ไม่สามารถเล่นวิดีโอนี้
ขออภัยในความไม่สะดวก

KISAH TRAGIS SANG PAHLAWAN KEMERDEKAAN NASIONAL INDONESIA YG BERHALUAN KOMUNIS!!!

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 4 พ.ย. 2023
  • ©aziz pw adalah kanal info yg berisikan informasi berupa :
    _-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
    -kisah, sejarah, mitos, fakta,kisah islami, dan berita unik lainya. -
    JANGAN TELAN MENTAH2 INFORMASI DARI KAMI CHECK TERLEBIH DAHULU jika tidak suka chanel ini silakan abaikan saja
    terimakasih.
    ----------------------------------------------------------------
    Video terbaru kami Update 1x dalam satu minggu
    ---------------------------------------------------------------
    WEBSITE :
    azizpwantarakisahsejarah.blog...
    Rencananya dari Selopanggung, Kediri, jenazah Tan Malaka akan dipulangkan ke kampung halamannya di Nagari Pandam Gadang, Suliki. Sejak sekolah guru di Kweekschool Bukittinggi, ia tak pernah tinggal di kampung halamannya itu. Kampung halaman di Lima Puluh Kota itulah yang memberi gelar Datuk Tan Malaka pada pemuda bernama Sutan Ibrahim. Orang lebih banyak tahu nama Tan Malaka. Selain nama itu, ia punya banyak nama samaran lain: Ilyas Husein ketika di Indonesia, Alisio Rivera ketika di Filipina, Hasan Gozali di Singapura, Ossorio di Shanghai, dan Ong Soong Lee di Hong Kong
    Tak banyak tokoh pergerakan nasional yang pandai menyamar dan berkali-kali lolos dari kejaran aparat kolonial. Jika banyak tokoh pergerakan Indonesia terkenal karena pembuangannya, seperti Sukarno di Bengkulu, Hatta dan Syahrir di Boven Digoel, maka Tan Malaka terkenal karena gerakan bawah tanah dan penyamarannya. Waktu di Kweekschool ia siswa yang cerdas. Namun cerdas bukan segala-galanya bagi gadis impiannya di sekolahnya itu. Syarifah Nawawi, anak dari guru dan ahli bahasa terkenal Engku Nawawi, lebih memilih menolak cintanya. Kecerdasan Tan Malaka mengantarkannya sekolah di Belanda. Tentu saja dengan bantuan mantan gurunya dan orang-orang sekampungnya yang meminjami dana.
    Tan Malaka berkelana dari satu negeri ke negeri lain. Rusia yang menguat menjadi Uni Soviet pernah disinggahinya. Di sana Tan menjadi anggota dari Komunis Internasional (Komintern). Jika banyak kaum komunis tunduk pada Joseph Stalin sebagai penguasa Uni Soviet, Tan dikenal sebagai tokoh komunis Indonesia yang berani berbeda dengan Stalin. Ia kemudian dikeluarkan dari Komintern dan dikenal sebagai pemikir yang dicap Trotskys.

ความคิดเห็น •