MEMPERINGATI HUT REPUBLIK INDONESIA | GEDUNG LINGGARJATI

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 26 ส.ค. 2024
  • MEMPERINGATI HUT REPUBLIK INDONESIA | GEDUNG LINGGARJATI
    ------------------------------------
    Gedung Perundingan Linggarjati adalah tempat diadakannya perundingan antara Republik Indonesia dengan Pemerintah belanda pasca perang kemerdekaan. terletak di desa Linggarjati kecamatan Cilimus kabupaten Kuningan.
    Gedung Perundingan Linggajati merupakan saksi sejarah tempat dilaksanakannya Perundingan Linggajati pada bulan November 1946. Karena tidak memungkinkan perundingan dilakukan di Jakarta maupun di Yogyakarta (ibu kota sementara RI), maka diambil jalan tengah jika perjanjian diadakan di Linggajati, Kuningan. Hari Minggu pada tanggal 10 November 1946 Lord Killearn tiba di Cirebon. Ia berangkat dari Jakarta menumpang kapal fregat Inggris H.M.S. Veryan Bay. Ia tidak berkeberatan menginap di Hotel Linggajati yang sekaligus menjadi tempat perundingan.
    Delegasi Belanda berangkat dari Jakarta dengan menumpang kapal terbang “Catalina” yang mendarat dan berlabuh di luar Cirebon. Dari “Catalina” mereka pindah ke kapal perang “Banckert” yang kemudian menjadi hotel terapung selama perjanjian berlangsung. Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Sjahrir menginap di desa Linggasama, sebuah desa dekat Linggajati. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta sendiri menginap di kediaman Bupati Kuningan. Kedua delegasi mengadakan perundingan pada tanggal 11-12 November 1946 yang ditengahi oleh Lord Kilearn, penengah berkebangsaan Inggris.
    COMMEMORATION OF THE ANNIVERSARY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA | LINGGARJATI BUILDING ------------------------------------
    The Linggarjati Negotiation Building was the place where negotiations were held between the Republic of Indonesia and the Dutch government after the war of independence. located in Linggarjati village, Cilimus subdistrict, Kuningan district. The Linggajati Negotiation Building is a historical witness where the Linggajati Negotiations were held in November 1946. Because it was not possible for negotiations to be held in Jakarta or in Yogyakarta (the temporary capital of the Republic of Indonesia), a middle way was taken if the agreement was held in Linggajati, Kuningan. Sunday 10 November 1946 Lord Killearn arrived in Cirebon. He departed from Jakarta on board the British frigate H.M.S. Veryan Bay. He did not mind staying at the Linggajati Hotel which was also a place for negotiations. The Dutch delegation departed from Jakarta aboard the “Catalina” flying boat which landed and anchored outside Cirebon. From the "Catalina" they moved to the warship "Banckert" which later became a floating hotel for the duration of the agreement. The Indonesian delegation led by Sjahrir stayed overnight in Linggasama village, a village near Linggajati. President Soekarno and Vice President Muhammad Hatta themselves stayed at the Kuningan Regent's residence. The two delegations held negotiations on 11-12 November 1946, mediated by Lord Kilearn, a British mediator.
    #Gedungpererjanjianlinggarjati
    #Musiumlinggarjati
    #Sejarah
    #Budaya
    #Ritus
    #cagarbudaya
    #History #Culture #Rite #cultural heritage

ความคิดเห็น • 7