Selamat sore Kak. Alhamdulillah, trimakasih atas vidionya. Saat ini, saya setelah mengikuti Calon Guru Penggerak, barulah mendpatkan tetang pembelajaran Berdifensiasi, yang mana langkah awalnya, harus dpt memahami terlebih dahulu, dari gaya belajar pada anak. Untuk saat ini, saya masih sedang melakukan eksperimen, untuk menmukan gaya belajar mereka, walau pada saat saya tanyai tentang hoby kereka, hampir 20 dari 30 anak, hobynya olahraga. Saya mencoba untuk memperdalam kembali, agar benar² dpt memahami mengenai gaya belajar yang ada pada mereka.
Salam kenal kakkk! Semangat program CGP nya juga yaa.. yang dilakukan uda benar, kalau uda ada diagnostic tinggal eksperimen differensiasi pada konten, proses atau assessment aja. Semangat ya. Kalau perlu bantuan atau ada pertanyaan, silahkan kontak saya 😊
Jadi dalam pembelajaran diferensiasi boleh salah satu kak? Misalnya konten saja, atau proses atau produk saja? Atau apakah harus ketiga nya dalam pembelajaran? @@RuangEdukator
Boleh salah satu saja kak. Yang jadi dasarnya adalah kebutuhan apa yang ingin dijawab melalui pembelajaran berdiferensiasi. Bisa cek konten Ruang Edukator yg tentang diferensiasi juga ya 😊
Halo kak... tempat duduk di kelas fungsinya lebih ke arah akses materi belajar. Apakah anak visual di depan atau di belakang, tidak masalah selama akses nya mereka dapatkan. Misal menggunakan metode learning center atau corner, ada corner visual, corner praktik, corner auditory, maka tempat duduk tidak akan terlalu berpengaruh. Namun, untuk mudahkan akaes tentu saja lebih baik anak visual auditori di area depan dan kinestetik di area belakang. Mungkin praktisnya begitu ya kak... semoga menjawab
kalau ada materi yang mengharuskan eksperimen bagaimana? Apakah siswa yang audio visual tetap harus sesuai dengan gaya belajarnya? bukankah proses pengetahuan terbentuk tidak hanya melalui proses mendengar melihat tapi melibatkan semua panca indera...
Betul kakak.. kalau eksperimen tentu saja harus tetap eksperimen, apalagi materi yang tujuan pembelajaran nya ke psikomotor misalnya olahraga. Learning style sifatnya rekomendasi kak. Setiap kita punya preferensi cara belajar dimana membantu kita memahami materi lebih baik dibanding cara lainnya. Poin pentingnya sebenarnya pada kita sebagai guru menyediakan berbagai pilihan media untuk berbagai gaya belajar. Juga apabila ada anak tertentu yang membutuhkan pendampingan lebih, menggunakan learning style yang tepat dapat membantu anak tersebut belajar lebih baik. Semoga menjawab ya kak 😊
Bagaimana cara memadukan antara kesiapan belajar dan gaya belajar ? Apakah lebih baik jika gaya belajar digabungkan agar pemahaman siswa lebih holistik?
Harapannya dengan menggunakan gaya belajar yang tepat, bisa membantu anak lebih cepat belajar, sehingga kalau kesiapan belajarnya belum sejauh teman2nya, dia bisa catch up. Jadi pemggunaan gaya belajar di sini lebih personalised untuk membantu anak ini. Kalau classical ya lebih baik memvariasikan berbagai gaya saja. Karena waktu guru kan juga terbatas 😄 cuma bisa dijadikan opsi untuk aktivitas pembuka atau materi untuk flipped class
Aku mau tanya ka Dari ke tiga gaya belajar anak, Apakah ada posisi duduk di kelas yang sesuai dengan gaya belajar mereka? Misalnya auditory duduk di belakang. Apakah posisi duduk dapat membantu mereka dalam belajar sesuai dengan gaya belajar mereka?
Halo Alifia... Hmm, coba aku cari tahu apa ada research tentang ini ya.. Intinya kalau tempat duduk membantu dia menggunakan gaya belajarnya ya bisa saja.. Misal model learning station, yang ga duduk tapi jalan dari satu pos ke pos lainnya, cocok untuk anak kinestetik. Kalau duduk di belakang bisa membuat dia lebih dengar, ya bisa saja (misalnya ada speakernya di belakang), visual duduk di depan karena lebih kelihatan papan. Tapi kalau di depan dan belakang tidak ada perbedaan pada akses visual ataupun auditory kayanya sih sama aja ^^ Semoga menjawab ya
Kak maaf mau bertanya apakah dengan mengetahui gaya belajar anak seperti ini ada baikknya untuk kita sebagai gru untuk memberikan ruang masing2 kepada ank anak yg memliki gaya belajar yg sama di kelas yg sama? Apakah hal itu efektif kak?
kak mau tanya kalau kita merasa semua ciri" gaya belajar yang disebutkan tadi ada di diri kita gimana yah kak? atau memeng setiap orang punya salah satu yg kuat dari ke 3 nya?
Betul kak. Kita pasti ada ketiganya, hanya ada salah satu yang membuat kita belajar lebih baik dari yang lain, atau yang lebih kuat, atau yang lebih kita suka. 😊
Halo kak Nur Muhemi, salam kenal ya... Melakukan semua gaya belajar dalam satu waktu pembelajaran bisa dilakukan dengan diferensiasi pembelajaran. Artinya, kakak harus mempersiapkan misalnya 3 sumber belajar yang berbeda : video (untuk visual learner), eksperimen (untuk kinestetik learner) dan podcast (untuk audio learner). Tapi tentu saja disesuaikan dengan karakteristik kelas dan waktu serta resource yang tersedia ya kak. Bisa juga menggunakan metode cooperative learning misalnya jigsaw menggunakan materi visual. Jigsaw menyenangkan untuk pembelajar visual, kinestetik dan auditori. Karena ada pindah-pindahnya, juga ada diskusinya. Semoga membantu
Kak mau nanya saya sekarang sedang mengerjakan skripsi kuantitatif berjudul hubungan gaya belajar dengan hasil belajar pada materi IPA di SDN... Saya menggunakan menyebar angket kak dan sama dosen saya suruh ngasih treatmen agar ada perbedaan di pretest dan postes, treatmen apa ya yang cocok di kelas kak. Saya bingung kak, mohon bantuannya.
Untuk kelas kontrol ya satu cara mengajar untuk semua. Yang treatment untuk kelas eksperimen menggunakan differentiated learning based on learning style. - ini untuk research design eksperimen dengan kelas kontrol ya... Kalau mau tahu perbedaan, ya satu kelas, sebelumnya tanpa perubahan (pre) dan dilanjutkan dengan treatment differentiated learning itu sbg post data (cuma ada faktor2 yg akhirnya ga bisa dikontrol, kaya beda unit pembelajaran). Kalau sy, suggest yg cara pertama. Ada kelas kontrol dan eksperimen 😊
@@RuangEdukator kak kalau misal treatmentnya itu di kelas itu ditampilkan video pembelajaran setelah itu siswa di suruh presentasi gimana kak? Video pembelajaran kan untuk anak visual dan auditori sedangkan anak kinestetik yg suka belajar dg bergerak seperti presentasi.
@@silvisantiani4565 haloooo... Maaf saya ga dapatnotof komen nya. Jadi haru balas. Boleh kontak saya aja langsung kak buat diskusi 😁 ke email learningcenter.upgrade@gmail.com ya... Nanti saya kasih no kontak 😊
kk saya mau bertnya semoga di jawab Yang saya masih bingung kk kaya apa cara kita menerapakan tiga gaya belajar itu di dalam kelas misanya saya lagi mutar video dalam kelas untuk anak dengan gaya belajar visual sedang kan yg untuk gaya belajar kinestetik dan auditory pasti mareka tidak fokus untuk belajar karen mareka kan gaya belajar kinestetik dan auditory apa kita harus membuat kelompok kk untuk masing" gaya belajar tadi atau seperti apa kk cara penerapatnya? Terima kasih
Haloo kak.... Sebenarnya tidak perlu menerapkan ketiganya sekaligus. Cukup dipastikan saja kita menggunakannya dengan berimbang. Artinya setelah memutar video, bisa dilanjutkan permainan yg melibatkan gerak dan juga dilanjutkan dengan bernyanyi. Tapi kalau memang mau menggunakan ketiganya sekaligus, ya seperti yang kakak sebutkan. Bisa membuat learning station dengan materi yg berbeda-beda. Lalu anak belajar di station yang sesuai dengan gaya belajarnya. Semoga menjawab ya kak
Maksudnya bagaimana pengajaran untuk anak dengan gaya belajar VKA kah kak? Kalau gabungan ya lebih mudah, pastikan dalam 1 kali pertemuan, kita menggunakan aktivitas atau bahan ajar yang mengkater masing2 gaya belajar (misal aktivitas yg meminta anak bergerak (K), dilanjukan menggambar (V) kemudian anak bernyanyi (A). Atau juga 1 akvititas yg bisa gabungan misal gerak dan lagu (KA), video (VA) atau menirukan gerak dan bernyanyi menggunakan video sebagai contoh (VKA). Semoga menjawab ya kak
hehe tujuan kita tahu gaya belajar anak, adalah agar kita dapat mengajar dengan metode yang lebih tepat. semisal satu kelas dominan semua memiliki gaya belajar yang sama ya tentu saja tidak perlu diferensiasi ^^ tapi klo ada 1 anak yang tidak bisa-bisa, mgkin bisa dibantu dengan pendekatan yang lebih sesuai dengan gaya belajar nya :D
Yes kak... Tergantung gamesnya ya. Tapi kebanyakan games kan kinesthetic. Kalau online edu games ada visual dan auditory juga. Cuma klo saya saranin pakai games2 yang mendorong anak untuk bergerak ya
Hehe iya kak.. mmg ga mudah jadi guru yang harus mengajar berbagai tipe anak dengan gaya belajar dan kesiapan yang beda2. Hanya kalau kita "mengajar" tanpa memperhatikan bagaimana murid "belajar" jadinya kurang efektif dan akhirnya juga lelah karena harus mengulang pengajaran. Yang sy terapkan di kelas sesederhana memastikan dalam 1 pertemuan saya tidak melulu metode ceramah (auditori) saja tapi ada tampilan visual (ppt) dan kegiatan yg melibatkan fisik. Menggunakan video juga sudah bagus untuk visual dan auditori learners. Jadi penerapannya sebenarnya lebih ke variasi metode dan materi aja kak 😊 semoga menjawab dan tetap semangat.
Jd inget jaman dulu kuliah. Penjelasannya persis dlm buku Quantum Learning, Bobbi De Porter. 👍👍
Quantum learning 😍😍😍
Terima kasih ilmunya ❤
Alhamdulillah mksh kak untuk sharing gaya belajarnya, sangat bermanfaat
Yayyy! Makasih sudah mampir kak 🤗 semoga bermanfaat
Selamat sore Kak. Alhamdulillah, trimakasih atas vidionya. Saat ini, saya setelah mengikuti Calon Guru Penggerak, barulah mendpatkan tetang pembelajaran Berdifensiasi, yang mana langkah awalnya, harus dpt memahami terlebih dahulu, dari gaya belajar pada anak. Untuk saat ini, saya masih sedang melakukan eksperimen, untuk menmukan gaya belajar mereka, walau pada saat saya tanyai tentang hoby kereka, hampir 20 dari 30 anak, hobynya olahraga. Saya mencoba untuk memperdalam kembali, agar benar² dpt memahami mengenai gaya belajar yang ada pada mereka.
Salam kenal kakkk! Semangat program CGP nya juga yaa.. yang dilakukan uda benar, kalau uda ada diagnostic tinggal eksperimen differensiasi pada konten, proses atau assessment aja. Semangat ya. Kalau perlu bantuan atau ada pertanyaan, silahkan kontak saya 😊
Jadi dalam pembelajaran diferensiasi boleh salah satu kak? Misalnya konten saja, atau proses atau produk saja? Atau apakah harus ketiga nya dalam pembelajaran? @@RuangEdukator
Boleh salah satu saja kak. Yang jadi dasarnya adalah kebutuhan apa yang ingin dijawab melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Bisa cek konten Ruang Edukator yg tentang diferensiasi juga ya 😊
Sangat berguna sekali
Terima kasih kak :) senang bisa bermanfaat
Terimakasih kak
Sangat jelas penjelasannya ,terima kasih pencerahannya
Thank you 😀😀 senang bisa bermanfaat
terimakasih ilmunya 🙏
Sama sama kak. Semoga bermanfaat
Sangat bermanfaat,
thank you so much kak :D jadi semangat
izin download dan aku tayangkan ketika memberi pelatihan ya buuuu, memudahkan aku ketika menyampaika strategi diferensiasi
Boleh banget 😁 senang bisa bermanfaat
Terimakasih kak atas ilmunya. Saya merasa sangat terbantu.🙏🙏🙏
Salam kenal kakk... yay! Senang bisa bermanfaat 😁
Terima kasih. Sangat membantu. 😊
Terima kasih kak 😊
Bagaimana penempatan/posisi duduk peserta didik dalam kelas sesuai dengan gaya belajar???
Apakah visual harus didepan? Atau bagaimana
Halo kak... tempat duduk di kelas fungsinya lebih ke arah akses materi belajar. Apakah anak visual di depan atau di belakang, tidak masalah selama akses nya mereka dapatkan. Misal menggunakan metode learning center atau corner, ada corner visual, corner praktik, corner auditory, maka tempat duduk tidak akan terlalu berpengaruh. Namun, untuk mudahkan akaes tentu saja lebih baik anak visual auditori di area depan dan kinestetik di area belakang. Mungkin praktisnya begitu ya kak... semoga menjawab
Udh aku subscribe
Yay! Thanks ya kakk
kalau ada materi yang mengharuskan eksperimen bagaimana? Apakah siswa yang audio visual tetap harus sesuai dengan gaya belajarnya?
bukankah proses pengetahuan terbentuk tidak hanya melalui proses mendengar melihat tapi melibatkan semua panca indera...
Betul kakak.. kalau eksperimen tentu saja harus tetap eksperimen, apalagi materi yang tujuan pembelajaran nya ke psikomotor misalnya olahraga.
Learning style sifatnya rekomendasi kak. Setiap kita punya preferensi cara belajar dimana membantu kita memahami materi lebih baik dibanding cara lainnya.
Poin pentingnya sebenarnya pada kita sebagai guru menyediakan berbagai pilihan media untuk berbagai gaya belajar. Juga apabila ada anak tertentu yang membutuhkan pendampingan lebih, menggunakan learning style yang tepat dapat membantu anak tersebut belajar lebih baik.
Semoga menjawab ya kak 😊
Bagaimana cara memadukan antara kesiapan belajar dan gaya belajar ? Apakah lebih baik jika gaya belajar digabungkan agar pemahaman siswa lebih holistik?
Harapannya dengan menggunakan gaya belajar yang tepat, bisa membantu anak lebih cepat belajar, sehingga kalau kesiapan belajarnya belum sejauh teman2nya, dia bisa catch up. Jadi pemggunaan gaya belajar di sini lebih personalised untuk membantu anak ini.
Kalau classical ya lebih baik memvariasikan berbagai gaya saja. Karena waktu guru kan juga terbatas 😄 cuma bisa dijadikan opsi untuk aktivitas pembuka atau materi untuk flipped class
Bagus kak!!!
Thank you buat feedbacknya kakk... Jadi semangat 🥰
Aku mau tanya ka
Dari ke tiga gaya belajar anak, Apakah ada posisi duduk di kelas yang sesuai dengan gaya belajar mereka?
Misalnya auditory duduk di belakang.
Apakah posisi duduk dapat membantu mereka dalam belajar sesuai dengan gaya belajar mereka?
Halo Alifia... Hmm, coba aku cari tahu apa ada research tentang ini ya.. Intinya kalau tempat duduk membantu dia menggunakan gaya belajarnya ya bisa saja..
Misal model learning station, yang ga duduk tapi jalan dari satu pos ke pos lainnya, cocok untuk anak kinestetik.
Kalau duduk di belakang bisa membuat dia lebih dengar, ya bisa saja (misalnya ada speakernya di belakang), visual duduk di depan karena lebih kelihatan papan. Tapi kalau di depan dan belakang tidak ada perbedaan pada akses visual ataupun auditory kayanya sih sama aja ^^
Semoga menjawab ya
Kak maaf mau bertanya apakah dengan mengetahui gaya belajar anak seperti ini ada baikknya untuk kita sebagai gru untuk memberikan ruang masing2 kepada ank anak yg memliki gaya belajar yg sama di kelas yg sama? Apakah hal itu efektif kak?
kak mau tanya kalau kita merasa semua ciri" gaya belajar yang disebutkan tadi ada di diri kita gimana yah kak? atau memeng setiap orang punya salah satu yg kuat dari ke 3 nya?
Betul kak. Kita pasti ada ketiganya, hanya ada salah satu yang membuat kita belajar lebih baik dari yang lain, atau yang lebih kuat, atau yang lebih kita suka. 😊
Adakah video tentang pembelajaran berdiferensiasi kk?
Hi kak.. Boleh mampir di webinar yang kami lakukan bersama classpoint di link ini ya th-cam.com/users/liveQi3G4khDrBs?feature=share
Adakah yang berbahasa Indonesia kk🤭
😄😄 belum bikinnn hehhe. Next yaa.. kalau mau tanya2 strategi boleh
Bagaimana cara menggunakan ketiga gaya belajar ini dalam satu waktu di dalam kelas kak?
Halo kak Nur Muhemi, salam kenal ya... Melakukan semua gaya belajar dalam satu waktu pembelajaran bisa dilakukan dengan diferensiasi pembelajaran. Artinya, kakak harus mempersiapkan misalnya 3 sumber belajar yang berbeda : video (untuk visual learner), eksperimen (untuk kinestetik learner) dan podcast (untuk audio learner).
Tapi tentu saja disesuaikan dengan karakteristik kelas dan waktu serta resource yang tersedia ya kak.
Bisa juga menggunakan metode cooperative learning misalnya jigsaw menggunakan materi visual. Jigsaw menyenangkan untuk pembelajar visual, kinestetik dan auditori. Karena ada pindah-pindahnya, juga ada diskusinya.
Semoga membantu
Kak mau nanya saya sekarang sedang mengerjakan skripsi kuantitatif berjudul hubungan gaya belajar dengan hasil belajar pada materi IPA di SDN... Saya menggunakan menyebar angket kak dan sama dosen saya suruh ngasih treatmen agar ada perbedaan di pretest dan postes, treatmen apa ya yang cocok di kelas kak. Saya bingung kak, mohon bantuannya.
Untuk kelas kontrol ya satu cara mengajar untuk semua. Yang treatment untuk kelas eksperimen menggunakan differentiated learning based on learning style. - ini untuk research design eksperimen dengan kelas kontrol ya...
Kalau mau tahu perbedaan, ya satu kelas, sebelumnya tanpa perubahan (pre) dan dilanjutkan dengan treatment differentiated learning itu sbg post data (cuma ada faktor2 yg akhirnya ga bisa dikontrol, kaya beda unit pembelajaran).
Kalau sy, suggest yg cara pertama. Ada kelas kontrol dan eksperimen 😊
@@RuangEdukator kak kalau misal treatmentnya itu di kelas itu ditampilkan video pembelajaran setelah itu siswa di suruh presentasi gimana kak?
Video pembelajaran kan untuk anak visual dan auditori sedangkan anak kinestetik yg suka belajar dg bergerak seperti presentasi.
@@silvisantiani4565 haloooo... Maaf saya ga dapatnotof komen nya. Jadi haru balas. Boleh kontak saya aja langsung kak buat diskusi 😁 ke email learningcenter.upgrade@gmail.com ya... Nanti saya kasih no kontak 😊
Aku masih smp belum paham soalnya aku belum tahu aku sukanya yg apa
hehe boleh dicoba-coba. untuk tahu suka apa, juga perjalanan belajar kok
kk saya mau bertnya semoga di jawab
Yang saya masih bingung kk kaya apa cara kita menerapakan tiga gaya belajar itu di dalam kelas misanya saya lagi mutar video dalam kelas untuk anak dengan gaya belajar visual sedang kan yg untuk gaya belajar kinestetik dan auditory pasti mareka tidak fokus untuk belajar karen mareka kan gaya belajar kinestetik dan auditory apa kita harus membuat kelompok kk untuk masing" gaya belajar tadi atau seperti apa kk cara penerapatnya?
Terima kasih
Haloo kak.... Sebenarnya tidak perlu menerapkan ketiganya sekaligus. Cukup dipastikan saja kita menggunakannya dengan berimbang. Artinya setelah memutar video, bisa dilanjutkan permainan yg melibatkan gerak dan juga dilanjutkan dengan bernyanyi.
Tapi kalau memang mau menggunakan ketiganya sekaligus, ya seperti yang kakak sebutkan. Bisa membuat learning station dengan materi yg berbeda-beda. Lalu anak belajar di station yang sesuai dengan gaya belajarnya. Semoga menjawab ya kak
@@RuangEdukatorTerima kasih kk atas jawabnya sangat membatu saya🙏
bagaimana dengangaya belajar kombinasi VKA?
Maksudnya bagaimana pengajaran untuk anak dengan gaya belajar VKA kah kak? Kalau gabungan ya lebih mudah, pastikan dalam 1 kali pertemuan, kita menggunakan aktivitas atau bahan ajar yang mengkater masing2 gaya belajar (misal aktivitas yg meminta anak bergerak (K), dilanjukan menggambar (V) kemudian anak bernyanyi (A). Atau juga 1 akvititas yg bisa gabungan misal gerak dan lagu (KA), video (VA) atau menirukan gerak dan bernyanyi menggunakan video sebagai contoh (VKA).
Semoga menjawab ya kak
terima kasih @RuangEdukator. sangat terbantu.
Ka maaf mau bertanya, kalau penentuan gaya belajar harus diikuti pembelajaran berdiferensiasi atau tidak?
hehe tujuan kita tahu gaya belajar anak, adalah agar kita dapat mengajar dengan metode yang lebih tepat. semisal satu kelas dominan semua memiliki gaya belajar yang sama ya tentu saja tidak perlu diferensiasi ^^
tapi klo ada 1 anak yang tidak bisa-bisa, mgkin bisa dibantu dengan pendekatan yang lebih sesuai dengan gaya belajar nya :D
kak mau bertanya, apakah game edukasi juga termasuk gaya belajar kinestetik kak?
Yes kak... Tergantung gamesnya ya. Tapi kebanyakan games kan kinesthetic. Kalau online edu games ada visual dan auditory juga. Cuma klo saya saranin pakai games2 yang mendorong anak untuk bergerak ya
Apakah mbak sudah implementasikan di kelas. Secara teori emnk mantap tapi pelaksanaan bikin guru lelah
Hehe iya kak.. mmg ga mudah jadi guru yang harus mengajar berbagai tipe anak dengan gaya belajar dan kesiapan yang beda2. Hanya kalau kita "mengajar" tanpa memperhatikan bagaimana murid "belajar" jadinya kurang efektif dan akhirnya juga lelah karena harus mengulang pengajaran.
Yang sy terapkan di kelas sesederhana memastikan dalam 1 pertemuan saya tidak melulu metode ceramah (auditori) saja tapi ada tampilan visual (ppt) dan kegiatan yg melibatkan fisik. Menggunakan video juga sudah bagus untuk visual dan auditori learners. Jadi penerapannya sebenarnya lebih ke variasi metode dan materi aja kak 😊 semoga menjawab dan tetap semangat.