Keluarga Keraton Kasepuhan Tetap Adakan Grebeg Syawal,Meski Sempat Ditutup

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 18 เม.ย. 2024
  • www.e-satu.com (Cirebon) - Keraton Kasepuhan Cirebon mengadakan acara grebek Syawal di Astana Gunung Sembung Kabupaten Cirebon.
    Patih Sepuh Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat mengatakan, kegiatan ini dilakukan pada setiap tahunnya untuk melakukan berziarah ke makam leluhur.
    “Kita kesana untuk bersilaturahmi kepada leluhur, untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah terutama kita sebagai generasi penerus yang harus mengingat jasa para leluhur,” katanya, Jumat (19/4/2024).
    Terkait insiden penutupan pintu Astana Gunung Sembung yang dilakukan kepada keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon, Ia merasa prihatin atas kejadian tersebut.
    “Kita sebetulnya ingin melakukan ziarah kepada makam orang tua kita, sebetulnya tidak ada tindakan penutupan pintu untuk akses ke makam orang tua kita,” lanjutnya.
    Ia mengungkapkan, keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon sendiri akan melakukan musyawarah terkait dengan penutupan tersebut.
    “Kita akan berembuk dulu dengan pihak keluarga mudah-mudahan ada solusi akan ada jalan keluarnya yang terbaik,” tutupnya. (herwin)

ความคิดเห็น • 1

  • @algahening118
    @algahening118 29 วันที่ผ่านมา

    Kalau jaman dulu yg menolak itu sama dengan pmberontak dan pasti dihukum pancungg, logika sedrhana aja kalau bukan Trah SGJ kenapa dari jaman Sultan Sepuh Pakuningrat dan jumenengan Sultan Arief nggak pernah terjadi demo pnolakan?? dan knapa pas Sultan Arief wafat dan dikubur disitu warga gak menolak?? apakah ada indikasi kpentingan? knapa justru setelah Kraton Kasepuhan jadi maju tertata rapi di jaman alm. Sultan Arief skg pada ribut.