Kak coba bikin kolam renang di mobil pikap dong yang setuju laik setiap vidio kakak aku komen tapi gak di buatin aku padahal tim gercep tapi tidak pernah di bales😢😢😢😢
ISTRI KECILKU YANG MENGGEMASKAN Titik Balik Author ~ part Acak SETELAH UNBOXING Hari berikutnya. "Sayang," panggil seseorang dengan sangat lembut, sambil mengelus-elus rambut sang wanita yang masih terlelap dalam mimpi indahnya. Sesekali ia juga meng3cup bibir ranum sang pujaan hati. H4sratnya begitu tinggi, setelah apa yang terjadi kemarin malam. "Heum," eran-g gadis mungil itu dan matanya masih sangat berat untuk terbuka. "Bangun, Dek. Kamu mau tidur sampai jam berapa? Ini sudah jam dua belas," kata Dika berbisik lembut. "Apa?" Eka yang mendengarnya pun langsung terperanjat, yang semula masih terbaring, kini duduk tegap. "Jadi, sekarang udah jam dua belas?" Eka memutar bola matanya, mencari keberadaan jam dinding ditempatkan. Benar saja. Jarum jam panjangnya sudah berada di angka dua belas. Eka pun cengengesan sambil menatap sang suami. "Kenapa om, enggak bangunin aku si?" protesnya yang belum menyadari hal besar pada tubuhnya. "Tadinya saya malah berpikir untuk bangunin kamu sore aja, Dek ..." "Sore?" sambar Eka cepat. Mahardika mengangguk, "iya. Saya lihat kamu nyenyak banget tidurnya. Apa mungkin karena kejadian semalam." "Kejadian apa? Memangnya kita habis melakukan apa?" cecar Eka cepat, yang masih belum sadar dengan keadaannya. Mahardika diam. Namun, diamnya itu langsung diartikan oleh Eka. Ya, dia melihat tubuhnya yang hanya mengenakan mantel mandi saja dan bel-ahan dad-anya terlihat cukup jelas. Eka buru-buru menutupi d4danya dengan kedua tangan. Kemudian menatap t4jam suaminya. "Apa yang Om lakuin kepadaku?" sungutnya sangat kesal. "Apa yang saya lakuin?" Dika mengangkat sebelah bahunya. "Bukankah kita melakukannya bersama-sama? Kamu juga men1kmatinya, Dek. Mengapa kamu selalu menyalahkan saya untuk segala hal? Saya tahu, wanita memang selalu benar." Eka menahan napasnya sebentar, sebelum akhirnya menghela napas berat. "Jadi, benar. Semalam kita sudah melakukan itu?" "Iya, istriku sayang. Memangnya kenapa kalau kita sudah melakukannya? Bukankah kita sudah sah menjadi suami istri, lantas apa yang membuatmu ketakutan seperti itu?" "Aku bukan takut, Om ..." "Lalu?" Eka tampak mer3mas ujung selimut itu, sambil mengg1git bibir bawahnya. "Kenapa, Dek?" tanya Dika lembut. "Apa ... saat Om Dika masu-kin itu, ... dar-ah per4wanku keluar?" tanya Eka ragu-ragu dan terbata-bata. Dika diam mencerna kalimat barusan. "Iya ..." jawabnya singkat dan tanpa ekspresi. "Iya, apa, Om?" "Iya itu ..." Dika membalikkannya tanpa penjelasan lain. Eka menyibak selimut tersebut. Bola matanya melebar. "kok bersih, Om?" tanyanya polos. "Apa wajib keluar d4rah, Dek?" "Heum, iya aku enggak tahu, Om. Makanya aku tanya, Om. Gimana pas semalam Om masukinnya, apa ada d4rah?" Kini kening Dika mengerut, "memangnya saat saya masukin, kamu tidak merasakan apa-apa?" Dia balik bertanya. Eka tidak segera menjawab. Kepalanya tertunduk dan pipinya berubah menjadi merah padam. "Ya sudah, kamu bersihkan diri dulu sana. Saya sudah siapkan makan siang. Saya tahu, kamu pasti sangat lapar," kata Dika dan tidak lama kemudian, terdengar suara perut Eka yang mengeluarkan bunyi cukup keras. "Tuh kan, cacing-cacing di perut kamu, sudah berdemo minta makan," sambungnya. Eka cengengesan, menunjukkan deretan giginya yang putih itu sambil mengg-aruk kepalanya yang tidak gatal. "Udah sana, mandi dulu." "Heum, iya suamiku yang bawel," balas Eka meng3jek dan menarik gemas hidung Dika. Selanjutnya dia bergegas turun dari ran-jang. Namun, sebelum mengambil langkah lebih jauh, tiba-tiba saja Eka men-jerit. "Kenapa, Dek?" Dika buru-buru menghampiri. "Sakit banget, Om," ungkapnya lirih. Tak pakai waktu lama untuk mencerna ucapan Eka. Dika segera menggendong Eka ala bridal style. "Om mau ngapain?" "Lanjut part 2 di kamar mandi," jawabnya disertai senyuman menggoda. *** Sementara itu, di tempat terpisah. Lebih tepatnya di Bandara internasional Soekarno-Hatta. Seorang pemuda, dua puluh lima tahun, tampan dan tinggi, sedang berjalan menuju pintu keluar bandara, sembari menarik sebuah koper berukuran sedang. Pemuda itu, sedang asyik menelpon seseorang yang jauh di sana. [ya, Ayah. Aku udah ada di luar bandara. Tinggal menunggu grab saja.] [Ya sudah. Hati-hati di jalan. Maaf, Ayah tidak bisa menjemputmu.] [Iya, Ayah. Bukan masalah besar. Lagi pula, diriku akan langsung menemui adik kecilku. Aku ingin tahu, apakah ia masih mengingat kakaknya atau tidak?] [Kau ini ya, selalu saja usil dengan adikmu. Dia sekarang sudah bahagia bersama suaminya.] [Heum, iya Ayah. Aku tahu itu. Sekarang di sudah ada yang memiliki, tapi bukan berarti kakak kesayangannya ini, tidak bisa mengg0danya lagi? Akan kupastikan dia menangis seperti bocah tiga tahun.] Di tengah-tengah perbincangan hangat antara Ayah dan anak itu, sebuah mobil sedan terparkir tepat di hadapan pemuda tersebut. [Ya sudah, Ayah. Aku tutup dulu telponnya. Nanti, aku hubungi Ayah lagi, setelah sampai.] [Iya. Hati-hati di jalan, kamu.] [Iya, Ayah. Assalamualaikum.] [Waalaikumsalam.] Sambungan telpon pun, terputus. Pemuda itu segera masuk ke dalam mobil itu. *** "Om, enggak kerja?" tanya Eka, sambil mengunyah buah apel, yang kulitnya sudah dikupas itu. "Enggak, Sayang," jawab Dika cepat. "Kenapa?" Eka mengambil buah apel itu, dari tangan Mahardika. "Saya, tidak tega untuk meninggalkan kamu sendirian di rumah, Dek." "Aku tidak sendiri. Ada Bi Endang, yang menemani." Dika menghentikan aktivitasnya, yang sedang mengupas kulit buah apel itu. "Heumz, tetap saja saya tidak tega untuk meninggalkan kamu. Saya sudah minta Robi untuk mengambil alih semuanya. Lagi pula, tidak ada hal penting yang memerlukan kehadiran saya di kantor," katanya kemudian. "Aku kira, Om tidak tega karena takut, nenek sih-ir itu datang lagi ke sini." Seketika suasana berubah, yang semula ada senyuman, kini sangat serius, ketika Eka tidak sengaja menyinggung soal Nadia kembali. Ya, biarpun dia tidak menyebutkan namanya secara langsung. Akan tetapi, yang dimaksud 'Nenek Sih-ir' itu adalah Nadia. "Saya sudah tegaskan bukan? Jangan lagi membahas soal wanita bi4dab itu!" tegas Dika tanpa berkedip. Senyuman yang semula terlihat sumringah itu, tiba-tiba memudar. Suasana hatinya langsung berubah menjadi buruk, ketika soalan yang seharusnya sudah dilupakan, malah diungkit kembali. Eka menatap sendu wajah tampan sang suami. "Saya paling tidak suka, membahas kembali masalah yang sudah lalu. Apa lagi membuat suasan menjadi buruk!" tegas Dika kembali, yang kini dengan raut wajah datar dan terpancar aura dingin dari tatapannya. Eka berhenti mengunyah buah apel itu. "Iya, Om. Maafin aku," ucapnya terdengar lirih. Dika menarik napasnya dalam-dalam, lalu membuangnya perlahan-lahan. "Maafin saya juga, Dek. Tidak seharusnya saya berkata ka-sar seperti tadi." "Enggak! Om, enggak salah. Apa yang Om bilang tadi, benar. Seharusnya aku tidak membahas soal itu lagi." Senyuman yang sempat memudar itu, kini kembali muncul. Mahardika mengangguk dan mengerjapkan matanya pelan. "Iya, Sayang." "Kamu mau buah yang lain?" tawarnya kemudian. "Enggak, Om. Aku sudah kenyang. Seharusnya Om juga banyakin makan buahnya, supaya sehat terus." Dika pun cengengesan, "selama ada kamu, saya bakalan sehat terus, Dek. Kamu adalah mood booster, sekaligus vitamin pelengkap bagi saya." Alih-alih mendapat hal menyenangkan, Dika malah mendapatkan cub1tan kecil di tangannya dari sang istri. "Sakit, Dek," protesnya yang sebenarnya merasa sangat senang. "Dibandingkan, Om. Aku malah lebih sakit. Sampai sekarang masih perih rasanya." "Kalau masih perih, berarti kurang lama itu, Dek." "Ommmmmmmmm!!!" teriak Eka geram. Bersambung.... Baca kelanjutannya di aplikasi KBM, goodnovel INNOVEL atau DREAME 😍 sudah Tammat ya #Promosicerita #NovelRomantis #Istri_Kecilku_Yang_Menggemaskan Titik Bilik Author
Kak elvina aku juga pernah minum susu hilo calcium 😅❤❤❤❤🎉 semoga team kak elvina sudah menghibur kami semoga team kak elvina andini sehat selalu panjang umur dan semakin sukses aminnn❤❤❤❤❤🎉🎉🎉😊😊😊😊😊
Semangat kak untuk kita semua yang udah kak vina kasih vidio yang sangat seru dan menyenangkan 😊😊😊😊😊😊😊
yeyy akhirnya di buatin video nya semangat ya kakk ❤❤🎉🎉🎉
Pertama kak Vina orang Asing Dia - Dia menyusup tidur di kamar menyeramkan kak Vina kak zainal kak putri kak jolio ❤❤🎉🎉
Huh
Kak main cerdas cermat lagi dong udah lama nih GK main yang setuju komen di bawah 👇👇👇
Aku
Kak bikin konten belanja bulanan lagi kak ❤❤
Pertama nich
Apsen yg selalu nonton kak vina dll nya🎉🎉🎉🎉🎉.
KA Vina sehat selalu dan KA Zainal Sama KA putri juga KA jolio amin ❤❤😊😊
Tim gercep nih ada nofit kak elvina langsung nonton 😊
Samaa
Aku lebih seneng kak Vina bkn vidio yg serem" Yg sama like
Sama
Sama aku juga suka kalo ka vina bikin vidio serem
Time gercep nih kal😊😊
Gercep nih kak vina kak Zainal kak putri kak Julio semoga kak vinaa dapat momongan Aminn ❤💐💗🤩
Pokok-pokok mama-mama aku sampai semuanya keluarga keluarga terbanyak
Tim gercep ngumpul disini 🤗🤗🤗
Orang yang pengen di sapa kumpul di sini
👇🏻
Kak selanjutnya beli belain box dong yang setuju balas ya 🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Blin box njirrr
Iya itu
Kak pertama nihh😊
Tim gercep nih kak❤🎉
Semangat terus ya kak bikin kontenya semoga kak Vina cepat dapat momongan ❤❤❤ Aamiin
Makasih ya kak udah buatin rikuesku😊🎉 telat ka hp nya di bawa ibuku😢
Pertama nihhh
Gercepp kaaa❤❤
Tim gercep mana nih
👇
👇
👇
👇
Ak pertama🥇
Mantap 🤩
Timgercep😍😇🤗😊
Yes gercep 48 detik yang lalu 🎉
Wahh 47 detik kakk
Aku 47 detikkk kakkkkk
Pentonton setia walau telat❤❤
Yah telat 18 menit
Gercep kak Vina ❤❤❤❤🎉🎉🎉
Pertama
tim gercep👇👇
Ane, antum dan aku
Semangat nonton tim gercep😘
@@ElvinaAndiniiya kak aku tetep setia kok nonton vidio yg di upload sma kakak love you kak❤❤
@@ElvinaAndini6:53
Wihh KK maaf telat 4 jamm
Assalamualaikum hai ka vina semoga ka vina cepet punya momongan ya Ammin❤❤❤❤❤
Gercep gak?
Kak Vina kak zinal kak putri kak si Jo smngat konten nya❤❤❤❤🎉🎉🎉🎉
Kak aku orang pertama yang nonton video kakak
Tim grecep kak ❤
Tim gercep nih kak vina😊🎉
Sehat selalu kak
1 menit yang lalu
Tinggal telpon polisi aja kak langsung di penjara🗿💢
Tim gercep mana nih 🎉🎉👇👇
Kak berburu labubu
Kak berburu labubu
Kak berburu labubu
Kak berburu TANGO X JKT48
Kak berburu TANGO X JKT48
Kak berburu TANGO X JKT48
Plisss , maaf telat ya kak
Semangat Terus Bikin Konten Keseruan Nya
Tim gercep mana nih 🎉🎉
Semangat ngonten nyaaaa😊😊😊
Gercep siapa aja nih 60 orang 0:12
Tim precep dikit 😊❤
siapa yg setuju kak Vina blanja bulanan
Kak sapa dong kak elvina pliss siapa yang mau aku☝👇
Tim gercepp❤
kak vina cobak prank kak putri,jo,znal marah' ke diaa semoga dibuatin😊
Kak Vina semangat bikin konten ❤❤
Makasih ya dek😍
Gercep nggak yhaaa
Tim gerecep sini kumpul 😊😊😊😊
Kak cobak buat vidio yang cerita sedih dari kota
Kita
Tim gerrcepppp🤙🏻🤪🫳🏻
Telat 1 jam kaa 😢
Telat 1 jam 😢
Ih iya tuh😅😅😅
Siapa setuju kak Vina beli boneka labubu yang viral tulis di komentar ya😊
Aku suka banget nonton ini 😊
Gercep ga nieh 0:11
Kak aku sudah paket lengkap 🎉
Semoga kak vina bisa sampek 100 jt supkrber
Pertamaa🎉🎉
Kak yg ahir ak jga ikut kaget li kak😊🎉
Kak semoga kakak masuk surga amin kakak 24 jam di kamar terus ambil bahan yang banyak
Grecep kak Vina pin dong😊
Jngn2 itu alvian😂😂😂
Ke tiga eh iya aku fansnya kakak loh dari 5 tahun lalu
Makasih banyak ya dek😍
Hai kak semangat ngontennya😂❤🎉
Sebelum ribuan
Kak coba bikin kolam renang di mobil pikap dong yang setuju laik setiap vidio kakak aku komen tapi gak di buatin aku padahal tim gercep tapi tidak pernah di bales😢😢😢😢
Gercepp❤
Semangat trs kk kreatif bgt bikin tema kontennya setiap hari jdi mood buat nonton
haloo(*_*)kakak Vina
kak coba prank Zainal dan Julio kalo ka putri sama ka Vina berantem kak plis bikinin aku udah paket lengkap 🎉🎉
Makasih kak❤❤
kaget sama panik aku kak vina
Kedua
Tim gak gerecep cung
Kak aku fans kakak dari 2020 video kakak bagus bagus bgt
Hai kak Vina ka dan lainnya 🎉🎉
Tim gercep😁😉
Yee ngak telat deh
TIM GERCEP🎉
Kak buat belanja bulanan dong 😊
kakaakunefasanakkanugaakukasipatu❤❤❤❤kesekolahbelimiayakayangcati❤😊
Tim gercep komen di bawahh👇
Pertama kk
aku disayang Allah SWT
ka jaga kesehatan jangan kebanyakan minuman kemasan ka🥲🥲
Emang lu siapa kan kata kak Vina di bali panas jadi beli minuman kemasan
@@Channeltimmff1037apasi dia cuma ngingetin kocakk😹😹😹😹😹
20 Menit yang lalu
Kak banyakin film horor kaa nanti ku follow❤❤
Kak prak kak putri sendirian di rumah dong semoga di jawab yg setuju liek😅
Grecep nih😊😊
Tim 1 nih
Maaf kak telat 3 menit
Yuyuyuyuyuy🤒🤒🤒🤒
ISTRI KECILKU YANG MENGGEMASKAN
Titik Balik Author ~ part Acak
SETELAH UNBOXING
Hari berikutnya.
"Sayang," panggil seseorang dengan sangat lembut, sambil mengelus-elus rambut sang wanita yang masih terlelap dalam mimpi indahnya.
Sesekali ia juga meng3cup bibir ranum sang pujaan hati. H4sratnya begitu tinggi, setelah apa yang terjadi kemarin malam.
"Heum," eran-g gadis mungil itu dan matanya masih sangat berat untuk terbuka.
"Bangun, Dek. Kamu mau tidur sampai jam berapa? Ini sudah jam dua belas," kata Dika berbisik lembut.
"Apa?" Eka yang mendengarnya pun langsung terperanjat, yang semula masih terbaring, kini duduk tegap.
"Jadi, sekarang udah jam dua belas?" Eka memutar bola matanya, mencari keberadaan jam dinding ditempatkan.
Benar saja. Jarum jam panjangnya sudah berada di angka dua belas. Eka pun cengengesan sambil menatap sang suami.
"Kenapa om, enggak bangunin aku si?" protesnya yang belum menyadari hal besar pada tubuhnya.
"Tadinya saya malah berpikir untuk bangunin kamu sore aja, Dek ..."
"Sore?" sambar Eka cepat.
Mahardika mengangguk, "iya. Saya lihat kamu nyenyak banget tidurnya. Apa mungkin karena kejadian semalam."
"Kejadian apa? Memangnya kita habis melakukan apa?" cecar Eka cepat, yang masih belum sadar dengan keadaannya.
Mahardika diam. Namun, diamnya itu langsung diartikan oleh Eka. Ya, dia melihat tubuhnya yang hanya mengenakan mantel mandi saja dan bel-ahan dad-anya terlihat cukup jelas.
Eka buru-buru menutupi d4danya dengan kedua tangan. Kemudian menatap t4jam suaminya. "Apa yang Om lakuin kepadaku?" sungutnya sangat kesal.
"Apa yang saya lakuin?" Dika mengangkat sebelah bahunya. "Bukankah kita melakukannya bersama-sama? Kamu juga men1kmatinya, Dek. Mengapa kamu selalu menyalahkan saya untuk segala hal? Saya tahu, wanita memang selalu benar."
Eka menahan napasnya sebentar, sebelum akhirnya menghela napas berat. "Jadi, benar. Semalam kita sudah melakukan itu?"
"Iya, istriku sayang. Memangnya kenapa kalau kita sudah melakukannya? Bukankah kita sudah sah menjadi suami istri, lantas apa yang membuatmu ketakutan seperti itu?"
"Aku bukan takut, Om ..."
"Lalu?"
Eka tampak mer3mas ujung selimut itu, sambil mengg1git bibir bawahnya.
"Kenapa, Dek?" tanya Dika lembut.
"Apa ... saat Om Dika masu-kin itu, ... dar-ah per4wanku keluar?" tanya Eka ragu-ragu dan terbata-bata.
Dika diam mencerna kalimat barusan.
"Iya ..." jawabnya singkat dan tanpa ekspresi.
"Iya, apa, Om?"
"Iya itu ..." Dika membalikkannya tanpa penjelasan lain.
Eka menyibak selimut tersebut. Bola matanya melebar. "kok bersih, Om?" tanyanya polos.
"Apa wajib keluar d4rah, Dek?"
"Heum, iya aku enggak tahu, Om. Makanya aku tanya, Om. Gimana pas semalam Om masukinnya, apa ada d4rah?"
Kini kening Dika mengerut, "memangnya saat saya masukin, kamu tidak merasakan apa-apa?" Dia balik bertanya.
Eka tidak segera menjawab. Kepalanya tertunduk dan pipinya berubah menjadi merah padam.
"Ya sudah, kamu bersihkan diri dulu sana. Saya sudah siapkan makan siang. Saya tahu, kamu pasti sangat lapar," kata Dika dan tidak lama kemudian, terdengar suara perut Eka yang mengeluarkan bunyi cukup keras.
"Tuh kan, cacing-cacing di perut kamu, sudah berdemo minta makan," sambungnya.
Eka cengengesan, menunjukkan deretan giginya yang putih itu sambil mengg-aruk kepalanya yang tidak gatal.
"Udah sana, mandi dulu."
"Heum, iya suamiku yang bawel," balas Eka meng3jek dan menarik gemas hidung Dika.
Selanjutnya dia bergegas turun dari ran-jang. Namun, sebelum mengambil langkah lebih jauh, tiba-tiba saja Eka men-jerit.
"Kenapa, Dek?" Dika buru-buru menghampiri.
"Sakit banget, Om," ungkapnya lirih.
Tak pakai waktu lama untuk mencerna ucapan Eka. Dika segera menggendong Eka ala bridal style.
"Om mau ngapain?"
"Lanjut part 2 di kamar mandi," jawabnya disertai senyuman menggoda.
***
Sementara itu, di tempat terpisah. Lebih tepatnya di Bandara internasional Soekarno-Hatta. Seorang pemuda, dua puluh lima tahun, tampan dan tinggi, sedang berjalan menuju pintu keluar bandara, sembari menarik sebuah koper berukuran sedang.
Pemuda itu, sedang asyik menelpon seseorang yang jauh di sana.
[ya, Ayah. Aku udah ada di luar bandara. Tinggal menunggu grab saja.]
[Ya sudah. Hati-hati di jalan. Maaf, Ayah tidak bisa menjemputmu.]
[Iya, Ayah. Bukan masalah besar. Lagi pula, diriku akan langsung menemui adik kecilku. Aku ingin tahu, apakah ia masih mengingat kakaknya atau tidak?]
[Kau ini ya, selalu saja usil dengan adikmu. Dia sekarang sudah bahagia bersama suaminya.]
[Heum, iya Ayah. Aku tahu itu. Sekarang di sudah ada yang memiliki, tapi bukan berarti kakak kesayangannya ini, tidak bisa mengg0danya lagi? Akan kupastikan dia menangis seperti bocah tiga tahun.]
Di tengah-tengah perbincangan hangat antara Ayah dan anak itu, sebuah mobil sedan terparkir tepat di hadapan pemuda tersebut.
[Ya sudah, Ayah. Aku tutup dulu telponnya. Nanti, aku hubungi Ayah lagi, setelah sampai.]
[Iya. Hati-hati di jalan, kamu.]
[Iya, Ayah. Assalamualaikum.]
[Waalaikumsalam.]
Sambungan telpon pun, terputus. Pemuda itu segera masuk ke dalam mobil itu.
***
"Om, enggak kerja?" tanya Eka, sambil mengunyah buah apel, yang kulitnya sudah dikupas itu.
"Enggak, Sayang," jawab Dika cepat.
"Kenapa?" Eka mengambil buah apel itu, dari tangan Mahardika.
"Saya, tidak tega untuk meninggalkan kamu sendirian di rumah, Dek."
"Aku tidak sendiri. Ada Bi Endang, yang menemani."
Dika menghentikan aktivitasnya, yang sedang mengupas kulit buah apel itu. "Heumz, tetap saja saya tidak tega untuk meninggalkan kamu. Saya sudah minta Robi untuk mengambil alih semuanya. Lagi pula, tidak ada hal penting yang memerlukan kehadiran saya di kantor," katanya kemudian.
"Aku kira, Om tidak tega karena takut, nenek sih-ir itu datang lagi ke sini."
Seketika suasana berubah, yang semula ada senyuman, kini sangat serius, ketika Eka tidak sengaja menyinggung soal Nadia kembali. Ya, biarpun dia tidak menyebutkan namanya secara langsung. Akan tetapi, yang dimaksud 'Nenek Sih-ir' itu adalah Nadia.
"Saya sudah tegaskan bukan? Jangan lagi membahas soal wanita bi4dab itu!" tegas Dika tanpa berkedip.
Senyuman yang semula terlihat sumringah itu, tiba-tiba memudar. Suasana hatinya langsung berubah menjadi buruk, ketika soalan yang seharusnya sudah dilupakan, malah diungkit kembali.
Eka menatap sendu wajah tampan sang suami.
"Saya paling tidak suka, membahas kembali masalah yang sudah lalu. Apa lagi membuat suasan menjadi buruk!" tegas Dika kembali, yang kini dengan raut wajah datar dan terpancar aura dingin dari tatapannya.
Eka berhenti mengunyah buah apel itu. "Iya, Om. Maafin aku," ucapnya terdengar lirih.
Dika menarik napasnya dalam-dalam, lalu membuangnya perlahan-lahan. "Maafin saya juga, Dek. Tidak seharusnya saya berkata ka-sar seperti tadi."
"Enggak! Om, enggak salah. Apa yang Om bilang tadi, benar. Seharusnya aku tidak membahas soal itu lagi."
Senyuman yang sempat memudar itu, kini kembali muncul. Mahardika mengangguk dan mengerjapkan matanya pelan. "Iya, Sayang."
"Kamu mau buah yang lain?" tawarnya kemudian.
"Enggak, Om. Aku sudah kenyang. Seharusnya Om juga banyakin makan buahnya, supaya sehat terus."
Dika pun cengengesan, "selama ada kamu, saya bakalan sehat terus, Dek. Kamu adalah mood booster, sekaligus vitamin pelengkap bagi saya."
Alih-alih mendapat hal menyenangkan, Dika malah mendapatkan cub1tan kecil di tangannya dari sang istri.
"Sakit, Dek," protesnya yang sebenarnya merasa sangat senang.
"Dibandingkan, Om. Aku malah lebih sakit. Sampai sekarang masih perih rasanya."
"Kalau masih perih, berarti kurang lama itu, Dek."
"Ommmmmmmmm!!!" teriak Eka geram.
Bersambung....
Baca kelanjutannya di aplikasi KBM, goodnovel INNOVEL atau DREAME 😍 sudah Tammat ya
#Promosicerita
#NovelRomantis
#Istri_Kecilku_Yang_Menggemaskan
Titik Bilik Author
Aku setuju kalo kak elvina belanja bulanan aku setuju banget ya
Kak elvina aku juga pernah minum susu hilo calcium 😅❤❤❤❤🎉 semoga team kak elvina sudah menghibur kami semoga team kak elvina andini sehat selalu panjang umur dan semakin sukses aminnn❤❤❤❤❤🎉🎉🎉😊😊😊😊😊
Telat 15 detik
Naya❤❤❤❤❤❤❤
Ke 1 kk