FILM MELIHAT INDONESIA: LAJU TELAPAK DI TANAH GAYO
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 6 ส.ค. 2019
- Pacuan Kuda tradisional gayo dulunya diadakan sebagai pesta rakyat bagi masyarakat setempat. Dalam pertandingan ini seluruh kuda lokal dipacu oleh joki cilik. Anak-anak kecil yang menjadi joki terbiasa menunggangi kuda lokal yang berukuran kurang dari 135 cm. Namun seiring pergerakan zaman terjadilah persilangan antara kuda lokal dan kuda impor baik dari australia dan sumatera barat. Kuda-kuda lokal mulai kehilangan peminatnya. Para joki kecil juga mulai menunggangi kuda-kuda berukuran besar diatas 135 cm. Secara tidak langsung hal tersebut lebih beresiko daripada menunggangi kuda lokal.
Pepeltik Kalakapar, seekor kuda lokal yang bertanding untuk pacuan kuda tradisional gayo 2017. Pepeltik kuda lokal milik pak Durbah dirawat dengan perawatan tradisional seperti kuda-kuda lokal pada umumnya. Sang pemilik yang tetap mempertahankan perawatan tradisi untuk sebuah pertandingan tradisional ingin agar kuda-kuda lokal tetap dilestarikan, walaupun saat ini faktanya para kuda impor lebih diminati. Penjualan pakan impor dan perawatan modern serta harga jual kuda yang meninggikan status sosial dalam masyarakat gayo menjadi faktor besar dalam populasi kuda lokal yang semakin menurun.
Saksikan MELIHAT INDONESIA setiap hari Jumat pukul 22.30 WIB di Metro TV.
#EagleAwards #MelihatIndonesia #MetroTV
Twitter: @eagle_awards
Facebook Page: eagle_awards
Instagram: @eagle_awards
Website: www.eagleinstitute.id
semoga pacuan kuda tradisioal tanoh gayo berkembang lebih maju
ピンパー
Lhh
Mantap kali ni
Semoga menang nanti