MENELUSURI JEJAK POLITIK MUHAMMADIYAH
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 26 ส.ค. 2024
- Sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah telah mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat tanah air, termasuk politik.
Suara dari kelompok ini kerap menjadi suara yang penting untuk diperebutkan dalam pemilu, termasuk di gelaran sekelas Pilpres.
Merujuk pada hal tersebut, terlihat bahwa Muhammadiyah memiliki tuah politik tersendiri di Indonesia. Lalu, bagaimana sebenarnya perjalanan ormas ini hingga bisa begitu berpengaruh?
► Yuk, Subscribe: goo.gl/Guvgt5 agar Anda selalu update dengan video terbaru kita setiap harinya!
Web: bit.ly/2hBqPxf
Facebook: bit.ly/2ycBqF6
Instagram: bit.ly/2gdJwGP
Twitter: bit.ly/2ygW5HT
#sejarahmuhammadiyah #pinterpolitik #sejarahormas
![[FULL] Anies Di-PHP Diganti Pramono? Pengamat: PDIP Ngapain Besarin Anies Kalau Ujungnya Berkhianat](http://i.ytimg.com/vi/c91CgjhPDZw/mqdefault.jpg)
![ฮักเทื่อสุดท้าย - บอย ศิริชัย [OFFICIAL MV]](http://i.ytimg.com/vi/-1PoPoQ-B-k/mqdefault.jpg)
MANTAPP... muhammadiyah salah satu organisasi nyata di indonesia..
sangat bersar kontribusinya untuk indonesia
Pendidikan dan kesehatan 🤗
Saya bangga jadi pelajar Muhammadiyah
Organisasi yang banyak kontrobusi kepala masyarakat Tanpa harus Berjanji jika saya berkuasa atau memegang Pemerintahan adalah organisasi ini
Dia punya Rumah Sakit banyak tersebar di seluruh negeri
Dia punya Lembaga Pendidikan sampai universitas di Seluruh negeri
Songkongan Dana mandiri dari Usaha nya selama ini.
Tidak seperti Partai Politik.
Kontrobusi terhadap rakyat jika Terpilih.
Kontrobusi terhadap masyarakat jika ingin dipilih.
Jika sudah Terpilih melupakan rakyat. Uang Pemerintah dijadikan Bancakan.
Kader2 terbaik dimintai mahar.
Kepala Daerah yang didukung dimintai Upeti.
@Freedom Of Speech Muhammadiyah dananya mandiri bos
@Freedom Of Speech gw org Muhammadiyah bro dana2 Muhammadiyah emg Mandiri terkadang emg ada Bantuan2 Dana jg dr pemerintah setempat
@Freedom Of Speech sok tau ga semua-semua yg bernafaskan islam didanai saudi wkwkwkwk
@Freedom Of Speech ya gpp sama Saudi daripada ngutang sama China dan Amerika 🙏
@@muhammadrifkiridhani874 Saudi aja gak ada investasi di Indonesia kok boro boro mendanai ormas...
Muhammadiyah jauh lebih mandiri dan berdikari.. Nggak politik2an dan nggak ikut campur urusan politik hanya memikirkan dakwah saja kepada umat, Muhammadiyah tidak pernah pernah mendatangi/mendekati suatu penguasa untuk mencari makan murni mandiri ✊💪
dulu banyak tokoh muhammadiyah berolitik kok, Buya Hamka, Mr.Kasman, Ki Bagus, sekarang juga, pak din syamsudin, amien rais, bang dahnil, tapi emang si ga dibawa bawa ke organisasinya.
Hehe kasian ketipu sama simbah amin dan anak2 nya
@Freedom Of Speech sok tau wkwkwk
Orang Muhammadiyah juga berpolitik kok ,tapi gak sampai bawa2 ormas , itulah hebatnya Muhammadiyah beda sama sebelah yang suka jual ormas kwkwwk demi menjilat penguasa supaya dapat dana hibah
@Freedom Of Speech lo sok tau wkwkw
Izin nambahin mas. Alm. KH Ahmad Dahlan dengan welas asihnya, selain bergerak di Bid. Pendidikan yg paling penting bergerak di Bid. Kesehatannya☺️
Nah min bahas tentang masyumi/MIAI dong sama di/tii kartosuwiryo kahar muzakir, sama juga sarekat islam hos cokroaminoto
Semoga para petinggi di Muhammadiyah tetap netral dan fokus pada Dakwah, selama orang2 baik masih Ada di sana insyaallah bisa
*NU & MUHAMMADIYAH*
*Kyai Hasyim* (Hasyim Asy'ari) adalah pendiri NU. Pondoknya di Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur. Hampir semua kyai pendiri pondok pesantren di Jawa umumnya adalah pernah belajar kepadanya sehingga diberi gelar *Hadratusy Syaikh* (Maha guru).
Ada kisah menarik. Waktu itu belum ada Muhammadiyah, belum ada NU. Kedua ormas terbesar di Indonesia itu belum didirikan. Suatu saat ada santri dari Kauman Jogja bernama *Basyir* mengadu menjelek-jelekkan *KH. Ahmad Dahlan* dihadapan Kyai Hasyim gurunya. KH. Ahmad Dahlan adalah tetangga Basyir. Kyai Haji Ahmad Dahlan baru pulang dari Makkah, dan diangap membuat _odo-odo_ baru (pembaharuan) sehingga memancing keresahan antara masyarakat kampungnya di Kauman.
“Siapa namanya?” tanya Kyai Hasyim.
"Ahmad Dahlan”
"Bagaimana ciri-cirinya?”
Santri Basyir menggambarkannya.
"Itu Kang Dahlan!” Kata Kyai Hasyim.
Kyai Hasyim dan Kyai Dahlan adalah teman satu pondokan dalam mengaji di pondok Kyai Saleh Darat Semarang dan ketika ngaji di Mekkah. “Tidak apa-apa”, kata Kyai Hasyim, “yang dia lakukan itu _ndalan_ . Kamu jangan ikut-ikutan memusuhinya."
Pada akhirnya Basyir justru mendapat _dawuh_ dari KH. Hasyim Asy'ri mendapat amanat untuk membantu perjuangan KH. Ahmad Dahlan.
Tidak hanya Basyir tetapi santri Kyai Hasyim Asy'ari lain ---- juga dari Kauman Jogja yaitu *Fahruddin* juga mendapat _dawuh_ yang sama. Satu tahun kemudian ketika Kiai Ahmad Dahlan medirikan Muhammadiyah, Kiai Basyir adalah salah seorang tangan kanan utamanya.
Yang menarik kedua santri KH. Hasyim Asy'ari diatas (Basyir dan Fahruddin) -- putra-putranya akhirnya pernah menjadi orang nomor satu di Muhammadiyah semua. Kyai Fahruddin berputera *Pak A.R Fahruddin* pernah menjabat ketua umum di Muhammadiyah. Setelah itu diganti puteranya Kyai Basyir yaitu *Ahmad Azhar Basyir, M.A.*
Kyai Basyir beliau juga menitipkan anaknya bernama Ahmad Azhar Basyir kepada kyai NU Kiai Abdul Qodir Munawwir (kakak ipar Kiai Ali Ma’shum) di Krapyak, Yogyakarta, untuk memperoleh pendidikan al-Quran dan ilmu-ilmu agama lainnya. Bahkan bisa dikatakan, Ahmad Azhar Basyir hampir tak pernah ketinggalan mengikuti pengajian Kiai Ali Ma’shum ketika di Krapyak.
*KH. ALI MAKSUM, KH. AZHAR BASYIR dan AZIZ*
Senja kala itu, santri dari Pati bernama Aziz tiba di Pesantren Krapyak usai menempuh perjalanan beratus kilo dari kediamannya di bagian utara Jawa Tengah. Merasa letih, Aziz kemudian mencari tempat teduh di celah pesantren sekedar untuk beristirahat sembari menunggu jeda Magrib.
Maksud dan tujuan ia datang ke Krapyak adalah untuk mendalami keilmuan KH Ali Maksum.
Selepas berjamaah, Aziz sowan ke ndalem (rumah) Mbah Ali, memohon restu mengangsuh-kaweruh di Pesantren Krapyak. Ia memperkenalkan diri, bertukar kabar, sampai berkisah mengenai perjalanannya dari Pati hingga sampai di Krapyak.
Alih-alih langsung direstui, Mbah Ali malah menguji Aziz. Ia diperintah Mbah Ali meneruskan bait di nazam Alfiyah.
Mulanya, Aziz ketar-ketir mendapat tantangan tersebut.
“Ayo coba, teruskan nazam ini..” Mbah Ali melantunkan sebait nazam dan dengan lanyah Aziz meneruskan.
“Baik, sekarang dibalik. Dibaca dari belakang..” perintah Mbah Ali.
Seperti tantangan pertama, Aziz lanyah, tangkas, meneruskan bait-bait yang diucapkan Mbah Ali.
Merasa terkagum, Mbah Ali lantas berujar, “Yo wés Ziz, koe wés ra usah sinau agomo nang aku. Besok pagi selepas subuh ikut aku yaaa…”
“Nggih, Kiai.” Aziz menjawab gugup. Namun jiwa santrinya menuntun Aziz memilih sami’na wa atho’na dan segera pamit untuk menyudahi sowan yang begitu menggetarkan tadi.
Sembari keluar dari ndalem Mbah Ali, Aziz gusar dan terus bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, “Kira-kira besok pagi Mbah Ali mau ngajak ke mana ya?”
Keesokan harinya, Aziz diajak Mbah Ali pergi. Berdua mereka berboncengan menaiki vespa. Sementara Mbah Ali menyetir di depan, Aziz yang di belakang semakin gusar. Pertanyaan malam terus menggeliat dalam pikirannya.
Hingga vespa Mbah Ali berhenti di depan sebuah rumah. Mbah Ali berucap salam sembari tangan kanannya mengetok pintu rumah. Tak berselang lama seorang membukakan pintu. Yang tampak adalah sosok orang tua gagah, berkaca mata dan berpenampilan rapih. Mbah Ali lalu beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya.
Mereka bertiga duduk di ruang tamu. Teh hangat dan hidangan ringan terpapar di meja. Aziz mendapati di sekeliling ruang tamu buku-buku tertata sangat rapih di rak.
“Ini Kiai Basyir, sekarang kamu kutitipkan di sini. Belajarlah kepadanya, habiskan buku bacaannya,” pesan Mbah Ali pada Aziz.
Seketika perasaan Aziz kalut. Ekspestasi kepergiannya ke Krapyak untuk menimba ilmu ke KH. Ali Maksum, tapi seperti ada “takdir” lain. Ia diperintahkan supaya belajar pengetahuan umum ke tokoh Muhammadiyah, KH. Basyir.
Selang beberapa tahun kemudian, Mbah Ali berniat mengambil Aziz di kediaman Kiai Azhar Basyir untuk diboyong kembali ke Krapyak. Sendiri beliau mengendarai vespanya. Sesampainya di kediaman Kiai Azhar, Mbah Ali terkekeh ketika mendapati Aziz sedang membaca buku di pelataran rumah Kiai Azhar.
“Loh. Sekarang kamu sudah bisa pakai celana, Ziz?”
Aziz diam tak membalas. Kepalanya merunduk tersenyum malu.
Mbah Ali masih mengamatinya dari ujung kaki sampai pucuk rambut. Terkekeh.
Tak berselang lama, Kiai Azhar Basyir mengenali tawa tersebut dan keluar rumah. Kembali mereka berdua beruluk salam, bertukar sapa, hingga berpelukan erat sekali seperti bertemu sahabat yang lama tidak ditemuinya.
“Ngéné yo Syir, sekarang anakku, Aziz mau kubawa kembali ke Krapyak. Kiranya sudah cukup ia dua tahun belajar di sini. Nanti kalau terlalu lama, takutnya ia jadi Muhammadiyah.” Mereka berdua tertawa. Aziz tidak ikut tertawa, merasa belum maqamnya mengikuti tertawa para ulama unggul dari NU dan Muhammadiyah ini. Masih dalam kondisi tertawa, Mbah Ali berujar, “Lihat saja”, telunjuk Mbah Ali tertuju ke celana Aziz, “sekarang dia sudah pakai celana, padahal sewaktu pertama kali ke sini ia masih memakai sarung.” Gelak tawa kembali memenuhi ruang tamu, kecuali Aziz yang hanya mesem. Menurut Shohibul Hikayat, santri bernama Aziz dari Pati ini adalah ayahanda dari M. Imam Aziz (ketua PBNU dan staf khusus wapres).
Belakangan diketahui jika Azhar Basyir ketika muda, ia dititipkan kepada KH Abdul Qodir Munawwir oleh ayahnya sendiri, Kiai Basyir-untuk belajar Alquran. Ayah KH Azhar Basyir, yakni Kiai Basyir, pernah mengenyam pendidikan pesantren di Tebuireng Hadrastusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari.
Tidak hanya itu, Azhar muda juga tidak pernah absen mengikuti pengajian kitab kuning yang diampu oleh KH Ali Maksum.
Setelah belajar di Krapyak, Azhar melanjutkan ke Tremas-Pacitan dan lalu Kairo. Di Kairo Azhar berjumpa dan berkarib dengan Gus Dur. Sekembalinya dari Kairo, Kiai Azhar Basyir menjadi Ketua PP Muhammadiyah dan Gus Dur menjadi Ketua PBNU.
_Hairus Salim_
Aku Nahdlatul ulama, bangga punya sahabat Muhammadiyah
Gada yang nanya
@@bittergourdcake silahkan nanya
@@frenkiromadanash untuk apa?
@@bittergourdcake untuk mengisi waktu luang saat ngga ada kerjaan
Nah ini organisasi keagamaan yg pure agama isinya ga kayak organisasi/ormas zaman now yg kecampur politik
ada yang salah...
pertama kali muhammadiyah bergesekan dengan politik adalah ketika muhammadiyah melahirkan tokoh sekaliber soekarno.. soekarno adalah presiden yang memiliki keanggotaan muhammadiyah
Ya ini betul sesuai sejarah, tapi di era sekarang banyak yang benci ama muhammadiyah tapi cinta sukarno dan mereka ga tau kalo sukarno termasuk kader muhammadiyah
Jgn lupa jendral soedirman
Organisasi Islam besar yg benar 2 bermanfaat bagi umat
Tidak gembor 2 mengaku ormas paling besar
Tapi membuktikan secara real manfaat berdiri nya
Bangga euy sama MUhamddiyah...🙌🙌
muhammadiyah membebaskan anggotanya dalam dunia politik tapi muhammadiyah nya harus netral
Beda ya sama ono
Muhammadiyah yang memiliki corak modern dibandingkan NU, jadi konstituen mereka jauh lebih dinamis, pemilu tahun ini Suara PAN kegerus sama PKS yang stylenya juga modern, tahun ini memang politik identitas lagi kuat”nya, partai islam yg jelas partisan yg dapet kenaikan suara, yang suam” kuku turun
Mudah2an viewer pp makin banyak, biar makin banyak lgi org2 cerdas di negeri ini yg ga asal mencap suatu kelompok yg tdk baik tanpa ada alasan yg berdasar, hancur negeri ini lama2, lanjutkan PP!!
Aamiin, terima kasih
PP? Pemuda Pancasila?
@@daffadistrict3mungkin pengurus pusat muhammadiyah
Muhammadiyah ormas islam bukan kaleng-kaleng, sedikit bicara tapi banyak bekerja
FYI Masyumi dideklarasikan di Aula Madrasah Mu'allimin Muhammdiyah yogyakarta.
Muhammadiyah sdh byk yg diurus, pendi2kan, kesehatan, sosial jd Muhammadiyah tdk perlu brpolitik praktik. Kalau anggotanya monggo
Hidup hidupilah muhammadiyah, Jangan mencari hidup di muhammadiyah -Dahlan
Hiduplah bersama Muhammadiyah.
-People muhammadiyah now
Barakallahu fiikum
Nama pahlawan nasional Prof. Dr. Mr. Raden Soelaiman Effendi Koesoemah Atmadja jarang diketahui generasi muda sekarang, padahal jabatan nya dulu termasuk strategis pada zaman nya, sempat menjadi hakim pengadilan di beberapa kabupaten pada zaman penjajahan serta mengadili kaum pribumi ketika zaman belanda sampai zaman jepang hingga menjadi ketua mahkamah agung yang pertama zaman indonesia.
sejarah persis dan hubungannya dengan politik indonesia
Mantap nih masyumi dan hmi
Ingat sekolah laskar pelangi itu sekolah Muhammadiyah...
Organisasi yg pendirinya teman sejawat dgn pendiri NU. Tapi penerus dan pengikutnya malah bersebrangan satu sama lain.
@Muhammad Alghiffary anda jgn memprovokasi ya
berseberangan pye to lor?
@Muhammad Alghiffary Kasian ummat nya di pimpin orang JIL
@@alfaadvmotovlog3084 Betul
@@alfipratama811saya netral dan beliau bicara fakta bahwa ketum pbnu saat ini memang ga beres dari segi pemikiran
Muhamamadyah adalah Organisasi keagamaan yg Modern yg bergerak di bidang Keumatan dan pendidikan yg Mandiri sudah pasti ikut membidani dan memajukan bangsa ini tanpa "PAMRIH" tanpa Neko2 apalagi mengemis pada penguasa sejak dulu sampai hari ini, dikasih Amanah tdk dikasih tdk apa2, wassalam
Ormas Islam tanpa kegaduhan di tiap 5 tahunannya.
@@asdasdr9052 Gak dikasih duit bagaimana?
kata siapa tanpa gaduh, gw kader Muhammadiyah. Gaduh mereka elegan bro, jotos2annya itu dibalik panggung, atau hari h seb. muktamar. Tokohnya biasanya nyantai dengan instruksi rahasia, tapi yg jalan tuh kadernya. Makanya muktamarnya adem ayem, lah wong cma pengesahan aja.
@@aahh8850 Hadehhh salah jalur
@Freedom Of Speech ya Ga dipungkiri Kl Muhammadiyah dapat hibah dana dari mana mana... Karena yg ngasih hibah itu percaya kl dana hibahnya itu akan dipergunakan untuk kemaslahatan umat.. Muhammadiyah asetnya udah ga kehitung banyaknya.. Dan bukannya berkurang tp semakin banyak.. Dan itu fakta..
@@aahh8850 hahah sok tau,pala bapak lu sini gua gertak
Bentar lagi juga seluruh ormas islam akan bersatu dan membentuk kekuatan tanpa tandingan
Muhammadiyah pilihan terbaik Muhammadiyah organisasi sosial di berbagai bidang Amal yg nyata politik boleh yg politik Orangnnya
Awal ormas Islam msh radikal fanatik...dan ini mengganggu kaum sekuler maka ditekan akhirnya menjadi ormas Islam yg moderat.
Cara memecah umat Islam yg mantab tanpa disadari umat itu sendiri. Mengkotak 2 kan umat. Radikal, fanatik, fundamentalis, tradisionalis, moderat, garis keras, garis loyo.
Muhammadiyah gerakan ku, islam agama ku .
Islam agamaku
Muhammadiyah gerakanku
Sebagian besar orang Indonesia mengenal Pak Soedirman sebagai Panglima Besar TNI - Padahal beliau adalah Ustadz/Kyai Muhammadiyah yg mengajar di sekolah Muhammadiyah Cilacap sebelum terjun ke dunia militer : Muhammadiyah memang fokus membangun manusia (jiwa-mentallity) gak Narik Urunan/Ngemis Uang buat bangun raga-fisik (mesjid/musholla) : Well done Muhammadiyah 🖒
Muhammadiyah memang Mantul
Mr. Kasman Singodimedjo juga muhamadiyah min yang di masyumi pula
saya sebagai Kader IPM dan IMM yg tetep proud dengn identitas organisasi dan gerakan tercinta yakni Muhammadiyah haha
Adminnya Muhammadiyah gak ya kok Pinter sekali, makasih ya min
Aku adalah orang yg hidup dengan keragaman ormas islam. Ayah aku dulu lahir islam abandan, terus ikut jamiah LDII, terus karena pindah ke kota surabaya aktif ke jamiah muhammadiyah , gara2 kawin dengan ibuku yg mayoritas NU jd pengurus NU ? Krn itu aku diajarkan islam yg lengkap dari berbagai aliran islam di indonesia dan bisa bersikap netral.
hidup hidupulah Muhammadiyah jangan mencari hidup di Muhammadiyah
Muhammadiyah ormas islam bukan kaleng-kaleng..
Hidup-hidupi lah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah..
Muhammadiyah yes.. 👍
kerenn durasi nya lebihin dikit bro
Saya Bangga jadi orang muhammadiyah
Muhammadiyah tdk pro politik.tp berpikir jernih pendidikan agama dan bangsa.terbuktilah banyak sekolah 2 dan unifersitas Muhammadiyah di mana2.
Muhammadiyah lebih maju dari NU... Pandangan saya
Keren banget
Kangen pak A.R Fachruddin
MasyaAllah beliau
Allahu Yarham
maaf mau tanya, landasan operasional politik Muhammadiyah apa ya?
Sekalian yang persis juga dong min
jendral soedirman juga MU
Muhammadiyah Membela dan membangun negara dengan bentuk nyata, bukan berkoar kata kata NKRI harga mati
Kalau menyangkut masalah kekuasaan politik itu pasti masalah kesempatan saja. Tetapi semua partai atau ormas biasanya saling berharap juga. Termasuk Muhammadiyah. Bahkan dalam hal ini, sebetulnya Muhammadiyah pernah jaya di zaman Orde Baru. Boleh dikatakan, zaman Orde Baru 90% kader-kader Muhammadiyah lebih mendominasi kekuasaan itu ketimbang NU. Para pejabat akan malu kalau dirinya berasal dari NU karena memang rata-rata link kekuasaan banyak dikuasai dari latar belakang Muhammadiyah. Ini bukan rahasia lagi di zaman Pak Harto.
Ketika reformasi, gencar-gencarnya penjatuhan Pak Harto dengan isyu KKN --- waktu itu Pak Amin Rais ditahun 1998 juga menyadari bahwa para pejabat memang banyak yang berasal dari Muhammadiyah dan adalah tugasnya membersihkan KKN jadi harus jujur dan amanah tidak terkecuali itu Muhammadiyah walaupun memang mayoritas di pemerintahan (pejabat-pejabatnya) tetapi kalau koruptif harus dibersihkan.
Pada masa reformasi suasananya jadi lain, ada pergeseran kekuasaan. Banyak pejabat-pejabat baru muncul didasarkan hasil suara di pemilu. Sekali lagi, perubahan pemerintahan (suksesi) didasarkan hasil pemilu banyak terjadi pergeseran kekuasaan dikalangan pejabat. Bahkan NU seperti "kemaruk" mempertunjukkan sejarahnya di tahun 1955 sebagai ormas Islam yang terbesar daripada ormas Islam lain sehingga seolah menjadi rebutan dari banyak capres dan partai. Tetapi menurut saya kalau soal jabatan atau kekuasaan itu lebih pengalaman Muhammadiyah karena pengalamannya di zaman orde Baru berkuasa. NU walaupun memiliki massa dua kali lipatnya, seharusnya mengakui pengalaman Muhammadiyah di birokrasi pemerintahan. Soal pejabatnya korupsi atau KKN itu soal lain yang bisa terjadi di oknum dari kelompok atau partai manapun.
Nah, seru nih... coba bahas jatah2 kementrian buat ormas2 sejenis muhammadiyah min, udah rahasia umum juga tuh
Cmiiw 😂
ada yg semacam aturan tidak tertulis gitu gan jadi kalo menteri pendidikan dari jaman soeharto itu pasti orang Muhammadiyah, nah menteri agama pasti dari NU sebagai wujud perwakilan dari organisasi
KOREKSI:
Muhammadiyah tidak pernah menancapkan kuku, karena ajaran islam memperbolehkan umatnya memanjangkan kuku, harus rajin dibersihkan.
Menurut saya, kenapa setiap konstestasi politik itu hampir semua calon mendatangi organisasi2 seperti NU dan Muhammadiyah karena massa mereka yang besar dan tersebar hingga pelosok negeri membuat bobot tersendiri bagi mereka dalam berkontestasi. Selain itu, namanya organisasi pasti ada yang namanya musyawarah dan mufakat dalam hal-hal demikian yang dilakukan pusat, sehingga anggota pun menyetujui dan mengikuti arahan dewan pusat dalam menentukan pilihannya. Mohon dikoreksi kalau salah..🤞🤞
Koreksi : Urutan penyebutan/penulisan seharusnya Muhammadiyah terlebih dahulu 😁 sebab belasan tahun didirikan lebih dulu barulah yg itu belakangan 🖒
Kami warga Muhammadiyah, samina wa athona dg PP
Gerakan ku
Banyak Video Muhammadiyah di Channel Kami, IstiqomahTV, Media Pimpinan Ranting Muhammadiyah Istiqomah
Man, where's your coffee?
Min kok bisa ada yg namanya partai lokal di Indonesia sih?seperti partai aceh
Karena aceh adalah provinsi dgn otonomi khusus..seperti jogja
Otonomi khusus. Di Aceh ada partai lokal, di Jogja Sultan = Gubernur, di Papua seorang Pemimpin Gub harus putra daerah, di Jakarta hasil pemilu harus lebih dri 50%
Nu jg min
Beda jauh dengan NU.. Hebat muhammadiah
My choice
aku suka pronounsiation.nya dari kata "khittah", sesuai dengan bacaan arab. tidak dibaca dengan cara baca bahasa Indonesia.
LDII yg jg netral aktif.
Serius tanya, apa bukti aktif nya LDII di politik?
How about.....
FPI ?!
FPI itu Aswaja sama dengan NU tapi perbedaan nya FPI lebih menegangkan amar makruf nahi mungkar
Uhibbu muh.
Hidup hidup pilah muhammadiyah jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah ,tapi kenapa ya ormas Muhammadiyah punya partai pan
Wkkk ditonton dulu bos
*knp bnyk ajaran KH A Dahlan yg diselewengkn : dulu beliau tahlil skrng tdk, dulu beliau manaqiban skrng tdk, dulu ziarah kubur skrng tdk, dulu muludan skrng tdk, dulu qunut skrng tdk dst dst msh bnyk lg....*
Beliau memang tahlil (berdzikir)
Tapi gak ada aturan tentang adat tahlilan bagi orang yg meninggal, sudah lihat film (sang pencerah ta?)
Muhammadiyah masuk ke politik dari kanan ke kiri. Dari Amien Rais sampe Raja Juli
Bukan sebagai atau mengatasnamakan muhammadiyah..
Mereka berpolitik secara pribadi.. Muhammadiyah membebaskan kadernya untuk berpolitik praktis..
Kl Muhammadiyah sendiri tetap fokus menjalankan misi amar ma'ruf nahi mungkar..
Makanya dalam setiap muktamar ga pernah ada keributan dalam memilih ketua umum PP muhammadiyah.. Karena di elit muhammadiyah sadar betul kl Muhammadiyah sangat besar untuk jd bahan pertaruhan..
Makanya smp saat ini amal usaha muhammadiyah semakin besar.. Karena KH ahmad dahlan berpesan
" hidup hidupilah muhammadiyah, jangan cari hidup di muhammadiyah"
Ternyata muhamdiyah punya dendam kepada keturunan Bpk Soekarno, astofirullah halazim
sukarno itu muhammadiyah
Asal ngomong ah, lha wong bung karno dan bu fatmawati itu kader muhammadiyah-_- bahkan bung karno pernah punya keinginan utk dikafankan dgn bendera muhammadiyah. Beliau jg pernah berpidato bahwa "sekali muhammadiyah ttp muhammadiyah.
Jgn HOAX km..sukanya fitnah,adu domba
Pala bapak lu sini gua gertak
Saya bangga jadi pelajar Muhammadiyah