Syukur Alhamdulillah, saya dr Sulsel telah mendapat penjelasan yg tepat dr ustaz tentang peranan sahabat nabi dan ulama dlm menyusun mushaf Al Qur'an. Saya jadi mengerti dan faham tata cara nabi menjelaskan tentang susunan surah dan ayat yg mana yg didepankan dan mana yg dibelakang. Salut deh uztaz dgn penjelasannya ini. Mudah2an sy pribadi bisa menyampaikan kpd keluarga dan teman2 sebagai bhn pelajaran bagi kami semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Memang mantap ustadz ku ini.... Yg suka sok paling Qur'an dan Sunnah semoga mendapat ilmu yg mjd pengoreksi kekeliruan mrk. Asalkan tdk sok ngaku paling salaf.
" Wahabi itu tidak akan bisa berubah dengan berbagai mau’izhah dan dialog. Mereka hanya akan berubah dengan hidayah Allah. Dialog, sehebat apa pun dan segencar apa pun, tidak efektif bila hidayah Allah belum bermain. Masalahnya, keduanya, baik Ahlussunnah maupun Wahabi, sama-sama menggunakan dalil dan hadits yang hampir sama, hanya pemahamannya yang berbeda. “Seribu ulama Wahabi dan seribu ulama Ahlusunnah, bila beradu ilmu, masing-masing tidak akan menemukan titik temu. Umumnya, seseorang yang keluar dari Wahabi bukan karena ilmu, namun hidayah dari Allah SWT,”
Sangat mencerahkan pak ustadz...karena saat ini banyak behembus syubhat yang ngaku2 ikut salaf tapi justru malah menyelisihi salaf....sering comot ayat Qur'an dan sunnah...ditafsiri sendiri...hasilnya beda dgn penafsiran salaf....sesuai ungkapan kalimatul haq uridu bihi batil....kalimatnya haq, tapi salah memahami maksudnya karena ilmu nggak ada, jadinya batil..
Mantap...pemahaman yg sangat mendasar sekali...kalau kita sudah benar pemahaman dasarnya .insya allah tidak akan salah dlm memahami islam secara utuh dan benar
ini keren, ada versi ringkasnya nggak? biar bisa dishare/viralkan. Banyak anak muda yang gagal paham, kemakan konsepsi, bahwa sekarang banyak penyimpangan, maka kembali ke quran dan sunnah. Semangatnya bagus dalam memurnikan agama, tapi untuk memahami nash, perlu ulama/mujtahid yang paham betul agama.
Memang setiap pribadi seharusnya berfikir kritis utk semua hal, berfikir ulang, instrospeksi terhadap apa yg sedang kita lakukan, karna bukan tidak mungkin kita sedang melakukan hal yg menyimpang tanpa kita sadari
Assalamu’alaikum saudara se islam se imanku, Kita sering kali dahapkan kepada sekelompok orang yang saling menjatuhkan, menyudutkan bahkah menghinakan saudara kita seislam, Kalau masalahnya cuman karna perbedaan pendapat perbedaan pemahaman, bahkan pada jaman stelah nabi Saw sudah banyak perbedaan pendapat, sampai pada jaman 4 madzhab pun diantara mereka juga banyak perbedaan( khilafyah),tp mereka saling menghormati satu sama lain, bahkan masalah Qunut subuhpun itu bukan kasus sekarang itu sudah ada dijaman Imam madzhab, tp tak perna menunjukan akhlak saling menjatuhkan, menghinakan , dan tak perna mereka merasa bahwa pendapatnya paling benar. Hafiz qur’an hafiz bahkan 500.000 hadis, Imam Abu Hanifah rahmatullah alaih belajar dengan 40.000 guru, berbeda pada jaman sekarang yang baru beberapa hadis, belajarnya pun hanya dengan beberapa guru sudah menyalahkan sana sini. Apa Rasulullah perna mengajarkan akhlak yang tercela mengajarkan menyalahkan, menjatuhkan dan juga mengkafirkan orang lain apa lagi yang seislam, tp sebaliknya untuk slalu hormat-menghormati, memulyakan orang lain. Kalau mengikuti kaidah KULLUU BID’AHTIN DHALALAH Maka secara tidak sadar kita sudah melakukan BID’AH dengan saling menjatuhkan, dan menyesat sesatkan orang lain apalagi se iman se islam. Karna Rasulullah tak perna mengajarkan akhlak seperti itu. Mari saudaraku kita saling menghormati pendapat, kita saling menghormati satu sama lain, bukan seiman seislam yang harusnya diperangi, tp hawa nafsu kita yang ingin menyalah- nyalahkan , yang ingin menyesat-nyesatkan orang lain, itulah yang harusnya kita perangi. Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada tutur kata yang salah. Wasaalamu’alaikum
ahcmad husein canadean , lo pikir ini politik bisa toleransi , salafus sholeh lah yg asli mengikuti para ulama terdahulu , sehalus apa pun dakwah ustadz subhat ini pasti ketahuan juga kalau beliau adalah si ahli bid'ah .
Muhammad Asbed jgn lgsg ngecap seseorang tanpa tau keseluruhannya, lu bilang ini ustadz subhat, yg sudah berilmu, terus lu yg gk berilmu apa dong? mas coba dalam agama jgn ikut ikutan dlu,, dipelajari dong, jgn mentang mentang ada yg bilang kembali ke ajaran murni, trus ngikut, mas harus tau dlu dong pelajarannya bener gk,, mas aja gk jelas, ngikut salafus sholeh, tp pas ditanya hadist riwayat siapa, ngakunya hadist riwayat bukhari, kalau gk bukhari, muslim, kalau gk muslim yg paling parah albani,, katanya ikut salafus sholeh, pas ditnya riwayat hadist malah pakai yg jauh dari salafus sholeh,, ditanya Al Qur'an, malah pakai Al Qur'an nya zaman now,,ditanya maksud dan arti dari Al Qur'an , malah tanya penceramah zaman now,, dan penterjemahaan dari depag. mas terbukti loh kaum mas tuh plin plan, kyk gk jelas gitu, , jd jgn saling menjudge gk baik ke seseorang, karna itu bukan prilaku salafus sholeh.. ingat mas, 4 imam madzhab aja ijtihadnya berbeda, padahal mereka dekat dengan tabi'in, belajar sama anak murid tabi'in, ,apalagi kaum lu mas,, jgnkan salafus sholeh, prilaku tabi'in aja gk antum ketahui, mereka imam 4 madzhab aja gk ada yg mengatakan paling benar, ulama dlu juga begitu, dan antum lgsg merasa paling benar dan paling murni? mas logikanya jalan?
Orang sombong dan bodoh ya seperti itu, tidak mau menerima pendapat orang, bahkan ulama sekalipun tidak boleh diikuti, kalau saya dengar orang seperti itu,saya bilang kamu aja tidak boleh mengikuti ulama,apalagi kamu saya tidak mau ikuti.
Pendapat ulama penting seperti penjelas Qur'an dan Sunnah misalnya teknis mengamalkan keduanya bila dalam urusan fiqih ,penjelas apa yang harus diyakini bila dalam urusan aqidah ,penjelas seperti apa akhlak terpuji dan akhlak tercela bila dalam urusan akhlak
kalau gak ada yang bisa buat kendaraan kapal mobil kereta dll mana mungkin kita orang indonesia bisa menunaikan ibadah haji,kalau para sahabat memperjelas Alquran ya memang sudah seharusnya karena mereka orang yang mampu.
Ulama adalah walisah bagi kita untuk memahami Qur'an dan sunnah. Seperti halnya Ulama terdahulu (Ulama Salafussolih) juga memahami Agama mengikuti Ulama2 pendahulunya. (Tabiin dan Tabiut Tabiin).
Ya bukan begitu kawan, qur'an dan hadist itu, untuk memahaminya perlu pendapat ahli, kalau kita kapan ngajinya. Nahwu sharaf, balagah, badi, bayan, manthiq, asbabul wujud, asbabun nujum, mazhab fiqih, ilmu aqidah, emang kita faham. Tiap hari yg kita sibukan lebih kepada urusan dunia. Instan , yah bermazhab aja kepada ahlinya sebagai muqalid. Qur'an dan sunah ikuti kepada ahlinya. Bukan ustadz abal2, baru tahu sedikit dalil sudah meremehkan, menyalahkan, menyesatkan ulama. Tawadu' dalam ilmu, sabar dalam perbedaan. Kita contoh 4 imam mazhab. Masi'tum, alafwu.
Idris uber ... Pendapat Ustad itu persis seperti yang sampeyan tulis. Artinya untuk memahami Alquran dan sunnah ya harus mengikuti pemahaman para ulama besar. Yang gagal paham siapa ya? Saya apa panjenengan?
@@edopurwanto1220 derajat antum sudah mujtahidkah? kalau mujtahid wajar dia ambil langsung dari sumber dan paham akan dalil..lah ente? Masih butuh penjelasan guru antum kan? Itu anda jugaa muqollid..fas alu ahla dzikri inkuntum la ta'lamun bro 😀
@@edopurwanto1220 Sandaran kepada Al qur'an dan sunnah, itu wajib, tp gak sesederhana itu, untuk menuju tujuan itu perlu ada pedoman turunannya yg dapat di amalkan.
Hukum shalat ada dlm Qur'an & Sunnah ,tp tata cara shalat serta jumlah2 nya hasil dr ijtihad pilihan para ULAMA makanya setiap mazhab ada perbedaan dlm gerakan oleh karna itu ungkapan "Ayo kembali kepada Qur'an & Sunnah" Bacaannya Haq tp tujuan nya Bathil.
Pernyataan dan pandangan ke empat imam madzhab, yaitu: Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam asy-Syafi’i dan Imam Ahmad, tentang wajibnya meninggalkan pendapat dan perkataan siapapun demi mengikuti sunnah Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Dan ini telah ditegaskan oleh Allah dalam al-Qur`an dengan FirmanNya, artinya, “Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian dan janganlah kalian mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya (yang mengajak kepada ajaran-ajaran lain).” (Al-A’raf: 3). Pertama: Imam Abu Hanifah berkata, “Apabila hadits telah shahih, maka itu adalah madzhabku.” Imam Abu Hanifah juga berkata, “Tidak halal bagi seseorang mengambil pendapat kami selama dia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya.” Beliau juga berkata, “Apabila aku mengatakan suatu perkataan yang menyelisihi Kitabullah dan Hadits Rasulullah, maka tinggalkanlah perkataan (pendapat)ku.” Bahkan Imam Abu Hanifah juga berkata, “Adalah haram bagi orang yang tidak mengetahui dalil yang aku jadikan dasar, untuk berfatwa dengan perkataan (pendapat)ku.” Kedua: Imam Malik bin Anas berkata, “Tidak seorang pun selain Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam melainkan pendapatnya dapat diambil dan dapat pula ditinggalkan, kecuali Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, (maka perkataannya wajib diterima).” Ketiga: Imam Asy-Syafi’i berkata, “Kaum muslimin telah ijmak (sepakat) bahwa siapa saja yang telah jelas baginya suatu Sunnah dari Rasulullah, maka dia tidak boleh meninggalkannya karena (mengikuti) perkataan seseorang (selain beliau).” Imam asy-Syafi’i juga berkata, “Apabila sebuah hadits (terbukti) Shahih, maka itulah madzhabku.” Bahkan lebih tegas dari itu, Imam asy-Syafi’i berkata, “Apabila kalian menemukan di dalam kitabku sesuatu yang berseberangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, maka berpendapatlah dengan Sunnah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam tersebut dan tinggalkan apa yang telah aku katakan.” Di lain kesempatan, Imam asy-Syafi’i berkata, “Setiap masalah yang di situ terdapat hadits shahih dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menurut ahli riwayat, yang berseberangan dengan pendapat yang aku katakan, maka aku rujuk dari pendapatku tersebut, semasa hidupku dan setelah matiku.” Keempat: Imam Ahmad berkata, “Janganlah kalian bertaklid kepada Imam Malik, Imam asy-Syafi’i, Imam al-Auza’i maupun Imam ats-Tsauri; tetapi ambilah dari mana mereka mengambil (yakni, al-Qur`an dan as-Sunnah).” Bahkan Imam Ahmad berkata, “Janganlah kalian bertaklid kepada seorang pun dari mereka dalam masalah agamamu. Apa-apa yang bersumber dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau, maka ambillah ia, sedangkan bila ia berasal dari tabi’in, maka seseorang memiliki kebebasan memilih.” Berdasarkan ini, maka siapa saja yang berpegang kepada setiap Sunnah yang shahih dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dengan dalil yang jelas, sekalipun berseberangan dengan madzhabnya, maka pada hakikatnya dia tidak menentang para imam madzhabnya, akan tetapi justru dia telah meniti jalan lurus yang telah digariskan secara jelas oleh para imam itu. Hal itu karena tak seorang pun di antara para imam itu, kecuali mewajibkan kita semua untuk mengikuti Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda, perbuatan dan taqrir beliau. Allah Ta’ala berfirman, قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullaah ﷺ), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS. Ali Imran: 31). وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ “Apa yang diberikan Rasul kepadamu (sunnah), maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS. Al Hasyr : 7).
Silahkan di sebutkan contoh imam di atas pendapat nya tidak sesuai dengan alquran. Ayo kita beda satu2. Antum yang tidak faham atau karena kurangnya ilmu. Seorang mujtahid salah satu syaratnya hafal hadis sanad dan matanya 500 rb hadts. Jika antum sudah hafal hadist sebanyak itu, karangan kitab sebanyak imam 4 tersebut boleh lah antum berkomentar seperti itu... Lah kalau alquran aja belum tentu hafal, bhs arab ilmu nahwu shorofnya di pertanyakan, apalagi ilmu ushul fiqh dll.....
Coba lihat, ternyata kebiasaan salafi wahabi itu bertolak belakang lho dgn kebiasaan salaf... trus salafi wahabi itu ikut sapa yaa sebenarnya....?? Saat ini kan yang paling seneng me-label-i diri mereka dengan kata "Sunnah" adalah salafi alias wahabi...yg mana slogan mereka kembali ke Qur'an dan Sunnah....bahkan apa2 yang terkait dgn mereka akan di kasih label "sunnah"...kajian sunnah, ustadz sunnah, ikhwan sunnah, akhwat sunnah, ....padahal para salaf itu justru tidak seperti itu....nah makin jelas kan siaapa itu wahabi salafi ? KMK 5 : Mencatut Nama Qur'an dan Sunnah BUKAN Kebiasaan Ulama Salaf th-cam.com/video/-iwOI3c7Q4s/w-d-xo.html
UD Hidayah Frozen ... Kata ustad Somad, Wahabi adalah kelompok yang mensalaf-salafkan diri mereka sendiri. Mereka sesungguhnya bukan Salafi sejati, tetapi Salafi Wahabi. Mereka tidak bermazhab kepada empat Imam Besar sebab mereka punya mazhab sendiri. Dalam aqidah mereka menganut aqidah Muhammad bin Abdul Wahab, dalam fiqih mereka mengikuti Imam Ibnu Taimiyah, dan dalam hadis mereka berkiblat ke Syeik Albani. Mereka tidak bisa menerima pendapat ulama-ulama besar. Hanya pandangan mereka sendiri saja yang dianggap paling benar.
@@abualichannel2895 jika mereka bilang ayo balik ke sunnah, bilang aja ya sunnah versi ibnu taimiyah, ibnu qoyyim, albani dan utsaimin bukan sunnah versi ulama salaf.
Ini kalau kepanjangan prolog nya dng uraian seperti ini.. bisa disalahfahami masyarakat.. apalagi kalau ngga tuntas di tontonnyabsecara keseluruhan.. seolah membenarkan asumsi wahabi salafi..
Lha emang ulama, imam madzab, tabiit tabiin tidak ikut al quran dan sunnah?... Namun mereka hafal quran, paham betul bahasa arab; nahwu, shorof, mantiq balaghoh, hafal ribuan bahkan jutaan hadits diluar kepala... Maka ketika mereka berpendapat tentu sudah dg mempertimbangkan smuanya dri berbagai sudut pandang..kemudian kluarlah pendapat beliau para alim ... Lha kalo kita? Ngaji quran klo inget.. Solat jamaah ya klo sempet... Hafal satu surat juga blum fasih bro2 hafal ratusan hadits..satu aja rowi sanad dan matan juga ga hafal... Bahasa juga bisanya antum2 aja.. Kok bisa2nya ngomong.. Dalilnya mana? Itu bukan hadits sohih... Dll.. Innalillah.... Ini golongan orang yg gtau tpi sok tau... Maka ketahuilah maqom kita masing2...sehingga hilanglah kesombongan kita smua...
Yajid fems boy perlu belajar nih dg ust sarwat. Yajid mengklaim dirinya pal8ng ikut quran yg lain cuma ikut2 ulama. Yajid albayok irengi semoga Allah beri keputusanNya kpd org penyebar fitnah macem yajid albatok irengi aljuha
Coba lihat, ternyata kebiasaan salafi wahabi itu bertolak belakang lho dgn kebiasaan salaf... trus salafi wahabi itu ikut sapa yaa sebenarnya....?? Saat ini kan yang paling seneng me-label-i diri mereka dengan kata "Sunnah" adalah salafi alias wahabi...yg mana slogan mereka kembali ke Qur'an dan Sunnah....bahkan apa2 yang terkait dgn mereka akan di kasih label "sunnah"...kajian sunnah, ustadz sunnah, ikhwan sunnah, akhwat sunnah, ....padahal para salaf itu justru tidak seperti itu....nah makin jelas kan siaapa itu wahabi salafi ? KMK 5 : Mencatut Nama Qur'an dan Sunnah BUKAN Kebiasaan Ulama Salaf th-cam.com/video/-iwOI3c7Q4s/w-d-xo.html
Para Wahabi bila ngeyel kembali PD Qur'an da sunah tanpa memperhitungkan para ulama sebagai warosatul ambiya' bararti bohong dan TDK mengerti sejarah turunnya alqur'an
Padahal Alqur'an itu bisa dibaca karena "peran Ulama", sama jg dengan Hadis (Sunnah), dengan ulama lah kita tahu mana Hadis yg Shahih, lemah, dll. Kalau ada sekelompok org yg mendoktrin dirinya tdk usah pakai ulama, mrk gagal paham tentang Islam.
Pendapat para ulama masih dipakai kok,, tapi ulama yang aqidah dan manhaj nya memakai pemahaman para salafus sholeh yakni generasi terbaik dalam cara mengikuti Rosululloh.,, jadi masih dipakai kok
MsRudikey Hijrah lah, kan stetmen kalian kan kembali ke quran dan sunnah, Sekarang sudah mau mengikuti ulamk, ente g konsisten dengan stetmen kalian...😥
hati² brooo,,,ayat dlm alqur'an dan ayat dlm hadis/sunnah,,rasul,nabi dan shbt dekat rasul,,,,, yg sdh di tertulis/tersirat dan tersurat,,,,,, sdh tdk bisa terbantahkan lagi,,,,???? dan tdk ada pertanyaan/keraguan **Alqur'an yg mana,,,,????? sunnah/hadis yg bagaimana,,,,???!! masalahnya orang terdahulu,,semasa nabi muhammad,saw,,,,keluarganya,,,,dan para sbt dekat sdh tiada,,,,????? bahasa logika manusia skrng,,, masih relatif minim,,,,jika dibandingkan bahasa wahyunya allah,,,,,yg mendasari bahasanya alqur'an dan sunnahnya,,,, hanya ditujukan kpd nabi muhammad,saw,,,yg dikasihi,,,ya habibii,,,,sedang kita manusia oleh allah bukan dikasihi malah bila salah²/ragu/abal² dan ingkar,, pasti dilaknat,,,,, jadilah anak yg bersyukur dulu,,, diutusnya rasul muhammad,saw,,, dan alqur'an/sunnahnya,,,??? bisa kita terima,,,, bahasanya/suara allah tidak bisa di prediksi akal pikiran manusia,,tapi wajib beriman,,,allah yg maha tahu,,,,dan nabi muhammad,utusannya,,,,,, alqur'an mukjizatnya,,,???? misteri,,namun terbukti nyata,,, sampai komen ini,,, kita masih tetap hidup bernapas,,,!!!!?? entah setelah ini siar/tausiyah ini,,,,,besok kita bisa tidaknya baca,,lafaz,,dan berdo'a,,,, jgn² buru ⅓ napasmu game over,,,,,!!! ass,wr,wb
Al-Quran dan hadits jga harus di tafsir,gak di telan mentah mentah,jangn sok alim mari kita kembali ke Al-Quran dan hadits itu ucapan orang yg sombong,imam imam besar aja gk pernah ngomong gth.
Agama sebatas akal dg mencoba melukis Alloh sesuai kemauan mu'tazilah jahmiyah dan shyi'ah.. Aqidah Al As'ari lahir di abad3 atau 300 tahun hijriah.. Lalu imam syafi'i dan para imam 4 yg mashur, tabi'n sampai sahabat tdk kenal aqidah Al Asy'ari.. Anda bejalan di hutan dan tdk pakai kompas sehingga sesat.
Maaf pak ustaz.yang sok ini. ku kira penjelasan ustaz. kami sudah paham, namun penjelasan ustaz ini justru membuat manusia ragu kebenaran alquran.manusia bisa sesat ustaz.jika benci wahabi ,terus saja benci.TAPI jangan mwembuat umat jadi Gaduh, semua orang tahu yang memcetak itu manusia masasa jibril,ingat ustaz jangan membuat orang ragu dengan kebenaran alquran.maaf ustaz masyarakat umat islam bukan S3 semua, jangan membuat umat ragu ustaz. jika benci wahabi benci saja jangan ceramah seperti itu
Elins Birthday ... Susunan surah dan ayat Alquran sudah ada sejak jaman Rosulallah yang dilakukan oleh para penghapal Alquran. Salah satunya berdasarkan waktu turunnya wahyu. Di antara merekapun ada yang berbeda antara satu penghapal dengan penghapal lainnya. Inilah sebabnya urutan surah di dalam Alquran pernah berbeda antara mushaf yang ada di tangan Abu Bakar dan mushaf yang dimiliki Utsman. Namun kemudian yang digunakan adalah mushaf Utsman sementara mushaf Abu Bakar dilenyapkan. Yang tersisa sampai sekarang adalah musfah Utsmani ... walahualam (tolong dikoreksi)
Tidak ada perbedaan ayat ataupun tata letak surah antara quran di masa Abu Bakar dan di masa Utsman bin Affan radhiallahu'anhuma. Pengumpulan di masing2 masa pemerintahan khalifah didasari motif yg berbeda. Motif pengumpulan di masa khalifah Abu Bakar karena adanya kekhawatiran lenyapnya Al Quran, karena banyaknya para hafidz yg syahid dlm peperangan. Al Quran disusun dg dikeluarkannya dekrit khalifah dengan membentuk team adhoc yg dipimpin Zaid bin Tsabit radhiallahuanhu. Meskipun Zaid bin Tsabit hafal Quran, menulis langsung dari nabi, dan mengetahui peletakan susunan ayat, tetapi dalam pengumpulan Quran Zaid tidak melakukan seorang diri. Pembukuan dilakukan dg mengumpulkan ayat2 yg tertulis di berbagai bahan dan mendengarkan hafalan para sahabat yg lain, termasuk mendengarkan hafalan sahabat Ibnu Mas'ud yg saat itu masih sama2 di Madinah (Ibnu Mas'ud diutus ke Kufah di masa khalifah Umar bin Khathab) Sedangkan motif pengumpulan Al Quran di masa Utsman bin Affan karena adanya perbedaan bacaan (karena Al Quran diturunkan dalam sab'ah ahruf) yg menyebar dimasyarakat, dan bisa berpotensi menjadi konflik. . Karena itu motif di masa Utsman adalah penyatuan bacaan. Pd tahap kedua ini Quran di tulis dg dialek yg dijadikan standard bacaan. Dan Zaid bin Tsabit pula yg menjadi ketua team adhoc penyatuan al Quran dimasa ini. Fakta sejarah bahwa Zaid bin Tsabit yg menjadi ketua team adhoc untuk kedua kalinya, telah menjadi dalil dlm membantah berbagai syubhat diantaranya; - syubhat yg menuduh adanya perbedaan isi mushaf Abu Bakar dan mushaf Utsman. - syubhat adanya perbedaan isi mushaf Ibnud Mas'ud dan mushaf Utsman. Syubhat ini menyebar karena adanya keberatan Ibnu Mas'ud pd penyatuan bacaan dan tidak dilibatkannya Ibn Mas'ud dlm penyatuan Quran dimasa Utsman. Mushaf Abu Bakar dan mushaf Utsman di susun oleh ketua team adhoc yg sama yakni Zaid bin Tsabit, asisten pribadi yg menghafal dan senantiasa muroja'ah hafalannya kpd Rasulullah ﷺ , bahkan di tahun wafatnya Nabi ﷺ Zaid melakukan muroja'ah sebanyak dua kali. Fakta ini menjadi bantahan atas syubhat adanya perbedaan isi mushaf Abu Bakar dan mushaf Utsman. Zaid bin Tsabit telah melibatkan para sahabat ,termasuk Ibn Mas'ud, dlm pengumpulan Quran pertama kali di masa Abu Bakar. Ibn Mas'ud berpegang pada apa yg menjadi ijma' para sahabat saat itu. JIka tdk ada perbedaan isi mushaf Abu Bakar dan mushaf Utsman, maka isyu tentang adanya mushaf pribadi Ibnu Mas'ud bisa dipahami hanyalah sebatas berbeda bacaan (ahruf) saja dan bukan berbeda isi ayatnya. Dalam suatu riwayat ternyata terbukti bahwa yg dikeluhkan Ibnu Mas'ud yakni sebatas penyatuan/standarisasi bacaan, bukan masalah isi mushaf Utsman. Sebagaimana dijelaskan Imam Ibnu Abi Dawud dalam kitabnya “Al-Mashoohif” , Abdullah bin Mas’ud mengatakan : وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى قِرَاءَةِ مَنْ يَأْمُرُنِي أَنْ أَقْرَأَ، لَقَدْ قَرَأْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِضْعًا وَسَبْعِينَ سُورَةً، وَلَقَدْ عَلِمَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ أَنِّي أَعْلَمُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ، وَلَوْ عَلِمْتُ أَنَّ أَحَدًا أَعْلَمَ بِكِتَابِ اللَّهِ مِنِّي لَرَحَلْتُ إِلَيْهِ “Barangsiapa yang berbuat ghulul (menyembunyikan) sesuatu, maka dia akan datang dengan apa yang di-ghulul-inya pada hari kiamat, yakni bacaannya orang yang telah memerintahkan aku membacanya (maksudnya qiroah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salaam-pent.), sungguh aku telah membaca dihadapan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salaam 70 lebih surat, dan para sahabat Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salaam telah paham bahwa aku adalah orang yang paling mengetahui Kitabullah, seandainya aku tahu ada seorag yang lebih tahu kitabullah dariku, niscaya aku akan menempuh perjalanan kesana (untuk belajar darinya-pent)”. (Al-Mashoohif hal. 77, dengan sanad hasan -Insya Allah-). Akan tetapi pd akhirnya Ibnu Mas'ud rujuk kpd bacaan yg di standarisasi khalifah Utsman bin Affan. Diantara yang membuktikan rujuknya beliau kepada mushaf Utsmani adalah qiroah mutawatirah yang diriwayatkan dengan sanad-sanadnya yang bersumber sampai kepada Ibnu Mas’ud, ternyata bacaannya sama seperti Mushaf Utsma bin ‘Affan radhiyallahu anhu, misalnya qiroah Hafsh dari ‘Aashim yang sampai kepada Ibnu Mas’ud, sebagaimana ditegaskan oleh Imam Ibnu Hazm. Berikut contoh sanad riwayat Hafsh : روي عن حفص أنه قال: قلت لعاصم أن بكر شعبة يخالفني في القراءة. فقال: أقرأتك بما أقرأني به أبو عبدالرحمن السلمي عن علي رضي الله عنه وأقرأت أبا بكر بما أقرأني به زر ابن حبيش عن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه. “Hafsh berkata, aku berkata kepada ‘Aashim bahwa Abu Bakar Syu’bah berbeda qiroahnya denganku, maka beliau menimpali, aku membacakan kepadamu sebagaimana Abu Abdir Rohman as-Sulamiy membacakannya kepadaku menukil dari Ali radhiyallahu anhu, dan aku membacakan untuk Abu Bakar dengan apa yang telah dibacakan Zurr bin Khubaisy kepadaku dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu”.
Ulama seperti apa dulu contoh banyak ulama jaman sekarang yg mengaku ngaku ulama tetapi setiap dakwahnya keliru tidak sesuai dengan Al Qur'an dan Hadits.. Dan mustahil kita bisa memahami Al Qur'an dan hadits klw tidak masuk jalur ulama.. Mungkin yg di maksud klw sudah ada pendapat dari Al Qur'an dan hadits dan ada pendapat dari Yg mengaku ngaku ulama dan itu keliru kita tolak.. Bukan kita meninggalkan pendapat ulama .. Karena pendapat ulama itu pasti Sesuai Al Qur'an dan hadits.. Dan tafsir Al Qur'an itu ada ilmunya dan tafsir pun ada dari ulama ulama yg terdahulu dan untuk ilmu tafsir pun ada beberapa cabangnya.. Dan itu bisa untuk di pelajari.. Mustahil kita bisa memahami Al Qur'an dan hadits .. klw tanpa jalur ulama ulama terdahulu.. Ini orang keliru klw kita jeli dari Awal pun ini orang udah keliru orang ini salah sebut hal yg sangat keliru beliau beliau sunattullah.. Ini orang bikinan nih.. bwt ulama ulama baik yg ada di negri ini.. ini orang ada dan hadir bukan untuk berdakwah , tapi di beri visi untuk membantah kajian kajian ulama ulama sunnah yg sudah memberikan petunjuk petunjuk baik kepada umat.. Mana ada yg di bilang ulama menambah nambah Ayat menambah nambah hadits.. beliau tau ga apa itu ulama ulama itu langsung di sebutkan dalam Al Qur'an ciri ciri Al Qur'an itu di sebutkan dalam Al Qur'an.. Ini orang jelas sedang membicarakan dirinya sendiri dengan antek anteknya.. Mustahil LC MA bicaranya kaya gini.. kita kumpulkan kita bandingkan seluruh ustadz ustadz yg menang benar Belajar di kota pusat berkembang nya Islam karena memang cinta karena Agama Dengan orang ini pasti kita akan merasakan keanehan pada orang ini..
Faktanya seperti itu,, suka membidahkan bilangnya ngikut ibju taimiyah, lah ibnu taimiyah saja di kitabnya majmu fatawa membagi bidah ada yg hasanah dan dholalah.
AL QUR'AN DAN SUNNAH TIDAK AKAN BISA DI MAKAN OLEH JAMAN , NABI MUHAMMAD UTUSAN ALLAH WAJIB DI CONTOH CARA BELIAU BER IBADAH , Yang jadi masyalah ada nya aliran yg menambah nambah dalam ber ibadah , seperti syiah silaknattullah dan sufiah si ahlu bid'ah , mari bersatu tinggal kan semua bid'ah kembali ke AL QUR'AN DAN SUNNAH , di jamin umat tidak terpecah belah ,
Roni Sulaiman ane pikir yg hobi mengkafirkan katanya wahabi. Ternyata bukti mereka yg mengaku aswaja yg hobi mengkafirkan orang, punya pemikaran takfiri. Hati2 saudaraku, menuduh mujassimah itu perkara yg sangat berat. Menuduh orang sebagai mujassimah sama dengan menuduh orang keluar daripada islam (kafir) . Hati2, jika tidak terbukti, tuduhan tsb kembali ke ente sendiri.
Mizan Mhd .... Ente bilang syubhat enteng bener. Kenapa ente jadi berat ketika ane tulis Mujasimah??? Gamblang dan masuk akal kok penjelasan ustadz di video.
jgan Coba Coba Duduk Duduk, Cerita Cerita, Ngobrol Ngobrol Dgan Para peLawak dalam AGAMa, Jika Anda Coba Coba, yahhhh BeginiLah Akibat nya Syubhat itu Sangat Sangat, halus Broooooiiiiii, ULama SekeLas Imam Asy'ari Aja Bisa Terkena Subhat nya Kelompok MuqtaziLa, JAHMIYAH, Syukur BeLiau kembali Hijrah Dan RUJUK ke Pemahaman Aqidah nya Para Sahabat, yg BeLiau TuLis DaLam KITAB nya Al IBANA.. AWAS Syubhat nya para PeLawak AGAMA, Mereka ini Ciri Ciri nya Mempunyai Aqidah TUHAN yg Tidak Berarah, Dan Mereka juga Sangat Benci, ALergi Dgan KaLimat kata Kata Bid'ah iniLah Diantara Ciri2 Penceramah DageLan Dalam Agama.
ciye2 kebakaran jenggot, dulu kuliah perbandingan mahzab juga?? Al Ibana lagi yang diajuin daripada cape2 ngejelasin mending baca sendiri aja kenapa bisa ada 3 edisi yang berbeda?? jundumuhammad.wordpress.com/2011/03/04/pemalsuan-kitab-al-ibanah-imam-abu-hasan-al-asyariy/
Pak Amrizal Zal ini sepertinya terkena syubhat nya kaum wahabiyah...karena memang kaum wahabiyah lah yang menggembor2 kan kalo imam asy'ari keluar dari mazhab nya ibnu kullab.....coba simak siapa itu ibnu kullab, biar tidak terkena syubhat nya kaum wahabiyah yang menyebarkan syubhat nya terhadap Imam Asy'ari Berkata Imam Tajuddin as Subki dalam kitab ath Thoaqotus Syafiiyyah al Kubro (2/300): ( وابن كلاّب على كل حال من أهل السنة . . . . ورأيت الإمام ضياء الدين الخطيب والد الإمام فخر الدين الرازي قد ذكر عبدالله بن سعيد في آخر كتابه "غاية المرام في علم الكلام " فقال : ومن متكلمي أهل السنة في أيام المأمون عبدالله بن سعيد التميمي الذي دمّر المعتزلة في مجلس المأمون وفضحهم ببيانه ) اهـ. “Dan Ibnu Kullab adalah pengikut ahlus sunnah … dan aku melihat Imam Dliyauddin al Khothib ayah Imam Fakhruddin ar Rozi menyebut Ibnu Kullab di akhir kitabnya Ghoyatul Marom fi Ilmil Kalam, dan dia berkata : Dan termasuk ahli ilmu kalam Ahlus Sunnah di masa al Ma’mun adalah Abdullah Ibnu Said at Tamimy yang menghancurkan argumentasi Mu’tazilah di majlis al Ma’mun.” Berkata Ibnu Qodli Syuhbah dalam kitab Thobaqotus Syafiiyyah (1/78) : ( كان من كبار المتكلمين ومن أهل السنة ، وبطريقته وطريقة الحارث المحاسبي اقتدى أبو الحسن الأشعري ) اهـ. “Ibnu Kullab termasuk pembesar ahli ilmu kalam dari ahlus sunnah. Imam al Asy’ari mengikuti metodenya dan metode al Harits al Muhasiby.” Berkata al Imam adz Dzahabi dalam Siyar A’lamin Nubala (11/175) ( والرجل أقرب المتكلمين إلى السنة ، بل هو في مناظريهم ) اهـ. “Laki-laki ini (Ibnu Kullab) adalah ahli ilmu kalam yang paling dekat dengan sunnah”. Syaikh Syuaib al Arnauth mengomentari ucapan adz Dzahabi ini dengan berkata : ( كان إمام أهل السنة في عصره ، وإليه مرجعها ، وقد وصفه إمام الحرمين في كتابه " الإرشاد " بأنه من أصحابنا ) اهـ. “Ibnu Kullab adalah imam dan rujukan ahlus sunnah di masanya.”
ooo ,,jadi inti nya ustadz subhat ini ,kita sebagai muslim harus berpedoman kepada A; QUR'AN dan ustadz ustadz si ahli bid'ah dengan alasan yg menyusun AL QUR'AN juga tidak terlepas dari bid'ah , subhat yg sangat halus menggiring umat agar terjerunus , ustadz subhat bukan nya thobat malah menyesat kan umat .
Hati-hati. Jika ente yakin dengan Ustadz ente ikuti aja karena pemahaman ente belum tentu sama dengan Ustadz ente soal perbedaan Fiqh. Ustadz ente mengambil pendapat juga dari para Fuqaha. Diam lebih baik daripada menghujat Ustadz lain yang berbeda dengan kata-kata yang tidak pantas berat. Belajar saja, ambil pendapat yg anda yakini diam saja dengan perbedaan karena keterbatasan ilmu.
thoriq ramadhan ana cukup hati hati , tapi ini ustadz subhat pemahaman nya sungguh tidak layak di ajar kan kepada umat , ane juga tidak menghujat perbedaan fiqh , tapi si sarwat subhat ini seperti nya tidak suka dengan sunnah nya NABI MUHAMMAD, [ A QUR'AN SUNAH di putar balik mengajak umat ke jalan syirik ,ajaran sesat seperti baik sarwat subhat ulama munafik . ]
Muhammad Asbed, dimana kata2 ustadz yg ente simpulkan dia ngak suka sunah? Jangan2 ente ngak nyimak Dari awal sampai akhir. Justru ustadz jelasin kedudukan sunah dalam pengambilan hukum dimana sangat berbahaya bila orang2 awam macam kita ambil Dari textnya langsung (terjemahan Lagi). Sekali lagi dengerin jangan pernah menghujat orang apalagi ulama. Simak kalau beda dg ustadz ente diam aja, kata2 ente soal subhat, mengajarkan kesyirikan sangat berbahaya Dan gak ada manfaat sama sekali buat umat Islam.
Saya dengerin kok malah pusing ini yg idiot siapa ya aku atau ustad ini .ulama pewaris nabi kok ngak boleh percaya ini sunah apa ngawur.kita sunah dari ulama juga ulama kan orang paham ilmu.ini orang paham apa pasti paham sesat.tafsir kan disesuaikan dg nuzululnya.makin lama makin ngaco ini iblis yg harus di brangus..
Mul Yono ... Mungkin sampeyan terbiasa dengan dakwah ustad Wahabi, yang ngawur, tekstual. Begitu dengar tausiyah ustad yang berilmu sampeyan pusing .... wkwkwkwkwk
Eins Birthday Yth, percetakan kalau nggak ada orangnya mana bisa bikin............cerdas dikitlah jadi orang itu , saran saja : kalau kamu ngaji GANTI USTADZ agar mendapatkan informasi yang lebih akurat , OK ? Allaah yahdiik !
Arif W.A Yth . ada betulnya juga keterangan yang kamu paparkan itu , akan tetapi tahu kah kamu siapa orang tersebut ? tafaddlol Allaah yajzaakal khoiir !
![🔴[LIVE] Ustadz Ihsan Tanjung, Lc - ''KAJIAN AKHIR ZAMAN - TUMBANGNYA REZIM AL-ASSAD DI SURIAH''](http://i.ytimg.com/vi/jNSBXx1F0hU/mqdefault.jpg)
Syukur Alhamdulillah, saya dr Sulsel telah mendapat penjelasan yg tepat dr ustaz tentang peranan sahabat nabi dan ulama dlm menyusun mushaf Al Qur'an. Saya jadi mengerti dan faham tata cara nabi menjelaskan tentang susunan surah dan ayat yg mana yg didepankan dan mana
yg dibelakang. Salut deh uztaz dgn penjelasannya ini. Mudah2an sy pribadi bisa menyampaikan kpd keluarga dan teman2 sebagai bhn pelajaran bagi kami semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Top markotop... Hujah bagus utk melawan wahabi
Alhamdulillah....ilmu yg sangat bermanfaat semoga alloh memberikan taufiq dan hidayah kepada kita semua ...Aamiin
Memang mantap ustadz ku ini.... Yg suka sok paling Qur'an dan Sunnah semoga mendapat ilmu yg mjd pengoreksi kekeliruan mrk. Asalkan tdk sok ngaku paling salaf.
" Wahabi itu tidak akan bisa berubah dengan berbagai mau’izhah dan dialog. Mereka hanya akan berubah dengan hidayah Allah. Dialog, sehebat apa pun dan segencar apa pun, tidak efektif bila hidayah Allah belum bermain. Masalahnya, keduanya, baik Ahlussunnah maupun Wahabi, sama-sama menggunakan dalil dan hadits yang hampir sama, hanya pemahamannya yang berbeda. “Seribu ulama Wahabi dan seribu ulama Ahlusunnah, bila beradu ilmu, masing-masing tidak akan menemukan titik temu. Umumnya, seseorang yang keluar dari Wahabi bukan karena ilmu, namun hidayah dari Allah SWT,”
sama juga jama'ah - jama'ah yg ada acara baiat2an macem syiah dan LDII. Susah ngomong sama mereka. Karena rumusnya hanya pokoke
Seseorang yg gemar berbuat bid'ah, walaupun diembel²i kata hasanah, maka tdk bisa disebut sbg ahlussunnah
Memang kita harus banyak belajar....syukron ustadz!
Penjelasan yang sangat mencerahkan, terima kasih Ustaz...
Alhamdulillah 🤲
Subhanallah, mantab ustad smoga sehat slalu...... 🙏
Mantabs Pak Ustadz Semoga sehat selalu...Gregettttt Banget penjelasan Ilmunya...XD
Sangat mencerahkan pak ustadz...karena saat ini banyak behembus syubhat yang ngaku2 ikut salaf tapi justru malah menyelisihi salaf....sering comot ayat Qur'an dan sunnah...ditafsiri sendiri...hasilnya beda dgn penafsiran salaf....sesuai ungkapan kalimatul haq uridu bihi batil....kalimatnya haq, tapi salah memahami maksudnya karena ilmu nggak ada, jadinya batil..
Hal ini yg merusak anatan islam
👍👍👍Ust Sarwar Ok, Maju Teruus.... Usr, SIDOARJO Ikut Ngaji Ust.
Mantap...pemahaman yg sangat mendasar sekali...kalau kita sudah benar pemahaman dasarnya .insya allah tidak akan salah dlm memahami islam secara utuh dan benar
ini keren, ada versi ringkasnya nggak? biar bisa dishare/viralkan.
Banyak anak muda yang gagal paham, kemakan konsepsi, bahwa sekarang banyak penyimpangan, maka kembali ke quran dan sunnah. Semangatnya bagus dalam memurnikan agama, tapi untuk memahami nash, perlu ulama/mujtahid yang paham betul agama.
Kalau mau membagi Penjelasan nya.. jagan diringkas lebih baik apa adanya biar gk salah memahami..
Ustadz cerdas, maksih tad 👍
Ma sya allah dalam ilmuny
zahfi attegali bukan dalam tapi cetek.!
Ahmad Syukri kalau dia cetek,apalagi kamu.
@@ahmadbarderhud3244 hahaha...murid sijawas..koplak muncul.
👍👍👍 lanjut kan Ustad
Keren banget penjelasannya
Allahuma Sholi Alaa Sayydina Muhammad wa Alaa Ali Sayydina Muhammad
👍👍👍 Maju Teruuusss... Ust,
Memang setiap pribadi seharusnya berfikir kritis utk semua hal, berfikir ulang, instrospeksi terhadap apa yg sedang kita lakukan, karna bukan tidak mungkin kita sedang melakukan hal yg menyimpang tanpa kita sadari
Mantab betul pencerahan nya ustad..
Sukron ustad..
Ikut nyimak 🙏
Maju Teruuuss Ust Sarwat,Ratusan Juta Ummat Rasulullah Saw ini Sangat Mendukung Pendapat Antum, biar WAHABI TOBAT.
Assalamu’alaikum saudara se islam se imanku,
Kita sering kali dahapkan kepada sekelompok orang yang saling menjatuhkan, menyudutkan bahkah menghinakan saudara kita seislam,
Kalau masalahnya cuman karna perbedaan pendapat perbedaan pemahaman, bahkan pada jaman stelah nabi Saw sudah banyak perbedaan pendapat, sampai pada jaman 4 madzhab pun diantara mereka juga banyak perbedaan( khilafyah),tp mereka saling menghormati satu sama lain, bahkan masalah Qunut subuhpun itu bukan kasus sekarang itu sudah ada dijaman Imam madzhab, tp tak perna menunjukan akhlak saling menjatuhkan, menghinakan , dan tak perna mereka merasa bahwa pendapatnya paling benar. Hafiz qur’an hafiz bahkan 500.000 hadis, Imam Abu Hanifah rahmatullah alaih belajar dengan 40.000 guru, berbeda pada jaman sekarang yang baru beberapa hadis, belajarnya pun hanya dengan beberapa guru sudah menyalahkan sana sini.
Apa Rasulullah perna mengajarkan akhlak yang tercela mengajarkan menyalahkan, menjatuhkan dan juga mengkafirkan orang lain apa lagi yang seislam, tp sebaliknya untuk slalu hormat-menghormati, memulyakan orang lain.
Kalau mengikuti kaidah KULLUU BID’AHTIN DHALALAH
Maka secara tidak sadar kita sudah melakukan BID’AH dengan saling menjatuhkan, dan menyesat sesatkan orang lain apalagi se iman se islam. Karna Rasulullah tak perna mengajarkan akhlak seperti itu.
Mari saudaraku kita saling menghormati pendapat, kita saling menghormati satu sama lain, bukan seiman seislam yang harusnya diperangi, tp hawa nafsu kita yang ingin menyalah- nyalahkan , yang ingin menyesat-nyesatkan orang lain, itulah yang harusnya kita perangi.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada tutur kata yang salah.
Wasaalamu’alaikum
Alhamdulillah, komen yg sangat sejuk
Semoga menjadi inspirasi bagi saudara2 Wahabi yg masih belum mau toleran...
ahcmad husein canadean , lo pikir ini politik bisa toleransi , salafus sholeh lah yg asli mengikuti para ulama terdahulu , sehalus apa pun dakwah ustadz subhat ini pasti ketahuan juga kalau beliau adalah si ahli bid'ah .
WOw masnya kenal sama ulama2 salafus sholeh terdahulu????, coba mas baca arab gundul biar gak bi'dah
Muhammad Asbed jgn lgsg ngecap seseorang tanpa tau keseluruhannya, lu bilang ini ustadz subhat, yg sudah berilmu, terus lu yg gk berilmu apa dong?
mas coba dalam agama jgn ikut ikutan dlu,,
dipelajari dong, jgn mentang mentang ada yg bilang kembali ke ajaran murni, trus ngikut, mas harus tau dlu dong pelajarannya bener gk,,
mas aja gk jelas, ngikut salafus sholeh, tp pas ditanya hadist riwayat siapa, ngakunya hadist riwayat bukhari, kalau gk bukhari, muslim, kalau gk muslim yg paling parah albani,,
katanya ikut salafus sholeh, pas ditnya riwayat hadist malah pakai yg jauh dari salafus sholeh,, ditanya Al Qur'an, malah pakai Al Qur'an nya zaman now,,ditanya maksud dan arti dari Al Qur'an , malah tanya penceramah zaman now,, dan penterjemahaan dari depag.
mas terbukti loh kaum mas tuh plin plan, kyk gk jelas gitu, ,
jd jgn saling menjudge gk baik ke seseorang, karna itu bukan prilaku salafus sholeh..
ingat mas, 4 imam madzhab aja ijtihadnya berbeda, padahal mereka dekat dengan tabi'in, belajar sama anak murid tabi'in, ,apalagi kaum lu mas,, jgnkan salafus sholeh, prilaku tabi'in aja gk antum ketahui,
mereka imam 4 madzhab aja gk ada yg mengatakan paling benar, ulama dlu juga begitu, dan antum lgsg merasa paling benar dan paling murni? mas logikanya jalan?
Percuma mas dijelasin panjang lebar,hatinya dah buta,padahal iqro' aja paling belum lulus,
Orang sombong dan bodoh ya seperti itu, tidak mau menerima pendapat orang, bahkan ulama sekalipun tidak boleh diikuti, kalau saya dengar orang seperti itu,saya bilang kamu aja tidak boleh mengikuti ulama,apalagi kamu saya tidak mau ikuti.
DOKTRIN DALAM AGAMA SANGAT BERBAHAYA. DOKTRIN BISA DARI YANG MENGAKU HABIB, USTAD, ULAMA.
mantap ustadz
Pendapat ulama penting seperti penjelas Qur'an dan Sunnah misalnya teknis mengamalkan keduanya bila dalam urusan fiqih ,penjelas apa yang harus diyakini bila dalam urusan aqidah ,penjelas seperti apa akhlak terpuji dan akhlak tercela bila dalam urusan akhlak
kalau gak ada yang bisa buat kendaraan kapal mobil kereta dll mana mungkin kita orang indonesia bisa menunaikan ibadah haji,kalau para sahabat memperjelas Alquran ya memang sudah seharusnya karena mereka orang yang mampu.
Ulama adalah walisah bagi kita untuk memahami Qur'an dan sunnah.
Seperti halnya Ulama terdahulu (Ulama Salafussolih) juga memahami Agama mengikuti Ulama2 pendahulunya. (Tabiin dan Tabiut Tabiin).
Ya bukan begitu kawan, qur'an dan hadist itu, untuk memahaminya perlu pendapat ahli, kalau kita kapan ngajinya. Nahwu sharaf, balagah, badi, bayan, manthiq, asbabul wujud, asbabun nujum, mazhab fiqih, ilmu aqidah, emang kita faham. Tiap hari yg kita sibukan lebih kepada urusan dunia. Instan , yah bermazhab aja kepada ahlinya sebagai muqalid. Qur'an dan sunah ikuti kepada ahlinya. Bukan ustadz abal2, baru tahu sedikit dalil sudah meremehkan, menyalahkan, menyesatkan ulama. Tawadu' dalam ilmu, sabar dalam perbedaan. Kita contoh 4 imam mazhab. Masi'tum, alafwu.
Idris uber ... Pendapat Ustad itu persis seperti yang sampeyan tulis. Artinya untuk memahami Alquran dan sunnah ya harus mengikuti pemahaman para ulama besar. Yang gagal paham siapa ya? Saya apa panjenengan?
@@edopurwanto1220 derajat antum sudah mujtahidkah? kalau mujtahid wajar dia ambil langsung dari sumber dan paham akan dalil..lah ente? Masih butuh penjelasan guru antum kan? Itu anda jugaa muqollid..fas alu ahla dzikri inkuntum la ta'lamun bro 😀
@@el-manarchannel3475 ... Dalam ilmu agama saya masih TK ...
@@edopurwanto1220 Sandaran kepada Al qur'an dan sunnah, itu wajib, tp gak sesederhana itu, untuk menuju tujuan itu perlu ada pedoman turunannya yg dapat di amalkan.
@@sumitblomtunel2611 ... Betul sekali. Kita ikuti aqidah yang sesuai dengan pemikiran kita ...
Syukran ustadz
Kalau yg banyak bilang syubhat kurang faham apa yg beliau maksud:)
Hukum shalat ada dlm Qur'an & Sunnah ,tp tata cara shalat serta jumlah2 nya hasil dr ijtihad pilihan para ULAMA makanya setiap mazhab ada perbedaan dlm gerakan oleh karna itu ungkapan "Ayo kembali kepada Qur'an & Sunnah" Bacaannya Haq tp tujuan nya Bathil.
Pernyataan dan pandangan ke empat imam madzhab, yaitu: Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam asy-Syafi’i dan Imam Ahmad, tentang wajibnya meninggalkan pendapat dan perkataan siapapun demi mengikuti sunnah Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Dan ini telah ditegaskan oleh Allah dalam al-Qur`an dengan FirmanNya, artinya, “Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian dan janganlah kalian mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya (yang mengajak kepada ajaran-ajaran lain).” (Al-A’raf: 3).
Pertama: Imam Abu Hanifah berkata, “Apabila hadits telah shahih, maka itu adalah madzhabku.”
Imam Abu Hanifah juga berkata, “Tidak halal bagi seseorang mengambil pendapat kami selama dia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya.”
Beliau juga berkata, “Apabila aku mengatakan suatu perkataan yang menyelisihi Kitabullah dan Hadits Rasulullah, maka tinggalkanlah perkataan (pendapat)ku.”
Bahkan Imam Abu Hanifah juga berkata, “Adalah haram bagi orang yang tidak mengetahui dalil yang aku jadikan dasar, untuk berfatwa dengan perkataan (pendapat)ku.”
Kedua: Imam Malik bin Anas berkata, “Tidak seorang pun selain Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam melainkan pendapatnya dapat diambil dan dapat pula ditinggalkan, kecuali Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, (maka perkataannya wajib diterima).”
Ketiga: Imam Asy-Syafi’i berkata, “Kaum muslimin telah ijmak (sepakat) bahwa siapa saja yang telah jelas baginya suatu Sunnah dari Rasulullah, maka dia tidak boleh meninggalkannya karena (mengikuti) perkataan seseorang (selain beliau).”
Imam asy-Syafi’i juga berkata, “Apabila sebuah hadits (terbukti) Shahih, maka itulah madzhabku.”
Bahkan lebih tegas dari itu, Imam asy-Syafi’i berkata, “Apabila kalian menemukan di dalam kitabku sesuatu yang berseberangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, maka berpendapatlah dengan Sunnah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam tersebut dan tinggalkan apa yang telah aku katakan.”
Di lain kesempatan, Imam asy-Syafi’i berkata, “Setiap masalah yang di situ terdapat hadits shahih dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menurut ahli riwayat, yang berseberangan dengan pendapat yang aku katakan, maka aku rujuk dari pendapatku tersebut, semasa hidupku dan setelah matiku.”
Keempat: Imam Ahmad berkata, “Janganlah kalian bertaklid kepada Imam Malik, Imam asy-Syafi’i, Imam al-Auza’i maupun Imam ats-Tsauri; tetapi ambilah dari mana mereka mengambil (yakni, al-Qur`an dan as-Sunnah).”
Bahkan Imam Ahmad berkata, “Janganlah kalian bertaklid kepada seorang pun dari mereka dalam masalah agamamu. Apa-apa yang bersumber dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau, maka ambillah ia, sedangkan bila ia berasal dari tabi’in, maka seseorang memiliki kebebasan memilih.”
Berdasarkan ini, maka siapa saja yang berpegang kepada setiap Sunnah yang shahih dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dengan dalil yang jelas, sekalipun berseberangan dengan madzhabnya, maka pada hakikatnya dia tidak menentang para imam madzhabnya, akan tetapi justru dia telah meniti jalan lurus yang telah digariskan secara jelas oleh para imam itu. Hal itu karena tak seorang pun di antara para imam itu, kecuali mewajibkan kita semua untuk mengikuti Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda, perbuatan dan taqrir beliau.
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullaah ﷺ), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS. Ali Imran: 31).
وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu (sunnah), maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS. Al Hasyr : 7).
Silahkan di sebutkan contoh imam di atas pendapat nya tidak sesuai dengan alquran. Ayo kita beda satu2. Antum yang tidak faham atau karena kurangnya ilmu.
Seorang mujtahid salah satu syaratnya hafal hadis sanad dan matanya 500 rb hadts. Jika antum sudah hafal hadist sebanyak itu, karangan kitab sebanyak imam 4 tersebut boleh lah antum berkomentar seperti itu... Lah kalau alquran aja belum tentu hafal, bhs arab ilmu nahwu shorofnya di pertanyakan, apalagi ilmu ushul fiqh dll.....
ustad mantan wahabi keren banget
Coba lihat, ternyata kebiasaan salafi wahabi itu bertolak belakang lho dgn kebiasaan salaf...
trus salafi wahabi itu ikut sapa yaa sebenarnya....??
Saat ini kan yang paling seneng me-label-i diri mereka dengan kata "Sunnah" adalah salafi alias wahabi...yg mana slogan mereka kembali ke Qur'an dan Sunnah....bahkan apa2 yang terkait dgn mereka akan di kasih label "sunnah"...kajian sunnah, ustadz sunnah, ikhwan sunnah, akhwat sunnah, ....padahal para salaf itu justru tidak seperti itu....nah makin jelas kan siaapa itu wahabi salafi ?
KMK 5 : Mencatut Nama Qur'an dan Sunnah BUKAN Kebiasaan Ulama Salaf
th-cam.com/video/-iwOI3c7Q4s/w-d-xo.html
UD Hidayah Frozen ... Kata ustad Somad, Wahabi adalah kelompok yang mensalaf-salafkan diri mereka sendiri. Mereka sesungguhnya bukan Salafi sejati, tetapi Salafi Wahabi. Mereka tidak bermazhab kepada empat Imam Besar sebab mereka punya mazhab sendiri. Dalam aqidah mereka menganut aqidah Muhammad bin Abdul Wahab, dalam fiqih mereka mengikuti Imam Ibnu Taimiyah, dan dalam hadis mereka berkiblat ke Syeik Albani. Mereka tidak bisa menerima pendapat ulama-ulama besar. Hanya pandangan mereka sendiri saja yang dianggap paling benar.
@@abualichannel2895 jika mereka bilang ayo balik ke sunnah, bilang aja ya sunnah versi ibnu taimiyah, ibnu qoyyim, albani dan utsaimin bukan sunnah versi ulama salaf.
Semoga para sekte Wahabi yg ngaku2 salafi harus belajar lagi ke ulama2 aswaja..
hadiir
Ini kalau kepanjangan prolog nya dng uraian seperti ini.. bisa disalahfahami masyarakat.. apalagi kalau ngga tuntas di tontonnyabsecara keseluruhan.. seolah membenarkan asumsi wahabi salafi..
Lha emang ulama, imam madzab, tabiit tabiin tidak ikut al quran dan sunnah?...
Namun mereka hafal quran, paham betul bahasa arab; nahwu, shorof, mantiq balaghoh, hafal ribuan bahkan jutaan hadits diluar kepala...
Maka ketika mereka berpendapat tentu sudah dg mempertimbangkan smuanya dri berbagai sudut pandang..kemudian kluarlah pendapat beliau para alim ...
Lha kalo kita?
Ngaji quran klo inget..
Solat jamaah ya klo sempet...
Hafal satu surat juga blum fasih bro2 hafal ratusan hadits..satu aja rowi sanad dan matan juga ga hafal...
Bahasa juga bisanya antum2 aja..
Kok bisa2nya ngomong..
Dalilnya mana?
Itu bukan hadits sohih... Dll..
Innalillah....
Ini golongan orang yg gtau tpi sok tau...
Maka ketahuilah maqom kita masing2...sehingga hilanglah kesombongan kita smua...
Yajid fems boy perlu belajar nih dg ust sarwat. Yajid mengklaim dirinya pal8ng ikut quran yg lain cuma ikut2 ulama. Yajid albayok irengi semoga Allah beri keputusanNya kpd org penyebar fitnah macem yajid albatok irengi aljuha
Coba lihat, ternyata kebiasaan salafi wahabi itu bertolak belakang lho dgn kebiasaan salaf...
trus salafi wahabi itu ikut sapa yaa sebenarnya....??
Saat ini kan yang paling seneng me-label-i diri mereka dengan kata "Sunnah" adalah salafi alias wahabi...yg mana slogan mereka kembali ke Qur'an dan Sunnah....bahkan apa2 yang terkait dgn mereka akan di kasih label "sunnah"...kajian sunnah, ustadz sunnah, ikhwan sunnah, akhwat sunnah, ....padahal para salaf itu justru tidak seperti itu....nah makin jelas kan siaapa itu wahabi salafi ?
KMK 5 : Mencatut Nama Qur'an dan Sunnah BUKAN Kebiasaan Ulama Salaf
th-cam.com/video/-iwOI3c7Q4s/w-d-xo.html
UD Hidayah Frozen wahabi ikut syaitan
Syeh Albani. Brooo
Para Wahabi bila ngeyel kembali PD Qur'an da sunah tanpa memperhitungkan para ulama sebagai warosatul ambiya' bararti bohong dan TDK mengerti sejarah turunnya alqur'an
mungkin maksudnya berpegang teguh pada al-quran dan ustadz-ustadz yg dianggap sunnah....wong baca kitab saja banyak yg tidak bisa.....
hidup mulia ... Ustad-ustad sunnah? Maksudnya ustad-ustad Wahabi ya ............
Ya, betul,
Hanya ngaku-ngaku Sunnah, tapi menyesatkan ..bro
Padahal Alqur'an itu bisa dibaca karena "peran Ulama", sama jg dengan Hadis (Sunnah), dengan ulama lah kita tahu mana Hadis yg Shahih, lemah, dll. Kalau ada sekelompok org yg mendoktrin dirinya tdk usah pakai ulama, mrk gagal paham tentang Islam.
Kita bisa menang berdebat dengan wahabi, tapi jgn haraf bisa mengalahkan kepala batumya.
Lha bisa ngerti Al-Qur'an dan Sunnah ya dari para ulama sbg pewaris Nabi....
Pendapat para ulama masih dipakai kok,, tapi ulama yang aqidah dan manhaj nya memakai pemahaman para salafus sholeh yakni generasi terbaik dalam cara mengikuti Rosululloh.,, jadi masih dipakai kok
Ustas memberikan pencerahan dg benar dan ilmiah smg ustas senantiasa sehat panjang umur amin
apakah ada ulama mazhab syafiiyah yang aqidah dan manhaj nya tidak ikut rasulullah..?...kalo ada coba sebutkan....
UD Hidayah Frozen betul
MsRudikey Hijrah lah, kan stetmen kalian kan kembali ke quran dan sunnah, Sekarang sudah mau mengikuti ulamk, ente g konsisten dengan stetmen kalian...😥
Tanya kemanain?
Para Sahabat hanya manusia biasa dan tidak ma'soem, berarti apalagi manusia di jaman generasi setelahnya, apa ada jaminan lebih ma'soem
MsRudikey Hijrah gagal faham lagi niee
coba di check sanad guru lu ampe mana tong, jgn sok menilai orang salah aja
Lag Sahabat itu salafush saleh generasi setelah nabi
Generasi ke 3, terbaik dibanding bahkan ustad sekarang yang ngaku sunah sekalipun.
Ini ngakunya akun manhaj sahabat, tapi coba udah apal Qur'an dan hadis kayak sahabat Ndak? Kejauhen lah kalau sampe sahabat...cb mbaca Qur'an yg bener dulu aja
PENDAPATAN Ustadz Sarwat Lc.M.a. 'Ulama.
Aswaja memang mantap...
Seharusnya wahabi tdk boleh baca al Qur'an yg sekarang. Suruh cari aja Al Qur'an yg di masa nabi. Yg tdk ada titik dan harkat.
hati² brooo,,,ayat dlm alqur'an dan ayat dlm hadis/sunnah,,rasul,nabi dan shbt dekat rasul,,,,, yg sdh di tertulis/tersirat dan tersurat,,,,,, sdh tdk bisa terbantahkan lagi,,,,???? dan tdk ada pertanyaan/keraguan **Alqur'an yg mana,,,,????? sunnah/hadis yg bagaimana,,,,???!! masalahnya orang terdahulu,,semasa nabi muhammad,saw,,,,keluarganya,,,,dan para sbt dekat sdh tiada,,,,????? bahasa logika manusia skrng,,, masih relatif minim,,,,jika dibandingkan bahasa wahyunya allah,,,,,yg mendasari bahasanya alqur'an dan sunnahnya,,,, hanya ditujukan kpd nabi muhammad,saw,,,yg dikasihi,,,ya habibii,,,,sedang kita manusia oleh allah bukan dikasihi malah bila salah²/ragu/abal² dan ingkar,, pasti dilaknat,,,,, jadilah anak yg bersyukur dulu,,, diutusnya rasul muhammad,saw,,, dan alqur'an/sunnahnya,,,??? bisa kita terima,,,, bahasanya/suara allah tidak bisa di prediksi akal pikiran manusia,,tapi wajib beriman,,,allah yg maha tahu,,,,dan nabi muhammad,utusannya,,,,,, alqur'an mukjizatnya,,,???? misteri,,namun terbukti nyata,,, sampai komen ini,,, kita masih tetap hidup bernapas,,,!!!!?? entah setelah ini siar/tausiyah ini,,,,,besok kita bisa tidaknya baca,,lafaz,,dan berdo'a,,,, jgn² buru ⅓ napasmu game over,,,,,!!! ass,wr,wb
Al-Quran dan hadits jga harus di tafsir,gak di telan mentah mentah,jangn sok alim mari kita kembali ke Al-Quran dan hadits itu ucapan orang yg sombong,imam imam besar aja gk pernah ngomong gth.
Mereka jauh lebih hebat dari Ulama2 besar, maha tahu dan benar
Agama sebatas akal dg mencoba melukis Alloh sesuai kemauan mu'tazilah jahmiyah dan shyi'ah..
Aqidah Al As'ari lahir di abad3 atau 300 tahun hijriah..
Lalu imam syafi'i dan para imam 4 yg mashur, tabi'n sampai sahabat tdk kenal aqidah Al Asy'ari..
Anda bejalan di hutan dan tdk pakai kompas sehingga sesat.
Qur-an Depag itu Sesat. Yang Benar itu Pendapat Ustadz K.H. Ahmad Sarwat Lc. MA. 'Ulama.
Maaf pak ustaz.yang sok ini. ku kira penjelasan ustaz. kami sudah paham, namun penjelasan ustaz ini justru membuat manusia ragu kebenaran alquran.manusia bisa sesat ustaz.jika benci wahabi ,terus saja benci.TAPI jangan mwembuat umat jadi Gaduh, semua orang tahu yang memcetak itu manusia masasa jibril,ingat ustaz jangan membuat orang ragu dengan kebenaran alquran.maaf ustaz masyarakat umat islam bukan S3 semua, jangan membuat umat ragu ustaz. jika benci wahabi benci saja jangan ceramah seperti itu
Kasian lah pak ustadnya ..di rombak jgn pake mikropon genggam bisa..pake yg di telinga..gitu ajalah usulan saya
OK , abah : ulama' pewaris nabi
Org berpendapat kem
Tong Fang emang masih buka ya.....?
hahaha.....
NU AE Sampek mati , GK sah wahaboooi
Betul ustadz , itu judul provokativ
Mirip Rocky Gerung,
Susunan ayat Quran adalah tauqifi berdasarkan petunjuk Rasulullah, bukan ijtihad Zaid. Ada syubhat dlm pemikiran ust sarwat.
Elins Birthday ... Susunan surah dan ayat Alquran sudah ada sejak jaman Rosulallah yang dilakukan oleh para penghapal Alquran. Salah satunya berdasarkan waktu turunnya wahyu. Di antara merekapun ada yang berbeda antara satu penghapal dengan penghapal lainnya. Inilah sebabnya urutan surah di dalam Alquran pernah berbeda antara mushaf yang ada di tangan Abu Bakar dan mushaf yang dimiliki Utsman. Namun kemudian yang digunakan adalah mushaf Utsman sementara mushaf Abu Bakar dilenyapkan. Yang tersisa sampai sekarang adalah musfah Utsmani ... walahualam (tolong dikoreksi)
Tidak ada perbedaan ayat ataupun tata letak surah antara quran di masa Abu Bakar dan di masa Utsman bin Affan radhiallahu'anhuma. Pengumpulan di masing2 masa pemerintahan khalifah didasari motif yg berbeda.
Motif pengumpulan di masa khalifah Abu Bakar karena adanya kekhawatiran lenyapnya Al Quran, karena banyaknya para hafidz yg syahid dlm peperangan. Al Quran disusun dg dikeluarkannya dekrit khalifah dengan membentuk team adhoc yg dipimpin Zaid bin Tsabit radhiallahuanhu. Meskipun Zaid bin Tsabit hafal Quran, menulis langsung dari nabi, dan mengetahui peletakan susunan ayat, tetapi dalam pengumpulan Quran Zaid tidak melakukan seorang diri. Pembukuan dilakukan dg mengumpulkan ayat2 yg tertulis di berbagai bahan dan mendengarkan hafalan para sahabat yg lain, termasuk mendengarkan hafalan sahabat Ibnu Mas'ud yg saat itu masih sama2 di Madinah (Ibnu Mas'ud diutus ke Kufah di masa khalifah Umar bin Khathab)
Sedangkan motif pengumpulan Al Quran di masa Utsman bin Affan karena adanya perbedaan bacaan (karena Al Quran diturunkan dalam sab'ah ahruf) yg menyebar dimasyarakat, dan bisa berpotensi menjadi konflik. . Karena itu motif di masa Utsman adalah penyatuan bacaan. Pd tahap kedua ini Quran di tulis dg dialek yg dijadikan standard bacaan. Dan Zaid bin Tsabit pula yg menjadi ketua team adhoc penyatuan al Quran dimasa ini. Fakta sejarah bahwa Zaid bin Tsabit yg menjadi ketua team adhoc untuk kedua kalinya, telah menjadi dalil dlm membantah berbagai syubhat diantaranya;
- syubhat yg menuduh adanya perbedaan isi mushaf Abu Bakar dan mushaf Utsman.
- syubhat adanya perbedaan isi mushaf Ibnud Mas'ud dan mushaf Utsman. Syubhat ini menyebar karena adanya keberatan Ibnu Mas'ud pd penyatuan bacaan dan tidak dilibatkannya Ibn Mas'ud dlm penyatuan Quran dimasa Utsman.
Mushaf Abu Bakar dan mushaf Utsman di susun oleh ketua team adhoc yg sama yakni Zaid bin Tsabit, asisten pribadi yg menghafal dan senantiasa muroja'ah hafalannya kpd Rasulullah ﷺ , bahkan di tahun wafatnya Nabi ﷺ Zaid melakukan muroja'ah sebanyak dua kali. Fakta ini menjadi bantahan atas syubhat adanya perbedaan isi mushaf Abu Bakar dan mushaf Utsman.
Zaid bin Tsabit telah melibatkan para sahabat ,termasuk Ibn Mas'ud, dlm pengumpulan Quran pertama kali di masa Abu Bakar. Ibn Mas'ud berpegang pada apa yg menjadi ijma' para sahabat saat itu. JIka tdk ada perbedaan isi mushaf Abu Bakar dan mushaf Utsman, maka isyu tentang adanya mushaf pribadi Ibnu Mas'ud bisa dipahami hanyalah sebatas berbeda bacaan (ahruf) saja dan bukan berbeda isi ayatnya.
Dalam suatu riwayat ternyata terbukti bahwa yg dikeluhkan Ibnu Mas'ud yakni sebatas penyatuan/standarisasi bacaan, bukan masalah isi mushaf Utsman. Sebagaimana dijelaskan Imam Ibnu Abi Dawud dalam kitabnya “Al-Mashoohif” , Abdullah bin Mas’ud mengatakan :
وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى قِرَاءَةِ مَنْ يَأْمُرُنِي أَنْ أَقْرَأَ، لَقَدْ قَرَأْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِضْعًا وَسَبْعِينَ سُورَةً، وَلَقَدْ عَلِمَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ أَنِّي أَعْلَمُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ، وَلَوْ عَلِمْتُ أَنَّ أَحَدًا أَعْلَمَ بِكِتَابِ اللَّهِ مِنِّي لَرَحَلْتُ إِلَيْهِ
“Barangsiapa yang berbuat ghulul (menyembunyikan) sesuatu, maka dia akan datang dengan apa yang di-ghulul-inya pada hari kiamat, yakni bacaannya orang yang telah memerintahkan aku membacanya (maksudnya qiroah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salaam-pent.), sungguh aku telah membaca dihadapan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salaam 70 lebih surat, dan para sahabat Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salaam telah paham bahwa aku adalah orang yang paling mengetahui Kitabullah, seandainya aku tahu ada seorag yang lebih tahu kitabullah dariku, niscaya aku akan menempuh perjalanan kesana (untuk belajar darinya-pent)”. (Al-Mashoohif hal. 77, dengan sanad hasan -Insya Allah-).
Akan tetapi pd akhirnya Ibnu Mas'ud rujuk kpd bacaan yg di standarisasi khalifah Utsman bin Affan.
Diantara yang membuktikan rujuknya beliau kepada mushaf Utsmani adalah qiroah mutawatirah yang diriwayatkan dengan sanad-sanadnya yang bersumber sampai kepada Ibnu Mas’ud, ternyata bacaannya sama seperti Mushaf Utsma bin ‘Affan radhiyallahu anhu, misalnya qiroah Hafsh dari ‘Aashim yang sampai kepada Ibnu Mas’ud, sebagaimana ditegaskan oleh Imam Ibnu Hazm. Berikut contoh sanad riwayat Hafsh :
روي عن حفص أنه قال: قلت لعاصم أن بكر شعبة يخالفني في القراءة. فقال: أقرأتك بما أقرأني به أبو عبدالرحمن السلمي عن علي رضي الله عنه وأقرأت أبا بكر بما أقرأني به زر ابن حبيش عن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه.
“Hafsh berkata, aku berkata kepada ‘Aashim bahwa Abu Bakar Syu’bah berbeda qiroahnya denganku, maka beliau menimpali, aku membacakan kepadamu sebagaimana Abu Abdir Rohman as-Sulamiy membacakannya kepadaku menukil dari Ali radhiyallahu anhu, dan aku membacakan untuk Abu Bakar dengan apa yang telah dibacakan Zurr bin Khubaisy kepadaku dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu”.
Ulama seperti apa dulu contoh banyak ulama jaman sekarang yg mengaku ngaku ulama tetapi setiap dakwahnya keliru tidak sesuai dengan Al Qur'an dan Hadits.. Dan mustahil kita bisa memahami Al Qur'an dan hadits klw tidak masuk jalur ulama.. Mungkin yg di maksud klw sudah ada pendapat dari Al Qur'an dan hadits dan ada pendapat dari Yg mengaku ngaku ulama dan itu keliru kita tolak.. Bukan kita meninggalkan pendapat ulama ..
Karena pendapat ulama itu pasti Sesuai Al Qur'an dan hadits.. Dan tafsir Al Qur'an itu ada ilmunya dan tafsir pun ada dari ulama ulama yg terdahulu dan untuk ilmu tafsir pun ada beberapa cabangnya.. Dan itu bisa untuk di pelajari.. Mustahil kita bisa memahami Al Qur'an dan hadits .. klw tanpa jalur ulama ulama terdahulu.. Ini orang keliru klw kita jeli dari Awal pun ini orang udah keliru orang ini salah sebut hal yg sangat keliru beliau beliau sunattullah..
Ini orang bikinan nih.. bwt ulama ulama baik yg ada di negri ini.. ini orang ada dan hadir bukan untuk berdakwah , tapi di beri visi untuk membantah kajian kajian ulama ulama sunnah yg sudah memberikan petunjuk petunjuk baik kepada umat.. Mana ada yg di bilang ulama menambah nambah Ayat menambah nambah hadits.. beliau tau ga apa itu ulama ulama itu langsung di sebutkan dalam Al Qur'an ciri ciri Al Qur'an itu di sebutkan dalam Al Qur'an.. Ini orang jelas sedang membicarakan dirinya sendiri dengan antek anteknya.. Mustahil LC MA bicaranya kaya gini.. kita kumpulkan kita bandingkan seluruh ustadz ustadz yg menang benar Belajar di kota pusat berkembang nya Islam karena memang cinta karena Agama Dengan orang ini pasti kita akan merasakan keanehan pada orang ini..
Orang ini secara tidak langsung menuduh salafy tidak memakai pendapat para ulama. Pendusta yg menyebar dosa jariyah
yg baper jg dosa
Arema Edan kata sipa
Faktanya seperti itu,, suka membidahkan bilangnya ngikut ibju taimiyah, lah ibnu taimiyah saja di kitabnya majmu fatawa membagi bidah ada yg hasanah dan dholalah.
Tidak apa2 .. kita sabar saja kita doakan orang ini..semoga Allah memberikan hidayah kepada orang ini
Yang saya tahu, Wahabi merasa paling benar, paling Solih, klo Wahabi banyak baca kitab akan toleransi terhadap perbedaan pendapat ulama'
AL QUR'AN DAN SUNNAH TIDAK AKAN BISA DI MAKAN OLEH JAMAN , NABI MUHAMMAD UTUSAN ALLAH WAJIB DI CONTOH CARA BELIAU BER IBADAH , Yang jadi masyalah ada nya aliran yg menambah nambah dalam ber ibadah , seperti syiah silaknattullah dan sufiah si ahlu bid'ah , mari bersatu tinggal kan semua bid'ah kembali ke AL QUR'AN DAN SUNNAH , di jamin umat tidak terpecah belah ,
Syubhatnya kenceng tapi halus ini ustadz. Sebelas duabelas dgn idrus ramli, buya yahya, sama luthfi bashori.
Mizan Mhd dan ente apa? khwarij...
Khawarij Mujasimah.
Roni Sulaiman ane pikir yg hobi mengkafirkan katanya wahabi. Ternyata bukti mereka yg mengaku aswaja yg hobi mengkafirkan orang, punya pemikaran takfiri. Hati2 saudaraku, menuduh mujassimah itu perkara yg sangat berat. Menuduh orang sebagai mujassimah sama dengan menuduh orang keluar daripada islam (kafir) . Hati2, jika tidak terbukti, tuduhan tsb kembali ke ente sendiri.
Mizan Mhd ....
Ente bilang syubhat enteng bener.
Kenapa ente jadi berat ketika ane tulis Mujasimah???
Gamblang dan masuk akal kok penjelasan ustadz di video.
Roni Sulaiman ane bilang subhat, apakah berarti ane mengkafirkan seseorang kayak ente yg ringan menuduh orang mujassimah?
jgan Coba Coba Duduk Duduk, Cerita Cerita, Ngobrol Ngobrol Dgan Para peLawak dalam AGAMa, Jika Anda Coba Coba, yahhhh BeginiLah Akibat nya Syubhat itu Sangat Sangat, halus Broooooiiiiii, ULama SekeLas Imam Asy'ari Aja Bisa Terkena Subhat nya Kelompok MuqtaziLa, JAHMIYAH, Syukur BeLiau kembali Hijrah Dan RUJUK ke Pemahaman Aqidah nya Para Sahabat, yg BeLiau TuLis DaLam KITAB nya Al IBANA.. AWAS Syubhat nya para PeLawak AGAMA, Mereka ini Ciri Ciri nya Mempunyai Aqidah TUHAN yg Tidak Berarah, Dan Mereka juga Sangat Benci, ALergi Dgan KaLimat kata Kata Bid'ah iniLah Diantara Ciri2 Penceramah DageLan Dalam Agama.
ciye2 kebakaran jenggot, dulu kuliah perbandingan mahzab juga??
Al Ibana lagi yang diajuin daripada cape2 ngejelasin mending baca sendiri aja kenapa bisa ada 3 edisi yang berbeda??
jundumuhammad.wordpress.com/2011/03/04/pemalsuan-kitab-al-ibanah-imam-abu-hasan-al-asyariy/
kelihatan banget ente idiot banget.... nampak sekali. logila berpikirnya jungkir balik. yok ah belajar ilmu yg bener...
Pak Amrizal Zal ini sepertinya terkena syubhat nya kaum wahabiyah...karena memang kaum wahabiyah lah yang menggembor2 kan kalo imam asy'ari keluar dari mazhab nya ibnu kullab.....coba simak siapa itu ibnu kullab, biar tidak terkena syubhat nya kaum wahabiyah yang menyebarkan syubhat nya terhadap Imam Asy'ari
Berkata Imam Tajuddin as Subki dalam kitab ath Thoaqotus Syafiiyyah al Kubro (2/300):
( وابن كلاّب على كل حال من أهل السنة . . . . ورأيت الإمام ضياء الدين الخطيب والد الإمام فخر الدين الرازي قد ذكر عبدالله بن سعيد في آخر كتابه "غاية المرام في علم الكلام " فقال : ومن متكلمي أهل السنة في أيام المأمون عبدالله بن سعيد التميمي الذي دمّر المعتزلة في مجلس المأمون وفضحهم ببيانه ) اهـ.
“Dan Ibnu Kullab adalah pengikut ahlus sunnah … dan aku melihat Imam Dliyauddin al Khothib ayah Imam Fakhruddin ar Rozi menyebut Ibnu Kullab di akhir kitabnya Ghoyatul Marom fi Ilmil Kalam, dan dia berkata : Dan termasuk ahli ilmu kalam Ahlus Sunnah di masa al Ma’mun adalah Abdullah Ibnu Said at Tamimy yang menghancurkan argumentasi Mu’tazilah di majlis al Ma’mun.”
Berkata Ibnu Qodli Syuhbah dalam kitab Thobaqotus Syafiiyyah (1/78) :
( كان من كبار المتكلمين ومن أهل السنة ، وبطريقته وطريقة الحارث المحاسبي اقتدى أبو الحسن الأشعري ) اهـ.
“Ibnu Kullab termasuk pembesar ahli ilmu kalam dari ahlus sunnah. Imam al Asy’ari mengikuti metodenya dan metode al Harits al Muhasiby.”
Berkata al Imam adz Dzahabi dalam Siyar A’lamin Nubala (11/175)
( والرجل أقرب المتكلمين إلى السنة ، بل هو في مناظريهم ) اهـ.
“Laki-laki ini (Ibnu Kullab) adalah ahli ilmu kalam yang paling dekat dengan sunnah”.
Syaikh Syuaib al Arnauth mengomentari ucapan adz Dzahabi ini dengan berkata :
( كان إمام أهل السنة في عصره ، وإليه مرجعها ، وقد وصفه إمام الحرمين في كتابه " الإرشاد " بأنه من أصحابنا ) اهـ.
“Ibnu Kullab adalah imam dan rujukan ahlus sunnah di masanya.”
Amrizal Zal dengkulmu ruag
ooo ,,jadi inti nya ustadz subhat ini ,kita sebagai muslim harus berpedoman kepada A; QUR'AN dan ustadz ustadz si ahli bid'ah dengan alasan yg menyusun AL QUR'AN juga tidak terlepas dari bid'ah , subhat yg sangat halus menggiring umat agar terjerunus , ustadz subhat bukan nya thobat malah menyesat kan umat .
Hati-hati. Jika ente yakin dengan Ustadz ente ikuti aja karena pemahaman ente belum tentu sama dengan Ustadz ente soal perbedaan Fiqh. Ustadz ente mengambil pendapat juga dari para Fuqaha. Diam lebih baik daripada menghujat Ustadz lain yang berbeda dengan kata-kata yang tidak pantas berat. Belajar saja, ambil pendapat yg anda yakini diam saja dengan perbedaan karena keterbatasan ilmu.
thoriq ramadhan ana cukup hati hati , tapi ini ustadz subhat pemahaman nya sungguh tidak layak di ajar kan kepada umat , ane juga tidak menghujat perbedaan fiqh , tapi si sarwat subhat ini seperti nya tidak suka dengan sunnah nya NABI MUHAMMAD, [ A QUR'AN SUNAH di putar balik mengajak umat ke jalan syirik ,ajaran sesat seperti baik sarwat subhat ulama munafik . ]
Muhammad Asbed, dimana kata2 ustadz yg ente simpulkan dia ngak suka sunah? Jangan2 ente ngak nyimak Dari awal sampai akhir. Justru ustadz jelasin kedudukan sunah dalam pengambilan hukum dimana sangat berbahaya bila orang2 awam macam kita ambil Dari textnya langsung (terjemahan Lagi). Sekali lagi dengerin jangan pernah menghujat orang apalagi ulama. Simak kalau beda dg ustadz ente diam aja, kata2 ente soal subhat, mengajarkan kesyirikan sangat berbahaya Dan gak ada manfaat sama sekali buat umat Islam.
Sdr M. Asbed Saya Sangat mengerti ahki Taklik pada group salafi ... memeliti comment di Mensos Sangat condong ke salafi ..... maaf 100x
Aww ... Akhi Muhammad Asbed ... entee disetiap Usthad yang bukan dari group salafi comment entee kurang enak diterima .... maaf 1000
Senyumin saja ustad yg model begini
Saya dengerin kok malah pusing ini yg idiot siapa ya aku atau ustad ini .ulama pewaris nabi kok ngak boleh percaya ini sunah apa ngawur.kita sunah dari ulama juga ulama kan orang paham ilmu.ini orang paham apa pasti paham sesat.tafsir kan disesuaikan dg nuzululnya.makin lama makin ngaco ini iblis yg harus di brangus..
Mul Yono ... Mungkin sampeyan terbiasa dengan dakwah ustad Wahabi, yang ngawur, tekstual. Begitu dengar tausiyah ustad yang berilmu sampeyan pusing .... wkwkwkwkwk
Saya lebih pusing baca komen sampeyan, maksudnya apa?
Ini ustad keliru dalam menafsirkan hal ini, ada subhat di kepalanya.
Fauzi Taher ente merasa berilmu??...temui beliau dan ajak diskusi sampai subhat di kepalanya hilang
Fauzi Taher muka kamu yg syubhat.. Qiqiqiq
Fauzi Taher 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Dikit-dikit syubhat... dikit-dikit syubhat.... penafsiran mas Fauzi Taher aja yg nggak ada syubhatnya....lgsg paham maksud Nabi....hehehe
Pokok e dia pemikiran dia yg paling bener....pemikiran yg lain syubhat
yang bikin MUSHAF itu ULAMAA..........kata siapa tadz ?
mas fauzi ,kharakat dan cara baca dan qiraat salah satu contoh yg dimunculkan/diajarkan Ulama
Arif W.A , Yth. Apa / siapa Ulama yang kamu maksudkan itu ?
Ulama orang yang paling takut dengan Rabbnya.untuk lebih detil bisa baca tentang ulama Qiraat.
Eins Birthday Yth, percetakan kalau nggak ada orangnya mana bisa bikin............cerdas dikitlah jadi orang itu , saran saja : kalau kamu ngaji GANTI USTADZ agar mendapatkan informasi yang lebih akurat , OK ? Allaah yahdiik !
Arif W.A Yth . ada betulnya juga keterangan yang kamu paparkan itu , akan tetapi tahu kah kamu siapa orang tersebut ? tafaddlol Allaah yajzaakal khoiir !