CARA OLAH DATA SKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PLS DENGAN SOFTWARE SMARTPLS (UNTUK DATA KUESIONER)

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 1 ต.ค. 2024
  • Halo selamat malam semuanya,
    Pada sesi video kali ini, saya akan memberikan pemaparan serta penjelasan terkait dengan bagaimana cara mengolah data penelitian dengan menggunakan metode PLS menggunakan software SmartPLS
    Adapun model yang saya analisis pada video ini adalah model sederhana (yang hanya membahas pengaruh X terhadap Y), serta model kompleks dengan variabel Mediasi
    Untuk pengujian efek Moderasi pada model penelitian yang ada variabel moderasi akan segera saya bahas pada video lainnya setelah sesi video ini
    Semoga video ini dapat membantu kalian semua ya :)
    Terima kasih banyak semuanya :)

ความคิดเห็น • 1.2K

  • @nicholaswilson2898
    @nicholaswilson2898  2 ปีที่แล้ว +17

    Halo selamat pagi Bapak/Ibu/Kakak/Rekan sekalian,
    Saya ingin menginformasikan bahwa Video Lanjutan dari Video diatas berkaitan dengan "Tutorial Pengujian Efek Moderasi menggunakan PLS" sudah saya upload di TH-cam, dan dapat di-akses melalui Link berikut ya pak/bu:
    th-cam.com/video/tVyG80sm_xc/w-d-xo.html
    Terima kasih banyak Bapak/Ibu/Kakak/Rekan sekalian 🙏🙏🙏

    • @deayuofficial6654
      @deayuofficial6654 6 หลายเดือนก่อน +1

      Bapak untuk sem pls versi 4 apakah sudah tayang di TH-cam?🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  6 หลายเดือนก่อน +1

      @@deayuofficial6654
      Halo selamat pagi kak Ayu 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru membalas ya kak 🙏🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan yang kak Ayu ajukan kak, sebelumnya mohon maaf sekali yang sebesar-besar nya kak bahwa dikarenakan schedule yg cukup hectic 2 minggu belakangan ini, saya belum sempat untuk menyelesaikan recording perihal SmartPLS 4 dan menguploadnya ke TH-cam, kak 🙏🙏🙏
      Terutama dikarenakan 2 minggu terakhir, saya kebetulan menjadi dosen penguji sidang skripsi di kampus saya, kak 🙏🙏🙏
      Mudah2an dalam minggu ini bisa saya selesaikan dan langsung saya upload ya kak ke TH-cam 🙏🙏🙏
      Saya akan infokan & kirimkan link nya ke kak Ayu segera setelah rekaman SmartPLS 4 ini sudah saya upload & tayang di TH-cam ya kak 🙏🙏🙏
      Terima kasih banyak kak Ayu dan mohon maaf sekali ya kak sebelumnya 🙏🙏🙏🙏🙏

    • @deayuofficial6654
      @deayuofficial6654 6 หลายเดือนก่อน +1

      Siap bapak tidak apa apa, terimakasih banyak pak🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  6 หลายเดือนก่อน +1

      @@deayuofficial6654
      Halo Selamat pagi kak Ayu,
      Mohon maaf sekali saya baru kembali me-response ya kak dikarenakan minggu lalu saya sakit, sehingga full 1 minggu harus istirahat dan tidak bisa membalas reply di TH-cam, kak 🙏🙏
      Baik kak Ayu,. Sama-sama ya kak 🙏🙏

  • @nurulfadiah4697
    @nurulfadiah4697 ปีที่แล้ว +13

    terima kasih banyak bapak atas ilmunya. sebaik baiknya manusia ialah ia yang bermanfaat bagi sesamanya. saya awalnya bingung banget gimana ngerjain skripsi pake smart pls karna belum belajar. tpi bapak mengajari dari nol sampe saya paham step by step nya. alhamdulillah.. i hope god always blessing and protect whenever and wherever you're. aamiin 😇😇😇😇

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +3

      Halo selamat sore kak Nurul 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Wah siap kak Nurul. Sama-sama ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak juga atas apresiasi yang telah diberikan ya kak 🙏🙏
      Saya selalu berusaha untuk berbagi pengetahuan dan ilmu yang saya miliki agar bermanfaat bagi masyarakat luas kak, sehingga saya ikut senang apabila konten-konten Video yang saya upload ke TH-cam ini dapat membantu memberikan manfaat bagi kak Nurul dan rekan-rekan yang lain kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak juga atas doanya ya kak 🙏🙏
      Adapun saya juga senantiasa mendoakan agar kak Nurul beserta keluarga senantiasa sehat, sukses dan diberkati Tuhan ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi kak Nurul 😇😇🙏🙏

  • @trapmask2978
    @trapmask2978 ปีที่แล้ว +4

    sebelumnya terimakasih atas penjelasan dari video bapak yang sangat mudah dipahami tentang penggunaan aplikasi smartpls, namun saya ada pertanyaaan terkait itu. Yaitu ketika mengecek di fornell-lacker, terdapat nilai yang paling atas di setiap kolom tidak lebih besar dari baris tingkat bawahnya pak. Apabila seperti itu, tindakan apa yang harus dilakukan ya pak? terimakasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +3

      Halo selamat sore Kak 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak ya kak atas pertanyaan yang telah Kakak ajukan 🙏🙏
      Dan mohon maaf juga saya baru kembali membalas ya kak dikarenakan saya baru kembali membuka TH-cam, kak 🙏🙏
      Berkaitan dengan pertanyaan yang Kakak kemukakan, Fornell-Larcker menggambarkan nilai korelasi antar variabel, yang dimana, nilai korelasi antar variabel yang sama harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi antar variabel tersebut dengan variabel lainnya (dengan kata lain, maka nilai fornell larcker paling atas dari setiap kolom harus lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh fornell larcker yang ada dibawahnya), kak 🙏🙏
      Dalam kasus yang Kakak tanyakan, apabila nilai fornell larcker paling besar/paling tinggi dari data Kakak ternyata bukan terletak di bagian paling atas dari kolom tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ada indikator dari variabel tersebut yang juga ber-korelasi dengan variabel lainnya (padahal, seharusnya seluruh indikator dari sebuah variabel hanya boleh berkorelasi dengan variabel tersebut dan tidak boleh berkorelasi dengan variabel lainnya) 🙏🙏
      Nah apabila hal ini terjadi, maka salah 1 cara yang dapat saya sarankan guna mengatasi hal ini adalah dengan membuang Indikator dari salah 1 variabel (dari 2 variabel) yang nilai fornell larckernya paling tinggi. Sebagai contoh:
      X1 (Baris 1) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.658
      X2 (Baris 2) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.743
      Berdasarkan pada contoh diatas, dikarenakan nilai fornell larcker tertinggi dari kolom 1 tidak terletak di bagian paling atas, maka Kakak dapat coba membuang 1 per 1 indikator dari antara X2 atau X5 (dapat dipilih salah 1, namun biasanya indikator yang terlebih dahulu coba dibuang adalah indikator dari variabel yang ada di baris sebelah kiri), lalu data di-running kembali (menggunakan PLS Algorithm) sampai fornell larcker ini berhasil tercapai/lolos. Adapun jangan membuang seluruh indikator sekaligus, tapi dapat dibuang 1 per 1 sampai memang masalah fornell larcker ini berhasil ter-atasi dengan baik 🙏🙏
      Misalkan, pertama-tama dibuang Indikator X2.1, lalu di-running ulang. Apabila masih belum lolos, maka dapat dibuang kembali indikator lainnya (misalkan X2.2), lalu data di-running ulang, dstnya) 🙏🙏
      Namun, saya menyarankan kepada Kakak untuk minimal menyisakan 3 indikator per variabel. Dengan kata lain, maka apabila jumlah indikator dari variabel tersebut sudah 3, jangan dibuang kembali karena nanti dikhawatirkan akan menjadi masalah dan akan ditanyakan ketika sidang skripsi (mengingat bahwa biasanya, cenderung dirasa terlalu sedikit apabila 1 variabel hanya di-representasikan oleh 1 atau 2 indikator saja) 🙏🙏
      Apabila ternyata problem fornell larcker ini masih tetap belum teratasi meskipun beberapa indikator telah dibuang, maka saran saya adalah bahwa Kakak dapat menggunakan patokan lain terkait dengan pengukuran Discriminant Validity yang dilakukan, yang dimana, Kakak bisa menggunakan patokan Cross Loading, ataupun menggunakan Patokan Nilai HTMT, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu saran dari saya, Kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kakak ya 🙏🙏
      Memang cara untuk mengatasi permasalahan validitas diskriminan ini cenderung agak sedikit kompleks dikarenakan bersifat trial & error (buang indikator, lalu data di-running kembali sampai problem teratasi). Namun semoga masukan-masukan saya diatas dapat membantu Kak di dalam mengatasi permasalahan fornell larcker yang dialami ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak Kak sebelumnya 🙏🙏🙏

  • @melkigustinor4867
    @melkigustinor4867 4 หลายเดือนก่อน +1

    Izin bertanya pak,
    Jika pertanyaan perindikator sampai 20 pertanyaan, jadinya nanti web 1 sampai web 20? Moho dijawab pak..

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  4 หลายเดือนก่อน +1

      Selamat Malam Kak Melki,
      Oh betul kak. Apabila variabel Web kakak ada 20 indikator, maka codingnya dari Web1 sampai Web20 ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak 🙏🙏

  • @cynthiat2135
    @cynthiat2135 ปีที่แล้ว +4

    Selamat malam pak, ijin bertanya karena saya lagi melakukan penelitian skripsi. Saya mau bertanya pak, kalau nilai contruct reability dan validity sudah sesuai dengan syaratnya. Kemudian langkah selanjutnya kan kita harus memgecek discriminat validity nya kan pak. Kemudian di diskriman validity itu ada nilai saya yg di fornel larcker, cross loadings sm HMT yang berbeda pak, itu tidak sesuai sm yg bapak bilang, utk fornel kan liat nilai yg paling atas, nilai paling atas harus yang paling besar nilainya dibandingkan dengan nilai dibawahnya. Dah kebetulan punya saya ada yang nilainya bukan yg paling tinggi pak, itu harus bagaimana y pak?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +6

      Halo selamat siang Kak Cynthia 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak ya kak atas pertanyaan yang telah Kak Cynthia ajukan 🙏🙏
      Dan mohon maaf juga saya baru membalas dikarenakan saya baru selesai mengajar kelas kebetulan kak 🙏🙏
      Berkaitan dengan pertanyaan yang Kak Cynthia kemukakan, Fornell-Larcker menggambarkan nilai korelasi antar variabel, yang dimana, nilai korelasi antar variabel yang sama harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi antar variabel tersebut dengan variabel lainnya (dengan kata lain, maka nilai fornell larcker paling atas dari setiap kolom harus lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh fornell larcker yang ada dibawahnya)
      Dalam kasus yang Kak Cynthia tanyakan, apabila nilai fornell larcker paling besar/paling tinggi dari data Kak Cynthia ternyata bukan terletak di bagian paling atas dari kolom tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ada indikator dari variabel tersebut yang juga ber-korelasi dengan variabel lainnya (padahal, seharusnya seluruh indikator dari sebuah variabel hanya boleh berkorelasi dengan variabel tersebut dan tidak boleh berkorelasi dengan variabel lainnya)
      Nah apabila hal ini terjadi, maka salah 1 cara yang dapat saya sarankan guna mengatasi hal ini adalah dengan membuang Indikator dari salah 1 variabel (dari 2 variabel) yang nilai fornell larckernya paling tinggi. Sebagai contoh:
      X1 (Baris 1) - X5 (Kolom 1) = 0.717
      X2 (Baris 2) - X5 (Kolom 1) = 0.896
      Berdasarkan pada contoh diatas, dikarenakan nilai fornell larcker tertinggi dari kolom 1 tidak terletak di bagian paling atas, maka Kak Cynthia dapat coba membuang 1 per 1 indikator dari antara X2 atau X5 (dapat dipilih salah 1, namun biasanya indikator yang terlebih dahulu coba dibuang adalah indikator dari variabel yang ada di baris sebelah kiri), lalu data di-running kembali (menggunakan PLS Algorithm) sampai fornell larcker ini berhasil tercapai/lolos. Adapun jangan membuang seluruh indikator sekaligus, tapi dapat dibuang 1 per 1 sampai memang masalah fornell larcker ini berhasil ter-atasi dengan baik
      Misalkan, pertama-tama dibuang Indikator X2.1, lalu di-running ulang. Apabila masih belum lolos, maka dapat dibuang kembali indikator lainnya (misalkan X2.2), lalu data di-running ulang, dstnya)
      Namun, saya menyarankan kepada Kak Cynthia untuk minimal menyisakan 3 indikator per variabel. Dengan kata lain, maka apabila jumlah indikator dari variabel tersebut sudah 3, jangan dibuang kembali karena nanti dikhawatirkan akan menjadi masalah dan akan ditanyakan ketika sidang skripsi (mengingat bahwa biasanya, cenderung dirasa terlalu sedikit apabila 1 variabel hanya di-representasikan oleh 1 atau 2 indikator saja)
      Apabila ternyata problem fornell larcker ini masih tetap belum teratasi meskipun beberapa indikator telah dibuang, maka saran saya adalah bahwa Kak Cynthia dapat menggunakan patokan lain terkait dengan pengukuran Discriminant Validity yang dilakukan, yang dimana, Kak Cynthia bisa menggunakan patokan Cross Loading, ataupun menggunakan Patokan Nilai HTMT, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu saran dari saya, Kak Cynthia 🙏🙏
      Memang cara untuk mengatasi permasalahan validitas diskriminan ini cenderung agak sedikit kompleks dikarenakan bersifat trial & error (buang indikator, lalu data di-running kembali sampai problem teratasi). Namun semoga masukan-masukan saya diatas dapat membantu Kak Cynthia di dalam mengatasi permasalahan fornell larcker yang dialami ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak Kak Cynthia :)

  • @aufanabilaa
    @aufanabilaa หลายเดือนก่อน +1

    Bapak, izin bertanya. Jika menggunakan data non kuesioner apakah bisa? Karena dosen saya meminta saya menggunakan metode path analysis SEM-PLS, dengan software SmartPLS, Pak.. 🙏🏻

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam kak Nabila 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Nabila, kalau menurut saya, sebenarnya metode PLS ini lebih cocok digunakan untuk penelitian-penelitian yang seluruh variabelnya diukur dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan (atau indikator-indikator) kuesioner, kak. Dengan kata lain, maka metode PLS ini akan lebih sesuai apabila data-data yang kakak kumpulkan adalah data-data yang bersifat data primer melalui Kuesioner, serta setiap response dari responden dapat diukur dengan skala Likert, kak (seperti 1 untuk Sangat Tidak Setuju, 2 untuk Tidak Setuju, dstnya kak) 🙏🙏
      Adapun untuk penelitian yang datanya berbentuk data sekunder, maka sebenarnya penelitian kakak akan lebih cocok apabila menggunakan metode Regresi dengan menggunakan software SPSS, kak 🙏🙏
      *Nah namun kak*, apabila misalkan kakak tetap ingin menggunakan metode PLS, maka sebenarnya ada 1 cara kak yang dapat dilakukan terkait dengan data kakak 🙏🙏
      Adapun cara tersebut adalah dengan memecah/meng-coding data-data sekunder ini ke dalam beberapa range/skala, kak. Misalkan seperti berikut kak:
      Sebagai Contoh:
      Variabel Y --> Tingkat Pendapatan
      Terkait dengan variable diatas, maka Tingkat Pendapatan untuk setiap responden ini dapat dipecah ke dalam beberapa range skala sebagai berikut kak:
      1 = Tingkat Pendapatan antara Rp 0 - Rp 20
      2 = Tingkat Pendapatan antara Rp 21 - Rp 40
      3 = Tingkat Pendapatan antara Rp 41 - Rp 60
      4 = Tingkat Pendapatan antara Rp 61 - Rp 80
      5 = Tingkat Pendapatan antara Rp 81 - Rp 100
      Nah dengan membagi-bagikan tingkat pendapatan ini ke dalam beberapa skala diatas, maka nanti kak Nabila dapat meng-coding tingkat pendapatan untuk setiap sample (yang menjadi responden kakak) ke dalam skala interval/ordinal yang dapat diukur kak 🙏🙏
      Jadi misalkan ketika Responden A memiliki tingkat pendapatan sebesar Rp 35, maka di Excel dapat diinput coding 2, lalu misalkan Responden B memiliki tingkat pendapatan sebesar Rp 78, maka di Excel dapat diinput coding 4, dan seterusnya, kak 🙏🙏
      Mungkin kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏

      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Nabila ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @PraiseworthyNobleman
    @PraiseworthyNobleman 4 หลายเดือนก่อน +2

    Gila ini penjelasannya detail banget,, kita yg awam jadi langsung ngerti

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  3 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat siang kak🙏🙏
      Sebelumnya Mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Oh wah siap laksanakan kak. Sama-sama ya Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak atas apresiasinya kak 🙏🙏
      Saya ikut senang apabila Video saya dapat membantu kakak dan rekan-rekan, Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi ya Kak 🙏🙏

  • @Si-Miki
    @Si-Miki 9 หลายเดือนก่อน +1

    Halo Selamat Malam Pak Nicholas 🙏
    Pak saya ingin bertanya kembali, ada beberapa pertanyaan karena saya sedang bingung mengerjakan skripsi hehe...
    Pertama, tentang Factor loading / loading factor itu ada referensi atau menurut para ahli untuk >0,6 tersebut, pak? untuk saya jadikan referensi kalau >0,6 bisa dianggap berhasil.
    Kedua, Apakah tidak apa-apa kalau saya masukan Loading Factor ke dalam skripsi saya, kalau dalam satu variabel tidak lengkap indikatornya, dikarenakan adanya indikator yang kurang 0,6? lalu saya bingung untuk menjabarkan/menjelaskan indikator - indikator yang hilang untuk ditulis skripsi saya.
    ketiga, saya sudah coba-coba sampai pada tahap untuk mendapatkan nilai AVE, sayangnya ada 2 variabel yang tidak mencapai >5,0, alhasil saya mencoba ikutin tutorial seperti di video bapak. Setelah saya menghapus salah satu dari indikator yang nilai yang kecil, chronbach's alpha saya malah turun 5,0. Padahal sebelumnya chronbach tersebut sudah lebih dari >0,6. Pertanyaannya Bagaimana mengatasi hal tersebut pak, apa dibiarkan saja? dikarenakan saya hanya mencari nilai AVE...
    Mungkin itu saja pak, tolong mohon segera dijawab...🙏
    kalau ada pertanyaan lagi saya akan bertanya lagi pak, karena saya masih bingung.
    Mohon bimbingan nya pak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  9 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam kak Michael 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas dikarenakan beberapa hari ini saya OFF media sosial kak, sehingga baru membuka TH-cam kembali kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun saya akan coba menjawab 1 per 1 dari pertanyaan-pertanyaan yang kak Eko ajukan sebagai berikut ya kak:
      1. Perihal pertanyaan pertama kak, berikut saya lampirkan/kirimkan link google drive yang berisikan beberapa artikel jurnal/sumber referensi dari para ahli yang mengemukakan bahwa nilai factor loading diatas 0,6 masih dianggap Valid ya kak:
      drive.google.com/drive/folders/18l0qzuXYPt4dR5FOCp9RAzpmaX5thfWv?usp=sharing
      2. Nah lalu untuk yang kedua kak, tidak masalah kak apabila kak Michael memasukan nilai factor loading dari variabel yang indikatornya tidak lengkap ke dalam skripsi kakak, dikarenakan memang ktia sebagai peneliti wajib (dan harus) menghapus setiap indikator yang tidak valid, kak
      Jadi misalkan apabila variabel X1 memiliki 8 Indikator, dan ternyata 4 tidak valid, maka 4 ini harus dihapus kak, sehingga hanya 4 indikator yang Valid saja yang kita laporkan dan gunakan untuk dianalisis di dalam skripsi kita, kak 🙏🙏
      3. Nah lalu untuk pertanyaan ketiga kak, sebenarnya di dalam PLS kak, kita lebih disarankan untuk menggunakan Composite Reliability sebagai indikator pengukur reliabilitas dibandingkan dengan cronbach's alpha kak, dikarenakan nilai cronbach's alpha di PLS cenderung tidak stabil dikarenakan nilainya akan naik/turun seiring dengan pengurangan/penambahan jumlah indikator, kak
      Dengan demikian, maka apabila nilai cornbach's alpha kak Michael merah, maka kakak boleh untuk tidak menggunakan cronbach's alpha, melainkan kak Michael hanya cukup menggunakan composite reliability saja sebagai indikator reliabilitas di dalam penelitian kakak 🙏🙏
      Adapun berikut saya lampirkan juga link google drive berisikan referensi-referensi yang menyatakan bahwa composite reliability cenderung lebih diprioritaskan dibandingkan dengan cronbach's alpha di dalam penelitian yang menggunakan PLS kak:
      drive.google.com/drive/folders/1m-SJNU7DztNFCpO2sozBN4Fd-u28wnec?usp=sharing
      Kurang lebih seperti itu beberapa penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Michael ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @ahmadfatihin1999
    @ahmadfatihin1999 2 ปีที่แล้ว +3

    Sebenarnya di TH-cam sudah banyak yang upload tentang cara mengolah dan model moderasi, tapi cara menjelaskanya tdk sejelas pak Nicholas Wilson.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  2 ปีที่แล้ว +1

      Wah terima kasih banyak atas Apresiasinya, kak Ahmad 🙏🙏🙏
      Dalam minggu ini saya usahakan untuk Upload Videi pengujian Moderasi menggunakan PLS ya kak 🙏🙏🙏
      Sedang dalam proses pembuatan Videonya, kak 🙏🙏🙏
      Ditunggu ya kak 🙏🙏🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  2 ปีที่แล้ว +1

      Halo Selamat malam Kak Ahmad 🙏🙏🙏
      Kak, maaf kak saya ingin menginformasikan bahwa saya sudah upload terkait dengan tutorial lanjutan berkaitan dengan Uji Moderasi (dengan menggunakan Metode PLS) yang dapat di-akses di link berikut ya kak:
      th-cam.com/video/tVyG80sm_xc/w-d-xo.html
      Terima kasih banyak Kak Ahmad 🙏🙏🙏

  • @agungsetiono5390
    @agungsetiono5390 ปีที่แล้ว +2

    itu diakhir memakai variabel moderasi ya pak, kalau pengujian intervening apakah sama juga pak?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat sore kak Agung 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan, kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan yang kak Agung ajukan, kak, kebetulan di bagian akhir dari Video ini, variabel yang saya jelaskan adalah variabel Mediasi, kak, yang dimana, variabel mediasi sebenarnya sama dengan variabel Intervening, kak (hanya beda istilah saja kak) 🙏🙏
      Terkait dengan hal ini, maka langkah-langkah yang saya tampilkan di bagian akhir dari video ini dapat kak Agung gunakan untuk menganalisis efek mediasi dari variabel mediasi atau intervening ya kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Agung 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Agung ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan kak 🙏🙏

  • @rickygunturanggara1070
    @rickygunturanggara1070 ปีที่แล้ว +3

    Haloo pak selamat sore, maaf pak saya ingin bertanya mengenai penginputan data ke pls jika dalam 1 indikator ada 2 atau 3 perntanyaan?
    Maksudnya begini pak
    Misalkan saya meneliti mengenai PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
    Misal pada definisi operasionalnya variabel disiplin kerja(X) memiliki 2 indikator. : Indikator 1 ketepatan waktu dan 2 ketaatan terhadap peraturan perusahan kemudian di kinerja karyawan (Y) ada 2 indikator juga: 1. Kualitas dan 2 kuantitas
    Nah pada indikator Disiplin kerja kan ada 2 indikator pak pada kuisioner nya setiap indikatornya ada 3 pertanyaan pak, begitu juga dengan indikator pada variabel kinerja karyawan(Y) ada 3 pertanyaan pada setiap indikatornya. Jadi kalau ditabulasi ada 6 jawaban responden pada variabel Disiplin kerja (X) dan ada 6 jawaban responden pada Kinerja karyawan (Y)
    Jika seperti itu bagaimana cara menginput ke SmartPLS Pak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      Halo selamat pagi kak Ricky 🙏🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru membalas ya kak 🙏🙏🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏🙏
      Nah terkait dengan pertanyaan dari kak Ricky, kak, ini berarti di dalam variabel kak Ricky ada dimensi-dimensinya ya kak? Jadi misalkan apabila variabel Disiplin Kerja (X) yg kak Ricky teliti dielaskan oleh Ketepatan Waktu dan Ketaatan terhadap Peraturan Perusahaan, maka kedua hal ini bisa dikatakan sebagai Dimensi-Dimensi yang menjelaskan variabel Disiplin Kerja, kak, yang dimana masing-masing dimensi ini memiliki indikator-indikatornya masing-masing, kak 🙏🙏🙏
      Nah terkait dengan hal ini, maka kak Ricky boleh kak untuk meng-coding item kuesioner dari masing-masing indikator atau dimensi ini ke dalam 1 variabel Disiplin Kerja (X1), kak
      Jadi 3 item kuesioner dari ketepatan waktu dan 3 item kuesioner yang menjelaskan ketaatan terhadap peraturan perusahaan ini bisa dijadikan satu sebagai indikator-indikator yang menjelaskan Disiplin Kerja (X1), jadi coding nya bisa dibuat misalkan DK1 sampai DK6, kak 🙏🙏🙏
      Begitu pun untuk yang Kinerja Karyawan, kak 🙏🙏🙏
      Nah tapi apabila nanti kak Ricky diminta untuk melakukan perbandingan misalkan dari 2 dimensi yang menjelaskan variabel Disiplin Kerja, kira-kira dimensi manakah yang memiliki pengaruh paling besar di dalam menjelaskan Disiplin Kerja, maka nanti kak Ricky boleh melakukan beberapa langkah berikut, kak:
      1. Kak Ricky boleh create 2 latent variable tambahan, yang dimana latent variable yang pertama dinamakan "Ketepatan Waktu", dan latent variabel kedua dinamakan "Ketaatan terhadap Peraturan Perusahaan"
      *2.* Nah selanjutnya, seluruh indikator untuk Ketepatan Waktu dimasukan ke Dimensi Ketepatan Waktu (yang sudah digambar latent variablenya), dan seluruh indikator untuk Ketaatan terhadap Peraturan Perusahaan dimasukan ke dimensi Ketaatan terhadap Peraturan Perusahaan yang juga sudah digambar, kak
      *3.* Lalu ketiga, kak Ricky tarik garis dari masing-masing dimensi ke variabel Disiplin Kerja, lalu di Bootstrapping, kak
      *4.* Nah nanti setelah muncul hasilnya, bisa terlihat dimensi mana yang memiliki nilai original sample paling tinggi, maka dimensi tersebut bisa dikatakan sebagai variabel dengan peranan paling kuat di dalam menjelaskan variabel disiplin kerja yang di-representasikan, kak
      Langkah yang sama juga bisa dilakukan untuk variabel Kinerja Karyawan (Y), kak 🙏🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Ricky ya kak 🙏🙏🙏

    • @rickygunturanggara1070
      @rickygunturanggara1070 ปีที่แล้ว +2

      @@nicholaswilson2898 Terimakasih atas jawabannya pak, ijin bertanya lagi pak, jadi pada proposal yang saya ajukan itu tidak memiliki dimensi pak, hanya variabel disiplin kerja (X) memiliki 2 indikator, 1 ketepatan waktu dan 2 indikator ketaatan terhadap peraturan perusahaan.
      Pada penyusunan kuisionernya indikator ketepatan waktu memiliki 3 pertanyaan begitupun dengan indikator ketaatan terhadap peraturan perusahaan. Nah kebingungan saya disitu pak, apakah bisa diinput mengunakan ferst order atau harus secon order yang ada dimensinya itu, kalau saya Makai yang secon order tentunya tidak sejalan dengan proposal yg saya ajukan pak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      @@rickygunturanggara1070
      Halo selamat siang kak Ricky 🙏🙏
      Oh baik kak Ricky. Nah kalau terkait dengan hal ini, kak, karena di proposal yang kak Ricky ajukan langsung digambarkan variabelnya tanpa dimensi, sementara di dalam kuesioner kak Ricky untuk penelitian aktual ternyata ada 2 inketepadikator dari variabel Disiplin Kerja ini kak, kalau dari saya, langsung digabung jadi 1 ke dalam variabel Disiplin Kerja ini saja tidak masalah, kak Ricky 🙏🙏
      Karena gambaran bahwa variabel ini memiliki 2 indikator lagi ini biasanya berdasarkan pada artikel jurnal acuan yang kak Ricky gunakan kan ya kak sepertinya? 🙏🙏
      Nah tapi karena di proposal kak Ricky langsung jadi 1 variabel, maka kedua indikator ini langsung di-merge ke dalam variabel Disiplin Kerja ini saja kak kalau menurut saya. Jadi nanti pas kak Ricky coding di Excel, 3 pertanyaan dari Ketaatan Aturan dan 3 pertanyaan dari ketepatan waktu ini boleh l;angsung digabung sebagai 6 pertanyaan Disiplin Kerja, kak 🙏🙏
      Jadi codingnya bisa DK1 hingga DK6, kak Ricky 🙏🙏
      Kalau dari saya seperti itu masukan dan saran yang dapat saya berikan, kak Ricky 🙏🙏
      Kalau misalkan ada yang ingin ditanyakan lagi, jangan sungkan-sungkan ya kak. Saya akan coba membantu menjawab pertanyaan dari kak Ricky 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak Ricky 🙏🙏
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏

    • @rickygunturanggara1070
      @rickygunturanggara1070 ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 Baik Pak, Terimakasih atas jawabannya pak, sangat membantu sekali.🙏🙏🙏
      Jadi disini yang saya pahami Karana penelitian tidak mengunakan secon order dan tidak mengunakan Dimensi kemudian untuk variabel disiplin kerja(X) terdapat 2 indikator dan disetiap indikator ada 3 pertanyaan begitu juga pada variabel kinerja karyawan (Y) jadi untuk pentabulasianya di MS Excel bisa langsung 6 pertanyaan sekaligus dengan kode kode tertentu misalkan untuk variabel Disiplin kerja (X) terdapat 2 indikator Ketepatan waktu dan Ketaatan aturan perusahaan dapat di tabulasi dengan kode
      KW 1
      KW 2
      KW 3
      KAP 1
      KAP 2
      KAP 3
      kemudian untuk Variabel (Y) Kinerja karyawan juga seperti itu

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@rickygunturanggara1070
      Nah betul sekali kak Ricky. Jadi nanti bisa digabung jadi 1 sebagai pertanyaan-pertanyaan untuk variabel Disiplin Kerja (X1), kak 🙏🙏🙏🙏
      Begitu pula dengan yg Kinerja Karyawan (Y), kak Ricky 🙏🙏🙏🙏🙏

  • @anishanoviola3162
    @anishanoviola3162 3 หลายเดือนก่อน +1

    Pak kenapa tidak dijelaskan tentang uji f-square di dalam vidio ini ya?uji f-square boleh tidak digunakan kah?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  3 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat pagi kak Anisha 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas dikarenakan kesibukan yang cukup hectic, kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan yang kak Anisha ajukan, sebenarnya analisis F-Square tidak sy masukkan ke dalam salah 1 dari beberapa analisis Inner Model yg dilakukan pada video ini dikarenakan analisis F-Square ini bukan termasuk ke dalam komponen utama (core component) dari analisis Inner Model yang wajib dilakukan oleh peneliti, kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan analisis inner model ini, maka komponen² ataupun hal² yang wajib dianalisis diantaranya adalah analisis nilai R-Squared, Predictive Relevance (khusus untuk peneliti yang melakukan analisis data dengan menggunakan software SmartPLS versi 3), serta analisis jalur (path coefficient) analysis, kak 🙏🙏
      Selain itu juga, kak, analisis F-Square cenderung memiliki fungsi/kegunaan yg mirip/serupa dengan analisis R-Squared, kak, dimana, kedua analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar (serta seberapa kuat) pengaruh yang diberikan oleh variabel independen (X) serta variabel Mediasi (kalau memang ada di dalam paradigma/model penelitian) terhadap variabel Dependen (Y), kak 🙏🙏🙏
      Dengan demikian, dikarenakan kedua analisis ini cenderung memiliki kegunaan yang sama (serta cenderung mengukur hal yg sama), maka sebenarnya tidak masalah kak untuk kak Anisha (dan peneliti lainnya) untuk hanya melakukan salah 1 dari 2 analisis tersebut, kak (antara F-Square atau R-Squared, kak) 🙏🙏
      Dan dikarenakan analisis R-Squared sudah sy lakukan pada analisis inner model terhadap paradigma/model penelitian seperti yang telah saya tunjukan dalam video ini, maka analisis F-Square tidak saya masukkan/tidak saya lakukan lagi, kak 🙏🙏
      Namun apakah kak Anisha perlu melakukan pengujian F-Square (serta memasukkan hasil analisis F-Square ini ke dalam bab 4 dari skripsi kakak) sebenarnya dikembalikan lagi ke instruksi dari dosen pembimbing kak Anisha, kak, dikarenakan, dari pengalaman saya, ada cukup banyak juga dosen yg meminta agar mahasiswa bimbingannya turut memasukkan hasil analisis F-Square ke dalam bab 4 skripsi yg sedang dibuat (meskipun analisis R-Squared telah dilakukan), sehingga, dalam kasus ini, tidak masalah ya kak apabila kaka Anisha dan rekan² peneliti lainnya memasukkan kedua analisis ini secara bersamaan ke dalam bab 4 skripsi yg sedang ditulis 🙏🙏
      Mungkin seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Anisha ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi ya kak 🙏🙏

  • @wiwinindahkasihbuaya3144
    @wiwinindahkasihbuaya3144 2 ปีที่แล้ว +7

    Pak terimakasih banyakkkk, God bless 🙏🙏 saya bener2 ngerti setelah menonton video bpk ini 😭 setelah drama yg banyak. Sekali lagi terimakasih ya pak menyelamatkan bab 4 skripsi saya 🙏🙏 sehat terus dan makin sukses dan rezeki melimpah. Aminn 🙏🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  2 ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat sore Kak Wiwin 🙏🙏🙏🙏
      Wah terima kasih banyak ya kak 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
      Puji Tuhan melalui Video ini saya bisa membantu kak Wiwin dan rekan2 yang lain di dalam mengolah data untuk skripsi/penelitian yang sedang dilakukan 😇😇🙏🙏🙏🙏🙏
      Saya doakan semoga skripsi kak Wiwin dapat selesai se-segera mungkin ya kak 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
      Amin kak Wiwin. Terima kasih banyak atas doa nya kak 🙏🙏🙏🙏🙏
      Doa yang sama untuk kak Wiwin dan keluarga ya 😇😇🙏🙏🙏🙏🙏🙏

  • @anggelinapurnama6367
    @anggelinapurnama6367 8 หลายเดือนก่อน +1

    Terima kasih banyak, pak 🙏🏻🙏🏻 Jika saya ingin minta file data Excel yg di run di SmartPLS dari contoh di video ini apakah boleh? Untuk cross check ketika saya run apakah hasil nya sama dan sudah benar spt instruksi Bapak. Terima kasih atas bantuannya, pak 😊🙏🏻

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  8 หลายเดือนก่อน +2

      Halo selamat siang kak Anggel 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya bru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan yang kak Anggel ajukan, untuk file Excelnya mungkin saya coba cari dulu ya kak, dikarenakan video ini sudah cukup lama saya buat, sehingga saya harus mencari file excelnya kembali, kak 😅😅🙏🙏
      Nanti kalau pas sudah ketemu, saya akan kirimkan via email ya kak ke kak Anggel 🙏🙏
      Nah adapun untuk file Word yang saya jelaskan di Video ini dapat kak Anggel akses via link google drive berikut ya kak:
      drive.google.com/drive/folders/1wCHzHvF0Bn37a2oip7SXfqhw19c1HWMU?usp=sharing
      Untuk file excelnya saya akan coba cari terlebih dahulu, pas sudah ketemu akan saya kirimkan ke kak Anggel ya kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @muhammadfitrah2301
    @muhammadfitrah2301 ปีที่แล้ว +3

    Mohon izin bertanya lagi pak, ketika nilai HTMT ada yang tidak berada dibawah 0,9 apa yang harus dilakukan ya pak? Terima kasih 😁🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Selamat malam kak Fitrah 😇😇🙏🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏🙏
      Oh terkait dengan pertanyaan kak Fitrah, kak, apabila nilai HTMT tidak dibawah 0.9, maka kak Fitrah boleh gunakan 2 indikator discriminant validity lainnya ya kak (yaitu Fornell Larcker dan Cross Loading) untuk dimasukan ke Laporan Penelitian, kak 🙏🙏
      Selama fornell-larcker dan cross loading ini lolos kak, tidak masalah ya kak 😁😁🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Fitrah ya kak 🙏🙏🙏

    • @muhammadfitrah2301
      @muhammadfitrah2301 ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 Oh baik pak terima kasih lagi atas jawabannya 😁🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@muhammadfitrah2301
      Siap kak Fitrah. Sama-sama ya kak 😇😇🙏🙏

  • @SepsOfficial
    @SepsOfficial 4 หลายเดือนก่อน +2

    Kalau boleh apa bisa dishare file penjelasan terkait standar dll yg ditampilkan di word tadi pak???
    Puji Tuhan.. saya bersyukur sekali bisa nonton video ini dan video sebelumnya, Pak Nicholas..
    terima kasih, sudah berbagi berkat, lewat bantuan penjelasan yang runtut dan benar-benar jelas....
    Semoga Tuhan membalas baikan anda, entah darimana atau bagaimanapun caranya. Terima kasih banyak!
    tuhan memberkati.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  4 หลายเดือนก่อน +2

      Halo selamat sore kak🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas dikarenakan saya baru sempat membuka TH-cam kembali kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal Request dari kakak, maka berikut saya kirimkan link Google Drive berisikan file word seputar penjelasan perihal Langkah-langkah analisis data dengan menggunakan metode PLS seperti yang saya jelaskan pada Video ya kak (beserta dengan nilai acuan untuk setiap pengukuran):
      drive.google.com/drive/folders/1wCHzHvF0Bn37a2oip7SXfqhw19c1HWMU?usp=sharing
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @SepsOfficial
      @SepsOfficial 4 หลายเดือนก่อน +2

      @@nicholaswilson2898 terima kasih banyak, Pak Nicholas. semoga Tuhan membalas kebaikan Bapak.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  4 หลายเดือนก่อน +2

      @@SepsOfficial
      Siap laksanakan kak. Sama² ya kak 🙏🙏
      Wah Amin, kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak atas doa-nya ya kak 🙏🙏🙏
      Tuhan memberkati selalu ya kak 🙏🙏

  • @muhammadfitrah2301
    @muhammadfitrah2301 ปีที่แล้ว +3

    Terima kasih Bapak, sekali lagi videonya sangat membantu. Dan mohon izin bertanya lagi pak, untuk sumber dan acuan nilai pada uji baik di inner atau outer bapak menggunakan sumber darimana ya pak? Mungkin bisa dicantumkan literaturnya untuk saya jadikan acuan saya juga pak. Terima kasih 😁🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +4

      Halo selamat siang kak Fitrah 😇😇🙏🙏
      Siap kak. Sama2 ya kak 🙏🙏
      Oh boleh kak. Berikut saya kirimkan beberapa sumber referensi/literature terkait dengan pengujian outer dan inner model ini ya kak:
      Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2022). A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) (3e). Thousand Oaks, CA: Sage.
      Hair, J. F., Sarstedt, M., Ringle, C. M., & Gudergan, S. P. (2018). Advanced Issues in Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Thousand Oaks, CA: Sage.
      Ramayah, T., Cheah, J., Chuah, F., Ting, H., & Memon, M. A. (2018). Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) using SmartPLS 3.0: An Updated Guide and Practical Guide to Statistical Analysis (2e). Kuala Lumpur, Malaysia: Pearson.
      Kurang lebih seperti itu tambahan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu kak Fitrah ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak 😇😇 🙏🙏

    • @muhammadfitrah2301
      @muhammadfitrah2301 ปีที่แล้ว

      @@nicholaswilson2898 Terima kasih pak 😁🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว

      @@muhammadfitrah2301
      Siap sama2 ya kak 😁😁👍👍🙏🙏

  • @annisafg6856
    @annisafg6856 3 หลายเดือนก่อน +1

    izin bertanya pak, jika nilai cronbach's alpha nya dibawah 0,6 bagaimana ya pak? apa yang harus dilakukan selanjutnya pak?🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  3 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam kak Annisa 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Nah terkait dengan pertanyaan yang kak Annisa sampaikan, sebenarnya untuk nilai cronbach's alpha memang disarankan diatas 0,7, kak Annisa 🙏🙏
      Nah namun memang, sebenarnya ada juga beberapa literature/sumber yang menyatakan bahwa nilai cronbach's alpha diatas 0,6 (atau 0,5) masih acceptable, kak 🙏🙏
      Jadi dengan menggunakan literature ini, kak Annisa tidak perlu menghapus/mengubah data dikarenakan teori-teori ini mengatakan bahwa nilai cronbach's alpha diatas 0,5 masih bisa digunakan kak 🙏🙏
      Adapun berikut saya lampirkan beberapa sumber referensi yang menyatakan hal ini ya kak (bahwa cronbach's alpha diatas 0,5 masih acceptable/diperbolehkan):
      drive.google.com/drive/folders/17N5XZlvRsT2FfI9hDKmSgkgqRa01Sb2x?usp=share_link
      Nah selanjutnya kak, selain teori-teori diatas, apabila nilai cronbach’s alpha dari salah 1 (atau lebih) variabel yang kakak teliti nilainya masih dibawah 0,6, kak, maka sebenarnya tidak masalah juga kak untuk kak Annisa tidak menggunakan/tidak memasukan nilai Cronbach's Alpha ke dalam laporan penelitian kak Annisa, kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan di dalam metode PLS, memang peneliti lebih disarankan untuk menganalisis/menentukan nilai reliabilitas dari suatu variabel berdasarkan pada nilai composite reliabilitynya, kak Annisa. Dalam hal ini, maka nilai cronbach's alpha boleh untuk tidak dimasukan selama nilai coposite reliability rho_c nya sudah aman, kak 🙏🙏
      Dengan demikian, maka untuk reliabilitas, kak Annisa boleh kak untuk hanya memasukan nilai composite reliability dan tidak perlu memasukan nilai cronbach's alpha sesuai dengan teori/rekomendasi diatas, kak 🙏🙏
      Adapun berikut ya kak saya kirimkan beberapa sumber/artikel jurnal yang memang menyatakan bahwa ketika kita menggunakan PLS, maka di dalam melakukan pengujian reliabilitas, yang lebih diutamakan adalah nilai composite reliability kak dibandingkan dengan cronbach's alpha, kak:
      drive.google.com/drive/folders/1m-SJNU7DztNFCpO2sozBN4Fd-u28wnec?usp=sharing
      Jadi kak Annisa boleh tetap mempertahankan nilai cronbach’s alpha dibawah 0,6 dengan menggunakan teori-teori diatas (pada link google drive yang pertama), atau kalau misalkan kak Annisa hanya ingin memasukan/menyertakan nilai composite reliability (tanpa cronbach's alpha) sebagai indikator reliabilitas di dalam penelitian kakak juga boleh ya kak dengan menyertakan beberapa sumber yang telah saya lampirkan pada link google drive yang kedua, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, Kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Annisa ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak Kak sebelumnya 🙏🙏🙏

  • @soviadumiyanti5888
    @soviadumiyanti5888 2 ปีที่แล้ว +3

    Terimakasih atas tutorialnya Pak, detail dan jelas banget...
    Maaf , saya ada pertanyaan, untuk uji validitas/realibilitas apakah wajib semuanya dipakai atau untuk realibitas(misal) hanya berdasar pada nilai CR ataupun Cronbach Alpha saja? Kemudian apakah ada rekomendasi referensi mengenai nilai batas Cronbach alpha dan teman-temannya ? Terimakasih sebelumnya Pak.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  2 ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat sore kak Sovia,
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak
      Terkait dengan pertanyaan kak Sofia, sebenarnya akan jauh lebih baik apabila kedua komponen reliabilitas (yaitu CR dan Cronbach's Alpha) digunakan dan sama-sama lolos, kak
      Nah tapi kalau misalkan memang kak Sovia ingin memilih salah 1 komponen reliabilitas, maka saran saya kak Sofia bisa memilih untuk menggunakan Composite Reliability ya kak. Karena secara umum, diyakini bahwa Composite Reliability cenderung lebih akurat dibandingkan dengan cronbach's alpha di dalam mengukur reliabilitas pada metode PLS
      Kalau untuk Validitas, betul kak ini harus digunakan semuanya, kak Sovia. Kecuali untuk validitas diskriminan, ini kak Sovia boleh memilih salah 1 ya kak apakah menggunakan HTMT atau fornell larcker atau cross loading, kak
      Biasanya disarankan menggunakan HTMT, kak Sovia, karena tingkat akurasi dan sensitivitas hasilnya lebih tinggi kak
      Nah lalu untuk referensi terkait dengan batas minimum dari nilai Cronbach's Alpha dan lain-lain, ini biasanya mengikuti referensi dari buku Ghozali & Latan (2015) berjudul "Konsep, Teknik, Aplikasi Menggunakan Smart PLS 3.0 Untuk Penelitian Empiris", atau kalau misalkan sumber dari penulis luar, biasa menggunakan teori dari Hair et al. (2018), kak Sovia
      Untuk buku dari Hair et al., (2018) ini berjudul "dvanced Issues in Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM)", kak
      Kalau misalkan kak Sovia berkenan, nanti saya coba carikan eBook nya untuk saya kirimkan ke kak Sovia via Google Drive, kak 🙏🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Sovia 🙏🙏🙏
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏🙏

    • @soviadumiyanti5888
      @soviadumiyanti5888 2 ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 wah terimakasih sekali utk jawabannya ya Pak, benar2 membantu . buku2 yg bapak saya rekomendasikan akan saya baca dulu.Terimakasih.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  2 ปีที่แล้ว +1

      @@soviadumiyanti5888
      Baik kak Sovia. Sama2 ya kak 🙏🙏🙏🙏🙏
      Nanti kabari saya kalau kak Sovia misalkan butuh eBook nya yang Hair ya kak. Nanti saya coba carikan dan kirimkan via Google Drive ya kak 🙏🙏🙏🙏🙏

    • @deanthavreya3861
      @deanthavreya3861 ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 Maaf pak saya ikut nimbrung, kalau boleh tau apakah bapak punya eBook nya Hair itu yaa pak? Kebetulan saya sedang butuh dan mencoba mencari tapi belum ketemu bukunya. Terima kasih pak 🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@deanthavreya3861
      Halo selamat malam kak Deantha 🙏🙏🙏
      Oh ada kak. Untuk eBook Hair saya ada, kak 🙏🙏🙏
      Untuk eBook nya saya ada yg edisi tahun 2018, kak. Kira2 apakah tidak masalah kak? 🙏🙏🙏
      Apabila dri kak Dea gk masalah, saya akan langsung kirimkan via link google drive, kak 🙏🙏🙏
      Terima kasih banyak ya kak sebelumnya 🙏🙏🙏

  • @rifaniaprilia2971
    @rifaniaprilia2971 หลายเดือนก่อน +1

    Pak izin bertanya, kemarin olah data saya sudah selesai 2 bulan yg lalu tetapi ada data yg tertinggal tidak dimasukan, lalu ketika saya buka aplikasi nya kembali ketika ingin memasukan indikator ada bacaan not licensed, itu aplikasi nya sudah tidak bisa digunakan lagi ya pak yg free?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  หลายเดือนก่อน +1

      @@rifaniaprilia2971
      Halo selamat malam kak Rifani 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Nah terkait dengan pertanyaan yang diajukan, benar sekali kak bahwa versi full trial dari PLS hanya berlaku selama 30 hari, dimana, setelah periode free trial berakhir, maka secara otomatis versi PLS kakak akan kembali ke student version, kak 🙏🙏
      Dan student version ini hanya bs mengolah maksimal sebanyak 100 data, kak 🙏🙏
      Nah perihal ini kak, agar kakak dapat tetap melakukan pengolahan data dengan menggunakan software SmartPLS untuk jumlah data/responden diatas 100, maka mungkin kakak dapat meng-Install PLS di laptop/komputer lain yang sebelumnya belum pernah ter-Install aplikasi PLS, atau mungkin kak Rifani dapat request free trial activation code baru dari website PLS dengan menggunakan alamat email yang baru, kak 🙏🙏
      Mungkin kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Rifani ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @sadamali8969
    @sadamali8969 ปีที่แล้ว +3

    Terimakasih banyak pak, berkat menonton video bapak saya sekarang sudah lulus kuliah 🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +3

      Halo selamat siang kak Sadam 🙏🙏
      Wah siap kak. Selamat ya kak atas kelulusannya kak 😇😇🙏🙏🙏
      Saya ikut senang apabila Video yang saya buat ini bisa membantu kakak selama proses pembuatan skripsi, kak 🙏🙏
      Saya juga doakan semoga kedepannya kak Sadam makin sukses ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak Sadam 😇😇🙏🙏

    • @diahsafitri1870
      @diahsafitri1870 ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 kak buat tutorial smrt pls 4 dong

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว

      @@diahsafitri1870
      Halo selamat siang kak Diah 😇😇🙏🙏
      Oh iya baik kak Diah. Siap kak saya segera siapkan ya kak untuk penjelasan dan recording Video perihal SmartPLS 4😇😇🙏🙏
      Terima kasih banyak atas sarannya ya kak 😇😇🙏🙏🙏

    • @diahsafitri1870
      @diahsafitri1870 ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 Terimakasih pak ditunggu sehat selalu pak🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@diahsafitri1870
      Siap kak Diah. Sama2 ya kak 😇😇🙏🙏🙏
      Segera sy buatkan untuk panduannya ya kak 🙏🙏🙏
      Amin kak Diah. Terima kasih banyak atas doanya kak 🙏🙏🙏
      Sehat selalu juga untuk kak Diah dan keluarga ya kak 😇😇🙏🙏🙏

  • @CesperCo
    @CesperCo ปีที่แล้ว +2

    Selamat Pagi pak, ijin bertanya. Untuk syarat pengujian mediasi (fullmediation, partialmediation,dan nomediation) itu menggunakan teori ahli dari siapa ya pak? Mohon penjelasanya pak, soalnya saya baca dari teori Sholihin dan Ratmono (2013:57) saya kurang paham. Lebih memahami penjelasan bapak🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat siang kak Cesper 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Cesper, berikut saya izin untuk mengirimkan beberapa sumber referensi yang kak Cesper bisa kutip dan masukan ke Daftar Pustaka terkait dengan penjelasan jenis-jenis Mediasi ini ya kak:
      "Cepeda, G., Nitzl, C., and Roldán, J. L. (2017). Mediation Analyses in Partial Least Squares Structural Equation Modeling: Guidelines and Empirical Examples., in Partial Least Squares Path Modeling: Basic Concepts, Methodological Issues and Applications, H. Latan and R. Noonan (eds.), Springer: Cham, pp. 173-195."
      "Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2022). A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) (3 ed.). Thousand Oaks, CA: Sage."
      "Nitzl, C., Roldán, J. L., and Cepeda Carrión, G. (2016). Mediation Analysis in Partial Least Squares Path Modeling: Helping Researchers Discuss More Sophisticated Models, Industrial Management & Data Systems, 119 (9), 1849-1864."
      Kurang lebih beberapa referensi diatas kak yang dapat kak Cesper kutip dan gunakan sebagai acuan sumber terkait dengan penjelasan perihal beberapa jenis mediasi, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu kak Cesper ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @primandaauliazahra8477
    @primandaauliazahra8477 ปีที่แล้ว +2

    Selamat malam bapak, izin bertanya pak ini bapak menggunakan smartPLS versi berapa pak?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat pagi Kak Aulia 🙏🙏
      Sebelumnya minta maaf sekali saya baru membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak juga atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari Kak Aulia, untuk penjelasan di Video ini, waktu itu saya masih menggunakan software SmartPLS versi 3.3.9, kak, karena pada waktu itu, SmartPLS versi 4 masih belum dirilis, kak
      Nah namun saat ini, kalau kak Aulia coba download software nya di webste SmartPLS, maka hanya akan ada opsi untuk download SmartPLS versi 4 karena memang saat ini SmartPLS versi 3 sudah discontinue dan sudah digantikan dengan SmartPLS versi 4, kak
      Nah tapi jangan khawatir kak, karena secara fitur dan step-by-step atau langkah-langkah analisis datanya, baik SmartPLS versi 3.3.9 atau SmartPLS versi 4 masih persis sama, kak Aulia 🙏🙏
      Mungkin hanya beda di tampilan atau 1-2 fitur saja, namun 99% dari fitur-fitur yang ada di SmartPLS 3 sama dengan SmartPLS 4, kak 🙏🙏
      Dan cara-cara/langkah-langkah import daya dan pengolahan datanya pun masih sama kak, sehingga cara-cara yang saya jelaskan di video ini bisa juga diterapkan di SmartPLS 4, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan Kak Aulia ya kak 🙏🙏

  • @risdhadwiarfiana2487
    @risdhadwiarfiana2487 ปีที่แล้ว +2

    Terimakasih atas penjelasannya pak, sangat membantu..
    Saya ijin tanya pak, saya menguji model normal dan hasil r square tinggi 7,484 tapi untuk p value yang diterima hanya 1 variabel, itu bagaimana ya pak? Terimakasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat pagi kak Risdha 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Nah terkait dengan pertanyaan yang kak Risdha sampaikan kak, sebenarnya tinggi/rendahnya nilai R-Squared yang kita peroleh terkait dengan model penelitian yang kita analisis tidak begitu terkait dengan signifikan/tidaknya pengaruh antar variabel yang kita teliti, kak Risdha 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan besar/kecilnya nilai R-Squared yang kita peroleh ketika kita menganalisis model penelitian kita cenderung bergantung pada seberapa banyak jumlah variabel independen (X) yang mempengaruhi variabel Mediasi (Z) atau variabel Dependen (Y), kak 🙏🙏
      Jadi misalkan kak diilustrasikan ada 1 model (misalkan Model A) dimana terdapat 3 variabel X yang cenderung mempengaruhi Variabel Y, dan ada 1 model lainnya (misalkan Model B) dimana terdapat 7 variabel X yang cenderung mempengaruhi Variabel Y, maka apabila kedua model ini kita analisis dan bandingkan nilai R-Squared nya, maka kemungkinan besar nilai R-Squared yang kita peroleh pada model B akan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai R-Squared yang kita peroleh pada model A, kak, dikarenakan jumlah variabel yang mempengaruhi variabel Y pada model B cenderung lebih banyak dibandingkan dengan jumlah variabel yang mempengaruhi variabel Y pada model A, kak 🙏🙏
      Nah maka kecenderungannya adalah semakin banyak jumlah variabel X yang mempengaruhi variabel Y, maka akan semakin besar juga nilai R-Squared-nya, dan sebaliknya, kak Risdha 🙏🙏
      Nah terkait dengan hasil yang kak Risdha dapatkan, sebenarnya apabila pengaruh antar variabelnya tidak signifikan, ini tidak masalah, kak, yang terpenting adalah nanti kak Risdha boleh menambahkan berbagai argumentasi ataupun penjelasan perihal kira-kira mengapa pengaruh antar variabelnya bisa tidak signifikan, didukung dengan pandangan, data, berbagai teori serta hasil penelitian terdahulu yang bisa mendukung argumentasi kita, kak 🙏🙏
      Adapun cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menambah jumlah sample pada penelitian kita, ataupun menghapus beberapa data outlier (data outlier adalah data yang diberikan oleh beberapa responden yang cenderung berbeda dengan data/response yang diberikan oleh responden lainnya secara umum, kak) 🙏🙏
      Namun cara-cara diatas tidak menjamin 100% bahwa hasilnya akan jadi signifikan ya kak. Tapi memang cara-cara diatas cenderung bisa mengubah bagaimana pengaruh antar variabel yang kita uji atau teliti, kak 🙏🙏
      Atau kalau boleh tahu, untuk p-value hipotesis yang ditolak ini apakah dibawah 0,10, kak? Karena apabila dibawah 0,10, maka sebenarnya kakak bisa menggunakan tingkat alpha sebesar 10%, yang dimana dengan demikian, nilai p-value terkait dengan pengaruh antar variabel yang kita teliti bisa dibandingkan dengan 0,10 ini, kak. Jadi kalau misalkan nilai p-value nya diatas 0,05 namun dibawah sama dengan 0,10, maka dengan tingkat alpha 10%, hasil ini jadi signifikan, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Risdha 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Risdha ya kak 🙏🙏

  • @gnyproject2900
    @gnyproject2900 ปีที่แล้ว +2

    Shalooom pak nicollas, apakah ada contoh lain dengan menggunakan variabel intervening, Terimakasih pak, Terimakasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan yang kakak Ajukan, untuk penjelasan perihal analisis variabel mediasi/intervening kebetulan sudah ada di dalam Video ini kak, tepatnya start dari menit 1:09:10 kak 🙏🙏
      Nah kalau boleh tahu apakah yang kakak maksud adalah contoh analisis variabel mediasi selain dari yang ada di Video ini kak? 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak ya kak 🙏🙏

  • @HikarieDa
    @HikarieDa ปีที่แล้ว +1

    Halo kak, izin bertanya. Kalau dibagian uji validitas AVE nya merah tapi hasil cronbanch alpha dan composite realibility nya berwarna hijau, karena untuk uji validitas saya menggunakan cronbanch alpha. Apa datanya sudah termasuk valid? dan ternyata saya lihat di outer loading nya indikator sebagian besar berwarna merah. Dan letak masalahnya dimana ya kak. Terima kasih sebelumnya

    • @HikarieDa
      @HikarieDa ปีที่แล้ว +1

      saya baru memasukkan data 30responden untuk di tes uji realibilitas dan validitasnya

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam kak Hikarie 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan yang kak Hikarie ajukan, kak, untuk AVE dan outer loading sendiri merupakan komponen Validitas, kak 🙏🙏
      Sedangkan untuk Composite Reliability dan Cronbach's Alpha merupakan komponen Reliabilitas, kak 🙏🙏
      Dengan demikian, maka apabila nilai AVE dari penelitian kakak merah, namun Composite Reliability dan Cronbach's Alpha-nya hijau, maka hal ini mengindikasikan bahwa data kakak sudah Reliable, namun belum Valid, kak 🙏🙏
      Nah terkait dengan hal ini, maka saran dari saya adalah kakak dapat membuang 1 indikator (dari variabel yang AVE nya merah) yang nilai outer loadingnya paling rendah dibandingkan dengan indikator-indikator ataupun pertanyaan-pertanyaan lainnya yang ada di dalam variabel tersebut, kak 🙏🙏
      Adapun setelah kakak buang, kak Hikarie boleh kembali melakukan pengecekan apakah nilai AVE nya sudah naik (berwarna hijau), dan apabila masih belum diatas 0,5, maka kak Hikarie boleh kembali membuang indikator lainnya dari variabel tersebut yang nilainya paling rendah ya kak 🙏🙏
      Adapun langkah ini dapat kakak ulangi sampai nilai AVE nya sudah diatas 0,5, kak 🙏🙏
      Yang terpenting adalah bahwa di dalam 1 variabel, harus disisakan minimal 3 indikator ya kak 🙏🙏
      Jadi apabila di dalam variabel tersebut jumah inndikatornya sudah pas 3 (setelah dibuang beberapa), maka kak Hikarie disarankan untuk tidak membuang indikator kembali dari variabel tersebut, kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan berdasarkan teori dan konsep, memang di dalam 1 variabel sangat disarankan untuk minimal dijelaskan oleh 3 indikator/pertanyaan, kak 🙏🙏
      Nanti boleh diinfokan ke saya kembali ya kak apakah langkah-langkah diatas dapat menaikkan nilai AVE dari variabel kakak 🙏🙏
      Apabila masih belum bisa, maka solusi lainnya adalah dengan kak Hikarie dapat menambah jumlah responden/data, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Hikarie ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @denadamartantri7528
    @denadamartantri7528 8 หลายเดือนก่อน +1

    pak mai tanya file.csv saya tidak ada dal select file smart pls padhal sudah ada filenya tp pas mau select file di smart pls gada pak itu bagaiamana ya?😊

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  8 หลายเดือนก่อน +2

      Halo kak Denada selamat pagi kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan dari kak Denada, kak, setelah kak Denada install software nya, kak Denada boleh klik menu “Create New Project” terlebih dahulu ya kak sebelum import data kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan apabila kita blm mengklik menu ini (blm create new project), maka kita tidak bisa mengimport data ataupun menggambar model penelitian di PLS yg telah kita install, kak 🙏🙏
      Mungkin seperti itu kak penjelasan dari saya kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏
      Nanti mungkin boleh diinfokan kembali ke saya ya kak apakah sudah berhasil kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @deaazzahra9793
    @deaazzahra9793 ปีที่แล้ว +1

    Selamat malam ka, saya ingin bertanya, perihal di aplikasi PLSnya mengapa ada tulisan license ya ka saat masukin filenya mohon bantuannya ka terimakasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat pagi kak Dea 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Dea, kak, kebetulan memang untuk PLS kak, apabila kita menggunakan student license, maka maksimum jumlah data yang bisa diolah adalah sebanyak 100 data saja, kak Dea 🙏🙏
      Nah dengan demikian, maka kak Dea harus mengubah License menjadi Free 30 Days Trial License agar kak Dea dapat mengolah data yang jumlahnya diatas 100 data, kak 🙏🙏
      Nah terkait dengan hal ini, maka kak Dea dapat mengubah license dari student license ke free 30 days trial license dengan cara mengklik menu SmartPLS --> Switch License- --> Free 30 Days Trial License,
      Lalu selanjutnya kak Dea boleh memasukkan nama lengkap dan alamat email kak, yang dimana nantinya activation key untuk 30 days trial license ini akan dikirim ke email kak Dea ya kak 🙏🙏
      Adapun nanti activation key yang dikirim ini dapat selanjutnya kak Dea input ke software PLS ini agar 30 days license di SmartPLS kak Dea dapat diaktifkan, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawan pertanyaan kak Dea ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @abuhanifah_meidianirrawati788
    @abuhanifah_meidianirrawati788 หลายเดือนก่อน +1

    pak izin bertanya jika indikator nya blm sesuai batas angka yg diinginkan dan harus dihapus itu gapapa ya pak?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam kak Meidi,
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan dari kak Meidi, betul sekali kak bahwa tidak masalah ya kak untuk kak Meidi menghapus indikator-indikator yang nilai factor loadingnya belum memenuhi persyaratan/batas nilai minimum yang telah ditentukan, kak 🙏🙏
      Namun, mungkin dapat dipastikan juga ya kak agar jumlah indikator dari setiap variabel yang kak Meidi teliti tidak kurang dari 3, kak 🙏🙏
      Mungkin seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Meidi ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @kurniaromadhoni113
    @kurniaromadhoni113 4 หลายเดือนก่อน +2

    Pak izin bertanya, sejauh ini saya sudah paham dengan cara yang bapak ajarkan. Tapi saya ada sedikit kendala pada menghitung nilai Predictive relevance (Q2), pada aplikasi smartpls 4.0 saya tombol blindfolding tidak ada, lalu bagaimana ya pak agar saya dapat menghitung nilai Q2 (Predictive Relevance). Mohon bantuannya pak, terimakasih banyak Pak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  4 หลายเดือนก่อน +2

      Halo kak Kurnia selamat siang kak 🙏🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan kak Kurnia, kak, betul sekali kak bahwa fitur Blindfolding ini sudah tidak ada lagi di SmartPLS Versi 4 kak, sehingga tidak perlu dilakukan pengujian tidak apa-apa ya kak 🙏🙏🙏
      Jadi fitur Blindfolding ini hanya berlaku untuk pengolahan data dengan SmartPLS Versi 3 saja, kak kebetulan hehehehehe 🙏🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Kurnia ya kak 🙏🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏🙏

    • @kurniaromadhoni113
      @kurniaromadhoni113 4 หลายเดือนก่อน

      @@nicholaswilson2898 Terimakasi banyak Pak Nicholas,, sangat membantu saya Pak.. Sehat selalu yaa Pak, sekali lagi terimakasih banyak yaa Pak🙏🙏

  • @richardd.steven992
    @richardd.steven992 ปีที่แล้ว +2

    Halo pak Wilson. Kalo pas HTMT diatas 0,9 yaitu 1 gmn ya? Punya saya gitu pak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat pagi kak 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan yang kakak ajukan, apabila nilai HTMT dari data kita tinggi, maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan kita menghapus data/indikator yang nilai standard deviation nya cenderung rendah, kak (dibawah 0,25) kak 🙏🙏
      Pada umumnya, cara ini dapat dilakukan guna menurunkan nilai HTMT ini, kak 🙏🙏
      Nah namun apabila cara ini masih belum berhasil menurunkan nilai HTMT dari kakak, dan nilainya masih 1 (atau lebih), maka opsi lainnya adalah dengan kakak hanya perlu melaporkan nilai cross loading dan fornell-larcker (dan tidak melaporkan nilai HTMT) di laporan penelitian kakak,
      Atau apabila nilai HTMT dari data kakak masih diatas 0,95 namun dibawah 1, maka sebenarnya kakak dapat menggunakan teori yang menyatakan bahwa nilai HTMT dibawah 1 masih acceptable, kak 🙏🙏
      Apabila memang nanti nilai HTMT dari data kakak diatas 0,9 dan dibawah 1, kabari saya saja, kak, nanti akan saya kirimkan artikel yang menyatakan bahwa nilai HTMT dibawah 1 masih acceptable dan dapat dianggap valid, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kakak ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @nurabny192
      @nurabny192 หลายเดือนก่อน +1

      @@nicholaswilson2898Selamat malam pak, saya juga mengalami hal serupa, yang mana nilai HTMT saya berada di angka 0,9
      apakah saya boleh meminta artikel rujukan yang mengatakan bahwa nilai HTMT dibawah 1 masih dikatakan valid.
      sebelumnya terimakasih banyak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  หลายเดือนก่อน +1

      @@nurabny192
      Halo selamat malam kak Nur 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan dari kak Nur, berikut saya izin untuk kirimkan link google drive berisikan beberapa artikel yang menyatakan bahwa nilai HTMT dibawah 0,95 atau dibawah 1 masih terhitung valid ya kak:
      drive.google.com/drive/folders/1IsvXsQQdgUAukRst8ymXlguAP45BLVkf?usp=sharing
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya, kak 🙏🙏

  • @annisafauziah4869
    @annisafauziah4869 4 หลายเดือนก่อน +1

    Saya izin bertanya pak. Penelitian saya menggunakan variabel X1, X2, X3, dan Y.
    Variabel X1, X2, dan Y diukur menggunakan kuesioner (skala likert 1-5), sedangkan variabel X3 diukur menggunakan tes (pilihan ganda).
    Ini gambarannya bagaimana ya Pak untuk memasukkan data tes X3 ke dalam smart PLS?
    Terima kasih atas bantuannya pak, sukses selalu🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  3 หลายเดือนก่อน +1

      Halo kak Annisa selamat siang kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali sy baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan yg kak Anissa ajukan, kalau boleh tahu kak, data X3 yg bentuknya Pilihan Ganda ini pertanyaan² nya seperti apa ya kak? 🙏🙏
      Apakah opsi jawabannya adalah A, B, C dll, kak? 🙏🙏
      Apabila iya, maka data² tersebut mungkin dapat kak Annisa konversi
      /coding ke dalam data numerik, kak, seperti misalkan:
      A = 1
      B = 2
      C = 3
      D = 4
      E = 5
      Nah jdi kalau ada responden yg menjawab A, maka data ini dapat dicoding menjadi 1, B menjadi 2, dstnya, kak, sehingga jenis atau derajat data dari seluruh hasil jawaban responden menjadi sama, kak 🙏🙏
      Mungkin kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Annisa ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @rizalboyoktavian8144
    @rizalboyoktavian8144 3 หลายเดือนก่อน +1

    Terima kasih, Bapak. Izin bertanya dan sedikit bercerita.
    Saya mengolah data menggunakan Smartpls 3. Salah satu dosen penguji saya meminta saya menambahkan reliabilitas indikator.
    Jujur saya sempat bingung karena saya kira validitas indikator dan reliabilitas variabel saja sudah cukup dan saya baru tahu kalau ada reliabilitas indikator.
    Setelah diskusi dengan dospem, reliabilitas indikator ini didapat dengan model second order.
    Tetapi setelah mencari-cari di video tutorial lain, rata-rata tipe data yang diuji menggunakan second order merupakan variabel-variabel yang memiliki dimensi dan item/indikator.
    Sedangkan, penelitian saya tidak menggunakan dimensi, melainkan langsungindikator reflektif dan variabel.
    Pertanyaan saya adalah apakah bisa melakukan second order dengan situasi saya seperti ini? Apakah ada video yang menjelaskan terkait caranya ya, Bapak? Dan bisa dilihat di bagian apa kalau reliabilitas indikator dari second order ini?
    Terima kasih juga apabila Bapak mau merespons pertanyaan saya ini 🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  3 หลายเดือนก่อน +2

      Halo selamat pagi kak Rizal 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Nah perihal pertanyaan yang kak Rizal ajukan, betul sekali kak bahwa reliabilitas indikator ini dapat kita peroleh hasilnya dengan menggunakan analisis second-order, kak, dan analisis second-order ini baru dapat dilakukan apabila memang ada satu (atau lebih) variabel dalam paradigma/model penelitian kita yang memang dijelaskan oleh dimensi, kak 🙏🙏
      Nah kalau misalkan di dalam paradigma/model penelitian kak Rizal semua variabelnya langsung dijelaskan oleh indikator dan tidak ada dimensi, maka second-order construct analysis ini sebenarnya tidak perlu (dan tidak dapat) dilakukan kak, dimana hal ini mengindikasikan bahwa reliabilitas indikator tidak dapat dimunculkan dikarenakan analisis yg dapat dilakukan pada indikator hanya analisis validitas saja, kak (dilihat dari nilai loading factornya, kak) 🙏🙏
      Nah terkait dengan hal ini, kak, mungkin apabila boleh dan memungkinkan, kak Rizal boleh coba diskusi dan informasikan ke dosen pembimbing kakak bahwa semua variabel yang kakak teliti langsung dijelaskan oleh indikator² dan tidak ada satu pun yg dijelaskan oleh dimensi, sehingga reliabilitas indikator ini tidak perlu (dan tidak dapat) dilakukan, kak. Kalau pun misalkan kita ingin mencari nilai reliabilitas (baik cronbach alpha ataupun composite reliability) untuk setiap indikator, maka ini tidak dapat dilakukan juga kak dikarenakan nilai/hasil yang muncul untuk setiap indikator hanya berupa nilai loading factor (untuk validitas) nya saja, kak dan tidak ada nilai reliabilitas yang muncul untuk setiap indikator ini, kak 🙏🙏
      Atau opsi lainnya adalah kak Rizal boleh cek kembali apakah memang di dalam paradigma/model penelitian kakak ada 1 (atau lebih) variabel yang dapat ditambahkan dimensi (atau ada dimensinya), dimana apabila memang ada variabel yang memiliki dimensi, maka analisis second-order ini dapat dilakukan terhadap variabel tersebut, kak. Namun nilai reliabilitas dimensi tetap hanya akan muncul pada variabel yang ada dimensinya saja, kak, sehingga tidak semua variabel akan muncul nilai ini, kak 🙏🙏
      Mungkin seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Rizal ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @rizalboyoktavian8144
      @rizalboyoktavian8144 3 หลายเดือนก่อน

      Terima kasih banyak, Bapak...

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  3 หลายเดือนก่อน

      @@rizalboyoktavian8144
      Selamat pagi kak Rizal,
      Baik kak Rizal. Siap laksanakan kak 🙏🙏
      Sama² ya kak 🙏🙏
      Apabila misalkan ad hal² lain yang masih ingin kak Rizal tanyakan perihal pengolahan data ini, silahkan ya kak. Saya siap untuk membantu, kak 🙏🙏

  • @annekeyolanda2075
    @annekeyolanda2075 4 หลายเดือนก่อน +1

    untuk uji validity diskriminan pada SMARTPLS 4.1.2 bagaimana caranya pak? karena tampilannya berbeda. terimakasih sebelumnya

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  4 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam kak Anneke 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas dikarenakan saya baru sempat membuka TH-cam kembali, kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak ya kak atas pertanyaan yang telah diajukan 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan dari kak Anneke, untuk langkah pengujian validitas diskriminan di PLS 4 sebenarnya tetap sama ya kak caranya dengan ketika kita melakukan analisis validitas diskriminan pada PLS 3 (yaitu melalui menu Calculate --> PLS Algorithm)
      Namun hanya saja di PLS 4, hasil dari pengujian validitas diskriminan ini akan muncul di sebelah kiri ya kak di menu "Discriminant Validity"
      Atau kalau misalkan hasilnya tidak muncul setelah kakak meng-klik menu PLS Algorithm, maka kak Anneke dapat meng-klik menu "Open Report" ya kak
      Mungkin seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Anneke ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @anitanovianti1070
    @anitanovianti1070 8 หลายเดือนก่อน +2

    pak, masyaAllah terima kasih ya ilmu nyaaa. super jelas penjelasannya, alurnya, dan interpretasi hasilnyaa. bener bener mudah dipahami🤩sehat sehat orang baikkk😇

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  8 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat pagi Kak Anita 😇😇🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya Kak saya baru kembali membalas kak hehehehehe 🙏🙏
      Oh wah baik Kak Anita. Siap Kak Anita 🙏🙏
      Sama-sama ya Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak juga atas apresiasinya ya Kak 🙏🙏
      Saya ikut senang apabila Video saya dapat membantu Kak Anita dan rekan-rekan, Kak 🙏🙏
      Amin Kak Anita. Terima kasih banyak atas doa-nya, Kak 🙏🙏
      Adapun saya juga senantiasa doakan semoga Kak Anita dan keluarga sehat dan sukses selalu juga ya Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi Kak 😇😇🙏🙏

  • @nindaekaverdiana2009
    @nindaekaverdiana2009 2 ปีที่แล้ว +2

    terimakasih pak ilmunya, saya ijin bertanya apa ada maksimal data untuk uji di smartPLS karena saya coba uji data saya sebanyak 373 responden tapi ada keterangan tidak bisa karena data terlalu banyak dan disuruh untuk upgrade ke profesionalitas lisense pitu bagaimana ya pak? mohon bantuannya terimakasih.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  2 ปีที่แล้ว +1

      Halo kak Ninda selamat malam kak 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Ninda, untuk PLS memang ada 2 jenis license kak, yaitu student dan professional, kak 🙏🙏
      Nah yg student license ini memang maksimal data yg bisa diolah adalah 100 responden kak. Tapi kalau ingin mengolah data lebih dari 100, ini kita harus switch ke professional license kak
      Terkait dengan hal ini, kak Ninda boleh terlebih dahulu request 30 day trial license dari website SmartPLS nya kak,
      Lalu setelah sudah dapat, kak Ninda boleh buka software PLS, lalu di bagian atas klik switch license --> Professional --> lalu kak Ninda boleh masukan license key yang sudah dikirimkan via Email ya kak
      Nanti license ini akan berlaku 30 hari kak, dan selama itu, kak Ninda bisa running data diatas 100 kak 🙏🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Ninda ya kak 🙏🙏🙏

  • @agungsetiono5390
    @agungsetiono5390 ปีที่แล้ว +2

    terima kasih, penjelasan bapak sangat mudah dipahami. saya ingin tanya, jika menggunakan variabel intervening olah datanya apakah sama dengan moderasi seperti di video akhir ya pak?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +3

      Halo selamat sore kak Agung 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan, kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak juga atas apresiasi yang telah diberikan ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan yang kak Agung ajukan, kak, kebetulan di bagian akhir dari Video ini, variabel yang saya jelaskan adalah variabel Mediasi, kak, yang dimana, variabel mediasi sebenarnya sama dengan variabel Intervening, kak (hanya beda istilah saja kak) 🙏🙏
      Terkait dengan hal ini, maka langkah-langkah yang saya tampilkan di bagian akhir dari video ini dapat kak Agung gunakan untuk menganalisis efek mediasi dari variabel mediasi atau intervening ya kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Agung 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Agung ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak 🙏🙏

  • @mancingmaniaok9399
    @mancingmaniaok9399 ปีที่แล้ว +1

    Izin nanya mas
    Kalau format kuesioner datanya masih berbentuk
    Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Setuju, Sangat Setuju
    Belum berbentuk nilai 1,2,3,4 kayak yg diatas itu gimana caranya ya mas?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      Halo selamat malam kak Agung 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Agung, untuk data yang bentuknya masih dalam format kalimat (sangat tidak setuju, tidak setuju, netral dstnya) ini dapat dikonversi (convert) dulu ya kak ke dalam coding angka 🙏🙏
      Jadi coding nya seperti ini kak:
      Sangat Tidak Setuju = 1
      Tidak Setuju = 2
      Netral = 3
      Setuju = 4
      Sangat Setuju = 5
      Nah jadi nanti kak Agung bisa ganti seluruh response Sangat Tidak Setuju ke angka 1, Tidak setuju ke angka 2, Netral ke angka 3, Setuju ke angka 4, dan Sangat Setuju ke angka 5 🙏🙏
      Adapun kak Agung bisa langsung menganti seluruh response ini dengan menggunakan menu "Replace" yang ada di Excel ya kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Agung ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak 🙏🙏

  • @sartikamuslimawati6506
    @sartikamuslimawati6506 ปีที่แล้ว +2

    Terimakasih Banyak Pak sharing ilmunyaa. Tidak berasa saya menonton full durasi 1 jam lebih dan benar benar enak dipahamii.. Berkah dan Sehat selalu Pak..
    Auto subscribe

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam kak Sartika 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru membalas ya kak 🙏🙏
      Oh wah siap kak Sartika. Terima kasih banyak atas apresiasinya ya kak 🙏🙏
      Senang rasanya apabila konten yang saya buat bisa membantu kakak dan rekan-rekan di dalam mengolah data/menyelesaikan skripsi/penelitian, kak 🙏🙏
      Kedepannya saya akan coba untuk membuat konten-konten/video-video lainnya perihal pengolahan data statistik ataupun perihal proses pembuatan penelitian/skripsi ya kak 🙏🙏
      Amin kak Sartika. Terima kasih banyak atas doa nya, kak 🙏🙏
      Saya juga doakan semoga kak Sartika dan keluarga senantiasa diberkati dan sehat selalu ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi kak Sartika 🙏🙏

  • @Ayu1dirah
    @Ayu1dirah 4 หลายเดือนก่อน +1

    terimahkasih sebelumnya, penjelasannya sangat lengkap..
    saya ada pertanyaan pak, kenapa ketika saya import data ke smartpls-nya data untuk indikatornya tidak muncul-muncul, padahal datanya sudah dalam bentuk csv. data indikatornya tidak muncul, keterangannya "calculation running" terus (dan itu sudah ditunggu tapi tetap tidak muncul), tidak langsung muncul seperti yang bapak contohkan, dan contoh2 yang saya tonton di channel yang lain, begitu pun dengan data dalam bentuk txt, datanya tidak muncul
    itu kira-kira masalahnya di sebelah mana pak🙏🏻

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  4 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat sore kak Ayu,
      Sebelumnya mohon maaf sekali sy bru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan, kak 🙏🙏
      Adapun perihal kendala yang kak Ayu alami, mungkin boleh dipastikan kembali ya kak apakah memang indikator² nya sudah di-coding, kak (seperti misalkan X1.1, X1.2 dstnya). Dan apabila kak Ayu sudah pastikan bahwa indikator² nya sudah ter-coding dan tetap tidak muncul di PLS, maka mungkin kak Ayu dapat meng-copy seluruh data kakak untuk kemudian di paste ke file Excel yg baru, untuk kemudian di save as kembali dalam bentuk .CSV ya kak untuk di-export kembali ke PLS, kak 🙏🙏
      Apabila memang masih tetap tidak bisa, maka kak Ayu dapat mengirimkan file Excel kakak ke email saya ya kak di nichowilson88@gmail.com untuk sy bantu cek datanya, kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @meidinaputrisakinah3189
    @meidinaputrisakinah3189 9 หลายเดือนก่อน +1

    pak mohon maaf izin bertanya, apabila kita memiliki mediasi dan tiap mediasi nya itu ada indikatornya, itu apakah caranya tetap sama pak tulis indikatornya saja?
    semoga dibalas, Terima kasih pak😇

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  9 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat siang kak Putri 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru Kembali membalas🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Putri, kak, sebenarnya untuk seluruh pertanyaan dari masing-masing indikator ini boleh digabung jadi 1 sebagai indikator pertanyaan dari variabel ini, kak, sehingga seluruh pertanyaan dari beberapa indikator ini tidak dianggap terpisah, namun terhubung satu sama lain sebagai pertanyaan yang merepresentasikan 1 variabel ini kak 🙏🙏
      Sebagai contoh:
      Variabel X1 ada 4 Indikator, dan setiap Indikator terdapat beberapa pertanyaan sebagai berikut:
      - Indikator 1 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 2 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 3 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 4 ada 3 pertanyaan
      Maka total ada 12 pertanyaan kak, yang dimana 12 pertanyaan ini boleh kak Putri gabung jadi 1 sebagai pertanyaan-pertanyaan yang menjelaskan Variabel X1 ini kak 🙏🙏
      Dan indikator-indikator untuk setiap variabel ini tidak perlu dijumlahkan ya kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Putri 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Putri ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan 🙏🙏

    • @meidinaputrisakinah3189
      @meidinaputrisakinah3189 9 หลายเดือนก่อน

      baik pak, terima kasih banyak atas penjelasannya sangat membantu bagi saya yg masih pemula dan kebingungan. Semoga sehat selalu dan semakin semangat untuk berbagi ilmu nya😇 @@nicholaswilson2898

  • @chaoswme446
    @chaoswme446 2 หลายเดือนก่อน +1

    Terima kasih banyak Pak atas ilmunya 🙏. Izin bertanya juga Pak, kalau analisisnya menggunakan smart pls, berarti tidak perlu melakukan validitas reliabilitas menggunakan spss dahulu ya Pak?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  2 หลายเดือนก่อน +1

      @@chaoswme446
      Halo selamat malam kak 🙏🙏
      Wah siap laksanakan kak. Sama² ya kak 🙏🙏🙏
      Dan terima kasih banyak juga atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan yang kakak ajukan, betul sekali kak bahwa uji validitas dan reliabilitas dapat langsung dilakukan di aplikasi SmartPLS (tanpa harus menggunakan SPSS terlebih dahulu) ya kak 🙏🙏🙏
      Terima kasih banyak atas kak 🙏🙏🙏

    • @chaoswme446
      @chaoswme446 2 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@nicholaswilson2898Terima kasih banyak Bapak atas jawabannya 🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  2 หลายเดือนก่อน +1

      @@chaoswme446
      Baik kak. Sama² ya kak 🙏🙏🙏

  • @zahrotulhasanah4947
    @zahrotulhasanah4947 5 หลายเดือนก่อน +1

    Pagi pak, izin bertanya jika nilai HTMT nya lebih dari 0.9 bagaimana cara mendeskripsikannya ? Terima kasih 🙏🏻

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  5 หลายเดือนก่อน +2

      Halo selamat sore kak Zahrotul 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan yang Zahrotul ajukan, kak, maka ada beberapa cara yang dapat kak Zahrotul lakukan guna mengatasi nilai HTMT yang tidak valid ini, kak:
      *Cara Pertama*
      Apabila ada nilai HTMT dari variabel kakak yang tidak valid, maka langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan membuang satu (atau lebih) indikator dari setiap variabel (yang HTMT-nya tidak valid) yang nilai factor loadingnya paling rendah dibandingkan dengan indikator lain dari variabel yang sama, kak, yang dimana, setelah dibuang, maka data boleh di-running ataupun dianalisis ulang sampai seluruh nilai HTMT dari seluruh variabel yang kak Zahrotul teliti sudah valid, kak 🙏🙏
      Adapun proses diatas dapat diulang lebih dari 1 kali sampai seluruh nilai HTMT dari variabel-variabel yang kakak teliti sudah valid, kak 🙏🙏
      *Cara Kedua*
      Nah selanjutnya kak, selain cara pertama diatas, cara lain yang dapat kak Zahrotul lakukan guna mengatasi nilai HTMT yang tidak valid ini adalah dengan cara membuang indikator/data yang nilai standar deviasi (standard deviation) nya dibawah 0,25, kak 🙏🙏
      *Cara Ketiga*
      Berikutnya kak, apabila cara pertama dan kedua sudah dilakukan dan nilai HTMT tetap tinggi, maka cara ketiga yang dapat kak Zahrotul lakukan adalah dengan mencari teori (baik dari buku ataupun artikel jurnal) yang menyatakan bahwa nilai HTMT dibawah 0,95 atau 1 masih terhitung valid, kak 🙏🙏
      Dengan demikian, maka apabila kak Zahrotul menggunakan (dan memasukan) teori ini ke dalam skripsi/penelitian kakak, maka nilai HTMT kak Zahrotul masih dapat tetap terhitung valid, kak (meskipun ada variabel kak Zahrotul yang nilai HTMT nya diatas 0,90, kak) 🙏🙏
      *Cara Keempat*
      Berikutnya kak, selain cara ketiga, cara keempat yang juga dapat kak Zahrotul lakukan apabila nilai HTMT tidak valid adalah dengan melihat 2 komponen discriminant validity lainnya kak (yaitu cross loading dan fornell-larcker) Jadi selama nilai cross loading dan fornell larcker lolos, maka kak Zahrotul boleh untuk menggunakan (atau memasukan) 2 aspek dari discriminant validity ini ke Laporan Penelitian yang kak Zahrotul sedang buat, kak 🙏🙏
      Jadi dalam hal hal ini, nilai HTMT tidak perlu kakak masukan ke laporan penelitian tidak apa-apa, namun dengan syarat 2 komponen lainnya (fornell-larcker dan cross loading) lolos/valid kak, 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Zahrotul 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Zahrotul ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @rizalboyoktavian8144
      @rizalboyoktavian8144 4 หลายเดือนก่อน +1

      @@nicholaswilson2898 Wah, sangat menjawab, Bapak. Terima kasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  4 หลายเดือนก่อน +1

      @@rizalboyoktavian8144
      Halo selamat malam kak Rizal,
      Siap laksanakan kak Rizal. Sama² ya kak 🙏🙏

  • @Will-dj9jo
    @Will-dj9jo 10 หลายเดือนก่อน +1

    Selamat malam pak nicholas, saya mau bertanya pak terkait blindfolding di smartpls 4 bagaimana ya? Saya sudah sampai step dimana mencari q2 (blind folding) sempet saya google dikatakan bahwa sudah tidak ada di smartpls 4 ? Apakah benar pak? Terima kasih pak nicolas

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  10 หลายเดือนก่อน +1

      Halo kak Will selamat malam kak 🙏🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan kak Will, kak, betul sekali kak bahwa fitur Blindfolding ini sudah tidak ada lagi di SmartPLS Versi 4 kak, sehingga tidak perlu dilakukan pengujian tidak apa-apa ya kak 🙏🙏🙏
      Jadi fitur Blindfolding ini hanya berlaku untuk pengolahan data dengan SmartPLS Versi 3 saja, kak kebetulan kak 🙏🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Will ya kak 🙏🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏🙏

  • @rifaniaprilia2971
    @rifaniaprilia2971 4 หลายเดือนก่อน +1

    Pak izin bertanya, ketika saya ingin uji hipotesis lalu klik bootstrapping hasil gambar yang keluar nilai setiap indikator nya kenapa tidak muncul ya pak nilai nya 0.000 semua hanya muncul nilai di garis antar variabel dan di lingkaran variabel Y nya

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  3 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat siang kak Rifani 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan yang kak Rifani ajukan, benar sekali kak bahwa nilai loading dari setiap indikator akan berubah menjadi 0.000 kak setelah model penelitiannya di-Bootstrapping dikarenakan fitur bootstrapping ini secara spesifik ditujukkan guna menguji/mengukur pengaruh antar variabel yang kita teliti, kak
      Dengan demikian, maka setelah fitur ini di-klik, maka seluruh hasil/angka yang muncul pada model penelitian yang kita gambarkan di PLS akan berubah menjadi angka signifikasi (p-value), kak (dan menghilangkan angka loadingnya, kak)
      Adapun apabila misalkan kak Rifani ingin kembali melihat nilai factor loading dari setiap item/indikator, maka kak Rifani dapat meng-klik menu PLS Algorithm lagi kak untuk kemudian kakak boleh save gambarnya sebelum kak Rifani melakukan bootstrapping terhadap model penelitian yang kak Rifani teliti, kak
      Mungkin seperti itu penjelasan dari saya, kak
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Rifani ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi ya kak 🙏🙏

    • @rifaniaprilia2971
      @rifaniaprilia2971 3 หลายเดือนก่อน +1

      Baik pak terimakasih banyak pak🙏🏻

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  3 หลายเดือนก่อน +1

      @@rifaniaprilia2971
      Halo selamat sore kak Rifani,
      Baik kak Fani. Sama-sama ya kak 🙏🙏

  • @diasputri.p2221
    @diasputri.p2221 6 หลายเดือนก่อน +1

    Halloo pak, sebelumnya terima kasih banyak atas ilmunya, bagi saya yang baru mempelajari smartpls dari buku dan di youtube, jujur ini yang paling mudah untuk saya pahamiii... Dan izin bertanya pak, untuk menguji nilai Q² nya jika pada saat pengujian Q² itu di omission distance nya merah dan tidak bisa di start calculation itu kenapa ya pak, dan bagaimana cara mengatasinya?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  6 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat pagi kak Putri 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan yang kak Putri ajukan, apabila data kakak tidak dapat di-blindfolding di level omission distance 7, maka kak Putri boleh ubah angka ini ke 6, atau 8 ya kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Putri ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak 🙏🙏

  • @andrianningsih210
    @andrianningsih210 10 หลายเดือนก่อน +1

    Saya ingin bertanya kenapa x1 di indikator saya tidak muncul jadi langusng x2. Please bantu jawab😢😢

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  10 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam kak Ningsih 🙏🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏🙏
      Oh mohon maaf kak sebelumnya, kalau boleh tahu kak yg kak Ningsih maksudkan dengan "X1 di Indikator tidak muncul jadi langsung X2" maksudnya sprti apa ya kak? 🙏🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏🙏

    • @andrianningsih210
      @andrianningsih210 10 หลายเดือนก่อน +1

      @@nicholaswilson2898 jadi pas mau buat latennya itu di indikatornya gaada no 1 (x1.1) tetapi langsung ke no 2 (x1.2) ka

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  10 หลายเดือนก่อน +1

      @@andrianningsih210
      Halo selamat pagi kak Ningsih 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru membalas ya kak, dikarenakan kemarin saya ada jadwal mengajar kelas sampai malam kak 🙏🙏
      Oh terkait ini kak, mungkin boleh di cek di Excelnya ya kak apakah ada format coding yg mungkin blm sesuai kak, dikarenakan PLS hanya dapat membaca data dalam bentuk angka, dan untuk coding indikatornya gk boleh di spasi, kak (jadi harus digabung kak) 🙏🙏
      Misalkan:
      X1.1, X1,2, dstnya kak 🙏🙏
      Mungkin boleh dicek terlebih dahulu ya kak 🙏🙏
      Apabila misalkan masih belum bisa, mungkin kak Ningsih boleh emailkan data excel kakak ke saya via email ya kak di nichowilson88@gmail.com 🙏🙏
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @Bunkiss_
    @Bunkiss_ ปีที่แล้ว +1

    selamat sore pak izin bertanya, pada data saya awalnya satu variabel terdapat 4 indikator, setelah pls algortim yg pertama ada 1 indikator yg tdk memenuhi 0,6 , lalu setelah setelah dicek construct realibity nya, cronbarc dan avarage nya tdk memenuhi syarat, lalu saya lanjutkan lg dgn tutor yg bpk blg dengan menghapud indikator yang nilai nya paling kecil, lalu setelah dihapus ternyata nilai cronbach dan composite nya yang tidak memenuhi syarat pak, lalu akhirnya saya coba hapus lagi , jadi tinggal ada satu indikator dan nilai nya menjadi 1.00 , apakah bisa seperti itu yaa pak? tolong penjelasannya pak saya lg proses mengerjakan skripsi🙏🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam kak Aro 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan, kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan kak Aro, kak, sebenarnya minimal 1 variabel harus dijelaskan oleh 2 indikator, kak, dimana, apabila 1 variabel hanya dijelaskan oleh 1 indikator, maka hal ini mengindikasikan bahwa variabel tersebut sama dengan indikatornya, kak Aro. Dengan demikian, maka minimal jumlah indikator untuk masing-masing variabel adalah 2-3, kak biasanya 🙏🙏
      Adapun terkait dengan kendala yang kak Aro alami, mungkin boleh kak untuk kak Aro mengirimkan *Data yang sudah di-coding dalam bentuk Excel, Gambar Model Penelitian Skripsi beserta dengan List Pertanyaan Kuesioner* ke email saya di nichowilson88@gmail.com untuk saya coba lihat dan cek ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak Aro 🙏🙏

  • @jordanpaskalbmanurun2978
    @jordanpaskalbmanurun2978 2 หลายเดือนก่อน +1

    terus data untuk status, jenis kelamin itu bagaimana ?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  2 หลายเดือนก่อน +1

      @@jordanpaskalbmanurun2978
      Selamat malam kak Jordan,
      Untuk analisis data kategorikal (seperti jenis kelamin, usia dll) boleh dilihat pada video berikut ya:
      th-cam.com/video/V4vLK8ZBzJs/w-d-xo.htmlsi=y-GRmAugWTnxgNuv
      Terima kasih

  • @slapshot1d1ot
    @slapshot1d1ot ปีที่แล้ว +1

    Selamat siang pak, saya ingin bertanya. Kalau misalnya AVE dan rho_c sudah hijau tetapi yang rho_a (0.525) sama chronbach alpha ada yang merah (0.393), apakah kami boleh memakai AVE dan rho_c saja? Kami sudah membuang dua indikator, dan ada satu variabel yang sudah tidak bisa dibuang lagi variabelnya.
    Kalau misalkan harus memakai chronbach's alpha, bagaimana ya pak? Terima kasih pak.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat pagi kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Nah terkait dengan pertanyaan yang kakak ajukan, sebenarnya boleh kak kalau misalkan kakak hanya memasukakn nilai AVE dan Composite Reliability (rho-C) ke dalam laporan penelitian/skripsi yang kakak sedang buat 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan memang di dalam PLS kak, penggunaan composite reliability (rho-C) lebih diutamakan (strongly suggested) dibandingkan dengan cronbach's alpha kak, dikarenakan cronbach's alpha memiliki kelemahan dimana nilai cronbach's alpha yang muncul seringkali tidak sesuai dengan nilai reliabilitas sesungguhnya dari variabel tersebut, kak 🙏🙏
      Nah adapun berikut ini beberapa sumber referensi/literature yang dapat kakak kutip/gunakan/masukkan ke dalam skripsi atau penelitian untuk mendukung keputusan kakak untuk tidak menggunakan hasil cronbach's alpha ya kak:
      drive.google.com/drive/folders/1UUrcnHuczqVuInd65o4rAyvVZyHeahgC?usp=share_link
      Saya lampirkan beberapa artikel pendukungnya di link google drive diatas ya kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kakak ya 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @clicknexplore
      @clicknexplore ปีที่แล้ว +1

      Selamat pagi pak Nicholas, maaf saya ikut nimbrung, kebetulan saya juga satu kelompok skripsi dengan dia.
      Saya ingin bertanya lagi pak, kalau untuk penggunaan rho_c (strongly suggested) apakah ada sumber yang mengatakan itu pak? Soalnya saya sudah nyari dan ga ketemu, dan salah satu teman saya saat skripsi dia menggunakan rho_a untuk dilampirkan pada laporan penelitian sehingga kami jujur sekarang merasa kebingungan 😢.
      Terima kasih sebelumnya sudah menjawab pertanyaan kami, pak🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      @@clicknexplore
      Halo selamat malam kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Nah terkait dengan pertanyaan dari kakak, berikut ya kak saya lampirkan link dari Researchgate yang menyatakan bahwa rho-C lebih disarankan penggunaannya dibandingkan dengan rho-A, kak, dikarenakan rho-A sebenarnya lebih cocok digunakan apabila nilai cronbach;s alpha dengan composite reliability (rho-c) nya terlalu jauh kak jaraknya:
      www.researchgate.net/post/What_is_the_difference_between_Composite_reliability_rho_a_and_Composite_reliability_rho_c
      Hal ini dikarenakan nilai rho-A sebenarnya berada di tengah-tengah antara cronbach's alpha dengan composite reliability (rho-c), kak 🙏🙏
      Nah jadi memang rho-A hanya digunakan apabila nilai cronbach's alpha dengan composite reliability perbedaan/jaraknya terpaut sangat jauh kak (misalkan cronbach's alpha nya 0,501, tapi composite nya bisa 0,803) 🙏🙏
      Nah selanjutnya kak, berikut saya juga lampirkan artikel jurnal ilmiah (di dalam link google drive) untuk mendukung penjelasan ini ya kak (terkait penggunaan rho-c, kak):
      drive.google.com/drive/folders/1p8cBVEt50QsZaC14HduZ24Rd_htNENvf?usp=share_link
      Adapun di artikel ini kak (yang ada di dalam google drive), setiap istilah composite reliability yang ada merujuk pada rho-c ya kak 🙏🙏
      Nah kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kakak dan teman-teman kelompok ya 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @clicknexplore
      @clicknexplore ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 baik pak, terima kasih pak. Jawaban yang diberikan dapat kami pahami dan sudah menjawab pertanyaan kami selama ini 🙏🙏 semoga sehat selalu ya pak :)

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@clicknexplore
      Selamat sore kak 🙏🙏
      Siap kak. Sama2 ya kak 🙏🙏
      Senang saya bisa membantu kakak dan teman2 😇😇🙏🙏
      Amin kak 🙏🙏. Terima kasih banyak atas doanya ya kak 🙏🙏
      Saya juga senantiasa doakan semoga kakak, teman2 kakak dan keluarga sehat selalu ya kak 😇😇🙏🙏

  • @AgenzProperty
    @AgenzProperty 11 หลายเดือนก่อน +1

    Kak mau tanya apakah jika item yg tersisa wajib merepresentasikan keseluruhan indikator dalam variabel, karena pny saya 1 variabel ada 3 indikator dan ada 3 item per indikator dn saat saya delete itemny yg dibawah 0,6 utk faktor lodinngnya dn agar avenya d atas 0,5 justru item sisanya hnya mewakili 1 dari 3 indikator.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  11 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas comment dari kakak, dikarenakan kesibukan yang luar biasa padat sehingga saya baru sempat membuka TH-cam kembali kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan yang kakak ajukan, sebenarnya betul kak akan lebih baik apabila masing-masing indikator kakak dapat direpresentasikan oleh minimal 1 pertanyaan, kak, sehingga nantinya kakak dapat tetap berargumen bahwa memang variabel tersebut direpresentasikan oleh 3 indikator tersebut, kak 🙏🙏
      Nah namun apabila memang seluruh pertanyaan dari 2 indikator yang lain harus dihapus karena tidak valid (dan hanya menyisakan pertanyaan-pertanyaan untuk 1 indikator saja), maka hal ini sebenarnya tidak masalah kak, namun mungkin berarti untuk 2 indikator tersebut dapat dihapus dari penjelasan tidak apa-apa kak 🙏🙏
      Jadi dalam hal ini, variabel kakak secara valid hanya direpresentasikan oleh 1 indikator saja kak, dan bukan oleh 3 indikator sesuai dengan teori sebelumnya/jurnal acuan yang kakak Kutip, kak 🙏🙏
      Mungkin kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏

      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kakak ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak 🙏🙏

  • @arumrahmawati8147a
    @arumrahmawati8147a 7 หลายเดือนก่อน +1

    Ka izin bertanya, kalo faktor loading di atas 0,6 referensinya kira2 rekomen pake bukunya siapa ya ka? Apakah imam ghozali? Atau ada rekomen yg lain?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  7 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat siang kak Arum 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas dikarenakan beberapa hari ini saya OFF media sosial kak, sehingga baru membuka TH-cam kembali kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan yang kak Arum ajukan kak, berikut saya lampirkan/kirimkan link google drive yang berisikan beberapa artikel jurnal/sumber referensi dari para ahli yang mengemukakan bahwa nilai factor loading diatas 0,6 masih dianggap Valid ya kak:
      drive.google.com/drive/folders/18l0qzuXYPt4dR5FOCp9RAzpmaX5thfWv?usp=sharing
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Arum ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @hasyaparahita6434
    @hasyaparahita6434 ปีที่แล้ว +2

    hallo pak, saya mau tanya. Jika dalam 1 indikator memiliki lebih dari 1 item pertanyaan, itu bagaimana menginputnya ya? terimakasih sebelumnya

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      Halo selamat malam kak Hasya 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Hasya, kak, sebenarnya untuk seluruh pertanyaan dari masing-masing indikator ini boleh digabung jadi 1 sebagai indikator pertanyaan dari variabel ini, kak, sehingga seluruh pertanyaan dari beberapa indikator ini tidak dianggap terpisah, namun terhubung satu sama lain sebagai pertanyaan yang merepresentasikan 1 variabel ini kak 🙏🙏
      *Sebagai contoh:*
      Variabel X1 ada 4 Indikator, dan setiap Indikator terdapat beberapa pertanyaan sebagai berikut:
      - Indikator 1 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 2 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 3 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 4 ada 3 pertanyaan
      Maka total ada 12 pertanyaan kak, yang dimana 12 pertanyaan ini boleh kak Hasya gabung jadi 1 sebagai pertanyaan-pertanyaan yang menjelaskan Variabel X1 ini kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Hasya 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Hasya ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan 🙏🙏

    • @bagir1250
      @bagir1250 ปีที่แล้ว +1

      ​@@nicholaswilson2898 izin bertanya pak untuk jawaban ini. Berarti hasil dari pertanyaan harus ditotal ya pak atau bagaimana pak?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      @@bagir1250
      Halo selamat pagi kak Bagir 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Bagir, untuk data/response per indikator untuk masing-masing variabel tidak perlu di total ya kak, tapi cukup di coding per masing-masing pertanyaan aj kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan untuk metode analisis data dengan menggunakan PLS, nantinya data yang akan dimasukkan dan ditarik ke dalam gambar variabelnya adalah data per masing-masing pertanyaannya kak 🙏🙏
      Jadi misalkan 1 variabel ada 4 indikator, dan setiap indikator ada 4 pertanyaan, maka total 16 pertanyaan boleh kak Bagir coding masing-masing, dan nanti 16 pertanyaan ini boleh ditarik (di-drag) ke dalam gambar 1 variabel ini kak, tapi data dari 16 indikator ini gk perlu dijumlah kak 🙏🙏
      Kecuali kalau kak Bagir menganalisis data dengan metode Regresi Linear Berganda (menggunakan SPSS) nah baru data/response respondent atas seluruh pertanyaan dari suatu variabel dijumlah, kak 🙏🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Bagir ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak 🙏🙏

    • @bagir1250
      @bagir1250 ปีที่แล้ว +1

      ​@@nicholaswilson2898 baik pak, terima kasih atas jawabannya

    • @hasyaparahita6434
      @hasyaparahita6434 ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 terimakasih banyak pak

  • @puputlailaalakhro569
    @puputlailaalakhro569 2 หลายเดือนก่อน +1

    Kalau kuesionernya buanyak buanget gimana kak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  2 หลายเดือนก่อน +1

      @@puputlailaalakhro569
      Halo kak Puput selamat siang kak 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan kak Puput, ini tidak masalah ya kak apabila di dalam 1 variabel terdapat indikator² yg jumlahnya sangat banyak, kak. Jadi untuk seluruh indikator dari variabel tersebut boleh tetap ditarik/di-drag ke dalam variabelnya ya kak 🙏🙏🙏
      Mungkin hal ini hanya akan berdampak pada visualisasi dari gambar model penelitian yang kak Puput gambarkan di worksheet/kertas kerja yang tersedia pada aplikasi PLS tersebut kak (dikarenakan indikator² nya akan memenuhi kertas kerja tersebut), namun hal ini tidak masalah ya kak, selama nilai loading dari setiap indikator tetap muncul, kak 🙏🙏
      Adapun apabila kak Puput kesulitan untuk melihat angka loading untuk setiap indikator di gambar dikarenakan angka² nya terlalu banyak dan posisinya tidak begitu beraturan, maka kak Puput dapat meng-klik menu Outer Loading (yang akan muncul di bagian kiri layar setelah kakak melakukan analisa PLS Algorithm) untuk melihat nilai outer loading dari setiap indikator dalam bentuk tabulasi (tabel) ya kak 🙏🙏
      Mungkin seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Puput ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏🙏

  • @Gigihryndra
    @Gigihryndra 8 หลายเดือนก่อน +1

    Terimakasih kooh ilmunya, sangat sangat membantu saya mengerjakan thesis saya dan vidionya pun sangat sangat jelass dan mudah dipahami. god bless you koh!!!

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  8 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam Kak Harits 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya Kak saya baru kembali membalas kak hehehehehe 🙏🙏
      Oh wah baik Kak Harits. Siap Kak Harits 🙏🙏
      Sama-sama ya Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak juga atas apresiasinya ya Kak 🙏🙏
      Saya ikut senang apabila Video saya dapat membantu Kak Harits dan rekan-rekan, Kak 🙏🙏
      Amin Kak Harits. Terima kasih banyak atas doa-nya, Kak 🙏🙏
      Adapun saya juga senantiasa doakan semoga Kak Harits dan keluarga sehat dan sukses selalu juga ya Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi & GBU too ya Kak 🙏🙏

  • @MarlianahZulfah
    @MarlianahZulfah ปีที่แล้ว +1

    pak mau tnya untuk smart pls 3 punya saya kenapa tdk bisa digunakan yaa , pas mau dftr lisensi mahasiswa error trus. apa ini efect dari pembaruan smart pls 4 ? mohon infonya pak. terima kasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat siang kak Zulfah 🙏🙏
      Sebelumnya moohn maaf sekali saya baru membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan yang kak Zulfah ajukan kak, benar sekali kak bahwa saat ini, dikarenakan dari pihak ddeveloper telah meng-upgrade software SmartPLS ini dari versi 3.3.9 ke versi 4, maka license key/trial key/student license yang kita miliki untuk SmartPLS versi 3.3.9 tidak berlaku lagi kak, sehingga memang untuk license key/trial key/student license saat ini hanya berlaku untuk yang bersi SmartPLS 4 saja, kak Zulfah 🙏🙏
      Mungkin kak Zulfah boleh download SmartPLS versi 4 ya kak, lalu nanti di menu License --> Switch License, kak Zulfah boleh ubah jenis license nya ya kak ke license yang student atau trial, kak 🙏🙏
      Dan untuk free trial license key untuk SmartPLS versi 4 ini sendiri juga dapat di-request dari official website nya ya kak di link berikut kak:
      www.smartpls.com/
      Untuk SmartPLS versi 4 dan 3 sendiri secara fungsional tidak jauh berbeda, kak. Bisa saya katakan 98% sama, kak, sehingga step-by-step cara mengolah data dengan menggunakan PLS di Video ini masih bisa diikuti, kak Zulfah. 🙏🙏
      Hanya saja ada perbedaan dari segi Interface/Tampilan Software, dan untuk Predictive Relevance (Q2) di SmartPLS 4 tidak ada fiturnya lagi ya kak, sehingga hasil ini tidak perlu dimasukan ke laporan hasil penelitian dari kak Zulfah, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Zulfah 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Zulfah ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak Zulfah 😇😇🙏🙏

    • @MarlianahZulfah
      @MarlianahZulfah ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 terima kasih infonya pak, pak next bisa dishare tutorial untuk smart PLS versi 4 ya pak heheheh

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      @@MarlianahZulfah
      Selamat Malam Kak Zulfah,
      Baik kak Zulfah. Sama-sama ya kak 😇😇🙏🙏
      Siap Kak Zulfah. Secepatnya akan coba saya buatkan video perihal tutorial pengolahan data menggunakan SmartPLS Versi 4 ya kak🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @hasyimkhumaedi5871
    @hasyimkhumaedi5871 ปีที่แล้ว +1

    ijin pak bertanya,,,klo pengaruhnya secara simultan variabel X1 dan variabek X2 terhadap variabel Y, gmn ya pak? mhn penjelasannya...mksh

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat sore Pak Hasyim🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru membalas ya pak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya pak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari Pak Hasyim, sebenarnya kita hanya bisa melakukan uji parsial (uji pengaruh antar variabel secara individu) dengan menggunakan PLS, pak, karena memang sejauh ini, belum ada fitur untuk melakukan pengujian simuktan secara otomatis di PLS, pak
      Adapun biasanya pengujian simultan secara otomatis kita lakukan dengan menggunakan metode Regresi Linear Berganda biasanya pak
      Nah namun, apabila Pak Hasyim ingin melakukan uji simultan menggunakan PLS, maka Pak Hasyim boleh mencoba cara berikut pak:
      - Pak Hasyim boleh Create 1 Variabel Baru
      - Lalu seluruh indikator/pertanyaan kuesioner dari seluruh variabel Independen (X) (dari X1 sampai X2) dimasukan ke dalam 1 variabel baru tersebut, lalu di-connect atau dihubungkan ke variabel Y, pak
      - Lalu di-Boostrapping, pak
      Nah nanti hasil nilai p-value nya dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh X1 dan X2 secara langsung terhadap Y, pak, karena seluruh indikator dari seluruh variabel X telah masuk ke dalam variabel tersebut, pak 🙏🙏
      Mungkin seperti itu penjelasan dari saya, pak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari Pak Hasyim ya pak 🙏🙏

  • @nurevi2775
    @nurevi2775 ปีที่แล้ว +1

    Maaf pak sebelumnya izin bertanya di pengolahan data di smart plsnya bapak disitu memiliki 4 variabel, bagaimana dengan pengolahan data yang memiliki dua variabel yaitu X(Motivasi ) Dan Y (Kinerja) setiap variabel memiliki 5 indikator nya pak, mohom maaf jika pertanyaan saya sedikit amburadur soalnya baru pemula dalam menggunakan aplikasi smart plsnya pak 🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat siang kak Evi 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan dari kak Evi, kak, untuk penelitian kak Evi yang terdiri dari 1 variabel X dan 1 variabel Y, ini bisa diolah dengan menggunakan metode PLS dengan software SmartPLS ya kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan agar suatu model penelitian dapat diolah dengan menggunakan SmartPLS, maka dibutuhkan minimal 1 variabel dan 1 variabel Y, kak 🙏🙏
      Nah berikutnya kak, berarti setiap variabel memiliki Indikator, dan masing-masing Indikator ada pertanyaannya lagi masing-masing ya kak? 🙏🙏
      Apabila benar seperti ini kak, maka seluruh pertanyaan dari masing-masing indikator ini boleh digabung jadi 1 sebagai indikator pertanyaan dari variabel ini, kak, sehingga seluruh pertanyaan dari beberapa indikator ini tidak dianggap terpisah, namun terhubung satu sama lain sebagai pertanyaan yang merepresentasikan 1 variabel ini kak 🙏🙏
      *Sebagai contoh:*
      Variabel X1 ada 5 Indikator, dan setiap Indikator terdapat beberapa pertanyaan sebagai berikut:
      - Indikator 1 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 2 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 3 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 4 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 5 ada 3 pertanyaan
      Maka total ada 15 pertanyaan kak, yang dimana 15 pertanyaan ini boleh kak Evi gabung jadi 1 sebagai pertanyaan-pertanyaan yang menjelaskan Variabel X1 ini kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Evi 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Evi ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan 🙏🙏

  • @putrinuraini6371
    @putrinuraini6371 ปีที่แล้ว +1

    Jika datanya 150 responden gmn ya pak?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat sore kak Putri 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Nah terkait dengan pertanyaan yang kak Putri ajukan, kak, sebenarnya kak Putri bisa kak melakukan pengolahan data dengan menggunakan software SmartPLS untuk jumlah data/responden diatas 100, kak 🙏🙏
      Nah namun kak Putri harus terlebih dahulu mengubah License dari SmartPLS kakak dari Student License menjadi Free Trial 30-day License, kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan hal ini, maka kak Putri dapat mengubah license dari student license ke free 30 days trial license dengan cara mengklik menu SmartPLS --> Switch License --> Deactivate License --> Free 30 Days Trial License,
      Lalu selanjutnya kak Putri boleh memasukkan nama lengkap dan alamat email kak, yang dimana nantinya activation key untuk 30 days trial license ini akan dikirim ke email kak Putri ya kak 🙏🙏
      Adapun nanti activation key yang dikirim ini dapat selanjutnya kak Putri input ke software PLS ini agar 30 days license di SmartPLS kak Putri dapat diaktifkan, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawan pertanyaan kak Putri ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @deanthavreya3861
    @deanthavreya3861 ปีที่แล้ว +1

    izin bertanya pak, nilai AVE untuk salah satu variabel saya dibawah 0,5 sedangkan indikatornya hanya ada 3, itu solusinya bagaimana yaa pak? apakah tidak apa dihapus menjadi 2 indikator saja? terima kasih sebelumnya pak🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Selamat pagi kak Dea 😇😇🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas dikarenakan saya baru buka TH-cam kembali kak, dikarenakan schedule yang lumayan hectic, kak 😅😅🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Nah jadi betul kak memang sangat direkomendasikan agar 1 variabel minimal terdiri/dijelaskan oleh 3 indikator/pertanyaan, kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan dari kak Dea, kak, sebenarnya apabila nilai AVE dari salah 1 (atau lebih) variabel yang kak Dea teliti nilainya dibawah 0,5 kak, maka salah 1 cara yang dapat dilakukan adalah dengan menghapus indikator dari variabel tersebut dengan nilai loading terendah, kak
      Nah namun terkait dengan permasalahan yang kak Dea alami, apabila di dalam penelitian kak Dea ada variabel yang nilai AVE nya dibawah 0,5 dan jumlah indikator dari variabel tersebut sudah pas 3, maka kak Dea dapat melakukan 1 dari 2 cara berikut, kak:
      *Cara Pertama*
      Kak Dea boleh mencari sumber/teori (buku, website ataupun artikel jurnal) yang menyatakan bahwa nilai AVE diatas 0,4 masih acceptable, kak
      Nah nanti teori ini boleh kak Dea tambahkan di dalam skripsi/riset kakak, sehingga nilai AVE dari variabel yang kakak teliti tetap dianggap Valid kak mengacu pada teori ini (meskipun dibawah 0,5, kak)
      *Cara Kedua*
      Nah selanjutnya kak, selain cara pertama diatas, cara kedua yang dapat kak Dea lakukan adalah bahwa kak Dea boleh menghapus indikator agar nilai AVE nya valid (diatas 0,5), namun kak Dea harus menambahkan teori/sumber yang menyatakan bahwa memang diperbolehkan kak untuk 1 variabel dijelaskan oleh 2 indikator/pertanyaan, kak 🙏🙏🙏
      Dengan demikian, apabila kak Dea menambahkan teori ini, kak, maka kak Dea tetap dapat melanjutkan penelitian kak dengan kondisi ada 1 variabel (atau lebih) yang jumlah indikator/pertanyaannya dibawah 3, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Dea ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏🙏

  • @indahriantantri9300
    @indahriantantri9300 ปีที่แล้ว +1

    Saya ijin bertanya pak bagaimana kriteria Model Fit untuk SRMR 0.056 dan d_ULS 2.746 dan d_G, NFI, Chi Square n/a?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat siang kak Indah 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Berkaitan dengan pertanyaan dari kak Indah, sebenarnya untuk SRMR, d_ULS, d_G, NFI ataupun Chi Square ini tidak perlu dimasukan ke dalam laporan Skripsi/penelitian tidak masalah sebenarnya kak apabila kak Indah menggunakan metode PLS, kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan untuk komponen-komponen/kriteria-kriteria model fit diatas sebenarnya baru perlu (dan wajib) untuk kita masukan apabila kita menggunakan metode CB-SEM, kak (dengan menggunakan software seperti AMOS ataupun LISREL). Sedangkan, apabila kita menggunakan metode PLS, maka kriteria-kriteria Model Fit diatas tidak perlu kita gunakan tidak masalah kakm dikarenakan pengukuran terkait dengan apakah model penelitian kita dapat dianggap sudah sesuai atau belum sebenarnya dapat dilakukan dan ditentukan berdasarkan pada hasil pengujian Outer Model (Validitas dan Reliabilitas) yang dilakukan, kak 🙏🙏
      Bahkan, dari pihak SmartPLS nya sendiri juga merekomendasikan untuk kita tidak memasukan hasil dari beberapa kriteria Model Fit (yang kita peroleh dari software SmartPLS) ini ke dalam Laporan Penelitian kita kak, dikarenakan berbagai komponen Model Fit ini dianggap tidak terlalu efektif untuk dijadikan acuan untuk menilai keabsahan dari model penelitian kita apabila kita menggunakan PLS, kak 🙏🙏
      Adapun berikut merupakan kutipan dari pihak SmartPLS yang menyatakan kalau beberapa komponen Model Fit pada SmartPLS ini tidak di-rekomendasikan untuk kita masukan/gunakan pada penelitian kita kak:
      *"Researchers should be very cautious to report and use model fit in PLS-SEM (Hair et al. 2017). The proposed criteria are in their early stage of research, are not fully understood (e.g., the critical threshold values), and are often not useful for PLS-SEM. Even though, some researchers started requesting to report these new model fit indices for PLS-SEM. SmartPLS provides them but believes that there is much more research necessary to apply them appropriately. So far, these criteria usually should not be reported and used for the PLS-SEM results assessment"*
      Adapun statement diatas dapat diakses di link berikut juga kak:
      www.smartpls.com/documentation/algorithms-and-techniques/model-fit/
      Dengan demikian, maka sebenarnya untuk mengukur sejauh mana model penelitian kita dapat dikatakan/diklasifikasikan sebagai Model Penelitian yang memang telah sesuai dengan berbagai kriteria yang ada (apabilamenggunakan metode PLS), maka kita cukup melakukan Outer Model Analysis saja kak, yang dimana, apabila seluruh kriteria Validitas dan Reliabilitas sudah terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa model kita sudah baik/fit, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Indah 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Indah ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya ya kak 🙏🙏

  • @elishavivianyoshe9120
    @elishavivianyoshe9120 ปีที่แล้ว +1

    Selamat Malam, Pak. Saya izin bertanya, kalau saat memasukkan data.. namun data berwarna putih dengan keterangan ‘calculation running…’ itu salahnya di bagian mana ya Pak? 🙏🏻

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam kak Elisha 😇😇🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Elisha, kak, mungkin boleh coba di-cek dan dipastikan kembali kak apakah jenis data dari seluruh data yang kak Elisha input sudah bertipe Metric (MET), kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan agar proses pengolahan data bisa dilakukan dengan lancar, maka jenis/tipe dari seluruh data yang kita input harus sama, kak 🙏🙏
      Apabila misalkan ada jenis data yang berbeda (selain Metric), biasanya akan muncul kendala kak berupa software tidak mau me-running data kita kak 🙏🙏
      Nanti mungkin boleh diinfokan kembali ke saya ya kak terkait dengan apakah solusi ini berhasil mengatasi problrm yang kak Elisha alami atau tidak ya kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Elisha 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Elisha ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak 🙏🙏

  • @rendrimasda3962
    @rendrimasda3962 ปีที่แล้ว +1

    Permisi pak, izin bertanya pak bagaimana jika disetiap kolom pada fornell-lacker nilai paling atas lebih rendah dari pada kolom dibawah?.
    Dan untuk kolom terakhir yg angka tunggal bagaimana jika nilai nya lebih rendah daripada kolom sebelahnya?
    Terimakasih pak sebelum nya.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat siang kak Rendri 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak ya kak atas pertanyaan yang telah kak Rendri ajukan 🙏🙏
      Berkaitan dengan pertanyaan yang kak Rendri kemukakan, Fornell-Larcker menggambarkan nilai korelasi antar variabel, yang dimana, nilai korelasi antar variabel yang sama harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi antar variabel tersebut dengan variabel lainnya (dengan kata lain, maka nilai fornell larcker paling atas dari setiap kolom harus lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh fornell larcker yang ada dibawahnya), kak 🙏🙏
      Dalam kasus yang kak Rendri tanyakan, apabila nilai fornell larcker paling besar/paling tinggi dari data Kakak ternyata bukan terletak di bagian paling atas dari kolom tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ada indikator dari variabel tersebut yang juga ber-korelasi dengan variabel lainnya (padahal, seharusnya seluruh indikator dari sebuah variabel hanya boleh berkorelasi dengan variabel tersebut dan tidak boleh berkorelasi dengan variabel lainnya) 🙏🙏
      Nah apabila hal ini terjadi, maka salah 1 cara yang dapat kak Rendri lakukan guna mengatasi hal ini adalah dengan membuang Indikator dari salah 1 variabel (dari 2 variabel) yang nilai fornell larckernya paling tinggi, kak. Sebagai contoh:
      X1 (Baris 1) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.658
      X2 (Baris 2) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.743
      Berdasarkan pada contoh diatas, dikarenakan nilai fornell larcker tertinggi dari kolom 1 tidak terletak di bagian paling atas, maka kak Rendri dapat coba membuang 1 per 1 indikator dari antara X2 atau X5 (dapat dipilih salah 1, namun biasanya indikator yang terlebih dahulu coba dibuang adalah indikator dari variabel yang ada di baris sebelah kiri), lalu data di-running kembali (menggunakan PLS Algorithm) sampai fornell larcker ini berhasil tercapai/lolos. Adapun jangan membuang seluruh indikator sekaligus, tapi dapat dibuang 1 per 1 sampai memang masalah fornell larcker ini berhasil ter-atasi dengan baik 🙏🙏
      Misalkan, pertama-tama dibuang Indikator X2.1, lalu di-running ulang. Apabila masih belum lolos, maka dapat dibuang kembali indikator lainnya (misalkan X2.2), lalu data di-running ulang, dstnya) 🙏🙏
      Namun, saya menyarankan kepada kak Rendri untuk minimal menyisakan 3 indikator per variabel ya kak. Dengan kata lain, maka apabila jumlah indikator dari variabel tersebut sudah 3, maka jangan ada indikator yang dibuang kembali karena nanti dikhawatirkan akan menjadi masalah dan akan ditanyakan ketika sidang skripsi, kak (mengingat bahwa biasanya, cenderung dirasa terlalu sedikit apabila 1 variabel hanya di-representasikan oleh 1 atau 2 indikator saja) 🙏🙏
      Adapun cara yang sama juga dapat kak Rendri aplikasikan untuk angka fornell-larcker pada kolom paling kanan ya kak apabila angka tunggal di kolom ini lebih rendah dari angka-angka di sampingnya (pada baris yang sama), kak 🙏🙏
      Apabila ternyata problem fornell larcker ini masih tetap belum teratasi meskipun beberapa indikator telah dibuang, maka saran saya adalah bahwa Kakak dapat menggunakan patokan lain terkait dengan pengukuran Discriminant Validity yang dilakukan, yang dimana, Kakak bisa menggunakan patokan Cross Loading, ataupun menggunakan Patokan Nilai HTMT, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu saran dari saya, Kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Rendri ya kak 🙏🙏
      Memang cara untuk mengatasi permasalahan validitas diskriminan ini cenderung agak sedikit kompleks dikarenakan bersifat trial & error (buang indikator, lalu data di-running kembali sampai problem teratasi). Namun semoga masukan-masukan saya diatas dapat membantu Kak di dalam mengatasi permasalahan fornell larcker yang dialami ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak Kak sebelumnya 🙏🙏🙏

  • @FA-yc2fj
    @FA-yc2fj 9 หลายเดือนก่อน +1

    Halo pak saya mau tanya,di menit 34:04 pada waktu pengujian factor loading,, ketika saya mencoba klik start calculation di Smart pls saya tidak bisa berjalan pak,, Tertulis bahwa ada "singular matrix problem" , itu bagaimana solusinya ya pak? Terima kasih🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  9 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat sore kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru membalas kembali ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kakak, keterangan “Singular Matrix Problem” ini menandakan bahwa ada 1 (atau lebih) dari variabel kakak yang jawaban respondennya untuk indikator-indikator dari variabel tersebut cenderung banyak yang sama, kak (misalkan response 5 terlalu banyak untuk indikator-indikator dari suatu variabel, atau response 4 terlalu banyak untuk seluruh indikator dari suatu variabel, dsbnya kak) 🙏🙏
      Nah guna mengatasi hal ini, maka kakak boleh coba menghapus indikator-indikator yang nilai standard deviation nya terlalu besar (diatas 2), atau terlalu kecil kak (diatas -2). Adapun biasanya cara ini efektif kak guna mengatasi permasalahan singular matrix problem yang menyebabkan kakak tidak bisa melakukan PLS Algorithm, kak 🙏🙏
      Adapun nilai standard deviation untuk setiap indikator ini sendiri dapat diakses dengan cara melakukan double klik terhadap nama file CSV yang kita export ke PLS, kak (atau biasa akan muncul pertama kali ketika kita melakukan export data ke PLS, kak) 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Mungkin nanti boleh diupdate ke saya ya kak apakah cara diatas berhasil atau tidak, kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏

    • @FA-yc2fj
      @FA-yc2fj 8 หลายเดือนก่อน +1

      Terimakasihh banyak pak atas ilmunya😢,,God bless you❤❤

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  8 หลายเดือนก่อน +1

      @@FA-yc2fj
      Halo selamat pagi Kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya Kak saya baru kembali membalas kak hehehehehe 🙏🙏
      Oh wah baik Kak. Siap Kak 🙏🙏
      Sama-sama ya Kak 🙏🙏
      Saya ikut senang apabila Video saya dapat membantu kakak dan rekan-rekan, Kak hehehehehe 🙏🙏
      Wah Amin Kak. Terima kasih banyak atas doa-nya, Kak 🙏🙏
      Allah memberkati kakak dan keluarga selalu juga ya kak 😇😇🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi Kak 🙏🙏

    • @restanurhandayani2738
      @restanurhandayani2738 6 วันที่ผ่านมา

      Kak punyaku udh di ganti tetep aja gabisa kenapa yaa😢

  • @cherrellelaurencia656
    @cherrellelaurencia656 10 หลายเดือนก่อน +1

    Hallo pak nicolas, selamat malam saya mau bertanya pak terkait path coefficients, kan di lihat p values untuk berpengaruh atau tidak pak, lalu original sampe untuk lihat positif atau negatif.
    Pertanyaan saya pak, setelah saya olah data dan semua nya sudah valid sesuai yg bapak katakan, di samping p values kan ada kolom T Statistics (|O/S TDEV|) nah di kolom tersebut saya mendapat hasil adanya
    0.961
    16.867
    3.674
    Pertanyaannya apakah angka tersebut ada artinya pak? Dan apakah wajar jika sampe puluhan ribu seperti itu?
    Data yg 16 ribu dan 3 ribu itu p valuenya hijau pak namun yang 0.9 itu merah?
    Lalu yang kedua pak, apakah ada sumber buku acuan dari setiap testnya pak seperti factor loading 0,6 dan lain lainnya. Apakah ada ebook atau judul bukunya pak?
    Terima kasih pak, semoga bisa di jawab ya pak 🙏🏻

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  10 หลายเดือนก่อน +1

      Halo kak Cherrelle selamat malam kak 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan dari kak Cherrelle, kak, betul sekali kak bahwa untuk melihat signifikansi dari suatu pengaruh antar variabel yang kita ingin uji (apakah ada pengaruh atau tidak), maka kita dapat melihat nilai p-value nya, kak 🙏🙏
      Apabila nilai p-value dibawah 0,05 (atau 0,10), maka bisa dikatakan pengaruh antar variabelnya signifikan, dan sebaliknya, kak 🙏🙏
      Nah perihal pertanyaan yang kak Cherrelle sampaikan, untuk nilai t-Statistics ini sebenarnya serupa/mirip dengan nilai p-value, kak, dimana, nilai t-Statistics ini dapat digunakan juga sebenarnya untuk menilai tingkat signifikansi pengaruh antar variabel yang sedang dikaji, kak 🙏🙏
      Nah namun memang apabila kak Cherrelle menggunakan t-Statistics sebagai acuan untuk melihat signifikansi pengaruh antar variabel, maka cara ini cenderung lebih ribet kak dikarenakan kak Cherrelle harus meng-compare/membandingkan nilai ini dengan nilai t pada t-Table, kak 🙏🙏
      Nah namun dengan menggunakan p-value, maka kita bisa langsung membandingkan nilai p-value ini dengan 0,05 atau 0,10, kak 🙏🙏
      Dan hasilnya akan sama sebenarnya kak, dimana, apabila nilai p-value nya signifikan, maka ketika kak Cherrelle membandingkan nilai t-Statistics dengan t-Table, maka nilai t ini akan signifikan juga, dan sebaliknya, kak 🙏🙏
      Dengan demikian, maka apakah kita akan menggunakan nilai t-Statistics ataupun p-Value untuk menilai tingkat signifikansi pengaruh antar variabel, maka hasilnya sebenarnya akan sama, kak 🙏🙏
      Mungkin kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Cherrelle 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Cherrelle ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  10 หลายเดือนก่อน +1

      Oh iya kak, sama 1 lagi kak, perihal acuan, kak Cherrelle boleh mengutip beberapa sumber referensi berikut ya kak:
      Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., and Sarstedt, M. (2022). A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM), 3rd Ed., Sage: Thousand Oaks.
      Guenther, P., Guenther, M., Ringle, C. M., Zaefarian, G., and Cartwright, S.: Improving PLS-SEM Use for Business Marketing Research. Industrial Marketing Management, Vol. 111 (2023), pp. 127-142
      Becker, J.-M., Cheah, J.H., Gholamzade, R., Ringle, C.M., and Sarstedt, M.: PLS-SEM’s Most Wanted Guidance, International Journal of Contemporary Hospitality Management, Volume 35 (2023), Issue 1, pp. 321-346.
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @Will-dj9jo
    @Will-dj9jo 7 หลายเดือนก่อน +1

    Sore pak Nico, izin saya telah mengirimkan pertanyaan melalui email pak, bila ada waktu mungkin dapat di cek pak Nico. Terima kasih pak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  7 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat sore kak Will,
      Oh baik kak, siap laksanakan kak 🙏🙏
      Nanti malam saya akan coba cek email ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak atas informasinya kak 🙏🙏

  • @donyputra31
    @donyputra31 ปีที่แล้ว +1

    pak izin bertanya, kalau data yang di input selalu running calculation itu kenapa ya pak, udah di ubah ke format csv juga masih running calculation di indicator nya

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat Siang kak Doni 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Doni, kak, ini berarti pas kak Doni ingin start calculation, muncul tulisan singular matrix problem bukan ya kak? 🙏🙏
      Apabila betul, makan hal ini menandakan bahwa ada 1 (atau lebih) dari variabel kak Doni yang jawaban respondennya cenderung banyak yang sama, kak (misalkan response 5 terlalu banyak untuk indikator-indikator dari suatu variabel, atau response 4 terlalu banyak untuk seluruh indikator dari suatu variabel, dsbnya kak) 🙏🙏
      Nah guna mengatasi hal ini, maka kak Doni boleh coba menghapus indikator-indikator yang nilai standard deviation nya terlalu besar (diatas 2), atau terlalu kecil kak (diatas -2). Adapun biasanya cara ini efektif kak guna mengatasi permasalahan singular matrix problem yang menyebabkan kak Doni tidak bisa melakukan PLS Algorithm, kak 🙏🙏
      Untuk nilai standar deviation untuk setiap indikator ini sendiri dapat diakses dengan cara melakukan double klik terhadap nama file CSV yang kita export ke PLS, kak (atau biasa akan muncul pertama kali ketika kita melakukan export data ke PLS, kak) 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Doni 🙏🙏
      Mungkin nanti boleh diupdate ya kak apakah cara diatas berhasil atau tidak, kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak Doni 🙏🙏
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏

  • @nelladelisiadamanik6853
    @nelladelisiadamanik6853 9 หลายเดือนก่อน +1

    Terimakasih banyak pak🙏🙏🙏🙏 terimakasih sudah membantu menerangkan dengan sangat jelas sehingga dapat saya praktekan sendiri. Semoga sehat selalu pak. God Bless You✨😇

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  9 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat pagi Kak Nelia 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya Kak saya baru kembali membalas Kak, dikarenakan saya baru membuka TH-cam kembali kak hehehehehe 🙏🙏
      Oh wah baik Kak Nelia. Siap Kak Nelia 🙏🙏
      Sama-sama ya Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak juga atas apresiasinya ya Kak 🙏🙏
      Saya ikut senang apabila Video saya dapat membantu Kak Nelia dan rekan-rekan, Kak 🙏🙏
      Amin Kak Nelia. Terima kasih banyak atas doa-nya, Kak 🙏🙏
      Adapun saya juga senantiasa doakan semoga Kak Nelia dan keluarga sehat dan sukses selalu juga ya Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi Kak 🙏🙏

  • @gilangfikri5868
    @gilangfikri5868 ปีที่แล้ว +1

    izin bertanya pak, untuk pengerjaan menggunakan 2 variabel y atau dependen caranya tetap sama saja kah pak? tinggal nambahkan data dan pola gambar y satu lagi kah pak?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam kak Gilang 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Nah terkait dengan pertanyaan dari kak Gilang, kak, benar sekali kak bahwa apabila di model penelitian kak Gilang terdapat 2 variabel terikat/dependen (Y), maka kak Gilang boleh menambah 1 lagi gambar variabel di sebelah kanan yang me-representasikan variabel dependen/terikat kedua, kak 🙏🙏
      Adapun untuk step-by-step ataupun cara-cara analisis datanya sendiri masih tetap sama seperti yang telah saya jelaskan di Video ini, kak Gilang 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Gilang 🙏🙏'
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Gilang ya kak 🙏🙏

    • @gilangfikri5868
      @gilangfikri5868 ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 izin bertanya lagi pak, untuk smartPLS yg digunakan ini ver. berapa ya pak? kalau ada link downloadnya boleh dikasi tau pak.
      Di google yg ada SmartPLS 4 yg terbaru agak bingung pengerjaannya .
      Terimakasih pak sebelumya 🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@gilangfikri5868
      Halo selamat malam kak Gilang 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Gilang, ketika saya membuat Video ini, saya menggunakan SmartPLS versi 3.3.9 (Versi 3), kak 🙏🙏
      Nah namun untuk saat ini sendiri kak, SmartPLS versi 3 sudah tidak tersedia lagi, yang dimana, dikarenakan saat ini pihak pengelola software sudah meng-upgrade versi 3 ini ke versi SmartPLS 4, maka saat ini apabila kak Gilang download softwarenya dari website SmartPLS, yang muncul adalah versi 4, kak 🙏🙏
      Namun untuk step-by-step analisis data serta cara mengolah datanya, tidak ada perbedaan antara SmartPLS 3 dengan SmartPLS 4 ya kak, sehingga langkah-langkah yang saya jelaskan di Video ini tetap sama dan bisa diaplikasikan pada SmartPLS Versi 4, kak
      Hanya saja, untuk nilai Predictive Relevance (Q²) boleh diabaikan/tidak dimasukan ya kak. Hal ini karena di SmartPLS 4, fitur ini sudah dihapus, kak 🙏🙏
      Tapi sisanya yang lain cenderung masih sama, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Gilang 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Gilang ya kak 🙏🙏

    • @gilangfikri5868
      @gilangfikri5868 ปีที่แล้ว +1

      Izin bertanya kembali pak, mohon maaf sebelumny.
      Jadi pak di bagian uji reliabilitas itu ada bagian cronc'h banch alpa dan composite reliability, jika hanya menggunakan composite reliability saja, apakah data bisa dikatakan reliabel? soalnya utk cronch banch alpanya di salah satu variabel dibawah 0,6 dan juga untuk nilai AVE salah satu variabel tidak ada atau hilang apakah itu mempengaruhi juga pak? jika salah satu varibel penelitian hilang atau tidak muncul di bagian AVE, apakah data yg tidak ada salah satu variabel nya itu bisa dikatakan valid?
      Terimakasih sebelumnya pak 🙏
      mohon sebelumnya

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@gilangfikri5868
      Halo selamat pagi kak Gilang 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru membalas kembali ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan, kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Gilang, kalau boleh tahu kak, untuk nilai Composite Reliability-nya apakah bagus nilainya kak?
      Apabila nilai composite reliability-nya bagus, maka saya menyarankan untuk kak Gilang boleh menggunakan composite reliability saja sebagai patokan pengujian reliabilitas, dan tidak perlu memasukan cronbach's alpha ya kak apabila memang nilainya dibawah 0,60, kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan di dalam PLS, memang indikator pengujian reliabilitas yang lebih diutamakan adalah composite reliability, kak 🙏🙏
      Nah lalu berikutnya untuk AVE, kak, memang biasanya sangat jarang kak ada kejadian nilai nilai AVE dari salah 1 variabel tidak muncul, yang dimana, nilai AVE dari variabel lainnya muncul, kak
      Berarti ini maksud kak Gilang nilai AVE nya n/a ya kak? 🙏🙏
      Nah terkait dengan hal ini, mungkin langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melakkan pengecekan kak apakah memang nilai factor loading dari setiap indikator untuk variabel yang nilai AVE nya tidak muncul tersebut sudah valid atau belum, kak. Apabila sudah valid, maka mungkin untuk validitas bisa menggunakan factor loading saja, kak Gilang, beserta dengan indikator validitas diskriminan, kak (tanpa AVE) 🙏🙏
      Biasanya dari pengalaman saya kak, nilai AVE mungkin saja bisa tidak muncul apabila jumlah indikator untuk variabel tersebut hanya 1, kak, meskipun kejadian ini sangat jarang terjadi kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Gilang
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Gilang ya kak 🙏🙏

  • @maharanich
    @maharanich ปีที่แล้ว +2

    selamat malam pak, mohon izin bertanya bagaimana jika ada salah satu nilai fornell larcker yang tidak lebih tinggi dari nilai di bawahnya? dan bagaimana jika ada nilai cronbach alpha yang di bawah 0,6 (yaitu 0.5 dan 0.4)? terima kasih pak🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      Halo selamat siang Kak Maharani 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak ya kak atas pertanyaan yang telah Kak Maharani ajukan 🙏🙏
      Dan mohon maaf juga saya baru kembali membalas ya kak dikarenakan saya baru kembali membuka TH-cam, kak 🙏🙏
      Berkaitan dengan pertanyaan yang Kak Maharani kemukakan, Fornell-Larcker menggambarkan nilai korelasi antar variabel, yang dimana, nilai korelasi antar variabel yang sama harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi antar variabel tersebut dengan variabel lainnya (dengan kata lain, maka nilai fornell larcker paling atas dari setiap kolom harus lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh fornell larcker yang ada dibawahnya), kak 🙏🙏
      Dalam kasus yang Kak Maharani tanyakan, apabila nilai fornell larcker paling besar/paling tinggi dari data Kak Maharani ternyata bukan terletak di bagian paling atas dari kolom tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ada indikator dari variabel tersebut yang juga ber-korelasi dengan variabel lainnya (padahal, seharusnya seluruh indikator dari sebuah variabel hanya boleh berkorelasi dengan variabel tersebut dan tidak boleh berkorelasi dengan variabel lainnya) 🙏🙏
      Nah apabila hal ini terjadi, maka salah 1 cara yang dapat saya sarankan guna mengatasi hal ini adalah dengan membuang Indikator dari salah 1 variabel (dari 2 variabel) yang nilai fornell larckernya paling tinggi. Sebagai contoh:
      X1 (Baris 1) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.581
      X2 (Baris 2) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.729
      Berdasarkan pada contoh diatas, dikarenakan nilai fornell larcker tertinggi dari kolom 1 tidak terletak di bagian paling atas, maka Kak Maharani dapat coba membuang 1 per 1 indikator dari antara X2 atau X5 (dapat dipilih salah 1, namun biasanya indikator yang terlebih dahulu coba dibuang adalah indikator dari variabel yang ada di baris sebelah kiri), lalu data di-running kembali (menggunakan PLS Algorithm) sampai fornell larcker ini berhasil tercapai/lolos. Adapun jangan membuang seluruh indikator sekaligus, tapi dapat dibuang 1 per 1 sampai memang masalah fornell larcker ini berhasil ter-atasi dengan baik 🙏🙏
      Misalkan, pertama-tama dibuang Indikator X2.1, lalu di-running ulang. Apabila masih belum lolos, maka dapat dibuang kembali indikator lainnya (misalkan X2.2), lalu data di-running ulang, dstnya) 🙏🙏
      Namun, saya menyarankan kepada Kak Maharani untuk minimal menyisakan 3 indikator per variabel. Dengan kata lain, maka apabila jumlah indikator dari variabel tersebut sudah 3, jangan dibuang kembali karena nanti dikhawatirkan akan menjadi masalah dan akan ditanyakan ketika sidang skripsi (mengingat bahwa biasanya, cenderung dirasa terlalu sedikit apabila 1 variabel hanya di-representasikan oleh 1 atau 2 indikator saja) 🙏🙏
      Apabila ternyata problem fornell larcker ini masih tetap belum teratasi meskipun beberapa indikator telah dibuang, maka saran saya adalah bahwa Kak Maharani dapat menggunakan patokan lain terkait dengan pengukuran Discriminant Validity yang dilakukan, yang dimana, Kak Maharani bisa menggunakan patokan Cross Loading, ataupun menggunakan Patokan Nilai HTMT, kak 🙏🙏
      Nah selanjutnya kak, terkait dengan permasalahan yang kak Maharani hadapi perihal nilai cronbach's Alpha ini, kak, saran saya adalah apabila nilai cronbach’s alpha dari salah 1 (atau lebih) variabel yang kakak teliti nilainya masih dibawah 0,6, kak, maka tidak masalah ya kak untuk kak Maharani tidak menggunakan/tidak memasukan nilai Cronbach's Alpha ke dalam laporan penelitian kak Maharani, kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan di dalam metode PLS, memang peneliti lebih disarankan untuk menganalisis/menentukan nilai reliabilitas dari suatu variabel berdasarkan pada nilai composite reliabilitynya, kak Maharani. Dalam hal ini, maka nilai cronbach's alpha boleh untuk tidak dimasukan selama nilai coposite reliability rho_c nya sudah aman, kak 🙏🙏
      Dengan demikian, maka untuk reliabilitas, kak Maharani boleh kak untuk hanya memasukan nilai composite reliability dan tidak perlu memasukan nilai cronbach's alpha sesuai dengan teori/rekomendasi diatas, kak 🙏🙏
      Adapun berikut ya kak saya kirimkan beberapa sumber/artikel jurnal yang memang menyatakan bahwa ketika kita menggunakan PLS, maka di dalam melakukan pengujian reliabilitas, yang lebih diutamakan adalah nilai composite reliability kak dibandingkan dengan cronbach's alpha, kak:
      drive.google.com/drive/folders/1m-SJNU7DztNFCpO2sozBN4Fd-u28wnec?usp=sharing
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, Kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Maharani ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak Kak sebelumnya 🙏🙏🙏

    • @maharanich
      @maharanich ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 terima kasih atas jawabannya pak, sangat jelas dan membantu. saya izin bertanya lagi pak, saat ingin blindfolding apakah boleh jika omission distance nya diubah dari default angka 7? pengaruhnya apa ya pak? karena saya tidak bisa calculate dengan omission distance 7

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@maharanich
      Halo selamat malam kak Maharani 🙏🙏
      Baik kak. Sama-sama ya kak 🙏🙏
      Senang saya dapat membantu, kak 🙏🙏
      Nah selanjutnya, kak, terkait dengan pertanyaan yang kak Maharani ajukan, apabila data kakak tidak dapat di-blindfolding di level omission distance 7, maka kak Maharani boleh ubah angka ini ke 6, atau 8 ya kak tidak masalah kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Maharani ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak 🙏🙏

  • @CesperCo
    @CesperCo ปีที่แล้ว +1

    Sore pak, ijin bertanya. Jika nilai path coefficient negatif tetapi pada p-value signifikan itu jadi bagaimana ya pak? Hipotetis diterima/ditolak?mohon penjelasanya pak, terima kasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      Halo selamat malam kak 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan yang kakak ajukan, ini tergantung dari kalimat hipotesis yang kakak ajukan sebenarnya kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan positif/negatif nya nilai path coefficient yang kita peroleh menunjukkan arah dari pengaruh antar variabel yang kita teliti, kak, sementara nilai p-value dari pengaruh antar variabel yang kita teliti menunjukkan apakah pengaruh antar variabel kita signifikan atau tidak, kak (ada pengaruh atau tidak) 🙏🙏
      Dengan demikian, maka penentuan apakah hipotesis kakak diterima atau ditolak tergantung dari kalimat hipotesis yang kakak ajukan di Bab 2, kak 🙏🙏
      Sebagai contoh:
      Apabila Hipotesis kakak berbunyi "X berpengaruh Positif terhadap Y", maka hipotesis ini diterima apabila nilai path coefficient nya positif, dan sebaliknya, ditolak apabila nilai path coefficient nya negatif, kak 🙏🙏
      Apabila Hipotesis kakak berbunyi "X berpengaruh Signifikan terhadap Y" atau "X memiliki pengaruh terhadap Y", maka hipotesis ini diterima apabila nilai p-value nya dibawah 0,05, dan ditolak apabila nilai p-value nya diatas 0,05, kak, terlepas dari apakah path coefficient nya positif atau negatif, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kakak ya 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @CesperCo
      @CesperCo ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 terima kasih banyak pak atas penjelasannya, berkat bapak saya menjadi lebih paham🙏🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@CesperCo
      Halo selamat malam kak 🙏🙏
      Siap kak. Sama-sama ya kak 🙏🙏
      Senang dapat membantu, kak 🙏🙏

  • @fellinyunita3961
    @fellinyunita3961 11 หลายเดือนก่อน +1

    bapak izin bertanya jika nilai uji validitas menggunakan fornell larcker tidak tercapai (nilai paling atas tidak paling besar dan nilai kolom terahir tidak lebih besar dari disamping bagaimana ya pak) lalu artinya bagaimana ya pak ? terima kasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  11 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam kak Fellin 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas comment dari kakak, dikarenakan kesibukan yang luar biasa padat sehingga saya baru sempat membuka TH-cam kembali kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak ya kak atas pertanyaan yang telah kak Fellin ajukan 🙏🙏
      Berkaitan dengan pertanyaan yang kak Fellin kemukakan, Fornell-Larcker menggambarkan nilai korelasi antar variabel, yang dimana, nilai korelasi antar variabel yang sama harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi antar variabel tersebut dengan variabel lainnya (dengan kata lain, maka nilai fornell larcker paling atas dari setiap kolom harus lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh fornell larcker yang ada dibawahnya), kak 🙏🙏
      Dalam kasus yang kak Fellin tanyakan, apabila nilai fornell larcker paling besar/paling tinggi dari data Kakak ternyata bukan terletak di bagian paling atas dari kolom tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ada indikator dari variabel tersebut yang juga ber-korelasi dengan variabel lainnya (padahal, seharusnya seluruh indikator dari sebuah variabel hanya boleh berkorelasi dengan variabel tersebut dan tidak boleh berkorelasi dengan variabel lainnya) 🙏🙏
      Nah apabila hal ini terjadi, maka salah 1 cara yang dapat kak Fellin lakukan guna mengatasi hal ini adalah dengan membuang Indikator dari salah 1 variabel (dari 2 variabel) yang nilai fornell larckernya paling tinggi, kak. Sebagai contoh:
      X1 (Baris 1) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.658
      X2 (Baris 2) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.743
      Berdasarkan pada contoh diatas, dikarenakan nilai fornell larcker tertinggi dari kolom 1 tidak terletak di bagian paling atas, maka kak Fellin dapat coba membuang 1 per 1 indikator dari antara X2 atau X5 (dapat dipilih salah 1, namun biasanya indikator yang terlebih dahulu coba dibuang adalah indikator dari variabel yang ada di baris sebelah kiri), lalu data di-running kembali (menggunakan PLS Algorithm) sampai fornell larcker ini berhasil tercapai/lolos. Adapun jangan membuang seluruh indikator sekaligus, tapi dapat dibuang 1 per 1 sampai memang masalah fornell larcker ini berhasil ter-atasi dengan baik 🙏🙏
      Misalkan, pertama-tama dibuang Indikator X2.1, lalu di-running ulang. Apabila masih belum lolos, maka dapat dibuang kembali indikator lainnya (misalkan X2.2), lalu data di-running ulang, dstnya) 🙏🙏
      Namun, saya menyarankan kepada kak Fellin untuk minimal menyisakan 3 indikator per variabel ya kak. Dengan kata lain, maka apabila jumlah indikator dari variabel tersebut sudah 3, maka jangan ada indikator yang dibuang kembali karena nanti dikhawatirkan akan menjadi masalah dan akan ditanyakan ketika sidang skripsi, kak (mengingat bahwa biasanya, cenderung dirasa terlalu sedikit apabila 1 variabel hanya di-representasikan oleh 1 atau 2 indikator saja) 🙏🙏
      Adapun cara yang sama juga dapat kak Fellin aplikasikan untuk angka fornell-larcker pada kolom paling kanan ya kak apabila angka tunggal di kolom ini lebih rendah dari angka-angka di sampingnya (pada baris yang sama), kak 🙏🙏
      Apabila ternyata problem fornell larcker ini masih tetap belum teratasi meskipun beberapa indikator telah dibuang, maka saran saya adalah bahwa Kakak dapat menggunakan patokan lain terkait dengan pengukuran Discriminant Validity yang dilakukan, yang dimana, Kakak bisa menggunakan patokan Cross Loading, ataupun menggunakan Patokan Nilai HTMT, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu saran dari saya, Kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Fellin ya kak 🙏🙏
      Memang cara untuk mengatasi permasalahan validitas diskriminan ini cenderung agak sedikit kompleks dikarenakan bersifat trial & error (buang indikator, lalu data di-running kembali sampai problem teratasi). Namun semoga masukan-masukan saya diatas dapat membantu Kak di dalam mengatasi permasalahan fornell larcker yang dialami ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak Kak sebelumnya 🙏🙏🙏

  • @nofianyosafat8098
    @nofianyosafat8098 ปีที่แล้ว +1

    Bang saya mau nanya apakah disebuah penelitian nilai dari outer loading, cronbach alpha, composite reliability dan AVE nilainya tidak boleh 1,000?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat pagi kak Nofian 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Nah terkait dengan pertanyaan dari kak Nofian, betul kak untuk nilai Outer Loading, Cronbach Alpha dan Composite kalau bisa jangan 1.000 kak. Hal ini dikarenakan apabila nilai Cronbach's Alpha, Loading ataupun Composite Reliability mencapai angka maksimum 1.000, maka hal ini mengindikasikan bahwa tingkat korelasi antar indikator cenderung sangat tinggi, kak, yang dimana hal ini sebenarnya kurang baik untuk penelitian, kak Nofian 🙏🙏
      Adapun saran saya untuk mengatasi permasalahan nilai dari Outer Loading, Cronbach's Alpha dan Composite Reliability yang terlalu tinggi ini adalah dengan menambah jumlah Indikator (pertanyaan kuesioner) untuk variabel yang nilai Outer Loading, Cronbach's Alpha dan Composite Reliabilitynya 1.000, kak 🙏🙏
      Mungkin kurang lebih seperti itu untuk penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Nofian ya kak 🙏🙏

  • @RantiRamadianti
    @RantiRamadianti ปีที่แล้ว +1

    Terima kasih banyk bapak atas jawaban pertanyaan mengenai fanel facker🙏🏻 Saya izin bertanya lagi pak untuk perhitungan deferensial menggunakan SEM-PLS ini ada beberapa indikator yang dihapus, apakah apabila saya menghitung menggunakan inferensial untuk perbandingan sesuai permintaan dosen pembimbing apakah indikator nya mengikuti seperti yang dihapus pada sem-pls atau indikator yang utuh seperti pada teorinya. Terima kasih pak🙏🏻

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat pagi kak Ranti 🙏🙏
      Siap kak Ranti. Sama2 ya kak 🙏🙏🙏
      Dan terima kasih banyak juga atas pertanyaan yang telah diajukan, kak 🙏🙏🙏
      Nah terkait dengan pertanyaan dari kak Ranti, kak, untuk perhitungan perbandingan ini saran saya kak. Ranti boleh menggunakan/mengikuti indikator-indikator yang memang sudah valid dan reliable ya kak 🙏🙏🙏
      Jadi indikator-indikator yang tidak valid yang sudah kak Ranti hapus tidak perlu dimasukan gpp kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Ranti ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏🙏

  • @chrismawangesangw9585
    @chrismawangesangw9585 ปีที่แล้ว +2

    Selamat Pagi Kak Niko, Sebelumnya Terimakasih Videonya Sangat Jelas dan istimewa sudah saya like dan subs sekalgus ngerekomendasiin ke temen2. oh iya kak saya mau bertanya mengenai analisis data dengan smart pls di Bab IV, Aapakah wajib menuliskan anlisis statistik deskriptifnya kak niko?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      Halo selamat siang kak Chris 🙏🙏🙏
      Oh wah siap kak Chris. Terima kasih banyak atas apresiasi dan supportnya ya kak 🙏🙏🙏
      Saya ikut senang kak apabila video-video saya bisa membantu kak Chris dan teman2 🙏🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Nah terkait dengan pertanyaan dari kak Chris, kak, untuk Analisis Statistik Deskriptif ini memang biasanya dimasukkan kak ke dalam Bab IV dari skripsi/penelitian kita, kak 🙏🙏🙏
      Dan untuk analisis deskriptif ini, kak Chris bisa ambil data dri PLS (yg bagian tabel deskriptif berisikan mean, median dll yang kak Chris bisa akses dengan cara meng-klik file data kakak (di sebelah kiri yang berwarna hijau) sebanyak 2 kali, atau bisa juga secara manual menggunakan Excel, kak 🙏🙏🙏
      Nah tapi memang apakah statistik deskriptif ini wajib/harus dimasukan atau tidak ini kembali lagi ke dosen pembimbing sebenarnya kak 😅😅🙏🙏
      Nah tapi memang pada umumnya, analisis statistik deskriptif ini kita masukan ke dalam laporan skripsi kita, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Chris ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya ya kak 🙏🙏🙏

    • @chrismawangesangw9585
      @chrismawangesangw9585 ปีที่แล้ว +2

      @@nicholaswilson2898 Terimakasih kak nicloas wilshon, Tuhan memberkati yaaa

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      @@chrismawangesangw9585
      Siap kak Chris. Sama2 ya kak 🙏🙏🙏
      Wah Amin kak 🙏🙏🙏. Terima kasih banyak atas doanya ya kak 🙏🙏🙏
      Tuhan memberkati kak Chris dan keluarga selalu juga ya kak 🙏🙏🙏

    • @chrismawangesangw9585
      @chrismawangesangw9585 ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 Oh iya kak bicholas wilshon, uji mediasi yg digunakan kak niclholas di video itu namanya uji apa ya dan referensinya dari siapa yah kak terimakasih.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@chrismawangesangw9585
      Halo selamat pagi kak Chris 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Chris, berikut saya izin untuk mengirimkan beberapa sumber referensi yang kak Chris bisa kutip dan masukan ke Daftar Pustaka terkait dengan penjelasan jenis-jenis Mediasi ini ya kak:
      "Cepeda, G., Nitzl, C., and Roldán, J. L. (2017). Mediation Analyses in Partial Least Squares Structural Equation Modeling: Guidelines and Empirical Examples., in Partial Least Squares Path Modeling: Basic Concepts, Methodological Issues and Applications, H. Latan and R. Noonan (eds.), Springer: Cham, pp. 173-195."
      "Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2022). A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) (3 ed.). Thousand Oaks, CA: Sage."
      "Nitzl, C., Roldán, J. L., and Cepeda Carrión, G. (2016). Mediation Analysis in Partial Least Squares Path Modeling: Helping Researchers Discuss More Sophisticated Models, Industrial Management & Data Systems, 119 (9), 1849-1864."
      Kurang lebih beberapa referensi diatas kak yang dapat kak Chris kutip dan gunakan sebagai acuan sumber terkait dengan penjelasan perihal beberapa jenis mediasi, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu kak Chris ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @novadebby
    @novadebby ปีที่แล้ว +1

    Kak maaf tanya, mohon di bantu jawab karna ini darurat, kalau fornnell larcker, salah satu angka paling bawah lebih tinggi bagaimana kak?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +2

      Halo selamat malam kak Debby 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak ya kak atas pertanyaan yang telah kak Debby ajukan 🙏🙏
      Berkaitan dengan pertanyaan yang kak Debby kemukakan, Fornell-Larcker menggambarkan nilai korelasi antar variabel, yang dimana, nilai korelasi antar variabel yang sama harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi antar variabel tersebut dengan variabel lainnya (dengan kata lain, maka nilai fornell larcker paling atas dari setiap kolom harus lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh fornell larcker yang ada dibawahnya), kak 🙏🙏
      Dalam kasus yang kak Debby tanyakan, apabila nilai fornell larcker paling besar/paling tinggi dari data Kakak ternyata bukan terletak di bagian paling atas dari kolom tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ada indikator dari variabel tersebut yang juga ber-korelasi dengan variabel lainnya (padahal, seharusnya seluruh indikator dari sebuah variabel hanya boleh berkorelasi dengan variabel tersebut dan tidak boleh berkorelasi dengan variabel lainnya) 🙏🙏
      Nah apabila hal ini terjadi, maka salah 1 cara yang dapat kak Debby lakukan guna mengatasi hal ini adalah dengan membuang Indikator dari salah 1 variabel (dari 2 variabel) yang nilai fornell larckernya paling tinggi, kak. Sebagai contoh:
      X1 (Baris 1) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.658
      X2 (Baris 2) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.743
      Berdasarkan pada contoh diatas, dikarenakan nilai fornell larcker tertinggi dari kolom 1 tidak terletak di bagian paling atas, maka kak Debby dapat coba membuang 1 per 1 indikator dari antara X2 atau X5 (dapat dipilih salah 1, namun biasanya indikator yang terlebih dahulu coba dibuang adalah indikator dari variabel yang ada di baris sebelah kiri), lalu data di-running kembali (menggunakan PLS Algorithm) sampai fornell larcker ini berhasil tercapai/lolos. Adapun jangan membuang seluruh indikator sekaligus, tapi dapat dibuang 1 per 1 sampai memang masalah fornell larcker ini berhasil ter-atasi dengan baik 🙏🙏
      Misalkan, pertama-tama dibuang Indikator X2.1, lalu di-running ulang. Apabila masih belum lolos, maka dapat dibuang kembali indikator lainnya (misalkan X2.2), lalu data di-running ulang, dstnya) 🙏🙏
      Namun, saya menyarankan kepada kak Debby untuk minimal menyisakan 3 indikator per variabel ya kak. Dengan kata lain, maka apabila jumlah indikator dari variabel tersebut sudah 3, maka jangan ada indikator yang dibuang kembali karena nanti dikhawatirkan akan menjadi masalah dan akan ditanyakan ketika sidang skripsi, kak (mengingat bahwa biasanya, cenderung dirasa terlalu sedikit apabila 1 variabel hanya di-representasikan oleh 1 atau 2 indikator saja) 🙏🙏
      Adapun cara yang sama juga dapat kak Debby aplikasikan untuk angka fornell-larcker pada kolom paling kanan ya kak apabila angka tunggal di kolom ini lebih rendah dari angka-angka di sampingnya (pada baris yang sama), kak 🙏🙏
      Apabila ternyata problem fornell larcker ini masih tetap belum teratasi meskipun beberapa indikator telah dibuang, maka saran saya adalah bahwa Kakak dapat menggunakan patokan lain terkait dengan pengukuran Discriminant Validity yang dilakukan, yang dimana, Kakak bisa menggunakan patokan Cross Loading, ataupun menggunakan Patokan Nilai HTMT, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu saran dari saya, Kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Debby ya kak 🙏🙏
      Memang cara untuk mengatasi permasalahan validitas diskriminan ini cenderung agak sedikit kompleks dikarenakan bersifat trial & error (buang indikator, lalu data di-running kembali sampai problem teratasi). Namun semoga masukan-masukan saya diatas dapat membantu Kak di dalam mengatasi permasalahan fornell larcker yang dialami ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak Kak sebelumnya 🙏🙏🙏

    • @novadebby
      @novadebby ปีที่แล้ว +1

      Oh siap kak Terimakasih, sangat membantu sekali, saya coba dlu kak. Terimakasih 🙏🏻🙏🏻✨

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@novadebby
      Baik pak Debby. Sama2 ya kak 🙏🙏
      Senang sy dpt membantu kak Debby, kak 🙏🙏
      Oh boleh kak Debby. Siap kak silahkan ya kak 🙏🙏

  • @syifaphilaishophia4572
    @syifaphilaishophia4572 ปีที่แล้ว +2

    Pak mohon izin bertanya itu menggunakan smartPLS berapa ya? Terimakasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat pagi Kak Syifa 🙏🙏
      Sebelumnya minta maaf sekali saya baru membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak juga atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari Kak Syifa, untuk penjelasan di Video ini, waktu itu saya masih menggunakan software SmartPLS versi 3.3.9, kak, karena pada waktu itu, SmartPLS versi 4 masih belum dirilis, kak
      Nah namun saat ini, kalau kak Syifa coba download software nya di webste SmartPLS, maka hanya akan ada opsi untuk download SmartPLS versi 4 karena memang saat ini SmartPLS versi 3 sudah discontinue dan sudah digantikan dengan SmartPLS versi 4, kak
      Nah tapi jangan khawatir kak, karena secara fitur dan step-by-step atau langkah-langkah analisis datanya, baik SmartPLS versi 3.3.9 atau SmartPLS versi 4 masih persis sama, kak Syifa 🙏🙏
      Mungkin hanya beda di tampilan atau 1-2 fitur saja, namun 99% dari fitur-fitur yang ada di SmartPLS 3 sama dengan SmartPLS 4, kak 🙏🙏
      Dan cara-cara/langkah-langkah import daya dan pengolahan datanya pun masih sama kak, sehingga cara-cara yang saya jelaskan di video ini bisa juga diterapkan di SmartPLS 4, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan Kak Syifa ya kak 🙏🙏

    • @syifaphilaishophia4572
      @syifaphilaishophia4572 ปีที่แล้ว +1

      Baik terimakasih pak
      Oh iya pak. Izin bertanya lagi,mengapa ketika saya import data, tulisannya data corrupt ya pak? Padahal sudah menggunakan Format CSV. Terimakasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@syifaphilaishophia4572
      Halo selamat pagi kak Syifa,
      Siap kak Syifa. Sama-sama ya kak 🙏🙏
      Oh selanjutnya kak, terkait dengan pertanyaan kak Syifa seputar data yang Corrupt ini, mungkin boleh kak untuk data kakak yang di Excel di save as ulang ke format CSV (Comma Delimited), lalu mungkin boleh di-Import ulang kak ke dalam PLS nya, kak Syifa 🙏🙏
      Karena kalau ada keterangan file nya corrupt, ini biasanya karena ada problem dengan filenya, kak, sehingga biasanya file nya kita delete, lalu kita save as ulang kak ke dalam format CSV (Comma Delimited), kak 🙏🙏
      Mungkin boleh dicoba ya kak. Apabila nanti masih ada kendala yang sama, mungkin boleh diinfokan ke saya kembali ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya Kak Syifa 🙏🙏
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏

    • @syifaphilaishophia4572
      @syifaphilaishophia4572 ปีที่แล้ว +1

      Pak. Ketika saya import data dari file CSV itu tampilan di colom indicator berbeda. Tulisannya hanya
      Line 23: Line contains 0 instead of 20 colomns.
      Line 24 : Line contains 0 instead of 20 colomns.
      Line 25: Line contains 0 instead of 20 colomns.
      Dst. Beda seperti yang di tampilan video ini Pak. Bagaimana ya? Terimakasih sbeelumnya

    • @syifaphilaishophia4572
      @syifaphilaishophia4572 ปีที่แล้ว +1

      Jika di video ini kan ada tulisan nox missing,median,min dll. Sedangkan ketika saya import data gaada tulisan tersebut.

  • @zaidanyusuf4917
    @zaidanyusuf4917 ปีที่แล้ว +1

    permisi, pak izin boleh share materi yg ada di ms word? sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih pak🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam kak Zaidan 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas dikarenakan saya baru membuka TH-cam kembali kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan request yang kak Zaidan ajukan kak, berikut ya kak saya kirimkan link Google Drive berisikan file Word yang saya gunakan untuk penjelasan perihal langkah-langkah analisis data dengan menggunakan metode PLS-SEM seperti pada video ini kak:
      drive.google.com/drive/folders/1wCHzHvF0Bn37a2oip7SXfqhw19c1HWMU?usp=share_link
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak seblumnya kak Zaidan 🙏🙏

  • @MarlianahZulfah
    @MarlianahZulfah ปีที่แล้ว +1

    pak maaf ijin bertanya lagi untuk fornel lacker data saya yang nilainya paling besar malah berada dibagian bawah semua , sedangkan bagian atas semuanya nilainy kecil. dan di bagian kanan bawah juga nilai nya lebih kecil dari bagian kiri bawah.mohon infonya itu kenapa ya pak.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat siang Kak Zulfah 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak ya kak atas pertanyaan yang telah Kak Zulfah ajukan 🙏🙏
      Dan mohon maaf juga saya baru membalas dikarenakan ya kak 🙏🙏
      Berkaitan dengan pertanyaan yang Kak Zulfah kemukakan, Fornell-Larcker menggambarkan nilai korelasi antar variabel, yang dimana, nilai korelasi antar variabel yang sama harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi antar variabel tersebut dengan variabel lainnya (dengan kata lain, maka nilai fornell larcker paling atas dari setiap kolom harus lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh fornell larcker yang ada dibawahnya), kak 🙏🙏
      Dalam kasus yang Kak Zulfah tanyakan, apabila nilai fornell larcker paling besar/paling tinggi dari data Kak Zulfah ternyata bukan terletak di bagian paling atas dari kolom tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ada indikator dari variabel tersebut yang juga ber-korelasi dengan variabel lainnya (padahal, seharusnya seluruh indikator dari sebuah variabel hanya boleh berkorelasi dengan variabel tersebut dan tidak boleh berkorelasi dengan variabel lainnya) 🙏🙏
      Nah apabila hal ini terjadi, maka salah 1 cara yang dapat saya sarankan guna mengatasi hal ini adalah dengan membuang Indikator dari salah 1 variabel (dari 2 variabel) yang nilai fornell larckernya paling tinggi. Sebagai contoh:
      X1 (Baris 1) - X5 (Kolom 1) = 0.717
      X2 (Baris 2) - X5 (Kolom 1) = 0.896
      Berdasarkan pada contoh diatas, dikarenakan nilai fornell larcker tertinggi dari kolom 1 tidak terletak di bagian paling atas, maka Kak Zulfah dapat coba membuang 1 per 1 indikator dari antara X2 atau X5 (dapat dipilih salah 1, namun biasanya indikator yang terlebih dahulu coba dibuang adalah indikator dari variabel yang ada di baris sebelah kiri), lalu data di-running kembali (menggunakan PLS Algorithm) sampai fornell larcker ini berhasil tercapai/lolos. Adapun jangan membuang seluruh indikator sekaligus, tapi dapat dibuang 1 per 1 sampai memang masalah fornell larcker ini berhasil ter-atasi dengan baik 🙏🙏
      Misalkan, pertama-tama dibuang Indikator X2.1, lalu di-running ulang. Apabila masih belum lolos, maka dapat dibuang kembali indikator lainnya (misalkan X2.2), lalu data di-running ulang, dstnya) 🙏🙏
      Namun, saya menyarankan kepada Kak Zulfah untuk minimal menyisakan 3 indikator per variabel. Dengan kata lain, maka apabila jumlah indikator dari variabel tersebut sudah 3, jangan dibuang kembali karena nanti dikhawatirkan akan menjadi masalah dan akan ditanyakan ketika sidang skripsi (mengingat bahwa biasanya, cenderung dirasa terlalu sedikit apabila 1 variabel hanya di-representasikan oleh 1 atau 2 indikator saja) 🙏🙏
      Apabila ternyata problem fornell larcker ini masih tetap belum teratasi meskipun beberapa indikator telah dibuang, maka saran saya adalah bahwa Kak Zulfah dapat menggunakan patokan lain terkait dengan pengukuran Discriminant Validity yang dilakukan, yang dimana, Kak Zulfah bisa menggunakan patokan Cross Loading, ataupun menggunakan Patokan Nilai HTMT, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu saran dari saya, Kak Zulfah 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Zulfah ya kak 🙏🙏
      Memang cara untuk mengatasi permasalahan validitas diskriminan ini cenderung agak sedikit kompleks dikarenakan bersifat trial & error (buang indikator, lalu data di-running kembali sampai problem teratasi). Namun semoga masukan-masukan saya diatas dapat membantu Kak Zulfah di dalam mengatasi permasalahan fornell larcker yang dialami ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak Kak Zulfah 😇😇🙏🙏

    • @MarlianahZulfah
      @MarlianahZulfah ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 terima kasih banyak pak nicholas infonya sangat mendetail sekali. terima kasih juga atas waktunya sudah mau menjawab pertanyaan saya

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@MarlianahZulfah
      Selamat malam kak Zulfah,
      Siap kak Zulfah. Sama-sama ya kak 😇😇🙏🙏
      Senang dapat membantu kak 🙏🙏

  • @PengajarNunungSitiNurbayani
    @PengajarNunungSitiNurbayani ปีที่แล้ว +1

    Thanks Sir,,, luarbiasa, detail dan jelas. saya dari awal sampai akhir mengerjakan tugas melalui panduan video ini. sangat mudah dan membantu. terimakasi banyak, suwun, haturnuhun, arigato... sukses terus.

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam Bu Nunung 🙏🙏🙏
      Oh wah siap Bu Nunung. Terima kasih banyak atas apresiasinya, Bu 😇😇🙏🙏🙏
      Senang saya dapat membantu Bu Nunung dan rekan2 melalui video-video yang saya posting di TH-cam ini 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi ya Bu 😇😇🙏🙏🙏
      Sukses selalu juga untuk bu Nunung ya bu 🙏🙏🙏

  • @muhamadagungkaffah8270
    @muhamadagungkaffah8270 ปีที่แล้ว +1

    Izin nanya mas, kalau kita olah datanya di spreadsheet tapi bukan yang langsung dari gform melainkan datanya impor dari excel apakah masih bisa diolah datanya mas?🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam kak Agung 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan, kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan dari kak Agung, kak, untuk data dari spreadsheet, ini bisa ya kak untuk diolah di PLS kak 🙏🙏
      Nah namun memang sebelumnya kak, setelah data yang ada di spreadsheet kakak coding, maka kak Agung harus men-download file tersebut ke dalam format Comma Separated Value (.CSV) ya kak 🙏🙏
      Jadi di spreadsheet, nanti kak Agung bisa klik File --> Download --> .CSV, kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan PLS hanya dapat membaca data dalam format .CSV, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Agung ya 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @kusanope4saintek
    @kusanope4saintek 11 หลายเดือนก่อน +1

    Terima kasih banyak2 Bapak atas sharing ilmunya yg sangat lugas dan mudah dipahami.... akhirnya bisa paham mengenai SEM-PLS yg selama ini masih buntu dan bingung cara olah datanya... Sekali lalgi, terima kasih banyak Bapak 🙏🙏🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  11 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam Kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas comment dari kakak, dikarenakan kesibukan yang luar biasa padat sehingga saya baru sempat membuka TH-cam kembali kak 🙏🙏
      Oh wah baik Kak. Siap Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak atas apresiasinya ya Kak 🙏🙏
      Saya ikut senang apabila Video saya dapat membantu Kakak dan rekan-rekan, Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi Kak 🙏🙏

  • @ImronRosadi-si5wj
    @ImronRosadi-si5wj 5 หลายเดือนก่อน +1

    Halo pak. Solusi untuk nilai R square rendah bagaimana ya pak? Soalnya nilainya menunjukkan bahwa modelnya lemah. Apakah bisa diperbaiki menjadi model yang sedang/kuat? Mohon penjelasannya pak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  4 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam kak Imron 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak ya kak atas pertanyaan yang telah diajukan 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan dari kak Imron, kak, untuk besar/kecilnya nilai R-Squared dari suatu model penelitian ini sebenarnya didasarkan pada jumlah variabel yang mempengaruhi variabel mediasi atau variabel dependen (Y), kak 🙏🙏
      Jadi semakin banyak jumlah variabel independen yang mempengaruhi, maka akan semakin besar nilai R-Squared nya kak, dab sebaliknya 🙏🙏
      Nah terkait dengan hal ini, maka cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan nilai R-Squared ini adalah dengan melakukan penambahan variabel independen kak, yang dimana, saya akui hal ini sangat sulit dilakukan mengingat model penelitian sudah dibuat, dan data sudah kak Imron kumpulkan dan olah 🙏🙏
      Nah dengan demikian, maka sebenarnya tidak masalah kak apabila nilai R-Squared dari model penelitian kak Imron kecil (dibawah 25%), mengingat bahwa yang terpenting di dalam penelitian kak Imron adalah signifikansi pengaruh antar variabel yang diuji, kak 🙏🙏
      Untuk R-Squared sendiri, apabila nilainya kecil, maka hal ini hanya mengindikasikan bahwa mungkin terdapat banyak variabel yang sebenarnya mampu mempengaruhi variabel dependen (variabel Y) yang kakak teliti, namun kebetulan tidak masuk ke dalam model penelitian yang kak Imron buat, kak 🙏🙏
      Jadi tidak masalah ya kak apabila nilai R-Squared nya dibawah 25%, yang terpenting adalah interpretasi hasil dari R-Squared tersebut, beserta dengan signifikansi pengaruh antar variabel yang kak Imron teliti, kak 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan penentuan apakah hipotesis penelitian yang dirumuskan diterima atau ditolak didasarkan pada nilai signifikansi (p-value) dari masing-masing pengaruh antar variabel ini kak 🙏🙏
      Nah kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Imron ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @ImronRosadi-si5wj
      @ImronRosadi-si5wj 4 หลายเดือนก่อน +1

      @@nicholaswilson2898 baik pak. Izin tanya lagi. Berarti tidak masalah ya pak jika nilai dari uji hipotesis diterima semua meskipun nilai R square nya kecil?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  4 หลายเดือนก่อน +1

      @@ImronRosadi-si5wj
      Selamat siang kak Imron 🙏🙏
      Baik kak Imron. Sama2 ya kak 🙏🙏🙏
      Betul kak Imron. Kalau menurut pandangan saya, kak, sebenarnya tidak masalah ya kak apabila nilai R Square dari variabel Mediasi atau Dependen yg kak Imron teliti cenderung rendah kak 🙏🙏
      Yang penting nanti di bab 5 di bagian saran untuk penelitian selanjutnya, mungkin kak Imron bisa tambahkan kira² variabel² apa saja yang peneliti selanjutnya bisa pertimbangkan (diluar dari yang saat ini sudah diteliti) untuk ditambahkan ke model/paradigma penelitian yg saat ini kak Imron teliti ya kak 🙏🙏
      Mungkin seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Imron ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏🙏

    • @ImronRosadi-si5wj
      @ImronRosadi-si5wj 4 หลายเดือนก่อน +1

      @@nicholaswilson2898 baik pak. Terimakasih banyak untuk penjelasannya pak🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  4 หลายเดือนก่อน +1

      @@ImronRosadi-si5wj
      Selamat malam kak Imron 🙏🙏
      Baik kak Imron. Sama-sama ya kak 🙏🙏

  • @researchpartner630
    @researchpartner630 ปีที่แล้ว +1

    kak,,setelah saya memasukkan data,,kok analisanya tidak jalan. hanya ada notifikasi "calculation is running" tapi gak keluar2 hasilnya

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat Malam kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kakak, ini berarti pas kakak ingin start calculation, muncul tulisan singular matrix problem bukan ya kak? 🙏🙏
      Apabila betul, maka hal ini menandakan bahwa ada 1 (atau lebih) dari variabel kakak yang jawaban respondennya cenderung banyak yang sama, kak (misalkan response 5 terlalu banyak untuk indikator-indikator dari suatu variabel, atau response 4 terlalu banyak untuk seluruh indikator dari suatu variabel, dsbnya kak) 🙏🙏
      Nah guna mengatasi hal ini, maka kakak boleh coba menghapus indikator-indikator yang nilai standard deviation nya terlalu besar (diatas 2), atau terlalu kecil kak (diatas -2). Adapun biasanya cara ini efektif kak guna mengatasi permasalahan singular matrix problem yang menyebabkan kakak tidak bisa melakukan PLS Algorithm, kak 🙏🙏
      Untuk nilai standar deviation untuk setiap indikator ini sendiri dapat diakses dengan cara melakukan double klik terhadap nama file CSV yang kita export ke PLS, kak (atau biasa akan muncul pertama kali ketika kita melakukan export data ke PLS, kak) 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Mungkin nanti boleh diupdate ya kak apakah cara diatas berhasil atau tidak, kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏

  • @ita3709
    @ita3709 ปีที่แล้ว +1

    Selamat sore bapak,mohon izin bertanya untuk smartpls versi 3 dan 4 apakah sama saja? apa jika saya mengikuti proses yang bapak kasih ini pada versi 4 tidak masalah pak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam kak Ita 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru membalas kembali ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Ita kak, betul sekali kak bahwa fungsi/cara analisis data pada SmartPLS 3 sama persis dengan SmartPLS 4 kak, dikarenakan perbedaan antara kedua versi ini sebenarnya hanya terletak di tampilan dan beberapa fiturnya saja kak 🙏🙏
      Tapi selebihnya untuk fungsi-fungsi dan langkah-langkah analisis datanya persis sama kak, sehingga proses yang ada di Video ini bisa kak Ita terapkan di SmartPLS 4 ya kak tidak apa-apa kak 🙏🙏
      Nah hanya saja kak, di SmartPLS 4, nilai Predictive Relevance tidak perlu diuji ya kak tidak masalah, dikarenakan fitur ini sudah dihilangkan dari SmartPLS 4 kak 🙏🙏
      Namun sisanya tetap sama untuk uji-uji lainnya kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Ita ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak sebelumnya 🙏🙏🙏

  • @matildamurtinimalo3846
    @matildamurtinimalo3846 3 หลายเดือนก่อน +1

    Hallo Pak ...cara penjelasan Bapak sangat jelas...dan cepat di mengerti,trimakasih atas penjelasannya Pak.🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  3 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat sore kak Matilda🙏🙏
      Oh wah siap laksanakan kak. Sama-sama ya Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak atas apresiasinya kak 🙏🙏
      Saya ikut senang apabila Video saya dapat membantu kak Matilda dan rekan-rekan, Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi ya Kak 🙏🙏

  • @aulyaputri1199
    @aulyaputri1199 ปีที่แล้ว +1

    Pak ingin bertanya sebelumnya, kalau dalam satu variabel itu ada bbrpa indikator dan setiap indikator memiliki 3 pertanyaan,bagaimana menginput ke Excel nya ya pak?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat siang kak Aulya 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Aulya, kak, sebenarnya untuk seluruh pertanyaan dari masing-masing indikator ini boleh digabung jadi 1 sebagai indikator pertanyaan dari variabel ini, kak, sehingga seluruh pertanyaan dari beberapa indikator ini tidak dianggap terpisah, namun terhubung satu sama lain sebagai pertanyaan yang merepresentasikan 1 variabel ini kak 🙏🙏
      Sebagai contoh:
      - Indikator 1 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 2 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 3 ada 3 pertanyaan
      - Indikator 4 ada 3 pertanyaan
      Maka total ada 12 pertanyaan kak, yang dimana 12 pertanyaan ini boleh kak Aulya gabung jadi 1 sebagai pertanyaan-pertanyaan yang menjelaskan Variabel ini kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Aulya 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Aulya ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan 🙏🙏

  • @rikochandra5348
    @rikochandra5348 10 หลายเดือนก่อน +1

    selamat pagi pak, sebelmnya saya ingin berterima kasih dengan video tutorial yang bapak berikan. saya ingin bertanya, kenapa pada saat melakukan kalkulasi pertama hasil yang diberikan minus, contohnya pada variabel x1, indicator 1-3 hasilnya minus (-0,128, -0,827, -0,270), sedangkan pada x1 saya hanya menggunakan 4 indikator, sehingga 3 indikator tersebut harus di hapus, sehingga apa yang perlu saya lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? sekian atas pertanyaan saya , terima kasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  10 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat siang kak Riko 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Riko, kak, apabila nilai outer loading dari suatu indikator menunjukkan angka yang negatif, maka hal ini mengindikasikan bahwa hubungan antara indikator dengan variabel tersebut tidak searah atau berbanding terbalik, kak 🙏🙏
      Nah biasanya hal ini mengindikasikan bahwa sebenarnya jawaban/response dari responden terhadap indikator/pertanyaan kuesioner tersebut berbanding terbalik dengan yang seharusnya di-ekspektasikan kak. Misalkan, seharusnya (normalnya) response responden untuk indikator tersebut berkisar di skala 4 atau 5, namun mayoritas responden menjawab 1 atau 2 🙏🙏
      Nah untuk mengatasi hal ini, kak Riko boleh me-reverse seluruh jawaban responden dari indikator-indikator yang nilai outer loadingnya negatif, kak 🙏🙏
      Adapun reverse data yang dimaksud adalah dengan membalikkan seluruh jawaban responden kak untuk indikator tersebut kak (yang nilai loading nya negatif). Jadi dalam hal ini, misalkan kuesioner kak Riko range jawabannya adalah dari 1 sampai 5, maka apabila responden jawab "Sangat Setuju", yang harusnya kita coding 5, ini kita reverse, jadi coding nya 1, kak 🙏🙏
      Atau contoh lain misalkan ketika responden jawab "Tidak Setuju", maka yang harusnya kita coding 2, ini kita coding jadi 4 ketika di-reverse, kak 🙏🙏
      Jadi:
      Jawaban 1 --> di-Reverse menjadi 5
      Jawaban 2 --> di-Reverse menjadi 4
      Jawaban 4 --> di-Reverse menjadi 2
      Jawaban 5 --> di-Reverse menjadi 1
      Jawaban 3 --> Tetap (tidak d-Reverse) 3
      Nah biasanya pertanyaan-pertanyaan yang di-reverse ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang secara konsep bersifat Negatif, kak Riko. Nah kalau saya lihat, mungkin indikator yang nilainya negatif ini merupakan indikator bersifat negatif kak, sehingga kalau tidak di reverse, hasilnya juga akan negatif (yang seharusnya positif), sehingga kita harus reverse seluruh responsenya, kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Riko 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Riko ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak kak Riko 🙏🙏

    • @rikochandra5348
      @rikochandra5348 10 หลายเดือนก่อน

      baik pak terima kasih banyak atas jawabanya yang bapak berikan, sangat membantu sekali@@nicholaswilson2898

  • @sunseed9708
    @sunseed9708 ปีที่แล้ว +1

    malam pak, saya ingin bertanya lagi, kan pada saat melihat nilai outter loading, jika tidak memenuhi standar, maka beberapa indikator harus di buang, nah itu bagaimana ya pak justifikasi variabel tersebut tetap valid dan reliable meskipun beberapa indikator nya hilang? (semoga pertanyaan saya bisa dimengerti ya pak soalnya saya juga bingung membahasakannya T__T)

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan yang kakak ajukan, untuk validitas dan reliabilitas sendiri kak, selain dari kriteria factor loading, validitas dan reliabilitas dari suatu variabel sendiri dapat dilihat dari beberapa kriteria kak, diantaranya composite reliability (rho-c), cronbach alpha, AVE atau discriminant validity, kak 🙏🙏
      Nah untuk factor loading sendiri benar kak bahwa indikator-indikator yang nilai factor loadingnya dibawah standard (0,60) harus dihapus, kak dikarenakan indikator yang nilai factor loadingnya dibawah 0,60 dianggap tidak valid, kak. Namun, ini tidak masalah kak, selama 1 variabel masih tersisi minimal 2/3 indikator, kak 🙏🙏
      Adapun selama kriteria-kriteria lainnya aman kak (seperti composite reliability (rho-c), cronbach alpha, AVE atau discriminant validity), maka validitas dan reliabilitas dari variabel yang kakak teliti tetap aman kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kakak ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 😇😇🙏🙏

  • @farhanhakim5928
    @farhanhakim5928 ปีที่แล้ว +1

    Permisi pak Nicholas saya mau nanya, untuk uji part coefficient/analisis jalur itu sama tidak dengan konversi diagram jalur ke sistem persamaan?
    Mohon bantuannya 🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat siang kak Farhan 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun terkait dengan pertanyaan dari Kak Farhan, Uji Path Coefficient ini sepertinya berbeda ya kak dengan Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan, dikarenakan di dalam Uji Path Coefficient ini, kak Farhan dapat mengetahui bagaimana pengaruh yang diberikan oleh 1 variabel terhadap variabel lain, kak
      Nah sementara itu, Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan sepertinya mengharuskan kak Farhan untuk menerjemahkan hasil Uji Path Coefficient ke sistem persamaan yang bentuknya kurang lebih seperti ini kak:
      y = b1.x1 + b2.x2 + … + bn.xn + c
      Jadi hasil dari Uji Koefisien Jalur ini harus diubah/diterjemahkan ke dalam Equation/Rumus seperti contoh diatas kak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu yang saya tangkap dari statement 'Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan', kak 🙏🙏
      Namun di dalam melakukan analisis PLS-SEM, kalau menurut pandangan saya, sebenarnya rumus persamaan/sistem persamaan diatas tidak perlu dibuat tidak apa-apa, kak, dikarenakan sebenarnya hal paling penting yang kita ingin ketahui dengan melakukan analisis PLS-SEM ini adalah perihal signifikansi pengaruh antar variabelnya kak 🙏🙏
      Tapi ini menurut pandangan saya ya kak, yang mungkin saja bisa berbeda dengan pendapat dari dosen kakak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari kak Farhan ya kak 🙏🙏

  • @husnulikasa111
    @husnulikasa111 9 หลายเดือนก่อน +1

    Terimakasih banyak pak atas ilmunya yg detail dan jelas, sangat bermanfaat. Semoga jadi amal jariyah buat bapak. Sukses dan sehat selalu, semoga Allah berkahi. Amiin

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  9 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat pagi Kak Husnul 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya Kak saya baru kembali membalas Kak, dikarenakan saya baru membuka TH-cam kembali kak hehehehehe 🙏🙏
      Oh wah baik Kak Husnul. Siap Kak Husnul 🙏🙏
      Sama-sama ya Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak juga atas apresiasinya ya Kak 🙏🙏
      Saya ikut senang apabila Video saya dapat membantu Kak Husnul dan rekan-rekan, Kak 🙏🙏
      Amin Kak Husnul. Terima kasih banyak atas doa-nya, Kak 🙏🙏
      Adapun saya juga senantiasa doakan semoga Kak Husnul dan keluarga sehat dan sukses selalu juga ya Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi Kak 🙏🙏

  • @anishanoviola3162
    @anishanoviola3162 3 หลายเดือนก่อน +2

    Pak kenapa di construct reliability and validitas tidak muncul kolom 1 variabel itu knp ya?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  3 หลายเดือนก่อน +2

      Halo selamat malam kak Anisha 🙏🙏
      Oh sebelumnya mohon maaf kak, kalau boleh tahu, tidak munculnya ini apakah nama variabelnya tidak muncul, atau hasil yg muncul adalah N/A ya kak? 🙏🙏

    • @anishanoviola3162
      @anishanoviola3162 3 หลายเดือนก่อน +2

      Hasilnya tdk muncul pak, karna nilai cross loadingnya 1,000 ​@@nicholaswilson2898

    • @anishanoviola3162
      @anishanoviola3162 3 หลายเดือนก่อน +2

      Hasil dan namnya tidak muncul pak, jd kan saya ada 3 variabel X dan 1 variabel Y, nah yg variabel X1 ini tdk muncul pak apa karna nilai cross loadingnya 1,000 ya pak?mohon bantuannya pak🙏🏻

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  3 หลายเดือนก่อน +2

      @@anishanoviola3162
      Halo kak Anisha selamat pagi kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas, kak 🙏🙏
      Oh......wah baik kalau begitu kak Anisha 🙏🙏
      Nah kalau boleh tahu kak, untuk konfirmasi, apakah variabel X1 ini indikator nya hanya ada 1, kak? 🙏🙏
      Hal ini dikarenakan menurut pandangan saya, nilai loading dari variabel X1 ini nilainya 1.000 sepertinya dikarenakan indikator yang menjelaskan variabel X1 ini hanya ada 1, kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya ya kak 🙏🙏

    • @anishanoviola3162
      @anishanoviola3162 3 หลายเดือนก่อน +2

      ​@@nicholaswilson2898 malam pak, iya betul pak hanya 1 indikator saja dengan nilai 1,000 pak

  • @Reskiansyah1945
    @Reskiansyah1945 ปีที่แล้ว +2

    Selamat pagi kak
    Untuk status mediasi yang dijelaskan di video, seperti full mediation, partial mediation, no mediation effect, itu ada sumber referensi dari jurnal ato buku nya gak? Saya coba cari gak dapet soalnya

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat malam kak Reinaldy 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan kak Reinaldy, berikut saya izin untuk mengirimkan beberapa sumber referensi yang kak Reinaldy bisa kutip dan masukan ke Daftar Pustaka terkait dengan penjelasan jenis-jenis Mediasi ini ya kak:
      "Cepeda, G., Nitzl, C., and Roldán, J. L. (2017). Mediation Analyses in Partial Least Squares Structural Equation Modeling: Guidelines and Empirical Examples., in Partial Least Squares Path Modeling: Basic Concepts, Methodological Issues and Applications, H. Latan and R. Noonan (eds.), Springer: Cham, pp. 173-195."
      "Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2022). A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) (3 ed.). Thousand Oaks, CA: Sage."
      "Nitzl, C., Roldán, J. L., and Cepeda Carrión, G. (2016). Mediation Analysis in Partial Least Squares Path Modeling: Helping Researchers Discuss More Sophisticated Models, Industrial Management & Data Systems, 119 (9), 1849-1864."
      Kurang lebih beberapa referensi diatas kak yang dapat kak Reinaldy kutip dan gunakan sebagai acuan sumber terkait dengan penjelasan perihal beberapa jenis mediasi, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu kak Reinaldy ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @Reskiansyah1945
      @Reskiansyah1945 ปีที่แล้ว +1

      @@nicholaswilson2898 Terima kasih banyak kak🙏, mudah2an sukses selalu

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      @@Reskiansyah1945
      Siap kak Reinaldy. Sama2 ya kak 🙏🙏
      Amin kak Reinaldy. Terima kasih banyak atas doanya ya kak 🙏🙏
      Adapun saya juga senantiasa mendoakan semoga Kak Reinaldy sehat dan sukses selalu ya kak 🙏🙏🙏

  • @wenyfransiskamalau6648
    @wenyfransiskamalau6648 หลายเดือนก่อน

    Halo pak izin bertanya, jika nilai HTMT nya diatas 0,9 yg harus dilakukan apa ya pak? Soalnya dipenjelasan video belum ada pak dijelaskan, mohon bantuanya pak 🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  หลายเดือนก่อน

      @@wenyfransiskamalau6648
      Halo selamat sore kak Weny 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan yang Weny ajukan, kak, maka ada beberapa cara yang dapat kak Weny lakukan guna mengatasi nilai HTMT yang tidak valid ini, kak:
      *Cara Pertama*
      Apabila ada nilai HTMT dari variabel kakak yang tidak valid, maka langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan membuang satu (atau lebih) indikator dari setiap variabel (yang HTMT-nya tidak valid) yang nilai factor loadingnya paling rendah dibandingkan dengan indikator lain dari variabel yang sama, kak, yang dimana, setelah dibuang, maka data boleh di-running ataupun dianalisis ulang sampai seluruh nilai HTMT dari seluruh variabel yang kak Weny teliti sudah valid, kak 🙏🙏
      Adapun proses diatas dapat diulang lebih dari 1 kali sampai seluruh nilai HTMT dari variabel-variabel yang kakak teliti sudah valid, kak 🙏🙏
      *Cara Kedua*
      Nah selanjutnya kak, selain cara pertama diatas, cara lain yang dapat kak Weny lakukan guna mengatasi nilai HTMT yang tidak valid ini adalah dengan cara membuang indikator/data yang nilai standar deviasi (standard deviation) nya dibawah 0,25, kak 🙏🙏
      *Cara Ketiga*
      Berikutnya kak, apabila cara pertama dan kedua sudah dilakukan dan nilai HTMT tetap tinggi, maka cara ketiga yang dapat kak Weny lakukan adalah dengan mencari teori (baik dari buku ataupun artikel jurnal) yang menyatakan bahwa nilai HTMT dibawah 0,95 atau 1 masih terhitung valid, kak 🙏🙏
      Dengan demikian, maka apabila kak Weny menggunakan (dan memasukan) teori ini ke dalam skripsi/penelitian kakak, maka nilai HTMT kak Weny masih dapat tetap terhitung valid, kak (meskipun ada variabel kak Weny yang nilai HTMT nya diatas 0,90, kak) 🙏🙏
      *Cara Keempat*
      Berikutnya kak, selain cara ketiga, cara keempat yang juga dapat kak Weny lakukan apabila nilai HTMT tidak valid adalah dengan melihat 2 komponen discriminant validity lainnya kak (yaitu cross loading dan fornell-larcker) Jadi selama nilai cross loading dan fornell larcker lolos, maka kak Weny boleh untuk menggunakan (atau memasukan) 2 aspek dari discriminant validity ini ke Laporan Penelitian yang kak Weny sedang buat, kak 🙏🙏
      Jadi dalam hal hal ini, nilai HTMT tidak perlu kakak masukan ke laporan penelitian tidak apa-apa, namun dengan syarat 2 komponen lainnya (fornell-larcker dan cross loading) lolos/valid kak, 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Weny 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Weny ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

  • @nawangwulansari5714
    @nawangwulansari5714 ปีที่แล้ว +1

    selamat sore pak, sebelumnya izin bertanya untuk kuisioner sebelum di uji validitas dll apakah perlu di ujicoba terlebih dahulu? Terimakasih

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  ปีที่แล้ว +1

      Halo selamat pagi kak Nawang 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan pertanyaan dari kak Nawang, sebenarnya memang secara umum, sebelum kita menyebar data ke target responden, akan lebih baik apabila kita melakukan pre-test (uji kuesioner) terlebih dahulu misalkan ke 20/30 orang untuk mengecek apakah kuesioner yang kita buat valid, reliable dan setiap indikatornya mudah dimengerti oleh orang lain sebelum kita sebar ke responden utama kita, kak Nawang
      Nah namun, biasanya dikarenakan penelitian (terutama skripsi) memiliki batasan waktu yang cukup sempit (biasanya hanya 3-4 bulan), maka biasanya tidak masalah untuk kita tidak melakukan pre-test dan langsung melakukan penyebaran kuesioner ke target responden kita, kak Nawang. Selama responden yang mengisi memahami isi kuesioner kita, serta ketika datanya nanti sudah valid dan reliable, hal ini tidak jadi masalah kak (meskipun kita tidak melakukan pre-test/uji kuesioner di awal, kak Nawang) 🙏🙏
      Tapi memang dianjurkan kak untuk terlebih dahulu melakukan pre-test ini apabila memang memungkinkan, kak
      Nah sebenarnya kak, tambahan dari saya, pre-test ini tidak terlalu "urgent" untuk dilakukan apabila indikator kuesioner yang kita ambil berasal dari artikel jurnal, kak Nawang
      Namun apabila setiap indikator dari setiap variabel pada kuesioner penelitian kita cenderung tidak kita ambil dari jurnal/sumber lain dan kita benar-benar buat sendiri, maka ini wajib dilakukan pre-test, kak
      Tapi secara umum, memang dianjurkan apabila memungkinkan untuk dilakukan pre-test kak, baik untuk indikator yang kita buat sendiri atau yang kita mungkin adopsi/adaptasi dari artikel jurnal lain, kak
      Kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kak Nawang
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kak Nawang ya kak 🙏🙏

  • @Will-dj9jo
    @Will-dj9jo 9 หลายเดือนก่อน +2

    Hallo pak Nicholas, mau bertanya pak terkait perbedaan dari penelitian yang meneliti “Pengaruh” dan “Hubungan” apa bedanya ya pak? Lalu terkait melihat hasil datanya kalau “pengaruh” lihat yang mana ya dan kalau “hubungan” lihat yang mana?
    Lalu pak terkait blindfolding kan sudah tidak ada di smartpls 4.0, lalu apakah terkait Q2 itu sama dengan goodness of fit (Model Fit) terkait model fit itu menjelaskan terkait apa ya pak? Apakah perlu di masukan juga?
    Terima Kasih pak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  9 หลายเดือนก่อน +1

      Halo kak Wil selamat sore kak 🙏🙏
      Sebelulnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan dari kak Will, kak, sebenarnya mayoritas dari penelitian di ranah Ilmu Sosial (seperti Manajemen, Akuntansi, Ekonomi ataupun Ilmu Komunikasi) cenderung mencoba untuk menguji Pengaruh 1 (atau lenih) variabel terhadap variabel lain kak. Hal ini dikarenakan penelitian yg masuk ke dalam kategori “Pengaruh” bersifat 1 arah saja kak (panah nya hanya mengarah dari variabel X ke Mediasi, Mediasi ke Y ataupun X ke Y dan tidak ada panah timbal balik nya kak) 🙏🙏
      Nah sementara itu kak, kebalikannya kak, penelitian yang bersifat “Hubungan” cenderung mencoba untuk mengkaji pengaruh 1 variabel terhadap variabel lain, dan sebaliknya, kak 🙏🙏
      Dengan demikian, maka biasanya di paradigma penelitian dari studi yg masuk ke dalam kategori “Hubungan”, selain ada panah yg mengarah dari variabel X ke Y, maka ada panah timbal balik juga kak dari variabel Y ke X, kak 🙏🙏
      Nah kurang lebih seperti itu kak perbedaan antara penelitian yg masuk ke dalam kategori “Pengaruh” dengan “Hubungan” kak 🙏🙏
      Nah berikutnya kak, perihal pertanyaan kakak seputar Q2 di SmartPLS versi 4 kak, maka betul sekali kak bahwa di SmartPLS versi 4, fitur Q2 ini tidak ada lagi kak karena sudah dihapus oleh developer dari softwarenya, sehingga tidak perlu dimasukkan tidak apa-apa ya kak 🙏🙏
      Nah untuk model fit ini sendiri kak, di PLS tidak perlu dimasukan tidak apa-apa ya kak, dikarenakan model fit ini baru dimasukan/dianalisa ketika kita menggunakan metode CB-SEM dengan bantuan software AMOS, kak 🙏🙏
      Mungkin seperti itu penjelasan dari saya, kak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab beberapa pertanyaan dari kak Will ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @Will-dj9jo
      @Will-dj9jo 9 หลายเดือนก่อน +1

      Terima kasih pak niko untuk jawabannya.
      Lalu pak apakah boleh meminta email ataupun contact yang dapat di hubungi pak untuk bertanya terkait lebih lanjut?
      Terima kasih pak

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  9 หลายเดือนก่อน +1

      @@Will-dj9jo
      Siap kak Will. Sama2 ya kak 🙏🙏
      Oh boleh kak. Kak Will boleh email saya ke alamat email berikut ya kak:
      Nichowilson88@gmail.com
      Tp kadang kak kalau misalkan sedang hectic, maka kadang emailnya suka ketumpuk kak, sehingga apabila hal ini terjadi (dimana misalkan sudah 3 harian saya tidak membalas email kakak), maka kak Will boleh notice saya kembali via comment di Video ini ya kak 🙏🙏
      Tapi saya selalu berusaha untuk baca email + reply email yang masuk ke saya setiap saat, kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  9 หลายเดือนก่อน +1

      Oh iya kak sama 1 lagi kak tadi saya kelupaan, baik Pengaruh ataupun Hubungan, kita tetap melihat dari nilai p-Value di hasil PLS ya kak untuk menilai apakah pengaruh ataupun hubungan antar variabelnya signifikan/tidak, kak 🙏🙏🙏

    • @Will-dj9jo
      @Will-dj9jo 9 หลายเดือนก่อน +1

      Baik pak Nico terima kasih ya bantuannya

  • @imampurnomo2897
    @imampurnomo2897 10 หลายเดือนก่อน +1

    terimakasih atas ilmunya pak, cuma saya mau tanya jika nilai forner larker ada salah satu lebih kecil dari nilai yg dibawah itu bagaimana pak cara membperbaikinya?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  10 หลายเดือนก่อน +2

      Halo selamat pagi Pak Imam 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya Pak saya baru kembali membalas comment dari Bapak, dikarenakan kesibukan yang luar biasa padat sehingga saya baru sempat membuka TH-cam kembali Pak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak ya Pak atas pertanyaan yang telah Pak Imam ajukan 🙏🙏
      Berkaitan dengan pertanyaan yang Pak Imam kemukakan, Fornell-Larcker menggambarkan nilai korelasi antar variabel, yang dimana, nilai korelasi antar variabel yang sama harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi antar variabel tersebut dengan variabel lainnya (dengan kata lain, maka nilai fornell larcker paling atas dari setiap kolom harus lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh fornell larcker yang ada dibawahnya), Pak 🙏🙏
      Dalam kasus yang Pak Imam tanyakan, apabila nilai fornell larcker paling besar/paling tinggi dari data Bapak ternyata bukan terletak di bagian paling atas dari kolom tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ada indikator dari variabel tersebut yang juga ber-korelasi dengan variabel lainnya (padahal, seharusnya seluruh indikator dari sebuah variabel hanya boleh berkorelasi dengan variabel tersebut dan tidak boleh berkorelasi dengan variabel lainnya) 🙏🙏
      Nah apabila hal ini terjadi, maka salah 1 cara yang dapat Pak Imam lakukan guna mengatasi hal ini adalah dengan membuang Indikator dari salah 1 variabel (dari 2 variabel) yang nilai fornell larckernya paling tinggi, Pak. Sebagai contoh:
      X1 (Baris 1) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.658
      X2 (Baris 2) -------------- X5 (Kolom 1) = 0.743
      Berdasarkan pada contoh diatas, dikarenakan nilai fornell larcker tertinggi dari kolom 1 tidak terletak di bagian paling atas, maka Pak Imam dapat coba membuang 1 per 1 indikator dari antara X2 atau X5 (dapat dipilih salah 1, namun biasanya indikator yang terlebih dahulu coba dibuang adalah indikator dari variabel yang ada di baris sebelah kiri), lalu data di-running kembali (menggunakan PLS Algorithm) sampai fornell larcker ini berhasil tercapai/lolos. Adapun jangan membuang seluruh indikator sekaligus, tapi dapat dibuang 1 per 1 sampai memang masalah fornell larcker ini berhasil ter-atasi dengan baik 🙏🙏
      Misalkan, pertama-tama dibuang Indikator X2.1, lalu di-running ulang. Apabila masih belum lolos, maka dapat dibuang kembali indikator lainnya (misalkan X2.2), lalu data di-running ulang, dstnya) 🙏🙏
      Namun, saya menyarankan kepada Pak Imam untuk minimal menyisakan 3 indikator per variabel ya Pak. Dengan kata lain, maka apabila jumlah indikator dari variabel tersebut sudah 3, maka jangan ada indikator yang dibuang kembali karena nanti dikhawatirkan akan menjadi masalah dan akan ditanyakan ketika sidang skripsi, Pak (mengingat bahwa biasanya, cenderung dirasa terlalu sedikit apabila 1 variabel hanya di-representasikan oleh 1 atau 2 indikator saja) 🙏🙏
      Adapun cara yang sama juga dapat Pak Imam aplikasikan untuk angka fornell-larcker pada kolom paling kanan ya Pak apabila angka tunggal di kolom ini lebih rendah dari angka-angka di sampingnya (pada baris yang sama), Pak 🙏🙏
      Apabila ternyata problem fornell larcker ini masih tetap belum teratasi meskipun beberapa indikator telah dibuang, maka saran saya adalah bahwa Bapak dapat menggunakan patokan lain terkait dengan pengukuran Discriminant Validity yang dilakukan, yang dimana, Bapak bisa menggunakan patokan Cross Loading, ataupun menggunakan Patokan Nilai HTMT, Pak 🙏🙏
      Kurang lebih seperti itu saran dari saya, Pak 🙏🙏
      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan dari Pak Imam ya Pak 🙏🙏
      Memang cara untuk mengatasi permasalahan validitas diskriminan ini cenderung agak sedikit kompleks dikarenakan bersifat trial & error (buang indikator, lalu data di-running kembali sampai problem teratasi). Namun semoga masukan-masukan saya diatas dapat membantu Pak di dalam mengatasi permasalahan fornell larcker yang dialami ya Pak 🙏🙏
      Terima kasih banyak Pak sebelumnya 🙏🙏🙏

  • @laurenciasld882
    @laurenciasld882 4 หลายเดือนก่อน +1

    Terimakasih kak atas insight yang diberikan, sangat membantu saya dalam menyusun jurnal penelitian dengan menggunakan metodde kuisioner

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  4 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat malam kak Lauren🙏🙏
      Mohon maaf sekali saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Oh wah siap laksanakan kak. Sama-sama ya Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak atas apresiasinya kak 🙏🙏
      Saya ikut senang apabila Video saya dapat membantu kakak dan rekan-rekan, Kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sekali lagi ya Kak 🙏🙏

  • @aliffatullah171
    @aliffatullah171 หลายเดือนก่อน +1

    halo pak apakah boleh dibagikan mengenai sumber yang mengatakan batasan nilai R2 yang digunakan

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  หลายเดือนก่อน +2

      Halo selamat malam kak Alif 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan dari kak Adril, berikut sumber referensi yang dapat kak Alif masukan ke dalam aftar pustaka perihal acuan/range nilai R-Squared ini ya kak:
      Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2022). A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) (3e). Thousand Oaks, CA: Sage.
      Dan berikut saya lampirkan juga link google drive berisikan soft copy dari eBook ini ya kak:
      drive.google.com/drive/folders/1Uke_Y4kpKfJ2_p9sFlf9sKDmIrgt39rj?usp=sharing
      Semoga dapat membantu ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @aliffatullah171
      @aliffatullah171 หลายเดือนก่อน +1

      @@nicholaswilson2898 baik terima kasih ya 🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  หลายเดือนก่อน +1

      @@aliffatullah171
      Baik kak. Sama² ya kak 🙏🙏

  • @FxTitanium-fx9iy
    @FxTitanium-fx9iy 8 หลายเดือนก่อน +1

    Izin bertanya pak jika variabel y adalah hasil belajar dari nilai PAS. Apakah boleh hasil belajar tersebut langsung di input di excel kemudian analisis menggunakan smart pls?

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  8 หลายเดือนก่อน +1

      Halo selamat siang kak 🙏🙏
      Sebelumnya terima kasih banyak atas pertanyaan yang telah diajukan ya kak 🙏🙏
      Adapun perihal pertanyaan kakak, sebelumnya kak, kalau boleh tahu kak, skala yg digunakan dari nilai PAS ini bentuknya apa ya kak? Apakah likert, atau nominal ya kak?
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @FxTitanium-fx9iy
      @FxTitanium-fx9iy 8 หลายเดือนก่อน +1

      @@nicholaswilson2898 skala likert pak🙏. Untuk lebih jelasnya variabel x = self efficacy, variabel z = motivasi belajar dan variabel y = hasil belajar. Nah sedangkan nantinya yang diinput ke excel jawaban kuesioner dari variabel x, z sedangkan variabel y tidak ada kuesioner tapi menggunakan nilai PAS, itu bagaimana ya pak?🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  8 หลายเดือนก่อน +1

      @@FxTitanium-fx9iy
      Halo selamat pagi kak 🙏🙏
      Sebelumnya mohon maaf sekali ya kak saya baru kembali membalas ya kak 🙏🙏
      Dan terima kasih banyak sebelumnya atas penjelasan yang telah diberikan ya kak 🙏🙏
      Terkait dengan penjelasan dari kakak, kak, berarti untuk variabel Hasil Belajar ini datanya bukan dari kuesioner, melainkan data sekunder yg nilainya sudah fix ya kak?
      Nah perihal ini kak, kalau menurut saya, sebenarnya metode PLS ini lebih cocok digunakan untuk penelitian-penelitian yang seluruh variabelnya diukur dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan (atau indikator-indikator) kuesioner, kak. Dengan kata lain, maka metode PLS ini akan lebih sesuai apabila data-data yang kakak kumpulkan adalah data-data yang bersifat data primer melalui Kuesioner, serta setiap response dari responden dapat diukur dengan skala Likert, kak (seperti 1 untuk Sangat Tidak Setuju, 2 untuk Tidak Setuju, dstnya kak) 🙏🙏
      Adapun untuk penelitian yang datanya berbentuk data sekunder, maka sebenarnya penelitian kakak akan lebih cocok apabila menggunakan metode Regresi dengan menggunakan software SPSS, kak 🙏🙏
      *Nah namun kak*, apabila misalkan kakak tetap ingin menggunakan metode PLS, maka sebenarnya ada 1 cara kak yang dapat dilakukan terkait dengan data kakak 🙏🙏
      Adapun cara tersebut adalah dengan memecah/meng-coding data-data sekunder ini ke dalam beberapa range/skala, kak. Misalkan seperti berikut kak:
      *Contoh:*
      Variabel Y --> Hasil Belajar
      Terkait dengan variable diatas, maka nilai PAS untuk mengukur hasil belajar setiap siswa/i ini dapat dipecah ke dalam beberapa range skala sebagai berikut kak:
      1 = Nilai PAS antara 0 - 20
      2 = Nilai PAS antara 21 - 40
      3 = Nilai PAS antara 41 - 60
      4 = Nilai PAS antara 61 - 80
      5 = Nilai PAS antara 81 - 100
      Nah dengan membagi-bagikan nilai PAS ke dalam beberapa skala diatas, maka nanti kakak dapat meng-coding nilai PAS untuk setiap sample (yang menjadi responden kakak) ke dalam skala interval/ordinal yang dapat diukur kak 🙏🙏
      Jadi misalkan ketika Murid A memiliki nilai PAS sebesar 35, maka di Excel dapat diinput coding 2, lalu misalkan Murid B memiliki nilai PAS sebesar 78%, maka di Excel dapat diinput coding 4, dan seterusnya, kak 🙏🙏
      Mungkin kurang lebih seperti itu penjelasan dari saya, kakak 🙏🙏

      Semoga dapat membantu menjawab pertanyaan kakak ya kak 🙏🙏
      Terima kasih banyak sebelumnya kak 🙏🙏

    • @FxTitanium-fx9iy
      @FxTitanium-fx9iy 8 หลายเดือนก่อน +1

      @@nicholaswilson2898 wah terima kasih sekali pak, sangat membantu🙏🙏

    • @nicholaswilson2898
      @nicholaswilson2898  8 หลายเดือนก่อน +1

      @@FxTitanium-fx9iy
      Halo selamat siang kak 🙏🙏🙏
      Wah siap laksanakan kak. Sama2 ya kak 🙏🙏
      Senang saya dapat membantu, kak 🙏🙏🙏