang beberapa hari diberikan intervensi yang sudah dirancang, dan selang beberapa hari kemudian dilakukan pengukuran setelah intervensi dengan cara pengukuran yang sama dengan sebelum intervensi yakni diukur skor pengetahuan kemudian dikategorikan menjadi baik dan kurang. Jika kategorik tidak berpasangan, maka setiap sampel hanya dilakukan 1 kali pengukuran. Misalkan suatu penelitian ingin mengetahui hubungan anemia ibu hamil dengan kejadian BBLR (berat bayi lahir rendah). Maka, diperoleh sampel ibu yang telah melahirkan, kemudian ditanyakan status anemia selama kehamilannya dan dilakukan telaah dokumen dari surat kelahiran/ buku KIA nya. Nah pada sampel ini, tidak dilakukan pengukuran berulang, seperti kategorik berpasangan. Semoga bisa membantu. Terimakasih.
@@indahpurnamasari3640 terimakasih banyak pencerahannya, mohon ijin untuk menentukan rumus besar sampel pada desain penelitian case control (analitik komperatif kategori tidak berpasangan ) 1.untuk rumus yang digunakan apakah memakai rumus uji hipotesis odds ratio?bagaimana dengan rumus slovin? 2. Bagaimana jika populasinya sudah saya ketahui jumlahnya(after survey) apakah tetap mencari jurnal penelitian yang mirip untuk menentukan P1&P2&OR? 3. Bagaimana jika judul saya berupa faktor faktor yang ada hubungan dengan kejadian Anemia, karna faktor faktor tentunya akan banyak variabel independen, lalu bagaimana menentukan P1 dan P2 nya? Mohon bantuannya 🙏
@@guava149 Baik akan saya jawab satu per satu ya.. 1. Rumus uji hipotesis odds ratio digunakan jika penelitian case control nya ingin menguji hipotesis hubungan antara variabel independen dan variabel dependen (analitik). Jika penelitian case control nya tidak ingin menguji hipotesis, bisa menggunakan rumus besar sampel estimasi (deskriptif). Rumus slovin digunakan untuk jenis penelitian destriptif bukan analitik. 2. Tetap harus menghitung besar sampel untuk memastikan besar sampel minimal dalam penelitian. Jika hasil perhitungan sampel lebih besar dari populasi, maka diperlukan faktor koreksi untuk besar sampelnya. Rumus faktor koreksinya yaitu n' = Nxn/ N+n (n'= jumlah sampel setelah koreksi, n = jumlah sampel sebelum koreksi, N = besar populasi) 3. Bisa dipilih dari berbagai faktor yang akan diteliti, faktor utama saja. Misalkan ada 7 faktor, maka dicari faktor utama yang berpengaruh terhadap anemia nya, misalkan ada 5, maka besar sampel dihitung dari ke5 faktor utama ini dan nantinya dipilih sampel yang terbesar. Semoga bisa tercerahkan. Terimakasih 🙏
Permisi bu, izin bertanya perihal perhitungan sampel. saya memiliki 3 variabel independen yang akan diteliti. 2 variabel independek saya sudah pernah diteliti ditempat lain dengan metode case control juga sehingga untuk p1,p2, dan OR sudah ada. Namun terdapat 1 variabel independen saya yang sepertinya belum pernah diteliti bu. Izin bertanya bu apakah terdapat cara penentuan sampel meskipun variabelnya belum pernah diteliti bu ? Terimakasih bu
Apakah sudah dicari di artikel jurnal international?
Assalamualaikum ibu Ijin bertanya, apakah boleh mengambil data P1 dan P2 serta OR dari penelitian sebelumnya yang judulnya berbeda, tetapi variabelnya sama, metode penelitiannya juga sama
Wa'alaikumsalam wr wb Tidak masalah judul artikel berbeda Meilania, yang penting variabel independen dan dependen yang akan diteliti sama dan metode penelitiannya juga sama ya..
Terima kasih ibu..
@@indahpurnamasari3640 kalau subjeknya yg berbeda bagaimana bu? penelitian sebelumnya pakai responden, saya pakai berkas rekam medis. tapi var nya sama
@@anantadira untuk rekam medisnya juga mengarah ke responden kan? Cara ukur nya yang berbeda, penelitian terdahulu cara ukurnya wawancara (langsung), sementara ini cara ukurnya telaah dokumen (rekam medis/tidak langsung)
aplikasinya disaya koh eror ya bu ketika memasukkan data. Input must be a number, padahal saya sudah memasukkan angkaa tetapi muncul seperti itu terus 🙏
Pastikan pengaturan number dan sistem bahasa nya sudah sesuai, dikarenakan tanda koma di bahasa indonesia berbeda dengan tanda koma di bahasa inggris, indonesia menggunakan , dan inggris menggunakan . Dan aplikasi ini juga hanya bisa digunakan di laptop windows ya, bukan mac Jadi, cek kembali ya.. Terimakasih
kak mau tanya, saya tabelnya kan 2xk lalu saya uji chi-square tp ada syarat yang tidak terpenuhi jadi saya menggunakan uji kolmogorov-smirnov. lalu diketahui p-value berapa. Kalau untuk mengetahui kekuatan korelasi (sangat kuat,kuat, sedang, lemah, dan sangat lemah) itu bagaimana ya kak? mohon jawabannya. terima kasih banyk kak
Bu, izin bertanya bu. Kalau misalnya kita melkukan penelitian case control tapi populasinya sudah diketahui, maka rumus apa yg tepat kita gunakan bu? Terimakasih sebelumnya bu🙏
Assalamu'alaikum kak, izin bertanha saya sudah membaca buku dari soffiyuddin dahlan, sdh saya temukan diagnosa untuk penelitian saya pakai rumus komparatif numerik berpasangan 2 kali pengukuran, yg saya bingung dan tidak paham mengenai simpangan baku dari kepustakaan 🙏🏻🙏🏻 mohon pencerahannya kak
Wa'alaikumsalam wr wb Untuk nilai simpangan bakunya bisa diperoleh dari jurnal atau artikel penelitian terkait yang dijadikan referensi oleh peneliti, jadi dicari dulu jurnal atau artikel penelitian yang dibagian hasil penelitian itu ada nilai mean/rata-rata plus minus SD, baik yang pre post dan juga nilai mean/rata-rata plus minus SD untuk bedanya (post-pre/ post dikurangi pre atau sebaliknya) ya Semoga bisa dipahami, terimakasih
@@indahpurnamasari3640 berarti untuk nilainya SD deviasi pre dikurangi dgn SD pada saat post kak??
@@uidassapakia4582 Bukan, biasanya langsung terdapat diartikel jurnalnya, tinggal kita cari saja dijurnalnya..
Kak jika variabel dependen saya 5 kategorik (tidak cemas, cemas ringan, cemas sedang, cemas berat, panik) dan variabel independen saya 2 kategorik (Efikasi rendah dan Efikasi tinggi) itu saya menggunakan uji apa yah kak? 🙏
Bisa menggunakan uji chi square 2x5, masuk ke uji chi square tabel 2xk ya.. pastikan memenuhi syarat uji chi square, tidak ada sel kosong dan nilai expected kurang dari 5 maksimal 20% total sel.. Terimakasih
kak boleh tau kakak menggunakan buku apa ya buat panduannya? biar bisa aku jadikan referensi skripsi aku kak terimakasih 🙏🏻
Banyak buku manajemen data yang membahas tentang uji chi square ini, seperti buku sopiyudin dahlan dan najmah, silahkan dicari kembali ya.. Terimakasih
Ibu software samplesizenya tdk bs d gunakan 🙏
Terimakasih atas penjelasannya ibu. Mohon izin bertanya ibu. Untuk kekuatan uji apakah hanya 80% jika ada yg lain Bagaimana sebaiknya memilih nilai kekuatan uji tersebut bu? Terimakasih bu
Power of the test tidak hanya 80%, namun ada nilai lainnya seperti 90%, 95%, 99% Nilai kekuatan uji akan sangat menentukan besar sampel yang diperoleh, semakin besar nilai kekuatan uji maka jumlah sampel yang diperoleh akan semakin besar Jadi sesuaikan dengan kemampuan dari peneliti dan juga dari substansi/ teori mengenai tema/ topik penelitian yang diangkat Misalkan penelitian sosial/ masyarakat bisa menggunakan kekuatan uji 80%, namun jika penelitian laboratorium (semua kondisi bisa dikontrol oleh peneliti), maka dapat menggunakan kekuatan uji yang lebih tinggi (90% atau 95%) Namun, harus hati-hati dalam meningkatan kekuatan uji, karena kesalahan tipe 1 atau alpha akan semakin besar (menaikkan power akan menurunkan CI/ menaikkan alpha) Semoga bisa dipahami ya, terimakasih👍
@@indahpurnamasari3640terimakasih ibu, sangat membantu saya 😁🙏
Kalau cells nya 1 (25.0%) dengan 2x2 dan nilai p.value nya .000 apakah tetap uji Fisher Exact kak?🙏🏻
Tepat.. Karena 1 sel saja dengan nilai expected kurang dari 5 pada uji chi square 2x2 sudah 25%, sementara syarat untuk uji chi square 2x2 tidak ada nilai expected kurang dari 5 lebih dari 20% total sel ya.. 👍
Maasyaa Allah makasih banget ibu atas penjelasannya 👍
Assalamualaikum bu, mohon izin untuk bertanya. Mengapa pada saat menghitung Perubahan Nilai OR (%), menggunakan rumus excel dengan =ABS ? Apakah memang semua persentase nya dijadikan absolut positif? Mohon informasinya. Terima kasih bu.
Wa'alaikumsalam wr wb, karena nilai persentase tidak ada yang bernilai negatif, Misalnya OR crude 4,0 dan OR adjust 2,0 maka perubahan OR akan menjadi negatif 50%, ini harus diabsolutkan krn perubahan persentase itu selalu bertanda positif 0-100%, jd nilai negatif disini hanya menunjukkan bahwa OR adjust lebih kecil dari OR crude
@@indahpurnamasari3640 Terima kasih bu. Izin bertanya kembali, misalkan Perubahan OR nya negatif (-) 50% artinya perubahan tersebut tetap dihitung menjadi >10% meskipun nilainya menunjukkan negatif, apakah seperti itu bu?
@@putriutami5035 Iya, krn nilai negatif nya tadi hanya menunjukkan bahwa OR adjust lebih kecil dari OR crude, jd nilai negatif menunjukkan arahnya saja, makanya dihitung dengan menggunakan rumus absolut, bukan perhitungan biasa..
@@indahpurnamasari3640 Baik bu, alhamdulillah sangat membantu sekali video-video materi dan penjelasan dari ibu, terima kasih🙏🙏
Mantap. Luar biasa Bu dosen. Lanjutkan 👍
Asallamualaikum ibu judul saya adalah studi kasus wali nikah ayah angkat terhadap perkawinan "EN dan " DY dan akibatnya terhadap perkawinannya, kerangka teorinya apa ya bu
Wa'alaikumsalam wr wb Untuk kerangka teorinya bisa diambil dari 1 teori atau dimodifikasi dari beberapa teori.. misalkan bisa teori psikologi, hukum agama, hukum adat, budaya dll.. krn banyak aspek yang dapat digali dari studi kasus ini.. Yang perlu dipastikan bahwa variabel yang akan kita amati atau gali lebih mendalam sudah terdapat dikerangka teorinya ya.. Ok.. Semoga menjadi lebih jelas.. Terimakasih 🙂
Assalamualaikum ibu, bismillah izin bertanya. jika variabel independen ada 2, maka yang diambil untuk P1 nya ditambah variabel 1&2 atau bagaimana nggeh ibu? terimakasih ibu
Wa'alaikumsalam wr wb Misalkan penelitian nya berjudul hubungan berat bayi lahir dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada balita (0-59 bulan) ya Ini ada 2 variabel independennya (berat bayi lahir dan panjang badan lahir) dan 1 variabel dependen yaitu kejadian stunting Nah, untuk perhitungan besar sampel nya, ini misalkan design penelitian nya case control, maka yang jadi kelompok case adalah balita yang stunting dan kelompok control adalah balita yang normal, penentuan stunting atau normal ini berdasarkan indikator tinggi badan menurut umur (TB/U) Besar sampelnya bisa dihitung dari variabel berat bayi lahir atau panjang badan lahir, atau kedua-duanya nanti dipilih sampel yang terbesar Langkah awal sebelum menghitung besar sampelnya adalah tentukan dulu kelompok terpapar/terpajan/exposure dan kelompok yang tidak terpapar/terpajan/exposure.. kelompok terpapar ini adalah kelompok yang lebih berisiko atau berpeluang lebih tinggi untuk mengalami case, begitu sebaliknya untuk kel yang tidak terpapar ya Jadi, penentuan P1 dan P2 untuk design case control nya adalah: Untuk variabel berat bayi lahir P1 : proporsi balita dengan berat bayi lahir rendah (kel terpapar) pada kelompok balita stunting (kel case/kasus) P2 : proporsi balita dengan berat bayi lahir rendah (kel terpapar) pada kelompok balita normal (menurut TB/U) (kel control/kontrol) Untuk variabel panjang badan lahir P1 : proporsi balita dengan panjang badan lahir <48 cm (kel terpapar) pada kelompok balita stunting (kel case/kasus) P2 : proporsi balita dengan panjang badan lahir <48 cm (kel terpapar) pada kelompok balita normal (menurut TB/U) (kel control/kontrol) Jadi bukan dijumlah ya, tp ditentukan/diformulasikan 1 persatu, sesuai dengan variabel penelitiannya (seperti contoh diatas).. Langkah selanjutnya menemukan nilai P1 dan P2 yang telah ditentukan ini di artikel jurnal/penelitian sebelumnya yang telah dibaca.. Semoga menjadi lebih jelas ya.. Terimakasih🙂
@@indahpurnamasari3640 terima kasih banyak atas penjelasannya, buk. Izin bertanya lagi, misalnya kita hanya memproleh jumlah sampel untuk 4 dari 7 variabel karena nilai p1 dan p2 tiga variabel lainnya tidak bisa dicari karna ga ada data dari penelitian terdahulu. Apa boleh kita biarkan saja dan memilih sampel terbesar dari jumlah sampel yg dari 4 variabel lainnya?
@@aremdaeum boleh.. 👍
@@indahpurnamasari3640 makasi banyak ibuk ^_^
Ibu contoh kerangka teori itu apakah dalam bagan kita masukkan menurut tokoh ya dengan narasi
Pertanyaan yang bagus Kerangka teori dalam karya tulis ilmiah bisa berasal dari hanya 1 teori saja atau bisa modifikasi dari beberapa teori. Sebelum digambarkan dalam bagan/ kerangka, sebaiknya teori yang digunakan dalam penelitian dijelaskan dibagian tinjauan pustaka, karena jika hanya digambarkan dalam bagan/ kerangka saja, penulis/ peneliti belum memahami betul dan kemungkinan keliru dalam menafsirkan berbagai variabel dalam teori tersebut Misalkan teori Determinants of Health oleh H.L Blum, teori Preceed-Proceed Model for health promotion planning and evaluation oleh L.Green, dsb. Silahkan dicari teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitiannya ya.. Terima kasih
@@indahpurnamasari3640 baik ibu terima kasih banyak. Sangat membantu..semoga saya dimudahkan untuk dapat gelar S.Psi
@@yudhistiragendhispersada1882 Aamiin.. Sukses untuk skripsi dan segera mendapat gelar S.Psi nya ya..
Bismillah, saya izin bertanya bu. Bila variabel independen yang diteliti itu bukan hanya 1 variabel, maka P2 dan OR dari variabel mana yang saya pilih?
Pertanyaan yang bagus.. Untuk variabel independen yang lebih dari 1, maka perhitungan besar sampelnya bisa diambil dari variabel yang menjadi fokus penelitian (faktor utama saja) Misalkan ada 6 variabel independen, nah dari ke-6 variabel ini yang menjadi faktor utama ada 4 variabel, maka perhitungan besar sampelnya dari ke-4 variabel ini saja.. Semoga jelas ya, terimakasih
d6b1f vun.fyi
Mau tanya mba, kalo stata itu maksudnya gimana ya?
Stata itu software statistik selain SPSS dan SAS.. tp prinsipnya hampir sama..
Bagus banget jd ngertiii
Pada model akhir menit ke 43:51 terdapat tanda (*) pada catatan kaki signifikan yang artinya <0.05 pada variabel PEKERJAAN IBU dan UMUR IBU maksudnya apa ya? bukankah dari awal kedua variabel tersebut pada model baku emas tidak signifikant? mengapa dibubuhi tanda (*) ? mohon pencerahan jika saya keliru
Untuk variabel pekerjaan ibu dan umur ibu dipemodelan awal tidak signifikan (>0.05) dan dipemodelan akhir setelah dicoba dikeluarkan dari pemodelan ternyata bukan variabel confounding (saya berikan tanda *) dan keterangannya adalah bukan confounding), ada di menit 43:51 sampai 44:23 Bisa dicek kembali pak heriyanto Terima kasih
Terimakasih atas penjelasannya Bu Indah. Jika berkenan mohon share link donwload software sample sizenya bu, nyari d google blm ketemu. Terimakasih
Bisa diunduh di link berikut ini ya.. kihariyadi.wordpress.com/2011/01/09/software-sample-size-ver-2-0/
Terimakasih banyak ibu, ilmunya sangat bermanfaat. Penjelasannya mudah dimengerti dan dipahami.