1. Surat Fathir ayat 34: Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. 2. Diantara kebiasaan penduduk surga adalah mereka senantiasa bersyukur atas apa yang mereka peroleh. Salah satu ucapan mereka dalam Surat Fathir ayat 34 pada saat penghuni surga masuk ke dalam surga adalah, “Segala puji bagi Allah yang mengusir kami dari rasa sedih. Sesungguhnya Tuhan kami Maha Pengampun dan Maha menerima rasa syukur. Ini ucapan yang diucapkan oleh setiap orang yang masuk surga. Mengapa? Karena surga akan membuat segala kesedihan itu hilang. Surga adalah puncak kebahagiaan. Makanya tidak ada yang galau dan sedih di surga. 3. Pada saat orang masuk surga, maka Allah jamin kita, “Masuklah kamu dan pasangan mu ke dalam surga. Maka kamu akan bergembira.” Maka emosi sedih itu dipastikan hilang. Kesendirian atau kesedihan itu pasti hilang. Jadi kalau ada istilah kesedihan sementara, itu benar. Tapi bahagia itu selamanya kalau di surga. Jadi kalau hari ini kita sedih, pastikan kesedihan ini sementara saja. Sebab orang-orang yang meratapi kesedihan, seolah-olah kesedihan ini tidak akan berakhir. Ia merasa hidupnya itu pasti juga sengsara di akhirat. Orang seoerti inilah yang bisa jadi sedihnya tak berujung. Ujung-ujungnya tetap di neraka. Ini yang paling menyedihkan. 4. Surat Al-Ahqaf ayat 15: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri" 5. Diantara kebiasaan penduduk surga yang wajib kita lakukan adalah senantiasa bersyukur. Bersyukur ini bukan amalan yang mudah, bukan cuma mengucapkan hamdalah. Allah mengajarkan kita bersyukur dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15, yang menandakan seseorang sudah masuk ke fase umur 40 tahun. Doa yang dibaca sebagai berikut: Rabbi auzi'ni an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'ala walidayya wa an a'mala ṣaliḥan tarḍahu wa aṣliḥ li fi zurriyyati, inni tubtu ilaika wa innī minal-muslimīn. 6. Dalam doa di atas kita meminta kepada Allah diberikan tenaga untuk bisa bersyukur, artinya bersyukur itu tidak mudah. Istimewanya hanya sedikit dari hamba Allah yang bisa bersyukur. Agar hidup kita lurus dan bisa masuk ke dalam surga, maka kita harus rajin-rajin memuji dan menyebutkan asma Allah, kebaikan-kebaikan Allah. Masalahnya setan tidak suka kalau orang-orang bersyukur. Sehingga setan selalu menerbitkan kesedihan, agar orang lebih banyak mengingat kemalangan dibandingkan nikmat yang diperoleh. Diantara pintu masuk setan sehingga kita hilang rasa syukur itu adalah dengan kesedihan. Sedih itu akan membuat seseorang lupa akan nikmat Allah. Yang dia ingat hanya yang hilang dari dirinya, sehingga ia sedih. Contoh: Ada orang yang menerima gaji 100 juta, lalu di taruh di bawah bantal. Saat menerima uang itu ia mengucapkan Alhamdulillah ya Allah. Ternyata setelah itu ada “tuyul“ yang mengambil uangnya 100 ribu. Besoknya saat dihitung lagi uangnya tinggal 99 juta 900 ribu. Seharian itu yang dia pikirkan hanya uangnya yang hilang 100 ribu itu. Lalu ia mulai menuduh orang yang tinggal di rumahnya. Padahal ketika dapat uang 100 juta itu adalah sesuatu yang menggembirakan. Tapi uang 100 ribu yang hilang justru ia sesali dan lebih banyak ia pikirkan. 7. Untuk bisa bersyukur itu tidak semudah yang kita bayangkan hanya membaca hamdalah saja. Sebab kalau kita sudah mengucapkan hamdalah, tetapi hati tidak lapang maka itu bukan memuji Allah. Ada orang yang bilang, “Gue sih sudah bersyukur, tapi mau bagaimana lagi.“ Orang yang bersyukur, efeknya hati menjadi lapang. Syukur itu identik dengan kelapangan. Kalau dada kita masih sesak, berarti tidak sepenuhnya bersyukur, masih ada yang dipikirin. Yang membuat kita sulit bersyukur karena setan selalu membuat kita ingat dengan kesedihan dan kekurangan. Saat memandang pasangan yang diingat yang jelek-jelek saja. Contoh: “Nyesel kenapa gue nikah sama dia. Udah hitam, pendek, jelek, hidup lagi.“ Penyesalan itu tidak serta merta muncul. Itu ada pengaruh dari setan. Makanya mata kita akhirnya hanya memandang yang kurang saja. Tapi lupa dengan yang lebih nya. 8. Surat Al-Isra ayat 1: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 9. Diantara oleh-olehnya Nabi Muhammad ﷺ saat isra mi’raj adalah menjadi orang pertama yang diperlihatkan display-nya surga dan neraka. Nabi Muhammad ﷺ melihat betapa indahnya surga dan betapa menyeramkannya neraka. Pada saat Nabi Muhammad ﷺ turun dari miraj, beliau memberi kabar kepada kita. Kalau Nabi Muhammad ﷺ memberi kabar, maka tidak mungkin berdusta. Sebelum diangkat jadi nabi saja, beliau sudah dijaga dari kedustaan. Gelarnya Al-Amin, orang yang dipercaya. Track record-nya terpercaya. Apalagi setelah jadi nabi, dibimbing oleh wahyu, sehingga tidak mungkin untuk berdusta. Kalau akal kita tidak sampai itu bukan berarti dusta. Contoh: Peristiwa Isra Miraj. Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kalau di peta jaraknya kurang lebih 1.300 Km. Ini seperti jarak dari Jakarta ke Pekanbaru atau ke Padang. Kalau di zaman sekarang orang percaya bisa sampai disana dalam 2 jam, karena naik pesawat. Tapi kalau di zaman dulu orang tidak percaya, karena berpikirnya pergi kesana pakai onta. Sama dengan zaman sekarang ada orang yang tidak percaya adanya surga dan neraka. Mereka sulit berpikir bahwa nanti ada tempat yang sangat indah, dimana disana tidak ada lagi kesedihan, karena berpikirnya kekinian.
10. Nabi Muhammad ﷺ diperlihatkan bahwa nanti di neraka akan banyak diisi oleh wanita. Ada orang yang memprotes hadist ini, karena seolah-oleh yang penjahat itu semua wanita. Ada 2 pendapat kenapa dalam hadits ini memberitahu bahwa kebanyakan wanita nanti ada di neraka. Pertama, jumlah wanita memang lebih banyak. Karena jumlahnya lebih banyak, maka wanita berpeluang lebih banyak di neraka, walaupun peluang di surga juga banyak. Tapi dalam hadits ini Rasulullah ﷺ menjelaskan konteksnya neraka. Kedua, ada sifat buruk wanita yang kalau dibiarkan dapat mengantarkan ia ke neraka. Sampai-sampai ada sahabiyat yang bertanya, “Memangnya wanita itu banyak yang kufur (tidak beriman) sama Allah?” Rasulullah ﷺ berkata, “Wanita itu banyak yang beriman sama Allah, tapi kebanyakan dia itu kufur sama kebaikan suaminya.” Apa maksudnya kufur dengan kebaikan suami? Lebih banyak memandang negatifnya pasangan dibandingkan positifnya. Sekali wanita disakiti oleh pasangannya, maka ia langsung mengeneralisir. “Kamu tuh dari dulu tidak pernah sayang sama aku. Jahat banget sama aku.“ Karena dipandangnya kebaikan suaminya cuma segitu, maka istri jadi sulit untuk bersyukur. 11. Di antara obat supaya kita bersyukur, pertama adalah jangan membandingkan dengan kepunyaan orang yang lebih baik. Ada pepatah yang mengatakan rumput tetangga lebih hijau dari rumput di rumah sendiri. Kita seringkali iri karena melihat kelebihan yang dimiliki oleh orang lain, tapi kita tidak tahu orang ini menangis saat kena ujian apa saja. Hal ini yang membuat kita lebih banyak kufur nikmat, tidak bersyukur, dan banyak keluh kesah, karena kita punya pembanding lebih yang lebih baik. Tapi kita tidak memandang yang lain. Kalau hari ini kita sudah punya pasangan walau kadang nyebelin, maka liat orang yang sudah jomblo bertahun-tahun. Yang membuat ibu-ibu susah bersyukur karena sering nonton drakor atau sinetron. 12. Allah memberikan kita pasangan itu pasti tidak sempurna, makanya menikah itu paket combo. Terima saja semuanya. Tidak ada pernikahan yang sempurna. Yang membuat kita tidak bersyukur, sehingga rumah bak neraka dan bukan surga, karena hari-hari kita dihantui oleh kekurangan pasangan dan dibandingkan dengan kelebihan yang dimiliki orang lain. Contoh: Suami tetangga bisikin I love You ke istrinya sebelum pergi kerja, sedangkan suami kita membisiki tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan. Seorang Syeikh mengatakan, “Jika mata sering memandang yang haram, maka yang halal tak lagi nikmat.” 13. Surat An-Nur ayat 30: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". 14. Surat An-Nur ayat 31: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya….……….. 15. Yang membuat kita kehilangan rasa syukur dalam memiliki pasangan adalah karena kita sering memandang yang lain, terutama yang bukan hak nya kita. Urusan pandang memandang ini bukan hanya untuk laki-laki saja, tapi juga untuk wanita. Dalam Surat An-Nur ayat 30 itu ada peringatan Allah untuk laki-laki, sedangkan ayat 31 nya untuk perempuan. Contoh: Perempuan matanya jangan jelalatan saat melihat bintang film Korea yang ganteng atau melihat ustadz yang ganteng. Jangan memandang sesuatu yang bukan hak nya kita. Dalam kedua ayat ini Allah membuktikan keadilannya. Biasanya perintah Allah diberikan dalam 1 ayat bagi laki-laki dan perempuan, tapi khusus perintah ini dipisah dalam 2 ayat, sebagai penegasan. Karena biasanya yang jadi tertuduh itu laki-laki melulu. Makanya dalam ayat 30 yang diingatkan Allah itu laki-laki dahulu. Laki-laki mukmin harus menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Lalu Allah juga mengingatkan perempuan. Maka bisa jadi yang membuat kita melihat suami kita lalu bilang, ”Kok gini benget ya.” Karena kita sering memandang artis-artis di TikTok yang sebenarnya tidak layak untuk dipandang. Inilah yang bisa mengurangi rasa syukur, memandang secara fisik atau kelebihan dari yang lain. 16. Yang membuat kita bisa bersyukur itu kalau kita melihat yang lebih di bawah. Contoh: Kalau suami bekerja di kantor tapi golongan nya masih rendah, maka lihat orang yang suaminya masih menganggur. Bagi yang punya suami masih menganggur, maka lihat yang punya suami menganggur dan kasar sama istrinya. Jadi kita selalu berusaha mencari kebaikan-kebaikan yang ada. Setan itu akan kalah kalau kita terbiasa memandang pasangan dengan mata kebaikan dibandingkan dengan mata keburukan.
17. Kita selalu berpikir semua itu harus perfect. Padahal pasti ada konsekuensi. Contoh: Menikah dengan duda yang bercerai maka konsekuensinya akan bersaing dengan mantan istrinya dulu. Akan dibanding-bandingkan. Keuntungannya biasanya sudah matang, kariernya sudah bagus, dapat di fase kesuksesannya dia. Menikah dengan bujang resikonya merintis dari bawah. Siap makan nasi dengan garam. Menikah dengan bujang yang sudah kaya, ada orang yang mau menjadi pelakor. Menikah dengan orang yang ganteng, bisa cemburu tiap hari. Menikah dengan yang jelek resikonya ada yann bilang, “Ih kok mau aja ya nikah sama dia?“ Selalu ada resiko dan hal yang tidak sempurna. Tugas kita fokus pada hal yang bisa membuat kita bersyukur. 18. Dulu orang Indonesia punya budaya bersyukur yang sekarang mulai hilang. Contoh: Untung saja hanya hilang 2 juta. Alhamdulillah masih ada sisanya. Untung saja masih hidup, walaupun kakinya copot 1. Nah, ini benar. Kalau orang tidak bersyukur yang akan membunuh dirinya adalah dia sendiri. Yang membuat dirinya murung adalah diri sendiri. 19. Apa yang membuat kita sulit untuk tersenyum hari ini? Karena yang kita pikirkan adalah kemalangan yang kita alami hari ini. Contoh: Dompet hilang. Ada tagihan hutang. Maka coba bandingkan apa yang diterima hari ini. Pikirkan yang baik-baik. Alhamdulillah punya anak. Ada orang yang sudah menikah, tapi belum punya anak. Alhamdulillah punya rumah, walaupun kecil. Karena ada orang lain yang masih ngontrak. Bagi yang masih ngontrak tetap mengucapkan Alhamdulillah masih bisa ngontrak, karena ada orang lain yang dikejar-kejar oleh debt collector. Kalau yang dipikirkan hanya kemalangan, maka kita akan membunuh rasa syukur dalam diri kita. 20. Di antara cara untuk melatih syukur itu kita sering-seringlah mengingat nikmat-nikmat Allah. Kalau kita menghitung nikmat-nikmat yang Allah berikan, maka kita tidak bakalan mampu menghitungnya. Tapi dalam rangka untuk membuat rasa syukur itu muncul, maka hitung nikmat yang kita terima. Orang itu bisa berprasangka negatif sama orang lain atau sama pasangannya, atau orang tuanya. Yang dipikirkan keburukan orang tuanya, sehingga ia jadi menyimpan dendam. Yang bisa kita lakukan adalah apapun yang kita alami hari ini jangan membuat kita lupa akan nikmat Allah, sehingga kita punya catatan jurnal syukur. Kalau perlu kita mencatat apa yang telah kita nikmati. Kalau dicatat, maka tidak terhitung lagi nikmat dari Allah. Contoh: Ada orang kaya yang tangannya keseleo, sehingga tidak bisa salaman atau menggenggam sesuatu. Untuk berobat Ybs sudah keluar uang sampai 200 juta. Jadi kita yang kedua tangannya sehat berarti sebenarnya menyimpan uang 400 juta di tangan. 21. Ada orang yang mengeluh bahwa rezekinya berkurang. Padahal tidak ada rezeki yang berkurang. Yang berkurang itu gaji, tapi rezeki tetap, tidak berkurang. Terkadang ini terjadi karena kita salah membandingkan. Contoh: Kita saat ini di kamar tidur bisa pakai AC, tapi Qorun tidak pernah merasakan AC, hanya pakai kipas. Jadi kita lebih kaya dari Qorun. Kekayaan versi kita adalah bisa memiliki, padahal seharusnya bisa menikmati. Ternyata uang yang banyak tidak bisa membeli nikmat. Kalau kita bandingkan uang dan kekayaan kita, maka kalah dari Qorun, tapi kalau dari sisi nikmat, kita menikmati lebih banyak. Kita jadi tidak bersyukur karena yang dihitung barang yang tidak kita miliki, bukan barang yang bisa kita nikmati. 22. Orang kaya yang punya uang banyak tetap terhalang untuk makan kalau dia punya penyakit gula. Dia tidak bisa makan durian. Kita masih bisa makan durian. Itu nikmat. Jadi jangan menghitung apa yang kita miliki, tapi hitunglah apa yang kita nikmati. Ada orang yang punya rumah banyak dan besar, tapi dia tidak bisa menikmati. Yang menikmati justru pembantunya yang tidur di situ. 23. Pada saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat mengalami pemboikotan di Kota Mekah sebenarnya uang mereka ada, tapi tidak bisa beli apa-apa. Akses ke pasar dan makanan tidak ada. Pada masa pandemi kita punya uang, tapi warung banyak yang tutup. Kalau kita ingin bersyukur, maka hitunglah apa yang kita nikmati, bukan apa yang kita miliki. Karena apa yang kita miliki pun bisa jadi milik orang lain. Contoh: Punya uang 1 milyar. Belum tentu semua uang itu untuk kita. Pada saat kita meninggal, maka uang itu akan dibagi untuk ahli waris. Berarti uang itu sebenarnya miliknya ahli waris. 24. Ada yang bilang hidup kita sehat kalau tidurnya bisa pulas, makannya enak, dan masih bisa ketawa. Itu sudah nikmat. Allah akan mengangkat derajat hamba-hambanya yang bersyukur. Kemurkaan Allah itu kalau sudah di kasih, tapi masih memikirkan yang lain. Hidup kita saja seharusnya sudah disyukuri. Yang lain banyak yang tidak punya kehidupan. Ada orang yang terbaring sakit, itu saja masih bisa bersyukur karena masih memiliki nafas. Merasakan bisa menjadi manusia itu sebuah nikmat. 25. Pintu masuk setan supaya kita tidak bersyukur itu dengan cara berandai-andai. Seandainya itu sambil melihat kenikmatan orang lain. Makanya berandai-andai itu bisa jadi jebakan setan, sehingga kita tidak bersyukur dengan yang kita miliki hari ini. Kalau sudah hilang rasa syukur, maka yang kita peroleh hari ini pun tidak bisa membuat hati kita ridha. Surga itu hilang dari rumah kita karena kita berkeluh kesah terus. Contoh: “Ini anak susah betul diatur. Tahu gini ngak usah punya anak.” 26. Syeikh Al-Munawi itu punya kalimat yang maknanya dalam sekali, “Seseorang itu tidak bisa mengenal nikmatnya sesuatu, sebelum kehilangan sesuatu.“ Contoh: Suami yang dianggap menyebalkan oleh istrinya, tapi saat ia meninggal dunia baru istrinya akan merasa kehilangan. Anak yang suka memberantakan rumah dan dimarahi oleh ibunya. Nanti saat anak sudah besar itu yang akan dikangenin. Ibunya sudah tua, lalu lihat ruangannya rapi, tidak ada coretan. Tapi si ibu akan merasa sendirian sambil membayangkan anaknya yang sudah menjadi pejabat di salah satu kementrian dan ada yang jadi dosen. Di situ si ibu akan merenung bahwa dulu di rumahnya ada teriakan. Dulu ada anak yang berlari-lari dan menumpahkan air. Sekarang rumah rapi. Tapi kita baru sadar kalau masanya sudah hilang dan tidak mungkin balik lagi. Di situlah kita baru menyadairi nikmat dari lelahnya saat mengurus anak. Jadi tidak usah buru-buru ingin anaknya cepat besar. Sesuatu yang kita terima hari ini, harus disyukuri. Apa yang hari ini kita ratapi, bisa jadi nanti yang kita syukuri. Contoh: Dulu pernah tinggal di rumah kontrakan. 27. Hati yang bisa mensyukuri itulah surga yang sesungguhnya. Sebelum kita masuk surga di akhirat, kita sudah merasakan surga di dunia dengan bersyukur atas yang Allah berikan. Yang membuat neraka di dalam rumah adalah sifat kita yang lebih banyak berkeluh kesah. Sebanyak apapun yang Allah berikan kepada kita, tapi kalau rasa syukur itu tidak ada, kita hanya bisa meratapi. Hilangnya rasa syukur itu membuat neraka ada di dalam rumah kita. Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fikum.
Terima kasih ustadz
Bagus bgt materinya. InsyaAllah berkah
Terimasih banyak Ustadz
Barakallah ustadz, tinggal praktek bismillah buang ego lembutkn hati
Masya Alloh Alhamdulillah bisa melihat video ini ...jazakalloh ustadz
MasyaAlloh jazakalloh ustadz
MasyaAllah tabarakallah
Masyaa ALLAH...
Tabaarakallaah.
1. Surat Fathir ayat 34: Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
2. Diantara kebiasaan penduduk surga adalah mereka senantiasa bersyukur atas apa yang mereka peroleh. Salah satu ucapan mereka dalam Surat Fathir ayat 34 pada saat penghuni surga masuk ke dalam surga adalah, “Segala puji bagi Allah yang mengusir kami dari rasa sedih. Sesungguhnya Tuhan kami Maha Pengampun dan Maha menerima rasa syukur. Ini ucapan yang diucapkan oleh setiap orang yang masuk surga. Mengapa? Karena surga akan membuat segala kesedihan itu hilang. Surga adalah puncak kebahagiaan. Makanya tidak ada yang galau dan sedih di surga.
3. Pada saat orang masuk surga, maka Allah jamin kita, “Masuklah kamu dan pasangan mu ke dalam surga. Maka kamu akan bergembira.” Maka emosi sedih itu dipastikan hilang. Kesendirian atau kesedihan itu pasti hilang. Jadi kalau ada istilah kesedihan sementara, itu benar. Tapi bahagia itu selamanya kalau di surga. Jadi kalau hari ini kita sedih, pastikan kesedihan ini sementara saja. Sebab orang-orang yang meratapi kesedihan, seolah-olah kesedihan ini tidak akan berakhir. Ia merasa hidupnya itu pasti juga sengsara di akhirat. Orang seoerti inilah yang bisa jadi sedihnya tak berujung. Ujung-ujungnya tetap di neraka. Ini yang paling menyedihkan.
4. Surat Al-Ahqaf ayat 15: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"
5. Diantara kebiasaan penduduk surga yang wajib kita lakukan adalah senantiasa bersyukur. Bersyukur ini bukan amalan yang mudah, bukan cuma mengucapkan hamdalah. Allah mengajarkan kita bersyukur dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15, yang menandakan seseorang sudah masuk ke fase umur 40 tahun. Doa yang dibaca sebagai berikut: Rabbi auzi'ni an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'ala walidayya wa an a'mala ṣaliḥan tarḍahu wa aṣliḥ li fi zurriyyati, inni tubtu ilaika wa innī minal-muslimīn.
6. Dalam doa di atas kita meminta kepada Allah diberikan tenaga untuk bisa bersyukur, artinya bersyukur itu tidak mudah. Istimewanya hanya sedikit dari hamba Allah yang bisa bersyukur. Agar hidup kita lurus dan bisa masuk ke dalam surga, maka kita harus rajin-rajin memuji dan menyebutkan asma Allah, kebaikan-kebaikan Allah. Masalahnya setan tidak suka kalau orang-orang bersyukur. Sehingga setan selalu menerbitkan kesedihan, agar orang lebih banyak mengingat kemalangan dibandingkan nikmat yang diperoleh. Diantara pintu masuk setan sehingga kita hilang rasa syukur itu adalah dengan kesedihan. Sedih itu akan membuat seseorang lupa akan nikmat Allah. Yang dia ingat hanya yang hilang dari dirinya, sehingga ia sedih. Contoh: Ada orang yang menerima gaji 100 juta, lalu di taruh di bawah bantal. Saat menerima uang itu ia mengucapkan Alhamdulillah ya Allah. Ternyata setelah itu ada “tuyul“ yang mengambil uangnya 100 ribu. Besoknya saat dihitung lagi uangnya tinggal 99 juta 900 ribu. Seharian itu yang dia pikirkan hanya uangnya yang hilang 100 ribu itu. Lalu ia mulai menuduh orang yang tinggal di rumahnya. Padahal ketika dapat uang 100 juta itu adalah sesuatu yang menggembirakan. Tapi uang 100 ribu yang hilang justru ia sesali dan lebih banyak ia pikirkan.
7. Untuk bisa bersyukur itu tidak semudah yang kita bayangkan hanya membaca hamdalah saja. Sebab kalau kita sudah mengucapkan hamdalah, tetapi hati tidak lapang maka itu bukan memuji Allah. Ada orang yang bilang, “Gue sih sudah bersyukur, tapi mau bagaimana lagi.“ Orang yang bersyukur, efeknya hati menjadi lapang. Syukur itu identik dengan kelapangan. Kalau dada kita masih sesak, berarti tidak sepenuhnya bersyukur, masih ada yang dipikirin. Yang membuat kita sulit bersyukur karena setan selalu membuat kita ingat dengan kesedihan dan kekurangan. Saat memandang pasangan yang diingat yang jelek-jelek saja. Contoh: “Nyesel kenapa gue nikah sama dia. Udah hitam, pendek, jelek, hidup lagi.“ Penyesalan itu tidak serta merta muncul. Itu ada pengaruh dari setan. Makanya mata kita akhirnya hanya memandang yang kurang saja. Tapi lupa dengan yang lebih nya.
8. Surat Al-Isra ayat 1: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
9. Diantara oleh-olehnya Nabi Muhammad ﷺ saat isra mi’raj adalah menjadi orang pertama yang diperlihatkan display-nya surga dan neraka. Nabi Muhammad ﷺ melihat betapa indahnya surga dan betapa menyeramkannya neraka. Pada saat Nabi Muhammad ﷺ turun dari miraj, beliau memberi kabar kepada kita. Kalau Nabi Muhammad ﷺ memberi kabar, maka tidak mungkin berdusta. Sebelum diangkat jadi nabi saja, beliau sudah dijaga dari kedustaan. Gelarnya Al-Amin, orang yang dipercaya. Track record-nya terpercaya. Apalagi setelah jadi nabi, dibimbing oleh wahyu, sehingga tidak mungkin untuk berdusta. Kalau akal kita tidak sampai itu bukan berarti dusta. Contoh: Peristiwa Isra Miraj. Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kalau di peta jaraknya kurang lebih 1.300 Km. Ini seperti jarak dari Jakarta ke Pekanbaru atau ke Padang. Kalau di zaman sekarang orang percaya bisa sampai disana dalam 2 jam, karena naik pesawat. Tapi kalau di zaman dulu orang tidak percaya, karena berpikirnya pergi kesana pakai onta. Sama dengan zaman sekarang ada orang yang tidak percaya adanya surga dan neraka. Mereka sulit berpikir bahwa nanti ada tempat yang sangat indah, dimana disana tidak ada lagi kesedihan, karena berpikirnya kekinian.
10. Nabi Muhammad ﷺ diperlihatkan bahwa nanti di neraka akan banyak diisi oleh wanita. Ada orang yang memprotes hadist ini, karena seolah-oleh yang penjahat itu semua wanita. Ada 2 pendapat kenapa dalam hadits ini memberitahu bahwa kebanyakan wanita nanti ada di neraka. Pertama, jumlah wanita memang lebih banyak. Karena jumlahnya lebih banyak, maka wanita berpeluang lebih banyak di neraka, walaupun peluang di surga juga banyak. Tapi dalam hadits ini Rasulullah ﷺ menjelaskan konteksnya neraka. Kedua, ada sifat buruk wanita yang kalau dibiarkan dapat mengantarkan ia ke neraka. Sampai-sampai ada sahabiyat yang bertanya, “Memangnya wanita itu banyak yang kufur (tidak beriman) sama Allah?” Rasulullah ﷺ berkata, “Wanita itu banyak yang beriman sama Allah, tapi kebanyakan dia itu kufur sama kebaikan suaminya.” Apa maksudnya kufur dengan kebaikan suami? Lebih banyak memandang negatifnya pasangan dibandingkan positifnya. Sekali wanita disakiti oleh pasangannya, maka ia langsung mengeneralisir. “Kamu tuh dari dulu tidak pernah sayang sama aku. Jahat banget sama aku.“ Karena dipandangnya kebaikan suaminya cuma segitu, maka istri jadi sulit untuk bersyukur.
11. Di antara obat supaya kita bersyukur, pertama adalah jangan membandingkan dengan kepunyaan orang yang lebih baik. Ada pepatah yang mengatakan rumput tetangga lebih hijau dari rumput di rumah sendiri. Kita seringkali iri karena melihat kelebihan yang dimiliki oleh orang lain, tapi kita tidak tahu orang ini menangis saat kena ujian apa saja. Hal ini yang membuat kita lebih banyak kufur nikmat, tidak bersyukur, dan banyak keluh kesah, karena kita punya pembanding lebih yang lebih baik. Tapi kita tidak memandang yang lain. Kalau hari ini kita sudah punya pasangan walau kadang nyebelin, maka liat orang yang sudah jomblo bertahun-tahun. Yang membuat ibu-ibu susah bersyukur karena sering nonton drakor atau sinetron.
12. Allah memberikan kita pasangan itu pasti tidak sempurna, makanya menikah itu paket combo. Terima saja semuanya. Tidak ada pernikahan yang sempurna. Yang membuat kita tidak bersyukur, sehingga rumah bak neraka dan bukan surga, karena hari-hari kita dihantui oleh kekurangan pasangan dan dibandingkan dengan kelebihan yang dimiliki orang lain. Contoh: Suami tetangga bisikin I love You ke istrinya sebelum pergi kerja, sedangkan suami kita membisiki tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan. Seorang Syeikh mengatakan, “Jika mata sering memandang yang haram, maka yang halal tak lagi nikmat.”
13. Surat An-Nur ayat 30: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
14. Surat An-Nur ayat 31: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya….………..
15. Yang membuat kita kehilangan rasa syukur dalam memiliki pasangan adalah karena kita sering memandang yang lain, terutama yang bukan hak nya kita. Urusan pandang memandang ini bukan hanya untuk laki-laki saja, tapi juga untuk wanita. Dalam Surat An-Nur ayat 30 itu ada peringatan Allah untuk laki-laki, sedangkan ayat 31 nya untuk perempuan. Contoh: Perempuan matanya jangan jelalatan saat melihat bintang film Korea yang ganteng atau melihat ustadz yang ganteng. Jangan memandang sesuatu yang bukan hak nya kita. Dalam kedua ayat ini Allah membuktikan keadilannya. Biasanya perintah Allah diberikan dalam 1 ayat bagi laki-laki dan perempuan, tapi khusus perintah ini dipisah dalam 2 ayat, sebagai penegasan. Karena biasanya yang jadi tertuduh itu laki-laki melulu. Makanya dalam ayat 30 yang diingatkan Allah itu laki-laki dahulu. Laki-laki mukmin harus menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Lalu Allah juga mengingatkan perempuan. Maka bisa jadi yang membuat kita melihat suami kita lalu bilang, ”Kok gini benget ya.” Karena kita sering memandang artis-artis di TikTok yang sebenarnya tidak layak untuk dipandang. Inilah yang bisa mengurangi rasa syukur, memandang secara fisik atau kelebihan dari yang lain.
16. Yang membuat kita bisa bersyukur itu kalau kita melihat yang lebih di bawah. Contoh: Kalau suami bekerja di kantor tapi golongan nya masih rendah, maka lihat orang yang suaminya masih menganggur. Bagi yang punya suami masih menganggur, maka lihat yang punya suami menganggur dan kasar sama istrinya. Jadi kita selalu berusaha mencari kebaikan-kebaikan yang ada. Setan itu akan kalah kalau kita terbiasa memandang pasangan dengan mata kebaikan dibandingkan dengan mata keburukan.
17. Kita selalu berpikir semua itu harus perfect. Padahal pasti ada konsekuensi. Contoh: Menikah dengan duda yang bercerai maka konsekuensinya akan bersaing dengan mantan istrinya dulu. Akan dibanding-bandingkan. Keuntungannya biasanya sudah matang, kariernya sudah bagus, dapat di fase kesuksesannya dia. Menikah dengan bujang resikonya merintis dari bawah. Siap makan nasi dengan garam. Menikah dengan bujang yang sudah kaya, ada orang yang mau menjadi pelakor. Menikah dengan orang yang ganteng, bisa cemburu tiap hari. Menikah dengan yang jelek resikonya ada yann bilang, “Ih kok mau aja ya nikah sama dia?“ Selalu ada resiko dan hal yang tidak sempurna. Tugas kita fokus pada hal yang bisa membuat kita bersyukur.
18. Dulu orang Indonesia punya budaya bersyukur yang sekarang mulai hilang. Contoh: Untung saja hanya hilang 2 juta. Alhamdulillah masih ada sisanya. Untung saja masih hidup, walaupun kakinya copot 1. Nah, ini benar. Kalau orang tidak bersyukur yang akan membunuh dirinya adalah dia sendiri. Yang membuat dirinya murung adalah diri sendiri.
19. Apa yang membuat kita sulit untuk tersenyum hari ini? Karena yang kita pikirkan adalah kemalangan yang kita alami hari ini. Contoh: Dompet hilang. Ada tagihan hutang. Maka coba bandingkan apa yang diterima hari ini. Pikirkan yang baik-baik. Alhamdulillah punya anak. Ada orang yang sudah menikah, tapi belum punya anak. Alhamdulillah punya rumah, walaupun kecil. Karena ada orang lain yang masih ngontrak. Bagi yang masih ngontrak tetap mengucapkan Alhamdulillah masih bisa ngontrak, karena ada orang lain yang dikejar-kejar oleh debt collector. Kalau yang dipikirkan hanya kemalangan, maka kita akan membunuh rasa syukur dalam diri kita.
20. Di antara cara untuk melatih syukur itu kita sering-seringlah mengingat nikmat-nikmat Allah. Kalau kita menghitung nikmat-nikmat yang Allah berikan, maka kita tidak bakalan mampu menghitungnya. Tapi dalam rangka untuk membuat rasa syukur itu muncul, maka hitung nikmat yang kita terima. Orang itu bisa berprasangka negatif sama orang lain atau sama pasangannya, atau orang tuanya. Yang dipikirkan keburukan orang tuanya, sehingga ia jadi menyimpan dendam. Yang bisa kita lakukan adalah apapun yang kita alami hari ini jangan membuat kita lupa akan nikmat Allah, sehingga kita punya catatan jurnal syukur. Kalau perlu kita mencatat apa yang telah kita nikmati. Kalau dicatat, maka tidak terhitung lagi nikmat dari Allah. Contoh: Ada orang kaya yang tangannya keseleo, sehingga tidak bisa salaman atau menggenggam sesuatu. Untuk berobat Ybs sudah keluar uang sampai 200 juta. Jadi kita yang kedua tangannya sehat berarti sebenarnya menyimpan uang 400 juta di tangan.
21. Ada orang yang mengeluh bahwa rezekinya berkurang. Padahal tidak ada rezeki yang berkurang. Yang berkurang itu gaji, tapi rezeki tetap, tidak berkurang. Terkadang ini terjadi karena kita salah membandingkan. Contoh: Kita saat ini di kamar tidur bisa pakai AC, tapi Qorun tidak pernah merasakan AC, hanya pakai kipas. Jadi kita lebih kaya dari Qorun. Kekayaan versi kita adalah bisa memiliki, padahal seharusnya bisa menikmati. Ternyata uang yang banyak tidak bisa membeli nikmat. Kalau kita bandingkan uang dan kekayaan kita, maka kalah dari Qorun, tapi kalau dari sisi nikmat, kita menikmati lebih banyak. Kita jadi tidak bersyukur karena yang dihitung barang yang tidak kita miliki, bukan barang yang bisa kita nikmati.
22. Orang kaya yang punya uang banyak tetap terhalang untuk makan kalau dia punya penyakit gula. Dia tidak bisa makan durian. Kita masih bisa makan durian. Itu nikmat. Jadi jangan menghitung apa yang kita miliki, tapi hitunglah apa yang kita nikmati. Ada orang yang punya rumah banyak dan besar, tapi dia tidak bisa menikmati. Yang menikmati justru pembantunya yang tidur di situ.
23. Pada saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat mengalami pemboikotan di Kota Mekah sebenarnya uang mereka ada, tapi tidak bisa beli apa-apa. Akses ke pasar dan makanan tidak ada. Pada masa pandemi kita punya uang, tapi warung banyak yang tutup. Kalau kita ingin bersyukur, maka hitunglah apa yang kita nikmati, bukan apa yang kita miliki. Karena apa yang kita miliki pun bisa jadi milik orang lain. Contoh: Punya uang 1 milyar. Belum tentu semua uang itu untuk kita. Pada saat kita meninggal, maka uang itu akan dibagi untuk ahli waris. Berarti uang itu sebenarnya miliknya ahli waris.
24. Ada yang bilang hidup kita sehat kalau tidurnya bisa pulas, makannya enak, dan masih bisa ketawa. Itu sudah nikmat. Allah akan mengangkat derajat hamba-hambanya yang bersyukur. Kemurkaan Allah itu kalau sudah di kasih, tapi masih memikirkan yang lain. Hidup kita saja seharusnya sudah disyukuri. Yang lain banyak yang tidak punya kehidupan. Ada orang yang terbaring sakit, itu saja masih bisa bersyukur karena masih memiliki nafas. Merasakan bisa menjadi manusia itu sebuah nikmat.
25. Pintu masuk setan supaya kita tidak bersyukur itu dengan cara berandai-andai. Seandainya itu sambil melihat kenikmatan orang lain. Makanya berandai-andai itu bisa jadi jebakan setan, sehingga kita tidak bersyukur dengan yang kita miliki hari ini. Kalau sudah hilang rasa syukur, maka yang kita peroleh hari ini pun tidak bisa membuat hati kita ridha. Surga itu hilang dari rumah kita karena kita berkeluh kesah terus. Contoh: “Ini anak susah betul diatur. Tahu gini ngak usah punya anak.”
26. Syeikh Al-Munawi itu punya kalimat yang maknanya dalam sekali, “Seseorang itu tidak bisa mengenal nikmatnya sesuatu, sebelum kehilangan sesuatu.“ Contoh: Suami yang dianggap menyebalkan oleh istrinya, tapi saat ia meninggal dunia baru istrinya akan merasa kehilangan. Anak yang suka memberantakan rumah dan dimarahi oleh ibunya. Nanti saat anak sudah besar itu yang akan dikangenin. Ibunya sudah tua, lalu lihat ruangannya rapi, tidak ada coretan. Tapi si ibu akan merasa sendirian sambil membayangkan anaknya yang sudah menjadi pejabat di salah satu kementrian dan ada yang jadi dosen. Di situ si ibu akan merenung bahwa dulu di rumahnya ada teriakan. Dulu ada anak yang berlari-lari dan menumpahkan air. Sekarang rumah rapi. Tapi kita baru sadar kalau masanya sudah hilang dan tidak mungkin balik lagi. Di situlah kita baru menyadairi nikmat dari lelahnya saat mengurus anak. Jadi tidak usah buru-buru ingin anaknya cepat besar. Sesuatu yang kita terima hari ini, harus disyukuri. Apa yang hari ini kita ratapi, bisa jadi nanti yang kita syukuri. Contoh: Dulu pernah tinggal di rumah kontrakan.
27. Hati yang bisa mensyukuri itulah surga yang sesungguhnya. Sebelum kita masuk surga di akhirat, kita sudah merasakan surga di dunia dengan bersyukur atas yang Allah berikan. Yang membuat neraka di dalam rumah adalah sifat kita yang lebih banyak berkeluh kesah. Sebanyak apapun yang Allah berikan kepada kita, tapi kalau rasa syukur itu tidak ada, kita hanya bisa meratapi. Hilangnya rasa syukur itu membuat neraka ada di dalam rumah kita.
Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fikum.
Besok tes exsperimen Bunda suka yah syg.
@@fannyangelia62 iyah Bund.
@@fannyangelia62Bunda sk aku serfis...
saya mohon maaf,saya bicara sendiri, Ustad ya...
suka mencontohkan diri Ustadz dan Keluarga Kepada Jama'ah.