⬛Imam Syafi'e mencela kumpulan sufi. ◾Imam Syafi'e berkata: “Kalau seorang lelaki bertasauf pada awal pagi, tidak sampai waktu Zohor kamu akan mendapati dia sudah menjadi bebal." (Manaqib Al-Syafie 2/208) ◾Kata beliau lagi: “Tidak ada seorang pun melazimi golongan sufi selama 40 hari, kemudian akalnya boleh kembali (seperti sediakala)." (Talbis Iblis: 371) ◾Kata beliau lagi: “Seorang sufi tidak menjadi sufi melainkan ada padanya empat sifat: ▪sangat malas ▪banyak makan ▪banyak tidur ▪banyak cakap kosong”. (Manaqib Al-Syafie 2/208) ◾Antara kata-kata Imam Syafi'e lagi tentang tasauf: “Tasauf diasaskan di atas kemalasan." (Hilyatul Awliya) ◾Beliau juga berkata: “Aku mendampingi golongan sufi selama tiga puluh tahun, aku tidak melihat seorang pun dalam kalangan mereka berakal kecuali Muslim Al-Khawash." (Talbis Iblis: 447)
ⓂFAKTA: DI MANA ALLAH? AKIDAH 4 IMAM MAZHAB MUKTABAR Keyakinan 4 Imam mazhab bahawa, Allah ada diatas langit bersemayam/beristiwa' di atas 'Arasy 1. ⬛IMAM ABU HANIFAH Sikap Keras Abu Hanifah Terhadap Orang Yang Tidak Tahu Di Manakah Allah ◾Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqhul Akbar, من انكر ان الله تعالى في السماء فقد كفر “Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.” {Lihat Itsbatu Shifatul 'Uluw, Ibnu Qudamah, Hal. 116-117. Darus Salafiyah, Kuwait, Cetakan Pertama 1406 H. LIhat pula Mukhtasar Al-'Uluw Adz-Zahabi, Tahqiq: Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Hal. 137. Al-Maktab Al-Islami} 2. ⬛IMAM MALIK BIN ANAS Imam Malik bin Anas, Imam Darul Hijrah Meyakini Allah di Atas Langit ◾Dari Abdullah bin Ahmad bin Hambal ketika membantah fahaman Jahmiyah, ia mengatakan bahawa Imam Ahmad mengatakan dari Syraih bin An Nu’man, dari Abdullah bin Nafi’, ia berkata bahwa Imam Malik bin Anas mengatakan, الله في السماء وعلمه في كل مكان لا يخلو منه شيء “Allah berada di atas langit. Sedangkan ilmu-Nya berada di mana-mana, segala sesuatu tidaklah lepas dari ilmu-Nya.” {Lihat Al-'Uluw Lil Aliyyil Ghaffar, Hal. 138} 3. ⬛IMAM AS-SYAFI'E Imam As-Syafi’e yang menjadi rujukan kenyakkan kaum muslimin di Nusantara dalam masalah fiqih- meyakini Allah berada di atas langit ◾Syaikhul Islam berkata bahawa telah mengkhabarkan kepada kami Abu Ya’la Al-Khalil bin Abdullah Al-Hafizh, beliau berkata bahwa telah memberitahukan kepada kami Abul Qasim bin ‘Alqamah Al-Abhariy, beliau berkata bahwa Abdurrahman bin Abi Hatim Ar-Roziyah telah memberitahukan pada kami, dari Abu Syu’aib dan Abu Tsaur, dari Abu Abdillah Muhammad bin Idris As-Syafi’e (yang terkenal dengan Imam Syafi’e), beliau berkata, القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان اللهتعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد “Perkataan dalam As-Sunnah yang aku dan pengikutku serta ulamak hadith meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya : “Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu Imam As-Syafi’e mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqad) lainnya. {Lihat Itsbatu Shifatul 'Uluw, Hal. 123-124. Disebutkan pula dalam Al-'Uluw Lil Aliyyil Ghaffar, Hal. 165} 4. ⬛IMAM AHMAD BIN HANBAL Imam Ahmad bin Hanbal Meyakini Allah bukan Di Mana-mana, namun di atas ‘Arsy-Nya ◾Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al-Ghadadi, beliau berkata, قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان Imam Ahmad bin Hanbal pernah ditanyakan, “Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab, “Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.” {Lihat Itsbatu Shifatul 'Uluw, Hal. 116}
Alhamdulillah
pnjelasan yng jelas ustz hebat😊
Yaa salam..
Alhamdulillah
⬛Imam Syafi'e mencela kumpulan sufi.
◾Imam Syafi'e berkata: “Kalau seorang lelaki bertasauf pada awal pagi, tidak sampai waktu Zohor kamu akan mendapati dia sudah menjadi bebal."
(Manaqib Al-Syafie 2/208)
◾Kata beliau lagi: “Tidak ada seorang pun melazimi golongan sufi selama 40 hari, kemudian akalnya boleh kembali (seperti sediakala)."
(Talbis Iblis: 371)
◾Kata beliau lagi: “Seorang sufi tidak menjadi sufi melainkan ada padanya empat sifat:
▪sangat malas
▪banyak makan
▪banyak tidur
▪banyak cakap kosong”.
(Manaqib Al-Syafie 2/208)
◾Antara kata-kata Imam Syafi'e lagi tentang tasauf: “Tasauf diasaskan di atas kemalasan."
(Hilyatul Awliya)
◾Beliau juga berkata: “Aku mendampingi golongan sufi selama tiga puluh tahun, aku tidak melihat seorang pun dalam kalangan mereka berakal kecuali Muslim Al-Khawash."
(Talbis Iblis: 447)
Bnyk imam tak ikut Sunnah: selesai memberi Salam, imam tidak memusing badan untuk menghadap ke arah makmum.
ⓂFAKTA: DI MANA ALLAH? AKIDAH 4 IMAM MAZHAB MUKTABAR
Keyakinan 4 Imam mazhab bahawa, Allah ada diatas langit bersemayam/beristiwa' di atas 'Arasy
1. ⬛IMAM ABU HANIFAH
Sikap Keras Abu Hanifah Terhadap Orang Yang Tidak Tahu Di Manakah Allah
◾Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqhul Akbar,
من انكر ان الله تعالى في السماء فقد كفر
“Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.”
{Lihat Itsbatu Shifatul 'Uluw, Ibnu Qudamah, Hal. 116-117. Darus Salafiyah, Kuwait, Cetakan Pertama 1406 H. LIhat pula Mukhtasar Al-'Uluw Adz-Zahabi, Tahqiq: Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Hal. 137. Al-Maktab Al-Islami}
2. ⬛IMAM MALIK BIN ANAS
Imam Malik bin Anas, Imam Darul Hijrah Meyakini Allah di Atas Langit
◾Dari Abdullah bin Ahmad bin Hambal ketika membantah fahaman Jahmiyah, ia mengatakan bahawa Imam Ahmad mengatakan dari Syraih bin An Nu’man, dari Abdullah bin Nafi’, ia berkata bahwa Imam Malik bin Anas mengatakan,
الله في السماء وعلمه في كل مكان لا يخلو منه شيء
“Allah berada di atas langit. Sedangkan ilmu-Nya berada di mana-mana, segala sesuatu tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”
{Lihat Al-'Uluw Lil Aliyyil Ghaffar, Hal. 138}
3. ⬛IMAM AS-SYAFI'E
Imam As-Syafi’e yang menjadi rujukan kenyakkan kaum muslimin di Nusantara dalam masalah fiqih- meyakini Allah berada di atas langit
◾Syaikhul Islam berkata bahawa telah mengkhabarkan kepada kami Abu Ya’la Al-Khalil bin Abdullah Al-Hafizh, beliau berkata bahwa telah memberitahukan kepada kami Abul Qasim bin ‘Alqamah Al-Abhariy, beliau berkata bahwa Abdurrahman bin Abi Hatim Ar-Roziyah telah memberitahukan pada kami, dari Abu Syu’aib dan Abu Tsaur, dari Abu Abdillah Muhammad bin Idris As-Syafi’e (yang terkenal dengan Imam Syafi’e), beliau berkata,
القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان اللهتعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد
“Perkataan dalam As-Sunnah yang aku dan pengikutku serta ulamak hadith meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya : “Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu Imam As-Syafi’e mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqad) lainnya.
{Lihat Itsbatu Shifatul 'Uluw, Hal. 123-124. Disebutkan pula dalam Al-'Uluw Lil Aliyyil Ghaffar, Hal. 165}
4. ⬛IMAM AHMAD BIN HANBAL
Imam Ahmad bin Hanbal Meyakini Allah bukan Di Mana-mana, namun di atas ‘Arsy-Nya
◾Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al-Ghadadi, beliau berkata,
قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان
Imam Ahmad bin Hanbal pernah ditanyakan, “Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab, “Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”
{Lihat Itsbatu Shifatul 'Uluw, Hal. 116}