mendem memang memiliki 2 arti, tergantung kontek kalimatnya. bisa diartikan mabuk, bisa juga diartikan mendem (mengubur) seperti dlm ungkapan mikul dhuwur mendem jero itu. Nah dalam kontek ungkapan "semar mendem" itu, sesuai konteknya diartikan sebagai mabuk. Karena konteksnya makanan. Kalau diartikan memendam (mengubur), malah jadi keliru. Terima kasih kritiknya 🙂🙏
Mantap....👍👍👍👍Terus berinovasi dan smangat kang 🙏
Nuhun kang
Mantapz
Dh like dan subcribe
Terima kash
Kontekstual..!!!!
Nuhun mang
🎉🎉🎉🔥🔥🔥💪💪💪 Mantap.....
nuhun Yop
Mantap karya seninya terus lah berkarya
Terima kasih
Orang seni paham dg nilai nilai seni.
Teruslah berkarya.
Teruslah berkarya lewat seni rupa mantep sukses selalu Aamiin ya robbal alaamiin
Dukung abizzz.....like comment nu subcribe...done 🙏
Terimakasih sudah "membedah" karya saya. 🙏
Terima kasih juga, sudah melukiskan panggung politik Indonesia. Lukisan ini jadi catatan sejarah demokrasi
Mantap, bung barnaz. Saya sudah....
Alhamdulilah kalau sudah...
Pameran itu singkat, Sketsa Mas Bung membikinnya abadi
Keren kang..suarakan terus hati nurani seniman❤
Mendem itu bukan mabuk 😅😅😅😅😅 tapi memendam sesuatu seperti ungkapan Mikul Duwur Mendem Jero
mendem memang memiliki 2 arti, tergantung kontek kalimatnya. bisa diartikan mabuk, bisa juga diartikan mendem (mengubur) seperti dlm ungkapan mikul dhuwur mendem jero itu. Nah dalam kontek ungkapan "semar mendem" itu, sesuai konteknya diartikan sebagai mabuk. Karena konteksnya makanan. Kalau diartikan memendam (mengubur), malah jadi keliru. Terima kasih kritiknya 🙂🙏
HD....Mang
Sehat selalu ya mas
Gas 🤘
Mantap
Fantastic ❤❤❤❤
Apakah para seniman itu juga dalam keadaan mendem karena kondisi negri ini saat mencurahkan pikirannya pada lukisan2 mereka ?? ✌️✌️ lanjutkan
Seniman secara personal mengambil sudut pandang sendiri terhadap realitas, kang