Jam mengajar guru supaya tidak disamakan dengan kantor. Karena guru perlu 1.persiapan 2.koreksi 3.konseling dan guiding dengan siswa tertentu 4.membuat materi yang kretaif dan innovatif 5. Guru bisa mengajar dengan stamina yang baik di semua kelas. Namun bila kelasnya banyak ,tidak mungkin karena keterbatasan kekuatan tenaga dan pita suara 5. menangani masalah siswa 6.Home visit ke rumah siswa 7. membantu belajar siswa yang kurang. dll
Kalau mereka yang pro Kumer pasti akan bilang "Anda adalah orang yang gak mau di ajak maju" 😂😂😂😂 Kocaaaak Sudah jelas Kumer ini bermasalah, kok masih dibela 😂😂😂
Buku - buku cetak terbitan erllangga, tiha serangkai. The best KTSP 2006 dan rapor merah, ujian Nasional meskipun jadi momok dikala UN tapi ilmunya berkah dan bermakna
Program guru penggerak sepertinya memang perlu dievaluasi klo perlu ditiadakan. Mmbuat kecemburuan karena bnyak mninggalkan tugas pokok tp tdk jarang tdk berdmpak di sekolah.
IPA di SMP juga harus di pecah kembali menjadi Bidang Studi Biologi dan Bidang studi Fisika.sama seperti tahun 90an. Banyak guru Bidang studi Biologi dipaksa mengajar IPA sehingga mengajar Fisika asal saja karena tdk mendalami demikian juga guru fisika ngajar Biologi asal saja.
Sepakat! Hentikan Kurikulum Merdeka, PMM, dan Program Guru Penggerak (PGP). Karena PGP ini diskriminatif dan tidak akuntabel. Katena jangan dijadikan persyaratan untuk menjadi Kepala Sekolah
Sepakat buang2 anggaran saja tp kontribusi ga ada unt tempat guru penggerak bekerja atau diwilayahnya, hy unt diri pribadi dan terkesan sok pinter sendiri....
Jangan sibukkan anak dalam belajar tapi sibukkanlah anak belajar. Jangan sibukkan guru belajar tapi sibukkanlah memberi tunjuk ajar. Pendidikan harus mempunyai target pencapaian. Mulai dari tingkat Paud sampai Perguruan Tinggi. Contoh tamat SD sudah mampu berbahasa Inggris dengan lancar. Mampu berbicara didepan umum dengan baik. Mampu mengerjakan menghitung berbagai hitung dalam matematika dengan baik. Mampu mengungkapkan Ilmu Sosial dan menerapkannya dalam kehidupan. Dan seterusnya ....
Mohon difikirkan keberadaan kepala sekolah SD, SMP, SMA, SMK di seluruh Indonesia agar yg berprestasi dilibatkan dalam pembahasan pendidikan di RI ini.
Betuuuuul sekali ,,,pemborosan anggaran negara hanya utk segelintir orang bubarkan Kurmed,PMM,Guru Penggerak,,tdk semua daerah ada jaringan,tdk semua guru mahir IT,tdk semua guru punya HP/ laptop...zaman dahulu tdk ada itu semua jg mampu memimpin Negara..bahkan cinta tanah air mampu mewujudkan Indonesia jd Merdeka ...sy guru TK/ Paud sdh 27 th mengabdi sampai udh mau keluar dr dapodik msh status guru honor ,lulusan S1 mengabdi di daerah trans ...sangat terbebani dgn adanya PMM,Kurmed & Zoom bgt padat...sampai urusan klrg terbengkelai gara2 munculnya Kurmed...jaringan susah
Bagus program guru penggerak, di dalamnya banyak Ilmu di dalam nya untuk memajukan kompetensi guru. kalau ingin merubah , harus di awali dari pribadi guru yang mau bergerak mungkin yang perlu di perbaiki, siapa saja yang boleh ikut PGP, Kalo saat ini di batasi umur
Setuju,,,semoga THN 2025 ,pmm,guru penggerak,ANBK,P5 dihapus Krn semua program ini sayang sekali bagi daerah2 yg jauh dari jangkauan internet dan akses lainya.
PMM bagus tapi cocoknya untuk kalangan penghoby seminar, work shop, diklat, bimtek dan pemikir. Adapun bagi guru yang lebih hoby pengembangan langsung secara praktik akan tersita waktu dan pikirannya hanya untuk memenuhi adminsitrasi di PMM
Tingkatkan pendidijan moral biar siswa bsa memiliki tata krama dan berbudi pekerti yg luhur kaya zaman era 80han..gen z itu lbh moderat tp tdk melupakan bgmana cara menghormati kpda yg lbh tua
Apa yang ada sekarang di pendidikan,,, nampaknya pihak luar Memang akan melemahkan kecerdasan generasi kedepan... Hapus semua program membuat guru sulit juga biaya yang dikeluarkan oleh negara, kembalikan pendidikan ke Ahli di bidang pendidikan Kesimpulan para pemimpin secepatnya selamatkan pendidikan dasar menengah di negara tercinta ini Trmksi
Alhamdulillah... smg bisa ada perubahan. Guru tambah dipusingkan dgn program2 supaya gurunya tambah pintar..akan tetapi kita sdh mentelantarkan anak didik kita.. *Guru pintar anak didik kita terlantar*
Bagi saya PMM malah mempermudah pengajuan SKP, kalau PMM dihapus tapi BKN masih pakai Ekinerja y malah susah. Saya masih ingat dulu isi Ekin BKN sebelum ada PMM, mesti upload file yang jumlahnya ratusan. Isi manual satu². Sekarang ada PMM sudah otomatis SKP tiap bulan langsung jadi !!
Kalo saya PGP mendapatkan nya pengalaman dan ilmu kembali ke individu masing-masing..yang saya kurmag setuju adalah ppg yg sekarang terlalu di mudahkan sedsng kita2 d periode lalu d persulit selama 6 bulan ketat...makin kesini makin aneh aturan untuk ppg dlu zaman plpg sangat ketat uji kompetensi awal dan tes gajar langsung depan acesor uji an akhir kalo sekrag sangat miris bnyk yg tugasnya di kerjakan oleh orang lain skstem joki jdi d manaa yg akan meningkatkan kompetensi guru nya
Jgn ke kurikulum 1994, tp bs ke cbsa, KTSP, kbk dll, tp jgn kumer, muridnya bebas ga belajar murid dg nilai kurang tetep hrs naik kelas, guru merdeka mengajar saking merdekanya guru ga buat seperangkat pembelajaran
Tapi jangan dipungkiri, berkat terobosan nya p. Nadim banyak guru2 yang semakin berkembang baik secara pedagogi dan profesional. Selain banyak gtt yg terangkat menjadi ASN
Kerusakan sistem pendidikan kita rusak berat di jaman nadiem. Rombak total. Hapus guru penggerak, hapus PMM, buang P5 kembalikan PMP saja, hapus zonasi, hapus kurikulum merdeka, kembalikan UNAS, kembalikan sekolah unggulan, adakan rangkingisasi, naik dan tidak naik harus ada, perlindungan hukum bagi guru untuk mendisiplinkan siswa, dll
Apalagi ada syarat utk jd Kepala Sekolah hrs dr guru penggerak, smtara guru penggerak usianya msh sgt muda2. Kepala sekolah itu jbtn yg hrs kompten dlm managemen sekolah, bgmn mmimpin anak buah, bgmn mgkoordinir smua kegiatan. Memimpin anak buah itu lbh kompeten guru yg senior, bkn guru yg pinter IT sj. Pinter IT tp kompetensi manajerialnya gak bs trs bgmn..? Smtr guru penggerak rata2 msh anak2 muda...
anak muda yang maju karena yang tua gk mau gerak bu. yang tua dijadikan kepala sekolah, tuanya setua apa? kalau terlalu sepuh yg ada malah sakit2an, gk bakal kerja.
Setiap Kurikulum memiliki kelebihan dan tantangan nya sendiri. Setiap kurikulum baru pasti sudah melalui kajian dan penelitian yang mendalam sebelum diadopsi. Masalah nya adalah sdm kita tidak support untuk kurikulum merdeka. Guru yang menjadi garda depan terhadap keberhasilan kurikulum merdeka belum sepenuhnya siap. Banyak nya guru yang masih gaptek dan gagap dalam menjalankan tugas nya. Celaka nya banyak guru yang alih-alih sukarela men-gupgrade skills mereka, tapi banyak terkesan malas dan ogah-ogahan. Kalau mau jujur sebenarnya kurikulum merdeka banyak plus nya jika didukung dengan sdm yang unggul dan infrastruktur yang memadai. Misal nya dengan kurikulum merdeka, siswa dirangsang utk bisa lebih bisa mandiri, menjadi lebih kritis dan kreatif. Communication skills dan leadership skills anak juga berkembang baik karena siswa dilatih untuk presentasi dan memimpin diskusi.
Apapun kurikulum nya menurut saya bagus" Aja, dan cara guru mengajar juga sama aja dengan kurikulum apapun. Hanya pemaksaan saja agar guru jadi melek IT tapi memang sekarang sudah zaman nya seperti itu. Cukup pertegas saja uu tentang perlindungan guru, kembalikan wewenang guru tanpa takut dengan pelanggaran HAM "katanya". Siswa malas ditegur jadi pelanggaran, siswa nakal ditegur jadi pelanggaran. Siswa tidak mau belajar harus naik kelas karena Hak asasi.
Tolong?bpk ibu komidi 10 ?jsm kerja guru jangan disamakan dg jam kerja kantor karena yg dihadapi befa jauh?keryas sama nyawa?dan tingkay stress lebih tinggi guru
Ya Allah setuju bgt dg ibu, yg dihadapi beda jauh, menghadapi yg bernyawa pasti lebih menguras energi drpd benda mati. Semoga bapak ibu pejabat mengerti ini 🤲🤲🤲
Intinya guru fokus mencerdaskan bangsa. Pendidikan Jgn dijadikan proyek. Fokus pemerataan sarana dan prasarana pendidikan, agar mutu pendidikan dapat diukur secara nasional.
Guru penggerak Hapus buang,bikin mengelompokan Guru,semua guru mengajar mencerdaskan anak Bangsa,kalau bisa kembalikan kurikulum KTSP,semoga Tuhan memberkati bagi BPK Abdul Muk'ti
Setelah dievaluasi kurikulum hari ini hendaknya kedepan walaupun mentrinya ganti hendaknya kurikulum tidak diganti cukup dievalusai saja dan lakukan perbaikan sehingga buku- buku pelajaran dapat dipakai berkali- kali dan guru-guru pun dapat lebih mendalami ilmu yang diajarkan
Setelah sy ikuti pembahasannya, ternyata Mas Menteri sukses membuat pendidikan Indonesia serumit itu. Sehingga saat ini harus kembali menyelaraskan aspek kebijakan, baru kemudian ke ranah teknis. Dan sy baru tahu ternyata kesejahteraan guru baru direncanakan di tahun 2030-2035 yg akan datang. Sy jg baru tahu anggaran guru penggerak lebih besar daripada PPG. ANBK ternyata datanya digunakan sebatas u/ mengukur implementasi kebijakan. Dan terakhir skor PISA Indonesia semakin menurun setelah IKM. Mantap mas Menteri. Anda akan dikenang atas jasa - jasanya.
Pembahasan basi ! Kalau kalian benar2 mempelajari kurikulum merdeka, harusnya tahu esensinya sama saja dengan kurikulum lama. Ganti istilah hanya lah cara, biar program YANG BELUM TERLAKSANAKAN KEMBALI DI GALA KAN. Alasan yg merasa berat, hanya keluhan dari rasa malas, ketidaktahuan & ketidak mauan. Sejatinya bagian problem itu sendiri, tambeng gk sadar diri. Secara bobot materi tidak dikurangi malah ditingkatkan tapi dengan fleksibilitas bahkan sampai durasi 2 tahun, misal fase A, dituntaskan di kelas 1 dan 2 (yang bilang kurikulum merdeka bikin bodoh, emang guru nya yg gak becus). Asal menaikan anak yg butuh bimbingan, bukannya di bimbing selama satu fase (guru kelas 1 & 2 tetap komunikasi harusnya) malah dibiarkan saja tanggungjawab nya jadi urusan guru fase berikutnya. Banyak yg menyalahkan anak SMP SMA tidak bisa baca karena KURMER, padahal KURMER efektif baru 2-3 tahun (karena covid) lagian calistung itu materi SD, yang mereka kurikulum nya dulu masih kurtilas. Menolak program guru penggerak dasarnya saja gk mau nambah skill, takut kelihatan ada yg magernya. Padahal guru nambah skill apa salahnya? Yang jadi masalah hanya manajemen waktu. Belajarlah menolak kalau gk mau disibukkan berbagai urusan jangan malah menyalahkan program. Dari dulu ngeluh administrasi, padahal KURMER administrasi makin sedikit. Jargon alasan paling kocak "guru harusnya fokus ngajar". Fokus mengajar itu gimana?? Asal masuk kelas doang, nerusin materi buku paket kemarin, gk ada rencana pembelajaran, gk ada skenario pembelajaran. Pantes skor PISA jeblok terus. Minimal punya modul ajar buat keberlangsungan kelas sendiri. Dari dulu bahkan sebelum ada KURMER, Terus saja bahas skor PISA. Mau ningkatin skor, Lah tapi ini gurunya diajak membuat pembelajaran lebih bermakna dengan pelatihan-pelatihan untuk manfaat dirinya sendiri MALAH NOLAK PROGRAM NYA. KOCAK. komplain si bapak di menit 30:00 sudah diatur dalam kegiatan P5 biar pembelajaran kontekstual dan bermakna. tapi..... GURUNYA GK MAU RIBET. JADI TAHULAH DIMANA AKAR MASALAH NYA
Setuju banget dengan yang disampaikan pak Imam. Trimakasih pak sudah mewakili suara para guru. Jam kerja guru TOLONG jangan disamakan dengan pegawai kantor yang lain. Jumlah beban mengajar dalam seminggu sebaiknya dihitung mulai dari persiapan sampai penilaian, bukan hanya jam tatap muka saja. Guru butuh waktu untuk menyiapkan rencana mengajar, koreksi hasil pekerjaan siswa juga sangat menyita waktu (misalkan 1 pekerjaan siswa butuh waktu 5 menit saja, berapa waktu yg dibutuhkan jika ia mengampu 360 siswa), guru juga butuh istirahat, kami bukan robot.
Kekuatan hukum untuk guru, agar tidak lagi terjadi kasus kasus memalukan yang menjadikan guru sebagai korban..kembalikan lagi marwah guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa
mindset guru yang harus berubah, untuk menaikan skor PISA, menghadirkan pelajaran bermakna itu disusun sebelumnya yang diasah dalam program pelatihan. TAPI diadakan guru penggerak malah menolak, diharuskan ada P5 malah merasa ribet. Guru jadi batu sandungan revolusi pendidikan.
Setuju banget klo th depan Kurmer,,pmm,dan guru penggerak,,dihapus dan tidak Lupa tambahan gaji guru swasta yg dijanjikan dapat terlaksana ,bukan hanya guru PNS tapi juga non PNS yg ngajar di swasta sangat berharap Krn gaji guru swasta cuma sajuta ( Sabar,Jujur,dan taqwa)🙏🙏
Begini: 1. Diseluruh dunia, jumlah pengusaha itu maksimal 15% saja dari total penduduk masing2 negara (atau maksimal 5% kalo pake metode perhitungan dengan asumsi yg berbeda). Sisanya hanya jadi karyawan. Jadi sistem pendidikannya seperti apapun, mau banyakin SMA Umum, mau banyakin SMK Khusus, mau mempromosikan homeschooling, mau bikin mayoritas orang Indonesia jadi sarjana pun, ujung2nya tetap sama minimal 85% dari penduduk sebuah negara adalah karyawan (saat ini sekitar 3% lebih penduduk konoha berstatus sebagai wirausahawan). 2. Selain itu, mayoritas kita pada akhirnya cuma akan menggunakan ilmu calistung + plus berprilaku yg baik saja seumur hidupnya, bahkan cuma Catung saja dari semua yg kita pelajari di sekolah, karena keahlian menulisnya sudah digeser oleh komputer. Jadi semua ilmu lain, misalnya jika kita jadi karyawan pabrik rokok, sepatu, tekstil, kantor pengacara, kantor notaris, kantor pajak, dll, maka ilmu fisika, kimia, biologi, dll yg tiap hari kita pelajari di sekolah, yg tiap semester kita diuji mengerti atau tidak, yg orang tua kita beliin buku2nya, pada akhirnya tidak akan kita pakai dimayoritas hidup kita paska selesai sekolah. 3. Jadi saya sepakat dengan kurikulum merdeka (khususnya proses belajar mengajar ditingkat dasar dan menengah itu ditujukan untuk mencetak murid2 yg menjelang lulus sma sudah bisa mempraktekkan program mandiri pangan keluarga, sudah mandiri dalam karakter, merdeka dalam berfikir, bertindak, beragama, bermasyarakat, dll), malah kalo perlu kurang2in itu mata pelajaran yg pada akhirnya tidak akan dipakai oleh minimal 85% dari total penduduk negeri ini, SD bikin jadi 4 tahun saja, smp dan sma gabungkan jadiin 2-3 tahun saja. Beri mereka kurikulum lifeskills lebih banyak, biar mereka survive selepas sekolah sebagai manusia yg merdeka bukan sekedar jadi buruh belaka sepanjang hayat mereka, karena bukan itu tujuan bangsa ini didirikan. 4. Kalo perlu kasi mereka mata pelajaran tentang bagaimana caranya hidup merdeka ditengah jatuh bangunnya setiap bisnis (yg rata2 tiap 7-10 tahun bangkrut itu). Ini lifeskills yg lebih mereka butuhkan ketimbang berbagai buku sekolah yg tebal2 itu. 5. Lagian, dari sudut pandang saya sebagai orang tua, saya merasa anak2 jam sekarang beban pelajaran yg mereka pelajari di sekolah sungguh tak masuk akal. Di paud sudah belajar begitu banyak, juga di tk1-2, mau masuk sd saja di test dulu (shock saya kok bisa masuk sd di test? kan jadinya mereka terpaksa harus masuk paud dan tk karena jadi gak akan lulus masuk sd kalo belum paud/tk dulu), di sd semua orang les ini les itu, gila gila. Buat apa itu semua kalo akhirnya kita tau minimal 85% warga negara akan jadi karyawan? 6. Mending usahakan setiap kepala keluarga di negeri ini punya rumah dengan luas tanah 500m2-1000m2 biar di rumah mereka bisa: a. Memelihara 8-16 ekor ayam petelur (1-2 jantan) b. Mengelola 1-2 kolam ikan terpal/fiber ukuran 1mx2m atau sedikit lebih besar c. Memelihara 4-6 ekor kambing etawa (1 jantan) d. Memelihara 5 kelinci newzealand (1 jantan) e. Menanam 5-6 jenis buah2an bukan musiman (papaya California, sawo, pisang, anggur, jambu, melon, dll) f. Menanam berbagai sayuran / keperluan dapur (kalo perlu menanam gandum dan padi di 200m2 tanah mereka masing2 secara bertingkat pake hidroponik), dan g. Menanam tanaman pakan ternak (ketela, talas, rumput odot, kelor, azolla, lemna, dan wolffia) supaya biaya pakan kambing, ayam, kelinci, dan ikannya gratis. Pola ini disebut sebagai Homestead di luar negeri, yg saya terjemahkan secara gaya2an sebagai Omah Perdikan (Rumah Merdeka/Rumah Tangga yg Merdeka). 7. Dengan begitu, meski Sang Ayah di PHK tanpa pesangon sekalipun, keluarganya tetap bisa minum susu segar tiap hari (karena dari 1-2 kambing saja cukup buat minum susu segar 1 keluarga tiap hari, makan telor tiap hari (1 ayam KUB bertelur 240 butir pertahun), makan sate/sop/rendang/steak tiap hari (ikan tiap hari kawin, sedangkan 1 kelinci beranak sekitar 30 ekor pertahun), makan buah2an tiap hari, makan salad/sayuran tiap hari tanpa perlu disubsidi ini itu dari negara yg menghabiskan apbn triliunan rupiah tiap tahunnya. Kalo ini dikerjakan secara mandiri oleh setiap KK, maka meski rezekinya tak dipegang sebagai uang tunai, nilainya bakal setara minimal 100 jt pertahun jika kita bandingkan dengan harga makan lengkap di hotel bintang 5 seperti kempinsky, grand hyatt, keraton, bvlgary, atau fairmont. Artinya jika dari 39 juta penduduk indonesia yg miskin (mungkin sekitar 6 jt Kepala Keluarga) beralih ke pola Omah Perdikan/Homestead yg memproduksi makanan sendiri, maka mereka semua akan berubah / loncat langsung jadi keluarga yg kaya raya. 8. Selain itu kalo mayoritas penduduk negeri ini bisa memproduksi sendiri kebutuhan konsumsi hariannya, maka negara tak lagi perlu impor sembako terlalu banyak, berbagai sayuran (bawang, dll), susu, daging, dll dari berbagai negara yg cuma akan menghabiskan uang negara saja. 9. Lagi pula buat apa itu bumn2 sektor perkebunan memiliki jutaan hektar tanah tak terpakai selama puluhan tahun sejak merdeka sampe sekarang? mending dibagikan ke masyarakat (tentu dgn cara2 yg terukur bukan asal landreform gaya komunis). Ingat penduduk tiap negara pada akhirnya akan menyusut, dan negara/bumn2 itu tak akan lagi memiliki kemewahan untuk mempekerjakan buruh2 untuk mengelola tanah negara/bumn yg jumlahnya jutaan hektar itu (Ketika jumlah penduduk mulai makin banyak orang tua/menua daripada anak mudanya). 10. Dan masa membuat program makan siang gratis yg pertahunnya bakal menghabiskan dana 70-80 triliun saja bisa, mengeluarkan blt sejak covid 400 triliun juga bisa, bayar bunga utang negara 1000 triliun pertahun selalu bisa, biaya pendidikan bisa 20% per apbn, tapi kasi tanah 500m2-1000m2 (atau kalo gak mau ngasih, ya sewakan secara gratis selama 130 tahun supaya ayah dan anaknya bisa merdeka) berikut seluruh perangkat Omah Perdikannya untuk 6 juta KK yg cukup 1x saja masa gak bisa?
1. Ya betul, khususnya dipesantren2 yg ada di pedesaan. Itu sebabnya orang2 desa yg memilih kerja ke jakarta, bekasi, tangerang, surabaya, semarang dll begitu punya anak lebih dari satu, maka anaknya akan dititip ke ortu / kakek nenek mereka di desa, karena biasanya ortu/kakek nenek mereka masih punya (sedikit) tanah pertanian yg bisa menopang/membantu cucu / cicit mereka yg sulit dipenuhi kebutuhannya kalo hanya mengandalkan gaji ayah/ibu nya yg kerja di pabrik2. 2. Bahkan pas covid kemaren, ladang ortu/kakek nenek mereka lah yg menyelamatkan orang2 yg merantau ke kota2 besar dan diphk massal dari pabrik2 dan kantor2 tempat mereka bekerja. Tanpa sadar, orang2 yg pergi merantau itu sebenarnya telah meninggalkan potensi rezeki yg sudah tuhan kasih di desa2 mereka masing2, dan malah memilih mencari rezeki bulanan di tempat lain (termasuk saya wkwkwk). 3. Tapi saya sangat berharap mayoritas rakyat negeri ini menjalankan integrated farming di pekarangan rumah2 keluarga inti / nukleus family mereka, dan bukan berbasis keluarga besar yg sampe melibatkan kakek/nenek (extended family), RW, Desa, Pesantren, Kabupaten, dll). Tak hanya hanya bertani saja, atau beternak saja, tapi yg saling terkait satu dengan yg lain sehingga hanya membutuhkan input dari luar pekarangan masing2 keluarga sesedikit mungkin. Kalo basis kemandiriannya di level rumah tangga, maka keselamatan 1 keluarga akan lebih terjamin oleh integrated farming. Minimal keselamatan pangan mereka. 4. Kalo basisnya keluarga inti, akan sulit anggota keluarga inti untuk saling lempar tanggung jawab karena jumlah membernya sangat sedikit, semua akan dipaksa berkontribusi. Apalagi kita tau moderenitas telah puluhan tahun membuat kohesi sosial dan struktur sosial berubah, termasuk dipedesaan.
betul sekali ..jaman sekarang guru bukan vokus mengajar tetapi sibuk dengan urusa PMM dll..sehingga siswa ditelantarkan dan guru sibuk urusan pribadi d PMM..dan kalau bsa Dapodik dan arkas itu tolong jangan semakin sulit dan kalau bisa untuk dapodik sekolh kalau bisa diangakt pegawai yg khusus administrasi sehingga tidak mengganggu tugas pokok guru sebagi pendidik,,guru yg terpilih menjadi bendahara dan operator sekolah sibuk megurus dapodik dan laporan keuangan yg begitu rumit akhirnya siswa ditelantarkan
Sumber masalah adalah LPTK krn gagal ciptakan guru berkualitas. Kalau gurunya berkualitas pasti akan adaptif dgn stp perubahan. Kurmer tidak sempurna itu sdh pasti. Ttp mrk yg menghujat Kurmer sy lihat sebagian besar krn belum memahami esensi kumer. Cth tadi yg mebgajatakan akhlak bernegara utk jenjang TK. Jika mau bertanya pasti akan dijelaskan oleh mrk yg paham.
Pak DPR/Ibu.. Dipilihi untuk mewakili Rakyat(dipercaya rakyatnya) Berpihaklah kepada Rakyat ."kalo ada yg Mudah Knapa Dipersulitnya" jangan sebaliknya. Setuju kumer diganti ,ppm dan admistrasi yg mmbenani gru
Dgn senang hati penggerak dan pmm,p5 di tiadakan dlm dunia pendidikan Krn cukup memusingkan kt gr,TDK menolak teknolgi lgi" tp sedikt rumit bnyak menyita waktu kt gr,utk urus 3 hl itu di kurmer🙏🙏
Gara gara PMM hampir semua sekolah tidak memiliki kepala sekolah, Yg jadi kepala sekolah usia masih terlalu dini, ya emang cerdas tapi lemah dlm manajerial utamanya penangan2 berkaitan dg permasalahan
Tapi kalau menurut saya, guru penggerak janganlah dihapus karena guru penggerak ini sangat berdampak positif bagi guru dalam proses pembelajaran di kelas, dimana peserta didik dilatih untuk bisa berbicara bebas tanpa rasa takut didepan teman-temannya. Yang lain-lain yang tertera diatas boleh saja dihapus. Makasih.
Tata waktu belajar lebih efelktif. Waktu panjang belum tentu efektif, kecuali melelahkan. Anak SMA pergi sekolah 6.45 dan pulang 15.45 Apakah mereka belajar efektif?
Secepatnyalah hapus itu guru penggerak,,pmm,,ekinerja,,p5 dan kombel,, gak jelas itu semua,, gara-gara semua itu banyak anak yg terkena bully dilapangan,, guru rapat-rapat terus
Guru seharusnya diberikan ruang untuk mengajar dan mendidik. Tetapi, apakah ada jaminan guru bisa mengajar? Apa yang bisa diajarkan opeh guru kepada siswa dengan proses rekrutmen ASN saat yang hanya mementingkan kuantitas darpada kualitas? Mengajar ilmu pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat dan bermakna untuk peserta didik harus menjadi fokus kegiatan pembelajaran diIndonesia saat ini. Misalnya tercapainya keterampilan baca, tulis, bahasa asing, dan berhitung merupakan tanggungjawab guru mata pelajaran yang mengajarkan materi pelajaran calistung atau tanggungjawab guru pada satuan pendidikan dasar. Semakin banyak tenaga guru diangkat oleh pemerintah seharusnya berbanding lurus dengan meningktatnya kualitas guru dan peserta didik.
Dari Bali ,saya menyimak. Paparan yang sangat bagus dari staf ahli UPI. Semoga menghasilkan kebijakan yang lebih terarah , bermanfaat dan menguntungkan semuanya
jangan pakai lagi istilah " kebijakan" yg benar adalah "kebijaksanaan dlm permusyawaratan / perwakilan". Kebijakan telah menimbulkan kegalauan di tengah publik, terutama pada lapangan pendidikan. Pendidikan harus berjalan dgn kebijaksanaan yg Arif. Karena pendidikan membentuk insan yang Arif lagi bijaksana yg berwawasan inovatif,kreatif,dedikasi yg bermoral dan bermartabat yang disebut dengan kepribadian atau mental dan spiritual semangat kebangsaan dlm bernegara sebagai bangsa yg bermasyarakat. jadi pendidikan adalah tujuan bukan alat. Sepuluh tahun terakhir ini pendidikan telah dijadikan sebagai alat. Akibatnya timbul bencana besar dlm dunia pendidikan di tanah air. Karena pendidikan telah dijadikan alat, dan alat dijadikan pendidikan. Inilah kegagalan kurikulum merdeka yg dijadikan kurikulum nasional. Mental spiritual dan ideologi yg perlu dirumuskan dalam mengambil kebijaksanaan dalam dunia pendidikan. Menyangkut masalah operasional pendidikan diserahkan kepada si pengajar (guru/dosen) dibawah bimbingan kepala sekolah /dekan/rektor/Mendikbud. Baru bernama merdeka dlm dunia pendidikan di sekolah. Pemerintah hanyalah menfasilitasi. Dalam dekade terakhir ini pemerintah(Mendikbud) terlalu dalam mengambil kebijakan dlm dunia pendidikan di tanah air. Katanya merdeka,ternyata menjajah. (Munafik yg luar biasa). Jadi guru tak pernah, justru guru yg diajarnya. Bukti munafik.
Hapus PMM, HAPUS CGP KARNA TDK ADA DAMPAK YANG SIGNIPIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN DUNIA PENDIDIKAN....LEBIH TINGKATKAN PPG DENGAN PENUH DAN SEPENUH DENGAN BIMBINGAN YANG AKURASI SEHINGGA PENINGKATAN DUNIA PENDIDIKAN LEBIH BERARTI...DAN JANGAN DI BENDA BENDA TUGAS GURU ..DENGAN LEBEL ....LEBIH BAIK BERIKAN SARANA BAGI GURU UNTUK MENGEMBANGKAN DENGAN PELATIHAN PELATIHAN DIGITAL..YANG SANGAN DIDUKUNG SARAN DAN PRASARANA YANG MEMPUNI.SERTA GAJI GURU ITU PERLU DIPERHATIKAN DAN PENINGKATAN SECARA MERATA
Saya setuju penghapusan PMM, GURU PENGGERAK Dan KURIKULUM.MERDEKA.
Merdeka 79 tahun sudah lansia namun Indonesia masih mencari-cari sistem terbaik untuk siswanya.
Guru gaptek
Jam mengajar guru supaya tidak disamakan dengan kantor. Karena guru perlu
1.persiapan
2.koreksi
3.konseling dan guiding dengan siswa tertentu
4.membuat materi yang kretaif dan innovatif
5. Guru bisa mengajar dengan stamina yang baik di semua kelas. Namun bila kelasnya banyak ,tidak mungkin karena keterbatasan kekuatan tenaga dan pita suara
5. menangani masalah siswa
6.Home visit ke rumah siswa
7. membantu belajar siswa yang kurang. dll
betul, lantas apa bedanya fungsional dan struktural?
Benar
Sangat setuju...
Sangat sesuai dengan kenyataan. Setuju jam kerja guru dikembalikan sesuai dengan tugas mengajarnya
Seingat saya tahun 1995 saya mulai ngajar jam wajib hanya 18 jam per minggu. Saya lupa mulai tahun berapa berubah menjadi 24 jam per minggu.
Sangat setuju,semoga thn depan kurikulum merdeka,pmm,guru penggerak sdh di hapus
Sangat setuju
Sangat setuju
Aamiiinnnn
Kalau mereka yang pro Kumer pasti akan bilang "Anda adalah orang yang gak mau di ajak maju" 😂😂😂😂
Kocaaaak
Sudah jelas Kumer ini bermasalah, kok masih dibela 😂😂😂
Sangat setuju
Buku - buku cetak terbitan erllangga, tiha serangkai. The best
KTSP 2006 dan rapor merah, ujian Nasional meskipun jadi momok dikala UN tapi ilmunya berkah dan bermakna
Terbitkan UU perlindungan guru dalam mendisiplinkan siswa agar guru tenang dan nyaman dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa
Setuju
Ayo teman-teman
Kita suarakan
Program guru penggerak sepertinya memang perlu dievaluasi klo perlu ditiadakan. Mmbuat kecemburuan karena bnyak mninggalkan tugas pokok tp tdk jarang tdk berdmpak di sekolah.
IPA di SMP juga harus di pecah kembali menjadi Bidang Studi Biologi dan Bidang studi Fisika.sama seperti tahun 90an. Banyak guru Bidang studi Biologi dipaksa mengajar IPA sehingga mengajar Fisika asal saja karena tdk mendalami demikian juga guru fisika ngajar Biologi asal saja.
Setuju hapus Kurikulum Merdeka, PMM, P5 dan Guru Penggerak.
Kembali ke KTSP
SANGAT SETUJUUUUUUUUU...
yakin tuh anda ktsp lebih baik.....
Setuju banget bapak 👍🏼👍🏼👍🏼
Setuju
Sangat setuju... Kembalikan KTSP..
Sepakat!
Hentikan Kurikulum Merdeka, PMM, dan Program Guru Penggerak (PGP). Karena PGP ini diskriminatif dan tidak akuntabel. Katena jangan dijadikan persyaratan untuk menjadi Kepala Sekolah
Apa bedanya guru penggerak dan guru yg sdh PPG n fokus aja ke PPG pak menteri n hapusa pmm
Ini yg ngomong haous pgp krn ga ikut pgp, materi nya itu bagus loch pgp tuh
Pgp cuma bnyak web binar, bnyk tugas....lalu jarang mengajar....anak terlantar itu fakta
Betul sekali, dilapangan saat ini guru penggerak lebih sibuk dg urusan administrasi , siswa terabaikan.
Sepakat buang2 anggaran saja tp kontribusi ga ada unt tempat guru penggerak bekerja atau diwilayahnya, hy unt diri pribadi dan terkesan sok pinter sendiri....
Usul dan harapan supaya Kurikulum Merdeka, PMM, PGP di hentikanlah
Sy bkn guru, apakah itu program yg dibuat menteri dr gojek ya?
tugas guru dsruh nton youtube sj gk masuk kelas
Jangan sibukkan anak dalam belajar tapi sibukkanlah anak belajar. Jangan sibukkan guru belajar tapi sibukkanlah memberi tunjuk ajar. Pendidikan harus mempunyai target pencapaian. Mulai dari tingkat Paud sampai Perguruan Tinggi. Contoh tamat SD sudah mampu berbahasa Inggris dengan lancar. Mampu berbicara didepan umum dengan baik. Mampu mengerjakan menghitung berbagai hitung dalam matematika dengan baik. Mampu mengungkapkan Ilmu Sosial dan menerapkannya dalam kehidupan. Dan seterusnya ....
Setuju
Mohon difikirkan keberadaan kepala sekolah SD, SMP, SMA, SMK di seluruh Indonesia agar yg berprestasi dilibatkan dalam pembahasan pendidikan di RI ini.
Betuuuuul sekali ,,,pemborosan anggaran negara hanya utk segelintir orang bubarkan Kurmed,PMM,Guru Penggerak,,tdk semua daerah ada jaringan,tdk semua guru mahir IT,tdk semua guru punya HP/ laptop...zaman dahulu tdk ada itu semua jg mampu memimpin Negara..bahkan cinta tanah air mampu mewujudkan Indonesia jd Merdeka ...sy guru TK/ Paud sdh 27 th mengabdi sampai udh mau keluar dr dapodik msh status guru honor ,lulusan S1 mengabdi di daerah trans ...sangat terbebani dgn adanya PMM,Kurmed & Zoom bgt padat...sampai urusan klrg terbengkelai gara2 munculnya Kurmed...jaringan susah
Bagus program guru penggerak, di dalamnya banyak Ilmu di dalam nya untuk memajukan kompetensi guru. kalau ingin merubah , harus di awali dari pribadi guru yang mau bergerak mungkin yang perlu di perbaiki, siapa saja yang boleh ikut PGP, Kalo saat ini di batasi umur
Alhamdulillah kurikulum merdeka,guru penggerak dan PMM dihapus...🤲🤲🤲
HARUS MAS....
Wajib di hapus, belum tau manfaatnya bagi guru. Bikin sibuk aja.
guru sibuk dsruh nton yutube siswa merdeka
Setuju,,,semoga THN 2025 ,pmm,guru penggerak,ANBK,P5 dihapus Krn semua program ini sayang sekali bagi daerah2 yg jauh dari jangkauan internet dan akses lainya.
Trs mwnya gmn?? Bebas aja gak ya terserah suka² looo 😂 tp gajinya mw gedeee
Untuk jenjang SMK perbanyak jam praktikny....sehingga siswa-siswi bisa lebih kompeten di bidangnya
Terimakasih, termasuk juga kenaikan pangkat guru dipersulit hanya karena tidak aktif pada PMM
PMM bagus tapi cocoknya untuk kalangan penghoby seminar, work shop, diklat, bimtek dan pemikir. Adapun bagi guru yang lebih hoby pengembangan langsung secara praktik akan tersita waktu dan pikirannya hanya untuk memenuhi adminsitrasi di PMM
Tingkatkan pendidijan moral biar siswa bsa memiliki tata krama dan berbudi pekerti yg luhur kaya zaman era 80han..gen z itu lbh moderat tp tdk melupakan bgmana cara menghormati kpda yg lbh tua
Apa yang ada sekarang di pendidikan,,, nampaknya pihak luar
Memang akan melemahkan kecerdasan generasi kedepan...
Hapus semua program membuat guru sulit juga biaya yang dikeluarkan oleh negara, kembalikan pendidikan ke Ahli di bidang pendidikan
Kesimpulan para pemimpin secepatnya selamatkan pendidikan dasar menengah di negara tercinta ini
Trmksi
Alhamdulillah... smg bisa ada perubahan.
Guru tambah dipusingkan dgn program2 supaya gurunya tambah pintar..akan tetapi kita sdh mentelantarkan anak didik kita..
*Guru pintar anak didik kita terlantar*
Bagi saya PMM malah mempermudah pengajuan SKP, kalau PMM dihapus tapi BKN masih pakai Ekinerja y malah susah. Saya masih ingat dulu isi Ekin BKN sebelum ada PMM, mesti upload file yang jumlahnya ratusan. Isi manual satu². Sekarang ada PMM sudah otomatis SKP tiap bulan langsung jadi !!
Kalo saya PGP mendapatkan nya pengalaman dan ilmu kembali ke individu masing-masing..yang saya kurmag setuju adalah ppg yg sekarang terlalu di mudahkan sedsng kita2 d periode lalu d persulit selama 6 bulan ketat...makin kesini makin aneh aturan untuk ppg dlu zaman plpg sangat ketat uji kompetensi awal dan tes gajar langsung depan acesor uji an akhir kalo sekrag sangat miris bnyk yg tugasnya di kerjakan oleh orang lain skstem joki jdi d manaa yg akan meningkatkan kompetensi guru nya
Yang paling utama dan terutama dan terpenting adalah kembalikan KUMER ke KTSP atau Kurikulum 1994.
Itu yang masih cocok di Indonesia.
❤
Jgn ke kurikulum 1994, tp bs ke cbsa, KTSP, kbk dll, tp jgn kumer, muridnya bebas ga belajar murid dg nilai kurang tetep hrs naik kelas, guru merdeka mengajar saking merdekanya guru ga buat seperangkat pembelajaran
Mungkin ke ktsp dan di sempurnakan lagi dgn mengikuti zaman dan teknologi sekarang
Knapa baru sekarang komisi x protes dan mengevaluasi selama 5 tahun..
yang penting gratis bagi ortu..saya setuju
Mantaps harus di ganti kurikukum merdeka. Hanya menyenangkan yang memiliki aplikasi, dengan mendulang cuan❤😂
Program nadiem makarim itu program bisnis bukan untuk mencerdaskan anak bangsa
Yg penting cuan, ga tau siswanya ditinggal guru ngerjain PMM
Betul
Tapi jangan dipungkiri, berkat terobosan nya p. Nadim banyak guru2 yang semakin berkembang baik secara pedagogi dan profesional. Selain banyak gtt yg terangkat menjadi ASN
guru penggerak setuju dihapus kurmerdeka kan baru berjalan masa mau digabti lg tingkatkan kemampuan guru untuk pkbmnya bukan mengganti kurikulum
Sangat setuju jika guru penggerak d PMM di hapus
Kerusakan sistem pendidikan kita rusak berat di jaman nadiem. Rombak total. Hapus guru penggerak, hapus PMM, buang P5 kembalikan PMP saja, hapus zonasi, hapus kurikulum merdeka, kembalikan UNAS, kembalikan sekolah unggulan, adakan rangkingisasi, naik dan tidak naik harus ada, perlindungan hukum bagi guru untuk mendisiplinkan siswa, dll
𝑺𝒆𝒕𝒖𝒋𝒖 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝒂𝒑𝒂𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒔𝒊𝒔𝒕𝒆𝒎 𝒛𝒐𝒏𝒂𝒔𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒂𝒉
setuju, 10 tahun pendidikan kita jauh dari cita² bukannya tambah pintar anak² kita malah tambah kurang baca dan literasi!
setuju... kurmed bikin murid malas belajar
tidak setuju karena saya sebagai ortu murid mesti bayar ini itu lagi..gara gara ganti program terus....pikirkan dong kami juga...duit itu susah
Setuju
Mapel PMP sudah bisa mewakili profil pelajar Pancasila
Apalagi ada syarat utk jd Kepala Sekolah hrs dr guru penggerak, smtara guru penggerak usianya msh sgt muda2. Kepala sekolah itu jbtn yg hrs kompten dlm managemen sekolah, bgmn mmimpin anak buah, bgmn mgkoordinir smua kegiatan. Memimpin anak buah itu lbh kompeten guru yg senior, bkn guru yg pinter IT sj. Pinter IT tp kompetensi manajerialnya gak bs trs bgmn..? Smtr guru penggerak rata2 msh anak2 muda...
Selama ini dipimpin kepsek senior gimana sekolah anda?
anak muda yang maju karena yang tua gk mau gerak bu.
yang tua dijadikan kepala sekolah, tuanya setua apa? kalau terlalu sepuh yg ada malah sakit2an, gk bakal kerja.
@@anggasalam4858😂😂😂 Sudah setua pohon beringin...jadi berurat akar
Guru penggerak belum tentu mumpuni dalam managerialnya juga dalam mengambil kebijakan dalam memutuskan masalah
@@tarnahayati2535 apalagi yg bukan guru penggerak
Setiap Kurikulum memiliki kelebihan dan tantangan nya sendiri. Setiap kurikulum baru pasti sudah melalui kajian dan penelitian yang mendalam sebelum diadopsi. Masalah nya adalah sdm kita tidak support untuk kurikulum merdeka. Guru yang menjadi garda depan terhadap keberhasilan kurikulum merdeka belum sepenuhnya siap. Banyak nya guru yang masih gaptek dan gagap dalam menjalankan tugas nya. Celaka nya banyak guru yang alih-alih sukarela men-gupgrade skills mereka, tapi banyak terkesan malas dan ogah-ogahan.
Kalau mau jujur sebenarnya kurikulum merdeka banyak plus nya jika didukung dengan sdm yang unggul dan infrastruktur yang memadai. Misal nya dengan kurikulum merdeka, siswa dirangsang utk bisa lebih bisa mandiri, menjadi lebih kritis dan kreatif. Communication skills dan leadership skills anak juga berkembang baik karena siswa dilatih untuk presentasi dan memimpin diskusi.
Sangat " Setuju. Kembali saja ke KTSP. Uraian Bpk ini benar semua
Apapun kurikulum nya menurut saya bagus" Aja, dan cara guru mengajar juga sama aja dengan kurikulum apapun. Hanya pemaksaan saja agar guru jadi melek IT tapi memang sekarang sudah zaman nya seperti itu.
Cukup pertegas saja uu tentang perlindungan guru, kembalikan wewenang guru tanpa takut dengan pelanggaran HAM "katanya". Siswa malas ditegur jadi pelanggaran, siswa nakal ditegur jadi pelanggaran. Siswa tidak mau belajar harus naik kelas karena Hak asasi.
Tolong?bpk ibu komidi 10 ?jsm kerja guru jangan disamakan dg jam kerja kantor karena yg dihadapi befa jauh?keryas sama nyawa?dan tingkay stress lebih tinggi guru
Ya Allah setuju bgt dg ibu, yg dihadapi beda jauh, menghadapi yg bernyawa pasti lebih menguras energi drpd benda mati. Semoga bapak ibu pejabat mengerti ini 🤲🤲🤲
Intinya guru fokus mencerdaskan bangsa. Pendidikan Jgn dijadikan proyek. Fokus pemerataan sarana dan prasarana pendidikan, agar mutu pendidikan dapat diukur secara nasional.
Guru penggerak perlu dihapus..karena tidak ada pengaruhnya terhadap siswa
Apakah anda guru penggerak??
Guru penggerak malah merusak pendidikan
ada lah... saya banyak membantu guru-guru lain
Bodoh pendapatnya, TDK paham karena tak mau tahu.
Yang perlu dihapus itu pak rasa malas
GANTI SEMUA PRODUK NADIM..KUMER, PMM, PGP.
Setuju
Setuju
Guru penggerak Hapus buang,bikin mengelompokan Guru,semua guru mengajar mencerdaskan anak Bangsa,kalau bisa kembalikan kurikulum KTSP,semoga Tuhan memberkati bagi BPK Abdul Muk'ti
bnr tu..guru pggerak buat klompok sndri semakin trjdi prpecahan guru
Hapus saja pmm pak menteri n guru penggerak n bikin habis anggaran saja
Buat model soal dibuku paket yang sesuai dengan model soal pisaa
Setuju
.harus di evaluasi. Guru penggerak... Apa fungsinya??
@@srimaryaty3501 fungsinya cuma sibuk sendiri🤣🤣🤣 ngajar aja jarang
Setelah dievaluasi kurikulum hari ini hendaknya kedepan walaupun mentrinya ganti
hendaknya kurikulum tidak diganti cukup dievalusai saja dan lakukan perbaikan sehingga buku- buku pelajaran dapat dipakai berkali- kali dan guru-guru pun dapat lebih mendalami ilmu yang diajarkan
stuju sekali....jangan sampe ortu bayar ini itu lagi
Banyak keinginan untuk jadi pendidikan yang baik...
Benahi dulu sarana dan prasarana sekolah...
KM itu baru berapa tahun.. anak yg di sd sekarang blum sampai ke SMA.. lanjutkan KM, PMM, PGP..
Trims analisa tentang pendidikan
Bravo 👍objektif evaluasinya. Kumer & sistemnya jadi momok
Setuju di hapus dan di hentikan Kumer 3:41
Kembalikan sistem UJIAN NASIONAL untuk mengukur standar
Untuk mengukur kemampuan siswa secara nasional harus ada Ujian Nasional tapi jangan dijadikan penentu kelulusan siswa.
Setuju bnget ini
Setelah sy ikuti pembahasannya, ternyata Mas Menteri sukses membuat pendidikan Indonesia serumit itu. Sehingga saat ini harus kembali menyelaraskan aspek kebijakan, baru kemudian ke ranah teknis. Dan sy baru tahu ternyata kesejahteraan guru baru direncanakan di tahun 2030-2035 yg akan datang. Sy jg baru tahu anggaran guru penggerak lebih besar daripada PPG. ANBK ternyata datanya digunakan sebatas u/ mengukur implementasi kebijakan. Dan terakhir skor PISA Indonesia semakin menurun setelah IKM. Mantap mas Menteri. Anda akan dikenang atas jasa - jasanya.
Ganti semua kembalikan ke kurikulum lama
Saya sebagai guru agama, tolong materi agama Islam kembalikan ke materi pembelajaran yang lama...
Pembahasan basi !
Kalau kalian benar2 mempelajari kurikulum merdeka, harusnya tahu esensinya sama saja dengan kurikulum lama. Ganti istilah hanya lah cara, biar program YANG BELUM TERLAKSANAKAN KEMBALI DI GALA KAN. Alasan yg merasa berat, hanya keluhan dari rasa malas, ketidaktahuan & ketidak mauan. Sejatinya bagian problem itu sendiri, tambeng gk sadar diri.
Secara bobot materi tidak dikurangi malah ditingkatkan tapi dengan fleksibilitas bahkan sampai durasi 2 tahun, misal fase A, dituntaskan di kelas 1 dan 2 (yang bilang kurikulum merdeka bikin bodoh, emang guru nya yg gak becus). Asal menaikan anak yg butuh bimbingan, bukannya di bimbing selama satu fase (guru kelas 1 & 2 tetap komunikasi harusnya) malah dibiarkan saja tanggungjawab nya jadi urusan guru fase berikutnya.
Banyak yg menyalahkan anak SMP SMA tidak bisa baca karena KURMER, padahal KURMER efektif baru 2-3 tahun (karena covid) lagian calistung itu materi SD, yang mereka kurikulum nya dulu masih kurtilas.
Menolak program guru penggerak dasarnya saja gk mau nambah skill, takut kelihatan ada yg magernya. Padahal guru nambah skill apa salahnya? Yang jadi masalah hanya manajemen waktu. Belajarlah menolak kalau gk mau disibukkan berbagai urusan jangan malah menyalahkan program.
Dari dulu ngeluh administrasi, padahal KURMER administrasi makin sedikit. Jargon alasan paling kocak "guru harusnya fokus ngajar". Fokus mengajar itu gimana?? Asal masuk kelas doang, nerusin materi buku paket kemarin, gk ada rencana pembelajaran, gk ada skenario pembelajaran. Pantes skor PISA jeblok terus. Minimal punya modul ajar buat keberlangsungan kelas sendiri.
Dari dulu bahkan sebelum ada KURMER, Terus saja bahas skor PISA. Mau ningkatin skor, Lah tapi ini gurunya diajak membuat pembelajaran lebih bermakna dengan pelatihan-pelatihan untuk manfaat dirinya sendiri MALAH NOLAK PROGRAM NYA. KOCAK.
komplain si bapak di menit 30:00 sudah diatur dalam kegiatan P5 biar pembelajaran kontekstual dan bermakna. tapi..... GURUNYA GK MAU RIBET. JADI TAHULAH DIMANA AKAR MASALAH NYA
Setuju banget dengan yang disampaikan pak Imam. Trimakasih pak sudah mewakili suara para guru.
Jam kerja guru TOLONG jangan disamakan dengan pegawai kantor yang lain. Jumlah beban mengajar dalam seminggu sebaiknya dihitung mulai dari persiapan sampai penilaian, bukan hanya jam tatap muka saja. Guru butuh waktu untuk menyiapkan rencana mengajar, koreksi hasil pekerjaan siswa juga sangat menyita waktu (misalkan 1 pekerjaan siswa butuh waktu 5 menit saja, berapa waktu yg dibutuhkan jika ia mengampu 360 siswa), guru juga butuh istirahat, kami bukan robot.
Betul Pak .Dunia pendidikan skrng menyedihkan .sy sbgi pendidik sdh mengajar 35 tahun akhir2 orang tua wali murid sdh berani mengatur program di kls
Bekali ank ketrampilan teknologi dlu sy sewaktu SMP dah bisa membuat radio sederhana
Setuju kembali kuri kulum KTSP .
Kekuatan hukum untuk guru, agar tidak lagi terjadi kasus kasus memalukan yang menjadikan guru sebagai korban..kembalikan lagi marwah guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa
Alhamdulillah kl mmg benar akan terjadi. Menyiksa sekali. Guru dibuat susah dan serba salah.
Ganti Kurikulum adalah langkah yg tepat untuk memperbaiki pendidikan di Indinesia
Btul.... Miris se kali, anak didik di jadikan kelinci percobaan.... Dng adanya kurikulum Merdeka
mindset guru yang harus berubah, untuk menaikan skor PISA, menghadirkan pelajaran bermakna itu disusun sebelumnya yang diasah dalam program pelatihan. TAPI diadakan guru penggerak malah menolak, diharuskan ada P5 malah merasa ribet. Guru jadi batu sandungan revolusi pendidikan.
Setuju banget klo th depan Kurmer,,pmm,dan guru penggerak,,dihapus dan tidak Lupa tambahan gaji guru swasta yg dijanjikan dapat terlaksana ,bukan hanya guru PNS tapi juga non PNS yg ngajar di swasta sangat berharap Krn gaji guru swasta cuma sajuta ( Sabar,Jujur,dan taqwa)🙏🙏
Begini:
1. Diseluruh dunia, jumlah pengusaha itu maksimal 15% saja dari total penduduk masing2 negara (atau maksimal 5% kalo pake metode perhitungan dengan asumsi yg berbeda). Sisanya hanya jadi karyawan. Jadi sistem pendidikannya seperti apapun, mau banyakin SMA Umum, mau banyakin SMK Khusus, mau mempromosikan homeschooling, mau bikin mayoritas orang Indonesia jadi sarjana pun, ujung2nya tetap sama minimal 85% dari penduduk sebuah negara adalah karyawan (saat ini sekitar 3% lebih penduduk konoha berstatus sebagai wirausahawan).
2. Selain itu, mayoritas kita pada akhirnya cuma akan menggunakan ilmu calistung + plus berprilaku yg baik saja seumur hidupnya, bahkan cuma Catung saja dari semua yg kita pelajari di sekolah, karena keahlian menulisnya sudah digeser oleh komputer. Jadi semua ilmu lain, misalnya jika kita jadi karyawan pabrik rokok, sepatu, tekstil, kantor pengacara, kantor notaris, kantor pajak, dll, maka ilmu fisika, kimia, biologi, dll yg tiap hari kita pelajari di sekolah, yg tiap semester kita diuji mengerti atau tidak, yg orang tua kita beliin buku2nya, pada akhirnya tidak akan kita pakai dimayoritas hidup kita paska selesai sekolah.
3. Jadi saya sepakat dengan kurikulum merdeka (khususnya proses belajar mengajar ditingkat dasar dan menengah itu ditujukan untuk mencetak murid2 yg menjelang lulus sma sudah bisa mempraktekkan program mandiri pangan keluarga, sudah mandiri dalam karakter, merdeka dalam berfikir, bertindak, beragama, bermasyarakat, dll), malah kalo perlu kurang2in itu mata pelajaran yg pada akhirnya tidak akan dipakai oleh minimal 85% dari total penduduk negeri ini, SD bikin jadi 4 tahun saja, smp dan sma gabungkan jadiin 2-3 tahun saja. Beri mereka kurikulum lifeskills lebih banyak, biar mereka survive selepas sekolah sebagai manusia yg merdeka bukan sekedar jadi buruh belaka sepanjang hayat mereka, karena bukan itu tujuan bangsa ini didirikan.
4. Kalo perlu kasi mereka mata pelajaran tentang bagaimana caranya hidup merdeka ditengah jatuh bangunnya setiap bisnis (yg rata2 tiap 7-10 tahun bangkrut itu). Ini lifeskills yg lebih mereka butuhkan ketimbang berbagai buku sekolah yg tebal2 itu.
5. Lagian, dari sudut pandang saya sebagai orang tua, saya merasa anak2 jam sekarang beban pelajaran yg mereka pelajari di sekolah sungguh tak masuk akal. Di paud sudah belajar begitu banyak, juga di tk1-2, mau masuk sd saja di test dulu (shock saya kok bisa masuk sd di test? kan jadinya mereka terpaksa harus masuk paud dan tk karena jadi gak akan lulus masuk sd kalo belum paud/tk dulu), di sd semua orang les ini les itu, gila gila. Buat apa itu semua kalo akhirnya kita tau minimal 85% warga negara akan jadi karyawan?
6. Mending usahakan setiap kepala keluarga di negeri ini punya rumah dengan luas tanah 500m2-1000m2 biar di rumah mereka bisa:
a. Memelihara 8-16 ekor ayam petelur (1-2 jantan)
b. Mengelola 1-2 kolam ikan terpal/fiber ukuran 1mx2m atau sedikit lebih besar
c. Memelihara 4-6 ekor kambing etawa (1 jantan)
d. Memelihara 5 kelinci newzealand (1 jantan)
e. Menanam 5-6 jenis buah2an bukan musiman (papaya California, sawo, pisang, anggur, jambu, melon, dll)
f. Menanam berbagai sayuran / keperluan dapur (kalo perlu menanam gandum dan padi di 200m2 tanah mereka masing2 secara bertingkat pake hidroponik), dan
g. Menanam tanaman pakan ternak (ketela, talas, rumput odot, kelor, azolla, lemna, dan wolffia) supaya biaya pakan kambing, ayam, kelinci, dan ikannya gratis.
Pola ini disebut sebagai Homestead di luar negeri, yg saya terjemahkan secara gaya2an sebagai Omah Perdikan (Rumah Merdeka/Rumah Tangga yg Merdeka).
7. Dengan begitu, meski Sang Ayah di PHK tanpa pesangon sekalipun, keluarganya tetap bisa minum susu segar tiap hari (karena dari 1-2 kambing saja cukup buat minum susu segar 1 keluarga tiap hari, makan telor tiap hari (1 ayam KUB bertelur 240 butir pertahun), makan sate/sop/rendang/steak tiap hari (ikan tiap hari kawin, sedangkan 1 kelinci beranak sekitar 30 ekor pertahun), makan buah2an tiap hari, makan salad/sayuran tiap hari tanpa perlu disubsidi ini itu dari negara yg menghabiskan apbn triliunan rupiah tiap tahunnya. Kalo ini dikerjakan secara mandiri oleh setiap KK, maka meski rezekinya tak dipegang sebagai uang tunai, nilainya bakal setara minimal 100 jt pertahun jika kita bandingkan dengan harga makan lengkap di hotel bintang 5 seperti kempinsky, grand hyatt, keraton, bvlgary, atau fairmont. Artinya jika dari 39 juta penduduk indonesia yg miskin (mungkin sekitar 6 jt Kepala Keluarga) beralih ke pola Omah Perdikan/Homestead yg memproduksi makanan sendiri, maka mereka semua akan berubah / loncat langsung jadi keluarga yg kaya raya.
8. Selain itu kalo mayoritas penduduk negeri ini bisa memproduksi sendiri kebutuhan konsumsi hariannya, maka negara tak lagi perlu impor sembako terlalu banyak, berbagai sayuran (bawang, dll), susu, daging, dll dari berbagai negara yg cuma akan menghabiskan uang negara saja.
9. Lagi pula buat apa itu bumn2 sektor perkebunan memiliki jutaan hektar tanah tak terpakai selama puluhan tahun sejak merdeka sampe sekarang? mending dibagikan ke masyarakat (tentu dgn cara2 yg terukur bukan asal landreform gaya komunis). Ingat penduduk tiap negara pada akhirnya akan menyusut, dan negara/bumn2 itu tak akan lagi memiliki kemewahan untuk mempekerjakan buruh2 untuk mengelola tanah negara/bumn yg jumlahnya jutaan hektar itu (Ketika jumlah penduduk mulai makin banyak orang tua/menua daripada anak mudanya).
10. Dan masa membuat program makan siang gratis yg pertahunnya bakal menghabiskan dana 70-80 triliun saja bisa, mengeluarkan blt sejak covid 400 triliun juga bisa, bayar bunga utang negara 1000 triliun pertahun selalu bisa, biaya pendidikan bisa 20% per apbn, tapi kasi tanah 500m2-1000m2 (atau kalo gak mau ngasih, ya sewakan secara gratis selama 130 tahun supaya ayah dan anaknya bisa merdeka) berikut seluruh perangkat Omah Perdikannya untuk 6 juta KK yg cukup 1x saja masa gak bisa?
Proses ini sdh lama dilakukan di Pesantren,,
1. Ya betul, khususnya dipesantren2 yg ada di pedesaan. Itu sebabnya orang2 desa yg memilih kerja ke jakarta, bekasi, tangerang, surabaya, semarang dll begitu punya anak lebih dari satu, maka anaknya akan dititip ke ortu / kakek nenek mereka di desa, karena biasanya ortu/kakek nenek mereka masih punya (sedikit) tanah pertanian yg bisa menopang/membantu cucu / cicit mereka yg sulit dipenuhi kebutuhannya kalo hanya mengandalkan gaji ayah/ibu nya yg kerja di pabrik2.
2. Bahkan pas covid kemaren, ladang ortu/kakek nenek mereka lah yg menyelamatkan orang2 yg merantau ke kota2 besar dan diphk massal dari pabrik2 dan kantor2 tempat mereka bekerja. Tanpa sadar, orang2 yg pergi merantau itu sebenarnya telah meninggalkan potensi rezeki yg sudah tuhan kasih di desa2 mereka masing2, dan malah memilih mencari rezeki bulanan di tempat lain (termasuk saya wkwkwk).
3. Tapi saya sangat berharap mayoritas rakyat negeri ini menjalankan integrated farming di pekarangan rumah2 keluarga inti / nukleus family mereka, dan bukan berbasis keluarga besar yg sampe melibatkan kakek/nenek (extended family), RW, Desa, Pesantren, Kabupaten, dll). Tak hanya hanya bertani saja, atau beternak saja, tapi yg saling terkait satu dengan yg lain sehingga hanya membutuhkan input dari luar pekarangan masing2 keluarga sesedikit mungkin. Kalo basis kemandiriannya di level rumah tangga, maka keselamatan 1 keluarga akan lebih terjamin oleh integrated farming. Minimal keselamatan pangan mereka.
4. Kalo basisnya keluarga inti, akan sulit anggota keluarga inti untuk saling lempar tanggung jawab karena jumlah membernya sangat sedikit, semua akan dipaksa berkontribusi. Apalagi kita tau moderenitas telah puluhan tahun membuat kohesi sosial dan struktur sosial berubah, termasuk dipedesaan.
Sangat setuju Kumer,Gp,Pmm,membuat pudarnya Roh dari pendidikan itu sendiri.
betul sekali ..jaman sekarang guru bukan vokus mengajar tetapi sibuk dengan urusa PMM dll..sehingga siswa ditelantarkan dan guru sibuk urusan pribadi d PMM..dan kalau bsa Dapodik dan arkas itu tolong jangan semakin sulit dan kalau bisa untuk dapodik sekolh kalau bisa diangakt pegawai yg khusus administrasi sehingga tidak mengganggu tugas pokok guru sebagi pendidik,,guru yg terpilih menjadi bendahara dan operator sekolah sibuk megurus dapodik dan laporan keuangan yg begitu rumit akhirnya siswa ditelantarkan
Ganti mentri tidak harus ganti kebijakan. Sempurnakan kebijakan yang ada, keberlanjutan, berkesinambungan. Save pajak rakyat
Sumber masalah adalah LPTK krn gagal ciptakan guru berkualitas.
Kalau gurunya berkualitas pasti akan adaptif dgn stp perubahan.
Kurmer tidak sempurna itu sdh pasti. Ttp mrk yg menghujat Kurmer sy lihat sebagian besar krn belum memahami esensi kumer.
Cth tadi yg mebgajatakan akhlak bernegara utk jenjang TK. Jika mau bertanya pasti akan dijelaskan oleh mrk yg paham.
Kembalikan sistem ujian nasional, hapus sistem zonasi
Sangat setuju hapus PMM dan KURMER
Lanjutkan yg baik, guru jgn terpenjara
Pak DPR/Ibu.. Dipilihi untuk mewakili Rakyat(dipercaya rakyatnya) Berpihaklah kepada Rakyat ."kalo ada yg Mudah Knapa Dipersulitnya" jangan sebaliknya.
Setuju kumer diganti ,ppm dan admistrasi yg mmbenani gru
Dgn senang hati penggerak dan pmm,p5 di tiadakan dlm dunia pendidikan Krn cukup memusingkan kt gr,TDK menolak teknolgi lgi" tp sedikt rumit bnyak menyita waktu kt gr,utk urus 3 hl itu di kurmer🙏🙏
Gara gara PMM hampir semua sekolah tidak memiliki kepala sekolah,
Yg jadi kepala sekolah usia masih terlalu dini, ya emang cerdas tapi lemah dlm manajerial utamanya penangan2 berkaitan dg permasalahan
Saya minta kepada komisi x agar pelajaran Sejarah dan PMP di buat kembali di pelajaran serta kurikulum merdeka di ganti
Gak semua dari KurMer tidak baik...yg baik dilanjutkan..yg tidak baik di evaluasi..
Yg utama adalah kesejahteraan guru dan dosen sebagai pahlawan pencernaan bangsa
Tapi kalau menurut saya, guru penggerak janganlah dihapus karena guru penggerak ini sangat berdampak positif bagi guru dalam proses pembelajaran di kelas, dimana peserta didik dilatih untuk bisa berbicara bebas tanpa rasa takut didepan teman-temannya. Yang lain-lain yang tertera diatas boleh saja dihapus. Makasih.
yang perlu di kedepankan adalah RUU perlindungan terhadap GURU dalam mencerdaskan anak bangsa
Sekolah wajib AN BK namun fasilitas tdk di lengkapi dari pemerintah, sangat mengulitkan Sekolah yg ada di pedesaan
Tetap kan undang undang yang melindungi kewenangan sekolah untuk menerapkan peraturan sekolah yang lebih leluasa
Kembali ke KTSP, hapus PMM, ANBK, Guru Penggerak, P5, hargai guru, perhatikan kesejahteraan guru.
Sebenarnya semua sekolah yg ad di indonesia yg penting adalah pemenuhan fasilitas dan sarana dan prasarana..dan yg utama adalah perbaikan akhlak
Tata waktu belajar lebih efelktif.
Waktu panjang belum tentu efektif, kecuali melelahkan.
Anak SMA pergi sekolah 6.45 dan pulang 15.45
Apakah mereka belajar efektif?
Secepatnyalah hapus itu guru penggerak,,pmm,,ekinerja,,p5 dan kombel,, gak jelas itu semua,, gara-gara semua itu banyak anak yg terkena bully dilapangan,, guru rapat-rapat terus
Semoga bisa terlaksana Aamiin
Mau pakai kurikulum apapun kalau guru TDK sejahtera dan keamanannya TDK terjamin TDK akan ada manfaatnya
Apapun kurikulum nya guru harus selalu up-to-date terhadap perubahan zaman
Saya setuju semua produk Nadim diganti, berlakukan lagi KTSP agar pendidikan kembali bermutu
Sy sgt setuju Kumer dihapus ... PMM, guru penggerak,
Guru seharusnya diberikan ruang untuk mengajar dan mendidik. Tetapi, apakah ada jaminan guru bisa mengajar? Apa yang bisa diajarkan opeh guru kepada siswa dengan proses rekrutmen ASN saat yang hanya mementingkan kuantitas darpada kualitas? Mengajar ilmu pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat dan bermakna untuk peserta didik harus menjadi fokus kegiatan pembelajaran diIndonesia saat ini. Misalnya tercapainya keterampilan baca, tulis, bahasa asing, dan berhitung merupakan tanggungjawab guru mata pelajaran yang mengajarkan materi pelajaran calistung atau tanggungjawab guru pada satuan pendidikan dasar. Semakin banyak tenaga guru diangkat oleh pemerintah seharusnya berbanding lurus dengan meningktatnya kualitas guru dan peserta didik.
Sangat sangat sangat amat setuju bangeeeeeet
Sangat setuju PMM, Ekinerja, semua membebani guru, guru tdk fokus mendidik dan mengajar
Saya sangat setuju PMM, kurikulum merdeka dan guru penggerak di hapus, pmm sangat membebani gr, hampir tdk ada jam bersama keluarga,sibuk dgn tugas
Dari Bali ,saya menyimak.
Paparan yang sangat bagus dari staf ahli UPI.
Semoga menghasilkan kebijakan yang lebih terarah , bermanfaat dan menguntungkan semuanya
jangan pakai lagi istilah " kebijakan" yg benar adalah "kebijaksanaan dlm permusyawaratan / perwakilan". Kebijakan telah menimbulkan kegalauan di tengah publik, terutama pada lapangan pendidikan. Pendidikan harus berjalan dgn kebijaksanaan yg Arif. Karena pendidikan membentuk insan yang Arif lagi bijaksana yg berwawasan inovatif,kreatif,dedikasi yg bermoral dan bermartabat yang disebut dengan kepribadian atau mental dan spiritual semangat kebangsaan dlm bernegara sebagai bangsa yg bermasyarakat. jadi pendidikan adalah tujuan bukan alat. Sepuluh tahun terakhir ini pendidikan telah dijadikan sebagai alat. Akibatnya timbul bencana besar dlm dunia pendidikan di tanah air. Karena pendidikan telah dijadikan alat, dan alat dijadikan pendidikan. Inilah kegagalan kurikulum merdeka yg dijadikan kurikulum nasional. Mental spiritual dan ideologi yg perlu dirumuskan dalam mengambil kebijaksanaan dalam dunia pendidikan. Menyangkut masalah operasional pendidikan diserahkan kepada si pengajar (guru/dosen) dibawah bimbingan kepala sekolah /dekan/rektor/Mendikbud. Baru bernama merdeka dlm dunia pendidikan di sekolah. Pemerintah hanyalah menfasilitasi. Dalam dekade terakhir ini pemerintah(Mendikbud) terlalu dalam mengambil kebijakan dlm dunia pendidikan di tanah air. Katanya merdeka,ternyata menjajah. (Munafik yg luar biasa). Jadi guru tak pernah, justru guru yg diajarnya. Bukti munafik.
Kenapa Membahas Masalah Pendidikan waktunya Hanya singkat.....padahal ini hal yang sanagt Penting untuk Masa depan Generasi😢😢😢
Sepakat, semoga guru lebih dipermudah dalam mencerdaskan anak bangsa
Hapus PMM, HAPUS CGP KARNA TDK ADA DAMPAK YANG SIGNIPIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN DUNIA PENDIDIKAN....LEBIH TINGKATKAN PPG DENGAN PENUH DAN SEPENUH DENGAN BIMBINGAN YANG AKURASI SEHINGGA PENINGKATAN DUNIA PENDIDIKAN LEBIH BERARTI...DAN JANGAN DI BENDA BENDA TUGAS GURU ..DENGAN LEBEL ....LEBIH BAIK BERIKAN SARANA BAGI GURU UNTUK MENGEMBANGKAN DENGAN PELATIHAN PELATIHAN DIGITAL..YANG SANGAN DIDUKUNG SARAN DAN PRASARANA YANG MEMPUNI.SERTA GAJI GURU ITU PERLU DIPERHATIKAN DAN PENINGKATAN SECARA MERATA
Alhamdulillah kalau di ganti
Hidupkan kembali pelajaran sejarah perjuangan bangsa.PSPB
Setuju pisan,kembalikan ke KTSP
Betul Skali bp.mentri kumer hrs d bubarkn dg sebubar bubarnya pmm n guru penggerak hny fokus k laptop sj n mngejar sertifikat sebanyak banyaknya