Tips ACOUSTIC TREATMENT dan SOUND PROOFING untuk STUDIO RECORDING

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 28 ส.ค. 2024
  • ACOUSTIC TREATMENT dan SOUND PROOFING pada sebuah Studio Recording adalah hal yang rumit !
    Video ini bertujuan mempermudah pemahaman sekaligus memberikan TIPS agar Studio Anda menjadi maksimal !
    DAFTAR LINK PADA VIDEO INI :
    ► 05:05 Amroc Room Modes Calculator : amcoustics.com...
    ► 15:10 Jasa Konsultan Akustik :
    - Sinergi Acoustic : / sinergiacoustic
    ► 15:58 Diffuser Calculator : www.mh-audio.nl...
    ► 18:11 Artikel Membuat BASS TRAP dengan pipa Paralon / PVC dari Forum ArtSonica : forum.artsonica...
    ► 18:20 Ingin kenal lebih dalam tentang musiknya duo Endah & Rhesa? Cek di www.endahnrhesa...
    ► 22:00 Article Sound Transmission Class dari Forum ArtSonica : forum.artsonica...
    Mau belajar recording jadi mahir di sekolah bersertifikat internasional (Steinberg Certified www.steinberg....) dengan guru-guru profesional ?
    Cek www.school.arts... dan kontak / WhatsApp 0817-758-288 untuk FREE TRIAL kursus recording !
    Mau pesan kaos / hoodie ArtSonica ? Kontak / WhatsApp 0817-758-288
    Dibawakan oleh Agus Hardiman, music producer pemenang AMI (Anugerah Musik Indonesia) Award kategori Produksi Karya Terbaik (Best Music Producer) utk Agnes Monica & Steinberg Certified Trainer pertama di Indonesia. Cek www.AgusHardima... & www.steinberg....
    Video-video Review Hardware Audio & Musik ada di • Review Hardware Audio ...
    Yang belum SUBSCRIBE channel youtube ArtSonica, silakan klik / @artsonica
    Mau request video tutorial tertentu ? Join grup FB / youtubeartsonica
    ENJOY !
    Salam,
    Agus Hardiman, founder of ArtSonica (www.ArtSonica.com)
    _
    ArtSonica (www.ArtSonica.com) dengan slogannya "The Art of Sound Technology" adalah brand dari Agus Hardiman.
    Untuk info dunia audio engineering & music production, kunjungi :
    ► Sekolah Audio Engineering & Music Production : www.school.arts...
    ► Official Website of Agus Hardiman : www.agushardima...
    ► Blog Audio : www.blog.artson...
    ► Forum Diskusi Audio : www.forum.artso...
    ► Buku-buku Audio : www.books.artso...
    ► Majalah Digital : www.magazine.ar...
    Kontak ArtSonica via ✆ 0812-86-770099 (WhatsApp) atau ✉ agushardiman@artsonica.com

ความคิดเห็น • 237

  • @gustoirnada
    @gustoirnada 4 ปีที่แล้ว +6

    Wah disini terjawab..
    Saya banyak belajar dr ArtSonica
    Makasih banyak mas.. 🙏😊🎸

  • @rendratowidjojo
    @rendratowidjojo 6 ปีที่แล้ว +6

    keren ilmunya pak, sangat bermanfaat ilmunya, terima kasih banyak Pak Agus

  • @aldiannoorman7813
    @aldiannoorman7813 ปีที่แล้ว

    Terimakasih ilmunya pa Agus, sangat bermanfaat sekali bagi amatiran seperti saya ini yang sedang bikin vocal booth+production room untuk keperluan Voice Over

  • @januarsyamsi6890
    @januarsyamsi6890 6 ปีที่แล้ว +1

    Alhmdlh.. nemu chenel yang bagus dan bermanfaat buat saya pribadi..
    Rencana insyallah mau bikin studio di rumah.

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Amiiin, thanks apresiasinya !
      Kalau udah nonton banyak video di channel ini, silakan kalau mau request video ya

  • @fredysaputra823
    @fredysaputra823 5 ปีที่แล้ว +1

    Keren sekali pak Agus, saya dari dulu ingin belajar recording dan ilmu akustik room sangat penting, semoga saya bisa belajar di art sonica amin!

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Amiiin, thanks !

  • @haririsofyan5336
    @haririsofyan5336 6 ปีที่แล้ว +6

    Sehat terus mas agus..sukses, masih ingat saya murid yg ga pernah bisa hehe.....

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Amiiin, sehat mas. Disana juga sehat ?
      Wah masa sih gak bisa? Merendah nih ya? Hahahaha

  • @ridwannuson_guitar
    @ridwannuson_guitar 4 ปีที่แล้ว +1

    luar biasa sangat bermanfaat sekali untuk tukang cover seperti saya yg pemula hanya bermodal kamar kontrakan ukuran PxLxT = 2x3x 2,5 , dengan memanfaatkan barang2 isi kamar untuk menjadikan akustik tretmen. terimakasih pak Agus.. semoga selalu berkah dan sehat selalu.

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Nah iya, kadang-kadang kamar kita tidak memungkinkan di bikin acoustic treatment yg ideal, jadi pake cara preman aja hahahaha
      Semangaaat !

  • @iyantvrikendari2149
    @iyantvrikendari2149 5 ปีที่แล้ว +1

    sangat bermanfaat sy jadi tertarik mempelajari lebih dalam...

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Semoga bermanfaat ya 😀

  • @fegaagustin2207
    @fegaagustin2207 4 ปีที่แล้ว +1

    Ini yg dicari.. Info yg ini informatif. Dan simple

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Makasih !
      Walau kalau soal acoustic, penjelasan yg simple kadang-kadang gak tepat juga 😂
      Jadi ceklah di sumber-sumber lain yang lebih detil membahas tentang ini 😀

  • @Romello_Purba
    @Romello_Purba 4 ปีที่แล้ว +1

    Sangat membantu pak trimakasih sehat trs, dan trslah berbagi untuk mencerdaskan anak bangsa🙏

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Makasih apresiasinya 👍

  • @Zenith.gitaris
    @Zenith.gitaris 3 ปีที่แล้ว

    Terimakasih banyak mas Agus. Ini sangat bermanfaat dan berharga sekali bagi pemula seperti saya. Sehat terus ya mas biar bisa share ilmu-ilmu yg bermanfaat

  • @SakaNick
    @SakaNick 6 ปีที่แล้ว +1

    Anjay... Kang agus bener2 bisa baca pikiran subscriber :v baru mau nyari materi kayak gini, eh udah buat aja wehhee

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Ooow pantes...waktu itu ada dorongan dari dalam, kayak telepati untuk bikin ini....rupanya dari kang Saka hahahaha

    • @SakaNick
      @SakaNick 6 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica waduuu.. Hahaha :d

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Hahahahaha

  • @gerryhertanto
    @gerryhertanto 6 ปีที่แล้ว +1

    sangat bermanfaat sekali videonya mas Agus, terima kasih sudah sharing ilmu bermanfaat

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Sama2 thanks !

  • @gerryhertanto
    @gerryhertanto 6 ปีที่แล้ว +1

    sangat bermanfaat sekali videonya mas Agus, terima kasih sudah sharing ilmu bagus

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Santaaai mas, semoga nanti masih bisa sharing terus !

  • @hm_production14
    @hm_production14 6 ปีที่แล้ว +1

    sangat bermanfaat pak agus hardiman.. smoga semakin jaya artsonica!

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Amiiin, thanks !

  • @momodiky
    @momodiky 5 ปีที่แล้ว +1

    setelah liat video ini, saya ternyata salah kaparah dalam membuat difuser .. saya malah justru pakai tempat telur untuk atap2 om .hihihihi.. terimaksih om Agus.. ilmunya...

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Hihihi siaaap !

  • @leonarduskamarga1600
    @leonarduskamarga1600 6 ปีที่แล้ว

    Salam kenal, mas Agus. Perkenalkan saya adalah pemerhati masalah sound and room acoustic enviroment. Terima kasih untuk sharing video tentang room acoustic behavior dan treatmentnya. Sekedar usulan saja, untuk video berikutnya akan sangat bagus dan membantu mas men-share software yang bisa digunakan untuk membantu kita mendesign acoustic ruangan dengan cukup akurat, dan DIY (do it yourselft) alat-alat untuk acoustic treatment. Terima kasih,mas Agus Hardiman. (Leo)

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Salam kenal pak Leo. Wah saya jadi malu nih karena saya bukan ahli akustik, hanya banyak yang minta saya bahas jadi saya bikin utk pemula, mohon maaf kalau ada salah pemahaman 😆
      Untuk usulannya saya tampung ya pak. Mungkin saya mesti ajak teman yang memang ahli akustik.
      Btw salut utk conductingnya pak, saya kecil SD SMP belajar Piano Klasik juga 😍

    • @leonarduskamarga1600
      @leonarduskamarga1600 6 ปีที่แล้ว +1

      halo mas Agus. Tidak masalah pak.. apa yg bapak sampaikan sudah benar. Acoustic behavior dan treatmentnya memang suatu ilmu tersendiri, pak. sampai detik ini saja saya masih terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi acoustic treatment. kalau tidak keberatan saya akan leave message di IG mas agus no hp saya. saya senang berdiskusi :)

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Siaap pak. Nomor WA saya ada di setiap deskripsi video di channel ini pak

  • @DikaMahendra
    @DikaMahendra 6 ปีที่แล้ว +2

    Sehat selalu Om Agus! Ilmu mahal nih.. 😁

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Amiiin, thanks doanya 😍

  • @geraniumofficial
    @geraniumofficial 6 ปีที่แล้ว +1

    Terimakasih banyak om.. sangat bermanfaat stiap video nya

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Siaaap, semangaat !

  • @FerryLie
    @FerryLie 6 ปีที่แล้ว +2

    buat video lebih baik mixing & mastering dengan headphone monitoring atau speaker monitoring dong

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Ide yang bagus. Sudah banyak yang tanya tentang ini juga.
      Ditunggu ya, walau mesti antri video-video request lainnya

  • @sijunjungmusic1078
    @sijunjungmusic1078 5 ปีที่แล้ว +1

    Sangat membantu pak Agus....👍👍👍...tanks

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Siap, sama-sama !
      Jangan lupa nonton tutorial *BASIC AUDIO* lainnya di channel ini ya.. th-cam.com/play/PLN7t-S7VjFoE1YukUBe_vrMp_VrhgOTbm.html

  • @muhammadsuriansyah838
    @muhammadsuriansyah838 5 ปีที่แล้ว +1

    bagus pak infonya..makasih

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Siip sama-sama !

  • @mujur7899
    @mujur7899 4 ปีที่แล้ว

    mas agus, dulu pernah kasih info website design meja untuk studio.. lupa lagi, zaman 2010 di musiktek

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Wakakakakaka www.omnirax.com

    • @mujur7899
      @mujur7899 4 ปีที่แล้ว

      Siap. Haturnuhun

  • @gurumajuindonesia
    @gurumajuindonesia 6 ปีที่แล้ว +1

    makasih SUHU !!! sangat bermanfaat .. kalo gue kayaknya kupingnya emang dah tua ahhahaa banyak loss frequencies :(

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Huahahaha bisa aja....gua tetap yakin loe musikalitasnya hebat 😬😍

  • @fredymakagiansar
    @fredymakagiansar 4 ปีที่แล้ว +1

    sangat bermanfaat pak agus thanks🙏

  • @evantstudio11
    @evantstudio11 6 ปีที่แล้ว +1

    Pak msih nungguin ni Mixing n Mastering Fl Studio nya..please
    Makasih..slam art sonica

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Hahaha siaaap !

  • @tammyperdana4497
    @tammyperdana4497 6 ปีที่แล้ว +1

    mantap pak ilmunya semoga sehat selalu

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Makasih doanya 👍

  • @slokeband5583
    @slokeband5583 5 ปีที่แล้ว +1

    good broooooo

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Siiiip ! Jangan lupa kunjungi www.ArtSonica.TV kalau mau belajar lebih dalam lagi ya

  • @ihsannurdiansyah6740
    @ihsannurdiansyah6740 3 ปีที่แล้ว

    Keren om, auto subscribe 👍

  • @sayidubaidillah123
    @sayidubaidillah123 5 ปีที่แล้ว +2

    OOT pak agus 🙏🏻
    Saya masih pemula di dunia recording
    Di youtube banyak yg mereferensikan mic condenser sebagai mic utama recording.sehingga yang terlintas di fikiran saya adalah mic yang sah untuk recording adalah mic condenser.
    Di youtube banyak yang mereferensikan mic jenis condenser yg harganya sangat murah 150 rb an lah.
    Yang tentunya dengan kualitas yg bisa di bilang minim
    Pertanyaan saya pak agus
    Apakah kualitas mic condenser murah tsb termasuk mic yg sah untuk recording karna jenisnya condenser ?
    Jika saya memakai mic dynamic yang kualitasnya bisa dikatakan lebih bagus dari condenser murah tsb
    Apakah itu sah dalam recording ?
    Salam telinga mahal pak agus 🙏🏻👂
    Terimakasih banyak

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว +1

      Hahaha saya balas dulu salamnya....salam telinga mahal juga 😍
      Iya betul sih, lebih baik pakai mic dynamic yang kualitas lebih bagus daripada mic condensor yang murahan. Hasil rekaman biasanya lebih bagus, artinya kualitas komponen lebih penting daripada dynamic vs condensor 😁
      Kalau soal kenapa mic condensor lebih sering di rekomendasikan adalah karena (ini hanay secara umum ya, kalau per kasus bisa beda-beda tergantung micnya) :
      1) Frekwensi yang ditangkap lebih lebar yaitu lebih Low dan lebih High daripada mic dynamic
      2) Attack suatu bunyi atau Transient atau bagian awal dari setiap bunyi lebih tertangkap detil dengan Condensor daripada Dynamic
      3) Aplikasi mic condensor bisa lebih luas yaitu lebih bisa merekam macam-macam instrument musik daripada mic dynamic
      Tentu saja 3 poin di atas hanya berlaku untuk mic condensor yang berkualitas bagus.
      Oh ya, pemilihan mic sebenarnya tergantung kecocokan atau jodoh dengan apa yang mau direkam. Contoh, di studio saya dulu, kadang-kadang ada klien yang cocok dengan mic condensor, ada yang jelek begitu vokalnya direkam dengan condensor. Pakai mic dynamic malah lebih enak kedengarannya 😁
      Jadi kembali lagi kita mesti eksperimen mic apa yang paling baik merepresentasikan suatu bunyi !
      Saran saya, mulai menabung dengan minimal punya 2 mic yaitu condensor dan dynamic. Contoh mic condensor yang paling minimal harga tapi Ok sekitar Rp 1 juta-an dan mic dynamic juga segituan. Gak usah buru-buru, pelan-pelan di kumpulin karena kalau sudah punya 2 mic ini, kamu akan enak eksperimen mencari hasil rekaman terbaik dengan 2 mic ini.
      Semangat dan sukses berkarya ya !

    • @msayidubaidillah7331
      @msayidubaidillah7331 5 ปีที่แล้ว +1

      Terimakasih tanggapan dan saran yang di berikan sangat bagus
      Semoga selalu di berikan kesehatan sehingga terus bisa berbagi ilmu yg bermanfaat ini
      Goodjob sukses selalu buat pak agus hardiman dan art sonica nya 🙏

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@msayidubaidillah7331 Amin thanks 😍

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@princeananda806 Ya mic sejuta umat Shure SM58 atau kalau saya malah Shure SM57 juga cocok (beberapa video saya Voice Overnya pakai SM57, beberapa vokalis rock seperti vokalis Red Hot Chili Pepper pakai SM57 juga)
      Hanya pastikan produknya ori ya..karena saking terkenalnya, Shure banyak KW nya 😁

  • @seftianandianggara3983
    @seftianandianggara3983 4 ปีที่แล้ว +1

    Mantep mas

  • @grie6967
    @grie6967 5 ปีที่แล้ว

    mantab bngt pnjelasannya bravo om Agus... o y om blh ga request cara recording dg drum elektric sy pke dtx 502,, biar hasil drum mndekati real gtu.. mksh sblmnya

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Kalau video cara recording DTX jadi MIDI udah nonton ? Sudah saya buat videonya

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Coba tonton playlist *Seting Drum Elektrik* ini : th-cam.com/play/PLN7t-S7VjFoF-Hbkri4IMe2zXECkisdl_.html
      Kalau sudah nonton, pakai cara yang rekam data MIDI (pakai kabel USB dari DTX) dan di software DAW seperti Cubase, Studio One, FL Studio dsb, pilih Plugin VST atau VSTi (VST Instrument) Drum yang bagus. Kalau yang berbayar ada EZ Drummer, Addictive Drum, BFD dsb.
      Kalau plugin VST Drum yang GRATIS dan LEGAL, coba cek 2 artikel di blog saya ini :
      1) MT Power Drum Kit 2, VSTi Drum Freeware : blog.artsonica.com/mt-power-drum-kit-2-vsti-drum-freeware/
      2) Drummica, Soundbank Drum Freeware untuk Kontakt : blog.artsonica.com/drummica-soundbank-drum-freeware-untuk-kontakt/
      Selamat mencoba !

    • @grie6967
      @grie6967 5 ปีที่แล้ว

      ok mksh om..... skss n shat sll y om...

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@grie6967 Siaap !

  • @BONGKARBRO
    @BONGKARBRO 4 ปีที่แล้ว

    Thanks for sharing! Ilmunya bermanfaat sekali!
    Mau tanya, untuk pemasangan diffuser/absorber/bass trap di langit2 ruangan itu apakah perlu? Atau pemasangan di sudut dan titik pantulan sudah cukup untuk kebutuhan podcast recording?

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +1

      Tergantung tingginya langit-langit, kalau cukup rendah, ya perlu.
      Intinya bayangin aja suara kayak cahaya yang memancar ke segala arah dan di tiap dinding ada kaca yg memantulkan cahaya itu, ini sama seperti suara yang memantul.

    • @BONGKARBRO
      @BONGKARBRO 4 ปีที่แล้ว

      Okesiap, thanks buat infonya om!

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      @@BONGKARBRO Siip !

  • @SuperDipra
    @SuperDipra 6 ปีที่แล้ว +1

    terimakasih pak..
    request video pak, kenapa kadang kualitas audio artis cover luar negeri terdengar lebih baik daripada audio artis besar indonesia pak? bahkan kadang hasil audio release record label indo terkesan kalah..
    mungkin kah pengaruh alat, talent, SDM, atau hanya perasaan saya saja, :D :D

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Ini pertanyaan sejuta umat....
      Kita itu gak kalah ama luar baik dari alat, talent, SDM dll. Hanya kadang2 pemodal suatu produksi musik yaitu yang bayar jasa kita yang ketakutan musiknya bakal ditolak masyarakat karena bunyinya terlalu "bule"😬
      Udah sering dengar ada engineer / producer bikin yg sekeren bule dan ditolak pemodal...alasannya simple...ntar ibu-ibu kompleks atau pembokat atau tukang becak yg denger merasa asing trus lagunya gak laku...jadi kita direvisi bukan minta dibagusin tetapi minta dijelekkin....true story 😬
      Karena engineer / producer kita bergantung mata pencahariannya ke pemodal, ya akhirnya diturutin 😆

    • @SuperDipra
      @SuperDipra 6 ปีที่แล้ว +1

      jawaban yang mengejutkan pak, tapi masuk akal juga. mengingat saya dan tim pernah buat cover lagu daerah aransmen ala2 bule, tapi kurang disukai dan orang2 lebih suka gaya "klasik". jelas beda selera 😆😆
      terimakasih infonya pak..

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Wah pernah juga ngalamin ternyata 😆
      Bener banget tuh...entah kenapa, telinga masyarakat kita sudah terbiasa dengan sound khas Indonesia dan begitu dibikin yang menurut kita bagus (referensi bule), malah kurang disukai hahahaha
      Tetapi memang saya gak heran...lagu daerah justru yang paling spesifik dibandingkan musik pop dimana orang-orang agak 'konservatif' ttg sound (mungkin pengalaman mereka dari kecil mendengar lagu-lagu daerah yang soundnya unik Indonesia)
      Siap mas, tetap semangat !

    • @ianfajrin30
      @ianfajrin30 6 ปีที่แล้ว +1

      😁 memang bener banget Om.. ..

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Hahahaha iya kayaknya 😀

  • @mikologidrive
    @mikologidrive 6 ปีที่แล้ว +5

    Om agus, .
    apakah prosesor CPU yg "kencang" untuk game, pasti optimal menjalankan audio (192 khz) multi track dalam DAW ?, . .
    Kenapa saat saya set audio interface sya ke 192 khz, playback saat mixing tersendat?, . .
    Padahal CPU usage sudah 98%, . .
    Trimakasih, . .

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +2

      Hahaha itu CPU Usage udah 98% malah sebenarnya jelek karena berarti beban komputer udah 98%. Yang bagus itu justru kalau angkanya rendah misalnya 10% saja karena artinya komputernya cuma pakai 10% dari tenaga yang ada.
      Btw, sudah nonton video SAMPLE RATE & BIT DEPTH yang ini ? th-cam.com/video/zzJ9fnKjUiA/w-d-xo.html
      Coba nonton dulu...dan kamu akan paham kenapa kita mixing dgn 44,1kHz sudah cukup 😀
      192kHz itu kalau multitrack sangat butuh komputer powerful.
      Tetapi problemmu kayaknya bukan itu....mesti paham juga kalau selain CPU kencang, RAM yg besar itu juga penting. Dan DAW serta plugin dan Windows pakai yg 64bit gak? Karena kalau masih ada yg pakai 32bit, RAM berapapun, hanya terpakai RAM 4GB saja. Coba dicek DAW / Windows/ Pluginmu apakah semua sudah 64bit.

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +2

      Secara umum, engineer jarang yang mixing di 192kHz karena dengan komputer yang powerful sekalipun, bisa bikin tekuk lutut si komputer hahahaha

    • @mikologidrive
      @mikologidrive 6 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica mkasih om Agus, jhehehe, dri video sma penjlasanya detil sya suka, . . Malah minimbulkan pertanyaan baru, . "disaat apa kita butuh sample rate 192khz? ", . . .
      Salam dari, Jogja Audio School 😃

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Hahahaha salam buat anak2 JAS !
      Pakai 192kHz di saat kita bikin musik atau mixing utk Blu-Ray karena format Blu-Ray sampai 192kHz 😬
      CD cuma 44,1kHz dan DVD 48kHz. Walau dibilang kualitas 192kHz lebih bagus tapi sangat samar-samar bedanya....sama seperti kita nonton film yg normalnya 30 frame per detik, dikasih 200 frame per detikpun gak terlalu beda jauh karena di mata kita di 30 fps udah cukup 😀

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +2

      Sebagai info, sekarang sample rate sampai 384kHz pun ada. Itu karena teknologinya memungkinkan dan selalu berubah. Nah mata / telinga kita kan gak berubah, kecuali nanti telinga kita bisa di expand bisa dengar sampai frekwensi 192kHz 😀

  • @sabodololon4504
    @sabodololon4504 5 ปีที่แล้ว +1

    th 200-an saya suka take vocal di kamar mandi jadi komputer nya di gusur mendekati kamar mandi heee

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Hahahaha seru

  • @andreasandi9563
    @andreasandi9563 5 ปีที่แล้ว +1

    trimakasih ilmunya,,

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Sama-sama, sukses ya !

    • @andreasandi9563
      @andreasandi9563 5 ปีที่แล้ว +1

      siap om,, lanjutkan bkin vidio kyak gni om

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว +1

      @@andreasandi9563 Siaaap ! Jangan lupa ubek-ubek channel ini ya, siapa tahu ada lagi yang kayak gini 😁
      Nanti saya bikin yang begini lagi 👍

    • @andreasandi9563
      @andreasandi9563 5 ปีที่แล้ว

      siap om

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@andreasandi9563 Siip !

  • @agungarta1476
    @agungarta1476 6 ปีที่แล้ว +2

    Maaf OOT bang... Mau tanya, kira kira ada rencana mau bikin video tentang mixing and mastering vocal tapi pake plugin bawaan ga???? Soalnya saya masih pemula dan rata rata video yg ada di youtube mixing dan mastering nya pake plugin vendor... Bukan plugin bawaan

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Ada banget, itu udah deket antriannya hehehe
      Btw mau pake DAW apa? Versi berapa ?

    • @agungarta1476
      @agungarta1476 6 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica sebenernya saya lagi belajar make yg studio one ver 3,,, bang kan pernah bikin video mixing and mastering di software itu juga... Tapi sayangnya bang pake plugin vendor... Jadinya saya macet ditengah jalan hehehe

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Saya udah ngerti koq maunya, hanya saya kebanyakan terima request orang jadi lupa mas Agung mau pakai DAW apa...jadi saya tanya ulang hehehe

    • @agungarta1476
      @agungarta1476 6 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica hehehe gpp bang... Setia menunggu kok 🤓🤓🤓

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Siiip !

  • @visionrecordsbekasi
    @visionrecordsbekasi 6 ปีที่แล้ว +1

    hadir

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Telaaaat, udah abis satenya 😬

  • @bigblock-id
    @bigblock-id 2 ปีที่แล้ว

    Saya kebutuhannya cuma untuk Live Streaming... Ukuran kamar saya kotak. Permasalahannya suara vocal saya bergema pas masuk ke microfone... Apa cukup menggunakan foam kotak atau foam piramid (Bukan Foam Telur) untuk meredam suara gaung atau gema vocal saya?

    • @Artsonica
      @Artsonica  2 ปีที่แล้ว

      Cukup asalkan bidang dinding yang di pakaikan ini relatif luas

  • @Yunandyarabukliwon
    @Yunandyarabukliwon 3 ปีที่แล้ว

    Klo ruangan lumayan bergema, tapi pake vocal booth portable yg kyk dibelakang itu, apakah cukup utk menghilangkan gema yg masuk ke microphone?

  • @nickosaputrae
    @nickosaputrae 6 ปีที่แล้ว +1

    Kayanya diskusi di forum artsonica sudah jarang ya om ? :(
    Salam dari Jogja Audio School :D

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Hahaha semua forum di dunia ini (termasuk kaskus sekalipun di Indonesia) sepi sejak kehadiran sosmed FB, IG dan twitter...mungkin orang lebih senang di datengin di rumah sosmednya daripada berkunjung ke rumah orang (=forum) 😄
      Salam buat anak2 JAS ya 👍

  • @andrareza9881
    @andrareza9881 2 ปีที่แล้ว

    Mas Agus rmh saya dari hebel bukan bata, klo di treatment akustik apakah pengaruh /tdk

  • @fizaranugrah
    @fizaranugrah 6 ปีที่แล้ว +1

    Mantaaapp, Oiyaaa apakah Diffuser posisinya harus ada dibelakang sweetspot?

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Sebenarnya posisi yang harus di treatment itu (dari posisi pendengar / sweetspot) adalah kiri + kanan + depan + belakang + atas.
      Nah dari 5 posisi tsb, bebas-bebas saja , mana yang mau dijadikan diffuser, mana yg absorber.
      Ada yang milih kiri + kanan + atas itu diffuser, lainnya absorber. Ada yang semuanya absorber atau semuanya diffuser.
      Yang penting paham kalau absorber itu benar-benar serap bunyi, diffuser masih ada pantulan walau gak parah lagi. Dengan diffuser, berasa lebih alami karena manusia sudah biasa dengar pantulan selama beraktivitas sehari-hari di kamar tidur, WC, ruang tamu dll.
      So bebas-bebas aja yang penting hasilnya situasi aman terkendali (kayak satpam aja gua 😬)

    • @fizaranugrah
      @fizaranugrah 6 ปีที่แล้ว

      ArtSonica 86 ndan! jangan bosen bosen share ilmu nya hehe
      apalagi untuk produser low budget kek saya wkwkwk

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Amin, semoga diberi kesehatan untuk terus berbagi 😍
      Ditunggu video-video selanjutnya...Btw mungkin ada request ? 😉

  • @rachmatsetiawan613
    @rachmatsetiawan613 2 ปีที่แล้ว

    kalau power ke crossover pakek input balan semua gimana ms instalasi.nya ?? dari power ke croossover ,crossover ke hp ..

    • @Artsonica
      @Artsonica  2 ปีที่แล้ว

      Ya mesti cek apakah Output juga balanced (bukan cuma Input). Bisa cek buku manual alat tsb. Kalau benar semua sudah balanced, pakai koneksi balanced

  • @jessicatiarany5864
    @jessicatiarany5864 3 ปีที่แล้ว

    Mas sy lg bangun studio kecil2an dirumah. Kalo start pake foam dulu gpp? Atau lbh baik yg langsung bagus aja pake absorber yg bagus yg persegi panjang itu? Planel ya namanya? Hehe.. Sy tanya bisa sekitaran 8 juta itu blum pasang semua tembok. Kalo semua bisa 15 juta. Panjang studionya 6 meter, leber 3 meter, tinggi 4 meter. Mohon mungkin pendapatnya ya mas jika boleh hehe makasi wkwk.

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว

      Ya kalau kamu udah bilang start kecil-kecilan, pakai foam aja dulu boleh, nanti kalau klien sudah semakin banyak, baru pakai yang lebih serius. Kecuali kamu udah ada dananya, ya sekalian saja yang di treatment benar.
      Btw itu pakai jasa dari mana?

  • @CakraManggala
    @CakraManggala 4 ปีที่แล้ว

    Mixing dan mastering menggunakan headphone apak juga bisa menjadi opsi pak?

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Bisa, walau harus sadar bahwa bunyinya bisa lebay dan terpisah. Sedangkan di speaker detil ini hilang.
      Juga headphone bikin cape telinga kalau mixing mastering lama.

    • @CakraManggala
      @CakraManggala 4 ปีที่แล้ว

      ArtSonica oh iya pak siap, terimakasih pak untuk informasinya. Saya juga akan mencoba menerapkan akustik treatmen yg bapak berikan. Terimakasih ilmunya pak salam dari ponorogo jawatimur🙏🏻

  • @willypandinata9199
    @willypandinata9199 6 ปีที่แล้ว +1

    om kalo untuk cara bersihkan foam absorbernya gimana nya ?

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Saya belum pernah bersihkan foamnya (karena masih baru, belum tahunan).
      Tetapi mungkin bisa di basuh dengan air di permukaannya. Mesti hati-hati jangan sampai merusak permukaannya. Abis itu dijemur. Baru dipasang lagi.

    • @willypandinata9199
      @willypandinata9199 6 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica foam saya sdh di tempel mati di dinding haha mgkn pake vacuum cleaner bisa jg ya ?

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Oalah hahahaha
      Iya bisa coba dgn vacuum cleaner asal hati-hati jangan sampai rusak 😅

  • @MrNovyrock
    @MrNovyrock 5 ปีที่แล้ว

    Halo mas agus yg baik hatinya...saya mau tanya, kalau kita pakai speaker flat, dengan diffuser dan bass trap yg sudah mengcover semua pantulan gelombang, apakah bila didengar dari segala sisi bunyi yg keluar akan tetap sama? Maksudny tidak berubah freq nya terutama low nya kah?

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว +1

      Nah asumsi di mayoritas treatment akustik di studio adalah *HANYA SATU* titik sweet spot yaitu bunyi yang sesuai bunyi speaker saja tanpa pantulan adalah di titik tengah antara speaker membentuk segitiga sama sisi. Tetapi di posisi dengar lain, bisa saja terjadi bunyinya tidak balance/flat lagi 😆
      Itu sebabnya kalau kita mau klien dengar hasil mixing kita, klien tsb *HARUS DUDUK DI TITIK SWEET SPOT* atau di kursi kerja kita ! Kalau dia dengar dari posisi lain, bisa dipastikan bunyinya berbeda, bahkan bisa sangat berbeda 😝
      Kalau mau bikin bunyi yang aman di semua titik, itu sangat susah dan bakal habis banyak uang untuk bikin treatment (sebaiknya serahkan ke ahlinya karena video ini hanya dasar saja dan bukan solusi menyeluruh) 😀

    • @MrNovyrock
      @MrNovyrock 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica Matur suwun penerangannya mas gus...mudah2an siapapun presidennya, mas agus bisa jadi menteri produksi peraudioan indonesia 😀

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@MrNovyrock Gak mau saya mas, kalau menteri kuliner mah hayu aja 😀

    • @MrNovyrock
      @MrNovyrock 5 ปีที่แล้ว

      Nahh...kalo ini saya siap jadi asistennya!! 😀

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@MrNovyrock Wahahahaha

  • @maulanailhamp
    @maulanailhamp 5 ปีที่แล้ว

    Ijin bertanya Pak Agus, untuk ruang 2x8m sama 8x8m tanpa peredam suara dan vocal booth, kira2 yg lebih cocok untuk digunakan recording vocal dan alat2 musik akustik yg mana ya Pak? Terima kasih Pak 🙏🏻

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Dua-duanya gak rekomen hahahaha Abis kamu bilang tanpa treatment....kalau nonton video ini, bisa dicoba bikin yang sederhanalah. Jangan gak di apa2kan. Apalagi untuk rekam vokal dan alat musik akustik, bukan pakai VST 😆
      Btw yang pasti, akan ada lebih banyak masalah pada ruangan yang 2 x 8 meter karena dinding berhadapannya sangat dekat (2 meter saja), Jadi jangan di ruangan ini.
      Ruangan yang 8 x 8 pun kurang bagus karena ada 2 dingding yang ukurannya sama (8 meter). (kamu gak sebutkan tinggi ruangannya karena ini info penting juga).

    • @maulanailhamp
      @maulanailhamp 5 ปีที่แล้ว

      Wah jadi harus ditreatment ya Pak walaupun pake alat2 sederhana hehe
      Oke nanti saya coba eksperimen pak untuk sementara waktu sambil ngumpulin modal lg buat treatment 😂
      Untuk tinggi kurang lebih mungkin sekitar 5-6 meter pak

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      ​@@maulanailhamp Ya kalau disuruh memilih, ya ruangan yang lebih besar lebih baik karena pantulan tidak separah di ruangan kecil.
      Yang ruangan 5 x 8 x 8 itu di bikin dekat dengan ukuran ruangan Golden Ratio. Contoh ada Golden Ratio H (Height/Tinggi) : W (Wide/Lebar) : L (Length/Panjang) = 1 : 1,26 : 1,59 (cek video lagi, apa arti Golden Ratio).
      Jadi berdasarkan Golden Ratio itu, kamu bisa bikin ruangan 5 x 8 x 8 menjadi mengikuti Golden Ratio di atas : (5 x 1) : (5 x 1,26) : (5 x 1,59) = 5 : 6,3 : 7,95.
      Artinya dikasih partisi supaya ruangan kamu menjadi berukuran Tinggi 5 meter, Lebar 6,3 meter dan Panjang 7,95 meter. Ini menjadi ruangan yang gak terlalu parah pantulannya (tonton lagi kenapa ini gak separah ruangan 5 x 8 x 8 aslinya). Tetap ada pantulannya kalau gak di treatment tetapi ukuran ruangannya akan lebih baik setelah di treatment.
      Dan kamu bisa kasih treatment, misalnya diffuser, absorber, bass trap yang bisa kamu google, misalnya "jual diffuser", "jual acoustic absorber" dsb.
      Atau kalau kamu mau murah, nonton di video bagaimana duo Endah dan Rhesa mentreatment kamarnya 😄
      Semua ada solusi koq, mau ideal ataupun mau murah...jangan sampai gak di treatment dan kamu menyesal setiap rekaman, sudah beli alat-alat recording mahal, bunyinya gak maksimal, padahal dengan treatment minimalpun sudah memberi efek bagus yaitu hasil rekamanmu tidak banyak gema / gaung / pantulan !

    • @maulanailhamp
      @maulanailhamp 5 ปีที่แล้ว

      Siap laksanakan Pak Agus 😁👍
      Terima kasih banyak ya Pak atas ilmu dan saran2nya sangat membantu sekali 🙏🏻
      Semoga ArtSonica semakin berkembang, sukses dan bisa membantu lebih banyak orang lagi 😁

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@maulanailhamp Amiiiin, thanks dan sukses juga buatmu !

  • @syukurproductionofficial
    @syukurproductionofficial 5 ปีที่แล้ว

    Mas, untuk diffuser calculator itu, nilai freq low dan freq hi kita dapat dari mana mas?

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Itu bisa diambil dari calculator Amroc di menit ke 4:53 tetapi harus di frekwensi selain BASS, misalnya di atas 125Hz. Karena kalau masalah frekwensi BASS itu solusinya pakai Bass Trap.

    • @syukurproductionofficial
      @syukurproductionofficial 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica siipp mas

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@syukurproductionofficial Ok sip !

  • @eimhastudio2982
    @eimhastudio2982 4 ปีที่แล้ว

    Om sy cover lgu akustikan tp knp lena klaim hal cipta ya om
    Mohon saran dong

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Saya sedang tulis buku baru ttg ini, di tunggu ya (karena kompleks banget pembahasannya).

  • @reyvaldofradhita6588
    @reyvaldofradhita6588 4 ปีที่แล้ว

    Mas agus, kalo saya pake headphone dan gak pake sound monitor tu kira kira butuh acoustic treatment ngga?

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +1

      Tidak butuh tetapi negatifnya pakai headphones adalah suara terdengar detil dan telinga kiri hanya dengar apa yang kamu pan di kiri dan juga sama yg kanan sehingga suaranya jadi jelas dan terpisah. Begitu orang play musikmu pakai speaker, bisa saja bunyinya kabur dan gak detil.
      Makanya speaker tetap harus ada untuk mengecek hasil musikmu (utk orang-orang yang denger pakai speaker).
      Dan kalau kamu rekaman vokal, gitar dll di kamar, ya acoustic treatment butuh. Pakai rak buku, rak pakaian, kasur, selimut saja seperti yg ada di video ini !

    • @reyvaldofradhita6588
      @reyvaldofradhita6588 4 ปีที่แล้ว

      Makasihh banyak mas aguss 🔥

  • @chinohc2700
    @chinohc2700 4 ปีที่แล้ว +1

    Om agus.. saya mau dong jd murid nya

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Ayo sama-sama belajar 🤪

    • @philipancen6072
      @philipancen6072 4 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica apa ada kursus nya pak untuk pembuatan ruangan akustik tritmen

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      @@philipancen6072 Saat ini belum ada karena ilmu akustik butuh belajar fisika dan matematika yang dalam, bukan cuma sekedarnya.
      Tapi gak tau juga nanti apa bisa diadakan atau enggak, paling mungkin dibikin workshop/seminar.

  • @djumalichannel5649
    @djumalichannel5649 5 ปีที่แล้ว

    siang om hardiman saya boleh tanya bagaimana klo kita gunakan head set apakah lebih baik? untuk menghindari pantulan tersebut?
    terimakasih.

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว +1

      Sayangnya pakai headphones juga bukan solusi (kalau bisa jadi solusi, studio profesional udah dari dulu gak beli speaker mahal dan bikin treatment acoustic yang khusus) 😬
      Kenapa ? Karena :
      1) Headphones itu separasinya / pemisahan suaranya terlalu detil (karena speakernya menutup telinga). Contoh track yang kita panning ke kiri, hanya akan terdengar oleh telinga kiri dan juga sebaliknya. Sedangkan pada speaker, telinga kanan juga mendengar bunyi dari track yang kita panning di kiri dsb.
      Ini menyebabkan _stereo image_ nya berbeda (masih banyak masywarakat awam yang mem-play musik dengan speaker, baik di rumah, mobil, di mall / cafe dsb).
      2) Headphones itu saking dekatnya speaker dengan telinga, akhirnya bunyinya suka lebay alias berlebih. Contohnya Bass nya jelas, sedikit saja kita naikkin volume / boost Bass, terdengar detil. Begitu kita play musik tsb di speaker, tiba-tiba bass nya gak jelas 😅
      3) Menggunakan Headphones secara lama membuat telinga kita cape (demikian juga masyarakat awam pendengar musik kita, ada yang gak nyaman dengar musik berjam-jam dengan headphones)
      Itu sebabnya tetap di butuhkan speaker karena orang-orang mendengar musik kita bukan hanya dengan headphones saja 😬
      Malah di studio profesional, speaker di gunakan sampai 80% dari waktu kerja, sedangkan headphone mungkin cuma 20%, misalnya untuk mendeteksi bunyi yang kurang jelas terdengar di speaker, atau untuk monitoring musisi saat tracking) 😬

    • @djumalichannel5649
      @djumalichannel5649 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica oke om hardiman, terimakasih atas jawabanya..
      Sukses terus ya om..👍

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@djumalichannel5649 Siip sama-sama sukses !

  • @yusufdoank3428
    @yusufdoank3428 5 ปีที่แล้ว

    Om mau tanya, klo bikin home studio apakah harus/ada perijinan tertentu?
    Secara kan karya yg kita buat nantinya akan tersebar luas. Mohon pencerahan nya
    Trmaksih

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Ya mungkin lebih ke ijin usaha sebagai studio rekaman. Tetapi ini kalau studionya memang mau pasang plank usaha dan ada rekaman drum akustik serta alat band yang lengkap yang bisa mengganggu lingkungan.
      Tetapi kalau kelas Home Studio, di kamar biasa dan gak rekam drum akustik, cuma pakai drum VST plus rumahmu gak dipasang plank usaha, ya gak perlu ijin 😀
      Kalau soal karya tersebar, ya semua juga begitu, contoh desainer logo perusahaan yang bekerja di kamar, gak perlu minta ijin karena karyanya tersebar. Yang perlu ijin kalau dia bikin PT 😀

    • @yusufdoank3428
      @yusufdoank3428 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica terimakasih bayak atas pencerahan nya pak 👍

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@yusufdoank3428 Sama-sama !

  • @uthewanma6413
    @uthewanma6413 5 ปีที่แล้ว

    Kalau pakai headphone (focal) contoh. apakah bisa utk meminimalisir budget?

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Di dunia yang ideal, speaker tidak bisa digantikan dengan headphones karena pada saat menggunaan speaker :
      1) Ada bocoran suara dari speaker berlawanan yang masuk ke telinga yaitu apa yang kita panning di kiri, akan terdengar oleh telinga kanan (istilahnya *Crosstalk* ). Sedangkan pada headphones, apa yang kita panning di kiri, hanya bisa di dengar di telinga kiri (=terlalu misah)
      2) Headphones kadang-kadang lebay dan terlalu detil sehingga menipu (saat di play konsumen di speaker, bunyi berubah)
      3) Menggunakan headphones dalam waktu lama / berjam-jam bikin telinga sakit. Sedangkan speaker relatif lebih nyaman di dengar.
      Nah kalau masuk dunia tidak ideal, ya pakai headphones ya sah-sah saja 😁Contohnya, saya saat mobile, bekerja dengan headphones saja karena gak mungkin angkut speaker setiap saat 😀
      Notes : Pernah perhatikan studio rekaman profesional? Rata-rata kerja mereka 90% menggunakan speaker dan hanya 10% menggunakan headphones yaitu untuk mengecek noise atau bunyi-bunyi yang samar-samar. Jadi seharusnya tetap pakai speaker.

  • @jennesaldo
    @jennesaldo 5 ปีที่แล้ว

    mau tanya dong om agus, itu musik yang disetel itu apa menggunakan real instrument ato MIDI? karena kalo itu MIDI keren banget bs kyk real.

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Maksudnya yang di menit 1:41 ?
      Kalau iya, itu memang full pakai MIDI dan itu proyek saya jaman dulu, tahun 2005 alias 13 tahun lalu hahaha
      Ini versi lengkapnya : soundcloud.com/agushardiman/song-iman-nasheed-group-kee-bees-produced-by-agus-hardiman
      Musik yang model begini pernah saya share cara bikinnya yaitu di video *'The Making of' Bukan Milikmu Lagi - Agnes Monica by Agus Hardiman* ini : th-cam.com/video/adt3FF3YlWs/w-d-xo.html

    • @jennesaldo
      @jennesaldo 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica betul yang dimenit itu. Waw kedengerannya kyk real instrument. Itu midi controllernya pake apa aja pak? Apa cm pakai keyboard? Keren 👍

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@jennesaldo MIDI controllernya dulu apa ya? Lupa, tahun 2005 soalnya, kayaknya sih M-Audio atau apa ya...intinya sih mereknya gak penting karena bukan karena itu, tetapi karena VSTnya hihihihi
      VST nya di lagu itu saya pakai Spectrasonics Stylus RMX, Steinberg Hypersonic 2, DAW Reason di Rewire ke Cubase. Apa lagi ya? Mungkin ada lagi, tetapi yang saya sebut itu yang utama 😄

    • @jennesaldo
      @jennesaldo 5 ปีที่แล้ว +1

      @@Artsonica wah mantap pak. Sy kalo buat midi selalu kedengeran ga natural, maklum otodidak. Sedih hahaha sabtu ini saya hr pertama kursus di artsonica yay

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Wah ini barusan saya dikabari oleh admin bahwa Jennesaldo mulai kursus hari ini 😄 Sampai ketemu yaaaaa

  • @viryalrifky4571
    @viryalrifky4571 6 ปีที่แล้ว +1

    Om, bener gk sih kalo solusi lain adalah pake headphone?

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +2

      Pertanyaan yang bagus 👍
      Kalau emang begitu, harusnya semua studio dari dulu gak pakai speaker lagi dan gak perlu mahal-mahal treatment akustik 😀
      Pake headphone justru lebih banyak menipu (kecuali pakai headphone yg mahalnya melebihi harga speaker, itupun gak bisa menggantikan speaker dan acoustic treatment).
      Alasannya, dengan headphones, semuanya terdengar jelas bahkan kadang suka lebay sehingga kita salah menilai mixing kita sedangkan lagu kita masih sering diputar di speaker yang bikin bunyinya jadi beda (=headphone gak bisa jadi patokan satu2nya saja).
      Lalu stereonya detil kalau di headphone karena apa yang kita panning full di kiri, gak kedengeran oleh telinga kanan dan sebaliknya. Atau bunyinya sangat terpisah. Kalau di speaker, telinga kanan masih dengar suara speaker kiri. Ini jadi masalah karena musik kita masih sering di putar di speaker, misalnya di mall, cafe, TV dll.
      Belum lagi kalau kerja berjam-jam, headphone biasanya lebih tidak nyaman.
      Jadi mungkin untuk derajat tertentu, headphone bisa sebagai solusi tetapi bukan solusi satu-satunya (sekali lagi, engineer-engineer kelas dunia kurang peka gimana lagi telinganya, kalau memang headphone bisa, udah dari dulu mereka tinggalin speaker dan acoustic treatment) 😬

    • @viryalrifky4571
      @viryalrifky4571 6 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica ohh iyaa iyaa, berarti selama ini saya telah tertipu oleh banyak headphone 😥
      Oh iya om, krn itulah mungkin mengapa studio recording kadang punya speaker lebih dari 1 (sepasang), mungkin tujuan untuk review hasil , tp ada juga studio luar negeri yg kelas pro cuman pake sepasang speaker aja 😰

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว +1

      Iya, pakai beberapa speaker itu karena tidak ada 1 speaker yang sempurna (walau mahal sekalipun). Pasti setiap speaker ada kelemahannya, misalnya ada yg detil di freq Low tetapi gak detil di High, atau sebaliknya.
      Punya banyak speaker seperti kita sakit di vonis penyakit parah oleh dokter A, terus kita ke dokter B dan C utk memastikan penyakitnya bener spt yg dibilang dolter A (atau malah akhirnya ketahuan kalau dokter A salah) 😬
      Nah untuk studio yang pakai Speaker hanya satu pasang, itu berarti si engineernya sudah sangat hafal kelemahan dari speaker tsb (mungkin udah ratusan kali di komplain / pengalaman / jam terbang tinggi), akhirnya hanya dgn 1 pasang speakerpun hasil bisa Ok.
      Jadi faktornya sebenarnya bukan hardware speakernya tetapi SDMnya 😀
      Nah kalau begini pakai headphone pun sebenarnya bisa banget, tapi ya mesti menggaulinya bertahun-tahun, jangan poligami atau dicerai kalau baru 1-2 tahun pakai 😬

    • @viryalrifky4571
      @viryalrifky4571 6 ปีที่แล้ว +1

      ArtSonica siapp laksanakan!! 😤
      Ditunggu karya saya ya om nanti saya share kalo sudah beres.. mohon koreksinya 😳
      Semoga sehat selalu dan makin banyak projek🙏

    • @fizaranugrah
      @fizaranugrah 6 ปีที่แล้ว +2

      ArtSonica naahh seru juga tuh kalau Artsonica bisa bahas hasil karya pecinta Artsonica haha :D

  • @bssmedia6119
    @bssmedia6119 6 ปีที่แล้ว +1

    Dari cara ngomomgnya, sptnya kita sepantaran😂😂

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Umur saya baru 28 mas, karena musisi itu usia berhenti di 28, gak nambah lagi 😆

    • @bssmedia6119
      @bssmedia6119 6 ปีที่แล้ว +1

      Wah tau gitu jadi musisi aja😇😂

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Iya makanya wakakakakakaakk

  • @stevensuryadinata620
    @stevensuryadinata620 5 ปีที่แล้ว

    mas agus, saya kan mau pindah ke rumah baru, dan kepingin buat studio sendiri, tapi saya biasanya pakai headphone saja, tidak pakai speaker, jadi enaknya absorber nya tetap dipasang sesuai gambar di video tersebut?

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Kalau hanya untuk mixing dan mastering saja dan hanya menggunakan headphones, ya gak perlu acoustic treatment 😬
      Tetapi apakah ada rencana mau rekaman dengan microphone di ruangan itu? Kalau iya, ya mesti ada acoustic treatment dong, kalau enggak, hasil rekamannya berantakan bunyinya karena yang masuk ke mic ada bunyi pantulan dinding yang bikin hasilnya gak bagus 😜
      Btw, congrats untuk rumah barunya 😀

    • @stevensuryadinata620
      @stevensuryadinata620 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica widii thankyou ucapannya mass wkwk, iya mas saya ada ruangan sendiri ukuran 3x4 rencana recording disana pake mc001 sama u48 mas, tapi masih bingung naroh busa pyramidnya, soalnya rencana kalau di fullin jelek pol wkwk

    • @stevensuryadinata620
      @stevensuryadinata620 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica berarti saya beranggapan bahwa sweet spot itu mulut saya ya mas?

    • @stevensuryadinata620
      @stevensuryadinata620 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica saya berencana beli vocal booth alctron sama nutupin ruangan 3x4 itu dengan busa gitu mas, tapi cuma setengah" (kaya ada jeda tiap 1 meter misalnya)

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@stevensuryadinata620 Memang memasang acoustic treatment itu yang di utamakan bukan estetika visual tetapi fungsinya.
      Dan seharusnya tidak perlu semua di full-kan.
      Kalau kasusmu kan adalah untuk recording, jadi pasangnya di sisi kiri, kanan dan belakang mic dan setinggi mic nya, gak perlu semua.

  • @sulaimanmusic8183
    @sulaimanmusic8183 3 ปีที่แล้ว

    Kayu sisa sangat murah di daerah saya 1 karung cuma 10 ribu

    • @Artsonica
      @Artsonica  3 ปีที่แล้ว

      Bisa jadi bisnis tuh hahaha

    • @sulaimanmusic8183
      @sulaimanmusic8183 3 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica betul bang... 🤣🤣🤣

  • @dewaendra9039
    @dewaendra9039 5 ปีที่แล้ว

    mas agus..
    bgmna caranya tau kalo ruanngan kita sudah akustik.. stelah di treatmen atau belum.

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Maksudnya untuk tahu sudah di treatment atau belum? Apakah kamu gak bisa melihat apa ada panel akustik ya? Kalau dindingnya gak ada apa-apa ya artinya gak ada acoustic treatment 😅
      Atau gimana maksudnya?

    • @dewaendra9039
      @dewaendra9039 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica hehhe mksii bngt ni uda dibls sm mas agus...
      mksud sya bukan itu mas..
      maklum pemula sy mas..
      mksud sy kalo buat treatmen sderhana dirumah.. gmn caranya mngtahui kalo treatmen nya sudah berfungsi.. mas agus..😊😊

    • @dewaendra9039
      @dewaendra9039 5 ปีที่แล้ว

      oh iyaa mas agus.. sy dirumah kan coba buat aransement dan mncoba mmixingnya..
      kira kira mas agus mau mndengarkan ga ya..

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@dewaendra9039 Ya paling mudah adalah dengan tepuk tangan 😃
      Jadi coba tepuk tangan di luar atau outdoor yang tanpa dinding lalu perhatikan:
      1) Balance frekwensinya, seberapa high, seberapa low, seberapa mid.
      2) Dengarkan suaranya yang hanya bunyi sekali saja.
      Lalu kamu ke ruangan yang sudah di treatment dan tepuk tangan lagi. Dengarkan bedanya...kalau bunyinya lebih mendem (kurang treble) atau frekwensinya berubah (malah tajam), dan bunyinya kayak bergema, berarti treatmentnya belum maksimal 🤣
      Tetapi kalau bunyi tepuk tangannya relatif sama dengan di luar, berarti sudah lumayan (walau ini cara preman yang secara ilmiah tidak bisa di pertanggungjawabkan hehehe)
      Harap di ingat, treatment yang benar itu butuh ilmu juga (ada yang sampai ngambil S2) bahkan banyak jasa acoustic treatment yang fee nya puluhan juta...jadi kalau kamu kerjakan sendiri dan masih belum sempurna, ya memang gak semudah dibayangkan 😅

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@dewaendra9039 Nah kalau soal mendengarkan karya orang, sebenarnya saya sudah gak ada waktu karena kesibukan mengajar dan mengerjakan proyek klien.
      Memang sih, setiap hari banyak yang minta hal yang sama (minta saran musik) jadi saya paling bisa kasih satu kali saran, gak bisa terus menerus dimintain saran hahaha

  • @bolulembut1132
    @bolulembut1132 5 ปีที่แล้ว

    Pak saya mw nanya apakah meja yg digunakan jika menggunakan meja kaca akan mempengaruhi suara?? Apakah perlu meja kaca nya ditutupin dengan alas misalnya karpet meja??

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว +1

      Sebenarnya bukan maslaah meja kaca atau bukan tetapi bagaimana posisi speakernya.
      Apakah posisi speaker membuat ada pantulan ke meja atau tidak. Kalau ada pantulan ke meja dan sampai ke telinga kita, ini disebut sebagai *Comb Filtering* dan memang kacanya jadi masalah.
      Tetapi kalau posisi speaker ada pada posisi yang tidak membuat ada [antulan yang langsung ke telinga kita (misalnya speaker kita taruh di stand speaker, bukan di atas meja), maka ini gak jadi masalah.

    • @bolulembut1132
      @bolulembut1132 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica nah ini yg sy masih bingung apakah meja sy ikut memantulkan suara atau tidak, saat ini saya hanya menggunakan alas mopad saja pada speakernya dengan posisi mengarah ke atas/miring ke atas apakah sudah cukup efektif?? Utk stand sepertinya cukup mahal bagi sy yg masih dlm bentuk home studio apakah ada solusinya pak?? Terima kasih

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@bolulembut1132 Ini ada trik untuk mengetahui apakah meja mu memantulkan suara dari speaker...
      Caranya, kamu cari cermin kecil lalu taruh di atas meja. Dalam posisi kamu duduk di _sweet spot_ (tengah-tengah speaker), kamu geser cermin tsb dan pada saat di cermin tsb kamu bisa melihat cone dari speaker, itu berarti posisi di meja dimana suara dari speaker memantul 😝
      Solusinya, taruh sesuatu di situ, misalnya teman saya taruh casing CD untuk membelokkan pantulan dari speaker tsb ke arah yang lain, bukan ke telinga kita 😀

    • @bolulembut1132
      @bolulembut1132 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica wah terima kasih pak atas masukan nya sangat membantu sekali kalau saya menaruh nampan kayu/baki apakah bisa juga pak?? Luamayan ad baki yg ga kepakai, oh ya pak kalo boleh nanya lagi apakah speaker butuh menggunakan UPS /stabilizer?? Saya tingal di kota kecil kadang2 ad listrik mati /lonjakan listrik apakah biss merusak komponen speaker??

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@bolulembut1132 Saya gak kebayang bagaimana maksudmu. Tetapi kalau nampan kayu / baki yang normal, bukannya itu sama saja, karena permukaannya rata, ya tetap memantulkan suara.
      Tadi yang saya bilang tutup CD, si tutupnya di buka sehingga membentuk segitiga dan menghalangi suara terpantul ke telinga.
      Kalau baki, ya sami mawon dong ama kaca hahahaha
      Pertanyaan dengan bahasan lain, tolong tulis komen baru...supaya ini gak jadi thread dengan komen banyak tetapi campur aduk !

  • @botakustik-musik5282
    @botakustik-musik5282 5 ปีที่แล้ว

    klo pemasangan ac gmn om?!nanti noisenya mengganggu atau emang hrus ga ad ac??? mksi

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว +1

      Ya biasanya sih di akalin misalnya posisi mic jangan polar pattern langsung berhadapan dengan AC.
      Solusi lain, matikan AC saat take vokal.
      Atau beli AC yang silent (lebih mahal)

    • @botakustik-musik5282
      @botakustik-musik5282 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica whoo, oke om.. makasi atas jwban+tanggapannya... 👍👍👍👍

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      @@botakustik-musik5282 Siiip !

  • @azizlead5701
    @azizlead5701 5 ปีที่แล้ว

    Mas menempatkan speaker dengan posisi tidur apakah bermasalah?

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Kalau lihat di studio-studio profesional, ada yang melakukan ini. Tetapi jangan salah tangkap.
      Jadi secara normal, pembuat speaker biasanya menganjurkan speaker di taruh dalam posisi berdiri (tentunya untuk speaker yang memang posisinya berdiri). Nah kadang-kadang ada engineer yang penasaran dan mencoba di tidurkan dengan harapan bunyinya lebih _balanced_ (karena tweeter dan woofer ada di ketinggian yang sama).
      Poinnya adalah, speaker mau berdiri atau di tidurkan, sebaiknya kamu tes dengar dengan lagu-lagu favoritmu lalu dengarkan bagaimana bunyinya, lebih enak dan balance atau malah berantakan ?
      Hasilnya bisa berbeda-beda yaitu bagi si A, ternyata speaker X di tidurin, bunyinya jadi lebih balance. Tetapi bagi si B bunyi speaker yang sama, jadi berantakan. Wajar karena bentuk telinga si A & B, seleranya, ruangan / kamarnya bentuknya beda.
      Jadi...kalau penasaran, coba eksperimen saja kedua posisi ini dan percaya ke telinga mana yang terbaik untukmu ! Gak ada yang salah, gak ada yang benar, yang ada adalah situasi yang cocok untukmu 😃

    • @azizlead5701
      @azizlead5701 5 ปีที่แล้ว

      @@Artsonica Oke terimakasih Pak Guru.. Hehe

    • @Artsonica
      @Artsonica  5 ปีที่แล้ว

      Siaaap 😃

  • @gungyoga4045
    @gungyoga4045 4 ปีที่แล้ว

    Bisa belajar online om?

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว +1

      ✔︎ Sekolah ArtSonica mengadakan Kelas Online via Skype dan software teleconference (murid bisa lihat layar komputer guru) dengan murid dari berbagai kota di Indonesia, bahkan pernah ada murid TKI dari Taiwan.
      Berikut ini beberapa contoh murid kelas online:
      ▶︎ Awaluddin murid yang tinggal di Bontang, Kalimantan Timur mengambil kelas online program Mixing menggunakan Ableton via #Skype
      instagram.com/p/BxkieeqlSnX/
      ▶︎ Bilal murid yang tinggal di Surabaya mengambil kelas online via #Skype
      instagram.com/p/BwD5PT4FBAK/
      ▶︎ Yonatan, murid kelas online via Skype di Ponorogo, Jawa Timur mengambil program Home Studio Production
      instagram.com/p/BmL7PwXlgXa/
      Sistem kursusnya seperti kursus offline dimana setiap sesi ada teori dan praktek langsung sesuai kurikulum program yang diambil.
      Alternatif lainnya, untuk yang tinggal diluar Jakarta dan ingin belajar recording, aransemen, mixing, mastering dan film scoring, ArtSonica menyediakan program SUPER EXPRESS 4 hari hingga 1 minggu per program plus fasilitas penginapan di sekolah ArtSonica.
      Cek www.KursusAudio.com dan Instagram instagram.com/artsonicaschool/
      ✔︎ Sekolah ArtSonica adalah Steinberg Certified Training Center pertama di Indonesia www.steinberg.net/en/education/certified_training/indionesia.html. Steinberg adalah perusahaan pembuat software DAW Cubase, Nuendo dsb. Software DAW lain juga diajarkan yaitu Studio One, Ableton Live, Logic Pro, Pro Tools dsb.
      ✔︎ Sekolah ArtSonica menjalin kerjasama secara internasional dengan kampus audio di luar negeri seperti Orita Sinclair, Singapore dan JM Academy Australia instagram.com/p/B4uGq8EliN_/. Kalian bisa melanjutkan pendidikan D1, D3 dan S1 dengan sistem transfer credits setelah lulus dari ArtSonica.

    • @gungyoga4045
      @gungyoga4045 4 ปีที่แล้ว

      Untuk biayanya bisa di lihat dimana om?

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      @@gungyoga4045 Udah dijawab di komen di atas yg panjang hehehe, coba dibaca ulang deh 😃

  • @AlvFingerstyleTAB
    @AlvFingerstyleTAB 4 ปีที่แล้ว

    Mas... Boleh tanya gk mas ?
    Bisa gk sih pkai preset piano di studio one... Aku mau tambhin kyak suara piano gtu mas... Cntoh nya di video ini mas. tepatnya di menit 00:43
    th-cam.com/video/X0YDGxu1dCQ/w-d-xo.html

    • @Artsonica
      @Artsonica  4 ปีที่แล้ว

      Tentunya bisa. Di Studio One ada suara piano, violin, guitar dan ratusan sound lainnya. Pastikan kamu install soundbank Studio One melalui menu File > Studio One Installation. Atau coba tonton video ini th-cam.com/video/YEM4Ij5SdQc/w-d-xo.html di bagian terakhir.

  • @gustoirnada
    @gustoirnada 4 ปีที่แล้ว +1

    Wah disini terjawab..
    Saya banyak belajar dr ArtSonica
    Makasih banyak mas.. 🙏😊🎸

  • @januarsyamsi6890
    @januarsyamsi6890 6 ปีที่แล้ว

    Alhmdlh.. nemu chenel yang bagus dan bermanfaat buat saya pribadi..
    Rencana insyallah mau bikin studio di rumah.

    • @Artsonica
      @Artsonica  6 ปีที่แล้ว

      Siaaap ! Btw silakan nonton playlist *TUTORIAL HOME STUDIO* ini : th-cam.com/play/PLN7t-S7VjFoFZNbaG4ASMcN2fgfZmMalM.html
      Juga playlist *REVIEW HARDWARE* ini : th-cam.com/play/PLN7t-S7VjFoHZ07tED60D1uyigaydvg_d.html