Cara Praktis Kompos Jerami

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 3 มิ.ย. 2020
  • Permasalahan pupuk hampir selalu muncul setiap tahun di negeri ini. Permasalahan tersebut antara lain adalah kelangkaan pupuk dimusim tanam dan harga pupuk yang cenderung meningkat. Tanpa disadari bahwa penggunaan pupuk kimia secara intensif dapat menyebabkan kesuburan tanah dan bahan organik tanah semakin menurun.
    Tanaman Padi adalah merupakan salah satu komoditas andalan nasional yang mempunyai peran penting dalam perekonomian di Indonesia juga merupakan komoditas tanaman andalan di Sulawesi Barat. Pada umumnya pada saat panen padi diangkat ketempat lain sedangkan jerami sisa-sisa penen umumnya dibakar.
    Menurut Tirtoutomo et al (2001) pemanfaatan jerami padi merupakan salah satu alternatif untuk substitusi penggunaan pupuk kimia. Kandungan hara jerami pada saat panen bergantung pada kesuburan tanah, kualitas dan kuantitas air irigasi, jumlah pupuk yang diberikan, dan musim/iklim. Wen (1984) menyebutkan bahwa jerami padi di Cina mengandung 0,6% N; 0,09% P; dan 1,08% K, sedangkan Ponnamperuna (1984) rata-rata kandungan hara jerami dari berbagai negara 0,57% N; 0,07% P; 1,5% K; dan 3,0 Si.
    Di Indonesia rata-rata kadar hara jerami padi adalah 0,4%N, 0,02% P; 1,4% K; dan 5,6 Si. Untuk setiap 1 ton gabah (GKG) dari pertanaman padi dihasilkan pula 1,5 ton jerami yang mengandung 9 kg N, 2 kg P, 25 kg K, 2 kg S, 70 kg Si, 6 kg Ca dan 2 kg Mg.
    Jerami padi dapat memperbaiki sifat fisik tanah atau disebut sebagai pembenah tanah. Tuherkih et al. (1994) melaporkan bahwa pembenaman jerami padi ke tanaman kedelai dapat memperbaiki kondisi tanah, mengurangi kekerasan tanah dan penetrasi lebih ringan.
    Sebagai akibat semakin mahal dan langkanya pupuk an-organik (Urea, SP36, KCl, ZA) serta perlunya konservasi hara tanah melalui pendauran ulang, maka pemanfaatan berbagai jenis pupuk organik pada tanaman perlu dikaji sebagai salah satu alternatif substitusi/pengurangan penggunaan pupuk kimia.
    Kesuburan tanah di lahan kita dapat dipertahankan dengan memanfaatkan limbah pertanian yang ada disekitar kita khususnya jerami padi yang merupakan potensi bahan lokal yang dapat diolah menjadi pupuk organik dan kompos. Pada saat panen limbah ini sangat berlimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagaimana diketahui bahwa manfaat pupuk organik adalah Meningkatkan struktur tanah, mengurangi erosi, Menahan pemadatan, meningkatkan Mengatur dan menstabilkan pH, menyehatkan tanah dan menekan perkembangan penyakit tanaman.
    Waktu pengomposan sebaiknya segera dilakukan setelah panen, yaitu sehingga kompos tersebut dapat digunakan pada saat persemaian atau pada saat penyiapan bibit. Kompos selain dibuat dari jerami dapat juga dibuat dari seresah atau sisa-sisa tanaman lainnya misalnya rumput-rumputan, sisa-sisa daun ataupun tanaman lainnya.
    Lokasi pengomposan dilakukan di petak sawah yang akan diaplikasi atau dipetak dimana jerami tersebut disimpan. Lokasi sebaiknya dipilih dekat dengan sumber air, karena pembuatan kompos membutuhkan banyak air. Lokasi juga dipikirkan untuk kemudahan saat aplikasi. Jika petak sawah cukup luas sebaiknya di buat di beberapa tempat yang terpisah.
    Bagaimana Proses Pembuatan Kompos Dengan Praktis???
    Ikuti Video Tutorial Berikut Ini

ความคิดเห็น •