Mantap pak seperti biasa pembahasannya jelas, singkat, dan menarik buat di tonton. Jadi lebih mudah memahami pembahasan teori pertukaran sosial, terimakasih banyak pak. Sukses teruss ☺👍
Nisa Muhfriliani Sos'E, Sebelumnya terimakasih banyak pak atas penjelasannya, penjelasannya selalu dibuat menarik sehingga mudah untuk dimengerti.. izin menanggapi pak, menurut saya jadi Dalam teori pertukaran sosial, tanpa disadari.. orang cenderung membuat perbandingan. Mereka membandingkan hubungan dengan harapan, atau dengan hubungan sebelumnya. Titik perbandingannya itu adalah untuk membantu seseorang memutuskan kapan mereka menerima keuntungan dari sebuah hubungan itu.
Shifannida, 4F Terimakasih pak atas penjelasannya sangat mudah dimengerti dan dipahami🙏🏻 mungkin apabila kita mengambil contoh atau analisa dalam kehidupan sehari-hari seperti, Di suatu daerah ada dua buah kampung, kita sebut saja kampung S dan kampung A. pada suatu hari kampung S mengundang kampung A untuk melakukan kerja bakti atau gotong royong ke kampung S, dengan senang hati kampung A menerima tawaran tersebut untuk melakukan gotong royong meskipun sebenrnya kampung A memiliki kesibukan tersendiri di kampungnya, namun mereka rela meluangkan waktu mereka dan menunda kesibukan yang mereka miliki untuk menerima ajakan dari kampung S tersebut karna kampung A merasa menghargai ajakan dari kampung S. Dalam hal ini kampung A sudah melakukan suatu pengorbanan terhadap kampung S. Dan di suatu hari, sebaliknya terjadi kampung A pun ingin mengajak kampung S untuk melakukan kerja bakti juga, namun sebaliknya yang terjadi, kampung S malah mengabaikan ajakan tersebut untuk melakukan kerja bakti hanya karna alasan kampung S memiliki kesibukan dikampungnya. Maka, dalam hal ini belum tejadi suatu proses pertukaran sosial karena kampung S belum bisa memberikan suatu reward atau penhgargaan kepada kampung A sebagaimana apa yang telah dilakukan kampung A terhadap kampung S. Tetapi apabila kampung S menerima ajakan dari kampung A dan melakukan apa yang telah dilakukan kampung A maka dalam hal ini telah terjadi suatu proses pertukaran, karna tidak ada pihak yang merasa berat sebelah baik itu dari kampung S maupun kampung A. Mohon maaf pak, apabila pengambilan contoh atau analisa dari saya kurang tepat dan terlalu panjang 🙏🏻
Contoh yang bagus Shifa. ini pada level kelompok ya. sebenarnya prosesnya bisa saja terjadi pertukaran, meskipun tidak timbal balik. misalnya kampung B tdk bisa memberikan reward, tetapi bisa jadi reward dari yang lain. nah, sebagai konsekuensinya, bisa jadi kampung B tidak akan mengulangi tindakan yg serupa, karena tidak mendapatkan reward, seperti dalam preposisi Homans
Keren pak, terimakasih banyak atas pembahasanya makin mudah di pahami. Semoga channel ps makin di kenal oleh sobat mahasiswa di universitas lain dan makin berkembang juga sukses👍🏻😊
Nona lisnawati sosiologi 4E , pak tadi kan pada ilustrasi di awal teori pertukaran sosial itu seperti hubungan pertemanan bisa juga Hubungan antara individu dengan individu.. pertanyaannya Bagaimana pandangan islam tentang teori ini pak?
Ya, pasti nya ada perbedaan. Karena ini adalah ilmu sosial sementara Islam adalah agama. itu aja dah beda. Ya dlm Islam hubungan antar manusia itu jadi bagian dari ibadah. idealnya tidak mengharapkan reward dan tidak mempertimbangkan cost yang sifatnya duniawi. beda ya? nanti kalau ada pembahasan khusu bisa jelasin ini
Vina Paujiah Agnia (Sosiologi 4 F) Terimakasih banyak pak atas penjelasan mengenai teori pertukaran sosial ini yang sangat mudah dimengerti🙏🏻 Namun, ada hal yang ingin vina tanyakan pak, ada kah sesuatu yang membatasi teori maupun aplikasinya dalam kehidupan mengenai teori pertukaran individualistik maupun kolektivistik pak? Dan mendengar dari apa yang bapak jelaskan dan juga di dalam buku, mengapa Hommans maupun Blau ini tidak melihat teori pertukaran sebagai proses kesadaran subyektif bukan kah teori pertukaran sendiri memang berkaitan denger hubungan hubungan timbal balik yang bersifat dinamis pak? Terimakasih sebelumnya pak🙏🏻
Okay Vina. pastinya setiap teori nanti akan meninggalkan kelemahan dan kekurangannya sendiri. tidak bisa menjelaskan semua hal. dan itu biasa dalam sains ya. nah kekurangan itu nanti yg akan menjadi peluang bagi munculnya perspektif teori yg lain, let's see what theory which criticize this theory ya.,... kenapa tidak pada aspek yg subjektif? karena kata Homans ilmu itu harus menganalisan objek yg empiris sehingga bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. kalau yg subjektif, kata Homans, gak bisa dianalisa
Iyaa betul sih pak pasti ada kritiknya di setiap teori. Akan selalu ada fenomena yang tidak bisa diteliti dgn teori tsb sehingga muncul sebuah kritik dan pembaruan teori. Baik pak jika begitu, terimakasih banyak pak 😊🙏
Syaniah Khoeriah (sosiologi 4F) Sebelumnya terimakasih Pak atas penjelasannya sangat mudah dipahami, dapat dipahami bahwa dalam video ini menyinggung Levi Strauss yang memang beliau seorang ahli antropolog Prancis yang mengembangkan suatu perspektif teoritis mengenai pertukaran sosial dalam analisanya tentang praktik pernikahan juga sistem kekerabatan masyarakat primitif. Sehingga beliau membedakan dua sistem pertukaran, ada sistem pertukaran langsung dan sistem pertukaran tidak langsung. Namun pak saya sedikit membaca bahwa pertukaran tidak langsung ini menyumbang pada integrasi juga solidaritas kelompok yang lebih besar juga lebih efektif, kemudian pertukaran tidak langsung juga dapat menghasilkan suatu integrasi sosial yang lebih tinggi, apakah demikian Pak? Dan apakah karena relasinya yang lebih luas sehingga dapat menimbulkan integrasi yang lebih luas juga ? Karena jika dibaca sekilas justru pertukaran langsung ini kedua belah pihak lebih terlibat dalam suatu hubungan timbal balik, kemudian cenderung lebih menekankan keseimbangan dan persamaan, juga didalamnya terdapat keterlibatan emosi yang cukup mendalam diantara kedua pihak. Nah apakah karena relasi yang lebih luas sehingga pertukaran tidak langsung ini menyumbang integrasi sosial yang lebih luas juga atau bagaimana Pak? Terimakasih sebelumnya hehe Sukses terus Bapak dan tim PS, memang selalu bikin penasaran dan candu nonton tayangan PS ini hehhee
waah lengkap juga ya bacaannya Syaniah. OK, jadi yg pertukaran langsung itu melibatkan dua orang saja. cost dan reward nya juga langsung dari orang bersangkutan, karena cuma sedikit orangnya. memang betul ada juga pembentukan solidaritasnya, tapi sifat nya segemntal, maksudnya hanya berlaku pada orang yg terlibat dalam pertukaaran langusng tadi. ke yang lain gak ada. nah, kalau yg tidak langsung itu melibatkan banyak orang. kayak di satu desa atau kota atau di kampus, banyak orangnya. misalnya, Syaniah bayar UKT ke Al jamiah. nah, reward nya tidak langusng dari orang yg waktu itu nerima bayaran tadi, tapi bisa jadi dari dosen yg mengajar dengan baik, serius dan bersungguh-sungguh gitu ( apa begitu ya...?..) nah itu bentuknya reward. gak langsungkan?...nah, kalau masing-masing orang komitmen utk melaksanakan kewajibannya sebagi sebuah cost, maka reward nya tidak langsung. ketika prang berkomitmen melaksanakn kewajibannya (cost) akan memunculkan solidaritas yg luas. dalam contoh tadi, kampus akan berjalan dengan baik, karena masing-masing melaksanakan tugasnya, itu namanya komitmen moral utk kebersamaan yg lebih besar
Waaaa,,, iya iya betul juga ya Pak, baik Pak terimakasih banyak atas penjelasannya, contohnya sangat mudah dipahami dan membuka pikiran untuk mencari contoh lain hehe,,, terimakasih bapak dosen panutan 🙏😊
Salma Rizkia Rahmani / 4E Sebelumnya terimakasih banyak pak! Video PS selalu menarik dan materi yang dijelaskan mudah untuk di pahami😊 Saya izin bertanya pak, dalam teori pertukaran ada yang disebut "cost and reward", jadi apabila semakin sering tindakan khusus seseorang diberi reward, semakin besar kemungkinan orang melakukan tindakan itu. Yang saya tanyakan, apakah ada faktor lain seseorang melakukan tindakan selain atas dasar 'reward' pak? Misalnya atas dasar paksaan atau sebagainya?
Soalnya, kalau di ambil contoh, di komplek rumah saya sendiri, ada iuran wajib perbulan, iuran itu untuk satpam (keamanan) dan juga sampah. Tapi sayangnya apa yang di bayar itu gak sebanding sama apa yang di terima. Karena masih banyak rumah yang kebobolan maling, kecurian barang, dll. sampah pun hanya di tarik selama 2 minggu sekali (lingkungan juga jadinya masih kotor sama tong sampah yang menumpuk sampah sampai luar). Dan akhirnya membayar iuran hanya karena terpaksa aja gitu karena emang di tagih keliling rumah, jadi sebenernya gak ada feedback apa apa dari iuran keamanan yang di bayar soalnya masih selalu ngerasa was was kalo rumah ditinggal, dan bapak keamanan cuman mejeng aja di pos satpamnya hehehe
Sangat mungkin. tetapi yg dianalisa dalam teori ini, karena dasarnya adalah dari teori ekonomi, maka yg dibahas adalah cost and reward. tetapi jika kita melihat dalam kajian psikologi yg juga mempengaruhi teori pertukaran ini, maka paksaan itu bisa juga berbentuk punishment. itu bisa membuat orang melakukan sesuatu. dan itu ada dalam salah satu preposisi tadi
Nisatus Sholeha, 1198030195 izin bertanya Dalam teori pertukaran sosial, orang cenderung membuat perbandingan, seringkali tanpa disadari, mereka membandingkan hubungan dengan harapan, atau hubungan sebelumnya. dalam kasus tersebut berarti orang tersebut selalu merasa insecure dalam kehidupannya atau bagaimana?
emmmm....ya, bisa jadi insecure sih. karena perilaku sosial dalam teori ini dipahami sebagi yang bersifat dua arah timbal balik. jadi kondisi diri kita dipengaruhi oleh orang lain. perasaan insecure terbentuk, misal karena orang yg kita peduli ternyata woles...
Siti Fatonah Puri Anggraeni 1198030249 Sosiologi F - Izin bertanya pak tentang cost and reward ini adalah bagaimana cara kita memperlakukan seseorang dan seseorang memperlakukan kita. Ini dapat saya pahami karena saya sudah pernah mengenal istilah “Take and Give” yaitu kita mendapatkan sesuatu yang kita beri kepada orang lain. Pertanyaan saya apakah cost and reward ini dapat diterapkan dalam sebuah kelompok apa hanya dapat berlaku pada satu individu saja? Terimakasih pak🙏🏻
Ya, prinsip ini juga bisa dilihat pada tingkat kelompok. maksudnya ineteraksi yang dilakukan antar kelompk juga ada unsur cost and reward nya. ya, misal dalam hubungan antar kelompok dalam kehidupan kita juga pasti mempertimbangkan aspek cost and reward ini
@@PerspektifSosiologi Yashilla Rachim F 1198030279 Sos F Sebelumnya terimakasih Pak atas penjelasannya yang menarik, Saya ingin bertanya Pak, apakah pertukaran atau cost and reward yang terdapat dalam sebuah kelompok termasuk pertukaran tidak langsung? atau bisa menjadi pertukaran langsung? Terimakasih Pak🙏
@@yashillarachimfakhira5771 kalau melihat penjelasan dari Homans, terutama yg diambil dari antropologi Levi Strauss, yg kelompok itu bersifat tidak langsung. artinya, karena orang yg terlibat banyak, maka hubugannya menjadi tidak langusng. seperti misal Yashilla bayar UKT ke aljamiah, nah, manfaatnya bukan dari orang yg nerima UKT waktu pembayaran, tapi rewardnya dari dosen yg mengajar dengan baik, atau dari staf yg membantu dll. itu tidak langsung dan luas sekali
Wah Terima kasih pak atas penjelasannya sangat mudah dipahami, tapi saya izin bertanya semoga bisa dijawab.. 😁 Jadi, Bagaimana pak dengan adanya fenomena phubbing yang ternyata berdampak pada interaksi sosial dimana hal itu bisa merusak suatu hubungan, apakah hal tersebut bisa dianalisis dengan teori pertukaran sosial ini pak? Terima kasih pak sebelumnya Semoga channel bisa terus berkembang dan selalu memberikan informasi yg bermanfaat 👍
Phubbing bisa bermakna bentuk interaksi yang lain, hanya melalui teknologi (HP). jadi kalau dalam konteks ini masih merupakan bentuk interaksi tetapi melalui teknologi. tetapi jika phubbing mengabaikan lawan bicara/atau lawaninteraksi tentu bisa mempengaruhi proses interaksi. ya bisa merusak kenyamana, tentunya bisa dianalisa dengan teori interaksi sosial. akan menarik dianalisa
Singkat padat jelas , keren emang pembahaaan-pembahasan di PS
Penjelasan tentang materi teori pertukaran sosial ini alhamdulillah dapat saya pahami dan sangat bermanfaat, terimakasih banyak pak.
barokallah, sangat bermanfaat. terima kasih banyak pak
Terimakasih pak atas videonya🙏
terimakasih pak bisa sangat bisa dipahami penjelasan yg luar biasa ini
Mantap
Pas kali untuk penelitian saya ttg politik uang.
wah pasti menarik itu penelitian nya
Terimakasih paak atas penjelasan teorinya sangat menarik sekali
Terimakasih pak sudah membahas pengantar teori pertukaran sosial sangat bermanfaat, ditunggu lanjutan pembahasannya pak. Sukses terus 🙏
Mantap pak seperti biasa pembahasannya jelas, singkat, dan menarik buat di tonton. Jadi lebih mudah memahami pembahasan teori pertukaran sosial, terimakasih banyak pak. Sukses teruss ☺👍
Singkat,jelas, padat..
Mantap pak terimakasih atas penjelasan teori pertukaran sosial nya sangat mudah dipahami🙏
Nisa Muhfriliani Sos'E, Sebelumnya terimakasih banyak pak atas penjelasannya, penjelasannya selalu dibuat menarik sehingga mudah untuk dimengerti.. izin menanggapi pak, menurut saya jadi Dalam teori pertukaran sosial, tanpa disadari.. orang cenderung membuat perbandingan. Mereka membandingkan hubungan dengan harapan, atau dengan hubungan sebelumnya. Titik perbandingannya itu adalah untuk membantu seseorang memutuskan kapan mereka menerima keuntungan dari sebuah hubungan itu.
yups...
Terimkasih pak pemaparan materinya, sangat singkat, jelas, dan mudah dipahami, sukses terus ps 👍🏻
terima kasih atas penjelasannya pak, mendegar penjelasan dari bapak lebih mudah dipahami lagi terutama setelah membaca bukunya 🙏
terima kasih banyak pak pembahasannya sangat jelas dan mudah sekali untuk dipahami. Sukses selalu pak 🙏
Terimakasih pak atas penjelasan materi nya yg sangat mudah dipahami
Terimakasih pak penjelasannya sangat bermanfaat, semangat terus pak dalam membuat konten sosiologi
penjelasan di PS memang selalu sederhana sehingga mudah untuk dipahami 😍 mantap pokoknya pak👍
terimakasih
Terimakasih pak atas penjelasannya, sangat menarik
Terima kasih pak atas pembahasannya, seperti biasa videonya mudah untuk dipahami
Terimakasih pak atas penjelasannya, alhamdulillah dapat dipahami🙏🏻
Alhamdulillah terimakasih atas penjelasannya pak sangat jelas dan dapat di mengerti 🙏🙏
mantap pak, terimakasih atas penjelasan bapak
Terimakasih pak membahasanya selalu menarik dan mudah dipahami, sukses pak🙏☺️
Mudah dipahami dan jelas pak, terimakasih banyak pak 🙏 sukses terus pak
Terimakasih pak atas pemaparan materinya,sangat bermanfaat dan bisa di pahami
Makasih Pak penjelasannya mudah dipahamin,, semoga channel-nya semakin berkembang
Terimakasih bapak, selalu memberi penjelasan yang mudah dipahamii😁😇
Terimakasih banyak pak atas pemaparan materi nya, selalu suka dan gapernah bosen dengan cara penyampaian yang menarik dan mudah dipahami😁
alhamdulillah
Alhamdulillah,, terimakasih pak atas penjelasannya, dapat dipahami dengan mudah dan sangat membantu dalam memahami materi kali ini
Terimakasih Pak atas pemaparan nya selalu jelas Dan mudah dipahami sangat menarik dalam penyampaiannya tidak bikin bosan Dan sukses selalu PS 😊
alhamdulillah
Terimakasih pak atas pemaparannya
Terimakasih atas penjelasan materinya pak, sangat mudah dipahami dan bermanfaat👍🏻 sukses selalu pak☺
Alhamdulillah, terimakasih banyak pak atas penjelasannya nya, sangat di mengerti pak. Izin share juga pak🙏
Terima kasih sudah mau sharing, ikut bantu yang lain dalam memahami teori ini.
Terimakasih penjelasannya pak, insyaallah dapat dipahami 🙏🙏
Terimakasih pa atas penjelasannya sangat mudah di pahami 🙏
Shifannida, 4F
Terimakasih pak atas penjelasannya sangat mudah dimengerti dan dipahami🙏🏻 mungkin apabila kita mengambil contoh atau analisa dalam kehidupan sehari-hari seperti,
Di suatu daerah ada dua buah kampung, kita sebut saja kampung S dan kampung A. pada suatu hari kampung S mengundang kampung A untuk melakukan kerja bakti atau gotong royong ke kampung S, dengan senang hati kampung A menerima tawaran tersebut untuk melakukan gotong royong meskipun sebenrnya kampung A memiliki kesibukan tersendiri di kampungnya, namun mereka rela meluangkan waktu mereka dan menunda kesibukan yang mereka miliki untuk menerima ajakan dari kampung S tersebut karna kampung A merasa menghargai ajakan dari kampung S.
Dalam hal ini kampung A sudah melakukan suatu pengorbanan terhadap kampung S. Dan di suatu hari, sebaliknya terjadi kampung A pun ingin mengajak kampung S untuk melakukan kerja bakti juga, namun sebaliknya yang terjadi, kampung S malah mengabaikan ajakan tersebut untuk melakukan kerja bakti hanya karna alasan kampung S memiliki kesibukan dikampungnya. Maka, dalam hal ini belum tejadi suatu proses pertukaran sosial karena kampung S belum bisa memberikan suatu reward atau penhgargaan kepada kampung A sebagaimana apa yang telah dilakukan kampung A terhadap kampung S.
Tetapi apabila kampung S menerima ajakan dari kampung A dan melakukan apa yang telah dilakukan kampung A maka dalam hal ini telah terjadi suatu proses pertukaran, karna tidak ada pihak yang merasa berat sebelah baik itu dari kampung S maupun kampung A.
Mohon maaf pak, apabila pengambilan contoh atau analisa dari saya kurang tepat dan terlalu panjang 🙏🏻
Contoh yang bagus Shifa. ini pada level kelompok ya. sebenarnya prosesnya bisa saja terjadi pertukaran, meskipun tidak timbal balik. misalnya kampung B tdk bisa memberikan reward, tetapi bisa jadi reward dari yang lain. nah, sebagai konsekuensinya, bisa jadi kampung B tidak akan mengulangi tindakan yg serupa, karena tidak mendapatkan reward, seperti dalam preposisi Homans
@@PerspektifSosiologi baik pak terimakasih atas penjelasan tambahan nya 🙏🏻
Terimakasih pak atas penjelasannya🙏
terima kasih, pak! selalu pembahasannya simple tapi mudah dimengerti. ditunggu pembahasan lainnya, pak :)
barakallah fikum pa
Terimakasih pak atas pembahasannya 🙏
Terimakasih pak atas penjelasan materi nya, semoga PS semakin sukses..aamiin
terima kasih
Keren pak, terimakasih banyak atas pembahasanya makin mudah di pahami. Semoga channel ps makin di kenal oleh sobat mahasiswa di universitas lain dan makin berkembang juga sukses👍🏻😊
Amiin, terima kasih
Bermanfaat skali pak sesuai dengan jurusan saya😂😊🙏🏼
Ga pernah bosen liat kontennya ps 😍
Terima kasih, semakin semangat utk menyajikan materi lagi
Ais kuliah lagi disini, keren Pak Dede 😊
Hi Santi... . Silakan kunjungi jg IG Perspektif sosiologi
Nona lisnawati sosiologi 4E , pak tadi kan pada ilustrasi di awal teori pertukaran sosial itu seperti hubungan pertemanan bisa juga Hubungan antara individu dengan individu.. pertanyaannya Bagaimana pandangan islam tentang teori ini pak?
Ya, pasti nya ada perbedaan. Karena ini adalah ilmu sosial sementara Islam adalah agama. itu aja dah beda. Ya dlm Islam hubungan antar manusia itu jadi bagian dari ibadah. idealnya tidak mengharapkan reward dan tidak mempertimbangkan cost yang sifatnya duniawi. beda ya? nanti kalau ada pembahasan khusu bisa jelasin ini
Bingung bat mau pake teori sosial exchange atau interaksi simbolik buat penelitian kualitatif tentang lintas budaya di sebuah program😢
Vina Paujiah Agnia (Sosiologi 4 F)
Terimakasih banyak pak atas penjelasan mengenai teori pertukaran sosial ini yang sangat mudah dimengerti🙏🏻 Namun, ada hal yang ingin vina tanyakan pak, ada kah sesuatu yang membatasi teori maupun aplikasinya dalam kehidupan mengenai teori pertukaran individualistik maupun kolektivistik pak? Dan mendengar dari apa yang bapak jelaskan dan juga di dalam buku, mengapa Hommans maupun Blau ini tidak melihat teori pertukaran sebagai proses kesadaran subyektif bukan kah teori pertukaran sendiri memang berkaitan denger hubungan hubungan timbal balik yang bersifat dinamis pak?
Terimakasih sebelumnya pak🙏🏻
Okay Vina. pastinya setiap teori nanti akan meninggalkan kelemahan dan kekurangannya sendiri. tidak bisa menjelaskan semua hal. dan itu biasa dalam sains ya. nah kekurangan itu nanti yg akan menjadi peluang bagi munculnya perspektif teori yg lain, let's see what theory which criticize this theory ya.,...
kenapa tidak pada aspek yg subjektif? karena kata Homans ilmu itu harus menganalisan objek yg empiris sehingga bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. kalau yg subjektif, kata Homans, gak bisa dianalisa
Iyaa betul sih pak pasti ada kritiknya di setiap teori. Akan selalu ada fenomena yang tidak bisa diteliti dgn teori tsb sehingga muncul sebuah kritik dan pembaruan teori. Baik pak jika begitu, terimakasih banyak pak 😊🙏
Salam..
Bagaimana bentuk relasi sosial dalam budaya partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan..
tidak jelas pertanyaannya
Syaniah Khoeriah (sosiologi 4F)
Sebelumnya terimakasih Pak atas penjelasannya sangat mudah dipahami, dapat dipahami bahwa dalam video ini menyinggung Levi Strauss yang memang beliau seorang ahli antropolog Prancis yang mengembangkan suatu perspektif teoritis mengenai pertukaran sosial dalam analisanya tentang praktik pernikahan juga sistem kekerabatan masyarakat primitif. Sehingga beliau membedakan dua sistem pertukaran, ada sistem pertukaran langsung dan sistem pertukaran tidak langsung. Namun pak saya sedikit membaca bahwa pertukaran tidak langsung ini menyumbang pada integrasi juga solidaritas kelompok yang lebih besar juga lebih efektif, kemudian pertukaran tidak langsung juga dapat menghasilkan suatu integrasi sosial yang lebih tinggi, apakah demikian Pak? Dan apakah karena relasinya yang lebih luas sehingga dapat menimbulkan integrasi yang lebih luas juga ? Karena jika dibaca sekilas justru pertukaran langsung ini kedua belah pihak lebih terlibat dalam suatu hubungan timbal balik, kemudian cenderung lebih menekankan keseimbangan dan persamaan, juga didalamnya terdapat keterlibatan emosi yang cukup mendalam diantara kedua pihak. Nah apakah karena relasi yang lebih luas sehingga pertukaran tidak langsung ini menyumbang integrasi sosial yang lebih luas juga atau bagaimana Pak?
Terimakasih sebelumnya hehe
Sukses terus Bapak dan tim PS, memang selalu bikin penasaran dan candu nonton tayangan PS ini hehhee
waah lengkap juga ya bacaannya Syaniah. OK, jadi yg pertukaran langsung itu melibatkan dua orang saja. cost dan reward nya juga langsung dari orang bersangkutan, karena cuma sedikit orangnya. memang betul ada juga pembentukan solidaritasnya, tapi sifat nya segemntal, maksudnya hanya berlaku pada orang yg terlibat dalam pertukaaran langusng tadi. ke yang lain gak ada.
nah, kalau yg tidak langsung itu melibatkan banyak orang. kayak di satu desa atau kota atau di kampus, banyak orangnya. misalnya, Syaniah bayar UKT ke Al jamiah. nah, reward nya tidak langusng dari orang yg waktu itu nerima bayaran tadi, tapi bisa jadi dari dosen yg mengajar dengan baik, serius dan bersungguh-sungguh gitu ( apa begitu ya...?..) nah itu bentuknya reward. gak langsungkan?...nah, kalau masing-masing orang komitmen utk melaksanakan kewajibannya sebagi sebuah cost, maka reward nya tidak langsung. ketika prang berkomitmen melaksanakn kewajibannya (cost) akan memunculkan solidaritas yg luas. dalam contoh tadi, kampus akan berjalan dengan baik, karena masing-masing melaksanakan tugasnya, itu namanya komitmen moral utk kebersamaan yg lebih besar
Waaaa,,, iya iya betul juga ya Pak, baik Pak terimakasih banyak atas penjelasannya, contohnya sangat mudah dipahami dan membuka pikiran untuk mencari contoh lain hehe,,, terimakasih bapak dosen panutan 🙏😊
Salma Rizkia Rahmani / 4E
Sebelumnya terimakasih banyak pak! Video PS selalu menarik dan materi yang dijelaskan mudah untuk di pahami😊
Saya izin bertanya pak, dalam teori pertukaran ada yang disebut "cost and reward", jadi apabila semakin sering tindakan khusus seseorang diberi reward, semakin besar kemungkinan orang melakukan tindakan itu.
Yang saya tanyakan, apakah ada faktor lain seseorang melakukan tindakan selain atas dasar 'reward' pak? Misalnya atas dasar paksaan atau sebagainya?
Soalnya, kalau di ambil contoh, di komplek rumah saya sendiri, ada iuran wajib perbulan, iuran itu untuk satpam (keamanan) dan juga sampah. Tapi sayangnya apa yang di bayar itu gak sebanding sama apa yang di terima. Karena masih banyak rumah yang kebobolan maling, kecurian barang, dll. sampah pun hanya di tarik selama 2 minggu sekali (lingkungan juga jadinya masih kotor sama tong sampah yang menumpuk sampah sampai luar). Dan akhirnya membayar iuran hanya karena terpaksa aja gitu karena emang di tagih keliling rumah, jadi sebenernya gak ada feedback apa apa dari iuran keamanan yang di bayar soalnya masih selalu ngerasa was was kalo rumah ditinggal, dan bapak keamanan cuman mejeng aja di pos satpamnya hehehe
Sangat mungkin. tetapi yg dianalisa dalam teori ini, karena dasarnya adalah dari teori ekonomi, maka yg dibahas adalah cost and reward. tetapi jika kita melihat dalam kajian psikologi yg juga mempengaruhi teori pertukaran ini, maka paksaan itu bisa juga berbentuk punishment. itu bisa membuat orang melakukan sesuatu. dan itu ada dalam salah satu preposisi tadi
mohon info judul buku yang dijelaskan itu apa Pak?
ada di buku teori sosiologi modern, G. Ritzer
Nama bukunya itu apa pak ?
Buku-buku yg dijadikan referensi dalam tayangan ini bisa di cek di play list PS ttg book review
@@PerspektifSosiologi ok mas. Terima kasih
Nisatus Sholeha, 1198030195
izin bertanya
Dalam teori pertukaran sosial, orang cenderung membuat perbandingan, seringkali tanpa disadari, mereka membandingkan hubungan dengan harapan, atau hubungan sebelumnya. dalam kasus tersebut berarti orang tersebut selalu merasa insecure dalam kehidupannya atau bagaimana?
emmmm....ya, bisa jadi insecure sih. karena perilaku sosial dalam teori ini dipahami sebagi yang bersifat dua arah timbal balik. jadi kondisi diri kita dipengaruhi oleh orang lain. perasaan insecure terbentuk, misal karena orang yg kita peduli ternyata woles...
Siti Fatonah Puri Anggraeni 1198030249 Sosiologi F - Izin bertanya pak tentang cost and reward ini adalah bagaimana cara kita memperlakukan seseorang dan seseorang memperlakukan kita. Ini dapat saya pahami karena saya sudah pernah mengenal istilah “Take and Give” yaitu kita mendapatkan sesuatu yang kita beri kepada orang lain. Pertanyaan saya apakah cost and reward ini dapat diterapkan dalam sebuah kelompok apa hanya dapat berlaku pada satu individu saja? Terimakasih pak🙏🏻
Ya, prinsip ini juga bisa dilihat pada tingkat kelompok. maksudnya ineteraksi yang dilakukan antar kelompk juga ada unsur cost and reward nya. ya, misal dalam hubungan antar kelompok dalam kehidupan kita juga pasti mempertimbangkan aspek cost and reward ini
@@PerspektifSosiologi Yashilla Rachim F 1198030279 Sos F
Sebelumnya terimakasih Pak atas penjelasannya yang menarik, Saya ingin bertanya Pak, apakah pertukaran atau cost and reward yang terdapat dalam sebuah kelompok termasuk pertukaran tidak langsung? atau bisa menjadi pertukaran langsung? Terimakasih Pak🙏
@@yashillarachimfakhira5771 kalau melihat penjelasan dari Homans, terutama yg diambil dari antropologi Levi Strauss, yg kelompok itu bersifat tidak langsung. artinya, karena orang yg terlibat banyak, maka hubugannya menjadi tidak langusng. seperti misal Yashilla bayar UKT ke aljamiah, nah, manfaatnya bukan dari orang yg nerima UKT waktu pembayaran, tapi rewardnya dari dosen yg mengajar dengan baik, atau dari staf yg membantu dll. itu tidak langsung dan luas sekali
Wah Terima kasih pak atas penjelasannya sangat mudah dipahami, tapi saya izin bertanya semoga bisa dijawab.. 😁
Jadi, Bagaimana pak dengan adanya fenomena phubbing yang ternyata berdampak pada interaksi sosial dimana hal itu bisa merusak suatu hubungan, apakah hal tersebut bisa dianalisis dengan teori pertukaran sosial ini pak?
Terima kasih pak sebelumnya
Semoga channel bisa terus berkembang dan selalu memberikan informasi yg bermanfaat 👍
Phubbing bisa bermakna bentuk interaksi yang lain, hanya melalui teknologi (HP). jadi kalau dalam konteks ini masih merupakan bentuk interaksi tetapi melalui teknologi. tetapi jika phubbing mengabaikan lawan bicara/atau lawaninteraksi tentu bisa mempengaruhi proses interaksi. ya bisa merusak kenyamana, tentunya bisa dianalisa dengan teori interaksi sosial. akan menarik dianalisa
@@PerspektifSosiologi baik pak, berarti itu tidak termasuk dalam pertukaran sosial yah pak. terimakasih atas penjelasannya ya pak
Sugilar 1198030257
Terimakasih atas penjelasannya paa sangat bermanfaat sekali🙏🏻
Terimakasih banyak pak atas penjelasan nya sangar bermanfaat sekali dan dimengerti.
Terimakasih atas video penjelasannya pak, dapat dipahami dan sangat bermanfaat🙏🏻🙏🏻
Terimakasih banyak pak atas pemaparan materi nya, selalu suka dan gapernah bosen dengan cara penyampaian yang menarik dan mudah dipahami😁
alhamdulillah
Terimakasih Pak atas pembahasannya, sangat menarik dan mudah dipahami
Terimakasih banyak pak atas penjelasan dan pemaparan materinya, sangat mudah dipahami🙏
Terimakasih pak atas pembahasannya🙏
Terimakasih banyak pak, penjelasannya sangat menarik dan jelas mudah untuk dipahami 🙏