MENGAPA TIDAK BOLEH TIDUR SAAT SANDYAKALA

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 4 ต.ค. 2024
  • • MENGAPA TIDAK BOLEH TI...
    MENGAPA TIDAK BOLEH TIDUR SAAT SANDYAKALA
    #PeralihanSelaluMembawaKrisis
    #MengapaSadyakalaItuKeramat
    #KalaTattwaMenjelaskanTentangSifatKeramatSandyakala
    Pada masa lalu, orang tua mengajarkan etik dan agama melalui berbagai cara, di antara dengan atau melalui cerita dan larangan. Tidak boleh duduk di tengah orang lalu Lalang (obag-obag jalan), tidak boleh duduk di atas bantal, dan jangan tidur saat sandyakala dan sebagainya. Itu beberapa contoh bagaimana orang tua hendak menyampaikan Pendidikan etik dan agama kepada generasi penerusnya. Dalam proses itu, acapkali yang diingat hanya “tidak boleh tidur sandyakala”, sementara alasannya, argumentasinya atau sumber ajarannya tidak pernah disampaikan secara eksplisit atau terang, sehingga ada kesan anak mula keto, padahal sumber naskahnya amat jelas. Misalnya, mengapa tidak boleh tidur sampai lewat sandyakala?
    Menurut lontar Kala Tattwa, diceritakan ketika Ida Bhatara Siwa Bersama permaisuri-Nya Bhatari Giri Putri pergi melihat-lihat laut, Samudra. Tiba-tiba bangkitlah birahi Bhatara Siwa, yang ingin bersenggama dengan permaisuri-Nya, Giriputri. Ditolaklah kaingin Siwa oleh Bhatari Giriputri karena tidak patut dilakukan di tempat sembarangan, terlebih beliau sadar sebagai perwujudan Dewata. Birahi yang terlanjur memuncak menyebabkan sperma keluar dan terjatuh ke laut. Kejadian itu (kama Siwa yang terjatuh ke laut) yang menyebabkan air laut terguncang terlihat oleh Bhatara Brahma dan Bhatara Wisnu lalu beliau beryoga yang menyebabkan sperm itu lahir seorang raksasa besar dan sakti luar biasa. Tidak ada yang menyerupai rupanya, Saat ia telah lahir, Sang Raksasa berkeinginan mengetahaui siapa ayah dan ibunya. Dipandangnya laut, sepi. Dipandangnya ke timur sepi, dipandang ke Selatan sepi, demikian pula dipandang ke Barat dan Utara Sepi dan dipandang ke atas juga sepi. Lalu Sang Raksasa berteriak sekuat-kuatnya, menyebabkan laut guncang dan penguasa segala arah (Dewata Nawa Sanga) terganggu dan murka. Oleh Dewata Nawa Sanga, dilihatlah seorang raksana besar dan menyeramkan sedang berteriak-teriak bagaikan raungan singa. Lalu marahlah Dewata Nawa Sanga, menyerang dan mengeroyok raksasa. Tidak cidera sedikitpun Sang raksasa, sembari raksasa berkata, janganlah menyerangku, karena tidak ingin mencari musuh apalagi berkelai, aku hanya ingin mencari kebenaran, siapa sesungguhnya ayah dan ibuku. Ah, para Dewata berkata: jangan banyak bicara, karena engkau raksasa amat jahat, tak bakalan tidak engkau akan mati. Lalu meraka berkelai lagi. Akhirnya para dewata kewalahan, dan dikejarnya para dewata hingga di hadapan kaki Bhtara Siwa. Selanjutnya, meraka Bersama-sama melaporkan: “ya jujunganku Bhatara Siwa, ini ada musuh paduka dating menuju kehadapan paduka, berwujud raksasa, mengobrak-abrik kahyangan. Tak tercedrai oleh putra paduka seluruhnya, jika paduka tidak mau terjun ke medan perang, niscaya seluruh kahyangan akan luluh lantak. Lalu Siwa berprang dengan Sang Raksasa, namun tidak sedikitpun terluka raksasa itu. Sang raksasa kembali menegaskan bahwa dirinya tidak ingin berperang apalagi merusak Kahyangan. Aku hanya ingin tahu siapa ayah dan ibuku, itu saja, dan jangan hal-hal seperti ini diselesaikan dengan berperang. Bhatara Siwa kemudian menjawab: Oh kalau begitu, potonglah terlebih dahulu taringmu yang di kanan, baru kamu akan ketemu ayah-ibumu. Setelah dipotong, lalu Bhatara Siwa dan Bhatari Giriputri tahu bahwa raksasa itu adalah putra-Nya. Lalu bersabdalah Bhatari Uma (Giriputri): Duhai putraku, mulai sekarang janganlah engkau mengembara, menyusuplah engkau di desa pakraman, di pura Dalemlah engkau tinggal, Durga namamu. Siwa ayahmu yang memberimu nama Hyang Kala pada waktu taringmu dipotong. Kamu menjadi komandan kelompok kala (Durga, Pisaca, Wil, Danuja, Kingkara, Raksasa, dan segala macam penyakit, hama, serta segala macam bisa (racun), dan segala kekuatan gaib. Matur suksma ratu bhatara atas anugrahmu. Lalu apakah makananku ? Berkatalah Dewi Uma, sebagai makananmu: 1) kalau ada orang yang tidur sampai sore (sandyakara) dan tidak pada waktunya; 2) anak kecil menangis dan ditakut-takuti oleh ayah ibunya, dengan kata-kata nah-nah ‘amah ne’; 3) jika ada orang yang membanca kidung, kakawin, tutur-turut utama di tengah jalan; 4) kalau ada orang yang mengadakan pertemuan di jalan; 5) sebailknya, jika ada yang memujamu maka sepatutnya engkau memberi anugrah. Jadi mengapa tidak boleh tidur sandyakala, karena dalam Kala Tattwa jelas mitologi dan sumber sastranya, dan dalam teori-teori modernpun peralihan selalu dikaitkan dengan masa krisis.
    Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak Yudha Triguna Channel pada TH-cam.
    Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
    www.youtube.co...
    Facebook: yudhatriguna
    Instagram: / yudhatrigunachannel
    Website: www.yudhatrigu...

ความคิดเห็น • 48

  • @jrotir
    @jrotir 5 หลายเดือนก่อน

    Rahayu sampun sare pengetahuan

  • @ardhiwirawan8604
    @ardhiwirawan8604 8 หลายเดือนก่อน +1

    Om swastyatsu, sangat logis penjelasan terkait pesan para tetua tentang "jangan tidur saat sandya kala" yang dipaparkan oleh narasumber. Terima kasih bapak Narasumber, Jro Dalang I Wayan Contok atas pencerahannya dan juga Ratu Aji Prof. Dr. IBG Yudha Triguna, M.S., atas sesuluhnya yang sangat bermanfaat👍🙏

  • @anandakrizora8927
    @anandakrizora8927 5 หลายเดือนก่อน

    Suksma Yudha Triguna Channel, saya sangat tertarik dan menyekai konten edukasi seperti ini yang dimana saya tidak bisa dapatkan di sekolah dahulu🙏. Dan saya mohon izin juga membagikan konten ini ke saudara dan teman2 juga🙏. Rahayuu🙏🙏😇

  • @putuyumastrianaanjani6485
    @putuyumastrianaanjani6485 5 หลายเดือนก่อน

    Suksma Yudha Triguna Channel, dengan adanya edukasi larangan atau yang lumrah disebut dengan tutur tabu ini, sudah memberikan pengetahuan, penjelasan yang sangat baik, dan sangat bermanfaat sekali dalam kehidupan sehari-hari. Supaya kita selalu ingat dan menghindari hal-hal yang tidak boleh dilakukan (larangan-larangan) menurut para penglingsir di Bali agar selalu diberikan keselamatan.
    Semoga Yudha Triguna Channel selalu memberikan edukasi-edukasi menurut ajaran keagamaan.

  • @ThGauri
    @ThGauri 5 หลายเดือนก่อน

    Terimakasih Yudha Triguna Channel, saya sangat suka dengan konten-kontennya. Membuat kita masyarakat Hindu memiliki pandangan dan pengetahuan yang lebih luas tentang agama Hindu. Semangat terus mengedukasi!😇

  • @nyomansumertadana2750
    @nyomansumertadana2750 8 หลายเดือนก่อน

    Wah Jero dalang ini banyak keterampilan, disamping mendalang, undagi, wikan bertengkelung( main cumok atau bhs kerennya Karate) Lagi, tentu kalau sdh suka mendalang ITU suka banyak BACA berwawasan, apalagi undagi butuh kesabaran ketenangan imajinasi tajam, undagi ITU susah di mengerti jln pikirannya, setelah Jadi barang yg di ukir atau di kerjakan Baru bisa di mengerti oleh orang lain, Rahayu❤

  • @noviesuharta
    @noviesuharta 8 หลายเดือนก่อน

    Pas sekali tema kali ini dengan pertanyaan anak saya.... astungkara sekarang bisa jawabnya...suksme Ratu Ajik dan Narasumber yg luar biasa 🙏🙏🙏🙏

  • @wayangs7761
    @wayangs7761 8 หลายเดือนก่อน

    Suksma Prof, sareng narasumber, niki sangat bermanfaat dlm kehidupan sehari-hari.

  • @ketutsumiarta8213
    @ketutsumiarta8213 8 หลายเดือนก่อน

    Hukum alam dipersonifikasikan seperti kehidupan mahluk hidup.Untuk lebih memahami gejala alam ini diceritakan melalui Mitologi.

  • @inengahsumendra
    @inengahsumendra 8 หลายเดือนก่อน

    Om Swastyastu, Sehat Rahayu Tuaji..Matur suksma atas pencerahannya 🙏🙏

  • @adisiput4812
    @adisiput4812 8 หลายเดือนก่อน

    Rahayu ratu sareng guru lan penglingsir tiang ring tampaksiring Maestro Undagi Wangunan Bali. Bapa Jro Dalang Contok. 🙏🙏🙏

  • @drketutspkk7892
    @drketutspkk7892 4 หลายเดือนก่อน

    Siapa sebenarnya yg dimaksud Dewata Nawa Sange ?

  • @maderusniati1067
    @maderusniati1067 8 หลายเดือนก่อน

    Matur suksema dumogi sami Rahayu ngh🙏

  • @nickjuliawan5177
    @nickjuliawan5177 8 หลายเดือนก่อน

    Becik pisan....👍🏻👍 Metaken ratu aji, ketika bertamu kerumah orang, kebanyakan orang singgah dulu di undag dapurnya...napi suksmane ratu?

  • @KomangKesya
    @KomangKesya 8 หลายเดือนก่อน

    Sukseme atur tiang atas pencerahannya❤

  • @dewagede3229
    @dewagede3229 8 หลายเดือนก่อน

    Mangde sami kenak Rahayu...

  • @gustiayuketutrasaningsih474
    @gustiayuketutrasaningsih474 8 หลายเดือนก่อน

    Suksma Ratu aji sareng jero dalang antuk penjelasannya , indik napi santukan ten ddos sirep ring galah sandyakala, mangkin wau titiang tatas uning mangda presida anggen titiang piteket ring alit- alite.

  • @iwayansudirko2754
    @iwayansudirko2754 8 หลายเดือนก่อน

    Sukseme penjelasannya sadya kala pertemuan antara alam siang dan alam malam alam siang itu alam manusia sedangkan malam miliknya mahluk astral buta makanya hindari tidur magrib sadiakala kalau sedang dalam perjalanan berdoa begitu juga tidak boleh duduk di pintu karena ada mahluk astral yg juga lewat kalau kita mau buang air kecil air panas yg membahayakan tumbuhan dan mahluk astral kita ijin agar jika ada mereka tidak kesiram agar tidak berdampak pada diri kita dan keluarga maaf ini menurut saya🙏

    • @yudhatrigunachannel5379
      @yudhatrigunachannel5379  8 หลายเดือนก่อน

      Inggih silahakan diperkaya, dalam Kala Tattwa disebutkan seperti itu

  • @yudiwahyono5363
    @yudiwahyono5363 8 หลายเดือนก่อน

    Tolong dijelaskan,ttg bhatara kala boleh membikin penyakit?

    • @yudhatrigunachannel5379
      @yudhatrigunachannel5379  8 หลายเดือนก่อน

      Bhatara Kala diberikat teman, Samar, Picasa, dan beberapa penyakit yang dapat dilepas pada sasih keenem sampai dengan sasih kesanga.

  • @candrabherawa468
    @candrabherawa468 8 หลายเดือนก่อน

    dimakan sang kala alias pendek umur, jadi tidur di sandyakala = berkurang umurnya

  • @prof.dr.idabagusgdeyudhatr6234
    @prof.dr.idabagusgdeyudhatr6234 8 หลายเดือนก่อน

    Suksma Jro Dalang I Wayan Contok

  • @gusturedaye-gx1dy
    @gusturedaye-gx1dy 8 หลายเดือนก่อน

    Trasa nggk nyambung, pnjlasannya nnya,,😁

    • @yudhatrigunachannel5379
      @yudhatrigunachannel5379  8 หลายเดือนก่อน

      Semoga saja selamat

    • @gusturedaye-gx1dy
      @gusturedaye-gx1dy 8 หลายเดือนก่อน

      @@yudhatrigunachannel5379 Sudah pasti orang Dewa Kala bersahabat dgan Saya 🤣

    • @yudhatrigunachannel5379
      @yudhatrigunachannel5379  8 หลายเดือนก่อน +1

      @@gusturedaye-gx1dy dumogi rahayu

    • @gusturedaye-gx1dy
      @gusturedaye-gx1dy 8 หลายเดือนก่อน

      @@yudhatrigunachannel5379 Mwali 🙏🙏

    • @gusturedaye-gx1dy
      @gusturedaye-gx1dy 8 หลายเดือนก่อน

      ,Jangan tdur dsandyakala ntar dimakan Bhutha kala ,kata ortu,,Kala adalah waktu,, Waktu siang dan Malam,,Siang/Cahaya presentasi kekuatan Dewa, Malam kekuatan Bhuta kala,,pergantian malam ke Pagi / dari gelap menuju cahaya,,/ kehidupan dan pergantian siang menuju glap/ kmatian,, pertemuan antara Siang dan gelap adalah perbatasan/ setengah siang setengah gelap biasanya daerah rawan,, ambil contoh perbatasan wilayah suatu negara harus terjaga /dijaga kalo tertidur ntar tertembak ato kecolongan,,klo tertidur diwaktu sandyakala kekuatan negatif dan black magic mudah menyerang karena dimasa itu energi fisik melemah ke setengah,, posisi tidur kepala mengadah kearah timur kaki dibarat dikarenakan energi Matahari terbit menyadarkan kita melalui ubun ubun ,telinga dan mata lalu terjaga lalu keperut,/ lapar selanjutnya beraktifitas jam 12 siang istirahat selanjutx lanjut aktifitas lagi, Energy mesin tubuh mulai turun,/ lelah seiring turunnya matahari hingga keperbatasan/ sandyakala,,diwaktu ini himdari keluar rumah dgan kemdaraan bermotor karena sering terbukti terjadi kecelakaan karena binatang undur undur menamplak mata 😁,,kalo pun tidur ,,Energinya lemah tersedot duluan dgan energy malam,,haruslah dilewati karena belum waktunya untuk tidur,,/ mati belum wsktunya/ salah tidur ato tidur sebelum waktunya,,