Sering banget bus atau motor truck lewat lebih dari muatan yg di bolehkan. Nekad penuh melebihi kapasitas. Seharusnya di kasi denda yg tinggi buat mereka demi keselamatan.
Salah kamu kalo begitu,biasa sopir sudah melaporkan adanya kerusakan sama pemilik truk,tapi sering diabaikan. Kesalahan sistim keselamatan itu bukan tanggung jawab sopir semata,sebab pilihan sopir hanya 2 mau terus bekerja atau keluar. Kesalahan sistim bisa diminimalisir kalo pemilik kendaraan selalu rutin melakukan uji kir setiap 6 bln sekali. Kegagalan sistim keselamatan kendaraan angkutan barang bisa diminimalisir seandainya dinas terkait disiplin melakukan uji kelayakan operasional sebuah armada angkut. Yang terjadi dan saya alami saat melakukan uji kir adalah,...kita melaporkan apa yg kurang atau rusak,maka tinggal tunggu berapa harga yg mereka tetapkan. Lalu bayar dan surat keluar. Bahkan disatu kota,petugas datang pada hari tertentu,ke suatu lapangan luas,dan melakukan pembuatan surat uji kir. Uji kir hanya ditanya ini itu,tes lampu-lampu,rem,klakson,foto-foto kendaraan,tanpa didukung peralatan canggih yg memadai. Tunggu seminggu kemudian surat kir sudah jadi. Beda kalo mobil dalam kondisi bagus tapi sopir mabok. Jadi intinya adalah:kesalahan jenis ini melibatkan banyak pihak yg harus ikut bertanggungjawab. Dan masalah ini akan terus ada selagi pihak-pihak yg harus bertanggungjawab gak pernah dihukum.
Sering banget bus atau motor truck lewat lebih dari muatan yg di bolehkan. Nekad penuh melebihi kapasitas. Seharusnya di kasi denda yg tinggi buat mereka demi keselamatan.
maaf melenceng knp polantas skrng tdk memakai rompi yah? kan membahayakan jg kalo dijalan ngk klihatan
ada belokan di tanjakan/turunan
1000 persen salah sopir ! harus tanggung jawab dia.. ! telah bikin korban..
Salah kamu kalo begitu,biasa sopir sudah melaporkan adanya kerusakan sama pemilik truk,tapi sering diabaikan.
Kesalahan sistim keselamatan itu bukan tanggung jawab sopir
semata,sebab pilihan sopir hanya 2 mau terus bekerja atau keluar.
Kesalahan sistim bisa diminimalisir kalo pemilik kendaraan selalu rutin melakukan uji kir setiap 6 bln sekali.
Kegagalan sistim keselamatan kendaraan angkutan barang bisa diminimalisir seandainya dinas terkait disiplin melakukan uji kelayakan operasional sebuah armada angkut.
Yang terjadi dan saya alami saat melakukan uji kir adalah,...kita melaporkan apa yg kurang atau rusak,maka tinggal tunggu berapa harga yg mereka tetapkan.
Lalu bayar dan surat keluar.
Bahkan disatu kota,petugas datang pada hari tertentu,ke suatu lapangan luas,dan melakukan pembuatan surat uji kir.
Uji kir hanya ditanya ini itu,tes lampu-lampu,rem,klakson,foto-foto kendaraan,tanpa didukung peralatan canggih yg memadai.
Tunggu seminggu kemudian surat kir sudah jadi.
Beda kalo mobil dalam kondisi bagus tapi sopir mabok.
Jadi intinya adalah:kesalahan jenis ini melibatkan banyak pihak yg harus ikut bertanggungjawab.
Dan masalah ini akan terus ada selagi pihak-pihak yg harus bertanggungjawab gak pernah dihukum.
Evaluasi… evaluasi..evaluasi, sudah berapa truck seperti ini di Tahun 2024 ?
perlu di aktifkan jembatan timbang lagi. dg pengawasan ketat