Profil Galeri Nasional Indonesia

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 5 ก.ค. 2021
  • Galeri Nasional Indonesia (GNI), sebuah museum/galeri seni rupa modern dan kontemporer negara Indonesia di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Berdiri pada 8 Mei 1998 dan resmi beroperasi tepat setahun berselang, GNI menempati gedung berciri khas arsitektural kolonial Belanda di Jalan Medan Merdeka Timur No. 14 Jakarta Pusat.
    Sebagai sebuah lembaga budaya negara, GNI melaksanakan pengkajian, pengumpulan, registrasi, perawatan, pengamanan, pameran, edukasi, dan publikasi karya seni rupa berupa lukisan, sketsa, grafis, patung, keramik, fotografi, seni kriya, seni instalasi, video art, seni media, dan media alternatif lainnya. Karya seni rupa yang menjadi koleksi GNI/koleksi negara jumlahnya mencapai lebih dari 1.800 karya seniman Indonesia dan mancanegara.
    Beberapa seniman Indonesia yang karyanya menjadi koleksi GNI adalah Raden Saleh, S. Sudjojono, Affandi, Basoeki Abdullah, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, Barli Sasmitawinata, Trubus, Popo Iskandar, H. Widayat, Sudjana Kerton, Srihadi Soedarsono, Jim Supangkat, FX. Harsono, S. Prinka, Priyanto S., Hildawati Soemantri, Nyoman Gunarsa, Made Wianta, Ida Bagus Made, Lucia Hartini, Iriantine Karnaya, Dolorosa Sinaga, Semsar Siahaan, I Ketut Soki, I Nyoman Erawan, Dede Eri Supria, Heri Dono, Ivan Sagita, dan perupa potensial lainnya. Selain karya seniman Indonesia, GNI juga memiliki karya seniman mancanegara, seperti Wassily Kandinsky (Rusia), Hans Hartung (Jerman), Victor Vassarely (Hongaria), Sonia Delauney (Ukraina), Zao Wou Ki (Tiongkok), dan Pierre Soulages (Prancis). Ada juga koleksi GNI yang merupakan karya dari perupa asal Sudan, India, Peru, Kuba, Vietnam, dan Myanmar.
    Sebagai pusat kegiatan seni rupa, GNI berperan meningkatkan apresiasi masyarakat di bidang seni rupa serta mewadahi potensi seniman untuk menggelar karya-karya dengan prinsip kurasi dan manajemen pameran yang baik. GNI menjadi semacam barometer mutu perkembangan seni rupa Indonesia mutakhir sekaligus sebagai fasilitator bagi para perupa Indonesia dalam hubungan Internasional. Selain itu, GNI berperan dalam menumbuhkan pemahaman, penalaran, kreativitas dan inovasi, serta kecintaan terhadap karya budaya bangsa.
    -----
    National Gallery of Indonesia (GNI) is an Indonesian modern and contemporary art museum/gallery under the auspices of the Directorate General of Culture, Ministry of Education, Culture, Research, and Technology. Established on 8 May 1998 and operated officially a year later, GNI occupies a Dutch colonial architecture building located at Jalan Medan Merdeka Timur No. 14 Central Jakarta.
    As a nation's cultural institution, GNI carries out studies, collection, registration, maintenance, security, exhibitions, education, and publication of works of art in the form of paintings, sketches, graphics, sculptures, ceramics, photography, craft art, installation art, video art, media art, and other alternative media. There are more than 1,800 works of art that are part of the GNI/state collections by Indonesian and foreign artists.
    Some artists whose artworks become GNI’s collections are Raden Saleh, S. Sudjojono, Affandi, Basoeki Abdullah, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, Barli Sasmitawinata, Trubus, Popo Iskandar, H. Widayat, Sudjana Kerton, Srihadi Soedarsono, Jim Supangkat, FX. Harsono, S. Prinka, Priyanto S., Hildawati Soemantri, Nyoman Gunarsa, Made Wianta, Ida Bagus Made, Lucia Hartini, Iriantine Karnaya, Dolorosa Sinaga, Semsar Siahaan, I Ketut Soki, I Nyoman Erawan, Dede Eri Supria, Heri Dono, Ivan Sagita, and other potential artists. GNI also collected foreign artists’ works by Wassily Kandinsky (Russia), Hans Hartung (Germany), Victor Vassarely (Hungary), Sonia Delauney (Ukraine), Zao Wou Ki (China), dan Pierre Soulages (France), also artists’ works from Sudan, India, Peru, Cuba, Vietnam, dan Myanmar.
    As a center for art activities, GNI plays a role in increasing public appreciation in the field of art as well as accommodating artists’ creativity to exhibit works with the principles of excellent curation and exhibition management. GNI attempts to become a barometer for the latest development of Indonesian art as well as a facilitator for Indonesian artists within international relations. GNI plays a role in fostering understanding, reasoning, creativity and innovation, as well as the love for the nation's cultural masterpieces.
    Informasi lebih lanjut / further information
    Website: galeri-nasional.or.id dan kebudayaan.kemdikbud.go.id/galerinasional
    Instagram: @galerinasional
    Twitter: @galerinasional_
    Facebook: Galeri Nasional Indonesia

ความคิดเห็น • 7

  • @user-vm9vm2ym4x
    @user-vm9vm2ym4x หลายเดือนก่อน

    Alhamdulillah bisa menyimak

  • @srihariyanik1178
    @srihariyanik1178 2 ปีที่แล้ว +1

    MEMPESONA MANTAP GALERI NASIONAL INDONESIA THE BEST SALAM BUDAYA NUSANTARA SEMANGAT MAJU TAK GENTAR PANTANG MUNDUR INDONESIA MAJU GOD BLESS 🤝👍👍👍👍💖💖💪💪🇲🇨

  • @idhandanhayyin6221
    @idhandanhayyin6221 ปีที่แล้ว

    Jadi pengen kesini

  • @enihsupartini9805
    @enihsupartini9805 ปีที่แล้ว

    Rencananya hari ini mau kesana....

  • @rezkyananta9278
    @rezkyananta9278 11 หลายเดือนก่อน

    ijin pake videonya 🙏

  • @AIBIL
    @AIBIL 2 ปีที่แล้ว +1

    keren

  • @jisungxves5136
    @jisungxves5136 ปีที่แล้ว +1

    ijin pake video nya ka buat nugas