Bravoo....akhirnya muncul kritik terhadap ekonomi neoklasik di Indonesia, perlu utk menyebarkan ini di luar komunitas filosof dan masuk kepada para ekonom sendiri. Mkn bisa jg dipakai buku Debunking Economics karya Steve Keen, seorang neoclassical economist yg mengkritik pondasi2nya into their mathematical cores. Karya best seller ini sayangnya tdk dipresentasikan
Menurut saya kenapa krisis keuangan atau isu isu skala Global atau Nasional tampak seperti tidak berdampak secara signifikan terhadap masyarakat di tingkat kampung bukan kota karena saat ini Indonesia secara sosial masih sangat melekat antara individu dengan land (tanah) yang memastikan bahwa individu manusia masing sangat independen untuk memenuhi kebutuhannya tanpa sistem ekonomi yang berlaku saat ini. Individu indonesia masih hanya menggunakan sistem ekonya saja “ekologinya”.. 😅
Ketika menjelaskan leontip mas pras menjelaskannya tentang ekonomi sektor unggulan setiap daerah atau nasional teori leontif menjelaskan model LQ bukan pasar modal
Ekonomi yg demokratis nature jika perilaku monopolistik dimungkinkan semua sistem yg dibangun hancur, yg berkuasa mereengineering. Siapa yg bisa menghambat sifat manusia yg alami adalah serakah. 😂
Tanpa pendekatan positif, lalu toolsnya ekonomi pakai apa? Antropologi? Ya ekonomi memang terhubung dengan berbagai ilmu memang, dan matematika hanya digunakan sebagai alat utk menjelaskan. Jangan kan ekonomi, fisika saja juga bisa berbeda hitungannya...bgm teori gravitasi newton dan relativitas einstein berbeda dalam menggambarkan gravitasi.😅. Kyknya harus mengundang ahli ekonom deh utk bicara. Mas Pras bedain pasar uang dan pasar modal saja gak ngerti. Dan pasar modal seperti BEI itu kan bukan pasar investasi tp pasar modal bekas, krn pasar itu tidak menghasilkan barang baru.
Usul, mungkin jika menarik, selanjutnya ada bahasan tentang komparasi filsafat "neo-socialist" seperti Richard Wolff (Democracy at Work) versus "neo-capitalist" seperti Thomas Sowell.
Orang2 @Malaka Project diundang lah kemari. Kasihan sudah pengetahuan masih hijau banget bangga dengan kekeliruannya pula. Terutama inisiatornya tuh katanya magister ekonomi bisa2nya berfatwa : belajar sainsnya dulu jgn belajar filsafat. Inilah kualitas kita, pengetahuan elementer bhw sains adalah puncak gunung es yg ditopang berbagai cabang filsafat gk tahu. Nnti kalo dibilang belajar lg lah mas, katanya gak sopan sama master. Tp gak heran sih kalo panutannya adalah srimul. Kita nggak urus dengan pilihan individualitas mereka, sayang aja dengan audiensnya yg akan ketularan tololnya.
Bravoo....akhirnya muncul kritik terhadap ekonomi neoklasik di Indonesia, perlu utk menyebarkan ini di luar komunitas filosof dan masuk kepada para ekonom sendiri. Mkn bisa jg dipakai buku Debunking Economics karya Steve Keen, seorang neoclassical economist yg mengkritik pondasi2nya into their mathematical cores. Karya best seller ini sayangnya tdk dipresentasikan
Perdebatan EKONOMI hrs berorientasi pada penguatan kelas MENENGAH hingga 25%.
agar Indonesia kompetitif bebas korupsi & pencucian
27:28 Makro & Mikro
31:21 Theori utilitas
Diskoneksi Ekonomi Politik dapat dijawab dengan koneksi Ekonomi Pendidikan Atau Pendidikan ekonomi karena ada kohesi Ekonomi Heterodok (heteronomic)
Terima kasih TUK.
Menurut saya kenapa krisis keuangan atau isu isu skala Global atau Nasional tampak seperti tidak berdampak secara signifikan terhadap masyarakat di tingkat kampung bukan kota karena saat ini Indonesia secara sosial masih sangat melekat antara individu dengan land (tanah) yang memastikan bahwa individu manusia masing sangat independen untuk memenuhi kebutuhannya tanpa sistem ekonomi yang berlaku saat ini. Individu indonesia masih hanya menggunakan sistem ekonya saja “ekologinya”.. 😅
Ketika menjelaskan leontip mas pras menjelaskannya tentang ekonomi sektor unggulan setiap daerah atau nasional teori leontif menjelaskan model LQ bukan pasar modal
LQ = location Quetion
👍👍👍
Mantabbbb nih 🎉🎉🎉
Ekonomi yg demokratis nature jika perilaku monopolistik dimungkinkan semua sistem yg dibangun hancur, yg berkuasa mereengineering. Siapa yg bisa menghambat sifat manusia yg alami adalah serakah. 😂
Tanpa pendekatan positif, lalu toolsnya ekonomi pakai apa? Antropologi? Ya ekonomi memang terhubung dengan berbagai ilmu memang, dan matematika hanya digunakan sebagai alat utk menjelaskan. Jangan kan ekonomi, fisika saja juga bisa berbeda hitungannya...bgm teori gravitasi newton dan relativitas einstein berbeda dalam menggambarkan gravitasi.😅. Kyknya harus mengundang ahli ekonom deh utk bicara. Mas Pras bedain pasar uang dan pasar modal saja gak ngerti. Dan pasar modal seperti BEI itu kan bukan pasar investasi tp pasar modal bekas, krn pasar itu tidak menghasilkan barang baru.
Mantap no Kenzo
Usul, mungkin jika menarik, selanjutnya ada bahasan tentang komparasi filsafat "neo-socialist" seperti Richard Wolff (Democracy at Work) versus "neo-capitalist" seperti Thomas Sowell.
Orang2 @Malaka Project diundang lah kemari. Kasihan sudah pengetahuan masih hijau banget bangga dengan kekeliruannya pula. Terutama inisiatornya tuh katanya magister ekonomi bisa2nya berfatwa : belajar sainsnya dulu jgn belajar filsafat. Inilah kualitas kita, pengetahuan elementer bhw sains adalah puncak gunung es yg ditopang berbagai cabang filsafat gk tahu. Nnti kalo dibilang belajar lg lah mas, katanya gak sopan sama master. Tp gak heran sih kalo panutannya adalah srimul. Kita nggak urus dengan pilihan individualitas mereka, sayang aja dengan audiensnya yg akan ketularan tololnya.
hahahaha
Untuk agenda pertemuan selanjutnya tentang filsafat ilmu ekonomi bisa dilihat dimana?