THE IMPACT OF QR CODE CROSS BORDER PAYMENT ON USE OF THE USD IN THE SOUTHEAST ASIAN REGION

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 8 พ.ย. 2024

ความคิดเห็น • 20

  • @syarifaizdihara1438
    @syarifaizdihara1438 3 หลายเดือนก่อน +1

    Mantap nya kakak..masyallah
    Mantap..sukses slalu ya kk

  • @DewiRinawatySiregar
    @DewiRinawatySiregar 3 หลายเดือนก่อน

    Selamat ya dini sudah sampai tahap ini. Ada sedikit pertanyaan tentang topik ini, Bagaimana cara kita dapat menggunakan QR Code Cross Border Payment di negara yang kita kunjungi? Terima kasih

  • @rahmasiskasari6915
    @rahmasiskasari6915 3 หลายเดือนก่อน

    huwaaaa selamatt yaa dinn udah sampai di tahap inii😍dari pemaparan materi yg udah dini sampaikan, aku mau nanya nih dinn, apa saja keuntungan dari QR Code Cross Border Payment ini? terimakasih sebelumnyaa dinn, semoga sukses selalu yaaa🥰🥰

    • @andinivalentina1171
      @andinivalentina1171 3 หลายเดือนก่อน

      Terimakasih atas pertanyaannya. Keuntungan dari menggunakan QR adalah dengan adanya keterkaitan pembayaran QR Lintas Batas di ASEAN akan mendorong pembayaran lintas batas yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih inklusif, khususnya untuk kepentingan usaha mikro, kecil, dan menengah. Menyoroti perlunya sistem pembayaran regional dengan kemampuan lintas batas dan multi-mata uang untuk mendukung pertumbuhan aktivitas ekonomi di kawasan ASEAN. Penerapan sistem pembayaran lintas batas ASEAN dapat meningkatkan fasilitasi perdagangan dan integrasi ekonomi di kawasan. Dengan adanya QR Pembayaran lintas batas ini kita tidak perlu lagi repot-repot menukarkan uang ke money changer atau bank, kita tidak perlu lagi menggunakan kartu yang berada di bawah jaringan Amerika yang dapat di gunakan untuk transaksi lintas batas.

  • @bennymendra7192
    @bennymendra7192 3 หลายเดือนก่อน

    Kapan pertama kali QR code cross border ini di perkenalkan??

    • @andinivalentina1171
      @andinivalentina1171 3 หลายเดือนก่อน

      QR code Cross Border Payment di Asia Tenggara pertama kali di inisiasikan oleh Indonesia pada presidensi G20 pada tahun 2022 yang bertemekan Roadmap Enhancing Cross Border Payment. Indonesia mengangkat pengembangan pembayaran lintas batas negara sebagai salah satu agenda prioritas digitalisasi pembayaran dan pembayaran lintas batas. Dimana untuk peningkatan pembayaran lintas batas ini di uji coba di kawasan Asia Tenggara sebagai contoh untuk penerapan QR Code Cross Border Payment. Hal ini ditandai dengan adanya penandatangan MoU Regional Payment Connectivity (RPC) oleh 5 bank sentral negara-negara anggota ASEAN. MoU ini pertama kali di sepakati oleh 5 negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Bank sentral lima negara ASEAN, yaitu Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT),

  • @Erzandika1903
    @Erzandika1903 3 หลายเดือนก่อน +1

    Sebelumnya selamat yaa din udah sampai ditahap ini. Saya ingin bertanya, Bagaimana cara kerja dari QR Code Cross Border Payment ini? Apakah ada satu sistem yang akan mewadahi transaksi menggunakan kode QR?

    • @andinivalentina1171
      @andinivalentina1171 3 หลายเดือนก่อน

      Terimakasih. Saat ini dalam penerapan QR Code Cdoss Border Payment masih di wadahi masing-masing gerbang pembayaran nasional negara. Setelah adanya perjanjian kerjasaama, kebijakan QR Code Cross Border Payment di adopsi ke berbagai jaringan pembayaran lokal negara-negara anggota ASEAN. Bank-bank sentral masing-masing negara memiliki peranan yang sangat penting untuk pengadopsian QR Code Cross Border Payment yang berbasis mata uang lokal. ASEAN terus mengupayakan untuk mengkosolidasikan system bilateral ini ke dalam kerangka multilateral terpadu. Projek Nexus, yang di prakasai oleh Bank for International Settlement adalah Langkah pertama ASEAN untuk mewujudkan visi QR di seluruh ASEAN. Projek ini akan menggantikan mekanisme bilateral regional menjadi kerangka kerja yang dapat dioperasikan Bersama yang menampilkan platform untuk mengelola pembayaran lintas batas di ASEAN. Projek
      Nexus ini akan diupayakan beroperasi secara penuh pada tahun 2025.

  • @salmawanda8086
    @salmawanda8086 3 หลายเดือนก่อน

    Selamatt dinii atas akhirnya sudah sampai tahap ini, dari penjelasan yang dini jabarkan ada sedikit pertanyaan yang ingin aku tanya.
    Apakah sudah semua negara anggota ASEAN telah menerapkan QR Code Cross Border Payment??? Terimakasih dinii, semangatt

    • @andinivalentina1171
      @andinivalentina1171 3 หลายเดือนก่อน

      Terimakasih salama. Aku akan jawab pertanyaan dari salma. Saat sekarang ini negara yang sudah menerapkan secara penuh QR Code Cross Border Payment ada 3 negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Untuk negara Singapura, Filipina, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, dan Vietnam baru sampai ditahap menandatangani perjanjian kerjasama MoU Regional Payment Connectivity dan masih di tahap uji coba penerapan QR Code Cross Border Payment. Adapun 2 negara Anggota ASEAN lainnya yaitu Myanmar dan Timor Leste masih menjadi pengamat dalam penerapan QR Code Cross Border Payment.

  • @herlinaherlina2501
    @herlinaherlina2501 3 หลายเดือนก่อน

    Apa perbedaan sistem pembayaran menggunakan kode QR ini dengan pembayaran menggunakan kartu Visa/MasterCard saat transaksi di luar negeri?

    • @andinivalentina1171
      @andinivalentina1171 3 หลายเดือนก่อน

      Perbedaan sistem pembayaran QR dengan kartu Visa/MasterCard adalah QR Code Cross Border Payment berbasis penggunaan mata uang lokal (LCT) untuk bertransaksi lintas batas dengan biaya rendah atau dihilangkan, umumnya menggunakan nilai konversi mata uang yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan sistem pembayaran kartu kredit/debit besar yang berada di bawah jaringan Amerika. Berbeda dengan kartu yang berada di bawah jaringan Amerika seperti MasterCard, setiap transaksi yang dilakukan di luar mata uang dolar USD akan di konveriskan ke dalam mata uang dolar USD terlebih dahulu.
      Pada penggunaan kartu kredit dan debit seperti MasterCard akan dikenakan biaya sebesar 1% dari jumlah tarnsaksi dan untuk
      pengkonverisan transaksi jika transaksi dilakukan dalam mata uang selain dolar akan dikenakan biaya transaksi sebesar 0,20% dari jumlah transaksi yang dilakukan.

  • @dheasafira4155
    @dheasafira4155 3 หลายเดือนก่อน

    Selamatt diniii🎉🎉 udah sampe ke tahap semhas 🎉 mau nanya dong Apa perbedaan antara Local Currency Settlement dengan Local Currency Transaction? Terimakasihhh

    • @andinivalentina1171
      @andinivalentina1171 3 หลายเดือนก่อน

      Terimakasih Dhea. Untuk jawaban pertanyaan Dhea, Local Currency Transaction Framework merupakan turunan dari Local Currency Settlement Framework. Local Currency Transaction Framework adalah metode penyelesaian transaksi dan pembayaran dengan mata uang lokal di masing-masing negara yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang dolar Amerika Seriikat. Perbedaan LCS dengan LCT adalah pada Local Currency Settlement berfokus pada perdagangan dan direct investment. Namun pada Local Currency Transaction, LCS Framework mengalami perkembangan. LCT memiliki sifat yang luas. Semua transaksi perekonomian dan keuangan yang ada itu masuk ke dalam LCT. Hal inilah yang membuat LCT berbeda dengan LCS, di mana LCS hanya untuk transaksi perdagangan dan investasi langsung sedangkan skema LCT semua transaksi ekonomi dan keuangan bisa menggunakan mata uang lokal. Dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi semua unsur yang ada pada balance of payment seperti current account, Capital account, financial account semua bisa menggunakan LCT.

  • @hannasyafwatulnabilla
    @hannasyafwatulnabilla 3 หลายเดือนก่อน

    Selamatt ceceee🎉
    Apa saja bentuk peran pemerintah dalam operasi penggunaan mata uang lokal pada Kebijakan QR Code Cross border Payment?

    • @andinivalentina1171
      @andinivalentina1171 3 หลายเดือนก่อน

      Terimakasih hana sudah memberikan pertanyaan, aku izin jawab ya untuk peranan pemerintah dalam QR Code Cross Border Payment ini dapat kita lihat dari operasi pemerintah dalam mempromosikan QR yang berbasis mata uang lokal. Pemerintah
      masing-masing negara anggota berkolaborasi dalam operasi penggunaan mata uang
      lokal. Operasi penggunaan mata uang lokal oleh di kawasan Asia Tenggara ini dapat kita dilihat dari tujuan integrasi ekonomi yang tertuang dalam ASEAN Economic
      Community Blueprint, peranan masing-masing bank sentral ASEAN, KTT ASEAN yang membahas Local Currency Transaction, dan MoU yang telah di sepakati bersama oleh negara-negara ASEAN. Peranan pemerintah dalam mata uang lokal juga dapat dilihat dari komitmen-komitmen yang disampaikan langsung oleh ketua
      ASEAN, pemimpin negara, dan para pemimpin bank-bank sentral di ASEAN. Sebagai salah satu contoh kita dapat melihat peran pemerintah dalam KTT ASEAN Ke-42 di Labuan Bajo, Indonesia. KTT ini membahas penguatan kembali kebijakan QR Code Cross Border Payment dan Penguatan Mata Uang Lokal. KTT ke 42 ini mendorong konektivitas pembayaran regional
      (RPC) dan penggunaan transaksi dalam mata uang lokal (LCT). Salah satunya dengan menerapkan kebijakan QR Code Cross Border Payment

  • @yelivaa
    @yelivaa 3 หลายเดือนก่อน

    Selamat Cece Dini sudah semhas, pembahasannya menarik, namun aku ada pertanyaan sedikit Apakah terdapat peningkatan kerjasama antar negara di Asia Tenggara dalam mendukung penggunaan QR code cross border payment? Thank you

    • @andinivalentina1171
      @andinivalentina1171 3 หลายเดือนก่อน

      Terimakasih Yelivaa. Peningkatan kerjasama di pertegas ASEAN kembali pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta menghasilkan kesepakatan percepatan pembayaran lintas batas di ASEAN. Dengan kata lain, negara-negara di ASEAN sepakat memanfaatkan mata uang lokal (Local Currency Transactions/LCT) saat bertransaksi di kawasan, sekaligus konektivitas pembayaran regional (Regional Payment Connectivity/RPC).Sebelumnya hanya ada lima negara di Asia Tenggara yang sepakat dengan metode pembayaran lintas batas, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Kelima negara tersebut sepakat untuk menerapkan skema pembayaran lintas batas akan mencakup sistem pembayaran digital di negara kawasan menggunakan QR Code.
      Belum lama ini, Vietnam resmi bergabung dalam kerja sama lintas batas pembayaran di kawasan ASEAN melalui perjanjian Regional Payment Connectivity. Kerja sama ini akan menerapkan metode pembayaran dengan QR. Selain keenam negara tersebut, Brunei Darussalam, Laos, dan Kamboja akan segera menyusul kerja sama sistem pembayaran lintas batas dalam waktu dekat. Sebab, saat ini ketiga negara tersebut masih dalam tahap membangun dan memperkuat sistem pembayaran domestiknya.

  • @fennyjalanjajan2287
    @fennyjalanjajan2287 3 หลายเดือนก่อน

    haii din, kenapa QR code cross border payment berdampak pada penggunaan USD?

    • @andinivalentina1171
      @andinivalentina1171 3 หลายเดือนก่อน

      Haiii kak fenny, aku akan jawab pertanyaan kamu ya. Nah kebijakan QR Code Cross Border Paymeny ini akan berdampak pada penggunaan dolar seiring berjalannya waktu. Dapat kita lihat bahwa QR Code Cross Border Payment merupakan alat pembayaran digital yang semakin meluas penggunaannya di kawasan Asia Tenggara. Penggunaan QR Code Cross Border Payment berbasis mata uang lokal dapat mewujudkan pembayaran lintas batas yang lebih cepat, lebih murah, lebih aman, lebih transparan, dan lebih inklusif. Adanya QR Code Cross Border Payment membawa keuntungan bagi negara-negara di kawasan ASEAN. Populernya pengadopsian sistem pembayaran digital QR Code Cross Border Payment berhasil membuat penggunaan mata uang lokal meningkat. Peningkatan mata uang lokal tentu saja membantu mengurangi intensitas penggunaan mata uang asing terutama dolar (USD). Penggunaan dolar (USD) sebagai mata uang perdagangan internasional yang sering dijadikan mata uang perantara dalam bertransaksi akan memudar seiring berkembangnya pembayaran digital dalam kawasan Asia Tenggara.