UPACARA PEWIWAHAN (Mekalan kalan & Widi widanan ) Tjokde Mandhara & Cok Ama

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 6 ต.ค. 2024
  • #maknapewiwahan #weddingbali #tradisibali
    dari beberapa prosesi sebelumnya yang sudah berjalan dengan lancar, barulah dilanjutkanya dengan puncak acara Pewiwahan ( mekalan - kalan / widi widanan). Pawiwahan atau perkawinan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan setiap insan,termasuk juga umat Hindu. Pernikahan sekaligus mengakhiri masa Brahmacari Asrama dan memulai kehidupan pada tingkat Grhasta Asrama.
    Sahnya suatu pernikahan dalam agama hindu yaitu melalui proses "Tri Upasaksi" berarti tiga saksi yang hadir menyaksikan proses pelaksanaan pewiwahan, yaitu :
    Dewa Saksi (Ida Sang Hyang Widhi) adanya Upakara yang dihaturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan pemerajan agar menyaksikan upacara pewiwahan ini , dalam prosesi ini biasanya di puput oleh ida pandhita
    Manusia Saksi, dalam hal dihadiri oleh masyarakat, keluarga besar , yang utamanya seluruh prajuru desa adat dan juga dinas, pemangku dan ida pandhita
    Bhuta Saksi yaitu prosesi mekalan - kalan (natab beten) biasanya dipuput oleh seorang pemangku, Upacara ini dilaksanakan di halaman rumah karena merupakan titik sentral kekuatan ‘Kala Bhucari’ sebagai penguasa wilayah madyaning mandala perumahan. Makala-kalaan berasal dari kata ‘kala’ yang berarti energi. Kala merupakan manifestasi kekuatan kama yang memiliki mutu keraksasaan (asuri sampad), sehingga dapat memberi pengaruh kepada pasangan pengantin yang biasa disebut dalam ‘sebel kandel’.
    Adapun alat-alat yang digunkan saat upacara Makala-Kalaan adalah Sanggah Surya yang di sebelah kanannya digantungkan Biyu Lalung dan di sebelah kiri sanggah digantungkan sebuah Kulkul berisi berem. Kelabang Kala Nareswari (Kala Badeg) Tikeh Dadakan (tikar kecil), Keris , Perlengkapan lainnya adalah Tegen - tegenan, Suwun-suwunan (sarana jinjingan), Dagang Dagangan , Ada juga Sapu Lidi tiga batang merupakan simbol Tri Kaya Parisudha. Kemudian Sambuk Kupakan (serabut kelapa), Sedangkan Tetimpug Bambu tiga batang yang dibakar dengan api dayuh (daun kelapa kering), bertujuan memohon penyupatan dari Sang Hyang Brahma.
    *********************************************************
    Narasumber : Ida Bagus Oka Manobhawa (Griya Peling)
    music : Gambelan Suling ST. Udyana ( Taman Kelod ) || #studyana #tamankelod

ความคิดเห็น • 5

  • @BudayaBaline
    @BudayaBaline 4 หลายเดือนก่อน

    Dumogi langgeng nyantos riwekas, matur suksma antuk penjelasannyane ring sejeroning pah”an ngemargiang pawiwahan

  • @23viibkadekayuulanpuspasar79
    @23viibkadekayuulanpuspasar79 2 ปีที่แล้ว +1

    Rahayu dumogi langgen nyantos ke pungkur wekasan

  • @Tanzil2878
    @Tanzil2878 5 หลายเดือนก่อน

    Rahayu🙏❤

  • @nabilacitra4324
    @nabilacitra4324 11 หลายเดือนก่อน

    Grandchildren come 👸🏖️🥰

  • @balitrance5700
    @balitrance5700 2 ปีที่แล้ว +3

    🙏