Pak can coba telusuri cerita konflik mantri Leo (indo) dan dokter Samsi(pribumi). Dlm srata sosial pribumi paling rendah tp jd atasannya Mantri Leo yg keturunan campuran belanda 26:5426:54
Ini dahulu sempat jadi Perpustakaan banyak Mahasiswa2 yg mencari referensi buku2 untuk perkuliahannya. Masa itu untuk menuju kesini naik mikrolet dr Kampung Melayu ke arah Psr. Senen turun di perempatan Psr. Senen/Toko buku Gunung Agung lama kemudian jalan kaki menuju ke STOVIA. Nama Perpustakaannya IDAYU, Mahasiswa suka berlama2 disini karena aura suasananya seperti masa2 jaman dahulu dg bangunan yg tinggi khas bangunan jaman Belanda. Tempatnya bersih, nyaman, petugasnya ramah2. Terimakasih IDAYU ❤❤
Salah satunya dari para juru suntik, yg kemudian dikenal sebagai mantri Kesehatan ( bukan menteri yah), adalah alm.Ayah saya, yg kemudian menjadi KNIL di bidang urusan kesehatan, yg kemudian setelah merdeka menjadi mantri kesehatan di zebezet( rs cipto), kemudian tugas di Sanatorium Cisarua, maupun RS PMI Bogor sampai wafatnya pada th 1951.
Saya selalu ke Museum Kebangkitan Nasional ini ketika hendak sholat di Masjid At Taibin yang juga cagar budaya dan kebetulan dekat dengan museum ini. Setelah tak berfungsi lagi sebagai gedung STOVIA gedung ini pernah menjadi Sekolah MULO ( Setingkat SMP pada zaman kolonial Belanda ) dan Sekolah Farmasi. Pada masa pendudukan Jepang gedung ini menjadi kamp tawanan perang Belanda yang ditawan oleh tentara Jepang.
Pak Can met pagi seru banget romantika di sekolah dokter Jawa dan Stovia yg wisuda nya di kebun binatang cikini , ( saya sering berkunjung ke kebun binatang cikini waktu kecil ) sukses Pak salam sehat
stovia adalah salah satu produk pendidikan gratis jaman belanda saat indo / india belanda jadi salah satu wilayah jajahan termakmur di asia. para pendiri republik ini rata-rata hasil pendidikan gratis dari pendidikan dasar hingga kesarjanaan. dulu sekolah (publik) gratis meski tdk ada wajib belajar / mandatory education. kesehatan juga gratis hingga jepang mengubah semuanya menjadi peradaban nol.
Terima kasih atas ulasan mengenai STOVIA , Pak Can, Pak Nur Chosin dan Pak Danu. Boleh minta alamat museum STOVIA tempat shooting tsb ? Saya ingin berkunjung ke situ. Terima kasih.
Pembangunan Gedung STOVIA ini mendapat bantuan dana dari 3 pengusaha perkebunan tembakau berkebangsaan Belanda dari Deli, Sumatera Utara, yaitu J. VAN Nieuwenhuys, P W Janssens, dan Van Den Honert. Museum Kebangkitan Nasional yang kini dikelola olah Depdikbud adalah saksi bisu lahirnya organisasi pergerakan nasional, Boedi Oetomo.
Saya 2 kali mampir ke musium ini dan tiap hari berangkat kerja lewat depan gedung ini. Tapi baru denger cerita ttg jalannya proses perkuliahan dan dinamikanya. Menarik Pak Can. Lanjut lagi Pak Can denger cerita2 ttg mahasiswa stovia sekalian eksplor stovia di RSPAD. Trims.
Pak Can, saya sudah sering mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional yang ada di Senen di Jakarta. Menurut info di Museum Kebangkitan Nasional Museum ini juga peninggalan Belanda. Belanda membangun gedung ini sebagai sekolah kedokteran pribumi STOVIA ( School Tot Voor Inlandsche/Artsen ). Kemudian STOVIA ini dipindah ke Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesiav( FKUI ) pada 1920 karena Gedung lama STOVIA tak dapat lagi menampung banyak pelajae STOVIA.
Gedung eks STOVIA ini dibangun oleh pemerintah Belanda pada akhir abad 19 dan resmi digunakan pada awal abad 20. Penyebab berdirinya Sekolah Dokter Jawa dan STOVIA adalah merebaknya wabah pes di Jawa Tengah pada 1847 sebab untuk mengirim dokter2 Belanda membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Terima kasih Pak Can, pemaparan dari Mas Dhanu terutama membuat semuanya menjadi make sense, para calon dokter dan dokter STOVIA yang melihat dan ikut merasakan penderitaan rakyat jelata warga kelas dua dan tiga yang akhirnya membuat percikan Kebangkitan Bangsa melawan pemerintahan kolonial. Salam terima kasih juga untuk Mas Dhanu dan Mas Nur Khozin. NIAS, STOVIA dan STOVIT memang benar-benar asal mula kebangkitan Nasional!!! MANTAB!!!
Berat untuk pribumi untuk bisa sekolah bsatu itu apalagi untuk bisa jadi seorang dokter.hanya untuk orang jawa saja tp bisa untuk etnis liiny untuk tahun selanjutnya Menurut orang yg sudah sepuh. Syarat sangat sulit dan itupun dipilih oleh Belanda.faktor like dan dislike sangat tinggi sekali. Mana ada penjahah rela daerah jajahannya bisa maju. Rasa kesal dan benci kepada Belanda pun timbul lagi. Lanjut ke part 3 dan 4. Sehat selalu untuk pak can dan semua.. Menarik
tapi sejujur nya, kalau nusantara ini tak di jajah londo itu, nusantara itu ( Indonesia belum ada tiga ratus tahun lampau ) masih berbentuk kerajaan antar etnis suku.
Chanel ini sangat menarik bagi sy pak Can,..tp maaf Pak Can di sini sering memotong pembicaraan mas Danu dan temanya itu sebagai narsum, mungkin tunggu dulu narsumnya menyelesaikan kalimat baru Pak Can bertanya 🙏
Puisi Ki Hajar Dewantara atau Suryadi Surya Ningrat, bangsawan Pakualam adalah " Als Ik Nethelander was" Dan perkataan yang fenomenal "a nation of colies and colie among the nation" Dan ada cerita menarik kalau tidak salah saat dr Tjipto Mangunkusumo Mendapat medali bintang jasa penghargaan dari STOVIA, beliau menempelkan medali tersebut di pantatnya.
Belanda benar tidak sadis tapi semua yg diperbuat oleh belanda untuk kenpentingannya antara lain dokter jawa kanapa ada dokter jawa karena belanda takut tertular penyakit cacar maka orang probumi lah yg harus didepan
Pak chan.. Semngat banget tadi upload di shubuh2.. Hehhee.. Salam sehat.. Ini yang ditunggu2 new upload ttg sekolah stovia.. Menarik banget buat saya.. Pak chan semangat, salam sehat..
Pak Chandrian, numpang tanya; bisakah warga masyarakat biasa seperti saya mengetahui daftar siswa STOVIA yang kini menjadi museum kebangkitan nasional tsb ? Terimakasih. 🙏🏻
Dari sini saja bs membuktikan bahwa Belanda tdk ingin orang-orang Pribumi yah macem kita ini ada yang pintar-pintar... Enggak ridho kalau level kepintarannya melebihi mereka... Kita Pribumi msh dipandang reendahan... Berbeda jika kita ini priyayi atau golongan klas atas yah... Itupun gak ada yg mau jd dokter... Begitu sih yg saya tangkap dr pembicaraan di sini...
Gimana ng banyak yg gagal adi dokter. Mana ada penjajah yg rido daerah jajahannya jadi pinter??? Walo inggris AS Kt nenek kakek saya mantri saja sudah dianggap doktet pada tahun 60an. Stovia pun hanya untuk orang jawa. Ikatan dinas sudah ada dari zaman belanda untuk membantu kepentingan belanda saja. Sehat untuk pak can untuk memberikan pelajaran bagi kita semua
Maaf Pak Can (CMIIW) jadi munculnya Stovia karena rasa jijik itu yah? atau kalau saja dokter belanda tidak merasa jijik maka Stovia tidak ada? jadi awalnya itu karena jijik?
Apakah rd Tirto Adi Surjo dulu berasrama disini? Apakah saat jaman bergerak lokasi ini jadi penampungan warga belanda? Terima kasih buat video2 nya Pak Can, mengobati rindu Jakarta. Kalau ada umur panjang mudah2an bisa ikut jalan. Salam dari Toronto.
Harus nya pak Can buat film dokumenter sejarah tiap2 tempat yg di datangin.jadi lengkap sejarah nya
@@arifwicaksono9747 semoga mas Arif
Sehat selalu p can
Terimakasih mas
2 dokter perempuan asal minahasa jadi mahasiswa STOVIA
Pak can coba telusuri cerita konflik mantri Leo (indo) dan dokter Samsi(pribumi).
Dlm srata sosial pribumi paling rendah tp jd atasannya Mantri Leo yg keturunan campuran belanda 26:54 26:54
Mudah2an dapat datanya
luar biasa, sangat inspiratif untuk mendorong kaum muda untuk peduli sama sejarah kampungnya
Ini dahulu sempat jadi Perpustakaan banyak Mahasiswa2 yg mencari referensi buku2 untuk perkuliahannya.
Masa itu untuk menuju kesini naik mikrolet dr Kampung Melayu ke arah Psr. Senen turun di perempatan Psr. Senen/Toko buku Gunung Agung lama kemudian jalan kaki menuju ke STOVIA.
Nama Perpustakaannya IDAYU, Mahasiswa suka berlama2 disini karena aura suasananya seperti masa2 jaman dahulu dg bangunan yg tinggi khas bangunan jaman Belanda.
Tempatnya bersih, nyaman, petugasnya ramah2.
Terimakasih IDAYU ❤❤
iya betul
Waktu masih sekolah kalau mau ke museum ini tinggal jalan Kaki dari gambir ke kwitang ,bareng2 teman jadi ga berasa
Terimakasih mbak Fauziah sdh menonton
Jadi nostalgia lagi jaman sekolah dulu
Salah satunya dari para juru suntik, yg kemudian dikenal sebagai mantri Kesehatan ( bukan menteri yah), adalah alm.Ayah saya, yg kemudian menjadi KNIL di bidang urusan kesehatan, yg kemudian setelah merdeka menjadi mantri kesehatan di zebezet( rs cipto), kemudian tugas di Sanatorium Cisarua, maupun RS PMI Bogor sampai wafatnya pada th 1951.
Terima kasih mas Bustaman sdh berbagi cerita
Liputan keren om Can.. Jadi sedikit lebih Tau Stovia
Terima kasih kang Ujang
Asw pak can
Waalaikumsalam
Saya selalu ke Museum Kebangkitan Nasional ini ketika hendak sholat di Masjid At Taibin yang juga cagar budaya dan kebetulan dekat dengan museum ini. Setelah tak berfungsi lagi sebagai gedung STOVIA gedung ini pernah menjadi Sekolah MULO ( Setingkat SMP pada zaman kolonial Belanda ) dan Sekolah Farmasi. Pada masa pendudukan Jepang gedung ini menjadi kamp tawanan perang Belanda yang ditawan oleh tentara Jepang.
Terimakasih mas Irwan
Pak Can met pagi seru banget romantika di sekolah dokter Jawa dan Stovia yg wisuda nya di kebun binatang cikini , ( saya sering berkunjung ke kebun binatang cikini waktu kecil ) sukses Pak salam sehat
Iya bang Robert, saya juga sempat ke Kebon Binatang Tjikini, jajannya beli Pala Manis
Sejarah yg bagus pak jaman dulu
Sambil ngopi pagi...lihat pak Can...mantaaappp
Nikmatnya kopi pagi. Salam sehat bang Budhy
Sy jg mau ngopi2 mas e hehehe😅tp soreh hari
stovia adalah salah satu produk pendidikan gratis jaman belanda saat indo / india belanda jadi salah satu wilayah jajahan termakmur di asia. para pendiri republik ini rata-rata hasil pendidikan gratis dari pendidikan dasar hingga kesarjanaan. dulu sekolah (publik) gratis meski tdk ada wajib belajar / mandatory education. kesehatan juga gratis hingga jepang mengubah semuanya menjadi peradaban nol.
betul mas Budi
Terima kasih atas ulasan mengenai STOVIA , Pak Can, Pak Nur Chosin dan Pak Danu. Boleh minta alamat museum STOVIA tempat shooting tsb ? Saya ingin berkunjung ke situ. Terima kasih.
Alamatnya Jalan Abdurahman Saleh no 26 Jakarta Pusat
Pagi pagi di gedung STOVIA, merasakan suasana Hindia yg adem
Pernah /selalu jadi pasien dokter Anna Warouw,waktu kecil di Manado, yg saya panggil Oma , dan sekrng masih berkawan dekat dgn cucu Oma Ann.
Terima kasih pak can akhirnya mengakhiri penasaran saya tentang sejarah stovia
Mas Fahmy terimakasih sdh menonton
Pembangunan Gedung STOVIA ini mendapat bantuan dana dari 3 pengusaha perkebunan tembakau berkebangsaan Belanda dari Deli, Sumatera Utara, yaitu J. VAN Nieuwenhuys, P W Janssens, dan Van Den Honert. Museum Kebangkitan Nasional yang kini dikelola olah Depdikbud adalah saksi bisu lahirnya organisasi pergerakan nasional, Boedi Oetomo.
Informasi berharga. Terima kasih mas Irwan
Menarik ceritanya pak can..perlu di lanjutkan kembali ceritanya trm ksh pak can atas vidionya.
Mudah2an mas Zainal
Penjelasan yg cukup luas dan mendalam ... Terima kasih Pak Can atas liputannya.. Sehat selalu 💪🙏
Terimakasih juga mbak Effatha sdh menonton
@@CandrianAttahiyyat sama sama Pak Can, saya share juga.. 👍👌
Terima kasih pak Can atas tayangan videonya. Sangat menarik.
Sama2 mbak Sulis
Mantul pak can
Selamat pagi mas Jason
Salam dari bapak saya
PAK SYABARUDIN SYUKUR (pensiunan dinas museum & sejarah DKI) kawannya pak DIRMAN
Salam sehat buat pak Syabarudin ya
trims pak Can, makin seru krn nambah lg narasumbernya...
ditunggu kelanjutannya pak, mantap bisa nampilkan foto2 para pendahulu kita
Terimakakasih sudah menonton (mas/mbak) Min
Saya 2 kali mampir ke musium ini dan tiap hari berangkat kerja lewat depan gedung ini. Tapi baru denger cerita ttg jalannya proses perkuliahan dan dinamikanya. Menarik Pak Can. Lanjut lagi Pak Can denger cerita2 ttg mahasiswa stovia sekalian eksplor stovia di RSPAD. Trims.
Mudah2an kang Aan
@@CandrianAttahiyyat ternyata nama2 rumah sakit besar milik pemerintah banyak yang menggunakan nama2 dokter alumni STOVIA.
@@aanpermana9620 iya kang
Ditunggu pak can sejarah rspd krn gedung" disana banyak sejarahnya jg
Cerita santai tapi berisi dan menarik didengar
Met pagi....p Can......
Banyak hal baru yg terkuak
Tapi msh banyak lagi yg blum terkuak....ttg negri Indonesia....salam sehat p Can.....
Selamat pagi mas Rudhy
Tks pak Chan
Sama2 mas David
Saya masih ingat pernah mengunjungi kebun binatang Cikini sebelum jadi TIM pada tahun 1952.
Pak Can, saya sudah sering mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional yang ada di Senen di Jakarta. Menurut info di Museum Kebangkitan Nasional Museum ini juga peninggalan Belanda. Belanda membangun gedung ini sebagai sekolah kedokteran pribumi STOVIA ( School Tot Voor Inlandsche/Artsen ). Kemudian STOVIA ini dipindah ke Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesiav( FKUI ) pada 1920 karena Gedung lama STOVIA tak dapat lagi menampung banyak pelajae STOVIA.
Iya mas Irwan
Gedung eks STOVIA ini dibangun oleh pemerintah Belanda pada akhir abad 19 dan resmi digunakan pada awal abad 20. Penyebab berdirinya Sekolah Dokter Jawa dan STOVIA adalah merebaknya wabah pes di Jawa Tengah pada 1847 sebab untuk mengirim dokter2 Belanda membutuhkan biaya yang sangat mahal.
betul mas Irwan
Terima kasih Pak Can, pemaparan dari Mas Dhanu terutama membuat semuanya menjadi make sense, para calon dokter dan dokter STOVIA yang melihat dan ikut merasakan penderitaan rakyat jelata warga kelas dua dan tiga yang akhirnya membuat percikan Kebangkitan Bangsa melawan pemerintahan kolonial. Salam terima kasih juga untuk Mas Dhanu dan Mas Nur Khozin. NIAS, STOVIA dan STOVIT memang benar-benar asal mula kebangkitan Nasional!!! MANTAB!!!
Semoga bermanfaat buat penonton generasi muda. Terimakasih mas Rev
Berat untuk pribumi untuk bisa sekolah bsatu itu apalagi untuk bisa jadi seorang dokter.hanya untuk orang jawa saja tp bisa untuk etnis liiny untuk tahun selanjutnya
Menurut orang yg sudah sepuh.
Syarat sangat sulit dan itupun dipilih oleh Belanda.faktor like dan dislike sangat tinggi sekali.
Mana ada penjahah rela daerah jajahannya bisa maju.
Rasa kesal dan benci kepada Belanda pun timbul lagi.
Lanjut ke part 3 dan 4.
Sehat selalu untuk pak can dan semua..
Menarik
Mudah2an bisa digarap episode berikutnya
@@CandrianAttahiyyat aamiin yra
tapi sejujur nya, kalau nusantara ini tak di jajah londo itu, nusantara itu ( Indonesia belum ada tiga ratus tahun lampau ) masih berbentuk kerajaan antar etnis suku.
@@adiis2009 , mungkin dijajah inggris
Hadir pak can🙏🙏👍
Makasih selalu hadir
Chanel ini sangat menarik bagi sy pak Can,..tp maaf Pak Can di sini sering memotong pembicaraan mas Danu dan temanya itu sebagai narsum, mungkin tunggu dulu narsumnya menyelesaikan kalimat baru Pak Can bertanya 🙏
Mbak Lili terimakasih atas masukannya
ya...zonder betalen maar moesten verkopen😊
Dokter masakini harus nonton ini jangan di skip, profesi dokter hampir sama dengan TNI, Pengabdi terhadap Nwgara.
Saya sangat beruntung bisa menjadi perwira kesehatan tni lulusan fkui.
Dari jaman dulu kedokteran selalu keras yah, mulai dari studi sampai setelah studi nya
Sukses selalu pak Can.
iya mas Adhi
mantap 👍👍👍👍👍 . aku jadi ingin tengok tengoklah ke museum Pak Chan .😊
Puisi Ki Hajar Dewantara atau Suryadi Surya Ningrat, bangsawan Pakualam adalah " Als Ik Nethelander was" Dan perkataan yang fenomenal "a nation of colies and colie among the nation"
Dan ada cerita menarik kalau tidak salah saat dr Tjipto Mangunkusumo
Mendapat medali bintang jasa penghargaan dari STOVIA, beliau menempelkan medali tersebut di pantatnya.
Kerens bgd Pak Chan gedunynyaa, heritage bgd... hehehe
Iya bagus mas Eka
12:52 sampai 1980-an masih profesi yg biasa saja
Senin pagi sambil ngopi nonton video Pak Can 👍🏻
Terimakasih mas Agus
Pak maaf mau nanyak...apakah Dr Citro wardoyo ( kakek buyut Habiebie) dulu dalah satu dosen disitu??.?
Krn data yg ada Dr Citrowardoyo yg asli Baledono Bagelen saat itu adalah dokter pribumi pertama jebolan belanda.....
Saya tidak tahu persis mas Eko
Belanda benar tidak sadis tapi semua yg diperbuat oleh belanda untuk kenpentingannya antara lain dokter jawa kanapa ada dokter jawa karena belanda takut tertular penyakit cacar maka orang probumi lah yg harus didepan
@@didisuharjasmpal-awwaabiin4379 betul mas Didi
matur nuwun pak Can...yang ditunggu akhirnya tayang
Terimakasih juga mas Hasto sdh menonton
@@CandrianAttahiyyat kalo pas di Jakarta semoga bisa sowan pak Can...
@@hasto7trisno448 silakan mas Hasto
Di tunggu part 3 dan lanjutan pak can
Mudah2an
Pak Can, usul request video sejarah Cikini Raya, yang banyak toko2 dgn bangunan klasik 🙏
Semoga mas Ramses
Keren yaaa dua prempuan pertama student STOVIA, makasih Pak Can, Pak Chozin, Pak Danu
Sama2 mbak Trisa
Yang do mingke tokoh di novel tentaralohi bumi manusia karya Pramudya anantur
Pagi om can...semangat sehat selalu y ditunggu konten berikutnya👍😊
Selamat pagi mbak Yani
Saya anaknya pak sabar
Terimakah kasih sudah memberi kabar. Salam dari saya
Salam buat pak Sabarudin
Pak chan.. Semngat banget tadi upload di shubuh2.. Hehhee.. Salam sehat.. Ini yang ditunggu2 new upload ttg sekolah stovia.. Menarik banget buat saya.. Pak chan semangat, salam sehat..
Terimakasih mbak Ismatul sdh menonton
Kakek saya petani dan bergelar Mbah🤣🤣🤣
Saya mau ini jadi pegawai museum ini, cara gimana ya pak? Sepertinya asik ya
Datang saja ke museum mas Agung
Stoviaa
Yg pertama
Terimakasih mas Ervino
Pak Chandrian, numpang tanya; bisakah warga masyarakat biasa seperti saya mengetahui daftar siswa STOVIA yang kini menjadi museum kebangkitan nasional tsb ? Terimakasih. 🙏🏻
Pihak museum sdh menerbitkan bukunya. Silakan mampir
.. Salam sehat , pak Can 🤝
Terimakasih mas Totok
Saya hadir pak Can 🙋
Ini kelanjutannya yg kemarin itu ya
Iya mas Bambang
Dari sini saja bs membuktikan bahwa Belanda tdk ingin orang-orang Pribumi yah macem kita ini ada yang pintar-pintar... Enggak ridho kalau level kepintarannya melebihi mereka... Kita Pribumi msh dipandang reendahan...
Berbeda jika kita ini priyayi atau golongan klas atas yah... Itupun gak ada yg mau jd dokter... Begitu sih yg saya tangkap dr pembicaraan di sini...
Iya Belanda niatnya bukan menciptakan dokter tetapi mantri. Dokter Belanda jijik menangani pasien pribumi
Gimana ng banyak yg gagal adi dokter.
Mana ada penjajah yg rido daerah jajahannya jadi pinter???
Walo inggris AS
Kt nenek kakek saya mantri saja sudah dianggap doktet pada tahun 60an.
Stovia pun hanya untuk orang jawa.
Ikatan dinas sudah ada dari zaman belanda untuk membantu kepentingan belanda saja.
Sehat untuk pak can untuk memberikan pelajaran bagi kita semua
Betul mas Ervino
Maaf Pak Can (CMIIW) jadi munculnya Stovia karena rasa jijik itu yah? atau kalau saja dokter belanda tidak merasa jijik maka Stovia tidak ada? jadi awalnya itu karena jijik?
Mas Christ, karena Belanda rasialist saat itu
Menurut Mbah ku masa pemerintahanan Hindia Belanda kehidupan ekonomi masyarakat jelata ya aman aman aja normal normal ja cuma orang nya bodoh bodoh
Apakah rd Tirto Adi Surjo dulu berasrama disini? Apakah saat jaman bergerak lokasi ini jadi penampungan warga belanda? Terima kasih buat video2 nya Pak Can, mengobati rindu Jakarta. Kalau ada umur panjang mudah2an bisa ikut jalan. Salam dari Toronto.
Mungkin pertanyaan ini akan dijawab oleh mas @nurkhozin. Salam dari Jakarta ya mas Johannes