Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😄Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^ Jika ingin berdonasi untuk mendukung Rancang Bangun sehingga dapat lebih berkembang dan maju dapat dilakukan sebagai berikut trakteer.id/RancangBangun/link Jangan Lupa untuk Subscribe, Follow, Like, Comment and Share: TH-cam : www.youtube.com/@rancangbangun Instagram : instagram.com/teknik.rancangbangun/ Email : cirrus.studiodesign@gmail.com Tiktok : www.tiktok.com/@teknik.rancangbangun Facebook : facebook.com/teknik.rancangbangun/ Twitter / x : x.com/RancangBangun__ Linkedin : www.linkedin.com/in/rancang-bangun-900881290/ Trakteer : trakteer.id/RancangBangun/link Website : teknikrancangbangun.com
halo, terimakasih semoga bermanfaat Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Menurut pendapat saya, khusus sistem rangka beton bertulang: 1. Balok Induk dan kolom menahan beban gravitasi + gempa 2. Balok Anak hanya menahan beban gravitasi, jadi desain lebar balok dianalisis untuk lokasi tulangan lenturnya. Salam damai
Halo, terimakasih atas masukannya, sebagai tambahan untuk balok juga tidak hanya sebagai pemikul gaya seismik dan menahan gaya lentur tapi juga untuk menahan geser nya terutama Balok SRPMK. Dan untuk balok anak juga berfungsi sebagai menopang momen plat supaya tidak terjadi lendutan yang besar akibat bentang yang terlalu lebar. Tapi ini mungkin sebagai diskusi ya, mohon koreksinya juga, ketika dalam mendesain menggunakan aplikasi struktur, dalam aplikasi ketika kita mendesain balok dan kita masukkan beban gempa, even balok induk dan balok anak bukankah akan terdesain dalam beban gempa tersebut? karena kita juga tidak bisa mengsortir balok ini kena beban gempa dan balok ini tidak kena gempa, kecuali kita asumsikan dua opsi, ada opsi yang dimasukkan beban gempa dan opsi yang tidak dimasukkan beban gempa, nanti nya dari hasil output atau keluaran dari aplikasi tersebut kita definisikan masing-masing untuk balok induk dan balok anak, misalkan balok induk dengan asumsi yang terkena beban gempa, dan balok anak yang tidak terkena beban gempa, tapi pertanyaan selanjutnya, apakah umum mendesain seperti itu? Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau disini atau dengan media lain, Dan di subscribe channel dan di share videonya serta di like video nya, terimakasih ^^
@@rancangbangunTapi saya pernah nanya salah satu praktisi tentang struktur min yg cukup terkenal, dalam analisis balok anak tidak menjadi elemen yg sama dengan balok induk ketika analisis beban gempa. argumentasi beliau karena kondisi balok anak saat terjadi gempa itu tidak terjadi sendi plasti, makanya dalam desain biasanya balok anak dianggap balok biasa (balok non gempa), tetapi beliau juga bilang tidak apa" bila di desain dengan metode srpmm atau srpmk, konsekuensi nya hanya pemborosan aja. karena ingat min balok anak kan dimensi nya kecil , biasanya akan terbentur dengan syarat" dimensi untuk balok srpmk dan srpmm sesuai sni 2847-2019.
Halo, terimakasih atas masukkannya, menarik yang kamu sampaikan tapi dalam hal mendesain dengan aplikasi struktur, bagaimana kamu memisahkan beban gempa nya untuk balok induk dan balok anak? sedangkan pemahaman saya ketika load gempa nya dimasukkan itu akan mengenerate kedalam balok balok dan kolom tersebut? kecuali ketika kamu telah mendesain dari hasil output nya ya, itu mungkin possible kamu sesuaikan apakah balok tersebut kamu desain dengan srpmk atau srpmm, tapi kalo diaplikasi nya bagaimana ya? apa kamu ada saran? itu yang saya belum bisa pahamin ketika dalam mendesaian dalam aplikasinya
@@rancangbangun terimakasih sudah di respon min, tetapi begini min bukankah argumentasi dengan mengatakan balok anak tidak terjadi sendi plastis makanya tidak di desain sebagai balok srpmk itu ada benarnya juga ? karena pada etabs sekali pun, kita kalau sampai tahap analisa non linear mau itu pushover atau time history sebagai analisis gempa itu biasanya tidak memberi node/titik plastis di balok anak, yg mana hanya di balok induk saja. Memang betul pada faktanya beban gempa juga masuk ke balok anak, tetapi min bukankah balok anak itu menumpu pada balok ? yg mana dalam perhitungan srpmk atau srpmm itu ada hal yg wajib diperhitungkan juga namanya HBK (hubungan balok kolom), kalau balok anak otomatis tidak ada perhitungan tentang HBK karena di masing" tumpuan tidak ada kolom. selalu ingat min dalam analisa portal balok anak selalu di desain sebagai beban terpusat pada sebuah balok , artinya dengan tidak menganggap balok anak sebagai SRPMK maka gaya momen dan geser akan lebih besar ada di balok induk, yg mana balok induk akan sangat kuat direncanakan dengan gaya dalam sebesar itu, yg mana itu yg di inginkan SNI 2847-2019 tentang open frame (portal terbuka).
Halo, terimakasih semoga bermanfaat Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^ Jangan Lupa untuk Subscribe, Follow, Like, Comment and Share: TH-cam : Rancang Bangun Instagram : teknik.rancangbangun Tiktok : teknik.rancangbangun Facebook : teknik.rancangbangun Twitter / X : rancangbangun__ Website : teknikrancangbangun.com Salam, Rancang Bangun
halo, ohiya betul makasih 😂 ada keliru, jadi h itu tinggi balok yang kamu dapatkan di perhitungan point A harusnya 350 mm, terimakasih atas koreksinya. Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Di menit ke 38:26 untuk menghitung afs dan afi kan pakai inersia balok untuk masing2 arah pendek dan panjang. Bukannya balok untuk kedua arah berbeda? Kalau baloknya berbeda inersia yang dipakai untuk menghitung afs dan afi juga harusnya beda dong kak?
Halo, iya betul berbeda, sehingga dalam video untuk afs (arah pendek) menggunakan Is, dan afi (arah panjang) menggunakan Ii untuk momen inersia nya. Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
@@rancangbangun mungkin maksud kaknya adalah momen inersia balok yang digunakan oleh pembuat menggunakan balok 350X300dan didapat ib nya 1616615000 mm. pembuat saat menghitung nilai afi menggunakan ib balok 350X300 masuk akal, pertanyaannya adalah tapi kenapa saat menghitung nilai afs menggunakan ib balok 350X300 juga padahal balok yang digunakan adalah balok 250X250? btw terimakasih banyak, ilmunya sangat bermanfaat kak
izin bertanya kak, kalau bentang antar kolomnya ada yg 8,4m, 8m, dan 6,6m untuk preliminary baloknyanya saat ingin menghitung balok induk dan balok anak tetap diambil asumsi atau tiap bentang dihitung ya kak? terimakasih
Halo, Terimakasih semoga dapat bermanfaat Untuk penjelasannya ada dalam video pada bagian Prelimenary Desain : Kolom Kenapa 350 x 350, karena ini masih preliminary desain dengan asumsi awal, dan belum ada pembebanan yang dilakukan juga terhadap kolomnya, setelah diterima beban kolom nya bisa saja lebih besar atau lebih kecil selama tidak kurang dari 300 mm. Penggunaan 350 x 350 juga asumsi trial dan eror saya untuk bangunan 2 lantai ini, sehingga belum tentu applicable jika diasumsikan dengan beban yang lebih besar. Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Halo, untuk waffle slab itu kan sebenernya ada drop panel lagi ya, sehingga penebalan slab nya tidak sama seperti balok T, karena pada asumsi yang saya buat tidak ada penebalan pada slab nya, berbeda dengan pada drop panel ada penebalan disisi kolom/tumpuannya Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Izin bertanya min, 1. Untuk perbedaan perlekatan sederhana, menerus satu sisi dan dua sisi itu bagaimana ya, contoh ada bentang balok 5 meter,jika sederhana dia 5 meter 2 tumpuan nah jika di jadikan satu sisi itu 5 meter 3 tumpuan, atau jadi 3 dan 2 meter karena di tangah ada tumpuan? 2. untuk penjelasan pelekatan balok sederhana, menerus satu sisi dan dua sisi, itu bagaimana ya cara penggunaannya, balok sederhana di gunakan saat kondisi apa dan menerus satusisis dan dua sisi saat kondisi apa
Halo, terkait ini kamu yang tentukan objek nya apa, apakah mau menggunakan perletakan sederhana atau yang lain, beredasarkan tumpuan atau kolomnya Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
kak, sedikit koreksi untuk bentang 6 m lebar penampang balok 300 mm gk bisa kayaknya, memang benar untuk sisi kolom c2 memenuhi yaitu c2 = 350 mm sedangkan kalau untuk sisi 0,75 c1 = 0.75*350 = 262,5 mm, sehingga sudah melebihi nilai minimum dari c1. Sehingga lebar penampang balok harusnya 250 mm baru memenuhi. Mohon di koreksi balik kalau saya salah. Terus untuk desain balok anak harus nya pake kondisi perletakkan menerus 2 sisi karena seperti yang kamus jelaskan sebelumnya kalau kondisi perletakkan balok anak ada di antara 4 tumpuan dan itu sesuai dengan denah. Dan logika lainnya harusnya dimensi balok anak lebih kecil dari balok induk sehingga sangat masuk akal kalau kita pake h = L/21 (menerus 2 sisi). terimakasih...
Bantu jawab persoalan balok anak.. di denah ada 2 kondisi balok anak, yaitu menerus satu sisi dan menerus dua sisi. Jika kita tinjau dgn rumus, sudah pasti yg menerus 2 sisi akan menghasilkan dimensi lebih kecil dan tidak bisa diterapkan untuk yg menerus satu sisi.. makanya digunakan kondisi menerus satu sisi, karna hasil dimensinya nanti bisa diterapkan ke yg menerus 2 sisi.. ini lebih kepada kemudahan pekerjaan nanti jika baloknya seragam ukurannya
Izin bertanya mas/pak untuk tebal kontrol plat 150 apakah boleh ya? Atau jika bentang nya saya ubah pakai yang terkecil itu bentangnya menjadi 87 dan itu apakah boleh perhitungan kontrol dengan bentang terkecil?
Wahhh membantu banget bg, tapi masih ada yg bingung bg balok arah y yg 300/300 itu dari mana ya bg pas bagian inersia plat lantai bg tolong dijawabannya bg Makasih banyak bg 🙏
halo, terimakasih semoga bermanfaat maksud kamu balok 300/350? bisa di jelaskan di menit keberapanya? Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Halo, silahkan dibuat, nanti saya join buat diskusi bareng, atau nanti saya coba buat ya jika peminatnya banyak Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
bukannya untuk mendapkan ukuran prelim kolom harus prelim balok dulu. pertanyaan saya kenapa ukuran kolom udah di tentukan tanpa ada prelim terlebih dahulu
Terimakasih koreksi nya, harus nya itu bentang bersih dari plat nya, berarti ukurannya 3 m atau 3000 mm berarti, terimakasih ya atas koreksinya ^^ Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya, Dan di subscribe channel dan di like video nya, terimakasih ^^
Bang, mohon penjelasannya. Untuk balok induk 3m mengapa menggunakan kondisi perletakan 1 sisi ya bang? Kan bisa saja menggunakan kondisi perletakan 2 sisi jika menggunakan balok induk 3m yang di tengah?
Halo, betul bisa saja digunakan untuk asumsi perletakkan di 2 sisi, karena asumsi tersebut dipengaruhi atas dasar balok yang ingin kita modelkan atau desain. Dalam penjelasan tersebut saya gunakan satu sisi untuk menggambarkan balok yang di ujung. Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Halo, terimakasih, semoga bermanfaat, silahkan cek di kolom deskripsi video nya Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Izin bg, Bagaimana cara menentukan dimensi balok dan pelat ditinjau dari besarnya beban yang dipikul bersekala besar, seperti struktur pelatlantai dn balok dudukan tangki baja penimbunan minyak kelapa sawit
Halo, menurut saya salah satu caranya adalah kamu tanyakan ke vendor tanki nya, dari mereka kan akan memberikan informasi terkait berat dari tanki nya, dari situ kamu minta best practice dari vendor, pemahaman saya (mohon koreksi) tanki itu kan umumnya hanya slab saja karena berat tanki nya akan terbagi rata dan slab nya menampung dari bebannya, jadi kamu tanyakan best practice dari mereka dengan berat sekian berapa ukuran slab nya dan tulangan yang digunakan diameter berapa, lalu setelah mendapatkan informasi tersebut, kamu desain kembali dengan beban terbagi rata tanki lalu informasi dari vendor untuk slabnya apakah slab nya cukup untuk menampung beban dari tankinya, Kalo dari vendor nya tidak memberikan informasinya tentunya kamu harus trial dan eror untuk menentukan slabnya, tulangannya dan lain lain, lalu juga kamu harus tau terhadap pondasinya bagaimana, apakah butuh piling atau tidak (bisa ditanyakan juga ke vendor) tapi juga berarti kamu harus ada soil investigation nya untuk dapat daya dukung dari pondasinya, untuk menampung beban diatasnya, untuk balok juga coba ditanyakan ke vendor apakah harus menggunakan pakai balok? atau cukup di slabnya terus di pasang base plat ke slab nya dll, atau ada metode lain yang bisa dilaksanakan. To be Noted, berat itu kan ada berat kosong, berat operating dan berat test, saran, kamu masukin yang berat test karena cenderung berat nya lebih pengalian faktornya. Semoga bisa menjawab pertanyaan kamu Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau disini atau dengan media lain, Dan di subscribe channel dan di share videonya serta di like video nya, terimakasih ^^
Halo, itu asumsi mas untuk perancangan Di video tersebut, itu tegangan leleh (fy) untuk material tulangan nya Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
ohiya betul makasih 😂 ada keliru, jadi h itu tinggi balok yang kamu dapatkan di perhitungan point A harusnya 350 mm, terimakasih atas koreksinya. Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau disini atau dengan media lain, Dan di subscribe channel dan di like video nya, terimakasih ^^
Kalo mis. dibawah 1 meter itu kan berarti kecil banget ya, mis. kamu ikutin sesuai perhitungan di prelim Asumsi bentang balok 900 mm, saya anggap kantilever karena kalo ditengah bentang kayaknya kependekan kalo sebesar itu ya, berarti h = 900/8 = 112,5 mm gunakan 150 mm buat tinggi baloknya Terus kalo lebar nya di SNI 2847:2019 itu disebutkan "bahwa lebar penampang harus sekurangnya nilai terkecil dari 0,3h dan 250 mm" jika 0,3h maka 0,3*150 = 45 mm maka kamu ga bisa gunakan yang ini, jadi kamu pakai nya 250 mm untuk lebarnya, karena minimal 250 mm jadi b x h nya yaitu 250 x 150 mm buat baloknya, Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya, Dan di subscribe channel dan di like video nya, terimakasih ^^
maaf kaa mau tanya ini mungkin agak oot dari materi diatas. jadi klo sudah pake dinding geser apa harus pakai sistem rangka pemikul momen??. terimakasih
Halo, shear wall kan untuk menahan beban gempa juga ya, sebagai yang biasanya dinding nya pakai bata, tapi dikarenakan high rise building sehingga terhadap dampak dari beban gempa nya lebih besar, maka dindingnya digunakan menggunakan shear wall (concrete structure) agar bangunannya lebih daktail. Pemahaman saya (mohon dikoreksi jika saya salah), walaupun menggunakan shear wall kita tetap menggunakan SRPMK (disini saya tulisnya K ya atau khusus, bukan B = Biasa, M = Menengah) apalagi untuk high rise building dan daerah yang rawan gempa, karena tidak hanya SPRMK itu ngomongin masalah gempa tapi juga terkait pendetailan tulangan strukturnya. jadi yang umumnya dinding pakai bata kan tidak disambungkan ya connection antara dinding, kolom, slab, dan balok nya. tapi dikarenakan ini shear wall jadi terhadap tulangan tulangan tersebut ada connetionnya atau sambungan antar bagian struktur utama. Menurut saya seperti itu. Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
halo, karena ini masih prelimenary, dan berpengaruh juga nantinya saat kamu running simulasinya apakah nanti dengan 350 mm cukup atau butuh 400? kalo saya jika hasil 0,3h = 367 mm saya cenderung akan naikkan ke 400 mm, tujuan safety factor. tapi balik lagi, ketika kamu desain ada berbagai macam faktor yang perlu dipertimbangkan dari mulai cost, waktu dan lainnya.
apakah bisa dhitungkan apakah bisa penggunaan kolom pipi 15 x 35 cm dengan tinggi Kolom 4 Meter dan Jarak Bentang Kolom 4 Meter Ukuran Besi Utama 12 mm Ulir + 8 mm untuk rumah 2 lantai apakah sudah kuat mas
Halo, terimakasih atas pertanyannya, Baik jadi jika dari referensi yang disebutkan ini di desain untuk kolom pada bangunan rumah 2 lantai ya, karena kolom pipih dan ukurannya 15 x 35 cm dimana tujuannya biar kolomnya rata dengan dinding, Perlu diperhatikan jika berdasarkan SNI 2847 : 2019 ukuran kolom dipersyaratkan 30 x 30 cm agar bisa dikatakan sesuai didesaian untuk struktur tahan gempa, tapi dikarenakan kolom nya didesain pipih maka yang perlu diperhatikan adalah penulangan terhadap struktur tersebut didesain dengan struktur tahan gempa, Perlu diperhatikan juga untuk rasio tulangan pada kolom itu 1 - 2 % jadi perlu dihitungkan juga jika tulangan utama 12 mm, berapa jumlah tulangannya, Lalu terkait apakah sudah kuat, saran saya dilakukan analisa atau didesain lagi apakah bangunan tersebut atau kolom tersebut kuat atau tidak, karena dalam preliminary desain ini baru mencari desain awal untuk dimensi struktur nya, belum membicarakan mengenai jumlah tulangan dan lain lain, lebih baik dilakukan perhitungan sehingga bisa lebih confident terhadap desain yang rencanakan, Saya secara pribadi tidak bisa mengatakan itu kuat atau tidak sebelum saya analisa sendiri apalagi jika itu beneran di desain untuk membangun rumah bukan penelitian, kecuali saya mengeluarkan best practice yang saya biasa lakukan Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya, Dan di subscribe channel dan di like video nya, terimakasih ^^
Halo, bisa disampaikan terkait referensi maksimal lebar balok 2/3 H, untuk dapat saya pelajari kembali, terimakasih Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
maaf kak mau tanya, untuk perhitungan pelat dua arah kan sebelumnya saya menggunakan estimasi tebal pelat lantai 150 mm, namun di akhir ketika dihitung sesuai tabel SNI yang afm > 2 itu, h minimum bentang terpanjang mencapai 170 mm . itu kira2 hitungan dari awal yang estimasi 150 mm ini jadi salah atau bagaimnaa ya? mohon arahannya terimakasih
Halo, wah besar sekali ya sampai 170 mm, bentang nya sampai berapa besar ln nya? Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
@@rancangbangun iya kak besar. Karena saya menghitung pelat dengan ukuran 7,2 × 6,1 m Kira² tebal pelat 170 mm masih batas wajar dalam perencanaan bangunan saya? Terimakasih
menurut saya untuk preliminary desain, itu cenderung sangat besar dengan ketebalan seperti itu, karena bahkan belum ada asumsi beban yang di terapkan dalam perhitungan tersebut, karena plat nya yang kamu desain sangat besar bentang nya (7,2 x 6,1 m), bisa kamu pecah lagi dengan ada tumpuan di tengah bentang tersebut
@@rancangbangun dipecah lagi maksudnya bagaimana ya kak? Ada tambahan balok anak? Soalnya menurut dosen saya, gapapa pelat lantai berkisar antara 15-20 cm. Asal tidak melebihi 20 cm
Plat nya tidak selebar itu, mis. buat 3,5 m x 3,5 m dari tumpuan, iya memang tidak masalah sebenernya, saya lebih concern dari perhitungan preliminary sudah ketahuan sebesar itu tebal plat nya, padahal belum ada asumsi beban, jika sudah ada bisa jadi plat yang kamu desain lebih besar, saran saya plat nya jangan dibuat selebar 7,2 x 6,1 m, bisa di buat adanya balok anak seperti yang kamu sampaikan
Halo, Pembahasan tinggi balok, saat Pembahasan Preliminary Desain : Balok, Dijelaskan untuk mendapatkan tinggi balok dengan, h = l/18,5 (asumsi perletakan menerus). Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Halo, H yang kamu maksud disini h (height = tinggi balok) dan B (Base = Lebar balok) ? mungkin bisa kamu tanyakan ke mereka asumsi nya, karena saya menggunakan asumsi yang berdasarkan SNI 2847 : 2019, bisa jadi mereka menggunakan asumsi/referensi lain, jika sudah ada tanggapan dari mereka mungkin bisa kita diskusi bareng lagi dari yang kamu sampaikan, Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
halo, silahkan di cek di deskripsi video nya Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain. Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Boleh, bisa di download disini ya drive.google.com/file/d/1LOFEq1DEuhwYKSB69zy1SLaA-NlpUx-d/view?usp=sharing Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya, Dan di subscribe channel dan di like video nya, terimakasih ^^
Izin bg, Bagaimana cara menentukan dimensi balok dan pelat ditinjau dari besarnya beban yang dipikul bersekala besar, seperti struktur pelatlantai dn balok dudukan tangki baja penimbunan minyak kelapa sawit
Halo, menurut saya salah satu caranya adalah kamu tanyakan ke vendor tanki nya, dari mereka kan akan memberikan informasi terkait berat dari tanki nya, dari situ kamu minta best practice dari vendor, pemahaman saya (mohon koreksi) tanki itu kan umumnya hanya slab saja karena berat tanki nya akan terbagi rata dan slab nya menampung dari bebannya, jadi kamu tanyakan best practice dari mereka dengan berat sekian berapa ukuran slab nya dan tulangan yang digunakan diameter berapa, lalu setelah mendapatkan informasi tersebut, kamu desain kembali dengan beban terbagi rata tanki lalu informasi dari vendor untuk slabnya apakah slab nya cukup untuk menampung beban dari tankinya, Kalo dari vendor nya tidak memberikan informasinya tentunya kamu harus trial dan eror untuk menentukan slabnya, tulangannya dan lain lain, lalu juga kamu harus tau terhadap pondasinya bagaimana, apakah butuh piling atau tidak (bisa ditanyakan juga ke vendor) tapi juga berarti kamu harus ada soil investigation nya untuk dapat daya dukung dari pondasinya, untuk menampung beban diatasnya, untuk balok juga coba ditanyakan ke vendor apakah harus menggunakan pakai balok? atau cukup di slabnya terus di pasang base plat ke slab nya dll, atau ada metode lain yang bisa dilaksanakan. To be Noted, berat itu kan ada berat kosong, berat operating dan berat test, saran, kamu masukin yang berat test karena cenderung berat nya lebih pengalian faktornya. Semoga bisa menjawab pertanyaan kamu Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau disini atau dengan media lain, Dan di subscribe channel dan di share videonya serta di like video nya, terimakasih ^^
Izin bg, Bagaimana cara menentukan dimensi balok dan pelat ditinjau dari besarnya beban yang dipikul bersekala besar, seperti struktur pelatlantai dn balok dudukan tangki baja penimbunan minyak kelapa sawit
Halo, menurut saya salah satu caranya adalah kamu tanyakan ke vendor tanki nya, dari mereka kan akan memberikan informasi terkait berat dari tanki nya, dari situ kamu minta best practice dari vendor, pemahaman saya (mohon koreksi) tanki itu kan umumnya hanya slab saja karena berat tanki nya akan terbagi rata dan slab nya menampung dari bebannya, jadi kamu tanyakan best practice dari mereka dengan berat sekian berapa ukuran slab nya dan tulangan yang digunakan diameter berapa, lalu setelah mendapatkan informasi tersebut, kamu desain kembali dengan beban terbagi rata tanki lalu informasi dari vendor untuk slabnya apakah slab nya cukup untuk menampung beban dari tankinya, Kalo dari vendor nya tidak memberikan informasinya tentunya kamu harus trial dan eror untuk menentukan slabnya, tulangannya dan lain lain, lalu juga kamu harus tau terhadap pondasinya bagaimana, apakah butuh piling atau tidak (bisa ditanyakan juga ke vendor) tapi juga berarti kamu harus ada soil investigation nya untuk dapat daya dukung dari pondasinya, untuk menampung beban diatasnya, untuk balok juga coba ditanyakan ke vendor apakah harus menggunakan pakai balok? atau cukup di slabnya terus di pasang base plat ke slab nya dll, atau ada metode lain yang bisa dilaksanakan. To be Noted, berat itu kan ada berat kosong, berat operating dan berat test, saran, kamu masukin yang berat test karena cenderung berat nya lebih pengalian faktornya. Semoga bisa menjawab pertanyaan kamu Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau disini atau dengan media lain, Dan di subscribe channel dan di share videonya serta di like video nya, terimakasih ^^
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😄Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Jika ingin berdonasi untuk mendukung Rancang Bangun sehingga dapat lebih berkembang dan maju dapat dilakukan sebagai berikut
trakteer.id/RancangBangun/link
Jangan Lupa untuk Subscribe, Follow, Like, Comment and Share:
TH-cam : www.youtube.com/@rancangbangun
Instagram : instagram.com/teknik.rancangbangun/
Email : cirrus.studiodesign@gmail.com
Tiktok : www.tiktok.com/@teknik.rancangbangun
Facebook : facebook.com/teknik.rancangbangun/
Twitter / x : x.com/RancangBangun__
Linkedin : www.linkedin.com/in/rancang-bangun-900881290/
Trakteer : trakteer.id/RancangBangun/link
Website : teknikrancangbangun.com
Kak terimakasih penjelasannya, kalau boleh request penjelasan tentang penentuan dimensi kolom kak
Terima kasih untuk setiap orang baik yang sudah membuat tutorial dan membagikan ilmunya
halo, terimakasih semoga bermanfaat
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Menurut pendapat saya, khusus sistem rangka beton bertulang:
1. Balok Induk dan kolom menahan beban gravitasi + gempa
2. Balok Anak hanya menahan beban gravitasi, jadi desain lebar balok dianalisis untuk lokasi tulangan lenturnya.
Salam damai
Halo, terimakasih atas masukannya, sebagai tambahan untuk balok juga tidak hanya sebagai pemikul gaya seismik dan menahan gaya lentur tapi juga untuk menahan geser nya terutama Balok SRPMK.
Dan untuk balok anak juga berfungsi sebagai menopang momen plat supaya tidak terjadi lendutan yang besar akibat bentang yang terlalu lebar.
Tapi ini mungkin sebagai diskusi ya, mohon koreksinya juga, ketika dalam mendesain menggunakan aplikasi struktur, dalam aplikasi ketika kita mendesain balok dan kita masukkan beban gempa, even balok induk dan balok anak bukankah akan terdesain dalam beban gempa tersebut? karena kita juga tidak bisa mengsortir balok ini kena beban gempa dan balok ini tidak kena gempa,
kecuali kita asumsikan dua opsi, ada opsi yang dimasukkan beban gempa dan opsi yang tidak dimasukkan beban gempa, nanti nya dari hasil output atau keluaran dari aplikasi tersebut kita definisikan masing-masing untuk balok induk dan balok anak, misalkan balok induk dengan asumsi yang terkena beban gempa, dan balok anak yang tidak terkena beban gempa, tapi pertanyaan selanjutnya, apakah umum mendesain seperti itu?
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau disini atau dengan media lain, Dan di subscribe channel dan di share videonya serta di like video nya, terimakasih ^^
@@rancangbangunTapi saya pernah nanya salah satu praktisi tentang struktur min yg cukup terkenal, dalam analisis balok anak tidak menjadi elemen yg sama dengan balok induk ketika analisis beban gempa.
argumentasi beliau karena kondisi balok anak saat terjadi gempa itu tidak terjadi sendi plasti, makanya dalam desain biasanya balok anak dianggap balok biasa (balok non gempa), tetapi beliau juga bilang tidak apa" bila di desain dengan metode srpmm atau srpmk, konsekuensi nya hanya pemborosan aja.
karena ingat min balok anak kan dimensi nya kecil , biasanya akan terbentur dengan syarat" dimensi untuk balok srpmk dan srpmm sesuai sni 2847-2019.
Halo, terimakasih atas masukkannya, menarik yang kamu sampaikan
tapi dalam hal mendesain dengan aplikasi struktur, bagaimana kamu memisahkan beban gempa nya untuk balok induk dan balok anak? sedangkan pemahaman saya ketika load gempa nya dimasukkan itu akan mengenerate kedalam balok balok dan kolom tersebut? kecuali ketika kamu telah mendesain dari hasil output nya ya, itu mungkin possible kamu sesuaikan apakah balok tersebut kamu desain dengan srpmk atau srpmm,
tapi kalo diaplikasi nya bagaimana ya? apa kamu ada saran? itu yang saya belum bisa pahamin ketika dalam mendesaian dalam aplikasinya
@@rancangbangun terimakasih sudah di respon min, tetapi begini min bukankah argumentasi dengan mengatakan balok anak tidak terjadi sendi plastis makanya tidak di desain sebagai balok srpmk itu ada benarnya juga ? karena pada etabs sekali pun, kita kalau sampai tahap analisa non linear mau itu pushover atau time history sebagai analisis gempa itu biasanya tidak memberi node/titik plastis di balok anak, yg mana hanya di balok induk saja.
Memang betul pada faktanya beban gempa juga masuk ke balok anak, tetapi min bukankah balok anak itu menumpu pada balok ? yg mana dalam perhitungan srpmk atau srpmm itu ada hal yg wajib diperhitungkan juga namanya HBK (hubungan balok kolom), kalau balok anak otomatis tidak ada perhitungan tentang HBK karena di masing" tumpuan tidak ada kolom.
selalu ingat min dalam analisa portal balok anak selalu di desain sebagai beban terpusat pada sebuah balok , artinya dengan tidak menganggap balok anak sebagai SRPMK maka gaya momen dan geser akan lebih besar ada di balok induk, yg mana balok induk akan sangat kuat direncanakan dengan gaya dalam sebesar itu, yg mana itu yg di inginkan SNI 2847-2019 tentang open frame (portal terbuka).
Terima kasih ilmunya🙏
Halo, terimakasih semoga bermanfaat
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Jangan Lupa untuk Subscribe, Follow, Like, Comment and Share:
TH-cam : Rancang Bangun
Instagram : teknik.rancangbangun
Tiktok : teknik.rancangbangun
Facebook : teknik.rancangbangun
Twitter / X : rancangbangun__
Website : teknikrancangbangun.com
Salam,
Rancang Bangun
mas izin bertanya di menit 11.34 pembahasan tentang penampang bw itu yang bagian 400 itu asalnya dari mana mas
mohon dijawab mas
halo, ohiya betul makasih 😂 ada keliru, jadi h itu tinggi balok yang kamu dapatkan di perhitungan point A harusnya 350 mm, terimakasih atas koreksinya.
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Di menit ke 38:26 untuk menghitung afs dan afi kan pakai inersia balok untuk masing2 arah pendek dan panjang. Bukannya balok untuk kedua arah berbeda? Kalau baloknya berbeda inersia yang dipakai untuk menghitung afs dan afi juga harusnya beda dong kak?
Halo, iya betul berbeda, sehingga dalam video untuk afs (arah pendek) menggunakan Is, dan afi (arah panjang) menggunakan Ii untuk momen inersia nya.
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
@@rancangbangun mungkin maksud kaknya adalah momen inersia balok yang digunakan oleh pembuat menggunakan balok 350X300dan didapat ib nya 1616615000 mm. pembuat saat menghitung nilai afi menggunakan ib balok 350X300 masuk akal, pertanyaannya adalah tapi kenapa saat menghitung nilai afs menggunakan ib balok 350X300 juga padahal balok yang digunakan
adalah balok 250X250?
btw terimakasih banyak, ilmunya sangat bermanfaat kak
izin bertanya kak, kalau bentang antar kolomnya ada yg 8,4m, 8m, dan 6,6m untuk preliminary baloknyanya saat ingin menghitung balok induk dan balok anak tetap diambil asumsi atau tiap bentang dihitung ya kak? terimakasih
Terima kasih untuk videonya yaa, sangat informatif
Saya mau tanya untuk asumsi kolom 350 x 350 itu pertimbangannya apa ya?
Halo, Terimakasih semoga dapat bermanfaat
Untuk penjelasannya ada dalam video pada bagian Prelimenary Desain : Kolom
Kenapa 350 x 350, karena ini masih preliminary desain dengan asumsi awal, dan belum ada pembebanan yang dilakukan juga terhadap kolomnya, setelah diterima beban kolom nya bisa saja lebih besar atau lebih kecil selama tidak kurang dari 300 mm. Penggunaan 350 x 350 juga asumsi trial dan eror saya untuk bangunan 2 lantai ini, sehingga belum tentu applicable jika diasumsikan dengan beban yang lebih besar.
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
@@rancangbangun Untuk batasan 300 mm ada di 2847 ya?
Iya, di 2847 : 2019 sesuai dengan penjelasan Di Dalam video nya
@@rancangbangun Siap terima kasih yaa sudah merespon, semoga semakin besar channelnya
Terimakasih atas ucapannya, semoga dapat bermanfaat
makasih kak materinya. saya mau tanya kalo untuk menghitung waffle slab/ balok grid apakah hitungan preliminary nya sama seperti balok T?
Halo, untuk waffle slab itu kan sebenernya ada drop panel lagi ya, sehingga penebalan slab nya tidak sama seperti balok T, karena pada asumsi yang saya buat tidak ada penebalan pada slab nya, berbeda dengan pada drop panel ada penebalan disisi kolom/tumpuannya
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Izin bertanya min,
1. Untuk perbedaan perlekatan sederhana, menerus satu sisi dan dua sisi itu bagaimana ya, contoh ada bentang balok 5 meter,jika sederhana dia 5 meter 2 tumpuan nah jika di jadikan satu sisi itu 5 meter 3 tumpuan, atau jadi 3 dan 2 meter karena di tangah ada tumpuan?
2. untuk penjelasan pelekatan balok sederhana, menerus satu sisi dan dua sisi, itu bagaimana ya cara penggunaannya, balok sederhana di gunakan saat kondisi apa dan menerus satusisis dan dua sisi saat kondisi apa
Halo, terkait ini kamu yang tentukan objek nya apa, apakah mau menggunakan perletakan sederhana atau yang lain, beredasarkan tumpuan atau kolomnya
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
kak, sedikit koreksi untuk bentang 6 m lebar penampang balok 300 mm gk bisa kayaknya, memang benar untuk sisi kolom c2 memenuhi yaitu c2 = 350 mm sedangkan kalau untuk sisi 0,75 c1 = 0.75*350 = 262,5 mm, sehingga sudah melebihi nilai minimum dari c1. Sehingga lebar penampang balok harusnya 250 mm baru memenuhi. Mohon di koreksi balik kalau saya salah.
Terus untuk desain balok anak harus nya pake kondisi perletakkan menerus 2 sisi karena seperti yang kamus jelaskan sebelumnya kalau kondisi perletakkan balok anak ada di antara 4 tumpuan dan itu sesuai dengan denah. Dan logika lainnya harusnya dimensi balok anak lebih kecil dari balok induk sehingga sangat masuk akal kalau kita pake h = L/21 (menerus 2 sisi).
terimakasih...
Bantu jawab persoalan balok anak.. di denah ada 2 kondisi balok anak, yaitu menerus satu sisi dan menerus dua sisi. Jika kita tinjau dgn rumus, sudah pasti yg menerus 2 sisi akan menghasilkan dimensi lebih kecil dan tidak bisa diterapkan untuk yg menerus satu sisi.. makanya digunakan kondisi menerus satu sisi, karna hasil dimensinya nanti bisa diterapkan ke yg menerus 2 sisi.. ini lebih kepada kemudahan pekerjaan nanti jika baloknya seragam ukurannya
Yg kondisi menerus dua sisi hanya bentang 3 meter tengah, sedangkan yg di ujung kiri kanan itu kondisi menerus satu sisi.
Izin bertanya mas/pak untuk tebal kontrol plat 150 apakah boleh ya? Atau jika bentang nya saya ubah pakai yang terkecil itu bentangnya menjadi 87 dan itu apakah boleh perhitungan kontrol dengan bentang terkecil?
Mau nanyak pak. kan itu titik berat y , kan acuannya ke bawah . Apa gak (91200x(60+1/2.115)) + (69000x115) tolong di koreksi kalo sy yg salah 🙏
Wahhh membantu banget bg, tapi masih ada yg bingung bg balok arah y yg 300/300 itu dari mana ya bg pas bagian inersia plat lantai bg tolong dijawabannya bg
Makasih banyak bg 🙏
halo, terimakasih semoga bermanfaat
maksud kamu balok 300/350? bisa di jelaskan di menit keberapanya?
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Izin membantu, mungkin di menit 37:38 kak/pak terimakasih
Makasih banyak kak, kalau ada grup buat diskusi seputar perencanaan struktur saya mau join dong kak hehe
Halo, silahkan dibuat, nanti saya join buat diskusi bareng, atau nanti saya coba buat ya jika peminatnya banyak
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Mau nanya bang, kalau bentang balok induknya 5 meter, apakah perlu diberikan balok anak ? mohon penjelasannya bang 😅
Bang mohon penjelasannya, untuk BE itu ada kejelasan panjang atau lebarnya sampai mana tidak bang? Terus sama fungsi BE itu apa?
Terima kasih bang🙏
Halo, BE yang dimaksud ini apakah be untuk menentukan pelat lantai? ada rumusnya yang be = bw + 2hb
bukannya untuk mendapkan ukuran prelim kolom harus prelim balok dulu. pertanyaan saya kenapa ukuran kolom udah di tentukan tanpa ada prelim terlebih dahulu
Plat terpanjang 3750 itu maksudnya gimana kak?
Halo terimakasih atas pertanyaannya, boleh di infoin di menit keberapa?
@@rancangbangun 39:42 kak
Terimakasih koreksi nya, harus nya itu bentang bersih dari plat nya, berarti ukurannya 3 m atau 3000 mm berarti, terimakasih ya atas koreksinya ^^
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya, Dan di subscribe channel dan di like video nya, terimakasih ^^
@@rancangbangun terimakasih kak🙏
Samasama semoga bermanfaat
Bang, mohon penjelasannya. Untuk balok induk 3m mengapa menggunakan kondisi perletakan 1 sisi ya bang? Kan bisa saja menggunakan kondisi perletakan 2 sisi jika menggunakan balok induk 3m yang di tengah?
Halo, betul bisa saja digunakan untuk asumsi perletakkan di 2 sisi, karena asumsi tersebut dipengaruhi atas dasar balok yang ingin kita modelkan atau desain. Dalam penjelasan tersebut saya gunakan satu sisi untuk menggambarkan balok yang di ujung.
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Berarti untuk perletakan yg bebeda namun panjang baloknya sama, harus dibuatkan preliminary nya ga bang?
Bang bagi pptnya dong, ini bantu saya banget videonya mantep
Halo, terimakasih, semoga bermanfaat, silahkan cek di kolom deskripsi video nya
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
ada video untuk penulangannya?
Izin bg, Bagaimana cara menentukan dimensi balok dan pelat ditinjau dari besarnya beban yang dipikul bersekala besar, seperti struktur pelatlantai dn balok dudukan tangki baja penimbunan minyak kelapa sawit
Halo, menurut saya salah satu caranya adalah kamu tanyakan ke vendor tanki nya, dari mereka kan akan memberikan informasi terkait berat dari tanki nya, dari situ kamu minta best practice dari vendor, pemahaman saya (mohon koreksi) tanki itu kan umumnya hanya slab saja karena berat tanki nya akan terbagi rata dan slab nya menampung dari bebannya, jadi kamu tanyakan best practice dari mereka dengan berat sekian berapa ukuran slab nya dan tulangan yang digunakan diameter berapa, lalu setelah mendapatkan informasi tersebut, kamu desain kembali dengan beban terbagi rata tanki lalu informasi dari vendor untuk slabnya apakah slab nya cukup untuk menampung beban dari tankinya,
Kalo dari vendor nya tidak memberikan informasinya tentunya kamu harus trial dan eror untuk menentukan slabnya, tulangannya dan lain lain, lalu juga kamu harus tau terhadap pondasinya bagaimana, apakah butuh piling atau tidak (bisa ditanyakan juga ke vendor) tapi juga berarti kamu harus ada soil investigation nya untuk dapat daya dukung dari pondasinya, untuk menampung beban diatasnya,
untuk balok juga coba ditanyakan ke vendor apakah harus menggunakan pakai balok? atau cukup di slabnya terus di pasang base plat ke slab nya dll, atau ada metode lain yang bisa dilaksanakan.
To be Noted, berat itu kan ada berat kosong, berat operating dan berat test, saran, kamu masukin yang berat test karena cenderung berat nya lebih pengalian faktornya.
Semoga bisa menjawab pertanyaan kamu
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau disini atau dengan media lain, Dan di subscribe channel dan di share videonya serta di like video nya, terimakasih ^^
Makasih bang ilmu nya boleu minta file nya tidak bang🙏
Izin tanya bang di menit 39:57 fy : 400 dapet darimana ya?? Mohon balasannya bang🙏🏻
Halo, itu asumsi mas untuk perancangan Di video tersebut, itu tegangan leleh (fy) untuk material tulangan nya
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
kak untuk mencari nilai minimum bw itu kan 0,3h. dipakai nilai h nya 400. itu 400 dapat dari mana ya?
ohiya betul makasih 😂 ada keliru, jadi h itu tinggi balok yang kamu dapatkan di perhitungan point A harusnya 350 mm, terimakasih atas koreksinya.
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau disini atau dengan media lain, Dan di subscribe channel dan di like video nya, terimakasih ^^
kak kalau bentang balok dibawah 1 meter tinggi sama lebar balok nya minimal brp?
Kalo mis. dibawah 1 meter itu kan berarti kecil banget ya, mis. kamu ikutin sesuai perhitungan di prelim
Asumsi bentang balok 900 mm, saya anggap kantilever karena kalo ditengah bentang kayaknya kependekan kalo sebesar itu ya, berarti
h = 900/8 = 112,5 mm gunakan 150 mm buat tinggi baloknya
Terus kalo lebar nya di SNI 2847:2019 itu disebutkan "bahwa lebar penampang harus sekurangnya nilai terkecil dari 0,3h dan 250 mm"
jika 0,3h maka 0,3*150 = 45 mm maka kamu ga bisa gunakan yang ini, jadi kamu pakai nya 250 mm untuk lebarnya, karena minimal 250 mm
jadi b x h nya yaitu 250 x 150 mm buat baloknya,
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya, Dan di subscribe channel dan di like video nya, terimakasih ^^
maaf kaa mau tanya ini mungkin agak oot dari materi diatas. jadi klo sudah pake dinding geser apa harus pakai sistem rangka pemikul momen??. terimakasih
btw terimakasih kaa penjelasan pre eliminary desainnya sgt bermanfaat
sma satu lagi kaa yg prelim balok itu knapa pke 0,3h. nilai h nya pke 400 ?. klo h yg dimaksud tinggi balok klo hsil itungan diatas 350.
Halo, shear wall kan untuk menahan beban gempa juga ya, sebagai yang biasanya dinding nya pakai bata, tapi dikarenakan high rise building sehingga terhadap dampak dari beban gempa nya lebih besar, maka dindingnya digunakan menggunakan shear wall (concrete structure) agar bangunannya lebih daktail.
Pemahaman saya (mohon dikoreksi jika saya salah), walaupun menggunakan shear wall kita tetap menggunakan SRPMK (disini saya tulisnya K ya atau khusus, bukan B = Biasa, M = Menengah) apalagi untuk high rise building dan daerah yang rawan gempa, karena tidak hanya SPRMK itu ngomongin masalah gempa tapi juga terkait pendetailan tulangan strukturnya. jadi yang umumnya dinding pakai bata kan tidak disambungkan ya connection antara dinding, kolom, slab, dan balok nya. tapi dikarenakan ini shear wall jadi terhadap tulangan tulangan tersebut ada connetionnya atau sambungan antar bagian struktur utama. Menurut saya seperti itu.
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
samasama, semoga bermanfaat
halo, karena ini masih prelimenary, dan berpengaruh juga nantinya saat kamu running simulasinya apakah nanti dengan 350 mm cukup atau butuh 400? kalo saya jika hasil 0,3h = 367 mm saya cenderung akan naikkan ke 400 mm, tujuan safety factor. tapi balik lagi, ketika kamu desain ada berbagai macam faktor yang perlu dipertimbangkan dari mulai cost, waktu dan lainnya.
apakah bisa dhitungkan apakah bisa penggunaan kolom pipi 15 x 35 cm dengan tinggi Kolom 4 Meter dan Jarak Bentang Kolom 4 Meter Ukuran Besi Utama 12 mm Ulir + 8 mm untuk rumah 2 lantai apakah sudah kuat mas
Halo, terimakasih atas pertanyannya,
Baik jadi jika dari referensi yang disebutkan ini di desain untuk kolom pada bangunan rumah 2 lantai ya, karena kolom pipih dan ukurannya 15 x 35 cm dimana tujuannya biar kolomnya rata dengan dinding,
Perlu diperhatikan jika berdasarkan SNI 2847 : 2019 ukuran kolom dipersyaratkan 30 x 30 cm agar bisa dikatakan sesuai didesaian untuk struktur tahan gempa, tapi dikarenakan kolom nya didesain pipih maka yang perlu diperhatikan adalah penulangan terhadap struktur tersebut didesain dengan struktur tahan gempa,
Perlu diperhatikan juga untuk rasio tulangan pada kolom itu 1 - 2 % jadi perlu dihitungkan juga jika tulangan utama 12 mm, berapa jumlah tulangannya,
Lalu terkait apakah sudah kuat, saran saya dilakukan analisa atau didesain lagi apakah bangunan tersebut atau kolom tersebut kuat atau tidak, karena dalam preliminary desain ini baru mencari desain awal untuk dimensi struktur nya, belum membicarakan mengenai jumlah tulangan dan lain lain, lebih baik dilakukan perhitungan sehingga bisa lebih confident terhadap desain yang rencanakan,
Saya secara pribadi tidak bisa mengatakan itu kuat atau tidak sebelum saya analisa sendiri apalagi jika itu beneran di desain untuk membangun rumah bukan penelitian, kecuali saya mengeluarkan best practice yang saya biasa lakukan
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya, Dan di subscribe channel dan di like video nya, terimakasih ^^
Bang maksimal lebar balok 2/3 H. Terima kasih
Halo, bisa disampaikan terkait referensi maksimal lebar balok 2/3 H, untuk dapat saya pelajari kembali, terimakasih
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
maaf kak mau tanya, untuk perhitungan pelat dua arah kan sebelumnya saya menggunakan estimasi tebal pelat lantai 150 mm, namun di akhir ketika dihitung sesuai tabel SNI yang afm > 2 itu, h minimum bentang terpanjang mencapai 170 mm . itu kira2 hitungan dari awal yang estimasi 150 mm ini jadi salah atau bagaimnaa ya? mohon arahannya terimakasih
Halo, wah besar sekali ya sampai 170 mm, bentang nya sampai berapa besar ln nya?
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
@@rancangbangun iya kak besar. Karena saya menghitung pelat dengan ukuran 7,2 × 6,1 m
Kira² tebal pelat 170 mm masih batas wajar dalam perencanaan bangunan saya? Terimakasih
menurut saya untuk preliminary desain, itu cenderung sangat besar dengan ketebalan seperti itu, karena bahkan belum ada asumsi beban yang di terapkan dalam perhitungan tersebut, karena plat nya yang kamu desain sangat besar bentang nya (7,2 x 6,1 m), bisa kamu pecah lagi dengan ada tumpuan di tengah bentang tersebut
@@rancangbangun dipecah lagi maksudnya bagaimana ya kak? Ada tambahan balok anak?
Soalnya menurut dosen saya, gapapa pelat lantai berkisar antara 15-20 cm. Asal tidak melebihi 20 cm
Plat nya tidak selebar itu, mis. buat 3,5 m x 3,5 m dari tumpuan,
iya memang tidak masalah sebenernya, saya lebih concern dari perhitungan preliminary sudah ketahuan sebesar itu tebal plat nya, padahal belum ada asumsi beban, jika sudah ada bisa jadi plat yang kamu desain lebih besar, saran saya plat nya jangan dibuat selebar 7,2 x 6,1 m, bisa di buat adanya balok anak seperti yang kamu sampaikan
Kak nilai hb nya (tinggi balok) tu liat di mana?
Halo, Pembahasan tinggi balok, saat Pembahasan Preliminary Desain : Balok,
Dijelaskan untuk mendapatkan tinggi balok dengan, h = l/18,5 (asumsi perletakan menerus).
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
Kenapa kebanyakan orang preliminary design untuk balok menggunakan asumsi H = L/12 dan B = 0,5H...bs dijelaskan
Halo, H yang kamu maksud disini h (height = tinggi balok) dan B (Base = Lebar balok) ? mungkin bisa kamu tanyakan ke mereka asumsi nya, karena saya menggunakan asumsi yang berdasarkan SNI 2847 : 2019, bisa jadi mereka menggunakan asumsi/referensi lain, jika sudah ada tanggapan dari mereka mungkin bisa kita diskusi bareng lagi dari yang kamu sampaikan,
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
kak saya minta pptnya
halo, silahkan di cek di deskripsi video nya
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau dengan media lain.
Tolong di subscribe, share dan like juga ya videonya. Biar makin semangat bikin videonya 😊 Dan mungkin jika ingin berdonasi sebagai kelangsungan dari channel nya, terimakasih ^^
kak boleh minta ppt nya ?
Boleh, bisa di download disini ya
drive.google.com/file/d/1LOFEq1DEuhwYKSB69zy1SLaA-NlpUx-d/view?usp=sharing
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya, Dan di subscribe channel dan di like video nya, terimakasih ^^
Terimakasih banyak kak.
Samasama, semoga dapat bermanfaat
Izin bg, Bagaimana cara menentukan dimensi balok dan pelat ditinjau dari besarnya beban yang dipikul bersekala besar, seperti struktur pelatlantai dn balok dudukan tangki baja penimbunan minyak kelapa sawit
Halo, menurut saya salah satu caranya adalah kamu tanyakan ke vendor tanki nya, dari mereka kan akan memberikan informasi terkait berat dari tanki nya, dari situ kamu minta best practice dari vendor, pemahaman saya (mohon koreksi) tanki itu kan umumnya hanya slab saja karena berat tanki nya akan terbagi rata dan slab nya menampung dari bebannya, jadi kamu tanyakan best practice dari mereka dengan berat sekian berapa ukuran slab nya dan tulangan yang digunakan diameter berapa, lalu setelah mendapatkan informasi tersebut, kamu desain kembali dengan beban terbagi rata tanki lalu informasi dari vendor untuk slabnya apakah slab nya cukup untuk menampung beban dari tankinya,
Kalo dari vendor nya tidak memberikan informasinya tentunya kamu harus trial dan eror untuk menentukan slabnya, tulangannya dan lain lain, lalu juga kamu harus tau terhadap pondasinya bagaimana, apakah butuh piling atau tidak (bisa ditanyakan juga ke vendor) tapi juga berarti kamu harus ada soil investigation nya untuk dapat daya dukung dari pondasinya, untuk menampung beban diatasnya,
untuk balok juga coba ditanyakan ke vendor apakah harus menggunakan pakai balok? atau cukup di slabnya terus di pasang base plat ke slab nya dll, atau ada metode lain yang bisa dilaksanakan.
To be Noted, berat itu kan ada berat kosong, berat operating dan berat test, saran, kamu masukin yang berat test karena cenderung berat nya lebih pengalian faktornya.
Semoga bisa menjawab pertanyaan kamu
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau disini atau dengan media lain, Dan di subscribe channel dan di share videonya serta di like video nya, terimakasih ^^
Izin bg, Bagaimana cara menentukan dimensi balok dan pelat ditinjau dari besarnya beban yang dipikul bersekala besar, seperti struktur pelatlantai dn balok dudukan tangki baja penimbunan minyak kelapa sawit
Halo, menurut saya salah satu caranya adalah kamu tanyakan ke vendor tanki nya, dari mereka kan akan memberikan informasi terkait berat dari tanki nya, dari situ kamu minta best practice dari vendor, pemahaman saya (mohon koreksi) tanki itu kan umumnya hanya slab saja karena berat tanki nya akan terbagi rata dan slab nya menampung dari bebannya, jadi kamu tanyakan best practice dari mereka dengan berat sekian berapa ukuran slab nya dan tulangan yang digunakan diameter berapa, lalu setelah mendapatkan informasi tersebut, kamu desain kembali dengan beban terbagi rata tanki lalu informasi dari vendor untuk slabnya apakah slab nya cukup untuk menampung beban dari tankinya,
Kalo dari vendor nya tidak memberikan informasinya tentunya kamu harus trial dan eror untuk menentukan slabnya, tulangannya dan lain lain, lalu juga kamu harus tau terhadap pondasinya bagaimana, apakah butuh piling atau tidak (bisa ditanyakan juga ke vendor) tapi juga berarti kamu harus ada soil investigation nya untuk dapat daya dukung dari pondasinya, untuk menampung beban diatasnya,
untuk balok juga coba ditanyakan ke vendor apakah harus menggunakan pakai balok? atau cukup di slabnya terus di pasang base plat ke slab nya dll, atau ada metode lain yang bisa dilaksanakan.
To be Noted, berat itu kan ada berat kosong, berat operating dan berat test, saran, kamu masukin yang berat test karena cenderung berat nya lebih pengalian faktornya.
Semoga bisa menjawab pertanyaan kamu
Jika ada yg ingin ditanyakan lebih detail, bisa disampaikan di komentar ya atau disini atau dengan media lain, Dan di subscribe channel dan di share videonya serta di like video nya, terimakasih ^^