Kisah Wanita Joki Tong Setan & 'Arjuna' Joki Ombak Banyu Geluti Profesi Menantang Maut demi Keluarga

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 6 มิ.ย. 2022
  • Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
    TRIBUN-VIDEO.COM - Inilah Gita Selfira, gadis asal Desa Sekar Mengkuang, Muara Bungo, Jambi yang menggeluti profesi sebagai Joki Tong Setan atau Tong Stand.
    Perempuan berusia 21 tahun itu berhasil menaklukan wahana yang bisa dibilang 'menantang maut' yang kerap ada di pasar malam di berbagai daerah di Indonesia.
    Meski sebelumnya ia tak mendapat restu dari kedua orangtuanya hingga tak pulang ke rumah selama satu tahun.
    Kini, wanita yang akrab disapa Gita itu mampu membuktikan keprofesionalannya menjadi seorang Joki Tong Setan sejak 2018.
    Berangkat dari hobinya menonton tong setan sejak kecil, membuatnya tak pernah kapok meski harus mengalami luka akibat terjatuh dari sepeda motor RX King milikya.
    "Terakhir jatuh puasa kemarin, lutut sampai geser dua minggu harus istirahat total," ujarnya.
    Bahkan, aksinya mengendarai motor warna pink di sirkuit dengan kemiringan hampir 90 derajat dan tinggi hampir 4 meter itu sukses menghipnotis para penonton.
    Gita mengaku, mulai menggeber kendaraan bergambar hello kitty pink itu selepas Maghrib hingga sekira pukul 22.00 WIB sekitar 5 menit setiap beraksi.
    Kini kerja keras perempuan berhijab itu dapat meraup keuntungan sekitar Rp 3 Juta setiap harinya jika tiket seharga Rp 10 ribu per orang ludes terjual.
    "Misalkan satu malam tiket terjual Rp 3 Juta, berarti buat kami sehari Rp 300 ribu," terangnya.
    Diketahui, Gita akan mendapat gaji 10 persen dari hasil penjualan tiket.
    Nominal tersebut belum termasuk saweran dari penonton di setiap penampilannya yang bisa mencapai Rp 2 Juta dalam satu hari tampil.
    Sementara seorang pekerja wahana di pasar malam bernama Wahyu juga turut menggantungkan rezekinya dari pekerjaan ini.
    Joki wahana Ombak Banyu di pasar malam itu bisa berbulan-bulan tak pernah pulang bertemu sanak keluarganya.
    Pria berusia 28 tahun itu mengaku pekerjaan yang menguji adrenalin dan kerap kali dipandang sebelah mata ini menghabiskan waktunya di malam hari.
    Wahyu mengaku merantau sejak umur belasan tahun hingga dirinya bergabung dengan salah satu pemilik wahana permainan yang kini membantu perekonomiannya.
    Bahkan, profesi yang membutuhkan tenaga dan keberanian ini menuntut para joki Ombak Banyu mampu berlenggak-lenggok dalam setiap jalannya permainan.
    Para Joki wahana Ombak Banyu yang kerap disapa 'Arjuna' ini terdiri dari enam orang.
    Dimana mereka harus mendorong sampai tiga kali untuk membuat pengunjung merasakan wahana ombak banyu.
    Wahyu mengatakan, jika tidak hari-hati, para Arjuna bisa saja celaka hingga mengorbankan nyawa mereka.
    "Kalau kita taruhannya nyawa, kalau disini bisa kepleset jatuh. Ada juga yang di tong itu taruhannya nyawa," ungkapnya.
    Disisi lain, pekerjaan yang hanya mengandalkan pesta rakyat dari kota ke kota ini, menuntut Wahyu dan teman-teman joki lainnya sering tidur di lokasi wahana.
    Soal besaran gaji, Wahyu mengatakan jika pendapatan 15 persen para arjuna akan dibagi untuk karyawan yang terlibat.
    "Pendapatan tiket 15 persennya buat para arjuna-arjuna ini, dibagi untuk karyawan," terangnya.
    Meski, pekerjaan sebagai joki tong setan dan joki ombak banyu memiliki resiko tinggi bagi Gita dan Wahyu.
    Hal itu tak menyurutkan tekad keduanya tetap semangat dalam mencari rezeki untuk keluarga di rumah.
    Bahkan sampai saat ini, mereka mengaku senang dan ikhlas menjalani profesi ini demi memeriahkan gelaran pasar malam di setiap penjuru daerah yang akan mereka datangi.
    (Tribun-Video.com/TribunSolo.com)

ความคิดเห็น • 2

  • @rizkybagus4532
    @rizkybagus4532 2 ปีที่แล้ว +1

    Sehat selalu mas Wahyu.bomgakar kapan Alkid😁

  • @arenandini1541
    @arenandini1541 ปีที่แล้ว

    Itu mbak Aisyah ya