1. Pencitraan dalam Islam timbul karena beberapa sebab, diantaranya karena kebaikan yang dirutinkan atau keburukan yang dibiasakan. Kalau kita rutin berbuat baik, maka pencitraannya akan baik. Allah akan betul-betul menjadikan manusia ini baik dengan apa yang ia rasakan. Ketika orang terbiasa berbuat kebaikan, maka dia akan menjadi orang yang Allah muliakan dengan kebaikan tersebut. Orang juga akan memanggil dia dengan kebaikan yang ia lakukan atau karena pencitraan dirinya akan kebaikan yang ia rutinkan tersebut. 2. Dalam Islam banyak sekali arahan-arahan syariat yang membuat kita harusnya berilmu. Apapun yang kita lakukan harus berlandaskan syariat yang Allah perintahkan. Kebaikan yang dirutinkan akan menjadi landasan bagi Allah untuk memberikan yang terbaik baginya di masa yang akan datang. 3. Surat An-Nahl ayat 97: Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. 4. Dalam Surat An-Nahl ayat 97 di atas, Allah firmankan kepada manusia untuk tahu bahwa kebaikan di masa yang akan datang yang tidak kita ketahui, hanya Allah yang mengetahui. Hanya saja mukadimahnya dengan harus melakukan sebuah kebaikan. 5. Rezeki laki-laki berbeda dengan rezeki perempuan. Rezeki laki-laki suka lebih karena dalam rezeki yang dimiliki ini ada juga punya orang tuanya, istrinya, anaknya, dan yang lain-lain. Tetapi kalau perempuan yang dapat rezeki, sudah tidak ada kewajiban nafkah. Hanya milik dirinya sendiri. Kalau nanti dia mau kasih suaminya, maka sifatnya mubah, sebagai hadiah. Kalau dia memberikan ke anaknya, maka itu bukan nafkah. Itu juga hadiah. Karena itu bukan kewajibannya. Kecuali bagi single parent. Itu pun seharusnya jatuh ke kakak laki-laki, adik laki-laki atau orang tuanya. Bisa juga ke adik laki-laki dan kakak laki-laki dari suaminya, atau kakeknya. 6. Surat An-Nur ayat 27: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumah kalian. sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. 7. Mengucapkan salam itu adalah syariat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, Surat An-Nur ayat 27. Dalam hukum asalnya orang harus punya rumah. Rumah ini bisa diperoleh dengan cara membeli, dikasih, pinjam, atau dengan hutang. Pada saat sudah punya rumah, maka jangan masuk kecuali ke rumah kita sendiri. kita tidak boleh masuk sampai meminta izin terlebih dahulu. Jadi sebelum memberi salam dan meminta izin kepada penghuninya, maka tidak boleh masuk. Ada prosedur, karena privasiya jelas. 8. Ayat di atas menyinggung kepada semua orang yang beriman. Kalau ada orang yang nyelonong saja masuk ke rumah orang lain, maka ia tidak termasuk orang yang beriman. Yang sudah dilarang oleh Allah, maka jangan kita coba-coba, walaupun itu rumah saudara kita sendiri. Karena ia sudah berkeluarga. Apa susahnya kita mengucapkan assalamu'alaikum sebelumnya. 9. Agama itu butuh kebiasaan. Kalau kita terbiasa mengucapkan assalamu'alaikum setiap mau masuk ke rumah sendiri, maka akan terbiasa. Apalagi kalau kita masuk ke ruang privasi, misalnya mau masuk ke kamar anak. Tidak ada salah ya kita mengetuk pintu dan mengucapkan assalamu'alaikum. Bahkan di sunnah kan untuk mengucapkan salam setiap kali kita mau masuk ke suatu tempat. Karena kita tidak tahu apakah ada manusia atau jin di tempat itu. 10. Sahabat Nabi Muhammad ﷺ, Amr bin Ash mengatakan, ada orang yang bertanya ke Rasulullah ﷺ, “Ya Rasulullah ﷺ, amalan Islam manakah yang paling baik?” Maka Nabi Muhammad ﷺ berkata, pertama memberi makan orang lain makanan yang kamu makan. Yang kedua, ucapkan salam kepada orang yang telah kamu kenal atau yang belum kamu kenal di dalam majelis yang sama.” Jangan sampai kita saja tidak mau makan, tapi kita kasih ke orang lain. Pada saat kita makan makanan yang enak, biasa kan juga untuk memberi ke saudara atau keluarga kita yang lain. 11. Rasulullah ﷺ bahkan mencontohkan untuk memberi salam kepada orang kafir, walaupun salam nya tidak sama dengan salam kepada orang muslim. Ucapan salamnya sama seperti surat dari Nabi Muhammad ﷺ kepada Kaisar kaum Nasrani Heraklius dan Kaisar Kisra dari Persia yaitu assalamu 'ala manittaba'a al-huda, keselamatan bagi orang yang mengikuti hidayah. Kalau orang kafir mengucapkan salam, maka kita ucapkan: salamun 'alaina. Kita tidak boleh menjawab salam assalamu'alaikum dari orang kafir dengan wa ‘alaikumus salam, tapi jawablah dengan salamun 'alaina. Kita juga tidak boleh tidak tegur sapa dengan orang non-muslim. Citra yang baik dari seorang muslim itu harus dikembangkan. Tapi itu bukan dibuat-buat. Contoh: Anak yang mencium tangan orang tuanya sebelum berangkat sekolah. Orang kalau sudah terbiasa berbuat baik, maka akan baik untuk seterusnya.
12. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga, sampai kamu beriman. Kamu tidak dikatakan beriman sampai kamu saling menyukai dan saling menyayangi orang lain dengan ukuran yang berbeda.” Jadi sebaik apapun orang di mata manusia, kalau dia tidak beriman kepada Allah, maka baiknya hanya standar dunia. Ukuran rasa sayang kita kepada pasangan, kepada orang tua, berbeda-beda level sayangnya. Tapi secara menyeluruh hukumnya cinta (mahabbah). Cuma tidak akan pernah bisa disamakan. Karena cinta dan sayang punya sebab, yaitu, sebab berilmu, sebab yakin, sebab ikhlas, dan sebab jujur. 13. Orang tua punya cinta yang murni kepada anaknya. Tidak sedikit orang tua yang lebih mencintai 1 atau 2 anak, dari sekian banyak anak yang ia miliki karena anak itu punya kekurangan. Terkadang seorang ibu ribut dengan suaminya karena membela anaknya. Si ibu merasa si anak jangan dihukum, tapi disempurnakan kekurangannya. Contoh: Anak yang slow learner, anak autism, anak ADHD. Penyebab nya bisa saja karena pada saat hamil si ibu merasa tidak tenang, misalanya karena merasa kesal dengan suaminya. Kekurangan istri juga bukan untuk dihina oleh suaminya tetapi untuk dimaklumi. 14. Kita harus mencari sebab untuk bisa menyukai orang lain. Kalau nanti kita suka dia, tetapi orang itu tidak suka kita, maka itu urusan orang itu. Nabi Muhammad ﷺ paling melarang orang yang berusaha mengambil cintanya nabi dengan cara berkoalisi membenci orang lain. Jangan mengajak orang berkoalisi untuk membenci orang lain. Kalau kita membenci atau tidak bisa mencintai seseorang, sebabnya hanya kita yang tahu. 15. Terkadang dalam hidup ini kita terinspirasi untuk berbuat salah atau kita menginspirasi orang lain untuk berbuat salah. Contoh: Sebenarnya pada saat kita ngomong dengan teman tidak ada masalah. Hanya saat ada orang lain yang lewat tiba-tiba terbersit keinginan untuk mengganggu orang itu. 16. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Maukah kalian ku beritahukan tentang sesuatu yang kalau kalian melakukannya, maka akan timbul rasa sayang diantara kalian. Yaitu biasa kan mengucapkan salam diantara kalian.” Salam ini harus diucapkan dari hati untuk orang yang diucapkan salam. Salam itu adalah doa untuk keselamatan. 17. Nabi Muhammad ﷺ dalam riwayat dari Abu Daud RA mengajarkan bahwa yang paling dekat keridhaan nya kepada Allah adalah orang yang mendahului orang lain dalam mengucapkan salam. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Manusia yang paling utama di sisi Allah adalah yang paling pertama mengucap salam.” Jadi kalau kita melihat orang langsung ucapkan salam, jangan ditunda-tunda. 18. Seorang wanita muslimah yang memiliki karakter dan kepribadian mengarah kepada pencitraan yang baik maka ia akan berkomitmen kepada lafal salam yang penuh berkah. Ia orang yang selalu mengucap salam, walaupun mungkin tidak panjang. Ucapan assalamu'alaikum itu kalamullah. Maka Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan untuk mengucapkan assalamu'alaikum. Tetapi ucapan assalamu'alaikum nya jangan disingkat-singkat. Contoh: Assalamu'alaikum Wr. Wb. Ini salah. 19. Surat An-Nur ayat 61:…….. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. 20. Dalam salah satu riwayat diceritakan Malaikat Jibril menggunakan lafal salam assalamu'alaikum juga ketika menitipkan salam kepada Aisyah RA. Aisyah RA pun membalas salamnya Malaikat Jibril sebagaimana disebutkan dalam hadits muttafaq 'alaih (hadis yang disepakati keshahihannya). Aisyah RA berkata, Rasulullah ﷺ pernah bersabda, Ya Aisyah, tamu itu tadi Malaikat Jibril. Tadi dia mengucapkan salam (assalamu'alaikum) buat kamu.” Pada saat itu Aisyah tidak tahu bahwa tamu itu adalah Malaikat Jibril. Aisyah RA mengatakan, “Salam juga buat dia (Malaikat Jibril), waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.” Bahkan Malaikat Jibril saja yang pekerjaannya selalu bertasbih, memohonkan ampun bagi orang yang beriman, dan tidak pernah berbuat salah, diberikan salam oleh Aisyah RA. Allah pun juga mengucapkan salam kepada Rasulullah ﷺ. Maka orang Islam harus mengucapkan salam.
21. Orang Yahudi kalau mengucapkan salam dengan mengangkat tangannya. Makanya orang Islam tidak diperbolehkan mengangkat tangan untuk mengucapkan salam tanpa mengatakan assalamu'alaikum, karena akan menyerupai Orang Yahudi. 22. Ucapan salam ini memiliki beberapa kaidah atau cara. Abu Hurairah RA mengatakan, Rasulullah ﷺ bersabda, “Hendaklah orang yang berada di atas kendaraan (naik mobil, motor, sepeda) mengucapkan salam kepada orang yang berjalan. Orang yang berjalan mengucapkan salam kepada orang yang duduk. Yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak. Ucapan salam pada malam hari hendaklah disampaikan dengan lembut.” (HR. Bukhari). Contoh: Ustadz dan Ustadzah yang berada di depan jamaah mengucapkan salam terlebih dahulu kepada jamaahnya. Sampai sedetil itu Islam mengajarkan ajarannya. 23. Nabi Muhammad ﷺ pernah diberikan makanan oleh seseorang. Makanan itu dipisah, karena Rasulullah ﷺ belum datang. Karena dijanjikan hak maka Rasulullah ﷺ datang untuk mengambil makanan tersebut. Pada saat Rasulullah ﷺ mengucapkan salam yang mendengar hanya orang yang masih terbangun di tempat itu. Rasulullah ﷺ berpesan, “Kalau bisa saat kita mengucapkan salam, jangan sampai membangunkan orang yang tidur.” Salam itu bukan membangunkan orang yang tidur. Tidur pada saat ngantuk itu amanah kenikmatan yang Allah kedepan kan. Jangan suka mengganggu orang yang lagi tidur. 24. Nabi Muhammad ﷺ juga pernah saat pulang ke rumahnya, lalu mengucapkan salam, tetapi Aisyah RA tidak terbangun. Akhirnya Rasulullah ﷺ tidur di pelataran depan rumahnya. Paginya saat Aisyah RA terbangun dan melihat Rasulullah ﷺ tidur di luar, beliau menangis meminta maaf. Nabi Muhammad ﷺ berkata, “Tidak apa, kau sedang beristirahat. Teruskan istirahatmu.” Begitu lembutnya hati Rasulullah ﷺ. 25. Surat An-Nur ayat 27-28: (27) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) berpikir. (28) Jika kamu tidak menemui seorang pun didalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja) lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih baik bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 26. Tidak boleh masuk ke rumah orang lain kecuali dengan izin. Allah berfirman dalam Surat An-Nur ayat 27-28. Allah ingin menjelaskan bahwa rumah orang itu bukan milik kita, sehingga tidak boleh masuk sampai dapat izin. Jika penghuni rumah mengatakan bahwa tidak ada orang, lalu kita disuruh pulang kembali, maka kita pulang saja. Jangan dipaksakan masuk. Mungkin waktu (timing) kita berkunjung kurang baik bagi yang punya rumah. 27. Rasulullah ﷺ mencontohkan cara mengetuk pintu rumah orang. Abdullah bin Umar RA mengatakan, “Kalau Nabi Muhammad ﷺ datang ke suatu rumah, lalu menemui suatu pintu, maka beliau akan mengucapkan salam 3X dan mengetuk pintu itu untuk meminta izin. Pada saat beliau mengetuk pintu posisinya tidak dihadapan pintu, tapi mengetuk sambil melihat ke samping kiri atau kanan dari pintu (karena dikhawatirkan pada saat ada orang yang membuka pintu, Nabi Muhammad ﷺ bisa melihat yang seharusnya tidak beliau lihat). Kalau diizinkan maka baru Rasulullah ﷺ teruskan, kalau tidak maka ditinggalkan ” Begitu sopan nya adab Rasulullah ﷺ. 28. Kita harus berusaha untuk mencontoh yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ, karena itu adalah hadits atau sunnah. Rasulullah ﷺ selalu mencontohkan yang beliau katakan, sehingga kita tidak bisa komplain. Tidak pernah ada pilihan lain bagi orang beriman baik laki-laki maupun perempuan kecuali mengatakan, kami mendengar dan kami taat (sami'na wa atho'na). 29. Cara yang bertamu paling baik sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ adalah sebagai berikut: • Tidak berdiri di depan pintu. • Mengucapkan salam dulu, baru setelah itu meminta izin. Agama Islam tidak membenarkan minta izin dulu baru mengucapkan salam. • Menyebut identitas diri yang telah dikenal. Contoh: Menyebutkan nama, julukan, atau hubungan dengan yang punya rumah. Jangan sampai kita meminta izin ke orang yang tidak kita kenal, dan orang itu juga tidak mengenal kita. Ini adalah masalah akhlak. • Kembali pulang jika dikatakan, pulang lah. Itu yang lebih baik. • Dalam Agama Islam ketika kita berbicara tentang salam, maka itu diucapkan sebanyak 3X. Kalau salam kita tidak dijawab, maka kita pulang saja. Ini yang jauh lebih baik. Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fikum.
Semua ceramah ustadz ana selalu nonton mudah2an bermamfa'at ntuk ana dan semoga ustadz sehat dan sukses selalu ♥️
MasyaAllah sehat selalu ustadz
1. Pencitraan dalam Islam timbul karena beberapa sebab, diantaranya karena kebaikan yang dirutinkan atau keburukan yang dibiasakan. Kalau kita rutin berbuat baik, maka pencitraannya akan baik. Allah akan betul-betul menjadikan manusia ini baik dengan apa yang ia rasakan. Ketika orang terbiasa berbuat kebaikan, maka dia akan menjadi orang yang Allah muliakan dengan kebaikan tersebut. Orang juga akan memanggil dia dengan kebaikan yang ia lakukan atau karena pencitraan dirinya akan kebaikan yang ia rutinkan tersebut.
2. Dalam Islam banyak sekali arahan-arahan syariat yang membuat kita harusnya berilmu. Apapun yang kita lakukan harus berlandaskan syariat yang Allah perintahkan. Kebaikan yang dirutinkan akan menjadi landasan bagi Allah untuk memberikan yang terbaik baginya di masa yang akan datang.
3. Surat An-Nahl ayat 97: Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
4. Dalam Surat An-Nahl ayat 97 di atas, Allah firmankan kepada manusia untuk tahu bahwa kebaikan di masa yang akan datang yang tidak kita ketahui, hanya Allah yang mengetahui. Hanya saja mukadimahnya dengan harus melakukan sebuah kebaikan.
5. Rezeki laki-laki berbeda dengan rezeki perempuan. Rezeki laki-laki suka lebih karena dalam rezeki yang dimiliki ini ada juga punya orang tuanya, istrinya, anaknya, dan yang lain-lain. Tetapi kalau perempuan yang dapat rezeki, sudah tidak ada kewajiban nafkah. Hanya milik dirinya sendiri. Kalau nanti dia mau kasih suaminya, maka sifatnya mubah, sebagai hadiah. Kalau dia memberikan ke anaknya, maka itu bukan nafkah. Itu juga hadiah. Karena itu bukan kewajibannya. Kecuali bagi single parent. Itu pun seharusnya jatuh ke kakak laki-laki, adik laki-laki atau orang tuanya. Bisa juga ke adik laki-laki dan kakak laki-laki dari suaminya, atau kakeknya.
6. Surat An-Nur ayat 27: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumah kalian. sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
7. Mengucapkan salam itu adalah syariat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, Surat An-Nur ayat 27. Dalam hukum asalnya orang harus punya rumah. Rumah ini bisa diperoleh dengan cara membeli, dikasih, pinjam, atau dengan hutang. Pada saat sudah punya rumah, maka jangan masuk kecuali ke rumah kita sendiri. kita tidak boleh masuk sampai meminta izin terlebih dahulu. Jadi sebelum memberi salam dan meminta izin kepada penghuninya, maka tidak boleh masuk. Ada prosedur, karena privasiya jelas.
8. Ayat di atas menyinggung kepada semua orang yang beriman. Kalau ada orang yang nyelonong saja masuk ke rumah orang lain, maka ia tidak termasuk orang yang beriman. Yang sudah dilarang oleh Allah, maka jangan kita coba-coba, walaupun itu rumah saudara kita sendiri. Karena ia sudah berkeluarga. Apa susahnya kita mengucapkan assalamu'alaikum sebelumnya.
9. Agama itu butuh kebiasaan. Kalau kita terbiasa mengucapkan assalamu'alaikum setiap mau masuk ke rumah sendiri, maka akan terbiasa. Apalagi kalau kita masuk ke ruang privasi, misalnya mau masuk ke kamar anak. Tidak ada salah ya kita mengetuk pintu dan mengucapkan assalamu'alaikum. Bahkan di sunnah kan untuk mengucapkan salam setiap kali kita mau masuk ke suatu tempat. Karena kita tidak tahu apakah ada manusia atau jin di tempat itu.
10. Sahabat Nabi Muhammad ﷺ, Amr bin Ash mengatakan, ada orang yang bertanya ke Rasulullah ﷺ, “Ya Rasulullah ﷺ, amalan Islam manakah yang paling baik?” Maka Nabi Muhammad ﷺ berkata, pertama memberi makan orang lain makanan yang kamu makan. Yang kedua, ucapkan salam kepada orang yang telah kamu kenal atau yang belum kamu kenal di dalam majelis yang sama.” Jangan sampai kita saja tidak mau makan, tapi kita kasih ke orang lain. Pada saat kita makan makanan yang enak, biasa kan juga untuk memberi ke saudara atau keluarga kita yang lain.
11. Rasulullah ﷺ bahkan mencontohkan untuk memberi salam kepada orang kafir, walaupun salam nya tidak sama dengan salam kepada orang muslim. Ucapan salamnya sama seperti surat dari Nabi Muhammad ﷺ kepada Kaisar kaum Nasrani Heraklius dan Kaisar Kisra dari Persia yaitu assalamu 'ala manittaba'a al-huda, keselamatan bagi orang yang mengikuti hidayah. Kalau orang kafir mengucapkan salam, maka kita ucapkan: salamun 'alaina. Kita tidak boleh menjawab salam assalamu'alaikum dari orang kafir dengan wa ‘alaikumus salam, tapi jawablah dengan salamun 'alaina. Kita juga tidak boleh tidak tegur sapa dengan orang non-muslim. Citra yang baik dari seorang muslim itu harus dikembangkan. Tapi itu bukan dibuat-buat. Contoh: Anak yang mencium tangan orang tuanya sebelum berangkat sekolah. Orang kalau sudah terbiasa berbuat baik, maka akan baik untuk seterusnya.
12. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga, sampai kamu beriman. Kamu tidak dikatakan beriman sampai kamu saling menyukai dan saling menyayangi orang lain dengan ukuran yang berbeda.” Jadi sebaik apapun orang di mata manusia, kalau dia tidak beriman kepada Allah, maka baiknya hanya standar dunia. Ukuran rasa sayang kita kepada pasangan, kepada orang tua, berbeda-beda level sayangnya. Tapi secara menyeluruh hukumnya cinta (mahabbah). Cuma tidak akan pernah bisa disamakan. Karena cinta dan sayang punya sebab, yaitu, sebab berilmu, sebab yakin, sebab ikhlas, dan sebab jujur.
13. Orang tua punya cinta yang murni kepada anaknya. Tidak sedikit orang tua yang lebih mencintai 1 atau 2 anak, dari sekian banyak anak yang ia miliki karena anak itu punya kekurangan. Terkadang seorang ibu ribut dengan suaminya karena membela anaknya. Si ibu merasa si anak jangan dihukum, tapi disempurnakan kekurangannya. Contoh: Anak yang slow learner, anak autism, anak ADHD. Penyebab nya bisa saja karena pada saat hamil si ibu merasa tidak tenang, misalanya karena merasa kesal dengan suaminya. Kekurangan istri juga bukan untuk dihina oleh suaminya tetapi untuk dimaklumi.
14. Kita harus mencari sebab untuk bisa menyukai orang lain. Kalau nanti kita suka dia, tetapi orang itu tidak suka kita, maka itu urusan orang itu. Nabi Muhammad ﷺ paling melarang orang yang berusaha mengambil cintanya nabi dengan cara berkoalisi membenci orang lain. Jangan mengajak orang berkoalisi untuk membenci orang lain. Kalau kita membenci atau tidak bisa mencintai seseorang, sebabnya hanya kita yang tahu.
15. Terkadang dalam hidup ini kita terinspirasi untuk berbuat salah atau kita menginspirasi orang lain untuk berbuat salah. Contoh: Sebenarnya pada saat kita ngomong dengan teman tidak ada masalah. Hanya saat ada orang lain yang lewat tiba-tiba terbersit keinginan untuk mengganggu orang itu.
16. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Maukah kalian ku beritahukan tentang sesuatu yang kalau kalian melakukannya, maka akan timbul rasa sayang diantara kalian. Yaitu biasa kan mengucapkan salam diantara kalian.” Salam ini harus diucapkan dari hati untuk orang yang diucapkan salam. Salam itu adalah doa untuk keselamatan.
17. Nabi Muhammad ﷺ dalam riwayat dari Abu Daud RA mengajarkan bahwa yang paling dekat keridhaan nya kepada Allah adalah orang yang mendahului orang lain dalam mengucapkan salam. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Manusia yang paling utama di sisi Allah adalah yang paling pertama mengucap salam.” Jadi kalau kita melihat orang langsung ucapkan salam, jangan ditunda-tunda.
18. Seorang wanita muslimah yang memiliki karakter dan kepribadian mengarah kepada pencitraan yang baik maka ia akan berkomitmen kepada lafal salam yang penuh berkah. Ia orang yang selalu mengucap salam, walaupun mungkin tidak panjang. Ucapan assalamu'alaikum itu kalamullah. Maka Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan untuk mengucapkan assalamu'alaikum. Tetapi ucapan assalamu'alaikum nya jangan disingkat-singkat. Contoh: Assalamu'alaikum Wr. Wb. Ini salah.
19. Surat An-Nur ayat 61:…….. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.
20. Dalam salah satu riwayat diceritakan Malaikat Jibril menggunakan lafal salam assalamu'alaikum juga ketika menitipkan salam kepada Aisyah RA. Aisyah RA pun membalas salamnya Malaikat Jibril sebagaimana disebutkan dalam hadits muttafaq 'alaih (hadis yang disepakati keshahihannya). Aisyah RA berkata, Rasulullah ﷺ pernah bersabda, Ya Aisyah, tamu itu tadi Malaikat Jibril. Tadi dia mengucapkan salam (assalamu'alaikum) buat kamu.” Pada saat itu Aisyah tidak tahu bahwa tamu itu adalah Malaikat Jibril. Aisyah RA mengatakan, “Salam juga buat dia (Malaikat Jibril), waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.” Bahkan Malaikat Jibril saja yang pekerjaannya selalu bertasbih, memohonkan ampun bagi orang yang beriman, dan tidak pernah berbuat salah, diberikan salam oleh Aisyah RA. Allah pun juga mengucapkan salam kepada Rasulullah ﷺ. Maka orang Islam harus mengucapkan salam.
21. Orang Yahudi kalau mengucapkan salam dengan mengangkat tangannya. Makanya orang Islam tidak diperbolehkan mengangkat tangan untuk mengucapkan salam tanpa mengatakan assalamu'alaikum, karena akan menyerupai Orang Yahudi.
22. Ucapan salam ini memiliki beberapa kaidah atau cara. Abu Hurairah RA mengatakan, Rasulullah ﷺ bersabda, “Hendaklah orang yang berada di atas kendaraan (naik mobil, motor, sepeda) mengucapkan salam kepada orang yang berjalan. Orang yang berjalan mengucapkan salam kepada orang yang duduk. Yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak. Ucapan salam pada malam hari hendaklah disampaikan dengan lembut.” (HR. Bukhari). Contoh: Ustadz dan Ustadzah yang berada di depan jamaah mengucapkan salam terlebih dahulu kepada jamaahnya. Sampai sedetil itu Islam mengajarkan ajarannya.
23. Nabi Muhammad ﷺ pernah diberikan makanan oleh seseorang. Makanan itu dipisah, karena Rasulullah ﷺ belum datang. Karena dijanjikan hak maka Rasulullah ﷺ datang untuk mengambil makanan tersebut. Pada saat Rasulullah ﷺ mengucapkan salam yang mendengar hanya orang yang masih terbangun di tempat itu. Rasulullah ﷺ berpesan, “Kalau bisa saat kita mengucapkan salam, jangan sampai membangunkan orang yang tidur.” Salam itu bukan membangunkan orang yang tidur. Tidur pada saat ngantuk itu amanah kenikmatan yang Allah kedepan kan. Jangan suka mengganggu orang yang lagi tidur.
24. Nabi Muhammad ﷺ juga pernah saat pulang ke rumahnya, lalu mengucapkan salam, tetapi Aisyah RA tidak terbangun. Akhirnya Rasulullah ﷺ tidur di pelataran depan rumahnya. Paginya saat Aisyah RA terbangun dan melihat Rasulullah ﷺ tidur di luar, beliau menangis meminta maaf. Nabi Muhammad ﷺ berkata, “Tidak apa, kau sedang beristirahat. Teruskan istirahatmu.” Begitu lembutnya hati Rasulullah ﷺ.
25. Surat An-Nur ayat 27-28: (27) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) berpikir. (28) Jika kamu tidak menemui seorang pun didalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja) lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih baik bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
26. Tidak boleh masuk ke rumah orang lain kecuali dengan izin. Allah berfirman dalam Surat An-Nur ayat 27-28. Allah ingin menjelaskan bahwa rumah orang itu bukan milik kita, sehingga tidak boleh masuk sampai dapat izin. Jika penghuni rumah mengatakan bahwa tidak ada orang, lalu kita disuruh pulang kembali, maka kita pulang saja. Jangan dipaksakan masuk. Mungkin waktu (timing) kita berkunjung kurang baik bagi yang punya rumah.
27. Rasulullah ﷺ mencontohkan cara mengetuk pintu rumah orang. Abdullah bin Umar RA mengatakan, “Kalau Nabi Muhammad ﷺ datang ke suatu rumah, lalu menemui suatu pintu, maka beliau akan mengucapkan salam 3X dan mengetuk pintu itu untuk meminta izin. Pada saat beliau mengetuk pintu posisinya tidak dihadapan pintu, tapi mengetuk sambil melihat ke samping kiri atau kanan dari pintu (karena dikhawatirkan pada saat ada orang yang membuka pintu, Nabi Muhammad ﷺ bisa melihat yang seharusnya tidak beliau lihat). Kalau diizinkan maka baru Rasulullah ﷺ teruskan, kalau tidak maka ditinggalkan ” Begitu sopan nya adab Rasulullah ﷺ.
28. Kita harus berusaha untuk mencontoh yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ, karena itu adalah hadits atau sunnah. Rasulullah ﷺ selalu mencontohkan yang beliau katakan, sehingga kita tidak bisa komplain. Tidak pernah ada pilihan lain bagi orang beriman baik laki-laki maupun perempuan kecuali mengatakan, kami mendengar dan kami taat (sami'na wa atho'na).
29. Cara yang bertamu paling baik sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ adalah sebagai berikut:
• Tidak berdiri di depan pintu.
• Mengucapkan salam dulu, baru setelah itu meminta izin. Agama Islam tidak membenarkan minta izin dulu baru mengucapkan salam.
• Menyebut identitas diri yang telah dikenal. Contoh: Menyebutkan nama, julukan, atau hubungan dengan yang punya rumah. Jangan sampai kita meminta izin ke orang yang tidak kita kenal, dan orang itu juga tidak mengenal kita. Ini adalah masalah akhlak.
• Kembali pulang jika dikatakan, pulang lah. Itu yang lebih baik.
• Dalam Agama Islam ketika kita berbicara tentang salam, maka itu diucapkan sebanyak 3X. Kalau salam kita tidak dijawab, maka kita pulang saja. Ini yang jauh lebih baik.
Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fikum.
Maka ya jangn suka maen selonang selong msk rumah orng .ketauan mampus lu pur haraga diri mu.. maluuu kan pur ???????
Ustadz garis lurus
Barakallahu Fik ustadz
Assalaamu'alaikum...
Afwan mau tanya ibu , jadwal kajian Rumil Al hilya tempat & waktunya. Mohon responnya
Saya sering banget mendengar ust Subhan Bawazer.
Semoga Ust hudupnya berkah.
Aamiin ya'robbal'allamin
Afwan...
Mau tanya ya...
Apakah amar makruf nahi mungkar itu wajib ya...mohon pencerahannya
Kalau yg marup itu wjib di lakukn..tpi jika yg munkar hars pikir pikir dllu..jgan langsung di belain. Bun mbk mas.