วีดีโอ

Walaikumsalam Wr Wb ,coba cari di menu Pelacakan,kemudian pilih Perizinan Berusaha,biasanya kalau izin sdh terbit pasti disitu ada arsipnya

cara membuat SLF : Buat dulu 1 kbli dilokasi Bekasi kemudian ajukan SLF atau bisa langsung melalui portal : simbg.pu.go.id

@@baceprotperizinanusaha tapi uda terbit NIB dan KBLI nya bang yg di jakarta

Jenis Usaha Perdagangan eceran tidak bisa impor barang,jadi impor itu hanya untuk jenis Perdagangan Besar ( API-U )

Biasanya Pajak itu itu semua pengurusannya dipusat,atau coba konsultasikan dengan Konsultan Pajak anda

@@baceprotperizinanusaha kalau untuk proses NIB nya sampai terbit berapa lama ya Pak?

NIB langsung terbit setelah selesai pengisian data

Lur,PKKPR mah cuma aya 2 Video atuh😀 Bagian kedua : th-cam.com/video/tckcYJ5GtaA/w-d-xo.htmlsi=nJbt6_2hdD9oq0-s

1.Kalau nama Perusahaan masih sama dan KBLI baru untuk usaha baru ada dalam Akta perusahaan cukup dibuat Pengembangan

NPWP Perusahaan,tidak bisa pakai NPWP Pribadi

@baceprotperizinanusaha NPWP perusahaan itu buat terpisah ya Bang? Bukan pas bikin SK. Ahu online, NPWP ini juga otomatis tertera di SK. nya?

Setelah SK keluar,langsung bikin NPWP PT

Saat ini gangguan seperti itu sering terjadi ,ini permasalahannya terkait masalah NPWP dan AHU,coba cek ulang NPWP yg diinput apakah sdh 16 Digit,biasanya di pendaftaran awal kita memasukan 16 Digit tapi pada saat sdh masuk ke menu Formulir Badan Usaha berubah jadi 15 Digit,perhatikan no angka terakhirnya biasanya tidak muncul,silahkan dicoba lagi.

yang mengajukan permohonan adalah Pimpinan Perusahaan/Direktur

Untuk RTR yg tidak ada dalam sistem OSS biasanya ada yg bisa dan ada yg perlu diverifikasi/Pemenuhan Persyaratan. KKPR untuk Rumah/Perumahan yg digunakan untuk kegitan usaha biasanya KKPR nya ditolak atau dilakukan verifikasi dulu,kecuali untuk Ruko biasanya langsung terbit KKPR nya. Sebaiknya dicoba saja dulu .

AHU saat ini masih belum bisa diakses,kemungkinan ini terkait dengan adanya Migrasi NPWP

itu berarti anda telah melakukan registrasi NIK kebih dari 3 kali,silahkan ditunggu 1 atau 2 harian kemudian ulang lagi,itu kenapa sampai 3 kali Registrasi begitu ?,seharusnya 1 kali juga kalau Data yg dimasukan Valid (KTP atau email ) sudah cukup

@baceprotperizinanusaha mksh infonya

@baceprotperizinanusaha kmrn itu ada notif data AHU eror gitu kira2, trs sy klik lanjut/proses bbrp kali, sampe kyk gt

Laporan Surveyor itu bisa dibuat oleh Surveyor Indonesia atau Sucofindo,silahkan hubungi salah satu lembaga tsb,alamatnya bisa dicari di google.

ini buat balik nama sertifikat yah ? kalau mikro itu sebenarnya kalau menurut peraturan di oss dalam ketentuan "Persyaratan Dasar" tidak diperlukan cukup dengan "Surat pernyataan Mandiri" Ini ketentuan yg ada dalam Persyaratan dasar di OSS ( di menu Informasi,pilih Persyaratan dasar ) "Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) Yang Dulu Bernama Izin Lokasi Merupakan Salah Satu Persyaratan Dasar Yang Wajib Dipenuhi Oleh Seluruh Pelaku Usaha Dalam Rangka Memperoleh Perizinan Berusaha. Namun Untuk Pelaku Usaha Mikro Dan Kecil (UMK) Diberikan Kemudahan Dengan Hanya Perlu Menyampaikan Pernyataan Mandiri, Yang Sudah Tersedia Dalam OSS Berbasis Risiko, Bahwa Lokasi Usaha Telah Sesuai Dengan Tata Ruang Dan Bersedia Dikenakan Sanksi Sesuai Peraturan Yang Berlaku Jika Di Kemudian Hari Ditemukan Ketidaksesuaian. Bagi Pelaku Usaha Yang Sudah Memiliki Izin Lokasi Dan Masih Berlaku Sebelum Undang-Undang Cipta Kerja, Maka Izin Lokasi Tersebut Tersebut Masih Dapat Digunakan. Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) Darat Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Yang Selanjutnya Disingkat KKPR Adalah Kesesuaian Antara Rencana Kegiatan Pemanfaatan Ruang Dengan Rencana Tata Ruang (RTR). Beberapa Peraturan Yang Menjadi Dasar Hukum Penerbitan KKPR Darat, Antara Lain: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 3. Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 13 Tahun 2021 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 4 Tahun 2021

Migrasi data atau Update data lama. Silahkan lakukan perubahan data pada menu OSS Pilih Perizinan Berusaha ---> Perubahan --->Perubahan data Usaha

betul ,dibuat satu-satu di PB-UMKU nya jadi masing-masing sumur mempunyai izin IPAT nya,tidak bisa disatukan

@@baceprotperizinanusaha min bisa bantu jelaskan bagaimana kalau diminta perbaikan surat permohonan baru untuk sumur bor dengan SIPA lama sesuai dengan sumur bor yang akan diperpanjang

pada menu OSS pilih PB-UMKU,pilih Permohonan baru lalu pilih salah satu KBLI yg diajukan IPATnya,kemudian klik "Proses Perizinan Berusaha UMKU",selanjutnya klik "Lihat Data Persyaratan"

1.saat ini sedang ada proses migrasi NPWP dari 15 Digit ke 16 Digit,jadi setiap proses perubahan,pembatalan dan pencabutan masih belum normal ( ada yg bisa dan ada yg tidak bisa ) 2.Dalam Tampilan menu OSS terdapat pemberitahuan Pemadanan untuk perubahan NPWP dari 15 Digit ke 16 Digit,tapi dalam prosesnya ternyata masih belum bisa ( apabila kita merubah no NPWP akan muncul Notifikasi : NPWP dan nama Perusahaan Tidak ada ? ) Selanjutnya terkait masalah tsb diatas,saran saya : 1.Hubungi oss melalui email : kontak@oss.go.id ( sampaikan permasalahannya dan lampirkan NIB Lama,NPWP perusahaan dan KTP Direktur ) 2.atau silahkan datang langsung ke DPMPTSP sesuai lokasi usaha anda ( bawa surat kuasa kalau dikuasakan ke DPMPTSP nya ) Demikian infonya,trim.s atas dukungannya

Begini lur : ada 2 Cara : 1. Silahkan Kirim Email ke : kontak@oss.go.id ( Tulis permasalahannya,lampirkan : NIB,KTP,NPWP ,Sertifikat Pendaftaran ) 2. Datang langsung ke DPMPTSP sesuai Kota/Kab. lokasi usaha ( bawa surat kuasa kalau ke DPMPTSP nya diwakilkan )

​@@baceprotperizinanusaha Nib pt perorangan saya ajah belum terbit bg karena npwp sudah terdaftar, nah dalam posisi ini padahal saya belum pernah daftar nib sama sekali,

betul lur,saat ini sistem di oss masih belum stabil,baik itu pembatalan,Pencabutan ,khususnya untuk perubahan NPWP dari 15 Digit ke 16 Digit saja masih belum bisa,walaupun sdh ada pengumuman pemadanan tapi pada saat dicoba tetap masih belum bisa ( NPWP dan Nama Perusahaan tidak terdaftar ). silahkan masalah yg dulur alami dicoba saja sesuai petunjuk saya diatas tadi

@@baceprotperizinanusaha sudah nyerah mas, soalnya aku menghubungi pohak OSS dan DJP dari 3 hari lalu tidak ada yang dibalas sama sekali untuk meminta penjelasan atau solusinya mas, jadi ya aku tunggu ajah gt,

@@baceprotperizinanusaha padahal saya butuh banget NIB ini, tpi malah gk bisa terbit nibnya

Mangga lur ,silahkan gabung di IG : @baceprot_channel

PASTI BISA ! Perusahaan Pemilik API-P dan API-U itu bisa melakukan kegiatan Impor . Kemudian siapapun yg bikinnya,tetap harus melalui prosedur pengajuan sesuai peraturan yg sdh ada. tidak mungkin bisa membuat izin tanpa melalui prosedur Pertek dan PI di INSW. jadi kalau menurut saya membuat pakai jasa orang lain dan membuat sendiri itu sama,sebab tetap data yg diinput itu datanya semua dari perusahaan,dan tetap kalau data atau persyaratan tidak lengkap jangan harap perizinan akan terbit. nah disini fungsi Baceprot Pasti Bisa itu hadir,yaitu untuk membantu dulur-dulur supaya bisa membuat perizinan secara mandiri. Begini terkait tentang cara pengisian Pertek di INSW semua format isian itu sama,yaitu : Rencana dan Realisasi . 1.Rencana : Rencana Produksi,Rencana Pembelian Bahan Baku Lokal/Impor dan Rencana Penjualan (Misal untuk Tahun 2025 ) 2.Realisasi : Realisasi Produksi,Pembelian Bahan Baku Lokal/Impor dan Realisasi Penjualan Tahun sebelumnya (Misal tahun 2024 ). Persyaratan silahkan dilihat dalam berkas persyaratan yg ada dalam sistem INSW atau dalam Permenperin No.1 Tahun 2024 jadi saya sarankan bikin sendiri lebih aman (datanya aman dan akun INSW nyapun aman ),ikuti tutorialnya dan tanyakan kalau ada yg kurang mengerti. kumaha deal,sok GASKEUN PASTI BISA ! Link Peraturan : drive.google.com/file/d/1sK_aYksHrhqrsoKA26MdMiG_Bcyt2c9P/view?usp=sharing

Kalau status tanah milik sendiri itu harus ada IMB/PBG,dan kalau statusnya sewa atau hak pakai,cukup upload HGB nya. poligon tetap diperlukan untuk pembuatan PKKPR nya

waduh,piraku setahu saya ga ada tulisan itu ? coba laporkan ke OSS kirim screeshootnya melalui email : kontak@oss.go.id

sama saya juga begitu, solusi nya gmn ya? mau di hapus salah, ga dihapus jd beban LKPM

Coba Konsultasikan dengan KPP setempat,proses KSWP itu ga ada Biaya,atau mungkin ada pembayaran pajak yg belum dibayar atau kurang bayar

No,1 itu Akun SIINas ,di menu SIINas pilih Data Perusahaan ,diposisi kiri pilih Bukti Kepemilikan Akun kemudian untuk contoh suratnya Silahkan download dibawah ini : Contoh Surat : drive.google.com/file/d/1JXDxICXAuunDtcrKy4CeaVaOceL2QpVp/view?usp=sharing

@@baceprotperizinanusaha mohon maaf izin bertanya lagi pak. 1. jika di OSS masih tahap konstruksi tp realitasnya sudah produksi, apakah kita di SIInas juga laporannya tahap produksi?

Terkait masalah laporan ini baik itu laporan di SIINas maupun Laporan LKPM di OSS ,kalau sdh produksi seharusnya mah harus sudah memiliki izin industri. jadi begini saja untuk saat ini laporan tahap konstruksi saja dulu,dan secepatnya bereskan izin industrinya atau sertifikat standarnya (di OSS disebutkan pemenuhan persyaratan itu maksimal dalam waktu 3 bulan ) Saat ini di SIINas belum bisa laporan dulu,menunggu migrasi laporan dari Semesteran menjadi triwulan,yg biasanya laporan setiap 6 bulan sekali menjadi 3 bulan sekali

@@baceprotperizinanusaha baik pak terimakasih banyak atas sarannya

mangga,sami"🙏💪

Caranya masuk ke menu Perizinan Berusaha--->Perubahan--->Data pelaku Usaha,selanjutnya hapus NPWP nya

@baceprotperizinanusaha udah saya coba bang tapi tidak ada menu itu kalo untuk PT perorangan

ini saya lupa ga lihat Perseorangannya,kirain teh bukan PT Perseorangan ? begini biasanya kalau hal ini terjadi ada 2 masalah : 1. sebelumnya ini sudah pernah punya NIB Perseorangan ( kalau benar silahkan lakukan proses Perubahan yg sdh saya sebutkan diawal ),sebab OSS otomatis akan menverifikasi kalau sdh pernah punya NIB. 2. Saat ini sedang ada proses Pemadanan/Migrasi NPWP dari 15 Digit ke 16 Digit Kalau 2 Point tsb diatas masih tetap belum bisa dirubah,sy sarankan silahkan konsultasi langsung ke DPMPTSP sesuai lokasi usaha perusahaan anda

@@baceprotperizinanusaha Terimakasih abangkuh informasinya

betul 'lur ,langsung membuat Pertek saja di INSW

untuk RDTR yg tidak ada dalam RTR,biasanya sebagian ada juga yg terbit otomatis ,tapi apabila nanti muncul notifikasi harus "diverifikasi" dulu,kalau ingin cepat beres silahkan datang ke ATR BPN sesuai lokasi usahanya dan minta persyaratan untuk pemenuhan verifikasinya. kalau harus pemenuhan persyaratan,sebaiknya "kejar Bola" datang langsung ke BPN nya,kalau ingin cepat terbit.siapkan saja persyaratannya : 1.P.copy Sertifikat Tanah 2. IMB 3.PBB itu saja dulu

@@baceprotperizinanusaha siap...terima kasih banyak informasinya kang

mangga sami" baraya 🙏

Untuk keperluan Tender dengan pemerintah sebaiknya kontraknya ditandatangan Direktur

biasanya mah sekitar 14 harian sd 30 hari kerja,ini tergantung dari antrian permohonan,sebab saat ini pengajuan IPAT itu banyak dan (mungkin) team Verifikatornya terbatas,atau (ini juga biasanya) yg menandatangan persetujuan izinnya belum menandatangan tapi kalau sdh terverikasi mah,sdh aman,tinggal tunggu saja izinnya keluar.

@baceprotperizinanusaha Baik pak, terima kasih atas informasinya

mangga sami"🙏 ditunggu saja yah

Selain Non UMK ,Untuk Usaha Mikro dan Kecil : Pada Point 1 dan 2 : Upload Surat Pernyataan telah selesai melaksanakan Persiapan dan Kegiatan Pembangunan,Pengadaan, Pemasangan/Instalasi Peralatan dan Kesiapan lain yang diperlukan (siap beroperasi ) - Pada Point 3 : Upload : 1.Data Mesin/Peralatan yang dimilki 2.Foto Tampak Depan Perusahaan,Ruangan Produksi ,Mesin dan Peralatan yg digunakan 3.Layout/Denah Ruangan Produksi 4. Alur Proses Produksi 5. Bukti Memiliki Akun SIINas 6.Bukti Sudah Laporan Kegiatan Industri di SIINas kemudian nanti apabila sdh dikirim ,silahkan dicek emailnya nanti konfirmasinya akan dikirim melalui email yang tercantum dalam NIB, Demikian informasinya,Trim.s atas dukungannya Contoh Surat : drive.google.com/file/d/1JXDxICXAuunDtcrKy4CeaVaOceL2QpVp/view?usp=sharing

@ terima kasihh informasinya om🙏🙏🙏

mangga sami" kang🙏

@@baceprotperizinanusaha Nuhun aa kalau untuk yang point satu tetep yg dari siinas nya aa?

Isian point 1 di OSS Kalau untuk Usaha Kecil,cukup lampirkan Surat "Telah selesai melaksanakan persiapan dan kegiatan..........",kecuali usaha menengah dan Besar itu harus suket berlokasi dikawasan industri atau kawasan peruntukan industri dan isian point 1 di SIINas upload surat "Bukti Kepemilikan Akun",silahkan download Suratnya pada menu siinas pilih Data Perusahaan kemudian pilih "Bukti Kepemilikan akun ( sebelah kiri no 12 )

PB Sektor Industri itu merupakan Sertifikat Standar atau Izin Resiko Menengah Rendah = Sertifikat Standar Resiko Menengah Tinggi dan Tinggi = Izin Posisi di OSS nya ada dibawah setiap menu KBLI ( Warna Biru ),biasanya bersatu dengan KKPR,PKPLH,PBG

Sebagai Informasi,saat ini sebagian proses di OSS lagi ada gangguan,termasuk Proses Pembatalan maupun Pencabutan ,hal ini bisa dilihat pada saat melakukan proses pembatalan muncul notifikasi "NPWP Tidak Valid " kemudian Pada Proses Pencabutan muncul Notifikasi Belum memiliki NIB ,hal ini terjadi akibat No.NPWP yg tercantum dalam NIB masih 15 Digit,sedangkan saat ini NPWP sudah 16 Digit . Jadi kalau menurut saya ini kemungkinan terkait dengan adanya migrasi NPWP dari 15 Digit ke 16 Digit. solusinya : 1. Menunggu sampai proses migrasi ini selesai ( kalau memang betul migrasi NPWP ) atau 2. kalau ingin cepat mendapat informasinya Silahkan Laporkan permasalahannya tsb melalui email ke : kontak@oss.go.id lampirkan: 1. screenshoot permasalahannya 2. NPWP terbaru 16 Digit 3. NIB 5.KTP Direktur/Penanggung Jawab Demikian inforrmasinya.

Perihal Permohonan izin untuk sumur existing saat ini belum bisa diproses, dikarenakan belum ada regulasi yang mengaturnya, diharapkan untuk menunggu regulasinya keluar yaitu regulasi terkait penataan izin air tanah dari Kementerian ESDM. Demikian informasinya

Permohonan yg sdh dikirim tidak bisa dibatalkan,kecuali nanti ada penolakan/pengembalian Permohonan. atau apabila PI nya sdh terbit,silahkan ajukan perubahan PI

@@baceprotperizinanusaha jadi harus revisi lagi ya mas? tidak bisa langsung nambah hs lain?

yah betul. kalau nanti ada penolakan/pengembalian silahkan rubah. atau kalau nanti sdh terbit PI nya ,silahkan lakukan Perubahan PI

@@baceprotperizinanusaha tidak bisa juga mas ternyata, syarat revisi Deklarasi Import H+30 dari tanggal DI terbit

kalau tidak salah (berarti bener),syarat revisi itu hanya untuk yg perpanjangan PI,coba kontak atau datang langsung ke Inatrade Kementerian Perdagangan di Jakarta ( Gambir ) , apakah Revisi ini untuk Perubahan/Penambahan Kode HS atau untuk perpanjangan PI atau untuk keperluan dua duanya ?,sekalian ditanyakan solusi untuk perubahannya harus gimana ? ( masa harus nunggu dulu sampai habis izinnya ? ) biar lebih jelas Peraturannya.

Waduh kieu Baraya ,Channel baceprot itu fungsinya memberikan informasi dan Diskusi ,serta bimbingan saja,supaya dulur bisa membuat Perizinan secara mandiri. Silahkan gabung di IG : @baceprot_channel,nanti kita diskusi disana

oh gitu siap siap lur ,, nuhun 😂

Pembuatan VKI itu menggunakan Jasa Surveyor kang ( Surveyor Indonesia atau Sucofindo ) cara pengajuannya di SIINas : 1.Harus punya Akun SIINas dulu,kalau belum silahkan daftar bikin akun di : siinas.kemenperin.go.id setelah punya akun siinas lanjut ke pengisian caranya : 1.Klik E-Service ,kemudian pilih Verifikasi Kemampuan Industri 2.Mangga diisi Form nya,dan lengkapi persyaratannya ( Bukti Rek.Listrik 3 Bulan,Bukti Lapor pajak tahun sebelumnya,Surat Pernyataan Memilki Gudang ) 3.Setelah selesai diisi dan dikirim,langsung kontak surveyornya,di isian VKI ada No.HP surveyornya,biar cepet di survey ke lapangan. Mangga ini Peraturan dan contoh Formulir Pesryaratannya drive.google.com/file/d/1jYjpKYrhvMKPvQBqTgP8Cecegt8WSWcx/view?usp=sharing

ini pada saat membuat Pertek periode impornya untuk tahun berapa ? kalau untuk tahun 2024,itu berarti sdh habis masa berlakunya,kemungkinan sdh ada pengembalian data,coba cek di siinas - e-Licensing. Kalau diajukan untuk Periode Tahun 2025,mohon ditunggu saja,saat ini yg mengajukan Pertek itu banyak ,silahkan di cek secara berkala trackingnya di SIINas pada menu E-Licensing

@@baceprotperizinanusaha Baik terima kasih banyak,kami mengajukan Periode tahun 2025

siap,ditunggu saja prosesnya 💪

Bapak/Ibu maaf sebelumnya kalau kita baru pengajuan Pertek dan sebelumnya kami belum memiliki PI itu solusinya bagaimana ya apakah data di kosongkan atau bgaimana

ini teh sdh diajukan Perteknya atau belum ? diatas tadi katanya sedang diproses ? begini biasanya kejadian ini Perteknya mendapat Penolakan/Pengembalian Data. Solusinya pastikan bahwa Perusahaan memang tidak pernah impor barang,pada tahun - tahun sebelumnya. Kalau memang belum silahkan dikosongkan,kemudian bikin surat pernyataan bahwa perusahaan belum pernah membuat PI dan belum pernah melakukan Impor (nanti satukan suratnya dengan Surat pernyataan yg harus diupload ). kalau pada saat ceklist ternyata tidak bisa (masih ada tanda merah pada Data Khusus),berarti di sistem INATRDE ada data pernah impor. tapi kalau memang belum pernah ,Silahkan kontak INSW melalui menu "Chat dengan Agen LNSW " sampaikan permasalahannya,agar prosesnya bisa dilanjut

kalau sdh komersil artinya sudah ada penjualan masukan produksi,kalau masih dalam tahap persiapan atau belum ada penjualan masukan konstruksi

Berarti tidak apa" ya kak kalau pertama kali lapor lkpm langsung komersil karena setelah dapat izin langsung melakukan impor dan menjual barang yang diimpor

boleh ga apa" kalau sdh komersil mah nah nanti dalam penngisian LKPM ada pertanyaan " apakah perusahaan sdh siap produksi Komersil ....................." jawab ya

Begini saat ini beberapa proses di OSS lagi "error",ini terjadi kemungkinan adanya perubahan no NPWP dari 15 Digit ke 16 Digit,silahkan laporkan permasalahannya melalui email ke : kontak@oss.go.id

Realisasi Produksi itu merupakan Laporan Realisasi Jumlah Hasil Produksi atau Nilai Penjualan selama Periode Laporan.

begini bang,: -Dalam hal ini ada 2 cara,untuk merubahnya : untuk No.1 dan 2 ,silahkan lakukan perubahan,: 1.Bisa melalui Perubahan data di menu OSS. 2.Bisa melalui LKPM (hanya satu kali Perubahan) disitu ada form perubahannya. Untuk No.3. 1.Apabila perusahaan dalam 1 (satu) lokasi yang memiliki lebih dari 1 (satu) kegiatan usaha, maka atas kegiatan usaha yang menggunakan aset tetap (Lahan/Bangunan/Mesin/Peralatan) dan Tenaga kerja yang sama, mohon dipastikan realisasi hanya diinput 1 (satu) kegiatan utama saja. Sedangkan kegiatan usaha lainnya dilaporkan dengan nilai realisasi nihil. 2.Apabila berbeda,silahkan dilaporkan satu-satu. mungkin itu bang infonya,Trim.s atas dukungannya

Begini terkait Laporan : LKPM itu apabila usahanya Mikro tidak diwajibkan laporan,laporan LKPM itu hanya untuk Usaha Kecil ,Menengah dan Besar sesuai jadwal laporannya ( usaha kecil 6 Bulan sekali,Menengah dan Besar 3 Bulan sekali ) Selanjutnya terkait Laporan Industri di SIINas ( Khusus kegiatan Industri ),silahkan diisi saja dulu laporannya satu-satu,mulai dari : 1.Data Perusahaan lengkapi isiannya 2. Tahap Produksi,silahkan diisi satu-satu,ga usah kuatir kalau ada kesalahan nanti ada konfirmasi dari SIINas maupun LKPM kemudian silahkan perbaiki. Nah untuk sanksi,ini semua ada sanksi,berupa surat Peringatan jadi sebaiknya anda membuat laporan saja,untuk menghindari sanksi-sanksi ini.

@baceprotperizinanusaha Baik, terima kasih Pak. Mohon terus membuat konten edukasi, siap menyimak🙏🙏

Siap,Trim.s atas dukungannya,mohon ditunggu dalam waktu dekat ini akan ada Bimtek edisi ke 3 : Cara Membuat Pertimbangan Teknis ( Pertek ) Impor,Insya Alloh mudah"an Lalancar yah🙏

Saat ini Kita tidak bisa melakukan Proses Perubahan Badan Usaha,Pembatalan maupun Pencabutan,ini diakibatkan adanya migrasi No NPWP dari 15 Digit menjadi 16 Digit,silahkan hubungi OSS terkait permasalahan ini melalui email : kontak@oss.go.id

ini skala usahanya UMK atau Non UMK : 1.Untuk Non UMK itu laporan per-Triwulan 3 Bulan sekali 2. Untuk Usaha Kecil,laporan per-semester 6 Bulan sekali. Kecuali usaha Mikro,saat ini tidak diwajibkan untuk Laporan LKPM. Kemudian,kalau tidak muncul semua KBLI nya dalam menu Laporan LKPM,berarti belum melakukan "Migrasi" atau Update data di OSS,silahkan lakukan perubahan data dulu di menu OSS nya

ga apa" ceklist saja dulu,kemudian klik Selanjutnya

kalau NIK KTP nya tidak tercantum sebagai Pendaftar Akun atau Bukan Pendaftar Akun,silahkan diproses saja. NIB akan otomatis akan mendeteksi No.KTP yg sudah pernah didaftarkan di NIB .

NIB cabang itu terpisah,diakhir daftar menu pada menu Unduh NIB itu ada 2 "Unduh NIB" dan "Unduh NIB Kantor Cabang Administrasi" kalau hal ini tidak ada berarti pengisiannya masih ada yg salah,coba pastikan pada Pemilihan Bidang Usaha ---> Jenis Kegiatan Usaha ---Pilih Jenis Kegiatan usaha,pilihannya sdh benar "Kantor Cabang Administrasi" seharusnya kalau benar isiannya itu ga ada masalah. oh iya ini Badan Usaha kan bukan Perseorangan ?

@baceprotperizinanusaha min sudah saya DM di IG, SS OSSnya saya kirim 🙏

@baceprotperizinanusaha diketerangan bawahnya ada tulisan "belum ada data yang tercatat" sedangkan di page sebelumnya keterangan data lengkap

iya badan usaha min

coba screenshoot tampilan isiaannya kemudian kirim ke email saya

1 lagi mas , ckup buat akun insw saja atau harus ada akun sinas ya? msh blom terlalu paham soal 2 akun ini.teirmakasih

Kode HS 61071200 ( 8 Digit ) Pemilik API - U Proses impor untuk Pakaian Jadi : 1. Memiliki Akun SIINas dan INSW ( silahkan bikin dulu akunnya di : siinas.kemenperin.go.id dan insw.go.id ) 2. Membuat Verifikasi Importir Umum ( VIU ) di SIINas,caranya masuk ke SIINas,pilih menu e-service kemudian pilih Verifikasi Importir Umum.silahkan diisi yg lengkap. 3. Untuk pilihan Surveyornya silahkan dipilih ( SI atau Sucofindo ) 4.Setelah diisi lengkap dan dikirim permohonanya,kontak Surveyornya,nanti lihat di isian VIU akan muncul CS Surveyornya,kemudian jadwalkan kunjungan Verifikasi Lapangannya 5.Setelah dapat Laporan Hasil Verifikasi Importir Umum ( LH-VIU ),lanjut membuat Pertimbangan Teknis ( Pertek ) di INSW 6.Setelah mendapatkan penetapan hasil pertek dari Kemenperin,lanjut membuat Persetujuan impor (PI ) di INSW. 7.Selesai. 8.Kenudian Sebelum barang diimpor ,terlebih dahulu membuat Laporan Surveyor ( LS ) melalui Surveyor Indonesia atau Sucofindo , kalau perlu informasi terkait kebutuhan LS ini nanti bisa minta informasi ke team verifikasi lapangan pada saat kunjungan ke Perusahaan,atau bisa kontak langsung ke Surveyornya (alamatnya bisa dicari di Google ) 9.Selesai. Terkait tutorial membuat VKI/VIU,Pertek dan PI ini bisa dilihat di Video youtube saya ,cara membuat VIU hampir sama dengan cara membuat VKI di SIINas perbedaanya hanya di berkas persyaratannya saja. Kemudian ini kalau tidak salah di di email saya disebutkan PI nya sdh dibuat oleh Jasa Perusahaan lain ,nah kalau sdh dibuatkan , tinggal membuat LS nya saja terkait masalah LS ini pun saya kira bisa ditanyakan ke Jasa Perusahaan tsb. Demikian infonya,Trim.s atas dukungannya

@@baceprotperizinanusaha @baceprotperizinanusaha terimakasih info nya kak..jujur ini bermanfaat sekali buat pemula, dan jelas sekali ini..terimakasih sekali lgi.. Mau tanya lagi kak, untuk nmor 4 diatas itu surveyor maksud nya tim datang survey gudang ya?

bukan,itu surveyor yang akan membuat LS untuk barang yg diimpor di Negar Muat ,misalnya di China, Begini prosesnya : 1.Ajukan Pemohonan pembuatan LS ke Surveyor Indonesia (SI) di Jakarta. 2.Setelah itu nanti SI akan melakukan pemeriksaan barangnya di china. 3.Setelah selesai diperiksa oleh SI nanti SI akan mengeluarkan surat Laporan Surveyor ( LS ) jadi garis besarnya mah,sebelum membuat LS pihak SI akan memeriksa dulu barang yg akan diimpornya di china

@@baceprotperizinanusaha terimakasih kak atas informasi nya..

Mangga kang,buat komunikasi interaktif silahkan bergabung di IG : @baceprot_channel Mangga diantos,setiap pagi mulai jam 7.00 sd jam 9.00