FONOLOGI: PERUBAHAN BUNYI BAHASA (ASIMILASI, DISIMILASI, DAN MODIFIKASI VOKAL) BAGIAN 1

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 18 ม.ค. 2025

ความคิดเห็น • 62

  • @dindaamaryantii251
    @dindaamaryantii251 3 ปีที่แล้ว

    haloo pak, boleh tidak dijelaskan tentang asimilasi fonetis bahasa Jepang?

  • @ekles227
    @ekles227 3 ปีที่แล้ว +1

    Iklesya Ering/18091101029
    Perubahan bunyi bahasa yang ada di bahasa Indonesia:
    1. Asimilasi
    2. Disimilasi
    3. Modifikasi vokal
    4. Netralisasi
    5. Zeroisasi
    6. Metatesis
    7. Epentesisi
    8. Diftongisasi
    9. Monoftongisasi
    10. Anaptiksis
    Namun hanya akan membahas 3 perubahan bunyi :
    1. Asimilasi
    2. Disimilasi
    3. Modifikasi vokal
    1. Asimilasi
    Perubahan bunyi asimilasi merupakan perubahan 2 bunyi yang tadinya tidak sama kemudian menjadi sama atau hampir sama.
    2. Disimilasi
    Disimilasi juga adalah kebalikan dari asimilasi. Bunyi ini membuat dua bunyi yang sama menjadi berbedah.
    3. Modifikasi vokal
    Terbagi menjadi tiga, yaitu :
    1. Umlaud
    2. Aplaud
    3. Harmoni vokal
    - umlaud merupakan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal rendah menjadi vokal yang tinggi.
    - perubahan dalam aplaud merupakan perubahan bunyi yang terjadi sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal.
    - harmoni vokal merupakan perubahan bunyi vokal akibat bunyi vokal yang lain.

  • @zulfanaila5222
    @zulfanaila5222 ปีที่แล้ว

    Halo pak, izin bertanya, jenis2 asimilasi fonetis apa saja ya? Terima kasih

  • @waraneylumingkewas2847
    @waraneylumingkewas2847 3 ปีที่แล้ว +2

    Waraney Lumingkewas
    20091101003
    Fonologi Bahasa Indonesia
    Tugas Me-review Video Pembelajaran tentang Perubahan Bunyi Bahasa (Asimilasi,Disimilasi dan Modifikasi Vokal).
    Yang pertama yaitu asimilasi adalah perubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama. Misalnya fonem nasal apiko palatal n pada kata [tendang] dapat direalisasikan dengan cara yang berbeda ketika lingkungannya berbeda. Kata [tendang] terdiri dari dua silabel yakni "ten" dan "dang". Contoh kata yang merupakan pasangan minimal dari kata "tendang" yakni kata "tentang"(dua silabel "ten" dan "tang". Disitu ada bunyi d dan t. Bunyi [n] pada "tentang" tidak direalisasikan sebagai apiko-palatal karena lingkungan bunyi [n] telah berubah sehingga bunyi menyesuaikan dengan lingkungan disekitar.
    Perubahan bunyi yang kedua adalah Disimilasi yaitu membuat dua bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama. Contoh kata "sarjana" dalam bahasa Indonesia secara diakronis berasal dari bahasa Sansekerta "sajjana". Dalam kata sajjana terdapat dua bunyi "j" yaitu s,a,j,j,a,n dan a. Konsonan afrikatif apiko-palatal /d3/ yang ada dua ini salah satunya diubah menjadi konsonan getar lamino-palatal /r/. Sehingga kata "sajjana" dalam bahasa Sansekerta menjadi "sarjana" dalam bahasa Indonesia.
    Dan terakhir adalah perubahan modifikasi vokal yang terbagi kedalam tiga jenis yakni umlaud,aplaud dan harmoni vokal.
    Umlaud merupakan perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal yang lebih tinggi. Misalnya vokal "i" yang diucapkan secara rendah pada kata [balik]. Pada kata ini, "i" disitu merupakan puncak silabis atau nukleus yang berkodakan fonem dorsovelar k. Sementara pada kata "balikkan", i disitu direalisasikan menjadi "i" yang lebih tinggi karena pada silabel kedua tersebut: "balikkan", i disitu kehilangan koda sementara bunyi dorsovelar k yang tadinya adalah koda kemudian menjadi onset pada silabel ketiga yaitu k.
    Jenis yang kedua aplaud yaitu perubahan bunyi vokal sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal. Misalnya sebagai penanda jamak atau penanda aspek waktu. Dan yang ketiga ada harmoni vokal yaitu perubahan bunyi vokal sebagai akibat pengaruh bunyi vokal yang lain.

  • @tianmuda9206
    @tianmuda9206 4 ปีที่แล้ว

    mantap... skripsi aku tentang variasi fonologi

  • @engginesusanto5140
    @engginesusanto5140 3 ปีที่แล้ว +1

    Nama:Euggine C.S.Susanto
    Nim:20091101019
    Review Vidio tentang perubah bunyi bahasa
    Terdapat sepuluh jenis dalam perubahan bunyi bahasa:
    1.Asimilasi
    2.Disimilasi
    3.Moditifikasi Vokal
    4.Netralisasi
    5.Zeroisasi
    6.Metatesis
    7.Epentesis
    8.Diftongisasi
    9.Monoftongisasi
    10.Anoptiksis
    Namun hanya akan dibahas tiga perubahan bunyi yaitu:
    1.Asimilasi
    Perubahan bunyi Asimilasi merupakan perubahan dua bunyi yang tadinya tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
    2.Disimilasi
    Disimilasi ini adalah kebalikan dari bunyi Asimilasi.Disimilasi membuat dua bunyi Yang sama menjadi berbeda.
    3.Moditifikasi Vokal
    Moditifikasi Vokal terbagi menjadi tiga yaitu:
    -Umlaud merupakan perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal yang lebih tinggi.
    -Aplaud merupakan perubahan bunyi yang terjadi sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal.
    -Harmoni Vokal merupakan perubahan bunyi vokal akibat bunyi vokal yang lain.

  • @ariani3962
    @ariani3962 3 ปีที่แล้ว +1

    Ariani
    20091101013
    Review video tentang perubahan bunyi dalam bahasa Indonesia. Perubahan bunyi bahasa dalam fonologi terdapat 10 bagian, yaitu:
    Asimilasi, disimilasi, modifikasi vokal, netralisasi, zeroisasi, metatesis, epentesis, monoftongisasi, diftongisasi, anaptiksis.
    1. Asimilasi merupakan perubahan bunyi sebelumnya tidak sama menjadi sama atau hampir sama. Pada kata tendang yang terdiri dari silabel ten.dang dari silabel pertama terdapat fonem n nasal apiko palatal. Fonem tersebut dapat direalisasikan dengan cara berbeda apabila lingkungannya berubah. Misal dalam silabel ten.tang maka fonem n akan menjadi fonem n nasal apiko dental. Dalam bahasa Indonesia asimilasi ini dinamakan asimilasi regresif parsial. Disebut regresif karena bunyi yang berubah adalah bunyi yang mendahului, sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang memengaruhi. Dan disebut parsial karena tidak merubah identitas fonem n atau hanya perubahan sebagian.
    2. Disimilasi merupakan perubahan bunyi yang sebelumnya bunyi yang sama menjadi bunyi yang berbeda atau tidak sama. Contoh kata sarjana dalam Sansekerta yaitu sajjana. Hal ini konsonan frikatif apiko palatal /ʒ/ yang salah satunya diubah menjadi konsonan gelar lamino-palatal r.
    3. Modifikasi vokal terdiri dari :
    a. Umlaud : perubahan bunyi vokal yang rendah menjadi vokal tinggi.
    b. Aplaud : perubahan bunyi vokal sebagai pemerkah fungsi-fungsi.
    c. Harmoni vokal : perubahan bunyi vokal sebagai akibat atau pengaruh bunyi vokal yang lain.

  • @tyanimokoagow8878
    @tyanimokoagow8878 3 ปีที่แล้ว +1

    Nama : Olivia Oktaviani Mokoagow
    Nim : 20091101005
    Review
    Perubahan bunyi dalam bahasa Indonesia. Perubahan bunyi bahasa dalam fonologi terdapat 10 bagian, yaitu
    Asimilasi, disimilasi, modifikasi vokal,netralisasi,zeriosasi,metatesis,epentesis,monoftongisasi,diftongisasi,anaptiksasi.
    1 Asimilasi merupakan perubahan bunyi sebelumnya tidak sama menjadi sama ataw hampir sama.
    2 Disimilasi merupakan perubahan bunyi yang sebelumnya bunyi yang sama menjadi bunyi yang berbeda ataw ataw tidak sama
    3 modifikasi vokal terdiri dari
    A. Umlaud
    B. Aplaud
    C. Harmoni vokal

  • @Ow4n78
    @Ow4n78 3 ปีที่แล้ว +1

    Namal.Boy Kogoya
    Nim:19091101016
    Perubahan bunyi dalam bahasa Indonesia di kelompokan ke dalam 10 jenis yakni.
    1: Asimilasi. 7: Diftongisasi
    2: Disimilasi. 8: monoftongisasi
    3: Modifikasi Vokal. 9: Anaptiksis
    4: Netralisasi. 10:
    5: Zeroisasi
    6: metatesis
    Kali ini saya akan mereviuw materi dari vidio ini tentang
    Asimilasi.
    Asimilasi adalah perubahan bunyi dari dua bunyi yang tidak sama menjadi bunyi yang sama atau yang hampir sama. Hal ini terjadi karena bunyi-bunyi bahasa itu diucapkan secara berurutan sehingga berpotensi untuk saling mempengaruhi atau dipengaruhi.
    Perhatikan contoh berikut.
    1.Kata bahasa Inggris top diucapkan [tOp’] dengan [t] apiko-dental. Tetapi, setelah mendapatkan [s] lamino-palatal pada stop, kata tersebut diucapkan [stOp’] dengan [t] juga lamino-palatal. Dengan demikian dapat disim-pulkan bahwa [t] pada [stOp’] disesuaikan atau diasimilaskan artikulasinya dengan [s] yang mendahuluinya sehingga sama-sama lamino-palatal. Jika bunyi yang diasimilasikan terletak sesudah bunyi yang mengasimilasikan disebut asimilasi progresif.
    2.Kata bahasa Belanda zak ‘kantong’ diucapkan [zak’] dengan [k] velar tidak bersuara, dan doek ‘kain’ diucapkan [duk’] dengan [d] apiko-dental bersuara. Ketika kedua kata itu digabung, sehingga menjadi zakdoek ‘sapu tangan’, diucapkan [zagduk’]. Bunyi [k] pada zak berubah menjadi [g] velar bersuara karena dipengaruhi oleh bunyi [d] yang mengikutinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa [k] pada [zak’] disesuaikan atau diasimilasikan artikulasi dengan bunyi [d] yang mengikutinya sehingga sama-sama bersuara. Jika bunyi yang diasimilasikan terletak sebelum bunyi yang mengasimilasikan disebut asimilasi regresif.
    3.Kata bahasa Batak Toba holan ho ‘hanya kau’ diucapkan [holakko], suan hon diucapkan [suatton]. Bunyi [n] pada holan dan bunyi [h] pada ho saling disesuaikan atau diasimilasikan menjadi [k], sedangkan [n] pada suan dan [h] pada hon saling disesuaikan atau diasimilasikan menjadi [t]. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua bunyi tersebut, yaitu [n] dan [h], [n] dan [h] saling disesuaikan. Jika kedua bunyi saling mengasimilasikan sehingga menimbulkan bunyi baru disebut asimilasi resiprokal.

  • @cuttita709
    @cuttita709 3 ปีที่แล้ว

    Pak, ini sumber bukunya dari siapa yah? 🙏🙏🙏

  • @ramamonato5039
    @ramamonato5039 ปีที่แล้ว

    Pak, dlm kata "Indonesia"...ada org yg mngucapkannya [ɛndonesia], yaitu "i" diubah jadi "e" dlm pengucapan. Apakah fenomena kebahasaan ini merupakan assimilation?

    • @zainabslm_
      @zainabslm_ 11 หลายเดือนก่อน

      itu namanya interferensi fonologi perubahan bunyi vokal di depan kata

    • @ramamonato5039
      @ramamonato5039 11 หลายเดือนก่อน

      @@zainabslm_ Oh itu spt bahasa Turki...Endonesya. Org Jawa juga ada kecenderungan spt itu ya Pak, kalau sy perhatikan, contoh: sorg ibu guru SD bersuku Jawa berkata kpd para muridnya, "Isilah titik-titik [titeʔ titeʔ] berikut ini", "Mbak Titiek [titeʔ] ada di pabrik [pab̥reːʔ]."

  • @zahramantau7571
    @zahramantau7571 3 ปีที่แล้ว +1

    Nama: Zahra Fadhilah Raihani Mantau
    NIM: 20091101004
    FONOLOGI: PERUBAHAN BUNYI BAHASA (ASIMILASI, DISIMILASI, DAN MODIFIKASI VOKAL)
    Kelompok perubahan bunyi bahasa dalam Bahasa Indonesia terdiri dari 10 jenis yaitu:
    1)asimilasi
    2) disimilasi
    3) modifikasi vocal
    4)netralisasi
    5)zeroisasi
    6)metatesis
    7)epentesis
    8)diftongisasi
    9)monoftongisasi
    10)anaptiksis
    >> Asimilasi adalah perubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama, contohnya fonem nasal apiko palatal [ŋ] pada kata ‘tendang’ dapat direalisasikan dengan cara berbeda ketika lingkungannya berubah. Kata ‘tendang’ terdiri dari 2 silabel yaitu /ten +dang/, bunyi [ŋ] direalisasikan sebagai fonem nasal apiko palatal .ketika bunyi ini berada dalam lingkungan yang berbeda,, bunyi ini akan berubah. Misalnya bunyi dalam kata yang merupakan pasangan minimal dari kata’tendang’ yaitu kata ‘tentang’. Tentang terdiri dari 2 silabel yaitu /ten/ dan /tang/. Yang berbeda adalah bunyi /d/ dan /t/. Bunyi [ŋ] dalam kata ‘tentang’ tidak direalisasikan secara apiko palatal, melainkan apiko dental karena lingkungan tempat bunyi ini berada sudah berubah dan menyesuaikan dengan bunyi[t]. Dalam kata ‘tendang’, lingkungannya adalah bunyi [d]. dalam kajian ilmu bahasa, kasus ini disebut asimilasi regresif parsial.
    - Bunyi regresif adalah bunyi yang berubah merupakan bunyi yang mendahului sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang mempengaruhi.
    - Bunyi progresif adalah bunyi yang berubah merupakan bunyi yang mengikuti sementara bunyi yang mendahului adalah bunyi yang memengaruhi
    - Bunyi parsial adalah perubahan bunyi yang terjadi hanya sebagian dan tidak mengubah identitas fonem /n/ yang tetap menjadi fonem nasal. Perbedaannya, contoh 1 termasuk fonem nasal apiko dental dan contoh yg lain termasuk nasal apiko palatal. Keduanya masih merupakan alofon fonem /n/. Jika seandainya perubahan bunyi asimilasi sampai mengubah identitas fonem maka disebut asimilasi fonemis, misalnya : kata mimbar dalam bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Arab yakni minbar dimana terjadi perubahan nasal /n/menjadi nasal /m/ atau nasal apiko-palatal menjadi nasal bilabial. Minbar dalam Bahasa Arab ketika diadaptasi dalam Bahasa Indonesia akan mengalami penyesuaian. Penyesuaian ini dimaksudkan agar kata ini menjadi lebih familiar dengan cara pengucapan dalam bahasa Indonesia. Kata-kata dalam bahasa Indonesia hampir tidak memiliki deret konsonan nb dan yang ada yaitu mb seperti pada kata “bimbang” dan “bimbing.”
    >> Disimilasi adalah perubahan bunyi yang membuat bunyi yang sama menjadi tidak sama atau berbeda
    Misalnya : kata sarjana dalam bahasa Indonesia yang secara diakronis berasal dari bahasa Sanskerta: sajjana. Dalam kata sajjana terdapat dua bunyi j [ʤ] yaitu /s/,/a/,/j/,/j/,/a/,/n/ dan /a/. Konsonan afrikatif apiko-palatal j [ʤ] yang ada dua, salah satunya diubah menjadi konsonan getar lamino-palatal [r] sehingga kata "sajjana" dalam bahasa Sanskerta menjadi "sarjana" dalam bahasa Indonesia.
    >> Perubahan modifikasi vokal terbagi kedalam tiga jenis yakni umlaud,aplaud dan harmoni vokal. Umlaut merupakan perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal yang lebih tinggi. Contoh vokal [I] yang diucapkan secara rendah pada kata balik. Pada kata balik , bunyi [i] merupakan puncak silabis atau nukles yang berkodakan fonem dorsofelar [k], sementara pada kata balikkan , bunyi [i] direalisasikan menjadi [i] yang lebih tinggi, karena pada silabel kedua tersebut /ba-lik-kan/, bunyi [i] kehilangan koda, sementara bunyi [k] yang tadinya adalah coda kemudian menjadi onset pada silabel ketiga yakni /kan/. Aplaud merupakan perubahan bunyi vokal sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal. Misalnya sebagai penanda jamak atau penanda aspek waktu, seperti pada kata /fi:t/ kemudian menjadi /fʊt/ dalam bentuk jamak.atau pada kata-kata pemarkah waktu seperti /siŋ/ /sæŋ/ /sΛŋ/. Harmoni vokal merupakan perubahan bunyi vokal akibat pengaruh bunyi vokal yang lain, misalnya dalam bahasa Jawa ditemukan jenis-jenis modifikasi vokal dengan jenis harmoni vocal. Seperti pada kata sego dan ombo, fonem /o/ pada kata-kata ini akan berubah menjadi fonem /a/ ketika kata-kata ini mengalami proses afiksasi atau penambahan sufiks -(n)e. misalnya kata ombo ketika mendapat tambahan sufiks -n berubah menjadi kata ambane. Pada kata sego ketika mendapat sufiks -n, bunyi [o] menjadi [a]->-segane.

  • @feolitakotulus3857
    @feolitakotulus3857 3 ปีที่แล้ว +1

    Nama : Feolita M. E. Kotulus
    Nim : 20091101015
    review video pembelajaran
    Perubahan bunyi dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam 10 jenis :
    - Asimilasi
    - Disimilasi
    - Modifikasi vocal
    - Netralisasi
    - Zeroisasi
    - Epetensis
    - Metatensis
    - Diftongisasi
    - Monoftongisasi
    - Anaptiksis
    3 perubahan bunyi yang dibahas yaitu, Asimilasi, Disimilasi, dan Modifikasi vocal
    1. Asimilasi merupakan perubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
    Contoh : fonem nasal apiko palatal [n] pada kata "tendang" dapat direalisasikan dengan cara yang berbeda, ketika lingkungannya ini pun berubah, jadi kata tendang terdiri dari dua silabel yaitu, /ten-dang/ bunyi [n] ini direalisasikan sebagai bunyi apiko-palatal, namun bunyi [n] ini berada di lingkungan yang berbeda maka bunyi ini akan berubah, misalnya kata yang merupakan pasangan minimal dari kata tendang seperti kata tentang, kata ini juga memiliki dua silabel yakni, /ten-tang/, yang membedakan adalah bunyi [d] dan [t], kemudian bunyi [n] pada kata "tentang" tidak direalisasikan sebagai apiko-palatal melainkan apiko-dental, hal ini terjadi karena lingkungan bunyi [n] ini telah berubah, sehingga bunyi menyesuaikan dengan linkungan disekitar.
    Dalam kajian ilmu bahasa kasus seperti ini disebut dengan asimilasi regresif parsial, disebut regresif karena bunyi yang berubah adalah bunyi yang mendahului sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang memengaruhi, kemudian bunyi progresif, bunyi ini adalah kebalikan dari bunyi regresif yaitu bunyi yang berubah adalah bunyi yang mengikuti, sedangkan bunyi yang mendahului adalah bunyi yang memengaruhi, dan mengapa disebut parsial? karena perubahan bunyi yang terjadi hanyalah perubahan sebagaian sehingga tidak mengubah identitas fonem /n/.
    2. Disimilasi adalah membuat dua bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama.
    Contoh : kata " sarjana" dalam bahasa indonesia, secara diakronis kata ini berasal dari bahasa sansekerta "sajana", dalam kata "sajana" ini terdapat dua buah bunyi /dƷ/, /s-a-j-j-a-n-a/
    konsonan afrikatif apiko-palatal /dƷ/ yang ada dua ini salah satunya diubah menjadi konsonan getar lamino-palatal /r/, sehingga kata sajana dalam bahasa sansekerta ini berubah menjadi sarjana dalam bahasa Indonesia.
    3. Modifikasi vocal, terbagi atas 3 yakni :
    Umlaud, Aplaud, Harmoni vocal
    - Umlaud merupakan perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal yang lebih tinggi, contoh vokal [I] yang di ucapkan secara rendah pada kata /balIk/, pada kata balik ini puncak silabis atau nukles yang berkodakan fonem dorsofelar [k], sementara pada kata balikan [i] disisni di realisasikan menjadi [i] yang lebih tinggi, karena pada silabel kedua tersebut /ba-li-kan/ [i] disisni kehilangan koda, sementara bunyi [k] yang tadinya adalah coda kemudian menjadi onset pada silabel ketiga yakni /kan/.
    - Aplaud : Merupakan perubahan bunyi vokal sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal. Misalnya sebagai penanda jamak atau aspek waktu. Misalnya sebagai penanda jamak atau penanda aspek waktu, seperti pada kata /fi:t/ kemudian menjadi /fʊt/ dalam bentuk jamak.
    - Harmoni vokal merupakan perubahan bunyi vokal akibat pengaruh bunyi vokal yang lain.

  • @yuliana.marike.wairey3428
    @yuliana.marike.wairey3428 4 ปีที่แล้ว +1

    Asimilasi dalam pengertian biasa berarti penyamaan . Dalam Ilmu Bahasa asimilasi berarti proses di mana dua bunyi yang tidak sama disamakan atau dijadikan hampir bersamaan. Namun, terdapat definisi lain bahwa asimilasi adalah peristiwa berubahnya sebuah bunyi menjadi bunyi yang lain sebagai akibat dari bunyi yang ada di lingkungannya, sehingga bunyi itu menjadi sama atau mempunyai ciri-ciri yang sama dengan bunyi yang mempengaruhinya. Hal ini terjadi akibat dari bunyi-bunyi bahasa itu diucapkan secara berurutan, sehingga berpotensi untuk saling mempengaruhi dan dipengaruhi.
    Misalnya, kata sabtu dalam bahasa indonesia sering diucapkan /saptu/, dimana terlihat bunyi /b/ berubah menjadi /p/ sebagai akibat pengaruh /t/, bunyi /b/ adalah bunyi hambat bersuara sedangkan bunyi /t/ adalah bunyi hambat tak bersuara. Oleh karena itu bunyi /b/ yang bersuara itu karena pengaruh bunyi /t/ yang tak bersuara, berubah menjadi bunyi /p/ yang juga tidak bersuara.

  • @nurbaitiislamiyah5506
    @nurbaitiislamiyah5506 3 ปีที่แล้ว +1

    Nama : Nurbaiti Izlamiyah
    Nim. :20091101020
    MK. :Fonologi bahasa Indonesia
    Tugas. : Mereview video perubahan bunyi bahasa.
    =) Perubahan bunyi bahasa dapat di Kelompokan menjadi 10 bagian yakni:
    1.Asimilasi
    2.Disimilasi
    3.Modivikasi vokal
    4.Netralisasi
    5.Zeroisasi
    6.Metatesis
    7.Epentesis
    8.Diftongisasi
    9.Motoftongisasi
    10.Anaptiksi
    =) Perubahan bunyi asimilasi merupakan perubahan 2 bunyi yang tadinya tidak sama menjadi sama atau hampir sama. Contohnya, fonem Nasal apiko palata "n" pada kata [Ten.dang]. Ketika bunyi"n" berada pada lingkungan yang berbeda, bunyi ini akan berubah, misalnya kata pasangan minimal kata [ten.dang]. Ketika bunyi"n" berada pada lingkungan yang berbeda atau bunyi ini akan berubah. Misalnya kata pasangan minimal kata [ten.dang] yaitu kata [Ten.tang] bunyi "n" pada [ten.tang] tidak direalisasikan sebagai apiko palata tetapi apiko dental. Karna lingkungan bunyi "n" telah berubah sehingga bunyi menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
    =) Asimilasi terbagi atas dua bagian yaitu:
    1. Asimilasi regresi parsial
    Kenapa di sebut regresif karena bunyi yang berubah adalah bunyi yang mendahului sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang mempengaruhi.
    2. Asimilasi progresif parsial
    Adalah kebalikan dari asimilasi regresif parsial, yang dimana bunyi yang mengikuti sedangkan bunyi yang mendahului adalah bunyi yang mempengaruhi.
    Kedua bunyi ini disebut parsial karena perubahan yang terjadi hanyalah perubahan yang sebagian, sehingga tidak mengubah identitas fonem dan jika perubahan tersebut dapat mengubah identitas fonem maka di sebut asimilasi fonemis.
    =) Perubahan bunyi disimilasi yaitu membuat bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama.Contohnya kata "sard3ana" dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa sansekerta "sard3d3ana", 2 konsonan apiko dental /d3/, salah satunya di ubah menjadi konsonan getar lamino palata /r/ sehingga kata "sard3d3ana" dalam bahasa sansekerta menjadi kata "sarjana dalam bahasa Indonesia.
    =) Modifikasi vokal
    Perubahan bunyi ini terbagi menjadi 3 bagian yakni:
    1. Umplaud, yaitu perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal rendah menjadi vokal yang lebih tinggi.
    2. Aplaud, yaitu perubahan bunyi vokal sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal.
    3. Harmoni vokal, yaitu perubahan bunyi vokal sebagai akibat atau pengaruh bunyi vokal lainnya.

  • @sartikabohang1513
    @sartikabohang1513 4 ปีที่แล้ว

    Bunyi Asimilasi, Disimilasi dan Modifikasi Vokal.
    1. Asimilasi merupakan perubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
    "Bunyi [n] pada kata "tentang" tidak direalisasikan sebagai apiko-palatal melainkan apiko-dental , karena lingkungan bunyi [n] telah berubah sehingga bunyi menyesuaikan dengan lingkungan disekitar"
    2. Disimilasi membuat dua bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama
    3. Modifikasi Vokal terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
    >Umlaud merupakan perubahan vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah bunyi vokal rendah menjadi vokal yang tinggi.
    >Aplaud merupakan perubahan bunyi vokal yang terjadi sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal.
    >Harmoni Vokal merupakan perubahan bunyi vokal akibat bunyi vokal yang lain.

  • @ketsianhadasabaring3569
    @ketsianhadasabaring3569 4 ปีที่แล้ว

    Nama: Ketsi An Hadasa Baring
    Nim: 18091101025
    Rivew dari vidio ini dengan cara mencari kelemahan dan kelebihan dari vidio ini.
    Kelebihan: Kelebihan dari vidio ini sangat jelas dan mudah dimengerti bagi para mahasiswa.
    Kelemahan dari vidio ini.
    1. Pada detik 0:45 - 0:58 Suara back sound terlalu kuat sehingga suara pemateri untuk menjelaskan terhalang oleh back sound.
    2. Pada menit 2:29. Suara pemateri tiba-tiba berubah. (Asimilasi)
    3. Pada menit 4:25 sama seperti masalah yang kedua tiba-tiba suara pemateri berubah lagi pada kata "Asimilasi Fonemis"
    4. Pada menit 8:14 - 9:01. Kembali lagi suara back soundnya menghalangi suara pemateri untuk menjelaskan. Bagi saya suara back soun itu sangat mengganggu karena mengganggu konsentrasi untuk memahami materi dari vidio ini.
    Sekian dari Rivew dari saya Jika ada kata yang salah saya minta maaf 🙏🙏

  • @arelaniaudampo7477
    @arelaniaudampo7477 3 ปีที่แล้ว +1

    Nama: Ar elanie Udampo
    Nim: 17091101014
    PERUBAHAN BUNYI DALAM BAHASA INDONESIA
    - Perubahan bunyi dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam 10 jenis, yaitu :
    1. Asimilasi
    2. Disimilasi
    3. Modifikasi vokal
    4. Netralisasi
    5. Zeroisasi
    6. Metatesis
    7. Epentesis
    8. Diftongisasi
    9. Monoftongisasi
    10. Anaptiksis.
    - Perubahan bunyi asimilasi merupakan perubahan dua bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama, misalnya : fonem /ŋ/ pada kata tendang dapat direalisasikan dengan cara yang berbeda ketika lingkungannya ini pun berubah. Kata tendang terdiri dari dua silabel yaitu /ten.dang/.Bunyi [n] direalisasikan sebagai bunyi nasal apiko-palatal. Ketika bunyi ini berada pada lingkungan yang berbeda, bunyi ini akan berubah, misalnya pada kata tentang, terdiri dari dua silabel yaitu /ten.tang/. Bunyi [n] pada kata tentang tidak direalisasikan sebagai apiko-palatal melainkan apiko-dental karena lingkungannya telah berubah, sehingga bunyi menyesuaikan dengan lingkungan disekitar. Dimana kata tendang lingkungannya adalah bunyi d, sementara pada kata tentang, bunyi t sebagai onset pada silabel kedua kata tersebut merupakan bunyi hambat apiko-dental [t]. Jadi, bunyi [n] pada kata "tentang" menyesuaikan dengan bunyi [t] yang merupakan bunyi apiko-dental. Dalam kajian ilmu Bahasa Indonesia, kasus seperti ini disebut dengan asimilasi regresif parsial. Dikatakan regresif karena bunyi yang berubah adalah bunyi yang mendahului, sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang memengaruhi. Ada juga bunyi progresif yaitu bunyi yang berubah adalah bunyi yang mengikuti, sedangkan bunyi yang mendahului adalah bunyi yang memengaruhi. Disebut parsial karena perubahan yang terjadi hanyalah sebagian, sehingga tidak mengubah identitas fonem /ŋ/, tetapi menjadi fonem nasal. Perbedaannya dimana satunya merupakan nasal apiko-dental dan satunya lagi merupakan nasal apiko-palatal, keduannya masih merupakan alofon dari n. Jika seandainya, perubahan bunyi asimilasi sampai mengubah identitas fonem maka disebut asimilasi fonemis, misalnya : mimbar berasal dari Bahasa Arab yakni minbar dimana terjadi perubahan nasal /n/menjadi nasal /m/ atau nasal apiko-palatal menjadi nasal bilabial. Minbar dalam Bahasa Arab ketika diadaptasi dalam Bahasa Indonesia mengalami penyesuaian. Penyesuaian ini dimaksudkan agar kata ini menjadi lebih familiar dengan cara pengucapan dalam Bahasa Indonesia. Kata-kata dalam Bahasa Indonesia hampir tidak memiliki deret konsonan nb dan yang ada yaitu mb seperti pada kata bimbang dan bimbing.
    - Perubahan bunyi disimilasi merupakan kebalikan dari bunyi asimilasi. Disimilasi merupakan perubahan bunyi dimana membuat dua bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama. Contohnya : sarjana dalam Bahasa Indonesia secara diakronis berasal dari Bahasa Sansekerta sajjana dan dalam kata tersebut terdapat dua bunyi j. Konsonan afrikatif apiko-palatal /ʤ/ yang ada dua ini, salah satunya diubah menjadi konsonan getar lamino-palatal /r/.
    - Perubahan bunyi modifikasi vokal terbagi dalam 3 jenis, yaitu :
    1. Umlaud merupakan perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal yang lebih tinggi. Misalnya, vokal i yang diucapkan secara rendah pada kata balik. Pada kata balik merupakan puncak silabis atau nukles yang berkodakan fonem dorsoveral k. Semntara pada kata balikan direalisasikan menjadi i yang lebih tinggi karena pada silabel kedua tersebut i kehilangan koda. Sementara bunyi k atau dorsoveral yang tadinya adalah koda kemudian menjadi onset pada silabel ketiga yakni silabel k.
    2. Aplaud merupakan perubahan bunyi yang terjadi sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal. Misalnya, sebagai penanda jamak atau penanda aspek waktu seperti pada kata dalam Bahasa Inggris /fi:t/ menjadi /f℧t/ dalam bentuk jamaknya atau pada kata-kata pemarkah waktu seperti /siŋ/, /sæŋ/, /sΛŋ/
    3. Harmoni vokal merupakan perubahan bunyi vokal akibat bunyi vokal yang lain. Contohnya, sego dan ombo dalam Bahasa Jawa. Fonem /o/ menjadi fonem /a/ ketika kata-kata ini mengalami proses afiksasi atau penambahan sufiks -(n)e. Jadi misalnya, kata ombo ketika mendapat sufiks -(n)e menjadi ambane dan kata sego ketika mendapat sufiks -(n)e menjadi segane.

  • @Sofia-qf3cb
    @Sofia-qf3cb 3 ปีที่แล้ว

    tentukan perubahan bunyi bahasa osage dengan perubahan bunyi [d] dan [∂]?
    Dabri 'three'
    Dacpe 'to eat'
    Dak?e 'to dig'
    Dali 'good'
    Dastu 'to bite'
    A∂ikhaza 'he lay down'
    e?e∂e 'he killed it'
    ∂eze 'tongue'
    ∂Ie 'you'
    ∂Iski 'to wash'
    Itu seperti apa yah, saya kurang mengerti

    • @StefanieHumenaOfficial
      @StefanieHumenaOfficial  3 ปีที่แล้ว +1

      Bisa diperjelas pertanyaannya?

    • @Sofia-qf3cb
      @Sofia-qf3cb 3 ปีที่แล้ว

      @@StefanieHumenaOfficial baik, sudah saya perbaiki pertanyaan saya

    • @StefanieHumenaOfficial
      @StefanieHumenaOfficial  3 ปีที่แล้ว

      Yang diperbandingkan 5 kata di atas dan 5 kata di bawah? Dan keduanya adalah bahasa Osage?

    • @Sofia-qf3cb
      @Sofia-qf3cb 3 ปีที่แล้ว

      @@StefanieHumenaOfficial iya begitu

    • @StefanieHumenaOfficial
      @StefanieHumenaOfficial  3 ปีที่แล้ว +1

      Saya tidak mengerti bahasa Osage dan bunyinya, tetapi dilihat dari makna setiap kata yang anda tampilkan, kesepuluh kata tersebut memiliki makna yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Jadi, kemungkinan besar tidak ada perubahan bunyi di situ, karena memang pada dasarnya katanya yang berbeda. Itu sama dengan mecari perubahan bunyi dari kata "saku" dan "paku" di situ tidak ada perubahan bunyi karena pada dasarnya kata-kata tersebut memang berbeda.

  • @rindylamunde4527
    @rindylamunde4527 3 ปีที่แล้ว +1

    Nama : Rindi Charlies Lamunde
    NIM : 20091101017
    Jurusan : Sastra Indonesia
    Perubahan bunyi bahasa dapat di kelompokkan menjadi 10 bagian diantaranya :
    1.Asimilasi
    2.disimilasi
    3.modefikasi fokal
    4.netralisasi
    5.epetensis
    6.metatensis
    7.fiftongisasi
    8.monoftongisasi
    9.zeroisasi
    10.anapteksis
    Perubahan bunyi bahasa dibagi menjadi tiga bagian . Yang pertama :
    •Asimilasi : merupakan perubahan dua bunyi yang tidak sama menjsdi sama atau hampir sama .
    •Disimilasi : merupakan dua bunyi yang sama menjadi berbeda
    •Modifikasi vokal : terbagi atas tiga yaitu
    1.umlaud > merupakan perubahan perubahan bunyi vokal rendah menjadi bunyi vokal tinggi .
    2.aplaud > merupakan perubahab bunyi yg terjadi sebagai pemarka Fungsi gramatikal
    3.Harmoni vokal > merupakan perubahan bunyi vokal akibat bunyi vokal yg lain .

  • @stiflersangkoy1466
    @stiflersangkoy1466 3 ปีที่แล้ว +1

    Nama : Stifler sangkoy
    Nim : 20091101023
    Dalam bahasa Indonesia, perubahan bunyi bahasa dapat dikelompokkan menjadi 10 bagian yaitu:
    1. Asimilasi
    2. Disimilasi
    3. Modifikasi vokal
    4. Netralisasi
    5. Epetensis
    6. Metatesi
    7. Diftongisasi
    8. Monoftongisasi
    9. Zeroisasi
    10. Anaptiksasi
    Dan tiga perubahan bunyi yang menjadi pokok pembahasan.
    A. Asimilasi : merupakan perubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama. Misalnya fonem nasal apiko-palatl /n/ pada kata (tendang) dapat di realisasikan dengan cara yang berbeda ketika lingkungannya pun berbeda. Kata tendang terdiri dari 2 syilabel yaitu (ten.dang) bunyi /n/ direalisasikan sebagai bunyi nasal apiko-palatl, ketika /n/ berada dilingkungan yang berbeda maka bunyi itu akan berbeda.
    B. Desimilasi : perubahan bunyi desimilasi kebalikan dari asimilasi. Desimilasi adalah dua bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama.
    C. Modifikasi vokal : terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
    - Umlaud : perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih tinggi.
    - Aplaud : merupakan perubahan bunyi vokal sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal. Misalnya sebagai penanda jamak atau aspek waktu.
    - Harmoni vokal : merupakan perubahan bunyi vokal akibat pengaruh bunyi vokal yang lain.

  • @amandusmayor6404
    @amandusmayor6404 4 ปีที่แล้ว +2

    Perubahan bunyi dalam bahasa Indonesia dikelompokkan kedalam 10 jenis yakni :
    1. Asimilasi 6. Metatesis
    2. Desimilasi 7. Epentsis
    3. Modifikasi vokal 8. Diftongisasi
    4.Netralisasi 9. Monoftongisasi
    5. Zeroisasi 10. Anaptiksis
    Baik kali saya akan mereview kembali pembahasan materi dalam video ini, dan disini saya hanya akan masuk pada pembahasan tiga jenis perubahan bunyi yang di bahas dalam video ini yakni : Asimilasi, Desimilasi, dan Modifikasi.
    Perubahan bunyi asimilasi merupakan perubahan dua bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama. Contoh : bunyi nasal apiko palatal [n] pada kata "tendang" dapat direalisasikan dengan cara yang berbeda, ketika lingkungannya ini pun berubah, jadi kata tendang terdiri dari dua silabel yaitu, /ten-dang/ bunyi [n] ini direalisasikan sebagai bunyi apiko-palatal, namun bunyi [n] ini berada di lingkungan yang berbeda maka bunyi ini akan berubah, misalnya kata yang merupakan pasangan minimal dari kata tendang seperti kata tentang, kata ini juga memiliki dua silabel yakni, /ten-tang/, yang membedakan adalah bunyi [d] dan [t], kemudian bunyi [n] pada kata "tentang" tidak direalisasikan sebagai apiko-palatal melainkan apiko-dental, hal ini terjadi karena lingkungan bunyi [n] ini telah berubah, sehingga bunyi menyesuaikan dengan linkungan disekitar. Dalam kajian ilmu bahasa kasus seperti ini disebut dengan asimilasi regresif parsial, disebut regresif karena bunyi yang berubah adalah bunyi yang mendahului sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang memengaruhi, kemudian bunyi progresif, bunyi ini adalah kebalikan dari bunyi regresif yaitu bunyi yang berubah adalah bunyi yang mengikuti, sedangkan bunyi yang mendahului adalah bunyi yang memengaruhi, dan mengapa disebut parsial? karena perubahan bunyi yang terjadi hanyalah perubahan sebagaian sehingga tidak mengubah identitas fonem /n/.
    Masuk pada perubahan bunyi desimilasi dapat katakan bahwa desimilasi ini adalah kebalikan dari asimilsi, jadi desimilasi adalah membuat dua bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama, misalnya kata " sarjana" dalam bahasa indonesia, secara diakronis kata ini berasal dari bahasa sansekerta "sajana", dalam kata "sajana" ini terdapat dua buah bunyi /dƷ/, /s-a-j-j-a-n-a/ konsonan afrikatif apiko-palatal /dƷ/ yang ada dua ini salah satunya diubah menjadi konsonan getar lamino-palatal /r/, sehingga kata sajana dalam bahasa sansekerta ini berubah menjadi sarjana dalam bahasa indonesi.
    Masuk pada perubahan bunyi modifikasi vokal, modifikasi vokal terbagi atas 3 yakni : 1. umlaud 2. aplaud 3. harmoni vokal.
    Umlaud merupakan perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal yang lebih tinggi, contoh vokal [I] yang di ucapkan secara rendah pada kata /balIk/, pada kata balik ini puncak silabis atau nukles yang berkodakan fonem dorsofelar [k], sementara pada kata balikan [i] disisni di realisasikan menjadi [i] yang lebih tinggi, karena pada silabel kedua tersebut /ba-li-kan/ [i] disisni kehilangan koda, sementara bunyi [k] yang tadinya adalah coda kemudian menjadi onset pada silabel ketiga yakni /kan/. Aplaud merupakan perubahan bunyi vokal sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal. Misalnya sebagai penanda jamak atau penanda aspek waktu, seperti pada kata /fi:t/ kemudian menjadi /fʊt/ dalam bentuk jamak.
    Harmoni vokal merupakan perubahan bunyi vokal akibat pengaruh bunyi vokal yang lain. misalnya dalam bahasa jawa ditemukan jenis-jenis modifikasi vokal denga jenis harmoni vokal, seperti pada kata /sego/ dan /ombok/, fonem /o/ pada kata-kata ini akan berubah menjadi fonem /a/ ketika kata-kata ini mengalami proses afiksasi.

  • @lisnasupu2571
    @lisnasupu2571 4 ปีที่แล้ว

    Resensi video
    1. Perubahan bunyi dalam bahasa Indonesia dapat di kelompokan ke dalam sepuluh jenis:
    - Asimilasi
    - Disimilasi
    - Modivikasi vokal
    - Netralisasi
    - Zeorisasi
    - Metatesis
    - Epentesis
    - Diftonisasi
    - Monogtonisasi
    - Anaptiksis
    2 . Perubahan bunyi yang akan di jelaskan hanya tiga yaitu:
    -Asimilasi adalah merupakan perubahan dua bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
    -Disimilasi adalah kebalikan dari asimilasi yaitu membuat dua bunyi yang sama menjadi berbeda
    -Modivikasi vokal terbagi atas tiga jenis yakni:
     Umlaud merupakan perubahan bunyi vokal yang di realisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal yang lebih tinggi, misalnya vokal i yang diucapkan secara rendah pada kata balik.
     Applaud merupakan perubahan bunyi yang terjadi sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal,missal sebagai penanda jamak atau penanda aspek waktu.
     harmoni vokal merupakan perubahan bunyi vokal akibat bunyi vokal yang lain.
    3 . Kelebihan dan kekurangan video
    a. Kelebihan video
    Pemateri menjelaskan serta memberikan video yang begitu jelas ,sehingga mempermudah mahasiswa untuk mempelajari materi ini.
    b. Kekurangan video
    Pemateri hanya menjelaskan tiga perubahan bunyi saja.

  • @yorisandreas7479
    @yorisandreas7479 4 ปีที่แล้ว

    Nama : Yoris Andreas Kaburuang
    Nim : 18091101008
    Kekurangan :
    > Pada detik ke 0:43 disaat mner mulai menjelaskan masih ada suara backsound yang cukup keras sehingga suara mner tidak terlalu terdengar.
    > Menit ke 4:24 saat mner menyebutkan "Asimilasi Fonemis" tiba" suaranya berubah.
    Kelebihan :
    > Penjelasan pada video ini sangat bagus karena bertahap walaupun ada 10 jenis perubahan bahasa tidak dibawakan semuanya sehingga membuat penonton penasaran dengan lanjutannya.
    > Bahasa yang digunakan mudah dimengerti dengan tidak terburu-buru.

  • @garthersagune
    @garthersagune 4 ปีที่แล้ว

    Nama : Garther F. Sagune
    Nim : 19091101021
    Materi : Fonologi - Perubahan Bunyi Bahasa ( Asimilasi, disimilasi & modifikasi vokal )
    Kekurangan dalam video ini :
    1. Di awal video, tepatnya di menit 0.43 suara backsoundnya terlalu kuat.
    2. Di menit 3.29 ada suara tambahan yang terasa aneh
    3. Di menit 6.16 warna font yang dipakai terlalu bervariasi, sehingga terlihat ramai.
    Kelebihan dalam video ini :
    1. Kualitas video & audio sangat bagus
    2. Materi yang disampaikan sangat-sangat jelas
    3. Adanya tulisan memudahkan kita sebagai penonton untuk dapat mengerti.
    4. Materi yang disampaikan sangat-sangat terperinci dan sangat teratur.

  • @jullyruasey173
    @jullyruasey173 4 ปีที่แล้ว +1

    Nama : Jully Ruasey
    Nim : 18091101004
    Dalam bahasa Indonesia , perubahan bunyi bahasa dapat dikelompokkan menjadi 10 bagian , yaitu :
    1. Asimilasi
    2. Disimilasi
    3. Modifikasi vocal
    4. Netralisasi
    5. Epetensis
    6. Metatensis
    7. Diftongisasi
    8. Monoftongisasi
    9. Zeroisasi
    10. Anaptiksis
    Dan tiga perubahan bunyi yang menjadi pokok pembahasan.
    >> Asimilasi : merupakan perubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama. Misalnya fonem nasal apikopalatal /n/ pada kata [tendang] dapat direalisasikan dengan cara yang berbeda ketika lingkungannya pun berbeda. Kata tendang terdiri dari 2 silabel yaitu [ten.dang] , bunyi/n/ direalisasikan sebagai bunyi nasal apikopalatal , ketika /n/ berada dilingkungan yang berbeda maka bunyi itu akan berubah.
    >> Desimilasi : Perubahan bunyi desimilasi kebalikan dari asimilasi , desimilasi adalah dua bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama.
    >> Modifikasi vocal
    Terbagi menjadi tiga bagian , yaitu :
    - Umlaud : Perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih menjadi vokal lebih tinggi.
    - Aplaud : Merupakan perubahan bunyi vokal sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal. Misalnya sebagai penanda jamak atau aspek waktu.
    - Harmoni vocal : Merupakan perubahan bunyi vocal akibat pengaruh bunyi vocal yang lain.
    Kelebihan : Jelas, dapat dimengerti , serta dapat mempermudah mahasiswa untuk belajar
    Kekurangan : hanya menjelaskan tiga perubahan bunyi

  • @hafidzamartha4513
    @hafidzamartha4513 4 ปีที่แล้ว

    Ahmad Hafidz Amartha Sirait
    19091101026
    Materi dalam video: Perubahan bunyi
    Asimilasi merupakan perubahan dua bunyi yang tadinya tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
    Disimilasi membuat dua bunyi yang sama menjadi bunyi yang berbeda.
    Modifikasi Vokal;
    1. umlaud, merupakan perubahan bunyi vokal rendah menjadi bunyi vokal tinggi
    2. aplaud, merupakan perubahan bunyi yang terjadi sebagai pemarkah fungsi fungsi gramatikal
    3. harmoni vokal, merupakan perubahan bunyi vokal akibat perubahan bunyi vokal yang lain.
    Kekurangan video: backsound baru muncul di akhir akhir video, ada baiknya dari awal agar viewer mendengarkan materi didalam video lebih rileks dan ringan.

  • @evermokosuli7546
    @evermokosuli7546 4 ปีที่แล้ว

    Nama : Efraim ever. Mokosuli
    NIM. : 19091101022
    Resensi video
    Dalam bahasa Indonesia, perubahan bunyi bahasa dapat dikelompokkan dalam 10 jenis:
    1.Asimilasi
    2.Disimilasi
    3.Modifikasi vocal
    4.Netralisasi
    5.Zeroisasi
    6.Metatesis
    7.Epentesis
    8.Diftongisasi
    9.Monoftongisasi
    10.Anaptiksis
    Kali ini yang dibahas hanya tiga perubahan bunyi bahasa yaitu asimilasi, disimilasi,dan modifikasi vocal.
    1. Asimilasi > merupakan perubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
    Asimilasi terbagi atas dua bagian,yaitu:
    • Asimilasi Regresif parsial
    Disebut regresif karena bunyi yang berubah adalah bunyi yang mendahului, sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang mempengaruhi.
    • Asimilasi Progresif parsial
    Bunyi yang berubah adalah bunyi yang mengikuti, sedangkan bunyi yang mendahului adalah bunyi yang mempengaruhi.
    Disebut parsial karena perubahan yang terjadi hanyalah perubahan sebagian, sehingga tidak mengubah identitas fonem. Jika perubahan tersebut dapat mengubah identitas fonem ,maka disebut asimilasi fonemis.
    2. Modifikasi vocal > terdiri atas :
    • Umlaud
    Perubahan bunyi vocal yang direalisasikan dengan cara perubahan bunyi vocal rendah menjadi tinggi.
    • Aplaud
    Perubahan bunyi vocal sebagai pemerkah fungsi-fungsi gramatikal.
    • Harmoni vocal
    Perubahan bunyi vokal sebagai akibat atau pengaruh bunyi vokal yang lain.
    Kelebihanya yaitu, materi yang disampaikan mudah dimengerti karena sederhana dan penjelasannya pun tidak bertele-tele.

  • @linekelahutung1243
    @linekelahutung1243 4 ปีที่แล้ว

    Nama: lineke meisyan lahutung
    Nim : 18091101035
    Kelebihan : dari vidio ini sangat jelas dan mudah mengerti bagi para mahasiswa.
    1. Pada detik ke 0:45-0:58 suara back sound terlalu kuat sehingga suara pemateri untuk menjelaskan terhalang oleh back sound.
    2. Pada menit ke 2:29. Suara pemateri tiba-tiba berubah.(Asimilasi).
    3. Pada menit ke 4: 25 sama seperti masalah yang kedua tiba-tiba suara pemateri berubah lagi pada kata Asimilasi Fonemis .

  • @hediyantisafitri8199
    @hediyantisafitri8199 4 ปีที่แล้ว

    Hediyanti safitri
    17091101019
    Kelebihan video ini yaitu :
    Materi dijelaskan secara berstruktur sehingga mudah di mengerti dan dipahami.
    Kekurangan video ini yaitu :
    Hanya menjelaskan 3 perubahan bunyi.

  • @graceyunifer2371
    @graceyunifer2371 4 ปีที่แล้ว

    Perubahan bunyi dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokan dalam 10 jenis :
    1. Asimilasi
    2. Disimilasi
    3. Modifikasi vokal
    4. Netralisasi
    5. Zeroisasi
    6. Metatesis
    7. Epentesis
    8. Diftongisasi
    9. Monoftongisasi
    10. Anaptiksisi
    Kelebihan dari vidio ini bisa dimengerti dengan mudah karena cara penjelasannya yang baik dan benar sehingga dapat mempermudah mahasiwa belajar.
    Kekurangan dari vidio ini hanya menjelaskan tiga perubahan bunyi.
    Nama : Grace Yunifer Sompotan
    NIM : 19091101017

  • @cindymatindas520
    @cindymatindas520 4 ปีที่แล้ว

    Nama : Cindy Matindas
    Nim : 18091101018
    review video di atas
    Perubahan bunyi bahasa (Asimilasi, Disimilasi, dan Modifikasi vokal)
    Terdapat setidaknya 10 jenis perubahan bunyi bahasa yaitu :
    ○Asimilasi
    ○Disimilasi
    ○Modifikasi vokal
    ○Netralisasi
    ○Zeroisasi
    ○Metatesis
    ○Epentesis
    ○Monoftongisasi
    ○Diftongisasi
    ○Anaptiksis
    3 jenis perubahan bunyi bahasa yang akan dibahas adalah asimilasi, disimilasi, dan modifikasi.
    ○Asimilasi merupakan perubahan dua bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
    ○Disimilasi merupakan kebalikan dari asimilasi yaitu membuat dua bunyi yang sama menjadi berbeda.
    ○Modifikasi vokal di bagi atas 3 bagian yaitu :
    - Umlaud merupakan perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal rendah menjadi lebih tinggi.
    - Applaud merupakan perubahan bunyi yang terjadi sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal, misalnya sebagai penanda jamak atau penanda aspek waktu
    - Harmoni vokal merupakan perubahan bunyi vokal akibat perubahan bunyi vokal yang lain.
    kelebihan video : menunjang pembelajaran untuk mahasiswa.
    kekurangan video : saat menjelaskan materi pertama ada suara backsound yang menggangu pendengar untuk mendengar materi.

  • @grashellarolos4374
    @grashellarolos4374 3 ปีที่แล้ว

    Nama: Grashella Rolos
    Nim: 18091101020
    Dalam video kali ini, saya akan meriview kembali perubahan bunyi dalama Bahasa.
    Perubahan bunyi dalam bahasa indonesia dikelompokan menjadi 10 jenis yaitu:
    1.Asimimilasi
    2.Disimilasi
    3.Modisifikasi Vokal
    4.Netralisasi
    5.Zeroisasi
    6.Metatetis
    7.Apentetis
    8.Diftongisasi
    9.Monofrongisasi
    10.Anaptiksis
    2. Perubahan bunyi yang dijelaskan dalam video ini ada tiga yaitu: Asimilasi,Disimilasi dan Modifikasi Vokal.
    -Asimilasi adalah perubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama.
    -Disimilasi adalah kebalikan dari asimilasi yaitu membuat bunyi yang sama menjadi berbeda.
    -Modifikasi Vokal terbagi atas tiga jenis yaitu: Umlaud Dan Applaud
    *Umlaud adalah perubahan bunyi vocal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal lebih tinggi. misalnya vokal yang diucapkan secara rendah pada kata balik.
    *Applaud adalah perubahan bunyi yang terjadi sebagai fungsi² gramatikal misal sebagai penanda jarak atau penanda perubahan bunyi vokal akibat bunyi vokal yang lain.
    Kelebihan dan juga kekurangan yang terdapat dalam video yaitu: Pemateri memberikan video yang mudah dipahami oleh mahasiswa. Dengan cara menjelaskan itu akan sangat baik bagi mahasiswa untuk menerima.
    Kekurangan dalam video ini yaitu Pemateri menjelaskan hanya tiga perubahan bunyi saja.

  • @yanengga112
    @yanengga112 3 ปีที่แล้ว +1

    Nama : Tipenus wenda
    Nim 20091101027
    Dalam istilah linguistik, asimilasi merupakan proses perubahan bunyi yang menyebabkannya mirip atau sama dengan bunyi lain yang ada di dekatnya, seperti sabtu dalam bahasa Indonesia yang diucapkan [saptu].

  • @anjusitumorang1445
    @anjusitumorang1445 4 ปีที่แล้ว

    Nama : Anju Novandy
    Nim : 19091101023
    Kekurangan: Pada detik 50 suara backsound cenderung lebih keras dari suara mner.
    Kelebihan:
    - Vidio menarik karena membahas 10 jenis perubahan bunyi bahasa, diantaranya:
    1. Asimilasi;
    Perubahan dua bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama. Contoh : bunyi nasal apiko palatal [n] pada kata "tendang" dapat direalisasikan dengan cara yang berbeda, ketika lingkungannya ini pun berubah, jadi kata tendang terdiri dari dua silabel yaitu, /ten-dang/ bunyi [n] ini direalisasikan sebagai bunyi apiko-palatal, namun bunyi [n] ini berada di lingkungan yang berbeda maka bunyi ini akan berubah, misalnya kata yang merupakan pasangan minimal dari kata tendang seperti kata tentang, kata ini juga memiliki dua silabel yakni, /ten-tang/, yang membedakan adalah bunyi [d] dan [t], kemudian bunyi [n] pada kata "tentang" tidak direalisasikan sebagai apiko-palatal melainkan apiko-dental, hal ini terjadi karena lingkungan bunyi [n] ini telah berubah, sehingga bunyi menyesuaikan dengan linkungan disekitar. Dalam kajian ilmu bahasa kasus seperti ini disebut dengan asimilasi regresif parsial, disebut regresif karena bunyi yang berubah adalah bunyi yang mendahului sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang memengaruhi, kemudian bunyi progresif, bunyi ini adalah kebalikan dari bunyi regresif yaitu bunyi yang berubah adalah bunyi yang mengikuti, sedangkan bunyi yang mendahului adalah bunyi yang memengaruhi, dan mengapa disebut parsial? karena perubahan bunyi yang terjadi hanyalah perubahan sebagaian sehingga tidak mengubah identitas fonem /n/.
    2. Disimilasi;
    Kebalikan dari asimilsi, jadi desimilasi adalah membuat dua bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama, misalnya kata " sarjana" dalam bahasa indonesia, secara diakronis kata ini berasal dari bahasa sansekerta "sajana", dalam kata "sajana" ini terdapat dua buah bunyi /dƷ/, /s-a-j-j-a-n-a/ konsonan afrikatif apiko-palatal /dƷ/ yang ada dua ini salah satunya diubah menjadi konsonan getar lamino-palatal /r/, sehingga kata sajana dalam bahasa sansekerta ini berubah menjadi sarjana dalam bahasa indonesi.
    3. Modifikasi Vokal terbagi atas 3 yakni : 1. umlaud 2. aplaud 3. harmoni vokal.
    Umlaud merupakan perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal yang lebih tinggi, contoh vokal [I] yang di ucapkan secara rendah pada kata /balIk/, pada kata balik ini puncak silabis atau nukles yang berkodakan fonem dorsofelar [k], sementara pada kata balikan [i] disisni di realisasikan menjadi [i] yang lebih tinggi, karena pada silabel kedua tersebut /ba-li-kan/ [i] disisni kehilangan koda, sementara bunyi [k] yang tadinya adalah coda kemudian menjadi onset pada silabel ketiga yakni /kan/.
    Aplaud merupakan perubahan bunyi vokal sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal. Misalnya sebagai penanda jamak atau penanda aspek waktu, seperti pada kata /fi:t/ kemudian menjadi /fʊt/ dalam bentuk jamak.
    Harmoni vokal merupakan perubahan bunyi vokal akibat pengaruh bunyi vokal yang lain. misalnya dalam bahasa jawa ditemukan jenis-jenis modifikasi vokal denga jenis harmoni vokal, seperti pada kata /sego/ dan /ombok/, fonem /o/ pada kata-kata ini akan berubah menjadi fonem /a/ ketika kata-kata ini mengalami proses afiksasi.
    4. Netralisasi;
    5. Zeroisasi;
    6. Metatesis;
    7. Epentesis;
    8. Monoftongisasi;
    9. Diftongisasi;
    10. Anaptiksis.
    Meskipun baru membahas 3 materi (dikarenakan waktu yang akan sangat panjang jika membahas semuanya).

  • @mirandamohamad9977
    @mirandamohamad9977 4 ปีที่แล้ว

    Nama : miranda mohamad
    Nim : 19091101009
    > Perubahan bunyi bahasa indonesia dikelompokan kedalam 10 jenis yakni:
    1. Asimilasi
    2. Disimilasi
    3. Modivikasi vokal
    4. Netralisasi
    5. Zeorisasi
    6. Metatesis
    7. Epentesis
    8. Diftonisasi
    9. Monogtonisasi
    10. Anaptiksis
    > perubahan bunyi yang dijelaskan hanya tiga yakni:
    - asimilasi adalah merupakan perubahan dua bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
    - disimilasi adalah kebaikan dari asimilasi yaitu membuat dua bunyi yang sama menjadi berbeda.
    - modivikasi vokal terbagi atas tiga jenis yaitu:
    * umlaud merupakan perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal yang lebih tinggi misalnya vokal i yang diucapkan secara rendah kata balik.
    * applaud merupakan perubahan bunyi yang terjadi sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal ,misal sebagai penanda jamak atau penanda aspek waktu.
    * harmoni vokal merupakan perubahan bunyi vokal akibat bunyi vokal yang lain.
    > kelebihan dan kekurangan
    - kelebihan : menjelaskan dan memberikan materi yang jelas dan bisa dimengerti dan juga dapat dipahami oleh pelajar
    - kekurangan : hanya saja dapat menjelaskan tiga perubahan bunyi.

  • @milesmorales4453
    @milesmorales4453 4 ปีที่แล้ว

    NAMA : NATANAEL TUMUNDO
    NIM : 19091101010
    Pemateri dengan jelas menjelaskan 3 perubahan bunyi bahasa,yakni: Asimilasi,adalah perubahan bunyi yang tadinya tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
    disimilasi merupakan kebalikan dari asimiliasi.disimilasi membuat dua bunyi yang sama menjadi tidak sama.
    dan yang terakhir adalah modifikasi vokal yang pada umumnya terbagi tiga,yakni: umlaud,aplaud,dan harmoni vokal.
    semuanya dijelaskan oleh pemateri dengan pembawaan dan santai dan tidak tergesah-gesah dan dilengkapi dengan contoh-contoh yang bisa membuat penoton bisa lebih memahami materi tersebut. seperti contoh pada asimilasi dalam kata; "tendang dan kata tentang" contoh lain kata " vocal"dalam bahasa inggris dan kata "vokal" dalam bahasa indonesia.
    kekurangan video: jika diteliti erjadi beberapa typo atau kesalahan penulisan kata di dalam beberapa menit video.

  • @lembahhijaukampungknaya1728
    @lembahhijaukampungknaya1728 4 ปีที่แล้ว

    NAMA :WELEM SEGEIT
    NIM: 19091101025
    Jur. : SASTRA INDOENSIA
    KALI ini sya akan merevew kembali dlam materi tentang perubahan bunyi dalam bahasa indonesia oleh sebab itu disi kita melihat semua ada 10. jenis bunyi yakni sebagai berikut.
    1.Asimilasi
    2.desimilasi
    3.modifikasi vokal
    4.Netralisaai
    5.seronisasi
    6.metatesis
    7.epentsis
    8.Difroginisasi
    9.monoftoginisasi
    10.Anaptiksis
    Sesuai dengan materinya kita akan bahasa cuma tiga perubahan saja yaitu
    1.peeubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama misalnya fonem apikopalatal pada kata tendang dapat di realisasikan pada perubahan lingkungan pun berubah kata berubah menjadi 2 silabel Ten.dan, dang.bunyi/n/di realisasikan sebgai bunyi nasal apikopalatal ketika bunyi ini berada pada lingkungan yang berbeda misalnya kata tendang yakni berubah menjadi kata tentang.
    2.Desimilasi yang membedakan adalah bunyi /d/dan bunyi /t/yakni bunyi (n)pada kata tentang tidak si realisasikan sebagai apikopalatal melainkan apikopalatal.karena lingkungan bunyi (n)telah berubah sehingga bunyi menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Menyesuaikan dengan bunyi (t)yang merupakan bunyi apikodental.
    .Asimilasi resentif kenapa alasanya karena bunyi yang berubah adalah bunyi yang mendahului sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang memberikan pengaruh kenapa?parial karena perubahan bunyi yang terjadi hanyalah perubahan sebagian sehingga tidak mengubah identitas fonem/n/berubah menjadi nasal (m)nasal apikopalatal berubah menjadi nasal bilabial.
    2.Desimilasi adalah bunyi yang membuat dua bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama.contoh kata sarjana dlam bahasa indonesia berasal dari bahasa sangsekerta yaitu sajana di ubah menjadi konsonan getar lamino palatal.
    Perubahan bunyi yang terakhir adalah modifikasi vokal ada 3 bagian yaitu
    1.umlaud
    2.aplaud
    3.harmoni
    _merupakan bunyi vokal di realisasikan dengan cara megubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal rendah tinggi misalnya kata balik /l/silabis yang berkodakan dorsofelar/k/maka /i/rendah menjadi kehilangan koda.

  • @naa.irene_
    @naa.irene_ 4 ปีที่แล้ว

    Nama: Irene Euriliya Tempomona
    Nim: 19091101024
    Review materi: Perubahan Bunyi Bahasa
    Dalam bahasa Indonesia, perubahan bunyi bahasa dapat dikelompokan ke dalam 10 jenis:
    1.Asimilasi
    2.Disimilasi
    3.Modifikasi vokal
    4.Netralisasi
    5.Zeroisasi
    6.Metatesis
    7.Epentesis
    8.Diftongisasi
    9.Monoftongisasi
    10.Anaptiksis
    Pembahasan tiga perubahan (Asimilasi, disimilasi & modifikasi vokal)
    1.Asimilasi; merupakan perubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
    ➡️ Asimilasi regresif parsial
    Disebut regresif karena bunyi yang berubah adalah bunyi yang mendahului, sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang mempengaruhi.
    ➡️ Asimilasi progresif parsial: bunyi yang berubah adalah bunyi yang mengikuti, sedangkan bunyi yang mendahului adalah bunyi yang mempengaruhi.
    Disebut parsial karena perubahan yang terjadi hanyalah perubahan sebagian sehingga tidak mengubah identitas fonem.
    Jika perubahan tersebut bisa mengubah identitas fonem, maka disebut asimilasi fonemis.
    2.Disimilasi
    Membuat dua bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama.
    3.Modifikasi vokal; terdiri atas:
    ➡️Umlaud: perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara perubahan bunyi vokal rendah menjadi lebih tinggi.
    ➡️Aplaud: perubahan bunyi vokal sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal.
    ➡️Harmoni vokal: perubahan bunyi vokal sebagai akibat/pengaruh bunyi vokal yang lain.
    Kelebihan:
    Materi dijelaskan secara berstruktur dan teratur dan mudah dipahami dengan jelas.
    Kekurangan:
    Hanya tiga perubahan yang di jelaskan dan hanya sebagian contoh materi yang ditampilkan dengan media gambar sehingga tidak dapat dilihat secara detail (seperti pada bagian 2 "disimilasi contoh: sarjana").

  • @virtonlumbantoruan4762
    @virtonlumbantoruan4762 4 ปีที่แล้ว

    Nama : pirton lumbantoruan
    Nim : 19091101019
    PERUBAHAN BUNYI BAHASA ( ASIMILASI , DISIMILASI,MODIFIKASI VOKAL)
    Perubahan bunyi di indonesia dikelompokkna menjadi 10 jenis yaiu :
    1 . Asimilasi
    2 .Disimilasi
    3 . Modifikasi vokal
    4. Netralisasi
    5 . Zeroisasi
    6 . Metatesis
    7 . Epentesis
    8. Diftongisasi
    9. Monoftongisasi
    10 . Anaptiksis
    Asimilasi adalah perubahan bunyi yang tadinya tidak sama menjadi sama atau hampir sama
    bunyi ( n) pada tentang tidak direalisasikan sebagai apiko palatal melainkan apikodental.
    kenapa dikatakan refresif ?
    karena bunyi yang berubah adalah bunyi yang mendahului , sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang mempengaruhi.
    bunyi progresif bunyi yang berubah adalah bunyi yang mengikuti sedangkan bunyi yang mendahului adalah bunyi yang mempengaruhi.
    modivikasi vocal terbagi 3 bagian yaitu :
    1 . umplaud = perubahan bunyi vokal rendah menjadi vokal yang lebih tinggi
    2 . Aplaud -= terjadi karena perubahan bunyi
    3 . Harmoni vokal = perubahan bunyi vokal akibat bunyi vokal yang lain.

  • @keekasonirigi7742
    @keekasonirigi7742 4 ปีที่แล้ว

    Nama: keekaso nirigi
    Nim: 1809110121
    Rieriew materi berubahan bunyi bahasa
    Dalam bahasa Indonesia perubahan bunyi bahasa dapat kelompok kedalam 10 jenis
    1.asimilasi
    2.disimilasi
    3.modifikasi vokal
    4.netralisasi
    5.zeroisasi
    6.metentusis
    7.epentesis
    8.diftongisasi
    9.monoftongisasi
    10.anaptiksis
    2.perubahan bunyi merupakan salah satu dijelaskan hanya tiga yaitu
    Asimilasi adalah merupakan perubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama atau hampir sama
    Dismilasi karena bunyi yang berubahan adalah bunyi yang mendahului sedangkan bunyi yang mengikuti adalah bunyi yang memenuhi
    Modifikasi adalah hermon vokal perubahan bunyi vokal sebagai akibat perubahan bunyi vokal yang lain karena perubahan yang terjadi hanya perubahan sebagian sehingga tidak mengubah sedikit fonem
    /n/
    Kekurangan :hanya mendapatkan menjelaskan tiga perubahan bunyi
    Kelebihan : dari video ini sangat mengerti bagi mahasiswa
    6.te

  • @windirame995
    @windirame995 4 ปีที่แล้ว

    Nama:Windriani Rame
    Nim:18091101031
    Perubahan Bunyi Bahasa Asimilasi,Dismilasi Dan modefikasi vokal
    Perubahan bunyi bahasa dapat dikelompokan menjadi 10 bagian yaitu:
    1.asimilasi
    2.dismilasi
    3.modefikasi vokal
    4.Netralisasi
    5.epetensis
    6.metatensis
    7.Fiftongisasi
    8.monoftongisasi
    9.zeroisasi
    10.Anapteksis
    Berikut adalaha kelebihan dan kekurangan dalam vidio ini..
    Kelebihan:
    dalam vidio ini membahas 3 perubahan bunyi yaitu perubahan bunyi asimilasi,dismilasi dan modefikasi vokal.
    Kekurangan dari vidio ini
    Saya kurang mengerti penjelaskan mengenai proses perubahan bunyi asimilasi..

  • @joshuaassa508
    @joshuaassa508 4 ปีที่แล้ว

    Nama : Joshua Assa
    NIM : 18091101033
    Judul : Perubahan bunya bahasa (asimilasi, desimilasi, dan modifikasi vokal)
    Kelebihan/kekurangan video menurut saya tidaklah berpengaruh dari yang saya rasakan disini, saya dapat memahami apa yang mener jelaskan.
    Review!
    #Asimilasi merupakan dua bunyi yang tadinya tidak sama menjadi sama
    "Asimilasi terjadi karena bahasa diucapkan secara berurutan sehingga saling mempengaruhi atau dipengaruhi."
    #Disimilasi merupakan dua bunyi yang tadinya sama menjadi sama.
    "Secara diakronis, kata sarjana [sarjana] berasal dari bahasa Sanskerta sajjana [sajjana]. Perubahan itu terjadi karena adanya bunyi [j] ganda. Bunyi [j] yang pertama diubah menjadi bunyi [r]: [sajjana] > [sarjana]. Ka-rena perubahan itu sudah menembus batas fonem, yaitu [j] merupakan alofon dari fonem /j/ dan [r] merupakan alofon dari fonem /r/, maka perubahan itu disebut disimilasi fonemis."
    #ModifikasiVokal ;
    1.UMLAUD mengubah vokal yang lebih rendah menjadi vokal yang lebih tinggi.
    2.APLAUD
    3.HARMONI vokal.
    Sekian terimakasih.

  • @anins7644
    @anins7644 3 ปีที่แล้ว +1

    Pak, kalo untuk penjelasan macam-macam bentuk perubahan kata dalam morfologi sendiri bagaimana ya? Mengingat materinya hampir sama persis akan tetapi saya masih bingung dalam menjelaskannya di morfologi

    • @StefanieHumenaOfficial
      @StefanieHumenaOfficial  3 ปีที่แล้ว +1

      Fonologi berfokus pada masalah bunyi bahasa. Jika perubahan bunyi tidak meninbulkan oerbedaan makna, maka itu adalah perubahan bunyi finotis, jika bunyi menimbulkan perubahan makna, maka perubahan tersebut merupakan oerubahan fonemis. Demikian kira-kira kajian fonologi terkait perubahan bunyi. Sementara kajian morfologi fokusnya ada pada pembentukan kata. Jadi, seandainya perubahan bunyi yang dimaksud menurunkan kata-kata yang baru atau kata turunan maka pembahasan tersebut berada dalam kajian morfologi.

  • @chiansarayar8242
    @chiansarayar8242 4 ปีที่แล้ว

    NAMA : CHIAN SARAYAR
    NIM : 18091101036
    Kelebihan : Materi yang dijelaskan oleh pemateri cukup jelas karena materi yang disampaikan secara berstruktur dan sistematis.
    Kekurangan : Materi yang disampaikan hanya 3 perubahan bunyi

  • @dewimasala9434
    @dewimasala9434 4 ปีที่แล้ว

    Nama: Sry Dewiyanty Masala
    Nim: 17091101024
    Materi: perubahan bunyi
    Kelebihan: materi yang di sampaing dan di jelaskan sangat mudah di mengerti dan sangat jelas.
    Kekurangan: materi yang disampaikan hanyalah 3 bagian perubahan bunyi saja.

  • @yayumelisa5584
    @yayumelisa5584 3 ปีที่แล้ว +1

    Nama: Yayu Melisa
    NIM: 20091101022
    Dalam Bahasa Indonesia, perubahan bunyi bahasa dapat dikelompokan menjadi 10 bagian yaitu :
    1. Asimilasi
    2. Disimilasi
    3. Modifikasi vokal
    4. Netralisasi
    5. Epetensis
    6. Metatesi
    7. Diftongisasi
    8. Monoftongisasi
    9. Zeroisasi
    10. Anaptiksis
    Dan tiga perubahan bunyi yang menjadi pokok pembahasan.
    a. Asimilasi : Merupakan perubahan bunyi yang tidak sama menjadi sama, atau hampir sama. Misalnya fonem nasal apiko-palatal /n/ pada kata [tendang] dapat direalisasikan dengan cara yang berbeda ketika lingkungannya pun berbeda. Kata tendang terdiri dari 2 silabel yaitu [ten.dang] bunyi /n/ direalisasikan sebagai bunyi nasal apiko-palatal, ketika /n/ berada dilingkungan yang berbeda maka bunyi itu akan berubah.
    b. Desimilasi : Perubahan bunyi desimilasi kebalikan dari asimilasi. Desimilasi adalah dua bunyi yang sama menjadi berbeda atau tidak sama.
    c. Modifikasi Vocal : Terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
    - Umlaud : Perubahan bunyi vokal yang direalisasikan dengan cara mengubah vokal yang lebih menjadi vokal lebih tinggi.
    - Aplaud : Merupakan perubahan bunyi vokal sebagai pemarkah fungsi-fungsi gramatikal. Misalnya sebagai penanda jamak atau aspek waktu.
    - Harmoni Vokal : Merupakan perubahan bunyi vokal akibat pengaruh bunyi vokal yang lain.