Betull.. dy ayat mutasybihat yg d jadikan hujjah.. malah bilang yg beraqidah asyari tidak percy ayt alquran.. krn boleh menta'wil ayt mutasyabihat jika d butuhkn
inshof mas ,harus adil dalam menilai kiri kanan sama2 menjaga kemurnian Agama. cba di baca kitab ushul tsalatsa,kitabut tauhid,qowaidul arba',nawaqidhul islam ...
MAJU Teruuuss Admin Ratusan Juta Ummat Rosululloh/AHLUSSUNAH WAL JAMA'AH INI SANGAT MENDUKUNG CHENEL ANTUM UST, SBB DAKWAH Antum SESUAI DGN SUNNAH ROSULULLOH DAN BERACHLAQ SEPERTI ROSULULLOH
INI untuk menguatkan hati yg percaya ,dengan penjelan syeh abd walid ini. bagi yg tidak terima dengan penjelan syeh abd walid......tidak perlu panas dan mencemoh.....teruskan aja keyakinan saudara dg pemaham salaf wahabi nanti setelah kita semua di padang mahsar siapa yg di terima ALLAH amal ibadahnya
Dan kalau sudah di Padang Mahsyar, kita tidak bisa merevisi aqidah dan amaliah kita. Jadi sebaiknya dari sekarang kita berusaha merevisi aqidah dan amaliah kita jika ada yang salah. Kalau sudah di Padang Mahsyar, menyesal tidak berguna.
@@walimajdubofficial8292 dari Sayyidina Ali ra : ان الله تعالى خلق العرش اظهارا لقدرته لا مكانا لذاته Masih mau nuduh syubhat? Baca juga kitab Ithaf As-Sadati Al-Muttaqin -Jilid 2-halaman 36. Makanya jangan taklid buta.
Pernyataan imam Syafi'i tentang sifat ISTIWA' bagi Allah , dan Nuzul bagi Allah serta sifat tangan bagi Allah . Beliau berkata ; pendapatku tentang Sunnah yg saya berada di atasnya , dan saya lihat di miliki oleh orang2 yg saya lihat , seperti safyan , Malik dan selainnya , ialah berikrar syahadatain Laailaaha Illallah Muhammadar Rasulullah , bahwa Allah berada di atas Arasy-nya yg berada di atas langit-nya, mendekat kepada makhluknya bagaimana dia suka dan turun ke langit dunia bagaimana dia suka . Dan sungguh dia juga memiliki tangan kanan dengan dasar firman Allah ; dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yg semestinya , padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-nya pada hari kiamat , dan langit di gulung dengan tangan kanannya Maha suci dia dan Maha tinggi dia dari apa yang mereka persekutukan . ( Az-zumar 39 ayat 67 . /2/354-355/) .
Aqidah salaf sudah anda jelaskan di awal... Tapi anda masukan juga takwil istawa menjadi qoharal (menjaga)..sama saja dgn yg lain yg mentakwil menjadi istaula. Mengapa mesti anda takwil? Itu karena dalam pikiran anda sudah lebih dahulu bahwa anda membayangkan Allaah seperti makhluk yg ketika berada dalam suatu tempat maka tidak ada di tempat lain....sehingga fikiran anda sendiri menolaknya dgn mengatakan Allaah tidak bertempat. Padahal telah jelas laisa kamislihi syaiu' wa Huwa samii'ul bashiir... Artinya jika ketika ada seorang sahabiyah mengatakan Allaah fis sama (Allaah berada di atas langit)...maka jgn anda bayangkan Allaah berdiam diri di langit kemudian tidak berada di tempat lain...karena semua keterbatasan itu ada pada makhluknya... Tetapi Allaah tidak demikian... Sungguh Allaah bebas mensifati diriNya...karena itu adalah kuasa Nya.. Dgn anda mentakwil istawa...maka dgn itu anda akan dipaksa untuk mentakwil dalil2 yg lainNya ... seperti melihat Allaah di Jannah, dll... Karena dalam fikiran anda sendiri anda sudah membayangkan bahwa Allaah terbatas seperti makhluk..yg ketika mensifati diriNya berada di suatu tempat maka tidak berada di tempat lain. Allaahu ta'ala a'lam
Kalo disini itu banyak yang ceramah bilangnya menurut jumhur ulama salaf, pendapat para salafus soleh, saat ditanya salaf siapa?? Eh larinya ga juah dari MAW, bin Baz, Albani, ato mentok ke Ibn Taimiyah. Bilangnya dari kitab A dan kitab B, karya ulama A dan ulama B, saat dilihat yg dibaca cuma sebuah Mukhtashor, "mukhtashor syadidan jiddan". Di referensikan ke kitab Aslinya ketahuan deh ..
Alhamdulillah. Kitab para ulama Salafus Shalih cukup jelas. Bahwa mereka mengimani seluruh Sifat Allah di dalam Al Quran dan Hadits tanpa : - ta'thil - tafwidh makna - tahrif (takwil bathil) - tamtsil (tasybih/tajsim) - takyif Ini yang diajarkan para ulama Ahlussunnah wal Jamaah Salafi zaman ini. ... Adapun aqidah kaum ahli bidah sesat jahmiyah muktazilah yang diikuti oleh kaum asyariyah saat ini adalah jelas bertentangan dengan Al Quran dan Hadits dan para Salafus Shalih. ... Sangat jelas. Tapi kaum pengikut hawa nafsu lebih memilih yang tidak jelas. Wajar. ...
Ahlisunnah wal Jamaah akidahnya bersambung kepada Rosulullah karena ulama khalaf berguru kepada ulama salaf berguru kepada sahabat berguru kepada Rosulullah.
SyekH PENDUSTA..... KESESATAN AQIDAH ASYAIROH 1. ASY'ARI MENGATAKAN AL-QUR'AN BUKAN KALAMULLAH TAPI MAKHLUK 2. ASY'ARI MENGATAKAN TIDAK BOLEH MENGATAKAN ALLAH MENCINTAI, TIDAK BOLEH MENGATAKAN ALLAH MARAH DAN ALLAH MURKA 3. ASY'ARI MENGATAKAN MENGATAKAN ALLAH TIDAK BISA MENDENGAR (MENDENGAR DITAKWIL NYA MENJADI ALLAH MENGATAHUI YANG DIDENGAR) 4. ASY'ARI MENGATAKAN ALLAH BISA DILIHAT DIHARI KIAMAT (SEPERTI AQIDAHNYA WAHABI) PADAHAL SESUATU YANG BISA DILIHAT BERARTI MAKHLUK BERARTI JISM..(SEPERTI YG DIKATAKAN ASYAIROH YAG SESAT ITU) 5. ASY'ARI MENYELISIHI IMAM MEREKA SENDIRI. KARENA IMAM MEREKA ABU HASAN AL ASY'ARI MENGATAKAN DALAM KITAB YA AL IBANAH ALLAH DIATAS ARSY BARANG SIAPA YANG MENGATAKAN ISTIWA ADALAH ISTAULA MAKA DIA MUKTAZILAH ASY'ARI FIRQOH YANG MENTUHANKAN AKAL .PADAHAL AKAL MEREKA PENDEK DAN TERBATAS....
Berarti anda tidak memahami Kalam beliau, Padahal beliau sudah menyebutkan bahwa asyairah menempuh 2 metode dalam asma dan sifat, pertama: أمروها بلا كيف ولا تشبيه ولا تمثيل ولا تعطيل. Kedua : منهج التأويل Belajar lagii akan akidah Asyairah agar anda tidak mudah menyesatkan 😅
@@syaikhbocil bantahan 1. kalau begitu Asyairoh sama kayak Wahabi dunks... Karena Wahabi menetapkan sifat Allah tanpa tamstil tasybih Takwil takyif tafwidh 2. Namum pada kenyataannya orang orang Asyairoh kalau ditanya dimana Allah mereka gak mau makek METODE PERTAMA, mereka banyak yang langsung menolak Allah diatas 3. Maka sepertinya ente yg harus belajar aqidah Asyairoh lagi yaaa
Dari Abu muthi'Al-hakam bin Abdillah Al-balkhiy pemilik kitab Al-fiqhul Akbar , beliau berkata ; aku bertanya kepada abu Hanifah mengenai perkataan seorang yg menyatakan " aku tidak mengetahui di mana Rabb-ku di langit ataukah dibumi" lantas abu Hanifah mengatakan " orang tersebut telah kafir " karena Allah Ta'ala sendiri berfirman : Allah Ber ISTIWA' di atas Arasy . Imam Malik mengatakan ; Allah berada di atas langit dan ilmunya berada di mana2 , segala sesuatu tidak lepas dari ilmunya . Imam Syafi'i mengatakan ; Allah berada di atas Arasy-nya yg berada di atas langit , namun walaupun begitu Allah-pun dekat dengan makhluk-nya dan turun kelangit dunia bagaimana dia suka . Imam Ahmad bin Hambal pernah di tanya tentang firman Allah ; dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada , tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan dialah yang ke empat-nya , yg di maksud kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah , Allah mengetahui yg ghaib dan yg nampak , ilmu Allah meliputi segala sesuatu yg nampak dan yg tersembunyi , namun Rabb kita tetap menetap di atas Arasy tanpa di batasi ruang tanpa di batasi dengan mahkluk , kursi Allah meliputi langit dan bumi . inilah Aqidah imam empat Mazhab yg sesuai dalil Al-Qur'an dan As-sunnah , adapun jahmiyyah , mu'tazilah , Asy-ariyyah , matuuridiyyah , dan Abadhiyyah , mereka telah mengubah-ubah nama dan sifat Allah sesuai dengan keinginan masing-masing kelompok
3⃣ *Imam Asy Syafi’i[10]* Syaikhul Islam berkata bahwa telah mengabarkan kepada kami Abu Ya’la Al Kholil bin Abdullah Al Hafizh, beliau berkata bahwa telah memberitahukan kepada kami Abul Qosim bin ‘Alqomah Al Abhariy, beliau berkata bahwa Abdurrahman bin Abi Hatim Ar Roziyah telah memberitahukan pada kami, dari Abu Syu’aib dan Abu Tsaur, dari Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy Syafi’i (yang terkenal dengan Imam Syafi’i), beliau berkata, القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد _“Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya:_ _“Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”_ Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan: _“Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.”_ Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya.[11] 4⃣ *Imam Ahmad bin Hambal[12]* Adz Dzahabiy rahimahullah mengatakan, “Pembahasan dari Imam Ahmad mengenai ketinggian Allah di atas seluruh makhluk-Nya amatlah banyak. Karena beliaulah pembela sunnah, sabar menghadapi cobaan, semoga beliau disaksikan sebagai ahli surga. Imam Ahmad mengatakan kafirnya orang yang mengatakan Al Qur’an itu makhluk, sebagaimana telah mutawatir dari beliau mengenai hal ini. Beliau pun menetapkan adanya sifat ru’yah (Allah itu akan dilihat di akhirat kelak) dan sifat Al ‘Uluw (ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya).”[13] Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya, ما معنى قوله وهو معكم أينما كنتم و ما يكون من نجوى ثلاثه الا هو رابعهم قال علمه عالم الغيب والشهاده علمه محيط بكل شيء شاهد علام الغيوب يعلم الغيب ربنا على العرش بلا حد ولا صفه وسع كرسيه السموات والأرض “Apa makna firman Allah, وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ _“Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.”[14]_ مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ _“Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.”[15]_ _"Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi langit dan bumi.”_ Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al Ghadadiy, beliau berkata, قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanyakan: "Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab: _"Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”[16]_ Abu Bakr Al Atsrom mengatakan bahwa Muhammad bin Ibrahim Al Qoisi mengabarkan padanya, ia berkata bahwa Imam Ahmad bin Hambal menceritakan dari Ibnul Mubarok ketika ada yang bertanya padanya, كيف نعرف ربنا “Bagaimana kami bisa mengetahui Rabb kami?” Ibnul Mubarok menjawab, في السماء السابعة على عرشه “Allah di atas langit yang tujuh, di atas ‘Arsy-Nya.” Imam Ahmad lantas mengatakan, هكذا هو عندنا _“Begitu juga keyakinan kami.”[17]_ Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal (Abu Rumaysho Al Ambony) Artikel rumaysho.com [1] Imam Abu Hanifah hidup pada tahun 80-150 H. [2] Lihat Itsbatu Shifatul ‘Uluw, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, hal. 116-117, Darus Salafiyah, Kuwait, cetakan pertama, 1406 H. Lihat pula Mukhtashor Al ‘Uluw, Adz Dzahabiy, Tahqiq: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, hal. 137, Al Maktab Al Islamiy. [3] Syaikh Al Albani rahimahullah memberikan pelajaran cukup berharga dalam Mukhtashor Al ‘Uluw, perkataan Adz Dzahabi di sini menandakan bahwa kitab Fiqhul Akbar bukanlah milik Imam Abu Hanifah, dan ini berbeda dengan berbagai anggapan yang telah masyhur di kalangan Hanafiyah. (Lihat Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 136) [4] QS. Thaha: 5. [5] Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, Adz Dzahabi, hal. 135-136, Maktab Adhwaus Salaf, Riyadh, cetakan pertama, 1995. [6] Imam Malik hidup pada tahun 93-179 H. [7] Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghoffar, hal. 138. [8] QS. Thaha: 5. [9] Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal. 378. [10] Imam Asy Syafi’I hidup pada tahun 150-204 H. [11] Lihat Itsbatu Shifatul ‘Uluw, hal. 123-124. Disebutkan pula dalam Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal.165 [12] Imam Ahmad bin Hambal hidup pada tahun 164-241 H. [13] Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal. 176. Lihat pula Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 189. [14] QS. Al Hadiid: 4 [15] QS. Al Mujadilah: 7 [16] Lihat Itsbat Sifatil ‘Uluw, hal. 116 [17] Lihat Itsbat Sifatil ‘Uluw, hal. 118 -------------------------------------------- Baca tulisan lengkapnya di Rumaysho: rumaysho.com/933-di-manakah-allah-4.html
Tapi anda hrs faham jg bahwa yg anda hadirkan hanya nukilan yg validitas dan otentisitasnya banyak dipertanyakan para peneliti, bukan tulisan2 orisinil ulama salaf yg disebutkan.
@@markzack3076 Kami pengajian Ahlussunah wal Jamaah Salafi sudah terkenal sejak zaman Salaf sangat mementingkan keshahihan sanad. Silahkan selidiki sendiri jika memang antum ragu. Shahih atau tidak nya suatu riwayat (hadits maupun ucapan Ulama), itu ada ilmunya yang disepakati semua ulama. Namanya ilmu mustholah hadits, khususnya jarh wa ta'dil. Disinilah para ulama saling adu argumentasi keshahihan sanad suatu riwayat. Bisa jadi hasilnya sepakat (shahih atau dhaif). Bisa jadi tidak sepakat. Yang satu bilang shahih, yang lainnya bilang: dhaif. Tentunya masing-masing berdasarkan penelitian ilmiah tentang rijal (orang-orang) di sanad tersebut. Dari sini kita tentunya lebih banyak yang taqlid kepada para ulama ahli mustholah hadits, daripada yang mampu/cerdas sanggup meneliti sendiri. Terus terang saya termasuk yang taqlid. Karena saya tidak memiliki ilmu yang cukup untuk meneliti sanad suatu riwayat. Tapi tentunya saya taqlid kepada para ulama atau ustadz yang terpercaya di dalam ilmu penelitian riwayat. Yang sudah mendapatkan rekomendasi dari para ulama yang lainnya di dalam ilmu penelitian riwayat. Begitu. Kesimpulannya: Jika antum ragu, ya silahkan dipilih: mau langsung ditolak atau antum berusaha mencari kejelasan. Baaraka llaahu fiikum. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua. Aamiin. Yaa Rabbal 'aalamiin.
@@zulkarnainalatsari684 yang menyelidiki bukan saya tapi para peneliti bro, mungkin km jg sekedar dengerin ceramah para ustadz.Dan sayangnya ustazd2 Lc lulusan saudi belum level para peneliti wong ilmu metodologi kurng diperhatikan disana, buktinya baca teks2 arab, sekedar gramatikanya aja pd ngaco. Kalian slalu mengklaim kalian lah salafiyyun yg pasti benar, padahal dari cara kalian istimbath terhadap nash2 alquran dan hadits justru sngat moderen.
@@markzack3076 Salah faham, Mas. Kami berkeyakinan bahwa: "Pemahaman para ulama Salaf di dalam memahami dan menjelaskan Al Qur'an dan Al Hadits Shahih adalah yang paling benar". Adapun kami (pengikut Salaf/Salafi) adalah: "Orang-orang yang berusaha mengikuti pemahaman para ulama Salaf di dalam memahami Al Qur'an dan Al Hadits Shahih di dalam masalah: - aqidah maupun - ibadah. Di dalam: - menuntut ilmu, - mengamalkan ilmu dan - mendakwahkan ilmu". Jadi, kami mengajak kepada kebenaran Jalan Ulama Salaf. Bukan merasa kami paling benar. Jika yang kami dakwahkan, hanya pendapat kami pribadi, tinggalkan saja. Kami ridho. Tapi jika yang kami sampaikan adalah ucapan Allah dan Rasul-Nya dengan pemahaman/penjelasan para ulama Salaf, ya seharusnya antum ikuti. Tapi jika antum tetap tidak mau mengikuti ucapan Allah dan Rasul-Nya dengan pemahaman para ulama Salaf tersebut, ya itu terserah antum. Kewajiban kami hanya sekedar menyampaikan. Menerima atau tidak, bukanlah tanggung jawab kami. Silahkan mau menerima atau menolak. Itu urusan antum dengan Allah.
@@zulkarnainalatsari684 lagi2 salafi tulen slalu orang lain yg salah faham, sama dulu saya jg begitu. Makanya walau sedikit belajarlah gramatika dan balaghoh. Krn al qur'an dan sunnah itu bilisanin 'arobiyyiin, gaya bahasa orang arab pada masa itu, bukan gaya bahasa arabnya penjual minyak wangi di mekah masa ini. Coba antum fikir dengan jernih! Mungkinkah ustadz2 yg lemah scra metodologi baik lughot maupun ushul fiqh, klu baca kitabnya ulama sekedar i'robnya aja udah amburadul trus mengklaim pemahaman qur'an dan sunnahnya paling bener? Sebagai contoh, coba anda bandingkan narasi mereka yg provokatif dalam mnjlskan dngn narasi orang2 alim yg faham metodologi ketika memberi pnjelasan, soal maksud kata wajah dalam surah al qasas misalnya, soal pemahaman bid'ah misalnya. Bandingkan metodologi ilmiah mereka. Tapi ya sekali lagi provokasi dalam menjelaskan itu seperti sihir, dan itu terjadi di berbagai firqoh.
Pencaplokan qaul salaf sbg akidah asyariyah qobla wulida syakh abi hasan al asyari adalah kelucuan dan tanda ketkutan dan tanda perlunya taharrur pada definisi2 akidah assariyah yg sejati (bada wulida abi hasan) sebab mulai runtuhnya dan mulai tdk bisa dipertanggung jawabkan akidah syairah itu.
Kata istawa artinya sudah maklum (diketahui). Sedangkan bagaimana caranya (kaifiyyahnya) adalah majhul (tidak diketahui). Mengimani bahwa Allah istawa di atas Arsy adalah wajib. Menanyakan bagaimana caranya adalah perbuatan bid'ah.
@@markzack3076 , Bisa dilihat di tafsir Ibnu Katsir dalam surat Al A'rof : 54. Beliau membawakan nukilan akidah dari para imam ( Malik, Syafi'i, Ahmad, Auzai, dll) yang meyakini Apa yang datang dari Allah tanpa Menolak Maknanya,menggambarkan bagaimana nya dan menyerupakannya dengan makhluk. ( bisa di cross check di kitab tersebut). Pada dasarnya takwil adalah sama dengan menolak maknanya. wallahu a'lam
@@wongjowo5851 definisi ta'wil apa sih? Dan jg hrs di ingat ibnu katsir tidak merinci maknanya, bgt jg imam at thobari mengatakan istawa ada maknanya, sudah selasai sampai disitu. Beliau tidak mengatakan istawa itu bersemayam tp bersemayamnya alloh ta spt makhluk
@@markzack3076 , yang saya tahu, makna takwil adalah mengalihkan makna sesuatu dari makna aslinya dikarenakan ada suatu dalil yang mendasari. Berhubungan dengan perkataan Ibnu Katsir jelas jelas apa yang beliau katakan adalah sama seperti yang Imam Malik katakan : istawa maknanya maklum ( sdh dikenal dan diketahui), Mengimaninya Wajib, kayfiatnya Majhul ( Tidak diketahui) , menanyakan ( kayfiatnya) adalah Bid'ah. Bahkan Ibnu Katsir menuliskan bahwa jalan inilah JALAN YANG SELAMAT. Jelas sekali beliau ( mengambil pendapat para imam kaum muslimin) SAMA SEKALI TIDAK MENTAKWIL makna istawa. wallahu a'lam
@@wongjowo5851 perkataan imam malik al istiwa' ma'lum mksdnya ayat istawa diketahui adanya, walkaifu 'anhu marfun' maksudnya alloh istawa tanpa kaif. Pernyataan ini makin menegaskan bahwa ulama 2 salaf mentafwidh dan tidk berpnjg2 mmbahas ayat2 mutasyabihat alias tdk menta'wil. Nah ta'wil sndiri klu setahuku adalh mencari memahami makna ayat scr mendalam, kadang dekat dgn makna asal kadang jauh dr makna asal dan blm tentu membelokan makna dari makna asal. Apalagi ada ustadz yg mengatakan menta'wil sama dengan menolak sifat, itu mah propaganda bukan ilmu.
mensoroti di menit 4 : 11 -14 Tafsir ath Thobari أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ﴾ وهو الله Tafsir Al Alusi ﴿أأمِنتُمْ مَن في السَّماءِ﴾ وهو اللَّهُ عَزَّ وجَلَّ كَما ذَهَبَ إلَيْهِ غَيْرُ واحِدٍ فَقِيلَ عَلى تَأْوِيل Tafsir ad Duru al Mansur jalaludin as suyuti ﴿أأمِنتُمْ مَن في السَّماءِ﴾ قالَ: *اللَّهَ* تَعالى tafsir al quran as syam'ani ﴿أأمنتم من فِي السَّمَاء﴾ قَالَ ابْن عَبَّاس أَي: *الله* Fathul Bayan Shadiq Hasan Khan وقيل: الملائكة وقيل: المراد جبريل وقيل: هو الله سبحانه وهو الحق، لأن ظاهر النظم القرآني يقتضي أن الباري تعالى فوق السماء " وفي " بمعنى على والمعنى من ثبت واستقر في السماء أي على العالي وهو العرش dikatakan maksudnya adalah ; Malaikat Jibril , dan dikatan adalah ; Allah yg maha suci dan dialah yg maha Haq karena makna yang nampak dari susunan Alquran menyiratkan bahwa Allah Yang Maha Esa ada di atas langit, dan dalam arti makna menetap di langit, yaitu, di tempat tertinggi, yaitu di Arsy.
Kita hanya mengimani bung.apa yg allah tuangkan di kallamnya al qur'an.kesalahan asyairoh...memikirkanya seperti makhluk.di benaknya..akal bermain...cukup imani..alllah arsys tawa'..dah..
Alhamdulillah, saya diberi hidayah allah subhanahu wa ta'ala sehingga bisa mengenal manhaj salaf, saya salafy dan mudah2 allah ta'ala menjaga saya agar tetap istiqomah dg nikmat yg mulia ini. Dulu sebelum saya mengenal apakah itu manhaj salaf kendati demikian alhamdulillah jauh dilibuk hati saya bercokol keyakinan bahwa Allah robb qt yg suci berada diatas tanpa menvisualisasikan hakikatnya, karena memang akal qt tk akan sampai kesana..satu prinsip yg saya pegang orang yg sudah tau bahwa matahari terbit dari timur ketika dibantah oleh walaupun seluruh manusia yg mengatakan matahari terbit dari selatan maka hal itu tdk akan berpengaruh..begitulah ibarat keyakinan yg disertai dg ilmu...silahkan antum dg keyakinan antum, sedangkan kami (salafy) biar dg aqidah kami, yg perlu qt ingat adl seluruh amal qt baik itu aqidah dn perbuatan akn dimintai pertanggung jawaban...teruslah menuntu ilmu karena ia adl sumber hidayah..dan janganlah meski sedetikpun engkau lalai dr memohon hidayah...maka engaku akan dapati kebahgiaan didalam menjalani kehidupan ini..
Awal hidayah adalah ilmu,bukan di atas kebodohan dan perasaan semata Dan ilmu itu di bawa oleh para ulama Pertanyaanku,apakah keyakinan salafy hari ini tentang asma dan sifat nya Allah adalah keyakinan para ulama salaf ? Kalo iya,coba sebut siapa salaf nya 🙂
Salafy Wahabi mengklaim golongan yg mendapat hidayah, menganggap golongan lain tak dapat hidayah... Mengaku pengikut Sunnah, menganggap yg lain tak faham dan ingkar Sunnah. Kalo kalah debat baru lah mereka menyerukan saling toleransi dengan memegang epmdapat masing2.... Yang bikin ribut salafi, yg minta damai salafi... Salafi... Salafi...
KETIKA ORG MERASA LEBIH TAHU DARIPADA RASULULLAH DAN PARA SAHABATNYA. 1. PERNYATAAN BELIAU SOAL PENDUDUK LANGIT..SEAKAN2 PARA MALAIKAT YG DILANGITLAH YG HARUS DITAKUTI (SURAH ALMULK), LANJUTAN AYAT ITU ADALAH TENTANG BUMI DIGUNCANG, APAKAH JUGA MENGKHAWATIRKAN MALAIKAT YG MENGGUNCANG.. wahai syekh yg pandai.. apakah anda mengajarkan pada kami utk lebih takut dan khawatir dgn para MalaikatNya, melainkan bukan pada Allah, Tuhannya para malaikat tsb yg memerintahkan utk menghujani bumi dari langit dan mengguncang bumi utk menenggalamkan manusia? 2. Jauh lebih mudah menerima firman Allah bhw dia beristiwa di Arsy sesuai yg disampaikan oleh Jibril Alaihi Salam dan Rasulullah shallallahu alaihi wasalam, daripada harus menolak Allah tdk diketahui sehingga ada dimana2 yg menjebak pada tasybih yg lebih rumit dan runyam krn Allah dzatnya ada dimana2. Andai di akherat kelak manusia dihukum Allah karena mengimani Dia beristiwa di Arsy, manusia akan berhujjah, Yaa Robb, kami bodoh dan salah mengimani firmanMu.. tapi manusia yg mengingkari istiwa Allah, dan ternyata benar Allah beristiwa sssuai kehendakNya tsb, akan berhujjah pakai dalil apa? Knp manusia lancang mengatakan apa yg Allah tdk firmankan? Wallahualam
Enak sekali kau mengandai2 pertanyaan, jawaban dan hukuman di akhirat. Kayak sutradara aja kau ini rupanya. Ayo kita berandai2, andai dg hujjah anda merasa bodoh dan salah mengimani kemudian dihukum, bagaimana dg jawaban kenapa kamu tidak bertanya kpd ahli ilmu sebanyak mungkin, knp kamu hanya mengikuti hawa nafsu sehingga mencukupkan dg pendapat ulama yg kamu sukai saja ? Dan andaikata Allah benar diatas Arasy, kami akan berhujjah Ya Allah kami memahami ayat ttg sifat2 Engkau berdasarkan pemahaman guru2 kami yg bersambung pd salafus salih, dg ' itikad ttp mengagungkan dan mensucikan Engkau dr penyerupaan dg makhluk-Mu.
Bukan takut sama malaikat melebihi takut pada Allah, malaikat itu hanya perantara....harus diperluas lagi ilmunya, belajar ilmu dari banyak guru/ulama....kalo seandainya saya takut pada malaikat yg malaikat itu adalah salah satu makhluk /ciptaan Allah itu berarti syirik/musyri dong...yg dimaksud malaikat disini itu adalah hanya sebagai perantara...
Jelas dan tegas yang disampaikan syaikh tsb tentang metode salaf dalam memahami Asma wa Sifat. Cukuplah pemahaman salaf yang selamat yg kita jadikan rujukan, karena para salaf solih telah terjamin keimanan, dan kebenarannya dalam berislam, serta para imam dan ulama yg dengan baik mengikuti gaya beragama mereka. Adapun khalaf yg berbeda gaya, kami cukupkan mengikuti Salaf saja. Terimakasih admin, kami jadi bertambah referensi dan mengenal manhaj salaf dari lisan2 ulama mazhab assyairoh.
Ketika syaikh mengatakan jika arti istiwa itu duduk, maka tidak pantas, karena sifat mahluk. Kenapa ya tidak pantas? Padahal duduknya Allah pasti berbeda dengan Mahluk. Allah duduk sesuai dengan keagungan dan kebesaranNya. Mengapa ketika membahas Allah maha mendengar, tidak dikatakan tidak pantas sifat tsb karena sama spt mahluknya yg mendengar? Untuk permasalahan ini berlaku kaidah tidak ada yg serupa dengan Allah, namun giliran istawa, ga dipakai kaidah tsb. Ada yg bisa beri penjelasan ?
@@lalumaulfiz6855 Allah Maha mendengar ada atau tidak ada objek yg di dengar, apakah ada suara atau tidak, suara keras atau berbisik.. Sedangkan duduk mestilah memerlukan objek (tempat duduk) apapun tempat duduknya.. Oleh karenanya untuk duduk membutuhkan kata علی (diatas).. Sedangkan untuk mendengar cukup اللّه سميع بصير
@@lalumaulfiz6855 anda tdk perhatikan video itu dg cermat.. Semua sifat Allah yg termaktub dlm Al Quran adalah bentuk keagungan dan kesucian Dzat - Nya.. السميع (Maha Mendengar) sifat Agung dengannya Allah mendengar hamba2 yg berdo'a, mendengar ucapan baik dan buruk untuk kemudian dihisab. Sedangkan جَلَسَ (Duduk), sifat keagungan dan kesuciannya dmn?
@@lalumaulfiz6855 Klo anda mau benar2 mengikuti salaf silahkan tafwidh saja, biarkan kata istawa itu seperti adanya istawa. Lalu knp diartikan duduk? Silahkan tunjukkan Salaf yg mn yg mengartikan istawa itu duduk?
Ketika hujjah telah sampai kepadanya, maka tidak ada paksaan kpd golongan lain dlm pemahamannya. Yg pasti dalil syahadatain tidak merujuk kpd ayat tsb (istawa). Adalah sebuah kebathilan bila ada golongan yg menyatakan batalnya syahadatain akibat berbeda tafsir atas ayat2 istawa. Wallahu'alam
Aqidah ahlussunnah mengatakan Allah wujud tampa tempat ,tempat adalah sifat makhluk kerana semua makhluk butuhkan tempat maha suci Allah sama seperti makhkuknya
Nabi Muhammad menyuruh kita ikuti dalil bukan ta"wil aqliy dan selisihi manhaj salaf. Metode asyari nendahulukan akal dari pada Naql. Hidayah aqidah salafi adalah terbaik adapuun asy'ariy maka setelah 3 generasi salaf,maka tidak orisinil dari Nabi dan sahabat Semoga Allah memberi hidayah kwpada pemateri asyari ini san para pengikutnya. AAMIIIN
Seperti apa pemahaman para sahabat, tabiin dan tabiut tabiin pada zamannya. Apakah mereka banyak bertanya? Suka mentakwil? Merasa lebih tahu tentang Allah Subhanahu Wa Ta'ala lebih dari apa yang dikabarkan kepada mereka oleh Rasullullah Shallallahu 'alayhi wa salam?
Bismillah Sebenarnya kaedah Ayat Asy Syuuro 11, ini sdh Cukup Menyelamatkan Aqidah Kita = Laisa Kamitsili Sya'un, Wa Huwas Sami'un al bashiir ( Tdk ada Yg Sama dg Dzat Allah, Sifat2-Nya dan Perbuatan2- Nya, Jg Nama2-Nya yg Indah, Semuanya menunjukkan Allah Maha Agung, Mulia dan Maha Sempurna ). Maka jika ada khabar Di alquran/Hadits Tentang Allah Istiwa' al arsy, Turun ke Langit dunia, Tangan Allah, Wajah Allah dll.....Wajib Terima dan Imani maklum maknanya Sebagaimana Para Shahabat Nabi, Salafusholeh dan Salafi. Karena itu semua Ghoib ( 1000 ulama jeniuspun tdk mungkin bisa memikirkan/Menakwil hakekat Sifat2 Allah )....Cukup Terima dan Imani sesuai Maknanya !! Sifat2 tsb dan Yakini sesuai Kaedah Ayat di atas. Aqidah Anda akan Lurus, & Selamat !! Jgn mengikuti = Jahmiyyah/Mu'tazillah/Asya'iroh atau Yg lain..... Ikutilah Para Shahabat yg sdh di Jamin Selamat dan masuk Surga. Wallahu a'lam
هل الظاهر هو المراد به ؟ Dalam Akidah tidak se simpel yang anda pahami! Terkecuali bila Anda penganut metode tafwid dalam Akidah (bukan penganut metode isbat atau Ta'wil)😕
Maaf bolehkah dibilang syahadatnya Wahabi adalah "Allah di langit"???? Maka Wahabi tsb sdh muslim hanya dgn berkata Allah d langit TANPA mengucap syahadatain ???
Di zaman nabi dan sahabat, orang yg meyakini Allah di atas langit, di atas arsy-Nya dianggap orang yang beriman, sedangkan hari ini.. siapa saja yang meyakini keberadaan Allah taala di atas langit dianggap sebagai Wahhabi.. Wallahu musta'an
Bhuahahahahaaaahahahahahahahahahahahahahahaa.... *Emang nya LU PERNAH HIDUP DI ZAMAN PARW SALAF?* Kok *LU BISA TAHU?* 👆🏼 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 WOIIII...! *JUSTRU UMAT AGAMA2 LAIN BERKEYAKINAN TUHAN DI ATAS LANGIT!* *APAKAH MEREKA = AUTO MUSLIM?* 👆🏼 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 *YA GAAAK LAAAH* BLO'ON! ____ Mau pakai Hadits BUDAK? Jgn cuma Ngomong BUDAK doang... Memang nya BUDAK JADI PATOKAN AQIDAH? Wkwkwkwkk... Kasih DALIL nya yg Lengkap doong.. Nih... Nabi bertanya padanya: أَيْنَ اللهُ ؟ “Dimana Allah?” Budak itu menjawab: فىِ السَّمَاءِ “Di langit.” *RASULULLAH Saw BERTANYA lagi: “SIAPA AKU?” Ia menjawab, “ENGKAU adalah RASULULLAH .”* Kemudian Rasulullah bersabda pada Mu’awiyah bin Hakam: أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ *“Merdekakan ia, karena ia seorang yang BERIMAN.”* (HR Muslim) BACA YG BENAR DONG... *DIA BERSAKSI "NABI MUHAMMAD SAW = RASULULLAH" = DIA BERIMAN, MAKA DIA DI BEBAS KAN* Lihat KONTEKS NYA! ___ lagi... RIWAYAT LAIN.. Imam MALIK meriwayatkan dalam kitab Muwatha`, Imam Abdurrazzaq dalam Musnannaf, Imam AHMAD bin HANBAL dalam kitab Musnad dan ulama-ulama hadits lainnya, bahwa Rasulullah SAW bertanya kepada budak itu : أَتَشْهَدِينَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ؟ فَقَالَتْ: نَعَمْ، قَالَ: أَفَتَشْهَدِينَ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ *“Apakah ENGKAU BERSAKSI bahwa TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH ?” BUDAK itu menjawab, “YA .” RASULULLAH SAW BERTANYA lagi, “Apakah ENGKAU BERSAKSI bahwa MUHAMMAD UTUSAN ALLAH ?” Ia menjawab, “YA.”* *Syekh Syu’aib Arnauth mengomentari redaksi ini : “ هذا هو اللفظ الصحيح للحديث إن شاء الله INILAH REDAKSI HADIS yang SAHIH , insya Allah.”* (hamisy Musnad 13/286). *Hadits ini didukung beberapa syawahid di dalam Sunan ad-Darimi dari Syarid RA, al-Bazzar dalam Musnadnya dan ath-Thabarani dalam Mu’jam al-Kabir dari Abdullah bin Abbas RA.* *Jadi, redaksinya bukan ‘dimana Allah’, melainkan ‘apakah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah?”* Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Syarid bin Suwaid ra dengan redaksi yang berbeda lagi. Nabi Saw tidak bertanya kepada budak yang ingin diuji keimanannya itu dengan kalimat, “Dimana Allah?” melainkan dengan kalimat: مَنْ رَبُّكِ ؟ “Siapa Tuhanmu?” Karena perbedaan redaksi yang cukup tajam inilah maka hadits ini dikategorikan sebagai hadits mudhtharib. Dan,hadits mudhtharib termasuk kategori hadits yang lemah. Tentang apakah mungkin di dalam kitab Shahih (baik Shahih Bukhari maupun Shahih Muslim) ada hadits yang dinilai lemah, ini membutuhkan kajian yang lain secara terpisah. Kalau kita harus memilih dari beberapa redaksi hadits yang berbeda-beda itu, maka kita akan memilih redaksi yang sejalan dengan banyak hadits (bahkan sebagian ulama mengatakan sampai ke derjat mutawatir) yang menegaskan bahwa *bukti keimanan itu adalah dengan kesaksian bahwa TIADA TUHAN SELAIN ALLAH / SYAHADAT* (bukan dengan jawaban pertanyaan dimana Allah) ____ *IMAM MALIK & IMAM AHMAD itu JAUUUUH lebih senior daripada IMAM2 PERIWAYAT HADITS yg di sebut di atas.* *Imam MUSLIM sendiri berguru ke Imam AHMAD* *Imam AHMAD berguru kpd Imam Syafi'i,* *Imam Syafi'i berguru kpd Imam MALIK .* Artinya Jarak nya Imam Malik dengan Rasulullah lebih dekat, dan Kedudukan Hadits nya jg lebih dkt & lebih jelas. Wahabi Menetap kan AQIDAH nya hanya berdasarkan 1 HADITS MUDTHARIB, sementara banyak Hadits lain yg menyatakan BEDA. Dan *BERANI MENYALAHKAN & NUDING2 UMAT LAIN SESAT!* Ckckckckckkk...... 😊
Naaah... Skrg *KITA BUKTIKAN !* Siapa yg MAIN AKAL2AN DENGAN AQIDAH nya.. AQIDAH WAHABI : 1. *WAHABI Meyakini TUHAN Punya anggota FISIK **_SEPERTI BINATANG_** (WAJAH, MATA, TANGAN, BETIS dll)* 2. *WAHABI Meyakini TUHAN **_NONGKRONG DI ATAS LANGIT._* FAKTA nya : ALLAH SENDIRI YG MEMBANTAH WAHABI; *“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang AKU , maka (jawablah), **_“AKU itu DEKAT”.._* (QS. Al Baqarah: 186). *'Dan sesungguhnya KAMI telah MENCIPTAKAN MANUSIA dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan **_KAMI LEBIH DEKAT KEPADANYA DARIPADA URAT LEHERNYA.’_* (QS. Al Qaf: 16) *Firman Allah Swt, “Dan kepunyaan Allah-lah TIMUR dan BARAT , maka **_KEMANAPUN KAMU MENGHADAP DI SITULAH WAJAH ALLAH”_* (Qs. Al-Baqarah [2]: 115) ALLAH sendiri yg MENJAWAB MU = *_"AKU DEKAT, LEBIH DEKAT DARI URAT LEHER MU, KEMANAPUN ENGKAU MENGHADAP DI SITULAH WAJAH ALLAH"_* 👆🏼 *ARTINYA ALLAH TIDAK HANYA DIATAS, TAPI ADA ADA DIMANA PUN MANUSIA MENGHADAP!* *jadi WAJAH ALLAH ADA DIMANA2 ???* 👆🏼 Maka *"WAJAH ALLAH" ini bikin WAHABI BINGUNG.* Kalau di artikan HARAFIAH = ALLAH ADA DIMANA2, *MAKA RUNTUH LAH AQIDAH WAHABI =* *ALLAH ADA DIATAS LANGIT* = BUYARRR Kalau di artikan QIYAS = BUKAN BENAR2 WAJAH *MAKA RUNTUH LAH AQIDAH WAHABI =* *ALLAH PUNYA ANGGOTA FISIK WAJAH, TANGAN, BETIS dll KARENA ITU SEMUA HANYA QIYAS!* = BUYAAARRR *WAHABI PUSING.. MAJU KENA MUNDUR KENA..* *JELAS TERBUKTI AQIDAH NYA WAHABI = HANYA AKAL2AN ORANG-ORANG BODOH WAHABI* *TERBUKTI AQIDAH NYA WAHABI MUJASSIMAH MUSYABIHAH...* *TERBUKTI YG TERIAK2 SESAT, MEREKA LAH YG SESAT SENDIRI!* *MAHA SUCI ALLAH dari segala **_FITNAH KEJI Aqidah MUJASSIMAH MUSYABIHAH WAHABI, dengan HINAAN MENYAMAKAN TUHAN DENGAN BINATANG_* _______ AYO JAWAB... Bagaimana maksud ayat2 tsb *Apakah anda mau MENGIMANI MENTAH2 AYAT2 Tsb?* *Atau MAU MENGINGKARI AYAT2 tsb ?* *Atau anda mau MENTAKWIL nya?* Pengen tahu kalau orang2 "pintar" menjawab ____ Jawab yaa... Jangan kabur terus sperti kebiasaan semua Wahabi2.... 1. ALLAH DEKAT, lebih DEKAT DARI URAT LEHER MANUSIA Artinya apa? 2. WAJAH ALLAH ADA di MANAPUN ? Artinya apa? *Monggo di jawab* 😊
@@princewarior2554, bismillah.. Imam 'wahhabi' Ahmad bin Hanbal rahimahullah mengatakan, "Allah tidak disifati kecuali dengan apa yg Allah sifatkan pd diri-Nya sendiri atau yang disifatkan oleh Nabi-Nya. Hendaknya tidak mensifati Allah selain dari Alquran dan Hadits" (Kitab Aqowluts Tsiqot fii Ta'wilil al Asma wa Shifat wal ayatul Muhkamat wal Mutasyabihat, Mari bin Yusuf Hambali) Jika Allah Maha Mendengar.. Wahhabi meyakini mendengarnya Allah tidak sama seperti makhluk, tidak perlu bertanya tanya tentang bagaimana telinganya atau cara mendengarnya.. Simple.. Adapun, Asyariyah menuduh orang2 yg mengikuti pemahaman sahabat dikatakan wahhabi, wallahu yahdiik..
@@princewarior2554, ketawanya ditahan dulu.. Imam Alhafiz Ibnu Abdil Bar mengatakan, "Ahlussunnah telah bersepakat dalam menetapkan sifat Allah sesuai dengan yg terdapat dalam alkitab dan assunnah. Memahaminya sesuai dzahurnya dan bukan dipahami secara qiyas atau majas. Adapun hakikatnya hanya Allah yang maha Mengetahui...dst" (Mukhtasor Al Uluw lil Aliyyir Ghofar, al hafidz Syamsudin Adz Dzahabiy) Ndak usah jauh jauh ke urat nadi atau lehermu dulu.. Tolong sebutkan, dibuku atau kitab mana orang orang "wahhabi" mengatakan bahwa 'tangan Allah sama dengan makhkuknya' , 'pendengaran Allah sama dengan makhluknya' , atau apasaja yang mengatakan bahwa semua sifat2 Allah sama dengan makhluknya??
«ke-GAGAL-an “aswa-JAAHILIYYUWNA” dalam meng-INTERPRETASI-kan DALIL-DALIL “NAQLIY” --REV01» Bagi “aswa-JAAHILIYYUWNA”, me-MAKNA-i SIFAT ALLOOH secara HAKIKI adalah ke-tidak-SUKSES-an dalam meng-INTERPRETASI-kan DALIL-DALIL “NAQLIY” tentang SIFAT ALLOOH, karena: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 bagi “aswa-JAAHILIYYUWNA”, DALIL-DALIL “NAQLIY” tentang SIFAT ALLOOH, itu bukan pe-TUNJUK yang GAMBLANG (sekalipun bagi “NATIVE SPEAKERS”-nya BAHASA “`AROB”) namun JUSTRU me-RUPA-kan se-MACAM “alat” atau “bahan” per-MAIN-an TEKA-TEKI atau “DECODING” atau “DECHIPERMENT” yang “wah, seru banget ,dah!!!” (seperti yang ber-LAKU pada UKIR-an atau GAMBAR yang ter-TERA pada berbagai BANGUN-an/NASKAH “kuno”) 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 Dengan UNGKAP-an LAIN: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 bagi “aswa-JAAHILIYYUWNA”, di-MANA-kah SISI “CHALLENGE” atau “HAVING FUN”-nya bila DALIL-DALIL itu HANYA di-PAHAM-i secara GAMBLANG atau SEDERHANA atau secara APA-ADA-nya (yakni secara HAKIKI)?? 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=1049779715430070&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”. PADAHAL: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 “aswa-JAAHILIYYUWNA” ITU-lah yang GAGAL dalam meng-INTERPRETASI-kan DALIL-DALIL “NAQLIY” tentang ke-TIDAK-se-RUPA-an antara ALLOOH dan MAHLUK 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=779850492422995&id=464145230660191&refid=52&__tn__=%2As-R”.
Alqur'an yg dipake sama, hadist yg digunakan sama dari nabi muhammad, tp yg menjadi pembeda itu cara memahami isinya, kenapa bisa beda..? 1-Krn ada yg memahami isi kandungan alqur'an dan hadist dgn cukup mengikuti pemahaman para ulamak salafus sholeh melalui penjelasan kitab2 tafsir dan kitab sarah hadist yg sdh ditulis dlm beberapa fersi, itulah faham ahli sunnah waljama'ah (aswaja)... 2-ada yg memahami qur'an dan hadist dgn hanya mengaku mengklaim sesuai pemahaman ulamak salafus sholeh, tapi faktanya mereka memahami isi qur'an dan hadist dgn otak pemikiranya sesuai hawa nafsunya sendiri, tdk sesuai pemahan ulamak salaf bahkan malah kebanyakan mereka mengingkari pendapat dan pemahaman ulamak salaf, itulah golongan sutad wahabi... coba renungkan fakta itu saudaraku, ¬Menjauhi dan meninggalkan larangan Allah serta melaksanakan perintah- Nya adalah hal- hal yang tidak mudah, karena nafsu yang ada pada tiap manusia itu selalu mengajak melakukan hal- hal yang bertentangan dengan yang baik, yaitu melanggar dan meninggalkan perintah Allah sebagaimana firman- Nya: اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْ ¤...sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku.¤ (Yusuf [12:53] naah, melihat dan menela'ah fenomena sa'at ini, hampir 99,99% para sutad wahabi dlm dakwahnya mengikuti hawa nafsunya... fakta dan buktinya disetiap ceramah pasti ujung2nya ghibah pada sesama saudara muslim, bahkan mereka sampe berani memfitnah para ulamak2 salafus sholeh... dgn menyampaikan fatwa dan pemahaman ulamak salaf, padahal setelah dikroscek dlm kitab aslinya, pendapat yg disampaikan telah diplintir dan diganti dari isi kitab aslinya, sesuai kepentingan hawa nafsunya, krn itu gelar yg sgt cocok bagi para sutad wahabi adalah alkadzab wal fitan laknatullah 'alaihim... umumnya org semakin memahami dan mendalami tuntunan agama semakin tampak tawadhuk dan suka introspeksi diri, sehingga semakin byk untk berbuat kebajikan dan menebar kedamaian dimuka bumi, sbg tanda org yg berbobot/berisi seperti padi, tp justru berbalik dgn para sutad wahabi dan pengikutnya yg justru semakin lama mengikuti kajian dan menerima doktrin, maka semakin bringas hawa nafsunya, suka membid'ahkan dan menyesatkan bahkan memusyrikkan sampai mudah mengkafirkan umat islam yg lainya dgn angkuh dan sombongnya seakan2 hanya merekalah penghuni surga, dan selain mereka neraka tempatnya, mirip pohon pakis... coba saudaraku berfikir dgn jernih dan merenunglah dgn hati nuranimu...
tuduhan mereka bahwa Aqidah ahlu sunnah waljamaah adalah orang yg mengatakan 'ALLAH dimana2'. kami jawab: itu pemahamanmu sendiri, kesimpulanmu sendiri. Tidak ulama ahlu sunnah mengatakan ALLAH dimana2. Disinilah kesalahanmu, buruk sangkamu, penyakt hatimu. selalu mencari2 kesalahan2 orang lain klo tidak sesuai kehendakmu. Aqidah Ahlu sunnah waljamaah: ALLAH tidak terikat tdk butuh ruang dan waktu, tidak bergantung pada alam. ALLAH menCiptakan ruang dn waktu/ alam semesta, meliputi semuanya, tidak serupa dg sesuatu. permisalan utk paham (tpi ALLAH tdk serupa itu), ini hanya spy mudah paham. 'Matahari meliputi bumi' dataran bumi dsinari matahari, dataran jdi terang tpi bukan berarti 'matahari d bumi' mataharinya tetap. bukan sperti pemahamanmu 'matahari dimana2' (ALLAH dimana2) arah itu sebenarnya 'tidak ada' ada krna adanya 'tempat' dn itu bergantung dari posisi/ perspekstif mana seseorang memandang. bumi itu bulat. orang yg diutara bumi menunjuk ke 'atas' berbeda arah dg orang menunjuk ke 'atas' orang d selatan, barat, timur bumi. kanan, kiri, depan, belakang, atas, bawah berbeda trgantung d posisi mana seseorang. seandainya bumi tdk ada atw orang keluar dari bumi, dimanakah atas, bawah, kanan, kiri itu? (bingung) Bagaimana pula kalian bisa membayangkan zhahirnya ALLAH? Zat ALLAH diluar jangkauan aqalmu "Laitsa kamitslihi syai" kalian menuduh lagi: itu menurut aqalmu. kami jawab: dalil aqal kami tetap mengacu dalil Quran dan Hadits. ini juga mngamalkan perintah ALLAH, utk menggunakan aqal yg sehat, berfikir. afalaa ta'qiluun? afalaa tatafakkaruun?
Gak beres tu org. Dia kata kan dalam takwil, Allah menjaga Arsy. Emang hanya Arsy yg di jaga Allah ? Semua makhluq Allah itu pasti di. jaga Allah. Matahari, bulan, bumi dsb itu jika tidak di jaga Allah, sudah tdk beraturan peredaran nya bahkan saling bertabrakan. Begitu juga dgn darah kita, jantung kita nadi kita dsb, jika tidak di jaga Allah, entah spt apa peredaran. darah juga denyut jantung dan nadi kita. Jadi,, jika di katakan Allah bersemyam di atas arsy. Ya sudah, gak usah otak kita membagaimanakan cara bersemayam nya. Yg jelas , Allah tidak membutuhkan makhluq. !!
@@dolyohara8246 Iya maknanya sudah jelas kok. Tidak usah dibahas. Tinggal dijelaskan Sebagaimana penjelasan Imam Al Bukhari di Shahih Al Bukhari: 📚 *Imam Al Bukhari Mengimani Keberadaan Allah di atas Arsy:* ========° 🌷 Imam Al-Bukhari dalam kitab sahihnya berpendapat bahwa *Allah berada di atas Arsy.* Beliau menukilkan perkataan Imam Mujahid (pakar tafsir, murid Ibnu Abbas) dan Imam Abu Aliyah. 🌷 *Perkataan Imam Abul Aliyah:* قَالَ أَبُو الْعَالِيَةِ ( اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ ) ارْتَفَعَ Abul ‘Aliyah mengatakan bahwa: _"Maksud dari ‘istiwa’ ke atas langit’ adalah _*_irtafa’a (naik)."_* 🌷 *Perkataan Imam Mujahid:* . وَقَالَ مُجَاهِدٌ ( اسْتَوَى ) عَلاَ عَلَى الْعَرْشِ Mujahid mengatakan: _"istiwa’ adalah _*_'alaa (menetap tinggi)_*_ di atas ‘Arsy."_ 💦🌸💦🌸💦
@@dolyohara8246 Itu kan antum yang ngomong. Saya lebih percaya ucapan: Imam Abul Aliyah (Tabiin) Imam Mujahid (Tabiin) Imam Al Bukhari (Ulama Ahli Hadits). Mereka semuanya menyebutkan sinonim dari ISTAWA: 'ALAA dan IRTAFA'A (berada tinggi di atas). Mereka tidak menyerahkan maknanya kepada Allah. Alhamdulillah. Enak jadi pengikut para ulama Salaf. Penjelasannya Jelas dan mudah difahami.
@@zulkarnainalatsari684 😂😂 Mimpi jadi salafi sah-sah aja, semoga bukan salafi palsu.. Tinggi di atas dalam makna tempat atau luhur..? Lebih fair begini bro.. saran ana.. Dalam pemahaman Dalil2 (Al Qur'an, Sunnah dan Ijma'Ulama) tentang aqidah: Asy'ariyah mengikuti metode pemahaman Imam Asy'ari, Wahabiyyah mengikuti metode Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahab yg mengadopsi pemahaman Syaikh Ibnu Taimiyah.. Keduanya merasa masing-masing berpegang kpd kebenaran.. Untuk yg semangat menuntut ilmu, pelajari pemahaman keduanya sesuai jalur (tidak silang), belajar Asy'ariyah melalui jalur Asy'ariyah, belajar wahabiyyah melalui jalur wahabiyyah.. dengan adil, ikhlas dan rendah hati.. Soal pilihan itu hak dan urusan masing-masing.. Dan yang terpenting pada akhirnya Hakikat Kebenaran mutlak hak prerogatif Allah.. Semoga Allah memberikan kita kemudahan dalam memahami agama ini..
Masalah perbedaan waktu knp menjadi hal yg tdk masuk akal bagi Allah? Tidak ada yg mustahil bagi Allah. Tidak ada yg tdk mungkin bagi NYA. Kekeliruan nya adalah pak Syaikh "membagaimanakan Allah" dulu baru berhujjah. Tidak kah kita tahu saat sholat seorang hamba membaca srt Al fatihah dan Allah menjawab satu per satu apa yg di baca oleh hamba nya. Berapa juta hamba2 Allah yg sholat pd satu waktu sholat dan pada satu wilayah yg berbeda beda dan tidak ada kesulitan bagi Allah utk menjawab nya satu per satu. Trus knp hrs di pertanyakan manakalah Allah turun ke langit dunia di 1/3 malam yg wilayah (waktu) berbeda beda. Ini lah yg di sebut anda "membagaimanakan Allah" dulu dgn akal nya dan mempersamakan Allah dulu dgn bagaimana nya mahluk...Naudzubillah
@@rantau1706 Pertanyaan anda dgn kalimat "bagaimana" saja sdh menunjukkan anda itu mujassimah (pikiran anda, hayalan anda ttg Allah udah menyamakan Allah dgn mahluk..Naudzubillah) Ulama2 sekaliber imam yg 4 aja nggk berani bertanya spt itu. Anda ini siapa? Merokok mu lebih banyak dr pd ibadahmu
@@aderader8097mujasimah teriak mujasimah wkwkwk... maaf itu pertanyaan utk Wahabi. Haha tanpa sadar anda menjisim Allah pd 1/3 mlm itu Dan dgn sadar pula anda menyalahkan ulama yg pakai pemahaman metode tafwid dan ta'wil. Selesai Sorry bro.
*4. Umar bin Khattab menunjuk Allah ke arah langit:* حدثنا وكيع عن إسماعيل عن قيس قال : لما قدم عمر الشام استقبله الناس وهو على البعير فقالوا : يا أمير المؤمنين لو ركبت برذونا يلقاك عظماء الناس ووجوههم ، فقال عمر : لا أراكم ههنا ، إنما الامر من هنا - وأشار بيده إلى السماء . Telah menceritakan kepada kami Wakii’, dari Ismaa’iil, dari Qais, ia berkata : Ketika ‘Umar baru datang dari Syaam, orang-orang menghadap kepadanya dimana ia waktu itu masih di atas onta tunggangannya. Mereka berkata : _"“Wahai Amiirul-Mukminiin, jika saja engkau mengendarai kuda tunggangan yang tegak, niscaya para pembesar dan tokoh-tokoh masyarakat akan menemuimu."_ Maka ‘Umar menjawab : _“Tidakkah kalian lihat, bahwasannya perintah itu datang dari sana ? - Dan ia (‘Umar) _*_berisyarat dengan tangannya ke langit."_* [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, 13/40; shahih]. Adz-Dzahabiy menyatakan sanad riwayat itu seperti matahari alias sangat shahih (dalam kitab Al-'Ulluw).
arah itu untuk pedoman manusia saja, bukan untuk ALLAH. Sama seperti saat kita menegadahkan tangan saat berdo'a. Jika anda di luar angkasa, dimana atas dimana bawah??dimana barat dimana timur??dimana utara dimana selatan??
@@ameisolee220 Jangan ngatur Allah. Allah sudah mengatakan bahwa Dia berada di atas Arsy di atas langit ketujuh. Kita ini penduduk bumi. Bukan penduduk luar angkasa.
@@zulkarnainalatsari684 yg ngatur siapa bos??gunakan akalmu?kalau mau menggunakan metode tafwidh ya sudah biarkan sebagaimana bahasa Al Qur'an itu turun. Ingat 'bila kayf'. Maha Suci Allah dari ukuran, ruang, waktu dan arah itu pemahaman salaffussholeh bukan pemahaman saya semata.
@@ameisolee220 Ucapan antum "Arah itu bukan untuk Allah". Ini namanya ngatur-ngatur Allah. Ucapan antum tersebut tidak ada dalilnya dan bertentangan dengan ucapan Allah dan Rasul-Nya: الرحمن على العرش استوى ثم استوى على العرش أأمنتم من في السماء أين الله؟ في السماء. Dan lain-lain. Betul sekali ucapan antum: "Kita imani tanpa KAIYA/TAKYIF (membayangkan bagaimana caranya)." Baaraka llaahu fiikum.
@@ameisolee220 Rasulullah dan para ulama Salaf semuanya menetapkan keberadaan tinggi nya Allah di atas Arsy di atas langit ketujuh. Demikian pula dengan keempat Imam Madzhab. Juga Imam Abul Hasan Al Asy'ari.
Ikutilah para salaf, yaitu sahabat nabi shalallahu alaihi wa sallam. Jangan ikuti para Khalaf yg menyelisihi para salaf... Selamat kan dirimu dari pemikiran Khalaf yg akan menjauhkan mu dari pendapat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam...
si pembicara dlm vidio ini blm tentu lbh berilmu atau lbh cerdas drpd ABUW HAAMID AL-GHOZAALIY atau AL-JUWAYNIY. Namun kedua tokoh ini akhirnya bertobat dari teologi
Riwayat Ali bin Abi Thalib yang disampaikan oleh beliau adalah riwayat palsu tanpa sanad. Inilah metode kaum Asy'ariyyah. Mengaku mengikuti Salaf, tapi tanpa sanad sampai kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dan para Salaf. Sampainya kepada aqidah jahmiyah mu'tazilah.
Alhamdulillah. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunah wal Jamaah yang sebenarnya. Dan terhindar dari segala bentuk kekafiran dan bid'ah sesat. Istiqomah dan Husnul Khathimah. Aamiin. Yaa Rabbal 'aalamiin.
@@hunterxhunter3949 Terbalik, Mas. Tiga tauhid adalah menjelaskan tauhid secara lengkap. Tidak seperti para penyembah selain Allah, yang merasa masih bertauhid, karena mengira bahwa bertauhid itu cukup meyakini bahwa Allah hanya satu, sambil tetap menyembah selain Allah. Mereka merasa bertauhid tapi beribadah kepada selain Allah dengan berbagai bentuk ibadah seperti: - berdoa memohon kepada selain Allah, - bersumpah dengan menyebut nama selain Allah, - menyembelih hewan untuk beribadah kepada selain Allah, - memakai jimat dan benda yang dianggap sakti. - dan lain lain. Ini adalah kesyirikan. Berlawanan dengan Tauhid. Na'uudzu billaahi min dzaalik. Orang-orang yang membenci penjelasan tiga tauhid, biasanya yang masih suka dengan kesyirikan-kesyirikan tersebut. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim yang sungguh-sungguh bertauhid dan mengikuti Sunnah Rasulullah, dan terhindar dari segala bentuk kesyirikan dan kebidahan. Istiqomah dan Husnul Khathimah. Aamiin. Yaa Rabbal 'aalamiin.
«ber-ADU “dalil”, “hobi” BARU-nya “MUQOLLIDUWNA” dari KELOMPOK “aswa-JAAHILIYYUWNA” --REV01» Setelah MARAK-nya DAKWAH pe-MURNI-an AKIDAH oleh para pen-DAKWAH “SALAFIYYAH” di WILAYAH “N.U.santara”, se-BAGI-an “MUQOLLIDUWNA” dari KELOMPOK “aswa-JAAHILIYYUWNA”, yang “duluuuuuu” SEKALI adalah “masyarakat” yang MASA-BODOH AMAT dengan DALIL-DALIL “SYAR`IY” (KARENA bagi MEREKA, yang “penting” itu, IKUT-i APA saja “fatwa” para “kyai haji”, atau yang “penting” itu, BISA MAKAN-MAKAN GRATIS di berbagai ACARA “ritual” atau BISA ber-HURA-HURA dengan DALIH “ibadah”), JUSTRU di “akhir-akhir ini”, para “MUQOLLIDUWNA” ini me-RASA “gerah”, LALU secara “sekonyong-konyong”, men-JADI ber-LAGAK “peduli” dengan “dalil-dalil”. SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT: *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ ● “free.facebook.com/story.php?story_fbid=513750949032952&id=464145230660191&ref=104¬if_t=appeal_content_block_message_create&__tn__=%2As-R” ● “free.facebook.com/story.php?story_fbid=782574052150639&id=464145230660191&__tn__=%2AW-R#footer_action_list” *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ Dengan UNGKAP-an LAIN: *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ se-BAGI-an “MUQOLLIDUWNA” dari KELOMPOK “aswa-JAAHILIYYUWNA”, secara “sekonyong-konyong”, men-JADI pen-CANDU “hobi” BARU, yakni ber-ADU “dalil” *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ Ber-ADU “dalil” dengan SIAPA, ya?? TENTU saja: *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ dengan SIAPA lagi, “aswa-JAAHILIYYUWNA” akan LAMPIAS-kan “hobi” ber-ADU “dalil”, kalau bukan dengan “SALAFIYYUWNA” (yang di-GELAR-i “WAH-HAABIYYUWNA” secara DUNGU oleh “aswa-JAAHILIYYUWNA”)??? *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ INI-kah CONTOH dari “revolusi” ke-“budaya”-an yang ter-JADI pada “aswa-JAAHILIYYUWNA”??? “revolusi” yang di-PICU secara BOMBASTIS oleh MARAK-nya DAKWAH “WAH-HAABIYYAH”??? SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT: “free.facebook.com/story.php?story_fbid=863682497373127&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”. Yang men-JADI per-TANYA-an: *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ sejak KAPAN-kah yang “nama”-nya “MUQOLLIDUWNA” me-MILIK-i ke-MAMPU-an ILMIAH untuk ber-DALIL??? *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ TENTU saja: *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ TAK SEPERTI yang ter-JADI secara LUAS pada “masyarakat” di ke-“raja”-an “aswa-JAAHILIYYAH”, ke-GIAT-an mem-BAHAS “ADILLATU AL-AHKAAMI”, JUSTRU memang SUDAH men-JADI “`URF” di KALANGAN “SALAFIYYUWNA” *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ KARENA: *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ para pen-CARI “`ILM” (yang MASIH agak “yunior” SEKALIPUN) di KALANGAN “SALAFIYYUWNA”, SUDAH ter-DIDIK dengan ke-PEDULI-an atas “ADILLATU AL-AHKAAMI” *+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+ SIMAK-lah juga ARTIKEL dengan ALAMAT: “free.facebook.com/story.php?story_fbid=780997768974934&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”.
Subhanallah!! Sebenarnya mudah, terima dan imani saja semua ayat dan hadits yg berkaitan sifat2 Allah. Allah dan Rasul-Nya yg mengabarkan ya terima saja dan pasti Allah Maha Segalanya dlm sifat2Nya, pasti berbeda dg makhluk karena Allah Maha sempurna. Itulah yg di lakukan para Sahabat dan para ulama salaf. Tdk njlimet, main logika dan bikin pusing seperti Syaikh ini. Allahul musta'an
Ulama panutanmu ulama khalaf (ulama akhir jaman) bukan ulama salaf (di jaman salafus sholeh). Ulama salaf itu sudah mempersiapkan semua jawaban atas pertanyaan yg diajukan oleh umat.
@@aryudifhsaat nasrani rebutan buat memurtadkan muslim di luar negeri dgn perang pemikiran kritis, kita memilih polosan dengan dalih ikut teks imani apa adanya. dan celakanya orang-orang yg berusaha membentengi akidah umat dikira memintari ajaran nabi, dan dituding sesat😅😅😅
@@kusumapratama8514 sebetulnya ulama salaf sudah bekerja keras utk membentengi umat dengan pemikiran kritis juga supaya tetap berada pada pemahaman yg benar. Jika antum mengatakan sudah cukup imani saja sesuai teks al-quran, dan diserahkan kepada Allah maknanya karena Allah berbeda dengan mahluk, maka itulah yg disebut dgn metode tafwidh (menyerahkan pemahaman pada Allah). Namun ketika umat mulai bertanya2 terkait sifat Allah yg serupa dengan mahluk dimana disebutkan Allah memiliki wajah, tangan, kaki dan duduk dikursi. Maka ulama salaf jug membentengi umat muslim supaya tidak terjerumus seperti pemahaman umat nasrani, dimana Tuhannya betul2 berwujud seperti mahluk. Yaitu punya kepala, muka, jenggot, tangan dan kaki, serta berjenis kelamin laki2. Sehingga ulama salaf merumuskan suatu metode yg dinamakan Takwil yaitu memalingkan lafaz dari makna zahirnya kepada makana lain yang memungkinkan karena ada dalil, baik dari Al-Qur'an ataupun hadis yang menuntutnya dengan makna yang pantas bagi keagungan Allah. Sehingga akidah umat Muslim itu berbeda dengan akidah umat nasrani yg telah menyamakan Allah dengan mahluk. Namun sayangnya usaha keras dari ulama Salaf itu juga disalah pahami oleh manhaj akhir jaman yg menyebut dirinya salafi dengan menolak metode takwil seolah2 metode itu berarti menolak sifat2 Allah. Laa hawlaa wallaa quwwatta illaa billaah..
@@aryudifh diperjelas lagi bahwa makna dzahir dan hakikatnya Allah yang tahu. Ayat2 mutasyabihat itu dikembalikan sperti apa Allah ingin itu diartikan..sehingga awalnya istawa ala Arsy ya tetap istawa ala Arsy. Yadullah ya tetap yadullah. Tapi berbeda dgn golongan sebelah istawa ya duduk, yadullah ya tangan Allah yang sebenarnya tangan. dan seterusnya..dan modelan seperti itu dikira tafwidh padahal itu modelan ngawur. Terus mengeluarkan narasi takwil itu bidah dst. Kan perlu diwaspadai ada skenario apa itu? Apa murni kejahilan atau memang mau jadi fitnah dan merusak agama..
Tolong dong min, judulnya bukan salafi, krn sifat2 mereka sedikitpun tidak menunjukkan sifat2 salaf, buat saja judulnya "MEMBANTAH DALIL-DALIL WAHHABI". karna mereka itu memang condong mengikuti Syech Muhammad bin abdul wahhab.
duduk sifat manusia, tapi mendengar, melihat semua tu bukan sifat manusia juga? Aku lebih aman berakidah dengan akidahnya para salaf termasuk imam yang empat. Wallahu a’lam.
@@surviveman2492 Itu namanya sifat Perbuatan. Sifat Perbuatan Allah adalah juga bagian dari Sifat-sifat Allah. Sifat Allah ada dua bentuk: 1. Sifat Dzatiyah: Wajah, Mata, Tangan, Bisa Bicara, Bisa Mendengar, Bisa Melihat, dll. 2. Sifat Fi'liyyah (Perbuatan): Mendengar, Melihat, Berbicara, Istawa 'alaa (berada menetap tinggi di atas), Turun, Datang, dll. Hampir semua Sifat-sifat Allah adalah ada juga pada sifat-sifat makhluk, SECARA MAKNA BAHASA ARAB yang jelas dan mudah difahami. Tapi bagaimana CARANYA dan bagaimana RINCIANNYA, hanya Allah lah yang tahu. Yang jelas, Sifat-sifat Allah BERBEDA jauh dari sifat-sifat makhluk. SEMPURNA, tidak ada kekurangannya, dan TIDAK BISA DIBAYANGKAN oleh akal manusia. Maka menerima seluruh Sifat-sifat Allah sesuai dengan makna bahasa Arab yang dikabarkan oleh Allah dan Rasul-Nya, adalah WAJIB. Karena itu adalah KABAR dari Allah dan Rasul-Nya yang harus kita imani tanpa ada keraguan sedikitpun. Tapi kita juga wajib MENSUCIKAN Sifat-sifat Allah tersebut dari KESERUPAAN dengan sifat-sifat makhluk yang penuh dengan kekurangan. Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir. Bahkan MEMBAYANGKAN bagaimana caranya atau bagaimana rinciannya dari Sifat-sifat Allah tersebut juga TIDAK BOLEH. Karena hal itu juga SARANA menuju PENYERUPAAN Sifat-Sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk.
@@zulkarnainalatsari684 Oke gpp, saya pahami dulu sifat itu ada sifat fi' liyyah, meskipun saya tdk tahu siapa yg mula2 membagi sifat dzatiyah dan fi' liyyah. Lalu, benarkah ada sifat fi'liyyah Allah duduk, yg dalam bahasa arabnya جَلَسَ ?
@@surviveman2492 Para ulama berbeda pendapat tentang sifat Allah: jalasa. Apakah haditsnya shahih atau dhaif. Kalau saya sendiri pribadi, mengikuti ulama yang mendhaifkan hadits jalasa. Jadi tidak ada sifat: jalasa bagi Allah. Wallahu a'lam. Tapi ini perbedaan pendapat di kalangan para ulama Ahlussunah wal Jamaah sendiri.
«“aswa-JAAHILIYYUWNA” dan ke-“esa”-an “TAW-HIYD” --REV04» NABI [صلی الله عليه وسلم] memang TAK pernah meng-AJAR-kan TRI-“TAW-HIYD” (yakni ISTILAH yang di-PAKAI oleh se-BAGI-an ORANG yang ber-pen-“didik”-an NAMUN ber-DASAR-kan “kurikulum” dan “metodologi” ber-“agama” yang “ajaib”) secara EKSPLISIT. NAMUN ber-DASAR-kan INDUKSI atau “ISTIQROO'” (yang di-LAKU-kan se-BAGI-an “AHLU AL-`ILMI” atas DALIL-DALIL “NAQLIY”), kita bisa SIMPUL-kan bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 NABI [صلی الله عليه وسلم] meng-AJAR-kan agar meng-ESA-kan ALLOOH (atau ber-“TAW-HIYD”) dalam ASPEK “RUBUWBIYYAH”, ASPEK “ULUW-HIYYAH”, dan ASPEK “ASMAA' WA SHIFAAT” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 Dari SINI-lah, TUDUH-an MUNCUL dari “aswa-JAAHILIYYUWNA”, bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 “SALAFIYYUWNA” (yang di-LABEL-i secara BODOH sebagai “WAH-HAABIYYUWNA”) meng-AJAR-an “trinitas” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 TAMPAK-nya ISU “trinitas” ini men-JADI : 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 1 dari beberapa SENJATA “andal”-an bagi se-BAGI-an se-“sepuh” para “santri” untuk mem-BODOH-BODOH-i MASSA mereka yang AWAM (yang BIASA ter-“didik” dengan “TAQLIYD” BUTA) dan men-JADI-kan ORANG-ORANG yang “lugu” ini sebagai “kuda” TUNGGANG-an para se-“sepuh” ini, yakni “kuda” yang di-TUNGGANG-i sebagai SARANA “perang” dalam mem-“basmi” DAKWAH “SALAFIYYAH” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=802971933444184&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”. BUKAN-kah ini mem-BUKTI-kan bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 “aswa-JAAHILIYYUWNA” me-MILIK-i SEMANGAT yang “over-dosis” dalam ber-“TAW-HIYD”??? 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 karena: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 mereka secara PAKSA meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” (namun TIDAK meng-ESA-kan ALLOOH) 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 Dengan UNGKAP-an LAIN: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 “aswa-JAAHILIYYUWNA” mem-BATAS-i “TAW-HIYD” HANYA pada SATU “unsur”, yakni “RUBUWBIYYAH” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 pem-BATAS-an “TAW-HIYD” HANYA pada SATU “unsur” inilah yang di-SEBUT dengan meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” (namun TIDAK meng-ESA-kan ALLOOH). FENOMENA meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” ini meng-INDIKASI-kan ke-se-RUPA-an antara SEKTE “SHOOLIHIYYAH”-nya “MURJI-AH” dan “aswa-JAAHILIYYUWNA”. SIMAK-lah ARTIKEL dengan JUDUL “ke-{esa}-an {TAW-HIYD}, antara {aswa-JAAHILIYYUWNA} dan SEKTE {SHOOLIHIYYAH}-nya {MURJI-AH}”. PADAHAL yang se-HARUS-nya ter-JADI pada “AHLU AS-SUNNAH” yang ASLI, adalah: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 meng-ESA-kan ALLOOH, dan BUKAN-nya JUSTRU “sok-sok”-an meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” sambil ber-HURA-HURA dengan ANEKA “pesta” di AREA pe-KUBUR-an atau ANEKA “bisnis” JUAL-BELI BARANG ber-“khasiat” atau ANEKA pe-“latih”-an ilmu “kanuragan” (yang pada HAKIKAT-nya itu HANYA-lah peng-ADA-an SEKUTU atas ALLOOH, MISAL-nya dengan DALIH ber-“TAWASSUL” atau dengan DALIH me-“mulia”-kan para ke-“kasih” ALLOOH) 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=800680657006645&id=464145230660191&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”. Yang se-HARUS-nya ter-JADI pada “AHLU AS-SUNNAH” yang ASLI, adalah: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 meng-ESA-kan ALLOOH, dan BUKAN-nya JUSTRU “sok-sok”-an meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” sambil meng-INGKAR-i MAYORITAS “SHIFAATULLOOHI” (ENTAH meng-INGKAR-i secara “vulgar” ataukah meng-INGKAR-i secara “malu-malu” seperti BANCI) dengan ALAS-an “TANZIY-H” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=2612274175709457&id=2067025466901000&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”. INGAT-lah bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 NABI [صلی الله عليه وسلم] ber-SABDA, امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا اله الا الله “aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا اله الا الله} (TAK ADA yang PANTAS di-SEMBAH KECUALI ALLOOH”) 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 Dan CERMAT-i-lah KEMBALI bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 NABI [صلی الله عليه وسلم] TIDAK ber-SABDA, امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا توحيد الا توحيد الربوبية “aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا توحيد الا توحيد الربوبية} (TAK ADA peng-ESA-an KECUALI peng-ESA-an dalam “RUBUWBIYYAH”)” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 KOK malah “TAW-HIYD” yang di-“esa”-kan??? Yang HARUS di-ESA-kan itu ALLOOH, ya, wahai “aswa-JAAHILIYYUWNA”!! Dan CERMAT-i-lah KEMBALI bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 NABI [صلی الله عليه وسلم] TIDAK ber-SABDA, امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا موجود الا الله “aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا موجود الا الله} (TAK ADA yang EKSIS kecuali ALLOOH)” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 SIMAK-lah juga ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=2631431037111015&id=2192725494314907&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”.
«DENGKUL, antara KERA, BABI, dan “aswa-JAAHILIYYUWNA” --REV01» Kita meng-AKU-i bahwa: ● secara HAKIKI, KERA me-MILIK-i DENGKUL. ● secara HAKIKI, BABI me-MILIK-i DENGKUL. Lalu, APA-kah itu ber-MAKNA bahwa kita meng-ANGGAP bahwa KERA itu MIRIP dengan BABI secara HAKIKI?? JANGAN-kan SAMPAI meng-ANGGAP ke-DUA-nya SAMA, BAHKAN se-KADAR meng-ANGGAP ke-DUA-nya MIRIP saja, kita TIDAK. PADAHAL kita TAHU secara PASTI bahwa KERA dan BABI itu SAMA-SAMA “MAKH-LUWQ”. Kita JUGA meng-AKU-i bahwa: ● secara HAKIKI, KERA me-MILIK-i DENGKUL. ● secara HAKIKI, “aswa-JAAHILIYYUWNA” me-MILIK-i DENGKUL. Lalu, PERLU-kah kita meng-ANGGAP bahwa KERA itu MIRIP dengan “aswa-JAAHILIYYUWNA” secara HAKIKI?? SEMOGA tidak DEMIKIAN. PADAHAL kita TAHU secara PASTI bahwa KERA dan “aswa-JAAHILIYYUWNA” itu SAMA-SAMA “MAKH-LUWQ”. Kita meng-AKU-i bahwa: ● secara HAKIKI, BABI me-MILIK-i DENGKUL. ● secara HAKIKI, “aswa-JAAHILIYYUWNA” me-MILIK-i DENGKUL. Lalu, HARUS-kah kita meng-ANGGAP bahwa BABI itu MIRIP dengan “aswa-JAAHILIYYUWNA” secara HAKIKI?? TENTU, itu bukan ke-HARUS-an. PADAHAL kita TAHU secara PASTI bahwa BABI dan “aswa-JAAHILIYYUWNA” itu SAMA-SAMA “MAKH-LUWQ”. SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=779850492422995&id=464145230660191&__tn__=%2As-R” dan ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=798767627197948&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”. BICARA-BICARA tentang BABI dan KERA, TENTU kita INGAT tentang se-BAGI-an YAHUDI yang di-KUTUK men-JADI BABI dan KERA. Secara “insidentil”, “aswa-JAAHILIYYUWNA” ter-INDIKASI secara “berat” sebagai pe-MODIFIKASI yang “jenius” atas AJAR-an ANEKA “agama”. 1 dari ANEKA “agama” itu adalah “agama” YAHUDI. SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=799348347139876&id=464145230660191&refid=52&__tn__=%2As-R” dan ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=830674104007300&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”.
se-BAGAIMANA di TENGAH “AHLUS SUNNAH” ter-DAPAT para PAKAR yang MAHIR meng-UNGKAP-kan MAKNA-MAKNA yang ter-KANDUNG dalam FIRMAN ALLOOH dan SABDA NABI, BEGITU juga di TENGAH “AHLUL BID`AH” ter-DAPAT para “jawara” yang MAHIR mem-“belok”-kan MAKNA-MAKNA yang ter-KANDUNG dalam FIRMAN ALLOOH dan SABDA NABI ke “arah” yang COCOK dengan HAWA-NAFSU yang ber-LABEL “islam”.
«“aswa-JAAHILIYYUWNA” dan ke-“esa”-an “TAW-HIYD”» NABI [صلی الله عليه وسلم] memang TAK pernah meng-AJAR-kan TRI-“TAW-HIYD” (yakni ISTILAH yang di-PAKAI oleh se-BAGI-an ORANG yang ber-pen-“didik”-an NAMUN ber-DASAR-kan “kurikulum” dan “metodologi” ber-“agama” yang “ajaib”) secara EKSPLISIT. NAMUN ber-DASAR-kan INDUKSI atau “ISTIQROO'” (yang di-LAKU-kan se-BAGI-an “AHLU AL-`ILMI” atas DALIL-DALIL “NAQLIY”), kita bisa SIMPUL-kan bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 NABI [صلی الله عليه وسلم] meng-AJAR-kan agar meng-ESA-kan ALLOOH (atau ber-“TAW-HIYD”) dalam ASPEK “RUBUWBIYYAH”, ASPEK “ULUW-HIYYAH”, dan ASPEK “ASMAA' WA SHIFAAT” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 Dari SINI-lah, TUDUH-an MUNCUL dari “aswa-JAAHILIYYUWNA”, bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 “SALAFIYYUWNA” (yang di-LABEL-i secara BODOH sebagai “WAH-HAABIYYUWNA”) meng-AJAR-an “trinitas” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 TAMPAK-nya ISU “trinitas” ini men-JADI : 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 1 dari beberapa SENJATA “andal”-an bagi se-BAGI-an se-“sepuh” para “santri” untuk mem-BODOH-BODOH-i MASSA mereka yang AWAM (yang BIASA ter-“didik” dengan “TAQLIYD” BUTA) dan men-JADI-kan ORANG-ORANG yang “lugu” ini sebagai “kuda” TUNGGANG-an para se-“sepuh” ini, yakni “kuda” yang di-TUNGGANG-i sebagai SARANA “perang” dalam mem-“basmi” DAKWAH “SALAFIYYAH” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=802971933444184&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”. BUKAN-kah ini mem-BUKTI-kan bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 “aswa-JAAHILIYYUWNA” me-MILIK-i SEMANGAT yang “over-dosis” dalam ber-“TAW-HIYD”??? 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 karena: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 mereka secara PAKSA meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” (namun TIDAK meng-ESA-kan ALLOOH) 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 Dengan UNGKAP-an LAIN: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 “aswa-JAAHILIYYUWNA” mem-BATAS-i “TAW-HIYD” HANYA pada SATU “unsur”, yakni “RUBUWBIYYAH” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 pem-BATAS-an “TAW-HIYD” HANYA pada SATU “unsur” inilah yang di-SEBUT dengan meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” (namun TIDAK meng-ESA-kan ALLOOH). FENOMENA meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” ini meng-INDIKASI-kan ke-se-RUPA-an antara SEKTE “SHOOLIHIYYAH”-nya “MURJI-AH” dan “aswa-JAAHILIYYUWNA”. SIMAK-lah ARTIKEL dengan JUDUL “ke-{esa}-an {TAW-HIYD}, antara {aswa-JAAHILIYYUWNA} dan SEKTE {SHOOLIHIYYAH}-nya {MURJI-AH}”. PADAHAL yang se-HARUS-nya ter-JADI pada “AHLU AS-SUNNAH” yang ASLI, adalah: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 meng-ESA-kan ALLOOH, dan BUKAN-nya JUSTRU “sok-sok”-an meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” sambil ber-HURA-HURA dengan ANEKA “pesta” di AREA pe-KUBUR-an atau ANEKA “bisnis” JUAL-BELI BARANG ber-“khasiat” atau ANEKA pe-“latih”-an ilmu “kanuragan” (yang pada HAKIKAT-nya itu HANYA-lah peng-ADA-an SEKUTU atas ALLOOH, MISAL-nya dengan DALIH ber-“TAWASSUL” atau dengan DALIH me-“mulia”-kan para ke-“kasih” ALLOOH) 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=800680657006645&id=464145230660191&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”. Yang se-HARUS-nya ter-JADI pada “AHLU AS-SUNNAH” yang ASLI, adalah: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 meng-ESA-kan ALLOOH, dan BUKAN-nya JUSTRU “sok-sok”-an meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” sambil meng-INGKAR-i MAYORITAS “SHIFAATULLOOHI” (ENTAH meng-INGKAR-i secara “vulgar” ataukah meng-INGKAR-i secara “malu-malu” seperti BANCI) dengan ALAS-an “TANZIY-H” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=2612274175709457&id=2067025466901000&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”. INGAT-lah bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 NABI [صلی الله عليه وسلم] ber-SABDA, امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا اله الا الله “aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا اله الا الله} (TAK ADA yang PANTAS di-SEMBAH KECUALI ALLOOH”) 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 Dan CERMAT-i-lah KEMBALI bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 NABI [صلی الله عليه وسلم] TIDAK ber-SABDA, امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا توحيد الا توحيد الربوبية “aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا توحيد الا توحيد الربوبية} (TAK ADA peng-ESA-an KECUALI peng-ESA-an dalam “RUBUWBIYYAH”)” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 KOK malah “TAW-HIYD” yang di-“esa”-kan??? Yang HARUS di-ESA-kan itu ALLOOH, ya, wahai “aswa-JAAHILIYYUWNA”!! Dan CERMAT-i-lah KEMBALI bahwa: 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 NABI [صلی الله عليه وسلم] TIDAK ber-SABDA, امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا موجود الا الله “aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا موجود الا الله} (TAK ADA yang EKSIS kecuali ALLOOH)” 🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏 SIMAK-lah juga ARTIKEL dengan ALAMAT “free.facebook.com/story.php?story_fbid=2631431037111015&id=2192725494314907&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”.
Alangkah baiknya jika judulnya "membantah dalil-dalil Wahabi" bukan "salafi" karena Wahabi bukanlah bagian dari salafiyyun baik secara aqidah maupun fiqhiyyah
Tolong dibahas wahabi memggunakan hadist Muslim No2636 melegalkan saudara sepersusuan usia Dewasa.. Jangan jangan seperti Muth'ah yang sudah dilarang dilegalkan lagi oleh Wahabi.
penjelasan bagi yg awam , agar tdk salah kapra dalam nalar,menyamakan Allah dengan Maklhuk... bagi yg Alim ,bukankah pendapat salaf yg wajib kita terima dari pada yang khalaf!!
Benarkah Allah Nuzul? Apa iya Allah turun? Kita Ahlussunnah wajib menjawab IYA Allah turun sesuai dgn yg DIA katakan ( firman Allah dlm Al Quran) bukan menurut kita. Karena kalau itu menurut kita sbg mahluk turun itu adalah pergerakan pindah posisi (dari atas ke bawah) dan bagi Allah tentu bukan spt itu. Jelas dan tegas!! Terus jika di tanya lagi kalau begitu apa dong nuzul nya Allah itu? Kita jawab Allahu a'lam kita serahkan saja mutlak kpd Allah krn DIA lah yg lebih mengetahui bagaimana Nuzul nya Allah krn Allah tidak pernah memberitahu kita. Karena ALLAH Azza wajalla hanya memberitahu kita bhw DIA memiliki sifat Nuzul kita hanya di perintahkan untuk meyakini dan mengimani saja bukan di suruh mencari cari tahu bgmn nya nuzul Allah dgn detail
@@aderader8097 ya itu mah hak km, asalkan sbgi seorang awam kita jgn mudah menjudge sesat kepad sesama muslim yg berbeda faham selagi masih merujuk kepad nash sesuai ahwal ulama.
@@markzack3076 Ahlussunnah itu sangat berhati hati dalam "menjudge seseorang itu sesat atau kafir". Ada ilmu nya itu. Ada hujjah nya itu. Nggk mungkin sembarangan. Kalo kenyataan nya ada perkataan2 ustad2 sunnah bhw perbuatan atau amalan ini itu bid'ah atau sesat atau masuk derajat kufur bisa di pastikan pasti sudah sesuai dgn ilmu, dalil dan hujjah nya. Nggk mungkin tanpa ilmu dan dalil
@@aderader8097 lah ustad2 yg hobby menjudge kebanyakan baca dalil jangankan pmhmnya, i'robnya aja amburadul koq, klu lg pas lafadznya konteksnya g sesuai dalil untuk perkara A untuk menghukumi perkara B. Klu udah mentok paling "alloh atau rasululloh bilangnya (terjemahanya) begini"
📚 *Imam Al Bukhari Mengimani Keberadaan Allah di atas Arsy:* ========° 🌷 Imam Al-Bukhari dalam kitab sahihnya berpendapat bahwa *Allah berada di atas Arsy.* Beliau menukilkan perkataan Imam Mujahid (pakar tafsir, murid Ibnu Abbas) dan Imam Abu Aliyah. 🌷 *Perkataan Imam Abul Aliyah:* قَالَ أَبُو الْعَالِيَةِ ( اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ ) ارْتَفَعَ Abul ‘Aliyah mengatakan bahwa: _"Maksud dari ‘istiwa’ ke atas langit’ adalah _*_irtafa’a (naik)."_* 🌷 *Perkataan Imam Mujahid:* . وَقَالَ مُجَاهِدٌ ( اسْتَوَى ) عَلاَ عَلَى الْعَرْشِ Mujahid mengatakan: _"istiwa’ adalah _*_'alaa (menetap tinggi)_*_ di atas ‘Arsy."_ 💦🌸💦🌸💦
ULAMAK SALAFUSHOLEH DAN ULAMAK KHOLAFUSHOLEH Ulamak Salaf bersanad pada umu salamah yang tidak mau dan menghindari takwl,Golongan yang masih awam di awal Islam. Wahabi menglaim manhaj Salaf dengan menjizimkan Allah Swt bertolak belakang dengan ulama Salaf dari Imam Malik dan Hanafi. Yang terbaik adalah ulamak akhalaf yang bersanad kepada seluruh Shahabat Nabi, yang cerdas dan lautan ilmu yakni Sayyidina Ali ra dan sepupu dan menantu Rasulullah dan Sayyidina Abas paman Nabi Muhammad Saw, Sayyidina Abu Bakar ra dan sayyidina Umar. Rasilullah Saw bersabda Seandainya masih ada Nabi setelah aku maka Abu Bakar dan Umarlah orangnya. Tapi tidak ada Nabi setelah aku. Inilah Ulamak Khalaf yang padanya Imam Syafi'i dan Imam Abu Mansyur Al Maturidiah bersanad. Inilah ulanak Kholafusholeh bukan Salafussholeh yang diklaim wahabi dari Imam Malik dan Imam Hanaf terakhir Hambalii dari Ummu Salamah ra yang masih awam soal ilmu takwil termasuk imam Hambali yang pernah belajar dengan Imam Syafi'i ra. Dan karena takut salah ulamak Saafussoleh karena keawamanya lebih memilih perkataan "Haya Allah yang tau msksudnya. Itulah perbedaan sanad Ulama Salafusoleh dan Ulama Kholafusholeh. Hambali tidak mengikuti Imam Abu Mansyur Al-Maturidiah dalam bertadauf. Ahli takwil yang bersanad pada Sayyidina Ali ra dan Sayidina Abas ra serta Abu Bakar dan Umar ra. Sehingga yang dimaksud Ahlussunnah Wal-Jama'ah adalah Imam Syafi'i dan Imam Abu Mansyur Al-Maturidiah.. Wahabi pembgkang dan mengkafirkan ulamqk Salafusholeh dan ulamak Kholafusholeh. Berdiri sendiri jadi kaum Mujasimah, mutasyabiha. Tapj mengklaim sebagai Shalafusoleh dengan nama Salafy padahal wahabi berdusta dengan klaim manhaj Salafusoleh. Kacaukan Ahlussunah waljama'ah. th-cam.com/video/zq_axYrL6Cs/w-d-xo.html
Kami org awam hanya bersikap fer, adil, yaitu dri berbagai pihak sama2 kita dengarkan dulu semua da'wahnya. Sehingga kita bisa bandingkan, kita bisa mengklarifikasikannya, sampai kita bisa menyimpulkan mana yg lebih mendekati kebenaran, mana yg lebih tepat. Beda dgn org yg hanya mendengarkan dari satu pihak saja. Jujur, masalah asma wasifat ini yg dulu membingungkan sy, yg membuat sy ragu pada Dakwah Salafi setelah sy menerima Dakwah salafi itu dakwah yg Hak, sempat sy mw merujuk pd Aqidah Asy'ary. Tpi sy ttp melakukan metode tdi (Mendengarkan dri kedua pihak, mengklarifikasi, menyimpulkan). Komentar sy video ini, hanya ingin menyampaikan bbrp hal sj dri banyak yg sy simpulkan dlm hal ini. Org Asy'ari menyalahkan aqidah org Salafi dlm hal ini yg tidak terdapat pada org Salafi kesalahan itu, satu contoh saja; mereka mengatakan org salafi menafsirkan ayat alal arsyistawa dgn makna duduk, padahal sy tdk pernah mendengarkan ustaz Salafi menafsirkan seperti itu malah sy mendengarkannya dri org Asy Ary. Ulama/ustaz salafi menafsirkan ayat ini sesuai makna aslinya yaitu bermakna di atas arsy & bagaimananya itu urusan Allah. Kemudian org Asy Ari mengakui Allah maha besar dri makhluknya sehingga dia meliputi makhluknya, & mereka mengakui makhluk Allah terbesar adlh Arsy Nya, lalu knp kita tdk bisa menyimpulkan klo Allah meliputi seluruh makhluknya bahkan Arsy makluknya yg terbesar itu berarti Allah berada di atas Arsy. Semoga kita selalu mendapatkan hidayah Allah, Amiin..
Ulamak Salaf bersanad pada umu salamah yang tidak mau dan menghindari takwl,Golongan yang masih awam di awal Islam. Wahabi menglaim manhaj Salaf dengan menjizimkan Allah Swt bertolak belakang dengan ulama Salaf dari Imam Malik dan Hanafi. Yang terbaik adalah ulamak akhalaf yang bersanad kepada seluruh Shahabat Nabi, yang cerdas dan lautan ilmu yKni Sayyidina Ali ra dan sepupu dan menantu Rasulullah dan Sayyidina Abas paman Nabi Muhammad Saw, Sayyidina Abu Bakar ra dan sayyidina Umae. Rasilullah Saw bersabda Seandainya masih ada Nabi setelah aku maka Abu Bakar dan Umarlah orangnya.. Tapu tidak ada Nabi setelah aku. Inilah Ulamak Khalaf yang padanya Imam Syafi'i dan Imam Abu Mansyur bersanad. Inilah ulanak Kholafussikeh bukan Salafussholeh dari Imam Malik dan Imam Ha afi dari Ummu Salanah ra yang masih awam soal ilmu takwil. Dan karena takut salah karena keawamanya lebih memilih perkstaan "Haya Allah yang tau msksudnya. Itulah perbedaan sanad Ulama Salafusoleh dan Ulama Kholafusholeh.
Dimana Allah SWT ? Jwb aja sesuai petunjuk Allah SWT . Bahwa Allah SWT dekat . Bukan di Arsy itu hanya petunjuk wahabi yg menisbatkan diri pada Al-Qur'an dan Sunnah .
Manusia dan hewan juga mendengar,melihat,dan mengetahui,juga wujud,dan hayat ,lantas mengapa kamu mengimaninya sebagai sifat Allah...!!😁 Kamu akan mengatakan bahwa melihat,mendengar,dan mengetahui serta wujud dan hayatnya Allah tidak sama dengan yang ada pada makhluk...!! Demikian pula kami mengatakan bahwa duduk atau bersemayamnya Allah di atas Arsy tidak lah sama dengan duduk dan bersemayamnya makhluk...!!😁 Semua akal wajib berhenti sampai di sini...!! Itulah hikmah ayat sifat... Bisa di mengerti maksudnya ,walaupun tidak di ketahui wajud hakikatnya atau bagaimananya...!!
@@bustomy1233 justru kamulah yang tak faham akidah tauhid...!! Semua salaf mengakui sifat istawa' yang berarti di atas ,tinggi..!!! Dan cuman Allah yang tau seperti apa istawa' -Nya...!!
Metode para salaf adalah isbat pada ayat sifat...!! Ayat sifat itu sangat jelas maksudnya dan bisa di mengerti,,yang tidak di ketahui adalah wujud hakikat atau bagaimananya...!! Inilah yang di Rahasiakan Allah,sampai waktu yang ia janjikan...!!
Semua yang berupa yang mereka anggap jisim itu cuma penyebutannya doang yang berupa jisim tapi pada hakikatnya bukan jisim...!! Maka dalam penyebutan akan ada Ratusan persamaan antara sifat Allah dan manusia sedangkan hakikat pasti berbeda...!! Takwil takwi pada ayat sifat l itu adalah metode bathil yang mengira bahwa Allah dan Rasul-Nya hobi berdusta...!!
Alhamdulillah menemukan Chanel ini... semoga jd media penyebar Ilmu yg haq
Mendengar penjelasan syekh,pkiran tk kemana2
Alhamdulillah. Semoga salafii Wahabi yang masih hidup pada tobat. Yang setuju aminkan dan like
Penjelasan yang lugas, jelas dan tegas...
Dan ber-asas....
Kita perlu chanel yg seperti ini supaya sekte wahabi tidak merajalela
Betull.. dy ayat mutasybihat yg d jadikan hujjah.. malah bilang yg beraqidah asyari tidak percy ayt alquran.. krn boleh menta'wil ayt mutasyabihat jika d butuhkn
inshof mas ,harus adil dalam menilai kiri kanan sama2 menjaga kemurnian Agama.
cba di baca kitab ushul tsalatsa,kitabut tauhid,qowaidul arba',nawaqidhul islam ...
Ini yang kita tunggu untuk meluruskan pemahaman umat
MAJU Teruuuss Admin Ratusan Juta Ummat Rosululloh/AHLUSSUNAH WAL JAMA'AH INI SANGAT MENDUKUNG CHENEL ANTUM UST, SBB DAKWAH Antum SESUAI DGN SUNNAH ROSULULLOH DAN BERACHLAQ SEPERTI ROSULULLOH
Barakallahufikum.. Semoga kaum salafi wahabi juga mendengar ceramah ini..
Alhamdulillah dapat pencerahan yang gamblang
Alhamdulillah
Alhamdulillah. Tabaarakalloh. Terang benderang kebenaran paparannya.
INI untuk menguatkan hati yg percaya ,dengan penjelan syeh abd walid ini.
bagi yg tidak terima dengan penjelan syeh abd walid......tidak perlu panas dan mencemoh.....teruskan aja keyakinan saudara dg pemaham salaf wahabi
nanti setelah kita semua di padang mahsar siapa yg di terima ALLAH amal ibadahnya
Allah nanti di Padang Mahsyar juga di atas Arsy.
yg pasti amalan bid,ah yg tdk ada tuntunanya pasti nggak akan diterima...biidznillah...
Dan kalau sudah di Padang Mahsyar, kita tidak bisa merevisi aqidah dan amaliah kita.
Jadi sebaiknya dari sekarang kita berusaha merevisi aqidah dan amaliah kita jika ada yang salah.
Kalau sudah di Padang Mahsyar, menyesal tidak berguna.
Aamiin untuk memperkuat menambah pengertian tambah wawasan...bwt yg awam seperti kita
Jadi panas wahaboy
Sangat mencerahkannn akal.. Bagi yg mau berpikir..
AQIDAH YG BENAR, ALLAH ADA TANPA MEMBUTUHKAN TEMPAT. AQIDAH YG MENYIMPANG, KEBALIKAN NYA.
Ayo berikan saya dalil Al-Qur'an ataupun hadist tentang Allah SWT ada tanpa tempat 1 saja
@@walimajdubofficial8292 bi wahabi pake akalmu, kalau ALLAH ada dengan tempat berarti ALLAH butuh makhluk dong??keterlaluan lu 😌
@@ameisolee220 mana dalilnya atau lu ngarang!nanti kalau Allah tanya di surat atau hadis mana saya mengatakan saya ada tanpa tempat ?apa jawaban lu?
@@walimajdubofficial8292 dari Sayyidina Ali ra :
ان الله تعالى خلق العرش اظهارا لقدرته لا مكانا لذاته
Masih mau nuduh syubhat?
Baca juga kitab Ithaf As-Sadati Al-Muttaqin -Jilid 2-halaman 36. Makanya jangan taklid buta.
@@walimajdubofficial8292 wahabi
Pernyataan imam Syafi'i tentang sifat ISTIWA' bagi Allah , dan Nuzul bagi Allah serta sifat tangan bagi Allah . Beliau berkata ; pendapatku tentang Sunnah yg saya berada di atasnya , dan saya lihat di miliki oleh orang2 yg saya lihat , seperti safyan , Malik dan selainnya , ialah berikrar syahadatain Laailaaha Illallah Muhammadar Rasulullah , bahwa Allah berada di atas Arasy-nya yg berada di atas langit-nya, mendekat kepada makhluknya bagaimana dia suka dan turun ke langit dunia bagaimana dia suka . Dan sungguh dia juga memiliki tangan kanan dengan dasar firman Allah ; dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yg semestinya , padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-nya pada hari kiamat , dan langit di gulung dengan tangan kanannya Maha suci dia dan Maha tinggi dia dari apa yang mereka persekutukan . ( Az-zumar 39 ayat 67 . /2/354-355/) .
pernyataan ga jelas !!!!! sertakan dengan dalil bahasa arab nya
ALLAH HUMMA SHOLLI ALA MUHAMMAD
WA ALA ALI SAIYIDINA MUHAMMAD
Yg pertama gak paké Sayyidina sob
Terimakasih
Semoga kita semua Allah kumpulkan bersama Nabi Muhammad solalohualaihiwassallam,sekalipun kita berbeda pendapat.
Aamiin....
alhamdulillah
Alhamdulillah sangat jls y syekh
Maa syaa ALLAH.. jazakallahu khoiron jaza'.
Alhamdulillah .... ASWAJA barokah punya banyak channel kajian .
Mantab penjelasannya ya Syekh..
Assalamualaikum. Mabruuk 👍👍👍Akhi Kareem izin unduh n kita serba luaskan yaa...
Inilah aQidah kita ahlul Sunnah asy Sya'iroh yg lurus insyaallah jazakallah ahsana jaza
Aqidah yang paling aman InsyaAlloh... Aman dari tasybih Tajsim
@@u-s-aurangsundaasli6015 na'am shodaqta akhii
Terimakasih ❤
Benar sekali syech
Terima kasih min.. terus upload
Terbaek...! Amat puas mendengarnya.
Syukron ya syekh
Aqidah salaf sudah anda jelaskan di awal...
Tapi anda masukan juga takwil istawa menjadi qoharal (menjaga)..sama saja dgn yg lain yg mentakwil menjadi istaula.
Mengapa mesti anda takwil? Itu karena dalam pikiran anda sudah lebih dahulu bahwa anda membayangkan Allaah seperti makhluk yg ketika berada dalam suatu tempat maka tidak ada di tempat lain....sehingga fikiran anda sendiri menolaknya dgn mengatakan Allaah tidak bertempat.
Padahal telah jelas laisa kamislihi syaiu' wa Huwa samii'ul bashiir...
Artinya jika ketika ada seorang sahabiyah mengatakan Allaah fis sama (Allaah berada di atas langit)...maka jgn anda bayangkan Allaah berdiam diri di langit kemudian tidak berada di tempat lain...karena semua keterbatasan itu ada pada makhluknya...
Tetapi Allaah tidak demikian...
Sungguh Allaah bebas mensifati diriNya...karena itu adalah kuasa Nya..
Dgn anda mentakwil istawa...maka dgn itu anda akan dipaksa untuk mentakwil dalil2 yg lainNya ... seperti melihat Allaah di Jannah, dll...
Karena dalam fikiran anda sendiri anda sudah membayangkan bahwa Allaah terbatas seperti makhluk..yg ketika mensifati diriNya berada di suatu tempat maka tidak berada di tempat lain.
Allaahu ta'ala a'lam
justru para ulama menakutkan terjadinya bayangan2 spt itu kpd masyarakat awam makanya ditakwil
Kalo disini itu banyak yang ceramah bilangnya menurut jumhur ulama salaf, pendapat para salafus soleh, saat ditanya salaf siapa?? Eh larinya ga juah dari MAW, bin Baz, Albani, ato mentok ke Ibn Taimiyah. Bilangnya dari kitab A dan kitab B, karya ulama A dan ulama B, saat dilihat yg dibaca cuma sebuah Mukhtashor, "mukhtashor syadidan jiddan". Di referensikan ke kitab Aslinya ketahuan deh ..
Ini baru Chanel Ahlus Sunnah Asli ...bukan Abal-abal
Alhamdulillah.
Kitab para ulama Salafus Shalih cukup jelas.
Bahwa mereka mengimani seluruh Sifat Allah di dalam Al Quran dan Hadits tanpa :
- ta'thil
- tafwidh makna
- tahrif (takwil bathil)
- tamtsil (tasybih/tajsim)
- takyif
Ini yang diajarkan para ulama Ahlussunnah wal Jamaah Salafi zaman ini.
...
Adapun aqidah kaum ahli bidah sesat jahmiyah muktazilah yang diikuti oleh kaum asyariyah saat ini adalah jelas bertentangan dengan Al Quran dan Hadits dan para Salafus Shalih.
...
Sangat jelas.
Tapi kaum pengikut hawa nafsu lebih memilih yang tidak jelas.
Wajar.
...
trimakasih videonya
semoga admin dipermudahkan segalanya...
Ahlisunnah wal Jamaah akidahnya bersambung kepada Rosulullah karena ulama khalaf berguru kepada ulama salaf berguru kepada sahabat berguru kepada Rosulullah.
Ulama kalaf yg mengharam kan wayang dan mengharam kan musik itu..yaa
Alhamdulillah saya punya sanad ilmu nyambung sampai imam abul hasan al asy'ari dan sampai kpd baginda Rosululloh ﷺ tahaddustan binni'mah
Sering2 upload ya min
SyekH PENDUSTA.....
KESESATAN AQIDAH ASYAIROH
1. ASY'ARI MENGATAKAN AL-QUR'AN BUKAN KALAMULLAH TAPI MAKHLUK
2. ASY'ARI MENGATAKAN TIDAK BOLEH MENGATAKAN ALLAH MENCINTAI, TIDAK BOLEH MENGATAKAN ALLAH MARAH DAN ALLAH MURKA
3. ASY'ARI MENGATAKAN MENGATAKAN ALLAH TIDAK BISA MENDENGAR (MENDENGAR DITAKWIL NYA MENJADI ALLAH MENGATAHUI YANG DIDENGAR)
4. ASY'ARI MENGATAKAN ALLAH BISA DILIHAT DIHARI KIAMAT (SEPERTI AQIDAHNYA WAHABI) PADAHAL SESUATU YANG BISA DILIHAT BERARTI MAKHLUK BERARTI JISM..(SEPERTI YG DIKATAKAN ASYAIROH YAG SESAT ITU)
5. ASY'ARI MENYELISIHI IMAM MEREKA SENDIRI. KARENA IMAM MEREKA ABU HASAN AL ASY'ARI MENGATAKAN DALAM KITAB YA AL IBANAH ALLAH DIATAS ARSY BARANG SIAPA YANG MENGATAKAN ISTIWA ADALAH ISTAULA MAKA DIA MUKTAZILAH
ASY'ARI FIRQOH YANG MENTUHANKAN AKAL .PADAHAL AKAL MEREKA PENDEK DAN TERBATAS....
Berarti anda tidak memahami Kalam beliau, Padahal beliau sudah menyebutkan bahwa asyairah menempuh 2 metode dalam asma dan sifat, pertama:
أمروها بلا كيف ولا تشبيه ولا تمثيل ولا تعطيل.
Kedua :
منهج التأويل
Belajar lagii akan akidah Asyairah agar anda tidak mudah menyesatkan 😅
@@syaikhbocil bantahan
1. kalau begitu Asyairoh sama kayak Wahabi dunks... Karena Wahabi menetapkan sifat Allah tanpa tamstil tasybih Takwil takyif tafwidh
2. Namum pada kenyataannya orang orang Asyairoh kalau ditanya dimana Allah mereka gak mau makek METODE PERTAMA, mereka banyak yang langsung menolak Allah diatas
3. Maka sepertinya ente yg harus belajar aqidah Asyairoh lagi yaaa
Bodoh kuadrat nih orang mna ada asariyyah mengatakan Alkur'an makhluk ...
Dari Abu muthi'Al-hakam bin Abdillah Al-balkhiy pemilik kitab Al-fiqhul Akbar , beliau berkata ; aku bertanya kepada abu Hanifah mengenai perkataan seorang yg menyatakan " aku tidak mengetahui di mana Rabb-ku di langit ataukah dibumi" lantas abu Hanifah mengatakan " orang tersebut telah kafir " karena Allah Ta'ala sendiri berfirman : Allah Ber ISTIWA' di atas Arasy . Imam Malik mengatakan ; Allah berada di atas langit dan ilmunya berada di mana2 , segala sesuatu tidak lepas dari ilmunya . Imam Syafi'i mengatakan ; Allah berada di atas Arasy-nya yg berada di atas langit , namun walaupun begitu Allah-pun dekat dengan makhluk-nya dan turun kelangit dunia bagaimana dia suka . Imam Ahmad bin Hambal pernah di tanya tentang firman Allah ; dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada , tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan dialah yang ke empat-nya , yg di maksud kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah , Allah mengetahui yg ghaib dan yg nampak , ilmu Allah meliputi segala sesuatu yg nampak dan yg tersembunyi , namun Rabb kita tetap menetap di atas Arasy tanpa di batasi ruang tanpa di batasi dengan mahkluk , kursi Allah meliputi langit dan bumi . inilah Aqidah imam empat Mazhab yg sesuai dalil Al-Qur'an dan As-sunnah , adapun jahmiyyah , mu'tazilah , Asy-ariyyah , matuuridiyyah , dan Abadhiyyah , mereka telah mengubah-ubah nama dan sifat Allah sesuai dengan keinginan masing-masing kelompok
Yg kafir itu ente yg meyakini Allah bejisim. Bertentangan dengan ayat "LAITSA KAMISLIHI SYAI'UN " tidak ada yg menyerupai Allah (makhluk apapun)
Mantab.
Nyesel gw baru ketemu chanel ini sekarang
Mantap penjelasannya
3⃣ *Imam Asy Syafi’i[10]*
Syaikhul Islam berkata bahwa telah mengabarkan kepada kami Abu Ya’la Al Kholil bin Abdullah Al Hafizh, beliau berkata bahwa telah memberitahukan kepada kami Abul Qosim bin ‘Alqomah Al Abhariy, beliau berkata bahwa Abdurrahman bin Abi Hatim Ar Roziyah telah memberitahukan pada kami, dari Abu Syu’aib dan Abu Tsaur, dari Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy Syafi’i (yang terkenal dengan Imam Syafi’i), beliau berkata,
القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد
_“Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya:_
_“Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”_
Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan:
_“Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.”_
Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya.[11]
4⃣ *Imam Ahmad bin Hambal[12]*
Adz Dzahabiy rahimahullah mengatakan, “Pembahasan dari Imam Ahmad mengenai ketinggian Allah di atas seluruh makhluk-Nya amatlah banyak. Karena beliaulah pembela sunnah, sabar menghadapi cobaan, semoga beliau disaksikan sebagai ahli surga. Imam Ahmad mengatakan kafirnya orang yang mengatakan Al Qur’an itu makhluk, sebagaimana telah mutawatir dari beliau mengenai hal ini. Beliau pun menetapkan adanya sifat ru’yah (Allah itu akan dilihat di akhirat kelak) dan sifat Al ‘Uluw (ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya).”[13]
Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya,
ما معنى قوله وهو معكم أينما كنتم و ما يكون من نجوى ثلاثه الا هو رابعهم قال علمه عالم الغيب والشهاده علمه محيط بكل شيء شاهد علام الغيوب يعلم الغيب ربنا على العرش بلا حد ولا صفه وسع كرسيه السموات والأرض
“Apa makna firman Allah,
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
_“Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.”[14]_
مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ
_“Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.”[15]_
_"Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi langit dan bumi.”_
Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al Ghadadiy, beliau berkata,
قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان
Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanyakan:
"Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?”
Imam Ahmad pun menjawab:
_"Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”[16]_
Abu Bakr Al Atsrom mengatakan bahwa Muhammad bin Ibrahim Al Qoisi mengabarkan padanya, ia berkata bahwa Imam Ahmad bin Hambal menceritakan dari Ibnul Mubarok ketika ada yang bertanya padanya,
كيف نعرف ربنا
“Bagaimana kami bisa mengetahui Rabb kami?” Ibnul Mubarok menjawab,
في السماء السابعة على عرشه
“Allah di atas langit yang tujuh, di atas ‘Arsy-Nya.”
Imam Ahmad lantas mengatakan,
هكذا هو عندنا
_“Begitu juga keyakinan kami.”[17]_
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal (Abu Rumaysho Al Ambony)
Artikel rumaysho.com
[1] Imam Abu Hanifah hidup pada tahun 80-150 H.
[2] Lihat Itsbatu Shifatul ‘Uluw, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, hal. 116-117, Darus Salafiyah, Kuwait, cetakan pertama, 1406 H. Lihat pula Mukhtashor Al ‘Uluw, Adz Dzahabiy, Tahqiq: Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, hal. 137, Al Maktab Al Islamiy.
[3] Syaikh Al Albani rahimahullah memberikan pelajaran cukup berharga dalam Mukhtashor Al ‘Uluw, perkataan Adz Dzahabi di sini menandakan bahwa kitab Fiqhul Akbar bukanlah milik Imam Abu Hanifah, dan ini berbeda dengan berbagai anggapan yang telah masyhur di kalangan Hanafiyah. (Lihat Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 136)
[4] QS. Thaha: 5.
[5] Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, Adz Dzahabi, hal. 135-136, Maktab Adhwaus Salaf, Riyadh, cetakan pertama, 1995.
[6] Imam Malik hidup pada tahun 93-179 H.
[7] Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghoffar, hal. 138.
[8] QS. Thaha: 5.
[9] Lihat Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal. 378.
[10] Imam Asy Syafi’I hidup pada tahun 150-204 H.
[11] Lihat Itsbatu Shifatul ‘Uluw, hal. 123-124. Disebutkan pula dalam Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal.165
[12] Imam Ahmad bin Hambal hidup pada tahun 164-241 H.
[13] Al ‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal. 176. Lihat pula Mukhtashor Al ‘Uluw, hal. 189.
[14] QS. Al Hadiid: 4
[15] QS. Al Mujadilah: 7
[16] Lihat Itsbat Sifatil ‘Uluw, hal. 116
[17] Lihat Itsbat Sifatil ‘Uluw, hal. 118
--------------------------------------------
Baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
rumaysho.com/933-di-manakah-allah-4.html
Tapi anda hrs faham jg bahwa yg anda hadirkan hanya nukilan yg validitas dan otentisitasnya banyak dipertanyakan para peneliti, bukan tulisan2 orisinil ulama salaf yg disebutkan.
@@markzack3076
Kami pengajian Ahlussunah wal Jamaah Salafi sudah terkenal sejak zaman Salaf sangat mementingkan keshahihan sanad.
Silahkan selidiki sendiri jika memang antum ragu.
Shahih atau tidak nya suatu riwayat (hadits maupun ucapan Ulama), itu ada ilmunya yang disepakati semua ulama.
Namanya ilmu mustholah hadits, khususnya jarh wa ta'dil.
Disinilah para ulama saling adu argumentasi keshahihan sanad suatu riwayat.
Bisa jadi hasilnya sepakat (shahih atau dhaif).
Bisa jadi tidak sepakat. Yang satu bilang shahih, yang lainnya bilang: dhaif.
Tentunya masing-masing berdasarkan penelitian ilmiah tentang rijal (orang-orang) di sanad tersebut.
Dari sini kita tentunya lebih banyak yang taqlid kepada para ulama ahli mustholah hadits, daripada yang mampu/cerdas sanggup meneliti sendiri.
Terus terang saya termasuk yang taqlid. Karena saya tidak memiliki ilmu yang cukup untuk meneliti sanad suatu riwayat.
Tapi tentunya saya taqlid kepada para ulama atau ustadz yang terpercaya di dalam ilmu penelitian riwayat.
Yang sudah mendapatkan rekomendasi dari para ulama yang lainnya di dalam ilmu penelitian riwayat.
Begitu.
Kesimpulannya:
Jika antum ragu, ya silahkan dipilih: mau langsung ditolak atau antum berusaha mencari kejelasan.
Baaraka llaahu fiikum.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua.
Aamiin.
Yaa Rabbal 'aalamiin.
@@zulkarnainalatsari684 yang menyelidiki bukan saya tapi para peneliti bro, mungkin km jg sekedar dengerin ceramah para ustadz.Dan sayangnya ustazd2 Lc lulusan saudi belum level para peneliti wong ilmu metodologi kurng diperhatikan disana, buktinya baca teks2 arab, sekedar gramatikanya aja pd ngaco. Kalian slalu mengklaim kalian lah salafiyyun yg pasti benar, padahal dari cara kalian istimbath terhadap nash2 alquran dan hadits justru sngat moderen.
@@markzack3076
Salah faham, Mas.
Kami berkeyakinan bahwa: "Pemahaman para ulama Salaf di dalam memahami dan menjelaskan Al Qur'an dan Al Hadits Shahih adalah yang paling benar".
Adapun kami (pengikut Salaf/Salafi) adalah:
"Orang-orang yang berusaha mengikuti pemahaman para ulama Salaf di dalam memahami Al Qur'an dan Al Hadits Shahih di dalam masalah:
- aqidah maupun
- ibadah.
Di dalam:
- menuntut ilmu,
- mengamalkan ilmu dan
- mendakwahkan ilmu".
Jadi, kami mengajak kepada kebenaran Jalan Ulama Salaf. Bukan merasa kami paling benar.
Jika yang kami dakwahkan, hanya pendapat kami pribadi, tinggalkan saja.
Kami ridho.
Tapi jika yang kami sampaikan adalah ucapan Allah dan Rasul-Nya dengan pemahaman/penjelasan para ulama Salaf, ya seharusnya antum ikuti.
Tapi jika antum tetap tidak mau mengikuti ucapan Allah dan Rasul-Nya dengan pemahaman para ulama Salaf tersebut, ya itu terserah antum. Kewajiban kami hanya sekedar menyampaikan.
Menerima atau tidak, bukanlah tanggung jawab kami.
Silahkan mau menerima atau menolak. Itu urusan antum dengan Allah.
@@zulkarnainalatsari684 lagi2 salafi tulen slalu orang lain yg salah faham, sama dulu saya jg begitu. Makanya walau sedikit belajarlah gramatika dan balaghoh. Krn al qur'an dan sunnah itu bilisanin 'arobiyyiin, gaya bahasa orang arab pada masa itu, bukan gaya bahasa arabnya penjual minyak wangi di mekah masa ini. Coba antum fikir dengan jernih! Mungkinkah ustadz2 yg lemah scra metodologi baik lughot maupun ushul fiqh, klu baca kitabnya ulama sekedar i'robnya aja udah amburadul trus mengklaim pemahaman qur'an dan sunnahnya paling bener? Sebagai contoh, coba anda bandingkan narasi mereka yg provokatif dalam mnjlskan dngn narasi orang2 alim yg faham metodologi ketika memberi pnjelasan, soal maksud kata wajah dalam surah al qasas misalnya, soal pemahaman bid'ah misalnya. Bandingkan metodologi ilmiah mereka. Tapi ya sekali lagi provokasi dalam menjelaskan itu seperti sihir, dan itu terjadi di berbagai firqoh.
Kebenaran itu adalah milik Allah dan sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh alquran dan assunah. Pendapat siapapun tidak ada yang maksum .
Apa lgi pendapat mu
Apalagi pendapat ibnu T....😊
Kalau begitu pendapat nabi juga tak maksum..Hati2 kalimatmu..hhhhhh
Apa lagi pendapat wahabi
Pendapat para ulama generasi salaf jg tidak ada yg maksum? ..... salafi ini ngikut siapa sih?
ممتاز
Pencaplokan qaul salaf sbg akidah asyariyah qobla wulida syakh abi hasan al asyari adalah kelucuan dan tanda ketkutan dan tanda perlunya taharrur pada definisi2 akidah assariyah yg sejati (bada wulida abi hasan) sebab mulai runtuhnya dan mulai tdk bisa dipertanggung jawabkan akidah syairah itu.
Tuduhan yg sangat serius tanpa pembuktian ini.
Subhanallah...
Kata istawa artinya sudah maklum (diketahui).
Sedangkan bagaimana caranya (kaifiyyahnya) adalah majhul (tidak diketahui).
Mengimani bahwa Allah istawa di atas Arsy adalah wajib.
Menanyakan bagaimana caranya adalah perbuatan bid'ah.
bukan kelas kita membahas ceramah kita.....
@@saparuddinahmad8737
Betul.
Tidak usah dibahas.
Jelas menyimpang dari Al Qur'an dan As Sunnah Shahihah, serta pemahaman para Salafus Sholih.
Siapa yang mengatakan itu?
@@ahmaddzulfikar3857
Para ulama Ahlussunah wal Jamaah.
@@zulkarnainalatsari684 pemahaman wahaboy
Luar biasa Ahli filsafat ini.
Tapi Alhamdulillah saya lebih menerima akidah nya imam Syafi'i ❤️ tanpa harus menyerupakan dan membagaimanakannya
Emang ada kitab aqidah karya imam syafii?
@@markzack3076 ,
Bisa dilihat di tafsir Ibnu Katsir dalam surat Al A'rof : 54.
Beliau membawakan nukilan akidah dari para imam ( Malik, Syafi'i, Ahmad, Auzai, dll) yang meyakini Apa yang datang dari Allah tanpa Menolak Maknanya,menggambarkan bagaimana nya dan menyerupakannya dengan makhluk.
( bisa di cross check di kitab tersebut).
Pada dasarnya takwil adalah sama dengan menolak maknanya.
wallahu a'lam
@@wongjowo5851 definisi ta'wil apa sih? Dan jg hrs di ingat ibnu katsir tidak merinci maknanya, bgt jg imam at thobari mengatakan istawa ada maknanya, sudah selasai sampai disitu. Beliau tidak mengatakan istawa itu bersemayam tp bersemayamnya alloh ta spt makhluk
@@markzack3076 ,
yang saya tahu, makna takwil adalah mengalihkan makna sesuatu dari makna aslinya dikarenakan ada suatu dalil yang mendasari.
Berhubungan dengan perkataan Ibnu Katsir jelas jelas apa yang beliau katakan adalah sama seperti yang Imam Malik katakan : istawa maknanya maklum ( sdh dikenal dan diketahui), Mengimaninya Wajib, kayfiatnya Majhul ( Tidak diketahui) , menanyakan ( kayfiatnya) adalah Bid'ah.
Bahkan Ibnu Katsir menuliskan bahwa jalan inilah JALAN YANG SELAMAT.
Jelas sekali beliau ( mengambil pendapat para imam kaum muslimin) SAMA SEKALI TIDAK MENTAKWIL makna istawa.
wallahu a'lam
@@wongjowo5851 perkataan imam malik al istiwa' ma'lum mksdnya ayat istawa diketahui adanya, walkaifu 'anhu marfun' maksudnya alloh istawa tanpa kaif. Pernyataan ini makin menegaskan bahwa ulama 2 salaf mentafwidh dan tidk berpnjg2 mmbahas ayat2 mutasyabihat alias tdk menta'wil. Nah ta'wil sndiri klu setahuku adalh mencari memahami makna ayat scr mendalam, kadang dekat dgn makna asal kadang jauh dr makna asal dan blm tentu membelokan makna dari makna asal. Apalagi ada ustadz yg mengatakan menta'wil sama dengan menolak sifat, itu mah propaganda bukan ilmu.
mensoroti di menit 4 : 11 -14
Tafsir ath Thobari
أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ﴾ وهو الله
Tafsir Al Alusi
﴿أأمِنتُمْ مَن في السَّماءِ﴾ وهو اللَّهُ عَزَّ وجَلَّ كَما ذَهَبَ إلَيْهِ غَيْرُ واحِدٍ فَقِيلَ عَلى تَأْوِيل
Tafsir ad Duru al Mansur jalaludin as suyuti
﴿أأمِنتُمْ مَن في السَّماءِ﴾ قالَ: *اللَّهَ* تَعالى
tafsir al quran as syam'ani
﴿أأمنتم من فِي السَّمَاء﴾ قَالَ ابْن عَبَّاس أَي: *الله*
Fathul Bayan Shadiq Hasan Khan
وقيل: الملائكة وقيل: المراد جبريل وقيل: هو الله سبحانه وهو الحق، لأن ظاهر النظم القرآني يقتضي أن الباري تعالى فوق السماء " وفي " بمعنى على والمعنى من ثبت واستقر في السماء أي على العالي وهو العرش
dikatakan maksudnya adalah ; Malaikat Jibril , dan dikatan adalah ; Allah yg maha suci dan dialah yg maha Haq
karena makna yang nampak dari susunan Alquran menyiratkan bahwa Allah Yang Maha Esa ada di atas langit, dan dalam arti makna menetap di langit, yaitu, di tempat tertinggi, yaitu di Arsy.
Terimakasih admin,😘😘
Kita hanya mengimani bung.apa yg allah tuangkan di kallamnya al qur'an.kesalahan asyairoh...memikirkanya seperti makhluk.di benaknya..akal bermain...cukup imani..alllah arsys tawa'..dah..
Allah itu di atas 👍🙏
diatas segalanya
Alhamdulillah, saya diberi hidayah allah subhanahu wa ta'ala sehingga bisa mengenal manhaj salaf, saya salafy dan mudah2 allah ta'ala menjaga saya agar tetap istiqomah dg nikmat yg mulia ini. Dulu sebelum saya mengenal apakah itu manhaj salaf kendati demikian alhamdulillah jauh dilibuk hati saya bercokol keyakinan bahwa Allah robb qt yg suci berada diatas tanpa menvisualisasikan hakikatnya, karena memang akal qt tk akan sampai kesana..satu prinsip yg saya pegang orang yg sudah tau bahwa matahari terbit dari timur ketika dibantah oleh walaupun seluruh manusia yg mengatakan matahari terbit dari selatan maka hal itu tdk akan berpengaruh..begitulah ibarat keyakinan yg disertai dg ilmu...silahkan antum dg keyakinan antum, sedangkan kami (salafy) biar dg aqidah kami, yg perlu qt ingat adl seluruh amal qt baik itu aqidah dn perbuatan akn dimintai pertanggung jawaban...teruslah menuntu ilmu karena ia adl sumber hidayah..dan janganlah meski sedetikpun engkau lalai dr memohon hidayah...maka engaku akan dapati kebahgiaan didalam menjalani kehidupan ini..
Awal hidayah adalah ilmu,bukan di atas kebodohan dan perasaan semata
Dan ilmu itu di bawa oleh para ulama
Pertanyaanku,apakah keyakinan salafy hari ini tentang asma dan sifat nya Allah adalah keyakinan para ulama salaf ?
Kalo iya,coba sebut siapa salaf nya 🙂
Yg bilang allah berada di atas langit.(bertempat) bukan aqidah salaf..
Doa iftitah, aku hadapkan wajahku kepada Allah. Apa solatmu mengadap ke atas?
Salafy Wahabi mengklaim golongan yg mendapat hidayah, menganggap golongan lain tak dapat hidayah... Mengaku pengikut Sunnah, menganggap yg lain tak faham dan ingkar Sunnah. Kalo kalah debat baru lah mereka menyerukan saling toleransi dengan memegang epmdapat masing2....
Yang bikin ribut salafi, yg minta damai salafi...
Salafi... Salafi...
Siapa yang jujur mencari kebenaran, silakan kembali kepada kitab2 tafsir para salafull ummah terhadap dalil-dalil yang disebutkan.
هدانا الله وإياه
Diantara sebab terbesar menyimpangnya seseorang dari kebenaran adl mendahulukan akalnya daripada dalil.
KETIKA ORG MERASA LEBIH TAHU DARIPADA RASULULLAH DAN PARA SAHABATNYA.
1. PERNYATAAN BELIAU SOAL PENDUDUK LANGIT..SEAKAN2 PARA MALAIKAT YG DILANGITLAH YG HARUS DITAKUTI (SURAH ALMULK), LANJUTAN AYAT ITU ADALAH TENTANG BUMI DIGUNCANG, APAKAH JUGA MENGKHAWATIRKAN MALAIKAT YG MENGGUNCANG.. wahai syekh yg pandai.. apakah anda mengajarkan pada kami utk lebih takut dan khawatir dgn para MalaikatNya, melainkan bukan pada Allah, Tuhannya para malaikat tsb yg memerintahkan utk menghujani bumi dari langit dan mengguncang bumi utk menenggalamkan manusia?
2. Jauh lebih mudah menerima firman Allah bhw dia beristiwa di Arsy sesuai yg disampaikan oleh Jibril Alaihi Salam dan Rasulullah shallallahu alaihi wasalam, daripada harus menolak Allah tdk diketahui sehingga ada dimana2 yg menjebak pada tasybih yg lebih rumit dan runyam krn Allah dzatnya ada dimana2.
Andai di akherat kelak manusia dihukum Allah karena mengimani Dia beristiwa di Arsy, manusia akan berhujjah, Yaa Robb, kami bodoh dan salah mengimani firmanMu.. tapi manusia yg mengingkari istiwa Allah, dan ternyata benar Allah beristiwa sssuai kehendakNya tsb, akan berhujjah pakai dalil apa? Knp manusia lancang mengatakan apa yg Allah tdk firmankan?
Wallahualam
Enak sekali kau mengandai2 pertanyaan, jawaban dan hukuman di akhirat. Kayak sutradara aja kau ini rupanya. Ayo kita berandai2, andai dg hujjah anda merasa bodoh dan salah mengimani kemudian dihukum, bagaimana dg jawaban kenapa kamu tidak bertanya kpd ahli ilmu sebanyak mungkin, knp kamu hanya mengikuti hawa nafsu sehingga mencukupkan dg pendapat ulama yg kamu sukai saja ? Dan andaikata Allah benar diatas Arasy, kami akan berhujjah Ya Allah kami memahami ayat ttg sifat2 Engkau berdasarkan pemahaman guru2 kami yg bersambung pd salafus salih, dg ' itikad ttp mengagungkan dan mensucikan Engkau dr penyerupaan dg makhluk-Mu.
@@surviveman2492 dan mreka hnya mencari ilmu dari Wahabi ulama2 Wahabi yg mereka yakini.. 😁
kebanyakan andai andai, jadinya Halu nih orang..
Dan saya berdoa dan berharap kpd Allah yg Maha Pemurah memaklumi kedua pendapat itu..wallahualam
Bukan takut sama malaikat melebihi takut pada Allah, malaikat itu hanya perantara....harus diperluas lagi ilmunya, belajar ilmu dari banyak guru/ulama....kalo seandainya saya takut pada malaikat yg malaikat itu adalah salah satu makhluk /ciptaan Allah itu berarti syirik/musyri dong...yg dimaksud malaikat disini itu adalah hanya sebagai perantara...
Jelas dan tegas yang disampaikan syaikh tsb tentang metode salaf dalam memahami Asma wa Sifat. Cukuplah pemahaman salaf yang selamat yg kita jadikan rujukan, karena para salaf solih telah terjamin keimanan, dan kebenarannya dalam berislam, serta para imam dan ulama yg dengan baik mengikuti gaya beragama mereka. Adapun khalaf yg berbeda gaya, kami cukupkan mengikuti Salaf saja. Terimakasih admin, kami jadi bertambah referensi dan mengenal manhaj salaf dari lisan2 ulama mazhab assyairoh.
Ketika syaikh mengatakan jika arti istiwa itu duduk, maka tidak pantas, karena sifat mahluk. Kenapa ya tidak pantas? Padahal duduknya Allah pasti berbeda dengan Mahluk. Allah duduk sesuai dengan keagungan dan kebesaranNya. Mengapa ketika membahas Allah maha mendengar, tidak dikatakan tidak pantas sifat tsb karena sama spt mahluknya yg mendengar? Untuk permasalahan ini berlaku kaidah tidak ada yg serupa dengan Allah, namun giliran istawa, ga dipakai kaidah tsb. Ada yg bisa beri penjelasan ?
@@lalumaulfiz6855 Allah Maha mendengar ada atau tidak ada objek yg di dengar, apakah ada suara atau tidak, suara keras atau berbisik.. Sedangkan duduk mestilah memerlukan objek (tempat duduk) apapun tempat duduknya.. Oleh karenanya untuk duduk membutuhkan kata علی (diatas).. Sedangkan untuk mendengar cukup اللّه سميع بصير
@@lalumaulfiz6855 anda tdk perhatikan video itu dg cermat.. Semua sifat Allah yg termaktub dlm Al Quran adalah bentuk keagungan dan kesucian Dzat - Nya.. السميع (Maha Mendengar) sifat Agung dengannya Allah mendengar hamba2 yg berdo'a, mendengar ucapan baik dan buruk untuk kemudian dihisab.
Sedangkan جَلَسَ (Duduk), sifat keagungan dan kesuciannya dmn?
@@lalumaulfiz6855 Klo anda mau benar2 mengikuti salaf silahkan tafwidh saja, biarkan kata istawa itu seperti adanya istawa. Lalu knp diartikan duduk? Silahkan tunjukkan Salaf yg mn yg mengartikan istawa itu duduk?
Ketika hujjah telah sampai kepadanya, maka tidak ada paksaan kpd golongan lain dlm pemahamannya.
Yg pasti dalil syahadatain tidak merujuk kpd ayat tsb (istawa).
Adalah sebuah kebathilan bila ada golongan yg menyatakan batalnya syahadatain akibat berbeda tafsir atas ayat2 istawa.
Wallahu'alam
Aqidah ahlussunnah mengatakan Allah wujud tampa tempat ,tempat adalah sifat makhluk kerana semua makhluk butuhkan tempat maha suci Allah sama seperti makhkuknya
Nabi Muhammad menyuruh kita ikuti dalil bukan ta"wil aqliy dan selisihi manhaj salaf.
Metode asyari nendahulukan akal dari pada Naql.
Hidayah aqidah salafi adalah terbaik adapuun asy'ariy maka setelah 3 generasi salaf,maka tidak orisinil dari Nabi dan sahabat
Semoga Allah memberi hidayah kwpada pemateri asyari ini san para pengikutnya.
AAMIIIN
Seperti apa pemahaman para sahabat, tabiin dan tabiut tabiin pada zamannya. Apakah mereka banyak bertanya? Suka mentakwil? Merasa lebih tahu tentang Allah Subhanahu Wa Ta'ala lebih dari apa yang dikabarkan kepada mereka oleh Rasullullah Shallallahu 'alayhi wa salam?
Orang yg penuh filsafat bicaranya
Waw..
Org ada ilmu gitu bukan sok angku2 pinter bacaan kitab juga kemana2, malah suka bidaah 2 sesama islam.
Bismillah
Sebenarnya kaedah Ayat Asy Syuuro 11, ini sdh Cukup Menyelamatkan Aqidah Kita = Laisa Kamitsili Sya'un, Wa Huwas Sami'un al bashiir ( Tdk ada Yg Sama dg Dzat Allah, Sifat2-Nya dan Perbuatan2- Nya, Jg Nama2-Nya yg Indah, Semuanya menunjukkan Allah Maha Agung, Mulia dan Maha Sempurna ). Maka jika ada khabar Di alquran/Hadits Tentang Allah Istiwa' al arsy, Turun ke Langit dunia, Tangan Allah, Wajah Allah dll.....Wajib Terima dan Imani maklum maknanya Sebagaimana Para Shahabat Nabi, Salafusholeh dan Salafi. Karena itu semua Ghoib ( 1000 ulama jeniuspun tdk mungkin bisa memikirkan/Menakwil hakekat Sifat2 Allah )....Cukup Terima dan Imani sesuai Maknanya !! Sifat2 tsb dan Yakini sesuai Kaedah Ayat di atas. Aqidah Anda akan Lurus,
& Selamat !!
Jgn mengikuti = Jahmiyyah/Mu'tazillah/Asya'iroh atau Yg lain.....
Ikutilah Para Shahabat yg sdh di Jamin Selamat dan masuk Surga. Wallahu a'lam
هل الظاهر هو المراد به ؟
Dalam Akidah tidak se simpel yang anda pahami! Terkecuali bila Anda penganut metode tafwid dalam Akidah (bukan penganut metode isbat atau Ta'wil)😕
ikut sahabat dan rusul memang masih ada ? bagaimana caranya kalo kita tidak mau mengakui para ulama yg bersanad yang sampai kepada Rosululloh
Maaf bolehkah dibilang syahadatnya Wahabi adalah "Allah di langit"????
Maka Wahabi tsb sdh muslim hanya dgn berkata Allah d langit TANPA mengucap syahadatain ???
Mantap mohon izin..
Saya skrinsut komen sobat buat saya hapalkan.... Semoga bermanfaat sampe syurga Aamiiin.....
Di zaman nabi dan sahabat, orang yg meyakini Allah di atas langit, di atas arsy-Nya dianggap orang yang beriman, sedangkan hari ini.. siapa saja yang meyakini keberadaan Allah taala di atas langit dianggap sebagai Wahhabi..
Wallahu musta'an
Bhuahahahahaaaahahahahahahahahahahahahahahaa....
*Emang nya LU PERNAH HIDUP DI ZAMAN PARW SALAF?*
Kok *LU BISA TAHU?*
👆🏼 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣
WOIIII...!
*JUSTRU UMAT AGAMA2 LAIN BERKEYAKINAN TUHAN DI ATAS LANGIT!*
*APAKAH MEREKA = AUTO MUSLIM?*
👆🏼 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣
*YA GAAAK LAAAH* BLO'ON!
____
Mau pakai Hadits BUDAK?
Jgn cuma Ngomong BUDAK doang...
Memang nya BUDAK JADI PATOKAN AQIDAH?
Wkwkwkwkk...
Kasih DALIL nya yg Lengkap doong..
Nih...
Nabi bertanya padanya: أَيْنَ اللهُ ؟ “Dimana Allah?” Budak itu menjawab: فىِ السَّمَاءِ “Di langit.”
*RASULULLAH Saw BERTANYA lagi: “SIAPA AKU?” Ia menjawab, “ENGKAU adalah RASULULLAH .”*
Kemudian Rasulullah bersabda pada Mu’awiyah bin Hakam: أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ *“Merdekakan ia, karena ia seorang yang BERIMAN.”*
(HR Muslim)
BACA YG BENAR DONG...
*DIA BERSAKSI "NABI MUHAMMAD SAW = RASULULLAH" = DIA BERIMAN, MAKA DIA DI BEBAS KAN*
Lihat KONTEKS NYA!
___
lagi... RIWAYAT LAIN..
Imam MALIK meriwayatkan dalam kitab Muwatha`, Imam Abdurrazzaq dalam Musnannaf, Imam AHMAD bin HANBAL dalam kitab Musnad dan ulama-ulama hadits lainnya, bahwa Rasulullah SAW bertanya kepada budak itu :
أَتَشْهَدِينَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ؟ فَقَالَتْ: نَعَمْ، قَالَ: أَفَتَشْهَدِينَ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ
*“Apakah ENGKAU BERSAKSI bahwa TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH ?” BUDAK itu menjawab, “YA .” RASULULLAH SAW BERTANYA lagi, “Apakah ENGKAU BERSAKSI bahwa MUHAMMAD UTUSAN ALLAH ?” Ia menjawab, “YA.”*
*Syekh Syu’aib Arnauth mengomentari redaksi ini : “ هذا هو اللفظ الصحيح للحديث إن شاء الله INILAH REDAKSI HADIS yang SAHIH , insya Allah.”*
(hamisy Musnad 13/286).
*Hadits ini didukung beberapa syawahid di dalam Sunan ad-Darimi dari Syarid RA, al-Bazzar dalam Musnadnya dan ath-Thabarani dalam Mu’jam al-Kabir dari Abdullah bin Abbas RA.*
*Jadi, redaksinya bukan ‘dimana Allah’, melainkan ‘apakah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah?”*
Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Syarid bin Suwaid ra dengan redaksi yang berbeda lagi. Nabi Saw tidak bertanya kepada budak yang ingin diuji keimanannya itu dengan kalimat, “Dimana Allah?” melainkan dengan kalimat: مَنْ رَبُّكِ ؟ “Siapa Tuhanmu?”
Karena perbedaan redaksi yang cukup tajam inilah maka hadits ini dikategorikan sebagai hadits mudhtharib. Dan,hadits mudhtharib termasuk kategori hadits yang lemah. Tentang apakah mungkin di dalam kitab Shahih (baik Shahih Bukhari maupun Shahih Muslim) ada hadits yang dinilai lemah, ini membutuhkan kajian yang lain secara terpisah.
Kalau kita harus memilih dari beberapa redaksi hadits yang berbeda-beda itu, maka kita akan memilih redaksi yang sejalan dengan banyak hadits (bahkan sebagian ulama mengatakan sampai ke derjat mutawatir) yang menegaskan bahwa *bukti keimanan itu adalah dengan kesaksian bahwa TIADA TUHAN SELAIN ALLAH / SYAHADAT*
(bukan dengan jawaban pertanyaan dimana Allah)
____
*IMAM MALIK & IMAM AHMAD itu JAUUUUH lebih senior daripada IMAM2 PERIWAYAT HADITS yg di sebut di atas.*
*Imam MUSLIM sendiri berguru ke Imam AHMAD*
*Imam AHMAD berguru kpd Imam Syafi'i,*
*Imam Syafi'i berguru kpd Imam MALIK .*
Artinya Jarak nya Imam Malik dengan Rasulullah lebih dekat, dan Kedudukan Hadits nya jg lebih dkt & lebih jelas.
Wahabi Menetap kan AQIDAH nya hanya berdasarkan 1 HADITS MUDTHARIB, sementara banyak Hadits lain yg menyatakan BEDA.
Dan *BERANI MENYALAHKAN & NUDING2 UMAT LAIN SESAT!*
Ckckckckckkk......
😊
Naaah... Skrg *KITA BUKTIKAN !*
Siapa yg MAIN AKAL2AN DENGAN AQIDAH nya..
AQIDAH WAHABI :
1. *WAHABI Meyakini TUHAN Punya anggota FISIK **_SEPERTI BINATANG_** (WAJAH, MATA, TANGAN, BETIS dll)*
2. *WAHABI Meyakini TUHAN **_NONGKRONG DI ATAS LANGIT._*
FAKTA nya :
ALLAH SENDIRI YG MEMBANTAH WAHABI;
*“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang AKU , maka (jawablah), **_“AKU itu DEKAT”.._*
(QS. Al Baqarah: 186).
*'Dan sesungguhnya KAMI telah MENCIPTAKAN MANUSIA dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan **_KAMI LEBIH DEKAT KEPADANYA DARIPADA URAT LEHERNYA.’_*
(QS. Al Qaf: 16)
*Firman Allah Swt, “Dan kepunyaan Allah-lah TIMUR dan BARAT , maka **_KEMANAPUN KAMU MENGHADAP DI SITULAH WAJAH ALLAH”_*
(Qs. Al-Baqarah [2]: 115)
ALLAH sendiri yg MENJAWAB MU =
*_"AKU DEKAT, LEBIH DEKAT DARI URAT LEHER MU, KEMANAPUN ENGKAU MENGHADAP DI SITULAH WAJAH ALLAH"_*
👆🏼
*ARTINYA ALLAH TIDAK HANYA DIATAS, TAPI ADA ADA DIMANA PUN MANUSIA MENGHADAP!*
*jadi WAJAH ALLAH ADA DIMANA2 ???*
👆🏼
Maka *"WAJAH ALLAH" ini bikin WAHABI BINGUNG.*
Kalau di artikan HARAFIAH = ALLAH ADA DIMANA2,
*MAKA RUNTUH LAH AQIDAH WAHABI =* *ALLAH ADA DIATAS LANGIT*
= BUYARRR
Kalau di artikan QIYAS = BUKAN BENAR2 WAJAH
*MAKA RUNTUH LAH AQIDAH WAHABI =*
*ALLAH PUNYA ANGGOTA FISIK WAJAH, TANGAN, BETIS dll KARENA ITU SEMUA HANYA QIYAS!*
= BUYAAARRR
*WAHABI PUSING.. MAJU KENA MUNDUR KENA..*
*JELAS TERBUKTI AQIDAH NYA WAHABI = HANYA AKAL2AN ORANG-ORANG BODOH WAHABI*
*TERBUKTI AQIDAH NYA WAHABI MUJASSIMAH MUSYABIHAH...*
*TERBUKTI YG TERIAK2 SESAT, MEREKA LAH YG SESAT SENDIRI!*
*MAHA SUCI ALLAH dari segala **_FITNAH KEJI Aqidah MUJASSIMAH MUSYABIHAH WAHABI, dengan HINAAN MENYAMAKAN TUHAN DENGAN BINATANG_*
_______
AYO JAWAB...
Bagaimana maksud ayat2 tsb
*Apakah anda mau MENGIMANI MENTAH2 AYAT2 Tsb?*
*Atau MAU MENGINGKARI AYAT2 tsb ?*
*Atau anda mau MENTAKWIL nya?*
Pengen tahu kalau orang2 "pintar" menjawab
____
Jawab yaa... Jangan kabur terus sperti kebiasaan semua Wahabi2....
1. ALLAH DEKAT, lebih DEKAT DARI URAT LEHER MANUSIA
Artinya apa?
2. WAJAH ALLAH ADA di MANAPUN ?
Artinya apa?
*Monggo di jawab*
😊
@@princewarior2554, bismillah..
Imam 'wahhabi' Ahmad bin Hanbal rahimahullah mengatakan, "Allah tidak disifati kecuali dengan apa yg Allah sifatkan pd diri-Nya sendiri atau yang disifatkan oleh Nabi-Nya. Hendaknya tidak mensifati Allah selain dari Alquran dan Hadits" (Kitab Aqowluts Tsiqot fii Ta'wilil al Asma wa Shifat wal ayatul Muhkamat wal Mutasyabihat, Mari bin Yusuf Hambali)
Jika Allah Maha Mendengar..
Wahhabi meyakini mendengarnya Allah tidak sama seperti makhluk, tidak perlu bertanya tanya tentang bagaimana telinganya atau cara mendengarnya.. Simple..
Adapun, Asyariyah menuduh orang2 yg mengikuti pemahaman sahabat dikatakan wahhabi, wallahu yahdiik..
@@princewarior2554, ketawanya ditahan dulu..
Imam Alhafiz Ibnu Abdil Bar mengatakan, "Ahlussunnah telah bersepakat dalam menetapkan sifat Allah sesuai dengan yg terdapat dalam alkitab dan assunnah. Memahaminya sesuai dzahurnya dan bukan dipahami secara qiyas atau majas. Adapun hakikatnya hanya Allah yang maha Mengetahui...dst" (Mukhtasor Al Uluw lil Aliyyir Ghofar, al hafidz Syamsudin Adz Dzahabiy)
Ndak usah jauh jauh ke urat nadi atau lehermu dulu..
Tolong sebutkan, dibuku atau kitab mana orang orang "wahhabi" mengatakan bahwa 'tangan Allah sama dengan makhkuknya' , 'pendengaran Allah sama dengan makhluknya' , atau apasaja yang mengatakan bahwa semua sifat2 Allah sama dengan makhluknya??
@@ahmadrosyid744
Gausah ngomong muter2 tong...
*MEYAKINI TUHAN PUNYA ANGGOTA FISIK BENERAN SECARA HARFIAH!*
*TUHAN = MAHLUK = SAMA-SAMA PUNYA ANGGOTA FISIK*
*SEJAK KAPAN FISIK = SIFAT TUHAN?*
😊
Kalo dulu yg disebut ahli bid'ah mereka yg punya akidah mujasimah,malah sekarang ahli
Sunah wal jamaah(aswaja) yg disebut ahli bid'ah,,
«ke-GAGAL-an “aswa-JAAHILIYYUWNA” dalam meng-INTERPRETASI-kan DALIL-DALIL “NAQLIY” --REV01»
Bagi “aswa-JAAHILIYYUWNA”,
me-MAKNA-i SIFAT ALLOOH secara HAKIKI
adalah ke-tidak-SUKSES-an dalam
meng-INTERPRETASI-kan DALIL-DALIL “NAQLIY” tentang SIFAT ALLOOH,
karena:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
bagi “aswa-JAAHILIYYUWNA”,
DALIL-DALIL “NAQLIY” tentang SIFAT ALLOOH,
itu bukan pe-TUNJUK yang GAMBLANG
(sekalipun bagi
“NATIVE SPEAKERS”-nya BAHASA “`AROB”)
namun JUSTRU me-RUPA-kan se-MACAM
“alat” atau “bahan” per-MAIN-an
TEKA-TEKI atau “DECODING” atau “DECHIPERMENT”
yang “wah, seru banget ,dah!!!”
(seperti yang ber-LAKU pada
UKIR-an atau GAMBAR yang ter-TERA pada
berbagai BANGUN-an/NASKAH “kuno”)
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
Dengan UNGKAP-an LAIN:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
bagi “aswa-JAAHILIYYUWNA”,
di-MANA-kah SISI “CHALLENGE” atau “HAVING FUN”-nya
bila DALIL-DALIL itu
HANYA di-PAHAM-i
secara GAMBLANG atau SEDERHANA
atau secara APA-ADA-nya
(yakni secara HAKIKI)??
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=1049779715430070&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”.
PADAHAL:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
“aswa-JAAHILIYYUWNA” ITU-lah
yang GAGAL
dalam meng-INTERPRETASI-kan
DALIL-DALIL “NAQLIY” tentang
ke-TIDAK-se-RUPA-an
antara ALLOOH dan MAHLUK
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=779850492422995&id=464145230660191&refid=52&__tn__=%2As-R”.
Alqur'an yg dipake sama, hadist yg digunakan sama dari nabi muhammad, tp yg menjadi pembeda itu cara memahami isinya, kenapa bisa beda..? 1-Krn ada yg memahami isi kandungan alqur'an dan hadist dgn cukup mengikuti pemahaman para ulamak salafus sholeh melalui penjelasan kitab2 tafsir dan kitab sarah hadist yg sdh ditulis dlm beberapa fersi, itulah faham ahli sunnah waljama'ah (aswaja)... 2-ada yg memahami qur'an dan hadist dgn hanya mengaku mengklaim sesuai pemahaman ulamak salafus sholeh, tapi faktanya mereka memahami isi qur'an dan hadist dgn otak pemikiranya sesuai hawa nafsunya sendiri, tdk sesuai pemahan ulamak salaf bahkan malah kebanyakan mereka mengingkari pendapat dan pemahaman ulamak salaf, itulah golongan sutad wahabi... coba renungkan fakta itu saudaraku,
¬Menjauhi dan meninggalkan larangan Allah serta melaksanakan perintah- Nya adalah hal- hal yang tidak mudah, karena nafsu yang ada pada tiap manusia itu selalu mengajak melakukan hal- hal yang bertentangan dengan yang baik, yaitu melanggar dan meninggalkan perintah Allah sebagaimana firman- Nya:
اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْ
¤...sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku.¤ (Yusuf [12:53] naah, melihat dan menela'ah fenomena sa'at ini, hampir 99,99% para sutad wahabi dlm dakwahnya mengikuti hawa nafsunya... fakta dan buktinya disetiap ceramah pasti ujung2nya ghibah pada sesama saudara muslim, bahkan mereka sampe berani memfitnah para ulamak2 salafus sholeh... dgn menyampaikan fatwa dan pemahaman ulamak salaf, padahal setelah dikroscek dlm kitab aslinya, pendapat yg disampaikan telah diplintir dan diganti dari isi kitab aslinya, sesuai kepentingan hawa nafsunya, krn itu gelar yg sgt cocok bagi para sutad wahabi adalah alkadzab wal fitan laknatullah 'alaihim... umumnya org semakin memahami dan mendalami tuntunan agama semakin tampak tawadhuk dan suka introspeksi diri, sehingga semakin byk untk berbuat kebajikan dan menebar kedamaian dimuka bumi, sbg tanda org yg berbobot/berisi seperti padi, tp justru berbalik dgn para sutad wahabi dan pengikutnya yg justru semakin lama mengikuti kajian dan menerima doktrin, maka semakin bringas hawa nafsunya, suka membid'ahkan dan menyesatkan bahkan memusyrikkan sampai mudah mengkafirkan umat islam yg lainya dgn angkuh dan sombongnya seakan2 hanya merekalah penghuni surga, dan selain mereka neraka tempatnya, mirip pohon pakis... coba saudaraku berfikir dgn jernih dan merenunglah dgn hati nuranimu...
Pemikiran bapak ini tidak sadar mentajzm, kemudian mentakwil sifat nuzul
tuduhan mereka bahwa Aqidah ahlu sunnah waljamaah adalah orang yg mengatakan 'ALLAH dimana2'.
kami jawab:
itu pemahamanmu sendiri, kesimpulanmu sendiri.
Tidak ulama ahlu sunnah mengatakan ALLAH dimana2.
Disinilah kesalahanmu, buruk sangkamu, penyakt hatimu.
selalu mencari2 kesalahan2 orang lain klo tidak sesuai kehendakmu.
Aqidah Ahlu sunnah waljamaah:
ALLAH tidak terikat tdk butuh ruang dan waktu, tidak bergantung pada alam.
ALLAH menCiptakan ruang dn waktu/ alam semesta, meliputi semuanya,
tidak serupa dg sesuatu.
permisalan utk paham (tpi ALLAH tdk serupa itu), ini hanya spy mudah paham.
'Matahari meliputi bumi'
dataran bumi dsinari matahari, dataran jdi terang tpi bukan berarti
'matahari d bumi'
mataharinya tetap.
bukan sperti pemahamanmu
'matahari dimana2'
(ALLAH dimana2)
arah itu sebenarnya 'tidak ada'
ada krna adanya 'tempat'
dn itu bergantung dari posisi/ perspekstif mana seseorang memandang.
bumi itu bulat.
orang yg diutara bumi menunjuk ke 'atas' berbeda arah dg orang menunjuk ke 'atas' orang d selatan, barat, timur bumi.
kanan, kiri, depan, belakang, atas, bawah berbeda trgantung d posisi mana seseorang.
seandainya bumi tdk ada atw orang keluar dari bumi,
dimanakah atas, bawah, kanan, kiri itu?
(bingung)
Bagaimana pula kalian bisa membayangkan zhahirnya ALLAH?
Zat ALLAH diluar jangkauan aqalmu
"Laitsa kamitslihi syai"
kalian menuduh lagi:
itu menurut aqalmu.
kami jawab:
dalil aqal kami tetap mengacu dalil Quran dan Hadits.
ini juga mngamalkan perintah ALLAH, utk menggunakan aqal yg sehat, berfikir.
afalaa ta'qiluun?
afalaa tatafakkaruun?
Wahabi ada yg komen gk nih di tunggu temen" aswaja
Wahabi mata hatinya sdh tertutup untuk menerima kebenaran, walaupun ada penjelasan sprti ini
pusing liat debat ginian, gw gak yakin ini masuk kisi² pertanyaan munkar nakir 😓
Gak beres tu org.
Dia kata kan dalam takwil, Allah menjaga Arsy. Emang hanya Arsy yg di jaga Allah ?
Semua makhluq Allah itu pasti di. jaga Allah. Matahari, bulan, bumi dsb itu jika tidak di jaga Allah, sudah tdk beraturan peredaran nya bahkan saling bertabrakan. Begitu juga dgn darah kita, jantung kita nadi kita dsb, jika tidak di jaga Allah, entah spt apa peredaran. darah juga denyut jantung dan nadi kita.
Jadi,, jika di katakan Allah bersemyam di atas arsy. Ya sudah, gak usah otak kita membagaimanakan cara bersemayam nya. Yg jelas , Allah tidak membutuhkan makhluq. !!
Bukan membagaimanakan cara bersemayam nya yg jgn dibahas..
Tapi ISTIWA nya jg jgn dibahas apa maknanya..
Itulah yg disebut TAFWIDH..
@@dolyohara8246
Iya maknanya sudah jelas kok. Tidak usah dibahas. Tinggal dijelaskan Sebagaimana penjelasan Imam Al Bukhari di Shahih Al Bukhari:
📚 *Imam Al Bukhari Mengimani Keberadaan Allah di atas Arsy:*
========°
🌷 Imam Al-Bukhari dalam kitab sahihnya berpendapat bahwa *Allah berada di atas Arsy.*
Beliau menukilkan perkataan Imam Mujahid (pakar tafsir, murid Ibnu Abbas) dan Imam Abu Aliyah.
🌷 *Perkataan Imam Abul Aliyah:*
قَالَ أَبُو الْعَالِيَةِ ( اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ ) ارْتَفَعَ
Abul ‘Aliyah mengatakan bahwa:
_"Maksud dari ‘istiwa’ ke atas langit’ adalah _*_irtafa’a (naik)."_*
🌷 *Perkataan Imam Mujahid:*
. وَقَالَ مُجَاهِدٌ ( اسْتَوَى ) عَلاَ عَلَى الْعَرْشِ
Mujahid mengatakan:
_"istiwa’ adalah _*_'alaa (menetap tinggi)_*_ di atas ‘Arsy."_
💦🌸💦🌸💦
@@zulkarnainalatsari684
Maknanya hanya Allah yg tahu..
Cukup imani, tanpa perlu mencoba mengartikannya, baik secara zahir maupun takwil..
@@dolyohara8246
Itu kan antum yang ngomong.
Saya lebih percaya ucapan:
Imam Abul Aliyah (Tabiin)
Imam Mujahid (Tabiin)
Imam Al Bukhari (Ulama Ahli Hadits).
Mereka semuanya menyebutkan sinonim dari ISTAWA: 'ALAA dan IRTAFA'A (berada tinggi di atas).
Mereka tidak menyerahkan maknanya kepada Allah.
Alhamdulillah.
Enak jadi pengikut para ulama Salaf.
Penjelasannya Jelas dan mudah difahami.
@@zulkarnainalatsari684
😂😂
Mimpi jadi salafi sah-sah aja, semoga bukan salafi palsu..
Tinggi di atas dalam makna tempat atau luhur..?
Lebih fair begini bro.. saran ana..
Dalam pemahaman Dalil2 (Al Qur'an, Sunnah dan Ijma'Ulama) tentang aqidah:
Asy'ariyah mengikuti metode pemahaman Imam Asy'ari,
Wahabiyyah mengikuti metode Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahab yg mengadopsi pemahaman Syaikh Ibnu Taimiyah..
Keduanya merasa masing-masing berpegang kpd kebenaran..
Untuk yg semangat menuntut ilmu, pelajari pemahaman keduanya sesuai jalur (tidak silang), belajar Asy'ariyah melalui jalur Asy'ariyah, belajar wahabiyyah melalui jalur wahabiyyah.. dengan adil, ikhlas dan rendah hati..
Soal pilihan itu hak dan urusan masing-masing..
Dan yang terpenting pada akhirnya Hakikat Kebenaran mutlak hak prerogatif Allah..
Semoga Allah memberikan kita kemudahan dalam memahami agama ini..
Masalah perbedaan waktu knp menjadi hal yg tdk masuk akal bagi Allah? Tidak ada yg mustahil bagi Allah. Tidak ada yg tdk mungkin bagi NYA. Kekeliruan nya adalah pak Syaikh "membagaimanakan Allah" dulu baru berhujjah. Tidak kah kita tahu saat sholat seorang hamba membaca srt Al fatihah dan Allah menjawab satu per satu apa yg di baca oleh hamba nya. Berapa juta hamba2 Allah yg sholat pd satu waktu sholat dan pada satu wilayah yg berbeda beda dan tidak ada kesulitan bagi Allah utk menjawab nya satu per satu. Trus knp hrs di pertanyakan manakalah Allah turun ke langit dunia di 1/3 malam yg wilayah (waktu) berbeda beda. Ini lah yg di sebut anda "membagaimanakan Allah" dulu dgn akal nya dan mempersamakan Allah dulu dgn bagaimana nya mahluk...Naudzubillah
Maaf mau tanya.
Bagaimana Allah berpindah bizatihi dari Arsy ke langit dunia???
Jawab yg ilmiah jgn bilang Allahu 'alam!!
@@rantau1706 Pertanyaan anda dgn kalimat "bagaimana" saja sdh menunjukkan anda itu mujassimah (pikiran anda, hayalan anda ttg Allah udah menyamakan Allah dgn mahluk..Naudzubillah) Ulama2 sekaliber imam yg 4 aja nggk berani bertanya spt itu. Anda ini siapa? Merokok mu lebih banyak dr pd ibadahmu
@@aderader8097mujasimah teriak mujasimah wkwkwk... maaf itu pertanyaan utk Wahabi. Haha tanpa sadar anda menjisim Allah pd 1/3 mlm itu
Dan dgn sadar pula anda menyalahkan ulama yg pakai pemahaman metode tafwid dan ta'wil. Selesai Sorry bro.
*4. Umar bin Khattab menunjuk Allah ke arah langit:*
حدثنا وكيع عن إسماعيل عن قيس قال : لما قدم عمر الشام استقبله الناس وهو على البعير فقالوا : يا أمير المؤمنين لو ركبت برذونا يلقاك عظماء الناس ووجوههم ، فقال عمر : لا أراكم ههنا ، إنما الامر من هنا - وأشار بيده إلى السماء .
Telah menceritakan kepada kami Wakii’, dari Ismaa’iil, dari Qais, ia berkata : Ketika ‘Umar baru datang dari Syaam, orang-orang menghadap kepadanya dimana ia waktu itu masih di atas onta tunggangannya. Mereka berkata :
_"“Wahai Amiirul-Mukminiin, jika saja engkau mengendarai kuda tunggangan yang tegak, niscaya para pembesar dan tokoh-tokoh masyarakat akan menemuimu."_
Maka ‘Umar menjawab :
_“Tidakkah kalian lihat, bahwasannya perintah itu datang dari sana ? - Dan ia (‘Umar) _*_berisyarat dengan tangannya ke langit."_*
[Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, 13/40; shahih].
Adz-Dzahabiy menyatakan sanad riwayat itu seperti matahari alias sangat shahih (dalam kitab Al-'Ulluw).
arah itu untuk pedoman manusia saja, bukan untuk ALLAH. Sama seperti saat kita menegadahkan tangan saat berdo'a. Jika anda di luar angkasa, dimana atas dimana bawah??dimana barat dimana timur??dimana utara dimana selatan??
@@ameisolee220
Jangan ngatur Allah.
Allah sudah mengatakan bahwa Dia berada di atas Arsy di atas langit ketujuh.
Kita ini penduduk bumi. Bukan penduduk luar angkasa.
@@zulkarnainalatsari684 yg ngatur siapa bos??gunakan akalmu?kalau mau menggunakan metode tafwidh ya sudah biarkan sebagaimana bahasa Al Qur'an itu turun. Ingat 'bila kayf'. Maha Suci Allah dari ukuran, ruang, waktu dan arah itu pemahaman salaffussholeh bukan pemahaman saya semata.
@@ameisolee220
Ucapan antum "Arah itu bukan untuk Allah".
Ini namanya ngatur-ngatur Allah.
Ucapan antum tersebut tidak ada dalilnya dan bertentangan dengan ucapan Allah dan Rasul-Nya:
الرحمن على العرش استوى
ثم استوى على العرش
أأمنتم من في السماء
أين الله؟ في السماء.
Dan lain-lain.
Betul sekali ucapan antum: "Kita imani tanpa KAIYA/TAKYIF (membayangkan bagaimana caranya)."
Baaraka llaahu fiikum.
@@ameisolee220
Rasulullah dan para ulama Salaf semuanya menetapkan keberadaan tinggi nya Allah di atas Arsy di atas langit ketujuh.
Demikian pula dengan keempat Imam Madzhab.
Juga Imam Abul Hasan Al Asy'ari.
Ustad mau nanya kenapa salafi itu rata rata orang nya pintar dan luas pengetahuannya terimakasih atas jawabannya!
Ikutilah para salaf, yaitu sahabat nabi shalallahu alaihi wa sallam. Jangan ikuti para Khalaf yg menyelisihi para salaf...
Selamat kan dirimu dari pemikiran Khalaf yg akan menjauhkan mu dari pendapat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam...
Pendapat salaf itu gmn ?
Ikuti kaum antum atau ikuti kaum salaf,
jauhkan dirimu dari pemikiran wahabi khawarij
si pembicara dlm vidio ini blm tentu lbh berilmu atau lbh cerdas drpd ABUW HAAMID AL-GHOZAALIY atau AL-JUWAYNIY. Namun kedua tokoh ini akhirnya bertobat dari teologi
cerita bikinan wahaboy
Betul tu! Wahabi selalu mereka-reka cerita.
Wahabi kan sangat benci pd kitab Ihya sehingga diperintah utk dibakar kitabnya.Kok dipuji2 pulak?
Riwayat Ali bin Abi Thalib yang disampaikan oleh beliau adalah riwayat palsu tanpa sanad.
Inilah metode kaum Asy'ariyyah.
Mengaku mengikuti Salaf, tapi tanpa sanad sampai kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dan para Salaf.
Sampainya kepada aqidah jahmiyah mu'tazilah.
😂😂😂
Wahabi salah fikir ahlul fitnah Najed Qornussyaiton
Alhamdulillah.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim Ahlussunah wal Jamaah yang sebenarnya.
Dan terhindar dari segala bentuk kekafiran dan bid'ah sesat.
Istiqomah dan Husnul Khathimah.
Aamiin.
Yaa Rabbal 'aalamiin.
@@zulkarnainalatsari684 biddah sesat contohnya membagi tauhid menjadi 3 itulah sebenar benarnya biddah dholalah yang dilakukan wahabi tanduk setan Najed...
@@hunterxhunter3949
Terbalik, Mas.
Tiga tauhid adalah menjelaskan tauhid secara lengkap.
Tidak seperti para penyembah selain Allah, yang merasa masih bertauhid, karena mengira bahwa bertauhid itu cukup meyakini bahwa Allah hanya satu, sambil tetap menyembah selain Allah.
Mereka merasa bertauhid tapi beribadah kepada selain Allah dengan berbagai bentuk ibadah seperti:
- berdoa memohon kepada selain Allah,
- bersumpah dengan menyebut nama selain Allah,
- menyembelih hewan untuk beribadah kepada selain Allah,
- memakai jimat dan benda yang dianggap sakti.
- dan lain lain.
Ini adalah kesyirikan. Berlawanan dengan Tauhid.
Na'uudzu billaahi min dzaalik.
Orang-orang yang membenci penjelasan tiga tauhid, biasanya yang masih suka dengan kesyirikan-kesyirikan tersebut.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk menjadi muslim yang sungguh-sungguh bertauhid dan mengikuti Sunnah Rasulullah, dan terhindar dari segala bentuk kesyirikan dan kebidahan.
Istiqomah dan Husnul Khathimah.
Aamiin.
Yaa Rabbal 'aalamiin.
Salafi tidak memahami sifat duduk, menetapkan Allah di atas arsy sebagaimana dalam alquran
«ber-ADU “dalil”, “hobi” BARU-nya “MUQOLLIDUWNA” dari KELOMPOK “aswa-JAAHILIYYUWNA” --REV01»
Setelah MARAK-nya
DAKWAH pe-MURNI-an AKIDAH
oleh para pen-DAKWAH “SALAFIYYAH”
di WILAYAH “N.U.santara”,
se-BAGI-an “MUQOLLIDUWNA”
dari KELOMPOK “aswa-JAAHILIYYUWNA”,
yang “duluuuuuu” SEKALI
adalah “masyarakat” yang MASA-BODOH AMAT
dengan DALIL-DALIL “SYAR`IY”
(KARENA bagi MEREKA,
yang “penting” itu,
IKUT-i APA saja “fatwa” para “kyai haji”,
atau yang “penting” itu,
BISA MAKAN-MAKAN GRATIS di berbagai ACARA “ritual”
atau BISA ber-HURA-HURA dengan DALIH “ibadah”),
JUSTRU di “akhir-akhir ini”,
para “MUQOLLIDUWNA” ini
me-RASA “gerah”,
LALU secara “sekonyong-konyong”,
men-JADI ber-LAGAK “peduli” dengan “dalil-dalil”.
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT:
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
● “free.facebook.com/story.php?story_fbid=513750949032952&id=464145230660191&ref=104¬if_t=appeal_content_block_message_create&__tn__=%2As-R”
● “free.facebook.com/story.php?story_fbid=782574052150639&id=464145230660191&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
Dengan UNGKAP-an LAIN:
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
se-BAGI-an “MUQOLLIDUWNA”
dari KELOMPOK “aswa-JAAHILIYYUWNA”,
secara “sekonyong-konyong”,
men-JADI pen-CANDU “hobi” BARU,
yakni ber-ADU “dalil”
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
Ber-ADU “dalil” dengan SIAPA, ya??
TENTU saja:
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
dengan SIAPA lagi,
“aswa-JAAHILIYYUWNA” akan LAMPIAS-kan
“hobi” ber-ADU “dalil”,
kalau bukan dengan “SALAFIYYUWNA”
(yang di-GELAR-i “WAH-HAABIYYUWNA”
secara DUNGU oleh “aswa-JAAHILIYYUWNA”)???
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
INI-kah CONTOH dari “revolusi” ke-“budaya”-an
yang ter-JADI pada “aswa-JAAHILIYYUWNA”???
“revolusi” yang di-PICU secara BOMBASTIS
oleh MARAK-nya DAKWAH “WAH-HAABIYYAH”???
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT:
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=863682497373127&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”.
Yang men-JADI per-TANYA-an:
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
sejak KAPAN-kah
yang “nama”-nya “MUQOLLIDUWNA”
me-MILIK-i ke-MAMPU-an ILMIAH
untuk ber-DALIL???
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
TENTU saja:
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
TAK SEPERTI yang ter-JADI secara LUAS
pada “masyarakat” di ke-“raja”-an “aswa-JAAHILIYYAH”,
ke-GIAT-an mem-BAHAS
“ADILLATU AL-AHKAAMI”,
JUSTRU memang SUDAH men-JADI “`URF”
di KALANGAN “SALAFIYYUWNA”
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
KARENA:
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
para pen-CARI “`ILM”
(yang MASIH agak “yunior” SEKALIPUN)
di KALANGAN “SALAFIYYUWNA”,
SUDAH ter-DIDIK dengan
ke-PEDULI-an atas “ADILLATU AL-AHKAAMI”
*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+
SIMAK-lah juga ARTIKEL dengan ALAMAT:
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=780997768974934&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”.
Subhanallah!! Sebenarnya mudah, terima dan imani saja semua ayat dan hadits yg berkaitan sifat2 Allah. Allah dan Rasul-Nya yg mengabarkan ya terima saja dan pasti Allah Maha Segalanya dlm sifat2Nya, pasti berbeda dg makhluk karena Allah Maha sempurna. Itulah yg di lakukan para Sahabat dan para ulama salaf.
Tdk njlimet, main logika dan bikin pusing seperti Syaikh ini.
Allahul musta'an
Ulama panutanmu ulama khalaf (ulama akhir jaman) bukan ulama salaf (di jaman salafus sholeh). Ulama salaf itu sudah mempersiapkan semua jawaban atas pertanyaan yg diajukan oleh umat.
@@aryudifhsaat nasrani rebutan buat memurtadkan muslim di luar negeri dgn perang pemikiran kritis, kita memilih polosan dengan dalih ikut teks imani apa adanya. dan celakanya orang-orang yg berusaha membentengi akidah umat dikira memintari ajaran nabi, dan dituding sesat😅😅😅
@@kusumapratama8514 sebetulnya ulama salaf sudah bekerja keras utk membentengi umat dengan pemikiran kritis juga supaya tetap berada pada pemahaman yg benar. Jika antum mengatakan sudah cukup imani saja sesuai teks al-quran, dan diserahkan kepada Allah maknanya karena Allah berbeda dengan mahluk, maka itulah yg disebut dgn metode tafwidh (menyerahkan pemahaman pada Allah).
Namun ketika umat mulai bertanya2 terkait sifat Allah yg serupa dengan mahluk dimana disebutkan Allah memiliki wajah, tangan, kaki dan duduk dikursi. Maka ulama salaf jug membentengi umat muslim supaya tidak terjerumus seperti pemahaman umat nasrani, dimana Tuhannya betul2 berwujud seperti mahluk. Yaitu punya kepala, muka, jenggot, tangan dan kaki, serta berjenis kelamin laki2.
Sehingga ulama salaf merumuskan suatu metode yg dinamakan Takwil yaitu memalingkan lafaz dari makna zahirnya kepada makana lain yang memungkinkan karena ada dalil, baik dari Al-Qur'an ataupun hadis yang menuntutnya dengan makna yang pantas bagi keagungan Allah. Sehingga akidah umat Muslim itu berbeda dengan akidah umat nasrani yg telah menyamakan Allah dengan mahluk.
Namun sayangnya usaha keras dari ulama Salaf itu juga disalah pahami oleh manhaj akhir jaman yg menyebut dirinya salafi dengan menolak metode takwil seolah2 metode itu berarti menolak sifat2 Allah. Laa hawlaa wallaa quwwatta illaa billaah..
@@aryudifh diperjelas lagi bahwa makna dzahir dan hakikatnya Allah yang tahu. Ayat2 mutasyabihat itu dikembalikan sperti apa Allah ingin itu diartikan..sehingga awalnya istawa ala Arsy ya tetap istawa ala Arsy. Yadullah ya tetap yadullah. Tapi berbeda dgn golongan sebelah istawa ya duduk, yadullah ya tangan Allah yang sebenarnya tangan. dan seterusnya..dan modelan seperti itu dikira tafwidh padahal itu modelan ngawur. Terus mengeluarkan narasi takwil itu bidah dst. Kan perlu diwaspadai ada skenario apa itu? Apa murni kejahilan atau memang mau jadi fitnah dan merusak agama..
@@kusumapratama8514 setuju.. Seperti itu maksud saya..
Lihat aqidah iam abu hanifah dan imam imam lainnya mereka bersepakat allah di atas akidah lebih murni akidah lebih dulu maka lebih murni
Tolong dong min, judulnya bukan salafi, krn sifat2 mereka sedikitpun tidak menunjukkan sifat2 salaf, buat saja judulnya "MEMBANTAH DALIL-DALIL WAHHABI".
karna mereka itu memang condong mengikuti Syech Muhammad bin abdul wahhab.
duduk sifat manusia, tapi mendengar, melihat semua tu bukan sifat manusia juga? Aku lebih aman berakidah dengan akidahnya para salaf termasuk imam yang empat. Wallahu a’lam.
Duduk itu bukan sifat tapi perbuatan (fi'il).
@@surviveman2492
Itu namanya sifat Perbuatan. Sifat Perbuatan Allah adalah juga bagian dari Sifat-sifat Allah.
Sifat Allah ada dua bentuk:
1. Sifat Dzatiyah: Wajah, Mata, Tangan, Bisa Bicara, Bisa Mendengar, Bisa Melihat, dll.
2. Sifat Fi'liyyah (Perbuatan): Mendengar, Melihat, Berbicara, Istawa 'alaa (berada menetap tinggi di atas), Turun, Datang, dll.
Hampir semua Sifat-sifat Allah adalah ada juga pada sifat-sifat makhluk, SECARA MAKNA BAHASA ARAB yang jelas dan mudah difahami.
Tapi bagaimana CARANYA dan bagaimana RINCIANNYA, hanya Allah lah yang tahu.
Yang jelas, Sifat-sifat Allah BERBEDA jauh dari sifat-sifat makhluk.
SEMPURNA, tidak ada kekurangannya, dan TIDAK BISA DIBAYANGKAN oleh akal manusia.
Maka menerima seluruh Sifat-sifat Allah sesuai dengan makna bahasa Arab yang dikabarkan oleh Allah dan Rasul-Nya, adalah WAJIB. Karena itu adalah KABAR dari Allah dan Rasul-Nya yang harus kita imani tanpa ada keraguan sedikitpun.
Tapi kita juga wajib MENSUCIKAN Sifat-sifat Allah tersebut dari KESERUPAAN dengan sifat-sifat makhluk yang penuh dengan kekurangan.
Laisa kamitslihi syaiun wa huwas samii'ul bashiir.
Bahkan MEMBAYANGKAN bagaimana caranya atau bagaimana rinciannya dari Sifat-sifat Allah tersebut juga TIDAK BOLEH. Karena hal itu juga SARANA menuju PENYERUPAAN Sifat-Sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk.
@@zulkarnainalatsari684 Oke gpp, saya pahami dulu sifat itu ada sifat fi' liyyah, meskipun saya tdk tahu siapa yg mula2 membagi sifat dzatiyah dan fi' liyyah. Lalu, benarkah ada sifat fi'liyyah Allah duduk, yg dalam bahasa arabnya جَلَسَ ?
@@surviveman2492
Para ulama berbeda pendapat tentang sifat Allah: jalasa.
Apakah haditsnya shahih atau dhaif.
Kalau saya sendiri pribadi, mengikuti ulama yang mendhaifkan hadits jalasa.
Jadi tidak ada sifat: jalasa bagi Allah.
Wallahu a'lam.
Tapi ini perbedaan pendapat di kalangan para ulama Ahlussunah wal Jamaah sendiri.
@@zulkarnainalatsari684 fix, kalau begitu saya setuju...jadi, tidak ada ya sifat fi'liyyah Allah duduk...
«“aswa-JAAHILIYYUWNA” dan ke-“esa”-an “TAW-HIYD” --REV04»
NABI [صلی الله عليه وسلم] memang TAK pernah
meng-AJAR-kan TRI-“TAW-HIYD”
(yakni ISTILAH yang di-PAKAI
oleh se-BAGI-an ORANG yang ber-pen-“didik”-an
NAMUN ber-DASAR-kan
“kurikulum” dan “metodologi” ber-“agama” yang “ajaib”)
secara EKSPLISIT.
NAMUN ber-DASAR-kan INDUKSI atau “ISTIQROO'”
(yang di-LAKU-kan se-BAGI-an “AHLU AL-`ILMI”
atas DALIL-DALIL “NAQLIY”),
kita bisa SIMPUL-kan bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
NABI [صلی الله عليه وسلم] meng-AJAR-kan agar
meng-ESA-kan ALLOOH (atau ber-“TAW-HIYD”)
dalam ASPEK “RUBUWBIYYAH”,
ASPEK “ULUW-HIYYAH”,
dan ASPEK “ASMAA' WA SHIFAAT”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
Dari SINI-lah,
TUDUH-an MUNCUL
dari “aswa-JAAHILIYYUWNA”,
bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
“SALAFIYYUWNA”
(yang di-LABEL-i secara BODOH
sebagai “WAH-HAABIYYUWNA”)
meng-AJAR-an “trinitas”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
TAMPAK-nya ISU “trinitas” ini
men-JADI :
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
1 dari beberapa SENJATA “andal”-an bagi
se-BAGI-an se-“sepuh” para “santri”
untuk mem-BODOH-BODOH-i
MASSA mereka yang AWAM
(yang BIASA ter-“didik” dengan “TAQLIYD” BUTA)
dan men-JADI-kan ORANG-ORANG yang “lugu” ini
sebagai “kuda” TUNGGANG-an para se-“sepuh” ini,
yakni “kuda” yang di-TUNGGANG-i
sebagai SARANA “perang”
dalam mem-“basmi” DAKWAH “SALAFIYYAH”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=802971933444184&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”.
BUKAN-kah ini mem-BUKTI-kan bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
“aswa-JAAHILIYYUWNA”
me-MILIK-i SEMANGAT
yang “over-dosis”
dalam ber-“TAW-HIYD”???
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
karena:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
mereka secara PAKSA
meng-“esa”-kan “TAW-HIYD”
(namun TIDAK meng-ESA-kan ALLOOH)
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
Dengan UNGKAP-an LAIN:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
“aswa-JAAHILIYYUWNA”
mem-BATAS-i “TAW-HIYD”
HANYA pada SATU “unsur”,
yakni “RUBUWBIYYAH”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
pem-BATAS-an “TAW-HIYD”
HANYA pada SATU “unsur” inilah
yang di-SEBUT dengan
meng-“esa”-kan “TAW-HIYD”
(namun TIDAK meng-ESA-kan ALLOOH).
FENOMENA meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” ini
meng-INDIKASI-kan ke-se-RUPA-an antara
SEKTE “SHOOLIHIYYAH”-nya “MURJI-AH” dan “aswa-JAAHILIYYUWNA”.
SIMAK-lah ARTIKEL dengan JUDUL
“ke-{esa}-an {TAW-HIYD}, antara {aswa-JAAHILIYYUWNA} dan SEKTE {SHOOLIHIYYAH}-nya {MURJI-AH}”.
PADAHAL yang se-HARUS-nya ter-JADI
pada “AHLU AS-SUNNAH” yang ASLI,
adalah:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
meng-ESA-kan ALLOOH,
dan BUKAN-nya JUSTRU “sok-sok”-an
meng-“esa”-kan “TAW-HIYD”
sambil ber-HURA-HURA dengan
ANEKA “pesta” di AREA pe-KUBUR-an
atau ANEKA “bisnis” JUAL-BELI BARANG ber-“khasiat”
atau ANEKA pe-“latih”-an ilmu “kanuragan”
(yang pada HAKIKAT-nya itu HANYA-lah
peng-ADA-an SEKUTU atas ALLOOH,
MISAL-nya dengan DALIH ber-“TAWASSUL”
atau dengan DALIH me-“mulia”-kan para ke-“kasih” ALLOOH)
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=800680657006645&id=464145230660191&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”.
Yang se-HARUS-nya ter-JADI
pada “AHLU AS-SUNNAH” yang ASLI,
adalah:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
meng-ESA-kan ALLOOH,
dan BUKAN-nya JUSTRU “sok-sok”-an
meng-“esa”-kan “TAW-HIYD”
sambil meng-INGKAR-i
MAYORITAS “SHIFAATULLOOHI”
(ENTAH meng-INGKAR-i secara “vulgar”
ataukah meng-INGKAR-i secara “malu-malu” seperti BANCI)
dengan ALAS-an “TANZIY-H”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=2612274175709457&id=2067025466901000&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”.
INGAT-lah bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
NABI [صلی الله عليه وسلم] ber-SABDA,
امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا اله الا الله
“aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا اله الا الله} (TAK ADA yang PANTAS di-SEMBAH KECUALI ALLOOH”)
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
Dan CERMAT-i-lah KEMBALI bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
NABI [صلی الله عليه وسلم] TIDAK ber-SABDA,
امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا توحيد الا توحيد الربوبية
“aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا توحيد الا توحيد الربوبية} (TAK ADA peng-ESA-an KECUALI peng-ESA-an dalam “RUBUWBIYYAH”)”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
KOK malah “TAW-HIYD” yang di-“esa”-kan???
Yang HARUS di-ESA-kan itu ALLOOH, ya,
wahai “aswa-JAAHILIYYUWNA”!!
Dan CERMAT-i-lah KEMBALI bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
NABI [صلی الله عليه وسلم] TIDAK ber-SABDA,
امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا موجود الا الله
“aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا موجود الا الله} (TAK ADA yang EKSIS kecuali ALLOOH)”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
SIMAK-lah juga ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=2631431037111015&id=2192725494314907&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”.
«DENGKUL, antara KERA, BABI, dan “aswa-JAAHILIYYUWNA” --REV01»
Kita meng-AKU-i bahwa:
● secara HAKIKI, KERA me-MILIK-i DENGKUL.
● secara HAKIKI, BABI me-MILIK-i DENGKUL.
Lalu, APA-kah itu ber-MAKNA bahwa kita meng-ANGGAP bahwa KERA itu MIRIP dengan BABI secara HAKIKI??
JANGAN-kan SAMPAI meng-ANGGAP ke-DUA-nya SAMA, BAHKAN se-KADAR meng-ANGGAP ke-DUA-nya MIRIP saja, kita TIDAK.
PADAHAL kita TAHU secara PASTI bahwa KERA dan BABI itu SAMA-SAMA “MAKH-LUWQ”.
Kita JUGA meng-AKU-i bahwa:
● secara HAKIKI, KERA me-MILIK-i DENGKUL.
● secara HAKIKI, “aswa-JAAHILIYYUWNA” me-MILIK-i DENGKUL.
Lalu, PERLU-kah kita meng-ANGGAP bahwa KERA itu MIRIP dengan “aswa-JAAHILIYYUWNA” secara HAKIKI??
SEMOGA tidak DEMIKIAN.
PADAHAL kita TAHU secara PASTI bahwa KERA dan “aswa-JAAHILIYYUWNA” itu SAMA-SAMA “MAKH-LUWQ”.
Kita meng-AKU-i bahwa:
● secara HAKIKI, BABI me-MILIK-i DENGKUL.
● secara HAKIKI, “aswa-JAAHILIYYUWNA” me-MILIK-i DENGKUL.
Lalu, HARUS-kah kita meng-ANGGAP bahwa BABI itu MIRIP dengan “aswa-JAAHILIYYUWNA” secara HAKIKI??
TENTU, itu bukan ke-HARUS-an.
PADAHAL kita TAHU secara PASTI bahwa BABI dan “aswa-JAAHILIYYUWNA” itu SAMA-SAMA “MAKH-LUWQ”.
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=779850492422995&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”
dan ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=798767627197948&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”.
BICARA-BICARA tentang BABI dan KERA,
TENTU kita INGAT tentang
se-BAGI-an YAHUDI
yang di-KUTUK men-JADI
BABI dan KERA.
Secara “insidentil”,
“aswa-JAAHILIYYUWNA” ter-INDIKASI
secara “berat”
sebagai pe-MODIFIKASI yang “jenius”
atas AJAR-an ANEKA “agama”.
1 dari ANEKA “agama” itu
adalah “agama” YAHUDI.
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=799348347139876&id=464145230660191&refid=52&__tn__=%2As-R”
dan ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=830674104007300&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”.
se-BAGAIMANA di TENGAH “AHLUS SUNNAH”
ter-DAPAT para PAKAR
yang MAHIR meng-UNGKAP-kan
MAKNA-MAKNA yang ter-KANDUNG
dalam FIRMAN ALLOOH dan SABDA NABI,
BEGITU juga di TENGAH “AHLUL BID`AH”
ter-DAPAT para “jawara”
yang MAHIR mem-“belok”-kan
MAKNA-MAKNA yang ter-KANDUNG
dalam FIRMAN ALLOOH dan SABDA NABI
ke “arah” yang COCOK
dengan HAWA-NAFSU
yang ber-LABEL “islam”.
«“aswa-JAAHILIYYUWNA” dan ke-“esa”-an “TAW-HIYD”»
NABI [صلی الله عليه وسلم] memang TAK pernah
meng-AJAR-kan TRI-“TAW-HIYD”
(yakni ISTILAH yang di-PAKAI
oleh se-BAGI-an ORANG yang ber-pen-“didik”-an
NAMUN ber-DASAR-kan
“kurikulum” dan “metodologi” ber-“agama” yang “ajaib”)
secara EKSPLISIT.
NAMUN ber-DASAR-kan INDUKSI atau “ISTIQROO'”
(yang di-LAKU-kan se-BAGI-an “AHLU AL-`ILMI”
atas DALIL-DALIL “NAQLIY”),
kita bisa SIMPUL-kan bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
NABI [صلی الله عليه وسلم] meng-AJAR-kan agar
meng-ESA-kan ALLOOH (atau ber-“TAW-HIYD”)
dalam ASPEK “RUBUWBIYYAH”,
ASPEK “ULUW-HIYYAH”,
dan ASPEK “ASMAA' WA SHIFAAT”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
Dari SINI-lah,
TUDUH-an MUNCUL
dari “aswa-JAAHILIYYUWNA”,
bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
“SALAFIYYUWNA”
(yang di-LABEL-i secara BODOH
sebagai “WAH-HAABIYYUWNA”)
meng-AJAR-an “trinitas”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
TAMPAK-nya ISU “trinitas” ini
men-JADI :
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
1 dari beberapa SENJATA “andal”-an bagi
se-BAGI-an se-“sepuh” para “santri”
untuk mem-BODOH-BODOH-i
MASSA mereka yang AWAM
(yang BIASA ter-“didik” dengan “TAQLIYD” BUTA)
dan men-JADI-kan ORANG-ORANG yang “lugu” ini
sebagai “kuda” TUNGGANG-an para se-“sepuh” ini,
yakni “kuda” yang di-TUNGGANG-i
sebagai SARANA “perang”
dalam mem-“basmi” DAKWAH “SALAFIYYAH”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=802971933444184&id=464145230660191&__tn__=%2As-R”.
BUKAN-kah ini mem-BUKTI-kan bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
“aswa-JAAHILIYYUWNA”
me-MILIK-i SEMANGAT
yang “over-dosis”
dalam ber-“TAW-HIYD”???
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
karena:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
mereka secara PAKSA
meng-“esa”-kan “TAW-HIYD”
(namun TIDAK meng-ESA-kan ALLOOH)
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
Dengan UNGKAP-an LAIN:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
“aswa-JAAHILIYYUWNA”
mem-BATAS-i “TAW-HIYD”
HANYA pada SATU “unsur”,
yakni “RUBUWBIYYAH”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
pem-BATAS-an “TAW-HIYD”
HANYA pada SATU “unsur” inilah
yang di-SEBUT dengan
meng-“esa”-kan “TAW-HIYD”
(namun TIDAK meng-ESA-kan ALLOOH).
FENOMENA meng-“esa”-kan “TAW-HIYD” ini
meng-INDIKASI-kan ke-se-RUPA-an antara
SEKTE “SHOOLIHIYYAH”-nya “MURJI-AH” dan “aswa-JAAHILIYYUWNA”.
SIMAK-lah ARTIKEL dengan JUDUL
“ke-{esa}-an {TAW-HIYD}, antara {aswa-JAAHILIYYUWNA} dan SEKTE {SHOOLIHIYYAH}-nya {MURJI-AH}”.
PADAHAL yang se-HARUS-nya ter-JADI
pada “AHLU AS-SUNNAH” yang ASLI,
adalah:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
meng-ESA-kan ALLOOH,
dan BUKAN-nya JUSTRU “sok-sok”-an
meng-“esa”-kan “TAW-HIYD”
sambil ber-HURA-HURA dengan
ANEKA “pesta” di AREA pe-KUBUR-an
atau ANEKA “bisnis” JUAL-BELI BARANG ber-“khasiat”
atau ANEKA pe-“latih”-an ilmu “kanuragan”
(yang pada HAKIKAT-nya itu HANYA-lah
peng-ADA-an SEKUTU atas ALLOOH,
MISAL-nya dengan DALIH ber-“TAWASSUL”
atau dengan DALIH me-“mulia”-kan para ke-“kasih” ALLOOH)
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=800680657006645&id=464145230660191&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”.
Yang se-HARUS-nya ter-JADI
pada “AHLU AS-SUNNAH” yang ASLI,
adalah:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
meng-ESA-kan ALLOOH,
dan BUKAN-nya JUSTRU “sok-sok”-an
meng-“esa”-kan “TAW-HIYD”
sambil meng-INGKAR-i
MAYORITAS “SHIFAATULLOOHI”
(ENTAH meng-INGKAR-i secara “vulgar”
ataukah meng-INGKAR-i secara “malu-malu” seperti BANCI)
dengan ALAS-an “TANZIY-H”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
SIMAK-lah ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=2612274175709457&id=2067025466901000&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”.
INGAT-lah bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
NABI [صلی الله عليه وسلم] ber-SABDA,
امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا اله الا الله
“aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا اله الا الله} (TAK ADA yang PANTAS di-SEMBAH KECUALI ALLOOH”)
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
Dan CERMAT-i-lah KEMBALI bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
NABI [صلی الله عليه وسلم] TIDAK ber-SABDA,
امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا توحيد الا توحيد الربوبية
“aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا توحيد الا توحيد الربوبية} (TAK ADA peng-ESA-an KECUALI peng-ESA-an dalam “RUBUWBIYYAH”)”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
KOK malah “TAW-HIYD” yang di-“esa”-kan???
Yang HARUS di-ESA-kan itu ALLOOH, ya,
wahai “aswa-JAAHILIYYUWNA”!!
Dan CERMAT-i-lah KEMBALI bahwa:
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
NABI [صلی الله عليه وسلم] TIDAK ber-SABDA,
امرت ان اقاتل الناس حتی يقولوا لا موجود الا الله
“aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, {لا موجود الا الله} (TAK ADA yang EKSIS kecuali ALLOOH)”
🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏🍇🍋🍎🍏
SIMAK-lah juga ARTIKEL dengan ALAMAT
“free.facebook.com/story.php?story_fbid=2631431037111015&id=2192725494314907&__tn__=%2AW-R#footer_action_list”.
Aqidah bid'ah..
Cukup tafsiran generasi terbaik umat islAm saja,,,gk perlu tafsiran generasi sekarang…
Cuman ada satu jalan aljamaah!!!
Alangkah baiknya jika judulnya "membantah dalil-dalil Wahabi" bukan "salafi" karena Wahabi bukanlah bagian dari salafiyyun baik secara aqidah maupun fiqhiyyah
Tolong dibahas wahabi memggunakan hadist Muslim No2636 melegalkan saudara sepersusuan usia Dewasa.. Jangan jangan seperti Muth'ah yang sudah dilarang dilegalkan lagi oleh Wahabi.
penjelasan bagi yg awam , agar tdk salah kapra dalam nalar,menyamakan Allah dengan Maklhuk...
bagi yg Alim ,bukankah pendapat salaf yg wajib kita terima dari pada yang khalaf!!
Benarkah Allah Nuzul? Apa iya Allah turun? Kita Ahlussunnah wajib menjawab IYA Allah turun sesuai dgn yg DIA katakan ( firman Allah dlm Al Quran) bukan menurut kita. Karena kalau itu menurut kita sbg mahluk turun itu adalah pergerakan pindah posisi (dari atas ke bawah) dan bagi Allah tentu bukan spt itu. Jelas dan tegas!!
Terus jika di tanya lagi kalau begitu apa dong nuzul nya Allah itu? Kita jawab Allahu a'lam kita serahkan saja mutlak kpd Allah krn DIA lah yg lebih mengetahui bagaimana Nuzul nya Allah krn Allah tidak pernah memberitahu kita. Karena ALLAH Azza wajalla hanya memberitahu kita bhw DIA memiliki sifat Nuzul kita hanya di perintahkan untuk meyakini dan mengimani saja bukan di suruh mencari cari tahu bgmn nya nuzul Allah dgn detail
Yang turun dzatNya kah?
@@markzack3076 Allahu a'lam. Kita imani sebagaimana yg Allah katakan saja bhw DIA turun di 1/3 malam ke langit dunia. Udah itu aja
@@aderader8097 ya itu mah hak km, asalkan sbgi seorang awam kita jgn mudah menjudge sesat kepad sesama muslim yg berbeda faham selagi masih merujuk kepad nash sesuai ahwal ulama.
@@markzack3076 Ahlussunnah itu sangat berhati hati dalam "menjudge seseorang itu sesat atau kafir". Ada ilmu nya itu. Ada hujjah nya itu. Nggk mungkin sembarangan. Kalo kenyataan nya ada perkataan2 ustad2 sunnah bhw perbuatan atau amalan ini itu bid'ah atau sesat atau masuk derajat kufur bisa di pastikan pasti sudah sesuai dgn ilmu, dalil dan hujjah nya. Nggk mungkin tanpa ilmu dan dalil
@@aderader8097 lah ustad2 yg hobby menjudge kebanyakan baca dalil jangankan pmhmnya, i'robnya aja amburadul koq, klu lg pas lafadznya konteksnya g sesuai dalil untuk perkara A untuk menghukumi perkara B. Klu udah mentok paling "alloh atau rasululloh bilangnya (terjemahanya) begini"
📚 *Imam Al Bukhari Mengimani Keberadaan Allah di atas Arsy:*
========°
🌷 Imam Al-Bukhari dalam kitab sahihnya berpendapat bahwa *Allah berada di atas Arsy.*
Beliau menukilkan perkataan Imam Mujahid (pakar tafsir, murid Ibnu Abbas) dan Imam Abu Aliyah.
🌷 *Perkataan Imam Abul Aliyah:*
قَالَ أَبُو الْعَالِيَةِ ( اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ ) ارْتَفَعَ
Abul ‘Aliyah mengatakan bahwa:
_"Maksud dari ‘istiwa’ ke atas langit’ adalah _*_irtafa’a (naik)."_*
🌷 *Perkataan Imam Mujahid:*
. وَقَالَ مُجَاهِدٌ ( اسْتَوَى ) عَلاَ عَلَى الْعَرْشِ
Mujahid mengatakan:
_"istiwa’ adalah _*_'alaa (menetap tinggi)_*_ di atas ‘Arsy."_
💦🌸💦🌸💦
ULAMAK SALAFUSHOLEH DAN ULAMAK KHOLAFUSHOLEH
Ulamak Salaf bersanad pada umu salamah yang tidak mau dan menghindari takwl,Golongan yang masih awam di awal Islam. Wahabi menglaim manhaj Salaf dengan menjizimkan Allah Swt bertolak belakang dengan ulama Salaf dari Imam Malik dan Hanafi.
Yang terbaik adalah ulamak akhalaf yang bersanad kepada seluruh Shahabat Nabi, yang cerdas dan lautan ilmu yakni Sayyidina Ali ra dan sepupu dan menantu Rasulullah dan Sayyidina Abas paman Nabi Muhammad Saw, Sayyidina Abu Bakar ra dan sayyidina Umar.
Rasilullah Saw bersabda Seandainya masih ada Nabi setelah aku maka Abu Bakar dan Umarlah orangnya. Tapi tidak ada Nabi setelah aku.
Inilah Ulamak Khalaf yang padanya Imam Syafi'i dan Imam Abu Mansyur Al Maturidiah bersanad. Inilah ulanak Kholafusholeh bukan Salafussholeh yang diklaim wahabi dari Imam Malik dan Imam Hanaf terakhir Hambalii dari Ummu Salamah ra yang masih awam soal ilmu takwil termasuk imam Hambali yang pernah belajar dengan Imam Syafi'i ra.
Dan karena takut salah ulamak Saafussoleh karena keawamanya lebih memilih perkataan "Haya Allah yang tau msksudnya. Itulah perbedaan sanad Ulama Salafusoleh dan Ulama Kholafusholeh. Hambali tidak mengikuti Imam Abu Mansyur Al-Maturidiah dalam bertadauf. Ahli takwil yang bersanad pada Sayyidina Ali ra dan Sayidina Abas ra serta Abu Bakar dan Umar ra. Sehingga yang dimaksud Ahlussunnah Wal-Jama'ah adalah Imam Syafi'i dan Imam Abu Mansyur Al-Maturidiah..
Wahabi pembgkang dan mengkafirkan ulamqk Salafusholeh dan ulamak Kholafusholeh. Berdiri sendiri jadi kaum Mujasimah, mutasyabiha. Tapj mengklaim sebagai Shalafusoleh dengan nama Salafy padahal wahabi berdusta dengan klaim manhaj Salafusoleh. Kacaukan Ahlussunah waljama'ah.
th-cam.com/video/zq_axYrL6Cs/w-d-xo.html
Kami org awam hanya bersikap fer, adil, yaitu dri berbagai pihak sama2 kita dengarkan dulu semua da'wahnya. Sehingga kita bisa bandingkan, kita bisa mengklarifikasikannya, sampai kita bisa menyimpulkan mana yg lebih mendekati kebenaran, mana yg lebih tepat. Beda dgn org yg hanya mendengarkan dari satu pihak saja. Jujur, masalah asma wasifat ini yg dulu membingungkan sy, yg membuat sy ragu pada Dakwah Salafi setelah sy menerima Dakwah salafi itu dakwah yg Hak, sempat sy mw merujuk pd Aqidah Asy'ary. Tpi sy ttp melakukan metode tdi (Mendengarkan dri kedua pihak, mengklarifikasi, menyimpulkan). Komentar sy video ini, hanya ingin menyampaikan bbrp hal sj dri banyak yg sy simpulkan dlm hal ini. Org Asy'ari menyalahkan aqidah org Salafi dlm hal ini yg tidak terdapat pada org Salafi kesalahan itu, satu contoh saja; mereka mengatakan org salafi menafsirkan ayat alal arsyistawa dgn makna duduk, padahal sy tdk pernah mendengarkan ustaz Salafi menafsirkan seperti itu malah sy mendengarkannya dri org Asy Ary. Ulama/ustaz salafi menafsirkan ayat ini sesuai makna aslinya yaitu bermakna di atas arsy & bagaimananya itu urusan Allah. Kemudian org Asy Ari mengakui Allah maha besar dri makhluknya sehingga dia meliputi makhluknya, & mereka mengakui makhluk Allah terbesar adlh Arsy Nya, lalu knp kita tdk bisa menyimpulkan klo Allah meliputi seluruh makhluknya bahkan Arsy makluknya yg terbesar itu berarti Allah berada di atas Arsy. Semoga kita selalu mendapatkan hidayah Allah, Amiin..
Ulamak Salaf bersanad pada umu salamah yang tidak mau dan menghindari takwl,Golongan yang masih awam di awal Islam. Wahabi menglaim manhaj Salaf dengan menjizimkan Allah Swt bertolak belakang dengan ulama Salaf dari Imam Malik dan Hanafi.
Yang terbaik adalah ulamak akhalaf yang bersanad kepada seluruh Shahabat Nabi, yang cerdas dan lautan ilmu yKni Sayyidina Ali ra dan sepupu dan menantu Rasulullah dan Sayyidina Abas paman Nabi Muhammad Saw, Sayyidina Abu Bakar ra dan sayyidina Umae. Rasilullah Saw bersabda Seandainya masih ada Nabi setelah aku maka Abu Bakar dan Umarlah orangnya.. Tapu tidak ada Nabi setelah aku. Inilah Ulamak Khalaf yang padanya Imam Syafi'i dan Imam Abu Mansyur bersanad. Inilah ulanak Kholafussikeh bukan Salafussholeh dari Imam Malik dan Imam Ha afi dari Ummu Salanah ra yang masih awam soal ilmu takwil. Dan karena takut salah karena keawamanya lebih memilih perkstaan "Haya Allah yang tau msksudnya. Itulah perbedaan sanad Ulama Salafusoleh dan Ulama Kholafusholeh.
Dimana Allah SWT ? Jwb aja sesuai petunjuk Allah SWT . Bahwa Allah SWT dekat . Bukan di Arsy itu hanya petunjuk wahabi yg menisbatkan diri pada Al-Qur'an dan Sunnah .
Manusia dan hewan juga mendengar,melihat,dan mengetahui,juga wujud,dan hayat ,lantas mengapa kamu mengimaninya sebagai sifat Allah...!!😁
Kamu akan mengatakan bahwa melihat,mendengar,dan mengetahui serta wujud dan hayatnya Allah tidak sama dengan yang ada pada makhluk...!!
Demikian pula kami mengatakan bahwa duduk atau bersemayamnya Allah di atas Arsy tidak lah sama dengan duduk dan bersemayamnya makhluk...!!😁
Semua akal wajib berhenti sampai di sini...!!
Itulah hikmah ayat sifat...
Bisa di mengerti maksudnya ,walaupun tidak di ketahui wajud hakikatnya atau bagaimananya...!!
Ga paham ni orang makanya crari guru yang bener mondok 30 thn biar faham
@@bustomy1233 justru kamulah yang tak faham akidah tauhid...!!
Semua salaf mengakui sifat istawa' yang berarti di atas ,tinggi..!!!
Dan cuman Allah yang tau seperti apa istawa' -Nya...!!
@@masterking4755
Tafwidh atau Isbat..??
Metode para salaf adalah isbat pada ayat sifat...!!
Ayat sifat itu sangat jelas maksudnya dan bisa di mengerti,,yang tidak di ketahui adalah wujud hakikat atau bagaimananya...!!
Inilah yang di Rahasiakan Allah,sampai waktu yang ia janjikan...!!
Semua yang berupa yang mereka anggap jisim itu cuma penyebutannya doang yang berupa jisim tapi pada hakikatnya bukan jisim...!!
Maka dalam penyebutan akan ada Ratusan persamaan antara sifat Allah dan manusia sedangkan hakikat pasti berbeda...!!
Takwil takwi pada ayat sifat l itu adalah metode bathil yang mengira bahwa Allah dan Rasul-Nya hobi berdusta...!!
Biar bagaimanapun yang paling SHAHIH dalam memahami ASMA WA SIFAT ALLAH سبحانه وتعلى hanya Nabi dan para sahabatnya.
Allahu'alam
Setuju.. 👍
Tapi, bagaimana memahami pemahaman Nabi dan para sahabat tsb..??
Baca kitab kitabnya para ulama ya shahih aqidanya
@@osranimus2991
Alhamdulillah..
Berarti Dr. Abul Walid udah bener dong.. shahih.. 😊🤗
@@dolyohara8246 sepertinya beliau beraqidah SUFI
@@osranimus2991
Aqidah Asy'ariyah ada, aqidah Wahabi ada, aqidah Syi'ah ada, baru dengar ada aqidah Sufi..??!! 🤔
Wahabi menganggab bin baz seperti nabi jadi siapapun yg tdk menyetujinya dianggap sesat dan kafirrr........
Maa syaa Allah.
Awas akan di mintai pertanggung jawabanya nanti akhirat ucapan antum menuduh seorang ulama seperti itu.
@05 • ᴀʟɪɴ ғᴀᴛʜʏᴀ ʙᴀ'ᴀɴ Bagaimana pula fitnah Wahabi pd Aswaja?
@05 • ᴀʟɪɴ ғᴀᴛʜʏᴀ ʙᴀ'ᴀɴ kau junior nya murit binbas ya😯😯😯