Channel nya bagus, pembawaannya juga mantap, dan materi yang disampaikan juga dibungkus dengan menarik 👍 Tapi kalau boleh saran biar channel-nya rame, bikin video yang mengangkat isu-isu kehidupan sekarang yang dilihat dalam kacamata filosofis tapi harapanku pembahasannya nanti benar-benar mendalam dan tidak kulit nya saja
@@ahmadroyani92saya sepaham dg mas Arifin Ilham mas, biar pendengar lebih tercerahkan lagi, tentu saja kajian mas Yan adalah metodologi yg penting untuk bisa di pahami sebelum pendengar mendapatkan pengetahuan yg lain,saya yakin sementara ini penonton setia mas Yan hanya orang orang yg hobi mikir
Kak bagaimana caranya kita mengetahui pendapat itu berupa tesis, antitesis atau sintesis? Misal ada tesis, kemudian ada seseorang yang melawan tesis tersebut (antitesis), dan muncul lagi orang yang menyampaikan pendapat dari tesis tersebut. Apakah pendapat yang ketiga ini pasti disebut sintesis? Atau bisa jadi antitesis atau bagaimana? Mohon pencerahannya, semoga dijawab🙏🥺
Saya coba kasih contoh lagi ya. 1. Tesis : Tesis adalah pernyataan atau pandangan awal yang diajukan. Ini bisa berupa argumen, teori, atau proposisi tertentu. Misalnya, jika kita mengajukan tesis bahwa "teknologi memperkaya kehidupan manusia," maka ini adalah pandangan awal kita. 2. Antitesis: Antitesis adalah pernyataan yang bertentangan dengan tesis. Ini adalah reaksi atau kritik terhadap pandangan awal. Dalam contoh di atas, antitesis bisa berbunyi, "teknologi sebenarnya mengisolasi manusia dan merusak hubungan sosial." 3. Sintesis : Sintesis adalah tahap selanjutnya dalam proses dialektika. Ini melibatkan penyatuan tesis dan antitesis untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam. Sintesis bukan hanya menggabungkan dua pandangan, tetapi juga mengatasi kontradiksi di antara keduanya. Dalam contoh kita, sintesis mungkin menyatakan, "Teknologi memiliki dampak positif dan negatif pada kehidupan manusia. Penting bagi kita untuk mengelola teknologi dengan bijaksana." Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua pendapat ketiga selalu disebut sebagai sintesis. Terkadang, pendapat ketiga bisa saja lebih mendukung salah satu sisi (tesis atau antitesis) daripada menyatukan keduanya. Proses dialektika ini kompleks dan tergantung pada konteks serta pemikiran individu yang terlibat.
kalo mau prakteknya supaya cepat kepada jiwa absolut, hanya dengan jalan tasawuf yg waris. disitulah inti daripada absolut. karena itu ilmu praktek. dan sy bisa menynjukan jalannya yg waris inti tsb.
mas, mohon responnyaaaa bgt!! :( aku ada tugas soal ttg dialektika tp bingung jawab krna blm paham soalnya. bsa gak mas jelasin mksd pertanyaan ini apa gt biar aku bsa jwb? "Jelaskan dialektika dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban dalam konteks Hukum keluarga islam" itu mksdnya apa ya mas? hatur nuhun.. smoga direspon:')
Bang saya bertanya. Sekarang lagi viral persoalan nasab "Habib Ba'alwi" seorang kiyai melahirkan sebuah tesis dan memunculkan permasalahan yg berpotensi menjadi konflik sosial bahkan rasial. Sementara untuk meredam koflik ini seharusnya ada pihak yg membuat antitesisnya namun Sampai saat ini gx ada yg bisa membuat antitesisnya. pertanyaan saya apabila sebuah tesis tanpa antitesis, apakah sah jika disimpulkan bahwa tesis tersebut bersifat final dan memiliki suatu nilai kebenaran tanpa kajian sintesis?... Mohon maaf jika pertanyaan saya tidak mudah di fahami.
Poin-poin penting dari sudut pandang Hegel: - Proses dialektika: Kebenaran diperoleh melalui proses dialektika, di mana tesis dan antitesis saling bertentangan dan menghasilkan sintesis. - Pengujian kebenaran: Kebenaran tidak bisa dianggap final tanpa melalui kritik dan oposisi yang ditawarkan oleh antitesis. - Nilai kebenaran: Kebenaran dari sebuah tesis hanya bisa dianggap komprehensif dan valid setelah melalui proses sintesis.
Channel nya bagus, pembawaannya juga mantap, dan materi yang disampaikan juga dibungkus dengan menarik 👍
Tapi kalau boleh saran biar channel-nya rame, bikin video yang mengangkat isu-isu kehidupan sekarang yang dilihat dalam kacamata filosofis tapi harapanku pembahasannya nanti benar-benar mendalam dan tidak kulit nya saja
Terimakasih atas saran dan masukannya mas. Monggo kalo mau request permasalahan yg ingin dibahas. 😊
@@ahmadroyani92saya sepaham dg mas Arifin Ilham mas, biar pendengar lebih tercerahkan lagi, tentu saja kajian mas Yan adalah metodologi yg penting untuk bisa di pahami sebelum pendengar mendapatkan pengetahuan yg lain,saya yakin sementara ini penonton setia mas Yan hanya orang orang yg hobi mikir
Pemuda cerdas generasi bangsa
Kak bagaimana caranya kita mengetahui pendapat itu berupa tesis, antitesis atau sintesis?
Misal ada tesis, kemudian ada seseorang yang melawan tesis tersebut (antitesis), dan muncul lagi orang yang menyampaikan pendapat dari tesis tersebut. Apakah pendapat yang ketiga ini pasti disebut sintesis? Atau bisa jadi antitesis atau bagaimana?
Mohon pencerahannya, semoga dijawab🙏🥺
aku juga ada tugas dialektika tafsir alquran, bingung sintesisnya
Saya coba kasih contoh lagi ya.
1. Tesis : Tesis adalah pernyataan atau pandangan awal yang diajukan. Ini bisa berupa argumen, teori, atau proposisi tertentu. Misalnya, jika kita mengajukan tesis bahwa "teknologi memperkaya kehidupan manusia," maka ini adalah pandangan awal kita.
2. Antitesis: Antitesis adalah pernyataan yang bertentangan dengan tesis. Ini adalah reaksi atau kritik terhadap pandangan awal. Dalam contoh di atas, antitesis bisa berbunyi, "teknologi sebenarnya mengisolasi manusia dan merusak hubungan sosial."
3. Sintesis : Sintesis adalah tahap selanjutnya dalam proses dialektika. Ini melibatkan penyatuan tesis dan antitesis untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam. Sintesis bukan hanya menggabungkan dua pandangan, tetapi juga mengatasi kontradiksi di antara keduanya. Dalam contoh kita, sintesis mungkin menyatakan, "Teknologi memiliki dampak positif dan negatif pada kehidupan manusia. Penting bagi kita untuk mengelola teknologi dengan bijaksana."
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua pendapat ketiga selalu disebut sebagai sintesis. Terkadang, pendapat ketiga bisa saja lebih mendukung salah satu sisi (tesis atau antitesis) daripada menyatukan keduanya. Proses dialektika ini kompleks dan tergantung pada konteks serta pemikiran individu yang terlibat.
@@ahmadroyani92 Alhamdulillah bisa dipahami, trimakasihhh banyak kak
kalo mau prakteknya supaya cepat kepada jiwa absolut, hanya dengan jalan tasawuf yg waris. disitulah inti daripada absolut. karena itu ilmu praktek. dan sy bisa menynjukan jalannya yg waris inti tsb.
Mantap... simple dan jelas
👍👍👍👍👍
mas, mohon responnyaaaa bgt!! :( aku ada tugas soal ttg dialektika tp bingung jawab krna blm paham soalnya. bsa gak mas jelasin mksd pertanyaan ini apa gt biar aku bsa jwb? "Jelaskan dialektika dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban dalam konteks Hukum keluarga islam"
itu mksdnya apa ya mas?
hatur nuhun.. smoga direspon:')
gimana bro, lolos matkul ga aokwokw
@@nauusea wkwkw udh si udh lama. Lgipula dibantu ko dibales via dm ig wkwkwkw
Bahas kritik atas akal budi murni mas
Siap mas. Next konten ya...
Maaf telat ,mas koki Blitar hadir mas
Maturnuwun mas
Bang saya bertanya. Sekarang lagi viral persoalan nasab "Habib Ba'alwi" seorang kiyai melahirkan sebuah tesis dan memunculkan permasalahan yg berpotensi menjadi konflik sosial bahkan rasial.
Sementara untuk meredam koflik ini seharusnya ada pihak yg membuat antitesisnya namun Sampai saat ini gx ada yg bisa membuat antitesisnya.
pertanyaan saya apabila sebuah tesis tanpa antitesis, apakah sah jika disimpulkan bahwa tesis tersebut bersifat final dan memiliki suatu nilai kebenaran tanpa kajian sintesis?...
Mohon maaf jika pertanyaan saya tidak mudah di fahami.
Poin-poin penting dari sudut pandang Hegel:
- Proses dialektika: Kebenaran diperoleh melalui proses dialektika, di mana tesis dan antitesis saling bertentangan dan menghasilkan sintesis.
- Pengujian kebenaran: Kebenaran tidak bisa dianggap final tanpa melalui kritik dan oposisi yang ditawarkan oleh antitesis.
- Nilai kebenaran: Kebenaran dari sebuah tesis hanya bisa dianggap komprehensif dan valid setelah melalui proses sintesis.