ALKISAH - BANYUWANGI
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 16 ก.ย. 2024
- Pemeran:
Sri Tanjung
Luna Maya
Perancang Mode: Rusly Tjohnardi
Penata Busana: Bimo Permadi
Penata Rias: Anpa Suha
Penata Rambut: Rama Jee
Aksesoris: Rinaldy A. Yunardi
Digital Imaging: Lee Zhe Long
Kisah ini mengangkat asal mula sebuah kabupaten di Jawa Timur bernama Banyuwangi. Dahulu kala hiduplah seorang Raja Sulahkromo yang memiliki seorang Patih bernama Sidopekso.
Pada awalnya hubungan Raja Sulahkromo dan Patihnya sangat baik, sampai ketika sang Raja jatuh hati dengan wanita cantik yang juga istri Patih Sidopekso. Semakin lama perasaan Raja Sulahkromo kepada istri Patih Sidopekso semakin bertambah, sehingga rencana jahat pun muncul. Patih Sidopekso diberi tugas berat agar tidak kembali lagi ke kerajaan tersebut. Selama Patih Sidopekso bertugas, Raja Sulahkromo merayu istri Patih yang bernama Sri Tanjung. Akan tetapi, Sri Tanjung tetap setia kepada suaminya.
Tanpa disangka, beberapa lama kemudian Patih Sidopekso kembali pulang. Raja Sulahkromo yang gagal merayu Sri Tanjung juga memendam kekesalannya dan menceritakan cerita bohong kepada Patih. Raja memfitnah Sri Tanjung dengan cerita Sri Tanjung telah merayunya. Patih Sidopekso termakan cerita bohong Raja dan murka kepada istrinya. Dia lalu membawa istrinya dan mengancam akan membunuhnya di tepi air sungai yang sangat keruh.
Sebelum dibunuh Sri Tanjung mengucapkan permintaan terakhir bahwa ia rela dibunuh suaminya sebagai bukti kesucian, kejujuran dan kesetiaannya. Namun, bila airnya berubah menjadi jernih dan harum ketika jasadnya diceburkan ke sungai, maka ia tidak bersalah. Sedangkan jika darahnya membuat air sungai tadi berbau busuk maka dirinya bersalah. Patih Sidopekso tidak dapat menahan dirinya dan menikam istrinya dengan keris. Setelah itu, air sungai berubah menjadi jernih dan harum. Patih sangat menyesal dengan perbuatannya.
Sejak itulah sungai berbau wangi dan diberi nama Banyuwangi yang berasal dari kata Banyu berarti air dan Wangi yaitu harum.