'Selama perbedaan ini masih dalam hal yang masih debatable dalam memahami NASH² SYARIAT ATAU PERBEDAAN PENAFSIRAN YANG MASIH DIPERKENANKAN' Ga semua perbedaan, hanya yg memenuhi syarat. Yang ga ada dalilnya bukan perbedaan tapi penyimpangan, apalagi yg sumbernya dari mimpi 🙃 Have a nice dream.
Kalau membahas perbedaan maka saya rasa ada banyak perbedaan dalam berdiri shalat dan cara besedekapnya, Tapi sepengetahuan saya itu semua ada Nilainya .. karena bila tujuannya, Baik walaupun sebesar biji zarrah akan ada balasannya, begitupula berbuat keburukan walaupun kecil ada balasannya, Qs Alzalzalah ayat 7-8.
Ingat bukn yg beliau maksud perkara bid'ah, yg di mksud itu khilaf yg ada dalilnya dan boleh....klw bid'ah ya bid'ah bukan khilaf para ulama karna ada dalil yg sohih. Jngn samakn dengan bid'ah deh, jauh sekali kias anda....
Inilah tanda kalo memang Wahabi gak ada yg pintar th-cam.com/video/xgfgAO-H15A/w-d-xo.html Gurunya udah NGACO. Dan murid nya pada taklid buta jadi lebih Bodoh lg dari Gurunya. *Terbukti ALBANI SENDIRI TIDAK MENGERTI MAKNA DARI HADITS TERSEBUT!* Apakah Hadits itu maknanya mengenai SALAM? BUKAN!!!! TAPI SHOLAT!!! *DAN KEBODOHAN NYA ALBANI MENYAMPAIKAN HADITS YG TIDAK LENGKAP* *Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke masjid, kemudian ada seorang laki-laki masuk Masjid lalu shalat. Kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau menjawab dan berkata kepadanya, “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Maka orang itu mengulangi shalatnya seperti yang dilakukannya pertama tadi. Lalu datang menghadap kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan memberi salam. Namun Beliau kembali berkata: “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Beliau memerintahkan orang ini sampai tiga kali hingga akhirnya laki-laki tersebut berkata, “Demi Dzat yang mengutus anda dengan hak, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Maka AJARKANLAH AKU !” Beliau lantas berkata: “JIKA KAMU BERDIRI untuk SHALAT MAKA MULAILAH DENGAN TAKBIR , LALU BACALAH apa yang mudah buatmu dari Al Qur’an kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan THUMA’NINAH (TENANG), lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, lalu sujudlah sampai hingga benar-benar THUMA’NINAH , lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga benar-benar duduk dengan THUMA’NINAH . Maka LAKUKANLAH dengan CARA SEPERTI itu dalam SELURUH SHALAT (RAKAAT) mu”.* * [HR. Bukhari (793), Muslim (397)] *BUKAN TENTANG SALAM!!!* Ibn Abdul Wahab, Al Bani dll = Macam orang buta menuntun orang buta WAHABI BENAR2 GAK ADA YG PINTAR. Ckckckckckkk...
@@princewarior2554 Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : “Apabila di antara kalian antara kalian antara kalian, maka siaplah ucapan salam. Apabila terhalang oleh pohon, dinding, atau batu (besar), kemudian dia berjumpa lagi, maka pilihlah dia salam (lagi). ” (HR. Abu Dawud: 4200, dishohihkan oleh Al-Albani dalam Misykat al-Mashobih : 4650, dan lihat Silsilah Shohihah : 186) hadits itu doif ya udtadz yang pintar ... saya bingung jadi nya Terlihat begitu fakih jawaban anda .. bahkan sepertinya lebih faqih dari imam syafii ..
@@tangisanulama9520 Hehehehehee... Inilah salah satu Contoh WAHABI GAK ADA YG PINTAR! Toooong... Ane kasih tau ya biar Ente bisa pinter sedikiiiiit aja.... Kalo Hadits yg pertama itu SUDAH JELAS. GAUSAH ENTE COPAS pun SUDAH ADA DI VIDEO NYA,! Dgn ente copas lg itu cuma menunjukan KEBODOHAN Ente doang. jelas soal Hadits pertama gak perlu di bahas Kenapa? Justru itu menandakan KEBODOHAN ALBANI DAN KALIAN PENGIKUTNYA..!! KENAPA????!!! Karena Masih banyak Hadits lain yg membahas Soal keutamaan SALAM, Yg seharusnya bisa di Nukil olehnya. TAPI KARENA ALBANI TIDAK PERNAH HAFAL HADITS, JADINYA SALAH MENUKIL HADITS! Naaah.. Yg ane bahas itu HADITS yg KEDUA. Yg TIDAK DI NULIK SECARA LENGKAP oleh ALBANI karena DIA TIDAK HAFAL, ALHASIL = TIDAK SESUAI MAKNA ASLINYA. *HADITS ITU UTK MENGAJARKAN CARA SHOLAT!!!!!!* BUKAN SALAM! Dan TERBUKTI.. KALAU memang utk mengajarkan Salam BERULANG2 *Maka PASTI AKAN DITULIS = NABI MEMBALAS SALAM BERULANG2.* NYATA NYA TIDAK!!!! *NAMUN NABI MENYURUH SHOLAT LAGI DENGAN BENAR!* Bukan membalas Salam. Asli Wahabi gak ada yg pintar
Naudzubillah min dzalik !!! Kalian tertipu,,, wahabiyah melewatkan hadits-hadits NEJED / NAJD tentang NABI Saw menolak mendoakan bangsa ini... & hadits SYAIKH dari NEJED/NAJD lambang yang buruk...
Inilah tanda kalo memang Wahabi gak ada yg pintar th-cam.com/video/xgfgAO-H15A/w-d-xo.html Gurunya udah NGACO. Dan murid nya pada taklid buta jadi lebih Bodoh lg dari Gurunya. *Terbukti ALBANI SENDIRI TIDAK MENGERTI MAKNA DARI HADITS TERSEBUT!* Apakah Hadits itu maknanya mengenai SALAM? BUKAN!!!! TAPI SHOLAT!!! *DAN KEBODOHAN NYA ALBANI MENYAMPAIKAN HADITS YG TIDAK LENGKAP* *Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke masjid, kemudian ada seorang laki-laki masuk Masjid lalu shalat. Kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau menjawab dan berkata kepadanya, “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Maka orang itu mengulangi shalatnya seperti yang dilakukannya pertama tadi. Lalu datang menghadap kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan memberi salam. Namun Beliau kembali berkata: “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Beliau memerintahkan orang ini sampai tiga kali hingga akhirnya laki-laki tersebut berkata, “Demi Dzat yang mengutus anda dengan hak, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Maka AJARKANLAH AKU !” Beliau lantas berkata: “JIKA KAMU BERDIRI untuk SHALAT MAKA MULAILAH DENGAN TAKBIR , LALU BACALAH apa yang mudah buatmu dari Al Qur’an kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan THUMA’NINAH (TENANG), lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, lalu sujudlah sampai hingga benar-benar THUMA’NINAH , lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga benar-benar duduk dengan THUMA’NINAH . Maka LAKUKANLAH dengan CARA SEPERTI itu dalam SELURUH SHALAT (RAKAAT) mu”.* * [HR. Bukhari (793), Muslim (397)] *BUKAN TENTANG SALAM!!!* Ibn Abdul Wahab, Al Bani dll = Macam orang buta menuntun orang buta WAHABI BENAR2 GAK ADA YG PINTAR. Ckckckckckkk...
@@princewarior2554 kasian banyakan makan eek , ust adi hidayat, ust abdul somad jempol semua utk albany.... Kamu aja kebanyakan makan eek...taklid buta itulah yg seperti kamu banyak makan eek...
@@joel5372 Bhuahahahahaaaahahahahahahahahahahahahahahaa...... Memang betul, guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Al Bani sudah terbukti Bodoh, dgn SALAH memakai Hadits. Ternyata ini Murid nya jauh lebih GUOBLOOOOKKK lagi... Udah jelas2 Albani Tidak kompeten sebagai AHLI Hadits, Eeeh malah dia Taklid Buta. Al Bani mulut nya Kotor, Eh murid nya lebih kotor lg, Ngomongin nya TAI yg keluar dari mulut nya, 😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅
Tapi kalian jangan cari masalah dengan kami ahlussunah wal jama'ah, kami tidak pernah ganggu ibadah kalian, kalian mengadakan perkumpulan yang berisi ceramah tiap Minggu, kami tidak bilang kalian sesat, kalian berkumpul mengenang Syaikh Albani kami tidak bilang kalian sesat Tetapi pas kami mengingat Rasulullah SAW dengan mengadakan ceramah di hari kelahirannya, kenapa kalian bilang kami sesat...? Coba pikir, siapa yang cari masalah
Patokan kita beramal ibadah itu ialah dalil yg disesuaikan dgn pemahaman org2 trdahulu Apapun yg anda amalkan harus disertai dalil dan disesuaikan dgn fakta sejarah kenabian, yg kita panatikin itu ialah dalilnya bukan Mazhab nya.
Gagal paham anda ini , orang yg bermazhab karena mereka takut ibadahnya salah jadi harus ada contoh dari ulama terdahulu yg belajar dari para sahabat , dan sahabat belajar dari nabi , supaya tidak salah cara beribadahnya , dalilnya ya ikut imam mazhab yg bersadad sampai ke Nabi , dimana salahnya bro , anda belajar ke ustazd anda , kita belajar ke ulama kami , ayo belajar lagi supaya kita gak gagal paham dan jd manusia yg baik serta gak merasa diri paling benar sendiri , kita masuk surga bareng bareng ya , krn surga itu luas banget biar banyak temen di surga
@@hambaallah1551 anda yg gagal, Mazhab apapun psti mnggunakan dalil, yg harus kita fokuskan itu ialah dalilnya bukan mazhabnya, makanya bisa ada kelompok Mazhab Maliki, Syafi'i, Ahmad, dll, karena mreka fokus ke dalil. Shingga trangkailah metode bribadah mngikuti dalil yg ada. Krna stiap ulama itu trkadang tdk sampai full dalil yg diamalkannya, shingga hrus mngkias dgn dalil yg lain. Makanya ktika datang (trkumpul) dalil yg sharusnya makanya ulama tsb rujuk.
Bukankah bid'ah berarti sesat,.Lalu mengapa Al Albani mau melakukan sesuatu yang ia Sendiri menganggap nya sesat ???... Itulah mungkin sebabnya para imam madzhab terdahulu yang Masih kategori ulama-ulama Salaf tidak mudah mengeluarkan fatwa bid'ah yang Sesat akan suatu persoalan...Semisal perkara qunut subuh pun mereka ulama madzhab yg berbeda paham tak bid'ah kan Namun hanya mengatakan tidak Sunnah meski imam Syafi'i berpendapat hal itu sunnah,..tidak Sunnah bukan lantas Bid'ah
bahasa bid'ah ada dua sumber : secara bahasa dan secara syar'i. secara bahasa saja ya artinya baru / mungkin perlu dalil (sumber haditsnya mana) untuk yg belum tahu. Secara agama, ya bid'ah yg tanpa sumber dalil. Ketika hal itu sudah disampaikan sesuai dalil (ada haditsnya, maka namanya bid'ah akan dihapuskan). Hal ini menurut saya dalam memahami pendapat antar ulama/imam madzhab dalam pengamatan haditsnya. Sumber hukum silahkan buka kitab Bulughul Marom lalu pendapat Imam madzhab
Yang di maksud masaykh yg di bolehkn itu khilaf nya para ulama yg ada dalilnya sohih, bukan bid'ah karna bid'ah itu bukan khilaf karna ngak ada dalil atau perkara baru(sesat)
Pertemuan para ULAMA KHOLAF (ulama jaman NOW) Ya Allah pertemukanlah kami dengan ulama ulama SALAF (imam 4 madzab.imam nawawi.imam bukhori murid imam syafii .iman asyari imam maturidi dan seabreg ulama SALAF panutan kami kelak)Aamiin
Baru tau saya kalau Imam Asy'ari dan Imam Nawawi itu Salaf sedangkan penghabisan masa Salaf itu ialah zaman dimasa Imam Ahmad Bin Hambal gurunya Imam Bukhari
@@tohergunawan8302 imam bukhori punya ranyai sanad dengan gurunya yaitu imam syafii..imam bukhori berguru pada 1080an guru..dan MENYAKITKAN SEKALI jika ada hadist bukhori ya di DHOIFKAN oleh ulama jaman NOW syech ALBANI (meninggal pada 1999) dan berguru pada 3 atau 4 biji orang saja..
@@dibikinsantai7862 Apakah Syaikh Al Albani Melemahkan Sebagian Hadits Sahihain ? Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa Al Albani melemahkan sebagian hadits Sahihain, untuk menjelaskan bahwa beliau tidak paham kaidah ilmu hadits, membuat kaidah-kaidah baru, tidak hormat pada ulama salaf, dan sebagainya. Secara umum mereka mendasarkan tuduhan tersebut pada beberapa hal, yaitu: Pertama, dalam mentakhrij hadits yang diriwayatkan salah satu Syaikhain atau keduanya, kadang beliau mengatakan “Sahih” atau “Sahih diriwayatkan Muslim” atau “Sahih Muttafaq ‘Alaih” dan kadang cukup mengatakan, “diriwayatkan Bukhari” atau “diriwayatkan Muslim” atau “Muttafaq ‘Alaih” tanpa mengatakan “sahih”. Menurut mereka, itu berarti bahwa jika tidak mengatakan “sahih”, seolah-olah Al Albani meragukan kesahihan hadits tersebut, dan ini tidak pernah dilakukan ulama hadits sebelumnya. Kedua, bahwa Al Albani memang terus terang menghukumi dha’if beberapa hadits Sahihain, diantaranya: Hadits Ibnu ‘Abbas yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَ مَيْمُونَةَ وَهُوَ مُحْرِمٌ “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi Maimunah ketika beliau dalam keadaan ihram.” Al Albani mengatakan “Sungguh pasti bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi Maimunah ketika beliau tidak dalam keadaan ihram” Kemudian beliau menukil perkataan Ibnu ‘Abdil Hadi, “Dan ini terhitung di antara kesalahan-kesalahan yang ada di Sahih (Bukhari).” (Muqaddimah Syarah Ath-Thahawiyyah: 23). Hadits Abu Hurairah riwayat Bukhari: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ “Barang siapa memusuhi seorang waliku, sungguh Aku telah mengumumkan perang baginya.” Al Albani mengatakan, “Riwayat al-Bukhari, dan dalam sanadnya ada kelemahan, tetapi ia punya beberapa jalan sanad yang barangkali menguatkannya. Dan saya belum diberi kemudahan untuk mempelajari dan meneliti masalah ini.” (Lihat Muqaddimah Syarah ath-Thahawiyyah: 24). Jawabannya: Adapun sebab pertama, kita katakan bahwa setiap orang paham sedikit saja tentang ilmu hadits tentu paham bahwa jika dikatakan, “diriwayatkan Bukhari”, atau “diriwayatkan Muslim”, atau “Muttafaq ‘Alaih”, itu berarti bahwa haditsnya sahih. Adapun jika dikatakan: “sahih”, atau “sahih diriwayatkan Muslim”, atau “sahih Muttafaq ‘alaih”, itu adalah penjelasan dan penegasan kesahihan hadits. Sama sekali tidak berarti bahwa jika kata “sahih” dihilangkan berarti tidak sahih. Yang terjadi hanyalah perbedaan ungkapan untuk makna yang sama. Metode ini juga bukan metode baru made in Al Albani, tapi sudah ada ulama sebelum beliau yang melakukannya, antara lain Al Baghawi dalam kitab Syarhus Sunnah, di mana beliau kadang mengatakan: “sahih”, “sahih diriwayatkan Muhammad (Bukhari)”, “sahih diriwayatkan Muslim”, atau “sahih Muttafaq ‘ala Shihhatih”, dan semisalnya. (Lihat Muqaddimah Syarah ath-Thahawiyyah: 25-26). Adapun sebab yang kedua, secara umum bisa kita jawab dengan keterangan dalam pasal A bahwa sebagian kecil hadits Sahihain diperselisihkan kesahihannya, termasuk oleh sebagian ulama hadits pada masa Bukhari dan Muslim. Mengkritik sebagian hadits ini atau menghukuminya dengan dha’if bukanlah perkara baru yang dibawa Syaikh Al Albani, dan sah-sah saja dilakukan oleh ahli hadits, selama didasarkan pada aturan-aturan dalam disiplin ilmu hadits, bukan dengan hawa nafsu. Mengenai hadits Ibnu ‘Abbas, hadits ini sangat kuat isnadnya. Oleh karena itu Syaikhain sepakat meriwayatkannya. Tapi matannya menyelisihi matan hadits sahih lain; yaitu hadits Maimunah yang diriwayatkan Muslim: عَنْ مَيْمُونَةُ بِنْتُ الْحَارِثِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَهَا وَهُوَ حَلَالٌ “Dari Maimunah binti Harits, bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya ketika beliau dalam keadaan halal (tidak ihram).” Karena maknanya bertentangan dan sama-sama sahih, diperlukan penguat di luar kedua hadits ini. Para ulama lebih mengunggulkan hadits Maimunah karena beberapa hal: Pertama, hadits Maimunah diriwayatkan dengan jalan sanad lebih banyak. Ibnu ‘Abdil Barr berkata: “Riwayat-riwayat dalam hukum ini berbeda-beda. Tapi riwayat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya dalam keadaan halal datang dari jalan sanad yang banyak. Hadits Ibnu ‘Abbas sahih sanadnya, tapi kesalahan dari satu orang lebih mungkin dari kesalahan banyak orang.” Kedua, hadits Maimunah diriwayatkan oleh shahibul qishah (pelaku kejadian), yaitu Maimunah sendiri dan Abu Rafi’ yang merupakan perantara pernikahan ini, sebagaimana diriwayatkan Ahmad dan at-Tirmidzi. Sa’id bin Musayyib mengatakan: “Ibnu ‘Abbas telah salah, lha wong Maimunah sendiri mengatakan: ‘Beliau menikahiku ketika dalam keadaan halal (tidak ihram).'” Ketiga, hadits Ibnu ‘Abbas menyelisihi kaidah umum dalam hukum pernikahan, yaitu hadits Usman riwayat Muslim bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: لاَ يَنْكِحُ الْمُحْرِمُ وَلاَ يُنْكَحُ وَلاَ يَخْطُبُ “Orang yang ihram tidak boleh menikah, tidak boleh menikahkan, dan tidak boleh melamar.” Dengan demikian, meskipun hadits Ibnu ‘Abbas sahih sanadnya, kita perhatikan dari zhahir perkataan beberapa ulama di atas bahwa mereka menilainya syadz (menyelisihi yang lebih kuat). Sebagian ulama lagi berusaha memadukan makna dua hadits sahih yang tampak bertentangan ini. (Lihat Fathul Bari 9/207-208). Adapun hadits Abu Hurairah, banyak ulama besar sebelum Al Albani yang menghukumi dha’if sanadnya, antara lain Adz Dzahabi, Ibnu Rajab dan Ibnu Hajar. Bahkan Adz Dzahabi mengatakan: “Hadits ini aneh sekali. Kalau bukan karena wibawa Sahih (Bukhari), tentu orang akan menganggapnya termasuk munkaratnya Khalid bin Mikhlad, karena matan ini tidak diriwayatkan kecuali dengan sanad ini, dan tidak diriwayatkan oleh selain Bukhari.” Tapi yang benar, hadits ini memliliki jalan sanad yang lain, sebagaimana disebutkan Ibnu Hajar. (Lihat Muqaddimah Syarah ath-Thahawiyyah: 37-38). Kemudian saksikanlah tawadhu’ dan objektivitas Imam Al Albani, di mana beliau mengatakan: “Karena itu saya sempat tidak bisa menghukumi sahih hadits ini dengan tegas, sampai saya dimudahkan untuk meneliti jalan sanadnya. Kemudian Allah memudahkannya untuk saya sejak beberapa tahun, maka jelaslah bagi saya bahwa hadits ini sahih dengan kumpulan jalan sanadnya.” (Lihat Muqaddimah Syarah ath-Thahawiyyah: 37-38). Ironisnya, ternyata orang-orang yang membesar-besarkan masalah ini; yaitu bahwa Al Albani melemahkan hadits-hadits Sahihain dan membuat kaidah-kaidah baru, seperti Hasan As Saqqaf (Assegaf), Abdullah Al Ghumari, Abdul Fattah Abu Ghuddah, dan di Indonesia Ali Mustofa Yakub, ternyata melakukan hal yang sama, yang karena sebabnya, dengan zhalim mereka mencela Imam al-Albani. Hanya sayangnya mereka tidak melakukannya dengan ilmiah. Wallahul Musta’an. (Lihat Syaikh al-Albani Dihujat: 72-75, 158). Referensi: Konsultasi Syari'ah
Al bani adalah manusia biasa juga, meskipun beliau ulama pendapatnya bisa d ambil selama bersesuaian dg dalil yg kuat Adapun jika menyelisihi dalil maka tinggalkanlah. Krn ug ma'sum hanya baginda nabi
@@abdbaaits Jadi yg paling bener adalah anda dan yg sejenis dg anda?diluar itu ga bener?coba baca ini: seorang pencuri menuduh seorang pencuri. (di sini ada 2 orang yg sama2 pencuri).. anda faham?
Ulama zaman dulu banyak ilmu semakin tawadhu, bahkan tidak ingin saling menyalahkan. Hari ini dangkal ilmu seakan banyak ilmu bahkan menggunakan dalil untuk mengkafirkan saudara muslim lainnya
Kadang2 ulama mengatakan fatwa bid'ah bahkan kafir karena konsukensi pemahaman yg dipegang...tp bisa jadi salah mengerti dalam praktek...seperti Albani seolah mengkafirkan bukhori ketika mentakwil wajah Allah...yg belum tentu mengkafirkan secara mu'ayyan....ketika Albani mengangap bid'ah bersedekap...tp dalam praktek dia bersedekap ikut imam...dalam hal ihtilaf fikih memang wajar...yg masih rumit bagi saya ketika ulama dalam 2 golongan besar ikhtilaf dalam takwil asma wa sifat.
Jelas sangat jelas. Ulama salaf (terdahulu) lebih mantap dalam perbedaan. Sekarang hanya sbg murid aja, bukan ulama berani embidahkan dg sedikit yg di dengar dan dipelajari.
Salut dgn Syekh Albani dn ulama2 terdahulu... mereka berbeda pendapat di selesaikan dgn debat.... tpi ustdz2 zaman sekarang berbeda pendapat dlm menilai Ulama2 terdahulu di Umbar di Majelisnya ato di isi ceramahnya.... ini sama saja menggunjingkan aib orang..
DAN SYEIKH AL-ALBANI PUN AKHIRNYA BERSEDEKAP (adab berbeda pendapat) Pemateri : Dr. Falah al-Mandakar (Dosen Aqidah Universitas Kuwait) Silahkan simak: th-cam.com/video/2i0QGPSup4k/w-d-xo.html (Subtitle Bahasa Indonesia)
Dibuku nya beliau mempertahankan pendapatnya. Jd apbl beliau sholat sendiri atau menjadi imam, maka tdk akan bersedekap, adapun apbl beliau menjadi ma'mum, maka beliau akan mengikuti imam, Masyaalloh.. betapa mereka panutan kaum muslimin yg harus diikuti..
Assalamualaikum... Alhamdulilah.. Saya ikut cara sholat syekh bin baz.. Karena menurut saya beliau orang yg benar dan membenarkan dengan keadilan sebab beliau membenarkan BUMI BUKANLAH PLANET..
NAUDZUBILLAH MIN DZALIK...Lihat hadist tentang NEJED !!! Apakah sengaja dilewati demi hawa nafsu kalian ??? Jelas sekali ketika Nabi Saw menolak mendo'akan bangsa tsb... & kalian lewatkan tentang hadits SYAIKH dari NEJED.
Bumi bukan planet? Lalu apakah beliau ahli astronomi? Mungkin klo beliau hidup di indonesia saat ini pasti bilang corona bkn virus ya? Hebat memang ahlinya ahli
Imbas dari seseorang yg tidak mau bermadzhab mengakibatkan ibadahnya sering berubah-ubah lantaran sering berpendapat sendiri dan tak berpegang kuat dgn pendapat bersanad.
imam syafii sendiri juga fatwanya berubah kan ,, namanya manusia,, akan melakukan sesuai ilmu yg dipunya,, kalau ada mazab yg pasti benar adalah mazabnya rasulullah
Sangat bagus sekali postingan ini , ternyata perbedaan pendapat , pemahaman masalah ibadah tidak membuat para ulama ini saling menghargai dan tidak menyalahkan satu sama lain , ini contoh wahabi yg benar , bukan wahabi yg ada di indosnesia
Syeikh bin baz dan syeikh albani tidak mewakili ustad salafi wahabi yang cuap2 di media ternyata.jelas lah terang benderang ustad salafi harus di seleksi dan di turunkan dari mimbar ketika berdusta
بسم الله الرحمن الرحيم Larangan menuduh yang tidak ada padanya. Nabi shallALLAHU ‘alaihi wa sallam bersabda : مَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ ، أَسْكَنَهُ اللَّهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ Barang siapa berkata (menuduh) seorang mu'min dengan sesuatu yang tidak ada padanya, maka ALLAH akan menempatkannya dalam radghatul khabaal (nanah dan darah penduduk Neraka), hingga dia terlepas dari apa yang dia ucapkan (berkata sesuai kenyataan tentang saudaranya) (HR. Abu Dawud no. 3597, ath-Thabrani no. 13435, al-Hakim no. 2222, al-Baihaqi no. 11223 dan Ahmad no. 5385, hadits dari Ibnu Umar, Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 6196)
Syech Al Albani membidahkan sedekap setelah ruku'tp dia melakukannya saat menjadi makmum. Ternyata Kullu bidatin dalalah itu tdk semua otomatis dalalah buktinya ya yg diceritakan di vid ini. Beda dgn pengikutnya zaman now.
Khilafiyah diponis bidah. Sedangkan ia memfatwakan semua bidah sesat. Kacau agama islam sedikit sedikit bidah. Padahal sholat yg tidak khusu itulah bidah yg sebenarnya karena tidak mengikut sunnah nabi yg bathin.....adapun perbedaan zahir mulai ribuan tahun yg lalu sudah maklum ummat islam dalam perbedaan karena para imam mazhab berbeda dalamneng istinbat hukum yg terdapat dalam quran dan sunnah ......
Berbeda bagaimana? Contohnya bagaimana? Pada kenyataannya di indonesia banyak yang ikut mengangkat tangan ketika imam qunut, dengan niat mengikuti gerakan imam....
alasan albani mengikuti imam bin baz karena ada sabda nabi imam itu untuk diikuti kurang tepat sebab bin baz bukan nabi hanya orang biasa yg lebih tepat albani ngeri alias takut melihat wajah bin baz.....jadi biarlah dia [albani] di bilang ahli bidah cuma kagak bersedekap setelah ruku dari pada ngeper lihat wajah bin baz
Masya Allah,
Keberkahan berdekatan dengan ahli ilmu.
Semoga Alloh merahmati Ibnu baaz dan Al-albani
Ada wali setan ktawa
'Selama perbedaan ini masih dalam hal yang masih debatable dalam memahami NASH² SYARIAT ATAU PERBEDAAN PENAFSIRAN YANG MASIH DIPERKENANKAN'
Ga semua perbedaan, hanya yg memenuhi syarat. Yang ga ada dalilnya bukan perbedaan tapi penyimpangan, apalagi yg sumbernya dari mimpi 🙃 Have a nice dream.
Masya Allah
Bantuin share ke yang lainnya, ya.. karena banyak yang belum tau ttg hal ini. Terima kasih...
Masya Allah ,, tawadhunya para ulama,,indahnya beragama di atas bashirah
Kalau membahas perbedaan maka saya rasa ada banyak perbedaan dalam berdiri shalat dan cara besedekapnya, Tapi sepengetahuan saya itu semua ada Nilainya .. karena bila tujuannya, Baik walaupun sebesar biji zarrah akan ada balasannya, begitupula berbuat keburukan walaupun kecil ada balasannya, Qs Alzalzalah ayat 7-8.
Masya Allah,itulah org yg berilmu, tidak seperti org² yg sedikit² bilang bid'ah
Ini yang sering di agungkan salafi ..
Ingat bukn yg beliau maksud perkara bid'ah, yg di mksud itu khilaf yg ada dalilnya dan boleh....klw bid'ah ya bid'ah bukan khilaf para ulama karna ada dalil yg sohih. Jngn samakn dengan bid'ah deh, jauh sekali kias anda....
Inilah tanda kalo memang Wahabi gak ada yg pintar
th-cam.com/video/xgfgAO-H15A/w-d-xo.html
Gurunya udah NGACO.
Dan murid nya pada taklid buta jadi lebih Bodoh lg dari Gurunya.
*Terbukti ALBANI SENDIRI TIDAK MENGERTI MAKNA DARI HADITS TERSEBUT!*
Apakah Hadits itu maknanya mengenai SALAM?
BUKAN!!!!
TAPI SHOLAT!!!
*DAN KEBODOHAN NYA ALBANI MENYAMPAIKAN HADITS YG TIDAK LENGKAP*
*Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke masjid, kemudian ada seorang laki-laki masuk Masjid lalu shalat. Kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau menjawab dan berkata kepadanya, “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Maka orang itu mengulangi shalatnya seperti yang dilakukannya pertama tadi. Lalu datang menghadap kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan memberi salam. Namun Beliau kembali berkata: “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Beliau memerintahkan orang ini sampai tiga kali hingga akhirnya laki-laki tersebut berkata, “Demi Dzat yang mengutus anda dengan hak, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Maka AJARKANLAH AKU !” Beliau lantas berkata: “JIKA KAMU BERDIRI untuk SHALAT MAKA MULAILAH DENGAN TAKBIR , LALU BACALAH apa yang mudah buatmu dari Al Qur’an kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan THUMA’NINAH (TENANG), lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, lalu sujudlah sampai hingga benar-benar THUMA’NINAH , lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga benar-benar duduk dengan THUMA’NINAH . Maka LAKUKANLAH dengan CARA SEPERTI itu dalam SELURUH SHALAT (RAKAAT) mu”.*
* [HR. Bukhari (793), Muslim (397)]
*BUKAN TENTANG SALAM!!!*
Ibn Abdul Wahab, Al Bani dll =
Macam orang buta menuntun orang buta
WAHABI BENAR2 GAK ADA YG PINTAR.
Ckckckckckkk...
@@princewarior2554
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :
“Apabila di antara kalian antara kalian antara kalian, maka siaplah ucapan salam. Apabila terhalang oleh pohon, dinding, atau batu (besar), kemudian dia berjumpa lagi, maka pilihlah dia salam (lagi). ” (HR. Abu Dawud: 4200, dishohihkan oleh Al-Albani dalam Misykat al-Mashobih : 4650, dan lihat Silsilah Shohihah : 186)
hadits itu doif ya udtadz yang pintar ... saya bingung jadi nya
Terlihat begitu fakih jawaban anda .. bahkan sepertinya lebih faqih dari imam syafii ..
@@tangisanulama9520
Hehehehehee...
Inilah salah satu Contoh WAHABI GAK ADA YG PINTAR!
Toooong...
Ane kasih tau ya biar Ente bisa pinter sedikiiiiit aja....
Kalo Hadits yg pertama itu SUDAH JELAS.
GAUSAH ENTE COPAS pun SUDAH ADA DI VIDEO NYA,!
Dgn ente copas lg itu cuma menunjukan KEBODOHAN Ente doang.
jelas soal Hadits pertama gak perlu di bahas
Kenapa?
Justru itu menandakan KEBODOHAN ALBANI DAN KALIAN PENGIKUTNYA..!!
KENAPA????!!!
Karena Masih banyak Hadits lain yg membahas Soal keutamaan SALAM,
Yg seharusnya bisa di Nukil olehnya.
TAPI KARENA ALBANI TIDAK PERNAH HAFAL HADITS, JADINYA SALAH MENUKIL HADITS!
Naaah.. Yg ane bahas itu HADITS yg KEDUA.
Yg TIDAK DI NULIK SECARA LENGKAP oleh ALBANI karena DIA TIDAK HAFAL, ALHASIL = TIDAK SESUAI MAKNA ASLINYA.
*HADITS ITU UTK MENGAJARKAN CARA SHOLAT!!!!!!*
BUKAN SALAM!
Dan TERBUKTI..
KALAU memang utk mengajarkan Salam BERULANG2
*Maka PASTI AKAN DITULIS = NABI MEMBALAS SALAM BERULANG2.*
NYATA NYA TIDAK!!!!
*NAMUN NABI MENYURUH SHOLAT LAGI DENGAN BENAR!*
Bukan membalas Salam.
Asli Wahabi gak ada yg pintar
Ya, Allah, Madinah...
Universitas...
Syekh...
Naudzubillah min dzalik !!! Kalian tertipu,,, wahabiyah melewatkan hadits-hadits NEJED / NAJD tentang NABI Saw menolak mendoakan bangsa ini... & hadits SYAIKH dari NEJED/NAJD lambang yang buruk...
Banyak yang mengatakan syekh Albani tidak bermazhab jika dia memang tidak bermazhab lalu bagaimana dia mempelajari cara salat dan lain-lain?
Bukan tidak bermahzab, tapi tidak fanatik dengan satu mahzab.
Inilah tanda kalo memang Wahabi gak ada yg pintar
th-cam.com/video/xgfgAO-H15A/w-d-xo.html
Gurunya udah NGACO.
Dan murid nya pada taklid buta jadi lebih Bodoh lg dari Gurunya.
*Terbukti ALBANI SENDIRI TIDAK MENGERTI MAKNA DARI HADITS TERSEBUT!*
Apakah Hadits itu maknanya mengenai SALAM?
BUKAN!!!!
TAPI SHOLAT!!!
*DAN KEBODOHAN NYA ALBANI MENYAMPAIKAN HADITS YG TIDAK LENGKAP*
*Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke masjid, kemudian ada seorang laki-laki masuk Masjid lalu shalat. Kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau menjawab dan berkata kepadanya, “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Maka orang itu mengulangi shalatnya seperti yang dilakukannya pertama tadi. Lalu datang menghadap kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan memberi salam. Namun Beliau kembali berkata: “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Beliau memerintahkan orang ini sampai tiga kali hingga akhirnya laki-laki tersebut berkata, “Demi Dzat yang mengutus anda dengan hak, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Maka AJARKANLAH AKU !” Beliau lantas berkata: “JIKA KAMU BERDIRI untuk SHALAT MAKA MULAILAH DENGAN TAKBIR , LALU BACALAH apa yang mudah buatmu dari Al Qur’an kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan THUMA’NINAH (TENANG), lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, lalu sujudlah sampai hingga benar-benar THUMA’NINAH , lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga benar-benar duduk dengan THUMA’NINAH . Maka LAKUKANLAH dengan CARA SEPERTI itu dalam SELURUH SHALAT (RAKAAT) mu”.*
* [HR. Bukhari (793), Muslim (397)]
*BUKAN TENTANG SALAM!!!*
Ibn Abdul Wahab, Al Bani dll =
Macam orang buta menuntun orang buta
WAHABI BENAR2 GAK ADA YG PINTAR.
Ckckckckckkk...
@@princewarior2554 kasian banyakan makan eek , ust adi hidayat, ust abdul somad jempol semua utk albany.... Kamu aja kebanyakan makan eek...taklid buta itulah yg seperti kamu banyak makan eek...
@@joel5372
Bhuahahahahaaaahahahahahahahahahahahahahahaa......
Memang betul, guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Al Bani sudah terbukti Bodoh, dgn SALAH memakai Hadits.
Ternyata ini Murid nya jauh lebih GUOBLOOOOKKK lagi...
Udah jelas2 Albani Tidak kompeten sebagai AHLI Hadits,
Eeeh malah dia Taklid Buta.
Al Bani mulut nya Kotor,
Eh murid nya lebih kotor lg,
Ngomongin nya TAI yg keluar dari mulut nya,
😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅
@@joel5372 bocil gak usah diladeni bro mudahan dia bertemu nabi Isa Alaihisallam sama imam Mahdi pada hari kiamat
jawaban syaikh al albani rahimahullah benar benar jawaban yang memuaskan dan sarat ilmu, tapi yang komen banyak yang salah kaprah semua...
Syaikh Albani punya banyak kelebihan, gak mungkin banyak pengikut jika tidak ada kemuliaan dan kelebihan
Tapi kalian jangan cari masalah dengan kami ahlussunah wal jama'ah, kami tidak pernah ganggu ibadah kalian, kalian mengadakan perkumpulan yang berisi ceramah tiap Minggu, kami tidak bilang kalian sesat, kalian berkumpul mengenang Syaikh Albani kami tidak bilang kalian sesat
Tetapi pas kami mengingat Rasulullah SAW dengan mengadakan ceramah di hari kelahirannya, kenapa kalian bilang kami sesat...?
Coba pikir, siapa yang cari masalah
Beda dgn ulama sekarang kebanyakan jika berbeda pendapat langaung mengkafirkan membid'akan
Apaan si siapa yg kafirkan itu siapa?
CONTOH SU'UZHAN TERHADAP ULAMA
Pemateri:
Dr. Labib al-Adni
- Pengajar Islamic Centre Bin Baz
- Pengajar Ma'had Jamilurrahman, Jogjakarta
- Dosen Universitas 'Adn, Yaman
Silahkan simak penjelasan berikut ini:
th-cam.com/video/Pu8qkDKvUv0/w-d-xo.html
(Subtitle Bahasa Indonesia)
Patokan kita beramal ibadah itu ialah dalil yg disesuaikan dgn pemahaman org2 trdahulu
Apapun yg anda amalkan harus disertai dalil dan disesuaikan dgn fakta sejarah kenabian, yg kita panatikin itu ialah dalilnya bukan Mazhab nya.
Gagal paham anda ini , orang yg bermazhab karena mereka takut ibadahnya salah jadi harus ada contoh dari ulama terdahulu yg belajar dari para sahabat , dan sahabat belajar dari nabi , supaya tidak salah cara beribadahnya , dalilnya ya ikut imam mazhab yg bersadad sampai ke Nabi , dimana salahnya bro , anda belajar ke ustazd anda , kita belajar ke ulama kami , ayo belajar lagi supaya kita gak gagal paham dan jd manusia yg baik serta gak merasa diri paling benar sendiri , kita masuk surga bareng bareng ya , krn surga itu luas banget biar banyak temen di surga
@@hambaallah1551 anda yg gagal, Mazhab apapun psti mnggunakan dalil, yg harus kita fokuskan itu ialah dalilnya bukan mazhabnya, makanya bisa ada kelompok Mazhab Maliki, Syafi'i, Ahmad, dll, karena mreka fokus ke dalil. Shingga trangkailah metode bribadah mngikuti dalil yg ada.
Krna stiap ulama itu trkadang tdk sampai full dalil yg diamalkannya, shingga hrus mngkias dgn dalil yg lain. Makanya ktika datang (trkumpul) dalil yg sharusnya makanya ulama tsb rujuk.
Bukankah bid'ah berarti sesat,.Lalu mengapa Al Albani mau melakukan sesuatu yang ia Sendiri menganggap nya sesat ???...
Itulah mungkin sebabnya para imam madzhab terdahulu yang Masih kategori ulama-ulama Salaf tidak mudah mengeluarkan fatwa bid'ah yang Sesat akan suatu persoalan...Semisal perkara qunut subuh pun mereka ulama madzhab yg berbeda paham tak bid'ah kan Namun hanya mengatakan tidak Sunnah meski imam Syafi'i berpendapat hal itu sunnah,..tidak Sunnah bukan lantas Bid'ah
Lucunya giliran imamnya qunut subuh mereka tidak mau mengangkat tangan dan mengaminkan
@@gengsgengs4575 shalatnya hnya ritual rutin, makanya tetap sombong,
@@gengsgengs4575 siapa bilang? Ada banyak ustadz salafi yang juga ikut angkat tangan ketika qunut.
Ente ngomongin siapa?
@@iamaherono1 kayanya dia ngomongin hakim abdat deh.
bahasa bid'ah ada dua sumber : secara bahasa dan secara syar'i.
secara bahasa saja ya artinya baru / mungkin perlu dalil (sumber haditsnya mana) untuk yg belum tahu.
Secara agama, ya bid'ah yg tanpa sumber dalil.
Ketika hal itu sudah disampaikan sesuai dalil (ada haditsnya, maka namanya bid'ah akan dihapuskan). Hal ini menurut saya dalam memahami pendapat antar ulama/imam madzhab dalam pengamatan haditsnya. Sumber hukum silahkan buka kitab Bulughul Marom lalu pendapat Imam madzhab
Yang di maksud masaykh yg di bolehkn itu khilaf nya para ulama yg ada dalilnya sohih, bukan bid'ah karna bid'ah itu bukan khilaf karna ngak ada dalil atau perkara baru(sesat)
Pertemuan para ULAMA KHOLAF (ulama jaman NOW) Ya Allah pertemukanlah kami dengan ulama ulama SALAF (imam 4 madzab.imam nawawi.imam bukhori murid imam syafii .iman asyari imam maturidi dan seabreg ulama SALAF panutan kami kelak)Aamiin
Baru tau saya kalau Imam Asy'ari dan Imam Nawawi itu Salaf sedangkan penghabisan masa Salaf itu ialah zaman dimasa Imam Ahmad Bin Hambal gurunya Imam Bukhari
@@tohergunawan8302 salaf (4 madzab) cermat lagi saudaraku
@@tohergunawan8302 imam bukhori punya ranyai sanad dengan gurunya yaitu imam syafii..imam bukhori berguru pada 1080an guru..dan MENYAKITKAN SEKALI jika ada hadist bukhori ya di DHOIFKAN oleh ulama jaman NOW syech ALBANI (meninggal pada 1999) dan berguru pada 3 atau 4 biji orang saja..
@@dibikinsantai7862 Apakah Syaikh Al Albani Melemahkan Sebagian Hadits Sahihain ?
Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa Al Albani melemahkan sebagian hadits Sahihain, untuk menjelaskan bahwa beliau tidak paham kaidah ilmu hadits, membuat kaidah-kaidah baru, tidak hormat pada ulama salaf, dan sebagainya. Secara umum mereka mendasarkan tuduhan tersebut pada beberapa hal, yaitu:
Pertama, dalam mentakhrij hadits yang diriwayatkan salah satu Syaikhain atau keduanya, kadang beliau mengatakan “Sahih” atau “Sahih diriwayatkan Muslim” atau “Sahih Muttafaq ‘Alaih” dan kadang cukup mengatakan, “diriwayatkan Bukhari” atau “diriwayatkan Muslim” atau “Muttafaq ‘Alaih” tanpa mengatakan “sahih”. Menurut mereka, itu berarti bahwa jika tidak mengatakan “sahih”, seolah-olah Al Albani meragukan kesahihan hadits tersebut, dan ini tidak pernah dilakukan ulama hadits sebelumnya.
Kedua, bahwa Al Albani memang terus terang menghukumi dha’if beberapa hadits Sahihain, diantaranya:
Hadits Ibnu ‘Abbas yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَ مَيْمُونَةَ وَهُوَ مُحْرِمٌ
“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi Maimunah ketika beliau dalam keadaan ihram.”
Al Albani mengatakan “Sungguh pasti bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi Maimunah ketika beliau tidak dalam keadaan ihram” Kemudian beliau menukil perkataan Ibnu ‘Abdil Hadi, “Dan ini terhitung di antara kesalahan-kesalahan yang ada di Sahih (Bukhari).” (Muqaddimah Syarah Ath-Thahawiyyah: 23).
Hadits Abu Hurairah riwayat Bukhari:
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ
“Barang siapa memusuhi seorang waliku, sungguh Aku telah mengumumkan perang baginya.”
Al Albani mengatakan, “Riwayat al-Bukhari, dan dalam sanadnya ada kelemahan, tetapi ia punya beberapa jalan sanad yang barangkali menguatkannya. Dan saya belum diberi kemudahan untuk mempelajari dan meneliti masalah ini.” (Lihat Muqaddimah Syarah ath-Thahawiyyah: 24).
Jawabannya: Adapun sebab pertama, kita katakan bahwa setiap orang paham sedikit saja tentang ilmu hadits tentu paham bahwa jika dikatakan, “diriwayatkan Bukhari”, atau “diriwayatkan Muslim”, atau “Muttafaq ‘Alaih”, itu berarti bahwa haditsnya sahih. Adapun jika dikatakan: “sahih”, atau “sahih diriwayatkan Muslim”, atau “sahih Muttafaq ‘alaih”, itu adalah penjelasan dan penegasan kesahihan hadits. Sama sekali tidak berarti bahwa jika kata “sahih” dihilangkan berarti tidak sahih. Yang terjadi hanyalah perbedaan ungkapan untuk makna yang sama. Metode ini juga bukan metode baru made in Al Albani, tapi sudah ada ulama sebelum beliau yang melakukannya, antara lain Al Baghawi dalam kitab Syarhus Sunnah, di mana beliau kadang mengatakan: “sahih”, “sahih diriwayatkan Muhammad (Bukhari)”, “sahih diriwayatkan Muslim”, atau “sahih Muttafaq ‘ala Shihhatih”, dan semisalnya. (Lihat Muqaddimah Syarah ath-Thahawiyyah: 25-26).
Adapun sebab yang kedua, secara umum bisa kita jawab dengan keterangan dalam pasal A bahwa sebagian kecil hadits Sahihain diperselisihkan kesahihannya, termasuk oleh sebagian ulama hadits pada masa Bukhari dan Muslim. Mengkritik sebagian hadits ini atau menghukuminya dengan dha’if bukanlah perkara baru yang dibawa Syaikh Al Albani, dan sah-sah saja dilakukan oleh ahli hadits, selama didasarkan pada aturan-aturan dalam disiplin ilmu hadits, bukan dengan hawa nafsu.
Mengenai hadits Ibnu ‘Abbas, hadits ini sangat kuat isnadnya. Oleh karena itu Syaikhain sepakat meriwayatkannya. Tapi matannya menyelisihi matan hadits sahih lain; yaitu hadits Maimunah yang diriwayatkan Muslim:
عَنْ مَيْمُونَةُ بِنْتُ الْحَارِثِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَهَا وَهُوَ حَلَالٌ
“Dari Maimunah binti Harits, bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya ketika beliau dalam keadaan halal (tidak ihram).”
Karena maknanya bertentangan dan sama-sama sahih, diperlukan penguat di luar kedua hadits ini. Para ulama lebih mengunggulkan hadits Maimunah karena beberapa hal:
Pertama, hadits Maimunah diriwayatkan dengan jalan sanad lebih banyak. Ibnu ‘Abdil Barr berkata: “Riwayat-riwayat dalam hukum ini berbeda-beda. Tapi riwayat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya dalam keadaan halal datang dari jalan sanad yang banyak. Hadits Ibnu ‘Abbas sahih sanadnya, tapi kesalahan dari satu orang lebih mungkin dari kesalahan banyak orang.”
Kedua, hadits Maimunah diriwayatkan oleh shahibul qishah (pelaku kejadian), yaitu Maimunah sendiri dan Abu Rafi’ yang merupakan perantara pernikahan ini, sebagaimana diriwayatkan Ahmad dan at-Tirmidzi. Sa’id bin Musayyib mengatakan: “Ibnu ‘Abbas telah salah, lha wong Maimunah sendiri mengatakan: ‘Beliau menikahiku ketika dalam keadaan halal (tidak ihram).'”
Ketiga, hadits Ibnu ‘Abbas menyelisihi kaidah umum dalam hukum pernikahan, yaitu hadits Usman riwayat Muslim bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ يَنْكِحُ الْمُحْرِمُ وَلاَ يُنْكَحُ وَلاَ يَخْطُبُ
“Orang yang ihram tidak boleh menikah, tidak boleh menikahkan, dan tidak boleh melamar.”
Dengan demikian, meskipun hadits Ibnu ‘Abbas sahih sanadnya, kita perhatikan dari zhahir perkataan beberapa ulama di atas bahwa mereka menilainya syadz (menyelisihi yang lebih kuat). Sebagian ulama lagi berusaha memadukan makna dua hadits sahih yang tampak bertentangan ini. (Lihat Fathul Bari 9/207-208).
Adapun hadits Abu Hurairah, banyak ulama besar sebelum Al Albani yang menghukumi dha’if sanadnya, antara lain Adz Dzahabi, Ibnu Rajab dan Ibnu Hajar. Bahkan Adz Dzahabi mengatakan: “Hadits ini aneh sekali. Kalau bukan karena wibawa Sahih (Bukhari), tentu orang akan menganggapnya termasuk munkaratnya Khalid bin Mikhlad, karena matan ini tidak diriwayatkan kecuali dengan sanad ini, dan tidak diriwayatkan oleh selain Bukhari.” Tapi yang benar, hadits ini memliliki jalan sanad yang lain, sebagaimana disebutkan Ibnu Hajar. (Lihat Muqaddimah Syarah ath-Thahawiyyah: 37-38).
Kemudian saksikanlah tawadhu’ dan objektivitas Imam Al Albani, di mana beliau mengatakan: “Karena itu saya sempat tidak bisa menghukumi sahih hadits ini dengan tegas, sampai saya dimudahkan untuk meneliti jalan sanadnya. Kemudian Allah memudahkannya untuk saya sejak beberapa tahun, maka jelaslah bagi saya bahwa hadits ini sahih dengan kumpulan jalan sanadnya.” (Lihat Muqaddimah Syarah ath-Thahawiyyah: 37-38).
Ironisnya, ternyata orang-orang yang membesar-besarkan masalah ini; yaitu bahwa Al Albani melemahkan hadits-hadits Sahihain dan membuat kaidah-kaidah baru, seperti Hasan As Saqqaf (Assegaf), Abdullah Al Ghumari, Abdul Fattah Abu Ghuddah, dan di Indonesia Ali Mustofa Yakub, ternyata melakukan hal yang sama, yang karena sebabnya, dengan zhalim mereka mencela Imam al-Albani. Hanya sayangnya mereka tidak melakukannya dengan ilmiah. Wallahul Musta’an. (Lihat Syaikh al-Albani Dihujat: 72-75, 158).
Referensi: Konsultasi Syari'ah
@@dibikinsantai7862 tolong dibaca ya kalau memang anda seorang penuntut ilmu
Untuk saudaraku yg mengaku salafi di indonesia ini, perhatikanlah perbedaan kalian dgn imam kalian.
😁
Al bani adalah manusia biasa juga, meskipun beliau ulama pendapatnya bisa d ambil selama bersesuaian dg dalil yg kuat
Adapun jika menyelisihi dalil maka tinggalkanlah. Krn ug ma'sum hanya baginda nabi
@@muhammadalifikri9448 baca "beda penafsiran" bukan
Mon maap ya bang sebenernya semua muslim adalah salafi karena bersandar pada salafush shalih tapi ya ada di Indonesia tu yg ga bener
@@abdbaaits Jadi yg paling bener adalah anda dan yg sejenis dg anda?diluar itu ga bener?coba baca ini: seorang pencuri menuduh seorang pencuri. (di sini ada 2 orang yg sama2 pencuri)..
anda faham?
@@abdbaaits lo hidup di mana
Ulama zaman dulu banyak ilmu semakin tawadhu, bahkan tidak ingin saling menyalahkan. Hari ini dangkal ilmu seakan banyak ilmu bahkan menggunakan dalil untuk mengkafirkan saudara muslim lainnya
Kadang2 ulama mengatakan fatwa bid'ah bahkan kafir karena konsukensi pemahaman yg dipegang...tp bisa jadi salah mengerti dalam praktek...seperti Albani seolah mengkafirkan bukhori ketika mentakwil wajah Allah...yg belum tentu mengkafirkan secara mu'ayyan....ketika Albani mengangap bid'ah bersedekap...tp dalam praktek dia bersedekap ikut imam...dalam hal ihtilaf fikih memang wajar...yg masih rumit bagi saya ketika ulama dalam 2 golongan besar ikhtilaf dalam takwil asma wa sifat.
Sedekap itu apa,???
Bahas endon ke
Jelas sangat jelas. Ulama salaf (terdahulu) lebih mantap dalam perbedaan. Sekarang hanya sbg murid aja, bukan ulama berani embidahkan dg sedikit yg di dengar dan dipelajari.
Belum pernah denger veramah syekh albani soal sufi dan tasawuf ya?
Wahabi anti anti tasauf sufi bid.ah bagi wahabi😂😂
Salut dgn Syekh Albani dn ulama2 terdahulu... mereka berbeda pendapat di selesaikan dgn debat.... tpi ustdz2 zaman sekarang berbeda pendapat dlm menilai Ulama2 terdahulu di Umbar di Majelisnya ato di isi ceramahnya.... ini sama saja menggunjingkan aib orang..
Banyak yg komen mencela. Entah belajar mencela dari majelis ilmu yg mana🤦
Masyaallah,syaikh albani aja begitu mnyikapi perbedaan,kok skg lgsung mmponis bid'ah,astghfirullah.
DAN SYEIKH AL-ALBANI PUN AKHIRNYA BERSEDEKAP
(adab berbeda pendapat)
Pemateri :
Dr. Falah al-Mandakar
(Dosen Aqidah Universitas Kuwait)
Silahkan simak:
th-cam.com/video/2i0QGPSup4k/w-d-xo.html
(Subtitle Bahasa Indonesia)
Silahkan disebarluaskan link diatas, semoga bermanfaat pula bagi yang lainnya..
syeh ngalbani ikutiimam
GOBLOKNYA, KOK DIBILANG IMBAS? WKWW IMAM SYAFII SAJA KAGAK QUNUT KETIKA DATANG SHOLAT DI TEMPAT IMAM ABU HANIFAH
Mau sedekap mau lepas tangan yg penting tuma'ninah , asal jangan goyang2 apalagi joget
Masya Allah .. akhlak syeikh al bani...begitu mulia..
Yng sering di olok2 para buya dan para kiyai...
Subhanallah
Tentu,, ada sebab musababnya....tidak serta merta seperti itu,,,, dan juga tidak semuanya..buya maupun kiayi..............
@@pojokakal5408 sebabnya apa?
@@achmadthalib1873 sebabnya nya ...karna mereka terlalu fanatik dan sombong...
@@hambaallahsubhanahuwataala8372 setuju
Albani dikitabnya menyatakan sedekap pada saat i'tidal adalah bid'ah berarti sesat dan masuk neraka
Tapi orang nya dgn buku nya kox ga singkron gitu ya, di buku lain, sedngkan seakan dia tdk sperti buku yg di tulis nya, ini apa maksud nya
Siapa yg anda maksud..?
Dibuku nya beliau mempertahankan pendapatnya. Jd apbl beliau sholat sendiri atau menjadi imam, maka tdk akan bersedekap, adapun apbl beliau menjadi ma'mum, maka beliau akan mengikuti imam,
Masyaalloh.. betapa mereka panutan kaum muslimin yg harus diikuti..
Ada kuburan nya Ndak...?
Bahaya klo pemuja kubur tau
Assalamualaikum... Alhamdulilah.. Saya ikut cara sholat syekh bin baz.. Karena menurut saya beliau orang yg benar dan membenarkan dengan keadilan sebab beliau membenarkan BUMI BUKANLAH PLANET..
NAUDZUBILLAH MIN DZALIK...Lihat hadist tentang NEJED !!! Apakah sengaja dilewati demi hawa nafsu kalian ??? Jelas sekali ketika Nabi Saw menolak mendo'akan bangsa tsb... & kalian lewatkan tentang hadits SYAIKH dari NEJED.
Bumi bukan planet? Lalu apakah beliau ahli astronomi? Mungkin klo beliau hidup di indonesia saat ini pasti bilang corona bkn virus ya? Hebat memang ahlinya ahli
@@arbysnp9824 knapa mang dgn Corona??, Sama virus takut, muja kubur, makan uang haram, dsb ngga takut. 😄😆
Yg dimaksud Nabi adlh Nejd penduduk Irak. Baca hadits sampe tuntas.
Imbas dari seseorang yg tidak mau bermadzhab mengakibatkan ibadahnya sering berubah-ubah lantaran sering berpendapat sendiri dan tak berpegang kuat dgn pendapat bersanad.
imam syafii sendiri juga fatwanya berubah kan ,, namanya manusia,, akan melakukan sesuai ilmu yg dipunya,, kalau ada mazab yg pasti benar adalah mazabnya rasulullah
@@achmadthalib1873 hahaha😂
@@achmadthalib1873 ,, mana lebih alim kira2,, imam syafi,i atau syeikh albani....,????
@@pojokakal5408 imam syafii,,,
Yg lucunya sblm dari itu perkara tadi beliau katakan bid'ah loh 😄
Sangat bagus sekali postingan ini , ternyata perbedaan pendapat , pemahaman masalah ibadah tidak membuat para ulama ini saling menghargai dan tidak menyalahkan satu sama lain , ini contoh wahabi yg benar , bukan wahabi yg ada di indosnesia
Tapi kalau khilaf ny masalh aqidah gm? Nyembah yg dimna2
Allah dimana mana bukan pendapat yang mu'tabar dlm asy'ariyah.
Yg benar adalah allah tidak bertempat dan tidak diliputi tempat juga arah
Ini akhlak syaikh al-albani, tapi ko yang ngaku mengikutin beliau ga bisa akhlaknya begitu?
Mereka ikut muh dul wahhab attamimi an najdi,,,&ibn saud
SEMUA ORANG ALIM PASTI BEGITU, YANG MAIN SIKIT SIKIT BIDAH DAN KOFAR KAFIR ITU PALING ORANG AWAM YANG BERMODAL SORBAN DAN MIC TAPI TANPA OTAK DAN ILMU
Syeikh bin baz dan syeikh albani tidak mewakili ustad salafi wahabi yang cuap2 di media ternyata.jelas lah terang benderang ustad salafi harus di seleksi dan di turunkan dari mimbar ketika berdusta
Provokatif.
Pemecah belah ummat.
Inilah yang layak disematkan untuk komentar ini.
Aiwaaa..
Jaahilun Murokkabun.
Para ustadz salafi mewakili syeh bin BAZ n syeh Albani di Indonesia Krn TDK semua org bs BHS arab n bljr langsung dg para syeh kibar .
بسم الله الرحمن الرحيم
Larangan menuduh yang tidak ada padanya.
Nabi shallALLAHU ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ ، أَسْكَنَهُ اللَّهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ
Barang siapa berkata (menuduh) seorang mu'min dengan sesuatu yang tidak ada padanya, maka ALLAH akan menempatkannya dalam radghatul khabaal (nanah dan darah penduduk Neraka), hingga dia terlepas dari apa yang dia ucapkan (berkata sesuai kenyataan tentang saudaranya) (HR. Abu Dawud no. 3597, ath-Thabrani no. 13435, al-Hakim no. 2222, al-Baihaqi no. 11223 dan Ahmad no. 5385, hadits dari Ibnu Umar, Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 6196)
Anak TK
Gimana dgn wahabi salafy?
Syech Al Albani membidahkan sedekap setelah ruku'tp dia melakukannya saat menjadi makmum. Ternyata Kullu bidatin dalalah itu tdk semua otomatis dalalah buktinya ya yg diceritakan di vid ini.
Beda dgn pengikutnya zaman now.
Tidak ada paksaan...
Pendapat syeikh albani bersedekap bid'ah itu sesat ?
Kenapa albani melakukan itu apakah albani membid"'ah kan diri nya 😊😊😊
Dasar beliau melakukan, menghormati ijtihad ulama lain, yaitu Bin Baz. Allah a'lam.
Apa itu bid'ah?
Kalau di lakukan di termasuk apa?
@@ibnzeenchanel1677 Jangan gitu mas, sampean ini menyusahkan orang lain buat jawab. Imam syafii aja dibidahkan kok gara gara qunut subuh.
Wahabi bilang yg tdk di lakukan rasulullah itu bid.ah termasuk motor jam dinding dll😂😂
@@hajimahyudin5950 jam motor bidah...
Otak anda aja yg dangkal
Mau ngelawak
MASYAA ALLAH SAMA2 BERPEGANG KEPADA DALIL SUNNAH TIDAK SEPERTI AHLUL BID'AH YG MENGIKUTI TRADISI KELOMPOK NYA MASING2
Khilafiyah diponis bidah. Sedangkan ia memfatwakan semua bidah sesat. Kacau agama islam sedikit sedikit bidah. Padahal sholat yg tidak khusu itulah bidah yg sebenarnya karena tidak mengikut sunnah nabi yg bathin.....adapun perbedaan zahir mulai ribuan tahun yg lalu sudah maklum ummat islam dalam perbedaan karena para imam mazhab berbeda dalamneng istinbat hukum yg terdapat dalam quran dan sunnah ......
Kita mah tinggal dapet matengnya gaperlu pusing2 berpendapat
walhal kedua-duanya kalian wahabikan. hairan ya!
Ya wahabi semuanya
Kok beda dengan anak buahnya yg di Indonesia, kelihatannya anak buahnya sangar sangar dikit dikit bid'ah syubhat dan kapir
Siapa ya akhi, yg bikang bgitu? Coba kasih tau siapa ustadnya beserta videonya agr tdk terjadi fitnah...??
Kok beda ya sama pengikut2 nya 🤭
Iya.. benar. Beda jauh sekali. Bantuin share ini ke yang lainnya, Supaya yang blm tau bisa dapatkan manfaatnya juga, ya...
pengikutnya yg beda di mana ? belum lihat videonya barangkali.
Jangan su"udzon sama saudara mu
Berbeda bagaimana? Contohnya bagaimana? Pada kenyataannya di indonesia banyak yang ikut mengangkat tangan ketika imam qunut, dengan niat mengikuti gerakan imam....
alasan albani mengikuti imam bin baz karena ada sabda nabi imam itu untuk diikuti kurang tepat sebab bin baz bukan nabi hanya orang biasa
yg lebih tepat albani ngeri alias takut melihat wajah bin baz.....jadi biarlah dia [albani] di bilang ahli bidah cuma kagak bersedekap setelah ruku dari pada ngeper lihat wajah bin baz