Stasiun Kareta Api Kabupaten Bandung Tempo Dulu
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 9 มี.ค. 2021
- Wilujeng ,,,
.
Song : Hallo Bandoeng by Wieteke Van Dort
.
Lagu Hallo! Bandoeng! diciptakan pada tahun 1929 pada saat hubungan telepon Belanda dengan Hindia Belanda (Indonesia) mulai beroperasi pada bulan Januari 1929. Sebelumnya, hubungan komunikasi antara Indonesia dan Belanda hanya melalui surat dan telegraf.
Lirik lagu ini melukiskan keharuan dua orang yang berjauhan, seorang nenek di Belanda yang untuk pertama kalinya mendengar suara cucunya melalui saluran telepon di saat ia sedang mendekati ajal karena penyakit yang dialaminya. Si wanita tua (Belanda=Oude Moederje) menelepon putranya yang tinggal di Bandung, Dutch East Indies (Indonesia) menggunakan telepon tanpa kabel. Akhirnya wanita itu meninggal setelah mendengar suara cucunya memanggilnya, "Opoe lief, Tabeh! Tabeh!" (Nenekku tersayang, Tabeh! Tabeh!).
Lirik Lagu dalam Terjemahan Bahasa Indonesia
Perempuan tua itu duduk gemetar di kantor telegraf
Dengan ramah petugas operator berkata:
”Ibu, sudah tersambung dengan Bandung”
Dengan kaki yang kaku dan gontai, dia berdiri meraih mikrofon
Dan saat itu pun, oh sungguh mengagumkan,
Dia mendengar suara lembut anak lelakinya
Refr:
Halo! Bandung!
Ya bunda, aku di sini!
Salam anakku sayang, katanya dengan menahan tangis
Halo, halo!
Apa kabarnya, bunda?
Dengan suara lirih dia menjawab:
Aku sangat merindukanmu, nak!
Sayang, dia bertanya, apa kabarnya dengan isterimu yang berkulit sawo matang?
Baik-baik saja, bu, katanya, dan kami membicarakan ibu setiap hari di sini
Dan anak-anak mengucapkan doa malam sebelum tidur
Untuk opung (nenek) yang belum mereka jumpai
Dengan mencium potretmu
”Tunggu sebentar, bunda”, katanya sambil tergelak
“Aku akan memanggil anakku yang paling bungsu”
Tak lama kemudian terdengarlah dengan jelas:
”Opung (nenek) tersayang, tabeh, tabeh!”
Tak tertahankan hatinya mendengarnya, ia pun berbisik lembut kepada Tuhan
Terima kasih Tuhan, Engkau telah mengizinkan aku mendengarkan
Dan kemudian ia jatuh bersimpuh sambil menangis
Halo! Bandung!
Ya bunda, aku di sini!
Dia tidak menjawab
Hanya terdengar isak tangis
Hallo! Hallo! Terdengar suara klik di seberang lautan
Dia sudah tiada saat putranya berseru: Tabeh!