🔴PANAS! Komisi I DPR Cecar Kominfo dan Badan Siber, Curigai Pelaku Peretasan Data Nasional Internal
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 1 ต.ค. 2024
- Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-MEDAN.COM - Menkominfo Budi Arie Setiadi menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR RI. Budi mengatakan rapat tersebut membahas peretasan Pusat Data Nasional (PDN) RI.
Budi Arie tiba di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024), sekitar pukul 16.20 WIB. Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian juga turut hadir dalam rapat.
Budi mengatakan rapat itu akan membahas PDN yang sempat mengalami gangguan. "Iya (terkait PDN)," kata Budi.
Ketika ditanya terkait petisi kartu merah, Budi enggan membahas lebih jauh. Dia meminta untuk menunggu rapat selesai.
"Nanti dulu ya," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Nurul Arifin bertanya terkait pernyataan Menkominfo Budi Arie Setiadi terkait ada pihak yang meminta bayaran USD 8 juta terkait serangan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Dia menanyakan siapa pihak yang meminta tebusan bayaran tersebut.
"Saya ingin tanya di sini, kita sudah tahu semuanya tentang teknis-teknisnya itu, tapi yang saya ingin tanyakan tentang satu hal, ini bapak katakan ada yang minta tebusan USD 8 juta atau Rp 171 miliar, itu sebenarnya bukan nilai yang besar mungkin kayaknya, tetapi pertanyaannya, siapa yang minta tebusan?" tanya Nurul Arifin saat rapat kerja Komisi I DPR, di gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Nurul bertanya ke mana Menkominfo Budi Arie diminta membayar. Dia lalu mempertanyakan apakah pelaku berasal dari internal.
"Dan Bapak harus bayar ke mana? Pelakunya siapa? Apakah pelakunya ada indikasi dari internal?" ucapnya.
Lebih lanjut, dia juga mempertanyakan apakah pihak penjual teknologi yang meminta tebusan. Atau, lanjut dia, pihak yang merasa terganggu lantaran pemerintah hendak memberantas judi online
Bergabung dengan channel ini untuk mendapatkan akses ke berbagai keuntungan:
/ @tribunmedantv
Baca selengkapnya di www.tribun-medan.com
#TribunMedan
Kecurigaan dari Komisi I bhw peretas data PDN dari internal dapat dipahami mengingat Pilkada sdh dekat. Pola brutal pd Pilpres 2024 bisa saja coba dilakukan lagi oleh komplotan yg sama, apalagi si aseng masih di singgasananya.
setuju patut untuk di curigai
Astaghfirullah
Kalo benar demikian ada ordal yang terlibat peretasan itu termasuk penghianat Negara dong
Yang korupsi itu kan dari internal, cuma bedanya ini korupsi info data rahasia, tujuannya kan pasti nya UUD ( ujung ujung nya DUIT)😊
Kalau mau SDM yang ada di Bidang Cyber lebih bagus, caranya adalah JANGAN MEMPEKERJAKAN ORANG YANG YANG KURANG PAHAM DALAM HAL IT (ORANG DALAM), MASIH BANYAK ORANG YANG LEBIH BERKUALITAS TAPI MALAH MEMPRIORITASKAN ORANG YANG DI KENAL DOANG.
MAU SAMPE KAPAN BISA MAJU NEGERI INI KALAU SISTEM KEDINASTIAN MASIH ADA, KASIAN ORANG YANG MAMPU BEKERJA MALAH DI BUANG
Hilirisasi digital.. Indonesia emas hnya sekedar jargon.. Stlh kejadian baru terbuka... SDM tidak mumpunin 😄😄
PERTAMA : pecat dulu itu menteri atau undur diri (progress 99,0%)
BAGUSNYA JANGAN DIUPLOAD FULL....HACKER2 PADA NONTON 🤦♂️
Harusnya ..curiga .. karena janggal.. masa ga ditebus .. kunci dikasih..
Permainan kelas rendah . Mohon dewan telusuri.. uang rakyat looh.
Ah ini bukan soal rumit koq asal kita mau berasumsi bahwa, ini memang hal yang "DISENGAJA DEMIKIAN" dalam upaya menghilangkan suatu data yang dianggap tidak boleh ada oleh suatu pihak karena dianggap akan membahayakan mereka dimasa depan.
Masuk akal thoo...., jangan lah kita mau dibodohi, udah bodoh tambah bodoh ntar...... Jadi ini MEMANG DISENGAJA?? .... wkwkwkw
Gaji Segunung Gajah Fasilitas Sepanjang TOL Seluruh Indonesia. Kerjanya Caci Maki Gontok Sana Gontok Sini.
Kalo kita melihat pola dan metode peretasannya mungkin saja , menggunakan malware berarti ada yg secara tidak sengaja ataupun sengaja membuka malware itu , metode ini sndiri mengandalkan human error bkn pure bug/vulnerability
apalagi mengingat sang hacker lgsg minta tebusan sejumlah uang spy filenya bs d recovery , seolah" tau data itu gk ada back upnya , biasanya hacker kalo pny target ke suatu negara gk bakal minta tebusan dengan mengancam tdk mengembalikan data , karna biasanya negara sudah pny back up , jd biasanya mengancamnya dengan menyebarkan data ke publik , contohnya aja kasus byorka , dia pun mengancam akan menjual data ke publik
9:32 Ada yg sengaja mematikan windows defender dari dalam. Yup emang orang dalam
Sampah bgt ga tuh 😂 sekelas instansi masih make windows
Bisa jadi dana nya Apple yg dibeli windows 😂
Lumayanlah akhir2 INI ngerasa DPR ada fungsinya. Ada yg ngerasa sama?
Jika kcurigaan itu benar, drama apalagi yng sdng mreka mainkan?
Liat orang orang tua ini ngpain mereka duduk disana 🙄
Sudah saatnya penhapusqn Tenaga Kontrak di seluruh Administrasi Negara.
Kalau tika salah Tenaga Kontrak ini produknya Jk
Yakin yg rapat ini anggota dprnya 5℅ aja yg gak paham, sisanya 95% pura pura paham
Budi inthe gang paling paling
Begitu peretas sukses.budi.bilang alhamdullilah
Wkwk Alhamdulillah kata pak Mentri
OMON OMON DOANG,,,,,, TDK HERAN,,
Iya tidak salah lagi karena menurutku ini ada kaitannya dengan judol
Mungkin ada kaitannya juga sama X(twitter), kemarin juga sempat ramai kan
Banyak anak muda yang jago kenapa kakek?
Kakek2 yg gatek koq jadi pemimpin kom & siber
Emang gini di Konoha, mempekerjakan orang lewat orang dalam dan membuang orang yang berkualitas