Secara tidak langsung artinya jika mau beli saham harus punya modal yang besar sehingga bisa melakukan value investing? Karena kalau modal minim gimna dong pak? Misalkan hanya punya uang 1jt tapi pingin beli saham ? Apa harus tunggu punya uang dulu 10jt pak? Kalau menghindari DCA solusi terbaik uang di simpan dimna dulu pak? Jika modal masih kecil? Apa nabung Reksadana saja apa gimna pak? Mohon pencerahannya
tidak juga. mau modal berapapun bisa saja. tapi ketika harga saham tinggi, tidak dipaksakan untuk membeli. Uangnya bisa ditaruh di tabungan yang kasih yield tinggi, atau dideposito jangka pendek, atau di reksadana pasar uang.
@@DoddyBicaraInvestasi masukan yang baik pak, terimakasih sarannya pak. Jadi opsi terbaik adalah melakukan riset pada saham yang sedang diskon ya pak? Kemarin syaa sempat beli saham BBRI di harga 4600 pak dan itu saya all in seklian karena pass ada rejeki saat itu 😄, dan saya rencana mau lakukan metode DCA dari sisa gaji pak, tapi setelah saya nonton video pak Dody yang ini saya jadi punya opsi untuk menyimpan dulu di reksadana sambil tunggu BBRI kembali terdiskon 🙏🙏 Terimakasih Pak Dody
siap semangat pak. Saya rasa sih susah buat BBRI untuk turun lagi ke 4600. Menurut saya harga wajar BBRI itu di sekitar 5300-5500an. Tergantung tinggal masuk di diskon berapa persen. Kalau didiskon 10% berarti ya masuknya di 5000.
@@DoddyBicaraInvestasi ya betul sekali pak, harga BBRI sudah sangat tinggi saat ni, mungkin rejeki pak untuk tunggu di harga 5000 😄 Sekali lagi terimakasih pak untuk ilmunya 🙏 salam sukses buat pak Dody
Saya lebih memilih averaging down, jika harga naik saya tunggu sampai turun lagi dan tidak membeli lagi jika harga nya naik, paling tidak suka saham naik tanggung karna kita tidak bisa membeli atau menjual karna harga belum sesuai target, kuncinya yaitu sabar kayak pak lkh bisa nyimpen saham sampai 17thun😇
Seperti biasa konten pak dody selalu informatif bagi kami para investor pemula, oh iya bagi temen2 yg tertarik belajar fundamental saham dan pembahasan rinci cara menghitung nilai wajar saham, bisa cek playlist pak dody, judul playlist investasi jangka panjang
Terima kasih banyak atas insightnya Pak Doddy. Video yang sangat edukatif. Beberapa pelajaran yang saya tangkap diantaranya 1. DCA itu baik asalkan ditambah diversifikasi dan memilih saham yang memang memiliki track record mampu bertahan dalam kondisi apapun 2. DCA tidak bisa dijadikan metode utama jika ingin mendapat keuntungan sebesar-besarnya 3. Jika ingin menggunakan DCA, perlu juga melihat harga wajarnya. Jika undervalue maka bisa masuk, jika tidak mending tahan dulu atau cari emiten lainnya Terima kasih pak
Saya setuju secara hitung-hitungan dan mengalami langsung DCA bukan metode yang paling efektif. Namun DCA ini membantu saya untuk membangun kebiasaan dan kedisiplinan menabung aset di awal saya memulai investasi.
setujuu. Nabungnya sih tetap saja tiap bulan, tapi kalau sahamnya ketinggian, kan ada opsi lain dulu, misalnya di deposito, reksadana pasar uang / reksadana obligasi. hehe
pak, di 6:11, ketulis "prinsip dollar cost averaging, membeli saham tanpa melihat fundamental". biasanya DCA, fundamental perusahaan yang pertama dilihat pak. kurang layak untuk pake DCA di perusahaan yang secara statistik historis pertumbuhannya tidak bagus. bahkan kalo melihat keadaan sekarang di IHSG yang cocok pake metode DCA bahkan tidak sampai 10 emiten😁😁🙏🙏
Pengalaman saya, saya DCA di BBRI dan BMRI (artinya di saham bener² bigcaps dan sektor banking, bukan sektor lainnya ya), tapi saya Take Profit di 20%, harus berani TP, DCA hold selamanya kayaknya bener sesuai video Bapak ini.
misi bg Pengalaman abang untuk take profit 20% dari bbri dan bmri butuh waktu brapa lama bg kalau dari pengalaman abang ? soalnya saya sama kayak abang invest dca hanya di bbri dan bmri
@@rudiantoni1145 DCA itu bagus om, tanpa analisa teknikal, cocok untuk pemula. pastikan hanya berlaku untuk bigbank. jangan coba² di saham² sektor lain. kalau ada duit banyak, DCA nya dibagi saja, jangan beliin semua. Dibagi 20x beli pun oke. misal ada 80 jt, beliin 4jt setiap bulan.
Agreed. Kalo cuman mengandalkan 1 saham, DCA bisa sangat beresiko. Tapi kalo kita memiliki, misal, 5 saham yang sudah kita analisa dengan result bagus dlm jangka panjang, kita bisa investasi dengan porsi tertentu. Misal; saya melihat, secara market value, memang mahal, tapi BBCA BMRI BBRI TLKM MTEL ASII masih memiliki business value yang bagus. Nah, dengan metode markowitz, saya dapatkan alokasi maksimal dari masing-masing saham. Ga lupa backtesting, bila saya punya portofolio ini 5-8 tahun kebelakang, apakah bisa melebihi atau setidaknya sama dengan return pasar. Saya masukin itungan CVaR, supaya bisa melihat potensi resiko. Oiya, pembentukan alokasi optimal saya juga mempertimbangkan alpha, beta dan sharpe ratio. Bila semua oke, ya buy sesuai planning dan DCA setiap bulan. Rebalancing, saya lakukan setahun sekali atau sesuai kondisi pasar. Entah untuk mengubah alokasi portofolio atau ubah komposisi emiten.
4 big banks + TLKM sih udah jelas bagus banget ya, pertama seperti 4 big banks sudah hampir tidak memiliki competitors dan nasabah yang cari, bukan bank yang cari nasabah lagi... Trustnya udh WOW... DPKnya juga gede, dikasi bunga 0% aja pada mau nabung ke BCA... joss
udah ada di beberapa video: 1. th-cam.com/video/O0j-ab0SJe8/w-d-xo.html&pp=ygUXa2VzYWxhaGFuIGludmVzdGFzaSBkYmk%3D 2. th-cam.com/video/duXVTFIo9A4/w-d-xo.html&pp=ygUXcnVnaSByYXR1c2FuIGp1dGEgZG9kZHk%3D At least 2 ini yang saya ingat. harusnya ada beberapa lagi. Kalau bicara di 5 tahun awal saya investasi (2013-2018) ada banyak sekali kegagalan dan saya ceritakan di video pertama dan kedua. Masalahnya di 2-3 tahun terakhir ini bisa dibilang ngga banyak yang gagal. Beberapa yang saya pegang turun selama 2022, sekarang sudah kembali naik di 2023 karena bersabar saja menunggu pasar mengapresiasi
Setuju dengan Pak Doddy, saham sebagus apapun kalau kemahalan justru sangat berisiko karena berpotensi longsor sekali saja kinerjanya turun. Seperti yg pernah terjadi dengan UNVR, ACES, HMSP, hingga SIDO.
Pas temanya nih om. Sudah lama mau tanya terkait value investing. Jika kita cukup bisa/ mungkin expert menilai valuasi suatu saham, kemungkinan besar saham2 yg terdiskon itu ada, tp jumlahnya terbatas. Terlebih Analogi Mercy Harga Bajaj, pasti langsung diborong & hampir tdk mungkin Mercy tsb terdisplay dgn durasi waktu yg lama. Jikalau seperti itu harus sabar menunggu jg ya untuk dpt harga diskon.. ?.. 😅
Benar sekali. memang harus sabar menunggu. Dari pengalaman saya investasi saham sejak lama, biasanya setahun minima 1-2 kali terjadi penurunan karena satu dan lain hal. Tiap 5 tahun sekali biasanya bisa turun dalam banget, seperti di tahun 2020 lalu, atau 2013, 2017, dst.
Kalo pas lagi turun dalam apa yg harus dilakukan pak...klo bisa kita analisa teknikal pas saham mencapai titik tertinggi kita take profit dlu gmna pak?
Terimakasih banyak pak Doddy karena video ini saya menunda untuk DCA ke satu saham tiap bulan nyo, dan saya berpikir lebih baik duit nya saya tabung di RDPT dan ketika ada momentum saham diskon baru saya beli lumpsum. Apakah bener metode saya ini pak Doddy 🙏🙏 mohon dikoreksi apabila salah pak🙏🙏 Mohon saran nya juga pak Doddy 🙏🙏🙏 Sehat selalu pak Terimakasih banyak
Intinya Gk mslah DCA tpi kita Tetap perhatikan valuasi & Fundamental perusahaan tsb . Klo di kira masih murah gk mslah DCA terus toh wong duitnya ada cmn tiap awal Bulan 😂
Terimakasih....kalau beli BBRI sebenarnya ga ada ruginya,...karena paling apes adalah mendapatkan deviden sekitar 7% setahun.....lebih tinggi dari deposito,...jadi apa ruginya, belom lagi kalau mendapatkan gain dari kenaikan harga....Tq
Bagi pemula saham-saham yang bisa di long term, bagi deviden tinggi tiap tahun, wonderful company, naik terus dari tahun ke tahun , mercy harga bajaj & terjangkau untuk semua kalangan karena masih murah tapi bukan murahan... ADRO, BSSR, BBRI, BNGA, NISP, HEXA, AUTO, SMSM, TPMA & KKGI...🙏🙏🙏
dgn dca portofolio saya bertumbuh pesat, ga pusing mau naik mau turun, dan psikologis sy terjaga, yg bahaya itu bukan dca tp salah beli saham jelek, mohon jgn menyesatkan newbie, krn justru lumpsum justru membuat rugi krn psikologis terganggu, pake contoh unvr? kebayang kl pake lumpsum? yg penting cari saham yg bagus bukan metode nya bung
Betul DCA disarankan hanya untuk sektor perbankan big 4 (BBCA, BBRI, BMRI, BBNI), tidak disarankan untuk saham siklikal seperti dari sektor otomotif, properti dan energi, karena volatilitasnya sangat tinggi.
Bukannya beli reksadana index setiap bulan juga termasuk DCA pak? Jadi gimana investor kecil dan modal pas2an harus nunggu uang terkumpul banyak dulu baru beli saham.
Ijin nanya Pak doddy, kalau nunggu saham turun/diskon 30-40% sebanyak itu, yang dipengaruhi oleh penurunan kinerja perusahaan pak, seperti MNCN & WEGE .. Kalau seperti itu apakah tetap masuk dalam value invest pak?? Dimana harga sangat diskon tpi dipengaruhi kinerja yang turun... Atau lbh baik membeli saham yg diskonny kurang lebih hanya 10℅, tapi kinerjanya stabil bahkan meningkat? Seperti ASII bgtu pak. Dengan kondisi spt itu, value invest lbh worth to buy kira2 kondisi yg mana pak?
Pak Doddy, saya ingin bertanya terkait fluktuasi harga saham, saya pernah membandingkan bbrp harga emiten saham, ada yg naik dan yg turun, utk yg harganya turun saya lihat di orderbooknya lebih banyak permintaan daripada penawaran, tapi kenapa harga sahamnya tetap turun? kemudian saya bandingkan dgn emiten satunya, di orderbooknya antara permintaan dan penawaran hampir sama jumlahnya, tapi kok harganya naik drastis? bagaimana penjelasan dari pak Doddy terkait hal itu, terima kasih..
Bang, gw terapin rumus nya di saham US google, kog hasilnya rada ngawur yak? Diskon 1000%, alias harga sekarang 1/10 harga wajar. Saham Microsoft diskon 200%. Saham Coca-Cola diskon 300%. Saya jadi bingung mana yang wajar wkwk.
Saat saham yg kita incar sedang aptreen sebaiknya uangnya simpan dimana? Apakah bagus kalau taruh di reksadana pasar uang atau pendapatan tetap, menunggu sampai sahamnya downtrend?
Pak doddy izin bertanya, saya ada rencana utk investasi saham utk jangka panjangg bahkan seumur hidup , menurut pandangan bapak lebih baik invest di reksadana indeks seperti Sri kehati atau nabung di bank bigcaps seperti BCA dengan metode DCA ,Mohon penjelasnya ya pak
biasanya kita memilih perusahaan yang bagi dividen. tapi dividend yield bukan menjadi kriteria dalam menentukan perusahaan ini bagus atau tidak, atau murah atau tidak. Banyak perusahaan bagus yang dividend yieldnya kecil (payout ratio kecil).
Tanya pak.. Value insvestor kan wait n see smp harga terkoreksi.. Nah brrti selama blm terkoreksi harganya, brti pak Doddy nyimpen uang cashnya di Reksadana kah?
DCA cocok kalau dipadukan dengan diversifikasi. Bisa DCA di banyak saham (5-10 saham yang bagus), atau di reksadana saham yang isinya saham blue chip menyerupai indeks.
saham diskon itu juga meliputi saham2 yang growing, saham2 yang tidak growing, saham2 siklikal. Jadi ya selama ada kesempatan dan saya paham bisnisnya, saya masuk.
Malam pak doddy. Apa bisa dibuatkan video tentang skincare routine yg biasa bapak pakai? Karna kulit bapak termasuk bagus jika dikomparasikan dengan kulit wajah dosen2 saya yg mayoritas kusam dan keriput. Terima kasih
Fee nya gede sih om.. Dah gitu blm tentu menang lawan index. Mending jadi index aja skalian kan 😅 (idx30, srikehati) tapi kalo saya ada jagoan rds yaitu sucor flexi fund 😅😅😅
Skrg sy tiap bulan DCA ke reksadana obligasi seperti succor stable & index bond fund, apakah strategi yang sudah sy lakukan salah atau benar? Mohon dijawab..
harus belajar menghitung sendiri. Kan formulanya simpel. Harga dibagi earning per share. Harga pasti sama. Pembedanya ya di EPS. kenapa bisa beda, ya bisa jadi asumsi epsnya beda. ada yang pakai annualized, ada yang trailing twelve month, dst.
Sri-Kehati sudah bisa dibilang cukup well diversified. Jadi pakai DCA bagus. Cuman kalau memang lagi turun-turunnya, bisa juga dibuat lump sum atau beli sekaligus. Saat ini sudah ngga murah lagi sih karena sudah hampir mencapai titik tertingginya. Saran saya ya kalau baru mulai invest di sri-kehati, masukin dalam jumlah kecil dulu, dan sisanya bisa ditaruh di RDPU atau RDPT.
terimakasih penjelasannya pak Doddy, mau nanya sedikit, kalau satu saham sdh terdiskon 40% dan sudah kita beli, tapi ternyata turun terus sampai misalkan diskon 70%, apakah pak Doddy akan beli lagi? atau beli di 40% nya itu nyicil (bukan all-in). terimakasih sebelumnya
permasalahannya adalah: 1. Apakah diskon 40% kita ini bener-bener valid, ataukah ada salah nilai (misjudgement of value). Saham yang awalnya kita nilai baik, ternyata aslinya tidak baik karena analisa kita yang kurang sempurna. 2. Apakah ada perubahan prospek jangka panjang yang permanen buat si saham tersebut? Kalau tidak, berarti ya tambah senang dong kalau turun lebih banyak lagi. Kalau iya, maka perlu dihitung ulang nilai wajarnya dengan asumsi yang baru
sebenarnya esensinya adalah, tidak harus setiap bulan langsung ditabungkan saham. Kalau harga sahamnya masih mahal-mahal, bisa ditaruh di tabungan, atau di reksadana pasar uang terlebih dahulu. Kan sama-sama ditabung juga. Tapi kalau memang mau membiasakan habit menabung saham, silahkan juga tidak masalah.
saham yang bisa diprediksi nilainya adalah saham yang stabil dan konsisten mencetak laba. Saya tidak tahu kapan GoTo akan stabil dan konsisten, jadi tidak bisa memperkirakan berapa valuenya
Pak dodi saya setuju kalau DCA kurang efektif karena saya merasakan sendiri, ketika harga saham lagi diskon terus kita beli per bulan, dan harga sahamnya selalu naik potensi return kita malah kecil. Masalahnya investor pemula seperti saya yang mempunyai dana minim yang hanya bisa beli setiap 1 bulan sekali apakah ada cara terbaik jika ingin investasi saham dengan return maksimal dengan modal minim tanpa membeli reksadana saham?
Betul saya juga model investasi nya seperti ini selalu nyicil tiap bulan tapi sekarang saya ubah model investasi saya, misal sebulan saham A contohnya bisa beli 2 lot atau lebih, jadi saya nyicil nya 1 lot aja sebulan, sisa duitnya saya taro di RDPT, jadi pas dapat moment saham A tadi lagi diskon barulah aku lumpsump di saham A itu. Itu sih model Investasi ku sekarang semoga bermanfaat, dan mohon di koreksi ya manteman yang lebih senior karna akupun sebenarnya masih awam soal saham🙏
@@kornelstory2671 mending kita DCA ke RDN aja kali ya setiap bulan, nanti beli saham nya pas laporan keuangan tiap semester turun, jadi nabung (DCA) setiap bulan ke RDN beli sahamnya 1 tahun cukup 4 kali aja atau 3 bulan sekali. Kayaknya returnnya lebih baik dripda DCA saham tiap bulan.
tergantung tujuan investasi bapak mau capital gain atau deviden. Kalo sy pribadi sih kalo pake DCA untuk yg khusus long term minimal 3 tahun. sy pilih emiten dividen nya yg besar. Dpt capital gain syukur , ga dapet pun masih dpt deviden.
Secara tidak langsung artinya jika mau beli saham harus punya modal yang besar sehingga bisa melakukan value investing? Karena kalau modal minim gimna dong pak? Misalkan hanya punya uang 1jt tapi pingin beli saham ? Apa harus tunggu punya uang dulu 10jt pak?
Kalau menghindari DCA solusi terbaik uang di simpan dimna dulu pak? Jika modal masih kecil? Apa nabung Reksadana saja apa gimna pak? Mohon pencerahannya
tidak juga. mau modal berapapun bisa saja. tapi ketika harga saham tinggi, tidak dipaksakan untuk membeli. Uangnya bisa ditaruh di tabungan yang kasih yield tinggi, atau dideposito jangka pendek, atau di reksadana pasar uang.
@@DoddyBicaraInvestasi masukan yang baik pak, terimakasih sarannya pak. Jadi opsi terbaik adalah melakukan riset pada saham yang sedang diskon ya pak?
Kemarin syaa sempat beli saham BBRI di harga 4600 pak dan itu saya all in seklian karena pass ada rejeki saat itu 😄, dan saya rencana mau lakukan metode DCA dari sisa gaji pak, tapi setelah saya nonton video pak Dody yang ini saya jadi punya opsi untuk menyimpan dulu di reksadana sambil tunggu BBRI kembali terdiskon 🙏🙏
Terimakasih Pak Dody
siap semangat pak. Saya rasa sih susah buat BBRI untuk turun lagi ke 4600. Menurut saya harga wajar BBRI itu di sekitar 5300-5500an. Tergantung tinggal masuk di diskon berapa persen. Kalau didiskon 10% berarti ya masuknya di 5000.
@@DoddyBicaraInvestasi ya betul sekali pak, harga BBRI sudah sangat tinggi saat ni, mungkin rejeki pak untuk tunggu di harga 5000 😄
Sekali lagi terimakasih pak untuk ilmunya 🙏 salam sukses buat pak Dody
Semua usaha perlu modal kecuali jd makelar
Saya lebih memilih averaging down, jika harga naik saya tunggu sampai turun lagi dan tidak membeli lagi jika harga nya naik, paling tidak suka saham naik tanggung karna kita tidak bisa membeli atau menjual karna harga belum sesuai target, kuncinya yaitu sabar kayak pak lkh bisa nyimpen saham sampai 17thun😇
Seperti biasa konten pak dody selalu informatif bagi kami para investor pemula, oh iya bagi temen2 yg tertarik belajar fundamental saham dan pembahasan rinci cara menghitung nilai wajar saham, bisa cek playlist pak dody, judul playlist investasi jangka panjang
Terima kasih banyak atas insightnya Pak Doddy. Video yang sangat edukatif. Beberapa pelajaran yang saya tangkap diantaranya
1. DCA itu baik asalkan ditambah diversifikasi dan memilih saham yang memang memiliki track record mampu bertahan dalam kondisi apapun
2. DCA tidak bisa dijadikan metode utama jika ingin mendapat keuntungan sebesar-besarnya
3. Jika ingin menggunakan DCA, perlu juga melihat harga wajarnya. Jika undervalue maka bisa masuk, jika tidak mending tahan dulu atau cari emiten lainnya
Terima kasih pak
siapp sama-sama
Saya setuju secara hitung-hitungan dan mengalami langsung DCA bukan metode yang paling efektif. Namun DCA ini membantu saya untuk membangun kebiasaan dan kedisiplinan menabung aset di awal saya memulai investasi.
setujuu. Nabungnya sih tetap saja tiap bulan, tapi kalau sahamnya ketinggian, kan ada opsi lain dulu, misalnya di deposito, reksadana pasar uang / reksadana obligasi. hehe
DCA cocok buat org yg portfolionya sedang minus, jadi DCA berlaku cuman pas harga turun, jadi harus bijak dalam menggunakan strategi DCA
pak, di 6:11, ketulis "prinsip dollar cost averaging, membeli saham tanpa melihat fundamental". biasanya DCA, fundamental perusahaan yang pertama dilihat pak. kurang layak untuk pake DCA di perusahaan yang secara statistik historis pertumbuhannya tidak bagus. bahkan kalo melihat keadaan sekarang di IHSG yang cocok pake metode DCA bahkan tidak sampai 10 emiten😁😁🙏🙏
Boleh di spill ga emiten nya apa aja
Pengalaman saya, saya DCA di BBRI dan BMRI (artinya di saham bener² bigcaps dan sektor banking, bukan sektor lainnya ya), tapi saya Take Profit di 20%, harus berani TP, DCA hold selamanya kayaknya bener sesuai video Bapak ini.
misi bg
Pengalaman abang untuk take profit 20% dari bbri dan bmri butuh waktu brapa lama bg kalau dari pengalaman abang ?
soalnya saya sama kayak abang invest dca hanya di bbri dan bmri
Klo BBCA pkek metode DCA gmn... untuk jangka pnjang karena dari pd nganggur duit nya karena masi belum ada planning buat kedepan nya!!!
@@santhomash3709 sebelum 2 tahun sudah 20%, berani dana besar karena likuid juga.
@@rudiantoni1145 DCA itu bagus om, tanpa analisa teknikal, cocok untuk pemula. pastikan hanya berlaku untuk bigbank. jangan coba² di saham² sektor lain.
kalau ada duit banyak, DCA nya dibagi saja, jangan beliin semua. Dibagi 20x beli pun oke. misal ada 80 jt, beliin 4jt setiap bulan.
Auto subscribe Om Doddy... ❤
Agreed. Kalo cuman mengandalkan 1 saham, DCA bisa sangat beresiko. Tapi kalo kita memiliki, misal, 5 saham yang sudah kita analisa dengan result bagus dlm jangka panjang, kita bisa investasi dengan porsi tertentu. Misal; saya melihat, secara market value, memang mahal, tapi BBCA BMRI BBRI TLKM MTEL ASII masih memiliki business value yang bagus. Nah, dengan metode markowitz, saya dapatkan alokasi maksimal dari masing-masing saham. Ga lupa backtesting, bila saya punya portofolio ini 5-8 tahun kebelakang, apakah bisa melebihi atau setidaknya sama dengan return pasar. Saya masukin itungan CVaR, supaya bisa melihat potensi resiko. Oiya, pembentukan alokasi optimal saya juga mempertimbangkan alpha, beta dan sharpe ratio. Bila semua oke, ya buy sesuai planning dan DCA setiap bulan. Rebalancing, saya lakukan setahun sekali atau sesuai kondisi pasar. Entah untuk mengubah alokasi portofolio atau ubah komposisi emiten.
4 big banks + TLKM sih udah jelas bagus banget ya, pertama seperti 4 big banks sudah hampir tidak memiliki competitors dan nasabah yang cari, bukan bank yang cari nasabah lagi... Trustnya udh WOW... DPKnya juga gede, dikasi bunga 0% aja pada mau nabung ke BCA... joss
DCA bisa dipakai kalo di porto masih merah, itungannya jadi avg down, tapi secara terus menerus, kalo udah hijau baru gak boleh, menurut saya sihh
duh bosen dikasih contoh yang berhasil, ada ga contoh pak doddy yang ga berhasil pake metode value investing?
udah ada di beberapa video:
1. th-cam.com/video/O0j-ab0SJe8/w-d-xo.html&pp=ygUXa2VzYWxhaGFuIGludmVzdGFzaSBkYmk%3D
2. th-cam.com/video/duXVTFIo9A4/w-d-xo.html&pp=ygUXcnVnaSByYXR1c2FuIGp1dGEgZG9kZHk%3D
At least 2 ini yang saya ingat. harusnya ada beberapa lagi.
Kalau bicara di 5 tahun awal saya investasi (2013-2018) ada banyak sekali kegagalan dan saya ceritakan di video pertama dan kedua. Masalahnya di 2-3 tahun terakhir ini bisa dibilang ngga banyak yang gagal. Beberapa yang saya pegang turun selama 2022, sekarang sudah kembali naik di 2023 karena bersabar saja menunggu pasar mengapresiasi
keren analoginya, setuju...
info yang sangat berguna untuk saya yang masih awam di dunia saham, thanks pak
siap. sama-sama
Setuju dengan Pak Doddy, saham sebagus apapun kalau kemahalan justru sangat berisiko karena berpotensi longsor sekali saja kinerjanya turun. Seperti yg pernah terjadi dengan UNVR, ACES, HMSP, hingga SIDO.
mantapp
DCA itu work asalkan itu perushaan growth jika enggak resiko mya besar apalagi yg investasi dari sisa gaji umr yg pasti terbilang kecil
Pas temanya nih om. Sudah lama mau tanya terkait value investing. Jika kita cukup bisa/ mungkin expert menilai valuasi suatu saham, kemungkinan besar saham2 yg terdiskon itu ada, tp jumlahnya terbatas. Terlebih Analogi Mercy Harga Bajaj, pasti langsung diborong & hampir tdk mungkin Mercy tsb terdisplay dgn durasi waktu yg lama. Jikalau seperti itu harus sabar menunggu jg ya untuk dpt harga diskon.. ?.. 😅
Benar sekali. memang harus sabar menunggu. Dari pengalaman saya investasi saham sejak lama, biasanya setahun minima 1-2 kali terjadi penurunan karena satu dan lain hal. Tiap 5 tahun sekali biasanya bisa turun dalam banget, seperti di tahun 2020 lalu, atau 2013, 2017, dst.
❤
Kalo pas lagi turun dalam apa yg harus dilakukan pak...klo bisa kita analisa teknikal pas saham mencapai titik tertinggi kita take profit dlu gmna pak?
Terimakasih banyak pak Doddy karena video ini saya menunda untuk DCA ke satu saham tiap bulan nyo, dan saya berpikir lebih baik duit nya saya tabung di RDPT dan ketika ada momentum saham diskon baru saya beli lumpsum. Apakah bener metode saya ini pak Doddy 🙏🙏 mohon dikoreksi apabila salah pak🙏🙏
Mohon saran nya juga pak Doddy 🙏🙏🙏
Sehat selalu pak
Terimakasih banyak
Intinya Gk mslah DCA tpi kita Tetap perhatikan valuasi & Fundamental perusahaan tsb . Klo di kira masih murah gk mslah DCA terus toh wong duitnya ada cmn tiap awal Bulan 😂
setujuu
Kan bisa di simpan dulu guys, sebulan atau bbrpa bulan, itu gunanya belajar technikal 😁
Tergantung saham apa yg di invest ya kan?
Karena kalo lihat Andhika Sutoro putra dia menyarankan untuk pemula menggunakan metode DCA
metode DCA tidak cocok untuk beli saham jangka panjang, kecuali beli saham 4 bank terbesar, dan dipastikan gak bakal rugi asal jangka panjang.
Kalo saham Apple dan Microsoft bagaimana?
Terimakasih....kalau beli BBRI sebenarnya ga ada ruginya,...karena paling apes adalah mendapatkan deviden sekitar 7% setahun.....lebih tinggi dari deposito,...jadi apa ruginya, belom lagi kalau mendapatkan gain dari kenaikan harga....Tq
sepaham pak. all in saat murah, keluar saat mahal. kalo ragu mending tidur jangan invest wkwkw
👍👍
Aku pakai dca tapi ga full
Tetep pakai value investing
Dan yang utama mesti aku ambil saham yang membagikan deviden tiap tahun minimal ±7%/ tahun
Bagi pemula saham-saham yang bisa di long term, bagi deviden tinggi tiap tahun, wonderful company, naik terus dari tahun ke tahun , mercy harga bajaj & terjangkau untuk semua kalangan karena masih murah tapi bukan murahan... ADRO, BSSR, BBRI, BNGA, NISP, HEXA, AUTO, SMSM, TPMA & KKGI...🙏🙏🙏
apakah reksadana juga membagikan deviden?
Tetap DCA Krn ngandalin gajian, ada sisa uang nganggur langsung hajar, klau gak abis juga buat jajan ..he...he..
ya karena kadang orang itu gk ointer nabung, kyk aku, takut kepake wkwkwkw
Keren banget pak. Sukses terus, makasih uda share ilmu2 nya dg detail dan gratis😊
siapp bu. terimakasihh
dgn dca portofolio saya bertumbuh pesat, ga pusing mau naik mau turun, dan psikologis sy terjaga, yg bahaya itu bukan dca tp salah beli saham jelek, mohon jgn menyesatkan newbie, krn justru lumpsum justru membuat rugi krn psikologis terganggu, pake contoh unvr? kebayang kl pake lumpsum? yg penting cari saham yg bagus bukan metode nya bung
beda opini boleh kan bung?
Setuju. Teknik dca selalu diserang sama value investor pake contoh unvr mulu 😅
kalo dari empiris yang efektif DCA cocok untuk BBRI BMRI dan BBCA BBNI, dan kalo lagi jatuh DCAnya digedein....kalo yang lain kayaknya gak cocok
Betul DCA disarankan hanya untuk sektor perbankan big 4 (BBCA, BBRI, BMRI, BBNI), tidak disarankan untuk saham siklikal seperti dari sektor otomotif, properti dan energi, karena volatilitasnya sangat tinggi.
Kita bisa tau harga wajar suatu saham gimana caranya pak doddy? Saya Investor pemula, baru setaun mulai investasi.
Serius nanya..
Jadi gimna cara beli saham
Jika setiap bulan ngga tentu beli berapa lot??
DCA Wort it Untuk Pemula, tp lebih Baik di banding Menebak nebak atau ikut ikutan Fomo
Pak Doddy adakah semacam rumus dalam menentukan PE Ratio suatu saham?
malam pak, izin bertanya cara menghitung di menit 7:39 yang perkiraan laba bersih 7T gimana dapatnya ?apakah semua saham begitu. mohon dijawab pak
Wah terima kasih pak doddy, cara ngitungnya mudah dipahami. 👍👍👍👍👍👍👍👍👍🎉
🙏🙏🙏
Aku pk strategi DCA hy d investasi Reksadana saham & Taka ( Tabungan Berjangka )...
Bukannya beli reksadana index setiap bulan juga termasuk DCA pak? Jadi gimana investor kecil dan modal pas2an harus nunggu uang terkumpul banyak dulu baru beli saham.
Untuk mengetahui asumsi laba tahunan setiap emiten nya gimana pak?
Yaudah kenapa enggk pake DCA + analisis jangan beli di harga sembarang.....
Ijin nanya Pak doddy, kalau nunggu saham turun/diskon 30-40% sebanyak itu, yang dipengaruhi oleh penurunan kinerja perusahaan pak, seperti MNCN & WEGE ..
Kalau seperti itu apakah tetap masuk dalam value invest pak?? Dimana harga sangat diskon tpi dipengaruhi kinerja yang turun...
Atau lbh baik membeli saham yg diskonny kurang lebih hanya 10℅, tapi kinerjanya stabil bahkan meningkat? Seperti ASII bgtu pak.
Dengan kondisi spt itu, value invest lbh worth to buy kira2 kondisi yg mana pak?
Pak Doddy, saya ingin bertanya terkait fluktuasi harga saham, saya pernah membandingkan bbrp harga emiten saham, ada yg naik dan yg turun, utk yg harganya turun saya lihat di orderbooknya lebih banyak permintaan daripada penawaran, tapi kenapa harga sahamnya tetap turun? kemudian saya bandingkan dgn emiten satunya, di orderbooknya antara permintaan dan penawaran hampir sama jumlahnya, tapi kok harganya naik drastis? bagaimana penjelasan dari pak Doddy terkait hal itu, terima kasih..
Pak itu laba yang bapak maksud laba tahun berjalan di kali per atau Laba tahun sebelumnya?
Menurutku..
Dividen Investing paling enak..
Cari yg Rutin Bagi Dividen + Yield >7%.. pantau Lapkeu utk cek Harga Warasnya...
Duet Bank & Coal...
Spill dong
@@rumahpertaniankreatif8683misal... BJTM & PTBA tapi tetep DYOR
@@soundtubefree8075dyor apaan mas
Bang, gw terapin rumus nya di saham US google, kog hasilnya rada ngawur yak?
Diskon 1000%, alias harga sekarang 1/10 harga wajar.
Saham Microsoft diskon 200%.
Saham Coca-Cola diskon 300%.
Saya jadi bingung mana yang wajar wkwk.
Saat saham yg kita incar sedang aptreen sebaiknya uangnya simpan dimana? Apakah bagus kalau taruh di reksadana pasar uang atau pendapatan tetap, menunggu sampai sahamnya downtrend?
Selamat malam pak. Kalau harga bbca wajar berapa ya pak. Mau beli tp udh tinggi di bulan ini September 2024
Bagaimana dengan melakukan DCA setiap hari di Reksadana Saham Index Pak Doddy?
pak bagaimana kalau DCA di IHSG atau indeks apakah bagus ? saat ini sy DCA sri kehati
Bg menurut emiten kontruksi skrng Gimn menurut pandangan abng...
Nunggu diskon 30-40% di saham yang bagus ?? Apa nggak susah pak. Malah bisa jadi ga dapet bareng dan harga udah naik duluan.
Wah jadi serem denger nasihat nya baru mulai main saham mau jalan 1 tahun . , tapi sangat makesense
Mas Doddy cara asumsi untuk menentukan Rata-rata PER dilihat baiknya itu apa 5 tahun atau 10 tahun?
Pak doddy izin bertanya, saya ada rencana utk investasi saham utk jangka panjangg bahkan seumur hidup , menurut pandangan bapak lebih baik invest di reksadana indeks seperti Sri kehati atau nabung di bank bigcaps seperti BCA dengan metode DCA ,Mohon penjelasnya ya pak
Ini stretegi sya sih DCA. hbisnya bingung buat cari hrga wajar sebuah saham😂😅
Seorang value investing apakah memperhitungkan besaran deviden Pak ?
biasanya kita memilih perusahaan yang bagi dividen. tapi dividend yield bukan menjadi kriteria dalam menentukan perusahaan ini bagus atau tidak, atau murah atau tidak. Banyak perusahaan bagus yang dividend yieldnya kecil (payout ratio kecil).
Tanya pak..
Value insvestor kan wait n see smp harga terkoreksi..
Nah brrti selama blm terkoreksi harganya, brti pak Doddy nyimpen uang cashnya di Reksadana kah?
Bingung aja ada yang anjurkan nabung saham / dolar cost avereging dan sekarang beli sekali gus/ lumpaum
Kalo bingung berarti kurang belajar nya om
intinya bisa pakai DCA bang. Beli di saat harga turun dan jangan beli saat harga naik. Coba nonton video nya saham dari nol. Pasti langsung faham.
Lamsam juga ada resiko..contoh nya $ASII ..belinya di 5000an katanya diskon sekarang malah Rp 4000an .😂
semua tentu ada resiko, karena ini bicara tentang saham. Tinggal dipilih mana yang resikonya paling rendah.
Bagus intro nya pak
terimakasih 🙏
Cara tau nilai PE wajar gimana pak?
first pak
first reply jugaa. hehe
Salam pak doddy, jadi DCA cocok untuk reksadana saham?
DCA cocok kalau dipadukan dengan diversifikasi. Bisa DCA di banyak saham (5-10 saham yang bagus), atau di reksadana saham yang isinya saham blue chip menyerupai indeks.
@@DoddyBicaraInvestasi terimakasih pak
Pa Dody informasi nya sangat bagus & logis, Pa dody juga invest by siklus atau benar2 fokus di saham diskon?
saham diskon itu juga meliputi saham2 yang growing, saham2 yang tidak growing, saham2 siklikal. Jadi ya selama ada kesempatan dan saya paham bisnisnya, saya masuk.
Berarti beli reksadana saham ga disaranin untuk DCA juga pak?
Atau gimana dengan reksadana Obligasi pak apa masih rekomendasi dengan sistem DCA?
pe ratio 15 kali itu di dapat darimana ya?
di alasan ke 5 typo "peningkatan" mestinya "pendekatan" ya pak
oh iya typo ya. hehe. terimakasih pak
Malam pak doddy. Apa bisa dibuatkan video tentang skincare routine yg biasa bapak pakai? Karna kulit bapak termasuk bagus jika dikomparasikan dengan kulit wajah dosen2 saya yg mayoritas kusam dan keriput. Terima kasih
😂😂😂
Up
DCA nya kl saham nya udh turun aja bli saham nya.kl saham nya naik jangan di beli.
Nice info
Cara hitunh harga wajar saham eps x10
Uang nya adanya cm pas gajian,,,, itupun terbatas
Kenapa harus indeks??? Knph gk reksadana saham?
Fee nya gede sih om.. Dah gitu blm tentu menang lawan index. Mending jadi index aja skalian kan 😅 (idx30, srikehati) tapi kalo saya ada jagoan rds yaitu sucor flexi fund 😅😅😅
Skrg sy tiap bulan DCA ke reksadana obligasi seperti succor stable & index bond fund, apakah strategi yang sudah sy lakukan salah atau benar? Mohon dijawab..
kalau reksadana obligasi tidak masalah sih mau pakai cara apapun, karena tidak sevolatil saham dan kemungkinan salah pilih obligasi jauh lebih kecil
Pak PER di RTI dan di IPOT kok beda ya? Kalo gini kita bisa pake acuan mana ya pak?
harus belajar menghitung sendiri. Kan formulanya simpel. Harga dibagi earning per share.
Harga pasti sama. Pembedanya ya di EPS. kenapa bisa beda, ya bisa jadi asumsi epsnya beda. ada yang pakai annualized, ada yang trailing twelve month, dst.
@@DoddyBicaraInvestasi Ahh I see2, terima kasih Pak Doddy 😀
siap sama-sama
Klo RD indeks sri kehati bagus kah pake DCA?
Sri-Kehati sudah bisa dibilang cukup well diversified. Jadi pakai DCA bagus. Cuman kalau memang lagi turun-turunnya, bisa juga dibuat lump sum atau beli sekaligus. Saat ini sudah ngga murah lagi sih karena sudah hampir mencapai titik tertingginya. Saran saya ya kalau baru mulai invest di sri-kehati, masukin dalam jumlah kecil dulu, dan sisanya bisa ditaruh di RDPU atau RDPT.
@@DoddyBicaraInvestasiapakah artinya NAB RDI sri kehati disitu2 aj pak,susah utk naik lagi kah?😢
Mas Doddy semakin glowing ya
mungkin efek lampu sorot + efek grading warna di software editing kali pak
KALAU MENURUTKU ya DISESUAIKAN AJA DENGAN KEMAMPUAN boskuhhh! Skrg klo gaji cuman 2jt per bln ya jelas 500rb di buat DCA bos.
Bang bahas lagi tentang bibit, update reksadana bang dody
siap ditunggu ya. untuk update terakhir reksadana saya, ada di 3 minggu lalu di video ini: th-cam.com/video/Y0m1d8mjScg/w-d-xo.html
Mampunya nyicil gmana?
Pak Doddy masih invest di aplikasi P2P?
udah ngga
Pak mau tanya. Berarti untuk DCA di indeks masih cukup oke ya pak?
Mksd pak Doddy boleh pk sistem DCA d saham invidu, asal diversifikasi dgn investasi d Reksadana Index...
terimakasih penjelasannya pak Doddy, mau nanya sedikit, kalau satu saham sdh terdiskon 40% dan sudah kita beli, tapi ternyata turun terus sampai misalkan diskon 70%, apakah pak Doddy akan beli lagi? atau beli di 40% nya itu nyicil (bukan all-in). terimakasih sebelumnya
permasalahannya adalah:
1. Apakah diskon 40% kita ini bener-bener valid, ataukah ada salah nilai (misjudgement of value). Saham yang awalnya kita nilai baik, ternyata aslinya tidak baik karena analisa kita yang kurang sempurna.
2. Apakah ada perubahan prospek jangka panjang yang permanen buat si saham tersebut? Kalau tidak, berarti ya tambah senang dong kalau turun lebih banyak lagi. Kalau iya, maka perlu dihitung ulang nilai wajarnya dengan asumsi yang baru
Mau lumpsum tapi cuma ngarep gaji doang tiap bulan, kalo takut pake DCA, dan metode yang kurang worth it, terus kapan lagi mau nabung 😅
sebenarnya esensinya adalah, tidak harus setiap bulan langsung ditabungkan saham. Kalau harga sahamnya masih mahal-mahal, bisa ditaruh di tabungan, atau di reksadana pasar uang terlebih dahulu. Kan sama-sama ditabung juga.
Tapi kalau memang mau membiasakan habit menabung saham, silahkan juga tidak masalah.
@@DoddyBicaraInvestasiterimakasih pak ilmunya 🙏🏻
siap. sama-sama
Tapi kalau gitu bukannya jatohnya jadi kaya trading ya pak bukan investing?
ngga juga sih. Investing itu kan bukan berarti harus hold forever.
Makasihh
🙏🙏
Pak mau nanya utk DCA saham TLKM baimnya beli dikisaran harga berapa ya pak? Terima kasih
bang coba riview Saham Indeks IDX30 bang harga wajar engga bang😅
Pak mau nanya untuk investasi jangka pendek waktunya 5 bulan, enaknya investasi reksadana pasar uang atau obligasi ya, makasih
Saran di rdpu aja.
Goto masuk diskon ga pk
saham yang bisa diprediksi nilainya adalah saham yang stabil dan konsisten mencetak laba. Saya tidak tahu kapan GoTo akan stabil dan konsisten, jadi tidak bisa memperkirakan berapa valuenya
@@DoddyBicaraInvestasi makasi pk dodi.setiap bapak uplod sy pasti ngikutin penjelasannya
Pak dodi saya setuju kalau DCA kurang efektif karena saya merasakan sendiri, ketika harga saham lagi diskon terus kita beli per bulan, dan harga sahamnya selalu naik potensi return kita malah kecil. Masalahnya investor pemula seperti saya yang mempunyai dana minim yang hanya bisa beli setiap 1 bulan sekali apakah ada cara terbaik jika ingin investasi saham dengan return maksimal dengan modal minim tanpa membeli reksadana saham?
Betul saya juga model investasi nya seperti ini selalu nyicil tiap bulan tapi sekarang saya ubah model investasi saya, misal sebulan saham A contohnya bisa beli 2 lot atau lebih, jadi saya nyicil nya 1 lot aja sebulan, sisa duitnya saya taro di RDPT, jadi pas dapat moment saham A tadi lagi diskon barulah aku lumpsump di saham A itu.
Itu sih model Investasi ku sekarang semoga bermanfaat, dan mohon di koreksi ya manteman yang lebih senior karna akupun sebenarnya masih awam soal saham🙏
@@kornelstory2671 mending kita DCA ke RDN aja kali ya setiap bulan, nanti beli saham nya pas laporan keuangan tiap semester turun, jadi nabung (DCA) setiap bulan ke RDN beli sahamnya 1 tahun cukup 4 kali aja atau 3 bulan sekali. Kayaknya returnnya lebih baik dripda DCA saham tiap bulan.
@@BanyuHendayanaya mungkin iya dan mungkin tidak, karna itu balik lagi ke resiko portfolio kita. Oke semangat Investasi nya mas Banyu
@@kornelstory2671nungguin cair RDPT lama, keburu naik
tergantung tujuan investasi bapak mau capital gain atau deviden.
Kalo sy pribadi sih kalo pake DCA untuk yg khusus long term minimal 3 tahun. sy pilih emiten dividen nya yg besar. Dpt capital gain syukur , ga dapet pun masih dpt deviden.
DTI8 updatenya pak
siap ditunggu ya. Sebenarnya 2 minggu lalu juga sempat posting video terbaru DTI 8. Bisa dicek di link ini: th-cam.com/video/PZp5FpVf2zc/w-d-xo.html
Saya juga menunggu 👌
Dca bagus kok aku bbri aman wkwk😂
Yup karna di jagain
bang bahas saham gwsa dong
ha....ha......
ha....ha......
sy pake metode "parkir " pak belajar dr pak dody masukin di yang fix income ketika ada saham yg ingin dibeli dan dirasa murah baru jual
👍👍