Kita semua adalah saudara sebangsa dan setanah-air. Saling mengingatkan dengan santun adalah bentuk kecintaan kita kepada saudara kita, siapapun itu. Contohnya, ya di Podcast ini. Salut Pak Jaya Suprana & Pak Bambang Harymurti.
Mantap...dan hebat perbincangan bang Jayasuprana dan bang Bb.Harimurti,penjelasan dan analisanya tepat dan mengena,kritis dan beredukasi untuk masyarakat yg mulai cerdas...bravo untuk anda berdua.
Kalau saya, di 2014 memang memilih JKW, tetapi hanya bertahan 1 tahun. Di 2015 saya sudah beralih. Karena melihat perkembangan mobil Esemka yang tidak kunjung ada kabar. Memang fenomena munculnya JKW karena mobil Esemkanya.
Saya kagum sekali awal jadi gubernur DKI dengan melarang topeng monyet gak boleh operasi di DKI, hitungan bulan jadi gubernur tiba² deklarasi nyapres dirumah sipitung Marunda , dari itu saya sudah gak percaya.
Mobil SMK PUNYA PERORANGAN WAKTU WALI KOTA SOLO MOHON MOBIL RAKITAN HARUS DI KERJAKAN UNTUK PRAKTEK MURID SMK SOLO SEKARANG EXPIR KE VIETNAM PABRIKNYA DI BOYOLALI coba datang Boyolali biar otak kamu tidak GOBLOG
Salut Pak Jaya, Maju terus Tempo, jangan sampe kendor kritisi kebijakan pemerintah jika tdk berjalan sesuai konstitusi dan keoentingan rakyat Indonesia.
0:03 Ada juga yg (mungkin) terlupakan (walau oleh yg senior sekalipun) ttg kondisi kultur (termasuk cara masyarakat kebanyakan dlm menerima/mencerna informasi), ttg (kebanyakan) orang yg diberi amanah jabatan tapi tetap menerapkan mental Irlander dst., kondisi efek akibat kemajuan dan dampak masif dari Tek-In dst. Yg sbg seorang pemimpin tentu (perlu) ada pamaksaan/keterbukaan (dibuka) ttg ketidak baikan tersebut. Dan tentu saja hal2 ini bisa menimbulkan ketida kesiapan dan terkaget2 oleh siapapun yg menilai. Jadi sebaiknya spt Tempo dan intelektual siapapun bisa secara komprehensif dan menyeluruh bisa menjelaskan kepada masyarakat, tentunya jg disisi sistemnya, kelakuan partai, oligarki, campur tangan asing atas kepentingannya dst. Karena SANGAT tidak mungkin untuk mendewasakan berfikir obyektif saat ini dan menyelesaikan masalah bangsa bisa diselesaikan oleh hanya seorang presiden. Karena presiden dgn segala pertimbangan dan sekala prioritasnya akan mengambil keputusan yg terbaik. Tentang hiruk pikuk ttg penilan tentu tak terlepas dari pihak2 yg berkepentingan/kultur feodal. Anomalinya rakyat puas dgn kinerja presiden.
Salam hormat Pak Jaya. Salah satu tokoh yang berpikir sangat terdidik dan halus tutur bahasa. Sama perjalanan hidup kita dukung Jokowi walau akhirnya tidak menemukan apa yg sebelumnya diharapkan
Dari awal gue sekeluarga ga milih jkw karena udah punya firasat bahwa dia manusia munafiq, feodal banget dan penuh pencitraan. Firasat kami ternyata bener. Kami paling ga suka dengan feodalisme yang dibangkitkan oleh rezim ini.
BHM "...Gusdur suka datang ke Tempo, minta kopi, terus nulislah....kadang-kadang malah minta honor dulu sama Tempo..." 🤣🤣🤣 Punchlineeeee... Rispek Gusdur
Ternyata nikmat "bius kekuasaan" tsb tdk mampu dia kuasai, sehingga tanpa etika, tanpa rasa bersalah dan tanpa rasa malu tega hendak merusak konstitusi menghancurkan demokrasi demi tujuan membangun dinasti "Kerajaan Klg" wlpn mrk msh pd minim wawasan minim ilmu... sungguh memalukan.... Lupa bhw Negara adlh milik rakyat. Mulyonopun jd korban leserakahannya sendiri dan menjadi catatan buruk dlm sejarah perjalanan demokrasi bangsa ini utk diketahui para anak cucu generasi bangsa ini.
Rekam jejak, bibit bebet bobot dan kapasitas yg bisa terlupakan oleh pemangku berita, yg tua2 kalah dgn bocor halus yg kuat di investigasi dan penyaringan berlapis sebelum tayang. Sebagai walikota solo yg diberi bermacam2 penghargaan tingkat dunia entah lembaga spt apa, sudah patut diduga ada konspirasi untuk menjadikan RI satu dgn masuk gorong2 apa pantas calon kepala negara spt itu. Egaliter beda dgn rendah diri. Yg lainnya ketika kuasa sudah dipegang sampai last minute pun tetap ingin bertahan. Semoga jadi pelajaran untuk tdk jadi keledai.
Dalam mistisisme Jawa, kekuasaan bisa diperoleh dengan klaim legitimasi mitologis. Contohnya kekuasaan Mataram yang di antaranya dibangun dengan kawin kontrak mistis raja2 Mataram dengan Ratu Laut Selatan. Di era modern, penguasa2 tak kasat mata itu maujud dalam kosa kata Oligarki. Sialnya, karakter Oligarki lebih mirip Buto Ijo daripada Ratu Kidul. Kontrak kekuasaan dengan Buto Ijo bahkan mensyaratkan korban anak-anak si penguasa. Ngeri yo Kang Jaya 😂
senjata yg biasa dipakai begal begal dim melumpuhkan korban ya, kenapa kok bisa ditujujukan pada team bocor alus tempo diserang seperti serangan yg dilakukan begal..ada apa dengan Team,tempo bocor alus " Yang Enak di Baca dan Perlu.
Dari awal sudah gak percaya si jokowi..coba tonton lagi saat mencium tangan pak bibit w. (gubernur jateng)..waktu esemka 6000 dipesan (secara ghaib), terbukti dugaanku. Sekarang masih percaya ke prabowo ? Dari ngangkat 16 menteri jokowi saja, sudah tampak prabowo lemah...pak prabowo mungkin punya keinginan baik, tapi sudah kalah posisinya dari jokowi..
Mosok tidak tau Mbah...itu joki tau banget gemana PDIP besar...joki itu disetir super konglomerat unt menjatuhkan PDIP...org TDK tau etika gini tinggal penyesalan di akhir hidupnya..lihat nanti...
BHM' ada belum ter'ungkap dr anda, ceritakan sedikit' apa, dan mengapa , ada suatu yg disebut sejarah, tidak itu diberitakan.sedikit yg saya masih ingat, wartawan itu,mencatat setiap detik dari kejadian kejadian di dunia. Bahkan dengan sedikit ' kesalahan Tulis, kuli tinta, wartawan bisa dikatakan sebagai pemicu " perang dunia..
Sesungguhnya orang yang tak beriman yang diberi kekuasaan maka xenderung lebih dzalim dari orang beriman yang diberi kekuasaan karena in syaa Allah jika orang beriman diingatkan akan adzsb Allah maka pasti akan sadar diri. Jkw aselinya memang bukan orang baik...cuma pencitraan aja yang digedein dia ditambah orang-orang sekelilingnya yang memanfaatkan kebodohan dan kerakusan jkw sehingga selalu "ABS" dan membantu membangun kepongahan jkw ingin menjadi raja jawa yang berkuasa. In shaa Allah jkw sekeluarga akan dapat adzab Allah atas kerakusan dan kedzalimannya. Aamiin.
Kita semua adalah saudara sebangsa dan setanah-air. Saling mengingatkan dengan santun adalah bentuk kecintaan kita kepada saudara kita, siapapun itu. Contohnya, ya di Podcast ini.
Salut Pak Jaya Suprana & Pak Bambang Harymurti.
Mantap...dan hebat perbincangan bang Jayasuprana dan bang Bb.Harimurti,penjelasan dan analisanya tepat dan mengena,kritis dan beredukasi untuk masyarakat yg mulai cerdas...bravo untuk anda berdua.
Kalau saya, di 2014 memang memilih JKW, tetapi hanya bertahan 1 tahun. Di 2015 saya sudah beralih. Karena melihat perkembangan mobil Esemka yang tidak kunjung ada kabar. Memang fenomena munculnya JKW karena mobil Esemkanya.
Sama.... Tapi, saya lebih terlambat....... Titik balik saya tahun 2019, ketika KPK diacak-acak, malalu revisi UU yang penuh sandiwara itu..........
Saya kagum sekali awal jadi gubernur DKI dengan melarang topeng monyet gak boleh operasi di DKI, hitungan bulan jadi gubernur tiba² deklarasi nyapres dirumah sipitung Marunda , dari itu saya sudah gak percaya.
Mobil SMK PUNYA PERORANGAN WAKTU WALI KOTA SOLO MOHON MOBIL RAKITAN HARUS DI KERJAKAN UNTUK PRAKTEK MURID SMK SOLO SEKARANG EXPIR KE VIETNAM PABRIKNYA DI BOYOLALI coba datang Boyolali biar otak kamu tidak GOBLOG
Salut Pak Jaya, Maju terus Tempo, jangan sampe kendor kritisi kebijakan pemerintah jika tdk berjalan sesuai konstitusi dan keoentingan rakyat Indonesia.
0:03 Ada juga yg (mungkin) terlupakan (walau oleh yg senior sekalipun) ttg kondisi kultur (termasuk cara masyarakat kebanyakan dlm menerima/mencerna informasi), ttg (kebanyakan) orang yg diberi amanah jabatan tapi tetap menerapkan mental Irlander dst., kondisi efek akibat kemajuan dan dampak masif dari Tek-In dst. Yg sbg seorang pemimpin tentu (perlu) ada pamaksaan/keterbukaan (dibuka) ttg ketidak baikan tersebut.
Dan tentu saja hal2 ini bisa menimbulkan ketida kesiapan dan terkaget2 oleh siapapun yg menilai.
Jadi sebaiknya spt Tempo dan intelektual siapapun bisa secara komprehensif dan menyeluruh bisa menjelaskan kepada masyarakat, tentunya jg disisi sistemnya, kelakuan partai, oligarki, campur tangan asing atas kepentingannya dst.
Karena SANGAT tidak mungkin untuk mendewasakan berfikir obyektif saat ini dan menyelesaikan masalah bangsa bisa diselesaikan oleh hanya seorang presiden. Karena presiden dgn segala pertimbangan dan sekala prioritasnya akan mengambil keputusan yg terbaik.
Tentang hiruk pikuk ttg penilan tentu tak terlepas dari pihak2 yg berkepentingan/kultur feodal.
Anomalinya rakyat puas dgn kinerja presiden.
Sahabat Gus Dur ini hebat semua ya ❤
Semoga menjadi pelajaran buat kita semua
Ulasan yang menarik..... Sukses terus
Salam hormat Pak Jaya. Salah satu tokoh yang berpikir sangat terdidik dan halus tutur bahasa. Sama perjalanan hidup kita dukung Jokowi walau akhirnya tidak menemukan apa yg sebelumnya diharapkan
Sepakat dg pak BM, bukan kita yg salah saat dulu mendukung Jkw. Jkw lah yg berubah sehingga skrg kita tdk mendukungnya.
Dari awal gue sekeluarga ga milih jkw karena udah punya firasat bahwa dia manusia munafiq, feodal banget dan penuh pencitraan. Firasat kami ternyata bener. Kami paling ga suka dengan feodalisme yang dibangkitkan oleh rezim ini.
Wah ini emang bener sih. Saya gak akan minta maaf karena waktu itu saya menolak pilih penculik 2014, 2019
Baru tau, ternyata bung BHM putra menantu pak STA .. 😊
Kasus MOBIL ESEMKA
Tanyakan ke IBU MEGA.
BHM "...Gusdur suka datang ke Tempo, minta kopi, terus nulislah....kadang-kadang malah minta honor dulu sama Tempo..."
🤣🤣🤣
Punchlineeeee...
Rispek Gusdur
Ternyata nikmat "bius kekuasaan" tsb tdk mampu dia kuasai, sehingga tanpa etika, tanpa rasa bersalah dan tanpa rasa malu tega hendak merusak konstitusi menghancurkan demokrasi demi tujuan membangun dinasti "Kerajaan Klg" wlpn mrk msh pd minim wawasan minim ilmu... sungguh memalukan.... Lupa bhw Negara adlh milik rakyat. Mulyonopun jd korban leserakahannya sendiri dan menjadi catatan buruk dlm sejarah perjalanan demokrasi bangsa ini utk diketahui para anak cucu generasi bangsa ini.
KAKEK SEGALA TAUUUUUU BEHAEMMM
Rekam jejak, bibit bebet bobot dan kapasitas yg bisa terlupakan oleh pemangku berita, yg
tua2 kalah dgn bocor halus yg kuat di
investigasi dan
penyaringan berlapis sebelum tayang. Sebagai walikota solo yg diberi bermacam2 penghargaan tingkat dunia entah lembaga spt apa, sudah patut diduga ada konspirasi untuk menjadikan RI satu dgn masuk gorong2 apa pantas calon kepala negara spt itu. Egaliter beda dgn rendah diri. Yg lainnya ketika kuasa sudah dipegang sampai last minute pun tetap ingin bertahan. Semoga jadi pelajaran untuk tdk jadi keledai.
Dalam mistisisme Jawa, kekuasaan bisa diperoleh dengan klaim legitimasi mitologis. Contohnya kekuasaan Mataram yang di antaranya dibangun dengan kawin kontrak mistis raja2 Mataram dengan Ratu Laut Selatan. Di era modern, penguasa2 tak kasat mata itu maujud dalam kosa kata Oligarki. Sialnya, karakter Oligarki lebih mirip Buto Ijo daripada Ratu Kidul. Kontrak kekuasaan dengan Buto Ijo bahkan mensyaratkan korban anak-anak si penguasa. Ngeri yo Kang Jaya 😂
Tempo bocor banyak.
Telat sadar
senjata yg biasa dipakai begal begal dim melumpuhkan korban ya, kenapa kok bisa ditujujukan pada team bocor alus tempo diserang seperti serangan yg dilakukan begal..ada apa dengan Team,tempo bocor alus " Yang Enak di Baca dan Perlu.
Dari awal sudah gak percaya si jokowi..coba tonton lagi saat mencium tangan pak bibit w. (gubernur jateng)..waktu esemka 6000 dipesan (secara ghaib), terbukti dugaanku. Sekarang masih percaya ke prabowo ? Dari ngangkat 16 menteri jokowi saja, sudah tampak prabowo lemah...pak prabowo mungkin punya keinginan baik, tapi sudah kalah posisinya dari jokowi..
diMENINGGALkanataukahMENINGGALsendiri
Mosok tidak tau Mbah...itu joki tau banget gemana PDIP besar...joki itu disetir super konglomerat unt menjatuhkan PDIP...org TDK tau etika gini tinggal penyesalan di akhir hidupnya..lihat nanti...
BHM' ada belum ter'ungkap dr anda, ceritakan sedikit' apa, dan mengapa , ada suatu yg disebut sejarah, tidak itu diberitakan.sedikit yg saya masih ingat, wartawan itu,mencatat setiap detik dari kejadian kejadian di dunia.
Bahkan dengan sedikit ' kesalahan Tulis, kuli tinta, wartawan bisa dikatakan sebagai pemicu " perang dunia..
Sesungguhnya orang yang tak beriman yang diberi kekuasaan maka xenderung lebih dzalim dari orang beriman yang diberi kekuasaan karena in syaa Allah jika orang beriman diingatkan akan adzsb Allah maka pasti akan sadar diri. Jkw aselinya memang bukan orang baik...cuma pencitraan aja yang digedein dia ditambah orang-orang sekelilingnya yang memanfaatkan kebodohan dan kerakusan jkw sehingga selalu "ABS" dan membantu membangun kepongahan jkw ingin menjadi raja jawa yang berkuasa. In shaa Allah jkw sekeluarga akan dapat adzab Allah atas kerakusan dan kedzalimannya. Aamiin.
Jangan lupa kasus Mobil ESEMKA......
Tanyakan ke Ibu MEGA yg telah menjual ke SINGAPUR. Jangan nuduh pa Jokowi.
@@titimyulia3693jedotin palalu biar encer otaknya
Gak bermaksud rasis..cuma penasaran dr dl apakah pak BM ini keturunan chinesse ya?
Bukan, bapak Jawa dr Solo ibu Sunda dr Sumedang
Bukan, Bapak Jawa dr Solo, Ibu Sunda dr Sumedang
@@tantri3f ic thx bro..abis matanya kyk sipit2 gt
Bocor haluuuuu pak bukan halus..... Tempo skrg gak enak dibaca dan ga perlu..... Hanya sekedar rating!!
Insya Allah indonesia maju setelah mulyono ini lengser..dah kesel juga kyk nya lama banget nunggu Mulyono ini lengser ..
Presiden yg skrg 11,12 dgn mulyono