BAF, respek utk anda, pendapat yang menentramkan emosi dan memancing berpikir, terima kasih. Bagi saya sangat sulit menerima atau berpikir bahwa RG dalam tiap perdebatannya punya tujuan untuk mencerdeskan bangsa ataupun mencoba mengajak orang berpikir, seperti yang didengungkan olehnya. Saya cenderung menerima dan menganggap, sekali lagi saya dan kita bisa berbeda, bahwa RG punya tujuan untuk menunjukkan bahwa dia super pintar dan pendapatnya adalah kebenaran absolut. Semua yang tidak sependapat dengannya adalah " dungu, bajingan" dll. Dan salah satu caranya adalah dengan menunjukkan seolah2 dia ahli filsafat dan mengerti serta menguasai semua masalah dengan mengutip pendapat dari orang lain, pakai istilah2 yang jarang dipakai atau didengar kebanyakan penonton dan pendengar, dan menyerang pribadi seseorang dengan menyebutnya dungu dll (lalu beralasan karena yg bersangkutan berkuasa, pejabat publik dll). , Tolok ukur bagi RG tampaknya adalah menang debat bukan mencerdaskan apalagi mengajak kita berpikir tentang topik yg dibahas. Seringkali kesimpulan para penonton bahwa RG pemenang debat dan karenanya dia super pintar,, dan ini yg saya duga harapan dan keinginan RG. Yang saya kritik adalah kemunafikan dari RG (persepsi saya, sekali lagi saya), RG omong ingin bangsa ini ber akal sehat yang adalah suatu hal yang luhur, tetapi yang ditunjukkan adalah cara untuk mendapatkan kebanggaan diri sendiri, menang debat adalah segala galanya dan tidak peduli pada dampak dari kata2nya pada orang lain. Mulutmu harimaumu, kata2 yang sangat penting menurut saya. Apa yang terjadi pada debat RG dg Silvester rasanya pas dengan kata2 itu. Seringkali RG mengambil posisi menyalahkan person pejabat dan anti pejabat publik. Yang saya bingung semua tuduhan yang disampaikan di dasarkan pada opini pribadi yg mencoba menghubungkan fakta2 sesuai keinginan dia dan menjustifikasinya , lebih tepat cocokologi, dengan pakai istilah2 yg tidak umum bagi orang2 yang belum menguasai atau bahkan tidak mempelajari ilmu filsafat (yang mungkin jumlahnya lebih banyak dari yang pernah belajar) dan atau mengutip kalimat atau perkataan orang lain sambil menyombongkan diri dengan kalimat.."pada buku x yang dikarang oleh B dikatakan..n1g5t7, apakah anda tahu B ini dan sudah baca buku x? mengerti n1g5t7?, jika tidak untuk apa saya meneruskan.... Yang konyolnya RG seringkali salah kutip, seperti pada debat dg silvester...judul buku yg disebutnya Being on Nothingness...hahahaha karangan Heideger....yang ada itu Being AND Nothingness karangan Jean Paul Sartre. bahkan dengan enaknya bilang bahwa buku itu adalah buku yg menjadi bacaan MAW Brouwer....bagaimana mau mengeceknya? Brouwer sudah meninggal dunia, dan darimana RG tahu hal ini? Lalu Parsimony lah dan dalam kesempatan lain mengutip judul buku karangan Richard Posner seorang hakim yang RG sebut hakim agung USA...woalllaahhh dia adalah Hakim pada Pengadilan Tinggi ,/ federal applate court Judge bukan Supreme Court judge, pada saat debat dg Ruhut dan tidak meneruskan apa yang dia mengerti dari buku itu. Pada kali lain dia kutip satu istilah seolah2 hanya dia yang tahu dan itu adalah hal yg hebat, padahal hampir semua yang RG katakan itu dengan sangat mudahuntuk bisa dicek dan mengerti menggunakan mbah gugel, 2 menit cukup. Sayangnya mereka yang berdebat dg RG yang kebetulan belum mengenal istilah2 ini tidak mau memanfaatkan hal ini, Apa yg disampaikan rocky tidak memerlukan waktu yang panjang untuk dapat dipahami maknanya. Adalah satu hal menghafal judul buku dan pengarangnya dengan memahami isi suatu buku , RG membuat seolah2 dg hapal judul buku maka berarti dia betul2 memahami buku itu. dan menggunakan makna isi buku untuk mengembangkan pemikiran adalah hal lain lagi. Ini adalah pendapat recehan saya seorang "kecoa dungu" yang "bajingan" dan bagi para fans dari RG saya mohon maaf jika menyinggung perasaan anda.
@@DavidHutabarat-fo5vr sayang...opini anda yg padat daging hampir mustahil di baca para "penyembah" Berhala "RG", sebab mereka cuman hobi menonton bukan penikmat bacaan. (Generasi Visual) Karena alasan itu juga RG nampak bagai "Super Hero".mereka baru dengar kata " Filsafat " dari RG sebelum nya mereka tidak tahu apaan itu Filsafat. (Kaum mendadak Filsafat) 😁
@@mahardhikasetiawanputra8581 terimakaaih dan hal ini nenunjukan justru anda saudaraku yang jauh lebih cermat dari saya. Saya sangat mengapresiasi anda karena masih memberikan apresiasi pada saya yg kecoa dungu dan bajingan ini. Sekali lagi respek saya pada anda .🙏🙏🙏
@@mahkotaalamalam1460 berarti kita sepikiran dan sama2 kecoa dungu yg bajingan.....hahahaha. 8sedih saya melihat RG tidak memanfaatkan ilmunya untuk memintarkan orang lain tapi malah merendahkan mendungukan dan membuat sakit hati orang lain dg alasan ilmu dan kebenaran. Sangat berbeda dg apa yg saya alami dari para guru dan dosen2 saya. RG mungkin menganggap dirinya terpintar karena belajar filsafat...bandingkan dg para polymath seperti Newton, Pascal, Averous, Leibniz, Euler, Dawkin, John Lennox, Sendel, Penrose, Gusdur, Gus Mus, dan banyak orang2 luarbiasa pintar /genius lainnya yg menggunakan ilmunya untuk memintarkan orang lain. dan menentramkan hati orang lain untuk berani berpikir dan mengajukannya. Sekali lagi respek dan terimakasih saya utk komentar anda.
Filsafat mengajak kita mencari kebenaran yang tidak mungkin kita dapatkan, karena kebenaran hanya milik Allah SWT. Kita hanya dapatkan nilai-nilai kemanusiaan, yang membuat kita menjadi lebih bijak. Jadi.... siapapun yang tidak mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, sesungguhnya dia bukan seorang filosof.
Seseorang yg mengaku bukan ahli tp menunjukkan gestur sebaliknya, lalu mengomentari negatif org yg dianggap ahli, secara psikologis org tsb iri dan ingin diakui kalo dia sbnernya lebih ahli trhadap org yg dianggap ahli tsb, contoh ngaku bukan ahli filsafat tp menunjukkan tumpukan buku yg banyak, memberi pandangan negatif trhadap org yg dianggap ahli filsafat dlm konteks ini yaitu RG. Jd bsa diartikan bapak ini iri trhdap RG, ingin menunjukkan dirinya lebih ahli dri RG tp kenapa RG lebih dikenal dan banyak yg memuja RG. Satu hal yg mungkin dilupakan, RG lebih dikenal bukan hanya krna ilmu filsafatnya, tp krna sikap dan konsistensinya jika dilihat dari rekam jejaknya, suka tidak suka dg gaya bicaranya, RG bicara dg lantang suatu kebenaran dan kejujuran bukan kepentingan pribadinya. Saat trjadi kebakaran, semutpun ikut mengambil air berharap kebakaran itu padam, saat pondasi negara dibakar untuk kepentingan pribadi, sejarah akan mencatat dimana posisi kita, ikut menjadi semut atau menjadi pembegal semut
@@babamubaidillah1813 Saya bukan Profesor. Baru mengajar kurang lebih 17 tahun. Di kampus yang "punya nama". Tapi mungkin data itu tidak penting. Karena saya pernah kuliah di kampus ternama di Indonesia (kampus nomer 1 di Indonesia untuk bidang kajian). Saya baru belajar saja.
Cara 'Paling Murah +an' utk menarik perhatian agar bs dikenal, adalah dg bicara atau berbuat diluar adab ( melakukan hal² yg diluar kebiasan masyarakat ).
@@mahardhikasetiawanputra8581Apa ya semua yang disampaikan Seorang Rocky Gerung tidak mengandung nilai yang positif dan perlu difahami juga disadari bahwa KESADARAN manusia saat ini begitu sangat rendah ??
@@yanichi3738bnyk yg positif, cuma bahasa nya BKN indentitas Indonesia. itu kan di tonton publik. Org cerdas hrs nya bisa memilih kata yg pantas BKN kata yg berpotensi bikin ga enak. yg ilang dr debat itu sikap respek. Rocky seolah menari diatas ketidak mampuan ssorg, org pintar ga gttu sikap nya. Oke RG tau lawan bicara nya ga mampu patahkan dia, cuma ya ga seharus nya lempar kata yg terkesan merendahkan. Sekali lg ini Indonesia BKN barat
@@mahardhikasetiawanputra8581 Dengan tingkat kesadaran manusia yang rendah sangat penting hadir seorang Rocky Gerung untuk memberikan tekanan dengan keras, tegas tapi JUJUR untuk mewujudkan kesadaran.
Roki jangan dijunjung dan dihargai, karena Roki Dengan Sengaja Dan Ditunjukan Kepada Publik Dengan seenak bodong Pola Pikir Kotornya Merusak Dan Jahatnya menghina org lain bahkan Kepada Kepala Negara ,Presiden Jokowi Pemimpin Pemerintahan Bangsa Yang Banyak Menghasilkan Kerja Nyatanya Yang Banyak Manfaat Bagi Seluruh Masyarakat Rakyat Indinesia Saat Ini
Coba kita simpulkan tujuannya kemana dan apa dampak nya kepada Publik, Bangsa & Negara. Pertimbangkan aspek manfaat dan mudharat nya seperti yg di ajarkan oleh para Ulama. 🤔
Kepada Sang Pemikir Kecoa yang Terbalik, Izinkan saya menyampaikan pandangan kritis terhadap “filsafat kecoa” yang telah Anda rumuskan. Sebelum kita terlalu larut dalam analogi tersebut, saya merasa perlu mempertanyakan apakah filsafat yang Anda gambarkan-seperti kecoa yang terbalik-benar-benar membantu kita memahami dinamika berfilsafat, atau justru memperlambat kita dalam menghadapi realitas pemikiran yang lebih luas dan kompleks. Sebab jika filsafat memang ibarat kecoa yang terbalik, teronggok tak berdaya, barangkali kita selamanya hanya akan terjebak di bawah meja diskursus yang sempit, menunggu dorongan eksternal agar bisa bangkit dan berjalan lagi. Pertama, metafora kecoa itu sendiri problematik. Sebagai simbol perlawanan yang tak berdaya, kecoa lebih sering dihancurkan tanpa belas kasih daripada dibangkitkan dengan harapan. Apakah kita hendak menyamakan potensi intelektual manusia dengan serangga yang hidup di celah-celah kotoran dan menghindari cahaya pemikiran? Atau apakah ini suatu bentuk self-sabotage filsafat, yang secara sengaja menempatkan dirinya pada posisi marginal? Kecoa mungkin memiliki potensi untuk terbang, tetapi pilihan untuk terbang atau tetap terbalik adalah hal yang seharusnya tidak berlaku dalam filsafat-sebuah disiplin yang menuntut kemandirian dalam berpikir, bukan ketergantungan pada variabel eksternal. Filsafat yang sejati tidak pernah terbalik. Filsafat ada untuk menantang, menguji, dan memperjelas argumen, bukan untuk bergantung pada bantuan eksternal agar kembali pada posisi yang benar. Anda tampaknya mereduksi peran filsuf menjadi sosok yang hanya bisa berguling-guling, menunggu disentuh tangan luar agar bisa bangkit. Bukankah filsuf seharusnya menjadi motor perubahan, bukan sekadar objek yang menunggu diselamatkan? Metafora kecoa juga mencerminkan semacam kekeliruan epistemologis. Alih-alih menggunakan filsafat sebagai alat untuk menguji konsistensi logika dan mendorong kedalaman berpikir, Anda malah mengarahkan wacana ini ke dalam sebuah posisi yang absurd: seperti kecoa yang terbalik, Anda seolah menganjurkan bahwa kita tidak memiliki kuasa untuk berdiri sendiri, melainkan perlu “cawe-cawe” atau intervensi eksternal. Apakah ini cara yang Anda maksudkan untuk mengaktifkan kemandirian berpikir? Bagaimana mungkin kita mengedepankan kemandirian dalam berpikir jika kita menempatkan diri seperti kecoa yang bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya tanpa bantuan? Lalu, Anda mengkritik Rocky Gerung dengan mengatakan bahwa serangan verbalnya “membuat orang lain terbalik dan tidak berdaya.” Di sini saya melihat ada kontradiksi yang tak terhindarkan dalam filsafat Anda. Di satu sisi, Anda menolak kekerasan verbal yang, menurut Anda, membuat orang tak berdaya; tetapi di sisi lain, Anda membela posisi kecoa terbalik yang justru membutuhkan bantuan dari luar. Jika kita mengikuti logika Anda, seharusnya filsafat memang bertujuan membuat orang lain ‘terbalik’-yaitu, membuat mereka sadar akan kelemahan pemikirannya dan, dari situ, mendorong mereka untuk bangkit. Dengan kata lain, serangan verbal Rocky justru bertujuan untuk mengungkap kelemahan pemikiran seseorang, agar orang tersebut bisa bangkit kembali dengan pemikiran yang lebih kuat. Bukan sekadar untuk membuat mereka terkapar tanpa arah. Filsafat yang diadvokasikan Rocky, dalam peranannya sebagai oposisi pemerintah, adalah filsafat yang aktif, bukan pasif seperti kecoa yang terbalik. Dia berfungsi sebagai devil’s advocate-menggugat logika kebijakan pemerintah untuk menguji sejauh mana kebijakan tersebut bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. Dalam hal ini, filsafatnya bukan tentang menyerang secara emosional atau personal, tetapi tentang menggugat argumen yang cacat secara logika. Jadi, kalau istilah “dungu” sering terdengar, itu adalah cerminan dari ketidaksabaran menghadapi mereka yang tetap bersikeras membuat kebijakan, meski gagal menunjukkan kemampuan bernalar secara logis. Apakah lebih baik bagi publik untuk menerima kepemimpinan dari mereka yang tak mampu bernalar, atau justru lebih baik dibangunkan dari kesalahan mereka melalui tamparan verbal yang keras? Dengan kata lain, metafora kecoa yang Anda gunakan adalah manifestasi ketakutan menghadapi ketidaksempurnaan berpikir, bukan dorongan untuk menguji dan mengkritik. Filsafat yang sebenarnya adalah filsafat yang tidak takut pada kata-kata tajam seperti “dungu,” karena kata-kata itu adalah cara untuk mengejutkan nalar yang terbalik agar kembali pada posisi yang benar-bukan untuk membunuh kecoa, tetapi untuk membuatnya benar-benar terbang. Sebagai penutup, jika kita terus-menerus memperlakukan filsafat seperti kecoa yang terbalik, mungkin kita tidak akan pernah bergerak maju. Bahkan kecoa sekalipun, jika tetap berlama-lama terbalik, akan mati terinjak tanpa pernah mencapai potensi terbangnya. Salam dari Sesama Kecoa yang Lebih Memilih Terbang daripada Terbalik.
@@daltonmyselv saya memilih metafora pemikiran kecoa terbang sebagai manifestasi kekuatan untuk menguji dan mengkritik, mantap apresiasi untuk tulisan anda.
Terima kasih, Nak@@yusufmaulanayuliansyah6769, atas apresiasi Anda! Memilih metafora kecoa terbang sebagai manifestasi kekuatan untuk menguji dan mengkritik memang adalah sebuah pilihan yang cerdas, sebuah pergerakan intelektual yang tajam dan visioner. Jangankan Anda, Nak Yusuf, bahkan Rocky Gerung-nabi akal sehat-pasti akan merestui langkah ini. Bila perlu, beliau pun akan bersimpuh dan mengakui bahwa pilihan kita adalah langkah berani dalam ranah logika dan kebijaksanaan. Kecoa terbang? Itu bukan sekadar serangga yang berjuang melawan gravitasi; itu adalah simbol pemikiran yang melesat di atas kebodohan yang menahan. Anda telah mengaktualisasikan potensi kecoa yang tak kenal takut, terbang melawan arus ketidakmasukakalan! Inilah jalan yang penuh dengan cahaya intelektual, dan saya sebagai pencipta metafora ini berdiri di puncak menara filsafat, memandang Anda, Yusuf, sebagai sosok yang memahami arti kebebasan berpikir tanpa batas. Dan seperti yang Anda katakan, saya yakin bahkan Rocky Gerung akan tersenyum di balik tirai kritiknya, merestui pilihan kecoa Anda sebagai kawan seperjuangan dalam logika dan kesadaran. Kita tak hanya mengkritik; kita terbang di atas hiruk-pikuk kebodohan, melayang dengan keanggunan kecoa di tengah badai kebingungan! 🤣🤣🤣
Terima kasih, @@yusufmaulanayuliansyah6769! Memilih metafora kecoa terbang sebagai manifestasi kekuatan untuk menguji dan mengkritik memang adalah sebuah pilihan yang cerdas, sebuah pergerakan intelektual yang tajam dan visioner. Jangankan Anda, Yusuf, bahkan Rocky Gerung, nabi akal sehat, akan bersimpuh dan mengakui bahwa pilihan Anda adalah langkah berani dalam ranah logika dan kebijaksanaan. Kecoa terbang? Itu bukan sekadar serangga yang berjuang melawan gravitasi; itu adalah simbol pemikiran yang melesat di atas kebodohan yang menahan. Anda telah mengaktualisasikan potensi kecoa yang tak kenal takut, terbang melawan arus ketidakmasukakalan! Inilah jalan yang penuh dengan cahaya intelektual, dan saya sebagai pencipta metafora ini berdiri di puncak menara filsafat, memandang Anda, Yusuf, sebagai sosok yang memahami arti kebebasan berpikir tanpa batas. Dan seperti yang Anda katakan, saya yakin bahkan Rocky Gerung akan tersenyum di balik tirai kritiknya, merestui pilihan kecoa Anda sebagai kawan seperjuangan dalam logika dan kesadaran. Kita tak hanya mengkritik; kita terbang di atas hiruk-pikuk kebodohan, melayang dengan keanggunan kecoa di tengah badai kebingungan! 🤣🤣🤣
diskusi bagus, dan percayalah diskusi sempai kiamat takan pernah selesai, dan ingat filsafat adalah ilmu yang pada dasarnya selalu dinamis, hari ini benar bisa jadi kemudian hari ada koreksi, dan pada akhirnya kebenaran yang diagung agungkan pun akan menjadi bias, kebenaran ala RG belum tentu juga benar bagi orang lain, tanpa sopan santun bisa di benarkan dalam filsafat belum tentu juga bisa di terima oleh lebih banyak orang, dan percayalah filsafat yang mulia akan lebih mulai apabila di gunakan dengan cara cara mulia, ketika RG banyak yang tidak suka berarti perlu dipertanyakan cara caranya, Dan semua adalah fana, kehebatan maupun kekurangan pada akhirnya akan sirna,, silahkan yang berargumen RG adalah pahlawan kebenaran pahlawan kritikus , tapi hargai juga yang mengatakan apabila RG tidak beradad tidak sopan dungu dll,
@@deninuryandain511 Sungguh disayangkan bila narasi Anda fokusnya hanya menilai kebenaran ala RG yang belum tentu benar bagi orang lain, tidak ada kebenaran kalo tidak ada kesalahan, yang jelas RG benar dalam menyampaikan argumen, pendengar yang salah ketika melihat argumen yang tajam adalah ketidaksopanan. Saya yakin anda tidaklah termasuk, bung Deni. RG pun tidak pernah mengklaim semua pernyataan dirinya dapat diterima oleh kalangan kelas society, namun perlu diketahui kebenaran RG adalah membuka cakrawala pikiran kelas masyarakat yang berfikir kritis akan kesewenang-wenangan, dalam artian kebijakan pemerintah yang menguntungkan segelintir pihak. Metafora kecoa terbang adalah simbol manifestasi kekuatan yang ingin berusaha bangkit dari kesewenang-wenangan yang terjadi, dengan mempertanyakan suatu argumennya, tidak ada kebencian dari mempertanyakan hal itu, ini sebuah upaya pemikiran terhadap narasi kecoa yang terbalik. Mengenai RG seringkali disalah artikan argumen yang kritis dan tajam adalah hinaan dan orang-orang pandir disana terjebak dalam kebencian, serta menarasikan sosok RG adalah sosok yang kasar, tidak beradab dan beretika sebuah kekeliruan luar biasa ketika ada argumen yang tajam dikatakan tidak bermoral (ranah logika diuji dengan moral), ketika orang-orang yang tidak suka dengan kritikan yang tajam dibalas dengan jawaban “anda tidak beretika dan bermoral”. Sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada bung Dalton yang menarasikan kecoa terbang ini, ini adalah upaya yang brilian ditengah kebingunagn kecoa terbalik yang pasrah akan keadaan.
Kita butuh ilmuwan bukan cuma di kampus tapi bagaimana ilmu itu bisa digunakan untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara. Contoh yg aktual spt Faisal Basri, ilmu nya digunakan utk mengkoreksi kebijakan pemerintah. Hal yg sama dilakukan oleh RG. Jd kalau ilmu nya ga manfaat ya buat apa cuma omon2 tentang teori saja.
☝️ saya lulusan SD tok, udh pasti pendapat ku adalah pendapat org dgn pengetahuan yg cetek. Krna ada nama RG dlm judul video nya, menurut saya debat yg viral itu dua pendebat ga satu frekuensi. yg satu pake metode akademis yg satu nya ga mau metode, langsung beri bukti fisik. Dan menurut ku debat itu menggambarkan hilang nya jati diri indonesia yaitu sopan santun, bang RG ga bisa menyamakan budaya negri ini sama budaya barat yg biasa aja pake bahasa kasar. nenek moyang negri ini ga mengajarkan ngmng pake bhsa kasar meski itu dlm debat.
Rocky Gerung mungkin hanya bisa berdebat untuk pembenaran diri saja, bukan untuk kebenaran orang banyak. Ini penilaian saya, seorang yang hanya tamat SD, mungkin kalau salah kasi tau saya kebenarannya.
👍👍👍👍👍Terima kasih pencerahannya, sumbangan yang sangat bermanfaat bagi pendidikan moral etika bangsa yang berbudi pekerti yang luhur. Mohon untuk dilanjutkan.
Filsafat ibarat serangkaian pertanyaan tanpa berhenti pada satu jawaban .. Sedang Rocky G terkesan lebih memaksakan sekumpulan jawaban yang alergi dengan pertanyaan (kritik) .. Bisa dibedakan kan? Bisa dipahami kan motif BAF?
Masing" orang punya pandangan yg berbeda beda ,,dan itu sah' saja dalam dunia akademis ,,,karna pada dasarnya ilmu pengetahuan tidak ada yg hakiki ,selama itu masih dalam perdebatan berarti itu blom final ,,,sy kira bung Rocky Gerung memberikan pandangan tentang ilmu yg benar" rasional dan kita mudah memahami nya ,,,dan sy sepakat dengan hasil ilmiahnya yg memberikan edukasi kepada masyarakat ,baik di lingkup akademis dan golongan masyarakat dan sy kira dengan hadirnya sosok bung Rocky masyarakat kita sdh mulai kritis untuk memberikan pandangan terhadap kebijakan pemerintah ,,,,Rocky Gerung adalah aset bangsa ,,karena dia berdiri untk menyampaikan kebenaran dan keadilan hnya semata untuk rakyat Indonesia ,🔥✊🏻
@@yanichi3738 tapi dari Gestur RG tidak menampakkan sama sekali kalau dia merasakan semakin bodoh, bahkan kebalikannya ... (Isi kepalanya terlalu penuh Over Capacity) 😁
Gak usah bro , nanti dia ke enakan Jd terkenal . Lagi pula beda kelas . RG debat sama pejabat yg eror . Tp dia ngomongin orang terhadap personal seseorang .
Saya sangat PENASARAN dan BERHARAP agar Narasumber dan Rocky Gerung dapat dipertemukan oleh Aiman Wicaksono/ inews sehingga saya dapat belajar lebih banyak !
RG selalu "menyerang" pak Jokowi berdasarkan "kecurigaan" , memang begitulah cara kerja ilmiah yg kita ketahui adalah berdasarkan keraguan/kecurigaan....untuk itu saya juga akan meragukan dan tidak akan langsung setuju dgn pendapat2 dan argumen RG.
Gerung menjadi "Profesor" ditengah penggemarnya yg tidak mampu bernalar dan berlogika. Gerung menembak dg kalimat2 aneh/asing ditengah penggemarnya sehingga dianggap hebat "profesor". "Profesor" ditengah ketololan.
Cuma bisa menghujat di medsos,lu siapa?????koar" doang kan bisanya lewat komentar,RG itu 15 tahun ngajar tong....mikir lu...dia lebih rasional dibanding siapa pun yg bisa nya cuma diam ketika ada ketidak beresan di negeri ini
@@normanherry8482 Dia seorang pemain Akrobatik otak profesional, mungkin dia di anggap menghibur oleh sebagian masyarakat namun sdh sangat jelas tidak mendidik. dia sudah melanggar etika sebagai Pengajar, yg tidak hanya mengajar secara akal tapi juga sisi moralitas. (Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani).
Seorang filosofi adalah org yg arif dlm berfikir, dan bijaksana dlm mengeluarkan kata2, jadi si roki bukan filosofi yg berfilsafat, tpi sendiri melabelkan dirinya filosofi yg rusak dlm otak dan pikirannya yg menfitnah dan membenci dan merendahkan org lain dihadapannya
@@watchworld2 filosofi RG itu "Gelas yg penuh" Sedangkan BAF gelas yang selalu merasa kosong. Dan lagi tanpa viewers RG mustahil tertarik. (Tidak ada syahwat yg terpuaskan bagi Narsistic) 😁
Hayo....pak Padatu,Carikan waktu,agar bisa berdebat dg Rocky Gerung,agar masyarakat bisa menonton debat secara langsung. Saya kira Rocky Gerung siap saja kapan saja,kalau ada orang yg mau berdebat.Hayo...👍😄
Fikiran hanya bisa dikatakan sebagai fikiran jika ia bisa memberikan kebebasan untuk adanya fikiran lain yang bisa mendebatnya, mengkritiknya dan berkelahi dengannya, untuk mengkonfirmasi kebenaran dari sebuah fikrian atau memungkinkan adanya fikiran baru yang lebih baik Ini menjadi dasar bagi berkembangnya ilmu dan logika berfikir, karena kebenaran nisbi akan selalu berpeluang untuk tertolak selaras dengan perkembangan zaman dan dinamika manusi yang hidup di masanya Adapun strategi dalam berbantahan untuk menjaga atau menyerang sebuah pemikiran, bisa dilakukan dengan bermacam strategi, dan semua strategi itu hanya bisa dikatakan beradab, jika ia memiliki standar berfikir yang logis. Jika sebuah argumentasi yang di gunakan untuk mempertahankan atau menyerang sebuah pemikiran tidak lagi logis dan objektif, tetapi tetap memaksakan pendapatnya, maka akan sah jika dikatakan pemikir tersebut mengalami gagal berfikir atau mengalami kedunguan , yang bisa jadi disebabkan oleh kelemahan ia berlogika, atau kelemahan ia untuk bisa mengakui adanya argumentasi lain yang lebih baik, dan benar secara logika di masa tersebut
Rocky gerung baru saja komentar tentang naturalisasi timnas sepak bola. Nah loh. Rocky sekarang akan berteriak parau.... Lawanya yg baru adalah pendukung timnas sepak bola. Sepak bola itu absurd, 22 orang dewasa berlarian berebut bola untuk membuat gol. Nasib 22 orang dewasa itu ditentukan oleh satu wasit yg siap menghukum jika ada kecurangan. Bisa ratusan juta orang serentak menonton, bisa langsung di stadion atau di tv. Mereka tidak perduli dengan celotehan si ahli filsafat rocky gerung. Sepak bola dan timnas kesayangan mereka adalah segalanya. Gembira atau kekecewaan entah yg mana akan mereka dapatkan sebagai hasil pertandingan, itu urusan nanti. Yg ingin segera mereka lakukan adalah hore hore hore. Jutaan orang teriak hore hore hore akan menenggelamkan filsafat gerung. Sekeras apapun gerung teriak dungu. Sepak bola adalah filsafat tak terduga dunia modern. Penonton bola adalah penganut filosofi tertentu dalam bola tanpa mereka sadari. Adalah filosofi tika taka, samba, total foot ball dll. Rocky gerung menyadari di tengah gemuruh hore hore hore penonton bola. Dirinya akan lenyap dari panggung
"Antara Kecoa dan Tangan Kiri: Mengapa Filsafat Tak Butuh Adab untuk Terbang!" Kepada Admin kanal "Bukan 'Ahli' Filsafat," Saya ingin menyoroti pernyataan Anda soal perbedaan antara filsafat Nusantara dan Barat. Anda mengatakan bahwa filsafat Nusantara lebih mengutamakan adab dan kesopansantunan, sementara filsafat Barat, seperti yang Anda gambarkan lewat metafora "tangan kiri," dianggap tak cocok dengan nilai-nilai lokal. Tapi mari kita anggap filsafat ini seperti kecoa yang ingin terbang-apakah kecoa perlu belajar tata krama dulu sebelum bisa terbang? Tentu tidak, yang penting dia bisa terbang, entah dia jatuh atau menabrak jendela. Begitu juga dengan filsafat: entah datang dari Nusantara atau Barat, tujuan utamanya adalah mengejar kebenaran, bukan sekadar urusan etiket. Kalau keduanya sama-sama mencoba menjawab pertanyaan dasar tentang hidup, kenapa harus dibatasi dengan "adab"? Bukankah filsafat seharusnya melampaui hal-hal seperti itu? Anda juga menyebut bahwa filsafat Barat hanya cocok di sana, seolah karena masalah "tangan kiri." Tapi jujur saja, filsafat Barat menawarkan banyak hal penting: hak asasi manusia, demokrasi, ilmu pengetahuan. Kalau filsafat Barat adalah tangan kiri, apa kita hanya akan makan dengan tangan kanan dan menolak apa yang datang dari kiri? Bukankah kita butuh kedua tangan, sama seperti kita butuh dua sisi filsafat ini? Filsafat bukan soal bagaimana kita makan, tapi soal bagaimana kita berpikir. Pada intinya, memisahkan filsafat Nusantara dan Barat seperti kecoa yang mencoba memilih sayap mana yang lebih sopan untuk terbang. Bukan soal sopan atau tidak, yang penting adalah bagaimana kita bisa mencapai kebenaran bersama, tanpa terjebak pada batas-batas yang kita buat sendiri. Salam hangat dari filsuf yang tak peduli apakah tangannya kanan atau kiri, asal idenya bisa terbang!
Semua filsafat senantiasa menggunakan adab. Hanya saja filsafat lahir dalam rahim konteks. Itu yang kita sebut rahim Nusantara. Sepenuhnya saya tidak memisahkan mereka, namun memberikan salah satu contoh dengan penggunaan filsafat tangan kiri. Tentu ada filsafat yang melintas batas dan cocok digunakan. Sejauh ini saya senang dengan respon filsafat sobat. Saya selalu merindukan komentar-komentar filosopis sobat. Tetap sehat ya.
@@BUKANAHLIFILSAFAT Terima kasih atas tanggapannya. Tentu saja, filsafat lahir dalam rahim konteks, dan kita semua tahu bahwa konteks tersebut memiliki kekuatan mistis yang membuat filsafat Nusantara lebih sopan dibandingkan filsafat Barat yang terkesan seperti "tangan kiri" yang tak tahu aturan. Begitu banyak adab yang harus diperhatikan agar kita tidak tersandung pada kebenaran, bukan? Sementara itu, filsafat Barat, dengan segala keterjalannya, tampaknya lebih cocok dipandang sebagai tangan kiri yang tidak sopan, seolah-olah kita harus makan hanya dengan tangan kanan yang lebih “terhormat.” Namun, siapa yang bilang kita harus memilih tangan? Mungkin kita bisa menggunakan keduanya-kanan dan kiri-untuk menikmati hidangan pemikiran yang lebih bervariasi dan kompleks. Filsafat, pada akhirnya, bukanlah tentang etiket, tetapi bagaimana kita bisa berpikir secara lebih mendalam dan kritis. Jadi, jika adab adalah penentu kebenaran, kita mungkin harus mempertimbangkan untuk mempekerjakan seorang ahli etiket di ruang perdebatan kita. Sekali lagi, terima kasih atas diskusinya yang memikat. Semoga kita terus bisa mengeksplorasi segala macam pandangan tanpa merasa tertekan oleh norma-norma sopan santun yang mungkin hanya relevan dalam konteks tertentu. Salam hangat dari filsuf yang lebih suka menyelidiki ide daripada adab.
Kasar tidak kasar dalam berargumen itu sama sama yang harus di terima...gimana kitanya saya bisa menerima atw tidak...Karena argumen RG menyerang kebijakan yang harus kasar,karena lembut tida didengar
Maaf ya pak, jika bapak menjunjung sopan santun keindonesiaan dalam berargumentasi, sepertinya akan lebih terlihat bijaksana jika bapak tidak menyertakan nama orang dalam judul materi bapak, sebagai ob argumentasi bapak Pertama karena ini kontra produktif dengan nilai etika yang menjadi materi bapak, kedua ini tidak mentriger pendengar untuk berfikir kritis tanpa harus terlibat dalam ruang emosi analisa bapak terhadap objek person yang bapak komentari Atau akan lebih gentleman lagi jika bapak mengajak person tersebut untuk berdebat secara terbuka, ini sekigus mengajarkan bagaimana sebaiknya 2 fikiran bertemu dan saling membantah dengan cara cara yang lebih beradab,
@@agankfridayanto3869 buktinya sdh terlampau banyak, tidak ada bukti RG mampu berdiskusi layaknya Kaum Intelektual dgn Tutur kata yg halus. Kebrutalan Bahasanya hampir mirip preman pasar. 😁
Penjelasan ini nyaris tidak bisa dimengerti dan blm bisa mengimbangi konstruksi cara berpikir Rocky gerung yg logis,metetodo logis dan bisa diterima oleh banyak org serta sudah teruji.didepan penegak hukum dimana Rocky gerung selalu saja menang..Menurut saya keunggulan Rocky gerung adalah memiliki pengetahuan yg luas tentang filsafat dan juga ilmu ilmu yg lain,serta mampu merangkaikan teori dengan fakta yg hendak didiskusikan dlm bahasa yg logis, dan metodologis dan mudah dimengerti oleh pendengar. Utk sementara ini Rocky gerung tetap menjadi idola masyarakat kampus, dan masyarakat umum dan juga media media.
Filsafat itu mudah, asal kita mau keluar dari tempurung. Saat kita bangga hidup dalam tempurung, maka kedunguan yg akan didapat. Belajarlah filsafat pada bung Rocky Gerung, maka kita akan mudah memahaminya.
Dalam beradu argumen, emang emosi kudu ditinggalin dulu di laci meja, ga boleh dibawa bawa ke arena adu argumen apalagi menjadikan emosi sebage tameng ato alat ngeles ketika kter teran dlm adu argumen. Selama ini, gw ga pernah liat Rocky itu bawa bawa emosinya ke arena adu argumen ato debat justru yg kerap dibungkus oleh emosi itu adalah lawan lawan debat Rocky. Lalu kenapa harus Rocky yg disalahin ? Bukankah itu pantes disebut dungu ? Owalah.. Konyol nih
Filsafat Rocky Gerung VS Pedatu ( Hewan Ternak ) 😂😂😂😂 Jauh dibawah Rocky Gerung dalam semua aspek. Nyali RG win..! Bukti debat di forum RG win….! Berhadapan dengan kepolisian RG win…! Menekan hegemoni istana dengan kritikan RG win….! Pedatu hanya youtuber saat ini 😂😂😂😂😂
@@BUKANAHLIFILSAFAT balasan Anda benar….! Tapi ketika Kita sudah mulai bertambah wawasan maka harus ada aksi yang artinya maju kegarda depan, karena wawasan filsafat bukanlah lukisan atau aquarium yang hanya berfungsi sbg pajangan tanpa bisa dimanfaatkan lbh banyak. Itulah keunggulan Rocky Gerung, Dia bisa lalu Dia bawa amunisi filsafatnya untuk menjadi garda depan dalam merobohkan stupid epidemic ( otak kosong berkelanjutan ) orang2 elite. Jadi jika Anda dan Kita diluar Rocky Gerung belajar filsafat dari diri sendiri lalu kita tidak berani menjadi garda depan maka lbh baik Kita tidak belajar terlalu banyak walau mungkin hanya sekedarnya saja. Mencari ilmu itu mudah tapi mempertahankan ilmu itu yg sulit
@@BUKANAHLIFILSAFAT garda depan itu artinya bukan tempat. Anda bisa apa sih kalau ada digarda depan ( berani gamblang didepan publik ) ? Anda cuma setara saya dan andai lbh hanya sebatas penggaris kemampuannya.
intinya ini orang mau tenar atau iri sehingga harus mendompleng nama besar rocky ingat rocky udah mengaku di a bukan profesor lulusan s1 dan tidak sombong kalau ingin besar ya bikin konten sendiri hingga diapresiasi dan menjadi besar secara alami
Kalau difikir memang benar kok nggak mandiri masih tergantung dari penomena Seorang Rocky Gerung tapi nggak apalah... mudah-mudahan keduanya dapat dipertemukan supaya publik mengetahui kwalitas dari keduanya.
Filsafat kecoa adalah sebuah startegi perdebatan yang sah, untuk menyerang dan menjatuhkan lawan debat, hingga pada titik ini kecoa tersebut menyatakan argumentasi lawan debatnya lebih baik dan lebih mungkin untuk diterima, pengakuan seekor kecoa yang terbalik akan menjadikan dirinya terlihat sebagai pemilik jiwa yang besar, Dan lawan debat yang memiliki moral, adalah ia yang tidak merasa besar dengan kebenaran argumentasi nya, menang tanpa ngasorake,
@@mahardhikasetiawanputra8581 keterkaparan lawan debat adalah bentuk kekalahan mutlak, otaknya mengalami kebuntuan untuk informasi sanggahan, Brutal dalam sebuah pertarungan adalah hal yang wajar, selama ia tak menyalahi aturan sebuah perdebatan, mike tyson mampu jatuhkan lawan lawannya hanya dengan hitungan detik, itu sebuah kebrutalan yang tetap dalam kerangka pertarungan yang sah, karena ia tak menggunakan kaki untuk bertinju Begitupun dalam berdebat, peserta debat akan menggunakan argumentasi terbaiknya untuk segera menuntaskan perdebatan, Atau jika lawannya sangat mudah dan terukur, ia bahkan bisa menjadikan sebuah perdebatan sebahai entertain, sehingga lawan debat akan lebih bonyok dan sangat memalukan, justru ketika ia cepat terkapar, ini menyelamatkan reputasinya agar tidak terlalu memalukan Salah berlogika akan sangat memalukan jika tidak mempunyai kebesaran jiwa
@@mahardhikasetiawanputra8581 ini yang gak menarik dari pendapat saudara, saudara berargumen dengan menyerang personal, mereka yang punya pasangan bukam berarti lebih baik dalam kemampuan berfikri, jomblo bukan sebuah tolak ukur untuk menilai cerdas tidaknya seseorang
@@agankfridayanto3869 tapi itu kan bukan di lakukan RG di Mimbar Debat profesional tapi sebuah diskusi di TV utk mencari sebuah solusi? Jadi Tonton itu tidak layak tonton. (Seperti film porno yg di tayang stasiun TV) 😁
@@agankfridayanto3869 ahhh.. Saya tidak merasa melakukan pelecehan seksual verbal kpd pribadi RG, itu hanya analogy saja. (Lagi belajar akrobat lambe nya RG) 😜
Terimakasih untuk pencerahannya filsafat kecoa adalah Rocky Gerung yang selalu memutarbalikan prestasi dari presiden dan kritikan dia yang selalu menghina presiden adalah bukti bahwa otaknya sudah terbalik, filsafat kecoa bapak ini layak mendapatkan fasilitas untuk bisa debat dengan rocky gerung saya yakik menang telak bapak ini.
Aku paham apa ug di sampaikn bpa ini..cuman klw aku bnyk mngikuti RG tampil di Tv..dlm posisinya sbg debater, kritikus trhdp persoaln yg di hdpi bngsa ini.. jdi bnyk x dia melontarkn kritik keras sbg akademisi..sy rasa tk ada hubungnya dgn dia sbg ktanya guru filsafat..
Sesungguhnya BHF justru selaras dengan keresahan (intelektual dan moral) kaum Seniman & kaum Filsuf abad ini sejak munculnya berbagai fenomena akademisi filsafat yang seringkali justru kontraproduktip dalam sistim pendidikan filsafat itu sendiri sekalipun pada sisi lain tidak dipungkiri fungsi kampus juga cukup efektif dalam pendekatan sehingga filsafat bukan lagi seperti menara gading yang jauh dari janglauan pemahaman publik
Soal maki 2 bukan soal filsafat, maki2 tak dibatasi status, umur, golongan. Knp sentimen ke RG? Gaul lah ke bawah, byk kata makian lebih dr kata dungu.malah lebih parah tp biasa aja.
Seharusnya bung menyampaikan kebenaran untuk rakyat ,anda hnya menjadi bunyi" an saja ,,,ilmu anda hnya sekedar membunuh karakter seseorang Rocky Gerung ,,klw mau fer coba undang bung Rocky ,agar isi kepala nya ko tau 🎉
@@yanichi3738 tapi ajaran No Rocky no party tidak seperti itu. RG: "Jika kalian cuma mangut-mangut saja dgn narasi saya...kalian dungu juga" . Seperti nya anda tidak menangkap petuah-petuah nya. 😊
Dari omongan MU....A sampai Z klw tdk ada lawan debat nya maka KAMU lah yg merasa paling benar...? Klw KAU merasa paling benar TEST debat aja sama ROCKY gimana sangup KAMU...?
@@yanichi3738 Bila ada seorang Guru mengumumkan di ruang kelas kpd murid2nya memperkenalkan seorang murid baru yg ibu nya berprofesi sebagai Pelacur, jadi harap berhati-hati bila berteman dgn murid baru ini. Bijaksana kah tindakan Guru tersebut? Kejujuran yg menghancurkan masa depan seorang anak. 🤔
Bisa di rangkun ngomongnya. Inti sari. Rangkuman atau sinopsis atau kesimpulanya kalau kmu ngomong jgan bnyak ngomong2 muter muter panjang kali lebar sama kyak gerung. Bikin pusing dengarnya
BAF, respek utk anda, pendapat yang menentramkan emosi dan memancing berpikir, terima kasih.
Bagi saya sangat sulit menerima atau berpikir bahwa RG dalam tiap perdebatannya punya tujuan untuk mencerdeskan bangsa ataupun mencoba mengajak orang berpikir, seperti yang didengungkan olehnya. Saya cenderung menerima dan menganggap, sekali lagi saya dan kita bisa berbeda, bahwa RG punya tujuan untuk menunjukkan bahwa dia super pintar dan pendapatnya adalah kebenaran absolut. Semua yang tidak sependapat dengannya adalah " dungu, bajingan" dll. Dan salah satu caranya adalah dengan menunjukkan seolah2 dia ahli filsafat dan mengerti serta menguasai semua masalah dengan mengutip pendapat dari orang lain, pakai istilah2 yang jarang dipakai atau didengar kebanyakan penonton dan pendengar, dan menyerang pribadi seseorang dengan menyebutnya dungu dll (lalu beralasan karena yg bersangkutan berkuasa, pejabat publik dll). ,
Tolok ukur bagi RG tampaknya adalah menang debat bukan mencerdaskan apalagi mengajak kita berpikir tentang topik yg dibahas. Seringkali kesimpulan para penonton bahwa RG pemenang debat dan karenanya dia super pintar,, dan ini yg saya duga harapan dan keinginan RG. Yang saya kritik adalah kemunafikan dari RG (persepsi saya, sekali lagi saya), RG omong ingin bangsa ini ber akal sehat yang adalah suatu hal yang luhur, tetapi yang ditunjukkan adalah cara untuk mendapatkan kebanggaan diri sendiri, menang debat adalah segala galanya dan tidak peduli pada dampak dari kata2nya pada orang lain. Mulutmu harimaumu, kata2 yang sangat penting menurut saya. Apa yang terjadi pada debat RG dg Silvester rasanya pas dengan kata2 itu.
Seringkali RG mengambil posisi menyalahkan person pejabat dan anti pejabat publik. Yang saya bingung semua tuduhan yang disampaikan di dasarkan pada opini pribadi yg mencoba menghubungkan fakta2 sesuai keinginan dia dan menjustifikasinya , lebih tepat cocokologi, dengan pakai istilah2 yg tidak umum bagi orang2 yang belum menguasai atau bahkan tidak mempelajari ilmu filsafat (yang mungkin jumlahnya lebih banyak dari yang pernah belajar) dan atau mengutip kalimat atau perkataan orang lain sambil menyombongkan diri dengan kalimat.."pada buku x yang dikarang oleh B dikatakan..n1g5t7, apakah anda tahu B ini dan sudah baca buku x? mengerti n1g5t7?, jika tidak untuk apa saya meneruskan....
Yang konyolnya RG seringkali salah kutip, seperti pada debat dg silvester...judul buku yg disebutnya Being on Nothingness...hahahaha karangan Heideger....yang ada itu Being AND Nothingness karangan Jean Paul Sartre. bahkan dengan enaknya bilang bahwa buku itu adalah buku yg menjadi bacaan MAW Brouwer....bagaimana mau mengeceknya? Brouwer sudah meninggal dunia, dan darimana RG tahu hal ini? Lalu Parsimony lah dan dalam kesempatan lain mengutip judul buku karangan Richard Posner seorang hakim yang RG sebut hakim agung USA...woalllaahhh dia adalah Hakim pada Pengadilan Tinggi ,/ federal applate court Judge bukan Supreme Court judge, pada saat debat dg Ruhut dan tidak meneruskan apa yang dia mengerti dari buku itu. Pada kali lain dia kutip satu istilah seolah2 hanya dia yang tahu dan itu adalah hal yg hebat, padahal hampir semua yang RG katakan itu dengan sangat mudahuntuk bisa dicek dan mengerti menggunakan mbah gugel, 2 menit cukup. Sayangnya mereka yang berdebat dg RG yang kebetulan belum mengenal istilah2 ini tidak mau memanfaatkan hal ini, Apa yg disampaikan rocky tidak memerlukan waktu yang panjang untuk dapat dipahami maknanya. Adalah satu hal menghafal judul buku dan pengarangnya dengan memahami isi suatu buku , RG membuat seolah2 dg hapal judul buku maka berarti dia betul2 memahami buku itu. dan menggunakan makna isi buku untuk mengembangkan pemikiran adalah hal lain lagi.
Ini adalah pendapat recehan saya seorang "kecoa dungu" yang "bajingan" dan bagi para fans dari RG saya mohon maaf jika menyinggung perasaan anda.
@@DavidHutabarat-fo5vr salut... Saya apresiasi ketelitian dan kecermatan anda, kawan. 😊👍👍
Mantap dan sesuai sekali dgn pendapat saya...terima kasih
@@DavidHutabarat-fo5vr sayang...opini anda yg padat daging hampir mustahil di baca para "penyembah" Berhala "RG", sebab mereka cuman hobi menonton bukan penikmat bacaan. (Generasi Visual)
Karena alasan itu juga RG nampak bagai "Super Hero".mereka baru dengar kata " Filsafat " dari RG sebelum nya mereka tidak tahu apaan itu Filsafat. (Kaum mendadak Filsafat) 😁
@@mahardhikasetiawanputra8581 terimakaaih dan hal ini nenunjukan justru anda saudaraku yang jauh lebih cermat dari saya. Saya sangat mengapresiasi anda karena masih memberikan apresiasi pada saya yg kecoa dungu dan bajingan ini. Sekali lagi respek saya pada anda .🙏🙏🙏
@@mahkotaalamalam1460 berarti kita sepikiran dan sama2 kecoa dungu yg bajingan.....hahahaha.
8sedih saya melihat RG tidak memanfaatkan ilmunya untuk memintarkan orang lain tapi malah merendahkan mendungukan dan membuat sakit hati orang lain dg alasan ilmu dan kebenaran. Sangat berbeda dg apa yg saya alami dari para guru dan dosen2 saya. RG mungkin menganggap dirinya terpintar karena belajar filsafat...bandingkan dg para polymath seperti Newton, Pascal, Averous, Leibniz, Euler, Dawkin, John Lennox, Sendel, Penrose, Gusdur, Gus Mus, dan banyak orang2 luarbiasa pintar /genius lainnya yg menggunakan ilmunya untuk memintarkan orang lain. dan menentramkan hati orang lain untuk berani berpikir dan mengajukannya. Sekali lagi respek dan terimakasih saya utk komentar anda.
Filsafat mengajak kita mencari kebenaran yang tidak mungkin kita dapatkan, karena kebenaran hanya milik Allah SWT. Kita hanya dapatkan nilai-nilai kemanusiaan, yang membuat kita menjadi lebih bijak. Jadi.... siapapun yang tidak mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, sesungguhnya dia bukan seorang filosof.
Dari nama dan back ground lemari buku yg anda tampilkan tampak sekali lebay nya...
Menampakkan sifat rendah hati...itulah kesombogan yg sesungguhnya
Sebut saja itu sebagai pertanggubgjawabkan publik. Saya ngak punya ruang lain. Jadi ya diruang domestic library saja.
Itu komik² apa pak ?
Seseorang yg mengaku bukan ahli tp menunjukkan gestur sebaliknya, lalu mengomentari negatif org yg dianggap ahli, secara psikologis org tsb iri dan ingin diakui kalo dia sbnernya lebih ahli trhadap org yg dianggap ahli tsb, contoh ngaku bukan ahli filsafat tp menunjukkan tumpukan buku yg banyak, memberi pandangan negatif trhadap org yg dianggap ahli filsafat dlm konteks ini yaitu RG. Jd bsa diartikan bapak ini iri trhdap RG, ingin menunjukkan dirinya lebih ahli dri RG tp kenapa RG lebih dikenal dan banyak yg memuja RG. Satu hal yg mungkin dilupakan, RG lebih dikenal bukan hanya krna ilmu filsafatnya, tp krna sikap dan konsistensinya jika dilihat dari rekam jejaknya, suka tidak suka dg gaya bicaranya, RG bicara dg lantang suatu kebenaran dan kejujuran bukan kepentingan pribadinya.
Saat trjadi kebakaran, semutpun ikut mengambil air berharap kebakaran itu padam, saat pondasi negara dibakar untuk kepentingan pribadi, sejarah akan mencatat dimana posisi kita, ikut menjadi semut atau menjadi pembegal semut
Berharap Pak Padatu bisa berdebat dengan Rocky gerung. Untuk menyadarkan RG agar tidak sombong jumawa merasa paling genius
Apa mungkin menghentikan kebiasaan "ONANi"?
Selalu terbuka untuk berdiskusi dengan siapapun. Termasuk dengan bung Rocky Gerung.
@@BUKANAHLIFILSAFATMudah-mudahan dapat terwujud.
ROKY TIDAK AKANBISA DISADARKAN KARENA DIA DIBAYAR UNTUK ITU.....ADA YANG MEMBAYAR UNTUK MEMAKI MAKI PAK JOKO WIDODO
@@watigama2294 jgn fitnah bong
Bapak luarbiasa sebagai ilmuwan
Punya kecerdasan
Punya ilmu
Punya kesabaran
Biarkan RG semakin gila dengan kekacauan dirinya sendiri
Terimakasih apresiasinya
@@BUKANAHLIFILSAFATmaaf prof , kalo boleh tau prof ngajar dimana ? Kalo rg udah jelas 15 thn ngajar di universitas ternama
@@babamubaidillah1813 Saya bukan Profesor. Baru mengajar kurang lebih 17 tahun. Di kampus yang "punya nama". Tapi mungkin data itu tidak penting. Karena saya pernah kuliah di kampus ternama di Indonesia (kampus nomer 1 di Indonesia untuk bidang kajian).
Saya baru belajar saja.
Cara 'Paling Murah +an' utk menarik perhatian agar bs dikenal, adalah dg bicara atau berbuat diluar adab ( melakukan hal² yg diluar kebiasan masyarakat ).
Setuju.... Memang yg mudah menarik perhatian itu keburukan yg ekstrem atau kebaikan yg ekstrem.
Dan jalan instannya keburukkan yg ekstrem. 😁
@@mahardhikasetiawanputra8581Apa ya semua yang disampaikan Seorang Rocky Gerung tidak mengandung nilai yang positif dan perlu difahami juga disadari bahwa KESADARAN manusia saat ini begitu sangat rendah ??
@@yanichi3738 nahh.. Ini saya sepakat dgn sampeyan. 😊
@@yanichi3738bnyk yg positif, cuma bahasa nya BKN indentitas Indonesia. itu kan di tonton publik. Org cerdas hrs nya bisa memilih kata yg pantas BKN kata yg berpotensi bikin ga enak. yg ilang dr debat itu sikap respek. Rocky seolah menari diatas ketidak mampuan ssorg, org pintar ga gttu sikap nya. Oke RG tau lawan bicara nya ga mampu patahkan dia, cuma ya ga seharus nya lempar kata yg terkesan merendahkan. Sekali lg ini Indonesia BKN barat
@@mahardhikasetiawanputra8581 Dengan tingkat kesadaran manusia yang rendah sangat penting hadir seorang Rocky Gerung untuk memberikan tekanan dengan keras, tegas tapi JUJUR untuk mewujudkan kesadaran.
Setuju banget santun harus dikedepankan, keritik yang santun jauh lebih elegan daripada keritik caci-maki👍🙏
Roki jangan dijunjung dan dihargai, karena Roki Dengan Sengaja Dan Ditunjukan Kepada Publik Dengan seenak bodong Pola Pikir Kotornya Merusak Dan Jahatnya menghina org lain bahkan Kepada Kepala Negara ,Presiden Jokowi Pemimpin Pemerintahan Bangsa Yang Banyak Menghasilkan Kerja Nyatanya Yang Banyak Manfaat Bagi Seluruh Masyarakat Rakyat Indinesia Saat Ini
Coba kita simpulkan tujuannya kemana dan apa dampak nya kepada Publik, Bangsa & Negara. Pertimbangkan aspek manfaat dan mudharat nya seperti yg di ajarkan oleh para Ulama. 🤔
Rocky Gerung anda katakan sebagai seorang yang jahat sementara anda pernah nggak introspeksi diri ?
@@yanichi3738 maksud loh????
@@yanichi3738 ini hanya Hukum sebab-akibat, dia hanya bereaksi karena aksinya RG yg terlalu Overthinking, Over acting. 😁
@@NYGT-l9o_Zidan Memang anda fikir seorang Rocky Gerung ASBUN ? Nggaklah.
KETIKA KAMU MENGATAKAN ORANG LAIN BODOH /DUNGU , MAKA KAMU TELAH GAGAL MEMAHAMI FILSAFAT
Betulsekali
Kepada Sang Pemikir Kecoa yang Terbalik,
Izinkan saya menyampaikan pandangan kritis terhadap “filsafat kecoa” yang telah Anda rumuskan. Sebelum kita terlalu larut dalam analogi tersebut, saya merasa perlu mempertanyakan apakah filsafat yang Anda gambarkan-seperti kecoa yang terbalik-benar-benar membantu kita memahami dinamika berfilsafat, atau justru memperlambat kita dalam menghadapi realitas pemikiran yang lebih luas dan kompleks. Sebab jika filsafat memang ibarat kecoa yang terbalik, teronggok tak berdaya, barangkali kita selamanya hanya akan terjebak di bawah meja diskursus yang sempit, menunggu dorongan eksternal agar bisa bangkit dan berjalan lagi.
Pertama, metafora kecoa itu sendiri problematik. Sebagai simbol perlawanan yang tak berdaya, kecoa lebih sering dihancurkan tanpa belas kasih daripada dibangkitkan dengan harapan. Apakah kita hendak menyamakan potensi intelektual manusia dengan serangga yang hidup di celah-celah kotoran dan menghindari cahaya pemikiran? Atau apakah ini suatu bentuk self-sabotage filsafat, yang secara sengaja menempatkan dirinya pada posisi marginal? Kecoa mungkin memiliki potensi untuk terbang, tetapi pilihan untuk terbang atau tetap terbalik adalah hal yang seharusnya tidak berlaku dalam filsafat-sebuah disiplin yang menuntut kemandirian dalam berpikir, bukan ketergantungan pada variabel eksternal.
Filsafat yang sejati tidak pernah terbalik. Filsafat ada untuk menantang, menguji, dan memperjelas argumen, bukan untuk bergantung pada bantuan eksternal agar kembali pada posisi yang benar. Anda tampaknya mereduksi peran filsuf menjadi sosok yang hanya bisa berguling-guling, menunggu disentuh tangan luar agar bisa bangkit. Bukankah filsuf seharusnya menjadi motor perubahan, bukan sekadar objek yang menunggu diselamatkan?
Metafora kecoa juga mencerminkan semacam kekeliruan epistemologis. Alih-alih menggunakan filsafat sebagai alat untuk menguji konsistensi logika dan mendorong kedalaman berpikir, Anda malah mengarahkan wacana ini ke dalam sebuah posisi yang absurd: seperti kecoa yang terbalik, Anda seolah menganjurkan bahwa kita tidak memiliki kuasa untuk berdiri sendiri, melainkan perlu “cawe-cawe” atau intervensi eksternal. Apakah ini cara yang Anda maksudkan untuk mengaktifkan kemandirian berpikir? Bagaimana mungkin kita mengedepankan kemandirian dalam berpikir jika kita menempatkan diri seperti kecoa yang bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya tanpa bantuan?
Lalu, Anda mengkritik Rocky Gerung dengan mengatakan bahwa serangan verbalnya “membuat orang lain terbalik dan tidak berdaya.” Di sini saya melihat ada kontradiksi yang tak terhindarkan dalam filsafat Anda. Di satu sisi, Anda menolak kekerasan verbal yang, menurut Anda, membuat orang tak berdaya; tetapi di sisi lain, Anda membela posisi kecoa terbalik yang justru membutuhkan bantuan dari luar. Jika kita mengikuti logika Anda, seharusnya filsafat memang bertujuan membuat orang lain ‘terbalik’-yaitu, membuat mereka sadar akan kelemahan pemikirannya dan, dari situ, mendorong mereka untuk bangkit. Dengan kata lain, serangan verbal Rocky justru bertujuan untuk mengungkap kelemahan pemikiran seseorang, agar orang tersebut bisa bangkit kembali dengan pemikiran yang lebih kuat. Bukan sekadar untuk membuat mereka terkapar tanpa arah.
Filsafat yang diadvokasikan Rocky, dalam peranannya sebagai oposisi pemerintah, adalah filsafat yang aktif, bukan pasif seperti kecoa yang terbalik. Dia berfungsi sebagai devil’s advocate-menggugat logika kebijakan pemerintah untuk menguji sejauh mana kebijakan tersebut bisa dipertanggungjawabkan kepada publik. Dalam hal ini, filsafatnya bukan tentang menyerang secara emosional atau personal, tetapi tentang menggugat argumen yang cacat secara logika. Jadi, kalau istilah “dungu” sering terdengar, itu adalah cerminan dari ketidaksabaran menghadapi mereka yang tetap bersikeras membuat kebijakan, meski gagal menunjukkan kemampuan bernalar secara logis. Apakah lebih baik bagi publik untuk menerima kepemimpinan dari mereka yang tak mampu bernalar, atau justru lebih baik dibangunkan dari kesalahan mereka melalui tamparan verbal yang keras?
Dengan kata lain, metafora kecoa yang Anda gunakan adalah manifestasi ketakutan menghadapi ketidaksempurnaan berpikir, bukan dorongan untuk menguji dan mengkritik. Filsafat yang sebenarnya adalah filsafat yang tidak takut pada kata-kata tajam seperti “dungu,” karena kata-kata itu adalah cara untuk mengejutkan nalar yang terbalik agar kembali pada posisi yang benar-bukan untuk membunuh kecoa, tetapi untuk membuatnya benar-benar terbang.
Sebagai penutup, jika kita terus-menerus memperlakukan filsafat seperti kecoa yang terbalik, mungkin kita tidak akan pernah bergerak maju. Bahkan kecoa sekalipun, jika tetap berlama-lama terbalik, akan mati terinjak tanpa pernah mencapai potensi terbangnya.
Salam dari Sesama Kecoa yang Lebih Memilih Terbang daripada Terbalik.
@@daltonmyselv saya memilih metafora pemikiran kecoa terbang sebagai manifestasi kekuatan untuk menguji dan mengkritik, mantap apresiasi untuk tulisan anda.
Terima kasih, Nak@@yusufmaulanayuliansyah6769, atas apresiasi Anda! Memilih metafora kecoa terbang sebagai manifestasi kekuatan untuk menguji dan mengkritik memang adalah sebuah pilihan yang cerdas, sebuah pergerakan intelektual yang tajam dan visioner. Jangankan Anda, Nak Yusuf, bahkan Rocky Gerung-nabi akal sehat-pasti akan merestui langkah ini. Bila perlu, beliau pun akan bersimpuh dan mengakui bahwa pilihan kita adalah langkah berani dalam ranah logika dan kebijaksanaan. Kecoa terbang? Itu bukan sekadar serangga yang berjuang melawan gravitasi; itu adalah simbol pemikiran yang melesat di atas kebodohan yang menahan. Anda telah mengaktualisasikan potensi kecoa yang tak kenal takut, terbang melawan arus ketidakmasukakalan!
Inilah jalan yang penuh dengan cahaya intelektual, dan saya sebagai pencipta metafora ini berdiri di puncak menara filsafat, memandang Anda, Yusuf, sebagai sosok yang memahami arti kebebasan berpikir tanpa batas. Dan seperti yang Anda katakan, saya yakin bahkan Rocky Gerung akan tersenyum di balik tirai kritiknya, merestui pilihan kecoa Anda sebagai kawan seperjuangan dalam logika dan kesadaran.
Kita tak hanya mengkritik; kita terbang di atas hiruk-pikuk kebodohan, melayang dengan keanggunan kecoa di tengah badai kebingungan! 🤣🤣🤣
Terima kasih, @@yusufmaulanayuliansyah6769! Memilih metafora kecoa terbang sebagai manifestasi kekuatan untuk menguji dan mengkritik memang adalah sebuah pilihan yang cerdas, sebuah pergerakan intelektual yang tajam dan visioner. Jangankan Anda, Yusuf, bahkan Rocky Gerung, nabi akal sehat, akan bersimpuh dan mengakui bahwa pilihan Anda adalah langkah berani dalam ranah logika dan kebijaksanaan. Kecoa terbang? Itu bukan sekadar serangga yang berjuang melawan gravitasi; itu adalah simbol pemikiran yang melesat di atas kebodohan yang menahan. Anda telah mengaktualisasikan potensi kecoa yang tak kenal takut, terbang melawan arus ketidakmasukakalan!
Inilah jalan yang penuh dengan cahaya intelektual, dan saya sebagai pencipta metafora ini berdiri di puncak menara filsafat, memandang Anda, Yusuf, sebagai sosok yang memahami arti kebebasan berpikir tanpa batas. Dan seperti yang Anda katakan, saya yakin bahkan Rocky Gerung akan tersenyum di balik tirai kritiknya, merestui pilihan kecoa Anda sebagai kawan seperjuangan dalam logika dan kesadaran.
Kita tak hanya mengkritik; kita terbang di atas hiruk-pikuk kebodohan, melayang dengan keanggunan kecoa di tengah badai kebingungan! 🤣🤣🤣
diskusi bagus, dan percayalah diskusi sempai kiamat takan pernah selesai, dan ingat filsafat adalah ilmu yang pada dasarnya selalu dinamis, hari ini benar bisa jadi kemudian hari ada koreksi, dan pada akhirnya kebenaran yang diagung agungkan pun akan menjadi bias, kebenaran ala RG belum tentu juga benar bagi orang lain, tanpa sopan santun bisa di benarkan dalam filsafat belum tentu juga bisa di terima oleh lebih banyak orang, dan percayalah filsafat yang mulia akan lebih mulai apabila di gunakan dengan cara cara mulia, ketika RG banyak yang tidak suka berarti perlu dipertanyakan cara caranya,
Dan semua adalah fana, kehebatan maupun kekurangan pada akhirnya akan sirna,, silahkan yang berargumen RG adalah pahlawan kebenaran pahlawan kritikus , tapi hargai juga yang mengatakan apabila RG tidak beradad tidak sopan dungu dll,
@@deninuryandain511 Sungguh disayangkan bila narasi Anda fokusnya hanya menilai kebenaran ala RG yang belum tentu benar bagi orang lain, tidak ada kebenaran kalo tidak ada kesalahan, yang jelas RG benar dalam menyampaikan argumen, pendengar yang salah ketika melihat argumen yang tajam adalah ketidaksopanan. Saya yakin anda tidaklah termasuk, bung Deni.
RG pun tidak pernah mengklaim semua pernyataan dirinya dapat diterima oleh kalangan kelas society, namun perlu diketahui kebenaran RG adalah membuka cakrawala pikiran kelas masyarakat yang berfikir kritis akan kesewenang-wenangan, dalam artian kebijakan pemerintah yang menguntungkan segelintir pihak.
Metafora kecoa terbang adalah simbol manifestasi kekuatan yang ingin berusaha bangkit dari kesewenang-wenangan yang terjadi, dengan mempertanyakan suatu argumennya, tidak ada kebencian dari mempertanyakan hal itu, ini sebuah upaya pemikiran terhadap narasi kecoa yang terbalik.
Mengenai RG seringkali disalah artikan argumen yang kritis dan tajam adalah hinaan dan orang-orang pandir disana terjebak dalam kebencian, serta menarasikan sosok RG adalah sosok yang kasar, tidak beradab dan beretika sebuah kekeliruan luar biasa ketika ada argumen yang tajam dikatakan tidak bermoral (ranah logika diuji dengan moral), ketika orang-orang yang tidak suka dengan kritikan yang tajam dibalas dengan jawaban “anda tidak beretika dan bermoral”.
Sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada bung Dalton yang menarasikan kecoa terbang ini, ini adalah upaya yang brilian ditengah kebingunagn kecoa terbalik yang pasrah akan keadaan.
KUPAS DAN KOREKSI TERUS PERGERAKAN ROCKY GARONG, BIAR KESOMBONGANNYA TERKONTROL OLEH MASYARAKAT LUAS.
Penasaran di China atau SIngapura ada gak ya orang orang yang katanya pinter super demokratis spt RG, RH
Kita butuh ilmuwan bukan cuma di kampus tapi bagaimana ilmu itu bisa digunakan untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara.
Contoh yg aktual spt Faisal Basri, ilmu nya digunakan utk mengkoreksi kebijakan pemerintah. Hal yg sama dilakukan oleh RG. Jd kalau ilmu nya ga manfaat ya buat apa cuma omon2 tentang teori saja.
Ilmu nya RG di gunakan utk merusak kehidupan berbangsa. Khususnya utk generasi muda.
Saya tidak faham filsafat. Tetapi jika filsafat itu dari tidak ada menjadi ada dan kemudian tidak ada, maka RG itu mengada-ada.
Hanya orang yang punya akal sehat dan cerdas yg bisa mengerti ucapan dan pemikiran Roki gerung
Terbalik justru orang kayak kalian yg ....
Tidak ada akal yang sehat dari sikap mendungukan orang lain. Akal yang sehat akan menemukan jalan yang bijak untuk menyatakan kesalahan.
Ya hanya org yg akalnya sakit jga yg mengerti tentang akal sehatnya roki
Hhhh buzer ni kayknya😂😂
Yes saya buzzer sekaligus influencer. Tentu harapannya dalam perspektif positif.
☝️ saya lulusan SD tok, udh pasti pendapat ku adalah pendapat org dgn pengetahuan yg cetek. Krna ada nama RG dlm judul video nya, menurut saya debat yg viral itu dua pendebat ga satu frekuensi. yg satu pake metode akademis yg satu nya ga mau metode, langsung beri bukti fisik. Dan menurut ku debat itu menggambarkan hilang nya jati diri indonesia yaitu sopan santun, bang RG ga bisa menyamakan budaya negri ini sama budaya barat yg biasa aja pake bahasa kasar. nenek moyang negri ini ga mengajarkan ngmng pake bhsa kasar meski itu dlm debat.
Yang satu bertanya tentang konsep yang satu menjawab dengan saya tidak merasa seperti itu.
Apapun bung rocky salah satu tokoh pendidik bangsa' kehebatan nalarnya blm ada yg menyamai' kecuali gus dur
Rocky Gerung mungkin hanya bisa berdebat untuk pembenaran diri saja, bukan untuk kebenaran orang banyak. Ini penilaian saya, seorang yang hanya tamat SD, mungkin kalau salah kasi tau saya kebenarannya.
👍👍👍👍👍Terima kasih pencerahannya, sumbangan yang sangat bermanfaat bagi pendidikan moral etika bangsa yang berbudi pekerti yang luhur.
Mohon untuk dilanjutkan.
Terimakasih apresiasinya
@@BUKANAHLIFILSAFATmaaf prof , anda ngajar dimana ?
Filsafat ibarat serangkaian pertanyaan tanpa berhenti pada satu jawaban .. Sedang Rocky G terkesan lebih memaksakan sekumpulan jawaban yang alergi dengan pertanyaan (kritik) .. Bisa dibedakan kan? Bisa dipahami kan motif BAF?
Mantap
Masing" orang punya pandangan yg berbeda beda ,,dan itu sah' saja dalam dunia akademis ,,,karna pada dasarnya ilmu pengetahuan tidak ada yg hakiki ,selama itu masih dalam perdebatan berarti itu blom final ,,,sy kira bung Rocky Gerung memberikan pandangan tentang ilmu yg benar" rasional dan kita mudah memahami nya ,,,dan sy sepakat dengan hasil ilmiahnya yg memberikan edukasi kepada masyarakat ,baik di lingkup akademis dan golongan masyarakat dan sy kira dengan hadirnya sosok bung Rocky masyarakat kita sdh mulai kritis untuk memberikan pandangan terhadap kebijakan pemerintah ,,,,Rocky Gerung adalah aset bangsa ,,karena dia berdiri untk menyampaikan kebenaran dan keadilan hnya semata untuk rakyat Indonesia ,🔥✊🏻
@@AsirunAsirunSaya sependapat, ilmu pengetahuan itu BEGITU LUAS dan TIDAK TERBATAS makanya mereka yang cerdas merasakan dirinya semakin bodoh.
@@yanichi3738 tapi dari Gestur RG tidak menampakkan sama sekali kalau dia merasakan semakin bodoh, bahkan kebalikannya ... (Isi kepalanya terlalu penuh Over Capacity) 😁
@@mahardhikasetiawanputra8581 Mestinya semakin merasa bodoh untuk memahami kebenaran yang sesunguhnya (absolut).
Stasiun² tv , undang bapak ini dong .. debat dg bang rocky
Pasti station TVnya rugi. Soalnya yang diundang bukanahlifilsafat
Gak usah bro , nanti dia ke enakan Jd terkenal .
Lagi pula beda kelas .
RG debat sama pejabat yg eror .
Tp dia ngomongin orang terhadap personal seseorang .
"Saya tidak mungkin bodohi mereka (Penonton/Rakyat Indonesia), Justru mereka menonton kebodohanmu (Pembenci Rocky Gerung)"
[Prof Rocky Gerung]
*Profesi*
RG adalah seorang "Sofis" (Argumentator profesional) yg sedan melakukan "Cancel Culture" Kpd Kepala Negara. (Order)
RG itu bukan orang Nusantara Indonesia yg paham adab tata Krama budaya asli...
Saya sangat PENASARAN dan BERHARAP agar Narasumber dan Rocky Gerung dapat dipertemukan oleh Aiman Wicaksono/ inews sehingga saya dapat belajar lebih banyak !
Belajarlah dari Orang di sekitar kita. Pasti kita akan kagum dengan mereka.
@@BUKANAHLIFILSAFAT Kebenaran bisa datang dari mana saja termasuk dari MUSUHMU.
Filsafat bukan semata epistemologis melainkan juga ontologis
Yap👍
Kalau bukan ahli jangan banyak OMON2....BUZER BAYARAN MEMANG BEGINI.
udah 4 video selalu pake judul Rocky Gerung ini channel mah cuman numpang tenar
RG selalu "menyerang" pak Jokowi berdasarkan "kecurigaan" , memang begitulah cara kerja ilmiah yg kita ketahui adalah berdasarkan keraguan/kecurigaan....untuk itu saya juga akan meragukan dan tidak akan langsung setuju dgn pendapat2 dan argumen RG.
Cara kerjanya ya, tapi bagaimana menyampaikannya yang ada masalah.
@@BUKANAHLIFILSAFAT setuju, karena buat saya adab atau etika itu diatas ilmu...percuma kalo kita berilmu tapi adab gak dipakai....trims.
Gerung menjadi "Profesor" ditengah penggemarnya yg tidak mampu bernalar dan berlogika. Gerung menembak dg kalimat2 aneh/asing ditengah penggemarnya sehingga dianggap hebat "profesor". "Profesor" ditengah ketololan.
Tidak ada kalimat aneh karena semua telah diterangkan/ dijelaskan, hanya anda saja yang egois dan tidak mampu memahaminya.
Cuma bisa menghujat di medsos,lu siapa?????koar" doang kan bisanya lewat komentar,RG itu 15 tahun ngajar tong....mikir lu...dia lebih rasional dibanding siapa pun yg bisa nya cuma diam ketika ada ketidak beresan di negeri ini
Otak lo ga nyampe
@@normanherry8482 Dia seorang pemain Akrobatik otak profesional, mungkin dia di anggap menghibur oleh sebagian masyarakat namun sdh sangat jelas tidak mendidik. dia sudah melanggar etika sebagai Pengajar, yg tidak hanya mengajar secara akal tapi juga sisi moralitas.
(Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani).
Yg tololll adalah org yg tidak mampu membaca carah pikiran RG...sesimpel itu
Ajak debat aja langsung Rocky Gerung bang, biar masyarakat bisa melihat siapa yang filsafatnya kecoak
Semua kita memiliki "filsafat kecoa" hanya saja apakah kita mau menyadarinya.
Kalau debat pasti tepar@@BUKANAHLIFILSAFAT
@@Chanel12-q7e , Saya pemula sobat. Perlu banyak belajar
Siang min, mendengarkan. Bagiku baik dan atau tidak baik tetap ada pelajarannya.
Yes. Good poin Sir
*Profesi*
RG adalah seorang "Sofis" (Argumentator profesional) yg sedan melakukan "Cancel Culture" Kpd Kepala Negara. (Order)
RG pemulung lebih bagus
Seorang filosofi adalah org yg arif dlm berfikir, dan bijaksana dlm mengeluarkan kata2, jadi si roki bukan filosofi yg berfilsafat, tpi sendiri melabelkan dirinya filosofi yg rusak dlm otak dan pikirannya yg menfitnah dan membenci dan merendahkan org lain dihadapannya
Bagi saya RG adalah kejujuran ungkapan keresahan rakyat kecil seperti sy....🙏🙏🙏
saya tidak melihat itu,
@@deninuryandain511 itulah indahnya demokrasi....
@@maszam9755 setuju, hindari menghina meski demokrasi
Setuju, hindari memuja muji dalam demokrasi.....
@@maszam9755 lebih lagi hindari mencaci maki dalam demokrasi dong , apakah anda waras ?
Saya berharap bapak dapat membuat diskusi offline di Jakarta..nanti kita undang Rocky Gerung..
Bagaimana kalau di IKN saja? Pasti menarik.
@@BUKANAHLIFILSAFAT hehe jangan pak belum siap disana..Iya pak, layak dipikirkan jika singgah di Jakarta kita buat diskusi offline
@@watchworld2 filosofi RG itu "Gelas yg penuh" Sedangkan BAF gelas yang selalu merasa kosong. Dan lagi tanpa viewers RG mustahil tertarik. (Tidak ada syahwat yg terpuaskan bagi Narsistic) 😁
Semoga si RG ..mau mendengar BAF.
@@emilianew7946 bung Rocky nga butuh kaleng" bekas 😇😬
Di tangan seorang Maestro kaleng bekas bisa jadi Maha karya. Bukan begitu sobat?
Hayo....pak Padatu,Carikan waktu,agar bisa berdebat dg Rocky Gerung,agar masyarakat bisa menonton debat secara langsung. Saya kira Rocky Gerung siap saja kapan saja,kalau ada orang yg mau berdebat.Hayo...👍😄
Serius nih?
Fikiran hanya bisa dikatakan sebagai fikiran jika ia bisa memberikan kebebasan untuk adanya fikiran lain yang bisa mendebatnya, mengkritiknya dan berkelahi dengannya, untuk mengkonfirmasi kebenaran dari sebuah fikrian atau memungkinkan adanya fikiran baru yang lebih baik
Ini menjadi dasar bagi berkembangnya ilmu dan logika berfikir, karena kebenaran nisbi akan selalu berpeluang untuk tertolak selaras dengan perkembangan zaman dan dinamika manusi yang hidup di masanya
Adapun strategi dalam berbantahan untuk menjaga atau menyerang sebuah pemikiran, bisa dilakukan dengan bermacam strategi, dan semua strategi itu hanya bisa dikatakan beradab, jika ia memiliki standar berfikir yang logis.
Jika sebuah argumentasi yang di gunakan untuk mempertahankan atau menyerang sebuah pemikiran tidak lagi logis dan objektif, tetapi tetap memaksakan pendapatnya, maka akan sah jika dikatakan pemikir tersebut mengalami gagal berfikir atau mengalami kedunguan , yang bisa jadi disebabkan oleh kelemahan ia berlogika, atau kelemahan ia untuk bisa mengakui adanya argumentasi lain yang lebih baik, dan benar secara logika di masa tersebut
ilmu fisafat adalah dasar dari semua ilmu.
Termasuk Ilmu Agama? 🙄
Intinya chanel ini,,seng nonton seng gk seneng sm RG
Saya Kira tidak demikian sobat. Secara pribadi saya suka dengan RG. Hanya dengan beberapa pikiran filsafatnya yang saya "tolak".
Rocky gerung baru saja komentar tentang naturalisasi timnas sepak bola. Nah loh. Rocky sekarang akan berteriak parau.... Lawanya yg baru adalah pendukung timnas sepak bola.
Sepak bola itu absurd, 22 orang dewasa berlarian berebut bola untuk membuat gol. Nasib 22 orang dewasa itu ditentukan oleh satu wasit yg siap menghukum jika ada kecurangan. Bisa ratusan juta orang serentak menonton, bisa langsung di stadion atau di tv.
Mereka tidak perduli dengan celotehan si ahli filsafat rocky gerung. Sepak bola dan timnas kesayangan mereka adalah segalanya. Gembira atau kekecewaan entah yg mana akan mereka dapatkan sebagai hasil pertandingan, itu urusan nanti. Yg ingin segera mereka lakukan adalah hore hore hore.
Jutaan orang teriak hore hore hore akan menenggelamkan filsafat gerung. Sekeras apapun gerung teriak dungu.
Sepak bola adalah filsafat tak terduga dunia modern. Penonton bola adalah penganut filosofi tertentu dalam bola tanpa mereka sadari. Adalah filosofi tika taka, samba, total foot ball dll.
Rocky gerung menyadari di tengah gemuruh hore hore hore penonton bola. Dirinya akan lenyap dari panggung
Menari mendiskusikan filsafat Bola
Abang jual buku di mana alamat a..
langsung saja berdebat berdialog dengan Rocky gerung
Beda level bro..
Ketika jiwa tidak menyatu dengan keilmuannya maka yg keluar bisa kurang bahkan tidak bernilai. 13:30 13:30
"Antara Kecoa dan Tangan Kiri: Mengapa Filsafat Tak Butuh Adab untuk Terbang!"
Kepada Admin kanal "Bukan 'Ahli' Filsafat,"
Saya ingin menyoroti pernyataan Anda soal perbedaan antara filsafat Nusantara dan Barat. Anda mengatakan bahwa filsafat Nusantara lebih mengutamakan adab dan kesopansantunan, sementara filsafat Barat, seperti yang Anda gambarkan lewat metafora "tangan kiri," dianggap tak cocok dengan nilai-nilai lokal.
Tapi mari kita anggap filsafat ini seperti kecoa yang ingin terbang-apakah kecoa perlu belajar tata krama dulu sebelum bisa terbang? Tentu tidak, yang penting dia bisa terbang, entah dia jatuh atau menabrak jendela. Begitu juga dengan filsafat: entah datang dari Nusantara atau Barat, tujuan utamanya adalah mengejar kebenaran, bukan sekadar urusan etiket. Kalau keduanya sama-sama mencoba menjawab pertanyaan dasar tentang hidup, kenapa harus dibatasi dengan "adab"? Bukankah filsafat seharusnya melampaui hal-hal seperti itu?
Anda juga menyebut bahwa filsafat Barat hanya cocok di sana, seolah karena masalah "tangan kiri." Tapi jujur saja, filsafat Barat menawarkan banyak hal penting: hak asasi manusia, demokrasi, ilmu pengetahuan. Kalau filsafat Barat adalah tangan kiri, apa kita hanya akan makan dengan tangan kanan dan menolak apa yang datang dari kiri? Bukankah kita butuh kedua tangan, sama seperti kita butuh dua sisi filsafat ini? Filsafat bukan soal bagaimana kita makan, tapi soal bagaimana kita berpikir.
Pada intinya, memisahkan filsafat Nusantara dan Barat seperti kecoa yang mencoba memilih sayap mana yang lebih sopan untuk terbang. Bukan soal sopan atau tidak, yang penting adalah bagaimana kita bisa mencapai kebenaran bersama, tanpa terjebak pada batas-batas yang kita buat sendiri.
Salam hangat dari filsuf yang tak peduli apakah tangannya kanan atau kiri, asal idenya bisa terbang!
Semua filsafat senantiasa menggunakan adab. Hanya saja filsafat lahir dalam rahim konteks. Itu yang kita sebut rahim Nusantara.
Sepenuhnya saya tidak memisahkan mereka, namun memberikan salah satu contoh dengan penggunaan filsafat tangan kiri. Tentu ada filsafat yang melintas batas dan cocok digunakan.
Sejauh ini saya senang dengan respon filsafat sobat. Saya selalu merindukan komentar-komentar filosopis sobat. Tetap sehat ya.
@@BUKANAHLIFILSAFAT Terima kasih atas tanggapannya. Tentu saja, filsafat lahir dalam rahim konteks, dan kita semua tahu bahwa konteks tersebut memiliki kekuatan mistis yang membuat filsafat Nusantara lebih sopan dibandingkan filsafat Barat yang terkesan seperti "tangan kiri" yang tak tahu aturan. Begitu banyak adab yang harus diperhatikan agar kita tidak tersandung pada kebenaran, bukan?
Sementara itu, filsafat Barat, dengan segala keterjalannya, tampaknya lebih cocok dipandang sebagai tangan kiri yang tidak sopan, seolah-olah kita harus makan hanya dengan tangan kanan yang lebih “terhormat.” Namun, siapa yang bilang kita harus memilih tangan? Mungkin kita bisa menggunakan keduanya-kanan dan kiri-untuk menikmati hidangan pemikiran yang lebih bervariasi dan kompleks.
Filsafat, pada akhirnya, bukanlah tentang etiket, tetapi bagaimana kita bisa berpikir secara lebih mendalam dan kritis. Jadi, jika adab adalah penentu kebenaran, kita mungkin harus mempertimbangkan untuk mempekerjakan seorang ahli etiket di ruang perdebatan kita.
Sekali lagi, terima kasih atas diskusinya yang memikat. Semoga kita terus bisa mengeksplorasi segala macam pandangan tanpa merasa tertekan oleh norma-norma sopan santun yang mungkin hanya relevan dalam konteks tertentu.
Salam hangat dari filsuf yang lebih suka menyelidiki ide daripada adab.
Buset pansos mulu ama rocky, salah pasar keles
Pasar mana yang benar sobat?
Kasar tidak kasar dalam berargumen itu sama sama yang harus di terima...gimana kitanya saya bisa menerima atw tidak...Karena argumen RG menyerang kebijakan yang harus kasar,karena lembut tida didengar
Maaf ya pak, jika bapak menjunjung sopan santun keindonesiaan dalam berargumentasi, sepertinya akan lebih terlihat bijaksana jika bapak tidak menyertakan nama orang dalam judul materi bapak, sebagai ob argumentasi bapak
Pertama karena ini kontra produktif dengan nilai etika yang menjadi materi bapak, kedua ini tidak mentriger pendengar untuk berfikir kritis tanpa harus terlibat dalam ruang emosi analisa bapak terhadap objek person yang bapak komentari
Atau akan lebih gentleman lagi jika bapak mengajak person tersebut untuk berdebat secara terbuka, ini sekigus mengajarkan bagaimana sebaiknya 2 fikiran bertemu dan saling membantah dengan cara cara yang lebih beradab,
Apa mungkin mengajak RG berdiskusi secara beradab layaknya diskusi Para Ahli Filsafat yg beretika ? 🙄 ?? *Skeptis*
@@mahardhikasetiawanputra8581 sangat mungkin, karena skeptis adalah sebuah kecurigaan dan kecurigaan harus di buktikan.
@@agankfridayanto3869 buktinya sdh terlampau banyak, tidak ada bukti RG mampu berdiskusi layaknya Kaum Intelektual dgn Tutur kata yg halus. Kebrutalan Bahasanya hampir mirip preman pasar. 😁
Saya juga sangat meragukan bagaimn anda berpendapat Pak! 😂
Pansos ...pansos ....hahaha
Penjelasan ini nyaris tidak bisa dimengerti dan blm bisa mengimbangi konstruksi cara berpikir Rocky gerung yg logis,metetodo logis dan bisa diterima oleh banyak org serta sudah teruji.didepan penegak hukum dimana Rocky gerung selalu saja menang..Menurut saya keunggulan Rocky gerung adalah memiliki pengetahuan yg luas tentang filsafat dan juga ilmu ilmu yg lain,serta mampu merangkaikan teori dengan fakta yg hendak didiskusikan dlm bahasa yg logis, dan metodologis dan mudah dimengerti oleh pendengar. Utk sementara ini Rocky gerung tetap menjadi idola masyarakat kampus, dan masyarakat umum dan juga media media.
Tidak salah sobat mengidolakan RG. Hal terpenting tetap kritis dan menjadi diri sobat sendiri.
Safat sufat safat sufat.
Pondasi segala hal dalam value adalah kejujuran
No point' bicara segala hal
Jika tidak berani mengguncang kemunafikan politik
Pingin masuk TV ya Bang😂😂😂
He..he...Khan sudah masuk di TH-cam. Tidak ada bedanya toh?
@@BUKANAHLIFILSAFAT entah benar entah tidak yg penting beda ya Bang🤣🤣🤣
@@BUKANAHLIFILSAFATyg di tanya masuk tv bang bukan yutubu...jelas beda ngaruh nya bang😅 buktinya cari aja di google.
Ini kayak nya Chanel 3 periode....???😂😂
He..he..he
Jangan sampai kehilangan akal sehingga tidak dapat mikir !
Hah, kecoa terbalik..?
Sulit untuk terbang.
Semoga nyaman menyimak canel ini.
Begitulah Demikian.. 👍
Filsafat itu mudah, asal kita mau keluar dari tempurung. Saat kita bangga hidup dalam tempurung, maka kedunguan yg akan didapat. Belajarlah filsafat pada bung Rocky Gerung, maka kita akan mudah memahaminya.
@@baca_tanda *Filsafat Entertainment*
No Rocky No Party 🎉🎉😜
Dalam beradu argumen, emang emosi kudu ditinggalin dulu di laci meja, ga boleh dibawa bawa ke arena adu argumen apalagi menjadikan emosi sebage tameng ato alat ngeles ketika kter teran dlm adu argumen.
Selama ini, gw ga pernah liat Rocky itu bawa bawa emosinya ke arena adu argumen ato debat justru yg kerap dibungkus oleh emosi itu adalah lawan lawan debat Rocky.
Lalu kenapa harus Rocky yg disalahin ?
Bukankah itu pantes disebut dungu ?
Owalah.. Konyol nih
Apalagi org ini 🤦♂️
Apa itu sobat? Sampaikan filsafatnya.
Ayoo mas debat aja ama rocky gerung.... saya tùnggu di TV
rg seharusnya sdh diciduk jauh² hari..somehow media makin memberi panggung dan.. simbiosis yg terbentuk justru mutualisme.. absurd citizens 😊
Janga menghakimi dan biarkan publik menggunakan otaknya !
Latar belakangnya bagus, banyak bukunya😂
Rocky Gerung bukan ahli filsafat..tapi mengandalkan imajinasi super dungu karena kedunguan rocky
Sepertinya anda pengagum kerasnya Rocky
Pengagum publik
Filsafat Rocky Gerung VS Pedatu ( Hewan Ternak )
😂😂😂😂
Jauh dibawah Rocky Gerung dalam semua aspek.
Nyali RG win..!
Bukti debat di forum RG win….!
Berhadapan dengan kepolisian RG win…!
Menekan hegemoni istana dengan kritikan RG win….!
Pedatu hanya youtuber saat ini
😂😂😂😂😂
Bisa jadi sobat benar. Mari terus menggali filsafat dari kedalaman diri sendiri.
@@BUKANAHLIFILSAFAT balasan Anda benar….!
Tapi ketika Kita sudah mulai bertambah wawasan maka harus ada aksi yang artinya maju kegarda depan, karena wawasan filsafat bukanlah lukisan atau aquarium yang hanya berfungsi sbg pajangan tanpa bisa dimanfaatkan lbh banyak.
Itulah keunggulan Rocky Gerung, Dia bisa lalu Dia bawa amunisi filsafatnya untuk menjadi garda depan dalam merobohkan stupid epidemic ( otak kosong berkelanjutan ) orang2 elite.
Jadi jika Anda dan Kita diluar Rocky Gerung belajar filsafat dari diri sendiri lalu kita tidak berani menjadi garda depan maka lbh baik Kita tidak belajar terlalu banyak walau mungkin hanya sekedarnya saja.
Mencari ilmu itu mudah tapi mempertahankan ilmu itu yg sulit
Pertanyaannya Garda terdepan itu menunjuk lokasi di mana?
@@BUKANAHLIFILSAFAT garda depan itu artinya bukan tempat.
Anda bisa apa sih kalau ada digarda depan ( berani gamblang didepan publik ) ?
Anda cuma setara saya dan andai lbh hanya sebatas penggaris kemampuannya.
Definisi publik? Berani? Bukankah dengan membuat konten ini saya sudah hadir di depan publik? Dan sudah membuka kemungkinan di terima atau ditolak?
Sama saja dengan silfester, cuma, yg ini pakai full cream
intinya ini orang mau tenar atau iri sehingga harus mendompleng nama besar rocky ingat rocky udah mengaku di a bukan profesor lulusan s1 dan tidak sombong kalau ingin besar ya bikin konten sendiri hingga diapresiasi dan menjadi besar secara alami
Semua kita adalah pendompleng seseorang. RG mendompleng nama besar keluarga Jokowi.
Kalau difikir memang benar kok nggak mandiri masih tergantung dari penomena Seorang Rocky Gerung tapi nggak apalah... mudah-mudahan keduanya dapat dipertemukan supaya publik mengetahui kwalitas dari keduanya.
Filsafat kecoa adalah sebuah startegi perdebatan yang sah, untuk menyerang dan menjatuhkan lawan debat, hingga pada titik ini kecoa tersebut menyatakan argumentasi lawan debatnya lebih baik dan lebih mungkin untuk diterima, pengakuan seekor kecoa yang terbalik akan menjadikan dirinya terlihat sebagai pemilik jiwa yang besar,
Dan lawan debat yang memiliki moral, adalah ia yang tidak merasa besar dengan kebenaran argumentasi nya, menang tanpa ngasorake,
@@agankfridayanto3869 Juatru RG akan Ejakulasi Dini bila para lawan nya terkapar sejak awal akibat penetrasi nya yg Brutal.. (Analogy Jomblo) . 😜
@@mahardhikasetiawanputra8581 keterkaparan lawan debat adalah bentuk kekalahan mutlak, otaknya mengalami kebuntuan untuk informasi sanggahan,
Brutal dalam sebuah pertarungan adalah hal yang wajar, selama ia tak menyalahi aturan sebuah perdebatan, mike tyson mampu jatuhkan lawan lawannya hanya dengan hitungan detik, itu sebuah kebrutalan yang tetap dalam kerangka pertarungan yang sah, karena ia tak menggunakan kaki untuk bertinju
Begitupun dalam berdebat, peserta debat akan menggunakan argumentasi terbaiknya untuk segera menuntaskan perdebatan,
Atau jika lawannya sangat mudah dan terukur, ia bahkan bisa menjadikan sebuah perdebatan sebahai entertain, sehingga lawan debat akan lebih bonyok dan sangat memalukan, justru ketika ia cepat terkapar, ini menyelamatkan reputasinya agar tidak terlalu memalukan
Salah berlogika akan sangat memalukan jika tidak mempunyai kebesaran jiwa
@@mahardhikasetiawanputra8581 ini yang gak menarik dari pendapat saudara, saudara berargumen dengan menyerang personal, mereka yang punya pasangan bukam berarti lebih baik dalam kemampuan berfikri, jomblo bukan sebuah tolak ukur untuk menilai cerdas tidaknya seseorang
@@agankfridayanto3869 tapi itu kan bukan di lakukan RG di Mimbar Debat profesional tapi sebuah diskusi di TV utk mencari sebuah solusi? Jadi Tonton itu tidak layak tonton. (Seperti film porno yg di tayang stasiun TV) 😁
@@agankfridayanto3869 ahhh.. Saya tidak merasa melakukan pelecehan seksual verbal kpd pribadi RG, itu hanya analogy saja. (Lagi belajar akrobat lambe nya RG) 😜
Terimakasih untuk pencerahannya filsafat kecoa adalah Rocky Gerung yang selalu memutarbalikan prestasi dari presiden dan kritikan dia yang selalu menghina presiden adalah bukti bahwa otaknya sudah terbalik, filsafat kecoa bapak ini layak mendapatkan fasilitas untuk bisa debat dengan rocky gerung saya yakik menang telak bapak ini.
Betul Bank tapi bukan kecoa melainkan curut 🤭😁
RG: Raja nGebacot doang😂
Aku paham apa ug di sampaikn bpa ini..cuman klw aku bnyk mngikuti RG tampil di Tv..dlm posisinya sbg debater, kritikus trhdp persoaln yg di hdpi bngsa ini.. jdi bnyk x dia melontarkn kritik keras sbg akademisi..sy rasa tk ada hubungnya dgn dia sbg ktanya guru filsafat..
Sesungguhnya BHF justru selaras dengan keresahan (intelektual dan moral) kaum Seniman & kaum Filsuf abad ini sejak munculnya berbagai fenomena akademisi filsafat yang seringkali justru kontraproduktip dalam sistim pendidikan filsafat itu sendiri sekalipun pada sisi lain tidak dipungkiri fungsi kampus juga cukup efektif dalam pendekatan sehingga filsafat bukan lagi seperti menara gading yang jauh dari janglauan pemahaman publik
KECOA biasanya kluar dari lobang. KAKUS....🤭🤭🤭
memang mahluk aneh tsb...bagaikan kecoa...yg diINJAK langsung mati ..!!!!
Itu komik² apa pak ?
KUMU DOSEN FIlSAFAT PALING BENAR KALAU BERANI LAWAN BERDEBAT KECOK RECKY REGUNG Tampa TV ONE Dan AIMAn????
Soal maki 2 bukan soal filsafat, maki2 tak dibatasi status, umur, golongan. Knp sentimen ke RG? Gaul lah ke bawah, byk kata makian lebih dr kata dungu.malah lebih parah tp biasa aja.
ini omongannya gak jelas mau ngritik ya kritik aja
Pastinya saya tidak sepakat dengan filsafat dungu dan cara berfilsafat beliau. Tapi tetap hormat pada pribadi beliau.
Roki gerong odgj 😂
Bahasane ringan tapi kata2 ne muter-muter nggak jelas.Tidak ada kesimpulannya ,... Bingung arahnya kemana ini
Keritik anda pada kebijakan pemerintah ituh apa
Apresiasi anda pada kebijakan Pemerintah itu apa? Sedangkan setiap hari anda dan keluarga anda menikmati kebijakan pemerintah. 😁
Kritik dan apresiasi harus berjalan keduanya untuk Republik ini menjadi lebih baik dan itu sudah dijalankan oleh seorang Rocky Gerung.
@@yanichi3738 *persuasif* 😊👍
King rocky itu aktivis sejak lama ,anda kan cuma penjilat
Seharusnya bung menyampaikan kebenaran untuk rakyat ,anda hnya menjadi bunyi" an saja ,,,ilmu anda hnya sekedar membunuh karakter seseorang Rocky Gerung ,,klw mau fer coba undang bung Rocky ,agar isi kepala nya ko tau 🎉
Lohh.. "Antik" Kamu, apakah semua harus sama dgn RG? 😁
@@mahardhikasetiawanputra8581Yalah... harus dengan Rocky Gerung karena Beliau adalah awal dari keramaian ini.
@@yanichi3738 tapi ajaran No Rocky no party tidak seperti itu.
RG: "Jika kalian cuma mangut-mangut saja dgn narasi saya...kalian dungu juga" .
Seperti nya anda tidak menangkap petuah-petuah nya. 😊
Dari omongan MU....A sampai Z klw tdk ada lawan debat nya maka KAMU lah yg merasa paling benar...? Klw KAU merasa paling benar TEST debat aja sama ROCKY gimana sangup KAMU...?
Hei bung...kalo cuma ngomong aja ..
Coba buktikan ikut debat...
Ngaco...
Mantap
Ajak debat ajh bro RG ,daripada anda menilai dari sisi anda sendiri..
LUh DOSEN MANA BUKU BANYAk????
Pilsup terlalu sopan mah bng gak laku di dunia entertain
Filsuf tidak membutuhkan panggung entertainment. Panggungnya seluas dunia.
@@BUKANAHLIFILSAFAT prop kata rg kesopan santunan itu kemunapikqn 😂😂
@@wahidwahid-rt3ox ada Terminologi baru lagi nihh.. *Filsafat Entertainment* 😜
@@wahidwahid-rt3oxKeras, kasar tapi JUJUR saya fikir tidak masalah dalam menyampaikan kebenaran pada kondisi kesadaran manusia yang sangat rendah.
@@yanichi3738 Bila ada seorang Guru mengumumkan di ruang kelas kpd murid2nya memperkenalkan seorang murid baru yg ibu nya berprofesi sebagai Pelacur, jadi harap berhati-hati bila berteman dgn murid baru ini.
Bijaksana kah tindakan Guru tersebut? Kejujuran yg menghancurkan masa depan seorang anak. 🤔
menarik..
Gasskan
ini omongannya udah gak menarik
Omongan yang mana sobat?
Bisa di rangkun ngomongnya. Inti sari. Rangkuman atau sinopsis atau kesimpulanya kalau kmu ngomong jgan bnyak ngomong2 muter muter panjang kali lebar sama kyak gerung. Bikin pusing dengarnya
Chanel pesanan rezim !
Kebetulan belum dipesan Rezim. Bisa bantu menghubungkan dengan rezim?
RG seorang profesional yg sedang bekerja membentuk opini publik.target nya"Cancel Culture" Kpd Kepala Negara.
Bertemulah dgn rg
Gak ah...
Asal asalan.
Ooo ini sdh mmfitnah
Buzzer
Benar sekali "Buzzer"
Sesama "BUZZER" Di Larang Mendahului!! ( ETIKA BUZZER) 😁
KUmu DOSE
Kok gini braii