Saya sekeuarga udah lama gak ke Mall, lebih enakeun main ke tempat lain.. rumah makan dgn view alam, untuk belanja sandang, bisa OL sambil tiduran pilih pilh yg cocok... Asfek lain adalah EKONOMI MEROKET BALIK ... daya beli rendah.. PENGHASILAN TETAP/NAIK DIKIT, HARGA SEMUA BARANG LEBIH TINGGI NAIKNYA. BIROKRASI TAMBAH LEMOT.. beli pertalie aja pake aplikasi... nanti jalan2 utama akan dikenakan tarif... ambyarr.. ..akhirnya TURUT BERDUKA CITA ..
Saya sudah hampir 2 tahun lebih gak belanja barang di toko2 di daerah Saya hanya melalui online shop saja tapi bukan karena faktor adanya pandemi ya, alasannya kalau belanja ke toko2/mall harus naik angkot beberapa kali dan ongkos nya lumayan+ panas gerah di perjalanan+ ada batas tutup toko sedangkan Saya susah tidur kalau malam dan solusinya skrol2 aplikasi online shop hehe+ di online shop barang berkualitas bermerk banyak dan harga lebih murah lagi daripada di toko2+ gratis ongkir. Pengalaman Saya beberapa bulan yang lalu pernah lihat bandrol barang bermerk di toko besar yang ada di daerah Saya dengan harga 600 ribu pas Saya cek di olshop dengan merk yang sama malahan dari official stornya langsung yang ada di olshop saya cek dan ternyata harganya cuman 200 ribu kaget dong dan gratis ongkir pula. Jadinya semakin nyaman belanja di olshop. Kalau pengen makan2 tinggal ke restoran yang asri sejuk gitu yang tema2 alam.
Mall sekarang cuma jadi tempat nongkrong makan dan minum. Kalo mau belanja pakaian, sepatu dan aksesories banyak belanja di online shop karena murah. Dan mungkin juga orang sudah mulai sadar untuk hidup hemat tidak konsumtif. Saya juga merasakan untuk ke mall sekedar nonton dan makan saja sekeluarga 4 orang habis 1 juta. Sedangkan usaha semakin sepi dan margin semakin tipis.
Setuju, Mall kalau mau survive harus berubah jadi tempat nongkrong dan makan bareng sih... karena ternyata kumpul2 itu yang nggak bisa digantikan oleh teknologi karena rasanya beda kalau tatap muka langsung... kalau pun mau tetep jualan, mungkin tenantnya yang jual2 kebutuhan yah, kayak macem A*E HW, INF***A,Hy***mart, toko2 farmasi dsb . Juga ini sih, mall ngebosenin sekarang, tematiknya hampir sama2 semuanya. Dibikinlah tiap mall punya kelebihannya, jadi orang yang suka belanja dan explore, merasa ada perlunya untuk diputerin semua mall2 itu..
dulu jalan jalan ke mall berasa mewah banget, nyenengin. tapi sekarang entah kenapa rasanya tidak sespesial dulu.. sebetulnya pas masa2 pandemi itu masih lagi seneng2nya si main ke mall tapi berhubung dilarang ya terpaksa menahan diri, yang akhirnya malah kek jadi mati rasa sendiri, apalagi pada masa masa itu buat kebutuhan belanja dan hiburan mulai cari alternatif lain kek belanja onlen atau belanja/kulineran/cari hiburan di tempat lain yang ga seberapa banyak aturannya, eh malah jadinya keenakan, ngrasa nyaman dan keterusan.. sekarang kalau gada film yang bagus yang mau ditonton mau masuk ke mall pun agak males, mau ngapain cobak, cuma muter2 jalan kaki lihat2.. masuk ke hypermart juga lihat bandrolan harga barang2 di dalamnya juga malah lebih murah harga di alfa atau toko grosiran di luaran sana
That right. Sya juga semenjak pandemi covid 19 dulu. Jadi malas ke mall. Lebih suka beli online. Masalahnya juga di mall itu apa2 mahal. Akar nya adalah biaya sewa lapaknya terlalu mahal tidk seperti di supermarket biasa. Yg biaya sewanya murah. Karena sewanya mahal. Maka mau tidak mau barang yg akan mereka jual akan ikut mahal harganya..
Biaya sewa tenant yg mahal, ongkos kebersihan, keamanan, ac, listrik, pegawai ...yg membebani harga jual barang Para tenant ..jual barang branded, yg beda / tidak ada dijual di luar, kalaupun sama, maka harga tidak terlalu mahal
Sehari bisa makan dua kali saja dimasa sekarang sudah bersyukur, engga kepikiran lg ke Mall, belum parkirnya mahal dan pajak. Kalau memang butuh banget belanja bisa cari diskon di toko on line. Saya buka kantin disekitar kampus juga masih merasakan sepi. Daya beli mahasiswa/i menurun. Ppkm sudah dicabut tapi kampus masih sebagian on line dan off line.
Penduduk Indonesia terus bertambah hampir 280 juta sementara lapangan pekerjaan terus menurun Dan instrumen untuk menarik investor undang undang cipta kerja Perpu cipta kerja di demo terus Tahun tahun kemaren investor membanjiri Vietnam Maka dibuatlah undang undang cipta kerja
Saya aja beli hp di brend terkenal harga murah terus dapat casback 200ribu lumayan kaga harus ke Roxy nyari hp semuaa ada di hp tingal klik si orange bro 🤭😂 klw ke mol blm makan blm parkir blm waktu kebuang blm lagi kejebak harga mahal heeeeheh gw sebelum beli cek hp harga pasar di gegel youtobe semua lengkap 👌
@@LumburAI Vietnam ramai karena expanssi perusahaan USA yang di cina pindah anda nga baca kah berita th lalu pabrik pergudangan itu dibutuhkan di Vietnam makanya banyak infestor kesana 🤭
@@jalanjalan8786 lu nggak ngerasain beratnya tinggal di Batam Dulu Batam adalah kawasan industri yg ramai investor PT. Elektronik dan galangan kapal Tapi UMK udah hampir 5 juta aja masih aja KSPI demo Tiap tahun akhirnya tiap tahun mulai 2015. Hampir 16 pabrik tutup dan membuat Perekonomian Batam tak stabil mall mulai sepi rumah makan banyak y tutup, Ruko Ruko pad kosong Dan orang orang beralih berjualan di pinggir jalan karena minimnya lapangan pekerjaan
Masih ingat saat di tolak masuk ke AEON MALL jakarta timur karena lupa membawa hp...padahal saya sudah menunjukkan bukti bahwa saya sudah vaksin booster...akhirnya saya pindah ke mall arta gading dan sekuriti paham kondisi saya dan memperbolehkan masuk.....terima kasih mall arta gading semoga tetap survive dan saya akan tetap hadir kesana....untuk aeon mall....ya salam
Yang betul karena desentralisasi. Itu udah alamiah, dulu ngumpul se RT nonton layar tancap, sekarang bisa nonton di hp masing-masing. Begitu juga retail secara alamiah aja orang perginya ke indomaret allfamart
Karena ada saingan online, Mall sdh harus berubah fungsi menjadi entertainment center. Jangan hanya makan minum, tapi juga jasa2 lainnya yg tak tergantikan online. Akses ke mall dipermudah, misalnyà diskon transportasi online tujuan mall.
@@jamesbrury2669 nah itu dia, konsumen skrng udh cerdas dn kritis krn diuntungkan dgn kemajuan teknologi Klo pemerintah buat kebijakan parkir mahal dll, konsumen akan beralih ke online
Pergeseran habit orang2 saat gak bisa ke mall di era pandemi, kita membiasakan diri belanja online. Awalnya kita ga suka, tp lama2 kita terbiasa. Dengan belanja online kita lebih jelas mau beli baju ya baju aja. Kalo ke mall kan jadi ngidam macem2 beli bajunya malah gak jadi 😅 jd udh nyaman sama kebiasaan baru kita belanja online.
Ke mal yg di kalangan mnengah ke atas paling 6g bs kbli yg ke jangkaw ,,mol setandar relestate kbayang satu barang dengan harga 5 ratus ribu jg cuman bisa lihat bandrolnya ,,ya mungkin klw di bandingkan dengan orang2 kaya harga pr barang yg mahal udah biasa,,
Salah satu pemicunya adalah pendapatan keluarga Tak berbanding lurus dengan kebutuhan sehari hari, apalagi naiknya harga sembako dan transportasi umum,membuat rakyat tambah hemat hitung hitungan 😭😭😭
Mungkin kebiasaan saat pandemi , mall tutup ,kalau buka pun harus menunjukkan vaksin , jadi banyak yang beralih ke online ,dan belanja di warung tetangga.
Kagak kebanyakan orang msh mau ke mall cuman mall makin ke sini makin mencekik, mulai naiknya biaya parkir, sewa ruko dll yg memengaruhi harga barang, lagian masa mall mewah sama yg biasa aja harga sama servis beda ya mau ngk mau kalah saing mending mall mewah sekalian padahal mayoritas mall di Indonesia di kuasai kelas menengah. Mulai kurangnya event, exclusivity barang, hiburan dll.
Menurut saya sekarang malah banyak versi murah , belanja online murah , kuliner banyak restoran yang versi murah mulai dari ramen sushi Korean food ,ayce , sekarang banyak versi murah di banding 10 tahun lalu nyari ayce , murah ramen murah , Korean food murah susah rata rata dimal mewah bukanya , sekarang buka diruko ruko versi lebih murah, sekarang fish n co tutup versi murahnya malah laris
Teringat sekitar 10-12 tahun yg lalu di Jakarta dibuat semacam peraturan atau moratorium pendirian mal di Jakarta dikarenakan sudah terlalu banyak mal di Jakarta, tapi moratorium itu tidak berjalan mulus karena tetap banyak mal baru berdiri di Jakarta, karena semuanya hanya mengikuti perkembangan zaman dan permintaan konsumen, tapi sekarang semuanya seperti berkebalikan setelah bermunculan banyak marketplace online, intinya sih tidak ada yg mampu melawan perkembangan teknologi, perkembangan zaman dan permintaan konsumen 😊 hukum ekonomi demand supply masih tetap berlaku hingga sekarang
Sejak covid sy sdh tdk ke mall, setelah covid reda usaha saya bangkrut, ini baru mulai lagi dengan bisnis baru yg bersistim saja krn modalnya recehan..tetap semangat!
Menurut saya MALL tetap punya daya tarik sendiri untuk masyarakat melihat sebagai selain tempat "Belanja" juga mendapat Hiburan, yang tidak akan kita dapat dibelanja Online'. DiPerlukan FOODCOURT lengkap dan Murah-Bersih" serta tempat berkumpul santai.
mall tuh harus bisa kayak bikin buat seperti rekreasi, kalo tujuannya buat belanja, customer sekarang pada pinter-pinter sortir di online dan gak perlu ke Mall
Betul sekarang belanja lebih nyaman online, mulai banyak pilihan toko official, harga yang kompetitif, pengiriman cepat dll. Belanja di mal butuh lebih banyak waktu, kadang lama dijalan karena macet, cari parkir, juga pilihan toko tidak selengkap online. Konsep mal harus diubah sebagai tempat refreshing dan rekreasi. Kebanyakan mal mulai dari layout dan toko hampir sama sehingga pengunjung bosan. Mal dengan suasana outdoor saat ini lagi banyak diminati..
Intinya perkuat sektor kesempatan kerja, perbanyak penerimaan tenaga kerja supaya ada gaji, gaji akan dibelanjakan maka Mall akan jalan juga, semua sektor akan berjalan dengan baik. Jika sektor ketenaga kerjaan minim maka pendapatan minim, karena minim semua sektor tidak jalan, semua orang membelanjakan uangnya dengan hati-hati kepada hal yang sangat urgen sehingga daya beli menurun. Jadi perbanyak dulu sektor tenaga kerjanya.
Ke Mall itu hanya kebutuhan cuci mata saja. Jika belanja, kebiasaan orang sudah tergantikan dengan online shopping, dan malah lebih murah di marketplace Kalau nonton bioskop, sudah banyak alternativenya, netflix, disneyplus, dll Jika orang punya uang lebih lagi..pasti balik ke mall Skrg org hanya spend utk yg urgent2 saja
@@iNTERnazionaleNotizia589 bener bang,dulu krn nggak spt skrng perkembangan toko online mau nggak mau ke mall kalau nggak ada di toko biasa,tapi semenjak ada toko online lbh mudah kalau cuma belanja aja ya.
@@gilangbetung7680 bnr bro hrs ada mol berbiaya murah biar terjangkau sana sini d saat ekonomi yg lagi ga baik2 aja. jg mol2 itu hrs adaptif dgn perkembangan zmn yg sgt brutal
syarat Mal rame harus instagramable, komplit tenant nya, sering buat event, malnya luas dan besar. Mal lama kalo mau rame ya harus renovasi total ubah konsep seperti sarinah tapi biayanya gede trs kalo bisa tanah sebelah dibeli dibuat mall lagi. Liat aja mal yg rame rata2 mallnya gede luas keren seperti kokas, gi, cp. Sarinah skg rame krn byk spot foto problemnya mereka belanja ga ? Kalo cuma numpang foto doang semua juga bisa. Apalagi byk Phk uda ga ada income masa iya mau belanja plg cuma ngemall numpang ngadem bayar parkir 5000 jalan2 keliling mall sampe bosen
Menurut saya mall sepi harus diturunkan harga sewanya supaya semua outlet nya terisi dan mereka bisa jual barang barang tidak mahal orang terjangkau membeli
*Mall itu bagian dari Gaya Hidup Berbelanja ( The Art of Shooping) yang di-Contohkan oleh Kota Singapura untuk Menyedot/Menarik Wisatawan Indonesia.* *Sehingga Ribuan Triliun Uang orang Indonesia Lari dan Parkir di-Singapura dan Hongkong.*
Sepatutnya kalian salahkan pemerintah jawa yang gak pintar cerdas ngurus Indonesia...jangan cuma salahkan negara tetangga menyedot uang indonesia sedangkan pemerintah jawa yang tolol gak pintar urus bisnes di indo Wkwk 🤣🤣😂
Panas, parkir , harga bs 2x lipat di banding online itu alasan saya, saya pernah beli sepatu dgn merek, model dan tahun yang sama, harganya selisih 150K, di banding toko Biru online. Dan jaminan original nya beneran ,bukan gimmick
Di dalam hape kita sudah ada mall tinggal order,transaksi aman ,banyak promo ,barang yang akan di beli juga jelas baik dari deskripsi atau review bagi mereka yang pernah beli .
Bagi anda yang ingin memulai / improve di dunia bisnis, maka di menit ke 9:26 hingga akhir adalah solusi yang tepat dr vidio ini. Semoga suksess dan Indonesia Maju 👍🏻
Yang sepi parah tu mal2 yang bertipe ITC, soalnya cuma toko2 atau lapak2 kecil yang jelas lebih pilih beralih ke online shop. Kalo mal2 yang lifestyle apalagi yang mewah tetep aja rame.
Selain sudah banyak toko online, kayanya ada peraturan masuk ke mal yg ngga semua orang bisa masuk, contohnya masuk ke mal harus udah vaksin minimal vaksin ke 2, contohnya saya karena saya punya penyakit yg ngga boleh di vaksin jadi saya ngga bisa belanja di mal, padahal anak² saya kalo beli sepatu beli baju celana itu selalu di matahari yg ada pilihan kualitas.
btl se x..masuk mall jgn ad syrat sdh vaksin..tdk smua org bs n sdh vaksin.. jdnya phk mall rugi sndri..mongg syratnya d hpus..smga mall2 k dpn lbh baek / ramai pgnjung n nrml kmbali ..😑😑😣
Ah gk cm di matahari ada pilihan kwalitas.di pasar2 jg banyak barang yg berkwalitas.harga akan tetap lbh mahal dimatahari meski bahannya sama.krn pajak matahari itu mahal dn gaji karyawan jg disesuaikan dg harga.
@@silviaris9157mungkin saya kurang luas kalo untuk belanja pakean, tapi saya pernah di ajak istir saya ke mangga ² ke tanah Abang saya ngga dapet yg saya cari, padahal saya cuma cari celana dengan merk Cardinal, ahirnya dapetnya malah di matahari
Desain mall juga sangat berpengaruh, mall dijakarta kadang terlalu besar dan super rumit, Dengan menambahkan restoran dan layanan, menciptakan pengalaman yang tidak dapat ditiru secara online, mal pada akhirnya akan diubah menjadi tempat orang berbelanja, makan, dan dihibur yang bisa jadi alasan utama orang berbelanja di mal daripada memesan secara online. secara general mall hrs bisa menciptakan experience pembeda
Harusnya Pemerintah memberikan insentif buat para pedagang khusus di Ratu Plaza untuk segera buka gerai di Ratu Plaza, seperti membebaskan pajak selama 6 bulan, membebaskan sewa gerai, pembayaran listrik, air. Nanti setelah 6 bulan atau ekonomi kembali bangkit, baru dikenakan pajak, bayar listrik, air sedikit demi sedikit, sampai akhirnya ekonomi pulih kembali...
Menurut saya sebagai orang awam, sepinya mall bisa jadi di karenakan maraknya dan masifnya belanja online, karena begitu mudahnya dan begitu di manjakan belanja online sehingga masyarakat banyak yang ogah dan segan untuk datang / berbelanja di mall ataupun di toko toko offline, sehingga tidak heran kalau sekarang mall mall pada sepi pengunjung, dan itu tentunya berimbas pada karyawan karyawan dan pekerja di sektor tersebut
bukan gitu tipe orang indonesia doyan jalan jalan ke luar , kalau belaja online kurang asik gak bisa liat liat keramean di mall belanja online cuma barang yang di cari gak ada di mall
@@sandechoiranda menyangkal berdasarkan apa? Berdasarkan minat anda kah? Dari jawaban anda dan ts sudah bisa di simpulkan ada 2 tipe org yg suka belanja online dan suka belanja di mall, dari sini sudah terlihat tinggal DATA nya saja mana presentase yg lebih besar. Kalo sudah ada DATA baru bisa disimpulkan bukan karena "katanya" atau "saya suka" semua harus by DATA.
Orang2 pasti belanja online makin banyak dari waktu2 karna rata2 penjual online ambil untung sangat tipis . Yg untung pemilik perusahaan online aja. Lapangan kerja juga makin susah karna orang dagang online gak perlu banyak karyawan.
Karena masyarakat sudah mulai pintar, beli online jauh lebih murah, harga mall overpriced, parkir & toll mahal, belum lagi nanti bayar beberapa ruas jalan 😅, ke mall cuma pada makan nonton dan belanja seperlunya
Kenapa ada mall penuh sesak, yg lainnya sepi? Sekarang orang ke mall bukan buat belanja utamanya, tp krn ini: 1. Kumpul 2. Makan 3. Foto2 & lihat tempat menarik Jadi mall perlu Tenant makanan enak, interior menarik instagrammable, tempat cozy.
Faktor pertama sepinya pembeli bukan hanya mol tapi di pasar, pasar pagi pasar mingguan di hampir kegiatan penjualan sangat terasa menurun drastis. UMKM lah yg paling merasakan.
Menurut saya mall yg paling keren adalah mall Bintaro exceng saya senang main d sana karena sarana pasilitas bermain belanja sangat lengkap d tambah taman yg sangat luas nan asri. D tambah lg sedang d bangun akuarium raksasa pasti lebih keren.
wkwkwkwkwk gua kerja di situ bagian cleaning service ikut ISS ,malah bosen di bxc jauh dari parkiran motor kalo berangkat kerja belum mulai kerja udah capek duluan
@@kurniawan-uc7co saya ke mall masih jaman ada restoran , Takigawa , kiyadon sushi ,chatter box,rice bowl Shabu slim Hana masa masih banyak buka dimana mana ,Jun njan , sekarang the duck king tingal dikit yang buka ,sushi tei yang masih bertahan, masih jaman midnight sale buka sampai jam satu malam,
@@nekonimeindonesia6774 kangen mal yang dulu restoran nya banyak banget lengkap ,dulu taman anggrek restoran nya banyak banget lengkap , restoran mewah gede , sekarang tinggal dikit ,
Sedih dan prihatin melihat mall2 dan plaza2 di Jakarta dan sekitarnya sepi begini. Sebenarnya sebelum pandemi Covid 19 sudah kelihatan mall2 mulai redup ditambah Pandemi Covid 19 jadi tambah parah. Saya pikir penyebab utamanya adalah keadaan ekonomi dan daya beli masyarakat yg rendah selain adanya belanja on line dan mini mart
Tempat tinggal saya di Cibubur dikelilingi empat Mall, memang pengunjung tidak seperti sebelum Pandemi.........dasyat memang Pandemi merubah pola hidup manusia
Kemajuan jaman dan kecanggihan teknologi tidak serta merta menjadikan seseorang hidup sejahtera, namun di sisi lain banyak yang terdampak, seperti sepinya mall dan tempat perbelanjaan, para tukang becak, transportasi umum seperti angkot, bajaj, tukang ojek hampir semua terkena dampaknya, mereka mati kutu, ibarat hidup segan mati tak mau, ini kenyataan yang tampak di sekitar kita, mereka tergilas dan terpinggirkan oleh jaman yang serba digital dan serba online.
Solusi agar duit Jakarta bisa merata ke seluruh negri...maka hari Jumat,Sabtu ,Minggu sebaiknya libur. Hari kerja cukup senin-kamis. Agar mudik tdk hanya hari raya, dan titik keramaian tdk berkumpul di jkrta terus
Coba mall2 sekarang konsepnya jangan "mewah" tapi contoh alam asri di tengah kota bisa2 kalau niat di konsep kan atau tema ilmu pengetahuan dll yang unik2 lah pasti pengunjung mall akan banyak lagi saya yakin banyak yang belanja, semangat.
Sebagian besar warga Jakarta penghasilan/gaji makin menyusut gimana terpikir mau ke mal. Harga kebutuhan sehari-hari semakin meningkat tinggi namun pendapatan makin berkurang, sedangkan pengusaha juga bingung dagang sepi. Jadi seperti lingkaran setan tak berkesudahan.
@@cahyapranata1400 makin banyak pengangguran, banyak di PHK, sehingga banjirnya sektor informal,makin banyak yg jualan buka. Berarti makin makmur, karena Tetep ajah kita butuh sektor formal karena konsumsi salah satu dari mereka, kalau semua Terjun ke sektor informal.yah begini
banyak supermal di kota Tangerang Selatanpada lantai atas tutup semua tdk ada kegiatan hanya lantai basement yg ada aktifitas berjualan tapi hanya tdk seramai pada malam 🌃 Sabtu&mlm minggu
Kalo di depok, margo city jadi lebih mewah dan rame, selama pandemi dia renovasi tambah besar, tenant nambah, weekend selalu rame anak kecil main sekeluarga. Sayangnya yg rame cuma margo aja
Yang pasti sih, shoping online lebih memudahkan customer untuk mendapatkan barang atau makanan yg diinginkan. Sementara kalaupun untuk hangout, lebih banyak orang yang justru malah lebih memilih staycation atau travelling sekalian, aplikasi-aplikasi travelling sekarang punya promo yg murah dan terjangkau masyarakat luas untuk hangout.
@@yumnanuruddin585 hari.minggu kan ada kak setahun ada 52 mi ggu ya😊ya kan shoping baju gk sering2 la...ada waktunya kalo saya sih mkn sm blanja di mal.blanja jarang kalo lg perlu aja beli baju.yg lbh sering makan aja sabtu or minggu jln2 itu jg ada yg dicari kalo enggak enggak jg malah kalo online itu bs bikin lbh boros.kalo menurut saya sih😁
Kalau online untuk pick barang jangan kena biaya parkiran, & parkiran jangan terlalu jauh untuk pick up, kebiasaan gak ada tempat parkir gratis, walaupun gratis jalan menuju pick jauh dari tempat parkirannya, kasih win win solusinya, pihak manajemen mall jangan intimidasi ke kurir atau ojol
kdng parkir berbayar setelah beberapa menit didlm dan emg seperti sengaja buat parkir dr tmpat masuknya jauh jd mau tdk mau hrus byr.. inilh yg kdng buat sepi
Selain karena belanja online sepi nya mall krn kurang kreatif, coba ada pertunjukan live musik, lomba nyanyi anak, remaja, lomba dance, bisa juga tarian traditional yg sdh jarang dilakukan dgn koreagrafi modern, lomba pakaian , dll
Untuk para Pengelola, spot2 tertentu disewakan kepada para UMKM dengan harga terjangkau, semakin banyak UMKM yang menyewa akan semakin ramai Mall nya. Sehingga dengan harga sewa yang murah, profit yg ditetapkan oleh UMKM tidak akan tinggi dan UMKM itu promosi dari mulut ke mulutnya cukup efektif, apalagi pelaku UMKM nya Emak-Emak yang teman Pengajiannya banyak.....😁
Ada beberapa faktor yang saya ketahui dari orang2 yg kerja dimall. Diantara nya : 1. Biasanya efek pembangunan jalan yang tidak menguntungkan bagi mall, contoh mall Semanggi sekarang keadaannya benar2 sepi. 2. Faktor jualan online 3. UMKM Jakarta mengalami peningkatan drastis 4. Dll
Kasihan dulu sering ke mall cari barang, belanja, jalan jalan makan-makan, sekarang pada gulung tikar, pemerintah harus bantu ini, karena mall juga bantu perekonomian, memasarkan produk umkm.
Iya,,, sekarang,,pluit village ,,,mall nya sepi pengunjung,,, Dulu awal tahun 2000an,,,mega mall,,,nama lama dari pluit village ,, sangat banyak pengunjung,, bahkan sampai membludak
@@puputrahmatsaputra5353 iya ada tapi cuma yg ekonomi ke bawah. Kecuali Qatar UEA dan Arab Saudi yg saya belum dengar beli baju bekas. 😂 Apalagi Qatar. Negara kaya
Penyebabnya kebanyakan mall di jkt, lebih dari 170 mall, buat apa??? Ruang publik sedikit, taman di pagarin.... kaga usah pake konsep²an itulah sebabnya buat mall kemaruk, pemerintah terlalu "pintar" ngasih ijin mall boleh, buat ruang publik berat amat, pantai aja ngga ada yg gratis, di Australia semua pantai gratis ngga kek di jkt
Grosir pada online gak perlu sewa tempat mahal di mall, pembeli gak perlu susah2 ke mall membeli produk yg harganya lebih mahal dimall... sekedar untuk jalan jalan atau hiburan.. banyak cara orang menghabiskan waktu liburan selain mall..
Kita semua mesti prihatin terhadap keadaan global saat ini. Tetaplah bergerak apapun yang terjadi, dan tetap optimis menjalani hari. Semoga keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan untuk kita semua.
Berani inovasi baru, karena mungkin sudah bersaing dengan mall di sekitar Bodetabek yang tidak kalah mewah dengan fasilitas sama dgn mall di Jakarta, warga bodetabek sudah tidak ke Jakarta, dan sudah banyak belanja lewat online dan tidak ke Jakarta lagi hanya untuk belanja atau sekedar hangout.
tanpa disadari, sepi nya mall tsb, krn pengaruh dgn kebijakan ganjil genap, mo tdk mau, itu pengaruh, jdnya weekend mall ramai, krn tdk ada nya GaGe di weekend, apalagi nanti nya ada ERP (Jalan berbayar), pada saat weekend, pengunjung akan memlih mall yg hits (brand2 yg pengaruh), atau diskon besar, member diskon, fasilitas woman parking, lexus parking (mall bintang 5 flexing), member parking, biarpun kadang2 itu penuh jg (si parking fasilitas), dan jg besarnya parkiran yg memadai, serta parkiran promo, misalkan gratisan 1jam utk pembelian di tenant2 min brp nya sebagai member, sosmed mall tsb perlu massive jg, apa yg sdg dipromosikan dimall tsb, ada acara apa, di mall tsb, dan interior ext. jg pengaruh, cthnya taman anggrek mall vs Central Park, taman anggrek, ext. ok LED besar, dalam nya zonk, oldschool/kesan lama, central park, lebih kekinian, jd manajamen perlu sadari jg, pengunjung jaman now tuh, expert dalam pemlihan visit mall, krn banyak faktor, tenant hanya tunggu bola, yg perlu jemput bola itu kebijakan manajemen + marketing promotion dan R&D nya seperti apa, tenant kalo ga laku dimall tsb, dia akan mencari, mall mana yg laku, bisa jg awalan popup store, apabila di next mall masih full store yg akan ditargetkan, sambil menunggu di mall seblumnya tutup, dan akan buka toko di next mall yg massive pengunjungnya dgn awalan popup tsb, sambil riset pasar, dan tunggu store mana yg habis masa sewa nya di next mall tsb..
Sekarang banyak usaha kuliner buka diruko ruko ,dulu sering sekali kemall buat kuliner , sekarang diruko banyak ayce murah ,ramen murah , banyak street food yang di review food blogger itu mempengaruhi orang untuk kuliner di luar mall
@@liebeAyssid,kamu generasi kapan , saya ke mall masih zaman dimall ada restoran kiyadon sushi ,taki gawa , chatter box ,rice bowl ,Shabu slim milik feri Salim ,pasta de waraku yang ada display makanan palsu , Manhattan fish market ,njun njan ,the ducking ,Eton bakery ,sari i laut jala jala jala ,black canyon cafe ,roppan ,oh Lala cafe ,dll restoran yang saya tulis ini sekarang sudah tutup , rata rata ,sushi tei yang masih bertahan ,
Masalahnya bukan hanya "belanja online" tetapi disisi lain di Jakarta banyak mall-mall besar yang berdiri berdampingan sehingga saling bersaing satu sama lain contohnya : Blok M Mall disebelahnya ada Pasaraya Blok M, Blok M Plaza, dan Blok M Square, otomatis Blok M Mall yang dulunya rame sekarang ditinggalkan pelanggannya. Ratu Plaza disebelahnya ada STC Senayan, Plaza Senayan, dan Senayan City, akhirnya Ratu Plaza dan STC senayan jadi "kota hantu". WTC Mangga Dua disekitarnya ada Mangga Dua Square, ITC Mangga Dua, Mangga Dua Mall, akhirnya WTC Mangga Dua cuma jadi "dealer mobil bekas" doang.
Sudah ada pergeseran lifestyle/ gaya hidup. Orang2 udah mulai nyaman nongkrong di cafe / restoran / warung pinggir jalan daripada di mall yg repot cari parkir, kudu pake baju rapi / outfit bagus, capek jalan di dalamnya. Kalo mau refreshing orang2 milih sekalian pergi ke obyek wisata. Fast food resto juga udah mulai ninggalin mall, semacam KFC, McD, pizza hut, burger king, Starbucks, jco pada bikin outlet stand alone/ berdiri sendiri di pinggir jalan utama. Dan orang lebih senang datang kesitu
Belanja online lebih praktis tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga berpanas-panas dan melewati jalan macet datang ke mall hanya untuk membeli satu produk, yah klo sepi sekarang wajar karena perubahan2 kedepan tidak bisa diprediksi secara akurat.
Apabila dunia onlin sudah merajai, maka orang2 perlu tempat rekreasi, maka jadikanlah moll2 tempat rekreasi yang menyatu dg wisata kota. Mungkin ini yg menjadi kebutuhan masarakat di masadepan.
@@wifilengkong3703 di Eropa ada Mall tapi gk sebesar mall2 d Asia karna disana konsepnya ruang terbuka yg menyatu dgn jalan karna masyarakat sana lebih suka menikmati suasana outdoor ketimbang org Asia khususnya d Jakarta yg cuacanya panas dan polusi makanya Mall d buat sebesar dan semewah mungkin
@@shaktidiraga7614 saya liat di televisi di arab banyak mall besar ya. Karena daerahnya panas. Tapi saait ini mulai terjadi penghijauan di sana tidak tahu akan bertahan berapa lama. Di indonesia mungkin lebih banyak menyukai belanja yg paling murah dan paling dekat. Tidak terlallu suka ribet nyari parkiran, lebih suka parkir di depan toko. Meski melanggar aturan.
kl mau mall rame, buka halte busway atau bus di semua mall di jakarta, biar ada lalu lalang orang kerja, sapa tau kepikiran pengen masuk gegara tiap hari pulang-pergi kerja ngeliatin mall wkwkkwk
@@ridwanarifin8110 karna jakarta selatan dah terlalu banyak MALL bagus kalo mall skrng pada sepi biar pendiri mall pada tau diri jangan asal bangun mall pastikan tiap daerah hanya punya satu masak ada mall depan ya juga mall gmn gk rebutan pelanggan?
Nah, betul itu.. Pilih tenan yg sesuai, kalau bisa lengkap. Selain itu, perlu revitalisasi tempat menjadi lebih modern. Ini akan memperbesar peluang orang untuk berkunjung. Sperti yg kita ketahui, bahwa kebutuhan dasar manusia, salah satunya adalah interaksi langsung dengan sesamanya. Jadi kegiatan2 yg bersifat Offline tidak serta merta tergantikan oleh kegiatan2 yg bersifat Online.
sdh terlalu banyak mall. org bingung mau ke mall yg mn. sementara uang org serba cukup. cukup hanya buat mkn nasi uduk dan lontong sayur. boro2 mau ngemall. buat mkn aja diirit2in.
sekarang di mall mostly hanya ke tempat F&B, mungkin harus ada event event, kemudian juga adakan edukasi, entertainment, jadi gak monoton kalo ke mall cuman nongkrong di F&B atau shopping doang
Setahu saya yang tinggal di Jakarta dan sering keluar masuk mal, dari dulu ada mal yang rame terus sampai sekarang, seperti Mal kelapa gading, PIM, Kokas, GI, sekarang tambah AEON... Gadjah Mada plasa dari dulu memang sepi. Kadang ngeri kok masuk gadjah Mada plasa Parkirannya juga agak2 gimana gitu...
Saya sekeuarga udah lama gak ke Mall, lebih enakeun main ke tempat lain.. rumah makan dgn view alam, untuk belanja sandang, bisa OL sambil tiduran pilih pilh yg cocok...
Asfek lain adalah EKONOMI MEROKET BALIK ... daya beli rendah.. PENGHASILAN TETAP/NAIK DIKIT, HARGA SEMUA BARANG LEBIH TINGGI NAIKNYA.
BIROKRASI TAMBAH LEMOT.. beli pertalie aja pake aplikasi... nanti jalan2 utama akan dikenakan tarif... ambyarr..
..akhirnya TURUT BERDUKA CITA ..
Saya sudah hampir 2 tahun lebih gak belanja barang di toko2 di daerah Saya hanya melalui online shop saja tapi bukan karena faktor adanya pandemi ya, alasannya kalau belanja ke toko2/mall harus naik angkot beberapa kali dan ongkos nya lumayan+ panas gerah di perjalanan+ ada batas tutup toko sedangkan Saya susah tidur kalau malam dan solusinya skrol2 aplikasi online shop hehe+ di online shop barang berkualitas bermerk banyak dan harga lebih murah lagi daripada di toko2+ gratis ongkir.
Pengalaman Saya beberapa bulan yang lalu pernah lihat bandrol barang bermerk di toko besar yang ada di daerah Saya dengan harga 600 ribu pas Saya cek di olshop dengan merk yang sama malahan dari official stornya langsung yang ada di olshop saya cek dan ternyata harganya cuman 200 ribu kaget dong dan gratis ongkir pula. Jadinya semakin nyaman belanja di olshop.
Kalau pengen makan2 tinggal ke restoran yang asri sejuk gitu yang tema2 alam.
Mall sekarang cuma jadi tempat nongkrong makan dan minum. Kalo mau belanja pakaian, sepatu dan aksesories banyak belanja di online shop karena murah. Dan mungkin juga orang sudah mulai sadar untuk hidup hemat tidak konsumtif. Saya juga merasakan untuk ke mall sekedar nonton dan makan saja sekeluarga 4 orang habis 1 juta. Sedangkan usaha semakin sepi dan margin semakin tipis.
@@coronabeer8998usaha apa kalo boleh tau?
Setuju, Mall kalau mau survive harus berubah jadi tempat nongkrong dan makan bareng sih... karena ternyata kumpul2 itu yang nggak bisa digantikan oleh teknologi karena rasanya beda kalau tatap muka langsung... kalau pun mau tetep jualan, mungkin tenantnya yang jual2 kebutuhan yah, kayak macem A*E HW, INF***A,Hy***mart, toko2 farmasi dsb . Juga ini sih, mall ngebosenin sekarang, tematiknya hampir sama2 semuanya. Dibikinlah tiap mall punya kelebihannya, jadi orang yang suka belanja dan explore, merasa ada perlunya untuk diputerin semua mall2 itu..
Ga usah di sensor mba santai ga ada yang omelin kok
dulu jalan jalan ke mall berasa mewah banget, nyenengin. tapi sekarang entah kenapa rasanya tidak sespesial dulu.. sebetulnya pas masa2 pandemi itu masih lagi seneng2nya si main ke mall tapi berhubung dilarang ya terpaksa menahan diri, yang akhirnya malah kek jadi mati rasa sendiri, apalagi pada masa masa itu buat kebutuhan belanja dan hiburan mulai cari alternatif lain kek belanja onlen atau belanja/kulineran/cari hiburan di tempat lain yang ga seberapa banyak aturannya, eh malah jadinya keenakan, ngrasa nyaman dan keterusan.. sekarang kalau gada film yang bagus yang mau ditonton mau masuk ke mall pun agak males, mau ngapain cobak, cuma muter2 jalan kaki lihat2.. masuk ke hypermart juga lihat bandrolan harga barang2 di dalamnya juga malah lebih murah harga di alfa atau toko grosiran di luaran sana
That right. Sya juga semenjak pandemi covid 19 dulu. Jadi malas ke mall. Lebih suka beli online. Masalahnya juga di mall itu apa2 mahal. Akar nya adalah biaya sewa lapaknya terlalu mahal tidk seperti di supermarket biasa. Yg biaya sewanya murah. Karena sewanya mahal. Maka mau tidak mau barang yg akan mereka jual akan ikut mahal harganya..
@@annisafauziyah2963
Hi boleh kenalan kah cantik 😁😁
Biaya sewa tenant yg mahal, ongkos kebersihan, keamanan, ac, listrik, pegawai ...yg membebani harga jual barang
Para tenant ..jual barang branded, yg beda / tidak ada dijual di luar, kalaupun sama, maka harga tidak terlalu mahal
Sehari bisa makan dua kali saja dimasa sekarang sudah bersyukur, engga kepikiran lg ke Mall, belum parkirnya mahal dan pajak. Kalau memang butuh banget belanja bisa cari diskon di toko on line. Saya buka kantin disekitar kampus juga masih merasakan sepi. Daya beli mahasiswa/i menurun. Ppkm sudah dicabut tapi kampus masih sebagian on line dan off line.
Penduduk Indonesia terus bertambah hampir 280 juta sementara lapangan pekerjaan terus menurun
Dan instrumen untuk menarik investor undang undang cipta kerja
Perpu cipta kerja di demo terus
Tahun tahun kemaren investor membanjiri Vietnam
Maka dibuatlah undang undang cipta kerja
Saya aja beli hp di brend terkenal harga murah terus dapat casback 200ribu lumayan kaga harus ke Roxy nyari hp semuaa ada di hp tingal klik si orange bro 🤭😂 klw ke mol blm makan blm parkir blm waktu kebuang blm lagi kejebak harga mahal heeeeheh gw sebelum beli cek hp harga pasar di gegel youtobe semua lengkap 👌
@@LumburAI Vietnam ramai karena expanssi perusahaan USA yang di cina pindah anda nga baca kah berita th lalu pabrik pergudangan itu dibutuhkan di Vietnam makanya banyak infestor kesana 🤭
@@jalanjalan8786 lu nggak ngerasain beratnya tinggal di Batam
Dulu Batam adalah kawasan industri yg ramai investor PT. Elektronik dan galangan kapal
Tapi UMK udah hampir 5 juta aja masih aja KSPI demo Tiap tahun akhirnya tiap tahun mulai 2015.
Hampir 16 pabrik tutup dan membuat
Perekonomian Batam tak stabil mall mulai sepi rumah makan banyak y tutup, Ruko Ruko pad kosong
Dan orang orang beralih berjualan di pinggir jalan karena minimnya lapangan pekerjaan
Dampak resesi..
Masih ingat saat di tolak masuk ke AEON MALL jakarta timur karena lupa membawa hp...padahal saya sudah menunjukkan bukti bahwa saya sudah vaksin booster...akhirnya saya pindah ke mall arta gading dan sekuriti paham kondisi saya dan memperbolehkan masuk.....terima kasih mall arta gading semoga tetap survive dan saya akan tetap hadir kesana....untuk aeon mall....ya salam
Mantab..aku juga sering ke aeta gading.. belanja kebutuhan di diamond
Aeon JGC
@@gorbachev834 bener
Diskon gak?
@@eliapratomo3023 kalo saya lebih sering ke guardian sama sport station mbak...soalnya promo dan diskonnya menarik menarik
Yang betul karena desentralisasi. Itu udah alamiah, dulu ngumpul se RT nonton layar tancap, sekarang bisa nonton di hp masing-masing. Begitu juga retail secara alamiah aja orang perginya ke indomaret allfamart
Betul sekali brow
Kalok gw ke enggal dua aja super murah
Saya kalo ke mall jarang beli"an kalo ga perlu banget tapi saya ke mall beli suasana seperti makan bersama keluarga/ponakan temu kangen 😍
Karena ada saingan online, Mall sdh harus berubah fungsi menjadi entertainment center.
Jangan hanya makan minum, tapi juga jasa2 lainnya yg tak tergantikan online.
Akses ke mall dipermudah, misalnyà diskon transportasi online tujuan mall.
Betul setuju
Bnr, pelan tp pasti semua akan bergilir pindah ke basis online
Semuala yg harus dtng, pilih dan byr dtmpt, skrng bisa dilakukan dgn jarak jauh
@@ringgosringgosos2612 tarif parkir dinaikkan pemerintah, pajak jg dinaikkan, sikon skrg kok gak dipertimbangkan daya beli berkutang
@@jamesbrury2669 nah itu dia, konsumen skrng udh cerdas dn kritis krn diuntungkan dgn kemajuan teknologi
Klo pemerintah buat kebijakan parkir mahal dll, konsumen akan beralih ke online
Ga cuma makan minum, mal yg bioskopnya rame tuh
Pergeseran habit orang2 saat gak bisa ke mall di era pandemi, kita membiasakan diri belanja online. Awalnya kita ga suka, tp lama2 kita terbiasa. Dengan belanja online kita lebih jelas mau beli baju ya baju aja. Kalo ke mall kan jadi ngidam macem2 beli bajunya malah gak jadi 😅 jd udh nyaman sama kebiasaan baru kita belanja online.
Betul
Betul sekali de
😂 tul banget udh terbiasa online lebih murah jg gratis ongkir. Ko ke mall hrs ongkos pp dan juga hrga lebih mahal
Ke mal yg di kalangan mnengah ke atas paling 6g bs kbli yg ke jangkaw ,,mol setandar relestate kbayang satu barang dengan harga 5 ratus ribu jg cuman bisa lihat bandrolnya ,,ya mungkin klw di bandingkan dengan orang2 kaya harga pr barang yg mahal udah biasa,,
@Aulia kalau lihat dompetnya nunggu ke PEGADAIAN
Kalau lihat utangnya nunggu MELARATnya
Kalau lihat WARISAN nunggu mertua nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mungkin udah saatnya mall dirobohin, dijadiin ruang terbuka publik karena...
FUN FACT :
jakarta adalah kota yg punya jumlah mall TERBANYAK DI DUNIA...
Salah satu pemicunya adalah pendapatan keluarga Tak berbanding lurus dengan kebutuhan sehari hari, apalagi naiknya harga sembako dan transportasi umum,membuat rakyat tambah hemat hitung hitungan 😭😭😭
Itu penyebabnya jual beli online drum
1000 % Benar...👍
akibat ekonomi meroket
@@irwan6736 akibat kadal gurun mau ke mall ambles dluan ban nya ke sumur resapan kwkwk,, gk jdi deh ngemall
Betul betul
Mungkin kebiasaan saat pandemi , mall tutup ,kalau buka pun harus menunjukkan vaksin , jadi banyak yang beralih ke online ,dan belanja di warung tetangga.
Ya mungkin salah 1nya yg bikin ribet vaksin itu
Ribet pke vaksin
Sekarang udah ga scan pedulilindungi kan…
termasuk salah satunya
🎉@@suhendarsuhendar2077
Fenomena belanja online pasti salah satu faktor, bahkan dari luar negeri sudah lewat online
Betul simple dan harga lebih murah
Betul sekarang menuju era borderless
Kagak kebanyakan orang msh mau ke mall cuman mall makin ke sini makin mencekik, mulai naiknya biaya parkir, sewa ruko dll yg memengaruhi harga barang, lagian masa mall mewah sama yg biasa aja harga sama servis beda ya mau ngk mau kalah saing mending mall mewah sekalian padahal mayoritas mall di Indonesia di kuasai kelas menengah. Mulai kurangnya event, exclusivity barang, hiburan dll.
SE 7 massssseeeeh, harga murah dan kualitas bagus, bahkan bisa COD dan bebas ongkir
Fnb mall terlalu mahal. Sedangkan daya pikat pertama itu FNB dan hiburan lainnya.
Itulah perkembangan teknologi yg begitu cepat,kami dulu butuh apa2 sll ke mall. Skrg byk toko online dan SDH bs gofood,JD gak perlu keluar rumah.
betul.. bioskop juga sama sekarang sepi.. orang bisa nonton di internet, netflix, vidio, disney
Menurut saya sekarang malah banyak versi murah , belanja online murah , kuliner banyak restoran yang versi murah mulai dari ramen sushi Korean food ,ayce , sekarang banyak versi murah di banding 10 tahun lalu nyari ayce , murah ramen murah , Korean food murah susah rata rata dimal mewah bukanya , sekarang buka diruko ruko versi lebih murah, sekarang fish n co tutup versi murahnya malah laris
@@MuhammadRizal-tt4ok berul,krn gak perlu sewa tempat dan bs dikerjakan di rmh
Padahal Di Singapura orang2 masih suka belanja ke toko fisik, apalagi mereka jago banget jalan kaki sampek berkilo meter kuat
Betul hrgnya jg lbh murah drpd di mall ,sy kemrn beli kulkas cmn rp 18 jtaan on line , di mall rp 25 jtaan dgn tipe yg sm
Teringat sekitar 10-12 tahun yg lalu di Jakarta dibuat semacam peraturan atau moratorium pendirian mal di Jakarta dikarenakan sudah terlalu banyak mal di Jakarta, tapi moratorium itu tidak berjalan mulus karena tetap banyak mal baru berdiri di Jakarta, karena semuanya hanya mengikuti perkembangan zaman dan permintaan konsumen, tapi sekarang semuanya seperti berkebalikan setelah bermunculan banyak marketplace online, intinya sih tidak ada yg mampu melawan perkembangan teknologi, perkembangan zaman dan permintaan konsumen 😊 hukum ekonomi demand supply masih tetap berlaku hingga sekarang
Okez ya 1rb
Ooke
Sejak covid sy sdh tdk ke mall, setelah covid reda usaha saya bangkrut, ini baru mulai lagi dengan bisnis baru yg bersistim saja krn modalnya recehan..tetap semangat!
Bisnis yang bersistem seperti apa kak #izinbertanya🙏
@@fikifatmala1639 jgn serius2 menanggapi nya 🤣
@fikifatmala1639 germo michat
Menurut saya MALL tetap punya daya tarik sendiri untuk masyarakat melihat sebagai selain tempat "Belanja" juga
mendapat Hiburan, yang tidak akan kita dapat dibelanja Online'. DiPerlukan FOODCOURT lengkap dan Murah-Bersih"
serta tempat berkumpul santai.
semua pindha ke online,
mall tuh harus bisa kayak bikin buat seperti rekreasi, kalo tujuannya buat belanja, customer sekarang pada pinter-pinter sortir di online dan gak perlu ke Mall
Betul sekarang belanja lebih nyaman online, mulai banyak pilihan toko official, harga yang kompetitif, pengiriman cepat dll. Belanja di mal butuh lebih banyak waktu, kadang lama dijalan karena macet, cari parkir, juga pilihan toko tidak selengkap online. Konsep mal harus diubah sebagai tempat refreshing dan rekreasi. Kebanyakan mal mulai dari layout dan toko hampir sama sehingga pengunjung bosan. Mal dengan suasana outdoor saat ini lagi banyak diminati..
Intinya perkuat sektor kesempatan kerja, perbanyak penerimaan tenaga kerja supaya ada gaji, gaji akan dibelanjakan maka Mall akan jalan juga, semua sektor akan berjalan dengan baik. Jika sektor ketenaga kerjaan minim maka pendapatan minim, karena minim semua sektor tidak jalan, semua orang membelanjakan uangnya dengan hati-hati kepada hal yang sangat urgen sehingga daya beli menurun. Jadi perbanyak dulu sektor tenaga kerjanya.
Ke Mall itu hanya kebutuhan cuci mata saja.
Jika belanja, kebiasaan orang sudah tergantikan dengan online shopping, dan malah lebih murah di marketplace
Kalau nonton bioskop, sudah banyak alternativenya, netflix, disneyplus, dll
Jika orang punya uang lebih lagi..pasti balik ke mall
Skrg org hanya spend utk yg urgent2 saja
@@iNTERnazionaleNotizia589 bener bang,dulu krn nggak spt skrng perkembangan toko online mau nggak mau ke mall kalau nggak ada di toko biasa,tapi semenjak ada toko online lbh mudah kalau cuma belanja aja ya.
Perlu dirubah fungsi mall dari sekedar untuk belanja saja menjadi sarana edukasi, sosial ,hiburan dan kuliner
Kuliner yg harus terjangkau....biar bikin asyik dn nikmat
@@gilangbetung7680 bnr bro hrs ada mol berbiaya murah biar terjangkau sana sini d saat ekonomi yg lagi ga baik2 aja. jg mol2 itu hrs adaptif dgn perkembangan zmn yg sgt brutal
@@gilangbetung7680 pemerintah maunya pajak gede high high ga mikir pendapatan mayoritas rakyatnya
Jd tempat ibadah jg
Mall bagusan buat kuliner,bioskop,tempat santai dengan view bagus itu aja
syarat Mal rame harus instagramable, komplit tenant nya, sering buat event, malnya luas dan besar. Mal lama kalo mau rame ya harus renovasi total ubah konsep seperti sarinah tapi biayanya gede trs kalo bisa tanah sebelah dibeli dibuat mall lagi. Liat aja mal yg rame rata2 mallnya gede luas keren seperti kokas, gi, cp. Sarinah skg rame krn byk spot foto problemnya mereka belanja ga ? Kalo cuma numpang foto doang semua juga bisa. Apalagi byk Phk uda ga ada income masa iya mau belanja plg cuma ngemall numpang ngadem bayar parkir 5000 jalan2 keliling mall sampe bosen
Jaman sudah berubah, gk ada yg bisa membendung teknology. Mau gk mau, suka gk suka, marketplace online telah merubah life style.
Bukan online yang bikin sepi tapi daya beli masyarakat yang menurun
@@muhamadramdani3329 : Selain daya beli, trend gaya hidup yg serba getged juga mempengaruhi cara belanja.
nggak perlu sering2 ke mall lagi, tinggalkan mewah2....
sing penting konsolidasi ke dalam keluarga, gaya hidup hrs dirubah jd minimalis sederhana.
Harga barang mahal
Pengangguran tinggi
Ekonomi menuju resesi bukan ilusi
Dan Rakyat cuma pingin ketemu nasi
akibat harga bbm naik inflasi tinggi,harga sembako naik,rakyat banyak yg susah.
@@yudipriyo6993 aneh para buserr a msh muja jokowi. Di rejim jokowi bbm naik 11 kali. Di jmn SBY bbm naik 500rp puan pki pdi nangis2 sambil bawa kerbau bergambar sby .aneh toh
@@yudipriyo6993 betul jmn sdh medern tp mkin bnyk org ssh bahkan buat mkn 4 sht 5 sempurna jrg terpenuhi bg ku 🤣🤣gmn mau ngemoll
Kebanyakan moll , kontraknya mahal yg jual harus mahal tapi yg beli mikiiir,
Menurut saya mall sepi harus diturunkan harga sewanya supaya semua outlet nya terisi dan mereka bisa jual barang barang tidak mahal orang terjangkau membeli
*Mall itu bagian dari Gaya Hidup Berbelanja ( The Art of Shooping) yang di-Contohkan oleh Kota Singapura untuk Menyedot/Menarik Wisatawan Indonesia.*
*Sehingga Ribuan Triliun Uang orang Indonesia Lari dan Parkir di-Singapura dan Hongkong.*
Sepatutnya kalian salahkan pemerintah jawa yang gak pintar cerdas ngurus Indonesia...jangan cuma salahkan negara tetangga menyedot uang indonesia sedangkan pemerintah jawa yang tolol gak pintar urus bisnes di indo Wkwk 🤣🤣😂
Panas, parkir , harga bs 2x lipat di banding online itu alasan saya, saya pernah beli sepatu dgn merek, model dan tahun yang sama, harganya selisih 150K, di banding toko Biru online. Dan jaminan original nya beneran ,bukan gimmick
Di dalam hape kita sudah ada mall tinggal order,transaksi aman ,banyak promo ,barang yang akan di beli juga jelas baik dari deskripsi atau review bagi mereka yang pernah beli .
Bagi anda yang ingin memulai / improve di dunia bisnis, maka di menit ke 9:26 hingga akhir adalah solusi yang tepat dr vidio ini. Semoga suksess dan Indonesia Maju 👍🏻
Yang sepi parah tu mal2 yang bertipe ITC, soalnya cuma toko2 atau lapak2 kecil yang jelas lebih pilih beralih ke online shop. Kalo mal2 yang lifestyle apalagi yang mewah tetep aja rame.
ITC berguna hanya utk service, tukar tambah hp..
Iya bener
Sependapat.
Mal harus nya buka jasa online
Betul sih.
Mall yg lifestyle tsb jg ramai krn orang nongkrong.
Sedangkan mall tipe ITC kurang cocok utk nongkrong. Lebih ke arah belanja.
Selain sudah banyak toko online, kayanya ada peraturan masuk ke mal yg ngga semua orang bisa masuk, contohnya masuk ke mal harus udah vaksin minimal vaksin ke 2, contohnya saya karena saya punya penyakit yg ngga boleh di vaksin jadi saya ngga bisa belanja di mal, padahal anak² saya kalo beli sepatu beli baju celana itu selalu di matahari yg ada pilihan kualitas.
Vaksin=sihir dajjall. Buktinya anak mantu sy udh vaksi 2 kali justru sering sakit
btl se x..masuk mall jgn ad syrat sdh vaksin..tdk smua org bs n sdh vaksin..
jdnya phk mall rugi sndri..mongg syratnya d hpus..smga mall2 k dpn lbh baek / ramai pgnjung n nrml kmbali ..😑😑😣
Ah gk cm di matahari ada pilihan kwalitas.di pasar2 jg banyak barang yg berkwalitas.harga akan tetap lbh mahal dimatahari meski bahannya sama.krn pajak matahari itu mahal dn gaji karyawan jg disesuaikan dg harga.
@@nurmayani2084 btul emanh tolol peraturannya. Pke vaksin 1 2 bokster gara2 itu sya ga ke. Mal sslama 3 th ribet
@@silviaris9157mungkin saya kurang luas kalo untuk belanja pakean, tapi saya pernah di ajak istir saya ke mangga ² ke tanah Abang saya ngga dapet yg saya cari, padahal saya cuma cari celana dengan merk Cardinal, ahirnya dapetnya malah di matahari
Desain mall juga sangat berpengaruh, mall dijakarta kadang terlalu besar dan super rumit, Dengan menambahkan restoran dan layanan, menciptakan pengalaman yang tidak dapat ditiru secara online, mal pada akhirnya akan diubah menjadi tempat orang berbelanja, makan, dan dihibur yang bisa jadi alasan utama orang berbelanja di mal daripada memesan secara online.
secara general mall hrs bisa menciptakan experience pembeda
Bukti kurang taman kota.
Gak cuma itu, akses terhadap transportasi umum juga super berpengaruh
tuls.. contoh salah satu, plaza indonesia saja sangat membingungkan, setiap lantai monoton designnya dan bkin bingung. dan skrg sepi bgt
Harusnya Pemerintah memberikan insentif buat para pedagang khusus di Ratu Plaza untuk segera buka gerai di Ratu Plaza, seperti membebaskan pajak selama 6 bulan, membebaskan sewa gerai, pembayaran listrik, air. Nanti setelah 6 bulan atau ekonomi kembali bangkit, baru dikenakan pajak, bayar listrik, air sedikit demi sedikit, sampai akhirnya ekonomi pulih kembali...
Menurut saya sebagai orang awam, sepinya mall bisa jadi di karenakan maraknya dan masifnya belanja online, karena begitu mudahnya dan begitu di manjakan belanja online sehingga masyarakat banyak yang ogah dan segan untuk datang / berbelanja di mall ataupun di toko toko offline, sehingga tidak heran kalau sekarang mall mall pada sepi pengunjung, dan itu tentunya berimbas pada karyawan karyawan dan pekerja di sektor tersebut
bukan gitu tipe orang indonesia doyan jalan jalan ke luar , kalau belaja online kurang asik gak bisa liat liat keramean di mall belanja online cuma barang yang di cari gak ada di mall
@@sandechoiranda menyangkal berdasarkan apa? Berdasarkan minat anda kah?
Dari jawaban anda dan ts sudah bisa di simpulkan ada 2 tipe org yg suka belanja online dan suka belanja di mall, dari sini sudah terlihat tinggal DATA nya saja mana presentase yg lebih besar. Kalo sudah ada DATA baru bisa disimpulkan bukan karena "katanya" atau "saya suka" semua harus by DATA.
Orang2 pasti belanja online makin banyak dari waktu2 karna rata2 penjual online ambil untung sangat tipis . Yg untung pemilik perusahaan online aja. Lapangan kerja juga makin susah karna orang dagang online gak perlu banyak karyawan.
Semoga rakyat bisa sejahtera bisa keluar masuk mall walaupun tidak berbelanja tapi paling tidak bisa kulineran
Karena masyarakat sudah mulai pintar, beli online jauh lebih murah, harga mall overpriced, parkir & toll mahal, belum lagi nanti bayar beberapa ruas jalan 😅, ke mall cuma pada makan nonton dan belanja seperlunya
Erp blm jalankan
Kenapa ada mall penuh sesak, yg lainnya sepi? Sekarang orang ke mall bukan buat belanja utamanya, tp krn ini:
1. Kumpul
2. Makan
3. Foto2 & lihat tempat menarik
Jadi mall perlu
Tenant makanan enak, interior menarik instagrammable, tempat cozy.
Faktor pertama sepinya pembeli bukan hanya mol tapi di pasar, pasar pagi pasar mingguan di hampir kegiatan penjualan sangat terasa menurun drastis. UMKM lah yg paling merasakan.
1.Mall indentik mahal.
2.2023 banyak yang berhemat karena tahun ini tahun yang berat.
3.Mall harus BerIntegrasi dengan mengubah Mainsednya.
Mungkin konsepnya harus di padu dgn Suasana yg sejuk alami di sekitarnya,TDK harus di kota besar.
Setuju, pak. Mall yang sepi itu rata-rata memang jauh sebelum pandemi sudah sepi. Jadi ya gak heran sekarang makin sepi.
Menurut saya mall yg paling keren adalah mall Bintaro exceng saya senang main d sana karena sarana pasilitas bermain belanja sangat lengkap d tambah taman yg sangat luas nan asri.
D tambah lg sedang d bangun akuarium raksasa pasti lebih keren.
kwkwkwkw sama bro, gw dari alamsutra aj klo ngemall ke X change karna ada tamannya
wkwkwkwkwk gua kerja di situ bagian cleaning service ikut ISS ,malah bosen di bxc jauh dari parkiran motor kalo berangkat kerja belum mulai kerja udah capek duluan
Udah hilang taman nya sekarang. Lagi perluasan Mall. X change sudah sperti mall lainnya. Bosenin
@@kurniawan-uc7co saya ke mall masih jaman ada restoran , Takigawa , kiyadon sushi ,chatter box,rice bowl Shabu slim Hana masa masih banyak buka dimana mana ,Jun njan , sekarang the duck king tingal dikit yang buka ,sushi tei yang masih bertahan, masih jaman midnight sale buka sampai jam satu malam,
@@nekonimeindonesia6774 kangen mal yang dulu restoran nya banyak banget lengkap ,dulu taman anggrek restoran nya banyak banget lengkap , restoran mewah gede , sekarang tinggal dikit ,
Sedih dan prihatin melihat mall2 dan plaza2 di Jakarta dan sekitarnya sepi begini. Sebenarnya sebelum pandemi Covid 19 sudah kelihatan mall2 mulai redup ditambah Pandemi Covid 19 jadi tambah parah. Saya pikir penyebab utamanya adalah keadaan ekonomi dan daya beli masyarakat yg rendah selain adanya belanja on line dan mini mart
Betull, sepertinya begitu
Ini nyata..!!
Kelas menengah kebawah saja omzet tidak biasa-biasanya turun sampek 70%
Kalau omzet turun 70% masih bisa melihat, tapi kalau 170% .. tenggelam..!!
soponsor dari rekan investor agar Indonesia menjadi baik.
Kita yg jualan makanan murah aja sejak tahun 1979 udah legend padahal juga sepi..!
mal jgn terlalu byk,yg penting stiap daerah ada,tenant2x lengkap,dan posisi akses masuk tidak terlalu tinggi,dan parkir enak.
Tempat tinggal saya di Cibubur dikelilingi empat Mall, memang pengunjung tidak seperti sebelum Pandemi.........dasyat memang Pandemi merubah pola hidup manusia
Plaza cibubur,mall ciputra cibubur,trans studio mall... satu lagi apa,mbak?
@@budiharjono9610 junction
@@suryati5401 oh iya,cibubur junction depan wiladatika. 😁
@@budiharjono9610 Cibubur Junction dong
@@rienrimbawati324 ya,cibubur junction itu depan wiladatika
Kemajuan jaman dan kecanggihan teknologi tidak serta merta menjadikan seseorang hidup sejahtera, namun di sisi lain banyak yang terdampak, seperti sepinya mall dan tempat perbelanjaan, para tukang becak, transportasi umum seperti angkot, bajaj, tukang ojek hampir semua terkena dampaknya, mereka mati kutu, ibarat hidup segan mati tak mau, ini kenyataan yang tampak di sekitar kita, mereka tergilas dan terpinggirkan oleh jaman yang serba digital dan serba online.
Solusi agar duit Jakarta bisa merata ke seluruh negri...maka hari Jumat,Sabtu ,Minggu sebaiknya libur. Hari kerja cukup senin-kamis. Agar mudik tdk hanya hari raya, dan titik keramaian tdk berkumpul di jkrta terus
Mungkin ada benarnya juga
Jam masuk kerja ada kumungkinan bertambah seiring dikuranginya hari kerja,mungkin gak sih?
Coba mall2 sekarang konsepnya jangan "mewah" tapi contoh alam asri di tengah kota bisa2 kalau niat di konsep kan atau tema ilmu pengetahuan dll yang unik2 lah pasti pengunjung mall akan banyak lagi saya yakin banyak yang belanja, semangat.
Sebagian besar warga Jakarta penghasilan/gaji makin menyusut gimana terpikir mau ke mal.
Harga kebutuhan sehari-hari semakin meningkat tinggi namun pendapatan makin berkurang, sedangkan pengusaha juga bingung dagang sepi. Jadi seperti lingkaran setan tak berkesudahan.
oh gitu ya bro
MANTAP MAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKK
@@cahyapranata1400 makin banyak pengangguran, banyak di PHK, sehingga banjirnya sektor informal,makin banyak yg jualan buka. Berarti makin makmur, karena Tetep ajah kita butuh sektor formal karena konsumsi salah satu dari mereka, kalau semua Terjun ke sektor informal.yah begini
banyak supermal di kota Tangerang Selatanpada lantai atas tutup semua tdk ada kegiatan hanya lantai basement yg ada aktifitas berjualan tapi hanya tdk seramai pada malam 🌃 Sabtu&mlm minggu
Kalo di depok, margo city jadi lebih mewah dan rame, selama pandemi dia renovasi tambah besar, tenant nambah, weekend selalu rame anak kecil main sekeluarga. Sayangnya yg rame cuma margo aja
UDah lama gak kedepok
Detos ngimana bang skrg sepi juga ya
@@samudera6037 ya tambah sepi, bgt, kasian liatnya
Yang pasti sih, shoping online lebih memudahkan customer untuk mendapatkan barang atau makanan yg diinginkan. Sementara kalaupun untuk hangout, lebih banyak orang yang justru malah lebih memilih staycation atau travelling sekalian, aplikasi-aplikasi travelling sekarang punya promo yg murah dan terjangkau masyarakat luas untuk hangout.
Gak jg mba...gk s3mua jg suka shopping online😆gk bs nongkrong kalo online trs😁kalo di mal kan bs nonton kek...pilih2 baju byk pikihan bs diliat langsung.kalo online beli baju krg brani saya...beli kucing dlm karung.kdg gk sesuai di gambar😅
@@handrica7128 dan ga semua punya banyak waktu mba mungkin 1 minggu skli itupun ga smw bsa mkany paling efektif pake online pas kerjapun bsa CO😁
@@yumnanuruddin585 hari.minggu kan ada kak setahun ada 52 mi ggu ya😊ya kan shoping baju gk sering2 la...ada waktunya kalo saya sih mkn sm blanja di mal.blanja jarang kalo lg perlu aja beli baju.yg lbh sering makan aja sabtu or minggu jln2 itu jg ada yg dicari kalo enggak enggak jg malah kalo online itu bs bikin lbh boros.kalo menurut saya sih😁
@@yumnanuruddin585 nah bs kpn aja itu la yg bs bikin seseorg boros...blanja boleh tp jgn boros lbh baik uang buat investasi ms depan😅
Biar uangnya bs nengahsilkan uang lagi🤗
Kalau online untuk pick barang jangan kena biaya parkiran, & parkiran jangan terlalu jauh untuk pick up, kebiasaan gak ada tempat parkir gratis, walaupun gratis jalan menuju pick jauh dari tempat parkirannya, kasih win win solusinya, pihak manajemen mall jangan intimidasi ke kurir atau ojol
kdng parkir berbayar setelah beberapa menit didlm dan emg seperti sengaja buat parkir dr tmpat masuknya jauh jd mau tdk mau hrus byr..
inilh yg kdng buat sepi
Selain karena belanja online sepi nya mall krn kurang kreatif, coba ada pertunjukan live musik, lomba nyanyi anak, remaja, lomba dance, bisa juga tarian traditional yg sdh jarang dilakukan dgn koreagrafi modern, lomba pakaian , dll
mal tempat belanja : bisnis yg sunset.
mal tempat showcase/venue : bisnis yg stagnan.
mal tempat entertainment : bisnis yg sunrise.
Mall itu cocok buat yang lagi cari jodoh.
Jalan-jalan sambil gaya dan cucimata.
Akses yg mudah dijangkau, komplit, dan murah, pasti ramai.
Untuk para Pengelola, spot2 tertentu disewakan kepada para UMKM dengan harga terjangkau, semakin banyak UMKM yang menyewa akan semakin ramai Mall nya. Sehingga dengan harga sewa yang murah, profit yg ditetapkan oleh UMKM tidak akan tinggi dan UMKM itu promosi dari mulut ke mulutnya cukup efektif, apalagi pelaku UMKM nya Emak-Emak yang teman Pengajiannya banyak.....😁
Bawa cucu ke mall ya
Jadi pasar...
Korban peng4jian jadi nya tolol 😂
Ada beberapa faktor yang saya ketahui dari orang2 yg kerja dimall. Diantara nya :
1. Biasanya efek pembangunan jalan yang tidak menguntungkan bagi mall, contoh mall Semanggi sekarang keadaannya benar2 sepi.
2. Faktor jualan online
3. UMKM Jakarta mengalami peningkatan drastis
4. Dll
DAN GAK BERDUIT
@@boncel6469 yup
Kasihan dulu sering ke mall cari barang, belanja, jalan jalan makan-makan, sekarang pada gulung tikar, pemerintah harus bantu ini, karena mall juga bantu perekonomian, memasarkan produk umkm.
Kalah sama online. Lbh simple beli online zaman skrng
Sekarang semua serba online sob..🤪
Iya,,, sekarang,,pluit village ,,,mall nya sepi pengunjung,,,
Dulu awal tahun 2000an,,,mega mall,,,nama lama dari pluit village ,, sangat banyak pengunjung,, bahkan sampai membludak
Mall sepi melanda dunia. Di Amerika kebanyakan orang belanja ke thrift store, karena mutu bagus dan murah. Kebanyakan mereka belanja kebutuhan dapur
Orang Amerika beli pakaian bekas? Serius?
@@puputrahmatsaputra5353 iya ada tapi cuma yg ekonomi ke bawah. Kecuali Qatar UEA dan Arab Saudi yg saya belum dengar beli baju bekas. 😂 Apalagi Qatar. Negara kaya
Bisa karena fenomena online shop dan pergeseran yang tadinya suka jalan2 nongkrong di mall, sekarang berganti jalan2 ke tempat2 wisata alam terbuka 🙏
Mungkin parkir bisa di kurangi.. biar nyaman ga banyak biaya
Mall paling tutup&sepi daerah Jakarta Selatan,paling ramai jualan lantai basemen menuju halte busway
Penyebabnya kebanyakan mall di jkt, lebih dari 170 mall, buat apa??? Ruang publik sedikit, taman di pagarin.... kaga usah pake konsep²an itulah sebabnya buat mall kemaruk, pemerintah terlalu "pintar" ngasih ijin mall boleh, buat ruang publik berat amat, pantai aja ngga ada yg gratis, di Australia semua pantai gratis ngga kek di jkt
Kan yg penting pajak jalan, ruang terbuka mah ga ada pajaknya
Grosir pada online gak perlu sewa tempat mahal di mall, pembeli gak perlu susah2 ke mall membeli produk yg harganya lebih mahal dimall... sekedar untuk jalan jalan atau hiburan.. banyak cara orang menghabiskan waktu liburan selain mall..
Sejak pandemi yg ribet klo masuk mall sampe skrng blm prnh ke mall lagi ,trmksh ppkm yg telah merubah kebiasaan saya
Bener,,saya aja tadinya sblm pandemi 2 Minggu sekali ke mall..sejak ada kebijakan masuk mall harus pake peduli lindungi saya jadi males
Kalau boleh berpendapat mall mall yang tutup difungsikan kembali dan Setiap daerah menampilkan kreasi hasil yang terbaik .Semoga bermanfaad
Kita semua mesti prihatin terhadap keadaan global saat ini. Tetaplah bergerak apapun yang terjadi, dan tetap optimis menjalani hari. Semoga keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan untuk kita semua.
Bagaimana mau bergerak ?? Gaji pegawai dan buruh tidak ada perbaikan selama hampir 10th.. masyarakat gak punya daya beli ...
@@chairulbasar3847 jangan andalin pemerintah.
Juga semoga berkah dan terbaik?
@@sardent2904 mang pemerintah gak bisa diandalkan,besok pilih golput ,politik hanya ngibul
ABG jaman skr demen Nabung. ABG jaman dulu suka konkow n mejeng
Sebabnya karena waktu pandemi semua beralih ke Online Shope, dan pd buka toko sendiri2 dirumah masing2😁.
Berani inovasi baru, karena mungkin sudah bersaing dengan mall di sekitar Bodetabek yang tidak kalah mewah dengan fasilitas sama dgn mall di Jakarta, warga bodetabek sudah tidak ke Jakarta, dan sudah banyak belanja lewat online dan tidak ke Jakarta lagi hanya untuk belanja atau sekedar hangout.
tanpa disadari, sepi nya mall tsb, krn pengaruh dgn kebijakan ganjil genap, mo tdk mau, itu pengaruh, jdnya weekend mall ramai, krn tdk ada nya GaGe di weekend, apalagi nanti nya ada ERP (Jalan berbayar), pada saat weekend, pengunjung akan memlih mall yg hits (brand2 yg pengaruh), atau diskon besar, member diskon, fasilitas woman parking, lexus parking (mall bintang 5 flexing), member parking, biarpun kadang2 itu penuh jg (si parking fasilitas), dan jg besarnya parkiran yg memadai, serta parkiran promo, misalkan gratisan 1jam utk pembelian di tenant2 min brp nya sebagai member, sosmed mall tsb perlu massive jg, apa yg sdg dipromosikan dimall tsb, ada acara apa, di mall tsb, dan interior ext. jg pengaruh, cthnya taman anggrek mall vs Central Park, taman anggrek, ext. ok LED besar, dalam nya zonk, oldschool/kesan lama, central park, lebih kekinian, jd manajamen perlu sadari jg, pengunjung jaman now tuh, expert dalam pemlihan visit mall, krn banyak faktor, tenant hanya tunggu bola, yg perlu jemput bola itu kebijakan manajemen + marketing promotion dan R&D nya seperti apa, tenant kalo ga laku dimall tsb, dia akan mencari, mall mana yg laku, bisa jg awalan popup store, apabila di next mall masih full store yg akan ditargetkan, sambil menunggu di mall seblumnya tutup, dan akan buka toko di next mall yg massive pengunjungnya dgn awalan popup tsb, sambil riset pasar, dan tunggu store mana yg habis masa sewa nya di next mall tsb..
Sekarang banyak usaha kuliner buka diruko ruko ,dulu sering sekali kemall buat kuliner , sekarang diruko banyak ayce murah ,ramen murah , banyak street food yang di review food blogger itu mempengaruhi orang untuk kuliner di luar mall
Bukan. Karena sekarang bisa beli online. Ada shopee/tokped/lazada. Jadi lbh praktis di banding ke mall.
@@Channe463 itu untuk fashion , kalau untuk kuliner banyak yang buka di luar mall jadi sepi
@@MuhammadRizal-tt4ok Iya, F&B gede pun mulai jemput bola contoh hokben, dia buka hokben kitchen di deket perumahan-perumahan cuma pakai ruko kecil.
@@liebeAyssid,kamu generasi kapan , saya ke mall masih zaman dimall ada restoran kiyadon sushi ,taki gawa , chatter box ,rice bowl ,Shabu slim milik feri Salim ,pasta de waraku yang ada display makanan palsu , Manhattan fish market ,njun njan ,the ducking ,Eton bakery ,sari i laut jala jala jala ,black canyon cafe ,roppan ,oh Lala cafe ,dll restoran yang saya tulis ini sekarang sudah tutup , rata rata ,sushi tei yang masih bertahan ,
attitude bapak nya mantap
Masalahnya bukan hanya "belanja online" tetapi disisi lain di Jakarta banyak mall-mall besar yang berdiri berdampingan sehingga saling bersaing satu sama lain contohnya :
Blok M Mall disebelahnya ada Pasaraya Blok M, Blok M Plaza, dan Blok M Square, otomatis Blok M Mall yang dulunya rame sekarang ditinggalkan pelanggannya.
Ratu Plaza disebelahnya ada STC Senayan, Plaza Senayan, dan Senayan City, akhirnya Ratu Plaza dan STC senayan jadi "kota hantu".
WTC Mangga Dua disekitarnya ada Mangga Dua Square, ITC Mangga Dua, Mangga Dua Mall, akhirnya WTC Mangga Dua cuma jadi "dealer mobil bekas" doang.
Saya pribadi lebih nyaman belanja online, buanyak sekali pilihan daftar belanja.. duduk manis sambil milih.
Sudah ada pergeseran lifestyle/ gaya hidup. Orang2 udah mulai nyaman nongkrong di cafe / restoran / warung pinggir jalan daripada di mall yg repot cari parkir, kudu pake baju rapi / outfit bagus, capek jalan di dalamnya. Kalo mau refreshing orang2 milih sekalian pergi ke obyek wisata. Fast food resto juga udah mulai ninggalin mall, semacam KFC, McD, pizza hut, burger king, Starbucks, jco pada bikin outlet stand alone/ berdiri sendiri di pinggir jalan utama. Dan orang lebih senang datang kesitu
Belanja online lebih praktis tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga berpanas-panas dan melewati jalan macet datang ke mall hanya untuk membeli satu produk, yah klo sepi sekarang wajar karena perubahan2 kedepan tidak bisa diprediksi secara akurat.
Apabila dunia onlin sudah merajai, maka orang2 perlu tempat rekreasi, maka jadikanlah moll2 tempat rekreasi yang menyatu dg wisata kota. Mungkin ini yg menjadi kebutuhan masarakat di masadepan.
kayak di Eropa nggak ada mall , apartemen gabung Ama retail..
nah di Asia beda ,,mall dibangun se mewahnya tersendiri..
@@wifilengkong3703 di Eropa ada Mall tapi gk sebesar mall2 d Asia karna disana konsepnya ruang terbuka yg menyatu dgn jalan karna masyarakat sana lebih suka menikmati suasana outdoor ketimbang org Asia khususnya d Jakarta yg cuacanya panas dan polusi makanya Mall d buat sebesar dan semewah mungkin
@@shaktidiraga7614 saya liat di televisi di arab banyak mall besar ya. Karena daerahnya panas. Tapi saait ini mulai terjadi penghijauan di sana tidak tahu akan bertahan berapa lama. Di indonesia mungkin lebih banyak menyukai belanja yg paling murah dan paling dekat. Tidak terlallu suka ribet nyari parkiran, lebih suka parkir di depan toko. Meski melanggar aturan.
Harus ada perubahan, mall di gabung dgn wisata, atau sediakan tempat edukasi anak2, spya mall ttp di kunjungi
Memang praktis belanja online........
kl mau mall rame, buka halte busway atau bus di semua mall di jakarta, biar ada lalu lalang orang kerja, sapa tau kepikiran pengen masuk gegara tiap hari pulang-pergi kerja ngeliatin mall wkwkkwk
Kbnykan dpan mal.kan ad halte
@@jamusindenayu7054 halter busway gak semua ada
Blok m sepi bang,padahal atasnya jalur bis
@@suryazen4388 ya emang ga smua.. Tapi ada kan??
@@ridwanarifin8110 karna jakarta selatan dah terlalu banyak MALL
bagus kalo mall skrng pada sepi biar pendiri mall pada tau diri jangan asal bangun mall
pastikan tiap daerah hanya punya satu
masak ada mall depan ya juga mall
gmn gk rebutan pelanggan?
Nah, betul itu.. Pilih tenan yg sesuai, kalau bisa lengkap. Selain itu, perlu revitalisasi tempat menjadi lebih modern. Ini akan memperbesar peluang orang untuk berkunjung. Sperti yg kita ketahui, bahwa kebutuhan dasar manusia, salah satunya adalah interaksi langsung dengan sesamanya. Jadi kegiatan2 yg bersifat Offline tidak serta merta tergantikan oleh kegiatan2 yg bersifat Online.
Dah jarang ke mall. Biasa makan pinggir jalan. Dan pasar tradisional .. bantu rakyat kecil
Gampang kalau mau rame yg penting lengkap murah harus lebih murah daripada online..
Penuh effort datang ke mall dan harga mahal cari parkir susah👍
Itu benar lebih tepatnya harnya jutaan
80 % kebutuhan kami sekarang dibeli melalui online. Pilihannya sgt bervariasi dan bisa banding2i harga jg cuma mll klik2.Waktu jg jd lebih efisien
sdh terlalu banyak mall. org bingung mau ke mall yg mn. sementara uang org serba cukup. cukup hanya buat mkn nasi uduk dan lontong sayur. boro2 mau ngemall. buat mkn aja diirit2in.
Mall bukan sepi...tapi di jkt kebykan mall.jd pengunjung terpecah.. coba kalo mall nya sedikit pasti rame terus..😆😆😆sama kyk apartemen jg uda kebykan jd nya msh byk yg kosong....
Manuk akal bro 👍
sekarang di mall mostly hanya ke tempat F&B, mungkin harus ada event event, kemudian juga adakan edukasi, entertainment, jadi gak monoton kalo ke mall cuman nongkrong di F&B atau shopping doang
Semoga mall mall bisa ramai pengunjung lagi utk selanjutnya.
Emangnya si Loli itu pacarnya jojo??
Setahu saya yang tinggal di Jakarta dan sering keluar masuk mal, dari dulu ada mal yang rame terus sampai sekarang, seperti Mal kelapa gading, PIM, Kokas, GI, sekarang tambah AEON...
Gadjah Mada plasa dari dulu memang sepi. Kadang ngeri kok masuk gadjah Mada plasa
Parkirannya juga agak2 gimana gitu...
Terima kasih infonya
E-commerce saja turun omsetnya, apalagi toko fisik, dikarenakan memang purchase power rakyat Indonesia mengalami penurunan significant.
Harga2 brg yg semakin mahal tak terkendali
Coba Blok M Mall direnovasi & di Rebranding... Lokasi udah mantep banget itu...
Para bos bos Mall hrs ngumpulkan duit untk menghentikan aplikasi blanja online.apapun resikonya.
Mall akan makmur kembali 👍👍👍
Gamungkin, bos indonesia vs bos china, yakin bisa menghentikan'nya?? 😁
Eh ternyata para bos mall nya adalah investor online shop🤭
Belanja di online juga mahaaal sekarang ,blm ongkosnya , kadang banyak yg mengecewakan pengiriman maupun barang yg di beli
Cara belanja baru model online membuka usaha baru tetepi menutup cara usaha lama seperti mall dan toko2 kecil lain
Ngasih diskon barang tp harga udah dinaikin dulu 😆😆