Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh, rilis wahyu diana nur prajati 193111038, pak saya ijin bertanya, bagaimana hukumnya apa pila dalam keadaan kemarau panjang, lalu kita ingin bersuci ada air tapi jauh harus masuk kehutan dulu, apakah kita harus masuk hutan dulu supaya bersuci atau tayamum pak?...terimakasih bapak🙏
Assalamualaikum wr.wb. perkenalkan saya rika via dari kelas pai 2a,nim 036. Ijin bertanya pak. Bagaimana cara wudhunya dokter yang menggunakan azimat?. Terus yang kedua apabila saat cuaca dingin bolehkah kita bertayamum? Karena apabila kita wudhu dengan air di takutkan tubuh kedinginan. Terimakasih wassalamualaikum wr.wb
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh Maksudnya azimat apa ya Ustadzah? Dalam cuaca dingin kita boleh tayamum jika dikhawatirkan akan timbulnya penyakit atau sakit jika berwudlu.
Kitab Anwarul Masalik syarah Umdatus Salik : (ولو خاف من شدة البرد مرضاً مما تقدم) كبطء برء (ولم يقدر على تسخين الماء) لعدم ما يسخن به (وتدفئة عضو) لعل الواو بمعنى أو فإن البرد يدفع إما بالتسخين أو بتدفئة العضو بعد الاستعمال (تيمم وأعاد) لندور ذلك Jika ada kekhawatiran keadaan terlalu dingin akan timbul sakit yaitu muncul sakit yang semula sehat, bertambahnya sakit, atau bertambah lamanya sembuh) dan tidak mampu menghangatkan air karena tidak ada pemanas atau tidak mampu mengeringkan anggota tubuh setelah menggunakan air, maka orang tersebut boleh bertayammum dan TAPI WAJIB mengulang (shalatnya) ketika tidak musim dingin karena sebab tidak berwudhunya dikategorikan nadir (langka, tidak umum).
Assalamualaikum ustadz saya Nurul Istiqomah saya akan bertanya tentang penjelasan yg ustadj jabarkan 1.sebelum nya أفون أنايأحد خمس الأسئلة Dengan penjelasan tadi ustd membicarakan tentang tayamum dan ustd mnerangkan Bahwasanya tdak sah tayamum apabila tidak nampak nya debu seperti di cemdela pesawat. Nah apa bila ada sesorang bepergian kemudian beliau menggunakan bus dan disana waktu shalat subuh sudah pada waktu nya sedangkan perjalanan masih lama dan airpun tidak ada hanya cukup untuk orang yang ke hausan. 1.bagaimana pendapat anda dengan keadaan tersebut apa kita tetap tayamum atau sebaliknya? 2.berikan dalil yang bisa kita buat hujjah 3. Dan apakah ada perbedaan pendapat dengan keadaan tersebut.?(kalau ada minta tolong disebutkan ustadz) 4.dan bagaimana pendapat 4 madzab tentang tayamum?
Kitab Nihaayah al-Muhtaaj Juz 1 halaman 17 أَنَّ مَنْ فَقَدَ السُّتْرَةَ يُصَلِّي عَارِيًّا وَلَا إعَادَةَ عَلَيْهِ ، بِخِلَافِ الْمُحْدِثِ وَمَنْ بِبَدَنِهِ نَجَاسَةٌ فَإِنَّ كُلًّا مِنْهُمَا يُصَلِّي لِحُرْمَةِ الْوَقْتِ وَيُعِيدُ Bila seseorang tidak mendapati penutup aurat maka bershalatlah dengan telanjang dan tidak ada kewajiban mengulangi shalat baginya, berbeda dengan shalatnya orang yang sedang hadats dan orang yang dalam tubuhnya najis maka masing-masing darinya diwajibkan shalat untuk menghormati waktu dan mengulangi shalatnya..
Kitab I’aanah at-Thoolibiin juz 1 halaman 115 ( قوله فمن صلى بدونها ) أي بدون المعرفة المذكورة وقوله لم تصح صلاته أي إن كان قادرا وإلا صلى لحرمة الوقت اه شوبري (Keterangan barangsiapa shalat tanpa mengetahui waktu masuknya shalat maka shalatnya tidak sah bila ia mampu berusaha mengetahui waktu shalat bila tidak, shalatlah sekedar menghormati waktu .. Kitab Al Hawi Lil Fatawi juz 1 halaman 175 وَإِنْ لَمْ يَجِدْ مَوْضِعًا طَاهِرًا وَلَا بِسَاطًا طَاهِرًا صَلَّى لِحُرْمَةِ الْوَقْتِ Barangsiapa tidak mendapati tempat yang suci atau tikar yang suci maka shalatlah sekedar menghormati waktu..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ustadz.... Saya Hilda Ayu Nur Santi mau nanya 1. Bagimana hukum orang yang bersuci dengan tayamum, kemudian airnya datang (ada), atau udzur (yang memperbolehkan tidak menggunakan air) hilang? 2. Apa yang dilakukan oleh orang yang tayamum “seumpama” untuk menbaca wirid sore, kemudian jama’ah sholat maghrib dilaksanakan ? Terimakasih ustadz🙏 🙏 wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh Kalau dia dalam keadaan solat wajib maka lebih baik dibatalkan. Kalau dia dalam keadaan solat sunah maka wajib membatalkan dan wudlu. Kalau dia belum solat maka tayammunya batal.
Nama saya Hasma Rafina Khoirunnisa. saya mau bertanya ustadz.... bagaimana dalam kondisi yang dialami masyarakat sekarang ini dimana kemunculan wabah sangat memberikan was2 yaitu covid-19 yang sangat besar kepada masyarakat. ketika ada seseorang yang ingin mengerjakan sholat dia berada di daerah yang sulit mendapati air, sudah dicari2 dan ternyata orang tersebut tidak kedapatan air sedikit pun pada dirinya. Kemudian ketika dia mau tayamum karena dia meyakini dan sangat yakin bahwa tangannya itu terkontaminasi oleh virus. Hansanitazher tidak ada di desa tersebut. Dan masyarakatnya tidak mengenal yang namanya hansanitazher. Saking was2 nya untuk mengantisipasi dia tidak menggunakan tangannya sama sekali untuk menyentuh wajahnya maupun anggota badannya. Kebetulan hari sangat panas dan tanpa ada angin yang melintas sedikit pun. Dengan hal yang demikian ini bagaiaman ustadz solusinya jelaskan dan disertai dalil yang kuat yang mendasari fenomena tersebut. terima kasih ustadz...
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh Kalau menurut ahli dia akan berbahaya kalau berwudlu dengan air. Entah karena menular atau sebab lainnya. Maka boleh tayammum.
Assalamualaikum ustadz, saya Anis Mahmudah mau bertanya. di saat seperti ini (merebaknya wabah korona) bagaimana hukumnya menjamak sholat fardhu bagi tenaga medis yang sedang bertugas ?, mereka kan juga memakai APD untuk melindungi dirinya agar tidak terinveksi, juga ada aturan dalam memakainya. apabila sholatnya menggunakan APD bagaimana hukumnya ? terimakasih gus, wassalamualaikum
Assalamualaikum, saya lusia rohmah ingin bertanya jika kita berada disatu daerah yang kesulitan air dalam keadaan kekeringan . Dan kita ingin melaksanakan sholat kita sudah berusaha mencari" nya namun hanya menemukan di sungai yang alirannya kecil dan di tandon bak air hujan tetapi kita ragu mau memakai air itu karena ada masalah alergi atau takut air itu tercemar atau bagaimana. Terus solusi nya bagaimana pak apa kita tetep ambil wudhu dari air yang kita ragukan tadi atau melaksanakan tayamum mengingat waktu sholat yang hampir habis . terimakasih wasaalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Saya ihsan pradipta haq yogiswara ustad..dari kelas 2E yang bertannya tadi malam.. Apakah boleh orang bertayamum shalat menjadi imam karena tidak ada imam selain dirinya?
Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatu Saya Burhanudin Hendrawan nim 103 pai 2c,mau tanya Gus, Bagaiamana hukumnya mengambil Wudhu dengan air hujan,dikarenakan ada daerah yang hanya mengandalkan air tadah hujan? Wassalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatu
المياه التي يجوز بها التطهير سبع مياه ماء السماء وماء البحر وماء النهر وماء البئر وماء العين وماء الثلج وماء البرد ثم المياه على أربعة أقسام طاهر مطهر، مكروه وهو الماء المشمس وطاهر غير مطهر وهو الماء المستعمل والمتغير بما خالطه من الطاهرات وماء نجس وهو الذي حلت فيه نجاسة وهو دون القلتين أو كان قلتين فتغير والقلتان خمسمائة رطل بغدادي تقريبا في الأصح. Artinya: Macam-macam Air Air yang dapat dibuat untuk bersuci ada 7 (tujuh) yaitu air hujan (langit), air laut, air sungai, air sumur, air sumber (mata air), air salju, air dingin. Jenis air ada 4 (empat) yaitu (a) air suci dan mensucikan; (b) air yang makruh yaitu air panas; (c) air suci tapi tidak meyucikan yaitu air mustakmal dan air yang air berubah karena kecampuran perkara suci; (d) air najis yaitu (i) air kurang 2 qullah yang terkena najis atau (ii) air mencapai 2 qullah terkena najis dan berubah. Adapun ukuran 1 qullah adalah 500 (lima ratus) kati baghdad menurut pendapat yang paling sahih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh, saya Muh Furqon Ibnu Yahya ZP, bertanya ustadz, tadi malam dijelaskan bahwa bertayamum itu boleh dilakukan, asal ada udzurnya.. nah 1 yg saya tanyakan.. nah jika ada kasus malamnya itu dia junub, tetapi dia dalam keadaan tidak mampu/ tidak mungkin untuk mandi, maka bertayamum.. nah tetapi apakah tetap harus mengganti baju yg terkena najis itu ustadz? Padahal juga tidak ada baju lain selain yg dikenakannya.. Yg ke 2 ustadz, perihal adzannya wanita, nah jika disekolahan tersedia 2 masjid.. 1 untuk ikhwan 1 nya lagi untuk akhwat, apakah akhwat ttep boleh untuk adzan dan iqomah untuk mushola akhwat? Trus yg ke 3 ustadz, mengenai sholat wajib, jika terlambat untuk bangun subuh, apakah masih diperbolehkan untuk sholat fajar terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat subuhnya?.. Syukron🙏
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh 1. Mani itu suci dalam Madzhab Imam syafii. Jadi tidak perlu diganti tidak apa apa. Tapi lebih baik diganti demi kebersihan. Dan tidak wajib mengganti disini juga diyakini jika yang keluar hanya mani saja. Jika ada madzi atau pipis sebelumnya maka wajib mengganti sarung. Karena keduanya itu najis.
Kitab Al-Majmu' juz 2 halaman 572: قال المصنف رحمه الله تعالى : ( وأما مني الآدمي فطاهر ; لما روي عن عائشة رضي الله عنها : { أنها كانت تحت المني من ثوب رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو يصلي } ولو كان نجسا لما انعقدت معه الصلاة ولأنه مبتدأ خلق بشر فكان طاهرا كالطين ) . ( وأما حكم المسألة ) فمني الآدمي طاهر عندنا ، هذا هو الصواب المنصوص للشافعي رحمه الله في كتبه وبه قطع جماهير الأصحاب وحكى صاحب البيان وبعض الخراسانيين في نجاسته قولين ، ومنهم من قال : القولان في مني المرأة فقط ، والصواب الجزم بطهارة منيه ومنيها وسواء المسلم والكافر
2. Wanita boleh adzan jika - Tidak ada laki laki - Suaranya hanya didengarkan oleh sesama perempuan - Suaranya tidak menimbulkan syahwat - Diyakini tidak ada fitnah Kalau memang tidak ada laki laki. Hanya perempuan. Maka boleh boleh saja.
Kitab Ianatut Thalibin juz 3 halaman 302 إعانة الطالبين - (ج 3 / ص 302) (قوله: وليس من العورة الصوت) أي صوت المرأة، ومثله صوت الامرد فيحل سماعه ما لم تخش فتنة أو يلتذ به وإلا حرم (قوله: فلا يحرم سماعه) أي الصوت. وقوله إلا إن خشي منه فتنة أو التذ به: أي فإنه يحرم سماعه، أي ولو بنحو القرآن، ومن الصوت: الزغاريد. وفي البجيرمي: وصوتها ليس بعورة على الاصح، لكن يحرم الاصغاء إليه عند خوف الفتنة. وإذا قرع باب المرأة أحد فلا تجيبه بصوت رخيم، بل تغلظ صوتها، بأن تأخذ طرف كفها بفيها وتجيب. وفي العباب: ويندب إذا خافت داعيا أن تغل صوتها بوضع ظهر كفها على فيها.
3. Solat Fajar itu dilakukan diwaktu fajar. Jadi kalau kesiangan bangunnya. Misalnya jam 07.00 maka langsung solat dhuha saja. Tidak boleh solat fajar. Karena bukan diwaktunya.
Nama : Adika Hary Hermawan, ijin bertanya gus. 1. Ada seorang musafir, ternyata sudah masuk waktu sholat dan di tempat nya ada air. Tetapi jika ia berwudhu menggunakan air akan mendatangkan madharat, maka apakah ia wajib berwudhu karena ada air atau tayamum karena jika menggunakan air mendatangkan madharat? Padahal musafir tersebut memahami tentang di bolehkannya tayamum. Apa yang harus di lakukan oleh musafir tersebut? Mohon penjelasannya gus 🙏🙏 2. Jika tayamum hanya untuk 1x sholat wajib dan bisa untuk lebih untuk solat sunah, lalu bagaimana dengan orang yang bertayamum saat akan sholat isya' dan dia belum batal sejak maghrib tadi, tetapi dia lupa jika tayamum hanya boleh di gunakan 1x sholat fardhu, dan di tempat itu tidak ada air. Mohon penjelasannya gus 🙏🙏 Terima Kasih 🙏🙏
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh 1. Untuk madhorot yang diperbolehkan syariatm maka boleh tayamum. Misalnya madhorot apa ya? 2. Kalau dia masih hidup. Maka wajib mengulangi solat isyaknya. Kalau sudah mati maka boleh memilih salah satu dari 3 ini - Diganti solatnya oleh ahli warisnya - Diganti dengan bayar 7 ons beras - Tidak diganti sama sekali
لا يجمع فرضين بتيمم واحد (ويتيمم) المعذور وجوبا (لكل فريضة) الاقناع في حل ألفاظ أبى شجاع1/78 Tidak boleh mengumpulkan dua ibadah fardlu dengan satu kali tayamum. Dan orang yang bertayamum karena ada udzur syar’I wajib pada tiap-tiap ibadah fardlu. [Kitab Al-Iqna’ Fii Halli Alfadzi Abi Syuja’ I/78].
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz mau tanya, semisal dia sakit kakinya bernanah sehingga sulit untuk berjalan dan dia tidak ada alat untuk membantu berjalan. Tentu hal tersebut boleh tayamum. Namun dia bisa saja juga ambil wudhu dengan sekuat tenaga. Dia merasa merasa wudhu lebih baik bagi dirinya karena tangannya selalu kotor karena selalu membersihkan nanah yang keluar. Ustadz, lebih afdhol mana wudhu dan tayamum bagi dirinya? Apakah ada dalil yang serupa dengan masalah tersebut? Mohon pencerahannya Terima kasih
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh Kalau dia keluar nanah terus menerus maka hukumnya seperti wanita istohadhoh. Dia wajib untuk membalut bagian keluar nanah dan wudlu dengan niat diperbolehkan solat kemudian solat segera. Ini dalilnya.
Kitab i'anatut Tholibin juz 1 halaman 47 : ـ (قوله: ويجب عليه الوضوء الخ)أي ويجب على دائم الحدث الوضوء لكل فرض ولو منذورا، فلا يجوز أن يجمع بوضوء واحد بين فرضين، كما أنه لا يجوز أن يجمع بتيمم واحد بينهما.وسيأتي تفصيل ما يستباح للمتيمم من الصلوات وغيرهما بتيممه في بابه، ويقاس عليه دائم الحدث في جميع ما يأتي فيه Dan diwajibkan bagi da-imul hadats berwudlu untuk setiap ibadah fardlu yang dilakukannya, walaupun itu adalah ibadah fardlu yang dinadzari. Maka tidak diperbolehkan bagi da-imul hadats ini mengumpulkan / menggunakan wudlu satu dipakai untuk dua fardlu, seperti halnya tidak diperbolehkan mengumpulkan / menggunakan tayammum satu dipakai untuk dua fardlu (yang akan dibahas dalam bab tayammum), dan dalam hukum da-imul hadats ini diqiyaskan dengan tayammum dalam segala aspeknya.
Assalamu'alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh, Saya Rizqita S.I, Saya Ingin bertanya Gus.. Tadi ada penjelasan bahwa Tayamum di kaca pesawat tdk diperbolehkan, Karna di pesawat biasanya itu juga steril dari debu? Lantas bagaimana bersuci di dalam pesawat gus? Yang kedua : jika di gunung dan sudah masuk waktu shalat, dan tanah nya basah seperti lempung karena sebelum itu terkena hujan, lantas ingin bersuci dgn Tayamum. karena jika menggunakan air hanya cukup untuk minum gus, lantas bagaimana bersucinya? Jika tanah masih basah? seperti lempung? Yang ketiga bagaimana Hukumnya Jika seseorang Sholat Sunat Fajar di rumah, tetapi juga melakukan Sholat Wajib Subuh dirumah? Apakah tidak apa-apa? Terimakasih gus :) Wassalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh.
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh Kalau diatas pesawat itu begini Ustadzah Rizqita 1. Kalau bawa air boleh boleh saja. Atau debu dari darat. Tapi kalau dipesawat. 2. Saya yakinkan tidak bisa solat dengan sempurna. Artinya dia tetap wajib solat semampunya. Tapi ketika sudaj turun kedarat pesawatnya. Maka wajib i'adah solatnya.
Sangat terbantu gus maos pke utawi iki iku
Semoga sampai khatam ngge gus
hadir ustadz
Hadiroh ustadz
hadiroh uztad
1:04:25 Bab Sholat
Hadir gus
48:30 Bab Haid
mohon selalu streaming gus
Amin Amin
Saya Muhammad Furqon Ibnu Yahya ZP tadi malam bertanya pak, 3 pertanyaan 🙏
Pertanyaannya ditulis lagi Ustadz. Soalnya Chat Livenya tidak bisa dibaca setelah selesai
Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh, rilis wahyu diana nur prajati 193111038, pak saya ijin bertanya, bagaimana hukumnya apa pila dalam keadaan kemarau panjang, lalu kita ingin bersuci ada air tapi jauh harus masuk kehutan dulu, apakah kita harus masuk hutan dulu supaya bersuci atau tayamum pak?...terimakasih bapak🙏
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh
Jika hutannya bahaya maka tidak wajib.
Jika jaraknya lebih dari 4500 m maka tidak wajib.
Assalamualaikum wr.wb. perkenalkan saya rika via dari kelas pai 2a,nim 036. Ijin bertanya pak. Bagaimana cara wudhunya dokter yang menggunakan azimat?. Terus yang kedua apabila saat cuaca dingin bolehkah kita bertayamum? Karena apabila kita wudhu dengan air di takutkan tubuh kedinginan. Terimakasih wassalamualaikum wr.wb
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh
Maksudnya azimat apa ya Ustadzah?
Dalam cuaca dingin kita boleh tayamum jika dikhawatirkan akan timbulnya penyakit atau sakit jika berwudlu.
Kitab Anwarul Masalik syarah Umdatus Salik :
(ولو خاف من شدة البرد مرضاً مما تقدم) كبطء برء (ولم يقدر على تسخين الماء) لعدم ما يسخن به (وتدفئة عضو) لعل الواو بمعنى أو فإن البرد يدفع إما بالتسخين أو بتدفئة العضو بعد الاستعمال (تيمم وأعاد) لندور ذلك
Jika ada kekhawatiran keadaan terlalu dingin akan timbul sakit yaitu muncul sakit yang semula sehat, bertambahnya sakit, atau bertambah lamanya sembuh) dan tidak mampu menghangatkan air karena tidak ada pemanas atau tidak mampu mengeringkan anggota tubuh setelah menggunakan air, maka orang tersebut boleh bertayammum dan TAPI WAJIB mengulang (shalatnya) ketika tidak musim dingin karena sebab tidak berwudhunya dikategorikan nadir (langka, tidak umum).
Assalamualaikum ustadz saya Nurul Istiqomah saya akan bertanya tentang penjelasan yg ustadj jabarkan
1.sebelum nya أفون أنايأحد خمس الأسئلة
Dengan penjelasan tadi ustd membicarakan tentang tayamum dan ustd mnerangkan Bahwasanya tdak sah tayamum apabila tidak nampak nya debu seperti di cemdela pesawat.
Nah apa bila ada sesorang bepergian kemudian beliau menggunakan bus dan disana waktu shalat subuh sudah pada waktu nya sedangkan perjalanan masih lama dan airpun tidak ada hanya cukup untuk orang yang ke hausan.
1.bagaimana pendapat anda dengan keadaan tersebut apa kita tetap tayamum atau sebaliknya?
2.berikan dalil yang bisa kita buat hujjah
3. Dan apakah ada perbedaan pendapat dengan keadaan tersebut.?(kalau ada minta tolong disebutkan ustadz)
4.dan bagaimana pendapat 4 madzab tentang tayamum?
Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuhu.
Kalau tidak menemukan Air dan Debu maka solat sebisanya dan semampunya. Ketika sudah turun dari kendaraan solatnya di'iadah atau diulangi.
Kitab Nihaayah al-Muhtaaj Juz 1 halaman 17
أَنَّ مَنْ فَقَدَ السُّتْرَةَ يُصَلِّي عَارِيًّا وَلَا إعَادَةَ عَلَيْهِ ، بِخِلَافِ الْمُحْدِثِ وَمَنْ بِبَدَنِهِ نَجَاسَةٌ فَإِنَّ كُلًّا مِنْهُمَا يُصَلِّي لِحُرْمَةِ الْوَقْتِ وَيُعِيدُ
Bila seseorang tidak mendapati penutup aurat maka bershalatlah dengan telanjang dan tidak ada kewajiban mengulangi shalat baginya, berbeda dengan shalatnya orang yang sedang hadats dan orang yang dalam tubuhnya najis maka masing-masing darinya diwajibkan shalat untuk menghormati waktu dan mengulangi shalatnya..
Kitab I’aanah at-Thoolibiin juz 1 halaman 115
( قوله فمن صلى بدونها ) أي بدون المعرفة المذكورة وقوله لم تصح صلاته أي إن كان قادرا وإلا صلى لحرمة الوقت اه شوبري
(Keterangan barangsiapa shalat tanpa mengetahui waktu masuknya shalat maka shalatnya tidak sah bila ia mampu berusaha mengetahui waktu shalat bila tidak, shalatlah sekedar menghormati waktu
..
Kitab Al Hawi Lil Fatawi juz 1 halaman 175
وَإِنْ لَمْ يَجِدْ مَوْضِعًا طَاهِرًا وَلَا بِسَاطًا طَاهِرًا صَلَّى لِحُرْمَةِ الْوَقْتِ
Barangsiapa tidak mendapati tempat yang suci atau tikar yang suci maka shalatlah sekedar menghormati waktu..
Enggih bapak
Jazakumullah khoirin katsiran bapak😊
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ustadz.... Saya Hilda Ayu Nur Santi mau nanya
1. Bagimana hukum orang yang bersuci dengan tayamum, kemudian airnya datang (ada), atau udzur (yang memperbolehkan tidak menggunakan air) hilang?
2. Apa yang dilakukan oleh orang yang tayamum “seumpama” untuk menbaca wirid sore, kemudian jama’ah sholat maghrib dilaksanakan ?
Terimakasih ustadz🙏 🙏 wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh
Kalau dia dalam keadaan solat wajib maka lebih baik dibatalkan. Kalau dia dalam keadaan solat sunah maka wajib membatalkan dan wudlu. Kalau dia belum solat maka tayammunya batal.
Pertanyaan nomor 2 boleh. Yang tidak boleh 1 tayamum dipakai 2 fardhu.
Nama saya Hasma Rafina Khoirunnisa. saya mau bertanya ustadz....
bagaimana dalam kondisi yang dialami masyarakat sekarang ini dimana kemunculan wabah sangat memberikan was2 yaitu covid-19 yang sangat besar kepada masyarakat. ketika ada seseorang yang ingin mengerjakan sholat dia berada di daerah yang sulit mendapati air, sudah dicari2 dan ternyata orang tersebut tidak kedapatan air sedikit pun pada dirinya. Kemudian ketika dia mau tayamum karena dia meyakini dan sangat yakin bahwa tangannya itu terkontaminasi oleh virus. Hansanitazher tidak ada di desa tersebut. Dan masyarakatnya tidak mengenal yang namanya hansanitazher. Saking was2 nya untuk mengantisipasi dia tidak menggunakan tangannya sama sekali untuk menyentuh wajahnya maupun anggota badannya. Kebetulan hari sangat panas dan tanpa ada angin yang melintas sedikit pun. Dengan hal yang demikian ini bagaiaman ustadz solusinya jelaskan dan disertai dalil yang kuat yang mendasari fenomena tersebut.
terima kasih ustadz...
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh
Kalau menurut ahli dia akan berbahaya kalau berwudlu dengan air. Entah karena menular atau sebab lainnya. Maka boleh tayammum.
Assalamualaikum ustadz, saya Anis Mahmudah mau bertanya. di saat seperti ini (merebaknya wabah korona) bagaimana hukumnya menjamak sholat fardhu bagi tenaga medis yang sedang bertugas ?, mereka kan juga memakai APD untuk melindungi dirinya agar tidak terinveksi, juga ada aturan dalam memakainya. apabila sholatnya menggunakan APD bagaimana hukumnya ?
terimakasih gus, wassalamualaikum
dan juga bagaimana cara yg tepat untuk bersucinya
Assalamualaikum, saya lusia rohmah ingin bertanya jika kita berada disatu daerah yang kesulitan air dalam keadaan kekeringan . Dan kita ingin melaksanakan sholat kita sudah berusaha mencari" nya namun hanya menemukan di sungai yang alirannya kecil dan di tandon bak air hujan tetapi kita ragu mau memakai air itu karena ada masalah alergi atau takut air itu tercemar atau bagaimana. Terus solusi nya bagaimana pak apa kita tetep ambil wudhu dari air yang kita ragukan tadi atau melaksanakan tayamum mengingat waktu sholat yang hampir habis . terimakasih wasaalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh
Kekhawatiran karena kesehatan tadi menjadikan sebab jenenagn boleh bertayammu.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Saya ihsan pradipta haq yogiswara ustad..dari kelas 2E yang bertannya tadi malam.. Apakah boleh orang bertayamum shalat menjadi imam karena tidak ada imam selain dirinya?
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh Iya boleh boleh saja.
Baik terimakasih ustad jawabannya🙏
Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatu
Saya Burhanudin Hendrawan nim 103 pai 2c,mau tanya Gus, Bagaiamana hukumnya mengambil Wudhu dengan air hujan,dikarenakan ada daerah yang hanya mengandalkan air tadah hujan?
Wassalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarokatu
Sah sah saja Ust Burhan. Karena air hujan termasuk air mutlak. Jadi boleh mutlak dipakai wudlu.
المياه التي يجوز بها التطهير سبع مياه ماء السماء وماء البحر وماء النهر وماء البئر وماء العين وماء الثلج وماء البرد ثم المياه على أربعة أقسام طاهر مطهر، مكروه وهو الماء المشمس وطاهر غير مطهر وهو الماء المستعمل والمتغير بما خالطه من الطاهرات وماء نجس وهو الذي حلت فيه نجاسة وهو دون القلتين أو كان قلتين فتغير والقلتان خمسمائة رطل بغدادي تقريبا في الأصح.
Artinya:
Macam-macam Air Air yang dapat dibuat untuk bersuci ada 7 (tujuh) yaitu air hujan (langit), air laut, air sungai, air sumur, air sumber (mata air), air salju, air dingin. Jenis air ada 4 (empat) yaitu (a) air suci dan mensucikan; (b) air yang makruh yaitu air panas; (c) air suci tapi tidak meyucikan yaitu air mustakmal dan air yang air berubah karena kecampuran perkara suci; (d) air najis yaitu (i) air kurang 2 qullah yang terkena najis atau (ii) air mencapai 2 qullah terkena najis dan berubah. Adapun ukuran 1 qullah adalah 500 (lima ratus) kati baghdad menurut pendapat yang paling sahih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh, saya Muh Furqon Ibnu Yahya ZP, bertanya ustadz, tadi malam dijelaskan bahwa bertayamum itu boleh dilakukan, asal ada udzurnya.. nah 1 yg saya tanyakan.. nah jika ada kasus malamnya itu dia junub, tetapi dia dalam keadaan tidak mampu/ tidak mungkin untuk mandi, maka bertayamum.. nah tetapi apakah tetap harus mengganti baju yg terkena najis itu ustadz? Padahal juga tidak ada baju lain selain yg dikenakannya..
Yg ke 2 ustadz, perihal adzannya wanita, nah jika disekolahan tersedia 2 masjid.. 1 untuk ikhwan 1 nya lagi untuk akhwat, apakah akhwat ttep boleh untuk adzan dan iqomah untuk mushola akhwat?
Trus yg ke 3 ustadz, mengenai sholat wajib, jika terlambat untuk bangun subuh, apakah masih diperbolehkan untuk sholat fajar terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat subuhnya?..
Syukron🙏
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh
1. Mani itu suci dalam Madzhab Imam syafii. Jadi tidak perlu diganti tidak apa apa. Tapi lebih baik diganti demi kebersihan. Dan tidak wajib mengganti disini juga diyakini jika yang keluar hanya mani saja. Jika ada madzi atau pipis sebelumnya maka wajib mengganti sarung. Karena keduanya itu najis.
Kitab Al-Majmu' juz 2 halaman 572:
قال المصنف رحمه الله تعالى : ( وأما مني الآدمي فطاهر ; لما روي عن عائشة رضي الله عنها : { أنها كانت تحت المني من ثوب رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو يصلي } ولو كان نجسا لما انعقدت معه الصلاة ولأنه مبتدأ خلق بشر فكان طاهرا كالطين ) . ( وأما حكم المسألة ) فمني الآدمي طاهر عندنا ، هذا هو الصواب المنصوص للشافعي رحمه الله في كتبه وبه قطع جماهير الأصحاب وحكى صاحب البيان وبعض الخراسانيين في نجاسته قولين ، ومنهم من قال : القولان في مني المرأة فقط ، والصواب الجزم بطهارة منيه ومنيها وسواء المسلم والكافر
2. Wanita boleh adzan jika
- Tidak ada laki laki
- Suaranya hanya didengarkan oleh sesama perempuan
- Suaranya tidak menimbulkan syahwat
- Diyakini tidak ada fitnah
Kalau memang tidak ada laki laki. Hanya perempuan. Maka boleh boleh saja.
Kitab Ianatut Thalibin juz 3 halaman 302
إعانة الطالبين - (ج 3 / ص 302)
(قوله: وليس من العورة الصوت) أي صوت المرأة، ومثله صوت الامرد فيحل سماعه ما لم تخش فتنة أو يلتذ به وإلا حرم (قوله: فلا يحرم سماعه) أي الصوت. وقوله إلا إن خشي منه فتنة أو التذ به: أي فإنه يحرم سماعه، أي ولو بنحو القرآن، ومن الصوت: الزغاريد. وفي البجيرمي: وصوتها ليس بعورة على الاصح، لكن يحرم الاصغاء إليه عند خوف الفتنة. وإذا قرع باب المرأة أحد فلا تجيبه بصوت رخيم، بل تغلظ صوتها، بأن تأخذ طرف كفها بفيها وتجيب. وفي العباب: ويندب إذا خافت داعيا أن تغل صوتها بوضع ظهر كفها على فيها.
3. Solat Fajar itu dilakukan diwaktu fajar. Jadi kalau kesiangan bangunnya. Misalnya jam 07.00 maka langsung solat dhuha saja. Tidak boleh solat fajar. Karena bukan diwaktunya.
Nama : Adika Hary Hermawan, ijin bertanya gus.
1. Ada seorang musafir, ternyata sudah masuk waktu sholat dan di tempat nya ada air. Tetapi jika ia berwudhu menggunakan air akan mendatangkan madharat, maka apakah ia wajib berwudhu karena ada air atau tayamum karena jika menggunakan air mendatangkan madharat? Padahal musafir tersebut memahami tentang di bolehkannya tayamum. Apa yang harus di lakukan oleh musafir tersebut? Mohon penjelasannya gus 🙏🙏
2. Jika tayamum hanya untuk 1x sholat wajib dan bisa untuk lebih untuk solat sunah, lalu bagaimana dengan orang yang bertayamum saat akan sholat isya' dan dia belum batal sejak maghrib tadi, tetapi dia lupa jika tayamum hanya boleh di gunakan 1x sholat fardhu, dan di tempat itu tidak ada air. Mohon penjelasannya gus 🙏🙏
Terima Kasih 🙏🙏
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh
1. Untuk madhorot yang diperbolehkan syariatm maka boleh tayamum. Misalnya madhorot apa ya?
2. Kalau dia masih hidup. Maka wajib mengulangi solat isyaknya. Kalau sudah mati maka boleh memilih salah satu dari 3 ini
- Diganti solatnya oleh ahli warisnya
- Diganti dengan bayar 7 ons beras
- Tidak diganti sama sekali
لا يجمع فرضين بتيمم واحد (ويتيمم) المعذور وجوبا (لكل فريضة)
الاقناع في حل ألفاظ أبى شجاع1/78
Tidak boleh mengumpulkan dua ibadah fardlu dengan satu kali tayamum. Dan orang yang bertayamum karena ada udzur syar’I wajib pada tiap-tiap ibadah fardlu.
[Kitab Al-Iqna’ Fii Halli Alfadzi Abi Syuja’ I/78].
@@masmustainnasoha9397 untuk madhorotnya seperti kedinginan jika menggunakan air, atau seseorang yang sakit jika terkena air menjadikan tambah sakit
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz mau tanya, semisal dia sakit kakinya bernanah sehingga sulit untuk berjalan dan dia tidak ada alat untuk membantu berjalan. Tentu hal tersebut boleh tayamum. Namun dia bisa saja juga ambil wudhu dengan sekuat tenaga. Dia merasa merasa wudhu lebih baik bagi dirinya karena tangannya selalu kotor karena selalu membersihkan nanah yang keluar.
Ustadz, lebih afdhol mana wudhu dan tayamum bagi dirinya?
Apakah ada dalil yang serupa dengan masalah tersebut?
Mohon pencerahannya
Terima kasih
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh
Kalau dia keluar nanah terus menerus maka hukumnya seperti wanita istohadhoh. Dia wajib untuk membalut bagian keluar nanah dan wudlu dengan niat diperbolehkan solat kemudian solat segera.
Ini dalilnya.
Kitab i'anatut Tholibin juz 1 halaman 47 :
ـ (قوله: ويجب عليه الوضوء الخ)أي ويجب على دائم الحدث الوضوء لكل فرض ولو منذورا، فلا يجوز أن يجمع بوضوء واحد بين فرضين، كما أنه لا يجوز أن يجمع بتيمم واحد بينهما.وسيأتي تفصيل ما يستباح للمتيمم من الصلوات وغيرهما بتيممه في بابه، ويقاس عليه دائم الحدث في جميع ما يأتي فيه
Dan diwajibkan bagi da-imul hadats berwudlu untuk setiap ibadah fardlu yang dilakukannya, walaupun itu adalah ibadah fardlu yang dinadzari. Maka tidak diperbolehkan bagi da-imul hadats ini mengumpulkan / menggunakan wudlu satu dipakai untuk dua fardlu, seperti halnya tidak diperbolehkan mengumpulkan / menggunakan tayammum satu dipakai untuk dua fardlu (yang akan dibahas dalam bab tayammum), dan dalam hukum da-imul hadats ini diqiyaskan dengan tayammum dalam segala aspeknya.
Assalamu'alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh, Saya Rizqita S.I, Saya Ingin bertanya Gus.. Tadi ada penjelasan bahwa Tayamum di kaca pesawat tdk diperbolehkan, Karna di pesawat biasanya itu juga steril dari debu? Lantas bagaimana bersuci di dalam pesawat gus?
Yang kedua : jika di gunung dan sudah masuk waktu shalat, dan tanah nya basah seperti lempung karena sebelum itu terkena hujan, lantas ingin bersuci dgn Tayamum. karena jika menggunakan air hanya cukup untuk minum gus, lantas bagaimana bersucinya? Jika tanah masih basah? seperti lempung?
Yang ketiga bagaimana Hukumnya Jika seseorang Sholat Sunat Fajar di rumah, tetapi juga melakukan Sholat Wajib Subuh dirumah? Apakah tidak apa-apa? Terimakasih gus :)
Wassalamualaikum warahmatullahhi wabarakatuh.
Waalaikumsalam Warohmatullah wabarokatuh Kalau diatas pesawat itu begini Ustadzah Rizqita
1. Kalau bawa air boleh boleh saja. Atau debu dari darat. Tapi kalau dipesawat.
2. Saya yakinkan tidak bisa solat dengan sempurna. Artinya dia tetap wajib solat semampunya. Tapi ketika sudaj turun kedarat pesawatnya. Maka wajib i'adah solatnya.
وَلَيْسَ لِرَاكِبِ السَّفِينَةِ وَلَا الرَّمَثِ وَلَا شَيْءٍ مِمَّا يُرْكَبُ في الْبَحْرِ أَنْ يصلى نَافِلَةً حَيْثُ تَوَجَّهَتْ بِهِ السَّفِينَةُ وَلَكِنْ عليه أَنْ يَنْحَرِفَ إلَى الْقِبْلَةِ وَإِنْ غَرِقَ فَتَعَلَّقَ بِعُودٍ صلي على جِهَتِهِ يُومِئُ إيمَاءً ثُمَّ أَعَادَ كُلَّ مَكْتُوبَةٍ صَلَّاهَا بِتِلْكَ الْحَالِ إذَا صَلَّاهَا إلَى غَيْرِ قِبْلَةٍ ولم يُعِدْ ما صلى إلَى قبله بِتِلْكَ الْحَالِ
Kitab Majmuk Syarah Muhadzab juz 3 halaman 233
Hadir gus